petunjuk teknis pelaksanaan pendataan dan …
TRANSCRIPT
PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN PENDATAAN DANPRESENSI PEGAWAI
BKD Provinsi Jawa Tengah
Dasar Hukum•Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur SipilNegara;
•Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang DisiplinPegawai Negeri Sipil;
•Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang ManajemenPegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja;
•Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Perubahanatas Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 TentangManajemen Pegawai Negeri Sipil;
•Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara danReformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 2020 Tanggal 16 Maret2020 Tentang Penyesuaian Sistem Kerja Aparatur Sipil NegaraDalam Upaya Pencegahan Penyebaran COVID-19 Di LingkunganInstansi Pemerintah;
•Surat Edaran Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara danReformasi Birokrasi Nomor 67 Tahun 2020 Tanggal 4 September2020 Tentang Perubahan Atas Surat Edaran MenteriPendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor58 Tahun 2020 Tentang Sistem Kerja Pegawai Aparatur SipilNegara Dalam Tatanan Normal Baru;
•Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 2 Tahun 2020 tentangPerubahan Atas Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 51Tahun 2016 tentang Hari dan Jam Kerja Serta Penilaian KinerjaSecara Elektronik Aparatur Sipil Negara Di LingkunganPemerintah Provinsi Jawa Tengah;
•Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 061.2/166 tanggal30 Januari 2020 Tentang Hari Dan Jam Kerja Di LingkunganPemerintah Provinsi Jawa Tengah;
•Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah Nomor 965/09162 Tanggal30 September 2020 Tentang Pedoman Teknis PelaksanaanPresensi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah ProvinsiJawa Tengah;
•Surat Edaran Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor000/896 tanggal 15 Maret 2020 tentang Pelaksanaan PresensiPegawai.
Dasar Hukum (lanjutan)
Sistem InformasiManajemen Kepegawaian
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian dan
GRMS (Government Resources Management System)
Simpeg:
- eTPK
- eKinerja
- dll.
INTEGRASI LAYANAN KEPEGAWAIAN
Bid. Inka: Bid. Mutasi
Sekretariat
Bid. PPPBid. PKPKepala
BKD
(Simpeg, ePresensi,
eGaji, eFile)
• Pengelolaan data
kepeg, presensi & gaji
• Digitalisasi dok
(eKasus)
• Monitoring disiplin
pegawai
(eDoc)
• Percepatan admistrasi
(eJFK,eTPK,TMMK)
• Pengelolaan JFT/K
• Pertimbangan
kompetensi jabatan
• Pelaks ujian melalui
media komputer
(eJFU,eMutasi,eKP)
• Pengelolaan JFU
• Mutasi kepeg
• KP elektronik
Upenkom
(eKasus)
• Assessment Center
DatabaseDatabase
Clustered
LDAP
SSO
Web services
Back Office
Apps
Sinaga
Apps
Prestasi
Kerja
(SKP)
Cuti Online
Monitoring
PresensiE-File
Monitoring
TakeHome
Pay
Presensi
online
Simpeg
E-File
Gaji
writes
reads
reads reads
Security &
Single
Sign On
(SSO)
Verbatim
Mutasi
Online
Assesor
Meeting
CAT
Pengajuan
Mutasi
JKK &
JKM
Claims
Buku Saku
DigitalPortalSLKS
Ujian
DinasPenggunaa
n gelar
writes
Mobile Apps
JKK &
JKME-Kasus
E-Cerai
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)
1. SIMPEG merupakan tulang punggung (backbone)
data kepegawaian yang digunakan oleh seluruh
aplikasi dan layanan kepegawaian dan stakeholder
(GRMS / SIM pada SKPD, TASPEN, BPJS, BANK
JATENG, SAPK BKN, TAPERA, dll)
2. Integrasi Simpeg dengan layanan kepegawaian lain
guna menghindari duplikasi input data dan duplikasi
proses sehingga efektif dan efisien dalam
mendukung percepatan layanan kepegawaian serta
reformasi birokrasi;
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)
Dalam rangka tertib administrasi dan kelancaran
proses layanan kepegawaian dan penggajian,
mohon untuk dapat mengisi / input data
kepegawaian pada Aplikasi Simpeg dan Efile.
Pengisian / input mulai tanggal 22 Februari 2020
s.d. 28 Februari 2020 (setelah itu akses akan
ditutup).
