piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · web...

125
A. Pendahuluan Kata “Islam” dalam “Pendidikan Islam” menunjukan warna pendidikan Islam, “Apa hakekat pendidikan itu menurut Islam?” Untuk menjawab pertanyaan ini lebih dahulu dibahas defenisi pendidikan itu menurut para pakar, setelah itu dibahas apakah pendidikan itu menurut Islam. Pembahasan tentang apa pendidikan itu menurut islam terutama didasarkan menurut keterangan al-Quran dan Hadis serta meurut para pakar pendidikan Islam. Di dalam modul ini terdapat beberapa pembahasan mengenai ilmu pendidikan islam. Setelah menempuh mata kuliah ilmu pendidikan islam diharapkan mahasiswa/I memiliki kompetensi sebagai berikut: 1. Dapat menjelaskan pengetian pendidikan islam 2. Dapat menjelaskan ruang lingkup bahasa ilmu pendidikan islam 3. Dapat menjelaskan urgensi ilmu pendidikan islam 4. Dapat menjelaskan dasar-dasar pendidikan islam 5. Dapat menjelaskan pengertian fitrah 6. Dapat menjelaskan hubungan antara fitrah manusia dan pndidikan MODUL ILMU PENDIDIKAN ISLAM 1 PENDAHULUAN (Pengertian Pendidikan PERTEMUAN 1-2

Upload: others

Post on 24-Dec-2019

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

A. Pendahuluan Kata “Islam” dalam “Pendidikan Islam” menunjukan warna

pendidikan Islam, “Apa hakekat pendidikan itu menurut Islam?” Untuk

menjawab pertanyaan ini lebih dahulu dibahas defenisi pendidikan itu

menurut para pakar, setelah itu dibahas apakah pendidikan itu menurut

Islam. Pembahasan tentang apa pendidikan itu menurut islam terutama

didasarkan menurut keterangan al-Quran dan Hadis serta meurut para

pakar pendidikan Islam.

Di dalam modul ini terdapat beberapa pembahasan mengenai ilmu

pendidikan islam. Setelah menempuh mata kuliah ilmu pendidikan islam

diharapkan mahasiswa/I memiliki kompetensi sebagai berikut:

1. Dapat menjelaskan pengetian pendidikan islam

2. Dapat menjelaskan ruang lingkup bahasa ilmu pendidikan islam

3. Dapat menjelaskan urgensi ilmu pendidikan islam

4. Dapat menjelaskan dasar-dasar pendidikan islam

5. Dapat menjelaskan pengertian fitrah

6. Dapat menjelaskan hubungan antara fitrah manusia dan pndidikan

7. Dapat menjelaskan fitrah manusia dalam perspektif ajaran islam

dan implikasnya dalam pendidikan

8. Dapat menjelaskan sistem pendidikan islam

9. Dapat menjelaskan prinsip-prinsip pendidikan islam

10. Dapat menjelaskan penanggung jawab pendidikan dalam islam

11. Dapat menjelaskan lingkungan masyarakat kedudukan dan

peranan

12. Dapat menjelaskan guru dalam pandangan islam

13. Dapat menjelaskan konstruksi pendidikan islam ideal

A. Hakikat Pendidikan Islam

modul ilmu pendidikan islam 1

PENDAHULUAN (Pengertian Pendidikan

Islam)

PERTEMUAN

1-2

Page 2: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

Pendidikan merupakan transfer of knowledge, transfer of value dan

transfer of culture and transfer of religius yang semoga diarahkan pada

upaya untuk memanusiakan manusia. Hakikat proses pendidikan ini

sebagai upaya untuk mengubah perilaku individu atau kelompok agar

memiliki nilai-nilai yang disepakati berdasarkan agama, filsafat, ideologi,

politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan.

Menurut pandangan Paulo Freire pendidikan adalah proses

pengaderan dengan hakikat tujuannya adalah pembebasan. Hakikat

pendidikan adalah kemampuan untuk mendidik diri sendiri. Dalam konteks

ajaran Islam hakikat pendidikan adalah mengembalikan nilai-nilai ilahiyah

pada manusia (fitrah) dengan bimbingan Alquran dan as-Sunnah (Hadits)

sehingga menjadi manusia berakhlakul karimah (insan kamil) Dengan

demikian hakikat pendidikan adalah sangat ditentukan oleh nilai-nilai,

motivasi dan tujuan dari pendidikan itu sendiri. Maka hakikat pendidikan

dapat dirumuskan sebagi berikut :

1. Pendidikan merupakan proses interaksi manusiawi yang ditandai

keseimbangan antara kedaulatan subjek didik dengan kewibawaan

pendidik;

2. Pendidikan merupakan usaha penyiapan subjek didik menghadapi

lingkungan yang mengalami perubahan yang semakin pesat;

3. Pendidikan meningkatkan kualitas kehidupan pribadi dan masyarakat;

4. Pendidikan berlangsung seumur hidup;

5. Pendidikan merupakan kiat dalam menerapkan prinsip-prinsip ilmu.

B. PENGERTIAN ILMU PENDIDIKAN ISLAMDalam memberikan arti atau pengertian dalam ilmu pendidikan

islam, bergabai pendapat bermunculan dari kalangan besar pemikir dan

intelek-intelek islam. Ada yang merumuskan bahwa pendidikan islam

adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum hukum agama

modul ilmu pendidikan islam 2

Page 3: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

islam mengenai terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran

agama islam.

Merurut definisi diatas setidaknya harus ada 3 unsur yang

mendukung tegaknya pendidikan islam. Pertama harus ada usaha usaha

yang berupa bimbingan bagi pengembangan potensi jasmani dan rohani

secara berimbangan. Kedua, usaha tersebut berdasarkan pada ajaran

ajaran islam. Ketiga, usaha tersebut bertujuan agar peserta didik pada

akhirnya memiliki kebribadian yang utama dan sesuai  dengan ukuran

islam (kepribadian muslim).

Menurut Miqdad Yelyin (seorang guru besar islam ilmu sosial di

universitas Muhammad bin su’ud riyadl Saudi arabia) seperti yang dikutip

oleh Munarji, pendidikan islam adalah usama menumbuhkan dan

membentuk manusia muslim yang sempurna dari segala aspek yang

bermacam macam seperi aspak kesehatan, akal, keyakinan, jiwa,

kemauan, daya cipta dalam semua tingkat pertumbuhan yang disinari oleh

cahaya yang dibawa oleh islam dengan versi dan metode-metode

pendidikan yang ada diantaranya.

Menurut Muhammad Al-Jumaly, pendidikan islam adalah proses

yang mangarahkan manusia kepada kehidupan yang lebuh baik dan

menyangkut  derajat kemanusiaannya, sesuai dengan kemampuan dasar

atau fitrah dan kemampuan ajarnya (pengaruh dari luar).

Menurut I.L. Parasibu dan Simanjuntak pendidikan islam adalah

usaha yang dilakukan dengan sengaja dan sistematis untuk mendorong,

membantu, dan membimbing seseorang untuk mengembangkan segala

potensinya serta mengubah diri sendiri, dari kwalitas satu ke kwalitas yang

lebih tinggi.

Kemudian menurut Omar Muhammad At Taurny Al Syaibani,

pendidikan islam adalah usaha mengubah tingkah laku individu dalam

kehidupan pribadiannya atau kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan

alam sekitarnya melalui proses pendidikan.

modul ilmu pendidikan islam 3

Page 4: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

Pengertian pendidikan islam menurut istilah, istilah atau terminologis

pada dasarnya merupakan kesepakatan yang dibuat para ahli dalam bidangnya

masing-masing terhadap pengertian tentang sesuatu. Adapun yangdi maksud

dengan pendidikan islam saangat beragam, hal ini terlihat dari definisi pendidikan

islam yang dikemukakan oleh beberapa tokoh pendidikan berikut:

Pendidikan dalam pandangan yang sebenarnya adalah suatu

system pendidikan yang memungkinkan seseorang dapat mengarahkan

kehidupannya sesuai dengan cita-cita islam, sehingga dengan mudah ia

dapat membentuk hidupnya sesuai dengan agama islam. Pengertian itu

mengacu pada perkembangan kehidupan manusia masa depan tanpa

menghilangkan prinsip-prinsip islam yang diamanahkan oleh Allah kepada

manusia, sehinnga manusia mampu memenuhi kebutuhan dan tuntunan

hidupnya seiring dengan perkembangan iptek.

Dr. Muhammad Fadhli Al-Jamali memberikan pengertian

pendidikan islam sebagai uapya menggembangkan, mendorong, serta

mengajak manusia untuk lebih maju dengan berlandaskan nilai-nilai yang

tinggi dan kehidupan yang mulia, sehingga terbentuk pribadi yang lebih

sempurna, baik yang berkaitan dengan akal, perasaan, maupun

perbuatan.

Dengan demikian inti pokok pendidikan islam adalah usaha

pendewasaan manusia seutuhnya (lahir dan batin) dalam arti tuntunan

yang menuntut peserta didik untuk memiliki kemerdekaan berfikir, merasa,

bertindak, dan berbicara serta percaya pada diri sendiri dengan penuh

rasa tanggung jawab dalam setiap tindakan dan perilaku kehidupan sehari

hari dengan berlandaskan ukuran-ukuran tertentu yang telah ditentukan

dalam agama islam.

C. OBJEK ILMU PENDIDIKAN ISLAMPendidikan islam mengidentifikasi sasaran pada tiga

pengembangan fungsi manusia yang mana semua itu berjalan dengan

misi agama islam yang bertujuan memberikan rahmat bagi sekalian

makhluk di alam ini.

modul ilmu pendidikan islam 4

Page 5: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

1. Menyadarkan manusia sebagai makhluk individu, yaitu makhluk

yang hidup di tengah-tengah makhluk lain, manusia harus

memerankan fungsi dan tanggung jawabnya, manusia akan

mampu berperan sebagai makhluk Allah yang paling utama

diantara makhluk lainnya dan memfungsikan sebagai kholifah di

muka bumi ini.

2.  Menyadarkan manusia sebagai makhluk sosial. Sebagai makhluk

sosial manusia harus mengadakan interaksi dengan sesamanya

dalam kehidupan bermasyarakat. Itulah sebabnya islam

mengajarkan persamaan, persaudaraan, gotong royong, dan

bermusyawarah dengan upaya membentuk masyarakat menjadi

persekutuan hidup yang utuh.

3. Menyadarkan manusia sebagai hamba Allah SWT. Manusia

sebagai makhluk berketuhanan, sikap dan watak religiusitasnya

perlu dikembangkan sedemikian rupa sehingga mampu  menjiwai

dan mewarnai kehidupannya. Dalam fitrah manusia telah diberikan

kemampuan beragama. Dengan kesadaran demikian, manusia

sebagai kholifah dimuka bumi dan yang terbaik diantara makhluk

lainnya akan mendorong untuk melakukan pengelolaan serta

mendayagunakan ciptaan Allah untuk kesejahteraan hidup

bersama dengan yang lainnya.

D. Dasar Pendidikan IslamIslam sebagai pandangan hidup yang berlandaskan nilai-nilai

ilahiyah, baik yang termuat dalam Al-Qur’an maupun Sunnah Rasul

diyakini mengandung kebenaran mutlak yang bersifat transedental,

universal dan eternal (abadi), sehingga akidah diyakini oleh pemeluknya

akan selalu sesuai dengan fitrah manusia, artinya memenuhi kebutuhan

manusia kapan dan dimanapun (likulli zamanin wa makanin). Dengan

demikian, karena pendidikan Islam adalah upaya normatif yang berfungsi

untuk memelihara dan mengembangkan fitrah manusia, maka harus

modul ilmu pendidikan islam 5

Page 6: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

didasarkan pada nilai-nilai tersebut di atas baik dalam menyusun teori

maupun praktik pendidikan.

Pandangan hidup tauhid bukan sekedar pengakuan akan keesaan

Allah, tetapi juga meyakini kesatuan penciptaan (unity of creation),

kesatuan kemanusiaan (unity of mankind), kesatuan tuntunan hidup (unity

of guidance), dan kesatuan tujuan dari kesatuan hidup (unity of Godhead).

kajian tentang pendidikan Islam tak lepas dari landasan yg terkait dgn

sumber ajaran Islam yaitu :

a. Al-Qur anAl-Qur’an ialah firman Allah berupa wahyu yg disampaikan oleh

Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Di dalam terkandung ajaran pokok

yg dapat dikembangkan utk keperluan aspek kehidupan melalui ijtihad.

Ajaran yg terkandung dalam Al-Qur’an itu terdiri dari dua prinsip besar

yaitu yg berhubungan dgn masalah keimanan yg disebut aqidah dan yg

berhubungan dgn amal disebut syari’ah. Oleh krn itu pendidikan Islam

harus menggunakan Al-Qur’an sebagai sumber dalam merumuskan

berbagai teori tentang pendidikan Islam sesuai dgn perubahan dan

pembaharuan (Darajat 2000: 19)

b. As-SunnahAs-Sunnah ialah perkataan perbuatan ataupun pengakuan rasul.

Yang di maksud dgn pengakuan itu ialah kejadian atau perbuatan orang

lain yg diketahui oleh Rasulullah dan beliau membiarkan saja kejadian

atau perbuatan itu berjalan. Sunnah merupakan sumber ajaran kedua

sesudah Al-Qur’an yg juga sama berisi pedoman utk kemaslahatan hidup

manusia dalam segala aspek utk membina umat menjadi manusia seutuh

atau muslim yg bertaqwa. Untuk itulah rasul Allah menjadi guru dan

pendidik utama. Maka dari pada itu Sunnah merupakan landasan kedua

bagi cara pembinaan pribadi manusia muslim dan selalu membuka

kemungkinan penafsiran berkembang. Itulah sebab mengapa ijtihad perlu

ditingkatkan dalam memahami termasuk yg berkaitan dgn pendidikan.

modul ilmu pendidikan islam 6

Page 7: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

E. Tujuan Pendidikan IslamPendidikan Islam secara rasional filosofis adalah bertujuan untuk

membentuk al-insan al-kamil atau manusia paripurna. Pendidikan Islam

hendaknya diarahkan pada dua dimensi, yaitu : pertama, dimensi

dialektikal horizontal. kedua, dimensi ketundukan vertical. Pada dimensi

dialektikal horizontal pendidikan hendaknya dapat mengembangkan

pemahaman tentang kehidupan konkrityeng terkait dengan diri,sesame

manusia, dan alam semesta. Sedangkan pada dimensi kedua, pendidikan

sains dan teknologi selain menjadi alat untuk memanfaatkan juga

hendaknya menjadi jembatan dalam mencapai thubungan yang abadi

dengan sang khalik. Rumusan formal konstitusional dalam UUD 1945

maupun dalam GBHN dan Undang-Undang Kependidikan lainnya yang

berlaku adalah tujuan normative GBHN 1983 merumuskan tujuan

pendidikan nasional sebagai berikut :

“Pendidikan nasional berdasarkan Pancasila bertujuan untuk

meningkatkan ketakwaan tarhadap Tuhan Yang Maha Esa, kecerdasan

dan keterampilan , mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian

dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat

menumbuhkan manusia-manusia pembangunan dirinya sendiri serta

bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa"

Ilmu Pendidikan Islam  Ilmu Pengetahuan  Perbedaan dengan Ilmu

pengetahuan yang lain  pengongan-penggolongan suatu masalah dan

pembahasan masalah demi masalah di dalam pendidikan.  pendidikan Islam

memerlukan beberapa metodologi pengembangan, antara lain:

test, pendidik memberikan test kepada anak didiknya untuk mengetahui

perkembangan anak didik

Dari berbagai literatur terdapat berbagi macam pengertian pendidikan

Islam. Menurut Athiyah Al-Abrasy, pendidikan Islam adalah mempersiapkan

manusia supaya hidup dengan sempurna dan bahagia, mencintai tanah air,

tegap jasmaninya, sempurna budi pekertinya, pola pikirnya teratur dengan rapi,

perasaannya halus, profesiaonal dalam bekerja dan manis tutur sapanya.

modul ilmu pendidikan islam 7

Page 8: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

A. RUANG LINGKUP ILMU PENDIDIKAN ISLAMBahwasanya ada beberapa ruang lingkup pendidikan Islam antara

lain :

1.    Tujuan Pendidikan IlmuSecara umum, pendidikan Islam bertujuan untuk meningkatkan

keimanan, pemahaman, penghayatan, dan pengalaman peserta didik

tentang agama Islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman

dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan

pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. (GBPP PAI, 1994).

Tujuan pendidikan Islam harus berorientasi pada hakekat pendidikan yang

meliputi beberapa aspeknya, misalnya tentang :  

a. Memperhatikan sifat-sifat dasar manusia yaitu konsep tentang

manusia sebagai makhluk unik yang mempunyai potensi bawaan

seperti fitrah, bakat minat, dan karakter yang berkecenderungan

pada Al-Hanif (rindu akan kebenaran dari Tuhan) berupa agama

Islam sebatas kapasitas dan ukuran yang ada. Allah SWT.

Bersabda:

ن�ا د� ن� د� ن� اا �� ن إ�� رد� ف� د� ن� د� ن� ن� اا ن� ن�ن ن� إ�ن د� ف� د� ن� ن� اا ن� ن�ن ن� �مد ف� ب� ن�! إ�ن ف�" ن# د$ ٱ إ& ف' ن�إ(ي   د* ن+ إ& د, �ف د$ ن.ٱ ء� اا �ن إ� ا� ف1( ن2ا ف+ ا� ف3( إ�2 ن� د4 ن+ إ��ن ن� را ن, ف' إ6 ن�� ف7 �د إ, إ� ن8 ن9ا ن� ر!� ن�ا نن ��إ إ� ن�;

ظ إ$�

ر=ا   ن� ن< د� ف� د? ن� اا ن7 ن� ف@ ن�� ن�* ٱ$ Aن Bد إ� Cن ر )Dف ف( د$ ٢٩ٱArtinya : “Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu;

maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan

barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". Sesungguhnya Kami telah

sediakan bagi orang orang zalim itu neraka, yang gejolaknya mengepung

mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi

minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan

modul ilmu pendidikan islam 8

Ruang Lingkup Bahasa Ilmu Pendidikan Islam Dan Urgensi Ilmu

Pendidikan Islam

PERTEMUAN 3-4

Page 9: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling

jelek”.( QS. Al Kahfi : 29).

b.Dimensi-dimensi kehidupan ideal Islam. Dimensi-dimensi kehidupan ideal

Islam mengandung nilai yang dapat meningkatkan kesejahteraan hidup

manusia di dunia untuk mengelola dan memanfaatkan dunia sebagai

bekal kehidupan di akherat.

2. PendidikSaat ini pendidik diposisikan sebagai fasilitator/mediator yang

bertugas menfasilitasi atau membantu siswa selama proses penbelajaran

berlangsung. Pendidik tidak lagi dianggap sebagai satu-satunya sumber

informasi, sebab informasi juga bisa diperoleh dari peserta didik.

Penciptaan suasana menyenangkan dan adanya kesadaran emosional

yang tidak dalam keadaan tertekan akan mengaktifkan potensi otak dan

menimbulkan daya berpikir yang intuitif dan holistik.

3. Peserta DidikSiswa sebagai objek utama dalam pendidikan memegang peranan

yang sangat strategis. Artinya bahwa siswa dapat dijadikan sebagai salah

satu indikator terwujudnya sekolah berkualitas. Siswa sebagai salah satu

input di sekolah, sangat mempengaruhi pembentukan sekolah yang

berkualitas. Hal ini tentunya dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya latar

belakang peserta didik, kemampuan peserta didik, prinsip hidup, dan

sebagainya.

4. Model Pendidikan IslamModel-model pembelajaran :

1. Model pemprosesan informasi guru menjelaskan bagaimana siswa

selaku individu memberi respon yang datang dari lingkungannya.

2. Model pribadi diorientasikan kepada perkembangan diri siswa selaku

individu.

modul ilmu pendidikan islam 9

Page 10: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

3. Model interaksi sosial menekankan hubungan siswa dengan

lingkungannya di sekolah, terutama di dalam kelas.

4. Model perilaku siswa diarahkan kepada suatu pola belajar yang lebih

terfokus pada hal-hal yang spesifik.

5. Materi Pendidikan Islam

Materi pendidikan Islam yang harus dipahami oleh peserta didik

adalah Al-Qur’an. Baik ketrampilan membaca, menghafal, menganalisa,

dan sekaligus mengamalkan ajaran-ajarannya dalam kehidupan sehari-

hari. Hal ini dimaksudkan agar ajaran yang terkandung di dalam Al-Qur’an

tertanam dalam jiwa anak didik sejak dini.

6. Alat Pendidikan IslamMerupakan alat-alat yang dapat digunakan selama melaksanakan

pendidikan Islam, agar tujuan pendidikan Islam tersebut lebih berhasil.

7. EvaluasiEvaluasi merupakan salah satu komponen sistem pembelajaran

pada khususnya, dan sistem pendidikan pada umumnya. Artinya evaluasi

merupakan suatu kegiatan yang tidak mungkin dielakkan dalam setiap

proses pembelajaran. Dengan kata lain, kegiatan evaluasi, baik evaluasi

hasil belajar maupun evaluasi pembelajaran, merupakan bagian integral

yang tidak terpisahkan dari kegiatan pendidikan.

F. KEGUNAAN ILMU PENDIDIKAN ISLAMKegunaan dapat diartikan dengan manfaat atau sumbangan positif

yang diberikan kepada manusia dan lingkungan pendidikannya. Kalau

berpatokan pada pandangan pragmatisme, setiap kebenaran hanya ada

apabila memberikan kegunaan dan manfaat. Dengan demkian, apabila

pendidikan Islam tidak memberikan kegunaan dan manfaat, lebih baik

ditinggalkan atau jangan dipraktikan. Untuk mengetahui bahwa ilmu

pendidikan Islam itu patut dan layak dikembangkan, harus diketahui

kegunaannya.

modul ilmu pendidikan islam 10

Page 11: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

Dilihat dari tujuan ilmu pendidikan Islam, yakin menciptakan manusia

yang beriman dan bertakwa, kegunaan pendidikan Islam adalah sebagai

berikut:

1. Menambah wawasan keilmuan yang berkaitan dengan eksistensi

Allah dan seluruh ciptaan-Nya kepada anak didik.

2. Menguatkan iman dan memperkaya pandangan anak didik tentang

ajaran-ajaran Islam yang menjadi sumber kehidupan manusia dan

sumber ilmu pengetahuan.

3. Menjadi jihad dijalan Allah karena mengembangkan ilmu pendidikan

Islam merupakan ibadah.

