perwali no 53 th 2012 revisi2_perwali ret. layanan kesehatan

Upload: sylvia-gusrina

Post on 20-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/24/2019 Perwali No 53 Th 2012 Revisi2_perwali Ret. Layanan Kesehatan

    1/11

    PERATURAN WALIKOTA SAMARINDANOMOR 53 TAHUN 2012

    TENTANG

    TATA CARA PEMUNGUTAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN

    WALIKOTA SAMARINDA,

    Menimbang : a. bahwa retribusi jasa umum merupakan pungutan daerahsebagai pembayaran atas pelayanan yang disediakan ataudiberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingandan kemanfaatan serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atauBadan;

    b. bahwa pelayanan kesehatan adalah salah satu pelayanan yangdiberikan oleh Pemerintah Daerah dimana bagi orang pribadidan/atau Badan yang menerimanya akan dikenai RetribusiPelayanan Kesehatan;

    c. bahwa untuk meningkatkan pelayanan, daya guna dan hasilguna pemungutan Retribusi Pelayanan Kesehatan berdasarkan

    Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 13 Tahun 2011tentang Retribusi Jasa Umum, khususnya Pasal 67 ayat (3)maka perlu diatur Tata Cara Pemungutan Retribusi PelayananKesehatan;

    d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksudhuruf a, huruf b, dan huruf c di atas, perlu ditetapkan denganPeraturan Walikota;

    Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1959tentang Penetapan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1953

    tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Kalimantan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1953 Nomor 9)sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia

    Tahun 1959 Nomor 72, Tambahan Lembaran Negara Nomor1820);

    2.

    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telahdiubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang

    Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);

    3.

    Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 5078);

  • 7/24/2019 Perwali No 53 Th 2012 Revisi2_perwali Ret. Layanan Kesehatan

    2/11

    2

    4.

    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82,

    Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);5.

    Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

    6.

    Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentangPengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4578);

    7.

    Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antaraPemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan DaerahKabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4737);

    8.

    Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimanatelh diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan MenteriDalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan KeduaAtas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

    9.

    Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor316/MENKES/SK/V/2009 tentang Pedoman PelaksanaanProgram Jaminan Kesehatan Masyarakat Tahun 2009;

    10.

    Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 11 Tahun 2009

    tentang Pokok-pokok Pengelolaan Keuangan Daerah (LembaranDaerah Kota Samarinda Tahun 2009 Nomor 11);

    11.

    Peraturan Daerah Kota Samarinda Nomor 13 Tahun 2011tentang Retribusi Jasa Umum (Lembaran Daerah KotaSamarinda Nomor 13 Tahun 2011)

    MEMUTUSKAN :

    MENETAPKAN : PERATURAN WALIKOTA TENTANG TATA CARA PEMUNGUTAN

    RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN.

    BAB IKETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan Walikota ini, yang dimaksud dengan:

    1.

    Daerah adalah Kota Samarinda;

    2.

    Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagaipenyelenggara Pemerintahan Daerah;

    3.

    Walikota adalah Walikota Samarinda;

  • 7/24/2019 Perwali No 53 Th 2012 Revisi2_perwali Ret. Layanan Kesehatan

    3/11

    3

    4.

    Dinas adalah Dinas Kesehatan Kota Samarinda;

    5.

    Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu di bidang Retribusi Daerahsesuai dengan Peraturan Perundang-undangan;

    6.

    Badan adalah sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuanbaik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha yang

    meliputi Perseroan Terbatas, Perseroan Komanditer, perseroan lainnya, Badan

    Usaha Milik Negara (BUMN) atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) dengan

    nama dan dalam bentuk apa pun, firma, kongsi koperasi, dana pensiun,

    persekutuan, perkumpulan, yayasan, organisasi massa, organisasi sosial

    politik, atau organisasi lainnya, lembaga dan bentuk badan lainnya termasuk

    kontrak investasi kolektif dan bentuk usaha tetap;

    7.

    Retribusi Jasa Umum adalah Retribusi yang dipungut atas jasa yang

    disediakan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dankemanfaatan umum;

    8. Retribusi Pelayanan Kesehatan yang selanjutnya disebut Retribusi adalah

    pembayaran atas jasa pelayanan kesehatan di Puskemas, Puskesmas Keliling,

    Puskesmas Pembantu, Balai Pengobatan Rumah Sakit Umum Daerah, dan

    tempat pelayanan kesehatan lainnya yang sejenis yang dimiliki dan/atau

    dikelola oleh Pemerintah Daerah;

    9.

    Pelayanan Kesehatan adalah segala kegiatan pelayanan kesehatan yang

    diberikan kepada seseorang dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan

    atau pelayanan kesehatan lainnya;10.

    Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota

    yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembagunan kesehatan di suatu

    wilayah kerja;

    11.

    Puskesmas Pembantu adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan

    berfungsi menunjang dan membantu memperluas jangkauan Puskesmas

    dengan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam

    ruang lingkup wilayaj yang lebih kecil serta jenis dan kompetensi pelayanan

    yang disesuaikan dengan kemampuan tenaga dan sarana yang tersedia;

    12.

    Puskesmas Keliling adalah Puskesmas yang melayani masyarakat denganmendatangi daerah tertentu untuk membantu penderita yang tidak dapat

    mengunjungi Puskesmas Induk dan/atau Puskesmas Pembantu;

    13.

    Pos Kesehatan Desa adalah upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang

    dibentuk di desa dalam rangka mendekatkan/menyediakan pelayanan

    kesehatan dasar bagi masyarakat;

    14.

    Balai Pengobatan adalah tempat penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar

    minimal kuratif, preventif dan promotif dengan penanggung jawabnya seorang

    dokter umum dan pelaksanaan harian adalah dokter/tenaga keperawatan

    minimal minimal D3 Keperawatan (Akper);15.

    Tempat Pelayanan Kesehatan lainnya adalah sebuah upaya yang

    diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi

    untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan

    menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan baik itu perorangan,

    keluarga, kelompok, ataupun masyarakat;

  • 7/24/2019 Perwali No 53 Th 2012 Revisi2_perwali Ret. Layanan Kesehatan

    4/11

    4

    16.

    Jamkesda adalah Jaminan Kesehatan Daerah di Kota Samarinda berupa

    program bantuan social untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang

    tidak mempunyai asuransi kesehatan;

    17.

    Jamkesmas adalah program bantuan sosial untuk pelayanan kesehatan bagi

    masyarakat miskin dan tidak mampu;

    18.

    Jampersal adalah jaminan pembiayaan yang digunakan untuk digunakan

    untuk pemeriksaan kehamilan, pertolongan persalinan, pelayanan nifas

    termasuk pelayanan KB pasca persalinan dan pelayanan bayi baru lahir;

    19.

    Pelayanan Program Khusus Puskesmas adalahpelayanan terhadap masyarakat

    dimana pedoman pelaksanaannya maupun petunjuk teknis telah ditentukan

    oleh Kementrian Kesehatan seperti program TBC, program, kusta dan lain-lain;

    20.

    Bahan Habis Pakai yang disingkat BHP adalah barang yang hanya dapat

    dipergunakan dalam satu kali pemakaian, contoh barang habis pakai adalah

    kertas folio, tinta, kassa, kapas, dan lain-lain;

    21.

    Surat Setoran Retribusi Daerahyang selanjutnya disingkat SSRD adalah bukti

    pembayaranatau penyetoran retribusi yang telah dilakukan dengan

    menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke Kas Daerah

    melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Walikota;

    22.

    Surat Ketetapan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat SKRD adalah

    surat ketetapan retribusi yang menentukan besarnya jumlah pokok retribusi

    yang terutang;

    23.

    Surat Tagihan Retribusi Daerah yang selanjutnya disingkat STRD adalah surat

    untuk melakukan tagihan retribusi dan/atau sanksi administrasi berupa

    bunga dan/atau denda;

    24.

    Surat Tanda Setoran yang selanjutnya disingkat STS adalah media yang

    dipergunakan untuk menyetor retribusi yang telah dipungut ke Kas Daerah;

    25.

    Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan menghimpun dan mengolah data,

    keterangan dan/atau bukti yang dilaksanakan secara objektif dan profesional

    berdasarkansuatu standar pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan

    kewajiban retribusi daerah dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan

    ketentuan peraturan perundang-undangan retribusi daerah;

    26.

    Pemungutan adalah suatu rangkaian kegiatan mulai dari penghimpunan data

    objek dan subjek retribusi, penentuan besarnya retribusi yang terutang sampai

    kegiatan penagihan retribusi kepada Wajib Retribusi serta pengawasan

    penyetorannya;

    BAB IIMAKSUD, TUJUAN DAN RUANG LINGKUP

    Pasal 2

    (1)

    Maksud disusun Peraturan Walikota tentang Tata Cara Pemungutan RetribusiPelayanan Kesehatan adalah untuk mengatur cara pemungutan retribusipelayanan kesehatan;

  • 7/24/2019 Perwali No 53 Th 2012 Revisi2_perwali Ret. Layanan Kesehatan

    5/11

    5

    (2)

    Tata Cara Pemungutan Retribusi Pelayanan Kesehatan bertujuan untukmewujudkan tertib administrasi, optimalisasi pelayanan, dan memberikankejelasan cara pemungutan Retribusi Pelayanan Kesehatan kepada Petugas

    Pemungut Retribusi Pelayanan Kesehatan;

    (3)

    Ruang lingkup Peraturan Walikota ini meliputi :

    a.

    Nama, Obyek, Subyek, dan Wajib Retribusi.

    b. Prinsip dan Sasaran Penetapan Tarif Retribusi.

    c.

    Tata Cara Pemungutan Retribusi Pelayanan Kesehatan.

    d. Hal-hal lain yang perlu diatur dalam pelaksanaan pemungutan RetribusiPelayanan Kesehatan.

    BAB IIINAMA, OBYEK, SUBYEK, DAN WAJIB RETRIBUSI

    Pasal 3

    (1) Dengan nama Retribusi Pelayanan Kesehatan dipungut retribusi ataspelayanan kesehatan di Puskesmas, Puskesmas Keliling, PuskesmasPembantu, Balai Pengobatan dan Tempat Pelayanan Kesehatan lainnya, yangsejenis yang dimiliki dan / atau dikelola oleh Pemerintah Daerah;

    (2) Obyek Retribusi Pelayanan Kesehatan adalah pelayanan kesehatan di

    Puskesmas, Puskesmas Keliling, Puskesmas Pembantu, Balai Pengobatan danTempat Pelayanan Kesehatan lainnya, yang sejenis yang dimiliki dan/ataudikelola oleh Pemerintah Daerah;

    (3) Dikecualikan dari obyek Retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) adalahpelayanan pendaftaran dan pelayanan kesehatan yang dilakukan olehPemerintahBUMN, BUMD, dan Pihak Swasta.

    Pasal 4

    (1)

    Subjek Retribusi Pelayanan Kesehatan adalah orang pribadi atau Badan yangmemperoleh pelayanan kesehatan di Puskesmas, Puskesmas Keliling,Puskesmas Pembantu, Balai Pengobatan dan Tempat Pelayanan Kesehatan

    lainnya yang sejenis yang dimiliki dan / atau dikelola oleh Pemerintah Daerah;

    (2) Wajib Retribusi Pelayanan Kesehatan adalah orang pribadi atau Badan yangmenurut peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untukmelakukan pembayaran Retribusi, termasuk pemungut atau pemotong

    retribusi pelayanan kesehatan.

    BAB IVPRINSIP DAN SASARAN PENETAPAN TARIF RETRIBUSI

    Pasal 5

    (1)

    Prinsip dan sasaran dalam penetapan tarif Retribusi Pelayanan Kesehatanditetapkan dengan memperhatikan biaya penyediaan jasa yang bersangkutan,

  • 7/24/2019 Perwali No 53 Th 2012 Revisi2_perwali Ret. Layanan Kesehatan

    6/11

    6

    kemampuan masyarakat, aspek keadilan, dan efektifitas pengendalian ataspelayanan tersebut;

    (2)

    Biaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi biaya operasional, biaya

    tindakan, penggunaan bahan habis pakai dan obat-obatan;(3)

    Besarnya biaya penggunaan bahan habis pakai dan obat-obatan sebagaimanadimaksud ayat (2) diatas diatur lebih lanjut dengan Surat Keputusan KepalaDaerah.

    Pasal 6

    (1)

    Besarnya Tarif Retribusi Pelayanan Kesehatan sebagaimana dimaksud dalamPasal 5 ayat (2) adalah sebagai berikut :

    TARIF PERAWATAN PASIEN RAWAT JALAN

    NO KEGIATAN TARIF BHP OBAT

    A PELAYANAN KESEHATAN RAWAT JALAN

    1 TINDAKAN MEDIK RINGANa Bedah minor Rp 50,000,- Rp 20,000,- Rp 10,000,-

    b Jahit Luka

    - 1-4 jahitan Rp 40,000,- Rp 20,000,- Rp 10,000,-

    - 5 - 10 jahitan Rp 60,000,- Rp 20,000,- Rp 10,000,-

    - 11 - 14 jahitan Rp 115,000,- Rp 20,000,- Rp 10,000,-

    c Circumsisi (Khitan) Rp 250,000,- Rp 20,000,- Rp 10,000,-

    d Luka Bakar tanpa komplikasiar < 10% Rp 50,000,- Rp 20,000,- Rp 10,000,-

    e Incisi abses Rp 35,000,- Rp 20,000,- Rp 10,000,-f Tindik telinga Rp 20,000,- Rp 20,000,- Rp 10,000,-

    g Pemasangan / pelepasan IUD Rp 50,000,- Rp 20,000,- Rp 10,000,-

    h Kontrol IUD Rp 20,000,- Rp 20,000,- Rp 10,000,-

    i Suntuk KB Rp 20,000,- Rp 20,000,- Rp 10,000,-

    j Pap Smear Rp 150,000,- Rp 20,000,- Rp 10,000,-

    k Pemasangan implant Rp 125,000,- Rp 20,000,- Rp 10,000,-

    l Pelepasan Implant Rp 175,000,- Rp 20,000,- Rp 10,000,-

    m Nebulizer dewasa Rp 30,000,- Rp - Rp 10,000,-

    n Nebulizer anak Rp 25,000,- Rp - Rp 10,000,-

    2 TINDAKAN MEDIK SEDANGa Persalinan tanpa penyulit Rp 400,000.- Rp 100,000.- Rp 10,000.-

    b Tindakan kegawatdarurat Rp 50,000.- Rp 100,000.- Rp 10,000.-

    c Fisioterapi Rp 30,000.- Rp 50.000.- Rp 10,000.-

    NO KEGIATAN TARIF BHP OBAT

    d Tindakan Gigi dan Mulut

    - Ekstraksi Gigi Susu Rp 10,000.- Rp 40,000.- Rp 10,000,-

    - Ekstraksi Gigi Tetap Anterior Rp 30,000.- Rp 40,000.- Rp 10,000.-

    - Ekstraksi Gigi Tetap Posterior Rp 50,000.- Rp 40,000.- Rp 10,000.-

    - Incisi Intra Oral Rp 30,000.- Rp 40,000.- Rp 10,000.-

    - Incisi Ekstra Oral Rp 20,000.- Rp 40,000.- Rp 10,000.-

    - Tumpatan sementara Rp 20,000.- Rp 40,000.- Rp 10,000.-

    - Tumpatan tetap/amalgam Rp 40,000.- Rp 40,000.- Rp 10,000.-- Composit Rp 50,000.- Rp 40,000.- Rp 10,000.-

    - Scaling/Rahang Rp 40,000.- Rp 40,000.- Rp 10,000.-

    - Lain-lain dan rawat komplikasi Rp 50,000.- Rp 40,000.- Rp 10,000.-

    B PEMERIKSAAN LABORATORIUM

    1 Pemeriksaan Darah

    a Eritrosit Rp 5,000.- Rp 5,000.- 0

    b Haemoglobin Rp 5,000.- Rp 5,000.- 0

  • 7/24/2019 Perwali No 53 Th 2012 Revisi2_perwali Ret. Layanan Kesehatan

    7/11

    7

    NO KEGIATAN TARIF BHP OBAT

    5 Hemostatis

    Golongan Darah A,B,O, Rhesus Rp 10,000.- Rp 5,000.- 0

    6 Mikrobiologi

    a Malaria Rp 10,000.- Rp 5,000.- 0

    b Filaria Rp 15,000.- Rp 5,000.- 0

    c Jamur Rp 10,000.- Rp 5,000.- 0

    d BTA (1x) Rp 7,500.- Rp 5,000.- 0

    e Pewarnaan gram Rp 10,000.- Rp 5,000.- 0

    C PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

    a Foto Rontgen/Foto Thorax Rp 60,000.- Rp 10,000.- 0

    b EKG Rp 30,000.- Rp 10,000.- 0

    c Surat Keterangan Kesehatan Rp 11,000.- Rp - 0

    d Surat Keterangan Kelahiran Rp 7,500.- Rp - 0

    e Surat Keterangan Kehamilan Rp 10,000.- Rp - 0f Visum Luar Rp 25,000.- Rp - 0

    D LAIN-LAIN

    1 Pemakaian Ambulance/PuskesmasKeliling

    aBerdasarkan jarak sejak keluar dariPuskesmas s/d km 4 Rp 4,000.- 6000/10 kg PP 0

    c Laju Endap Darah Rp 5,000.- Rp 5,000.- 0

    d Leucocyte Rp 5,000.- Rp 5,000.- 0

    e Trombosit Rp 9,000.- Rp 5,000.- 0

    f Kolesterol total Rp 15,000.- Rp 5,000.- 0

    g Kolesterol HDL Rp 15,000.- Rp 5,000.- 0h Kolesterol HDL Rp 15,000.- Rp 5,000.- 0