SOP PELAKSANAAN PRESENSI PEGAWAI
1. ASN melaksanakan tugas di unit kerja wajib melaksanakan presensi
masuk dan pulang kerja dalam satu hari kerja sesuai ketentuan hari
dan jam kerja;
2. ASN yang melaksanakan work from home, dan penugasan luar
lainnya kecuali dinas luar, wajib melaksanakan presensi sebanyak 1
(satu) kali dalam sehari menggunakan Presensi Mobile;
3. ASN dapat melaksanakan presensi saat masuk kerja paling awal 3
(tiga) jam sebelum jam masuk kerja yang sudah ditetapkan;
4. ASN yang melaksanakan presensi setelah jam mulai kerja
dinyatakan terlambat dan keterlambatan terakumulasi dalam
kekurangan waktu kerja (tanpa perhitungan kompensasi kelebihan
waktu kerja);
SOP Pelaksanaan Presensi Pegawai
SOP Pelaksanaan Presensi Pegawai
5. ASN yang melaksanakan presensi masuk lebih dari setengah waktu
kerja dinyatakan tidak melaksanakan presensi masuk kerja;
Contoh :
a. Untuk ketentuan waktu kerja pukul 07.00 – 15.30 WIB, apabila
ASN melaksanakan presensi masuk kerja pukul 11.16 WIB
dinyatakan tidak melaksanakan presensi masuk kerja dan
terakumulasi dalam kekurangan waktu kerja;
b. Untuk ketentuan waktu kerja pukul 07.00 – 14.00 WIB, apabila
ASN melaksanakan presensi masuk kerja pukul 10.31 WIB
dinyatakan tidak melaksanakan presensi masuk kerja dan
terakumulasi dalam kekurangan waktu kerja;
6. ASN dapat melaksanakan presensi pulang paling akhir 7 (tujuh) jam
setelah jam pulang kecuali sistem kerja shift paling akhir 3 (tiga) jam
setelah jam pulang kerja (Rumah Sakit, Penjaga Malam,dll).
7. ASN yang melaksanakan presensi sebelum jam pulang kerja
dinyatakan pulang cepat atau pulang awal dan terakumulasi dalam
kekurangan waktu kerja;
8. ASN yang melaksanakan presensi pulang kurang dari setengah
waktu kerja, dinyatakan tidak melaksanakan presensi pulang kerja;
Contoh :
a. Untuk ketentuan waktu kerja pukul 07.00 – 15.30 WIB, apabila
ASN melaksanakan presensi masuk kerja sebelum pukul 07.00
WIB dan melaksanakan presensi pulang kerja pukul 11.14 WIB
dinyatakan tidak melaksanakan presensi pulang kerja dan
terakumulasi dalam kekurangan waktu kerja;
b. Untuk ketentuan waktu kerja pukul 07.00 – 14.00 WIB, apabila
ASN melaksanakan presensi masuk kerja sebelum pukul 07.00
WIB dan melaksanakan presensi pulang kerja pukul 10.29 WIB
dinyatakan tidak melaksanakan presensi pulang kerja dan
terakumulasi dalam kekurangan waktu kerja;
SOP Pelaksanaan Presensi Pegawai
SOP Pelaksanaan Presensi Pegawai
10. ASN yang hanya melaksanakan salah satu presensi masuk atau
pulang kerja saja dinyatakan kekurangan setengah waktu kerja;
11. Apabila terdapat perubahan data (mutasi), Admin SKPD
mengajukan secara resmi dan berjenjang kepada BKD untuk
dilakukan pembaharuan/penyesuaian data dan SKPD lama agar
berkoordinasi dengan SKPD baru dalam proses penyesuaian data
dimaksud;
12. SKPD bertanggung jawab dalam pengelolaan data presensi
masing-masing pegawai di unit kerjanya.
Presensi Menggunakan Mesin Presensi
Presensi dilaksanakan dengan cara menempelkan sidik jari
yang sudah didaftarkan pada mesin presensi;1
2
3
4
ASN memastikan bahwa presensi yang dilaksanakan telah
terverifikasi oleh mesin presensi (contoh keluar tanda
centang (V), suara “terimakasih”, dll);
Presensi wajib tampak muka (melepas sementara
topi/helm/tutup kepala, kacamata hitam, masker);
Wajib menggunakan pakaian dinas sesuai dengan ketentuan;
5 Dalam keadaan force majeure (bencana alam, wabah
penyakit, kebakaran,dll) BKD Provinsi Jawa Tengah
berwenang untuk mematikan mesin presensi.
