4

Foto Ungkapkan Seribu Bahasa

Ada kalanya kita sulit mengungkap perasaan lewat kata, sulit tumpahkan uneg-uneg dengan bahasa, sulit ungkapkan

gagasan melalui ucapan. Foto adalah satu jalan pemecahan. Melalui foto, kata-kata tak terucap bisa dituangkan.

Melalui foto, tak ada rasa takut kehilangan bahasa, karena foto dapat berbicara.

Pameran Foto Indonesia Tanah Airku Pesona Mutiara Terpendam Daerah Tertinggal merupakan salah satu cara

untuk mengungkapkan rasa tersebut. Sebagai salah satu penikmat fotografi, meskipun bukan fotografer profesional,

saya dan seluruh pecinta fotografi di Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) merasa bangga

dapat mewujudkan pameran ini. Bekerja sama dengan Fotografer.net yang juga sedang merayakan hari jadinya yang ke-10,dapat mewujudkan pameran ini. Bekerja sama dengan Fotografer.net yang juga sedang merayakan hari jadinya yang ke-10,

KPDT menjadi tuan rumah pameran yang diselenggarakan pada 30 Desember 2012 4 Januari 2013.

Dari puluhan ribu foto di Fotografer.net, terpilihlah beberapa foto yang dianggap bisa mewakili semangat para fotografer

yang mengungkapkan bahasa rasa-nya.

Bermacam jenis foto mulai dari human interest, landscape, flora dan fauna apik terekam lewat bidikan lensa yang tak henti

mencari momen-momen berarti. Tak lupa, bidikan saya pun termasuk di dalamnya. Foto-foto yang saya tampilkan

merupakan eksplorasi pribadi saya selama melakukan kunjungan kerja ke beberapa daerah di seluruh Indonesia, khususnyamerupakan eksplorasi pribadi saya selama melakukan kunjungan kerja ke beberapa daerah di seluruh Indonesia, khususnya

daerah tertinggal. Meskipun ada embel-embel daerah tertinggal, alam yang ada lebih maju dibandingkan kota-kota besar.

Maju di sini berarti pemandangan alamnya luar biasa indah, gunung-gunungnya memanggil untuk didaki dan laut-lautnya

menarik untuk diselami. Tak ada yang membantah bahwa alam Indonesia luar biasa indah, tidak hanya saya

yang membuktikannya, semua fotografer yang pernah mengabadikannya lewat kamera mereka pun mengakuinya.

Semua itu butuh untuk diungkapkan dan disebarkan untuk dibanggakan oleh kita semua. Siapa lagi kalau bukan kita?

Kenali, salami, dan sebarkan apa yang kita punya sehingga dunia tahu, alam kita tidak kalah dengan merekaKenali, salami, dan sebarkan apa yang kita punya sehingga dunia tahu, alam kita tidak kalah dengan mereka

Akhir kata, selamat menikmati pameran foto ini. Semoga kita semua semakin mencintai Indonesia,

Tanah Tumpah Darah Tercinta

Helmy Faishal Zaini

Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal

Sejauh mata memandang, hamparan tanah dan air Indonesia memukau mata dengan keindahan tiada batas. Lebih dari tujuh belas ribu pulau

Nusantara teruntai atas jutaan kilometer garis pantai dan ribuan gunung berhiaskan berbagai pesona keindahan alam.

Menerbangi Sabang-Merauke dengan pesawat jet modern berkecepatan tinggi butuh waktu sekitar 7 jam secara langsung.

Memotret budaya modern dan metropolis tak perlu di Indonesia karena banyak negara yang lebih modern dan maju. Namun keaslian dan

keragaman budaya Nusantara justru menjadi kekayaan kita dan nyaris tak bisa disamai negara-negara lain. Alam Indonesia dan keragaman

budaya bangsa menjadi kombinasi yang menggetarkan siapapun yang menyebut Indonesia dan melihat hamparan kepulauan di khatulistiwa ini.budaya bangsa menjadi kombinasi yang menggetarkan siapapun yang menyebut Indonesia dan melihat hamparan kepulauan di khatulistiwa ini.

Alam dan budaya kita menjadi hal yang tak terbeli oleh uang sebanyak apapun. Nenek moyang kita membungkusnya menjadi warisan budaya

yang menafkahi anak bangsa yang sadar bahwa kekayaan Tanah Air adalah hak setiap insan Indonesia. Merekam Indonesia dalam foto

bisa jadi hal sesederhana pergi ke suatu tempat dan memotretnya. Namun ketika sebingkai foto disiarkan, hal sederhana bisa jadi ampuh

di tangan orang yang tepat dan bertujuan mulia.

Berbicara foto bisa jadi berkaitan dengan mimpi sekaligus menyuarakan kenyataan. Kaitan dengan mimpi yang tak muluk-muluk, tentangBerbicara foto bisa jadi berkaitan dengan mimpi sekaligus menyuarakan kenyataan. Kaitan dengan mimpi yang tak muluk-muluk, tentang

foto-foto Indonesia yang dibuat oleh fotografer Indonesia demi kedaulatan fotografi di Tanah Air. Bersuara perihal kenyataan yang tak klise,

bahwa Indonesia terlalu besar, terlalu luas, terlalu banyak, terlalu indah dan terlalu kaya untuk bisa direkam dalam satu masa hidup seorang fotografer.

