petunjuk teknis penyusunan profil kesehatan kab kota 4

Upload: bambang-irwansyah

Post on 01-Jun-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    1/197

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    2/197

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    3/197

    Petunjuk Teknis

    PenyusunanProfil Kesehatan Kabupaten/Kota

    Edisi Data Terpilah

    menurut Jenis Kelamin

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    4/197

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    5/197

    KATA PENGANTAR

    Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk melaporkan pemantauan dan evaluasiterhadap pencapaian hasil pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraanpelayanan minimal di bidang kesehatan di kabupaten/kota adalah Profil Kesehatan

    Kabupaten/Kota. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa profil kesehatan kabupaten/kota inipada intinya berisi berbagai data/informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi kesehatanmasyarakat di kabupaten/kota.

    Oleh karena kedudukannya yang sangat strategis itu, penyusunan Profil KesehatanKabupaten/Kota perlu dicermati dan sedapat mungkin menggunakan petunjuk teknis sebagaiacuan sehingga dapat dikompilasi menjadi Profil Kesehatan Provinsi dan selanjutnya menjadiProfil Kesehatan Indonesia serta dapat dikomparasikan antara satu daerah dengan daerah lain. Haltersebut merupakan salah satu tujuan diterbitkannya buku Petunjuk Teknis Penyusunan Profil

    Kesehatan Kabupaten/Kota ini.

    Buku ini disusun dengan format baru, dengan modifikasi dari Petunjuk Teknis ProfilKesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2007. Secara umum format petunjuk teknis ini menyajikan data

    kesehatan yang terpilah menurut jenis kelamin. Dengan tersedianya data kesehatan yangresponsif gender, diharapkan dapat mengidentifikasi ada-tidaknya serta besaran kesenjanganmengenai kondisi, kebutuhan, dan persoalan yang dihadapi laki-laki dan perempuan terkaitdengan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat dalam pembangunan bidang kesehatan.

    Penerapan petunjuk teknis ini dilakukan secara bertahap sesuai kesiapan daerah dandiharapkan mulai diberlakukan pada penyusunan profil kesehatan kabupaten/kota tahun ini (datatahun 2010).

    Petunjuk teknis ini disajikan dalam bentuk hard copy(dalam bentuk cetakan) dan soft copy(CD) serta juga dapat diunduh di website www.depkes.go.id sehingga memudahkan parapengelola data dalam penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota. Dengan tersedianya datakesehatan dalam bentuk Profil Kesehatan diharapkan dapat bermanfaat bagi kabupaten/kotauntuk mengadakan evaluasi program pembangunan kesehatan di wilayahnya.

    Kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan petunjuk teknis ini, kamiucapkan terima kasih.

    Jakarta, Januari 2011Kepala Pusat Data dan Informasi

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    6/197

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    7/197

    SAMBUTAN

    SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN

    Saya menyambut gembira terbitnya buku Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan

    Kabupaten/Kota Edisi Data Terpilah menurut Jenis Kelamin ini. Petunjuk teknis ini mempunyai

    peranan yang penting dalam penyediaan data kesehatan yang responsif gender yang selama inidibutuhkan. Data kesehatan yang terpilah menurut jenis kelamin dapat dijadikan data pembuka

    wawasan yang dapat menggambarkan kondisi, kebutuhan, dan persoalan yang dihadapi laki-laki

    dan perempuan terkait dengan akses, partisipasi, kontrol, dan manfaat dalam pembangunan

    bidang kesehatan. Dengan data yang responsif gender ini juga akan membantu dalam proses

    penyusunan rencana dan penganggaran program pembangunan kesehatan di pusat dan daerah.

    Penerapan petunjuk teknis ini hendaknya dapat diselenggarakan dengan sungguh-sungguh, secara

    bertahap dan berjenjang sesuai dengan kesiapan masing-masing daerah. Keberhasilan

    pengelolaan data kesehatan yang responsif gender memerlukan peran serta aktif dari para

    pemangku kepentingan bersama-sama dengan lintas sektor. Penyesuaian sistem pencatatan dan

    pelaporan program kesehatan yang mendukung penyediaan data kesehatan yang terpilah menurut

    jenis kelamin mempunyai peran yang besar dalam mewujudkan data kesehatan yang responsif

    gender.

    Pada kesempatan ini saya menyampaikan apresiasi kepada Pusat Data dan Informasi yang

    memprakarsai penyusunan buku petunjuk teknis ini. Ucapan terima kasih dan penghargaan saya

    sampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan kontribusi dalam

    penyusunan buku Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Edisi Data

    Terpilah menurut Jenis Kelamin ini.

    Jakarta, 31 Januari 2011

    Sekretaris Jenderal

    Kementerian Kesehatan RI,

    ttd

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    8/197

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    9/197

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR i

    SAMBUTAN SEKRETARIS JENDERAL iii

    DAFTAR ISI v

    DAFTAR TABEL vi

    BAB I : PENDAHULUAN 1

    BAB II : TUJUAN DAN RUANG LINGKUPA. TUJUAN 3B. RUANG LINGKUP 3

    1. Jenis Data 32. Sumber Data 43. Periode Data dan Jadwal Penyusunan 4

    BAB III : MEKANISME KERJA PENGELOLAAN DATAA. Pengumpulan Data 6B. Pengolahan dan Analisis Data 7

    BAB IV : SISTEMATIKA DAN DISTRIBUSIA. Sistematika Penyajian 11B. Distribusi Profil Kesehatan 12

    BAB V : INDIKATOR KESEHATAN PADA PROFIL KESEHATAN KABUPATEN/KOTAA. Gambaran Umum 13B. Derajat Kesehatan 13C. Upaya Kesehatan 14D. Sumber Daya Kesehatan 15

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    10/197

    DAFTAR TABEL

    Tabel 1 LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAHTANGGA DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

    Tabel 2 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

    Tabel 3 JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN DAN KELOMPOK UMUR

    Tabel 4 PERSENTASE PENDUDUK BERUMUR 10 TAHUN KE ATAS YANG MELEK HURUFMENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN

    Tabel 5 PERSENTASE PENDUDUK LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN BERUSIA 10 TAHUN KE ATASMENURUT TINGKAT PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DAN KECAMATAN

    Tabel 6 JUMLAH KELAHIRAN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN DAN PUSKESMAS

    Tabel 7 JUMLAH KEMATIAN BAYI DAN BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DANPUSKESMAS

    Tabel 8 JUMLAH KEMATIAN IBU MENURUT KELOMPOK UMUR, KECAMATAN, DANPUSKESMAS

    Tabel 9 JUMLAH KASUS AFP (NON POLIO) DAN AFP RATE (NON POLIO) MENURUTKECAMATAN DAN PUSKESMAS

    Tabel 10 JUMLAH KASUS BARU TB PARU DAN KEMATIAN AKIBAT TB PARU MENURUT JENISKELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

    Tabel 11 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU BTA+ MENURUT JENISKELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

    Tabel 12 JUMLAH KASUS DAN KESEMBUHAN TB PARU BTA+ MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN DAN PUSKESMAS