4. Memperluas penafsiran dan memperdalam pemaknaan ayat-ayat Al-

Quran dan as-Sunah tentang berbagai hal yang menyangkut hal

yang universal

5. Meyakinkan anak didik bahwa al-Quran tidak melewatkan satu

masalah yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan

6. Menunjukan kepada dunia barat bahwa ajaran islam merupakan

sumber ajaran beragama dan ide-ide dasar dari seluruh

pengetahuan yang perkembangannya tidak mengenal waktu.

7. Secara praktis, ilmu pendidikan islam berguna untuk memberikan

keterampilan hidup yang islami.

8. Mencerdaskan anak didik.

9. Membentuk anak didik.

10. Membentuk akhlak yang mulia.

11. Membentuk manusia yang memiliki kepedulian sosial, meneakan

amar ma’ruf nahyi munkar.

12. Mengembangkan lembaga pendidikan Islam agar bersaing dengan

lembaga pendidikan umum atau sekuler.

13. Mengkaji al-Quran dan as-Sunnah dan merumuskan teori-teori yang

berkaitan dengan ilmu pendidikan islam.

14. Mengembangkan teori dan menguji teori dengan paradigma

pendidikan Ilsam.

modul ilmu pendidikan islam 11

Page 12: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

15. Mengkaji berbagai teori pendidikn barat dengan pendekatan ilmu

pendidikan Islam.

16. Menciptakan lembaga pendidikan islam yang bonafide.

17. Membangun citra lembaga pendidikan Islam yang karismatik dan

digandringi oleh umat Islam.

18. Menyiapkan kader ulama yang mempuni dalam pendidikan Islam.

19. Membuktikan berbagai ide dasar ilmu pengetahuan yang terapat

dalam al-Quran dan as-Sunnah kedalam realitas kehidupan dunia.  

Semua kegunaan ilmu pendidikan islam di atas merupakan cambuk

bagi umat Islam, terutama bagi para pendidik dan para pengurus lembaga

prndidikan islam agar terus meningkatkan kualitas materi pendidikan

Islam, sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang dibutuhkan

untuk kemajuan pendidikan Islam.

Manfaat dan kegunaan pendidikan Islam merupan kenikmatan atau

sesuatu yag akan mengantarkan pada kenikmatan. Dengan bahasa lain

merupakan tahshil al-ibqa. Maksudnya adalah penghimpunan kenikmatan

secara langsung dan penjagaan terhadap kenikmatan tersebut dengan

cara menjaganya dari kemudaratan dan sebab-sebabnya. Kemaslahatan

dn kegunaan pendidikan Islam merupakan dampak yang positif yang

diterima oleh pihak pelaku dan pihak lain yang memilki karakter yang

sama, sebagaimana pelakunya seorang diri, tetapi manfaatnya atau

dampaknya dapat menyeluruh.

G. URGENSI MATA KULIAH ILMU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAGI MAHASISWA FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

    Sebenarnya agama Islam mengajarkan bahwa setiap umat islam

wajib mendakwahkan dan mendidikkan ajaran agama islam kepada yang

lain. Sebagaimana di pahami dari firman allah berikut ini :

Eن ن�� ن! ن�ن إ�� فن ر ن4 د9 ن� Fن Gإ Fإ� $� ن إ�ٱ �ف, د$ إ� Dظن ن� Hإ م Iن ن4 ن# د$ ٱ Hإ ن; إ� د( �ن د$ ن�ٱ Hإ �ن د� إ# د$ إ�ٱ Eن ب� ن! إ& �Jإ ن7 Kظ ن$ إ�� Lف د6 ٱنن إ�+ ن� د, �ف د$ إ�ٱ �ف ن� د� ن� ن( Gف ن� إNۦ إ� �Jإ ن7 ن�ن ن�& Oن ن�ن إ� �ف ن� د� ن� ن( G١٢٥ف

Artinya :

modul ilmu pendidikan islam 12

Page 13: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan

pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa

yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-

orang yang mendapat petunjuk”  ( QS. An-Nahl :125)

نن )Pف �إ ن� د4 ف�� �ف� Pن ن� ��ا ن إ�� اا م Iن إ� ظن+ نQا إ� نJا Gن Rد ن�ٱ Sم T� ن ن. Uن ١٥ن'اArtinya :

“Allah berfirman: "Jangan takut (mereka tidak akan dapat

membunuhmu), maka pergilah kamu berdua dengan membawa ayat-ayat

Kami (mukjizat-mukjizat); sesungguhnya Kami bersamamu mendengarkan

(apa-apa yang mereka katakan)” (QS. Asy-syuura :15)

إIٱ ن� نن د( ن, Iد ن+ ن� Vإ ف�� Pد �ن د$ إ�ٱ نن ف�� ف� ا د ن+ ن� إ� نWد� د$ ٱ K$ن إ�� نن ف�( د� ن+ Hة �� ن ف� �د ف� Iب� ف�ن ن� ن�د$نن ف#( إ� د� �ف د$ ٱ �ف Gف Eن Bإ ظن$ ا ا� ف� ن� إ� ر ن� I�ف ١٠٤د$

Artinya : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang

menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma´ruf dan mencegah

dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung” (QS. Ali

Imron :104).

إ� Yد Pن د$ ر�   ١ن�ٱ د4 ف] Fإ� ن$ نن ظن4 إ�\� د[ ٱ ن�ن إ�   ٢إ�� JدY�ن إ�ٱ$ ا� د( ن ن(� ن< ن� ب" ن# د$ إ�ٱ ا� د( ن ن(� ن< ن� إ_ ظن# إ� Y�ظن ٱ$ ا� ف�( �إ ن� ن� ا� )Iف ن� ن�� نن + إ $� ن ٱ \]� ن ٣إ��Artinya : “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam

kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh

dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat

menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS. Al-Ashr :1-3) Di dalam

hadis Nabi SAW juga disebutkan “sampaikanlah ajaran dariku walaupun

sekedar satu ayat”(H.R.Bukhori),dan lain-lain.

Berdasarkan ayat-ayat dan hadis di atas tersebut dapat dipahami

bahwa siapapun dapat menjadi pendidik agama islam, asalkan dia

memiliki pengetahuan (kemampuan) lebih, mampu mengimplisitkan nilai

relevan atau  (dalam pengetahuannya itu), yakni sebagai penganut yang

patut di contoh dalam agama serta nilainya kepada orang lain.

Namun demikian, pendidikan agama ternyata tidak hanya

menyangkut masalah transformasi ajaran dan nilainya kepada pihak lain,

modul ilmu pendidikan islam 13

Page 14: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

tetapi sampai pada transinternsalisasi nilai ajaran islam. Karena itu, lebih

merupakan masalah yang kompleks, dalam pengertian setiap kegiatan

pembelajaran pendidikan agama akan berhadapan dengan permasalahan

yang kompleks, misalnya masalah keyakinan, keilmuan, penghayatan dan

pengamalan ajaran agama dari guru itu sendiri untuk dan

ditransformasikan  dan disinternalisasikan kepada peserta didik dengan

berbagai karakteristiknya, dengan berbagai kondisi dan situasi ,berbagai

kendala yang perlu diperhitungkan, sarana yang diperlukan untuk

mencapai keberhasilan pendidikan agama, cara atau pendekatan apa

yang digunakan dalam pembelajarannya, bagaimana mengorganisasikan

dan mengelola isi pembelajaran agama itu,hasil yang diharapkan dari

kegiatan pendidikan agama itu, dan seberapa jauh tingkat efektivitas,

efisiensinya, serta usaha-usaha apa yang dilakukan untuk menimbulkan

daya tarik bagi peserta didik, demikian seterusnya.

Karena itulah, setiap calon guru termasuk guru agama, perlu

dipersiapkan dengan berbagai kemampuan tersebut di LPTK, dan untuk

calon guru agama disiapkan di Fakultas/ jurusan Tarbiyah, sebagaimana

tertuang dalam PP No.38 tahun 1992 bahwa calon tenaga pendidikan

agama pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dididik sebagai

calon guru mata pelajaran di lembaga pendidikan tenaga keguruan ( pasal

14 ayat 1). Sedangkan yang dimaksud dengan lembaga pendidikan

tenaga keguruan dalam ayat tersebut adalah Fakultas Tarbiyyah.

Sebagaimana diketahui bahwa dalam Undang-Undang Nomor 2/

1989 Tentang Sistem Pendidikan nasional, pasal 39 ayat (2) dinyatakan

bahwa isi kurikulum setiap jenis, jalur, dan jenjang pendidikan antara lain

wajib memuat pendidikan agama. Dan tenaga pengajar pendidikan agama

harus beragama sesuai dengan agama yang diajarkan dan agama

peserta didik yang bersangkutan (baca UUSPN No. 2/1989 pasal 28 ayat

2). Bahkan didalam Tap MPR  Nomor II/MPR?1993 tentang GBHN

ditegaskan bahwa agama dijadikan penuntun dan pedoman bagi

pengembangan dan penerapan IPTEK. Mengapa demikian ? karena

modul ilmu pendidikan islam 14

Page 15: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

kemajuan IPTEK  akan menjadi boomerang bagi umat manusia tanpa

diimbangi dengan nilai- nilai etik dan moral keagamaan.

Kenyataan tersebut menunjukkan bahwa pendidikan agama

mempunyai kedudukan penting dan strategis dalam pembangunan negara

dan masyarakat Indonesia. Demikian strategisnya posisi pendidikan

agama tersebut, sehingga Fakultas Tarbiyah masih sangat diperlukan

eksistensinya untuk menyiapkan calon guru agama yang professional.

A. Pengertian Dasar Pendidikan IslamLandasan adalah merupakan dasar atau fondasi tempat berpijak

yang baik dalam setiap usaha, kegiatan dan tindakan yang disengaja

untuk mencapai suatu tujuan,

Fungsi dari landasan atau dari pendidikan Islam tersebut adalah

seperti fondasi yang akan mengokohkan berdirinya suatu bangunan.

Sehingga dengan demikian usaha kegiatan tersebut benar-benar

mempunyai dasar keteguhan dan keyakinan dalam mencapai tujuan.

B. Dasar-Dasar Pendidikan Islam menurut Al QuranAl Quran adalah sumber agama Islam pertama dan utama.  Al

Quran yang menjadi sumber nilai dan norma umat Islam itu terbagi dalam

30 juz(bagian),114 surah (surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata

atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan 325.345 suku kata kalau

dilihat dari sudut pandang bahasa Indonesia).

Tidak diragukan lagi, Al Qur’an sebagai dasar pertama, di

dalamnya berisi firman-firman Allah SWT yang disampaikan melalui

Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw. Kebenarannya tidak dapat

diragukan lagi, terutama sebagai petunjuk bagi orang yang bertaqwa. Al

Qur’an di dalamnya terkandung ajaran pokok yang prinsip, yaitu

modul ilmu pendidikan islam 15

PERTEMUAN 5

Dasar-Dasar Pendidikan Islam

Page 16: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

menyangkut bidang aqidah yang harus diyakini dan menyangkut dengan

amal yang disebut syari’ah.

Di dalam Al Qur’an banyak dijelaskan ajaran-ajaran yang

berkenaan dengan kegiatan atau usaha pendidikan ini. Sebagai contoh

dapat dibaca kisah Luqman mengajari anaknya dalam surat AL Luqman

ayat 12 sampai dengan ayat 19. Dalam ayat tersebut terdapat 5 azas

pendidikan yaitu yang berkenaan dengan :

a. Azas Pendidikan Tauhid

b. Azas Pendidikan akhlaq kepada orang tua dan masyarakat

c. Azas Pendidikan amar ma’ruf nahi munkar

d. Azas Pendidikan kesabaran dan ketabahan

e. Azas Pendidikan sosial kemasyarakatan (tidak boleh sombong)

Pendidikan, karena termasuk ke dalam usaha atau tindakan untuk

membentuk manusia, termasuk ke dalam ruang lingkup muamalah.

Pendidikan sangat penting karena ia ikut menentukan corak dan

bentuk  amal dan kehidupan manusia, baik pribadi maupun masyarakat.

Didalam al-Quran terdapat banyak ajaran yang berisi prinsip-prinsip

berkenaan dengan kegiatan atau usaha pendidikan itu sendiri. Sekedar

contoh, misalnya mengenai proses pembentukan manusia untuk Fakultas

Kedokteran yang terjemahannya( lebih kurang) sebagai berikut,”Dialah

(Allah) yang menciptakan kamu dari tanah, kemudian dari mani yang

menjadi segumpal darah. Kemudian Dialah yang mengeluarkan kamu

(dari rahim wanita ) menjadi bayi sehingga kamu dewasa dan menjadi

tua…” (QS. Al Mukmin (40) kalimat pertama ayat 67 ). Dan, kalau manusia

ciptakan Allah itu sakit, Allah lah yang menyembuhkannya, demikian

maksud surat asy-Syu’ara.

Untuk disiplin Fakultas Hukum, ada ayat yang merupakan benih

atau prinsip ilmu hokum yang terjemahnya (lebih kurang) sebagai berikut,”

Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu (menjadi) orang yang benar-

benar menegakkan keadilan, menjadi saksi (dalam menegakkan keadilan)

modul ilmu pendidikan islam 16

Page 17: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

karena Allah, walaupun terhadap dirimu sendiri, ibu bapak dan kaum

kerabatmu…” (QS.Surat an-Nisa’(4) kalimat pertama surat 135).

Dalam Al-Quran banyak ditemukan dorongan untuk menguasai

ilmu pengetahuan dan teknologi demi kesejahteraan umat  manusia.

Bahkan, Al-Quran yang pertama turun pun mengisyaratkan pentingnya

strategi dalam mencari ilmu pengetahuan dan teknologi dengan cara

membaca alam ciptaan Allah. Dorongan untuk menguasai iptek, antara

lain disebutkan dalam ayat-ayat berikut:  “Maka apakah orang yang

mengetahui bahwa apa yang diturunkan Tuhan kepadamu adalah

kebenaran, sama dengan orang yang buta? Hanya orang yang berakal

yang dapat mengambil pelajaran. (QS. Ar-Ra’d/13:19). Dalam Firman

Allah yang lain yaitu dalam QS. Az-Zumar/39:9 yang artinya: “…

katakanlah, ‘Apakah sama orang yang mengetahui dengan orang-orang

yang tidak mengetahui?’ Sebenarnya hanya orang yang berakal sehat

yang dapat menerima pelajaran. Al Quran banyak menghimbau manusia

untuk menggali dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Selain kedua ayat diatas masih banyak lagi dasar-dasar ilmu pengetahuan

dan teknologi yang diisyaratkan Al-Quran seperti dalam kedokteran,

farmasi, pertanian, atau astronomi yang bermanfaat bagi kajuan dan

kesejahteraan umat manusia.

Dengan demikian jelaslah kiranya bahwa dalam pendidikan Islam

harus mengunakan Al Qur’an sebagai sumber utama dalam merumuskan

beberapa teori tentang pendidikan islam. Atau dengan kata lain ,

pendidikan Islam harus berdasarkan ayat-ayat Al Qur’an  yang

penafsirannya dapat dilakukan berdasarkan ijtihad disesuaikan dengan

perkembangan zaman.

3.      Dasar-Dasar Pendidikan Islam menurut As-Sunah/Al-Hadits

Al-Hadits adalah sumber kedua agama dan ajaran Islam. Apa yang

disebutkan dalam Al-Quran dijelaskan atau dirinci lebih lanjut oleh

Rasulullah dengan sunah beliau. Karena itu, sunah Rasul yang kini

modul ilmu pendidikan islam 17

Page 18: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

terdapat dalamAl-Hadits merupakan penafsiran serta penjelasan otentik

(sah,dapat dipercaya sepenuhnya) Al Quran.

Di dalam As Sunnah juga berisi ajaran tentang aqidah dan akhlak

seperti Al Qur’an yang berkaitan dengan masalah pendidikan. As Sunnah

berisi petunjuk (tuntunan) untuk kemaslahatan hidup manusia dalam

segala aspeknya, untuk membina umat manusia seutuhnya. Dan yang

lebih penting lagi dalam As Sunnah bahwa dalamnya terdapat cerminan

tingkah laku dan kepribadian Rasulullah saw yang merupakan tauladan

dan edukatif bagi manusia.

Ada tiga peranan al-Hadits disamping al-Quran sebagai sumber

agama dan ajaran islam. Pertama, menegaskan lebih lanjut ketentuan

yang terdapat di dalam al-Quran. Misalnya, mengenai shalat. Di dalam al-

Quran ada ketentuan mengenai shalat.ketentuan itu ditegaskan lagi

pelaksanaannya. Contoh lain mengenai saum atau puasa selama bulan

Ramadhan. Di dalam al-Quran terdapat ayat mengenai puasa Ramadhan,

tapi pelaksanaannya ditegaskan dan dikembangkan lebih lanjut oleh Nabi

melalui sunnah beliau. Demikian juga halnya dengan zakat dan

haji.   Mengenai zakat dan haji ketentunnya ada di dalam al-Quran, namun

untuk dapat di laksanakan di kehidupan sehari-hari ketentuan itu ditambah

dalam arti dikembangkan oleh Nabi. Dengan demikian ajaran yang telah

ada dalam al-Quran , namun perlu ditegaskan lebih lanjut oleh Nabi.

 Kedua, sebagai penjelasan isi al-Quran. Dengan mengikuti contoh

diatas, misalnya mengenai shalat. Di dalam al-Quran Allah

memerintahkan manusia mendirikan shalat.namun, di dalam kitab suci itu

tidak dijelaskan banyaknya rakaat,cara,rukun dan syarat mendirikan salat.

Nabilah yang menyebut sambil mencontoh jumlah rakaat setiap

salat,cara,rukun dan syarat mendirikan salat. Demikian  juga halnya

dengan saum atau puasa dan haji. Perintah meleksanakannya terdapat

dalam al-Quran, tetapi tidak dijelaskan secara rinci. Nabilah yang

menjelaskannya dengan perkataan dan perbuatan beliau.dalam

menunaikan ibadah haji misalnya,Rasulullah mengatakan, “Ambillah

modul ilmu pendidikan islam 18

Page 19: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

manasik hajimu dari manasik hajiku.” Maksudnya, ikutilah tatacara yang

dilakukan Nabi waktu melakukan ibadah haji.

            Ketiga, menambahkan atau mengembangkan sesuatu yang tidak

ada atau samar-samar ketentuannya di dalam al-Quran. Contohnya

adalah larangan Nabi mempermadu (mengawini sekaligus atau

mengawini pada waktu bersamaan) seorang perempuan dengan bibinya.

Larangan ini tidak terdapat dalam larangan- larangan perkawinan dalam

surat an-Nisa’(4):23. Namun, kalau dilihat hikmah dari larangan itu jelas

bahwa larangan tersebut mencegah rusak atau putus hubungan

silaturrahim antara kedua kerabat dekat yang tidak disukai oleh agama

islam. Dengan larangan itu, Nabi seakan-akan mengisi ”kekosongaan”

mengenai larangan perkawinan. Namun kalau direnungkan lebih

lanjut,iilatnya (dasar atau motifnya) sama dengan larangan

mempermadukan dua orang bersaudara kandung,yang terdapat dalam

surat 23 surat an-Nisa’ untuk mencegah rusak bahkan putusnya

hubungan silaturrahim antara dua kerabat.

Kitab – kitab hadis (al-Hadist) baik di kalangan Sunni maupun Syi’i

adalah sumber pengetahuan yang monumental  bagi islam, yang

sekaligus menjadi penafsir dan bagian yang komplementer terhadap al-

Quran. Sunnah terutama ucapan Nabi, membahas berbagai hal mulai dari

metafisika (hal-hal non fisik atau tidak kelihatan) sampai pada tatatertib di

meja makan. Selain itu di dalam hadis/sunah dibahas juga berbagai

pertanyaan yang berhubungan metafisika , kosmologi ( cabang metafisika

yang menyelidiki alam semesta sebagai system yang beraturan),

eskatologi (masa yang akan datang –akhirat). Dan kehidupan spiritual

( kerohanian,kejiwaan, mental, moral). Sesudah al-Quran, kitab al-Hadit

syang memuat sunah Nabi adalah  sumber petunjuk paling berharga yang

dimiliki umat islam, keduanya adalah mata air seluruh kegiatan dan pikiran

Islam. Keduanya merupakan sumber agama dan ajaran islam.

Oleh karena itu sunnah merupakan landasan kedua bagi cara

pembinaan pribadi manusia muslim.Sunnah selalu membuka

modul ilmu pendidikan islam 19

Page 20: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

kemungkinan penafsiran berkembang.Itulah sebabnya,mengapa ijtihad

perlu ditingkatkan dalam memahaminya termasuk sunah yang berkaitan

dengan pendidikan.

C. Dasar-Dasar Pendidikan Islam menurut IjtihadIjtihad adalah istilah para fuqaha, yaitu berfikir dengan

menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki oleh ahli syari’at Islam untuk

menetapkan atau menentukan suatu hokum Islam dalam hal-hal yang

belum ditegaskan hukumnya oleh Al Qur’an dan Sunnah. Ijtihad dalam hal

ini dapat saja meliputi seluruh aspek kehidupan termasuk aspek

pendidikan, tetapi tetap berpedoman kepada Al Qur’an dan Sunnah. 

Ijtihad dalam pendidikan harus tetap bersumber dari al-Quran dan

as-Sunah/al-Hadis yang diolah akal yang sehat dari para ahli pendidikan

Islam. Ijtihad tersebut haruslah dalam hal-hal yang berhubungan langsung

dengan kebutuhan hidup di suatu tempat pada kondisi dan situasi tertentu.

Teori-teori pendidikan baru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran

islam dan kebutuhan hidup. Ijtihad dibidang pendidikan ternyata semakin

perlu sebab ajaran islam yang terdapat dalam al-Quran dan sunah adalah

bersifat pokok-pokok dan prinsip-prinsipnya saja. Biila ternyata ada yang

agak terperinci, maka perincian itu adalah sekedar contoh dalam

menerapkan yang prinsip itu. Sejak diturunkan sampai Nabi Muhammad

SAW wafat, ajaran islam telah tumbuh dan berkembang melalui ijtihad

yang dituntut oleh perubahan situasi dan kondisi sosial yang tumbuh dan

berkembang pula. Sebaliknya ajaran islam sendiri telah berperan

mengubah kehidupan manusia menjadi kehidupan muslim.

modul ilmu pendidikan islam 20

Page 21: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

A. Pengertian FitrahSecara lughatan (etimologi) berasal dari kosa kata bahasa Arab

yakni fa-tha-ra yang berarti “kejadian”, oleh karena kata fitrah itu berasal

dari kata kerja yang berarti menjadikan. Pada pengertian lain interpretasi

fitrah secara etimologis berasal dari kata fathara yang sepadan dengan

kata khalaqa dan anyaa yang artinya mencipta. Biasanya kata fathara,

khalaqa dan ansy’a digunakan dalam Al-Qur’an untuk menunjukkan

pengertian mencipta, menjadikan sesuatu yang sebelumnya belum ada

dan masih merupakan pola dasar yang perlu penyempurnaan. Dalam

Kamus al Munjid diterangkan bahwa makna harfiah dari fitrah adalah al

Ibtida’u wa al ikhtira’u, yakni al shifat allati yattashifu biha kullu maujudin fi

awwali zamani khalqihi. Makna lain adalah shifatu al insani al thabi’iyah.

