pharmaceutics buku mahasiswa 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta...

26
Sixth edition Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung MODUL 11 PHARMACEUTICS BUKU MAHASISWA Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Islam Sultan Agung Alamat: JL. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang 50112 PO Box 1054/SM Telepon. (024) 6583584 ext 483-484 Facsimile: (024) 6594366

Upload: others

Post on 04-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PHARMACEUTICS BUKU MAHASISWA 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling. Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi

Sixth edition

Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Sultan Agung

MODUL 11

PHARMACEUTICS

BUKU MAHASISWA

Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran

Universitas Islam Sultan Agung

Alamat: JL. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang 50112 PO Box 1054/SM

Telepon. (024) 6583584 ext 483-484

Facsimile: (024) 6594366

Page 2: PHARMACEUTICS BUKU MAHASISWA 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling. Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi

2

Modul 11 : Pharmaceutics

Copyright @ by School of Pharmacy, Faculty of Medicine

Islamic Sultan Agung University.

Printed in Semarang

Frist printed: September 2013

Last Printed: Oktober 2017

Designed by: tim modul

Cover Designed by: tim modul

Published by School of Pharmacy, Faculty of Medicine

Islamic Sultan Agung University

All right reserved

This publication is protected by Copyright law and permission should be obtained

from publisher prior to any prohibited reproduction, storage in a retrieval system, or

transmission in any form by any means, electronic, mechanical, photocopying, and

recording or likewise

Page 3: PHARMACEUTICS BUKU MAHASISWA 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling. Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi

3

TIM MODUL

Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt

(Koordinator)

Rina Wijayanti, M.Sc., Apt

(Evaluasi dan Nilai)

Farah Bintang Sabiti, M.Farm., Apt

(PJ. Pelaksana modul)

Page 4: PHARMACEUTICS BUKU MAHASISWA 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling. Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi

4

Kontributor

Core Disiplin:

1. Farmasetika

2. Interaksi obat

3. Teknologi sediaan farmasi

Suplementary disiplin:

1. Kimia Fisika Farmasi

Page 5: PHARMACEUTICS BUKU MAHASISWA 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling. Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi

5

Kata Pengantar

Bismillahirrohmanirrohim

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT, Rob seluruh alam

yang telah memberikan karunia, rahmat dan hidayahNya kepada kami sehingga kami

dapat menyelesaikan modul Pharmaceutics.

Modul Pharmaceutics adalah modul yang membahas tentang farmasetika yang

merupakan basic dan kunci dari Kefarmasian. Modul ini terdiri dari 4 lembar belajar.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul

ini. Oleh karena itu, mohon saran dan kritik dari tutor maupun dari mahasiswa akan

kami terima demi sempurnanya modul ini.

Semoga modul ini dapat bermanfaat, dan membantu siapa saja yang

membutuhkannya.

Jazakumullhahi khoiro jaza’

Tim Penyusun Modul

Page 6: PHARMACEUTICS BUKU MAHASISWA 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling. Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi

6

Gambaran Umum Modul

Modul ini dilaksanakan pada semester 3, tahun ke 2, dengan waktu 4 minggu.

Pencapaian belajar mahasiswa dijabarkan dengan penetapan kompetensi utama,

kompetensi penunjang, sebagaimana yang diatur dalam Standar Kompetensi Apoteker

serta sasaran pembelajaran yang didapat dari penjabaran learning outcome.

Modul ini terdiri dari 4 Lembar Belajar Mahasiswa (LBM) dan masing-masing

LBM terdiri dari judul skenario, sasaran pembelajaran, skenario, konsep mapping,

materi, pertanyaan minimal dan daftar pustaka. Pada modul ini mahasiswa akan

belajar tentang farmasetika.

Yang dipelajari oleh mahasiswa meliputi : Peresepan, perhitungan dosis sesuai bentuk

sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling.

Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi Problem Based-Learning,

dengan metode diskusi tutorial menggunakan seven jump steps, kuliah dan praktikum

laboratorium.