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    11/197

    Tabel 15 PERSENTASE DONOR DARAH DISKRINING TERHADAP HIV-AIDS MENURUT JENISKELAMIN

    Tabel 16 KASUS DIARE YANG DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DANPUSKESMAS

    Tabel 17 JUMLAH KASUS BARU KUSTA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DANPUSKESMAS

    Tabel 18 KASUS BARU KUSTA 0-14 TAHUN DAN CACAT TINGKAT 2 MENURUT JENIS KELAMIN,

    KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

    Tabel 19 JUMLAH KASUS DAN ANGKA PREVALENSI PENYAKIT KUSTA MENURUT JENISKELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

    Tabel 20 PERSENTASE PENDERITA KUSTA SELESAI BEROBAT MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

    Tabel 21 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

    Tabel 22 JUMLAH KASUS PENYAKIT YANG DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI (PD3I)MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS - Lanjutan

    Tabel 23 JUMLAH KASUS DBD MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

    Tabel 24 KESAKITAN DAN KEMATIAN AKIBAT MALARIA MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

    Tabel 25 PENDERITA FILARIASIS DITANGANI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN

    PUSKESMAS

    Tabel 26 BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DANPUSKESMAS

    Tabel 27 STATUS GIZI BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

    Tabel 28 CAKUPAN KUNJUNGAN IBU HAMIL, PERSALINAN DITOLONG TENAGA KESEHATAN,DAN PELAYANAN KESEHATAN IBU NIFAS MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

    Tabel 29 PERSENTASE CAKUPAN IMUNISASI TT PADA IBU HAMIL MENURUT KECAMATAN DAN

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    12/197

    Tabel 32 CAKUPAN PEMBERIAN VITAMIN A PADA BAYI, ANAK BALITA, DAN IBU NIFAS

    MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

    Tabel 33 PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN DANPUSKESMAS

    Tabel 34 PROPORSI PESERTA KB BARU MENURUT JENIS KONTRASEPSI, KECAMATAN, DANPUSKESMAS

    Tabel 35 JUMLAH PESERTA KB BARU DAN KB AKTIF MENURUT KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

    Tabel 36 CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DANPUSKESMAS

    Tabel 37 CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DANPUSKESMAS

    Tabel 38 CAKUPAN DESA/KELURAHAN UCI MENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

    Tabel 39 CAKUPAN IMUNISASI DPT, HB DAN CAMPAK PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

    Tabel 40 CAKUPAN IMUNISASI BCG DAN POLIO PADA BAYI MENURUT JENIS KELAMIN,KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

    Tabel 41 JUMLAH BAYI YANG DIBERI ASI EKSKLUSIF MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN,DAN PUSKESMAS

    Tabel 42 PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING ASI ANAK USIA 6-23 BULAN DARI KELUARGA

    MISKIN MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

    Tabel 43 CAKUPAN PELAYANAN ANAK BALITA MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DANPUSKESMAS

    Tabel 44 JUMLAH BALITA DITIMBANG MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DANPUSKESMAS

    Tabel 45 CAKUPAN BALITA GIZI BURUK YANG MENDAPAT PERAWATAN MENURUT JENISKELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    13/197

    Tabel 48 CAKUPAN PELAYANAN KESEHATAN USIA LANJUT MENURUT JENIS KELAMIN,

    KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

    Tabel 49 PERSENTASE SARANA KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN PELAYANAN GAWATDARURAT (GADAR ) LEVEL I

    Tabel 51 JUMLAH PENDERITA DAN KEMATIAN PADA KLB MENURUT JENIS KLB

    Tabel 50 DESA/KELURAHAN TERKENA KLB YANG DITANGANI < 24 JAM MENURUT

    KECAMATAN DAN PUSKESMAS

    Tabel 52 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN,DAN PUSKESMAS

    Tabel 53 PELAYANAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT MENURUT JENIS KELAMIN, KECAMATAN,DAN PUSKESMAS (Lanjutan)

    Tabel 54 JUMLAH KEGIATAN PENYULUHAN KESEHATAN

    Tabel 55 CAKUPAN JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN PRA BAYAR MENURUT JENISKELAMIN, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

    Tabel 56 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT JALAN MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DANPUSKESMAS

    Tabel 57 CAKUPAN PELAYANAN RAWAT INAP MASYARAKAT MISKIN (DAN HAMPIR MISKIN)MENURUT STRATA SARANA KESEHATAN, JENIS KELAMIN, KECAMATAN, DANPUSKESMAS

    Tabel 58 JUMLAH KUNJUNGAN RAWAT JALAN , RAWAT INAP, DAN KUNJUNGAN GANGGUANJIWA DI SARANA PELAYANAN KESEHATAN

    Tabel 59 ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT

    Tabel 60 INDIKATOR KINERJA PELAYANAN DI RUMAHSAKIT

    Tabel 61 PERSENTASE RUMAH TANGGA BERPERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT MENURUTKECAMATAN DAN PUSKESMAS

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    14/197

    Tabel 65 PERSENTASE KELUARGA MENURUT SARANA AIR MINUM YANG DIGUNAKAN,

    KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

    Tabel 66 PERSENTASE KELUARGA DENGAN KEPEMILIKAN SARANA SANITASI DASARMENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

    Tabel 67 PERSENTASE TEMPAT UMUM DAN PENGELOLAAN MAKANAN (TUPM) SEHATMENURUT KECAMATAN DAN PUSKESMAS

    Tabel 68 PERSENTASE INSTITUSI DIBINA KESEHATAN LINGKUNGANNYA MENURUT

    KECAMATAN DAN PUSKESMAS

    Tabel 69 KETERSEDIAAN OBAT MENURUT JENIS OBAT

    Tabel 70 JUMLAH SARANA PELAYANAN KESEHATAN MENURUT KEPEMILIKAN

    Tabel 71 SARANA PELAYANAN KESEHATAN DENGAN KEMAMPUAN LABKES DANMEMILIKI 4 SPESIALIS DASAR

    Tabel 72 JUMLAH POSYANDU MENURUT STRATA, KECAMATAN, DAN PUSKESMAS

    Tabel 73 UPAYA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASYARAKAT (UKBM) MENURUTKECAMATAN

    Tabel 74 JUMLAH TENAGA MEDIS DI SARANA KESEHATAN

    Tabel 75 JUMLAH TENAGA KEPERAWATAN DI SARANA KESEHATAN

    Tabel 76 JUMLAH TENAGA KEFARMASIAN DAN GIZI DI SARANA KESEHATAN

    Tabel 77 JUMLAH TENAGA KESEHATAN MASYARAKAT DAN SANITASI DI SARANAKESEHATAN

    Tabel 78 JUMLAH TENAGA TEKNISI MEDIS DAN FISIOTERAPIS DI SARANA KESEHATAN

    Tabel 79 ANGGARAN KESEHATAN KABUPATEN/KOTA

    ***

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    15/197

    BABI

    PENDAHULUAN

    Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan sesuai dengan Visi KementerianKesehatan Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan dan dengan Misinya 1)

    Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan masyarakat,termasuk swasta dan masyarakat madani; 2) Melindungi kesehatan masyarakat denganmenjamin tersedianya upaya kesehatan yang paripurna, merata, bermutu, dan

    berkeadilan; 3) Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan; 4)Menciptakan tata kelola kepemerintahan yang baik diperlukan suatu indikator. Indikatoryang tercantum dalam petunjuk teknis ini menyajikan data indikator kesehatan danindikator yang terkait kesehatan yang meliputi: (1) Indikator Derajat Kesehatan yang

    terdiri atas indikator-indikator untuk mortalitas, morbiditas, dan status Gizi; (2) IndikatorUpaya Kesehatan yang terdiri atas pelayanan kesehatan, perilaku hidup sehat, dan

    keadaan lingkungan; serta (3) Indikator Sumber Daya Kesehatan terdiri atas saranakesehatan, tenaga kesehatan, dan pembiayaan kesehatan; dan (4) Indikator lain yangterkait dengan kesehatan.

    Sejak terbitnya Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang PengarusutamaanGender dalam Pembangunan Nasional, perjalanan sosialisasi dan advokasi yangmendorong pelaksanaan pengarusutamaan gender dalam pembangunan yangditerjemahkan dalam kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sangat dinamis.Mulai dari upaya pengintegrasian pengarusutamaan gender dalam dokumen

    perencanaan sampai gender budget statement (Pernyataan Anggaran ResponsifGender). Upaya-upaya tersebut utamanya dalam rangka mewujudkan keadilan dankesetaraan gender. Pengarusutamaan gender (PUG) adalah salah satu strategipembangunan yang dilakukan untuk mencapai kesetaraan gender melaluipengintegrasian permasalahan, aspirasi, kebutuhan, dan permasalahan perempuan danlaki-laki harus dimasukan ke dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan danevaluasi dari seluruh kebijakan, program, proyek dan kegiatan di berbagai bidang

    kehidupan dan pembangunan.

    Dalam petunjuk teknis ini dibuat format baru modifikasi dari Petunjuk Teknis ProfilKesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2007 dalam bentuk data terpilah menurut jeniskelamin. Data terpilah bermanfaat untuk memberi gambaran kondisi, kebutuhan, danpersoalan yang dihadapi laki-laki dan perempuan terkait dengan akses, partisipasi,kontrol, dan manfaat dalam pembangunan bidang kesehatan melalui analisis gender.Bentuk data terpilah dapat berbentuk kuantitatif maupun kualitatif.

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    16/197

    Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kabupaten/Kota edisi ini, selain dalam bentuk hardcopy(buku) juga dilengkapi dengan soft copy/CD (yang berisi link data antar tabel danformula indikator) sehingga memudahkan pengelola data di kabupaten/kota dalam

    penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota.

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    17/197

    BAB

    IITUJUANDANRUANGLINGKUP

    A. TUJUAN

    Tujuan umum Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota ini adalah

    sebagai acuan bagi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk menyusun Profil KesehatanKabupaten/Kota.

    Sedangkan tujuan khusus yang ingin dicapai adalah:

    1.

    Tersedianya acuan mekanisme kerja pengumpulan, pengolahan untuk penyusunan

    Profil Kesehatan Kabupaten/Kota.

    2.

    Tersedianya acuan untuk analisis dan penyajian data Profil KesehatanKabupaten/Kota.

    3.

    Tersedianya acuan tabel-tabel yang diperlukan untuk Penyusunan Profil KesehatanKabupaten/Kota.

    4.

    Tersedianya acuan penjadwalan kegiatan penyusunan Profil KesehatanKabupaten/Kota.

    B. RUANG LINGKUP

    1.

    Jenis Data/Informasi

    Data yang dikumpulkan untuk penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota adalah:

    a.

    Data Umum meliputi data geografi, kependudukan dan sosial ekonomi.b.

    Data Derajat Kesehatan yang meliputi data kematian, data kesakitan, dan data

    status gizi.

    c.

    Data Upaya Kesehatan yang terdiri atas pelayanan kesehatan, perilaku hidupsehat, dan keadaan lingkungan.

    d.

    Data Sumber Daya Kesehatan, antara lain data obat dan perbekalan kesehatan,data Rumah Sakit, Puskesmas, UKBM, dan pembiayaan kesehatan.

    e.

    Data lainnya.

    Data dimaksud diupayakan untuk dapat tersedia secara terpilah menurut jeniskelamin, laki-laki dan perempuan.

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    18/197

    2.

    Sumber Data

    Data untuk penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota diperoleh dari:a.

    Catatan kegiatan Puskesmas baik untuk kegiatan dalam gedung maupun luargedung.

    b.

    Catatan kegiatan Rumah Sakit yang berada di wilayah kabupaten/kota tersebut.

    c.

    Catatan kegiatan yang dilaksanakan langsung oleh Dinas Kesehatan termasukUnit Pelaksana Teknis Kesehatan di wilayah kabupaten/kota.

    d.

    Dokumen Kantor Statistik Kabupaten/Kota, Kantor BKKBN Kabupaten/Kota,Bappeda Kabupaten/Kota, Dinas Pendidikan, dan Kantor Pengolahan Data

    Elektronik Kabupaten/Kota, dan institusi terkait lainnya.e.

    Dokumen Hasil Survei Kabupaten/Kota, Survei Provinsi atau Survei Nasional.

    3.

    Periode Data dan Jadwal Penyusunan

    Periode data yang disajikan dalam Profil Kesehatan Kabupaten/Kota adalah periodeJanuari sampai dengan Desember tahun Profil. Dengan demikian Profil Kesehatan

    Kabupaten/Kota X Tahun 2010 berisi data/informasi tahun 2010.Periode penyusunan profil kesehatan kabupaten/kota dibagi dalam dua tahap yaitutahap pertama berupa tabel lampiran (draf awal: Maret) dan tahap kedua berupanarasi dan tabel (finalisasi: April).

    Mengingat Profil Kesehatan Kabupaten/Kota merupakan sarana menyusun rencanatahunan kesehatan kabupaten/kota tahun berikutnya dan untuk memantau,mengevaluasi pencapaian pembangunan kesehatan di kabupaten/kota makadiharapkan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota telah selesai disusun pada bulan April.

    Hal itu berarti bahwa Profil Kesehatan Kabupaten/Kota Tahun 2010 diharapkan telahselesai disusun pada bulan April tahun 2011.

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    19/197

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    20/197

    BABIII

    MEKANISMEKERJAPENGELOLAANDATA

    A. PENGUMPULAN DATA

    Data untuk penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota ini dapat dikumpulkan dengan

    dua macam cara, yaitu secara pasif dan secara aktif. Secara pasif artinya petugaspengelola data di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota menunggu laporan yang berasal dariPuskesmas, dari seksi-seksi di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang merupakanlaporan hasil kegiatan Program/Proyek dan dari Rumah Sakit serta UPT di wilayah kerjaDinas Kesehatan Kabupaten/Kota tersebut. Sedangkan pengumpulan data secara aktifberarti petugas pengelola data di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berupaya aktifmengumpulkan data ke Puskesmas, ke Rumah Sakit, ke Instansi Dinas Kabupaten/Kotaterkait.