Lain daripada itu ada yang bermakna al dinu wa al sunnah.

Abu a’la al-Maududi mengatakan bahwa manusia dilahirkan di bumi

ini oleh ibunya sebagai muslim (berserah diri) yang berbeda-beda

ketaatannya kepada Tuhan, tetapi di lain pihak manusia bebas untuk

menjadi muslim atau non muslim. Sehingga ada hubungannya dalam

aspek terminologi fitrah selain memiliki potensi manusia beragama tauhid,

manusia secara fitrah juga bebas untuk mengikuti atau tidaknya ia pada

aturan-aturan lingkungan dalam mengaktualisasikan potensi tauhid

(ketaatan pada Tuhan) itu, tergantung seberapa tinggi tingkat pengaruh

modul ilmu pendidikan islam 21

PERTEMUAN 6 Pengertian Fitrah

Page 22: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

lingkungan positif serta negatif yang mempengaruh diri manusia secara

fitrah-nya.

Sehingga uraian Al-Maududi mengenai peletakan pengertian konsep

fitrah secara sederhana yakni menunjukkan kepada kalangan pembaca

bahwa meskipun manusia telah diberi kemampuan potensial untuk

berpikir, berkehendak bebas dan memilih, namun pada hakikatnya ia

dilahirkan sebagai muslim, dalam arti bahwa segala gerak dan lakunya

cenderung berserah diri kepada Khaliknya.[5] Mengenai fitrah kalangan

fuqoha telah menetapkan hak fitrah manusia, sebagaimana dirumuskan

oleh mereka, yakni meliputi lima ha: 1). Din (agama), 2) jiwa, 3) Akal, 4)

Harga diri, dan 5) Cinta. Menurut Armai, bila interpretasi lebih luas konsep

fitrah dimaksud bisa berarti bermacam-macam, sebagaimana yang telah

diterjemahkan dan didefenisikan oleh banyak pakar d iatas, di antara arti-

artinya yang dimaksud adalah : 1) Fitrah berarti “ thuhr’ (suci), 2) fitrah

berarti “Islam”, 3) fitrah berarti “Tauhid” (mengakui keesaan Allah), 4) fitrah

berarti “Ikhlash” (murni), 5) fitrah berarti kecenderungan manusia untuk

menerima dan berbuat kebenaran, 6) fitrah berarti “al-Gharizah” (insting),

7) fitrah berarti potensi dasar untuk mengabdi kepada Allah, 8) fitrah

berarti ketetapan atas manusia, baik kebahagiaan maupun kesengsaraan.

Kata ini juga dipakaikan kepada anak yang baru dilahirkan karena

belum terkontaminasi dengan sesuatu sehingga anak tersebut sering

disebut dalam keadaan fitrah (suci). Pengaruh dari pengertian inilah maka

semua kata fitrah sering diidentikkan dengan kesucian sehingga 'id al-fitri

sering pula diartikan dengan kembali kepada kesucian demikian juga

zakat al-fitrah. Pengertian ini tidak selamanya benar kata fitrah itu sendiri

digunakan juga terhadap penciptaan langit dan bumi dengan pengertian

keseimbangan sebagaimana yang tertera dalam al-Qur'an.

Kata-kata yang biasanya digunakan dalam al-Quran untuk

menunjukkan bahwa Allah menyempurnakan pola dasar ciptaan-Nya

untuk melengkapi penciptaan itu adalah kata ja’ala yang artinya

“menjadikan”, yang diletakan dalam satu ayat setelah kata khalaqah dan

modul ilmu pendidikan islam 22

Page 23: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

ansy’a. Perwujudan dan penyempurnaan selanjutnya diserahkan pada

manusia.

��J[ ���� N�$� �ن ��<=ا. N�$� �I� ����.� �ن $�Pا!�(� �'Jائ& �P(�ا ��I�PDا. F3��� �.R �ن �]�=Iا. ��ا �$Iاس +ا�+,اArtinya: Hai Manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan (khalaqna)

kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan serta menjadikan

(ja’alna) kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling

kenal mengenal.

<*���ن �ا ST��' ��[\��Bة ��[\�Yا! 4$�ع� ��$ &PD� �ا. *�� �$`ي )G &'Artinya: Katakanlah; Dialah yang menciptakan kamu (ansya’akum) dan

menjadikan (ja’ala) bagimu pendengaran, penghihatan dan hati (fuad),

akan tetapi amat sedikit kamu bersyukur.

�$�+ن E$R N�$� "�W$ &+�J> \] ���,ا �$Iاس �ط� K�$� N�$� �ط�? ��I9ا $��+ن E,D� ��ا'�(ن �P+ \] �$Iاس �3.� �($�ن�=$�

Artinya: Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah,

tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan (fathara) manusia

menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. Itulah agama

yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.

Mengenai kata fitrah menurut istilah (terminologi) dapat dimengerti

dalam uraian arti yang luas, sebagai dasar pengertian itu tertera pada

surah al-Rum ayat 30, maka dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa

pada asal kejadian yang pertama-pertama diciptakan oleh Allah adalah

agama (Islam) sebagai pedoman atau acuan, di mana berdasarkan acuan

inilah manusia diciptakan dalam kondisi terbaik. Oleh karena aneka ragam

faktor negatif yang mempengaruhinya, maka posisi manusia dapat

“bergeser” dari kondisi fitrah-nya, untuk itulah selalu diperlukan petunjuk,

peringatan dan bimbingan dari Allah yang disampaikan-Nya melalui

utusannya (Rasul-Nya).

Pengertian sederhana secara terminologi menurut pandangan

Arifin; fitrah mengandung potensi pada kemampuan berpikir manusia di

modul ilmu pendidikan islam 23

Page 24: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

mana rasio atau intelegensia (kecerdasan) menjadi pusat

perkembangannya, dalam memahami agama Allah secara damai di dunia

ini.

Quraish Shihab mengungkapkan dalam Tafsir al Misbah-nya,

bahwa fitrah merupakan “menciptakan sesuatu pertama kali/tanpa ada

contoh sebelumnya”. Dengan mengikut sertakan pandangan Quraish

Shihab tersebut berarti fitrah sebagai unsur, sistem dan tata kerja yang

diciptakan Allah pada makhluk sejak awal kejadiannya sehingga menjadi

bawaannya, inilah yang disebut oleh beliau dengan arti asal kejadian, atau

bawaan sejak lahir.

Ungkapan senada mengenai pengertian fitrah juga dilontarkan oleh

Arifin yakni secara keseluruhan dalam pandangan Islam mengatakan

bahwa kemampuan dasar/pembawaan itu disebut dengan fitrah. Ada yang

mengemukakan bahwa fitrah merupakan kenyakinan tentang ke-Esaan

Allah swt, yang telah ditanamkan Allah dalam diri setiap insan. Maka

manusia sejak lahirnya telah memiliki agama bawaan secara alamiah,

yaitu agama tauhid. Istilah fitrah dapat dipandang dalam dua sisi. Dari sisi

bahasa, maka makna fitrah adalah suatu kecenderungan bawaan alamiah

manusia. Dan dari sisi agama kata fitrah bermakna keyakinan agama,

yakni bahwa manusia sejak lahirnya telah memiliki fitrah beragama tauhid,

yaitu mengesakan Tuhan.

Imam Nawawi mendefinisikan fitrah sebagai kondisi yang belum

pasti (unconfirmed state) yang terjadi sampai seorang individu

menyatakan secara sadar keimanannya. Sementara menurut Abu Haitam

fitrah berarti bahwa manusia yang dilahirkan dengan memiliki kebaikan

atau ketidakbaikan (prosperous or unprosperous) yang berhubungan

dengan jiwa.

Bila tidak berlebihan dalam memahami terminologi Abu Haitam

dapat dipahami, pada awalnya setiap makhluk yang diciptakan oleh Tuhan

dibekal dengan fitrah (keseimbangan) yang bilamana keseimbangan ini

mampu dijaga dengan baik maka yang bersangkutan akan senantiasa

modul ilmu pendidikan islam 24

Page 25: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

berada dalam kebaikan. Sebaliknya bila keseimbangan ini sudah tidak

mampu dipertahankan maka menyebabkan seseorang akan terjerumus

kepada ketidakbaikan.

A. Hubungan Fitrah Dengan Pendidikan Islam dalam al-QuranManusia dalam pandangan Islam adalah khalifah Allah di muka

bumi. Sebagai duta Tuhan, dia memiliki karakteristik yang multidimensi,

yakni pertama, diberi hak untuk mengatur alam ini sesuai kapasitasnya.

Dalam mengemban tugas ini, manusia dibekali wahyu dan kemampuan

mempersepsi, kedua, dia menempati posisi terhormat di antara makhluk

Tuhan yang lain. Anugerah ini diperoleh lewat kedudukan, kualitas dan

kekuatan yang diberikan Tuhan kepadanya, ketiga, dia memiliki peran

khusus yang harus dimainkan di planet ini, yaitu mengembangkan dunia

sesuai dasar dan hukum-hukum yang ditetapkan oleh Tuhan.

Potensi akal secara fitrah mendorong manusia memahami simbol-

simbol, hal-hal yang abstrak, menganalisa, memperbandingkan maupun

membuat kesimpulan dan akhirnya memilih maupun memisahkan yang

benar dan salah. Di samping itu menurut Jalaluddin, akal dapat

mendorong manusia berkreasi dan berinovasi dalam menciptakan

kebudayaan serta peradaban. Manusia dengan kemampuan akalnya

mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, mengubah serta

merekayasa lingkungannya, menuju situasi kehidupan yang lebih baik,

aman dan nyaman.

Sebelum terlalu jauh kita mengulas tentang hubungan konsep fitrah

dan hubungannya dengan pendidikan Islam ada baiknya kita telusuri

terlebih dahulu tujuan dari pendidikan Islam secara umum. Secara general

tendensi dari pendidikan Islam itu sendiri adalah mengetahui hakikat

kemanusiaan menurut Islam, yakni nilai-nilai ideal yang diyakini serta

modul ilmu pendidikan islam 25

PERTEMUAN 7 Hubungan Antara Fitrah

Manusia Dan Pendidikan

Page 26: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

dapat mengangkat harkat dan martabat manusia. Sementara Achmadi

meletakkan keterangan tujuan pendidikan Islam dalam “tiga karakteristik”

yakni tujuan tertinggi/akhir, tujuan umum, tujuan khusus. Tujuan tertinggi

adalah bersifat mutlak, tidak mengalami perubahan karena sesuai dengan

konsep Ilahi yang mengandung kebenaran mutlak dan universal. Tujuan

tertinggi/akhir ini pada dasarnya sesuai dengan tujuan hidup manusia dan

peranannya sebagai ciptaan Allah. Salah satu prilaku itu identitas Islami

itu sendiri pada hakikatnya adalah mengandung nilai prilaku manusia yang

didasari atau dijiwai oleh iman dan taqwa kepada Allah sebagai sumber

kekuasaan mutlak yang harus ditaati. Tujuan selanjutnya adalah tujuan

umum yang berbeda substansinya dengan tujuan pertama yang

cenderung mengarah kepada nilai filosofis. Tujuan ini lebih bersifat

empirik dan realistic. Ahmad tafsir mengemukakan tujuan umum bersifat

tetap, berlaku di sepanjang tempat, waktu, dan keadaan. Tujuan umum

berfungsi sebagai arah yang taraf pencapaiannya dapat diukur karena

menyangkut perubahan sikap, perilaku dan kepribadian subjek didik,

sehingga mampu menghadirkan dirinya sebagai sebuah pribadi yang

utuh. Itulah yang disebut realisasi diri (self realization).

Sementara tujuan khusus merupakan pengkhususan atau

operasionalisasi tujuan tertinggi/akhir dan tujuan umum pendidikan Islam.

Tujuan khusus bersifat relatif sehingga dimungkinkan untuk diadakan

perubahan dimana perlu sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan, selama

tetap berpijak pada kerangka tujuan tertinggi/akhir dan umum itu

Pengkhususan tujuan pendidikan Islam tersebut menurut Achmadi

didasarkan pada: kultur dan cita-cita suatu bengsa dimana pendidikan itu

diselenggarakan, minat, bakat, dan kesanggupan subjek didil; dan

tuntunan situasi, kondisi pada kurun waktu tertentu.

Konsep fitrah dalam hubungannya dengan pendidikan Islam

mengacu pada tujuan bersama dalam menghadirkan perubahan tingkah

laku, sikap dan kepribadian setelah seseorang mengalami proses

modul ilmu pendidikan islam 26

Page 27: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

pendidikan. Menjadi masalah adalah bagaimana sifat dan tanda-tanda

(indikator) orang yang beriman dan bertaqwa.

Maka konsep fitrah terhadap pendidikan Islam dimaksudkan di sini,

bahwa seluruh aspek dalam menunjang seseorang menjadi menusia

secara manusiawi adanya penyesuaian akan aktualisasi fitrah-nya yang

diharapkan, yakni pertama, konsep fitrah mempercayai bahwa secara

alamiah manusia itu positif (fitrah), baik secara jasadi, nafsani (kognitif dan

afektif) maupun ruhani (spiritual). Kedua, mengakui bahwa salah satu

komponen terpenting manusia adalah qalbu. Perilaku manusia bergantung

pada qalbunya. Di samping jasad, akal, manusia memiliki qalbu. Dengan

qalbu tersebut manusia dapat mengetahui sesuatu (di luar nalar)

berkecenderungan kepada yang benar dan bukan yang salah (termasuk

memiliki kebijaksanaan, kesabaran), dan memiliki kekuatan

mempengaruhi benda dan peristiwa.

Menghubungkan keterangan ini secara ilmiah dengan adanya teori

pendidikan Islam maka secara disiplin ilmu merupakan konsep pendidikan

yang mengandung berbagai teori yang dapat dikembangkan dari hipotesa-

hipotesa yang bersumber dari al Qur’an maupun hadis baik dari segi

sistem, proses, dan produk yang diharapkan mampu membudayakan

umat manusia agar bahagia dan sejahtera dalam hidupnya. Inilah yang

disebut secara implikasi konsep fitrah kecenderungan peserta didik pada

yang benar dalam memiliki secara pendekatan ilmiah kekuatan

mempengaruhi benda dan peristiwa. Sedang pendidikan bila diberikan

pengertian dari al-Qur’an maka kalangan pemikir pendidikan Islam

meletakkan pada tiga karakteristik di antaranya rabb, ta’lim, ta’dib

dimaksud dalam al-Qur’an. 

Dari ketiga kata tersebut, Muhammad Fuad ‘Abd al-Baqy dalam

bukunya al-Mu’jam al Mufahras li Alfadz al-Qur’an al-Karim telah

menginformasikan bahwa di dalam al-Qur’an kata Tarbiyah dengan

berbagai kata yang serumpun dengan diulang sebanyak lebih dari 872

kali.[25] Kata tersebut berakar pada kata rabb. Kata ini sebagaimana

modul ilmu pendidikan islam 27

Page 28: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

dikutip oleh Abuddin Nata dari al-Raghib al-Ashfahany, pada mulanya

berarti al-Tarbiyah yaitu insy’ al-syaihalan fa halun ila hadd al-tamam yang

artinya mengembangkan atau menumbuhkan sesuatu setahap demi tahap

sampai pada batas yang sempurna.

B. Signifikansi Fitrah Dalam Pendidikan IslamKonsep fitrah pada dasarnya mempercayai bahwa arah pergerakan

hidup manusia (peserta didik) secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu

taqwa dan fujur. Peserta didik pada dasarnya diciptakan dalam keadaan

memiliki potensi positif dan ia dapat bergerak ke arah taqwa. Bila manusia

berjalan lurus antara fitrah dan Allah, maka ia akan menjadi taqwa (sehat,

selamat). Bila tidak selaras antara fitrah dan Allah, maka ia akan berjalan

ke pilihan yang sesat (fujur). Secara fitrah manusia diciptakan dengan

penuh cinta, memiliki cinta, namun ia dapat berkembang ke arah agresi.

Akan tetapi implikasi dimaksud dalam penelitian ini mendapatkan bentuk

konsep fitrah sesuai realita yang ada, bahwa nilai-nilai aktualisasi fungsi

konsep fitrah sejalan dengan tujuan pendidikan, baik secara epistemologi

pendidikan, mewujudkan peserta didik yang memiliki potensi kepribadian

muslim yang berorientasi pada aktualisasi konsep fitrah manusia.

Jakfar Siddik mengungkapkan bahwa yang menjadi inti kemanusiaan

itu adalah fitrah (agama) itu sendiri. Fitrah-lah yang membuat manusia

(peserta didik) memiliki keluhuran jiwa secara alamiah berkeinginan suci

dan berpihak pada kebaikan dan kebenaran Allah swt. Menurut penulis

membuat suatu tatanan proses perkembangan peserta didik terhadap

lingkungan pendidikan sebagai lahan mengembangkan potensi kesucian

peserta didik (konsep fitrah) dapat terpenuhi maka kebutuhan kepribadian

peserta didik akan lebih sempurna.

Potensi kalangan peserta didik sebagai anak manusia pengemban

amanat Allah swt dan juga sebagai khalifah di muka bumi ini, ia dilahirkan

adanya nilai bertauhid Menurut Nurcholis Madjid merupakan sebuah

peristiwa dengan adanya perjanjian mahkluk (manusia) dengan Tuhan

Allah swt, maka dapat dikatakan bahwa manusia (peserta didik) tersebut

modul ilmu pendidikan islam 28

Page 29: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

terikat dengan perjanjian itu (pemaknaan bersifat religius). Demikian juga

halnya dengan agama pun sebenarnya memang adalah perjanjian, yang

dalam bahasa Arabnya disebut dengan mitsaq atau ‘ahdun, perjanjian

dengan Allah swt. Seluruh hidup merupakan realisasi atau pelaksanaan

untuk memenuhi perjanjian manusia dengan Allah. Intinya ialah ibadah,

artinya memperhambakan diri kepada Allah. Karena Allah swt sendiri telah

diakui sebagai Rabb. Maka implikasinya, akibat dari beribadah kepada

Allah itu adalah, bahwa manusia yakni kalangan peserta didik yang haus

akan kebutuhan pengembanagan kepribadian nilai fitrah-nya diharuskan

menempuh jalan hidup yang benar.

Menurut al-Attas, yang dikutip oleh Baharuddin, fitrah merupakan

ketundukan manusia sebelum kehadirannya di bumi yang dijelaskan

dalam surah al-A’raf/ 7: 172 menunjukkan utangnya kepada Allah, begitu

juga kerugiannya yang total, sehinga dia mungkin bisa membayarnya dan

kembali kepada Allah dengan menyerahkan diri untuk mengabdi kepada-

Nya. Kewajiban ini dirasakan oleh umat manusia sebagai suatu

kecenderungan wajar dan alamiah, fitrah yang oleh al-Attas disepadankan

dengan al-din, merujuk kepada surat al-Rum/30: 30-32 fitrah adalah sifat

dasar ketundukan pada manusia dan al-din adalah bentuk ketundukan

bagi manusia. Ketundukan sadar dan kehendak bebas memantapkan

harmonisasi dan kosmos, sementara penolakan tunduk mengakibatkan

ketimpangan dan kekacauan.

Hakikinya, konsep fitrah bila diaktualisasikannya dalam pendidikan,

tidak sekedar "tranfern of knowlegde" atau pun "tranfers of training". tetapi

jauh dari itu merupakan suatu sistem yang ditata di atas pondasi

keimanan dan kesalehan; suatu sistem yang terkait langsung dengan

Tuhan, dan inilah yang merupakan potensi tauhid bahagian konsep fitrah

manusia. Tegasnya kebermaknaan konsep fitrah dalam hubungannya

dengan wilayah pendidikan adalah melahirkan suatu kegiatan yang

mengarah dengan sengaja perkembangan seseorang sesuai dengan atau

sejalan dengan nilai-nilai Islam. Konsep fitrah yang merupakan potensi

modul ilmu pendidikan islam 29

Page 30: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

dasar manusia dapat teraktualisasikan bila kondisi lingkungan serta

proses pendidikan dapat membentuk nilai-nilai kepribadian tersebut.

Secara global potensi-potensi tersebut mengarahkan bentuk induvidualis

dan sosialis yang beragama, atau dengan kata lain potensi fitrah

termanifestasikan pada diri seseorang adalah nilai-nilai obyektifitas

trasendensi moral humanisme, terlebih lagi pada persoalan

pengembangan keperibadian untuk menuju kepribadian muslim yang

kaffah di mana hal itu merupakan bagian dari proses internalisasi nilai-nilai

fitrah terhadap pendidikan yang berasaskan Islam.

Individu dalam pandangan konsep fitrah yakni Islam memandang

bahwa manusia memiliki daya untuk berkembang dan siap pula untuk

dikembangkan. Akan tetapi tidak berati individu tersebut dapat

diperlakukan sebagai manusia pasif, melainkan memiliki kemampuan dan

keaktifan yang mampu membuat dilihat dan penilaian, menerima, menolak

atau menentukan alternatif-laternatif yang lebih sesuai dengan pilihannya

sebagai perwujudan dari adanya kehendak dan kemauan bebasnya.

