petunjuk teknis dekon proper 2014

140

Click here to load reader

Upload: agungportugis

Post on 22-Nov-2015

119 views

Category:

Documents


18 download

TRANSCRIPT

  • 0Petunjuk Teknis 2014Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam

    Pengelolaan Lingkungan Hidup(PROPER)

    SEKRETARIAT PROPERKEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

    HIDUP

  • 1Petunjuk Teknis Program PenilaianPeringkat Kinerja Perusahaan dalam

    Pengelolaan Lingkungan Hidup(PROPER)

    2014

  • 2DAFTAR ISIDaftar IsiBAB I Pendahuluan ..................................................................... 4

    A. Latar Belakang .................................................................... 4B. Tujuan .................................................................................. 5C. Ruang Lingkup ................................................................... 5

    BAB II Mekanisme Pelaksanaan Proper Dekonsentrasi 2014... 6BAB III Tahap Persiapan .............................................................. 9

    A. Penyusunan Tim Pelaksana PROPER ............................ 9B. Penguatan Kapasitas ......................................................... 9C. Sosialisasi ............................................................................ 10

    BAB IV Inspeksi Lapangan dan Supervisi ................................. 12A. Pengumpulan Data Awal ................................................. 12B. Pelaksanaan Inspeksi ........................................................C. Penyusunan Berita Acara..................................................

    1213

    D. Penyusunan Laporan Inspeksi ........................................ 13E. Supervisi ............................................................................. 15

    BAB V Pemeringkatan .................................................................. 17A. Penyusunan Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER

    (Rapor) Sementara .............................................................17

    B. Pemberitahuan Hasil Peringkat Sementara ................... 18C. Sanggahan/Klarifikasi ...................................................... 18D. Review hasil sanggahan oleh Dewan PROPER .............. 19

    BAB VI Peningkatan KapasitasKabupaten/Kota ................... 20BAB VII Jadwal Kegiatan Proper 2014 ....................................... 21BAB VIII Evaluasi dan Pelaporan ................................................LAMPIRAN I Format Berita Acara Hasil Pengawasan Proper.LAMPIRAN II Format Matriks Penaatan....................................LAMPIRAN III Format Berita Acara Penolakan PROPER........LAMPIRAN IV Contoh Hasil Analisis Laboratorium yangTerakreditasi ...................................................................................LAMPIRAN V Format Ringkasan Ketaatan Perusahaan..........LAMPIRAN VI Format Rapor Sementara...................................LAMPIRAN VII Format Rapor Final...........................................LAMPIRAN VIII Format Lampiran Laporan DekonsentrasiPROPER...........................................................................................

    2228889899101102109136

  • 3KATA PENGANTARDengan mengucapkan puji dan syukur kehadiran ALLAH SWT, Petunjuk TeknisKegiatan Dekonsentrasi Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3,Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasional melalui Program PROPER,Tahun 2014 dapat kami susun tepat pada waktunya.Dalam rangka menjawab pengelolaan lingkungan yang lebih baik, DeputiPengendalian Pencemaran Lingkungan mengupayakan perencanaan program dankegiatan Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3, Pengelolaan KualitasAir dan Udara Skala Nasional melalui Program PROPER, dapat dilaksanakansecara terarah dan terukur oleh Pemerintah Provinsi sesuai sasaran kinerjaKementerian Lingkungan Hidup.Petunjuk teknis ini diharapkan dapat digunakan oleh Pemerintah Provinsi dalammelaksanakan kegiatan dekonsentrasi di daerah dalam upaya meningkatkanketaatan perusahaan terhadap lingkungan hidup dan menjaga agar pencemaranlingkungan hidup dapat dicegah sejak dini.Akhir kata kami berharap Petunjuk Teknis ini bermanfaat bagi para pihak dalammengupayakan perbaikan kualitas lingkungan demi terwujudnya pembangunanyang berkelanjutan. Saran dan masukan terhadap Petunjuk Teknis ini akan sangatbermanfaat dalam meningkatkan kinerja PROPER.

    Jakarta, Februari 2014Deputi MENLH BidangPengendalian PencemaranLingkungan

    M.R. Karliansyah

  • 4BAB IPENDAHULUAN

    A. Latar belakangDekonsentrasi dan Tugas Perbantuan sebagai bagian dari sistem penyelenggaraanPemerintahan di Indonesia, pada hakekatnya dimaknai sebagai bentuk kepedulianPemerintah Pusat terhadap Daerah melalui pendelegasian kewenangan yangdimiliki dalam rangka mengurangi kesenjangan pembangunan antar daerah agarterpeliharanya keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.Tujuan utama penyelenggaraan dekonsentrasi dan tugas perbantuan adalah untukmempercepat kesejahteraan masyarakat di daerah, sebagaimana dimaksud dalamkonsideran Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah,serta penjelasan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasidan Tugas Pembantuan.Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian UrusanPemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, danPemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, telah menetapkan urusan bidanglingkungan hidup yang menjadi Kewenangan Pemerintah, Pemerintah Provinsidan Pemerintah Kabupaten/Kota berdasarkan kriteria eksternal, akuntabilitas danefisiensi.Dalam pelaksanaan urusan pemerintah di bidang lingkungan hidup, Menterimemandang perlu untuk menyelenggarakan dekonsentrasi bidang lingkunganhidup kepada Gubernur selaku wakil Pemerintah.Dekonsentrasi bidang lingkungan hidup tersebut diharapkan dapat meningkatkankapasitas daerah dalam pengelolaan lingkungan hidup dan menjunjungpencapaian sasaran prioritas nasional yang termuat dalam Program PengelolaanSumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup yang diukur berdasarkan indikatorkinerja utama meningkatnya pengawasan ketaatan pengendalian pencemaran airlimbah dan emisi; menurunnya pencemaran lingkungan pada air, udara, sampah,dan limbah B3; memastikan penghentian kerusakan lingkungan di daerah aliransungai (DAS); tersedianya kebijakan di bidang perlindungan atmosfir danpengendalian dampak perubahan iklim; dan meningkatnya kapasitas pengelolaansumberdaya alam dan lingkungan hidup.Pengawasan pengendalian pencemaran air dan udara serta limbah B3 melaluimekanisme PROPER merupakan satu dari Program Nasional yang dilaksanakansecara dekonsentrasi. Untuk menstandarkan pelaksanaan dekonsentrasi tersebutperlu disusun petunjuk teknis yang akan menjadi acuan bagi Satuan KerjaPerangkat Daerah (SKPD) Provinsi dalam melaksanakan lingkup penyelenggaraandekonsentrasi bidang lingkungan hidup.

  • 5B. Tujuan

    Tujuan petunjuk teknis ini adalah untuk digunakan sebagai acuan bagi institusipengelola lingkungan hidup tingkat Provinsi dalam melaksanakan tugasdekonsentrasi PROPER.

    C. Ruang Lingkup

    Petunjuk teknis dekonsentrasi ini memuat langkah-langkah dan standar teknispelaksanaan PROPER di Provinsi. Petunjuk teknis terdiri dari BAB I Pendahuluanyang menjelaskan mekanisme umum Dekonsentrasi Pengawasan PelaksanaanPengelolaan Limbah B3, Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasionalmelalui PROPER. BAB II Mekanisme Pelaksanaan Dekonsentrasi Proper 2014, BABIII menjelaskan tentang langkah-langkah yang dilakukan untuk persiapanpelaksanaan PROPER. BAB IV menjelaskan tentang mekanisme dan prosedurpelaksanaan inspeksi lapangan dan supervisi. Langkah setelah inspeksi lapangandan supervisi dijelaskan dalam BAB V tentang Pemeringkatan. Salah satu tugasdekonsentrasi adalah peningkatan kapasitas Kabupaten/Kota. Langkah-langkahpeningkatan kapasitas di jelaskan pada Bab VI. Sedangkan Bab VII menjelaskantentang Jadwal Pelaksanaan dan selanjutnya pada Bab VIII dijelaskan tentangEvaluasi & Pelaporan. Untuk kepraktisan buku ini, maka Lampiran-lampirandipisahkan dari Buku Petunjuk Teknis.

  • 6BAB IIMEKANISME PELAKSANAAN DEKONSENTRASI PROPER 2014

    Pada periode penilaian PROPER tahun 2013-2014, Kementerian Lingkungan Hidupmenargetkan akan melakukan evaluasi kinerja lingkungan terhadap 1911perusahaan dengan ketentuan:a. 1087 perusahaan pengawasan penaatan dilakukan oleh 30 provinsi;b. 239 perusahaan pengawasan penaatan dilakukan oleh Kementerian

    Lingkungan Hidup;c. 585 perusahaan yang memperoleh peringkat taat dalam 3 periode PROPER

    terakhir, atau memperoleh peringkat lebih dari yang dipersyaratkan dalam 1periode PROPER terakhir pengawasan penaatan dilakukan oleh KementerianLingkungan Hidup melalui mekanisme self assesment;

    d. Pengawasan dan usulan peringkat Biru, Merah dan Hitam dilakukan oleh 30Provinsi dan Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup;

    e. Penilaian Hijau dan Emas dilakukan oleh Tim Teknis PROPER KementerianLingkungan Hidup;

    f. Penetapan peringkat dilakukan oleh Menteri Lingkungan Hidup.Penetapan provinsi yang berperan serta pada pelaksanaan Dekonsentrasi PROPER2014 telah ditentukan melalui Rapat Pertemuan dengan Kepala Badan LingkunganHidup Provinsi atau yang melawakili. Pada pertemuan tersebut telah disetujuijumlah dan nama perusahaan yang akan dilakukan pengawasan penaatan oleh 30Provinsi. Untuk memperbaharui data perusahaan yang mutakhir, Deputi BidangPengendalian Pencemaran Lingkungan telah mengirimkan surat No. B-566/Dep.II/LH/PDAL/01/ 2014 Perihal usulan peserta proper 2014. Seluruh provinsitelah memberikan respon dengan rekapitulasi jumlah industri yang diusulkansebagai berikut:Tabel 1. Distribusi perusahaan peserta PROPER melalui mekanisme dekonsentrasi.

    No. PROVINSI JUMLAH1 Aceh 142 Bali 253 Banten 804 Bengkulu 255 D.I. Yogyakarta 256 DKI Jakarta 587 Gorontalo 68 Jambi 359 Jawa Barat 8010 Jawa Tengah 7511 Jawa Timur 5012 Kalimantan Barat 3413 Kalimantan Selatan 2614 Kalimantan Tengah 1915 Kalimantan Timur 16

  • 7No. PROVINSI JUMLAH16 Kep. Bangka Belitung 4117 Kepulauan Riau 1518 Lampung 7219 Maluku 2720 NTB 3021 Papua Barat 822 Riau 5223 Sulawesi Barat 624 Sulawesi Selatan 4925 Sulawesi Tengah 2426 Sulawesi Tenggara 1527 Sulawesi Utara 4028 Sumatera Barat 2829 Sumatera Selatan 5530 Sumatera Utara 57

    TOTAL 1087Keterangan : MPJ = Sektor Manufaktur Prasarana Jasa; PEM = Sektor Pertambangan Energi Migas; AGRO = SektorAgroindustri

    Dekonsentrasi PROPER dilaksanakan dengan melaksanakan 4 tahapanpelaksanaan PROPER sebagai berikut :1. Persiapan;2. Inspeksi Lapangan dan Supervisi;3. Pemeringkatan Penaatan;4. Peningkatan Kapasitas.

    Gambar 1. Tahapan Pelaksanaan Dekonsentrasi PROPER 2014

  • 8Dalam melaksanakan dekonsentrasi PROPER terdapat beberapa prinsip dasar yangdigunakan sebagai pedoman pelaksanaannya. Salah satu prinsip dasar adalahpelaksanaan PROPER yang didekonsentrasikan kepada 31 Provinsi tersebut di atas,Kriteria Penilaian PROPER dan Mekanisme Pelaksanaan PROPER wajib mengikutiketentuan PROPER Kementerian Lingkungan Hidup.Untuk menjamin kredibilitas dan akuntabilitas pelaksanaan PROPER, semuaaparat yang terlibat dalam pelaksanaan PROPER wajib melaksanakan etikaPejabat Pengawas Lingkungan Hidup, yakni:1. Menaati semua ketentuan disiplin dan sumpah pegawai negeri;2. Menghindari setiap pertentangan kepentingan karena faktor finansial atau

    kepentingan lainnya yang berkaitan dengan hasil pengawasan;3. Berkomunikasi secara sopan dan profesional dengan petugas dari penanggung

    jawab usaha dan/atau kegiatan;4. Menguasai dan menerapkan konsep K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

    selama melaksanakan pengawasan;5. Melaporkan fakta-fakta hasil pengawasan secara lengkap, akurat, dan obyektif;6. Selalu berupaya meningkatkan pengetahuan profesional dan keterampilan

    teknis;7. Berpenampilan pantas termasuk mengenakan pakaian dan peralatan pelindung

    untuk keselamatan kerja;8. Melengkapi diri dengan peralatan yang diperlukan dalam pelaksanaan

    pengawasan yang mudah dibawa untuk menghindari hutang budi terhadapusaha dan atau kegiatan.