Page 7: PHARMACEUTICS BUKU MAHASISWA 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling. Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi

7

Hubungan dengan Modul sebelumnya

1. Telah memahami modul Introduction to Pharmaceutical Chemistry

2. Telah memahami Physicochemical Basis of Pharmacy

Hubungan dengan modul sesudahnya

1. Principles and practice of Pharmaceutical manufacturing

2. Technology and Formulation of Solid Dosage Forms

3. Technology and Formulation of Semi Solid and Liquid Dosage Forms

4. Sterile pharmaceutical products

5. Technology of Pharmaceutical herbal

6. Biopharmaceutics and Pharmacocinetics

7. Clinical Pharmacokinetics & Toxicology

8. Modul-modul Farmakoterapi

Page 8: PHARMACEUTICS BUKU MAHASISWA 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling. Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi

8

Learning Outcome Modul Pharmaceutics:

Area kompetensi utama

Kompetensi Ikatan Apoteker Indonesia:

2. Mampu menyelesaikan masalah terkait sediaan farmasi

a. mampu menyelesaikan masalah penggunaan obat yang rasional

b. mampu menggunakan telaah penggunaan obat pasien

c. mampu melakukan monitoring efek samping obat

d. mampu melakukan evaluasi penggunaan obat

e. mampu melakukan praktik TDM (therapetic drug monitoring)

3. Mampu melakukan dispensing sediaan farmasi

a. Mampu melakukan penilaian resep

b. Mampu melakukan evaluasi obat yang di resepkan

c. Mampu melakukan penyiapan dan penyerahan obat yang di resepkan

9. Mampu mengikuti Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang

Berhubungan dengan Kefarmasian

a. Belajar Sepanjang Hayat dan Kontribusi untuk Kemajuan Profesi

Kompetensi APTFI (Assosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia)

3.1 Mampu menguraikan ketentuan dan persyaratan terkait penyiapan/peracikan

obat.

3.2 Mampu meracik sediaan obat non-steril sesuai prosedur.

3.4 Mampu menetapkan kemasan untuk menjamin mutu obat dan memastikan

sediaan obat diberi label yang tepat.

4. Mampu menyediakan dan mendiseminasikan informasi terkait obat dan

pengobatan dalam upaya promotif dan preventif kesehatan masyarakat

Page 9: PHARMACEUTICS BUKU MAHASISWA 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling. Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi

9

Topik

1. Peresepan

2. Dosis dan Bentuk sediaan

3. Interkasi obat dan inkompatibilitas

4. DRP, ESO dan PIO

Topic Tree

Farmasetika

Sejarah dan

bentuk

sediaan

farmasi

Peresepan dan

Perhitungan

Dosis Sediaan

Semi padat

Perhitungan

dosis sediaan

padat dan liquid

Inkompatibiltas,

Interaksi Obat

dan PIO

Page 10: PHARMACEUTICS BUKU MAHASISWA 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling. Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi

10

Kegiatan pembelajaran

Pada modul ini akan dilakukan kegiatan belajar sebagai berikut:

1. Tutorial

Tutorial akan dilakukan 2 kali dalam seminggu. Setiap kegiatan tutorial

berlangsung selama 100 menit. Jika waktu yang disediakan tersebut belum

mencukupi, kelompok dapat melanjutkan kegiatan diskusi tanpa tutor di open

space area yang disediakan. Keseluruhan kegiatan tutorial tersebut dilaksanakan

dengan menggunakan seven jump steps.

Pada tutorial 1, langkah yang dilakukan adalah 1-5. Mahasiswa diminta untuk

menjelaskan istilah yang belum dimengerti pada skenario “masalah”, mencari

masalah yang sebenarnya dari skenario, menganalisis masalah tersebut dengan

mengaktifkan prior knowledge yang telah dimiliki mahasiswa, kemudian dari

masalah yang telah dianalisis lalu dibuat peta konsep (concept mapping) yang

menggambarkan hubungan sistematis dari masalah yang dihadapi, jika terdapat

masalah yang belum terselesaikan atau jelas dalam diskusi maka susunlah masalah

tersebut menjadi tujuan pembelajaran kelompok (learning issue) dengan arahan

pertanyaan sebagai berikut: apa yang kita butuhkan?, apa yang kita sudah tahu?

Apa yang kita harapkan untuk tahu?

Langkah ke 6, mahasiswa belajar mandiri (self study) dalam mencari informasi

Pada tutorial 2, mahasiswa mendiskusikan temuan-temuan informasi yang ada

dengan mensintesakan agar tersusun penjelasan secara menyeluruh dalam

menyelesaikan masalah tersebut.

2. Kuliah

Ada beberapa aturan cara kuliah dan format pengajaran pada problem based

learning. Problem based learning menstimulasi mahasiswa untuk mengembangkan

perilaku aktif pencarian pengetahuan. Kuliah mungkin tidak secara tiba-tiba

berhubungan dengan belajar aktif ini, Namun demikian keduanya dapat memenuhi

tujuan spesifik pada PBL. Adapun tujuan kuliah pada modul ini adalah:

a. Menjelaskan gambaran secara umum isi modul, mengenai relevansi dan

kontribusi dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda terhadap tema modul.

b. Mengklarifikasi materi yang sukar. Kuliah akan lebih maksimum efeknya

terhadap pencapaian hasil ketika pertama kali mahasiswa mencoba untuk

mengerti materi lewat diskusi atau belajar mandiri.

