pharmaceutics buku mahasiswa 2017.pdf · sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta...
TRANSCRIPT
Sixth edition
Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sultan Agung
MODUL 11
PHARMACEUTICS
BUKU MAHASISWA
Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran
Universitas Islam Sultan Agung
Alamat: JL. Raya Kaligawe Km. 4 Semarang 50112 PO Box 1054/SM
Telepon. (024) 6583584 ext 483-484
Facsimile: (024) 6594366
2
Modul 11 : Pharmaceutics
Copyright @ by School of Pharmacy, Faculty of Medicine
Islamic Sultan Agung University.
Printed in Semarang
Frist printed: September 2013
Last Printed: Oktober 2017
Designed by: tim modul
Cover Designed by: tim modul
Published by School of Pharmacy, Faculty of Medicine
Islamic Sultan Agung University
All right reserved
This publication is protected by Copyright law and permission should be obtained
from publisher prior to any prohibited reproduction, storage in a retrieval system, or
transmission in any form by any means, electronic, mechanical, photocopying, and
recording or likewise
3
TIM MODUL
Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt
(Koordinator)
Rina Wijayanti, M.Sc., Apt
(Evaluasi dan Nilai)
Farah Bintang Sabiti, M.Farm., Apt
(PJ. Pelaksana modul)
4
Kontributor
Core Disiplin:
1. Farmasetika
2. Interaksi obat
3. Teknologi sediaan farmasi
Suplementary disiplin:
1. Kimia Fisika Farmasi
5
Kata Pengantar
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji bagi Allah SWT, Rob seluruh alam
yang telah memberikan karunia, rahmat dan hidayahNya kepada kami sehingga kami
dapat menyelesaikan modul Pharmaceutics.
Modul Pharmaceutics adalah modul yang membahas tentang farmasetika yang
merupakan basic dan kunci dari Kefarmasian. Modul ini terdiri dari 4 lembar belajar.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan modul
ini. Oleh karena itu, mohon saran dan kritik dari tutor maupun dari mahasiswa akan
kami terima demi sempurnanya modul ini.
Semoga modul ini dapat bermanfaat, dan membantu siapa saja yang
membutuhkannya.
Jazakumullhahi khoiro jaza’
Tim Penyusun Modul
6
Gambaran Umum Modul
Modul ini dilaksanakan pada semester 3, tahun ke 2, dengan waktu 4 minggu.
Pencapaian belajar mahasiswa dijabarkan dengan penetapan kompetensi utama,
kompetensi penunjang, sebagaimana yang diatur dalam Standar Kompetensi Apoteker
serta sasaran pembelajaran yang didapat dari penjabaran learning outcome.
Modul ini terdiri dari 4 Lembar Belajar Mahasiswa (LBM) dan masing-masing
LBM terdiri dari judul skenario, sasaran pembelajaran, skenario, konsep mapping,
materi, pertanyaan minimal dan daftar pustaka. Pada modul ini mahasiswa akan
belajar tentang farmasetika.
Yang dipelajari oleh mahasiswa meliputi : Peresepan, perhitungan dosis sesuai bentuk
sediaan, interaksi obat dan inkompabilitas serta monitoring, evaluasi dan konseling.
Modul ini akan dipelajari dengan mengunakan strategi Problem Based-Learning,
dengan metode diskusi tutorial menggunakan seven jump steps, kuliah dan praktikum
laboratorium.
7
Hubungan dengan Modul sebelumnya
1. Telah memahami modul Introduction to Pharmaceutical Chemistry
2. Telah memahami Physicochemical Basis of Pharmacy
Hubungan dengan modul sesudahnya
1. Principles and practice of Pharmaceutical manufacturing
2. Technology and Formulation of Solid Dosage Forms
3. Technology and Formulation of Semi Solid and Liquid Dosage Forms
4. Sterile pharmaceutical products
5. Technology of Pharmaceutical herbal
6. Biopharmaceutics and Pharmacocinetics
7. Clinical Pharmacokinetics & Toxicology
8. Modul-modul Farmakoterapi
8
Learning Outcome Modul Pharmaceutics:
Area kompetensi utama
Kompetensi Ikatan Apoteker Indonesia:
2. Mampu menyelesaikan masalah terkait sediaan farmasi
a. mampu menyelesaikan masalah penggunaan obat yang rasional
b. mampu menggunakan telaah penggunaan obat pasien
c. mampu melakukan monitoring efek samping obat
d. mampu melakukan evaluasi penggunaan obat
e. mampu melakukan praktik TDM (therapetic drug monitoring)
3. Mampu melakukan dispensing sediaan farmasi
a. Mampu melakukan penilaian resep
b. Mampu melakukan evaluasi obat yang di resepkan
c. Mampu melakukan penyiapan dan penyerahan obat yang di resepkan
9. Mampu mengikuti Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang
Berhubungan dengan Kefarmasian
a. Belajar Sepanjang Hayat dan Kontribusi untuk Kemajuan Profesi
Kompetensi APTFI (Assosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia)
3.1 Mampu menguraikan ketentuan dan persyaratan terkait penyiapan/peracikan
obat.