    Tingkat keberhasilan pengumpulan data secara aktif jauh lebih besar dibandingkandengan pengumpulan data secara pasif. Oleh karena itu diharapkan di Dinas KesehatanKabupaten/Kota perlu memiliki tenaga pengelola data yang mempunyai kecakapandalam teknik-teknik pengumpulan data. Hal ini mengingat data/informasi yang

    dihasilkan akan akurat apabila data yang dikumpulkan juga akurat.

    Sedangkan ditinjau dari metode pengumpulan data, terdapat dua metode yaitu: (a)metode rutin, dan (b) metode non-rutin. Pengumpulan data metode rutin dilakukan

    secara terus menerus yang merupakan kegiatan pengelolaan data harian. Data inidikumpulkan dari catatan kegiatan harian atau rekam medik pasien baik yangberkunjung ke Puskesmas maupun Rumah Sakit serta catatan kegiatan pelayanankesehatan di luar gedung Puskesmas. Pengumpulan data metode rutin umumnyadilakukan oleh petugas unit kesehatan, namun demikian juga dapat dilakukan olehkader kesehatan yang melakukan pencatatan kegiatan di Posyandu atau lainnya.Dengan demikian pengumpulan data secara rutin dapat dilakukan dengan periode waktu

    mingguan, bulanan, triwulan, semester atau tahunan.

    Pengumpulan data metode non rutin adalah pengumpulan data sewaktu, yang dilakukanmelalui survei, dengan lingkup kabupaten/kota, provinsi atau nasional yang periodenya

    bisa tahunan, tiga tahunan atau lima tahunan. Masing-masing metode ini mempunyaikelebihan dan kekurangan. Survei misalnya, membutuhkan biaya yang besar dan tidakdiulang dalam periode yang pendek sehingga sulit untuk menggambarkan tren.Sebaliknya catatan kegiatan rutin mampu menggambarkan tren dengan periode pendek

    misalnya bulanan, namun karena kualitas datanya sangat tergantung pelaksanaanpencatatan di masing-masing unit kerja maka gambaran tren tidak terpola dengan

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    21/197

    B. PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA

    Data yang telah dikumpulkan tersebut, kemudian dientri ke dalam format tabel profilyang telah disediakan, sebagaimana tercantum pada lampiran Petunjuk Teknis ini.

    Berdasarkan data yang ada pada tabel-tabel kemudian dilakukan analisis. Terdapatempat jenis analisis data Profil Kesehatan Kabupaten/Kota, yaitu:

    1.

    Analisis Deskriptifadalah upaya menggambarkan/menjelaskan data yang terdapatdalam tabel sesuai karakteristik data yang ditampilkan, termasuk angka rata-rata,

    angka minimum dan maksimum. Misalnya nilai rata-rata cakupan imunisasi bayi,kisaran cakupan imunisasi bayi.

    2.

    Analisis Komparatif adalah upaya menjelaskan data dengan membandingkankarakteristik data wilayah yang satu dengan wilayah lainnya atau perbandingan dataantar waktu, antar jenis kelamin, antar kelompok umur. Secara khusus, dengantersedianya data kesakitan yang terpilah menurut jenis kelamin, dapatdikomparasikan derajat kesehatan, upaya kesehatan, dan sumber daya kesehatanantara laki-laki dan perempuan. Misalnya perbandingan prevalensi gizi buruk padabalita laki-laki dan perempuan.

    3.

    Analisis Kecenderungan adalah upaya untuk menjelaskan data denganmembandingkan data antar waktu dalam periode yang relatif panjang. Misalnyakecenderungan jumlah penderita DBD selama lima tahun terakhir.

    4.

    Analisis Hubunganadalah upaya untuk menjelaskan hubungan/keterkaitan antaravariabel yang satu dengan variabel lainnya, misalnya cakupan K4 pada ibu hamildengan cakupan pertolongan K4 oleh tenaga kesehatan dan kunjungan neonatalserta ibu nifas.

    Untuk mendapatkan hasil analisis data yang baik diperlukan pengetahuan tentangkesehatan, khususnya epidemiologi. Oleh karena itu, penyusun Profil Kesehatan tidakcukup hanya para ahli statistik atau informasi kesehatan, melainkan juga ahli-ahli bidangkesehatan. Akan lebih baik apabila melibatkan para profesional yang ada dikabupaten/kota tersebut seperti dokter, sarjana kesehatan masyarakat, apoteker, bidan,perawat, ahli gizi, ahli kesehatan lingkungan, dan lainnya dalam pelaksanaan analisisdata.

    Kegiatan analisis data tidak dapat dipisahkan dari kegiatan pengemasan informasi.

    Terdapat berbagai macam bentuk sajian informasi, antara lain dalam bentuk teks, tabel,grafik, peta atau kombinasinya. Masing-masing bentuk tersebut mempunyai kelebihandan kekurangannya yang akan disesuaikan dengan jenis informasi yang disajikan.

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    22/197

    Berikut ini adalah contoh-contoh sajian dalam bentuk grafik.

    Grafik Batang, yaitu sajian distribusi frekuensi yang digambarkan dalam bentuk

    bar (batang) untuk membandingkan satu nilai atau lebih dari beberapa kategori

    GAMBAR 1

    PREVALENSI GIZI BURUK PADA BALITA DI KABUPATEN X

    TAHUN 2010

    Sumber: ..

    Grafik Garis, yaitu grafik yang berbentuk garis untuk menggambarkantrends/perkembangan suatu nilai dari waktu ke waktu.

    GAMBAR 2

    ANGKA PENEMUAN KASUS TB PARU DI KABUPATEN XYZ

    TAHUN 2006-2010

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    23/197

    Pie (Lingkaran), yaitu grafik berbentuk lingkaran yang terbagi ke dalam beberapabagian untuk membandingkan suatu nilai (proporsi) dari beberapa kategori.

    GAMBAR 3

    PROPORSI PESERTA KB AKTIF MENURUT METODE KONTRASEPSI

    DI KABUPATEN Y TAHUN 2010

    Sumber : .

    Scatter Diagram, yaitu grafik yang berupa kumpulan titik-titik yang berserak yangmenyajikan sepasang pengamatan (data) dari suatu hal/keadaan (yang diletakkanpada sumbu horisontal dan sumbu vertikal) untuk memperlihatkan ada/tidaknyahubungan antara keduanya (lihat gambar berikut).

    GAMBAR 4

    HUBUNGAN ANTARA TINGGI BADAN DAN BERAT BADAN PENDUDUK

    DI KABUPATEN X TAHUN 2010

    70

    75

    80

    nggi(Inch)

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    24/197

    Pictogram,yaitu grafik yang berupa gambar bentuk-bentuk nyata seperti gambarorang, gambar tempat tidur, dan lain-lain (lihat gambar berikut).