Page 11: PHARMACEUTICS BUKU MAHASISWA 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling. Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi

11

c. Mencegah atau mengkoreksi adanya misconception pada waktu mahasiswa

berdiskusi atau belajar mandiri.

d. Menstimulasi mahasiswa untuk belajar lebih dalam tentang materi tersebut.

Agar penggunaan media kuliah dapat lebih efektif disarankan agar mahasiswa

menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dijawab atau kurang jelas

jawabannya pada saat diskusi kelompok agar lebih interaktif.

Adapun materi kuliah yang akan dilaksanakan sebagai berikut:

a. Minggu 1

1) Sejarah perkembangan obat (100 menit)

Pengampu : Rina Wijayanti, M.Sc., Apt

2) Pengenalan Farmakope (100 menit)

Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt

3) Jenis dan macam sediaan farmasi padat, semi padat, farmasi cair (100

menit)

Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt

4) Prinsip dan teknik dasar pembuatan sediaan farmasi (100 menit)

Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt

b. Minggu 2

1) Rute penggunaan obat (100 menit)

Pengampu : Rina Wijayanti, M.Sc., Apt

2) Bahasa Latin (50 menit)

Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt

3) Administrasi Resep, copy resep, etiket (100 menit)

Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt

4) Penghitungan Dosis sediaan Semipadat (Cream, salep, pasta, gel) (100

menit)

Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt

b. Minggu 3

1) Perhitungan Dosis sediaan padat (pil dan suppositoria) (100 menit)

Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt

2) Perhitungan Dosis sedian Padat (Pulvis, pulveres, capsul) (150 menit)

Page 12: PHARMACEUTICS BUKU MAHASISWA 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling. Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi

12

Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt

3) Penghitungan Dosis sediaan Liquid (Sirup, Solutio, Mixtura) (50

menit)

Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt

4) Penghitungan Dosis sediaan Liquid (Suspensi, Emulsi, Elixir) (50

menit)

Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt

5) Inkompatibilitas pada peresepan (obat-obat) (100 menit)

Pengampu : Rina Wijayanti, M.Sc., Apt

c. Minggu 4

1) Interaksi Obat-Obat (100 menit)

Pengampu : Farah Bintang Sabiti, M.Farm., Apt

2) Interaksi Obat-Makanan, obat-nutrisi, dan obat-lingkungan (100 menit)

Pengampu : Farah Bintang Sabiti, M.Farm., Apt

3) PIO dan Konseling pasien (100 menit)

Pengampu : Farah Bintang Sabiti, M.Farm., Apt

4) IDI Sejarah peradaban farmasi islam (100 menit)

Pengampu : Hudan Taufiq, M.Sc., Apt

3. Praktikum

Tujuan utama praktikum pada PBL adalah mendukung proses belajar lewat

ilustrasi dan aplikasi praktek terhadap apa yang mahasiswa pelajari dari diskusi,

belajar mandiri, dan kuliah. Alasan lain adalah agar mahasiswa terstimulasi

belajarnya lewat penemuan sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar.

Adapun Praktikum yang akan dilaksanakan adalah:

a. Minggu 1

1) Praktikum penggunaan alat-alat pembuatan sediaan farmasi (cara

menimbang padat, cara menimbang semi padat dan cair, ayakan, cara

mengukur cairan , kapsul, pemanasan waterbaut, suppo, pencetak pil, cara

melipat pulveres, gelasukur/pipet volume, cara mortir stamper, panci infus,

cara menara) (200 menit)

Page 13: PHARMACEUTICS BUKU MAHASISWA 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling. Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi

13

2) Kalkulus dan bentuk sediann farmasi (cara pengenceran alkohol, cara

pengenceran bahan obat dengan bobot kecil, bentuk sediaan) (200 menit)

b. Minggu 2

3) Skill screening analisis resep padat, semi padat, cair (administrasi resep,

pembuatan copy resep dan etiket) (200 menit)

4) Praktikum analisis resep dan pembuatan sediaan semipadat (krim, salep)

(administrasi resep, perhitungan dosis resep, pengambilan obat sesuai dosis,

pembuatan copy resep dan etiket) (200 menit)

c. Minggu 3

5) Praktikum analisis resep dan pembuatan sediaan padat (administrasi resep,

perhitungan dosis resep, pengambilan obat sesuai dosis, pembuatan copy

resep dan etiket) (200 menit)