  • 9BAB IIITAHAP PERSIAPAN

    Tahap persiapan pada dasarnya adalah persiapan untuk melaksanakan kegiatanPROPER selanjutnya. Perangkat lunak seperti Kriteria Penilaian, perusahaan yangakan di PROPER, Sumberdaya manusia yang akan melaksanakan PROPER perludisiapkan agar pelaksanaan PROPER sesuai dengan target dan jadwal yangditetapkan. Adapun langkah-langkah tahap persiapan antara lain adalah:A. Penyusunan Tim Pelaksana PROPERTahap pertama dalam persiapan pelaksanaan dekonsentrasi PROPER 2014 adalahmelakukan penyusunan Tim Pelaksana PROPER Provinsi. Langkah-langkahpenyusunan tim adalah sebagai berikut :1. Kepala Institusi Lingkungan Hidup Provinsi menetapkan susunan Tim

    Pelaksana PROPER Provinsi dalam suatu surat keputusan dengan susunansebagai berikut:a. Ketua Tim Pelaksana PROPER, adalah Kepala Bidang yang menangani

    pengawasan.b. Sekretariat Tim Pelaksana PROPER Provinsi:

    1) Staf administrasi yang bertugas menyelesaikan urusan administrasi dankeuangan.

    2) Tim Pengolah Data yang bertugas mengelola data hasil pengawasanlapangan dan menyiapkan Rapor, Tim Pengolah Data harus menguasaikomputer terutama aplikasi Ms Word dan Ms Excel.

    c. Tim Inspeksi PROPER Provinsi, adalah pejabat pengawas lingkungan hidupdaerah atau staf teknis yang memperoleh pelatihan pengawasan PROPER.

    d. Khusus untuk penilaian aspek kerusakan lingkungan kegiatanpertambangan dapat dilakukan bekerjasama dengan inspektur tambangpada instansi pertambangan Provinsi.

    2. Kepala Intitusi Lingkungan Hidup Provinsi menyampaikan Surat KeputusanTim Pelaksana PROPER Provinsi kepada Ketua Tim Teknis PROPER melaluiSekretariat PROPER Kementerian Lingkungan Hidup.

    B. Penguatan KapasitasDalam rangka menjaga kualitas pelaksanaan PROPER, maka sumberdaya manusiapelaksana harus memenuhi persyaratan kompetensi yang standar. Pelaksanaanpenguatan kapasitas PROPER dilakukan kepada 30 Provinsi (Sulawesi Barat,Gorontalo, Aceh, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tenggara,Kepulauan Riau, Papua Barat, Bali, Banten, Bengkulu,D.I. Yogyakarta, DKI Jakarta,Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan

  • 10

    Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Maluku, NTB, Riau, Sulawesi Selatan,Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, SumateraUtara dan Papua.Untuk mencapai tujuan tersebut maka dilakukan penguatan kapasitas danpenyegaran dengan ketentuan:Penguatan Kapasitas Petugas Inspeksi PROPER ProvinsiSekretariat PROPER Provinsi menyelenggarakan penguatan kapasitas sumberdayamanusia kepada Petugas Inspeksi PROPER Provinsi atau Petugas InspeksiKabupaten/Kota dengan ketentuan :

    1. Melibatkan Tim teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup dalampelaksanaan penguatan kapasitas PROPER.

    2. Sekretariat PROPER Provinsi mengkoordinasikan pelaksanaan penguatankapasitas dan menerbitkan sertifikat kelulusan penguatan kapasitas bagi PetugasInspeksi PROPER Provinsi.

    3. Sertifikat Petugas Inspeksi PROPER didasarkan atas uji kompetensi dan tingkatkehadiran peserta dalam kegiatan peningkatan kapasitas.

    4. Petugas Inspeksi PROPER Provinsi yang telah memperoleh sertifikat dapatmelakukan peningkatan kapasitas kepada Petugas Inspeksi PROPERKabupaten/Kota dengan menggunakan muatan materi yang ditetapkan olehTim Teknis PROPER KLH.

    Output kegiatan:1. Jumlah orang yang mengikuti penyegaran PROPER dan penguatan kapasitas;2. Jumlah orang yang mendapat sertifikat penguatan kapasitas PROPER;3. Laporan pelaksanaan kegiatan penguatan kapasitas PROPER;C. SosialisasiPetugas Inspeksi PROPER Provinsi mengadakan sosialisasi PROPER kepadaperusahaan dalam rangka menginformasikan keikutsertaan dan kriteria sertamekanisme PROPER dengan ketentuan :1. Petugas Inspeksi PROPER Provinsi mengundang perusahaan peserta PROPER

    tahun 2013-2014 di wilayahnya.2. Pelaksanaan Sosialisasi menggunakan narasumber dari Petugas Inspeksi

    PROPER Provinsi yang telah memiliki sertifikat penguatan kapasitas/PPLHD.3. Tidak diperkenankan memungut anggaran dari perusahaan atau peserta untuk

    pelaksanaan sosialisasi.4. Sekretariat PROPER Provinsi mendokumentasikan jumlah dan

    kehadiran/absensi perusahaan yang memperoleh sosialisasi, peserta sosialisasidan menyelesaikan laporan pelaksanaan kegiatan sosialisasi.

    Petugas Inspeksi PROPER Provinsi dapat melaksanakan sosialisasi kepadapemangku kepentingan lain dalam rangka mendukung pelaksanaan PROPER

  • 11

    melalui berbagai metode seperti pencetakan dan penyebaran leaflet dan booklet,seminar dan workshop, dan kegiatan dengan media massa.Output:1. Jumlah perusahaan yang memperoleh sosialisasi;2. Jumlah peserta sosialisasi;3. Laporan Pelaksanaan kegiatan sosialisasi.

  • 12

    BAB IVINSPEKSI LAPANGAN DAN SUPERVISI

    A. Pengumpulan Data AwalPengumpulan data awal bertujuan mengumpulkan informasi awal, yangdigunakan untuk menyusun strategi inspeksi lapangan. Persiapan yang baikdengan informasi awal yang lengkap merupakan faktor penentu utamapelaksanaan inspeksi yang efektif dan efisien.Pengumpulan data awal dilaksanakan dengan ketentuan :1. Petugas Inspeksi PROPER Provinsi mengumpulkan data awal berupa :

    a. Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Hasil Evaluasi KinerjaPenaatan PROPER bagi perusahaan yang telah diperingkat periode penilaiansebelumnya.

    b. Laporan Pelaksanaan RKL/RPL atau UKL/UPL.c. Laporan Pelaksanaan Izin.d. Profil Perusahaan yang memuat informasi dasar seperti nama dan alamat

    perusahaan, kapasitas produksi atau jasa, proses produksi atau jasa, upayapengendalian penemaran yang dilakukan dan upaya penanganan limbah B3.

    2. Petugas Inspeksi PROPER Provinsi dapat mengumpulkan data dengankuisioner untuk perusahaan baru dan menyampaikan hasil kuesioner kepadaSekretariat PROPER.

    Output:Data kuesioner yang telah diisi oleh perusahaan.

    B. Pelaksanaan inspeksiDalam rangka pengambilan data sekunder dan primer Petugas Inspeksi PROPERProvinsi melakukan inspeksi lapangan dengan ketentuan:1. Setiap Tim Inspeksi terdiri atas:

    a. Petugas Inspeksi PROPER Provinsi : 2 (dua) orang yang telah memperolehsertifikat pelatihan PROPER dan/atau PPLHD;

    b. Petugas Inspeksi PROPER Kabupaten/Kota : 1 (satu) orang yang telahmemperoleh sertifikat pelatihan PROPER dan/atau PPLHD.

    Untuk melakukan pengawasan Aspek Pengendalian Pencemaran Air,Pengendalian Pencemaran Udara dan Pengelolaan Limbah B3 sertapengendalian kerusakan lingkungan (khusus kegiatan pertambangan);

    2. Ketua tim inspeksi Provinsi harus Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup DaerahProvinsi, Pejabat Penyidik Pegawai Negeri Sipil Provinsi atau petugas inspeksiPROPER provinsi yang telah lulus penguatan kapasitas.

  • 13

    3. Tim Inspeksi lapangan harus dilengkapi dengan surat tugas dengan ketentuan:a. Nama petugas tim inspeksi lapangan harus sesuai dengan yang tercantum

    dalam SK Tim Inspeksi PROPER Provinsi.b.Nama petugas yang menandatangani Berita Acara Hasil Pengawasan

    PROPER harus sesuai dengan nama yang tercantum dalam surat tugas.4. Pelaksanaan inspeksi yang dilakukan harus mengacu pada panduan inspeksi

    PROPER.5. Pelaksanaan inspeksi dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut:

    a. Tahap I : April - Mei;b. Tahap II : Mei - Juli.

    6. Pada setiap akhir tahap inspeksi, Petugas Inspeksi PROPER Provinsi sudahharus menyelesaikan inspeksi dengan target sebagai berikut :

    Tabel 2. Tahapan InspeksiTAHAPINSPEKSI

    TARGETINSPEKSI

    KETERANGANI 30 %II 100 %

    7. Tim Pelaksana PROPER Provinsi wajib melaporkan kemajuan pelaksanaaninspeksi kepada Sekretariat PROPER Kementerian Lingkungan Hidup setiapbulan.

    8. Pengujian sampel air limbah wajib dilakukan oleh laboratorium yangterakreditasi atau laboratorium yang ditunjuk oleh Gubernur.

    9. Lokasi pengambilan sampel air limbah wajib dilakukan pada titik penaatan.10. Seluruh biaya pelaksanaan inspeksi ditanggung oleh biaya APBN Kementerian

    Lingkungan Hidup melalui dana dekonsentrasi.

    C. Penyusunan Berita Acara1. Pada akhir pengawasan harus disusun Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER,

    yang didalamnya paling tidak memuat informasi :a. Halaman Berita Acara Pengawasan;b. Informasi umum usaha dan atau kegiatan yang dinilai;c. Bagian 1 memuat :

    1) Kinerja penaatan dalam pengendalian pencemaran air dan dataperhitungan beban pencemaran air;

    2) Kinerja penaatan dalam pengendalian pencemaran udara dan dataperhitungan beban pencemaran udara;

    3) Kinerja penaatan pengendalian pencemaran air dan udara dihitungberdasarkan matriks penaatan;

    4) Kinerja penaatan pengelolaan limbah B3;5) Dokumen/Izin Lingkungan yang berkaitan dengan pengelolaan

    lingkungan;

  • 14

    6) Kinerja penaatan dalam pengendalian kerusakan lingkungan (khususuntuk kegiatan pertambangan);

    d. Bagian 2 memuat :1) Foto-foto hasil pengawasan lapangan;2) Lampiran data Swa Pantau yang dilaporkan usaha dan atau kegiatan

    yang dinilai;3) Lampiran hasil Pengisian Daftar Isian penilaian Pengelolaan Limbah B3;4) Lampiran hasil Pengisian Daftar Isian Penilaian Kriteria Potensi

    Kerusakan Lahan (khusus untuk kegiatan pertambangan).2. Format Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER sesuai lampiran I.3. Kinerja penaatan pengendalian pencemaran air dan udara dihitung berdasarkan

    matriks penaatan sesuai lampiran II;4. Jika perusahaan menolak untuk dilakukan pengawasan, Tim Inspeksi Lapangan

    wajib membuat Berita Acara Penolakan Pengawasan PROPER sesuai lampiranIII.

    5. Sekretariat PROPER Provinsi wajib mendokumentasikan secara sistematisBerita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Berita Acara PenolakanPengawasan PROPER. Sekretariat PROPER Provinsi wajib mendokumentasikanBerita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Berita Acara PenolakanPengawasan PROPER dalam bentuk data elektronik (scan) selain tetapmendokumentasikan berkas dalam bentuk manual (hard copy).

    6. Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER wajib disampaikan kepada SekretariatPROPER Kementerian Lingkungan Hidup dapat berupa data elektronik (softcopy) maupun manual (hard copy).

    7. Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup mempunyai hak penuhuntuk mengakses dokumentasi Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER danBerita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Berita Acara PenolakanPengawasan PROPER.

    Output kegiatan:1. Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER atau Berita Acara Penolakan

    Pengawasan PROPER;2. Foto-foto hasil pengawasan lapangan;3. Data Swa Pantau (dalam form berita acara) yang dilaporkan usaha dan atau

    kegiatan yang dinilai;4. Data hasil pengambilan sampel oleh instansi lingkungan hidup daerah;5. Hasil Pengisian Daftar Isian penilaian Pengelolaan Limbah B3 (dalam form

    berita acara);6. Hasil Pengisian Daftar Isian Penilaian Kriteria Potensi Kerusakan Lahan;7. Data Perhitungan Beban Pencemaran.