3.2 Mampu meracik sediaan obat non-steril sesuai prosedur.
3.4 Mampu menetapkan kemasan untuk menjamin mutu obat dan memastikan
sediaan obat diberi label yang tepat.
4. Mampu menyediakan dan mendiseminasikan informasi terkait obat dan
pengobatan dalam upaya promotif dan preventif kesehatan masyarakat
9
Topik
1. Peresepan
2. Dosis dan Bentuk sediaan
3. Interkasi obat dan inkompatibilitas
4. DRP, ESO dan PIO
Topic Tree
Farmasetika
Sejarah dan
bentuk
sediaan
farmasi
Peresepan dan
Perhitungan
Dosis Sediaan
Semi padat
Perhitungan
dosis sediaan
padat dan liquid
Inkompatibiltas,
Interaksi Obat
dan PIO
10
Kegiatan pembelajaran
Pada modul ini akan dilakukan kegiatan belajar sebagai berikut:
1. Tutorial
Tutorial akan dilakukan 2 kali dalam seminggu. Setiap kegiatan tutorial
berlangsung selama 100 menit. Jika waktu yang disediakan tersebut belum
mencukupi, kelompok dapat melanjutkan kegiatan diskusi tanpa tutor di open
space area yang disediakan. Keseluruhan kegiatan tutorial tersebut dilaksanakan
dengan menggunakan seven jump steps.
Pada tutorial 1, langkah yang dilakukan adalah 1-5. Mahasiswa diminta untuk
menjelaskan istilah yang belum dimengerti pada skenario “masalah”, mencari
masalah yang sebenarnya dari skenario, menganalisis masalah tersebut dengan
mengaktifkan prior knowledge yang telah dimiliki mahasiswa, kemudian dari
masalah yang telah dianalisis lalu dibuat peta konsep (concept mapping) yang
menggambarkan hubungan sistematis dari masalah yang dihadapi, jika terdapat
masalah yang belum terselesaikan atau jelas dalam diskusi maka susunlah masalah
tersebut menjadi tujuan pembelajaran kelompok (learning issue) dengan arahan
pertanyaan sebagai berikut: apa yang kita butuhkan?, apa yang kita sudah tahu?
Apa yang kita harapkan untuk tahu?
Langkah ke 6, mahasiswa belajar mandiri (self study) dalam mencari informasi
Pada tutorial 2, mahasiswa mendiskusikan temuan-temuan informasi yang ada
dengan mensintesakan agar tersusun penjelasan secara menyeluruh dalam
menyelesaikan masalah tersebut.
2. Kuliah
Ada beberapa aturan cara kuliah dan format pengajaran pada problem based
learning. Problem based learning menstimulasi mahasiswa untuk mengembangkan
perilaku aktif pencarian pengetahuan. Kuliah mungkin tidak secara tiba-tiba
berhubungan dengan belajar aktif ini, Namun demikian keduanya dapat memenuhi
tujuan spesifik pada PBL. Adapun tujuan kuliah pada modul ini adalah:
a. Menjelaskan gambaran secara umum isi modul, mengenai relevansi dan
kontribusi dari berbagai disiplin ilmu yang berbeda terhadap tema modul.
b. Mengklarifikasi materi yang sukar. Kuliah akan lebih maksimum efeknya
terhadap pencapaian hasil ketika pertama kali mahasiswa mencoba untuk
mengerti materi lewat diskusi atau belajar mandiri.