6) Praktikum analisis resep dan pembuatan sediaan liquid (administrasi resep,

perhitungan dosis resep, pengambilan obat sesuai dosis, pembuatan copy

resep dan etiket) (200 menit)

d. Minggu 4

7) Praktikum analisis resep inkompatibilitas (administrasi resep, perhitungan

dosis resep, pengambilan obat sesuai dosis, pembuatan copy resep dan

etiket) (200 menit)

8) Kompre + konseling (200 menit)

Page 14: PHARMACEUTICS BUKU MAHASISWA 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling. Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi

Assessment

Sistem penilaian mahasiswa dan aturan assesmen adalah sebagai berikut:

Ujian knowledge

a.. Nilai Pelaksanaan diskusi tutorial (20% dari nilai sumatif knowledge)

Pada diskusi tutorial mahasiswa akan dinilai berdasarkan kehadiran, aktifitas interaksi

dan Kesiapan materi dalam diskusi.

Ketentuan mahasiswa terkait dengan kegiatan SGD:

Mahasiswa wajib mengikuti 80% kegiatan SGD pada modul yang diambilnya.

Apabila mahasiswa berhalangan hadir pada kegiatan SGD, maka mahasiswa

harus:

1. Mengganti kegiatan SGD pada hari lain dengan tugas, untuk penggantian

tersebut, mahasiswa harus berkoordinasi dengan tim modul

2. Mekanisme penggantian SGD adalah sebagai berikut:

- Mahasiswa mengirimkan surat permohonan susulan SGD kepada

sekretaris prodi Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD

tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter atau surat

keterangan dari orang tua/wali jika berhalangan karena urusan keluarga.

Surat permohonan susulan SGD harus disampaikan kepada sekretaris

prodi Farmasi maksimal 1 minggu setelah modul berakhir.

- Sekretaris prodi Farmasi memverifikasi surat permohonan susulan

praktikum

- Jika memenuhi persyaratan, maka sekretaris mengeluarkan surat

permohonan susulan atas nama mahasiswa tersebut dialamatkan kepada

Tim Modul.

- Mahasiswa membawa surat dari sekretaris prodi Farmasi tersebut kepada

Tim modul/atau bagian untuk memohon kegiatan susulan. Tanpa

membawa surat dari sekretaris prodi Farmasi, kegiatan susulan tidak

dapat dilayani.

- Pelaksanaan kegiatan ulang SGD akan diumumkan oleh tim modul, dan

dilaksanakan maksimal 2 minggu setelah modul berakhir.

- Permohonan susulan setelah masa 2 minggu tersebut tidak akan

dilayani.

Page 15: PHARMACEUTICS BUKU MAHASISWA 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling. Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi

15

3. Setelah melaksanakan tugas pengganti SGD, maka mahasiswa telah

dinyatakan mengikuti kegiatan 80%

Jika sampai batas waktu yang ditetapkan mahasiswa tidak melakukan kegiatan

susulan SGD, maka nilai mid modul dan akhir modul tidak dapat dikeluarkan dan

mahasiswa dinyatakan tidak lulus modul sehingga harus mengulang modul.

b. Nilai Praktikum (30% dari nilai sumatif knowledge)

Selama praktikum, mahasiswa akan dinilai pengetahuan, dan keterampilan.

Nilai pengetahuan dan keterampilan didapatkan dari ujian responsi atau

identifikasi praktikum yang dilaksanakan selama praktikum.

Ketentuan mahasiswa terkait dengan kegiatan praktikum:

Mahasiswa wajib mengikuti 100% kegiatan praktikum pada modul yang

diambilnya.

Apabila mahasiswa berhalangan hadir pada kegiatan praktikum, maka

mahasiswa harus:

1. Mengganti kegiatan praktikum pada hari lain, untuk penggantian tersebut,

mahasiswa harus berkoordinasi dengan Bagian

2. mekanisme penggantian praktikum adalah sebagai berikut:

- mahasiswa mengirimkan surat permohonan susulan praktikum kepada

sekretaris prodi Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan

praktikum tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter atau

surat keterangan dari orang tua/wali jika berhalangan karena urusan

keluarga. Surat permohonan susulan praktikum harus disampaikan

kepada sekretaris prodi Farmasi maksimal 1 minggu setelah modul

berakhir.

- Sekretaris prodi Farmasi memverifikasi surat permohonan susulan

praktikum

- Jika memenuhi persyaratan, maka sekretaris mengeluarkan surat

permohonan susulan atas nama mahasiswa tersebut dialamatkan

kepada Tim Modul.