PRESENSI MOBILE
Persiapan pelaksanaan Presensi Mobile
01
02
03
04
ASN wajib memastikan penggunaan ponsel pintar
(smartphone) yang kompatibel dan kelancaran koneksi
jaringan internet;
ASN wajib mengunduh aplikasi Sinaga dari
playstore di ponsel pintar (smartphone) masing-
masing;
05
ASN melakukan instalasi Sinaga dan wajib
mengijinkan permintaan akses kamera, GPS dan
penyimpanan (storage);
ASN login Aplikasi Sinaga sesuai dengan user name
dan password masing-masing;
ASN mengaktifkan GPS pada perangkat ponsel
pintar (smartphone).
Presensi Mobile Reguler
Presensi dilaksanakan di lingkungan unit kerja masing-masing sesuai
dengan koordinat lokasi yang telah ditentukan;01
02
03
04
Presensi dilaksanakan dengan cara masuk ke menu presensi pada Aplikasi
Sinaga kemudian akan muncul koordinat lokasi SKPD masing-masing ASN;
Apabila koordinat lokasi SKPD tidak muncul maka tekan icon refresh untuk
memunculkan koordinat lokasi kerja atau apabila diperlukan dapat
mematikan dan menghidupkan kembali GPS (location), kemudian klik atau
tap pada icon sidik jari sesuai koordinat lokasi;
Melakukan swafoto (selfie) wajib tampak muka (melepas sementara
topi/helm/tutup kepala, kacamata hitam, masker) dengan memperlihatkan
background/latar belakang lokasi kerja (tidak close-up) dan menggunakan
pakaian dinas yang berlaku pada hari itu;
Presensi Mobile Reguler
05
06
07
ASN memastikan bahwa presensi yang dilaksanakan telah terverifikasi
dengan muncul notifikasi “Anda berhasil melakukan presensi pada
tanggal, bulan, tahun dan waktu pada hari tersebut”;
ASN memastikan bahwa presensi telah terekam dengan melakukan
pengecekan pada menu data presensi harian (icon kalender);
ASN dapat melakukan presensi ulang jika presensi belum terekam dalam
data presensi harian hingga presensi berhasil.
1. Presensi dilaksanakan pada lokasi sesuai penugasan;
2. Presensi dilaksanakan dengan cara masuk ke menu presensi
pada Aplikasi Sinaga kemudian menekan icon “TL” pada pojok
kanan bawah pada menu tap presensi;
3. Melakukan swafoto (selfie) wajib tampak muka (melepas
sementara topi/helm/tutup kepala, kacamata hitam, masker)
dengan menggunakan pakaian yang rapi dan sopan;
4. ASN memastikan bahwa presensi yang dilaksanakan telah
terverifikasi dengan muncul notifikasi “Anda berhasil melakukan
presensi pada tanggal, bulan, tahun dan waktu pada hari
tersebut”;
5. ASN memastikan bahwa presensi telah terekam dengan
melakukan pengecekan pada menu data presensi harian (icon
kalender);
6. ASN dapat melakukan presensi ulang jika presensi belum
terekam dalam data presensi harian.
Presensi WFH dan Penugasan Luar Lainnya
PENGELOLAAN
DATA PRESENSI
1. Pengelolaan data presensi pada aplikasi presensi
dikelola oleh Admin Presensi SKPD/ UPT/ Cabang
Dinas/Satker dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Admin Presensi SKPD Induk diampu oleh Kepala Sub
Bagian Umum dan Kepegawaian masing-masing SKPD;
b. Admin Presensi UPT/Cabang Dinas/Satker diampu oleh
Kepala Sub Bagian Tata Usaha masing-masing
UPT/Cabang Dinas/Satker;
c. Admin Presensi pada Biro di Lingkungan Sekretariat
Daerah diampu oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha
masing-masing Biro;
PENGELOLAAN DATA PRESENSI
2. Apabila dalam SKPD/UPT/Cabang Dinas/Satker terjadi
kekosongan jabatan Kepala Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian atau Kepala Sub Bagian Tata Usaha maka
dapat mengajukan admin presensi sesuai dengan
persetujuan Kepala Unit Kerja;
3. Pengajuan sebagaimana dimaksud angka 2 diusulkan
secara resmi dan berjenjang kepada BKD;
4. ASN yang diberi Penugasan/melaksanakan tugas di unit
kerja lain (contoh: Penjabat (Pj), Pelaksan Harian (Plh) dapat
melaksanakan presensi pada SKPD/Unit Kerja tempat
Penugasan, sedangkan pengelolaan presensinya diampu
oleh Admin SKPD Induknya;
PENGELOLAAN DATA PRESENSI
5. Admin Presensi mempunyai kewajiban :
a. Menginput jadwal kerja setiap awal bulan (mingguan,
hari libur, jadwal detail) untuk semua ASN di lingkungan
unit kerja masing-masing;
b. Menginputkan status presensi (DL, WFH, cuti yang tidak
diakomodir di cuti online);
c. Melakukan validasi data presensi maksimal pada akhir
bulan berjalan;
d. Melakukan konfirmasi kepada ASN di lingkungannya
terkait data presensi sebelum tanggal 5 bulan
berikutnya;
e. Melakukan kalkulasi/simpan data presensi maksimal
tanggal 5 pukul 23.59 WIB bulan berikutnya dan
memastikan bahwa data presensi sesuai dengan kondisi
sebenarnya;
PENGELOLAAN DATA PRESENSI
f. Apabila Admin Presensi tidak menyimpan hasil kalkulasi
data presensi ASN, maka data presensi ASN dimaksud
tidak akan terkalkulasi dalam penghitungan capaian
kinerja ASN.