11
c. Mencegah atau mengkoreksi adanya misconception pada waktu mahasiswa
berdiskusi atau belajar mandiri.
d. Menstimulasi mahasiswa untuk belajar lebih dalam tentang materi tersebut.
Agar penggunaan media kuliah dapat lebih efektif disarankan agar mahasiswa
menyiapkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak dapat dijawab atau kurang jelas
jawabannya pada saat diskusi kelompok agar lebih interaktif.
Adapun materi kuliah yang akan dilaksanakan sebagai berikut:
a. Minggu 1
1) Sejarah perkembangan obat (100 menit)
Pengampu : Rina Wijayanti, M.Sc., Apt
2) Pengenalan Farmakope (100 menit)
Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt
3) Jenis dan macam sediaan farmasi padat, semi padat, farmasi cair (100
menit)
Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt
4) Prinsip dan teknik dasar pembuatan sediaan farmasi (100 menit)
Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt
b. Minggu 2
1) Rute penggunaan obat (100 menit)
Pengampu : Rina Wijayanti, M.Sc., Apt
2) Bahasa Latin (50 menit)
Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt
3) Administrasi Resep, copy resep, etiket (100 menit)
Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt
4) Penghitungan Dosis sediaan Semipadat (Cream, salep, pasta, gel) (100
menit)
Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt
b. Minggu 3
1) Perhitungan Dosis sediaan padat (pil dan suppositoria) (100 menit)
Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt
2) Perhitungan Dosis sedian Padat (Pulvis, pulveres, capsul) (150 menit)
12
Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt
3) Penghitungan Dosis sediaan Liquid (Sirup, Solutio, Mixtura) (50
menit)
Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt
4) Penghitungan Dosis sediaan Liquid (Suspensi, Emulsi, Elixir) (50
menit)
Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt
5) Inkompatibilitas pada peresepan (obat-obat) (100 menit)
Pengampu : Rina Wijayanti, M.Sc., Apt
c. Minggu 4
1) Interaksi Obat-Obat (100 menit)
Pengampu : Farah Bintang Sabiti, M.Farm., Apt
2) Interaksi Obat-Makanan, obat-nutrisi, dan obat-lingkungan (100 menit)
Pengampu : Farah Bintang Sabiti, M.Farm., Apt
3) PIO dan Konseling pasien (100 menit)
Pengampu : Farah Bintang Sabiti, M.Farm., Apt
4) IDI Sejarah peradaban farmasi islam (100 menit)
Pengampu : Hudan Taufiq, M.Sc., Apt
3. Praktikum
Tujuan utama praktikum pada PBL adalah mendukung proses belajar lewat
ilustrasi dan aplikasi praktek terhadap apa yang mahasiswa pelajari dari diskusi,
belajar mandiri, dan kuliah. Alasan lain adalah agar mahasiswa terstimulasi
belajarnya lewat penemuan sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar.
Adapun Praktikum yang akan dilaksanakan adalah:
a. Minggu 1
1) Praktikum penggunaan alat-alat pembuatan sediaan farmasi (cara
menimbang padat, cara menimbang semi padat dan cair, ayakan, cara
mengukur cairan , kapsul, pemanasan waterbaut, suppo, pencetak pil, cara
melipat pulveres, gelasukur/pipet volume, cara mortir stamper, panci infus,
cara menara) (200 menit)
13
2) Kalkulus dan bentuk sediann farmasi (cara pengenceran alkohol, cara
pengenceran bahan obat dengan bobot kecil, bentuk sediaan) (200 menit)
b. Minggu 2
3) Skill screening analisis resep padat, semi padat, cair (administrasi resep,
pembuatan copy resep dan etiket) (200 menit)
4) Praktikum analisis resep dan pembuatan sediaan semipadat (krim, salep)
(administrasi resep, perhitungan dosis resep, pengambilan obat sesuai dosis,
pembuatan copy resep dan etiket) (200 menit)
c. Minggu 3
5) Praktikum analisis resep dan pembuatan sediaan padat (administrasi resep,
perhitungan dosis resep, pengambilan obat sesuai dosis, pembuatan copy
resep dan etiket) (200 menit)
6) Praktikum analisis resep dan pembuatan sediaan liquid (administrasi resep,
perhitungan dosis resep, pengambilan obat sesuai dosis, pembuatan copy
resep dan etiket) (200 menit)
d. Minggu 4
7) Praktikum analisis resep inkompatibilitas (administrasi resep, perhitungan
dosis resep, pengambilan obat sesuai dosis, pembuatan copy resep dan
etiket) (200 menit)
8) Kompre + konseling (200 menit)
Assessment
Sistem penilaian mahasiswa dan aturan assesmen adalah sebagai berikut:
Ujian knowledge
a.. Nilai Pelaksanaan diskusi tutorial (20% dari nilai sumatif knowledge)
Pada diskusi tutorial mahasiswa akan dinilai berdasarkan kehadiran, aktifitas interaksi
dan Kesiapan materi dalam diskusi.