- Mahasiswa membawa surat dari sekretaris prodi Farmasi tersebut

kepada Tim modul/atau bagian untuk memohon kegiatan susulan.

Page 16: PHARMACEUTICS BUKU MAHASISWA 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling. Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi

16

Tanpa membawa surat dari sekretaris prodi Farmasi, kegiatan susulan

tidak dapat dilayani.

- Pelaksanaan kegiatan ulang praktikum akan diumumkan oleh Bagian,

dan dilaksanakan maksimal 2 minggu setelah modul berakhir.

- Permohonan susulan setelah masa 2 minggu tersebut tidak akan

dilayani.

3. Setelah melaksanakan tugas pengganti praktikum, maka mahasiswa telah

dinyatakan mengikuti kegiatan 100%

Jika sampai batas waktu yang ditetapkan mahasiswa tidak melakukan kegiatan

susulan praktikum, maka nilai mid modul dan akhir modul tidak dapat

dikeluarkan dan mahasiswa dinyatakan tidak lulus modul sehingga harus

mengulang modul.

a. Nilai Ujian Tengah Modul (20% dari nilai sumatif knowledge)

Merupakan ujian knowledge terhadap semua materi baik SGD, Kuliah Pakar,

dan praktikum. Materi dan pelaksanaan Ujian tengah modul setelah

menyelesaikan 2 LBM.

Ketentuan bagi mahasiswa:

Bagi mahasiswa yang berhalangan mengikuti ujian tengah modul wajib

mengajukan permohonan ujian susulan kepada Dekan maksimal satu minggu

setelah ujian tersebut dilaksanakan. Tata cara permohonan ujian susulan

dilaksanakan sebagaimana yang berlaku, yakni siswa mengajukan

permohonan kepada Kaprodi Farmasi dilampiri alasan ketidakhadirannya pada

ujian tersebut, selanjutnya surat permohonan ujian susulan dikeluarkan oleh

prodi Farmasi untuk disampaikan kepada Tim modul terkait. Pelaksanaan

ujian susulan mid modul akan ditetapkan oleh Tim modul.

b. Nilai Ujian Akhir Modul (30% knowledge)

Ujian knowledge merupakan ujian terhadap semua materi baik SGD, Kuliah

Pakar, praktikum dan Ketrampilan Klinik.

Ketentuan bagi mahasiswa

Siswa dapat mengikuti ujian susulan akhir modul jika memenuhi prasyarat

sebagai berikut:

1. mengikuti 80% dari keseluruhan SGD

Page 17: PHARMACEUTICS BUKU MAHASISWA 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling. Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi

17

2. mengikuti 100% dari keseluruhan praktikum

3. mengikuti 75% dari keseluruhan kuliah

Bagi mahasiswa yang berhalangan mengikuti ujian akhir modul wajib

mengajukan permohonan ujian susulan kepada Dekan maksimal satu minggu

setelah ujian tersebut dilaksanakan. Tata cara permohonan ujian susulan

dilaksanakan sebagaimana yang berlaku, yakni siswa mengajukan

permohonan kepada Kaprodi Farmasi dilampiri alasan ketidakhadirannya pada

ujian tersebut, selanjutnya surat permohonan ujian susulan dikeluarkan oleh

Fakultas Kedokteran untuk disampaikan kepada Tim modul terkait.

Pelaksanaan ujian susulan mid modul akan ditetapkan oleh Tim modul.

III. Penetapan Nilai Akhir Modul:

Nilai akhir modul dihitung dengan rumus sebagai berikut:

(Nilai total knowledge x sks knowledge)

SKS Modul

Standar kelulusan ditetapkan dengan Judgment borderline.

Page 18: PHARMACEUTICS BUKU MAHASISWA 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling. Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi

18

JADWAL LBM 1

16-20 November 2017

WAKTU SENIN

16

SELASA

17

RABU

18

KAMIS

19

JUM’AT

20

06.45 – 07.35 *Kuliah 2 Pend KWN *Kuliah 4

07.35 – 08.25

08.25 – 09.15 Kuliah 3

Praktikum 2

09.15 – 10.05

10.05– 10.55 SGD 1

SGD 2 Praktikum 2

10.55 – 11.45

11.45 – 13.00 ISTIRAHAT DAN SHOLAT

13.00 – 13.50 Kuliah 1 Bhs Indo Praktikum 1

13.50 – 14.40

14.40 – 15.00 SHOLAT

15.00 – 15.50 Praktikum 1

15.50 – 16.40

1) Sejarah perkembangan obat (100 menit)

Pengampu : Rina Wijayanti, M.Sc., Apt

2) Pengenalan Farmakope (100 menit)

Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt

3) Jenis dan macam sediaan farmasi padat, semi padat, farmasi cair (100

menit)

Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt

4) Prinsip dan teknik dasar pembuatan sediaan farmasi (100 menit)

Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt

Page 19: PHARMACEUTICS BUKU MAHASISWA 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling. Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi

19

Penjabaran Pembelajaran LBM 1

Lembar Belajar Mahasiswa 1

Judul : Ternyata sediaan farmasi banyak sekali….