  • 15

    D. Penyusunan Laporan InspeksiLaporan inspeksi adalah laporan Tim Inspeksi lapangan kepada atasan masing-masing untuk melaporkan hasil pengawasannya sehingga atasan dapat segeramengambil tindakan jika ditemukan hasil pengawasan yang berpotensi atau telahmelanggar peraturan lingkungan hidup dan berpotensi atau telah menyebabkanterjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan.Pada setiap akhir kunjungan inspeksi lapangan, petugas inspeksi wajibmenyelesaikan laporan inspeksi berupa ringkasan ketaatan perusahaan dalamaspek pengendalian pencemaran air, pengendalian pencemaran udara, pengelolaanlimbah B3, dan pengendalian kerusakan lingkungan (khusus kegiatanpertambangan) serta hal-hal yang perlu mendapat perhatian kepada atasan masing-masing dengan dilampiri oleh:a. Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER.b. Foto-foto hasil pengawasan lapangan.c. Data Swapantau (dalam form berita acara) yang dilaporkan usaha dan atau

    kegiatan yang dinilai.d. Data hasil pengambilan sampel oleh Tim Pelaksana PROPER Provinsi1.e. Hasil Pengisian Daftar Isian penilaian Pengelolaan Limbah B3 (dalam form berita

    acara).f. Hasil Pengisian Daftar Isian Penilaian Kriteria Potensi Kerusakan Lahan.g. Data Perhitungan Beban Pencemaran.

    Laporan inspeksi wajib didokumentasikan oleh Sekretariat Tim Pelaksana PROPERProvinsi secara sistematis sehingga mudah ditelusuri. Tim Teknis PROPERKementerian Lingkungan Hidup memiliki hak penuh untuk mengakses laporaninspeksi ini.Output Kegiatan:Dokumentasi laporan inspeksi lapanganE. SupervisiKegiatan Supervisi dilakukan untuk merekapitulasi hasil inspeksi dan menyusunDraft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER Sementara. Supervisi dilaksanakansecara bertahap pada setiap akhir tahapan inspeksi lapangan dengan jadwalpelaksanaan sebagai berikut:

    Tabel 3. Tahapan SupervisiSUPERVISI TANGGALTahap I MeiTahap II Juni dan Juli

    Pelaksanaan Supervisi dilakukan dengan tahapan sebagai berikut :1Karena proses analisis laboratorium biasanya memerlukan waktu 1 bulan, maka hasil analisis ini dapat disusulkan.

  • 16

    1. Tim Pelaksana PROPER Provinsi menyiapkan materi supervisi sebagai berikut :a. Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER dan Berita Acara Penolakan

    Pengawasan PROPER beserta lampirannya.b. Laporan hasil inspeksi.c. Data-data kualitas air limbah, emisi dan pengelolaan limbah B3.d. Draft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER Sementara. Format dan

    ketentuan tentang Draft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER Sementaramengacu kepada Sub Bab Penyusunan Hasil Evaluasi Kinerja PenaatanPROPER (Rapor) Sementara pada bagian selanjutnya petunjuk teknis ini.

    2. Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup melakukan supervisiterhadap proses penyusunan Draft Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPERSementara.

    3. Tim Pelaksana PROPER Provinsi bersama dengan Tim Teknis PROPERKementerian Lingkungan Hidup menyusun Rekapitulasi Status Penaatan AwalPerusahaan (Lampiran V) dan Berita Acara Supervisi.

    4. Tim Pelaksana PROPER Provinsi melaporkan hasil supervisi kepada KepalaInstansi Lingkungan Hidup Provinsi, sedangkan Tim Teknis PROPERKementerian Lingkungan Hidup melaporkan hasil supervisi kepada Ketua TimTeknis PROPER melalui Sekretariat PROPER Kementerian Lingkungan Hidup.

    5. Sekretariat PROPER Provinsi dan Kementerian Lingkungan Hidup wajibmendokumentasikan Laporan Hasil Supervisi.

    Output kegiatan:1. Kumpulan Hasil Inspeksi.2. Draft Hasil Evaluasi Kinerja PenaatanPROPER Sementara.3. Rekapitulasi Status Penaatan Awal Perusahaan4. Berita Acara Supervisi.

  • 17

    BAB VPEMERINGKATAN

    A. Penyusunan Hasil Evaluasi Kinerja Penaatan PROPER (Rapor) SementaraLangkah pertama untuk pemeringkatan adalah penyusunan Rapor sementara. Padatahapan ini sebenarnya adalah tahapan untuk memutakhirkan Draft Hasil EvaluasiKinerja Penaatan PROPER Sementara yang telah disusun pada saat supervisidengan memasukkan data-data pemantauan dan neraca limbah B3 yang terbaru.Adapun pelaksanaan penyusunan Rapor Sementara dilakukan dengan ketentuan :1. Petugas inspeksi PROPER wajib menyelesaikan Rapor Sementara berdasarkan

    Berita Acara Hasil Pengawasan PROPER, foto-foto hasil pengawasan lapangan,Data Swa Pantau yang dilaporkan perusahaan, Data hasil pengambilan sampeloleh instansi lingkungan hidup, Hasil Pengisian Daftar Isian penilaianPengelolaan Limbah B3, Hasil Pengisian Daftar Isian Penilaian Kriteria PotensiKerusakan Lahan dan perbaikan yang telah dilakukan perusahaan dalambentuk form Isian umum, Pengendalian Pencemaran Air, udara,dokumen/izin lingkungan dan Pengelolaan Limbah B3.

    2. Rapor Sementara adalah penilaian sementara kinerja pengelolaan lingkunganaspek Pengendalian Pencemaran Air, Pengendalian Pencemaran Udara,Dokumen/izin lingkungan, Pengelolaan limbah B3 dan pengendalian kerusakanlahan (khusus kegiatan pertambangan) sesuai dengan kriteria penilaianPROPER.

    3. Format Rapor Sementara yang memuat kinerja perusahaan dalam pengendalianpencemaran air, udara dan limbah B3 serta pengendalian kerusakanlingkungan (khusus kegiatan pertambangan) mengacu pada :a. Format Rapor Sementara yang ditetapkan oleh Tim Teknis;b. Dihitung dengan menggunakan matrik pengendalian pencemaran air dan

    udara sesuai lampiran II., dan pengelolaan limbah B34. Tim Pelaksana PROPER Provinsi kemudian menyusun status

    penaatan/peringkat awal perusahaan sesuai lampiran V, yang merupakanhasil rekapitulasi dari Rapor Sementara.

    5. Tim Pelaksana PROPER Provinsi selanjutnya melaporkan secara tertulis hasilstatus penaatan / peringkat awal perusahaan kepada Kepala instansilingkungan hidup Provinsi, untuk kemudian disampaikan kepada SekretariatPROPER.

    6. Tim Pelaksana PROPER Provinsi melakukan penyusunan Rapor Sementarasesuai Lampiran VI .

  • 18

    7. Tim Teknis PROPER Kementerian Lingkungan Hidup melakukan supervisikepada Tim Pelaksana PROPER Provinsi untuk memastikan kesesuaian RaporSementara dengan kriteria penilaian PROPER, validitas data dan menjaminkredibilitas pelaksanaan PROPER serta kesesuaian dengan jadwal pelaksanaanPROPER yang telah ditetapkan.

    8. Tim Pelaksana PROPER Provinsi bersama dengan Tim Teknis PROPERKementerian Lingkungan Hidup menyusun status penaatan/peringkat awalperusahaan, yang merupakan hasil rekapitulasi dari rapor sementara dan BeritaAcara Penyusunan Peringkat Sementara.

    Output kegiatan:1. Rapor Sementara hasil evaluasi pengawasan kinerja penaatan PROPER;2. Rekapitulasi status penaatan;3. Berita Acara Penyusunan Peringkat Sementara atau Berita Acara Supervisi;4. Surat penyampaian status penaatan usaha dan atau kegiatan yang dinilai dan

    peringkat awal usaha dan atau kegiatan.

    B. Pemberitahuan hasil peringkat sementaraSetelah Rapor Sementara diselesaikan, langkah selanjutnya adalah menyampaikanRapor tersebut kepada perusahaan untuk memperoleh tanggapan. Langkahlangkah untuk memberitahukan hasil peringkat sementara adalah sebagai berikut :1. Kepala institusi lingkungan hidup Provinsi menyampaikan secara tertulis hasil

    status sementara penaatan Perusahaan beserta Rapor Sementara kepada KetuaTim Teknis melalui Sekretariat PROPER bulan September.

    2. Rapor Sementara disampaikan kepada Perusahaan pada bulan September3. Pemberitahuan peringkat sementara secara tertulis ke Perusahaan dilakukan

    melalui surat Ketua Tim Teknis PROPER.4. Tim Pelaksana PROPER Provinsi wajib memiliki sistem untuk memastikan

    Peringkat Kinerja Sementara dan Rapor Kinerja Sementara dapat diterima olehPerusahaan yang dinilai.

    Output kegiatan:1. Berita acara penerimaan Rapor Sementara;2. Tanda terima pengiriman dokumen.C. Sanggahan/KlarifikasiUntuk menciptakan keadilan dalam pelaksanaan PROPER, Perusahaan yang dinilaidiberi kesempatan untuk menyampaikan sanggahan terhadap hasil penilaianperingkat kinerja sementara. Langkah-langkah untuk menampung danmenanggapi sanggahan perusahaan adalah sebagai berikut :1. Tim Pelaksana PROPER Provinsi menerima sanggahan tertulis dari Perusahaan

    pada bulan September.

  • 19

    2. Sanggahan ini harus dalam bentuk tertulis yang diantar langsung ataupundikirim melalui fax dan pos untuk selanjutnya mendapat bukti tanda terimadokumen sanggah. Apabila tidak ada sanggahan dalam jangka waktu 2 minggusetelah pemberitahuan hasil peringkat sementara maka Perusahaan dianggapmenerima hasil Peringkat Kinerja Sementara dan Rapor Kinerja Sementara.

    3. Tim Pelaksana PROPER Provinsi melakukan evaluasi terhadap dokumensanggahan pada bulan Oktober. Hasil evaluasi dokumen sanggahandidiskusikan dengan Tim Teknis PROPER untuk menyepakati usulan peringkatakhir pada bulan Oktober.

    4. Sanggahan tertulis dapat dilakukan setelah dilakukan kesepakatan dengan TimTeknis PROPER KLH.

    5. Perbaikan peringkat perusahaan hanya dapat dilakukan jika :a. Terdapat kesalahan data yang dimasukkan kedalam Rapor sementara oleh

    Tim Pelaksana PROPER Provinsi,b. Melengkapi data yang masih belum dimasukkan oleh Tim Pelaksana

    PROPER Provinsi.6. Jika terdapat sanggahan yang tidak berkaitan dengan ketentuan angka 5, maka

    wajib didiskusikan dengan Tim Teknis PROPER Kementerian LingkunganHidup untuk menentukan perlu atau tidaknya perubahan peringkatperusahaan.

    Output kegiatan:Tanda terima dokumen sanggahan;D. Review hasil sanggahan oleh Dewan PROPERBerdasarkan hasil verifikasi sanggahan yang dilakukan oleh Tim PelaksanaPROPER Provinsi bersama dengan Tim Teknis PROPER. Adapun langkah-langkahreview hasil sanggahan adalah sebagai berikut :1. Dewan pertimbangan akan melakukan review terhadap usulan peringkat akhir

    Perusahaan.2. Dalam melakukan review terhadap usulan peringkat akhir Perusahaan, Dewan

    Pertimbangan dapat melakukan verifikasi langsung ke Perusahaan yangbersangkutan.

    3. Ketua Tim Teknis menetapkan daftar usulan peringkat akhir PROPER dandaftar kandidat Hijau dan Emas PROPER dari hasil review DewanPertimbangan PROPER.

  • 20

    BAB VIPENINGKATAN KAPASITAS KABUPATEN/KOTA

    Tim Pelaksana PROPER Provinsi dapat melakukan peningkatan kapasitas kepadaTim Pelaksana PROPER Kabupaten/Kota dengan menggunakan muatan materiyang ditetapkan oleh Ketua Tim Teknis PROPER.Lingkup peningkatan kapasitas mencakup :a. Kriteria dan mekanisme pelaksanaan PROPER;b. Tata cara pengawasan penaatan lingkungan hidup (pengendalian pencemaran

    air, pengendalian pencemaran udara, pengelolaan limbah B3, sertapengendalian kerusakan lingkungan, khusus kegiatan pertambangan);

    c. Cara penyusunan Berita Acara Hasil Pengawasan;d. Cara pengolahan data hasil pengawasan;e. Cara penyusunan Rapor Sementara dan,f. Cara penyusunan Rapor final.Kepala instansi lingkungan hidup Provinsi memberikan sertifikat kepada parapeserta penguatan kapasitas yang lulus.Kepala instansi lingkungan hidup Provinsi menyampaikan laporan hasilpelaksanaan penguatan kapasitas kepada Ketua Tim Teknis PROPER.Output kegiatan:1. Jumlah orang yang dilatih;2. Jumlah orang yang mendapat sertifikat;3. Laporan pelaksanaan kegiatan penguatan kapasitas.