Ketentuan mahasiswa terkait dengan kegiatan SGD:
Mahasiswa wajib mengikuti 80% kegiatan SGD pada modul yang diambilnya.
Apabila mahasiswa berhalangan hadir pada kegiatan SGD, maka mahasiswa
harus:
1. Mengganti kegiatan SGD pada hari lain dengan tugas, untuk penggantian
tersebut, mahasiswa harus berkoordinasi dengan tim modul
2. Mekanisme penggantian SGD adalah sebagai berikut:
- Mahasiswa mengirimkan surat permohonan susulan SGD kepada
sekretaris prodi Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan SGD
tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter atau surat
keterangan dari orang tua/wali jika berhalangan karena urusan keluarga.
Surat permohonan susulan SGD harus disampaikan kepada sekretaris
prodi Farmasi maksimal 1 minggu setelah modul berakhir.
- Sekretaris prodi Farmasi memverifikasi surat permohonan susulan
praktikum
- Jika memenuhi persyaratan, maka sekretaris mengeluarkan surat
permohonan susulan atas nama mahasiswa tersebut dialamatkan kepada
Tim Modul.
- Mahasiswa membawa surat dari sekretaris prodi Farmasi tersebut kepada
Tim modul/atau bagian untuk memohon kegiatan susulan. Tanpa
membawa surat dari sekretaris prodi Farmasi, kegiatan susulan tidak
dapat dilayani.
- Pelaksanaan kegiatan ulang SGD akan diumumkan oleh tim modul, dan
dilaksanakan maksimal 2 minggu setelah modul berakhir.
- Permohonan susulan setelah masa 2 minggu tersebut tidak akan
dilayani.
15
3. Setelah melaksanakan tugas pengganti SGD, maka mahasiswa telah
dinyatakan mengikuti kegiatan 80%
Jika sampai batas waktu yang ditetapkan mahasiswa tidak melakukan kegiatan
susulan SGD, maka nilai mid modul dan akhir modul tidak dapat dikeluarkan dan
mahasiswa dinyatakan tidak lulus modul sehingga harus mengulang modul.
b. Nilai Praktikum (30% dari nilai sumatif knowledge)
Selama praktikum, mahasiswa akan dinilai pengetahuan, dan keterampilan.
Nilai pengetahuan dan keterampilan didapatkan dari ujian responsi atau
identifikasi praktikum yang dilaksanakan selama praktikum.
Ketentuan mahasiswa terkait dengan kegiatan praktikum:
Mahasiswa wajib mengikuti 100% kegiatan praktikum pada modul yang
diambilnya.
Apabila mahasiswa berhalangan hadir pada kegiatan praktikum, maka
mahasiswa harus:
1. Mengganti kegiatan praktikum pada hari lain, untuk penggantian tersebut,
mahasiswa harus berkoordinasi dengan Bagian
2. mekanisme penggantian praktikum adalah sebagai berikut:
- mahasiswa mengirimkan surat permohonan susulan praktikum kepada
sekretaris prodi Farmasi, dilampiri alasan meninggalkan kegiatan
praktikum tersebut, misalnya surat keterangan sakit dari dokter atau
surat keterangan dari orang tua/wali jika berhalangan karena urusan
keluarga. Surat permohonan susulan praktikum harus disampaikan
kepada sekretaris prodi Farmasi maksimal 1 minggu setelah modul
berakhir.
- Sekretaris prodi Farmasi memverifikasi surat permohonan susulan
praktikum
- Jika memenuhi persyaratan, maka sekretaris mengeluarkan surat
permohonan susulan atas nama mahasiswa tersebut dialamatkan
kepada Tim Modul.
- Mahasiswa membawa surat dari sekretaris prodi Farmasi tersebut
kepada Tim modul/atau bagian untuk memohon kegiatan susulan.