Skenario

Diskusikan skenario di atas menggunakan seven jump steps

1. Jelaskan istilah yang belum anda ketahui. Jika masih terdapat istilah yang

belum jelas cantumkan sebagai tujuan pembelajaran

2. Carilah masalah yang harus anda selesaikan

3. Analisis masalah tersebut dengan brainstorming agar kelompok memperoleh

penjelasan yang beragam mengenai persoalan yang didiskusikan, dengan

menggunakan prior knowledge yang telah anda miliki.

4. Cobalah untuk menyusun penjelasan yang sistematis atas persoalan yang anda

diskusikan

5. Susunlah persoalan-persoalan yang belum bisa diselesaikan dalam diskusi

tersebut menjadi tujuan pembelajaran kelompok (Learning issue/ learning

objectives)

6. Lakukan belajar mandiri untuk memperoleh informasi yang anda butuhkan

guna menjawab learning issue yang telah anda tetapkan

7. Jabarkan temuan informasi yang telah dikumpulkan oleh anggota kelompok,

sintesakan dan diskusikan temuan tersebut agar tersusun penjelasan yang

menyeluruh (komprehensif) untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, 2014, Farmakope Indonesia, Edisi V, Jakarta.

2. Syamsuni, 2006, Farmasetika dasar dan hitungan farmasi, Penerbit buku

kedokteran EGC, Jakarta.

Seorang mahasiswa farmasi semester tiga berkunjung ke salah satu Apotek milik

saudaranya, ia melihat berbagai macam obat tersedia di Apotek, dari mulai sediaan

padat, semi padat bahkan sediaan cair. Mahasiswa tersebut baru mengetahui ternyata

ada banyak sekali bentuk sediaan farmasi.

Page 20: PHARMACEUTICS BUKU MAHASISWA 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling. Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi

20

JADWAL LBM 2

23-27 Oktober 2017

WAKTU SENIN

23

SELASA

24

RABU

25

KAMIS

26

JUM’AT

27

06.45 – 07.35 *Kuliah 2 Pend KWn *Kuliah 4

07.35 – 08.25

08.25 – 09.15 Kuliah 3

Praktikum 2

09.15 – 10.05

10.05– 10.55 SGD 1

SGD 2 Praktikum 2

10.55 – 11.45

11.45 – 13.00 ISTIRAHAT DAN SHOLAT

13.00 – 13.50 Kuliah 1 Bhs Indo Praktikum 1

13.50 – 14.40

14.40 – 15.00 SHOLAT

15.00 – 15.50 Praktikum 1

15.50 – 16.40

a.1. Rute Penggunaan Obat (100 menit)

Pengampu : Rina Wijayanti, M.Sc., Apt

a.2. Bahasa Latin (50 menit)

Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt

a.3. Administrasi Resep, Copy Resep, Etiket (100 menit)

Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt

a.4. Penghitungan Dosis Sediaan Semipadat (Cream, Salep, Pasta, Gel) (100

menit)

Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt

Page 21: PHARMACEUTICS BUKU MAHASISWA 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling. Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi

21

Penjabaran Pembelajaran LBM 2

Lembar Belajar Mahasiswa 2

Judul : Maksudnya apa diletakkan di bawah lidah ...?

Skenario

Diskusikan skenario di atas menggunakan seven jump steps

1. Jelaskan istilah yang belum anda ketahui. Jika masih terdapat istilah yang

belum jelas cantumkan sebagai tujuan pembelajaran

2. Carilah masalah yang harus anda selesaikan

3. Analisis masalah tersebut dengan brainstorming agar kelompok memperoleh

penjelasan yang beragam mengenai persoalan yang didiskusikan, dengan

menggunakan prior knowledge yang telah anda miliki.