Jadi signifikansi pendidikan Islam dalam kerangka konsep fitrah

dapat dideskripsikan sebagai suatu sistem yang membawa manusia ke

arah kebahagian dunia dan akhirat baik melalui ilmu maupun melalui

ibadah, karena pada hakikatnya tujuan akhir dari pendidikan Islam itu

sendiri adalah pencapaian kebahagian hidup di dunia dan kesejahteraan

di akhirat. Maka selayaknya yang harus menjadi fokus utama dalam

rangka menyikapi hal ini adalah memperhatikan nilai-nilai Islam tentang

manusia; hakekat dan sifatnya, misi dan tujuan hidup di dunia dan akhirat

nanti, hak dan kewajiban sebagai individu dan sebagai anggota

masyarakat. Sehingga secara fitrah, setelah seseorang mengetahui

tentang hakikat kehidupan, maka dia tidak saja dapat memberikan

inspirasi kepada manusia lain, akan tetapi juga dapat mentransfer nilai-

nilai luhur yang ia kembangkan hingga menjadi manusia-manusia baru,

yakni manusia yang cinta hidup damai, aman dan sejahtera karena fitrah

mansuai yang sebenarnya adalah hidup dalam jalinan cinta sesama

modul ilmu pendidikan islam 30

Page 31: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

C. Hubungan  Struktur Fitrah Manusia dengan Kegiatan  Belajar Mengajar.Kegiatan belajar mengajar merupakan upaya memengaruhi jiwa

anak didik agar mereka mau melakukan berbagai kegiatan belajar, seperti

membaca , memahami, menganalisasi, membandingkan, menyimpulkan

dan sebagainya dengan motivasi yang tinggi , dan dalam suasana yang

menyenangkan, menggairahkan dan menggembirakan. Dalam melakukan

kegiatan belajar tersebut, para peserta didik menggunakan segenap

potensi fitrah yang dimilikinya, seperti kecenderungannya yang serba ingin

tahu (curiousty), panca indra yang dimilikinya, bakat, minat, kemampuan

kognitif,afektif, dan psikomotorik. Berbagai potensi fitrah tersebut harus

dirawat, di pelajari, dipupuk, dan dibina agar dapat berfungsi dengan baik

dalam melakukan kegiatan belajar-mengajar.

Selanjutnya, pandangan Islam tentang anak sebagaimana

dikemukakan dalam hadis tersebut diatas, yakni bahwa setiap anak

dilahirkan telah memiliki bakat (kecenderungan beragama) yang

selanjutnya tergantung orang tuanya untuk menjadikannya potensi

beragama tersebut menjadi Yahudi, Nasrani atau Majusi, memperlihatkan

adanya pandangan convergensi plus dalam pendidikan. Yaitu pandangan

yang menganggap bahwa perkembangan kepribadian seorang anak ,

bukan hanya ditentukan oleh faktor pembawaan dari dalam sebagaimana

yang dianut oleh aliran nativisme, dan bukan pula ditentukan oleh faktor

lingkungan semata-mata, sebagaimana yang di anut oleh aliran empirisme

dan behaviorisme. Melainkan juga yang ditentukan oleh faktor lingkungan

dari luar berupa pembinaan sebagaimana yang di anut oleh aliran

nativisme. Lebih dari itu, Islam tidak sepenuhnya tunduk kepada

pandangan konvergensi tersebut, melainkan juga bergantung pada

hidayah Allah SWT. Hal ini didasarkan pada pandangan, bahwa baik

aliran Nativisme, empirisme maupun konvergensi pada dasarnya masih

modul ilmu pendidikan islam 31

Page 32: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

bersifat antroposentris, yakni memusat semata-mata kepada usaha

manusia. Sedangkan dalam islam, berbagai keberhasilan yang dicapai,

bukan semata-mata karena usaha manusia sendiri, melainkan juga

karena hidayah dari Allah SWT. Dengan demikian, antara usaha manusia

dan kehendak Tuhan saling berpengaruh dalam menyukseskan usaha

manusia.

Pandangan tentang fitrah yang demikian itu akan memengaruhi

kegiatan proses pembelajaran yang bukan semata-mata ditentukan oleh

input (kemampuan dan bakat anak didik) semata, melainkan juga

ditentukan oleh proses-thruput yang dilakukan oleh guru, dari kehendak

Allah SWT. Dengan pandangan yang demikian itu, maka kegiatan belajar-

mengajar harus dimulai dengan menyiapkan anak didik untuk siap

mengikuti kegiatan belajar serta berbagai sarana prasarana, termasuk

guru, lingkungan dan lain sebagainya, sambil tetap memohon petunjuk

dari Allah SWT.

Selanjutnya, dengan mengetahui fitrah anak didik berupa bakat,

minat, kecenderungan, kecerdasan dan lainnya, maka setiap guru dapat

menyiapkan program pendidikan dan pengajaran yang sesuai latar

belakang fitrahnya itu. Dengan memerhatikan latar belajang fitrah anak

didik ini, maka kegiatan pembelajaran akan menjadi menarik dan penuh

gairah, karena didasarkan pada keinginan, bakat, dan kecenderungan

anak didik.

Pelaksanaan proses pembelajaran yang demikian itu akan

berimplikasi pada ketersediaannya berbagai komponen pendidikan

lainnya. Proses pendidikan yang didasarkan pada latar belakang fitrah

anak didik itu mengharuskan adanya model kelas yang kecil-kecil (small

class) yang jumlah siswanya antara 5 sampai 10 orang, adanya guru yang

lebih banyak untuk setiap kelas atau angkatan (team teacher), sarana

prasarana yang lebih beragama dan bervariasi, penjadwalan yang lebih

spesifik dan sofisticated, dan lain sebagainya. Tuntutan terhadap berbagai

komponen pendidikan yang beragam itu pada gilirannya mengharuskan

modul ilmu pendidikan islam 32

Page 33: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

tersedianya dana yang lebih besar, pembinaan yang lebih beragam, dan

lain sebagainya.

Namun bagi lembaga-lembaga pendidikan, yang belum siap

sepenuhnya menyelenggarakan konsep pembelajaran yang berbasis

perbedaan fitrah tersebut dapat pula melakukannya dengan kelas yang

agak besar untuk bidang ilmu keilmuan atau keterampilan yang pada

umumnya diminati atau diharuskan bagi setiap anak didik, seperti

pelajaran tentang bahasa, matematika, komputer, dan lainnya. Sedangkan

untuk bidang-bidang keterampilan yang berkaitan dengan pengembangan

bakat dan minat dapat dilakukan dalam kelompok –kelompok yang lebih

kecil, seperti kelompok belajar melukis, menari, menyanyi, membuat

kerajinan, dan lain sebagainya.

Terlepas dari konsep pembelajaran mana yang akan dipilih, namun

yang pasti bahwa pengetahuan tenang latar belakang fitrah peserta didik

perlu diketahui dengan jelas oleh para guru.Untuk itu, sebelum proses

pembelajaran dimulai, setiap guru harus sudah memiliki catatan berupa

data yang lengkap tentang bakat, minat, kecenderungan, kecerdasan, dan

lainnya yang dimilki peserta didik. Untuk kepentingan ini, maka perlu

dilakukan proses seleksi bakat, minat, dan sebagainya yang terdapat

pada peserta didik. Upaya ini dapat dilakukan melalui proses tes

kompetensi, tes bakat minat, dan seterusnya, yang dilakukan oleh tenaga

ahli di bidang placement test lengkap dengan cara menganalisis dan

menyimpulkannya secara komprehensif, akurat, dan objektif.

Faktor kemampuan pelajar besar sekali pengaruhnya terhadap

hasil belajar yang dicapai. Maka menjadi sebuah kewajiban memberikan

pendidikan dan pengajaran yang sesuai dengan bakat, minat,

kecenderungan, kecerdasan, dan latar belakang fitrah peserta didik itu.

modul ilmu pendidikan islam 33

Page 34: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

A. Fitrah Manusia Dalam Pandangan IslamBerdasarkan pemahaman di atas serta merujuk al-Quran dan al-

Hadits, fitrah manusia menurut ajaran Islam dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Manusia adalah makhluk psiko-fisik yang memiliki jiwa dan tubuh.

Dari berbagai ayat al-Quran dapat diketahui bahwa jati diri manusia

adalah makhluk psiko-fisik, yaitu suatu makhluk yang eksistensinya

terdiri atas unsur jiwa (ruh) dan fisik (jasad). Gabungan kedua unsur

inilah yang mewujud menjadi manusia. Di antara ayat yang

mendukung pernyataan ini ialah:

ط�ن �ن �\�4ان ]� "�[ � ��� N=�[ ��ئ &. �49ن �,�ن – - �$`ي �ا� �ن H$ST7 �ن N�4� &PD �1<*���ن - �ا ST��' \��Bة ]�� \�Yا! ]�� 4$�ع� ��$ &PD� N9�! �ن N�� ���خ C�)7 � )9-7 السجدة ( 1

Ayat ini menegaskan bahwa manusia pertama diciptakan dari

tanah (thin). Kemudian generasi selanjutnya berkembang biak

dengan unsur sulalat min ma` mahin, air mani. Ini menunjukkan

bahwa manusia memiliki unsur fisik. Di samping itu, Allah meniupkan

ruh-Nya ke dalam unsur fisik tersebut. Setelah bentuk fisik diisi

dengan ruh, terbentuklah suatu jenis makhluk yang khas, yaitu

manusia. Keberadaan kedua unsur ini, fisik dan ruh, meniscayakan

keberadaan sifat-sifat keduanya pada manusia di samping sifat-sifat

yang timbul dari gabungan keduanya.

2. Sifat-sifat jasmani (al-fithrat al-jismiah) Tubuh manusia merupakan

alam materi yang memiliki sifat-sifat fisika. Ia tersusun dari 4 unsur

yang membentuk alam materi, yaitu tanah, air, udara, dan api. Para

filosof Muslim, seperti Ikhwan al-Shafa` mengemukakan bahwa

modul ilmu pendidikan islam 34

PERTEMUAN 9

Fitrah Manusia Dalam Perspektif Ajaran Islam Dan Implikasnya Dalam Pendidikan

Page 35: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

perimbangan komposisi keempat unsur ini ikut mempengaruhi sifat-

sifat manusia.

Tubuh manusia terdiri atas bagian-bagian dan anggota-anggota

yang masing-masing mempunyai tugas dan fungsinya sendiri-sendiri.

Penataan masing-masing bagian dan anggota ini sangat

proporsional sehingga semuanya dapat memberikan andil yang

optimal bagi kesempurnaan fisik manusia serta fungsionalisasi dari

masing-masing bagiannya. Kenyataan inilah yang digambarkan al-

Quran surah al-Tin ayat 4 yang berbunyi: Sesungguhnya kami telah

menciptakan manusia dalam bentuk yang terbaik (fi ahsani taqwim).

Bentuk dan tatanan bagian dan anggota fisik manusia

dirancang sedemikian rupa agar manusia dapat melakukan berbagai

aktivitas yang dibebankan kepadanya. Hanya saja, ketika manusia

diciptakan (dilahirkan), kondisi dari masing-masing bagian ini masih

dalam keadaan lemah dan bersifat potensial. Hal ini dapat diketahui

dari al-Quran surah al-Rum ayat 54 dan surah al-Nisa` ayat 38.

3. Sifat-sifat Jiwa (al-fithrat al-ruhiyyat) Jiwa merupakan inti hakikat

manusia. Unsur inilah yang mendapat tugas sebagai khalifah Allah

di bumi. Unsur ini pula yang bertanggung jawab atas segala tingkah

laku dan perbuatan manusia. Hanya saja, sangat disayangkan,

unsur ini menjadi bagian yang penuh misteri.

Di dalam al-Quran dinyatakan bahwa jiwa manusia berasal dari

ruh Tuhan (min ruhih). Di samping itu, para ulama juga

menyimpulkan bahwa unsur ini pula yang telah melakukan perjanjian

dengan sang Pencipta sebelum ia digabungkan dengan tubuh.

Berdasar ini semua, tentu saja tidak mungkin manusia diciptakan

dalam keadaan sesat dan berdosa seperti dipahami sebagian  orang.

Itu pula sebabnya sebagian pakar berpendapt bahwa manusia

diciptakan dalam keadaan bertauhid, Islam, dan suci. Akan tetapi,

pendapat ini hanya benar sepanjang manusia hanya dilihat dari sisi

ruh asalnya. Para pemikir Muslim sepakat bahwa makhluk yang

modul ilmu pendidikan islam 35

Page 36: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

bernama manusia tidak hanya terdiri atas ruh semata, melainkan

juga ada unsur fisik. Kondisi ruh ketika anak manusia dilahirkan,

setelah bergabung dengan tubuh, tidak memiliki kesadaran akan

amanah dan janjinya itu. Unifikasinya dengan tubuh material

mengakibatkan ruh terhalang untuk mengetahui dan menyadari

janjinya dengan Tuhan. Al-Quran menegaskan:

) &#I$� ��Bا �(ن�P>\] ���,ا<� �ط(ن �ن ��D�[� N�$�� 78 (

4. Sifat-sifat Psiko-Fisik (al-fithrat al-nafsaniyyat) Yang dimaksud

dengan nafs (diri) adalah suatu hakikat yang terbentuk setelah

unifikasi unsur fisik dan jiwa. Nafstidak sama dengan ruh yang

menjadi rahasia kehidupan dan juga tidak sama dengan jasad

(tubuh)material yang bisa diobservasi.

Dengan demikian fitrah nafsaniah adalah keadaan dan sifat

dari gabungan ruh dan fisik.Ia bukan merupakan keadaan dan sifat

unsur ruh semata seperti yang telah dikemukakan di atas, melainkan

keadaan dan sifat ruh yang telah menyatu dengan tubuh. Juga

bukan keadaan dan sifat unsur fisik semata, tetapi kondisi dan sifat

unsur fisik yang telah dimasuki ruh. Di antara gambaran al-Quran

tentang fitrah nafsani dapat dikemukakan sbb:

a. Lemah. Manusia dilahirkan dalam keadaan lemah, baik fisik

maupun psikis sebagaimana dinyatakan al-Quran: ��POا �\�4ان ]� "�[b. Memiliki potensi untuk melakukan berbagai pekerjaan fisik.

Meskipun manusia terlahir dalam keadaan lemah, tidak berdaya

sama sekali, namun ia dapat tumbuh menjadi kuat untuk

melakukan bermacam-macam tindakan fisik setelah melalui

proses pertumbuhan dan perkembangan. Tuntutan agar manusia

mewujudkan kemakmuran di bumi dan tidak melakukan

kerusakan menunjukkan bahwa manusia dapat melakukan

tindakan-tindakan positif atau negatif.

modul ilmu pendidikan islam 36

Page 37: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

c. Bodoh dalam pengertian tidak memiliki pengetahuan tentang apa

pun. Al-Quran menegaskan:  ��Bا �(ن�P>\] ���,ا<� �ط(ن �ن ��D�[� N�$�� 

)&#I$� 78 (  

d. Memiliki potensi untuk berpengetahuan. Seiring dengan

pernyataan di atas, manusia diciptakan dalam keadaan

berpotensi untuk berpengetahuan. Ada 3 perangkat yang

diberikan Allah untuk keperluan itu, yaitu: pendengaran (al-sam’),

penglihatan (al-bashar), dan jantung-hati (al-af`idat).

e. Memiliki kebebasan dalam bertindak dan bersikap. Manusia lahir

dengan potensi yang memungkinkan ia dapat menentukan

pilihan terhadap semua tindakan yang akan dilakukannya.

Manusia diberi kebebasan untuk memilih apakah ia akan

menjadi beriman atau kafir. Perhatikan ayat al-Quran seperti: ... 

�$�,ف ... ( ������ �ا� ��ن �����ن �ا� 29 ��ن (

f. Bersifat netral dalam arti berpotensi untuk menjadi baik dan jahat

karena ke dalam diri manusia telah diilhamkan potensi kejahatan

(fujur) dan potensi ketakwaan. Dalam hal ini, al-Quran

menyatakan:  ) + + A�*$� �<=(�Gا ا$,�,ا�ج(!Gا � G�)7ا ��ا A��� 7 - 8 (

D. Implikasi Edukatif Pandangan Islam tentang Fitrah ManusiaBertolak dari uraian di atas, dapat dikemukakan beberapa implikasi

edukatif dari pandangan Islam tentang fitrah manusia sbb:

a. Pendidikan merupakan suatu keniscayaan (keharusan)bagi setiap

anak manusia. Tanpa pendidikan, manusia tidak akan mungkin

berfungsi sebagaimana yang diharapkan oleh Sang Pencipta.

b. Pendidikan mesti dilaksanakan sejak manusia itu belum lahir karena,

baik secara fisik maupun psikis, fitrah manusia sangat dipengaruhi

dan ditentukan oleh berbagai faktor yang muncul jauh sebelum ia

dilahirkan. Kelengkapan unsur dan kesempurnaan manusia ketika ia

dilahirkan, khususnya dari segi fisik, bergantung pada kondisi

sperma dan telur yang dihasilkan kedua orang tuanya, serta situasi

dan kondisi ketika proses pembuahan dan kehamilan berlangsung.

modul ilmu pendidikan islam 37

Page 38: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

Justru itu, Islam mengatur beberapa hal yang terkait dengan periode

ini.

c. Pendidikan harus diarahkan untuk membentuk manusia yang dapat

melaksanakan tugasnya sebagai hamba dan khalifah Allah di bumi

karena manusia diciptakan untuk tujuan tersebut.

d. Pendidikan, pada hakikatnya, adalah usaha untuk

mengaktualisasikan berbagai potensi baik yang dimiliki dan

mengendalikan berbagai potensi tidak baik yang ada pada manusia.

Pendidikan dilakukan untuk menumbuh-kembangkan unsur-unsur

fisik dengan anggota-anggota tubuhnya agar menjadi sehat dan kuat

serta memberikan pengetahuan dan keterampilan yang

memungkinkan manusia dapat menciptakan karya-karya kreatif

untuk mewujudkan kemakmuran di bumi seperti yang diharapkan

Allah swt.

e. Seiring dengan itu, pendidikan diharapkan dapat membentuk pribadi

yang tahu diri dan mampu mengendalikan berbagai aktivitas dan

prilakunya sesuai dengan tujuan penciptaannya.

E. IMPLIKASI FITRAH DALAM PENDIDIKAN ISLAMManusia adalah makhluk paedagogik maksudnya adalah manusia

adalah makhluk Allah yang dilahirkan membawa potensi dapat dididik dan

dapat mendidik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi, dan

pengembang kebudayaan. Ia dilengkapi dengan fitrah Allah, berupa

bentuk atau wadah yang dapat diisi dengan berbagai kecakapan dan

ketrampilan yang dapat berkembang, sesuai dengan kedudukannya

sebagai makhluk mulia. Firman Allah:

الروم ) لخلقالله عليهاالتبديل الناس فطر التى الله (  فطرتArtinya:

“......(tegakkanlah) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia

berdasarkan fitrah itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah

itu.....” (Q.S. Ar-Rum 30).

modul ilmu pendidikan islam 38

Page 39: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

Firman Allah yang berbentuk potensi itu tidak akan mengalami

perubahan dengan pengertian bahwa Manusia dapat terus berfikir,

merasa dan bertindak dan terus berkembang. Potensi manusia dapat

dididik dan mendidik memiliki kemungkinan berkembang dan meningkat

sehingga kemampuannya dan melampaui jauh dari kemampuan fisiknya

yang tidak berkembang.

Meskipun demikian, kalau potensi itu tidak dikembangkan niscaya

ia akan kurang bermakna dalam kehidupan. Oleh karena itu perlu

dikembangkan dan pengembangan itu senantiasa dilakukan dalam usaha

dan kegiatan pendidikan. Teori nativis dan empiris yang dipertemukan

oleh Kerchenteiner dengan teori konvergensinya, telah ikut membuktikan

bahwa manusia itu adalah makhluk yang dapat dididik dan dapat

mendidik. Dengan pendidikan dan pengajaran potensi itu dapat

dikembangkan manusia, meskipun dilahirkan seperti kertas putih, bersih

belum berisi apa-apa dan meskipun ia lahir dengan pembawaan yang

dapat berkembang sendiri, namun perkembangan itu tidak dapat maju

kalau tidak melaui proses tertentu, yaitu proses pendidikan. Pendidikan

adalah usaha dan kegiatan pembinaan pribadi. Adapun materi, tujuan dan

prinsip serta cara pelaksanaannya dapat dipahami dalam petunjuk Allah

yang disampaikan oleh para Rasul-Nya.

Pendidikan Islam berarti pembentukan pribadi muslim. Isi pribadi

muslim itu adalah pengamatan sepenuhnya ajaran Allah dan Rasulu-Nya.

Tetapi pribadi muslim itu tidak akan tercapai atau terbina kecuali dengan

pengajaran dan pendidikan.

Manusia adalah makhluk paedagonik, maka kewajiban

menyelenggarakan pendidikan adalah kewajiban syar’i yang berarti pula

bahwa perintah bertakwa adalah sekaligus perintah menyelenggarakan

pendidikan yang menuju kepada pembinaan manusia bertakwa.

modul ilmu pendidikan islam 39

Page 40: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

A. Definisi Sistem Pendidikan IslamIstilah sistem berasal dari bahasa Yunani “sistema” yang artinya:

suatu keseluruhan yang tersusun dari banyak bagian (whole compounded

of several parts). Di antara bagian-bagian itu terdapat hubungan yang

berlangsung secara teratur. Definisi sistem yang lain dikemukakan Anas

Sudjana yang mengutip pendapat Johnson, Kost dan Rosenzweg sebagai

berikut “Suatu sistem adalah suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks

atau terorganisir; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-

bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks.”

Sedangkan Campbel menyatakan bahwa sistem itu merupakan himpunan

komponen atau bagian yang saling berkaitan yang bersama-sama

berfungsi untuk mencapai suatu tujuan.

Sistem adalah suatu keseluruhan yang terdiri dari komponen-

komponen yang masing-masing bekerja sendiri dalam fungsinya.

Berkaitan dengan fungsi dari komponen lainnya yang secara terpadu

bergerak menuju ke arah satu tujuan yang telah ditetapkan.

Sistem pendidikan adalah satu keseluruhan yang terpadu dari semua

satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan dengan yang lainnya

untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan. Faktor atau unsur

yang disistematisasikan adalah proses kegiatan pendidikan dalam upaya

mencapai tujuannya.

Sistem pendidikan Islam merupakan usaha pengorganisasian proses

kegiatan kependidikan yang berdasarkan ajaran Islam. Ajaran yang

berdasarkan atas pendekatan sistemik sehingga dalam pelaksanaan

operasionalnya terdiri dari berbagai sub-subsistem dari jenjang pendidikan

dasar, menengah, dan perguruan tinggi yang harus memiliki vertikalitas

dalam kualitas keilmuan-pengetahuan dan teknologinya.

modul ilmu pendidikan islam 40

PERTEMUAN 10

Sistem Pendidikan Islam

Page 41: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

Jadi, bisa disimpulkan bahwa Sistem pendidikan Islam  berasal dari

tiga kata yaitu: sistem, pendidikan dan Islam. Sistem berasal dari bahasa

inggris yaitu dari kata system yang berarti  susunan suatu cara atau pola

yang berurutan tentang suatu hal. Dan pendidikan adalah suatu proses

pemberian ajaran, bimbingan yang bereupa keilmuan. Sedangkan islam

adalah agama yang di turunkan kepada Nabi Muhammad. Dari definisi-

definisi di atas bisa kita rangkai bahwa sistem pendidikan Islam

merupakan suatu cara dalam pemberian ilmu kepada murid tentang ilmu-

ilmu Islam. Jadi di sini di tegaskan bahwa dalam sistem pendidikan Islam

hanya membahas tentang tata cara pengajaran yang di ajarkan oleh

Islam. Dari cara yang klasik hingga cara modern.