6. Hasil kalkulasi data presensi yang digunakan sebagai
pendukung capaian kinerja dari sisi presensi adalah Rekap
Personal.
PENGELOLAAN DATA PRESENSI
Jadwal kerja beberapa ASN TIDAK DISUSUN menyebabkan data presensi
menjadi kosong dan tidak bisa melakukan Presensi Mobile.
Hambatan Pelaksanaan (1)
Belum dibuat jadwal ->
Sudah dibuat jadwal ->
Belum dibuat jadwal ->
Sudah dibuat jadwal ->
JADWAL PRESENSI
DATA PRESENSI
1. Pengajuan Cuti ASN BELUM DISETUJUI oleh atasan menyebabkan presensimenjadi ALPHA.
2. Cuti ASN (kecuali Cuti Luar Negeri/CLTN/Cuti Besar) yang dilakukan secaramanual dan TIDAK MELALUI APLIKASI SINAGA tidak akan tercatat padaAplikasi Presensi Online
Hambatan Pelaksanaan (2)
Adanya pergantian jadwal kerja (shift) setelah menyimpan Data Prresensi
TIDAK MELAPORKAN kepada admin presensi menyebabkan data presensi
menjadi tidak sesuai (TAM / TAMP / P / ALPHA / dll).
Hambatan Pelaksanaan (3)
Admin TIDAK MENGINPUTKAN DL / WFH / cuti / penugasan ASN atau
LUPA MENYIMPAN data presensi (maks tanggal 5 jam 23:59 WIB bulan
berikutnya).
Hambatan Pelaksanaan (4)
• Admin presensi hanya membuat dan menyimpan jadwal kerjanamun tidak melakukan simpan / kalkulasi data presensi
• Tanpa proses kalkulasi maka dapat dipastikan rekap personalASN akan kosong / terisi dengan A (alpha) pada seluruh harikerja bulan berjalan.
Hambatan Pelaksanaan (5)
Hambatan Pelaksanaan (6)
Admin MENGINPUTKAN DL / WFH / Cuti / Penugasan ASN setelah
Simpan/Kalkulasi data presensi (maks tanggal 5 jam 23:59 WIB bulan
berikutnya) sehingga menyebabkan adanya perbedaan data presensi (data
dinamis) dengan rekap personal (data hasil kalkukasi).
Sesuai dengan ketentuan SE, BKDhanya akan menggunakan rekappersonal / data hasil kalkukasi adminpresensi setelah tanggal 5 bulanberikutnya.
Admin yang tidak melakukan Simpan/ Kalkulasi akan menyebabkankurangnya nilai kinerja ASN karenapresensi merupakan salah satuindicator pelaksanaan kinerja.
■ Penggunaan WFH yang tidak tepat
Sebagai contoh, ASN dijadwalkan WFH sehingga dapatmelaksanakan presensi dari “rumah” pada pagi hari. Setelahnya izinWFH dihapus dan ASN berangkat kerja (WFO) serta absen pulangdengan WFO.
Pada Aplikasi Sinaga, jam datang dan pulang terpantau hadir, namunpada Aplikasi Presensi akan tetap terpantau TAM (tidak absenmasuk). Presensi WFO dan WFH memiliki ketentuan yang berbedasehingga tidak dapat digunakan untuk saling melengkapi.
Jam presensi WFH tidak dapat digunakan untuk mengganti jampresensi WFO dan sebaliknya.
■ BKD senantiasa melakukan monitoring secara berkalasegala macam bentuk penyalahgunaan
Hambatan Pelaksanaan (7)
“The journey of a thousand miles begins with a single step”