  • 21

    BAB VIIJADWAL KEGIATAN PROPER

    Pelaksanaan kegiatan PROPER dilaksanakan dengan jadwal sebagai berikut :Kegiatan Waktu (bulan)

    Peningkatan Kapasitas dan Sosialisasi Mekanismedan Kriteria PROPER kepada Perusahaan Maret - AprilKunjungan Lapangan Tahap I Mei - JuniSupervisi Tahap I MeiKunjungan Lapangan Tahap II Mei JuliSupervisi Tahap II Juni dan JuliPengiriman Raport Sementara Provinsi dan KLH SeptemberSanggahan SeptemberEvaluasi Sanggahan OktoberUsulan Pemeringkatan OktoberPengumuman November

  • 22

    BAB VIIIEVALUASI DAN PELAPORAN

    Laporan dekonsentrasi Pengawasan Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3,Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasional melalui PROPER mengacukepada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 10 Tahun 2013 tentangPetunjuk Teknis Penyelenggaraan Dekonsentrasi Bidang Lingkungan Hidup danstruktur laporan dekonsentrasi PROPER.Tim Pelaksana PROPER Provinsi wajib mendokumentasikan secara sistematissemua output tahapan kegiatan dan Tim PROPER Kementerian Lingkungan Hidupberhak secara penuh untuk mengakses dokumentasi pelaksanaan PROPER.Pelaporan dekonsentrasi Proper terdiri beberapa bab dan lampiran dengan susunansebagai berikut:

    I. PendahuluanII. Pelaksanaan ProperIII. Hasil Evaluasi ProperIV. Peningkatan KapasitasV. PenutupVI. Lampiran-Lampiran

    Struktur pelaporan dapat dilihat pada gambar 8.1

    Gambar 8.1 Struktur Pelaporan Dekonsentrasi PROPER

  • 23

    Isian lampiran laporan dekonsentrasi PROPER mengacu pada Lampiran VIII.A. PendahuluanPada bab pendahuluan disampaikan latar belakang, tujuan, ruang lingkup kegiatanProper serta sistematika pelaporan dekon PROPER. Dalam ruang lingkup kegiatanPROPER disampaikan deskripsi mengenai tahapan persiapan proper yang terdiridari persiapan, pelaksanaan serta evaluasi hasil pelaksanaan PROPERB. Pelaksanaan PROPERDalam Bab pelaksanaan Proper disampaikan serangkaian kegiatan yangdilaksanakan oleh Pemda mulai dari tahap persiapan hingga pelaksanaan PROPERyaitu :

    Penetapan usulan peserta PROPER kepada KLH Pertemuan teknis dengan KLH membahas peserta, rencana pemantauan serta

    peningkatan kapasitas Penyusunan rencana kerja pelaksanaan PROPER di Provinsi Peningkatan kapasitas kepada Tim Pelaksana PROPER Provinsi Sosialisasi PROPER kepada Perusahaan peserta PROPER

    Dalam Bab ini disampaikan juga daftar peserta PROPER periode penilaian. Datalengkap mengenai peserta PROPER disampaikan dalam Lampiran 1 LaporanDekonsentrasi PROPER. Setelah dilaksanakan pengawasan, salah satu buktipengawasan adalah Berita Acara. Kumpulan Berita Acara peserta PROPERdisampaikan dalam Lampiran 2 Laporan Dekonsentrasi PROPER .C. Hasil Pelaksanaan PROPERDalam Bab ini disampaikan hasil pelaksanaan PROPER yang terdiri dari jumlahindustri peserta PROPER dan hasil peringkatnya, data penghitungan bebanpencemar, Raport perusahaan serta rekapitulasi Berita Acara.C.3.1 Peringkat PROPER pada periode Penilaian serta periode Penilaian

    sebelumnya sehingga dapat dianalisis trend tingkat penaatan dari setiapindustri dan secara umum

    C.3.2 Inventarisasi beban pencemaranInventarisasi beban pencemaran dilakukan untuk beban pencemaran air,udara, serta gas rumah kaca. Inventarisasi dilakukan untuk setiap sektordalam PROPER yaitu sektor Manufaktur, Prasarana dan Jasa (MPJ),Pertambangan, Enrgi dan Migas (PEM) serta Agroindustri. Data bebanpencemaran diperoleh dari form/blangko pengawasan lapangan serta hasilperhitungan.Untuk setiap media dan jenis industri maka parameter yang diinventrasasibeban pencemarannya adalah parameter kunci. Sebagai contoh untuk airmaka minimal inventarisasi dilakukan untuk parameter BOD, COD, TOC,NH3 serta parameter kunci lainnya. Contoh tabel untuk beban pencemaranairbadalah sebagai berikut :

  • 24

    No. SektorParameter (ton/Periode)

    BOD COD TSS Minyak& Lemak dst dst1 MPJ2 PEM3 Agro

    Detail inventarisasi beban pencemaran air dari setiap perusahaandisampaikan dalam Lampiran 3 a.Inventarisasi beban pencemar udara dilakukan untuk pencemar kriteriayaitu SO2, NO2, PArtikulat, serta pencemar GRK yaitu CO2, CH4, N2O sertaSF6 dimana semua nilainya dikonversi dengan CO2e. Contoh tabel untukbeban pencemar udara dan GRK adalah sebagai berikut:Tabel Beban Pencemar UdaraNo. Sektor Parameter (ton/Periode)SO2 NO2 Partikulat dst dst

    1 MPJ2 PEM3 Agro

    Tabel Pencemar GRKNo. Sektor Parameter (ton/Periode)CO2 CH4 N2O CH4 CO2e1 MPJ2 PEM3 Agro

    Detail perhitungan beban pencemar udara kriteria dan gas rumah kaca darisetiap perusahaan dapat dilihat pada Lampiran 3 b.Untuk limbah B3 maka informasi yang disampaikan dapat dilihat pada tableberikut:

    No. SektorBeban Limbah B3 (ton/Periode)

    Dihasilkan Disimpandi TPSDiserahkanPihak ke-3 Dimanfaatkan Landfill Dumping

    1 MPJ2 PEM3 Agro

    Detail data beban pencemaran limbah B3 dari setiap perusahaan disampaikanpada Lampiran 3 c.

  • 25

    8.3.3 Kinerja Perusahaan Peserta PROPERKinerja Laporan kinerja perusahaan disampaikan dalam bentuk Rapor yangakan disampaikan kepada setiap peserta PROPER. Kumpulan Rapor pesertaakan disampaikan dalam Lampiran 4 Laporan Dekonsentrasi PROPER.

    D. Penguatan KapasitasDalam bab ini disampaikan hasil penguatan kapasitas yang sudah dilakukan baikuntuk lingkup internal, ataupun kabupaten/kota, serta sosialisasi kepadaperusahaan perusahaan PROPER. Jumlah SDM yang terlibat, kompetensi,pendidikan, pelatihan serta status kepegawaian ataupun jabatan fungsionaldisampaikan dalam Lampiran 5 Laporan Dekonsentrasi PROPER.

    E. PenutupBab penutup berisikan analisis hasil pelaksanaan PROPER, kendala serta hambatan,kesimpulan hasil pelaksanaan PROPER serta rekomendasi agar pelaksanaanPROPER ke depan menjadi lebih baik

  • 26

    Sekretariat PROPERKEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP

    Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Dekonsentrasi Pengawasan PelaksanaanPengelolaan Limbah B3, Pengelolaan Kualitas Air dan Udara Skala Nasional melaluiPROPER, dapat menghubungi:

    Sekretariat PROPERTelp./Fax. : (021) 8520-886Email: [email protected] dan [email protected]: Jl. DI. Panjaitan Kav. 24, Gd. B Lt. 4 Kebon Nanas Jakarta 13410.

  • 27

    LAMPIRAN

  • 28

    LAMPIRAN I.FORMAT BERITA ACARA HASIL PENGAWASAN PROPER

    Pada hari ini, .......... tanggal .... Bulan ..... tahun ......., pukul ......, di Kab/Kota..... Provinsi ......., kami yangbertanda tangan di bawah ini :

    Nama : ............................................................................................................................................Instansi : ............................................................................................................................................NIP./No. PPLH : .................................. /........................................................................................................Pangkat/Gol. : .........................../................................................................................................................Jabatan : ............................................................................................................................................

    Beserta anggota pengawas:Nama NIP/PPLH Jabatan

    ............................ .................................. ..........................................

    secara bersama-sama telah melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap:Perusahaan : ............................................................................................................................................

    Alamat : ............................................................................................................................................Telp./Fax./HP : ............................................................................................................................................e-mail : ............................................................................................................................................

    Pihak PerusahaanNama : ............................................................................................................................................Jabatan : ............................................................................................................................................No. Hp : ............................................................................................................................................

    Pengawasan dan pemantauan tersebut dilakukan berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan Program PenilaianPeringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER), yang terdiri dari pemantauan,pemeriksaan dan verifikasi teknis terhadap pelaksanaan kegiatan Pengendalian Pencemaran Air, PengendalianPencemaran Udara dan Pengelolaan Padat/Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). Catatan temuan-temuan lapangan selama pengawasan dan pemantauan tersebut disajikan dalam Lampiran Berita Acara ini danmenjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini.

    Demikian Berita Acara Pengawasan Penaatan Lingkungan Hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya dandisaksikan oleh yang bertanda tangan di bawah ini.

    Pejabat Pengawas LingkunganHidup Provinsi

    Pejabat Pengawas LingkunganHidup Kab/Kota

    PihakPerusahaan

    Nama : ...........

    Ttd: .

    Nama : ...........

    Ttd: .

    Nama : ...........

    Ttd: .Nama : ................

    Ttd: .

    Nama : ...........

    Ttd: .

    Nama : ...........

    Ttd: .

    BERITA ACARAPENGAWASAN PENAATAN LINGKUNGAN HIDUP

  • 29

    Lampiran1. Berita Acara Pengawasan Penaatan Lingkungan Hidup

    PROFIL PERUSAHAANNama Perusahaan :Alamat lokasi kegiatan :Telp./Fax. :Alamat Kantor Pusat/Perwakilan :Telp./Fax. :Nama Holding Company :Alamat Kantor Holding CompanyTelp./Fax. :Tahun Berdiri Perusahaan/ Beroperasi Perusahaan :Jenis Industri :Status PermodalanLuas Area Pabrik/Lokasi Kegatan :Pengelolaan Air Limbah : Pembuangan Ke sumber air/

    Pembuangan ke laut/ Pemanfaatan ketanah/ Reinjeksi

    Jumlah Karyawan :Kapasitas Produksi :

    Terpasang : Senyatanya :

    Bahan Baku Utama :Bahan Penolong :Proses Produksi :

    Prosentase Pemasaran Eksport :Prosentase Pemasaran Domestik/Lokal :

    Bahan Bakar yang digunakan :Satuan Bahan Bakar :Jumlah Konsumsi Bahan bakar/tahun :

    Dokumen Lingkungan yang dimiliki :Nama Personal Kontak :Nomor HP :Jabatan :e-mail Personal Kontak :

    Lokasi Yang Dikunjungi: (sebutkan lokasi lapangan/fasilitas yang dikunjungi)

  • 30

    HASIL EVALUASI PENGAWASAN KINERJA PENAATANPeriode 1 Juli 20xx 30 Juni 20xx

    Nama Perusahaan : PT. XxxJenis Industri : XxxLokasi Kegiatan : Kabupaten Xxx, Provinsi Xxx

    I. DOKUMEN LINGKUNGAN/IZIN LINGKUNGAN

    No. Kewajiban penanggungjawab usahasesuai PP 27/2012

    Penaatan Temuan

    1. Memiliki dokumen lingkungan/IzinLingkungan.

    Taat Dokumen UKL-UPL Nomor :117/UKL-UPL/2008 disetujui oleh Kepala DinasLingkunga Hidup, Pertambangan danEnergi Kabupaten xxx

    2. Melaksanakan ketentuan dalam dokumenlingkungan/izin lingkungan:A. Deskripsi kegiatan (luas area dan

    kapasitas produksi)B. Pengelolaan lingkungan terutama

    terutama aspek pengendalianpencemaran air, pengendalianpencemaran udara, dan PengelolaanLB3

    Tidak Taat Belum melaksanakan ketentuansecara rutin pelaksanaan UKL-UPL

    3. Melaporkan pelaksanaan dokumenlingkungan/izin lingkungan (terutama aspekpengendalian pencemaran air, pengendalianpencemaran udara, dan Pengelolaan LB3)

    Tidak Taat Belum melaporkan secara rutinpelaksanaan UKL-UPL

    II. PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR

    A. Kewajiban Pengendalian Pencemaran Air

    No. Pengelolaan Limbah Cair Penaatan Temuan1. Ketaatan terhadap Izin Tidak Taat Izin pembuangan No 660.31/2875/203.2/2010

    namun sudah habis masa berlakunya padatanggal 29 Maret 2012 dan belum memperpanjang

    2. Ketaatan terhadap titikpenaatan pemantauan

    100% Perusahaan mempunyai 10 (sepulu) titik outletIPAL dan seluruhnya sudah dilakukan pemantauan

    3. Ketaatan terhadap parameterBaku Mutu

    100% Parameter yang dipantau sudah lengkap sesuaidengan Permen LH No 04 Tahun 2010

    4. Ketaatan terhadap pelaporan 83% Sepanjang masa evaluasi parameter TSS duabulan tidak dilaporkan

    5. a. Ketaatan terhadappemenuhan Baku Mutu

    80%

    b. Pemenuhan Baku Mutuberdasarkan PemantauanTim PROPER

    ------ - Dilakukan/Tidak dilakukan pengambilan sampelair limbah.