B. Sistem Pendidikan Islam Dalam HaditsSebagai landasan untuk tujuan yang benar-benar atas dasar

keimanan dan ketakwaan, sudah selayaknya pendidikan Islam

diupayakan dan diselenggarakan dengan maksud lillahi Ta’ala, karena

dalam rangka mencari Ridlo Allah, sehingga banyak yang mengatakan

bahwa mencari ilmu atau yang berjuang dalam keilmuan merupakan “jihad

fi sabilillah,” jadi para penyelenggara pendidikan harus mempunyai pilar

kuat tentang keyakinan ini. Dengan demikian dibutuhkan landasan

ideologis dan filosofis untuk membangun  pendidikan Islam, dengan

merujuk kepada Al-Qur’an sebagaiman Abdurahman Mas’ud

menyampaikan gagasanya “Ajaran Iqra  adalah satu seruan pencerahan

intelektual yang telah terbukti dalam sejarah mampu mengubah

peradaban manusia dari masa kegelapan.”

Memahami pada dataran prakteknya memang sering dijumpai 

hambatan dan rintangan, tapi  jika niat lurus dan niat beribadah itu telah

tertanam maka hal sesulit apapun akan terasa mudah, sebagaimana para

guru ngaji yang masih kental dengan tradisi-tradisi demikian, sehingga tak

heran jika mereka mengajar santri-santrinya tanpa dibayar materi

sedikitpun mereka tetap istiqamah, filsafat ikhlas seperti  ini merupakan

ke-khasan dan kekayaan pendidikan Islam yang tidak terdapat pada gaya

modul ilmu pendidikan islam 41

Page 42: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

dan sistem pendidikan manapun didunia. yang mana dari dulu sistem

pendidikan ini dilestarikan oleh para ulama dan cendekia muslim dalam

mengajarkan Ilmunya dengan niat lillahi Ta’ala.

Merupakan suatu keharusan bahwa setiap usaha, kegiatan dan

tindakan yang disengaja untuk mencapai tujuan harus mempunyai dasar

sebagai tempat berpijak yang kuat, begitu juga dengan Pendidikan Islam,

sebagai usaha untuk membentuk manusia yang berkepribadian baik harus

mempunyai dasar sistemik yang baik dan benar-benar tepat sesuai asas-

asas Islam. Dalam aktivitas Pendidikan Islam yang baik dalam

penyusunan konsep teoritis maupun dalam pelaksanaan operasionalnya

harus memiliki dasar kokoh berdasarkan ajaran-ajaran Islam. Hal ini

dimaksudkan agar yang terlingkupi dalam pendidikan Islam mempunyai

keteguhan dan keyakinan yang tegas sehingga prakteknya tidak

kehilangan arah dan mudah dalam menanamkan visi dan misinya.

Pendidikan Islam merupakan media  untuk mempengaruhi orang lain

ke arah kebaikan agar dapat hidup lebih baik sesuai ajaran Islam dan

mentaati semua yang diperintahkan Allah dan menjauhi semua yang

dilarang oleh Allah, dengan kesadaran insani yang tertanam kuat dengan

aspek keilmuan, sehingga hasilnya bukan sekedar taat buta, tapi

penghambaan yang berdasarkan keilmuan, semua yang dilakukan  dalam

ruang lingkup peraturan Allah, sehingga dasar dari pendidikan Islam itu

sendiri  tiada lain ialah sumber ajaran Islam yaitu Al-Qur’an dan Hadits,

hal ini sejalan dengan ungkapan yang dipaparkan oleh Ahmad Tafsir,

beliau memberikan komentar tentang dasar pendidikan Islam dengan

ungkapan “Karena pendidikan mempunyai posisi yang penting dalam

kehidupan manusia maka wajarlah orang Islam menempatkan Al-Qur’an,

Hadist dan akal sebagi dasarnya.” Pendapat Ahmad Tafsir tersebut

sangat logis, karena falsafah dan dasar dari pendidikan Islam, tiada lain

Islam itu sendiri, untuk sedikit menggambarkan alasan kenapa Al-Qur’an

dan Hadist menjadi landasan utama pendidikan Islam, dengan

pertimbangan sebagai berikut:

modul ilmu pendidikan islam 42

Page 43: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

a. Al-QuranDikarenakan landasan utama dan holistik ajaran Islam yaitu Al-

Qur’an, maka dalam mengembangkan sayap pendidikan Islam harus bisa

menerjemahkan wahyu Tuhan tersebut secara cerdas ke dalam bahasa

manusia, agar Al-Qur’an bisa lebih kontekstual dengan keadaan zaman,

karena Al-Qur’an memuat ajaran yang lengkap dalam berbagai aspek.

Sebagaimana para mufassir mengemukakan bahwa Al-Qur’an merupakan

sumber ajaran yang tak lekang oleh waktu maka, dengan kata lain bahwa

ajaran-ajaran yang termaktub  didalamnya sudah dipastikan memuat

ajaran yang universal, kalaupun ada ayat-ayat yang sifatnya temporal itu

harus bisa diterjemahkan secara subtantif. Sehingga pendidikan Islam

seharusnya ketika mengalami kemunduran dan pudarnya sinergitas dalam

dataran praktis harus dikembalikan kepada dasar pendidikan Islam yaitu

asas-asas Islam sebagaimana yang digariskan Al-Qur’an, sebagaimana

ungkapan HM.Arifin mengenai Al-Qur’an bahwa Al-Qur’an mengandung

dan membawa nilai-nilai yang membudayakan manusia,hampir dua

pertiga ayat-ayat Al-Qur’an mengandung motivasi kependidikan bagi umat

manusia.

b. Al-HaditsSelain Al-Qur’an dalam Islam untuk menentukan hukum dan rujukan

pola kehidupan juga menggunakan hadits  nabi, karena hadits dalam

posisinya sebagai sumber kedua sekaligus bentuk tafsir dan penjelasan 

terhadap Al-Qur’an. Terlebih dalam dataran praktek hadits lebih

mempunyai kecenderungan aplikatif, karena unsur dalam hadits selain

merupakan bagian dari wahyu juga bentuk responsibilitas terhadap

persoalan yang muncul,karena hadist merupakan interpretasi dan

rangkuman dari sosok agung dalam Islam, Nabi Muhammad SAW,

sehingga dalam konsep pendidikan  Islam, hadits merupakan landasan

filosofis dalam pengembangan sistematika pendidikan Islam, terlebih

dalam  Hadits banyak sekali menekankan tentang akhlak dan pendidikan.

modul ilmu pendidikan islam 43

Page 44: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

Seiring dengan kemajuan zaman dan perbedaan budaya, maka

tuntutan dan persoalan umat menjadi rumit dan berkembang, sedang Al-

Qur’an dan Hadist sudah tidak turun lagi untuk menjawab persoalan umat 

sebagaimana pada masa kerasulan Muhammad SAW. Maka kita harus

meyakini lebih dalamlagi bahwa Al-Qur’an dan Hadist merupakan sumber

hukum yang tak terbatas waktu, kalaupun secara tekstual itu menunjukan

hukum periodik namun secara prinsip  Al-Qur’an dan Hadist berlaku tanpa

batas waktu,  ini  yang menuntut kecerdasan dan pemahaman untuk lebih

memahami pesan dan hukum dari kedua sumber ajaran Islam tersebut,

Sehingga pendidikan Islam selain tetap mengacu pada kedua sumber

tersebut juga, tetap terbuka terhadap unsur lain dalam menentukan

rujukan seperti halnya Ahmad Tafsir menambahkan Akal sebagai sumber

filosofis pendidikan Islam.

Dengan demikian dasar-dasar Pendidikan Islam  paling tidak yaitu

terdiri dari  Al-Qur’an, Sunah dan ijtihad, walaupun sebenarya ijtihad disini

hanya pemahaman dan penerjemahan terhadap kedua sumber utama

tersebut, namun seperti yang dijelaskan tadi  perlunya ijtihad digunakan

karena semakin banyaknya permasalahan yang berkembang sekarang ini

dalam bidang pendidikan, sehingga ijtihad bisa menjadi sumber lain dalam

penyelenggaran pendidikan, karena diperlukannya pemikiran-pemikiran

baru yang berhubungan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi, sehingga perlu adanya terobosan ilmiah sebagai penunjang

dalam pengembangan Pendidikan Islam secara sistematis.

Pengembangan sistem pendidikan yang sistematis merupakan

harapan mendasar untuk memperbaiki sistem pendidikan Islam saat ini.

Jadi dengan pengembangan sistem pendidikan yang mengadopsi dari hal-

hal baru yang baik merupakan suatu keharusan, dengan catatan sesuai

dengan konsep dasar landasan pendidikan islam yaitu Al-Qur’an dan

Hadis,karena dengan  membuka diri kepada sesuatu yang baru yang baik,

sejalan dengan dialektika pendidikan. Karena pendidikan tidak hanya

modul ilmu pendidikan islam 44

Page 45: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

mengajarkan sejumlah pengetahuan, namun justru mengajarkan

bagaimana suatu pengetahuan itu disusun dan ditemukan.

C. Komponen Sistem PendidikanUntuk menghasilkan output dari sistem pendidikan yang bermutu,

hal yang paling penting adalah bagaimana membuat semua komponen

yang dimaksud berjalan dengan baik. Yang mana pendidik, sisawa, materi

pendidikan, alat pendidikan dan lingkungan pendidikan semuanya satu

langkah menuju pencapaian tujuan pendidikan itu.

Komponen dalam sistem pendidikan ada 6, yaitu: tujuan, siswa,

pendidik, isi/materi, situasi lingkungan, dan alat pendidikan.

1. TujuanTujuan pendidikan  berfungsi sebagai arah yang ingin dituju dalam

aktivitas pendidikan. Dengan adanya tujuan yang jelas, maka komponen-

komponen pendidikan yang lain serta aktivitasnya senantiasa

berpedoman kepada tujuan, sehingga efektivitas proses pendidikannya

selalu diukur apakah dapat dan dalam rangka mencapai tujuan atau tidak.

Menurut al-Abrasyi, tujuan akhir pendidikan Islam adalah:

a) Pembinaan akhlak

b) Menyiapkan peserta didik untuk hidup di dunia dan akhirat

c) Penguasaan ilmu

d) Keterampilan bekerja dalam masyarakat

2. SiswaSiswa/peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha

mengembangkan dirinya melalui proses pendidikan pada jalur, jenjang

dan jenis pendidikan tertentu.

Peserta didik dalam pendidikan Islam selalu terkait dengan

pandangan Islam tentang hakikat manusia, yaitu makhluk yang memiliki

dua dimensi (jasmanyiah dan ruhaniyah) yang didesaian dengan sebaik-

baik model dan sekaligus fleksibel serta berpotensi tinggi untuk

dikembangkan. Keutamaan lain yang diberikan Allah SWT

adalah fitrah, yakni potensi manusiawi yang educable.

modul ilmu pendidikan islam 45

Page 46: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

3. PendidikSecara umum, pendidik adalah orang yang mempunyai tanggung

jawab untuk mendidik. Sementara secara khusus, pendidik dalam

perspektif pendidikan Islam adalah orang-orang yang bertanggung jawab

terhadap perkembangan peserta didik dengan mengupayakan

perkembangan seluruh potensi peserta didik sesuai dengan nilai-nilai

ajaran Islam.

4. Materi/isi PendidikanMateri adalah bahan-bahan pelajaran yang disajikan dalam proses

kependidikan dalam suatu sistem institusional pendidikan. Materi/isi

pendidikan adalah segala sesuatu pesan yang disampaikan oleh pendidik

kepada siswa dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Dalam usaha

pendidikan yang diselenggarakan di keluarga, di sekolah, dan di

masyarakat, terdapat syarat utama dalam pemilihan beban/materi

pendidikan, yaitu: (a) materi harus sesuai dengan tujuan pendidikan, (b)

materi harus sesuai dengan kebutuhan siswa.

Klasifikasi Ibnu Khaldun tentang ilmu-ilmu dasar pengetahuan Islam

yang bersumber dari Al Qur’an meliputi sebagai berikut:

a. Ilmu pengetahuan filosofi dan intelektual, terdiri dari: logika, fisika,

medis, pertanian, metafisika, serta ilmu yang berkaitan dengan

kuantitas.

b. Ilmu-ilmu pengetahuan yang disampaikan (transmitted sciences),

terdiri dari: ilmu Al Qur’an, tafsir dan tajwid, ilmu hadis, ilmu fiqh,

teologi (ilmu ketuhanan), dan bahasa.

5. Lingkungan PendidikanLingkungan Pendidikan adalah suatu ruang dan waktu yang

mendukung kegiatan pendidikan. Proses pendidikan berada dalam suatu

lingkungan, baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah atau lingkungan

masyarakat.

a. Lingkungan keluarga, merupakan awal mula pendidikan Islam

modul ilmu pendidikan islam 46

Page 47: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

b. Lingkungan sekolah, terdiri dari: Raudhatul Atfal, Madrasah Diniyah,

Madrasah Ibtidaiyah, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah,

Universitas Islam

D. Sistem dan Metode Pendidikan Islam yang SeharusnyaAntara materi, metode, dan tujuan pendidikan harus saling berkaitan

dan mengembangkan sehingga benar-benar efektif (tepat guna) dan

efesien (berhasil guna). Sehingga konsisten dan relevan dengan tujuan

akhir pendidikan islam yang hendak dicapai. Metode yang dapat

digunakan untuk meningkatkan kualitas hidup umat islam khususnya di

Indonesia, adalah metode-metode yang digali dari sumber-sumber pokok

ajaran islam sendiri serta metode-metode yang baru muncul akhir-akhir ini

di dalam dunia pendidikan yang tidak menghilangkan faktor keimanan dan

nilai moralitas islami.

Masa depan manusia adalah masa depan kehidupan Tekno, Bio dan

Sosio, dimana umat manusia berada dalam tahap kehidupan yang banyak

diberi kemudahan-kemudahan iptek yang canggih, disamping itu

kehidupan masa depan juga terkena dampak-dampak negative dari

kemajuan iptek yang pada dasarnya lebih mengandalkan rasio (akal dan

kecerdasan otak) daripada nilai-nilai moral dan spiritual. Khusus mengenai

metode pendidikan islam, sasaran prosesnya tidak hanya terbatas pada

masalah internalisasi dan transformasi nilai-nilai agama atau tidak saja

mengajarkan agama tetapi juga ilmu dan teknologi. Metode pendidikan

islam adalah jalan yang harus dilalui dimana faktor iman dan kemampuan

bertakwa dalam perilaku pribadi dan sosial, dijadikan pusat program

kurikuler baik di lembaga pendidikan umum maupun keagamaan.

Tidak ada sebuah metode apapun yang dianggap paling efektif tanpa

dikaitkan dengan kemampuan pendidikan dalam penerapannya. Karena

itu, pendidikan profesional keguruan yang menjadikan produknya memiliki

kompetensi sebagai guru yang profesional, menjadi lebih penting lagi.

Pada era kehidupan saat ini masyarakat banyak menyerahkan pendidikan

anak-anaknya kepada sekolah, padahal saat ini banyak terjadi krisis

modul ilmu pendidikan islam 47

Page 48: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

kependidikan yang dikaitkan dengan faktor moralitas dan keterampilan

yang kurang siap pakai dalam dunia kerja. Umat manusia perlu berani

melakukan terobosan-terobosan baru dalam menerapkan sistem dan

metode yang mampu mengintegrasikan antara iman dan ilmu serta

teknologi modern. Inilah yang menjadi problema pokok dalam strategi

pendidikan islam masa kini dan akan datang. Krisis pendidikan itu pada

hakikatnya bersumber dari krisis nilai-nilai dalam masyarakat yang belum

menemukan metode efektif. Nilai-nilai yang sangat rawan terhadap

dampak iptek tersebut adalah nilai-nilai cultural yang sifat dasarnya

relative, berubah-ubah sesuai kecenderungan masyarakat.

modul ilmu pendidikan islam 48

PERTEMUAN 11 Prinsip-Prinsip Pendidikan Islam

Page 49: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

A. Hakikat Prinsip-Prinsip Pendidikan IslamPrinsip berasal dari kata principle yang bermakna asal, dasar, prinsip

sebagai dasar pandangan dan keyakinan, pendirian seperti berpendirian,

mempunyai dasar atau prinsip yang kuat. Adapun dasar dapat diartikan

asas, pokok atau pangkal (sesuatu pendapat aturan dan sebagainya).

Dengan demikian prinsip dasar pendidikan Islam bermakna pandangan

yang mendasar terhadap sesuatu yang menjadi sumber pokok sehingga

menjadi konsep, nilai dan asas bangunan pendidikan Islam.

Achmadi, menyatakan bahwa maksud dasar pendidikan ialah

pandangan yang mendasari seluruh aktivitas pendidikan baik dalam

rangka penyusunan teori, perencanaan maupun pelaksanaannya

pendidikan. Karena kita berbicara pendidikan Islam, maka pandangan

hidup yang mendasari seluruh kegiatan pendidikan ialah pandangan hidup

Islami atau pandangan hidup muslim yang pada hakekatnya merupakan

nilai-nilai luhur yang bersifat transenden, universal, dan eternal. Dengan

nilai-nilai itulah kedudukan pendidikan Islam baik secara normatif maupun

konsepsional berbeda dengan ilmu pendidikan lainnya.

Adapun sumber nilai dalam Islam adalah al-Quran dan sunnah Rasul.

Karena banyaknya nilai yang terdapat dalam sumber tersebut, maka

dipilih dan diangkat beberapa di antaranya yang dipandang fundamental

dan dapat merangkum berbagai nilai yang lain, yaitu tauhid, kemanusiaan,

kesatuan umat manusia, keseimbangan, rahmatan lil’alamin.

Dengan demikian, pendidikan Islam sangat ideal terutama

dikarenakan memperhatikan kebersamaan, pengembangan diri,

masyarakat, menggalakkan ilmu, dilakukan secara manusiawi,

menyeluruh dan selalu berupaya meningkatkannya.

Prinsip-prinsip dasar pendidikan Islam adalah aspek-aspek

fundamental yang menggambarkan dasar dan tujuan pendidikan Islam

modul ilmu pendidikan islam 49

Page 50: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

sehingga ia membedakannya dengan pendidikan non-Islam.

Prinsip¬prinsip dasar pendidikan Islam itu meliputi:

a. Pendidikan Islam adalah bagian dari proses rububiyah Tuhan

b. Pendidikan Islam berusaha membentuk manusia seutuhnya

c. Pendidikan Islam selalu berkaitan dengan agama

d. Pendidikan Islam merupakan pendidikan terbuka.

a. Pengertian Pendidikan Agama IslamDalam rangka yang lebih terperinci, M Yusuf al-Qardawhi

memberikan pengertian, bahwa; “Pendidikan Islam adalah pendidikan

manusiawi seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak

dan keterampilannya. Karena itu, pendidikan Islam menyiapkan manusia

hidup dalam keadaan damai maupun perang, dan menyiapkannya untuk

menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya,

manis dan pahitnya”.

Sementara itu, Hasan Langgulung merumuskan “pendidikan Islam

sebagai suatu proses penyiapan generasi muda untuk mengisi peranan

memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan

dengan fungsi manusia untuk beramal didunia dan memetik hasilnya

diakhirat”.

Prinsip pendidikan Islam juga ditegakan di atas dasar yang sama

dan berpangkal dari pandangan Islam secara filosofis terhadap jagad

raya, manusia, masyarakat, ilmu pengetahuan dan akhlak. Pandangan

Islam terhadap masalah-masalah tersebut, melahirkan berbagai prinsip

dalam pendidikan Islam.

Pandangan Islam yang bersifat filosofi terhadap alam jagat,

manusia, masyarakat, pengetahuan, dan akhlak, secra jelas tercermin

dalam prinsip-prinsip pendidikan Islam. Dalam pembelajaran, pendidik

merupakan fasilitator. Ia harus mampu memberdayagunakan beraneka

ragam sumber belajar. Dalam memimpin proses pembelajaran, pendidik

perlu perlu memperhatikan prinsip-prinsip dalam pendidikan Islam dan

senantiasa mempedomaninya, bahkan sejauh mungkin merealisasikannya

modul ilmu pendidikan islam 50

Page 51: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

bersama-sama dengan peserta didik. Adapun yang menjadi prinsip-prinsip

pendidikan Islam adalah sebagai berikut:

1. Prinsip Integral dan Seimbang

a. Prinsip Integral

Pendidikan Islam tidak mengenal adanya pemisahan antara sains

dan agama. Keduanya harus terintegrasi secara harmonis. Dalam ajaran

Islam, Allah adalah pencipta alam semesta termasuk manusia. Allah pula

yang menurunkan hukum-hukum untuk mengelola dan melestarikannya.

Hukum-hukum mengenai alam fisik disebut sunatullah, sedangkan

pedoman hidup dan hukum-hukum untuk kehidupan manusia telah

ditentukan pula dalam ajaran agama yang disebut dinullah yang

mencakup akidah dan syariah.

b. Prinsip Seimbang

Pendidikan Islam selalu memperhatikan keseimbangan di antara

berbagai aspek yang meliputi keseimbangan antara dunia dan akhirat,

antara ilmu dan amal, urusan hubungan dengan Allah dan sesama

manusia, hak dan kewajiban. Keseimbangan antara urusan dunia dan

akhirat dalam ajaran Islam harus menjadi perhatian.

2. Prinsip Bagian dari Proses Rububiyah

Al-Qur’an menggambarkan bahwa Allah adalah Al-Khaliq, dan Rabb

Al-Amin (pemelihara semesta alam). Dalam proses penciptaan alam

semesta termasuk manusia. Allah menampakan proses yang

memperlihatkan konsistensi dan keteraturan. Hal demikian kemudian

dikenal sebagai aturan-aturan yang diterpakan Allah atau disebut

Sunnatullah. Sebagaiman Al-Kailani yang dikutip oleh Bukhari Umar

dalam bukunya menjelaskan, bahwa peranan manusia dalam pendidikan

secara teologis dimungkinkan karena posisinya sebagai makhluk, ciptaan

Allah, yang paling sempurna dan dijadikan sebagai khalifatullah fi al-ardh.