4. Cobalah untuk menyusun penjelasan yang sistematis atas persoalan yang anda

diskusikan

5. Susunlah persoalan-persoalan yang belum bisa diselesaikan dalam diskusi

tersebut menjadi tujuan pembelajaran kelompok (Learning issue/ learning

objectives)

6. Lakukan belajar mandiri untuk memperoleh informasi yang anda butuhkan

guna menjawab learning issue yang telah anda tetapkan

7. Jabarkan temuan informasi yang telah dikumpulkan oleh anggota kelompok,

sintesakan dan diskusikan temuan tersebut agar tersusun penjelasan yang

menyeluruh (komprehensif) untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah

Saat menemani Ibu menebus resep di apotek, Diva mendengarkan penjelasan

Apoteker, bahwa obat untuk Ibunya digunakan dengan cara diletakkan di bawah

lidah. Diva heran, ternyata ada obat yang digunakan dengan cara seperti itu.

Apoteker menjelaskan memang untuk mencapai tujuan kesembuhan, pengobatan

mempunyai cara pemberian yang beragam, salah satunya melalui sublingual. Masih

penasaran, Diva sebagai mahasiswa Farmasi semester III lantas mencari informasi

mengenai rute penggunaan obat, termasuk pertimbangan pemilihan rute penggunaan

obat. Karena khawatir atas kondisi Ibunya, Diva juga mencari informasi bagaimana

obat untuk Ibunya tersebut bisa mencapai tujuan pengobatan, serta keuntungan dan

kerugiannya jika obat diberikan dengan rute tersebut.

Page 22: PHARMACEUTICS BUKU MAHASISWA 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling. Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi

22

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim, Farmakope Indonesia, Edisi I, II, III, IV, dan V, Jakarta

2. Anief, 2006, Ilmu Meracik Obat, Yogyakarta: UGM Press

3. Ansel, H. C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Jakarta: UI Press

Page 23: PHARMACEUTICS BUKU MAHASISWA 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling. Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi

23

JADWAL LBM 3

30-3 November 2017

WAKTU SENIN

30

SELASA

31

RABU

1

KAMIS

2

JUM’AT

3

06.45 – 07.35 Pend KWn *Kuliah 3, 4

07.35 – 08.25

08.25 – 09.15

*Kuliah 2

Praktikum 2

09.15 – 10.05

10.05– 10.55 SGD 1 SGD 2 Praktikum 2

10.55 – 11.45

11.45 – 13.00 ISTIRAHAT DAN SHOLAT

13.00 – 13.50 Kuliah 1 Bhs Indo Praktikum 1

Kuliah 5

13.50 – 14.40

14.40 – 15.00 SHOLAT

15.00 – 15.50 Praktikum 1

15.50 – 16.40

1) Perhitungan Dosis sediaan padat (pil dan suppositoria) (100 menit)

Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt

2) Perhitungan Dosis sedian Padat (Pulvis, pulveres, capsul) (150 menit)

Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt

3) Penghitungan Dosis sediaan Liquid (Sirup, Solutio, Mixtura) (50

menit)

Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt

4) Penghitungan Dosis sediaan Liquid (Suspensi, Emulsi, Elixir) (50

menit)

Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt

5) Inkompatibilitas pada peresepan (obat-obat) (100 menit)

Pengampu : Rina Wijayanti, M.Sc., Apt

Page 24: PHARMACEUTICS BUKU MAHASISWA 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling. Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi

24

Penjabaran Pembelajaran LBM 3

Lembar Belajar Mahasiswa 3

Judul : Kok Berbeda antara aku, nenek dan adikku?

Skenario

Diskusikan skenario di atas menggunakan seven jump steps

1. Jelaskan istilah yang belum anda ketahui. Jika masih terdapat istilah yang

belum jelas cantumkan sebagai tujuan pembelajaran

2. Carilah masalah yang harus anda selesaikan

3. Analisis masalah tersebut dengan brainstorming agar kelompok memperoleh

penjelasan yang beragam mengenai persoalan yang didiskusikan, dengan

menggunakan prior knowledge yang telah anda miliki.

4. Cobalah untuk menyusun penjelasan yang sistematis atas persoalan yang anda

diskusikan

5. Susunlah persoalan-persoalan yang belum bisa diselesaikan dalam diskusi

tersebut menjadi tujuan pembelajaran kelompok (Learning issue/ learning

objectives)

6. Lakukan belajar mandiri untuk memperoleh informasi yang anda butuhkan

guna menjawab learning issue yang telah anda tetapkan

7. Jabarkan temuan informasi yang telah dikumpulkan oleh anggota kelompok,

sintesakan dan diskusikan temuan tersebut agar tersusun penjelasan yang

menyeluruh (komprehensif) untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah

Seorang mahasiswa datang ke apotek bersama Nenek dan adiknya yang masih

berusia balita, mereka sama-sama mengeluhkan alergi, namun ternyata obat yang

diberikan oleh apoteker dosis penggunaannya berbeda-beda. Mahasiswa tersebut

penasaran, mengapa dosis antara dirinya, nenek dan adiknya bisa berbeda??

