perusahaan malang

38
ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Sondy Kurniawan Rosdiansyah (1) Harlendro, SE.,MM. (2) Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas Brawijaya Malang (1) Sondy Kurniawan Rosdiansyah : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang, email : [email protected] (2) Harlendro, SE.,MM : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Malang, email :[email protected] Ringkasan Kata Kunci : Kinerja Perusahaan, Analisis Rasio Keuangan, Rasio Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio Profitabilitas, Rasio Pertumbuhan, Rasio Aktivitas, Rasio Nilai Pasar Perusahaan telekomunikasi merupakan salah satu perusahaan yang mempunyai peranan yang penting dalam mendukung aktivitas masyarakat.Fungsi utama perusahaan ini yaitu sebagai perusahaan penyedia fasilitas jasa komunikasi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menilai kinerja keuangan perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014.Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 5 (lima) perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Pengambilan sampel menggunakan teknik dokumentasi.Analisis rasio merupakan suatu metode analisis untuk mengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca dan laporan laba rugi secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut. Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah likuiditas terdiri dari Quick Ratio Current dan Ratio, rasio leverage terdiri dari Long Term Debt to Total Asset Ratio dan Long Term Debt to Equity Ratio, rasio profitabilitas terdiri dari Return On Asset, dan Return On Equity, rasio pertumbuhan terdiri dari Pertumbuhan Penjualan, Pertumbuhan Laba Bersih, Total Assets Turn Over Ratio, rasio nilai pasar terdiri dari Earning Per Share dan Price Earning Ratio. Hasil dari penelitian dan pembahasan, maka menunjukkan bahwa PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk memiliki kinerja yang paling baik selama lima tahun dari keseluruhan hasil rasio dibandingkan dengan perusahaan lainnya.

Upload: others

Post on 26-Jan-2022

16 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

ANALISIS RASIO KEUANGAN TERHADAP KINERJA KEUANGANPERUSAHAAN

(Studi Pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftardi Bursa Efek Indonesia)

Sondy Kurniawan Rosdiansyah (1)Harlendro, SE.,MM. (2)

Fakultas Ekonomi & BisnisUniversitas Brawijaya

Malang

(1) Sondy Kurniawan Rosdiansyah : Fakultas Ekonomi dan Bisnis UniversitasBrawijaya Malang,

email : [email protected]

(2) Harlendro, SE.,MM : Fakultas Ekonomi dan Bisnis UniversitasBrawijaya Malang,

email :[email protected]

RingkasanKata Kunci : Kinerja Perusahaan, Analisis Rasio Keuangan, Rasio

Likuiditas, Rasio Leverage, Rasio Profitabilitas, Rasio Pertumbuhan, RasioAktivitas, Rasio Nilai Pasar

Perusahaan telekomunikasi merupakan salah satu perusahaan yangmempunyai peranan yang penting dalam mendukung aktivitas masyarakat.Fungsiutama perusahaan ini yaitu sebagai perusahaan penyedia fasilitas jasakomunikasi.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menilai kinerjakeuangan perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesiaperiode 2010-2014.Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian inimenggunakan sampel sebanyak 5 (lima) perusahaan telekomunikasi yang terdaftardi Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Pengambilan sampel menggunakanteknik dokumentasi.Analisis rasio merupakan suatu metode analisis untukmengetahui hubungan dari pos-pos tertentu dalam neraca dan laporan laba rugisecara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

Rasio yang digunakan dalam penelitian ini adalah likuiditas terdiri dariQuick Ratio Current dan Ratio, rasio leverage terdiri dari Long Term Debt toTotal Asset Ratio dan Long Term Debt to Equity Ratio, rasio profitabilitas terdiridari Return On Asset, dan Return On Equity, rasio pertumbuhan terdiri dariPertumbuhan Penjualan, Pertumbuhan Laba Bersih, Total Assets Turn Over Ratio,rasio nilai pasar terdiri dari Earning Per Share dan Price Earning Ratio.

Hasil dari penelitian dan pembahasan, maka menunjukkan bahwa PT.Telekomunikasi Indonesia Tbk memiliki kinerja yang paling baik selama limatahun dari keseluruhan hasil rasio dibandingkan dengan perusahaan lainnya.

PendahuluanDi Indonesia, telepon seluler

(ponsel) pertama kali masuk padatahun 1984. Kemunculan ponseltersebut tidak membawa dampakyang besar karena selain bentuknyabesar, panjang dan berat sekitarhampir setengah kilogram, harga satuunit ponsel terbilang cukupmahal.Indonesia merupakan salahsatu negara dengan jumlah penggunatelepon seluler (ponsel) terbanyak didunia. Menurut sebuah agensimarketing social Asia, jumlahpengguna ponsel di Tanah Airmencapai 308,2 juta orang. Angkatersebut melebihi total penduduk diIndonesia saat ini sekitar 250 jutajiwa. Sumber (www.Bareksa.com)

Perkembangan telekomunikasidi Indonesia pada sekarang ini sangatpesat. Hal ini berawal daridisahkannya Undang–UndangRepublik Indonesia nomor 36 Tahun1999 tentang “Telekomunikasi” yangmenyebutkan bahwa Badan UsahaMilik Negara (BUMN), BadanUsaha Milik Daerah (BUMD), danbadan usaha swasta serta koperasidapat melakukan penyelenggaranjasa telekomunikasi. Sedangkanundang-undang sebelumnya hanyammperbolehkan penyelenggaraanjasa telekomunikasi dilakukan olehBUMN atau pihak lain yang bekerjasama dengan BUMN. Perusahaantelekomunikasi di Indonesiatelahmenyediakan produk berupa jasa–jasa telekomunikasi, baik domestikmaupun internasional.Jasa–jasatelekomunikasi yang ditawarkanmeliputi sambungan tetap danbergerak, komunikasi data dansewasambungan, dan berbagai jasabernilai tambah.(www.kominfo.go.id)

Industri telekomunikasimemiliki pertumbuhan yang baik

karena salah satu penyebabnyaadalah adanya mobile internet atausmartphone.Masyarakat sebagaipengguna smartphone perlumengeluarkan uang lebih besardalam menggunakan smartphone.Halini memberikan keuntungan besardan memiliki pertumbuhan yangbaik.Masyarakat menggunakansmartphone karena dengan mudahdalam mengakses internet.Dengankondisi tersebut memberikankeyakinan investor untuk membelisaham pada industri telekomunikasi.