16
Tanpa membawa surat dari sekretaris prodi Farmasi, kegiatan susulan
tidak dapat dilayani.
- Pelaksanaan kegiatan ulang praktikum akan diumumkan oleh Bagian,
dan dilaksanakan maksimal 2 minggu setelah modul berakhir.
- Permohonan susulan setelah masa 2 minggu tersebut tidak akan
dilayani.
3. Setelah melaksanakan tugas pengganti praktikum, maka mahasiswa telah
dinyatakan mengikuti kegiatan 100%
Jika sampai batas waktu yang ditetapkan mahasiswa tidak melakukan kegiatan
susulan praktikum, maka nilai mid modul dan akhir modul tidak dapat
dikeluarkan dan mahasiswa dinyatakan tidak lulus modul sehingga harus
mengulang modul.
a. Nilai Ujian Tengah Modul (20% dari nilai sumatif knowledge)
Merupakan ujian knowledge terhadap semua materi baik SGD, Kuliah Pakar,
dan praktikum. Materi dan pelaksanaan Ujian tengah modul setelah
menyelesaikan 2 LBM.
Ketentuan bagi mahasiswa:
Bagi mahasiswa yang berhalangan mengikuti ujian tengah modul wajib
mengajukan permohonan ujian susulan kepada Dekan maksimal satu minggu
setelah ujian tersebut dilaksanakan. Tata cara permohonan ujian susulan
dilaksanakan sebagaimana yang berlaku, yakni siswa mengajukan
permohonan kepada Kaprodi Farmasi dilampiri alasan ketidakhadirannya pada
ujian tersebut, selanjutnya surat permohonan ujian susulan dikeluarkan oleh
prodi Farmasi untuk disampaikan kepada Tim modul terkait. Pelaksanaan
ujian susulan mid modul akan ditetapkan oleh Tim modul.
b. Nilai Ujian Akhir Modul (30% knowledge)
Ujian knowledge merupakan ujian terhadap semua materi baik SGD, Kuliah
Pakar, praktikum dan Ketrampilan Klinik.
Ketentuan bagi mahasiswa
Siswa dapat mengikuti ujian susulan akhir modul jika memenuhi prasyarat
sebagai berikut:
1. mengikuti 80% dari keseluruhan SGD
17
2. mengikuti 100% dari keseluruhan praktikum
3. mengikuti 75% dari keseluruhan kuliah
Bagi mahasiswa yang berhalangan mengikuti ujian akhir modul wajib
mengajukan permohonan ujian susulan kepada Dekan maksimal satu minggu
setelah ujian tersebut dilaksanakan. Tata cara permohonan ujian susulan
dilaksanakan sebagaimana yang berlaku, yakni siswa mengajukan
permohonan kepada Kaprodi Farmasi dilampiri alasan ketidakhadirannya pada
ujian tersebut, selanjutnya surat permohonan ujian susulan dikeluarkan oleh
Fakultas Kedokteran untuk disampaikan kepada Tim modul terkait.
Pelaksanaan ujian susulan mid modul akan ditetapkan oleh Tim modul.
III. Penetapan Nilai Akhir Modul:
Nilai akhir modul dihitung dengan rumus sebagai berikut:
(Nilai total knowledge x sks knowledge)
SKS Modul
Standar kelulusan ditetapkan dengan Judgment borderline.
18
JADWAL LBM 1
16-20 November 2017
WAKTU SENIN
16
SELASA
17
RABU
18
KAMIS
19
JUM’AT
20
06.45 – 07.35 *Kuliah 2 Pend KWN *Kuliah 4
07.35 – 08.25
08.25 – 09.15 Kuliah 3
Praktikum 2
09.15 – 10.05
10.05– 10.55 SGD 1
SGD 2 Praktikum 2
10.55 – 11.45
11.45 – 13.00 ISTIRAHAT DAN SHOLAT
13.00 – 13.50 Kuliah 1 Bhs Indo Praktikum 1
13.50 – 14.40
14.40 – 15.00 SHOLAT
15.00 – 15.50 Praktikum 1
15.50 – 16.40
1) Sejarah perkembangan obat (100 menit)
Pengampu : Rina Wijayanti, M.Sc., Apt
2) Pengenalan Farmakope (100 menit)
Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt
3) Jenis dan macam sediaan farmasi padat, semi padat, farmasi cair (100
menit)
Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt
4) Prinsip dan teknik dasar pembuatan sediaan farmasi (100 menit)
Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt
19
Penjabaran Pembelajaran LBM 1
Lembar Belajar Mahasiswa 1
Judul : Ternyata sediaan farmasi banyak sekali….