    - Parameter yang diuji ...- Menunggu hasil laboratorium.

    6. Ketaatan terhadap KetentuanTeknis

    Tidak Taat Ditemukan bypass dari saluran sebelum masuk kekolam IPAL dan belum memasang alat ukur debit

  • 31

    B. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan

    1. Perusahaan wajib segera menutup saluran bypass dari saluran sebelum masuk ke kolam IPAL2. Perusahaan wajib segera mengurus izin pembuangan air limbah kepada Bupati Kabupaten

    xxxxxxxxxxxx3. Perusahaan wajib menjaga Kualitas air limbah melalui optimalisasi kinerja IPAL agar memenuhi

    BMAL yang ditetapkan dan memenuhi persyaratan sebagaimana yang diatur dalam Peraturanxxxxxxxxxxxx tentang baku mutu air limbah bagi usaha dan/atau kegiatan xxxxxxxxxxxxxxx

    4. Perusahaan wajib melakukan pengujian air limbah setiap bulan untuk setiap parameter yangdipersyaratkan dalam baku mutu air limbah Industri xxxxxxxxxxx ,dan memeriksakannyakepada laboratorium terakreditasi.

    5. Perusahaan wajib memasang alat ukur debit dan melakukan pencatatan debit, /kuantitaslimbah harian, pH harian, serta produksi senyatanya bulanan.

    6. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pH harian, debit/kuantitas air limbah harian,kadar parameter mutu limbah cair dan produksi harian senyatanya, sekurang-kurangnya tiga bulansekali kepada BLH Kabupaten Xxx, BLH Provinsi Xxx dan Kementerian Lingkungan Hidup.

    C. Perhitungan Beban Pencemaran Air (Ton/periode)No Parameter Beban Inlet Beban Outlet

    III. PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARA

    A. Kewajiban Pengendalian Pencemaran Udara

    No. Pengendalian Pencemaran Udara Penaatan Temuan1. Ketaatan terhadap titik penaatan

    pemantauan100% Sumber Emisi : 3 unit boiler, 1 unit

    heather, 2 Unit dryer, 3 unit deporasigliserin, 2 unit genset

    Seluruh sumber emisi sudah dipantau2. Ketaatan terhadap pelaporan 100% Semua parameter dari hasil

    pemantauan semua sumber emisisudah dilaporkan sesuai peraturan

    3. Ketaatan terhadap parameter BakuMutu Emisi

    100% Parameter yang dipantau dari semuasumber emisi sudah sesuai peraturan

    4. Ketaatan terhadap pemenuhan BakuMutu Emisi

    100% Hasil pemantauan emisi seluruh sumberemisi telah memenuhi baku mutu emisi

    5. Ketaatan terhadap ketentuan Teknisyang dipersyaratkan Taat

    Semua cerobong sudah dilengkapidengan sarana dan prasarana sampling

    B. Tindak Lanjut Yang Harus Dilakukan

    1. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi Boiler, Heather yang aktif dengan parameter danfrekuensi minimal 6 bulan sekali sesuai Peraturan Menteri Lingkungan Hidup nomor 07 tahun 2007.

    2. Perusahaan wajib tetap melakukan pemantauan emisi genset dan dryer yang aktif dengan parameterdan frekuensi sesuai peraturan yang berlaku.

    3. Perusahaan wajib menjaga kualitas emisinya sehingga memenuhi Baku Mutu sesuai dengan peraturanyang berlaku.

    4. Perusahaan wajib tetap melakukan pengukuran kualitas udara ambien sekurang-kurangnya 6 bulansekali sesuai dengan PP Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

    5. Perusahaan wajib menyampaikan laporan tentang pengujian emisi udara dari semua sumber emisi dan

  • 32

    pengujian kualitas udara ambien sekurang-kurangnya enam bulan sekali kepada BLH Kabupaten xxx,BLH Provinsi xxx dan Kementerian Lingkungan Hidup.

    C. Perhitungan Beban Pencemaran Udara (Ton/periode)No Parameter Beban Emisi

    IV. PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN (LIMBAH B3)A. Perizinan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun

    PengelolaanLimbah B3

    StatusPerizinan No. SK/ No. Surat Masa Berlaku Keterangan

    PenyimpananSementara

    Surat KeputusanKepala BLH KabupatenXXX nomor:XXX//SK/TPS-LB3/2011 pada tanggal27 Desember 2011

    2 (dua) tahun Izin tempat penyimpanansementara limbah B3 untuksludge hasil kegiatan sendiri

    --- --- --- Belum memiliki TPS LimbahB3 untuk penyimpanan abubatubara

    --- --- --- Belum memiliki izinpenyimpanan sementarauntuk limbah B3 lainnya (olibekas, bekas kemasanbahan kimia, aki bekas,majun terkontaminasi limbahB3, drum bekas oli bekas,limbah elektronik)

    B. Sumber Limbah Bahan Berbahaya dan BeracunNo. Sumber Jenis Limbah EstimasiTimbulan Kemasan

    Konversi keton

    1. Boiler Abu batubara 0.20 ton/ hari Karung plastik ---2. IPAL Sludge IPAL 0.02 ton/ hari Karung plastik ---3. Proses produksi Bekas kemasan

    bahan kimia0.09 ton/ 8 bulan(30 pieces)

    --- ---

    4. Genset, forklift Oli bekas 0.45 ton/ 10bulan

    Drum ---

    5. Workshop Drum bekas olibekas

    --- --- ---

    6. Workshop Kain majunterkontaminasilimbah B3

    Belum dihasilkan --- ---

    7. Genset, forklift Aki bekas Belum dihasilkan --- ---8. Kantor Limbah elektronik Belum dihasilkan --- ---

    Catatan:- Sejak bulan September 2012 perusahaan menggunakan batubara sebagai bahan bakar boiler

    dikarenakan kesulitan untuk mendapatkan cangkang.- Perusahaan tidak menggunakan lampu yang mengandung merkuri.

  • 33

    C. Neraca Limbah B3 Periode 1 Juli 20xx 30 Juni 20xx

    Jenis Limbah Satuan LimbahDihasilkanLimbahDikelola

    LimbahBelum

    DikelolaPerlakuan

    A. Sumber Dari Proses Produksi--- --- --- --- --- ---B. Sumber Dari Luar Proses ProduksiAbu batubara Ton 30.00 0 30.00 Ditempatkan dalam karung

    plastik di lokasi terbuka dilingkungan pabrik

    Sludge IPAL Ton 7.54 2.005.54

    0 - Disimpan di TPS- Diserahkan ke xxx

    (pengangkut/ AAT), PT. xxxOli bekas Ton 0.45 0 0.45 Disimpan di gudang workshopDrum bekas oli bekas Ton 0.03 0 0.03 Disimpan di gudang workshopBekas kemasan bahankimia

    Ton 0.09 0 0.09 Disimpan di gudang workshop

    Majun terkontaminasilimbah B3

    Ton 0 0 0 Belum dihasilkan

    Aki bekas Ton 0 0 0 Belum dihasilkanLimbah elektronik Ton 0 0 0 Belum dihasilkanTOTAL Ton 38.11 7.54 30.57Persentase % 19.79 80.21

    Ket : 14.54% limbah B3 yang diserahkan ke pihak ke tiga yang memiliki izin, 5.25% limbah B3 masihtersimpan di TPS dan 80,21% limbah B3 belum dikelola sesuai ketentuan. Secara umum 80.21%limbah B3 belum dikelola sesuai dengan peraturan yang berlaku dan persyaratan dalam izin.

    D. Temuan dan RekomendasiNo Aspek Penilaian Temuan Lapangan Rencana Tindak Lanjut1 a. Pendataan Jenis dan Volume

    Limbah yang dihasilkanIdentifikasi jenis limbah B3 - Telah melakukan identifikasi

    terhadap limbah B3 sludge,oli bekas, kemasan bekasbahan kimia, drum bekas olibekas, aki bekas, abubatubara

    - Belum melakukan identifikasiterhadap limbah elektronikdan majun terkontaminasilimbah B3

    Wajib melakukan identifikasiterhadap seluruh limbah B3 yangdihasilkan

    Pencatatan Jenis dan Volumelimbah B3 yang dihasilkan

    Belum melakukan pencatatanterhadap seluruh jenis danvolume limbah B3 yangdihasilkan.

    Wajib melakukan pencatatanterhadap seluruh jenis danvolume limbah B3 yangdihasilkan.

    Pendataan pengelolaan lanjutanlimbah B3

    Belum melakukan pengelolaanlanjutan terhadap seluruhlimbah B3 selain limbah B3sludge.

    Wajib melakukan pengelolaanlanjutan terhadap seluruh limbahB3 yang dihasilkan sesuaiketentuan.

    b. Pelaporan Belum melakukan pelaporanrealisasi pengelolaan limbahB3 yang dihasilkannya,termasuk untuk sludge IPAL

    Wajib melaporkan realisasipengelolaan semua limbah B3yang dihasilkan denganmenyampaikan neraca limbah

  • 34

    yang sudah memiliki izin TPSLB3.

    B3, logbook, dan manifestsalinan #2 per triwulan kepadaBLH XXX dengan tembusankepada Kementerian LingkunganHidup dan BLH Provinsi XXX.

    2. Perizinan PengelolaanLimbah B3Kepemilikan izin PLB3 yangdipersyaratkan

    - Sudah memiliki IzinPenyimpanan SementaraLimbah B3 untuk sludgeIPAL sesuai SuratKeputusan Kepala BLHKabupaten XXX nomor:XXX//SK/TPS-LB3/2011pada tanggal 27 Desember2011

    - Belum memiliki IzinPenyimpanan Sementarauntuk limbah abu batubara

    - Belum memiliki IzinPenyimpanan Sementarauntuk limbah B3 oli bekas,aki bekas, majunterkontaminasi, bekaskemasan bahan kimia, drumbekas oli bekas dan limbahelektronik

    - Wajib membangun TPSLimbah B3 untuk limbah B3abu batubara, oli bekas, akibekas, majun terkontaminasi,bekas kemasan bahan kimia,drum bekas oli bekas danlimbah elektronik sesuai KEP-01/BAPEDAL/09/1995 danmengajukan permohonan IzinPenyimpanan SementaraLimbah B3 kepada BLHKabupaten XXX.

    - Tidak menyimpan limbah B3melebihi jangka waktu 90 harikecuali jika limbah B3 yangdihasilkan kurang dari 50 kgper hari maka dapat disimpanselama 180 hari

    Masa berlaku izin 2 (dua) tahun untuk IzinPenyimpanan SementaraLimbah B3 untuk sludge IPAL

    3. Pelaksanaan ketentuan izin :a. Pemenuhan terhadap ketentuan

    teknis dalam izin selain BakuMutu Emisi, Effluent danStandard Mutu (check list)

    - TPS Sludge memenuhi57.70% ketentuan teknis

    - Belum memiliki TPS LimbahB3 untuk penyimpanan abubatubara, oli bekas, akibekas, majun terkontaminasi,bekas kemasan bahan kimia,drum bekas oli bekas danlimbah elektronik

    Wajib membangun TPS LimbahB3 yang memenuhi ketentuanteknis di TPS Limbah B3 sesuaiKEP-01/BAPEDAL/09/1995.

    b. Emisi dari kegiatan pengolahandan/atau pemanfaatan limbahB3:

    --- Apabila perusahaan inginmelakukan kegiatan pengolahandan/ atau pemanfaatan limbahB3, maka wajib mengajukanpermohonan izin kepadaKementerian Lingkungan Hidup

    - Pemenuhan terhadap BME --- ---- Jumlah parameter yang diukur

    dan dianalisa--- ---

    - Frekuensi pengukuran --- ---

  • 35

    c. Effluent dari kegiatanpengolahan dan/ataupenimbunan dan/ataupengelolaan limbah B3lainnya :

    --- ---

    d. Standar Mutu Produkdan/atau kualitas limbah B3untuk pemanfaatan

    --- ---

    4. Open dumping, pengelolaantumpahan, dan penangananmedia/tanah terkontaminasilimbah B3 :

    Menyimpan limbah B3 abubatubara dalam kemasankarung plastik di lokasi terbukadi lingkungan pabrik

    - Menghentikan kegiatanmenyimpan limbah abubatubara di tempat terbuka

    - Segera memindahkan limbahabu batubara yang disimpan dilokasi terbuka ke dalam TPSyang berizin

    - Menyampaikan progresspemindahan limbah B3 abubatubara ke dalam TPS berizinkepada KementerianLingkungan Hidup dengantembusan ke BLH KabupatenXXX

    - Menyampaikan rencanapenyelesaian pemindahanlimbah B3 abu batubara kedalam TPS berizin kepadaKementerian LingkunganHidup dengan tembusan keBLH Kabupaten XXX

    Jenis limbah dan jumlah limbahyang di open dumping

    Limbah abu batubara sebanyak30 ton

    Rencana pengelolaan lahanterkontaminasi

    ---

    Kesesuaian rencana denganpelaksanaa pengelolaan lahanterkontaminasi

    --- ---

    Jumlah total limbah dan tanahterkontaminasi yang dilakukanpengelolaan

    --- ---

    Perlakuan pengelolaan limbahdan tanah terkontaminasi yangdiangkat sesuai perencanaan

    --- ---

    SSPLT (surat status pemulihanlahan terkontaminasi)

    --- ---

    Ketentuan dalam SSPLT --- ---

    5. Jumlah limbah B3 yangdikelola (Neraca Limbah B3)

    19.79% limbah B3 dikelolasesuai dengan ketentuan yangberlaku.

    Perusahaan wajib melakukanpengelolaan terhadap limbah B3yang dihasilkan sesuai denganketentuan.

    6. Pengelolaan limbah B3 olehpihak ke-3

    a. Pengelolaan melaluipengumpul limbah B3

    --- ---

    Masa berlaku izin --- ---

  • 36

    Kesesuaian jenis limbah B3yang dikumpul dengan izin yangberlaku

    --- ---

    Kontrak kerjasama penghasillimbah dan pengumpul limbah

    --- ---

    Kontrak kerjasama antarapengumpul dengan pihakpemanfaat, pengolah ataupenimbun

    --- ---

    Ada/tidak masalah pencemaranlingkungan

    --- ---

    b. Pihak ke-3 pengelola lanjutlimbah B3 (pemanfaat/pengolah/ penimbun)

    PT. Bata Kuo Shin ---

    Masa berlaku izin Perusahaan tidak memilikisalinan izin pihak ketigapengelola lanjut

    Wajib memiliki salinan izin pihakketiga pengelola lanjut danmenyampaikan salinan izintersebut ke KementerianLingkungan Hidup

    Kesesuaian jenis limbah B3yang dikelola

    --- ---

    Kontrak kerjasama penghasildan pengolah/ pemanfaat/penimbun

    --- ---

    Ada/tidak masalah pencemaranlingkungan yang dilakukan olehpengelola limbah B3

    --- ---

    Pihak ke-3 JasaPengangkutan

    CV. Gema Putra Buana ---

    Ada/tidak izin dari KementerianPerhubungan

    Memiliki izin pengangkutan dariKementerian Perhubungan

    ---

    Ada/tidak rekomendasi dari KLH Memiliki rekomendasi dariKementerian Lingkungan Hidup

    ---

    Kesesuaian jenis limbah yangdiangkut dengan izin

    Sesuai dengan izin danrekomendasi

    ---

    Kesesuaian alat angkut denganyang tercantum dalam izin (Nopolisi, no rangka, no mesin)

    Sesuai dengan izin danrekomendasi

    ---

    Rute pengangkutan sesuaidengan izin

    Sesuai dengan izin danrekomendasi

    ---

    Penggunaan dokumen/manifestyang sah

    Penggunaan dokumenmanifest tidak sesuai denganKep-02/BAPEDAL/09/1995dimana dokumen manifest #2dan #3 sudah terisi penuh dandicap oleh perusahaanpengelola akhir limbah B3

    Wajib memenuhi ketentuansesuai Kep-02/BAPEDAL/09/1995 dalampenggunaan dokumen manifest.

    7. Dumping, injeksi danpengelolaan limbah B3 dengancara tertentu:

    --- ---

    Izin dumping/izin pengelolaan --- ---

  • 37

    limbah B3 dengan cara tertentuJumlah/volume limbah B3 yangdi dumping

    --- ---

    8. Pengelolaan Limbah B3lainnya

    --- ---

    E. PenaatanNo. Aspek Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Taat BelumTaat Keterangan1. a. Pendataan jenis dan volume limbah yang

    dihasilkan---

    - Belum melakukan identifikasilimbah elektronik dan majunterkontaminasi limbah B3

    - Belum melakukan pencatatanseluruh limbah B3 yangdihasilkan

    b. Pelaporan---

    Belum melakukan pelaporanrealisasi pengelolaan limbah B3sludge IPAL sesuai dengan izin

    2. Status perizinan pengelolaan limbah B3 --- Untuk TPS Limbah B3 SludgeIPAL3. Pelaksanaan ketentuan dalam Izin

    a. Pemenuhan Ketentuan Teknis

    ---

    - TPS Sludge memenuhi57.70% ketentuan teknis

    - Belum memiliki TPS Limbah B3untuk penyimpanan abubatubara dan limbah B3 lainnya

    b. Pemenuhan Baku Mutu Emisi --- ---c. Pemenuhan Baku Mutu Air Limbah --- ---d. Pemenuhan Pemanfaatan --- ---

    4. Penanganan open dumping, pengelolaantumpahan, dan penanganan mediaterkontaminasi LB3 ---

    Menyimpan limbah B3 abubatubara dalam kemasan karungplastik di lokasi terbuka dilingkungan pabrik

    a. Rencana pengelolaan --- ---b. Pelaksanaan pengelolaan --- ---c. Jumlah tanah terkontaminasi yang

    dikelola --- ---

    d. Pelaksanaan ketentuan SSPLT --- ---5. Jumlah limbah B3 yang dikelola sesuai dengan

    peraturan --- 19.79% limbah B3 dikelola sesuaidengan ketentuan yang berlaku.

    6. Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3 danpengangkutan limbah B3 ---

    7. Pengelolaan limbah B3 dengan cara tertentu(antara lain : Dumping, Re-injeksi, dll) --- ---

    F. KesimpulanSegera melakukan perbaikan sesuai dengan rencana tindak lanjut pada tabel D. dan menyampaikan hasilperbaikan Tindak lanjut dari berita acara beserta data-data pendukung dan foto perbaikan tersebut kepadaDeputi IV MENLH c.q. Asdep Pengelolaan Limbah B3 dan Pemulihan Kontaminasi Limbah B3 (alamat: Gd.C, Lt. 2, JL. D.I. Panjaitan Kav. 24, Kebon Nanas, Jakarta Timur 13410; Telp./Fax. 021-85904932) dengan tembusan kepada BLH Provinsi XXX dan BLH Kabupaten XXX.

  • 38

    LAMPIRAN1. Check list pengelolaan limbah B3 (TPS Limbah B3) yang telah ditandatangani oleh pengawas dan

    perusahaan.2. Foto temuan lapangan.

    FOTO TEMUAN LAPANGAN

    Kondisi TPS Limbah B3 Keterangan Tindak Lanjut- Membuang air limbah hasil

    pengolahan IPAL (dryingbed) ke lingkungan tanpaada izin pembuanganlimbah cair

    - Dilakukan analisa pH padaair limbah yang dibuang kelingkungan menggunakankertas lakmus dengan hasilpH 7

    - Tidak melakukanpembuangan air limbah dariproses IPAL secaralangsung ke lingkungantanpa ada izin pembuanganlimbah cair

    - Menutup saluran air limbahdari proses drying bed kelingkungan selama izinpembuangan limbah cairbelum ada dan mengalirkankembali ke IPAL.

    TPS Sludge tidak sesuaidengan ketentuan teknis dalamKep-01/BAPEDAL/09/1995

    Wajib memenuhi ketentuanteknis di TPS sesuai Kep-01/BAPEDAL/09/1995

    Terdapat tumpahan/ ceceransludge IPAL di sekitar TPSSludge.

    Melakukan pembersihansludge IPAL yang tercecer dilokasi TPS Sludge.

    House keeping di sekitar TPSSludge tidak terawat.

    Menjaga kebersihan di TPSSludge dan sekitarnya.

  • 39

    Menyimpan limbah oli bekas,drum bekas oli bekas, kemasanbekas bahan kimia di gudangworkshop dan bercampurdengan limbah non B3.

    Wajib membangun TPSLimbah B3 untuk menyimpanoli bekas, drum bekas olibekas, kemasan bekas bahankimia, majun terkontaminasilimbah B3, aki bekas, danlimbah elektronik.

    - House keeping di lokasiboiler kurang terawat

    - Banyak batubara yangdisimpan di luar lokasi boiler

    - Menyimpan limbah abubatubara di lokasi boiler

    - Banyak limbah abubatubara yang tercecer disekitar lokasi boiler

    - Menjaga house keeping dilokasi boiler agar terawat,rapi dan bersih sehinggatidak ada ceceran batubaradan limbah abu batubara kelingkungan

    - Membangun TPS limbah B3khusus untuk abu batubarasesuai ketentuan Kep-01/BAPEDAL/09.1995

  • 40

    - Menyimpan limbah B3 abubatubara dalam kemasankarung plastik di lokasiterbuka di lingkungan pabrik,di antaranya dekat lokasiboiler dan di sampingbangunan pabrik

    - Menyimpan limbah B3 abubatubara dalam kemasankarung plastik di lokasiterbuka di lingkungan pabrik

    - Menyimpan limbah B3 abubatubara dalam kemasankarung plastik di lokasiterbuka di lingkungan pabrik

    - Menyimpan limbah B3 abubatubara dalam kemasankarung plastik di lokasiterbuka di lingkungan pabrik

    - Menghentikan kegiatanmenyinpan limbah abubatubara di lokasi terbuka.

    - Segera memindahkan limbahabu batubara ke dalam TPSyang berizin.

    - Menyampaikan progresspemindahan limbah B3 abubatubara ke dalam TPSberizin kepada KementerianLingkungan Hidup dengantembusan ke BLHKabupaten XXX

    - Menyampaikan rencanapenyelesaian pemindahanlimbah B3 abu batubara kedalam TPS berizin kepadaKementerian LingkunganHidup dengan tembusan keBLH Kabupaten XXX

  • 41

    V. PENGENDALIAN KERUSAKAN LINGKUNGAN (KHUSUS KEGIATAN PERTAMBANGAN)A. Rekapitulasi Penilaian

    No. Tahapan Lokasi NilaiTotal

    X 80 55 < x < 80 X 55 Keterangan

    1. PembersihanLahan

    Lokasi 1 98 1 Taat

    2. PenggalianTanah Penutup

    Lokasi 1 81 1 Taat

    3. Penambangan Lokasi 1 88 1 Taat

    4. Penimbunan Lokasi 1 78 1 Tidak Taat

    5. PengupasanTanah Pucuk

    Lokasi 1 98 1 Taat

    6. Reklamasi Lokasi 1 88 1 Taat

    7. PembersihanLahan

    Lokasi 2 100 1 Taat

    8. PengupasanTanah Pucuk

    Lokasi 2 100 1 Taat

    9. PenggalianTanah Penutup

    Lokasi 2 81 1 Taat

    10. Penambangan Lokasi 2 90 1 Taat

    11. Penimbunan Lokasi 2 53 1 Taat

    12. Reklamasi Lokasi 2 86 1 Taat

    13. PembersihanLahan

    Lokasi 3 100 1 Taat

    14. PengupasanTanah Pucuk

    Lokasi 3 100 1 Taat

    15. PenggalianTanah Penutup

    Lokasi 3 81 1 Taat

    16. Penambangan Lokasi 3 73 1 Taat

    17. Penimbunan Lokasi 3 83 1 Taat

    18. Reklamasi Lokasi 3 86 1 Taat

    19. PembersihanLahan

    Lokasi 4 98 1 Taat

    20. Penimbunan Lokasi 4 91 1 Taat

    21. Reklamasi Lokasi 4 100 1 Taat

    22. PengupasanTanah Pucuk

    Lokasi 5 98 1 Taat

  • 42

    23. PenggalianTanah Penutup

    Lokasi 5 91 1 Taat

    24. Penambangan Lokasi 5 98 1 Taat

    25. PembersihanLahan

    Lokasi 6 100 1 Taat

    26. PengupasanTanah Pucuk

    Lokasi 6 100 1 Taat

    27. PenggalianTanah Penutup

    Lokasi 6 83 1 Taat

    28. Penambangan Lokasi 6 88 1 Taat29. Penimbunan Lokasi 6 83 1 Taat30. Reklamasi Lokasi 6 88 1 Taat

    JUMLAH DATA 30 27 2 1 Tidak TaatPersentase 90% 6,67% 3,3% Tidak Taat

    B. Ringkasan Penaatan Pengendalian Kerusakan Lahan1. Pada aspek manajemen telah memenuhi semua ketentuan kriteria pengendalian kerusakan

    lingkungan2. Untuk aspek Teknis:

    a) Kriteria K3 (Potensi Longsor) terlihat longsoran batuan pada dinding yang ditinggalb) Kriteria K4 (Potensi Pencemaran AAT) tidak mendapatkan nilai karena belum dilakukan

    upaya penanganan batuan yang berpotensi membentuk air asam tambang.c) Kriteria K5 (Erosi): terdapat indikasi adanya erosi didinding lereng penggalian tanah

    penutupd) Kriteria K6 (Kebencanan); jauh dari pemukiman penduduk dan sarana vital lain/memiliki

    sistem tanggap darurat (sarana, personil, SOP, dll)

    c. Tindaklanjut yang harus dilakukan1. Mempertahankan kinerja terkait aspek manajemen2. Melakukan pembenahan pada lereng-lereng yang tinggi atau sudutnya melebihi rekomendasi

    FS dan terlihat adanya longsoran batuan didaerah tersebut.3. Melakukan upaya penanganan batuan yang berpotensi pencemar dengan mengikuti langkah

    langkah sebagai berikut ;

    Identifikasi semua batuan limbah yang dihasilkan dari penambangan Melakukan karakteristik batuan penutup tersebut, batuan potensi pembentuk AAT dan

    batuan tidak berpotensi membentuk AAT Memilih teknologi penanganan batuan potensi pembentuk AAT tersebut, untuk

    menghindari terbentuknya AAT

    4. Upaya Pengolahan AAT :

    Melakukan pengumpulan AAT yang adaMelakukan pengolahan air leachet (AAT) yang sudah terbentuk hingga memenuhi BMAL

    sebelum dibuang ke lingkungan.