    i Trigliserida Rp 22,000.- Rp 5,000.- 0

    j Asam urat Rp 15,000.- Rp 5,000.- 0

    k SGOT Rp 12,000.- Rp 5,000.- 0

    l SGPT Rp 12,000.- Rp 5,000.- 0

    m Protein total Rp 12,000.- Rp 5,000.- 0

    n Albumin Rp 12,000.- Rp 5,000.- 0

    o Globulin Rp 12,000.- Rp 5,000.- 0

    p Bilirubin Rp 12,000.- Rp 5,000.- 0

    q Ureum Rp 12,000.- Rp 5,000.- 0

    r Kreatinin Rp 12,000.- Rp 5,000.- 0

    s Gula Darah Puasa Rp 15,000.- Rp 5,000.- 0

    t Gula Darah Sewaktu Rp 15,000.- Rp 5,000.- 0

    2 Imunologi

    a Widal Rp 15,000.- Rp 5,000.- 0

    b Tes Kehamilan Rp 15,000.- Rp 5,000.- 0

    3 Urinalisis

    a PH Rp 6,000.- Rp 5,000.- 0

    b Berat Jenis Rp 6,000.- Rp 5,000.- 0

    c Glukosa Rp 6,000.- Rp 5,000.- 0

    d Protein Rp 6,000.- Rp 5,000.- 0

    e Protein Urobilinogen Rp 6,000.- Rp 5,000.- 0

    f Bilirubin Rp 6,000.- Rp 5,000.- 0

    g Darah samar Rp 6,000.- Rp 5,000.- 0

    h Benda keton Rp 6,000.- Rp 5,000.- 0

    i Sedimen Rp 8,000.- Rp 5,000.- 0j Tes Narkoba Rp 25,000.- Rp 5,000.- 0

    4 Tinja

    a Telur Cacing Rp 8,000.- Rp 5,000.- 0

    b Amoeba Rp 8,000.- Rp 5,000.- 0

    c Sisa makanan Rp 8,000.- Rp 5,000.- 0

  • 7/24/2019 Perwali No 53 Th 2012 Revisi2_perwali Ret. Layanan Kesehatan

    8/11

    8

    TARIF PERAWATAN PASIEN RAWAT INAP

    NO KEGIATAN TARIF

    A Kamar Perawatan

    a Ruang Rawat Rp. 20.000,-

    b Konsumsi / Gizi Rp. 25.000,-

    c Asuhan Keperawatan Rp. 15.000,-

    B Konsultasi Rp. 10.000,-

    a Konsultasi Dokter Umum Rp. 5.000,-

    b Konsultasi Bidan

    C Persalinan Normal

    a Dokter Umum Rp. 500.000,-

    b Bidan Rp. 400.000,-

    D Unit Gawat Darurat

    a Pemeriksaan UGD Rp. 25.000,-

    b Jahit Luka 1-4 Jahitan Rp. 30.000,-

    c Jahit Luka 5-10 Jahitan Rp. 50.000,-

    d Jahit Luka > 10 jahitan Rp. 125.000,-

    e Incici 1 obyek Rp. 15.000,-

    f Incici > 1 obyek Rp. 20.000,-

    g Rawat Luka Rp. 10.000,-

    h Ekstrasi Kuku Rp. 60.000,-

    i Ekstrasi Benda Asing Rp. 50.000,-

    NO KEGIATAN TARIF

    j Pasang Infuse Rp. 10.000,-

    k Pasang Keteter Rp. 10.000,-

    l Ekstipasi < 3 Cm Rp. 100.000,-

    m Ekstipasi 3-5 Cm Rp. 150.000,-

    n Debridemen Rp. 15.000,-

    o Lavemen Rp. 20.000,-

    E Administrasi

    a Catatan Medik Pasien Baru Rp. 8.000,-

    F Transport / Pemakaian Ambulance

    Berdasarkan jarak Sejak keluar Dari Puskesmas s/d kembali /Km

    Rp. 4.000,-

    (2)

    Besarnya biaya BHP dan obat-obatan di pelayanan unit rawat inap Puskesmas

    memperhitungkan Keputusan Kementerian Kesehatan Nomor :094/Menkes/SK/II/2012 tentang Harga Obat Generik Untuk Pengadaan

    Pemerintah dan akan diatur dengan Peraturan Walikota tersendiri;

    (3)

    Harga pengadaan BHP dan obat-obatan non generik sebagaimana dimaksuddalam Pasal 5 ayat (2) sesuai dengan Formularium Obat;

    (4)

    Tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1), (2) dan (3) tidak termasuk

    dalam program-program jaminan kesehatan Pemerintah, seperti : Jamkesda,Jamkesmas, Jampersal dan Pelayanan Program Puskesmas, kecuali tidaktertanggung dalam jaminan tersebut.

  • 7/24/2019 Perwali No 53 Th 2012 Revisi2_perwali Ret. Layanan Kesehatan

    9/11

    9

    BAB VTATA CARA PEMUNGUTAN RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN

    Bagian KesatuPemungutan

    Pasal 7

    (1)

    Pemungutan retribusi berupa pengobatan umum dan/atau pemeriksaanumum dilaksanakan sesudah pasien menerima pelayanan;

    (2)

    Pemungutan retribusi berupa tindakan kesehatan umum, kesehatan ibu,kesehatan gigi dan mulut, dan tindakan lain atau pelayanan kesehatan lain

    dilaksanakan sesudah pasien menerima/mendapatkan pelayanan;

    (3)

    Pembayaran Retribusi sebagaimana ayat (1) dan (2) dilaksanakan di loketpembayaran dan diterimakan oleh Petugas Pemungut Retribusi PelayananKesehatan.

    Pasal 8

    (1)

    Pemungutan Retribusi dilakukan dengan menggunakan Surat KetetapanRetribusi Daerah (SKRD) atau dokumen lain yang dipersamakan;

    (2)

    Besaran retribusi yang dipungut dituangkan dalam Nota Perhitungan RetribusiDaerah berdasarkan pelayanan yang diterima sebagaimana Pasal 6 ayat (1), (2)

    dan (3);(3)

    Besaran retribusi sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ditetapkan denganmenggunakan Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD);

    (4)

    SKRD sebagaimana ayat (1) terdapat dalam Lampiran Peraturan Walikota ini

    dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan;

    (5)

    Wajib Retribusi yang menggunakan SKRD sebagai acuan pembayaran

    retribusi, diterbitkan SSRD sebagai bukti lunas pembayaran Retribusi;

    (6)

    Nota Perhitungan Retribusi Daerah dan SSRD sebagaimana ayat (2) dan ayat(5) terdapat dalam Lampiran Peraturan Walikota ini dan merupakan bagianyang tak terpisahkan.

    Bagian KeduaPenyetoran

    Pasal 9

    (1)

    Pembayaran Retribusi dilakukan secara tunai;

    (2)

    Retribusi yang telah dipungut disetor ke Kas Daerah melalui Bankaltim dalam

    waktu 1 x 24 jam, terhitung sejak retribusi dipungut dari wajib retribusidengan menggunakan media Surat Tanda Setoran (STS);

    (3)

    Sebagai bukti telah menyetor retribusi, Petugas Pemungut Retribusimemperoleh kembali lembar pertama STS yang telah divalidasi oleh pihakBankaltim.;

    (4)

    Apabila batas waktu penyetoran bertepatan dengan hari libur, maka bataswaktu penyetoran jatuh pada hari kerja berikutnya;

  • 7/24/2019 Perwali No 53 Th 2012 Revisi2_perwali Ret. Layanan Kesehatan

    10/11

    10

    (5)

    Guna sinkronisasi perolehan pendapatan asli daerah dari sektor retribusipelayanan kesehatan, maka STS sebagaimana ayat (3) juga diserahkan keDinas, Dinas Pendapatan Daerah, serta Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset

    Daerah;(6)

    Dalam hal Wajib Retribusi tertentu tidak membayar tepat pada waktunya ataukurang membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2 %(dua persen) setiap bulan dari Retribusi yang terutang yang tidak atau kurangdibayar dan ditagih dengan menggunakan Surat Tagihan Retribusi Daerah(STRD);

    (7)

    STS sebagaimana ayat (2) dan STRD sebagaimana ayat (6) terdapat dalamLampiran Peraturan Walikota ini dan merupakan bagian yang tidakterpisahkan;

    (8)

    Penagihan Reribusi didahului dengan Surat Teguran;

    (9)

    Surat Teguran sebagaimana ayat (8) terdapat dalam Lampira PeraturanWalikota ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan.

    BAB VITATA CARA PEMBERIAN KERINGANAN, PENGURANGAN DAN PEMBEBASAN

    RETRIBUSI SERTA SANKSI

    Pasal 10

    (1)

    Walikota dapat memberikan keringanan, pengurangan, dan pembebasanretribusi atas dasar adanya laporan;

    (2)

    Keringanan, pengurangan dan pembebasan retribusi serta sanksi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) hanya dapat diberikan bilamana subjek retribusi

    mengalami :

    a.

    Bencana alam, atau

    b.

    Pailit berdasarkan keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatanhukum tetap.

    (3)

    Ketentuan lebih lanjut tentang Tata Cara Pemberian Keringanan, Pengurangandan Pembebasan Retribusi serta Sanksi akan diatur dalam Peraturan Walikota

    tersendiri.

    BABVIITATA CARA PEMERIKSAAN RETRIBUSI

    Pasal 11

    (1)

    Walikota berwenang melakukan pemeriksaan untuk menguji kepatuhanpemenuhan kewajiban Retribusi dalam rangka melaksanakan PeraturanPerundang-undangan Retribusi Daerah;

    (2)

    Tata Cara Pemeriksaan Retribusi diatur dalam Peraturan Walikota tersendiri.

  • 7/24/2019 Perwali No 53 Th 2012 Revisi2_perwali Ret. Layanan Kesehatan

    11/11

    11

    BAB VIIIKETENTUAN PENUTUP

    Pasal 12

    Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan PeraturanWalikota ini dengan penempatannya dalam dalam Berita Daerah Kota Samarinda.

    Ditetapkan di Samarindapada tanggal 29 November 2012WALIKOTA SAMARINDA

    H.SYAHARIE JAANG

    Diundangkan di Samarinda

    pada tanggal 2012SEKRETARIS DAERAH KOTA SAMARINDA,

    H. ZULFAKAR NOOR

    BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA TAHUN 2012 NOMOR 53