Sebagai khalifah, manusia juga mengemban fungsi rubbubiyah Allah

terhadap alam semesta termasuk diri manusia sendiri. Dengan

modul ilmu pendidikan islam 51

Page 52: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

perimbangan tersebut dapat dikatakan bahwa karakter hakiki pendidikan

Isam pada intinya terletak pada fungsi rubbubiyah Allah secara praktis

dikuasakan atau diwakilkan kepada manusia. Dengakn kata lain,

pendidikan Islam tidak lain adalah keseluruhan proses dan fungsi

rubbubiyah Allah terhadap manusia, sejak dari proses penciptaan samspai

dewasa dan sempurna.

3. Prinsip Membentuk Manusia yang Seutuhnya

Manusia yang menjadi objek pendidikan Islam ialah manusia yang

telah tergambar dan terangkum dalam Al-Qur’an dan hadist. Potret

manusia dalam pendidikan sekuler diserhakan pada orang-orang tertentu

dalam msyarakat atau pada seorang individu karena kekuasaanya, yang

berarti diserahkan kepada angan-angan seseorang atau sekelompok

orang semata. Pendidikan Islam dalam hal ini merupakan usaha untuk

mengubah kesempurnaan potensi yang dimiliki oleh peserta didik menjadi

kesempurnaan aktual, melalui setiap tahapan hidupnya. Dengan demikian

fungsi pendidikan Islam adalah menjaga keutuhan unsur-unsur individual

peserta didik dan mengoptimalkan potensinya dalam garis keridhaan

Allah. Prinsip ini harus direalisasikan oleh pendidik dalam proses

pembelajaran. Pendidik harus mengembangkan baik kecerdasan

intelektual, emosional maupun spiritual secara simultan.

4. Prinsip Selalu Berkaitan dengan Agama

Pendidikan Islam sejak awal merupakan salah satu usaha untuk

menumbuhkan dan memantapkan kecendrungan tauhid yang telah

menjadi fitrah manusia. Agama menjadi petunjuk dan penuntun ke arah

itu. Oleh karena itu, pendidikan Islam selalu menyelenggrakan pendidikan

agama. Namun, agama di sini lebih kepada fungsinya sebagai sumebr

moral nilai.

Sesuai dengan ajaran Islam pula, pendidikan Islam bukan hanya

mengajarkan ilmu-ilmu sebagai materi, atau keterampilan sebagai

kegiatan jasmani semata, melainkan selalu mengaitkan semuanya itu

dengan kerangka praktik (‘amaliyyah) yang bermuatan nilai dan moral.

modul ilmu pendidikan islam 52

Page 53: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

Jadi, pengajaran agama dalam Islam tidak selalu dalam pengertian (ilmu

agama) formal, tetapi dalam pengertian esensinya yang bisa saja berada

dalam ilmu-ilmu lain yang sering dikategorikan secara tidak proporsional

sebagai ilmu sekuler.

5. Prinsip Terbuka

Dalam Islam diakui adanya perbedaam manusia. Akan tetapi,

perbedaan hakiki ditentukan oleh amal perbuatan manusia (QS, Al-Mulk :

2), atau ketakwaan (QS, Al-Hujrat : 13). oleh karena itu, pendidikan Islam

pada dasarnya bersifat terbuka, demokratis, dan universal. menurut

Jalaludin yang dikutip oleh Bukhari Umar menjelaskan bahwa keterbukaan

pendidikan Islam ditandai dengan kelenturan untuk mengadopsi unsur-

unsur positif dar luar, sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan

masyarakatnya, dengan tetap menjaga dasar-dasarnya yang original

(shalih), yang bersumber pada Al-Qur’an dan Hadist.

6. Menjaga Perbedaan Individual

Perbedaan individual antara seorang manusia dengan orang lain

dikemukakan oleh Al-Qur’an dan hadist. Sebagai contoh:

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan

bumi dan berlain-lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya

pada yang demikan itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi orang-

orang yang mengetahui”. (QS. Ar-Rum : 22)

Perbedaan-perbedaan yang dimiliki manusia melahirkan perbedaan

tingkah laku karena setiap orang akan berbuat sesuai dengan keadaanya

masing-masing. Menurut Asy-Syaibani yang dikutip oleh Prof. Dr. H.

Ramayulis menjelaskan bahwa pendidikan Islam sepanjangs sejarahnya

telah memlihara perbedaan individual yang dimilki oleh peserta didik.

7. Prinsip Pendidikan Islam adalah Dinamis

modul ilmu pendidikan islam 53

Page 54: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

Pendidikan Islam menganut prinsip dinamis yang tidak beku dalam

tujuan-tujuan, kurikulum dan metode-metodenya, tetapi berupaya untuk

selalu memperbaharuhi diri dan berkembang sesuai dengan

perkembangan zaman. Pendidikan Islam seyogyanya mampu

memberikan respon terhadap kebutuhan-kebutuhan zaman dan tempat

dan tuntutan perkembangan dan perubahan social. Hal ini sesuai dengan

prinsip-prinsip pendidikan Islam yang memotivasi untuk hidup dinamis.

E. Analisis Prinsip Pendidikan IslamMengenai prinsip-prinsip dalam pendidikan Islam dapat ditinjau dari

beberapa aspek dalam perumusan prinsip tersebut yaitu :

1. Pendidikan Islam tidak mengenal antara pemisahan pendidikan sains

dengan agama.

2. Pandangan Islam yang menyeluruh terthadap semua aspek

kehidupan mewujudkan adanya keseimbangan

3. Pendidikan Islam menganut prinsip dinamis yang tidak beku dalam

tujuan-tujuan, kurikulum dan metode-metodenya, tetapi berupaya

untuk selalu memperbaharuhi diri dan berkembang sesuai dengan

perkembangan zaman.

4. Pendidikan Islam hendaklah meliputi seluruh aspek keperibadian

manusia dan melihat manusia dengan pandangan yang menyeluruh

dari dan aspek jiwa, badan dan akal, sehingga nantinya pendidikan

Islam mampu diarahkan pada pendidikan jasmani, pendidikan jiwa

dan pendidikan akal.

modul ilmu pendidikan islam 54

PERTEMUAN 12 Penanggung Jawab Pendidikan

Dalam Islam

Page 55: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

A. Pengertian Tanggung jawab

Tanggung jawab menurut kamus besar Bahasa Indonesia W.J.S.

Poerwadarminta adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya

artinya jika ada sesuatu hal, boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan

dan sebagainya. Tanggung jawab ini pula memiliki arti yang lebih jauh bila

memakai imbuhan berbertanggung jawab dalam kamus tersebut diartikan

dengan “suatu sikap seseorang yang secara sadar dan berani mau

mengakui apa yang dilakukan, kemudian ia berani memikul segala

resikonya”.

Tanggung jawab untuk mengantarkan peserta didik ke arah tujuan

tersebut yaitu dengan menjadikan sifat-sifat Allah sebagai bagian dari

karakteristik kepribadiannya. Tanggung jawab tersebut mestinya sangat

mudah untuk dimengerti oleh setiap orang. Tetapi jika diminta untuk

melakukannya sesuai dengan definisi tanggung jawab tadi maka

seringkali masih terasa sulit, merasa keberatan bahkan banyak orang

merasa tidak sanggup jika diberikan suatu tanggung jawab. Tak jarang

banyak orang yang sangat senang dengan melempar tanggung jawabnya,

dengan kata lain suka mencari “kambing hitam” untuk menyelamatkan

dirinya sendiri dari perbuatannya yang merugikan orang lain. Dari Ibn

Umar ra. Berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda.

Masing-masing kamu adalah penggembala dan masing-masing

bertanggung jawab atas gembalanya, pemimpin adalah penggembala,

suami adalah penggembala terhadap anggota keluarganya, dan istri

adalah penggembala di tengah-tengah rumah tangga suaminya dan

terhadap anaknya. Setiap orang diantara kalian adalah penggembala, dan

masing-masing bertanggung jawab atas apa yang di gembalakannya.

(HR. Bukhari dan Muslim).

modul ilmu pendidikan islam 55

Page 56: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

B. Tanggung Jawab Pendidikan Dalam Islama. Pengertian Keluarga

Keluarga mempunyai pengertian suatu sistem kehidupan masyarakat

yang terkecil dan dibatasi oleh adanya keturunan (nasab) atau disebut

juga ummah. Pengertian ini dapat terbukti pada kehidupan sehari-hari

umat Islam. Umpamanya dalam hukum waris yang menunjukkan bahwa

hubungan persaudaraan atau keluarga dalam pengertian keturunan tidak

terbatas hanya kepada ayah, ibu, dan anak saja, tetapi lebih jauh dari itu,

bahwa kakek, nenek, saudara ayah, saudara ibu, saudara kandung,

saudara sepupu, anak, cucu, semuanya termasuk kepada saudara atau

keluarga yang mempunyai hak untuk mendapatkan warisan. Begitu pula

dengan hal pendidikan hendaknya menjadi tanggung jawab seluruh

anggota keluarga tidak hanya dibebankan kepada orang tua seorang anak

semata.

b. Peran dan tanggung jawab  Keluarga dalam pendidikan

Keluarga   mempunyai peranan penting dalam pendidikan, baik

dalam  lingkungan  masyarakat Islam maupun non-Islam. Karena keluarga

merupakan  tempat pertumbuhan anak  yang  pertama  di  mana dia

mendapatkan pengaruh dari anggota-anggotanya pada masa yang amat 

penting dan paling kritis dalam pendidikan  anak,  yaitu tahun-tahun

pertama dalam kehidupannya (usia pra-sekolah). Sebab pada masa

tersebut apa  yang  ditanamkan  dalam  diri  anak  akan  sangat

membekas,  sehingga tak mudah hilang atau berubah sesudahnya. Dari 

sini, keluarga mempunyai  peranan  besar  dalam pembangunan

masyarakat.  Karena keluarga merupakan batu pondasi bangunan

masyarakat dan tempat pembinaan pertama untuk mencetak dan

mempersiapkan personil-personilnya.

Secara psiko-sosiologi keluarga berfungsi sebagai:

modul ilmu pendidikan islam 56

Page 57: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

1. Pemberi rasa aman bagi  anak  dan  anggota  keluarga  lainnya

2. Memberi  pemenuhan  kebutuhan baik fisik maupun psikis

3. Sumber kasih sayang dan penerimaan

4. Model pola perilaku yang tepat bagi anak untuk belajar menjadi

anggota  masyarakat yang  baik

5. Pemberi  bimbingan  bagi  pengembangan  perilaku  yang  secara

sosial dianggap  tepat

6. Pembentuk anak dalam memecahkan masalah yang dihadapinya 

dalam  rangka  menyesuaikan  dirinya  terhadap  kehidupan

7. Pemberi  bimbingan  dalam  belajar  keterampilan  motorik,  verbal 

dan  sosial yang  dibutuhkan  untuk  penyesuaian  diri

8. Stimulator  bagi  pengembangan kemampuan  anak  untuk  mencapai 

prestasi,  baik  di sekolah  maupun  di masyarakat

9. Pembimbing  dalam  mengembangkan aspirasi

10.Sumber persahabatan atau teman bermain bagi anak sampai cukup

usia untuk mendapatkan teman di luar rumah, atau apabila

persahabatan diluar rumah tidak memungkinkan.

Sedangkan  dari  sudut  pandang  sosiologis,  fungsi  keluarga  dapat

diklasifikasikan  ke dalam fungsi-fungsi berikut :

a. Fungsi  biologis,  artinya  keluarga  merupakan  tempat  memenuhi 

semua kebutuhan biologis keluarga seperti; sandang, pangan dan

sebagainya.

b. Fungsi  ekonomis,  maksudnya  dikeluargalah  tempat  orang  tua 

untuk memenuhi semua kewajibannya selaku kepala keluarga.

c. Fungsi  pendidikan,  dimana  di keluargalah  tempat  dimulainya 

pendidikaN semua anggota keluarga. dijelaskan dalam hadis

Rasulullah SAW, yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, yaitu:

modul ilmu pendidikan islam 57

Page 58: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

Artinya: Bersabda Rasulullah SAW, setiap anak dilahirkan di atas 

fitrahnya  maka  kedua  orang  tuanya lah  yang menjadikannya  seorang 

Yahudi,  Nasrani  atau  Majusi. (HR. Bukhari).

d. Fungsi  sosialisasi,  maksudnya  keluarga  merupakan  buaian  atau

penyemaian bagi masyarakat masa depan.

e. Fungsi  perlindungan,  keluarga  merupakan  tempat  perlindungan 

semua keluarga dari semua gangguan dan ancaman.

f. Fungsi rekreatif, keluarga merupakan pusat dari kenyamanan dan

hiburan bagi semua anggota keluarganya.

g. Fungsi agama, maksudnya keluarga merupakan tempat penanaman

agama bagi keluarga. Dasar pendidikan agama yang harus diberikan

oleh keluarga berdasarkan QS. Luqman:13

عظيم ( لظلم رك الش إن بالله التشرك يابني يعظه وهو البنه لقمان )۱۳وإذقال

Artinya: Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu

ia memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu

mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah

benar-benar kezaliman yang besar.

h. Fungsi ekonomi, dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 233:

ن�\ إ��[ Aس ا� ن� فف �� ن ن� ف< ن\ ] Vإ ف�� Pا �ن ا$ إ�ا ن�ن ف, ف< ن( ا4 إ. ن� ن�ن ف, ف' lا إ! Nف ن$ إ6 ف$( ا( �ن ا$ � Kن� ن� ن� Hن ن� نOا �� ن $� �ن� إ� ف+ ن�ن ن6 ن!� ن� ان �ن إ$ إن ا� ن� إ� ن.ا إن ا� ن$ ا( ن9 ن�ن Gف ن6 ن\ ا�[ ن� نن Pا Oإ ا� ف+ ف? ن�� إ$ ن(� ا$ ن�� ن�ا إ, ا� ن� ن� mن نIا Dف Sن Tن� ر! ف� ن*ا ن< ن� ن�ا ف, Iا ب� nر ن�� ن< ن�ن ر\ نYا[ إ� ن�6 ن!� ن� ان إ�ا ن� Eن إ$ Rن ف& ا3 إ� oإ إ! ن(� ا$ � Kن� ن� ن� Cإ إ� ن$ ن( إ� Nف $� ن فف6 ف$( ا( ن� ن\ ن�[ نGا إ� ن$ ن( إ� فة ن� إ$ ن�� ن�! اا pن ف< ن\ ] ن,ا Pن ا7 ف�

فف� �Yإ ن� نن ف�( �ن Pا ن< ن�ا إ� Nن �$� ن�ن ن� �)�ف ن� ا� ن�� Nن �$� ف=(� >� ن ن�� Vإ ف�� Pا �ن ا$ إ�ا �ف� ا� ن< ن�� اا �� ن �ف� �ا �� ن ن7 �Rن إ�� �ا ف� ا� ن� ن� mن نIا Dف Sن Tن� �ا ف. ن6 ن\ ا�[ ن� �)Pف Oإ ا� ن� ا4 ن< ن�ن �ا ف< ا6 ن! ن� ان إ�� ن�

Artinya:  Dan  kewajiban  ayah memberi makan  dan  pakaian  kepada 

para  ibu dengan  cara  yang  ma’ruf  (baik).  Seseorang  tidak  akan 

dibebani (dalam  memberi nafkah), melainkan menurut standar

kemampuannya. (QS. Al-Baqarah:233)

modul ilmu pendidikan islam 58

Page 59: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

Pada surat An-Nisa ayat 9, Allah SWT memerintahkan supaya

orangtua membimbing anak-anaknya dengan taqwa serta jangan

meninggalkan anak dan keturunan dalam keadaan lemah dan tidak

berdaya dalam menghadapi tantangan hidup.

Artinya:

Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya

meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka

khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka, Oleh sebab itu hendaklah

mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan

perkataan yang benar. (QS. An-Nisa: 9)

Sejak dulu, para  ulama  umat  Islam  telah  menyadari pentingnya

pendidikan melalui keluarga. Syaikh Abu Hamid Al Ghazali ketika

membahas tentang peran kedua orangtua dalam  pendidikan 

mengatakan:  “Ketahuilah,  bahwa  anak kecil merupakan amanat bagi

kedua  orangtuanya. Hatinya yang masih suci merupakan permata alami

yang bersih dari pahatan dan bentukan, dia siap diberi pahatan apapun

dan condong kepada  apa  saja  yang disodorkan kepadanya Jika

dibiasakan dan diajarkan kebaikan dia akan tumbuh dalam kebaikan dan

berbahagialah kedua  orang  tuanya di dunia dari  akherat,  juga  setiap 

pendidik  dan  gurunya.  Tapi  jika dibiasakan kejelekan dan dibiarkan

sebagai mana binatang ternak,  niscaya  akan  menjadi  jahat  dan 

binasa.  Dosanya pun ditanggung oleh guru dan walinya. Maka

hendaklah  ia memelihara mendidik  dan membina  serta mengajarinya

akhlak  yang  baik,  menjaganya  dari  teman-teman  jahat, tidak 

membiasakannya  bersenang-senang  dan  tidak  pula menjadikannya 

suka  kemewahan,  sehingga  akan  menghabiskan  umurnya  untuk 

mencari  hal  tersebut  bila dewasa.”

modul ilmu pendidikan islam 59

Page 60: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

Program pendidikan keluarga meliputi keseluruhan kewajiban hidup

beragama yang di mulai dari ‘aqidah, syari’ah,ibadah dan akhlak yang

diajarkan oleh orang tua itu sendiri kepada anggota yang lainnya,

sehingga untuk menjaga kemungkinan terjadinya salah didik, maka orang

tua berkewajiban mempelajari, memahami dan mengamalkan terlebih

dahulu secara baik dan sesuai dengan ketentuannya. Adapun pendidikan

yang harus pertama kali diberikan oleh orang tua/keluarga ialah:

1. Pendidikan agama dan spiritual adalah pondasi utama bagi pendidikan

keluarga.

2. Pendidikan akhlak adalah jiwa pendidikan islam , sebab tujuan tertinggi

pendidikan islam adalah mendidik jiwa dan akhlak.

3. Pendidikan jasmani, Islam memberi petunjuk kepada kita tentang

pendidikan jasmani agar anak tumbuh dan berkembang secara sehat

dan bersemangat.

4. Pendidikan akal adalah meningkatkan kemampuan intelektual anak, ilmu

alam, teknologi dan sains modern sehingga anak mampu menyesuaikan

dengan kemajuan ilmu pengetahuan dalam rangka menjalankan

fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya, guna membangun

dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan Allah.

5. Pendidikan sosial adalah pendidikan anak sejak dini agar bergaul di

tengah-tengah masyarakat dengan menerapkan prinsip-prinsip syari’at

Islam. Diantara prinsip syariat Islam yang sangat erat berkaitan dengan

pendidikan sosial ini adalah prinsip ukhuwah Islamiyah.

Sebagian tanggung jawab yang diberikan oleh Islam kepada

keluarga terdapat dalam Al-Qur’an:

Artinya:

modul ilmu pendidikan islam 60

Page 61: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api

neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya

malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah

terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu

mengerjakan apa yang diperintahkan. (Q.S. At-Tahrim: 6)

Ibnu Amr bin al-’Ash menuturkan bahwa Rasulullah saw. pernah

bersabda:

ر� ا* ن� ف� نIا ا� ن� �ا Gف ن� ن,ا ا� ن� ن� �ا Gف ف�( إ� Oا ن�� نن �Iإ إ7 إع Jا ن7 ف� نIا ا� ن� �ا Gف ن� إة Sن TY�ن إ�ا$ �ا ف. ن6 ن\ ا�[ ن� ف��� ف�Artinya:

Perintahlah anak-anakmu untuk melaksanakan shalat ketika mereka

berusia tujuh tahun. Pukullah mereka jika sampai berusia sepuluh tahun

mereka tetap enggan mengerjakan shalat. (HR Abu Dawud dan al-Hakim).

Kebolehan memukul bukan berarti harus/wajib memukul. Maksud

pukulan atau tindakan fisik di sini adalah tindakan tegas “bersyarat”, yaitu:

pukulan yang dilakukan dalam rangka ta’dîb (mendidik, yakni agar tidak

terbiasa melakukan pelanggaran yang disengaja); pukulan tidak dilakukan

dalam keadaan marah (karena dikhawatirkan akan membahayakan); tidak

sampai melukai atau (bahkan) membunuh; tidak memukul pada bagian-

bagian tubuh vital semisal wajah, kepala dan dada; tidak boleh melebihi

10 kali, diutamakan maksimal hanya 3 kali; tidak menggunakan benda

yang berbahaya (sepatu, bata dan benda keras lainnya).

C. Guru/Sekolaha. Pengertian guru

Dalam perspektif pendidikan Islam, guru disebut sebagai abu al-

ruh, yaitu orang tua spiritual. Artinya setiap guru, khususnya yang

beragama Islam terlepas apakah dia guru bidang studi agama atau tidak

bertugas dan memiliki tanggung jawab dalam membimbing dan mendidik

dimensi spiritual peserta didik sehingga melahirkan akhlakul karimah. Guru

modul ilmu pendidikan islam 61

Page 62: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

membawa misi penyempurnaan akhlak, sebagaimana misi diutusnya

Rasulullah SAW.

�[\]STق ��ا!م ��>\] _3P� إ���ا

Artinya: Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak.

Dalam paradigma Jawa , pendidik diidentikan dengan (gu dan ru)

yang berarti “digugu dan ditiru”. Dikatakan digugu (dipercaya) karena guru

mempunyai seperangkat ilmu yang memadai, yang karenanya ia memiliki

wawasan dan pandangan yang luas dalam melihat kehidupan ini.

Dikatakan ditiru (diikuti) karena guru mempunyai kepribadian yang utuh,

yang karenanya segala tindak tanduknya patut dijadikan panutan dan suri

tauladan oleh peserta didiknya.

b. Peranan dan tanggung jawab Guru dalam pendidikan

Guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya dengan

memedomani dasar-dasar sebagai berikut:

1. Beriltizam dengan amanah ilmiah.

2. Mengamalkan dan mengembangkan ilmu yang dipelajari.

3. Senantiasa mengikuti perkembangan teknologi terbaru dalam

pengajaran ilmu yang berkaitan.