    Sumber : .

    Peta, yaitu grafik yang diwujudkan dalam bentuk peta suatu daerah di manabagian-bagiannya menunjukkan distribusi frekuensi. Peta ini terutama digunakanuntuk menunjukkan distribusi sesuatu dikaitkan dengan geografi (lihat gambarberikut).

    GAMBAR 6.PERSENTASE PENDUDUK MISKIN

    PROVINSI MALUKU UTARA, TAHUN 2010

    Jumlah Puskesmas

    Kabupaten A

    Kabupaten/kota

    21 Puskesmas

    Kabupaten B

    Kabupaten C

    Kota D 25 Puskesmas

    18 Puskesmas

    27 Puskesmas

    GAMBAR 5JUMLAH PUSKESMAS DI PROVINSI Z

    TAHUN 2010

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    25/197

    BABIV

    SISTEMATIKA

    DAN

    DISTRIBUSI

    A. SISTEMATIKA PENYAJIAN

    Sistematika penyajian Profil Kesehatan Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut.

    Bab-1 : PendahuluanBab ini berisi penjelasan tentang maksud dan tujuan profil kesehatan dan sistematikadari penyajiannya.

    Bab-2 : Gambaran Umum

    Bab ini menyajikan tentang gambaran umum kabupaten/kota. Selain uraian tentangletak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan dan faktor-faktor lainnya misalkependudukan, ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lingkungan.

    Bab-3 : Situasi Derajat Kesehatan

    Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka kematian, angka kesakitan, danangka status gizi masyarakat.

    Bab-4 : Situasi Upaya Kesehatan

    Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan rujukandan penunjang, pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan lingkungan

    dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat, pelayanan kefarmasian dan alatkesehatan, pelayanan kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan kesehatanyang diuraikan dalam bab ini juga mengakomodir indikator kinerja Standar PelayananMinimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan kesehatan lainnya yangdiselenggarakan oleh kabupaten/kota.

    Bab-5 : Situasi Sumber Daya Kesehatan

    Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaankesehatan dan sumber daya kesehatan lainnya.

    Bab-6 : Kesimpulan

    Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang perlu disimak dan ditelaah lebihlanjut dari Profil Kesehatan Kabupaten/Kota di tahun yang bersangkutan. Selainkeberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga mengemukakan hal-hal yangdianggap masih kurang dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    26/197

    B. DISTRIBUSI PROFIL KESEHATAN

    Distribusi Profil Kesehatan Kabupaten/Kota adalah sebagai berikut:

    Bupati/Walikota

    DPRD Kabupaten/Kota

    Instansi tingkat Kabupaten/Kota termasuk Bappeda

    Puskesmas, dan UPT Kesehatan lainnya

    Rumah Sakit Pemerintah dan Swasta

    Dinas Kesehatan Provinsi

    Kementerian Kesehatan c.q Pusat Data dan Informasi

    LSM Kesehatan di Kabupaten/Kota

    ***

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    27/197

    BABV

    INDIKATOR

    KESEHATAN

    PADA

    PROFILKESEHATANKABUPATEN/KOTA

    Profil Kesehatan Kabupaten/Kota merupakan salah satu sarana untuk menggambarkansituasi dan kondisi kesehatan masyarakat di Kabupaten/Kota dan merupakan salah satusarana untuk mengevaluasi hasil penyelenggaraan pembangunan kesehatan. Untuk itu

    diperlukan adanya indikator-indikator kesehatan dan indikator lainnya yang terkait.

    Adapun indikator-indikator tersebut dikelompokkan menjadi:

    A.

    GAMBARAN UMUM

    1.

    Luas Wilayah.

    2.

    Jumlah Kecamatan.

    3.

    Jumlah Desa/Kelurahan.4.

    Jumlah Penduduk menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur.5.

    Jumlah Rumah Tangga/Kepala Keluarga.

    6.

    Kepadatan Penduduk.

    7.

    Rasio Beban Tanggungan.

    8.

    Rasio Jenis Kelamin.

    9.

    Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Melek Huruf.

    10.

    Persentase Penduduk Laki-laki dan Perempuan berusia 10 Tahun ke Atas menurut

    Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan.

    B.

    DERAJAT KESEHATAN

    B.1. ANGKA KEMATIAN

    11.

    Angka Kematian Bayi per-1.000 Kelahiran Hidup.

    12.

    Angka Kematian Balita per-1.000 Kelahiran Hidup.13.

    Jumlah Kematian Ibu.

    B.2. ANGKA KESAKITAN

    14.

    Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit Acute Flaccid Paralysis(AFP) per-100.000 Penduduk

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    28/197

    25.Jumlah Kasus Penyakit Menular yang Dapat Dicegah dengan Imunisasi (PD3I).

    26.Angka Kesakitan Demam Berdarah Dengue (DBD) per-100.000 Penduduk.

    27.Angka Kematian Demam Berdarah Dengue (DBD).

    28.Angka Kesakitan Malaria per-1.000 Penduduk.29.Angka Kematian Malaria.

    30.Kasus Penyakit Filariasis Ditangani.

    B.3. STATUS GIZI

    31.Persentase Berat Bayi Lahir Rendah.

    32.Persentase Balita dengan Gizi Kurang

    33.Persentase Balita dengan Gizi Buruk.

    C.

    UPAYA KESEHATAN

    C.1. PELAYANAN KESEHATAN

    34.Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-1.

    35.

    Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K-4.

    36.

    Cakupan Pertolongan Persalinan oleh Tenaga Kesehatan.

    37.

    Cakupan Pelayanan Nifas.

    38.

    Persentase Cakupan Imunisasi TT Ibu Hamil.

    39.

    Persentase Ibu Hamil yang Mendapatkan Tablet Fe.40.

    Cakupan Komplikasi Kebidanan yang Ditangani.

    41.

    Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang Ditangani.

    42.

    Cakupan Pemberian Vitamin A pada Bayi.

    43.

    Cakupan Pemberian Vitamin A pada Anak Balita.

    44.

    Cakupan Pemberian Vitamin A pada Ibu Nifas.

    45.

    Persentase Peserta KB Aktif menurut Jenis Kontrasepsi.

    46.

    Persentase Peserta KB Baru menurut Jenis Kontrasepsi.

    47.

    Persentase Peserta KB Baru.

    48.

    Persentase Peserta KB Aktif.

    49.

    Cakupan Kunjungan Neonatus.

    50.

    Cakupan Kunjungan Bayi.

    51.

    Cakupan Desa /kelurahan Universal Child Immunization (UCI).

    52.

    Persentase Cakupan Imunisasi Bayi.

    53.

    Persentase Bayi yang Mendapat ASI Eksklusif.

    54.

    Cakupan Pemberian Makanan Pendamping ASI pada Anak Usia 6-24 Bulan KeluargaMiskin.

    55.

    Jumlah Balita Ditimbang.56.

    Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan.

    57.

    Cakupan Pelayanan Anak Balita.

    58.

    Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat.

    59.

    Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat.

    60. Cakupan Pelayanan Kesehatan Usila.

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    29/197

    C.2. AKSES DAN MUTU PELAYANAN KESEHATAN:

    67.

    Cakupan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Pra Bayar.

    68.

    Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Masyarakat Miskin (dan Hampir Miskin).69.

    Cakupan Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Masyarakat Miskin (dan Hampir Miskin).

    70.

    Jumlah Kunjungan Rawat Jalan, Rawat Inap di Sarana Pelayanan Kesehatan.

    71.

    Jumlah Kunjungan Gangguan Jiwa di Sarana Pelayanan Kesehatan.

    72.

    Angka Kematian Pasien di Rumah Sakit.

    73.

    Indikator Kinerja Pelayanan di Rumah Sakit.

    C.3. PERILAKU HIDUP MASYARAKAT:

    74.Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS.

    C.4. KEADAAN LINGKUNGAN

    75.

    Persentase Rumah Sehat.

    76.

    Persentase Rumah/Bangunan yang Diperiksa Jentik Nyamuk Aedes.

    77.

    Persentase Keluarga menurut Jenis Sarana Air Bersih yang Digunakan.

    78.

    Persentase Keluarga dengan Kepemilikan Sarana Sanitasi Dasar.

    79.

    Persentase Tempat-tempat Umum dan Pengelolaan Makanan (TUPM) Sehat.

    80.

    Persentase Institusi Dibina Kesehatan Lingkungannya.

    D.

    SUMBERDAYA KESEHATAN

    D.1. SARANA KESEHATAN

    81.

    Ketersediaan Obat menurut Jenis Obat.

    82.

    Jumlah Sarana Pelayanan Kesehatan menurut Kepemilikan/Pengelola.

    83.

    Sarana Pelayanan Kesehatan dengan Kemampuan Labkes dan Memiliki 4 SpesialisDasar.

    84.

    Posyandu menurut Strata.

    85.

    Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM).

    86.

    Data Dasar Puskesmas.

    D.2. TENAGA KESEHATAN

    87.

    Jumlah dan Rasio Tenaga Medis (dokter umum, spesialis, dokter gigi) di SaranaKesehatan.

    88.

    Jumlah dan Rasio Tenaga Keperawatan (bidan, perawat) di Sarana Kesehatan.

    89.

    Jumlah dan Rasio Tenaga Kefarmasian (apoteker, asisten apoteker) di SaranaKesehatan.

    90.

    Jumlah dan Rasio Tenaga Gizi (ahli gizi) di Sarana Kesehatan.

    91.

    Jumlah dan Rasio Tenaga Kesehatan Masyarakat (kesmas, sanitarian) di SaranaKesehatan.

    92. Jumlah dan Rasio Tenaga Teknisi Medis dan Fisioterapis di Sarana Kesehatan.

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    30/197

    Keterkaitan indikator antar tabel, yaitu :

    Jumlah Penduduk berdasarkan Kecamatan : Tabel 1 dan 2

    Jumlah Penduduk berdasarkan Puskesmas : Tabel 10, 16 dan 55Jumlah Lahir Hidup : Tabel 6, 8, 26 dan 36Jumlah Bayi : Tabel 32, 37, 39, 40 dan 41Jumlah Balita : Tabel 13, 27, 43, dan 44Jumlah Penderita Kusta : Tabel 17 dan 18Jumlah Ibu Hamil : Tabel 28, 29, 30 dan 31Jumlah Peserta KB Aktif : Tabel 33 dan 35Jumlah Peserta KB Baru : Tabel 34 dan 35

    Jumlah Desa/Kelurahan : Tabel 38 dan 50

    Jumlah Masyarakat Miskin dan Hampir Miskin : Tabel 56 dan 57Jumlah Pasien Keluar : Tabel 59 dan 60

    Jumlah Keluarga : Tabel 64 dan 66Jumlah Posyandu : Tabel 70, 72 dan 73

    Pada Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota dalam bentuk softcopy (CD) dilengkapi dengan rumus-rumus sehingga petugas cukup mengisikan data

    maka secara otomatis akan tampil jumlah kabupaten/kota, persentase dari indikatoryang ditampilkan dan link data antar tabel satu dengan yang lainnya. Adapun langkah-langkah pengoperasiannya adalah sebagai berikut:

    1.

    JUDUL

    Pada Tabel 1, tulis nama kabupaten/kota dan tahun pembuatan profil kesehatanpada kolom titik-titik (...........) maka untuk tabel-tabel selanjutnya akan tertulis

    seperti di Tabel 1.

    Gambar 5.1PENULISAN NAMA KABUPATEN/KOTA DAN TAHUN PEMBUATAN PROFIL

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    31/197

    2.

    NAMA KECAMATAN

    Pada Tabel 1, tulis nama kecamatan yang terdapat di kabupaten/kota, maka untuk

    tabel selanjutnya yang ada nama kecamatan akan tertulis seperti pada Tabel 1(untuk tabel yang hanya memiliki kolom kecamatan saja, tanpa kolom puskesmas).

    Tersedia 20 baris nama kecamatan, bila lebih 20 maka dapat meng-insert barissesuai dengan jumlah kecamatan yang ada pada Tabel 1. Untuk tabel selanjutnyasetelah meng-insert baris selanjutnya copy nama kecamatan di atasnya untuktambahan nama kecamatan tambahan maka akan tampil seperti Tabel 1. Sedangkan

    untuk mengurangi baris sesuai dengan kebutuhan, baris terakhir (Jumlah Kab/Kota)jangan didelete. Seperti contoh Gambar 5.2 di bawah, bila di Kabupaten hanya

    terdapat 10 Kecamatan maka baris ke 11 dan 20 dapat didelete.

    Gambar 5.2

    PENULISAN NO.URUT DAN NAMA KECAMATAN

    3.

    JUMLAH PENDUDUK DAN LAIN-LAIN (KETERKAITAN INDIKATOR ANTARTABEL DI ATAS)

    Jumlah penduduk sasaran program, seperti jumlah penduduk, jumlah balita, jumlahibu hamil, dan jumlah wanita usia subur akan otomatis terisi sama dengan tabelrujukan. Jadi, pengelola data tidak perlu mengisi berkali-kali pada kolom/nilai yang

    sama pada tabel yang berbeda.

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    32/197

    4 NAMA PUSKESMAS

    Pada tabel 6, tulis nomor urut, nama kecamatan dan puskesmas yang ada pada

    kabupaten pada kabupaten maka tabel selanjutnya yang memiliki kolom kecamatandan puskesmas akan mengikuti.

    Gambar 5.3

    PENULISAN NAMA KECAMATAN DAN PUSKESMAS

    ***

    HHGHGHGHG NGGHGHG HHGHGH CGFHFHFH FGFHFH DCGFGFGFGF

    4.