Mahasiswa tersebut kemudian mempelajari tentang macam-macam perhitungan dosis

untuk neonatus, balita, anak, dewasa dan lansia, ternyata perbedaan perhitungan

dosis tidak hanya berdasarkan usia namun bisa juga berdasarkan luas permukaan

tubuh, serta pada pasien dengan gangguan organ.

Page 25: PHARMACEUTICS BUKU MAHASISWA 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling. Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi

25

JADWAL LBM 4

6-10 November 2017

WAKTU SENIN

6

SELASA

7

RABU

8

KAMIS

9

JUM’AT

10

06.45 – 07.35 Pend KWn

07.35 – 08.25

08.25 – 09.15 Kuliah 2

Praktikum 2

09.15 – 10.05

10.05– 10.55 SGD 1

SGD 2 Praktikum 2

10.55 – 11.45

11.45 – 13.00 ISTIRAHAT DAN SHOLAT

13.00 – 13.50 Kuliah 1 Bhs Indo Praktikum 1 Kuliah 3 Kuliah 4

13.50 – 14.40

14.40 – 15.00 SHOLAT

15.00 – 15.50 Praktikum 1

15.50 – 16.40

1) Interaksi Obat-Obat (100 menit)

Pengampu : Farah Bintang Sabiti, M.Farm., Apt

2) Interaksi Obat-Makanan, obat-nutrisi, dan obat-lingkungan (100 menit)

Pengampu : Farah Bintang Sabiti, M.Farm., Apt

3) PIO dan Konseling pasien (100 menit)

Pengampu : Farah Bintang Sabiti, M.Farm., Apt

4) IDI Sejarah peradaban farmasi islam (100 menit)

Pengampu : Hudan Taufiq, M.Sc., Apt

Page 26: PHARMACEUTICS BUKU MAHASISWA 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling. Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi

26

Penjabaran Pembelajaran LBM 4

Lembar Belajar Mahasiswa 4

Judul : Tanya obat? Apoteker ahlinya!!!

Skenario

Ketidakpatuhan (non compliance) pasien dalam menjalankan terapi merupakan salah

satu penyebab kegagalan terapi. Hal ini sering disebabkan karena kurangnya

pengetahuan dan pemahaman pasien tentang obat. Untuk membuat pemahaman

pasien dalam penggunaan obat diperlukan keberhasilan dalam kepatuhan pengobatan

dengan mendapatkan konseling oleh apoteker dimana tahapan konseling berupa

komunikasi yang efektif informasi dan edukasi. Pasien yang mempunyai pengetahuan

yang cukup tentang obatnya akan menunjukkan peningkatan kualitas hidup dan

ketaatan dalam pengobatan. Seorang pasien datang ke apotek dengan membawa resep

dari dokter isi obat pada resep adalah isoniazide dan antasida, pasien pernah

mendapatkan obat tersebut dan meminumnya bersamaan setelah makan tidak ada

perubahan sesekali timbul sakit kepala, lemah, mual pasien merasa tidak teratur

minum obat dan belum pernah mendapatkan konseling dari apoteker.

Diskusikan skenario di atas menggunakan seven jump steps

1. Jelaskan istilah yang belum anda ketahui. Jika masih terdapat istilah yang

belum jelas cantumkan sebagai tujuan pembelajaran

2. Carilah masalah yang harus anda selesaikan

3. Analisis masalah tersebut dengan brainstorming agar kelompok memperoleh

penjelasan yang beragam mengenai persoalan yang didiskusikan, dengan

menggunakan prior knowledge yang telah anda miliki.

4. Cobalah untuk menyusun penjelasan yang sistematis atas persoalan yang anda

diskusikan

5. Susunlah persoalan-persoalan yang belum bisa diselesaikan dalam diskusi

tersebut menjadi tujuan pembelajaran kelompok (Learning issue/ learning

objectives)

6. Lakukan belajar mandiri untuk memperoleh informasi yang anda butuhkan

guna menjawab learning issue yang telah anda tetapkan

7. Jabarkan temuan informasi yang telah dikumpulkan oleh anggota kelompok,

sintesakan dan diskusikan temuan tersebut agar tersusun penjelasan yang

menyeluruh (komprehensif) untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah.