peserta didik mampu memahami: - dimensi kewirausahaan...

21
1

Upload: others

Post on 07-Jul-2020

18 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Peserta didik mampu memahami: - Dimensi kewirausahaan ...sman2jember.sch.id/wp-content/uploads/MATERI-USBN... · Peserta didik mampu memahami: - Ide dan peluang usaha - Analisa peluang

1

Page 2: Peserta didik mampu memahami: - Dimensi kewirausahaan ...sman2jember.sch.id/wp-content/uploads/MATERI-USBN... · Peserta didik mampu memahami: - Ide dan peluang usaha - Analisa peluang

2

Peserta didik mampu memahami: - Dimensi kewirausahaan (kualitas dasar dan kualitas

instrumental kewirausahaan) - Pengembangan kewirausahaan - Ciri-ciri seorang wirausahawan -

Keberhasilan dan kegagalan wirausahawan

Karakteristik/Dimensi-Dimensi Kewirausahaan Ada dua jenis karateristik atau dimensi kewirausahaan yaitu:

1) kualitas dasar kewirausahaan meliputi kualitas daya pikir, daya hati, dan daya fisik;

(2) kualitas instrumental kewirausahaan yakni penguasaan lintas disiplin ilmu selanjutnya penjelasan

tentang karakteristik dimensi kewirausahaan sebagai berikut.

a. Kualitas Dasar Kewirausahaan

1) Daya Pikir Kualitas dasar daya pikir kewirausahaan memiliki karakteristik/dimensi-dimensi sebagai berikut: berpikir

kreatif; berpikir inovatif; berpikir asli/baru/orisinil; berpikir divergen; berpikir mengembangkan; pionir

berpikir; berpikir menciptakan produk dan layanan baru; memikirkan sesuatu yang belum pernah

dipikirkan oleh orang lain; berpikir sebab-akibat; berpikir lateral; berpikir sistem; berpikir sebagai perubah

(agen perubahan); berpikir kedepan (berpikir futuristik); berintuisi tinggi; berpikir maksimal; terampil

mengambil keputusan; berpikir positif; dan versalitas berpikir sangat tinggi.

2) Daya Hati

Kualitas dasar daya hati kewirausahaan memiliki karakteristik/dimensi-dimensi sebagai berikut:

prakarsa/inisiatif tinggi; ada keberanian moral untuk mengenalkan hal-hal baru; proaktif, tidak hanya aktif

apalagi hanya reaktif; berani mengambil resiko; berani berbeda; properubahan dan bukan pro kemapanan;

kemauan, motivasi, dan spirit untuk maju sangat kuat; memiliki tanggungjawab moral yang tinggi;

hubungan interpersonal bagus; berintegritas tinggi; gigih, tekun, sabar, dan pantang menyerah; bekerja

keras; berkomitmen tinggi; memiliki kemampuan untuk memobilisasi orang lain; melakukan apa saja yang

terbaik; melakukan perbaikan secara terus menerus; mau memetik pelajaran dari kesalahan, dari

kesuksesan, dan dari praktek-praktek yang baik; membangun teamwork yang kompak, cerdas, dinamis,

harmonis, dan lincah; percaya diri; pencipta peluang; memiliki sifat daya saing tinggi, tetapi mendasarkan

pada nilai solidaritas; agresif/ofensif; sangat humanistik dan hangat pergaulan; terarah pada tujuan akhir,

bukan tujuan sesaat; luwes dalam pergaulan; selalu menginginkan tantangan baru; selalu membangun

keindahan cita rasa melalui seni (kriya, musik, suara, tari, lukis, dsb.); bersikap mandiri akan tetapi supel;

tidak suka mencari kambing hitam; selalu berusaha menciptakan dan meningkatkan nilai tambah

sumberdaya; terbuka terhadap umpan balik; selalu ingin mencari perubahan yang lebih baik

(meningkatkan/mengembangkan); tidak pernah merasa puas, terus menerus melakukan inovasi dan

improvisasi demi perbaikan selanjutnya; dan keinginan menciptakan sesuatu yang baru.

3) Daya Fisik

Kualitas dasar daya fisik/raga kewirausahaan memiliki karakteristik/dimensi-dimensi sebagai berikut:

menjaga kesehatan secata teratur; memelihara ketahanan/stamina tubuh dengan baik; memiliki energi yang

tinggi; dan keterampilan tubuh dimanfaatkan demi kesehatan dan kebahagiaan hidup.

b. Kualitas Instrumental Kewirausahaan Seseorang yang ingin menjadi wirausahawan sukses tidak cukup hanya memiliki kualitas dasar

kewirausahaan, akan tetapi kualitas instrumental kewirausahaan (penguasaan disiplin ilmu). Misalnya,

seorang kepala sekolah, pengawas, atau kepala dinas pendidikan kabupaten/kota, harus memiliki ilmu

pengetahuan yang luas di bidang pekerjaan yang menjadi kewenangan dan tanggungjawabnya.

Page 3: Peserta didik mampu memahami: - Dimensi kewirausahaan ...sman2jember.sch.id/wp-content/uploads/MATERI-USBN... · Peserta didik mampu memahami: - Ide dan peluang usaha - Analisa peluang

3

Ciri-Ciri Wirausahawan Yang Sukses Sebagai seorang wirausahawan yang sukses harus memiliki tiga kompetensi pokok yaitu pengetahuan,

keterampilan, dan sikap kewirausahaan. Ketiga kompetensi tersebut saling berkaitan.

Kompetensi merupakan penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Pengetahuan adalah kumpulan

informasi yang disimpan di otak dan dapat dipanggil jika dibutuhkan. Keterampilan adalah kemampuan

menerapkan pengetahuan. Sikap adalah sekumpulan kualitas karakter yang membentuk kepribadian

seseorang. Seseorang yang tidak memiliki ketiga kompetensi tersebut akan gagal sebagai wirausahawan

yang sukses.

Keterampilanyang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan adalah keterampilan teknikal, manajemen

bisnis, dan jiwa kewirausahaan personal. Keterampilan teknikal meliputi: mampu menulis, berbicara,

mendengar, memantau lingkungan, teknik bisnis, teknologi, mengorganisasi, membangun jaringan, gaya

manajemen, melatih, bekerja sama dalam kerja tim (teamwork). Manajemen bisnis meliputi: perencanaan

bisnis dan menetapkan tujuan bisnis, pengambilan keputusan, hubungan manusiawi, pemasaran, keuangan,

pembukuan, manajemen, negosiasi, dan mengelola perubahan. Jiwa wirausahawan personal meliputi:

disiplin (pengendalian diri), berani mengambil risiko diperhitungkan, inovatif, berorientasi perubahan,

kerja keras, pemimpin visioner, dan mampu mengelola perubahan.

Cara-Cara Mengembangkan Kewirausahaan 1. Melakukan evaluasi diri tentang tingkat/level kepemilikan kewirausahaan. Ini dapat dilakukan melalui

pengisian daftar kualitas kewirausahaan atau menjawab sejumlah pertanyaan tentang kewirausahaan

yang dilakukan setulus-tulusnya dan sejujur-jujurnya. Hasil pengisian daftar/jawaban tersebut

berupa profil diri kewirausahaan.

2. Berdasarkan hasil evaluasi diri (profil diri jiwa kewirausahaan), selanjutnya ditempuh melalui berbagai

upaya yang disebut “belajar.” 3. Mempelajari kewirausahaan dapat dilakukan melalui berbagai upaya, misalnya: berpikir sendiri (otak

kita kaya untuk berpikir), membaca (buku, jurnal, internet/web-site), magang, kursus pendek, belajar

dari wirausahawan sukses, pengamatan langsung dilapangan, dialog dengan wirausahawan sukses,

mengikuti seminar, mengundang wirausahawan sukses, menyimak acara-acara kewirausahaan di

televisi, atau cara-cara lain yang dianggap tepat bagi dirinya untuk mempelajari kewirausahaan.

IDE KEWIRAUSAHAAN

Terwujudnya suatu ide agar terealisasi dibutuhkan suatu rencana. Karena dalam teorinya, bisnis sekecil

apapun tetap memerlukan perencanaan untuk dapat merealisasikan ide bisnis yang lebih matang. Dalam

perspektif Philip Kotler, ada bebera prosedur standar untuk dapat merealisasikan ide bisnis yang benar

dalam bentuk rencana bisnis yaitu:

1. Pembangkitan gagasan

2. Penyaringan

3. Pengembangan dan pengujian konsep

4. Strategi pemasaran

5. Analisis bisnis atau usaha

6. Pengembangan produk

7. Pegujian pasar

8. Komersialisasi

Cara untuk melakukannya yaitu:

1. Ide dapat digerakkan secara internal melalui perubahan cara-cara/metoda yang lebih baik untuk

dapat memenuhi kepuasan pelanggan

2. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk produk dan jasa baru

3. Ide dapat dihasilkan dalam bentuk modifikasi, bagaimana pekerjaan dilakukan atau dimodifikasi

cara melakukan suatu pekerjaan

Page 4: Peserta didik mampu memahami: - Dimensi kewirausahaan ...sman2jember.sch.id/wp-content/uploads/MATERI-USBN... · Peserta didik mampu memahami: - Ide dan peluang usaha - Analisa peluang

4

SUMBER PENEMUAN IDE-IDE BARU

Sumber ide biasanya berkaitan dengan hal-hal atau kegiatan yang menyangkut organisasi atau lembaga

yang ada hubungannya dengan bisnis, seperti :

1. Konsumen

2. Perusahaan yang sudah ada

3. Saluran Distribusi

4. Pemerintah

5. Penelitian dan Pengembangan

PENYARINGAN IDE

Ada berbagai cara untuk melakukan pemilihan ide produk, dimana salah satu cara adalah dengan

melakukan proses tahapan sebagai berikut dibawah ini :

1. Macro Screening

Dari ratusan ide yang mungkin didapat, pilihlah sekitar 20 ide yang mempunyai potensi bisnis.

Disini kriteria yang digunakan untuk memilih masih umum sekali, yaitu yang mempunyai potensi

bisnis.

2. Micro Screening

Dari 20 ide produk yang ada, kemudian dipilih lagi menjadi 5 ide dengan menggunakan kriteria

tertentu.Dengan adanya pemilihan bertahap tersebut, diharapkan kita dapat mempunyai alternatif

beberapa ide produk yang akan dikembangkan lebih lanjut.

SUMBER PELUANG USAHA

1. Diri Anda Sendiri

a. Hobi Anda

b. Keahlian Anda

c. Peluang dari Pengetahuan dan Latar Belakang Pendidikan

d. Lingkungan

e. Konsumen

2. Gagasan Orang Lain

3. Informasi yang Diperoleh

CIRI-CIRI PELUANG YANG MEMILIKI POTENSI UNTUK DIKATEGORIKAN SEBAGAI

PELUANG BISNIS YANG BAIK DAN MASUK

1. Bisnis yang dibangun adalah bisnis yang potensial atau memilki bilai jual yang tinggi

2. Tidak menjadikan bisnis itu hanya sebagai ambisi pribadi semata tetapi sifatnya nyata

3. Bisnis itu mempunyai waktu bertahan yang lama dipasar

4. Tidak menghabiskan modal (uang ) Anda karena investasi yang terlalu besar

5. Tidak bersifat momentum (kejadian sesaat) atau bersifat musiman

6. Bisa ditingkatkan skalanya menjadi skala industry

7. Peluang itu orisinil dan bukan tiruan

8. Peluang itu harus bisa mengantisipasi perubahan persaingan dan kebutuhan pasar dimasa yang akan

datang.

9. Benar-benar sesuai dengan ‘minat’ atau ada ‘link’ dengan pengetahuan, keahlian dan sifat agar

peluang itu dapat bertahan lebih lama.

10. Tingkat visibilitas (kelayakan usaha) benar-benar teruji

11. Bersifat ide yang kreattif dan inovativ bukan tiruan dari ide orang lain

12. Yakin bisa mewujudkannya dan sukses untuk menjalaninya.

13. Senang menjalankannya dan benar-benar suka bisnis tersebut.

Page 5: Peserta didik mampu memahami: - Dimensi kewirausahaan ...sman2jember.sch.id/wp-content/uploads/MATERI-USBN... · Peserta didik mampu memahami: - Ide dan peluang usaha - Analisa peluang

5

FAKTOR-FAKTOR KEBERHASILAN SEBUAH PELUANG

1. Peluang itu memenuhi ciri-ciri peluang bisnis yang baik, bukan tiruan.

2. Berawal dari uji test pasar dan uji coba (trial)

3. Mengikuti dan memenuhi kebutuhan konsumen

4. Mengikuti trend (kecenderungan) perubahan pasar

5. Bisa terus menerus diinovasi dan di tingkatkan kualitasnya

6. Resiko kegagalannya tidak besar saat pertama kali dimulai

7. Merupakan alternative terbaik dari peluang-peluang yang ada

KEGAGALAN SEBUAH PELUANG

1. Kebutuhan pasarnya tidak bersifat monoton dan musiman sehingga tidak hanya bersifat jangka

pendek

2. Peluang itu sudah “kadaluarsa” atau telah banyak ada orang yang memulai bisnis tersebut

3. Tidak segera mengambil keputusan untuk memulainya sehingga peluang itu lewat begitu saja

4. Waktunya sudah lewat, terjadi perubahan kebutuhan atau muncul teknologi baru yang telah

membuat peluang produk atau jasa itu out of date

5. Survey pasar tidak akurat, artinya hal itu hanya sekedar persepsi yang menyatakan bahwa peluang

itu sangat potensial lalu segera dilaksanakan begitu saja menyebabkan produk itu tidak laku

dipasar

6. Mudah ditiru atau di buat oleh orang lain

7. Daya beli rendah

8. Kebutuhan tidak kontinyu

9. Tingkat kebutuhan kecil

10. Pemilihan alternative ide-ide bisnisnya salah

Page 6: Peserta didik mampu memahami: - Dimensi kewirausahaan ...sman2jember.sch.id/wp-content/uploads/MATERI-USBN... · Peserta didik mampu memahami: - Ide dan peluang usaha - Analisa peluang

6

Peserta didik mampu memahami: - Ide dan peluang usaha - Analisa peluang usaha - Sumber daya

yang di butuhkan - Administrasi dan pemasaran - Komponen perencanaan usaha - Langkah-

langkah penyusunan perencanaan usaha

Konsep Sumber Daya Manajemen Usaha (unsur manajemen) Konsep 6M

1. Man

2. Money

3. Material

4. Machine

5. Method

6. Market

7. Information

Langkah – Langkah Penyusunan Perencanaan Usaha

1. Analisis pasar Analisis pasar adalah suatu penganalisasisan atau penyelenggaran untuk mempelajari berbagai masalah

pasar. Analisis pasar dilakukan setelah produk sudah ditentukan, dan menejemen sudah siapkan , maka

langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengadakan analisa pasar. Maksudnya agar ketika produk

peternakan yang kita usahakan sudah berproduksi dengan baik dan manajemen yang dilakukan sudah benar

maka kita tidak akan bingung mau di kemanakan produk yang telah kita buat.

Keberhasilan usaha perusahaan dapat ditentukan oleh ketepatan strategi pemasaran yang di terapkannya

dengan dasar memeperhatikan situasi dan kondisi dari analisis pasarnya. Dengan melakukan analisis pasar

maka dapat diketahui berapa kebutuhan telur, suplier telur pada saat ini, harga telur maupun tata niaga

telur. Besarnya pasar dapat di tentukan oleh besarnya permintaan dan penawaran terhadap barang atau jasa

yang di butuhkan para konsumen. Sedangkan mengenai ruang lingkup pasar, biasanya mencakup luasnya

pasar, misalnya luas pasar menurut geografis, pendidikan para konsumen, profesi para konsumen, tingkat

umur para konsumen, dan lain sebagainya. Dengan melakukan analisis pasar maka dapat diktahui.

2. Mencari informasi harga sarana produksi Informasi harga yang utama harus diketahui oleh seorang pengusaha agribisnis unggas petelur adalah harga

: kandang, pakan, pullet, obat, vitamin, peralatan dll

3. Menghitung biaya produksi Biaya produksi dapat dibedakan dua yaitu biaya investasi atau biaya tetap dan biaya variabel atau biaya

tidak tetap

Biaya investasi adalah biaya yang pada umumnya dikeluarkan pada awal kegiatan proyek dalam jumlah

yang cukup besar. Biaya investasi atau biaya tetap (Fix cost) adalah biaya untuk investasi yang tidak habis

pakai. Komponen biaya tetap terdiri dari tanah, bangunan yang terdiri atas kandang, gudang pakan dan

gudang peralatan serta peralatan (tempat pakan doc, tempat pakan, tempat minum, pemanas, tabung, selang

gas, drum plastik, hand sprayer /semprotan gendong , ember plastik, timbangan salter, timbangan duduk,

sekop, kereta dorong , sumur air, pompa air, tower air, jaringan air dan jalan.

Menghitung biaya variabel/ tidak tetap: Biaya tidak tetap atau sering disebut variable cost merupakan

biaya yang habis pakai dan bisa berubah-ubah tergantung jumlah ayam. Komponen biaya tidak tetap terdiri

dari pakan starter, pakan grower dan pakan layer, vaksin, obat-obatan, vitamin, doc, desinfektan, sekam,

gas LPG, listrik, tenaga kerja , air minum dan pemasaran.

4.Menghitung pendapatan Pendapatan dari usaha budidaya unggas petelur adalah telur, unggas afkir yaitu baik unggas-unggas yang

tidak produktif dari hasil culling pada periode produksi maupun unggas culling karena masa produksinya

sudah berakhir serta kotoran (pupuk kandang). Jadi jumlah pendapatan adalah pendapatan dari total dari

jumlah telur yang diproduksi ditambah pendapatan dari penjualan unggas afkir dan penjualan pupuk

kandang.

5. Menghitung hasil usaha Hasil usaha dapat dihitung setelah diketahui total dari pendapatan dan biaya. Suatu usaha dikatakan untung

apabila pendapatan lebih besar daripada biaya produksi.

Page 7: Peserta didik mampu memahami: - Dimensi kewirausahaan ...sman2jember.sch.id/wp-content/uploads/MATERI-USBN... · Peserta didik mampu memahami: - Ide dan peluang usaha - Analisa peluang

7

Peserta didik mampu memahami: - Jenis dan karakteristik bahan dan alat kerajinan - Macam-

macam kerajinan berdasarkan inspirasi budaya lokal non benda - Macam-macam kerajinan

berdasarkan inspirasi artefak/ objek budaya lokal - Macam-macam kerajinan bahan limbah

berbentuk bangun datar - Macam-macam

Inspirasi Budaya Lokal Non Benda

Kerajinan Dengan Inspirasi Budaya Lokal Non Benda adalah salah satu bentuk kerajinan yang

memfokuskan pada kerajinan yang idenya berasal dari budaya-budaya tradisional dalam negeri yg

bentuknya bukan benda seperti cerita rakyat, mitos, tarian, pantun. Kerajinan dengan inspirasi budaya lokal

non benda juga berarti usaha kerajinan (benda) yang inspirasinya / ide pembuatannya berasal atau berkaitan

dengan kebudayaan lokal / tradisional dalam negeri yang bukan benda. Kerajinan seperti ini juga

membantu masyarakat untuk lebih mencintai dan mengenal kembali lebih dalam akan seni budaya

tradisional, dan tidak hanya hobi menyukai seni moderen saja yang belum tentu positif pengaruhnya. Jadi

dari hal hal tersebut kemudian mereka bisa mendapatkan ide untuk menciptakan usahanya sendiri.

Misalnya: membuat kerajinan kostum berdasarkan cerita rakyat.

Contoh kerajinan dengan inspirasi Budaya lokal non benda : - Mebel etnis suku asmat

- Seni Ukir dengan aksara kuno

- Lukisan yang menggabungkan symbol symbol kerajaan jawa

- Kaos dengan gambar gambar cerita rakyat

- Batik modern agar lebih disuka anak muda

- Topeng

- Kelompen / Terompah kayu dengan hiasan etnik.

Page 8: Peserta didik mampu memahami: - Dimensi kewirausahaan ...sman2jember.sch.id/wp-content/uploads/MATERI-USBN... · Peserta didik mampu memahami: - Ide dan peluang usaha - Analisa peluang

8

Peserta didik mampu memahami: Komponen biaya produksi, Perhitungan harga pokok produksi,

Biaya Tetap , Biaya Tidak Tetap, Taksiran Harga Jual, Perhitungan titik impas (BEP), Perhitungan

harga jual produk, Perhitungan laba rugi

1. Komponen Biaya Produksi = Total Cost = Harga Pokok Produksi : a. Biaya Bahan Baku (raw material)

b. Biaya Tenaga Kerja

c. Biaya Overhead Pabrik/Biaya Operasional Pabrik

2. Komponen Biaya Produksi = Total Cost = Harga Pokok Produksi

TC = Fixed Cost + Variable Cost

FC = Fixed Cost = Biaya Tetap = Biaya yang jumlahnya tetap berapun jumlah produk/output yang

dihasilkan

VC = Variable Cost = Biaya Variable = Biaya yang jumlahnya berubah – ubah sesuai dengan

besarnya jumlah produk/output yang dihasilkan

3. Konsep Penerimaan Produsen = Total Revenue (TR)

TR = Price x Quantity

Price = Harga barang

Quantity = Jumlah barang yang dihasilkan

4. Konsep Break Event Point (BEP) : Titik Balik Modal

TR = TC

Penerimaan Produsen = Biaya Produksi

Contoh 1

Bila diketahui harga suatu produk sebesar Rp 50/unit, sedangkan fungsi pembuatan biaya tersebut

ialah 4000 + 25Q, maka titik impas atau peluang pokok (break even point) akan terjadi jika

membuat produk sebanyak .............

JAWAB :

P = Rp 50/unit

TC = 4000 + 25Q

Titik BEP TR = TC

P.Q = FC + VC

50Q = 4000 + 25Q

4000=50Q-25Q

4000=25Q

Q=160

QBEP=160

Artinya saat perusahaan harus berproduksi sebanyak 160 unit, perusahaan tersebut tidak

mengalami Rugi atau untung

Page 9: Peserta didik mampu memahami: - Dimensi kewirausahaan ...sman2jember.sch.id/wp-content/uploads/MATERI-USBN... · Peserta didik mampu memahami: - Ide dan peluang usaha - Analisa peluang

9

Contoh 2

Jika Biaya Total untuk membuat suatu barang sebesar Rp 750, sedangkan fungsi biaya produksinya

TC = 5Q + 250, maka jumlah barang yang dapat diproduksi ialah .............

JAWAB :

TC = 5Q + 250

750 = 5Q + 250

750-250 = 5Q

500 = 5Q

Q = 100 unit

Page 10: Peserta didik mampu memahami: - Dimensi kewirausahaan ...sman2jember.sch.id/wp-content/uploads/MATERI-USBN... · Peserta didik mampu memahami: - Ide dan peluang usaha - Analisa peluang

10

Peserta didik mampu memahami: - Konsumen dan pesaing - Strategi pemasaran - Rencana

pemasaran - Media pemasaran - Fungsi dan tujuan promosi - Rencana Promosi - Media promosi -

Teknik pembuatan media promosi - System konsinyasi

MARKETING : kegiatan penyerahan nilai guna (value added) suatu barang/jasa dari produsen kepada

konsumen yang didalamnya terdapat sistem keseluruhan dari berbagai kegiatan bisnis yang ditujukan untuk

perencanaan, penentuan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang/ jasa yang bisa memuaskan

kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

KUNCI POKOK MARKETING

1. Menjual barang/jasa

2. Memberikan kepuasan kepada konsumen/customer

3. Menciptakan rasa loyalitas konsumen untuk terus membeli/membeli lagi produk yang digunakan

1. STRATEGI PEMASARAN (MARKETING)

A. Segmentasi Pasar (Segmenting)

Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi-bagi pasar yang bersifat heterogen dari suatu produk ke

dalam satuan-satuan pasar (segmen pasar) yang bersifat homogen (Kotler, 2001). Dengan kata lain,

segmentasi pasar adalah kegiatan membagi pasar menjadi kelompok pembeli yang terbedakan

dengan kebutuhan, karakteristik, atau tingkah laku berbeda yang mungkin membutuhkan produk

atau bauran pemasaran terpisah.

Perusahaan atau para penjual mengklasifikasikan beberapa kelompok sasaran segmen pemasaran,

yakni segmentasi pasar konsumen, segmentasi pasar industri, dan segmentasi pasar internasional.

Kelompok segmen pasar tersebut memiliki karakteristik berbeda, sehingga memerlukan cara

tersendiri untuk menanganinya.

B. Target Pasar (Targetting)

Adapun yang dimaksud dengan target pasar adalah kelompok konsumen yang mempunyai ciri-ciri

atau sifat hampir sama (homogen) yang dipilih perusahaan dan yang akan dicapai dengan strategi

bauran pemasaran (marketing mix). Dengan ditetapkannya target pasar, perusahaan dapat

mengembangkan posisi produknya dan strategi bauran pemasaran untuk setiap target pasar tersebut.

C. Positioning (BRAND IMAGE)

Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra perusahaan sehingga menempati suatu

posisi kompetitif yang berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya (Kotler, 1997).

Positioning merupakan elemen yang sangat utama dalam suatu strategi pemasaran. Sebuah

perusahaan dapat menentukan posisinya melalui persepsi pelanggan terhadap produknya dan

produk pesaingnya sehingga akan dihasilkan peta persepsi. Dengan menggunakan informasi dari

peta persepsi itu, dapat dikenali berbagai strategi penentuan posisi antara lain :

1. Positioning menurut atribut produk.

2. Positioning menurut manfaat.

3. Positioning menurut harga/ kualitas.

4. Positioning menurut penggunaan/ penerapan.

5. Positioning menurut pemakai.

6. Positioning menurut pesaing.

7. Positioning menurut kategori produk.

Page 11: Peserta didik mampu memahami: - Dimensi kewirausahaan ...sman2jember.sch.id/wp-content/uploads/MATERI-USBN... · Peserta didik mampu memahami: - Ide dan peluang usaha - Analisa peluang

11

D. Strategi Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Gambar 5.4. Empat Komponen P dalam Bauran Pemasaran

KONSEP KONSINYASI = MENITIPKAN / MENARUH PRODUK PADA TOKO

Peserta didik mampu menggunakan nalar tentang :- Permasalahan usaha dan solusinya -

Pengembangan usaha - Teknik pembuatan laporan - Tahap pembuatan laporan

Sistematika Pelaporan

1. BAB 1 PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

b. Rumusan Masalah

c. Tujuan

d. Manfaat

2. BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

a. Kajian Empiris

b. Kajian Teoritis

3. BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

4. BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

5. BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bauran

Pemasaran

Produk

Keragaman produk

Kualitas

Design

Ciri

Nama merek

Kemasan

Ukuran

Pelayanan

Garansi

Imbalan

Tempat

Saluran pemasaran

Cakupan pasar

Pengelompokkan

Lokasi

Persediaan

Transportasi

Pasar sasaran

Harga

Daftar harga

Rabat/diskon

Potongan harga khusus

Periode pembayaran

Syarat kredit

Promosi

Promosi penjualan

Periklanan

Tenaga penjualan

Kehumasan/public relation

Pemasaran langsung

Page 12: Peserta didik mampu memahami: - Dimensi kewirausahaan ...sman2jember.sch.id/wp-content/uploads/MATERI-USBN... · Peserta didik mampu memahami: - Ide dan peluang usaha - Analisa peluang

12

CONTOH STRATEGI MARKETING SEGMENTASI, TARGETING, POSITIONING

NO. NAMA BRAND SEGMENTASI TARGETIING POSITIONING

1

NETIZEN

1. Aplikasi Moda Transportasi Online

yang hendak bepergian,memesan

makan,dan melakukan pembayaran

Page 13: Peserta didik mampu memahami: - Dimensi kewirausahaan ...sman2jember.sch.id/wp-content/uploads/MATERI-USBN... · Peserta didik mampu memahami: - Ide dan peluang usaha - Analisa peluang

13

NO. NAMA BRAND SEGMENTASI TARGETIING POSITIONING

2

1. Usia Dewasa

2. Segala Profesi

3. Segala Gender

1. Dalam waktu sepersekian detik jika

konsumen Jember mencari burger

yang berukuran besar makan akan

teringat merek Burger King

Page 14: Peserta didik mampu memahami: - Dimensi kewirausahaan ...sman2jember.sch.id/wp-content/uploads/MATERI-USBN... · Peserta didik mampu memahami: - Ide dan peluang usaha - Analisa peluang

14

NO. NAMA BRAND SEGMENTASI TARGETIING POSITIONING

3

1. Segala Usia

2. Segala Profesi

3. Segala Gender

1. Dalam waktu sepersekian detik jika

konsumen mencari air minum dalam

kemasan maka yang terlintas dalam

ingatannya yaitu merek AQUA

2. # ADAAQUA

3. AQUA selalu disuguhkan dalam

berbagai event –event

resmi/terkemuka

4

1. Segala Usia

2. Segala Profesi

3. Segala Gender

1. Dalam waktu sepersekian detik jika

konsumen mencari mie instant dalam

kemasan maka yang terlintas dalam

ingatannya yaitu merek Indomie

Goreng

Page 15: Peserta didik mampu memahami: - Dimensi kewirausahaan ...sman2jember.sch.id/wp-content/uploads/MATERI-USBN... · Peserta didik mampu memahami: - Ide dan peluang usaha - Analisa peluang

15

NO. NAMA BRAND SEGMENTASI TARGETIING POSITIONING

5

1. Usia Dewasa

2. Segala Profesi

3. Segala Gender

1. Ice Cream Magnum dikhususkan

kepada konsumen usia dewasa yang

sudah bekerja

2. Ice Cream Magnum memiliki

packaging warna coklat

6

1. Usia Dewasa

2. Segala Profesi

3. Segala Gender

1. Sabun Cuci penghilang lemak

2. Identik dengan warna hijau

3. Identik dengan sabun cuci cair

Page 16: Peserta didik mampu memahami: - Dimensi kewirausahaan ...sman2jember.sch.id/wp-content/uploads/MATERI-USBN... · Peserta didik mampu memahami: - Ide dan peluang usaha - Analisa peluang

16

CONTOH STRATEGI MARKETING MIX

NO. NAMA BRAND PRODUCT PRICE PROMOTION PLACE

1

1. Harga satuan 1. Penawaran Sistem

Paket

1. Outlet/Gerai

2.

3. Drive Thrue

Page 17: Peserta didik mampu memahami: - Dimensi kewirausahaan ...sman2jember.sch.id/wp-content/uploads/MATERI-USBN... · Peserta didik mampu memahami: - Ide dan peluang usaha - Analisa peluang

17

TEKNIK PENYAJIAN DAN PENGEMASAN

Pengemasan dapat dilukiskan sebagai ilmu pengetahuan dan teknologi dari persiapan barang untuk

pengangkutan dan pemasaran sampai ke konsumen akhir dalam kondisi baik dengan harga semurah

mungkin.

Fungsi Kemasan

Fungsi kemasan menurut susunan lapisan pengemasan pokok :

1. Pengemasan Primer

Pengemasan langsung kontak dengan barang yang dikemas, misal : kantong plastik (sachet) mie instan,

botol kecap, kaleng susu kental manis dan lain-lain.

2. Pengemasan Sekunder

Pengemasan langsung kontak dengan kemasan primer, tetapi tidak langsung kontak dengan produk yang

dikemas, misal : kotak karton lipat (KKL) berisi susu bubuk yang dikemas dalam kemasan fleksibel

(polybag).

3. Pengemasan Tersier

Umumnya dari kotak karton gelombang (KKG), digunakan untuk menyatukan produk-produk terkemas

dalam kemasan primer dan atau sekunder, transportasi, distribusi dan penyimpanan dalam gudang.

Fungsi kemasan menurut mutu performa :

Fungsi kemasan menurut sifat mutu performa tergantung pada permintaan industri pemakai, antara lain :

1. Perlindungan produk

2. Persentasi pemasaran (promosi)

3. Informasi identitas dan pemakain produk (informasi bagi konsumen)

4. Penyimpanan/penggudangan (untuk memperpanjang umur simpan)

5. Pengangkutan dan distribusi

Sedangkan untuk mengatasi persaingan dalam pemasaran, kemasan harus dapat memberikan kegunaan

sebagai berikut :

1. Harus dapat mempertahankan produk agar tetap bersih dan memberikan perlindungan terhadap kotoran

dan pencemaran lainnya

2. Harus dapat memberikan perlindungan terhadap air, oksigen, sinar dan kerusakan fisik

3. Harus berfungsi secara benar, efisien dan ekonomis dalam proses pengepakan, yaitu selama pemasukan

produk pangan ke dalam kemasan

4. Harus mudah dibentuk menurut rancangan, dibuka dan ditutup kembali, serta mudah dalam penanganan

dan pengangkutan

5. Harus memberi pengenalan, keterangan dan daya tarik penjualan

PRODUK = BARANG + PENGEMAS

Apa yang diharapkan dengan adanya kemasan pada produk makanan ?

• Pelindung : - kesegaran produk (mutu terjamin)

- berat yang benar

- tidak terkontaminasi/tercemar

- produk tidak remuk/penyok (rusak dari segi fisik)

• Identitas dan Informasi : - apa isi yang ada di dalam kemasan

- kandungan isi/komposisi/ingredients

- cara memasak/penyajian/cara makan

- batas waktu penggunaan (batas kadaluarsa)

Page 18: Peserta didik mampu memahami: - Dimensi kewirausahaan ...sman2jember.sch.id/wp-content/uploads/MATERI-USBN... · Peserta didik mampu memahami: - Ide dan peluang usaha - Analisa peluang

18

• Nilai : - rasanya bagaimana ?

- gizi

- kenyamanan

- harga terjangkau

Jenis Kemasan Menurut Sifat Material Pengemasan/Kemasan dan Aplikasinya

Kemasan Fleksibel (Flexible Packaging Materials)

Kemasan fleksibel biasanya dipakai untuk pengemasan primer, eceran/ritel, dibuat dari bahan film, kertas

dan aluminium foil, baik dari bahan baku tunggal maupun multilapis (multi-laminated materials).

Penggunaan dan keuntungan pengemasan fleksibel :

- Memberi perlindungan produk yang dikemas dari kelembaban, air, sinar matahari, temperatur

tinggi/rendah, minyak dan lain-lain

- Hygenis dan aroma awet, produk tetap bersih dan segar, masa simpan (shelf life) lebih lama, aroma tidak

cepat hilang

- Memberikan kemudahan konsumen : ringan dibandingkan kemasan gelas dan kaleng. Isi sesuai

kebutuhan pelanggan

- Memberikan daya jual dan nilai tambah : identitas dan daya tarik penampilan kemasan sendiri

meningkatkan daya jual dan nilai tambah produk yang dikemas

- Efisiensi efektif : pengemasan fleksibel dapat dilaksanakan dengan tangan (manual), semi otomatis atau

otomatis penuh, tergantung dari kapasitas produksinya yang paling efisien dengan biaya efektif

Pemilihan jenis kemasan fleksibel didasarkan pada perhatian dan analisa hal-hal sebagai berikut :

- Bentuk fisik produk : cair, pasta, bubuk, padat teratur/tidak teratur, dll

- Hasil cara pengolahan : gorengan, bakaran, rebusan, asapan, peragian atau pengawetan system lain

- Bahan baku dan tambahannya : beras, terigu, kelapa, gula, garam, dll

- Daya tahan bahan/produk pada umumnya

- Tujuan pasaran : lokal tradisional, toserba/supermaket, ekspor

- Sistem pengemasannya : dengan tangan, semi-otomatis atau otomatis penuh.

Kemasan Kotak Karton Lipat (KKL) dan Kotak Karton Gelombang (KKG)

Kemasan kertas karton (paperboard packaging materials) umumnya dibuat dari kertas karton sebagai bahan

bakunya dan diklasifikasikan dua jenis kemasan :

1. Kemasan Kotak Karton Lipat (KKL)/Folding Carton Box

Kemasan KKL umumnya dibuat dari bahan karton dupleks dengan pengembangan dan inovasinya untuk

mendapatkan mutu performa yang diminta pelanggan industri/pemakai. Penggunaannya dapat sebagai

kemasan sekunder maupun primer tergantung produk yang dikemas.

Aplikasi kemasan KKL sangat luas, karena kemampuan jenis kemasan ini memenuhi fungsi perlindungan,

mudah dipakai dan untuk presentasi. Perlindungan dari remuk, melengkung, kontaminasi, lemak, lembab,

dll. Untuk konsumen, kemasan KKL memberikan kemudahan membuka-menutup kembali. Kemampuan

dicetak dengan desain grafis mutu tinggi, dan bisa dilipat dengan berbagai bentuk menarik.

Kemasan KKL dipergunakan untuk banyak produk makanan maupun non makanan, seperti : cereal dan

biscuites, cake mixes, frozen foods, milk dan diary products, meats dan fish, dan chocolates.

2. Kemasan Kotak Karton Gelombang (KKG)/Corrugated Carton Box

Kemasan KKG sering dinamakan juga Master Box (MB) atau Master Carton, karena pada umumnya berisi

produk dalam kemasan sekunder atau primer dengan maksud untuk pengangkutan, distribusi dan

penyimpanan di gudang.

Penggunaan kemasan KKG untuk pengangkutan dan penyimpanan produk terkemas karena sifat mutu

performa yang sangat mendasar, yaitu :

- Ketahanan tekanan KKG (Box Compression Strength), menujukkan mutu performa daya susun dan tidak

penyok, ambruk di gudang penyimpanan.

Page 19: Peserta didik mampu memahami: - Dimensi kewirausahaan ...sman2jember.sch.id/wp-content/uploads/MATERI-USBN... · Peserta didik mampu memahami: - Ide dan peluang usaha - Analisa peluang

19

- Ketahanan retak (Bursting Strength), menunjukkan mutu performa tahan sobek dalam pengangkutan dan

penanganan produk terkemas.

Kemasan Gelas (Glass Packaging Materials)

Keunggulan dan kelemahan kemasan gelas :

- Keuntungan utama adalah sifat kelembaman (inertness) kemasan gelas terhadap makanan dan non

makanan, missal : botol gelas lembam terhadap produk berasam yang tidak dimiliki oleh kemasan kaleng

logam.

- Keunggulan kedua adalah difusi gas O2 dan CO2 lewat gelas untuk tujuan praktis adalah nol

- Dua kelemahan pokok kemasan gelas adalah berat dan mudah pecah.

Kemasan Kaleng Logam (Metal Can Packaging)

Pengemasan kaleng logam termasuk salah satu sistem pengemasan makanan tertua, diawetkan untuk waktu

lama. Bahan baku utama yang dipakai dalam pengemasan ialah pelat timah (tin plate), lembaran baja

ringan (mild steel sheet), aluminium dan campurannya (alluminium alloy).

Jenis standar pelat logam untuk pembuatan kaleng :

- Black Plate : untuk bahan kaleng pengemasan non makanan dan non korosif

- Tin Plate : low carbon steel plate, berlapis tipis dari timah, dipergunakan untuk kaleng mutu umum

- TFS Plate : Tin Free Steel Plate, bahan bakunya popular, setelah lewat perlakuan pelapisan dengan bahan

sesuai mutu performa yang diperlukan untuk produk yang akan dikemas

- 2 CR Plate : Double Cold Reduced Steel Plate, memiliki kekuatan kekerasan (hardness) tinggi dengan

pengurangan tebal pelat 25 – 50 %, dipakai dalam proses pembuatan kaleng teknologi tinggi

Standar mutu dasar baja untuk pelat timah :

- Type L : untuk bahan pengemasan produk korosif dengan keasaman tinggi, misal : apple juice, berries,

dll. Type T, berarti sudah diuji ketahanan korosifnya. Pembuatan kaleng dengan deep drawing, two-piece

(seam less) seam

- Type MR : untuk bahan pengemasan kaleng produk korosif moderat, produk sedikit asam, misal : grape

fruits, dll

- Type MC : alternatif dari type MR, untuk kekuatan teknis tinggi, produk korosif sedang, misal : corn,

meat, fish.

- Type N : Nitrogenized steel plate, untuk kombinasi type L, MR atau MC untuk bahan pengemasan

produk korosif lebih tinggi.

Keunggulan dan kelemahan penggunaan kemasan kaleng logam:

Keunggulan:

- Kemampuan dapat dipanaskan untuk sterilisasi dan cepat mendingin

- Fisik kuat tanpa berat ekstra

- Kedap sinar, udara dan air

- Kelemahan

Kelemahan:

- kaleng tidak lembam terhadap kimia dan bias bereaksi dengan lingkungan dan isinya, walaupun telah

dilapisi timah dan bahanb lapisan lainnya, tetapi korosi masih tetap bisa timbul

- beberapa produk makanan dan minuman sangat sensitive kehilangan rasanya disebabkan oleh terbukanya

kaleng logam

Kemasan Plastik Rigid (Plastic Rigid/Molded Packaging Materialks)

Kemasan plastik rigid dibuat dari bahan baku plastik Polyelefine (PE dan PP), Polystyrene (PS),

Polycarbonate (PC) dan Polyethelene terephthalate (PET/Polyester).

Terpilihnya kemasan plastik ini dalam bentuk botol kendi (jars), nampan (trays) dari pada kemasan umum

dari gelas, logam dan karton, karena sifat teknik dan ekonomisnya.

Keunggulan dan kelemahan kemasan plastik rigid :

Keunggulan utama kemasan plastik rigid adalah berat taranya yang rendah dibandingkan gelas dan

ketahanan korosi dibandingkan kaleng logam :

- Praktis tidak terpengaruh oleh air atau uap air, walaupun tidak kedap terhadapnya

Page 20: Peserta didik mampu memahami: - Dimensi kewirausahaan ...sman2jember.sch.id/wp-content/uploads/MATERI-USBN... · Peserta didik mampu memahami: - Ide dan peluang usaha - Analisa peluang

20

- Tidak mudah pecah dibandingkan gelas

- Dapat diproduksi lebih efisien dibandingkan botol gelas dan kaleng logam

Kelemahan utama kemasan plastik rigid :

- Ketahanan panasnya rendah. Hanya sedikit material akan tahan temperatur dipergunakan untuk sterilisasi

atau pasteurisasi

- Semua bahan baku plastik kurang lebih sensitive difusi gas, uap air dan sari rasa mudah menguap

- Untuk produk makanan kemasan plastik hanya satu kali pakai. Material plastik cenderung mengisap

lemak dan komponen bau dari makanan yang sulit dihilangkan.

Pemilihan aplikasi kemasan plastik rigid sesuai bahan bakunya :

- LDPE dan HDPE dipakai untuk botol makanan dan deterjen, tetapi bukan untuk penampilan mutu tinggi

- PP dapat dipakai untuk botol yang dapat disterilkan bersama isi produk

- Botol PVC dipakai untuk produk air minum, soft drink, minyak goreng, saos kecap, sari buah dan sirup,

bila waktu perputarannya pendek ke menengah

- Botol TS jarang dipakai untuk makanan, karena bau memiliki daya tembus uap air tinggi

- PC (poly carbonate) memiliki stabilitas dimensi baik sekali, rigid, transparan, tahan panas dan benturan.

PC memiliki daya tahan tinggi terhadap noda oleh teh, kopi, sari buah dan saos tomat. Botol PC dipakai

untuk “pakai ulang” air minum isi 5 galon

- Botol PET sekitar 80 % dipakai untuk soft drink, anggur, makanan, karena ringan, rigiditas tinggi dan

daya tahan gas baik sekali

Teknik/Metode Pengemasan Produk Pangan

Metode pengemaasan produk pangan yang telah banyak diterapkan adalah pengemasan sealer, pengemasan

vakum, pengemasan dengan atmosfir termodifikasi (MAP), pengemasan dengan atmosfir terkendali (CAP).

Pengemasan vakum adalah pengemasan dengan tekanan udara hampa. Pengemasan vakum diperlukan

untuk mengeluarkan oksigen. Plastik yang digunakan dalam pengemasan vakum adalah yang mempunyai

permiabilitas uap air dan oksigen yang rendah dan tahan terhadap produk pangan yang dikemas.

Penggunaan gas sebagai bahan perintang pada pengemasan vakum adalah cara untuk melindungi produk

pangan dari kerusakan yang diakibatkan oleh kapang yang masih dapat tumbuh dalam kondisi vakum.

Kelemahan dari kemasan vakum adalah menyebabkan kerusakan bentuk, warna dan bau.

Pengemasan dengan atmosfir termodifikasi adalah penyimpanan produk dalam kemasan dengan

memodifikasi udara di dalamnya dengan menggunakan gas O2, CO2, N2, uap air dan gas-gas lainnya.

Kemasan dengan system ini merupakan alternatif kelemahan yang ada pada kemasan vakum. Pengaturan

komposisi gas dalam ruang kemasan dilakukan pada tahap awal pengemasan dengan pemilihan bahan

kemasan yang dapat menghasilkan konsentrasi tertentu. Jenis gas dan konsentrasinya harus disesuaikan

dengan produk pangan yang akan dikemas.

Page 21: Peserta didik mampu memahami: - Dimensi kewirausahaan ...sman2jember.sch.id/wp-content/uploads/MATERI-USBN... · Peserta didik mampu memahami: - Ide dan peluang usaha - Analisa peluang

21

JENIS DAN KARAKTERISTIK KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAHBERBENTUK

BANGUN DATAR

Secara umum ada dua macam limbah yaitu limbah organik dan limbah anorganik. Limbahorganik adal

ah limbah yang bisa dengan mudah diuraikan atau mudah membusuk,contohnyakulit buah, sayuran, kot

oran manusia, dan hewan. Sedangkan

limbah anorganik adalah jenislimbah yang berwujud padat, sangat sulit atau bahkan sulit untuk diuraikan at

au tidak bisamembusuk

Limbah anorganik yang dapat didaur ulang contohnya sampah plastik, logam, kaca,plastik, dan kaleng

. Kedua jenis limbah ini dapat dimanfaatkan menjadi bahan kerajinan, Jikalimbah tersebut dapat

diolah menjadi barang kerajinan, maka secara ekonomi nilainya akanmeningkat.

Khususnya dalam memanfaatkan bahan limbah berbentuk bangun datarmenjadi produk kerajinan yang

bernilai estetika dan dapat mendatangkan keuntungan.

Limbah berbentuk bangun datar adalah limbah yang berbentuk bangun yang berdimensidua, yaitu bah

an limbah yang memiliki sisi panjang dan lebar sehingga tidak mempunyai ruang. Limbah berbentuk ba

ngun datar dapat berupa bidang beraturan seperti lingkaran,segi empat, segitiga, dan bangun tidak beratu

ran. Contoh limbah berbentuk bangun datarantara lain daun, kertas, kain perca, dan plastik.

KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN DATAR

1. PENGERTIAN KERAJINAN DARI BAHAN LIMBAH BERBENTUK BANGUN DATAR

Kerajinan bahan limbah adalah suatu jenis kerajinan yamg berasal dari bahan bekas namun masih dapat

digunakan kembali.Bangun datar merupakan sebutan untuk bangun-bangun dua dimensi. Bangun dua

dimensi adalah bangun datar yang memiliki luas dan keliling atau bangun yang hanya terlihat dari dua arah

atau dua sisi. Macam bangun datar antara lain persegi panjang, segitiga, lingkaran, trapesium, jajaran

genjang, dan lain-lain. Sementara bahan limbah bangun datar contohnya adalah kardus, wadah bekas

semen, plastik, kertas.