4. Dari masa ke masa guru hendaklah menelusuri sudut atau dimensi

spirituality Islam dalam pelbagai lapangan ilmu pengetahuan.

5. Senantiasa memanfaatkan ilmu untuk tujuan kemanusiaan,

kesejahteraan dan keamanan umat manusia.

6. Haruslah mendidik dan mengambil tindakan secara adil terhadap semua

pelajar.

c. Peran dan tanggung jawab sekolah dalam pendidikan

modul ilmu pendidikan islam 62

Page 63: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

Sebagai lembaga pendidikan formal, tanggung jawab sekolah

didasarkan atas tiga faktor, yaitu :

1. Tanggung jawab formal, yaitu tanggung jawab sekolah sebagai

kelembagaan formal kependidikan sesuai dengan fungsi, tugas, dan

tujuan yang hendak dicapai. Misalnya, pendidikan dasar

diselenggarakan untuk mengembangkan sikap dan kemampuan serta

memberikan pengetahuan keterampilan dasar yang diperlukan untuk

hidup dalam masyarakat serta mempersiapkan peserta didik yang

memenuhi persyaratan untuk mengikuti pendidikan menengah.

Demikian pula pada pendidikan menengah, diselenggarakan untuk

melanjutkan dan meluaskan pendidikan dasar serta menyiapkan peserta

didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan

mengadakan hubungan timbal balik dengan lingkungan sosial, budaya,

dan alam sekitar serta dapat mengembangkan kemampuan lebih lanjut

dalam dunia kerja.

2. Tanggung jawab keilmuan, yaitu tanggung jawab yang berdasarkan

bentuk, isi, dan tujuan, serta tingkat pendidikan yang dipercayakan

masyarakat kepadanya.

3. Tanggung jawab fungsional, adalah bentuk tanggung jawab yang

diterima sebagai pengelola fungsional dalam melaksanakan pendidikan

oleh para pendidik yang diserahi kepercayaan dan tanggung jawab

melaksanakannya berdasarkan ketentuan yang berlaku sebagai

pelimpahan wewenang dan kepercayaan serta tanggung jawab yang

diberikan oleh orang tua peserta didik. Pelaksanaan tugas tanggung

jawab yang dilakukan oleh peserta didik profesional ini didasarkan atas

program yang telah terstruktur yang tertuang dalam kurikulum.

A. Lingkungan Masyarakat Kedudukan Dan Peranan

modul ilmu pendidikan islam 63

PERTEMUAN 13

Lingkungan Masyarakat Kedudukan Dan Peranan

Page 64: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

Manusia adalah “makhluk sosial”. Hal ini sesuai dengan ayat Al-

Qur’an yang menjelaskan tentang hal tersebut. Khalaqa al-insaana min

‘alaq bukan hanya diartikan sebagai “menciptakan manusia dari segumpal

darah” atau “sesuatu yang berdempet di dinding rahim”, akan tetapi juga

dapat dipahami sebagai “diciptakan dinding dalam keadaan selalu

bergantung kepada pihak lain atau tidak dapat hidup sendiri”.

Dari hal itu dapat dipahami bahwa manusia dengan seluruh

perwatakan dan pertumbuhannya adalah hasil pencapaian dua faktor,

yaitu faktor warisan dan faktor lingkungan. Faktor inilah yang

mempengaruhi manusia dalam berinteraksi dengannya semenjak ia

menjadi embrio hingga akhir hayat.

Kemudian, lingkungan yang nyaman dan mendukung bagi

terselenggaranya suatu pendidikan sangat dibutuhkan dan turut

berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan yang diinginkan.

Demikian pula dalam sistem pendidikan Islam, lingkungan harus

diciptakan sedemikian rupa sesuai dengan karakteristik pendidikan Islam

itu sendiri.

Meskipun lingkungan tidak bertanggung jawab terhadap

kedewasaan anak didik, namun lingkungan merupakan faktor yang sangat

menentukan dan pengaruhnya sangat besar terhadap anak didik. Sebab,

bagaimanapun seorang anak tinggal dalam suatu lingkungan, disadari

atau tidak, lingkungan tersebut akan mempengaruhi anak tersebut. Hal ini

sesuai dengan sabda Rasulullah saw. dari riwayat Abu Hurairah:

: Nإ إ� ن4ا بج �ن ف+ ا� ن� Nإ إ� ن�� Yب Iن ف+ ا� ن� Nإ إ� ن�6 ب( ن, ف+ Cف ن(� ن� نا ن� إة ن� اط إ� ا$ � Kن� ن� ف� ن$ ف+( ر6 ف$( ا( ن� ف�& ف. �ن �� ن ن7 ن� Nإ ا� ن� ن� Nف �� ن $� K��ن ن F�ف Jإ I� ن $� Uن ن'اSetiap anak dilahirkan dalam keadaan ‘fitrah’. Namun, kedua orang

tuanya (mewakili lingkungan) mungkin dapat menjadikannya beragama

Yahudi, Nasrani, atau Majusi.

Hal ini menunjukkan bahwa Islam mengakui potensi lingkungan

yang pengaruhnya dapat sangat kuat sehingga sangat mungkin dapat

mengalahkan fitrah.

modul ilmu pendidikan islam 64

Page 65: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lingkungan pendidikan

sangat berperan penting dalam penyelenggaraan pendidikan Islam.

Sebab, lingkungan yang juga dikenal dengan institusi itu merupakan

tempat terjadinya proses pendidikan, yang secara umum lingkungan

tersebut dapat dilihat dari tiga hal, yaitu keluarga, sekolah, dan

masyarakat.

Keluarga sangat diperlukan pembentukannya sehingga ia mampu

mendidik anak-anaknya sesuai dengan prinsip-prinsip ajaran Islam.

Kemudian, orang tua harus menyadari pentingnya sekolah dalam

mendidik anaknya secara profesional sehingga orang tua harus memilih

pula sekolah yang baik dan turut berpartisipasi dalam peningkatan

sekolah tersebut.

Sementara itu, sekolah atau madrasah juga berperan penting

dalam proses pendidikan. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal,

yang pada hakikatnya sebagai institusi yang menyandang amanah dari

orang tua dan masyarakat, harus menyelenggarakan pendidikan yang

profesional sesuai dengan prinsip-prinsip dan karakteristik pendidikan

Islam. Sekolah harus mengajarkan berbagai ilmu pengetahuan dan

keahlian bagi peserta didiknya sesuai dengan kemampuan peserta didik

itu sendiri.

Begitu pula, masyarakat dituntut perannya dalam menciptakan

tatanan masyarakat yang nyaman dan peduli terhadap pendidikan.

Masyarakat diharapkan terlibat aktif dalam peningkatan kualitas

pendidikan yang ada di sekitarnya. Kemudian, ketiga lingkungan

pendidikan tersebut harus saling bekerja sama secara harmonis sehingga

terbentuklah pendidikan terpadu yang diikat dengan ajaran Islam. Dengan

keterpaduan seperti itu, diharapkan amar ma’ruf nahi mungkar dalam

komunitas masyarakat tersebut dapat ditegakkan sehingga terwujudlah

masyarakat yang diberkahi dan tatanan masyarakat yang baldatun

tayyibatun wa rabbun gafuur.

modul ilmu pendidikan islam 65

Page 66: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

A. Pengertian dan Fungsi Guru dalam PendidikanMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Guru adalah orang yang

pekerjaannya (mata pencahariannya/ profesinya) mengajar. Menurut

Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 Tahun 2003 pasal 39, Pendidik

adalah tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan

melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran serta

modul ilmu pendidikan islam 66

PERTEMUAN 14 Guru Dalam Pandangan Islam

Page 67: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi

pendidik pada perguruan tinggi.

Menurut Undang-undang Nomor 14 tahun 2005 Guru adalah

pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,

membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta

didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan

dasar, dan pendidikan menengah.

Menurut Noor Jamaluddin (1978:1) Guru adalah pendidik, yaitu

orang dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan

kepada anak didik dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar

mencapai kedewasaannya, mampu berdiri sendiri dapat melaksanakan

tugasnya sebagai makhluk Allah khalifah di muka bumi, sebagai makhluk

sosial dan individu yang sanggup berdiri sendiri.

Secara etimologis, guru sering disebut pendidik. Dalam bahasa

arab, ada beberapa kata yang menunjukan profesi ini seperti, mudarris,

mua’allim,murabbi dan mu’addib, yang meski memiliki makna yang sama,

namun masing-masing mempunyai karakteristik yang berbeda. Disamping

kata-kata tersebut, juga sering digunakan kata ustadz atau

syaikh.Penyebutan ini tidak terlepas dari rekomendasi Konferensi

Pendidikan Internasional di Makkah pada tahun 1977, yang antara lain

merekomendaikan bahwa pengertian pendidikan mencakup tiga

pengertian, yaitu tarbiyah, ta’lim dan ta’dib.Maka pengertian guru atau

pendidik mencakup murabbi, mu’allim dan mu’addib. (Muhaimin dan Abdul

Mujib, 1993: 164).

Pengertian Murabbi mengisyaratkan bahwa guru adalah orang yang

memiliki sifat rabbani, artinya orang yang bijaksana, bertanggungjawab,

berkasih sayang terhadap siswa dan mempunyai pengetahuan

tentang rabb. Dalam pengertianmu’allim, ia mengandung arti bahwa guru

adalah orang berilmu yang tidak hanya menguasai ilmu secara teoretik

tetapi mempunyai komitmen yang tinggi dalam mengembangkan ilmu

yang dimilikinya. Sedangkan dalam konsep ta’dib,terkandung pengertian

modul ilmu pendidikan islam 67

Page 68: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

integrasi antara ilmu dan amal sekaligus (Muhaimin dan Abdul Mujib,

1993).

Secara terminologi, guru sering diartikan sebagai orang yang

bertanggungjawab terhadap perkembangan siswa dengan mengupayakan

perkembangan seluruh potensi (fithrah) siswa, baik potensi kignitif, potensi

apektif, maupun potensi psikomotorik (Ramayulis, 2004). Guru juga berarti

orang dewasa yang bertanggung jawab memberikan pertolongan pada

siswa dalam perkembangan jasmani dan rohaninya agar mencapai tingkat

kedewasaan, mampu berdiri sendiri memenuhi tugasnya sebagai hamba

(‘abd)dan khalifah Allah (khalifatullah) dan mampu sebagai makhluk sosial

dan sebagai makhluk individual yang mandiri (Ahmad Zayadi, 2005).

Peran dan fungsi yang cukup berat untuk diemban ini tentu saja

membutuhkan sosok seorang guru atau pendidik yang utuh dan tahu

dengan kewajiban dan tanggung jawab sebagai seorang pendidik.

Pendidik itu harus mengenal Allah Swt. dalam arti yang luas dan Rasul

serta memahami risalah yang dibawanya serta mengamalkannya. Fungsi

guru, yaitu :

1. Sebagai Pengajar (instruksional) yang bertugas merencanakan

program pengajaran dan melaksanakan program yang telah disusun

dan penilaian setelah program itu dilaksnakan.

2. Sebagai Pendidik (edukator) yang mengarahkan peserta didik pada

tingkat kedewasaan yang berkepribadian insan kamil, seiring dengan

tujuan Allah Swt. menciptakan manusia.

3. Sebagai Pemimpin (managerial) yang memimpin dan mengendalikan

diri sendiri, peserta didik dan masyarakat yang terkait. Menyangkut

upaya pengarhan, pengawasan, pengorganisasian, pengontrolan,

partisipasi atas program yang dilakukan itu.

4. Sebagai Pembimbing yang membimbing berdasarkan pengetahuan

dan pengalamannya bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan

itu.

modul ilmu pendidikan islam 68

Page 69: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

5. Sebagai Model dan Teladan bagi para peserta didik dan semua orang

yang menganggap dia sebagai guru.

6. Sebagai administrator pada bidang pendidikan dan pengajaran.

7. Sebagai Penasehat bagi peserta didik juga bagi orang tua, meskipun

mereka tidak memiliki latihan khusus sebagai penasehat dan dalam

beberapa hal tidak dapat berharap untuk menasehati orang.

8. Sebagai Pembaharu (Inovator) yang menerjemahkan pengalaman

dan telah larut ke dalam kehidupan yang bermakna bagi peserta didik.

9. Sebagai Emansipator yang mampu memahami potensi peserta didik,

menghormati setiap insan dan menyadari bahwa kebanyakan insan

merupakan “budak” stagnasi kebudayaan.

10. Sebagai Evaluator atau penilaian yang merupakan aspek

pembelajaran yang paling kompleks, karena melibatkan banyak latar

belakang dan hubungan, serta variable lain yang mempunyai arti

apabila berhubungan dengan konteks yang hampir tidak mungkin

dapat dipisahkan dengan setiap segi penilaian.

11. Sebagai Kulminator yang mengarahkan proses belajar secara

bertahap dari awal hingga akhir (kulminasi).

12. Sebagai Anggota Masyarakat yang diharapkan dapat berperan aktif

dalam pembangunan disegala bidang yang sedang dilakukan.

13. Sebagai Pendorong Kreatifitas yang sangat penting dalam

pembelajaran dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan

menunjukkan proses kreatifitas tersebut.

B. Kedudukan dan Fungsi Guru Menurut Ajaran IslamAgama Islam memposisikan guru atau pendidik pada kedudukan

yang mulia. Para pendidik diposisikan sebagai bapak ruhani (spiritual

father) bagi anak didiknya. Ia memberikan santapan ruhani dengan ilmu

dan pembinaan akhlak mulia (akhlaqalkarimah) dan meluruskannya. Oleh

karena itu, pendidik mempunyai kedudukan yang sangat tinggi,

bahkan tinta seorang alim (guru) lebih berharga dari pada darah para

modul ilmu pendidikan islam 69

Page 70: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

syuhada. Keutamaan seorang guru atau pendidik disebabkan oleh tugas

mulia yang diembannya. Tugas yang diemban guru (dalam ajaran islam)

hampir sama dengan tugas seorang Rasul. Hal ini, misalnya, tertera

dalam sebuah syair karya Syauqi: Berdiri dan hormatilah guru dan

berdirilah penghargaan, seorang guru itu hampir saja merupakan seorang

Raasul (AlAbrasy, 1987: 135).

Guru adalah bapak rohani (spiritual father) bagi peserta didik yang

memberikan santapan jiwa dengan ilmu, pembinaan akhlak mulia, dan

meluruskan perilaku buruknya. Oleh karena itu, pendidik mempunyai

kedudukan yang tinggi dalam islam. Dijelasakan dalam hadits Nabi: “Tinta

seorang ilmuan (yang menjadi guru) lebih berharga dari pada darah pada

syuhadah”. Bahkan Islam menempatkan guru setingkat dengan derajat

rosul, seperti tertulis pada syairnya Al-Syawki: “Berdiri dan hormatilah

guru dan berilah penghargaan, seorang guru itu hampir saja merupakan

seorang rasul”. Pendapat lain menjelaskan:

ان ن�ا ف. إ$ ا� ن�ا ن�ا ن� إ� Pن ن� ا� ف� نPا ن� إ� ا� ن7ا نJا ن� إ# ن[\ ف� ان ن� ف� ن4ا ن]ا < تهلكة. حتى إ�“Jadilah engkau sebagai guru, atau pelajar, atau pendengar, atau pecinta

dan janganlah kamu menjadi orang yang kelima, sehingga engkau

menjadi rusak”.

Al-Ghazali menegaskan bahwa kedudukan yang tinggi yang

diduduki oleh orang yang berpengetahuan bahwa orang alim yang

bersedia mengamalkan pengetahuannya adalah orang besar disemua

kerajaan langit, dia seperti matahari yang menerangi alam, ia mempunyai

cahaya dalam dirinya seperti minyak wangi yang mengharumi orang lain

karena ia memang wangi. Dijelaskan pada QS. Al-Mujadilah:11.

“Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-

lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi

kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka

berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di

modul ilmu pendidikan islam 70

Page 71: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa

derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”.

Dari pandangan itu, dipahami bahwa tugas guru merupakan

pewaris Nabi (warasat alanbiya), yang pada hakikatnya mengemban

misi rahmatan lil‘alamin (membawa rahmat bagi seluruh alam), yakni

suatu misi yang mengajak manusia untuk tunduk dan patuh pada hukum-

hukum Allah guna memperoleh keselamatan dunia dan akhirat. Kemudian

misi ini dikembangkan kepada pembentukan kepribadian yang berjiwa

tauhid, kreatif, beramal sholeh dan bermoral tinggi.

Untuk melaksnakan tugas sebagai warasatulanbiya, gur hendaklah

bertolak pada amar ma’ruf (memerintah kepada yang baik) yang diimbangi

dengan nahi an almunkar(mencegah kemunkaran/kejelekan), menjadikan

prinsip tauhidsebagai pusat kegiatan penyebaran misi Iman, Islam

dan Ihsan.Dengan demikian, menurut Alghazali, tugas utama guru adalah

menyempurnakan, membersihkan dan menyucikan hati manusia untuk

mendekatkan diri kepada Allah. Sejalan denganpendapat ini,

AnNahlawi mengatakan bahwa ada dua tugas utama guru,

yaitu pertama, fungsi penyucian, yakni berfungsi sebagai pembersih,

pemelihara dan pengembang fitrah manusia. Kedua, fungsi pengajaran,

yakni menginternalisasikan kepada manusia.

Pendapat lain mengemukakan bahwa fungsi pendidik

yaitu, pertama pensucian artinya sebagai pemelihara diri, pengembang

serta pemeliharaan fitrah manusia, kedua adalah fungsi pengajaran

artinya sebagai penyampai ilmu pengetahuan dan berbagai keyakinan

kepada manusia agar mereka menerapkan seluruh pengetahuan dalam

kehidupan seharihari. Maka dari itu, peran pendidikan sangat berperan

penting dalam proses pendidikan, karena dia yang bertanggung jawab

dan menentukan arah pendidikan tersebut. Maka, itulah sebabnya Islam

sangat menghargai dan menghormati orang-orang yang berilmu

pengetahuan dan bertugas sebagai pendidik yang mempunyai tugas yang

sangat mulia (Basuki dan Ulum, 2007:881).

modul ilmu pendidikan islam 71

Page 72: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

C. Kompetensi Guru Menurut Ajaran IslamUntuk menjadi pendidik yang professional sesungguhnya bukanlah

hal yang mudah karena harus memiliki kompetensi yang handal.

Kompetensi dasar (basic competency) bagi pendidik ditentukan oleh

tingkat kepekaannya dari bobot potensi dasar dan kecenderungan yang

dimilikinya. Hal tersebut karena potensi itu merupakan tempat dan bahan

untuk memproses semua pandangan dan juga sebagai bahan untuk

menjawab semua rangsangan yang datang darinya. Potensi dasar ini

adalah milik individu sebagai hasil dari proses yang tumbuh karena

adanya inayah Allah SWT, dan situasi yang mempengaruhinya baik

langsung maupun tidak. Berhubungan dengan itu kompetensi menurut

W.Robert Houston mendefenisikan pengertian kompetensi

dengan “Competence ordinarly is defined as adequacy for to ask of

possession of require knowledge”. (kompetensi adalah suatu tugas yang

memadai atau pemilikan pengetahuan, keterampilan dan kemampuan

yang dituntut oleh jabatan seseorang) (Roestoyah:1982).

Dalam pendidikan Islam seorang pendidik itu haruslah memiliki

pengetahuan dan kemampuan lebih dan mampu mengimplisitkan nilai

relevan (dalam ilmu pengetahuan itu), yakni sebagai penganut Islam yang

patut dicontoh dalam ajaran Islam yang diajarkan dan bersedia

mentransfer pengetahuan Islam serta nilai-nilai pendidikan yang diajarkan.

Namun demikian untuk menjadi pendidik yang professional masih

diperlukan persyaratan yang lebih dari itu.

Untuk mewujudkan pendidik yang professional sekaligus yang

berkompeten dalam pendidikan Islam, didasari dari tuntutan Nabi Saw

karena beliau satu-satunya pendidik yang paling berhasil dalam rentang

waktu yang singkat, sehingga diharapkan dapat mendekatkan realitas

pendidik dengan yang ideal (Nabi Saw). Keberhasilan Nabi Saw, sebagai

pendidik didahului oleh bekal kepribadian (personality) yang berkualitas

unggul ini ditandai dengan kepribadian Rasul yang dijuluki Al-Amin yakni

orang yang sangat jujur dan dapat dipercaya, kepedulian Nabi terhadap

modul ilmu pendidikan islam 72

Page 73: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

masalah-masalah sosial religius, serta semangat dan ketajamannya

dalam iqro’ bismirobbik. Kemudian beliau mampu mempertahankan dan

mengembangkan kualitas iman dan amal saleh, berjuang dan bekerja

sama menegakkan kebenaran. Berikut ini adalah kompetensi pendidik dan

pendidikan Islam :

1. Kompetensi Personal Religius

Kemampuan dasar (kompetensi) yang pertama bagi pendidik

adalah menyangkut kepribadian agamis, artinya pada dirinya melekat

nilai-nilai lebih yang akan diinternalisasikan kepada peserta didiknya.

Misalnya nilai kejujuran,musyawarah, kebersihan, keindahan, kedisiplinan,

ketertiban dan sebagainya. Nilai tersebut perlu dimiliki pendidik sehingga

akan terjadi transinternalisasi (pemindahan penghayatan nilai-nilai) antara

pendidik dan anak didikbaik langsung maupun tidak langsung atau

setidak-tidaknya terjadi transaksi (alih tindakan) antara keduanya.

2. Kompetensi Sosial Religius

Kemampuan dasar kedua bagi pendidik adalah menyangkut

kepeduliannya terhadap masalah-masalah sosial selaras dengan ajaran

Islam. Sikap gotong royong, tolong menolong, egalitarian (persamaan

derajat antara sesame manusia), sikap toleransi dan sebagainya juga

perlu dimiliki oleh pendidik untuk selanjutnya diciptakan dlam suasana

pendidikan Islam dalam rangka transinternalisasi sosial atau transaksi

sosial antara pendidik dan anak didik.