Skenario
Diskusikan skenario di atas menggunakan seven jump steps
1. Jelaskan istilah yang belum anda ketahui. Jika masih terdapat istilah yang
belum jelas cantumkan sebagai tujuan pembelajaran
2. Carilah masalah yang harus anda selesaikan
3. Analisis masalah tersebut dengan brainstorming agar kelompok memperoleh
penjelasan yang beragam mengenai persoalan yang didiskusikan, dengan
menggunakan prior knowledge yang telah anda miliki.
4. Cobalah untuk menyusun penjelasan yang sistematis atas persoalan yang anda
diskusikan
5. Susunlah persoalan-persoalan yang belum bisa diselesaikan dalam diskusi
tersebut menjadi tujuan pembelajaran kelompok (Learning issue/ learning
objectives)
6. Lakukan belajar mandiri untuk memperoleh informasi yang anda butuhkan
guna menjawab learning issue yang telah anda tetapkan
7. Jabarkan temuan informasi yang telah dikumpulkan oleh anggota kelompok,
sintesakan dan diskusikan temuan tersebut agar tersusun penjelasan yang
menyeluruh (komprehensif) untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim, 2014, Farmakope Indonesia, Edisi V, Jakarta.
2. Syamsuni, 2006, Farmasetika dasar dan hitungan farmasi, Penerbit buku
kedokteran EGC, Jakarta.
Seorang mahasiswa farmasi semester tiga berkunjung ke salah satu Apotek milik
saudaranya, ia melihat berbagai macam obat tersedia di Apotek, dari mulai sediaan
padat, semi padat bahkan sediaan cair. Mahasiswa tersebut baru mengetahui ternyata
ada banyak sekali bentuk sediaan farmasi.
20
JADWAL LBM 2
23-27 Oktober 2017
WAKTU SENIN
23
SELASA
24
RABU
25
KAMIS
26
JUM’AT
27
06.45 – 07.35 *Kuliah 2 Pend KWn *Kuliah 4
07.35 – 08.25
08.25 – 09.15 Kuliah 3
Praktikum 2
09.15 – 10.05
10.05– 10.55 SGD 1
SGD 2 Praktikum 2
10.55 – 11.45
11.45 – 13.00 ISTIRAHAT DAN SHOLAT
13.00 – 13.50 Kuliah 1 Bhs Indo Praktikum 1
13.50 – 14.40
14.40 – 15.00 SHOLAT
15.00 – 15.50 Praktikum 1
15.50 – 16.40
a.1. Rute Penggunaan Obat (100 menit)
Pengampu : Rina Wijayanti, M.Sc., Apt
a.2. Bahasa Latin (50 menit)
Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt
a.3. Administrasi Resep, Copy Resep, Etiket (100 menit)
Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt
a.4. Penghitungan Dosis Sediaan Semipadat (Cream, Salep, Pasta, Gel) (100
menit)
Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt
21
Penjabaran Pembelajaran LBM 2
Lembar Belajar Mahasiswa 2
Judul : Maksudnya apa diletakkan di bawah lidah ...?
Skenario
Diskusikan skenario di atas menggunakan seven jump steps
1. Jelaskan istilah yang belum anda ketahui. Jika masih terdapat istilah yang
belum jelas cantumkan sebagai tujuan pembelajaran
2. Carilah masalah yang harus anda selesaikan
3. Analisis masalah tersebut dengan brainstorming agar kelompok memperoleh
penjelasan yang beragam mengenai persoalan yang didiskusikan, dengan
menggunakan prior knowledge yang telah anda miliki.