    NAMA PUSKESMASPada Tabel 6, tulis nomor urut, nama kecamatan danpuskHGHGHGHGHGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGGHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH NNNNNNNNNNNNNNNNNNNN

    HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH

    HHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHesmas yang ada pada kabupaten maka tabel selanjutnya yang memiliki kolomkecamatan dan puskesmas akanmengikuti.jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj

    jjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjjj NAMA PUSKESMASPada Tabel6, tulis nomor urut, nama kecamatan dan puskesmas yang ada pada kabupaten maka

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    33/197

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    34/197

    KABUPATEN 0

    TAHUN 0

    L P L + P Satuan

    A. GAMBARAN UMUM

    1 Luas Wilayah Km2

    Tabel 1

    2 Jumlah Desa/Kelurahan Desa/Kel Tabel 1

    3 Jumlah Penduduk Jiwa Tabel 2

    4 Rata-rata jiwa/rumah tangga Jiwa Tabel 1

    5 Kepadatan Penduduk /Km2

    Jiwa/Km2

    Tabel 1

    6 Rasio Beban Tanggungan Tabel 2

    7 Rasio Jenis Kelamin Tabel 2

    8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf % Tabel 4

    9 Penduduk 10 tahun ke atas dengan pendidikan tertinggi

    SMP+ % Tabel 5

    B. DERAJAT KESEHATANB.1 Angka Kematian

    10 Jumlah Lahir Hidup Bayi Tabel 6

    11An ka Lahir Mati dila orkan Tabel 6

    RESUME PROFIL KESEHATAN

    ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

    12 Jumlah Bayi Mati Bayi Tabel 7

    13Angka Kematian Bayi (dilaporkan) per 1.000 KH Tabel 7

    14 Jumlah Balita Mati Balita Tabel 7

    15Angka Kematian Balita (dilaporkan) per 1.000 KH Tabel 7

    16 Jumlah Kematian Ibu Ibu Tabel 817Angka Kematian Ibu (dilaporkan) per 100.000 KH Tabel 8

    B.2 Angka Kesaki tan

    18AFP Rate (non polio) < 15 th per 100.000 pend

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    35/197

    L P L + P Satuan

    ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

    21Angka kematian akibat TB Paru per 100.000 penduduk Tabel 10

    22Angka Penemuan Kasus TB Paru (CDR) % Tabel 11

    23 Success Rate TB Paru % Tabel 12

    24 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani % Tabel 13

    25 Jumlah Kasus Baru HIV Kasus Tabel 14

    26 Jumlah Kasus Baru AIDS Kasus Tabel 14

    27 Jumlah Infeksi Menular Seksual Lainnya Kasus Tabel 14

    28 Jumlah Kematian karena AIDS Jiwa Tabel 14

    29 Donor darah diskrining positif HIV % Tabel 1530 Persentase Diare ditemukan dan ditangani % Tabel 16

    31 Jumlah Kasus Baru Kusta (Pausi Basiler) Kasus Tabel 17

    32 Jumlah Kasus Baru Kusta (Multi Basiler) Kasus Tabel 17

    33Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) per 100.000 penduduk Tabel 17

    34 Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun % Tabel 18

    35 Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta % Tabel 18

    36Angka Prevalensi Kusta per 10.000 Penduduk Tabel 19

    37 Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) % Tabel 2038 Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) % Tabel 20

    39 Jumlah Kasus Difteri Kasus Tabel 21

    40 Case Fatality Rate Difteri % Tabel 21

    41 Jumlah Kasus Pertusis Kasus Tabel 21

    42 Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) Kasus Tabel 21

    43 Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) % Tabel 21

    44 Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum Kasus Tabel 21

    45 Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum % Tabel 21

    46 Jumlah Kasus Campak Kasus Tabel 22

    47 Case Fatality Rate Campak % Tabel 22

    48 Jumlah Kasus Polio Kasus Tabel 22

    49 Jumlah Kasus Hepatitis B Kasus Tabel 22

    50 Incidence Rate DBD per 100.000 penduduk Tabel 23

    51 Case Fatality Rate DBD % Tabel 23

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    36/197

    L P L + P Satuan

    ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

    52Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence) per 1.000 penduduk Tabel 24

    53 Case Fatality Rate Malaria % Tabel 24

    54Angka Kesakitan Filariasis per 100.000 penduduk Tabel 25

    B.3 Status Gizi

    55 Bayi baru lahir ditimbang % Tabel 26

    56 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) % Tabel 26

    57 Balita Gizi Baik % Tabel 27

    58 Balita Gizi Kurang % Tabel 27

    59 Balita Gizi Buruk % Tabel 27

    C. UPAYA KESEHATAN

    C.1 Pelayanan Kesehatan

    60 Kunjungan Ibu Hamil (K1) % Tabel 28

    61 Kunjungan Ibu Hamil (K4) % Tabel 28

    62 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan % Tabel 28

    63 Pelayanan Ibu Nifas % Tabel 2864 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ % Tabel 29

    65 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 % Tabel 30

    66 Bumil Risti/Kom likasi ditan ani % Tabel 31

    67 Neonatal Risti/Komplikasi ditangani % Tabel 31

    68 Bayi Mendapat Vitamin A % Tabel 32

    69Anak Balita Mendapat Vitamin A % Tabel 32

    70 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A % Tabel 32

    71 Peserta KB Baru % Tabel 3572 Peserta KB Aktif % Tabel 35

    73 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) % Tabel 36

    74 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) % Tabel 36

    75 Kunjungan Bayi (minimal 4 kali) % Tabel 37

    76 Desa/Kelurahan UCI % Tabel 38

    77 Cakupan Imunisasi Campak Bayi % Tabel 39

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    37/197

    L P L + P Satuan

    ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

    78 Drop-Out Imunisasi DPT1-Campak % Tabel 39

    79 Bayi yang diberi ASI Eksklusif % Tabel 41

    80 Pemberian MP-ASI pada anak 6-23 bulan dari Gakin % Tabel 42

    81 Cakupan Pelayanan Anak Balita (minimal 8 kali) % Tabel 43

    82 Balita ditimbang % Tabel 44

    83 Balita berat badan naik % Tabel 44

    84 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) % Tabel 44

    85 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan % Tabel 45

    86 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD danSetingkat

    % Tabel 46

    87 Cakupan Pelayanan Kesehatan Siswa SD dan

    Setingkat

    % Tabel 47

    88 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) % Tabel 48

    89 Sarkes dgn kemampuan yan. gadar level 1 % Tabel 49

    90 Desa/Kel. terkena KLB ditangani < 24 jam % Tabel 51

    91 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap Tabel 52

    92 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal sekolah Tabel 4993 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi sekolah Tabel 49

    94 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) % Tabel 53

    95 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) % Tabel 53

    96 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan

    mulut % Tabel 53

    C.2Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

    97 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kes. Pra Bayar % Tabel 5598 Penduduk Miskin (dan hampir miskin) dicakup