3. Kompetensi Profesional Religius

Kemampuan dasar yang ketiga ini menyangkut kemampuan untuk

menjalankan tugasnya secara professional dlam arti mampu membuat

keputusan keahlian atas beragamnya kasus serta mampu

mempertanggung jawabkan berdasarkan teori dan wawasan keahliannya

dalam perspektif Islam. Kompetensi di atas dapat dijabarkan dalam

kompetensi-kompetensi sebagai berikut:

a) Mengetahu hal-hal yang perlu diajarkan, sehingga ia harus belajar dan

mencari informasi tentang materi yang diajarkan.

modul ilmu pendidikan islam 73

Page 74: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

b) Menguasai keseluruhan bahan materi yang akan disampaikan pada

akan didiknya.

c) Mempunyai kemampuan menganalisa materi yang diajarkan dan

menghubungkannya dengan konteks komponen-komponen secara

keseluruhan melalui pola yang diberikan Islam tentang bagaimana cara

berpikir (way of thinking) dan cara hidup (way of life) yang perlu

dikembangkan melalui proses edukasi.

d) Megamalkan terlebih dahulu informasi yang telah didapat sebelum

disajikan kepada anak didiknya (QS. 61:2-3).

e) Mengevaluasi preses dan hasil pendidikan yang sedang dan sudah

dilaksanakan (QS.2;31).

f) Memberi hadiah (tabsyir/reward) dan hukuman (tanzir/punishment)

sesuai dengan usaha dan upaya yang dicapai anak didik dalam rangka

memberikan persuasi dan motivasi dalam proses belajar (QS. 2;119).

g) Memberikan uswatun hasanah dan meningkatkan kualitas dan

keprofesionalannya yang mengacu pada futuristic tanpa melupakan

peningkatan kesejahteraannya, misalnya; gaji, pangkat, kesehatan,

perumahan sehingga pendidik benar-benar berkemampuan tinggi

dalam transfer of heart, transfer of head, dan transfer of hand kepada

anak didik dan lingkungannya.

A. Konsep Ideal Pendidikan yang IslamiSebelum membahas tentang pendidikan Islam, terlebih dahulu

membahas apa itu pendidikan? Menurut M.J. Langeveld; “Pendidikan

merupakan upaya manusia dewasa membimbing yang belum kepada

kedewasaan.” Ahmad D.Marimba, merumuskan pendidikan adalah

bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh sipendidik terhadap

perkembangan jasmani dan rohani siterdidik menuju terbentuknya

keperibadian yang utama. Demikian dua pengertian pendidikan dari

modul ilmu pendidikan islam 74

PERTEMUAN 15 Konstruksi Pendidikan Islam

Ideal

Page 75: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

sekian banyak pengertian yang diketahui. Dalam Undang-Undang Sistem

Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 1989, “pendidikan dirumuskan

sebagai usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan

bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi perannya di masa yang

akang datang”. Sedangkan, “pendidikan dalam pengertian yang luas

adalah meliputi perbuatan atau semua usaha generasi tua untuk

mengalihkan (melimpahkan) pengetahuannya, pengalamannya,

kecakapan serta keterampilannya kepada generasi muda, sebagai usaha

untuk menyiapkan mereka agar dapat memenuhi fungsi hidupnya, baik

jasmaniah maupun rohaniah.

Pendidikan Islam ideal adalah  membentuk manusia yang bertaqwa

kepada Allah SWT,  mampu menggunakan logikanya secara baik, 

berinteraksi sosial dengan baik dan bertanggung jawab.  Dengan kata

lain,  pendidikan Islam ideal adalah membina potensi spiritual,  emosional

dan intelegensia secara optimal.  Ketiganya terintegrasi dalam satu

lingkaran.

Aktifitas pendidikan Islam pada dasarnya merupakan upaya dalam

mewujudkan spirit Islam, yaitu suatu upaya dalam merealisasikan

semangat hidup yang dijiwai oleh nilai Islami. Selanjutnya spirit tersebut

digunakan sebagai pedoman hidup. Spirit Islam ini berakar dalam teks-

teks suci Al-Qur’an yang disampaikan Allah kepada Muhammad SAW.

Sebagai Kitab Suci agama Islam, Al-Qur’an mengintroduksikan dirinya

sebagai ‘pemberi petunjuk kepada jalan yang lurus’ (QS. 17: 19),

petunjuk-petunjuknya bertujuan memberikan kesejahteraan dan

kebahagiaan bagi manusia baik secara pribadi maupun kelompok, dan

karena itu ditemukan petunjuk-petunjuk bagi manusia dalam kedua bentuk

tersebut. Rosul sebagai penerima Al-Qur’an bertugas untuk

menyampaikan petunjuk-petunjuk tersebut, menyucikan dan

mengajarkannya kepada manusia (QS 67: 3). Menyucikan dapat

diidentikan dengan mendidik (menjadikan seseorang bersih/suci),

modul ilmu pendidikan islam 75

Page 76: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

sedangkan mengajar tidak lain kecuali mengisi jiwa anak didik dengan

pengetahuan yang berkaitan dengan alam fisik dan metafisik.

Tujuan yang ingin dicapai dengan pembacaan, penyucian dan

pengajaran tersebut adalah pengabdian kepada Allah SWT sejalan

dengan tujuan penciptaan manusia sebagaimana yang ditegaskan oleh

Al-Qur’an dalam Surat Al-Dzariat 56 ‘aku tidak menciptakan manusia dan

Jin kecuali untuk menjadikan tujuan akhir  atau hasil segala aktifitasnya

sebagai pengabdian kepada-Ku’. Aktifitas yang dimaksudkan disini

tersimpul dalam kandungan ayat 30 Surat Al-Baqarah ‘sesungguhnya aku

hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi’ dan Surat Hud 61

‘ dan Dia (Allah) menciptakan kamu (manusia) dari bumi (tanah) dan

menugaskan kamu memakmurkan’. Maksud dari ayat ini, manusia yang

dipercaya oleh Allah sebagai khalifah itu bertugas memakmurkan atau

membangun bumi ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan oleh yang

menugaskan (Allah).

Atas dasar ini dapat dikatakan bahwa tujuan pendidikan dalam Al-

Qur’an adalah membina manusia secara pribadi dan kelompok sehingga

mampu menjalankan fungsinya sebagai hamba Allah dan khalifah-Nya

guna membangun dunia ini sesuai dengan konsep yang ditetapkan oleh

Allah. Dari uraian tersebut juga dapat dirumuskan konsep pendidikan

Islam sebagai berikut :

1. Pendidikan dalam konsepsi ajaran Islam merupakan manifestasi dari

tugas kekhalifahan ummat manusia di muka bumi. Manifestasi ini akan

bermakna fungsional jika seluruh fenomena kehidupan yang  muncul

dapat di beri batasan-batasan nilai moralitasnya, sehingga tugas

kekhalifahan itu tidak justru berada di luar lingkar nilai-nilai itu. Dan

konsekuensinya, mengisyaratkan kepada manusia agar dalam proses

pendidikannya selalu cenderung pada ajaran-ajaran pokok dari sang

Pendidik yang paling utama dan pertama, yaitu Allah sebagai rabb

al-‘alamiin dan sekaligus sebagai rab an-naas.

modul ilmu pendidikan islam 76

Page 77: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

2. Pendidikan Islam memahami alam dan manusia sebagai totalitas

ciptaan Allah, sebagai satu kesatuan, di mana manusia yang

diberi otoritas relatif untuk mendayagunakan alam, tidak bisa terlepas

dari sifat ar-rahman dan ar-rahim Allah yang termasuk sifat ke-

rubbubiyyahan-Nya. Oleh karena itu pendidikan sebagai bagian pokok

dari aktifitas pembinaan hidup manusia harus mampu

mengembangkan rasa kepatuhan dan rasa syukur yang mendalam

kepada Khaliq-nya. Sehingga beban tanggungjawab manusia tidak

ditujukan kepada selain Allah. Inilah sebenarnya makna tauhid yang

mendasari segala aspek pendidikan Islam.

3. Atas dasar ketauhidan tersebut, pendidikan Islam  haruslah

mendasarkan orientasinya pada penyucian jiwa, sehingga setiap diri

manusia mampu meningkatkan dirinya dari tingkatan iman ke tingkatan

ikhsan yang mendasari seluruh kerja kemanusiaannya (amal sholeh).

Dari orientasi pendidikan Islam ini, maka asas pendidikan Islam

tidak lain adalah berupaya mengefektifkan aplikasi-aplikasi nilai-nilai

agama yang dapat menimbulkan transformasi nilai dan pengetahuan

secara utuh kepada manusia, masyarakat, dan dunia pada umunya. Al-

Syaibany menyatakan bahwa pendidikan Islam harus mengandung unsur-

unsur dan syarat-syarat sebagai berikut :

1. Dalam segala prinsip, kepercayaan dan kandungannya sesuai dengan

ruh (spirit) Islam;

2. Berkaitan dengan realitas masyarakat dan kebudayaan serta sistem

sosial, ekonomi, dan politiknya;

3. Bersifat terbuka terhadap segala pengalaman yang baik (hikmah);

4. Pembinaannya berdasarkan pengkajian yang mendalam dengan

memperhatikan aspek-aspek yang melingkungi;

5. Bersifat universal dengan standar keilmuan;

6. Selektif, dipilih yang penting dan sesuai dengan ruh agama Islam;

7. Bebas dari pertentangan dan persanggahan antara prinsip-prinsip dan

kepercayaan yang menjadi dasarnya; dan

modul ilmu pendidikan islam 77

Page 78: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

8. Proses percobaan yang sungguh-sungguh terhadap pemikiran

pendidikan yang sehat, mendalam dan jelas.

Selain itu, menurut Malik Fajar, pendidikan Islam harus memenuhi 4

tuntutan sebagai berikut :

1. Kejelasan cita-cita dengan langkah-langkah operasional di dalam

mewujudkan cita-cita pendidikan Islam.

2. Memberdayakan kelembagaan dengan menata kembali sistemnya.

3. Meningkatkan dan memperbaiki manajemen.

4. Meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM).

B. Komponen Penunjang Pendidikan Islam

Penyelesaian problem pendidikan sangat berkaitan dengan

masalah bidang lainnya, seperti ekonomi, hukum, sosial dan politik. Tidak

bisa menyelesaikan masalah pendidikan hanya dari satu sudut bidang

pendidikan semata, karena hasil pendidikan siswa disekolah sangat

dipengaruhi juga oleh lingkungan dan keluarganya, maka solusinya harus

bersifat revolusioner yaitu merubah secara total paradigma berpikir dan

bersikap dari pola pikir dan pola sikap dari kapitalis menjadi pola berpikir

islam.

Di masyarakat kita saat ini berkembang persepsi kapitalis, semisal

sekolah bertujuan dapat kerja, sekolah biar jadi orang kaya, sekolah

sekedar mengisi waktu luang atau dari pada menganggur. Pelajaran

ekonomi misalnya, mengajarkan: demi keuntungan sebesar-besarnya,

dengan pengorbanan sekecil-kecilnya.

Kerusakan yang lama ada pada pola pendidikan di negara Barat

sepatutnya ditinggalkan oleh kaum muslimin. Kerusakan tersebut timbul

dikarenakan tidak adanya muatan ruhiyah dalam penelitian dan

pengembangan sains dan teknologinya. Sehingga dampak yang bisa

dirasakan, pola pendidikan tersebut menghasilkan output berpikir dan

bersikap berdasarkan pada prinsip materialisme dengan menanggalkan

prinsip syari’at Islam.[5]Dari sinilah problem sosial kemasyarakatan

muncul dan kerusakan tatanan kehidupan.

modul ilmu pendidikan islam 78

Page 79: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

Membangun kepribadian islami yang terdiri dari pola pikir dan pola

jiwa bagi umat yaitu dengan cara menanamkan tsaqofah Islam berupa

aqidah, pemikiran, dan perilaku islami ke dalam akal dan jiwa anak didik.

Mempersiapkan generasi Islam untuk menjadi orang ‘alim dan faqih di

setiap aspek kehidupan, baik ilmu diniyah (Ijtihad, Fiqh, Peradilan, dll)

maupun ilmu terapan dari sains dan teknologi (kimia, fisika, kedokteran,

dll). Sehingga output yang didapatkan mampu menjawab setiap

perubahan dan tantangan zaman dengan berbekal ilmu yang berimbang

baik diniyah maupun madiyah-nya.

Kemudian tujuan dari pola pendidikan Islam bisa terlaksana jika

ditopang dengan pilar yang akan menjaga keberlangsungan dari

pendidikan Islam tersebut. Pilar penopang pendidikan Islam yang

dibutuhkan untuk bekerja sinergis terdiri dari :

1. Keluarga

Dalam pandangan Islam, keluarga merupakan gerbang utama dan

pertama yang membukakan pengetahuan atas segala sesuatu yang

dipahami oleh anak-anak. Keluarga-lah yang memiliki andil besar dalam

menanamkan prinsip-prinsip keimanan yang kokoh sebagai dasar bagi si

anak untuk menjalani aktivitas hidupnya. Berikutnya, mengantarkan dan

mendampingi anak meraih dan mengamalkan ilmu setingggi-tingginya

dalam koridor taqwa. Jadi keluarga harus menyadari memiliki beban

tanggung jawab yang pertama untuk membentuk pola akal dan jiwa yang

Islami bagi anak. Singkatnya, keluarga sebagai cermin keteladanan bagi

generasi baru. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda :

Nإ إ� ن4ا بج �ن ف+ ا� � Nإ إ� ن�� Yب Iن ف+ ا� � Nإ إ� ن�6 ب( ن, ف+ Cف ن(� ن� ا ن� إة ن� اط إ� ا�$ Kن ن�� ف� ن$ ا( ف+ ر6 ا( ف$ ا( ن� ف�& �$Jجا!ي   –   ف. C��!“Setiap anak dilahirkan atas fitrah. Maka kedua orangtuanyalah yang

menjadikan anak itu beragama Yahudi, Nasrani, atau Majusi.” (HR.

Bukhari)

modul ilmu pendidikan islam 79

Page 80: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

2. Masyarakat

Pendidikan generasi merupakan aktivitas yang berkelanjutan tanpa

akhir dan sepanjang hayat manusia. Oleh karena itu, pola pendidikan

Islam tidak berhenti dan terbatas pada pendidikan formal (sekolah),

namun justru pendidikan generasi Islami yang bersifat non formal di

tengah masyarakat harus beratmosfer Islam pula. Kajian tsaqofah islam

serta ilmu pengetahuan dan sarana penunjangnya menuntut peran aktif

dari masyarakat pula. Ada beberapa peran yang bisa dimainkan

masyarakat sebagai pilar penopang pendidikan generasi islami yaitu

sebagai controh penyelenggaraan pendidikan oleh negara dan

laboratorium permasalahan kehidupan yang kompleks.

3. Madrasah/Sekolah/Lembaga Pendidikan

Tempat untuk mengkaji keilmuan lebih intensif dan sistematis

terletak pada Madrasah. Semasa Rasulullah SAW, masjid-masjid yang

didirikan kaum muslimin menjadi lembaga pendidikan formal bagi semua

manusia. Didalamnya tidak semata-mata membahas ilmu diniyah, namun

juga ilmu terapan. Rasulullah menjadikan masjid untuk menyampaikan

ajaran-ajaran Islam, tapi penyusunan strategi perang pun juga seringkali

dilakukan oleh Rasulullah SAW bersama para sahabat didalam masjid.

Sedangkan dimasa modern saat ini pendidikan bisa dialihkan yang

semula masjid ke tempat dengan fasilitas yang menunjang dalam proses

pembelajaran lebih efektif baik itu sekolah maupun perguruan tinggi. Hal

ini sah-sah saja dan tidak bisa dianggap sebagai upaya memisahkan anak

didik dari masjid.

4. Negara

Negara sebagai pilar penopang bisa mewujudkan pola pendidikan

Islami akan lebih optimal, efektif dan sempurna jika didukung dengan

semua kebijakan yang dikeluarkan terhadap aspek kehidupan ini

berlandaskan syari’at Islam. Peran yang bisa diambil oleh Negara dalam

mewujudkan pola pendidikan Islami diantaranya :

modul ilmu pendidikan islam 80

Page 81: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

1. Seleksi dan kontrol ketat terhadap para tenaga pendidik. Penetapan

kualifikasi berupa ketinggian syakhsiyah islamiyah dan kapabilitas

mengajar. Jika sudah didapatkan tenaga pendidikan yang sesuai

kualifikasi, negara harus menjamin kesejahteraan hidup para tenaga

pendidik agar mereka bisa focus dalam penelitian dan pengembangan

ilmu bagi anak didik dan tidak disibukkan aktivitas mencari penghasilan

tambahan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

2. Menyajikan konten pendidikan dengan prinsip al-Fikru li al-‘Amal (Link

and Match/ilmu yang bisa diamalkan). Artinya jangan sampai isi materi

pendidikan tidak membumi (tidak bisa diterapkan) sehingga tidak

berpengaruh dan tidak memotivasi anak didin untuk mendalaminya.

3. Tidak membatasi proses pendidikan dengan batasan usia dan

lamanya belajar. Karena hakekat pendidikan adalah hak setiap

manusia yang harus dipenuhi oleh Negara. Allah mengamanahkan

penguasa negara untuk benar-benar memenuhi kebutuhan umat tanpa

syarat termasuk pendidikan.

D. Peran Masyarakat Sebagai Pendukung Pendidikan IslamPendidikan Islam penuh dengan nilai insaniah dan ilahiyah. Agama

Islam adalah sumber akhlak, kedudukan akhlak sangatlah penting sebagai

pelengkap dalam menjalankan fungsi kemanusiaan di bumi. Pendidikan

merupakan proses pembinaan akhlak pada jiwa. Meletakkan nilai-nilai

moral pada anak didik harus diutamakan. Nilai-nilai ketuhanan harus

dikedepankan, pendidikan Islam haruslah memperhatikan pendidikan

akhlak atau nilai dalam setiap pelajaran dari tingkat dasar sampai tingkat

tertinggi dan mengutamakan fadhilah dan sendi moral yang sempurna.

Dalam pendidikan Islam, keseimbangan hidup meliputi beberapa prinsip,

yakni Keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat, antara

kebutuhan jasmanai dan rohani, antara kepentingan individu dan sosial,

serta keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan amal.

Hal diatas merupakan konsep pendidikan Islam yang ideal. Namun,

realitas problem pendidikan yang ada adalah problem sistemik pendidikan

modul ilmu pendidikan islam 81

Page 82: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

artinya; permasalahan menyangkut keseluruhan komponen pendidikan,

mulai dari pemerintah sebagai pengambil kebijakan sistem pendidikan

nasional, manajerial pemerintah, kompetensi guru/dosen, sarana-

prasarana, kurikulum, dukungan masyarakat, dan lain sebagainya. Oleh

karena itu penanganannya juga harus melibatkan berbagai pihak, dan

sudah seharusnya permasahan ini merupakan tanggung jawab bersama.

Dibalik otonomi dan kebebasan yang dimiliki, kepada guru diberikan target

yang harus dicapai sebagai standar keberhasilan. Sudah barang tentu

target tersebut adalah keberhasilan untuk semua peserta didik tanpa

membedakan latar belakang sosial ekonomi yang dimiliki, mencapai

prestasi pada tingkat tertentu. Target bisa dikembangkan pada berbagai

skop sekolah. Dengan adanya target sebagai standar, masyarakat bisa

ikut mengevaluasi seberapa jauh keberhasilan sekolah dalam mencapai

tujuan. Terbukanya kesempatan bagi masyarakat dan orangtua peserta

didik untuk mengevaluasi proses pendidikan, memungkinkan munculnya

partisipasi masyarakat sekitar dan khususnya orangtua peserta didik

dalam menyelenggarakan pendidikan. Misalnya, sekolah bisa

mengundang orangtua dan masyarakat sekitar untuk berpartisipasi dalam

menentukan kebijakan dan operasionalisasi kegiatan sekolah. Orangtua

dan masyarakat sekitar yang mampu bisa diajak untuk berpartisipasi

dalam pembiayaan pendidikan. Dengan demikian, pada level makro,

secara nasional bisa dilaksanakan realokasi anggaran pembangunan

pendidikan. Anggaran pendidikan pemerintah yang terbatas hanya

diarahkan pada sekolah-sekolah yang memiliki peserta didik dengan latar

belakang yang kurang mampu. Sedangkan bagi sekolah-sekolah yang

peserta didiknya terdiri dari orangtua berlatar belakang sosial ekonomi

relatif kaya, diharapkan bisa self-supportingdalam pembiayaan sekolah.

Bahkan tidak hanya masyarakat sekitar, karena target dan standar

yang harus memiliki skop regional dan daerah, maka pemerintah daerah

akan secara langsung terlibat dalam menyukseskan pendidikan di wilayah

masing-masing. Diharapkan pemerintah setempat bisa mengeluarkan

modul ilmu pendidikan islam 82

Page 83: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

berbagai kebijakan yang mendukung pencapaian target pendidikan

tersebut. Misalnya, pemerintah kelurahan menetapkan “jam belajar” bagi

anak usia tertentu. Pada jam-jam tersebut anak-anak tidak boleh bermain.

Dengan kata lain pelayanan kemasyarakatan perlu dikaitkan dengan

proses pendidikan.

Kepada setiap sekolah dan guru diberikan kebebasan apa yang

harus dilakukan dalam proses pembelajaran. Yang penting adalah

pencapaian target yang telah ditentukan, dengan kata lain proses

pendidikan bersifat product oriented, berlawanan process oriented, yang

dilakukan sekarang ini. Untuk mencapai target yang telah ditentukan

kepada guru perlu diberikan insentif dan sekaligus sanksi. Insentif

diberikan kepada guru yang berhasil melampaui target yang telah

ditentukan. Sebaliknya, sanksi diberikan kepada guru yang melakukan

tindak kecurangan, misalnya mengubah, menambah atau memalsu nilai

hasil pembelajaran peserta didik.

modul ilmu pendidikan islam 83

Page 84: piaud.radenfatah.ac.idpiaud.radenfatah.ac.id/download/file/55aec98c08a505543... · Web view(surat:bab) lebih dari 6000 ayat, 74.499 kata atau 325.345 huruf (ataulebih tepatdikatakan

REFERENSIBuhori. Ilmu Pendidikan dan Praktik Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Daradjat,Zakiah.2008.Ilmu Pendidikan Islam.Jakarta:Bumi Aksara

Daud Ali, Mohammad. 2002. Pendidikan Agama Islam. Jakarta:PT Raja

Grafindo Persada

Fauziyah, Lilis, dkk. 2009. Kebenaran Al-Quran dan Hadis. Solo:PT Tiga

Serangkai Pustaka Mandiri

Munardji. 2004. Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: PT Bina Ilmu

Raja, Mudyharto. Filsafat Ilmu Pendidikan: Suatu Pengantar. Bandung:

Bumi Aksara

Tilaar, HAR. Pilar Pendidikan Dalam Menyongsong Pendidikan Nasional.

Jakarta: Bumi Aksara

Zamroni. Paradigma Pendidikan Masa Depan. Yogyakarta: Bumi Aksara

modul ilmu pendidikan islam 84