4. Cobalah untuk menyusun penjelasan yang sistematis atas persoalan yang anda
diskusikan
5. Susunlah persoalan-persoalan yang belum bisa diselesaikan dalam diskusi
tersebut menjadi tujuan pembelajaran kelompok (Learning issue/ learning
objectives)
6. Lakukan belajar mandiri untuk memperoleh informasi yang anda butuhkan
guna menjawab learning issue yang telah anda tetapkan
7. Jabarkan temuan informasi yang telah dikumpulkan oleh anggota kelompok,
sintesakan dan diskusikan temuan tersebut agar tersusun penjelasan yang
menyeluruh (komprehensif) untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah
Saat menemani Ibu menebus resep di apotek, Diva mendengarkan penjelasan
Apoteker, bahwa obat untuk Ibunya digunakan dengan cara diletakkan di bawah
lidah. Diva heran, ternyata ada obat yang digunakan dengan cara seperti itu.
Apoteker menjelaskan memang untuk mencapai tujuan kesembuhan, pengobatan
mempunyai cara pemberian yang beragam, salah satunya melalui sublingual. Masih
penasaran, Diva sebagai mahasiswa Farmasi semester III lantas mencari informasi
mengenai rute penggunaan obat, termasuk pertimbangan pemilihan rute penggunaan
obat. Karena khawatir atas kondisi Ibunya, Diva juga mencari informasi bagaimana
obat untuk Ibunya tersebut bisa mencapai tujuan pengobatan, serta keuntungan dan
kerugiannya jika obat diberikan dengan rute tersebut.
22
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim, Farmakope Indonesia, Edisi I, II, III, IV, dan V, Jakarta
2. Anief, 2006, Ilmu Meracik Obat, Yogyakarta: UGM Press
3. Ansel, H. C., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Jakarta: UI Press
23
JADWAL LBM 3
30-3 November 2017
WAKTU SENIN
30
SELASA
31
RABU
1
KAMIS
2
JUM’AT
3
06.45 – 07.35 Pend KWn *Kuliah 3, 4
07.35 – 08.25
08.25 – 09.15
*Kuliah 2
Praktikum 2
09.15 – 10.05
10.05– 10.55 SGD 1 SGD 2 Praktikum 2
10.55 – 11.45
11.45 – 13.00 ISTIRAHAT DAN SHOLAT
13.00 – 13.50 Kuliah 1 Bhs Indo Praktikum 1
Kuliah 5
13.50 – 14.40
14.40 – 15.00 SHOLAT
15.00 – 15.50 Praktikum 1
15.50 – 16.40
1) Perhitungan Dosis sediaan padat (pil dan suppositoria) (100 menit)
Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt
2) Perhitungan Dosis sedian Padat (Pulvis, pulveres, capsul) (150 menit)
Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt
3) Penghitungan Dosis sediaan Liquid (Sirup, Solutio, Mixtura) (50
menit)
Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt
4) Penghitungan Dosis sediaan Liquid (Suspensi, Emulsi, Elixir) (50
menit)
Pengampu : Dr. Naniek Widyaningrum, M.Sc., Apt
5) Inkompatibilitas pada peresepan (obat-obat) (100 menit)
Pengampu : Rina Wijayanti, M.Sc., Apt
24
Penjabaran Pembelajaran LBM 3
Lembar Belajar Mahasiswa 3
Judul : Kok Berbeda antara aku, nenek dan adikku?
Skenario
Diskusikan skenario di atas menggunakan seven jump steps
1. Jelaskan istilah yang belum anda ketahui. Jika masih terdapat istilah yang
belum jelas cantumkan sebagai tujuan pembelajaran
2. Carilah masalah yang harus anda selesaikan
3. Analisis masalah tersebut dengan brainstorming agar kelompok memperoleh
penjelasan yang beragam mengenai persoalan yang didiskusikan, dengan
menggunakan prior knowledge yang telah anda miliki.
4. Cobalah untuk menyusun penjelasan yang sistematis atas persoalan yang anda
diskusikan
5. Susunlah persoalan-persoalan yang belum bisa diselesaikan dalam diskusi
tersebut menjadi tujuan pembelajaran kelompok (Learning issue/ learning
objectives)
6. Lakukan belajar mandiri untuk memperoleh informasi yang anda butuhkan
guna menjawab learning issue yang telah anda tetapkan
7. Jabarkan temuan informasi yang telah dikumpulkan oleh anggota kelompok,
sintesakan dan diskusikan temuan tersebut agar tersusun penjelasan yang
menyeluruh (komprehensif) untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah
Seorang mahasiswa datang ke apotek bersama Nenek dan adiknya yang masih
berusia balita, mereka sama-sama mengeluhkan alergi, namun ternyata obat yang
diberikan oleh apoteker dosis penggunaannya berbeda-beda. Mahasiswa tersebut
penasaran, mengapa dosis antara dirinya, nenek dan adiknya bisa berbeda??