Tetapi perkembanganteknologi dan kemajuanperkembangan internet yang ada diIndonesia tidak di imbangi denganpengguna internet atau manusia yangsering menyalah gunakan kemajuanteknologi tersebut.Perkembanganteknologi yang ditujukan untukmempermudah tugas dan pekerjaanmanusia sering disalahgunakan.Tidak bisa disalahakandalam kemajuan teknologi pada saatini,semua tergantung pada faktormanusianya memanfaatkankecanggihan teknologi yang bisadimanfaatkan sebaikmungkin.Beberapa pengguna internetsaat ini melakukan penyimpangandalam menggunakan internet, sepertisitus-situs yang berbau pornografi,cyber crime, penipuan, perjudian,dll.Memang dalam perkembanganteknologi tidak bisa dihindari olehsemua orang, tetapi bagaimanamanusianya sendiri memanfaatkaninternet sebagai media yangbermanfaat dan positif.

Keuntungan untuk perusahaanindustri telekomunikasi yangberbasis GSM (General System forMobile Communications), karenadengan adanya kemajuan teknologikomunikasi yang ada saat inimerupakan peluang untuk

memunculkan promo-promo yangmurah agar menarik konsumen lainuntuk memakai atau berpindahmenggunakan industritelekomunikasi yang ada. Tetapikerugian untuk perusahaan industritelekomunikasi yang berbasisCDMA (Code Division MultipleAccess).Perusahaan CDMA tidakbisa bersaing dengan perusahaanGSM.Adanya kelebihan dankekurangan dari kedua perusahaantersebut menjadikan persaingan yangsulit bagi perusahaanCDMA.Masyarakat enggan memilihCDMA dikarenakan teknologi yangberbeda dengan GSM, dan masalahdengan jaringan yang sangatberbeda. Mungkin 3 sampai 5 tahunkedepan perusahaan CDMA akanterancam bangkrut jika mereka kalahsaing dengan perusahaan GSM.

Sekitar tahun 2003-2004kemunculan teknologi komunikasi3G (Third Generation Technology)disebut juga sebagai mobilebroadband pertama.Sebutan itumuncul karena kemampuannyamengakses internet dan bisadigunakan sebagai pengganti koneksiinternet melalui kabel. Selainkecepatan transfer data yangmembuat akses internet cukuplancar, teknologi ini sudahmemungkinkan digunakan kegiatanyang terkait dengan transfer audio,grafis maupun video. Singkatnya,teknologi komunikasi tersebut sudahmampu digunakan streaming videoatau melakukan video call.

Pelan-pelan, teknologikomunikasi 3G pun berkembang kemasa transisi menuju generasikeempat atau 4G.Teknologi padamasa transisi tersebut dikenalsebagai 3.5G dan 3.75G.Teknologi3.5G disebut juga sebagai HighSpeed Packet Access

(HSPA).Teknologi tersebutkemudian dikembangkan lagimenjadi 3.75G atau HSPA+. Secarateori, jaringan telekomunikasi yangmenerapkan teknologi ini bisamemperoleh kecepatan unduh hingga168 Mbps (Mega byte per second)dan unggah hingga 22 Mbps. Batastersebut merupakan perhitunganteoritis, sedangkan pengguna dalamkeadaan nyata akan merasakankecepatan transfer data yang lebihrendah tergantung situasi.

Teknologi komunikasigenerasi ketiga itu selanjutnyadikembangkan menjadi generasikeempat atau 4G.Ada dua sebutanuntuk teknologi komunikasi 4G yangsaat ini dikenal.Pertama adalah LongTerm Evolution (LTE) serta LongTerm Evolution-Advance (LTE-A).Teknologi LTE, secara teorimenawarkan kecepatan unduh(download) hingga 100 Mbps dankecepatan unggah (upload) hingga50 Mbps. Kecepatan tersebut bisalebih cepat lagi, tergantung rilisteknologi yang digunakan olehoperator. Kementerian Komunikasidan Informatika Indonesia(Kemenkominfo) sekarang sedangbersiap mengumumkan 4G LTEtahap dua yang diterapkan difrekuensi 1.800 MHz (Megahertz).Rencananya, pengumuman kebijakanuntuk teknologi itu akan dilakukanpada pertengahan Februari 2015.(www.Tekno.kompas.com)

Ridwan Effendi selakuanggota komisioner BRTI (BadanRegulasi Telekomunikasi Indonesia)mengungkapkan ada tiga faktoryang membuat CDMA tidak berkutikdalam menghadapi GSM.Pertama ,konsorsium CDMA yang tergabungdalam 3GPP2 (3rd GenerationPartnership Project 2) memang tidakberniat mengembangkan lagi

teknologi CDMA. “Jadi, dalamgenerasi berikutnya dari evolusiCDMA mereka sudah menyatakandiri bergabung dengan konsorsiumLTE (Long Term Evolution). Artinyamereka pindah teknologi dari CDMA2000 ke LTE,”

Kedua, terjadinya perang tarifyang dimulai tahun 2008, praktistarif selular CDMA dengan GSMsudah hampir sama. Sebelumnyapemerintah mengatur BHP (biayahak penggunaan) frekuensi CDMAlebih murah dibandingkanGSM.Namun, hal ini sekarang tidakberlaku lagi.Dampaknya biaya modaldan biaya operasional yang harusditanggung operator CDMAmembengkak.Ketiga, ketersediaanhandset yang terbatas dibandingkanhandset GSM.Apalagi CDMA450MHz, operator juga harusmenjual ponsel sekalian.“Di pasarantidak ada yang jual handset -nya.Terpaksa operator harus bundling,”.

Beberapa tahun yang lalu,PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbkadalah perusahaan monopoli yangbergerak dibidang telekomunikasi diIndonesia, sekarang munculbeberapa perusahaan jasatelekomunikasi lainnya yaitu : PT.Indosat, Tbk, PT. XL Axiata, Tbk,PT. Bakrie Telecom, Tbk dan PT.Smartfren Telecom,Tbk. Perusahaan-perusahaan tersebut adalahperusahaan yang telah go public.(www.marketing.co.id)

Dalam menghadapi persainganantar perusahaan saat ini, perusahaandituntut untuk memilikikeunggulan.Salah satu ukurankeunggulan perusahaan adalahkinerja keuangan dariperusahaan.Penyebab hal ini padaaspek aspek keuangan perusahaanmerupakan aspek yang paling riskanyang berpengaruh dalam tatanan

kelangsungan hidup manajemenperusahaan.Sektor industritelekomunikasi di Indoensia selaluberkembang dari tahun ke tahun,walaupun mengalami berbagaimasalah.

Masalah yang dihadapi olehperusahaan-perusahaan industri jasatelekomunikasi tidak hanyamencakup masalah persainganproduksi, pemasaran, dan sumberdaya manusia saja, melihatbanyaknya industri-industri yangbermunculan akibat MEA(masyarakat ekonomi asean) yangnantinya menambah jumlah pesaingbaru di Indonesia. Tentunyaperusahaan-perusahaantelekomunikasi di Indonesia harussiap-siap untuk menghadapipersaingan dengan lebih banyakpesaing dari negara lain. Akan tetapiperusahaan-perusahaantelekomunikasi di Indonesiadihadapkan pula dengan masalahkeuangan yaitu salah satunya modalyang nantinya berdampak padapembiayaan kegiatan operasionalperusahaan. Modal diartikankekayaan yang dimiliki perusahaanyang dipakai untuk proses selamaoperasional perusahaan berlangsung.Untuk bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya dibutuhkanmodal yang cukup agar perusahaantetap bisa bersaing secara sehat dannantinya akan berpengaruh padapertumbuhan perusahaan dan kinerjakeuangan perusahaaan.

Penilaian kinerja perusahaanmerupakan bagian terpenting bagisuatu perusahaan, sebab digunakanuntuk menilai perusahaan tersebutmemiliki kualitas yang baik atautidak (Fahmi, 2012:238). Penilaianini dapat dilakukan dengan melihatsisi kinerja keuangan dan kinerjanon keuangan. Kinerja keuangan

merupakan gambaran kondisikeuangan pada suatu periodetertentu baik menyangkut aspekpenghimpunan dana maupunpenyaluran dana yang biasanyadiukur dengan indikator kecukupanmodal, likuiditas, dan profitabilitas(Jumingan, 2011:239). Kinerjakeuangan merupakan hasil atauprestasi yang telah dicapai olehmanajemen perusahaan dalammenjalankan fungsinya mengelolaaset perusahaan secara efektif selamaperiode tertentu (Rudianto,2013:189).Dengan kondisi seperti itumanajer keuangan sebaiknya dapatmengukur sejauh mana tingkatkekuatan ataupun kesehatanperusahaaan dan menganalisiskinerja keuangan dariperusahaannya.Kinerja keuangandari perusahaan selama beroperasidapat terlihat melalui laporankeuangan yang berisi informasimengenai data-data keuangan,sehingga dapat mengambil keputusanyang tepat.

Laporan keuangan merupakansalah satu informasi yang sangatpenting dalam menilaiperkembangan perusahaan, dapatjuga digunakan untuk menilaiprestasi yang dicapai perusahaanpada saat lampau, sekarang danrencana pada waktu yang akandatang. Laporan keuangan umumnyadisajikan untuk memberi informasimengenai posisi-posisi keuangan,kinerja dan arus kas suatuperusahaan dalam periodetertentu.Informasi tersebutdiharapkan dapat bermanfaat bagisebagian besar kalangan penggunalaporan keuangan dalam rangkamembuat keputusan-keputusan.Penilaian tingkatkeuangan suatu perusahaan dapatdilakukan dengan menganalisis

laporan keuanganperusahaan.Dengan demikian, tujuandari laporan keuanganyaitu untukmenyajikan informasi mengenaikondisi keuangan suatu perusahaanbagi pihak-pihak yang terkait yangdigunakan sebagai bahanpertimbangan dalam pengambilansuatu keputusan.

Menurut S. Munawir (2010:64)analisis rasio adalah rasio yangmenggambarkan suatu hubunganatau perbandingan jumlah tertentudengan jumlah lain denganmenggunakan alat analisis beruparasio yang akan dapat menjelaskankepada penganalisis tentang baikatau buruknya posisi keuangan suatuperusahaan terutama apabila angkarasio pembanding yang digunakansebagai standar.

Menurut S. Munawir (2010:55)analisis rasio sebagai hubungan atauperbandingan antara suatu jumlahtertentu dengan jumlah yang lain,dan dengan menggunakan alatanalisis berupa rasio ini akan dapatmemberi gambaran tentang posisikeuangan suatu perusahaan. Rasiokeuangan dapat dibedakan menjadirasio likuiditas, rasio aktivitas, rasioleverage, dan rasio profitabilitas.Menurut fahmi (2012:44) rasiokeuangan terdiri dari rasio likuiditas,rasio leverage, rasio pertumbuhan,rasio profitabilitas, dan rasio nilaipasar.

Rasio likiuditas (LiquidityRatio) merupakan cara untukmengukur kemampuan perusahaandalam membayar kewajiban jangkapendeknya pada saat ditagih disebutperusahaan yang likuid, dansebaliknya perusahaan yang tidakmampu untuk memenuhi kewajibanjangka pendeknya pada saat ditagihdisebut perusahaan yang ilikuid.Rasio ini juga sangat membantu

manajemen untuk mengevaluasimodal kerja yang digunakan dalamperusahaan dan juga penting bagikreditur jangka panjang danpemegang saham yang inginmengetahui prospek perusahaan dimasa depan. Manfaat dari hasilperhitungan rasio ini adalah untukmengukur seberapa besar kas yangtersedia untuk melunasikewajibannya yang akan jatuh tempodan memenuhi kebutuhan kas yangtak terduga. Rasio likuiditas antaralain mencakup current ratio danquick ratio. (Brigham dan Houston2010:135)

Rasio leverage(leverage ratio)merupakan rasio yang mengukurseberapa besar perusahaanmenggunakan pendaaanan melaluiutang, dimana menunjukkanseberapa besar utang yangditanggung perusahaan dibandingdengan aktivanya.Rasio inimengukur kemampuan perusahaanmemenuhi kewajiban jangkapanjangnya. Penelitian inimenggunakan rasio leverage agarperusahaan dapat mengetahuibeberapa hal yang berkaitan denganpenggunaan modal sendiri dan modalpinjaman serta mengetahuikemampuan perusahaan untukmemenuhi kewajibannya. Setelahdiketahui manajer keuangan dapatmengambil kebijakan yang dianggapperlu guna menyeimbangkanpenggunaan modal. Akhirnya, darirasio ini kinerja perusahaan selamaini akan terlihat sesuai dengan tujuanperusahaan atau tidak. Rasioleverage yang biasa dipergunakanantara lainlong term debt to equityratio, danlong term debt to totalasset ratio.(S. Munawir 2010 : 105)

Rasio profitabilitas merupakanrasio yang digunakan untuk menilaikemampuan perusahaan dalam

mencari keuntungan.Rasio ini jugamemberikan ukuran tingkatefektifitas manajemen suatuperusahaan.Hal ini ditunjukkan olehlaba yang dihasilkan dari penjualandan pendapatan investasi (kasmir2008:196).Rasio profitabilitasberperan sebagai bahan evaluasi bagimanajemen dalam mengelola seluruhmodal pwrusahaan untukmendapatkan laba dan tolak ukurdalam mengevaluasi kinerjaperusahaan. Penelitian inimenggunakan rasio profitabilitasuntuk mengetahui besarnya tingkatlaba yang diperoleh perusahaan dariwaktu ke waktu dan mengetahuiproduktivitas dari seluruh danaperusahaan dari waktu ke waktu danmengetahui produktivitas dariseluruh dana perusahaan yangdigunakan baik berasal dari hutangmaupun modal sendiri. Rasioprofibilitas yang dipergunakan antaralainreturn on asset, dan return onequity.

Rasio pertumbuhan merupakanrasio yang digunakan mengukurkemampuan perusahaan untukmempertahankan kedudukan dalampertumbuhan industri.Rasiopertumbuhan memungkinkanperusahaan melihat kinerjaperusahaan dari tahun ke tahunsehingga dengan rasio ini pihakmanajemen dan pemilik perusahaandapat mengevaluasi kinerjaperusahaan dengan lebihmudah.Penelitian ini menggunakanrasio pertumbuhan penjualan untukmengetahui kemampuan perusahaandalam mempertahankan kedudukanpada industrinya dilihat darikemampuan penjualan perusahaan,serta rasio pertumbuhan lababersihyang dapat berguna untukmengetahui pertumbuhan laba bersihkarena umumnya tujuan dari tiap

perusahaan adalah memaksimumkanlaba bersih. (Weston & Copeland2008:138)

Rasio aktivitas merupakanrasio yang digunakan untukmengetahui seberapa efektifkemampuan perusahaan dalammengatur asetnya.Untuk menghitungrasio aktivitas, maka menggunakanTotal Asset Turn Over.Total AssetTurn Over diukur dengan caramembagi antara penjualan dengantotal aktiva. (Brigham dan Houston2010 : 136)

Rasio nilai pasar merupakanrasio yang dapat mengukur prestasipasar relatif terhadap buku,pendapatan ataudeviden.Serangkaian rasio inimengaitkan harga saham perusahaandengan labanya sehingga diperolehnilai perusahaan.Melalui rasio inidapat diketahui masing-masingbagaimana perolehan tiap unitinvestasi pada laba bersih badanusaha dalam satu periodetertentu.Besar kecilnya laba persaham ini dipengaruhi olehperubahan variabel-variabelnya.Setiap perubahan laba bersih maupunjumlah lembar saham biasa yangberedar dapat mengakibatkanperubahan Earning Per Share (EPS).Selain itu dapat diketahui bagaimanakeuntungan perusahaan atau emitensaham terhadap harga sahamnyamelalui Price Earning Ratio (PER).Melalui rasio ini investor dapatmelihat dimana PER yang kecil akanlebih menarik dibandingkan denganPER tinggi, PER rendah akandisebabkan oleh laba per saham yangrelatif tinggi dibandingkan denganharga sahamnya, sehingga tingkatreturn dan payback period-nya lebihsingkat lagi. (Brigham dan Houston2010: 150)

Penelitian terhadap analisisrasio keuangan telah banyakdilakukan diantaranya AstridNuraida Wahyuni (2010) menelititentang analisis kinerja keuanganpada perusahaan telekomunikasi diBEI periode tahun 2006 -2008.Rasio yang digunakan adalah rasiolikuiditas, leverage, profitabilitas,dan rasio efisiensi.Berikutnyapenelitian yang dilakukan AndinaJathu Pranita (2011) meneliti tentanganalisis rasio keuangan padaperusahaan alas kaki (footwear) diBEI periode 2007-2009. Rasio yangdigunakan adalah rasio likuiditas,leverage, profitabilitas, dan rasioaktivitas.

Berdasarkan uraianpermasalahan diatas, maka penulismenggunakan rasio-rasio keuangantersebut untuk menganalisis kinerjakeuangan perusahaan, maka judulyang diambil dalam penulisan skripsiini adalah: “ANALISIS RASIOKEUANGAN UNTUKMENGETAHUI KINERJAKEUANGAN PERUSAHAAN(STUDI PADA PERUSAHAANTELEKOMUNIKASI YANGTERDAFTAR DI BURSA EFEKINDONESIA PERIODE 2010-2014)”

Berdasarkan latar belakangdan batasan penelitian, makapermasalahan yang yang dapattimbul yaitu Bagaimana kinerjakeuangan perusahaan berdasarkanhasil analisis rasio laporan keuanganperusahaan pada perusahaantelekomunikasi yang terdaftar diBursa Efek Indonesia periode 2010sampai 2014 ?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusanmasalah tersebut, maka tujuan yangingin dicapai dalam penelitian iniadalah untuk menilai kondisi kinerjakeuangan perusahaan padaperusahaan telekomunikasi yangterdaftar di Bursa Efek Indonesiaperiode 2010 sampai 2014 denganmenggunakan analisis rasiolikuiditas, leverage, profitabilas, dannilai pasar dan membandingkandengan perusahaan yang sejenis.Tinjuan PustakaPengertian Laporan Keuangan

Penilaian atau evaluasiterhadap kegiatan operasional suatuperusahaan yang telah dilakukanselama kurun waktu tertentumerupalan salah satu halpenting.Dimana hal bertujuan untukmengetahui sampai sejauh manakegatan operasional suatuperusahaan, apakah sudah selesaidengan rencana dan tujuan yangtelah ditetapkan sebelumnya. Salahsatu cara yang dapat dilakukanadalah dengan melaksanakanpengukuran atau menganalisiskenirja keuangan perusahaan melaluicatatan-catatan yang terdapat dalamlaporan keuangan.

Menurut S. Munawir (2010:2)laporan keuangan pada dasarnyaadalah hasil dari proses akuntansiyang dapat digunakan sebagai alatuntuk berkomunikasi antara datakeuangan atau aktivitas suatuperusahaan dengan pihak-pihak yangberkepentingan dengan analisaterhadap pos-pos neraca akan dapatdiketahui atau akan diperolehgambaran tentang posisikeuangannya, sedangkan analisaterhadap laporan laba ruginya akanmemberikan yang bersangkutan.

Bringham & Houston(2010:44), juga mengemukakanbahwa laporan keuangan adalah

beberapa lembar kertas denganangka-angka yang tertulisdidalamnya, tetapi penting jugauntuk memikirkan asset-aset nyatayang mendasari angka-angkatersebut.

Menurut Harahap (2010:105)laporan keuangan menggambarkankondisi keuangan dan hasil suatuperusahaan pada saat tertentu ataujangka waktu tertentu.

Dalam hal laporan keuangan,sudah merupakan kewajibanperusahaan untuk membuat danmelaporkan keuangan perusahannyapada suatu periode tertentu.Hal yangdilaporkan kemudian dianalisasehingga dapat diketahui kondisi danposisi perusahaan terkini. Kemudianlaporan keuangan juga akanmenentukan langkah apa yangdilakukan perusahaan sekarang danke depan, dengan melihat berbagaipersoalan yang ada baik kelemahanmaupun kekuatan yang dimiliki.

Laporan keuangan yangditerbitkan perusahaan untukpemegang sahamnya terdapatbeberapa macam, namun laporantahunan (annual report) adalah yangpaling penting. Informasi yangdiberikan oleh laporan ini ada 2macam, yaitu, pertama bagian verbal,yang sering disajikan sebagai suratdari direktur utama yangmenguraikan hasil operasiperusahaan tahun lalu dan membahasperkembangan-perkembangan baruyang akan mempengaruhi operasi dimasa mendatang. Yang kedua,laporan tahunan menyajikan empatlaporan keuangan dasar yaitu neraca,laporan laba rugi, laporan labaditahan, dan laporan arus kas. Semualaporan ini memberikan gambaranakuntansi atas operasi dan posisikeuangan perusahaan (Brigham,Houston, 2010:45)

Tujuan Penyusunan LaporanKeuangan

Laporan keuangan yangdisusun dan dsajikan olehperusahaan pada organisasi yangberkepentingan ada hakekatnyamerupakan alat komunikasi.Artinyalaporan keuangan digunakan untukmengkomunikasikan informasikeuangan itu dan bagi mereka yangberkepentingan sebagai bahanpertimbangan dalam mengambilkeputusan.

Dengan mengadakan laporankeuangan dimaksudkan sebagaiusaha membuat laporan yang bersifatkompleks, sedangkan informasi yangdiinterprestasikan dimaksudkansebagai pengungkapan tentang artidan makna dari suatu laporankeuangan yang bersifat kompleks itusecara keseluruhan.

penyusunan dan penyajianlaporan keuangan bertujuan sebagaiberikut (standar akuntansi keuangan,2012:3)

1. Menyediakan informasi yangmenyangkut posisi keuangan, kinerjaserta perubahan posisi keuangansuatu perusahaan yang bermanfaatbagi sejumlah besar pemakai dalampengambilan keputusan ekonomi

2. Disusun untuk memenuhi kebutuhanbersama oleh sebagian besarpemakaianya, yang secara umummenggambarkan pengaruh keuangandari kejadian di masa lalu

3. Laporan keuangan juga merupakanapa yang dilakukan manajemen(stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas sumberdaya yang dipercayakan kepadanya.

Hasil analisis laporan keuanganmemberikan informasi mengenaiprestasi perusahaan selema periodetertentu, memberikan informasitentang kewajiban pembayaran kasdan sumber daya yang mewujudkan

yang akan duterima dimasamendatang, membantu pihak-pihakyang berkepentingan untukmenentukan harapan mengenaiprestasi perusahaan. Hasil analisislaporan keuangan juga digunakanuntuk mendiagnosis keberhasilanatau kegagalan suatu perusahaan.Hasil yang dianggap baik bagi yangmemerlukan analsisis lebih lanjutdan perbaikan penyusunan rencanayang akan dilakukan dimasamendatang.Jenis Laporan Keuangan

Menurut S. Munawir (2010:5)menyatakan bahwa pada umumnyalaporan keuangan terdiri dari neracadan perhitungan rugi/laba sertalaporan perubahan modal. Dimananeracamenunjukkan/menggambarkanjumlah aktiva, hutang dan modal darisuatu perusahaan pada tanggaltertentu, sedangkan perhitungan(laporan) rugi laba memperlihatkanhasil-hasil yang telah dicapai olehperusahaan serta biaya yang terjadiselama periode tertentu, dan laporanperubahan modal menunjukkansumber dan penggunaan atau alasan-alasan yang menyebabkan perubahanmodal perusahaan.

Brigham dan Houtson(2010:87) mengatakan bahwa ada 4jenis laporan keuangan yaitu :

a. Neraca, mencerminkan posisi suatuperusahaan pada suatu titik waktutertentu. Pos neraca disusun secaraberurutan berdasarkan tingkatlikuiditas atau seberapa lama waktuyang dibutuhkan untuk mengubahpos tersebut menjadi kas (aset lancar)atau perkiraan atas masa manfaatnya(asep tetap).

b. Laporan Laba-Rugi, merupakanlaporan yang merangkum pendapatandan beban perusahaan pada periodewaktu akuntansi tertentu, biasanya

dalam kurun waktu satu tahun.Setiap perusahaan memiliki strukturkeuangan situasi pajak, dan jumlahaset non operasi yang berbeda-beda.

c. Laporan Arus Kas, adalah laporanyang melaporkan dampak kegiatanoperasi, investasi, dan pendanaansuatu perusahaan pada arus kassepanjang periode akuntansi tertentu.Faktanya adalah suatu perusahaanmenghasilkan arus kas yang tinggitidak selalu kas dilaporkan dalamneraca menunjukkan hasil yangtinggi pula. Biasanya arus kas tidakdigunakan untuk meningkatkan akunkas, tetapi digunakan untukmembayar deviden menambahpersediaan, mendanai piutang usaha,melunasi hutang perusahaan,berinvestasi pada aset tetap, danpembelian kembali saham biasa.

d. Laporan Laba Ditahan, adalah suatulaporan yang menggambarkanseberapa besar jumlah keuntunganatau laba perusahaan yang ditahanpada suatu usaha dan tidakdibayarkan sebagai deviden. Angkalaba ditahan yang muncul dalamneraca merupakan jumlahkeuntungan yang didapatkan setiaptahunnya sepanjang riwayatperusahaan.Sifat Laporan Keuangan

Pencatatan yang dilakukandalam penyusunan laporan keuanganharus dilakukan dengan kaidah-kaidah yang berlaku.Demikian pulahal nya penyusunan laporankeuangan didasarkan pada sifatlaporan keuangan itu sendiri. Dalampraktiknya sifat laporan keuangandibuat (kasmir, 2010:12)1. Bersifat historis

Bersifat historis artinya bahwalaporan keuangan dibuat dan disusundari data masa lalu atau masa yangsudah lewat dan masa sekarang.Misalnya laporan keuangan disusun

berdasarkan data satu atau dua ataubeberapa tahun ke belakang (tahunatau periode sebelumnya)2. Bersifat menyeluruh

Bersifat menyuluruh yangdimaksud laporan keuangan dibuatselengkap mungkin.Artinya laporankeuangan disusun sesuai denganstandar yang telah ditetapkan.Pembuatan atau penyusunan yanghanya sebagian-sebagian (tidaklengkap) tidak akan memberikaninformasi yang lengkap tentangkeuangan suatu perusahaan.Pengertian Analisis LaporanKeuangan

Agar laporan keuanganmemjadi lebih berarti sehingga dapatdipahami dan mengerti oleh berbagaipihak, perlu dilakukan analisislaporan keuangan. Bagi pihakpemilik dan manajemen, tujuanutama analisis laporan keuanganadalah agar dapat mengetahui posisikeuangan, setelah dilakukan analisislaporan keuangan secara mendalam,akan terlihat apakah perusahaandapat mencapai target yang telahdirencanakan sebelumnya atau tidakkasmir, (2010:66).

Menurut S. Munawir (2010:64)menyatakan bahwa analisis rasioadalah rasio yang menggambarkansuatu hubungan atau perbandinganjumlah tertentu dengan jumlah laindengan menggunakan alat analisisberupa rasio akan dapat menjelaskanatau menggambarkan kepadapenganalisa tentang baik buruknyaposisi keuanan suatu perusahaanterutama apabila angka rasiodibandingkan dengan angka rasiopembanding yang digunakan sebagaistandar.

"financial statment analysis isdefined as the process of identifyingfinancial strengths and weaknessesof the firm by properly establishing

relationship between the items ofbalance sheet and the profit and lossaccount".(www.accountingformanagement.com)

Analisis laporan keuangandidefinisikan sebagai prosesmengidentifikasi kekuatan dankelemahan keuangan perusahaandengan sebagaimana mestinyamenentukan hubungan diantara pos-pos dalam neraca dan laporanlaba/rugi.(www.accountingformanagement.com).

Dari beberapa pengertianmenngenai analisis keuangan yangtelah disebutkan maka analisiskeuangan adalah analisis yangmencakup rasio keuangan dimanaakan sangat membantu dalampenelitian prestasi manajemen masalalu dam prospeknya di masa datang.Laporan keuangan yang disusunsecara baik dan akurat dapatmemberikan gambaran keadaan yangnyata mengenai hasil atau prestasiyang telah dicapai oleh suatuperusahaan selama kurun waktutertentu, keadaan inilah yangdigunakan untuk menilai kinerjakeuangan.

Hasil analisis laporan keuanganjuga akan memberikan informasitentang kelemahan dan kekuatanyang dimiliki perusahaan. Denganmengetahui kelemahan ini,manajemen akan dapat memperbaikiatau menutupi kelemahan tersebut.Kemudian, kekuatan yang dimilikiperusahaan harus dipertahankan ataubahkan ditingkatkan. Kekuatan inidapat dijadikan modal selanjutnya kedepan dengan adanya kelemahan dankekuatan yang dimiliki, akantergambar kinerja manajemen selamaini.Tujuan Analisis laporan keuangan

Tujuan dari analisis laporankeuangan menurut Harahap(2010:197) adalah:

1. Screening. Analisis yang dilakukanuntuk mengetahui situasi dan kondisiperusahaan dari laporan keuangantanpa langsung ke lapangan.

2. Understanding. Analisis dilakukanuntuk memahami perusahaan,kondisis keuangan, dan hasilusahanya.

3. Forcesting. Analisis digunakanuntuk meramalkan kondisikeuanganperusahaan dimasa yangakan datang.

4. Diagnosis. Analisis digunakan untukmelihat kemungkinan adanyamasalah-masalah yang terjadi baikdalam manajemen, operasional,keuangan, atau mmasalah lain dalamperusahaan.

5. Evaluation. Analisis dilakukan untukmenilai presstasi manajemen dalammengelola perusahaan.Pengertian Kinerja Keuangan

Fahmi (2012:2) menyatakankinerja keuanggan adalah suatuanalisis yang dilakukan untukmelihat sejauh mana suatuperusahaan telah melaksanakandengan menggunakan aturan-aturanpelaksanaan keuangan dengan baikdan benar.Seperti dengan membuatsuatu leporan keuangan yang telahmemunihi standart dan ketentuandalam SAK (Standar AkuntansiKeuangan) atau GAAP (GeneralAceptep Accounting Priciple), danlainnya.

Menurut S. Munawir (2010)menjelaskan bahwa pengukurankinerja merupakan suatu hal pentingyang harus dilakukan perusahaankarena merupakan salah satu upayapengendalian perusahaan.Pengukuran kinerja digunakan untukmelakukan perbaikan kegiatanoperasionalnya agar dapat bersaing

dengan perusahaan lain. Informasimengenai kinerja perusahaan bagipara manajer dapat digunakan untukmeningkatkan kinerja perusahaan itusendiri, sedangkan bagi para kreditordapat digunakan untuk mengevaluasikemungkinan pinjamannya dapatditagih kembali, dan bagi parapemegang saham adalah untukmeramalkan keuntunan, dividen,serta harga saham.Selain itupengukuran juga dilakukan untukmemperlihatkan kepada penanammodal maupun pelanggaran ataumasyarakat secara umum bahwaperusahaan memiliki kredibilitasyang baik.Tujuan Pengukuran Kinerja

S. Munawir (2010:31)menjelaskan tentang tujuanpengukuran kinerja antara lain:

1. Untuk mengetahui tingkat likuiditas,yaitu kemampuan suatu perusahaandalam memenuhi kewajibankeuangannya yang harus segeradipenuhi, atau kemampuanperusahaan untuk memenuhikewajiban keuangan pada saat ditagih.

2. Untuk mengetahui tingkatsolvabilitas, yaitu kemampuanperusahaan dalam memenuhikewajiban keuagannya apabilaperusahaan tersebut dilikuiditaskan,baik kewajiban keuangan jangkapendek maupun jangka panjang.

3. Untuk mengetahui tingkatprofitabilitas, yaitu kemampuanperusahaan dalam menghasilkan labaselama periode tertentu yangdibandingkan dengan penggunaanaktiva atau modal secara produktif.

4. Untuk mengetahui stabilitas usaha,yaitu kemampuan perusahaan dalammenjalankan dan mempertahankanusahnya agar tetap stabil , yangdiukur dari kemampuan dalammembayar pook hutang dan beban

bunga tepat waktu, serta pembayarandeviden secara teratur pada parapemegang saham tanpa mengalamikesulitan.