    Askeskin/Jamkesmas % Tabel 56

    99 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat

    Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 1

    %

    Tabel 56

    100 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat

    Pelayanan Rawat Jalan di Sarana Kes. Strata 2&3

    %

    Tabel 56

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    38/197

    L P L + P Satuan

    ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

    101 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat

    Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 1

    %

    Tabel 57

    102 Pasien Maskin (dan hampir miskin) Mendapat

    Pelayanan Rawat Inap di Sarana Kes. Strata 2&3

    %

    Tabel 57

    103 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan % Tabel 58

    104 Cakupan Kunjungan Rawat Inap % Tabel 58

    105 Gross Death Rate (GDR) di RS per 100.000 pasien keluar Tabel 59

    106 Nett Death Rate (NDR) di RS per 100.000 pasien keluar Tabel 59

    107 Bed Occupation Rate (BOR) di RS % Tabel 60108 Length of Stay (LOS) di RS Hari Tabel 60

    109 Turn of Interval (TOI) di RS Hari Tabel 60

    C.3 Perilaku Hidup Masyarakat

    110 Rumah Tangga ber-PHBS % Tabel 61

    C.4 Keadaan Lingkungan

    111 Rumah Sehat % Tabel 62112 Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes % Tabel 63

    113 Keluarga dengan sumber air minum terlindung % Tabel 65

    114 Keluarga memiliki Jamban Sehat % Tabel 66

    115 Keluarga memiliki Tempat Sampah Sehat % Tabel 66

    116 Keluarga memiliki Pengelolaan Air Limbah Sehat % Tabel 66

    117 TUPM Sehat % Tabel 67

    118 Institusi dibina kesehatan lingkungannya % Tabel 68

    D. SUMBERDAYA KESEHATAN

    D.1 Sarana Kesehatan

    119 Jumlah Rumah Sakit Umum Tabel 70

    120 Jumlah Rumah Sakit Khusus Tabel 70

    121 Jumlah Puskesmas Perawatan Tabel 70

    122 Jumlah Puskesmas non-Perawatan Tabel 70

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    39/197

    L P L + P Satuan

    ANGKA/NILAINO INDIKATOR No. Lampiran

    123 Jumlah Apotek Tabel 70

    124 Sarkes yang memiliki laboratorium kesehatan % Tabel 71

    125 Sarkes yang memiliki 4 spesialis dasar % Tabel 71

    126 Jumlah Posyandu Posyandu Tabel 72

    127 Posyandu Aktif % Tabel 72

    128 Rasio posyandu per 100 balita per 100 balita Tabel 72

    129 Jumlah Desa Siaga Desa Tabel 73

    130 Desa Siaga Aktif % Tabel 73

    131 Jumlah Poskesdes Poskesdes Tabel 73

    D.2 Tenaga Kesehatan

    132 Jumlah Dokter Spesialis Orang Tabel 74

    133 Rasio Dokter Spesialis per 100.000 penduduk Tabel 74

    134 Jumlah Dokter Umum Orang Tabel 74

    135 Rasio Dokter Umum per 100.000 penduduk Tabel 74

    136 Jumlah Dokter Gigi Orang Tabel 74

    137 Jumlah Bidan Orang Tabel 75

    138 Rasio Bidan per 100.000 penduduk Tabel 75

    139 Jumlah Perawat Orang Tabel 75

    140 Jumlah Perawat Gigi Orang Tabel 75

    um a enaga e armas an rang Tabel 76

    142 Jumlah Tenaga Gizi Orang Tabel 76

    143 Jumlah Tenaga Kesmas Orang Tabel 77

    144 Jumlah Tenaga Sanitasi Orang Tabel 77

    145 Jumlah Tenaga Teknisi Medis Orang Tabel 78

    146 Jumlah Fisioterapis Orang Tabel 78

    D.3 Pembiayaan Kesehatan

    147 Total Anggaran Kesehatan Rp Tabel 79

    148APBD Kesehatan thd APBD Kab/Kota % Tabel 79

    149Anggaran Kesehatan Perkapita Rp Tabel 79

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    40/197

    TABEL 1

    LUAS WILAYAH, JUMLAH DESA/KELURAHAN, JUMLAH PENDUDUK, JUMLAH RUMAH TANGGA,

    DAN KEPADATAN PENDUDUK MENURUT KECAMATAN

    KABUPATEN

    TAHUN

    LUAS JUMLAH RATA-RATA KEPADATAN

    WILAYAH RUMAH JIWA/RUMAH PENDUDUK

    (km2) TANGGA TANGGA per km

    2

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

    JUMLAH (KAB/KOTA)

    Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/Kota

    - sumber lain... (sebutkan)

    JUMLAH

    PENDUDUK

    JUMLAH

    NO KECAMATANDESA KELURAHAN DESA+KEL.

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    41/197

    TABEL 1

    DEFINISI OPERASIONAL

    FORMULA

    Rata-rata Jiwa/Rumah Tangga samayangukurun waktpadadanwilayahdigarumah tangJumlah

    u tertentukurun waktpadayahsuatu wiladipendudukJumlah=

    Kepadatan

    Penduduk/km2 samayangukurun waktpada)(kmwilayahLuas

    u tertentukurun waktpadayahsuatu wiladipendudukJumlah2

    =

    Desa : Kesatuan masyarakat hukum yang memiliki kewenangan untuk mengatur dan mengurus

    kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan istiadat setempat yang diakui dalam

    sistem pemerintahan nasional dan berada di bawah kabupaten

    Kelurahan : Suatu wilayah kerja lurah sebagai perangkat daerah kabupaten/kota dalam wilayah kerja

    kecamatan

    Rumah Tangga : Seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik, danbiasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur

    Kepadatan Penduduk : Jumlah penduduk di satu wilayah per-km2

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    42/197

    TABEL 2

    JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, KELOMPOK UMUR,

    RASIO BEBAN TANGGUNGAN, RASIO JENIS KELAMIN, DAN KECAMATANKABUPATEN 0

    TAHUN 0

    JUMLAH PENDUDUK

    LAKI-LAKI PEREMPUAN

    0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH 0-4 5-14 15-44 45-64 >=65 JUMLAH1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17

    JUMLAH (KAB/KOTA)

    Sumber: - Kantor Statistik Kabupaten/kota - sumber lain... (sebutkan)

    Catatan : Jumlah kolom 3 = jumlah kolom 9 + jumlah kolom 15, yaitu sebesar: 0

    RASIO

    BEBAN

    TANG

    GUNGAN

    RASIO

    JENIS

    KELAMIN

    NO KECAMATANJUMLAH

    PENDUDUK

  • 8/9/2019 Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan Kab Kota 4

    43/197

    TABEL 2

    DEFINISI OPERASIONAL

    Rasio Beban Tanggungan : Perbandingan antara banyaknya orang yang belum produktif (usia kurang dari 15 tahun) dan

    tidak produktif lagi (usia 65 tahun ke atas) dengan banyaknya orang yang termasuk usia produktif

    (15-64 tahun)

    Rasio Jenis Kelamin : Perbandingan banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu

    daerah dan waktu tertentu

    FORMULA

    Rasio Beban Tanggungan100x

    samayangukurun waktdanwilayahditahun64-15usiapendudukJumlah

    u tertentukurun waktpadayahsuatu wiladitahun64dantahun15usiapendudukJumlah >