Pameran foto yang diprakarsai Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal RI Ir HA Helmy Faishal Zaini, berkaitan dengan peringatan

Satu Dekade Fotografer.net 30 Desember 2012, menjadi pernyataan kepemilikan Tanah Air oleh bangsa kita sendiri. Bahwa dari daerah-daerah

indah yang pernah kita lihat, masih banyak daerah indah yang belum tersiarkan. Bahwa dari tempat-tempat eksotis yang fotogenik, ada tanggungindah yang pernah kita lihat, masih banyak daerah indah yang belum tersiarkan. Bahwa dari tempat-tempat eksotis yang fotogenik, ada tanggung

jawab fotografer Indonesia untuk menaikkan taraf hidup daerah setempat sekaligus melestarikan budaya agar tak rusak oleh pengaruh uang.

Mata di kepala kita bisa buta, namun Tuhan menganugerahi setiap manusia mata hati yang tak akan terbutakan oleh apapun juga. Persahabatan

antarfotografer bisa menjadi kedekatan sosial antara fotografer dengan penduduk setiap tempat yang dikunjungi. Kita percaya bahwa

kemajuan teknologi untuk pelestarian budaya niscaya meningkatkan harkat hidup saudara-saudara kita sebangsa.

Tugas kita meneladani budaya luhur nenek moyang kita dan menerapkannya secara aktual dalam tiap perencanaan dan perjalanan memotret.Tugas kita meneladani budaya luhur nenek moyang kita dan menerapkannya secara aktual dalam tiap perencanaan dan perjalanan memotret.

Tugas fotografer tak berhenti hanya di tahap melahirkan foto bagus, namun terus sampai menerbitkan manfaat positif bagi siapapun juga

yang melihat dan menggunakan foto tersebut.

Biar foto yang bicara.

Kristupa W. SaragihCo-Founder Fotografer.net

PESONA MUTIARA TERPENDAM DAERAH TERTINGGAL

Fotografer

Helmy Faishal ZainiKristupa W Saragih

Ari LassoYadi Yasin

Agustiar HamdaniEdo Angitan

Iman BrotosenoHari Juliyanto

Aji WirahanandiFarano GunawanAndra Ramadhan

Nico Wijaya Muhammad Yusuf

Widi ArtonoRegy Kurniawan

Jajat Hidayatul Firdaus

Photo by Helmy Faishal ZainiPulau WayagWayag, Raja Ampat, Papua

Photo by Helmy Faishal ZainiBangka Belitung 2Bangka Belitung

Photos byHelmy Faishal ZainiNias, Sumatera Utara

Mama AletaMolo Utara, Timor Tengah Selatan

Photos byHelmy Faishal ZainiSaumlaki, Maluku Tenggara Barat

Photo byKristupa W SaragihBiak RetroBiak Barat, Biak, Papua

Satukan VisiWosilimo, Jayawijaya, Papua

Photos byKristupa W SaragihMerah Putih di WamenaWosilimo, Jayawijaya, Papua

Photo byKristupa W SaragihPrajurit DaniKurulu, Jayawijaya, Papua

Photo byAri LassoPantai BalekambangBalekambang, Malang

Photo byAri LassoSunset di BalekambangBalekambang, Malang

Photo byYadi YasinKapa-Kapa IslandMorotai, Maluku Utara

Photo byYadi YasinGood Night MorotaiMorotai, Maluku Utara

Photo byYadi YasinGood Night IndonesiaHalmahera, Maluku Utara

Photos byAgustiar HamdaniAnak-Anak AlorTernate Island, Nusa Tenggara Timur

Membuat Api Monbang, Alor, Nusa Tenggara Timur

Photo byEdo AngitanWakatobi Sea FanWakatobi, Sulawesi Tenggara

Photo byIman BrotosenoWhat A Wonderful WorldBanda Neira, Maluku Tengah

Photo byHari JuliyantoTetua AdatWaikabubak, Sumba Barat

Photo byAji WirahanandiOld Dayak Punan@Long Duhung Long Duhung, Berau, Kalimantan Timur

Photo byAg. Farano Gunawan, ROMO #FNstreet Dani Tribe Wosilimo, Kurulu, Jayawijaya

Photo byAndra RamadhanBarelang BridgeBarelang, Batam

Photos byNico Wijaya

Kartini di PedalamanPulau Buru, Maluku

Photos byNico WijayaMelintasi Kampung BajoMola Utara, Wakatobi, Sulawesi Tenggara

Photo byMuhammad YusufMorowaliMorowali, Sulawesi Tengah

Photos byWidi ArtonoSunset In Lhok SeuduAceh Besar

Sunrise In Lhok MeeAceh Besar

Photo byRegy KurniawanWayag, Mahkota Raja AmpatWayag, Raja Ampat, Papua

Photo byJajat Hidayatul FirdausDomba GarutWanaraja, Garut