Sehingga untuk mencapaitujuan pengukuran kinerja keuangantersebut investor harus terlebihdahulu mengetahui laporan keuangankemudian menganilisis danmenginterprestasikan laporankeuangan tersebut.Pengertian Analisis RasioKeuangan

Analisis rasio keuanganmerupakan suatu analisis yangpenting untuk menginterprestasikanposisi keuangan, sehingga dapatmemberi tentang baik atau buruknyakeadaan posisi keuangan suatuperusahaan.Sedangkan yangdimaksud dengan rasio adalah suatuangka yang menunjukkan hubunganantara suatu unsur lainnya dalamlaporan keuangan.

Analisis rasio keuangan adalahanalisis yang menghubungkanperkiraan neraca dan laporankeuanagn laba-rugi yangmemberikan gambaran tentangsejarah perusahaan serta penilaianterhadap suatu perusahaan tertentu.Analisis rasio keuanganmemungkinkan manajer keuanganmeramalkan reaksi para caloninvestor dan kreditor, serta dapatmelihat ke dalam tentang bagaimanalangkah-langkah yang dapatditempuh untuk memperolehtambahan dana.

Menurut S. Munawir (2010:64)menyatakan bahwa analisis rasioadalah rasio yang menggambarkansuatu hubungan atau perbandinganjumlah tertentu dengan jumlah laindengan menggunakan alat analisisberupa rasio akan dapat menjelaskanatau menggambarkan kepadapenganalisa tentang baik atau

buruknya posisi keuangan suatuperusahaan terutama apabila angkarasio dibandingkan dengan angkarasio pembanding yang digunakansebagai standar.

Sedangkan menurut Kasmir(2010:104), analisis rasio keuanganmeruakan kegiatan membandingkanangka-angka yang ada dalam laporankeuangan dengan cara membagi satuangka dengan angka lainnya, dimanaangka yang diperbandingkan dapatberupa angka-angka dalam satuperiode maupun beberapa periode.

Tujuan analisis rasio keuanganadalah untuk memperoleh suatugambaran tentang kemampuanmaupun potensi suatu perusahaanbaik ditinjau dari segi memenuhikewajiban-kewajiban jangka pendekmaupun jangka panjang serta darisegi kemampuan berkala.

Tujuan analisis rasio terhadaplaporan keuangan adalah menilailikuiditas, aktivitas, solvabilitas, danprofitabilitas perusahaan, sehinggasetiap rasio tidak akan memiliki artidalam dirinya sendiri melainkanharus dibandingkan dengan rasiolainnya agar rasio tersebut menjadilebih berguna.Hubungan Rasio Keuangan danKinerja Perusahaan

Fahmi (2012:50) menyatakanrasio keuangan dan kinerjaperusahaan mempunyai hubunganyang erat.Rasio keuangan sangatbanyak jumlahnya dan setiap rasioitu mempunyai kegunaannya masing-masing. Bagi investor ia akanmelihat rasio denga penggunaanyang paling sesuai dengan analsisiyang akan ia lakukan. Jika rasiotersebut tidak mempresentasikantujuan dari analisis yang akan ialakukan maka rasio tersebut tidakakan dipergunakan, karena dalamkonsep keuangan dengan namanya

fleksibilitas, artinya rumus atauberbagai bentuk formula yangdipergunakan haruslah disesuaikandengan kasus yang diteliti.Pengelompokan Analisa Rasio

Jenis-jenis rasio keuangan yangdigunakan oleh perusahaan untukmenentukan kinerja perusahaan adalima macam yaitu:

1. Rasio Likuiditas(Liquidity Ratio)Rasio likuiditas, merupakan

rasio yang digunakan untukmengetahui kemampuan perusahaandalam memenuhi kewajiban jangkapendeknya yang jatuh tempo.

a. Current Ratio, merupakan ukuranyang paling umum digunakan untukmengetahui kesanggupan memenuhikewajiban jangka pendek karenarasio ini menunjukkan seberapa jauhtuntutan dari kreditor jangka pendekdipenuhi oleh aktiva yangdiperkirakan menjadi tunai dalamperiode yang sama dengan jatuhtempo utang.

(Brigham dan Houston 2010:134)b. Quick Ratio yaitu, persediaan

merupakan unsur aktiva lancar yangtingkat likuiditasnya rendah, seringmengalami fluktuasi harga, danunsur aktiva lancar ini seringmenimbulkan kerugian jika terjadilikuidasi.

(Brigham dan Houston, 2010:134)2. Rasio Leverage

Rasio leverage merupakanrasio yang menggambarkankemampuan perusahaan dalammembayar kewajiban jangkapanjangnya atau kewajiban-kewajibannya apabila perusahaandilikuidasi. Rasio Leverage antaralain:

a. Long Term Debt to Total AssetsRatio, yaitu alat ukur rasio leverageyang dihitung dengan cara membagiantara hutang jangka panjang dengantotal aktiva.

(Brigham dan Houston, 2006:103)b. Long Term Debt to Equity Ratio,

yaitu alat ukur rasio leverage yangdihitung dengan cara membagiantara hutang jangka panjang denganmodal.

(Brigham dan Houston, 2001:58)3. Rasio Profitabilitas (Profitability

Ratio)Rasio profitabilitas yaitu

kemampuan perusahaanmenghasilkan laba dari modalnyaselama periode tertentu.Profitabilitasperusahaan dapat diukur dengankesuksesan dan kemampuanmenggunakan modal kerjanya secaraefektif. (Kasmir 2010:194)

a. Return On Asset, yaitu alat ukur rasioprofitabilitas yang dihitung dengancara membagi antara laba bersihsetelah pajak dengan total aktiva.

(Brigham dan Houtson 2010: 148)b. Return On Equity, yaitu alat ukur

rasio profitabilitas yang dihitungdengan cara membagi antara lababersih setelah pajak dengan modalsendiri.

(Brigham dan Houtson 2010: 149)4. Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio)

Rasio pertumbuhanmenghitung besarnya tingkatpertumbuhan dalam suatu periodetertentu.Bisa disebut jugamenggambarkan presentasepertumbuhan pos-pos perusahaandari tahun ke tahun.

a. Rasio pertumbuhan penjualan yaitu,menggambarkan presentasepertumbuhan pos-pos perusahaandari tahun ke tahun.

(Brigham dan Houtson 2010: 138)b. Rasio pertumbuhan laba bersih yaitu,

menunjukkan presentasepertumbuhan pos-pos laba bersihdari tahun ke tahun.