  • 43

    LAMPIRAN 2. BERITA ACARA PENGAWASAN PENAATAN LINGKUNGAN HIDUPA. LEMBAR ISIAN PENILAIAN DOKUMEN LINGKUNGAN/IZIN LINGKUNGAN

    1. Pengesahan Dokumen

    No. Nama DokumenLingkunganInstitusi PengesahanDokumen Lingkungan

    Tanggal PengesahanDokumen Lingkungan

    Batasan KapasitasProduksi

    Realisasi KapasitasProduksi

    Dampak Pentingyang dikelola

    1. 2.

    dst.

    2. Pelaporan Triwulanan*

    Instansi Triwulan III-(TahunN-1)Triwulan IV-(Tahun N-1)

    Triwulan I-(Tahun N)

    Triwulan II-(Tahun N) Keterangan

    Kabupaten Provinsi Kementerian Lingkungan Hidup

    * Triwulanan : berupa nomor dan tanggal surat pengiriman laporan3. Pelaporan Semester**

    Instansi Semester 2-(TahunN-1)Semester 1-(Tahun N)

    Kabupaten Provinsi Kementerian Lingkungan Hidup

    ** Semester : berupa nomor dan tanggal surat pengiriman laporanCatatan : Tabel Triwulan/Semeter dipilih sesuai kewajiban dalam Dokumen Lingkungan

  • 44

    B. LEMBAR ISIAN PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR1. Titik Penaatan dan Izin

    No.Sumber

    AirLimbah

    Nama TitikPenaatan

    Koordinat JenisTeknologiPengolahanAir Limbah

    Status Izin Nomor Sertifikat Hasil Uji

    NomorIzin

    InstansiPenerbit

    Izin

    TanggalIzin

    TerbitTanggalBerakhir Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jundr2 LU

    1. .. .. . . . ... . . . . . . . . . .2. .. .. . . . . . . . . . . . . .dst.

    a. Titik Penaatan dan Izin (Industri yang menerapkan Land Aplikasi)No Nama Titik

    PenaatanJenis Titik Penaatan Status Izin

    Nomor Sertifikat HasilUji Tanggal PemantauanNomor

    IzinInstansi

    Penerbit IzinTanggal Izin

    TerbitTanggalBerakhir

    1 Tanah (Rorak)2 Tanah (Antar Rorak)

    3 Tanah (LahanKontrol/Non LA)

    b. Parameter dan Pelaporan Baku Mutu

    No. Titik Penaatan(outlet)Parameter

    yang dipantau

    KonsentrasiKarakteristik Air

    Limbah/Inlet(sebelum diolah di

    IPAL)

    KonsentrasiTitik Penaatan/ outlet Baku MutuKonsentrasi

    SatuanBakuMutu

    PeraturanBaku Mutuyang diacu

    Baku MutuBeban

    PencemaranMaksimum

    Satuan BakuMutu BebanPencemaran

    PeraturanBaku Mutu

    BebanPencemaranMaksimumJul Agust Jul Agust

    1.

  • 45

    2.

    dst.

    c. Parameter dan Pelaporan Baku Mutu (Industri yang menerapkan Land Aplikasi)

    No Titik Penaatan(outlet)Parameter

    yangdipantau

    Kedalaman Tanah/Lapisan

    Baku MutuKonsentrasi

    SatuanBakuMutu

    PeraturanBaku Mutuyang diacu

    Baku MutuBeban

    Pencemaranmaksimum

    SatuanBakuMutu

    Beban

    PeraturanBaku Mutu

    BebanPencemaranMaksimumyang diacu

    0 - 20cm

    20 - 40cm

    40 - 60cm

    60 - 80cm

    80 - 100cm

    100 - 120cm

    1 Tanah (Rorak)

    2 Tanah (AntarRorak)

    3 Tanah (LahanKontrol/Non LA)

    d. Ketentuan TeknisKetentuan Teknis Laboratorium

    1. Laboratorium penguji .2. Nama Laboratorium penguji .3. Nomor akreditasi laboratorium penguji/laboratorium rujukan Gubernur .4. Tanggal Berakhir Akreditasi laboratorium .5. Bulan pengujian 7 8 ..... 11 12 1 2 .... 5 6

  • 46

    No. Ketentuan Teknis Status(Ya/Tidak) Dokumen Pendukung

    1. Memisahkan saluran air limbah dengan limpasan air hujan Layout saluran air limbah dan drainase dan Foto2. Membuat saluran air limbah yang kedap air Layout saluran air limbah dan drainase dan Foto3. Memasang alat pengukur debit (flowmeter) Foto flowmeterpada seluruh saluran outlet4. Memantau pH dan debit harian5. Tidak melakukan pengenceran6. Tidak melakukan by pass air limbah

    Khusus untuk industri sawit melakukan land aplikasi ditambahkan

    No. Ketentuan Teknis Status(Ya/Tidak) Dokumen Pendukung

    1. Dilakukan pada lahan selain lahan gambut .2. Dilakukan pada lahan selain lahan dengan permeabilitas lebih besar 15 cm/jam .3. Dilakukan pada lahan selain lahan dengan permeabilitas kurang 1,5 cm/jam .4. Tidak boleh dilaksanakan pada lahan dengan kedalaman air tanah kurang dari 2 meter .5. Pembuatan sumur pantau di 3 lokasi yang diwajibkan .6. Tidak ada air larian (run off) yang masuk ke sungai .7. Tidak melakukan pengenceran air limbah yang dimanfaatkan .8. Tidak membuang air limbah pada tanah di luar lokasi yang ditetapkan dalam peraturan .9. Tidak membuang air limbah ke sungai bila melebihi ketentuan yang berlaku .10. Tidak melakukan pengaplikasian air limbah pada lahan diluar lahan dalam izin .

    Khusus untuk Industri Petrokimia ditambahkan

    Ketentuan Teknis Status(Ya/Tidak) Dokumen Pendukung

    Pemantauan harian pH dan COD .

    e. Penurunan Beban Pencemaran

    No. Kegiatan Penurunan Beban Pencemaran AirTAHUN

    Satuan Bukti PerhitunganN-3 N-2 N-1 N1. .... .... .... .... .... . .

    dst.

  • 47

    f. Beban Pencemaran Aktual

    NoTitik

    Penaatan(Outlet)

    ParameterHasil Perhitungan Beban Pencemaran Aktual

    (Debit x Konsentrasi) Periode (N-1) (N) SatuanDebitSatuan

    ProduksiBeban

    Pencemaran Totaldalam TonJul Aug Sep Oct Nov Dec Jan Feb Mar Apr May Jun

    1. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... (m3/bulan)

    Ton/bulan

    ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...dst

  • 48

    C. LEMBAR ISIAN PENGENDALIAN PENCEMARAN UDARAa. a. 1. Inventarisasi Sumber Emisi (Pengukuran Manual)

    No.Nama

    SumberEmisi

    KodeCerobong

    KapasitasSumberEmisi

    AlatPengendali

    EmisiBahanbakar

    WaktuOperasi(Jam/

    Tahun)Lokasi Koordinat

    BentukCerobong

    (kotak/silinder/kerucut)

    Tinggi/Panjang

    Cerobong(m)

    DiameterCerobong

    (m)

    Posisi(ketinggian/

    kepanjangan)Lubang

    Sampling(m)

    Status DataPemantauan

    PeriodePROPER

    (dipantau/ tidakdipantau)

    FrekuensiKewajiban

    PengukuranKet

    BuktiPendukung

    TidakDipantau

    1. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... 2. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... dst.

    a. a. 2. Inventarisasi Sumber Emisi (Pengukuran CEMS)

    No.Nama

    SumberEmisi

    KodeCerobong

    KapasitasSumberEmisi

    AlatPengendali

    EmisiBahanbakar

    WaktuOperasi(Jam/

    Tahun)Lokasi Koordinat

    BentukCerobong

    (kotak/silinder/kerucut)

    Tinggi/Panjang

    Cerobong(m)

    DiameterCerobong

    (m)

    Posisi(ketinggian/

    kepanjangan)Lubang Sampling

    (m)

    DataPemantauan

    (dipantau/ tidakdipantau)

    Ket

    1. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...2. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...dst.

    1. b. Titik Penaatan

    No Nama Sumber Emisi Kode Cerobong Waktu Operasi(Jam/Tahun)

    12

  • 49

    b. Ketaatan Parameter dan Baku Mutu

    No.Nama

    SumberEmisi

    KodeCerobong

    Parameteryang

    dipantau

    Konsentrasi Hasil Pengujian Sampel (mg/Nm3)

    BakuMutu

    SatuanBakuMutu

    PeraturanBaku Mutuyang diacu

    Baku MutuBeban

    PencemaranMaksimum

    SatuanBakuMutu

    Beban

    PeraturanBaku Mutu

    BebanPencemaranMaksimumyang diacu

    Semester II (N-1) Semester I (N)

    Jul Ags Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun

    1. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...2. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...dst

    c. Pelaporan dan Baku Mutu CEMSPelaporan Hasil Pemantauan

    Ketaatan PelaporanSemester 2-

    (N-1)(Ya/Tidak)

    Semester 1-(N)

    (Ya/Tidak)Keterangan

    1. Melaporkan (6 bulanan) data pemantauan Emisi (manual/No.n CEMS) 2. Kabupaten/Kota 3. Provinsi 4. KLH Catatan: Bukti pelaporan berupa nomor dan tanggal surat pengiriman laporan

    Ketaatan PelaporanTriwulan III-

    (N-1)(Ya/Tidak)

    Triwulan IV-(N-1)

    (Ya/Tidak)Triwulan I- (N)

    (Ya/Tidak)

    1. Melaporkan secara periodik (3 bulanan) data pemantauan harian CEMS2. Kabupaten/Kota3. Provinsi4. KLH

    Catatan: Bukti pelaporan berupa nomor dan tanggal surat pengiriman laporan

  • 50

    Ketaatan Pemantauan CEMS Triwulan III-(N-1)Triwulan IV-

    (N-1)Triwulan I-

    (N)Triwulan II-

    (N) Keterangan

    1. Jumlah data parameter pemantauan harian CEMS selama 3 bulanan 2. SOx 3. NO.x 4. Partikulat 5. CS2 6. H2S 7. Cl2 8. TRS (Total Sulfur Tereduksi) 9. ClO3 (Klorin Dioksida) 10. Jumlah data pemantauan yang memenuhi Baku Mutu CEMS 11. SOx 12. NO.x 13. Partikulat 14. CS2 15. H2S 16. Cl2 17. TRS (Total Sulfur Tereduksi) 18. ClO3 (Klorin Dioksida)

    d. Pelaporan CEMS (Parameter Sox, Partikulat, No.x, CS2, H2S, CL2, TRS, CLO3.Konsentrasi Hasil Pengukuran: SOx/Partikulat/No.x/CS2/H2S/CL2/TRS/CLO3.a. Nama sumber emisi;b. Jenis sumber emisi;c. Nama/Kode cerobong;d. Dimensi cerobong (diameter);e. Dimensi cerobong (Panjang x Lebar);f. Dimensi cerobong (Tinggi);g. Bahan bakar;h. Kapasitas kandungan sulfur dalam bahan bakar; dani. Waktu operasional (jam).