Mahasiswa tersebut kemudian mempelajari tentang macam-macam perhitungan dosis
untuk neonatus, balita, anak, dewasa dan lansia, ternyata perbedaan perhitungan
dosis tidak hanya berdasarkan usia namun bisa juga berdasarkan luas permukaan
tubuh, serta pada pasien dengan gangguan organ.
25
JADWAL LBM 4
6-10 November 2017
WAKTU SENIN
6
SELASA
7
RABU
8
KAMIS
9
JUM’AT
10
06.45 – 07.35 Pend KWn
07.35 – 08.25
08.25 – 09.15 Kuliah 2
Praktikum 2
09.15 – 10.05
10.05– 10.55 SGD 1
SGD 2 Praktikum 2
10.55 – 11.45
11.45 – 13.00 ISTIRAHAT DAN SHOLAT
13.00 – 13.50 Kuliah 1 Bhs Indo Praktikum 1 Kuliah 3 Kuliah 4
13.50 – 14.40
14.40 – 15.00 SHOLAT
15.00 – 15.50 Praktikum 1
15.50 – 16.40
1) Interaksi Obat-Obat (100 menit)
Pengampu : Farah Bintang Sabiti, M.Farm., Apt
2) Interaksi Obat-Makanan, obat-nutrisi, dan obat-lingkungan (100 menit)
Pengampu : Farah Bintang Sabiti, M.Farm., Apt
3) PIO dan Konseling pasien (100 menit)
Pengampu : Farah Bintang Sabiti, M.Farm., Apt
4) IDI Sejarah peradaban farmasi islam (100 menit)
Pengampu : Hudan Taufiq, M.Sc., Apt
26
Penjabaran Pembelajaran LBM 4
Lembar Belajar Mahasiswa 4
Judul : Tanya obat? Apoteker ahlinya!!!
Skenario
Ketidakpatuhan (non compliance) pasien dalam menjalankan terapi merupakan salah
satu penyebab kegagalan terapi. Hal ini sering disebabkan karena kurangnya
pengetahuan dan pemahaman pasien tentang obat. Untuk membuat pemahaman
pasien dalam penggunaan obat diperlukan keberhasilan dalam kepatuhan pengobatan
dengan mendapatkan konseling oleh apoteker dimana tahapan konseling berupa
komunikasi yang efektif informasi dan edukasi. Pasien yang mempunyai pengetahuan
yang cukup tentang obatnya akan menunjukkan peningkatan kualitas hidup dan
ketaatan dalam pengobatan. Seorang pasien datang ke apotek dengan membawa resep
dari dokter isi obat pada resep adalah isoniazide dan antasida, pasien pernah
mendapatkan obat tersebut dan meminumnya bersamaan setelah makan tidak ada
perubahan sesekali timbul sakit kepala, lemah, mual pasien merasa tidak teratur
minum obat dan belum pernah mendapatkan konseling dari apoteker.
Diskusikan skenario di atas menggunakan seven jump steps
1. Jelaskan istilah yang belum anda ketahui. Jika masih terdapat istilah yang
belum jelas cantumkan sebagai tujuan pembelajaran
2. Carilah masalah yang harus anda selesaikan
3. Analisis masalah tersebut dengan brainstorming agar kelompok memperoleh
penjelasan yang beragam mengenai persoalan yang didiskusikan, dengan
menggunakan prior knowledge yang telah anda miliki.
4. Cobalah untuk menyusun penjelasan yang sistematis atas persoalan yang anda
diskusikan
5. Susunlah persoalan-persoalan yang belum bisa diselesaikan dalam diskusi
tersebut menjadi tujuan pembelajaran kelompok (Learning issue/ learning
objectives)
6. Lakukan belajar mandiri untuk memperoleh informasi yang anda butuhkan
guna menjawab learning issue yang telah anda tetapkan
7. Jabarkan temuan informasi yang telah dikumpulkan oleh anggota kelompok,
sintesakan dan diskusikan temuan tersebut agar tersusun penjelasan yang
menyeluruh (komprehensif) untuk menjelaskan dan menyelesaikan masalah.