  • 51

    No. Triwulan Waktu PengukuranKonsentrasi Rata-rata

    Harian(mg/Nm3)

    Waktu OperasiCEMS dalam Satu

    Hari (jam)Baku Mutu Satuan BakuMutu

    Peraturan BakuMutu yang diacu

    1. Triwulan III (N) 01 Juli 20xx . . . . .2. Triwulan III (N) 02 Juli 20xx . . . . .dst.

    e. Perhitungan Beban Emisi ManualNo. Nama

    SumberEmisi

    KodeCerobong

    LuasPenampang

    (m2)

    Parameteryang

    dipantau

    Hasil Perhitungan Beban Emisi (satuan: Ton/tahun)(lampirkan bukti perhitungan dan acuan peraturan perhitungan)

    JumlahBebanEmisi

    (Ton/tahun)Semester 2 (N-1) Semester 1 (N)

    Jul Agust Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun1. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...2. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...dst

    f. Perhitungan beban emisi CEMS

    No.Nama

    SumberEmisi

    KodeCerobong

    LuasPenampang

    (m2)

    Parameteryang

    dipantau

    Hasil Perhitungan Beban Emisi (satuan: Ton/tahun)(lampirkan bukti perhitungan dan acuan peraturan perhitungan)

    JumlahBebanEmisi

    (Ton/tahun)TW 3 (N-1) TW 4 (N-1) TW 1 (N) TW 2 (N)

    Jul Agust Sep Okt Nop Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun1. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...2. ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...dst

    g. Perhitungan Beban Emisi GRKRangkuman hasil perhitungan beban emisi

    Keterangan:Metodologi perhitungan mengacu pada Peraturan Menteri LH No. 12 Tahun 2012 dan Peraturan Menteri LH No. 21 Tahun 2008.Parameter: CO2, CH4, N2OPeriode: Januari - Desember N-2; Januari Desember N-1

  • 52

    No. Nama Sumber Emisi ParameterBeban Emisi Tahun N-2 Beban Emisi Tahun N-1

    Beban Emisi(ton)

    Beban Emisi(ton eq. Co2)

    Beban Emisi(ton)

    Beban Emisi(ton eq. Co2)

    1. Contoh 2. Sumber emisi A CO2 3. Sumber emisi A CH4 4. Sumber emisi A N2O

    h. Ketentuan Teknis

    No. Ketentuan Teknis Status(Ya/Tidak) Keterangan

    1. Memasang dan mengoperasikan CEMS* 2. Peralatan CEMS* beroperasi No.rmal 3. Membuang seluruh emisi melalui cerobong 4. a. Persyaratan teknis cerobong

    b. Memiliki lubang samplingc. Memiliki tangga samplingd. Memiliki platforme. Memiliki sumber listrik untuk pengambilan sampel

    Melampirkan bukti berupa foto dan spesifikasi teknis

    5. Semua sumber emisi No.n fugitive emisi harus dibuang melalui cerobong 6. Menggunakan jasa laboratorium terakreditasi/laboratorium yang ditunjuk

    oleh Gubernur

    *Khusus bagi industri:a. Unit regenerator katalis (unit perengkahan katalitik air);b. Unit pentawaran sulfur;c. Proses pembakaran dengan kapasitas 25 MW atau kapasitas < 25 MW dengan kandungan sulfur dalam bahan bakar > 2%;d. Peleburan baja;e. Pulp dan kertas;f. Pupuk;g. Semen;h. Carbon black;i. Rayon.

  • 53

    D. EVALUASI PENGELOLAAN LIMBAH BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUNa. Umum

    Jelaskan gambaran secara umum pengelolaan untuk masing-masing jenis limbah B3 yang dilakukan perusahaan Saudara, dan lengkapi dengandiagram proses produksi (paling banyak 1 lembar A4):

    b. Pelaksanaan Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya Dan dan BeracunNo. Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Kinerja Data Pendukung/Lampiran1. a. Pendataan dan identifikasi jenis dan volume

    limbah B3Ya/Tidak

    1) Telah melakukan identifikasi jenis limbahB3

    Rekap Limbah B3 selama periode penilaian(Lampiran Format Neraca)

    2) Telah melakukan pencatatan jenis danvolume limbah B3

    Neraca Limbah B3 selama periode penilaian

    3) Telah melakukan pendataan pengelolaanlanjut limbah B3

    Neraca Limbah B3 selama periode penilaian

    b. Pelaporan kegiatan pengelolaan limbah B3 TW 3Th N-1

    TW 4 ThN-1

    TW 1 ThN

    TW 2 Th N

    1) KLH Salinan surat penyampaian laporan triwulan(bukti tanda terima/pengiriman)

    2) Provinsi Salinan surat penyampaian laporan triwulan(bukti tanda terima/pengiriman)

    3) Kabupaten/Kota Salinan surat penyampaian laporan triwulan(bukti tanda terima/pengiriman)

    2. Perizinan Pengelolaan Limbah B3

  • 54

    No. Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Kinerja Data Pendukung/LampiranMemiliki izin pengelolaan limbah bahan berbahayadan beracun

    Jika "Ya" diisi:Jenis pengelolaan LB3:1. Izin Nomor; dan2. Instansi yang

    mengeluarkan izin.(jika izin lebih dari satu,silahkan menambahkanbaris)

    Salinan SK perizinan pengelolaan limbah B3Jenis pengelolaan limbah B3: (penyimpanansementara/ pemanfaatan/insinerator/bioremediasi/penimbunan)

    Jika "Tidak" diisi:Alasan :Jika izin sedang dalamproses diisi:Jenis Pengelolaan LB3:(Penyimpanan/pemanfaatan/pengolahan/penimbunan)1. surat Pengajuan izin;

    dan2. surat tanggapan

    proses perizinan; dan3. berita acara verifikasi

    perizinan.

    1. Surat pengajuan izin (jika barumengajukan izin).

    2. Status permohonan izin (berita acaraverifikasi/rapat/surat balasan dariBLH/KLH)

    3. Pemenuhan ketentuan izin

    a. Mengisi cheklist sesuai pengelolaan limbah B3yang dilakukan (form terlampir)

    Foto-foto yang berhubungan denganpersyaratan teknis yang tertuang dalam izin(Penyimpanan sementara/ insinerator/bioremediasi/ pemanfaatan/ penimbunan)1) Persentase pemenuhan ketentuan teknis

    pengelolaan limbah B3 sesuai checklistyang telah diisi(jika izin lebih dari satu, silahkanmenambahkan baris)

    %

    b. Emisi/effluent pengolahan limbah B3 Lampirkan salinan hasil uji laboratorium yangdiwajibkan dalam pengelolaan limbah B3(misalnya : TCLP/uji kuat tekan untukpemanfaatan sebagai batako/paving block, ujiemisi insinerator, uji air lindi

    1) jumlah parameter yang diuji sesuai denganizin.

    2) Seluruh parameter memenuhi baku mutuemisi/effluent.

  • 55

    No. Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Kinerja Data Pendukung/Lampiran3) Frekuensi pengukuran sesuai dengan

    izin/peraturan.penimbunan/bioremediasi, sumur pantaupenimbunan, dan lain-lain)

    4. Open dumping, pemulihan lahan terkontaminasilimbah B3a. Melakukan open dumping limbah B3 jika ya,

    sebutkanapa jenislimbah B3yang diopendumpingdanperkiraanjumlah/volumelimbah B3yang diopendumping:

    Foto-foto limbah yang di open dumping

    b. Apakah akan melakukan pembersihan padalahan open dumping

    1. Menyampaikan rencana pembersihanlahan dan pemulihan lahan terkontaminasi(termasuk volume dan jumlah limbah B3yang sudah dikelola/belum dikelola).

    2. Menyampaikan progress pembersihanlahan dan pemulihan lahan terkontaminasi(termasuk volume dan jumlah limbah B3yang sudah dikelola/belum dikelola).

    3. Menyampaikan hasil analisa sumurpantau, kualitas tanah di area bekas opendumping (jika ada).

    4. Bukti pengelolaan lanjut limbah B3 yang diangkat.

    5. Jika limbah B3 hasil pengangkatan dikirimke pihak ketiga agar menyampaikandokumen manifest salinan 2, dan

  • 56

    No. Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Kinerja Data Pendukung/Lampiranmenunjukkan copy manifest salinan 3 dan7.

    c. Apakah pernah melakukan pemulihan lahanterkontaminasi dan diterbitkan SSPLT (SuratStatus Penyelesaian Lahan Terkontaminasi)

    jika ya,sebutkannomorsurat dantang-galSSPLT

    Menyampaikan copy SSPLT

    d. Apakah sudah melakukan pelaporan terkaitSSPLT yang telah diterbitkan

    Menyampaikan copy surat penyampaianlaporan

    5. Jumlah limbah B3 yang dikelolaa. Apakah memiliki pencatatan jumlah limbah B3

    yang telah dikelola selama periode penilaianMenyampaikan neraca pengelolaan limbah B3periode penilaian Juli 2012 - Juni 2013

    b. Prosentase Limbah B3 yang dikelola sesuaidengan ketentuan

    %

    6. Pengelolaan limbah B3 oleh pihak ke-3a. Pengumpul/pengolah/pemanfaat/ penimbun

    1) Apakah limbah B3 dikelola oleh pihakketiga (pengumpul/pengolah/pemanfaat/penimbun) yang berizin

    Jika ya diisi:1. Nama pihak ketiga.2. Izin/SK Nomor.3. Jenis limbah B3 yang

    diizinkan dikelola olehpihak ketiga

    4. Instansi yangmengeluarkan izin.

    Menyampaikan salinan perizinan pihak ketigadari KLH/BLH

    Jika tidak diisi sebutkanalasannya

    2) Apakah memiliki kontrak kerja samaantara penghasil dengan pihak ketiga

    Jika ya diisi:1. Nomor surat kontrak

    Salinan surat kontrak kerja sama antarapenghasil dan pihak ketiga (pengumpul/

  • 57

    No. Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Kinerja Data Pendukung/Lampiranyang mengelola limbah B3(pengumpul/pengolah/pemanfa-at/penimbun)

    kerja sama.2. Tanggal pembuatan

    kontrak kerja sama.3. Masa berlaku kontrak

    kerja sama.4. Jenis Limbah B3 yang

    dikelola sesuai kontrakkerja sama.

    pengolah/pemanfaat/penimbun

    Jika tidak disebutkanalasannya

    3) Apakah pihak ketiga(pengumpul/pengolah/pemanfa-at/penimbun) sedang memilikipermasalahan pencemaran lingkungan

    Surat pernyataan dari pihak ketiga(pengumpul/pengolah/pemanfa-at/penimbun)yang menyatakan tidak sedang dalam masalahpencemaran lingkungan

    b. Pengangkut1) Apakah pihak pengangkut memiliki

    rekomendasi pengangkutan limbah B3 dariKLH

    Jika ya diisi:1. Nomor Surat

    Rekomendasi.2. Tanggal terbit surat.3. Masa berlaku surat.

    Menyampaikan salinan surat rekomendasipengangkutan dari KLH

    Jika tidak disebutkanalasannya

    2) Apakah pihak pengangkut memiliki izinpengangkutan Limbah B3 dariKementerian Perhubungan

    Jika ya diisi:1. Tanggal terbit izin.2. Masa berlaku izin.

    Menyampaikan izin pengangkutan limbah B3dari Kementerian Perhubungan

    Jika tidak disebutkanalasannya

    3) Apakah jenis limbah B3 yang diangkuttelah sesuai dengan rekomendasi dan izinyang dimiliki oleh pihak pengangkut

    Jika ya diisi:Sebutkan jenis limbah B3apa saja yang diizinkanuntuk diangkut.

  • 58

    No. Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Kinerja Data Pendukung/LampiranJika tidak disebutkanalasannya

    4) Apakah pihak pengangkut memilikidokumen manifest yang sah sesuaidengan ketentuan Keputusan KepalaBapedal Nomor: Kep-02/BAPEDAL/09/1995.

    Jika ya diisi:Sebutkan kode manifestpengangkut yang dimiliki.

    Jika tidak disebutkanalasannya

    5) Apakah pihak pengangkut sedang memilikipermasalahan pencemaran lingkungan

    Surat pernyataan dari pihak pengangkut yangmenyatakan tidak sedang dalam masalahpencemaran lingkungan

    7. Dumping, Open burning, dan Pengelolaan LimbahB3 cara tertentua. Apakah melakukan dumping jika ya,

    apajenislimbahB3 yangdidumping

    1. Menyampaikan salinan izin pengelolaanlimbah B3 cara tertentu/dumping ke laut.

    2. Menyampaikan status progress perizinan(jika masih dalam proses pengajuan izinseperti surat pengajuan izin, berita acaraverifikasi, surat tanggapan dari KLH.

    3. Menyampaikan status pengelolaan limbahB3 yang diminta untuk dihentikankegiatannya sesuai dengan berita acarapengawasan atau rapor Proper.

    b. Apakah melakukan open burning jika ya,apajenislimbahB3 yangdi open

    1. Foto-foto kegiatan open burning2. Neraca limbah B3 periode penilaian Juli

    2012 - Juni 2013

  • 59

    No. Pelaksanaan Pengelolaan Limbah B3 Kinerja Data Pendukung/Lampiranburning

    c. Apakah memiliki rencana menghentikankegiatan open burning

    jika ya,kapan

    1. Foto-foto penyimpanan limbah B3 yangtidak di open burning lagi.

    2. Neraca limbah B3 periode penilaian Juli2012 - Juni 2013 (yang menunjukkanlimbah B3 sudah tidak di open burning).

    d. Apakah melakukan pengelolaan limbah B3cara tertentu

    jika YA,kegiatanapayangdilaku-kan :

    1. Foto-foto kegiatan pengelolaan limbah B3dengan cara tertentu

    2. Dokumen perizinan yang dimiliki sesuaidengan kegiatan tersebut

    3. Neraca limbah B3 periode penilaian Juli2012- Juni 2013

    Catatan :

    Data Pendukung/Lampiran disampaikan dalam bentuk salinan (untuk foto dan dokumen izin berbentuk *pdf, untuk logbook dan neraca limbah B3 berbentuk *xls).

  • 60

    E. LEMBAR ISIAN PENGELOLAAN LIMBAH B31. Tempat Penyimpanan Sementara

    CHECKLIST P.01TEMPAT PENYIMPANAN SEMENTARA LIMBAH B3

    NAMA PERUSAHAAN SEKTORINDUSTRI :

    PT. ....................... LOKASI : Kab./Kota ...TIM PENILAI : TGL

    PENILAIAN :

    NO. KETENTU