(Brigham dan Houtson 2010: 139)5. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)

Rasio aktivitas merupakanrasio digunakan untuk mengukurefisiensi atau efektivitas perusahaandalam menggunakan aktiva yangdimilikinya.

a. Total asset turn over ratio yaitu,menunjukkan efisieni dimanaperusahaan menggunakan selutuhaktivanya untuk menghasilkanpenjualan.

(Brigham dan Houtson 2010: 139)6. Rasio Nilai Pasar (Market Value

Ratio)Rasio nilai pasar adalah

serangkaian rasio yang mengaitkanharga saham perusahaan denganlabanya sehingga diperoleh nilaiperusahaan. Rasio ini memberikanindikasi bagi manajemen tentangbagaimana pandangan investorterhadap risiko dan prospekperusahaan di masa depan.

a. Earning PerShare (EPS), menunjukkan bagianlaba yang dinikmati oleh pemegangsaham untuk tiap lembar saham yangdimiliki. Besar kecilnya EPSdipengaruhi oleh laba bersih danjumlah saham yang dimilikiperusahaan.

(Brigham dan Houtson 2010: 149)

b. Price Earning Ratio (PER),menunjukkan berapa banyak investorbersedia membayar untuk tiaprupiajh dari laba yang dilaporkan.Rasio ini oleh para investor diguakanuntuk memprediksi kemampuanperusahaan dalam menghasilkan labadi masa yang akan datang.

(Brigham dan Houtson 2010: 150)

METODE PENELITIANJenis dan Sifat Penelitian

Ditinjau dari permasalahanyang diteliti, maka jenis penelitianini adalah penelitian deskriptif, yaitupenelitian yang dilakukan untukmengetahui dan menjelaskankarakteristik variabel yang ditelitidalam suatu situasi.Penelitian jenisini digunakan untuk menggambarkanaspek-aspek yang relevan denganfenomena perhatian dari prespektifseseorang, organisasi, orientasiindustri, atau yang lainnya (UmaSekaran, 2013: 158).

Maka dari itu dalam penelitianini tidak digunakan suatu hipotesiskarena peneliti hanyamenggambarkan, menjelaskan ataumembuat prediksi serta mendapatkanhasil dari suatu permasalahan yangingin dipecahkan.Dalam hal ini,bagaimana perkembangan kinerjakeuangan perusahaan telekomunikasiyang terdaftar dalam Bursa EfekIndonesia selama kurun waktu yaitupada tahun 2010 hingga 2014.Populasidan Sampel

Populasi adalah sekelompokorang, kejadian, atau segala sesuatuyang mempunyai karakteristiktertentu (Nur Indriantoro & Supomo2009: 115).Sedangkan sampelmerupakan bagian dari jumlah dankarakteristik yang dimiliki olehpopulasi tersebut. (Sugiyono,

2008:118)Dalam penelitian inimenggunakan proporsive sampling,menurut Sugiyono (2003:74) yaitucara pengambilan sampel denganmenetapkan ciri yang sesuai dengantujuan. Sampel yang digunakan padapenelitian ini berdasarkan syaratyang telah ditentukan sebagaiberikut:1. Perusahaan telekomunikasi yang

terdaftar di Bursa EfekIndonesia (BEI).

2. Perusahaan telekomunikasi yangsudah terdaftar di Bursa EfekIndonesia (BEI) selama tahunpenelitian yaitu 2010-2014.

3. Perusahaan telekomunikasi yanghanya bergerak dalam bidangjasa telekomunikasi yang sudahterdaftar di Bursa EfekIndonesia (BEI) selama tahunpenelitian yaitu 2010-2014.

Dalam penelitian ini populasi ada 6(enam) perusahaan telekomunikasi,yaitu:1. PT. Telekomunikasi Indonesia,

Tbk.2. PT. Indosat, Tbk.3. PT. XL Axiata, Tbk.4. PT. Bakrie Telecom, Tbk.5. PT. Smartfren Telecom, Tbk.6. PT. Inovisi Infracom, Tbk.

Namun dikarenakan PT. InovisiInfracom, Tbk tidak hanya bergerakdibidang telekomunikasi melainkandibidang lain seperti batu bara danmigas, maka sampel dari penelitianini adalah:1. PT. Telekomunikasi Indonesia,

Tbk.2. PT. Indosat, Tbk.3. PT. XL Axiata, Tbk.4. PT. Bakrie Telecom, Tbk.5. PT. Smartfren Telecom, Tbk.

Jenis DataJenis data yang digunakan

dalam penelitian ini adalah datakuantitatif, yaitu data penelitian yang

berbentuk angka atau data kualitatifyang diangkakan atau skoring(Sugiyono, 2008: 23). Penelitaan inimenggunakan data berupa laporankeuangan perusahaan telekomunikasiyang telah di audit dan terdaftar diBursa Efek Indonesia pada tahun2010 sampai dengan 2014, meliputineraca dan laporan laba/rugi.SumberData

Sumber data yang digunakandalam penelitian ini adalah datasekunder, yaitu sumber datapenilitian yang diperoleh penelitisecara tidak langsung melalui mediaperantara (diperoleh dan dicatat olehpihak lain). Data sekunder dalampenelitian ini diperoleh melaluilaporan keuangan perusahaan yangtelah dipublikasikan dan dapatdiperoleh Bursa Efek Indonesia(BEI) melalui Galeri Bursa EfekIndonesia (BEI) Fakultas Ekonomidan Bisnis Universitas Brawijaya, Jl.MT. Haryono No. 165, Malang, JawaTimur.Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yangdigunakan dalam penelitian iniadalah teknik dokumentasi, yaknilaporan historis yang telah tersusundalam arsip (Nur Indriantoro &Supomo 2009: 147). Dokumen yangdimaksud disini diperoleh dengancara mencatat atau mengcopy datasekunder.Analisa DataRasio Likuiditas1. Current RatioRasio lancar merupkan ukuran yangpaling umum digunakan untukmengetahui kesanggupan memenuhikewajiban jangka pendek karenarasio ini menunjukkan seberapa jauhtuntutan dari kreditor jangka pendekdi penuhi oleh aktiva yangdiperkirakan menjadi tunai dalamperiode yang sama dengan jatuh

tempo utang. Rasio lancar biasanyadianggap menunjukkan terjadinyamasalah dalam likuiditas. Sebaliknyasuatu perusahaan yang rasiolancarnya terlalu tinggi juga kurangbagus, karena menunjukkan danamenganggur yang pada akhirnyadapat mengurangi kemampuan labaperusahaan.

TABEL 4.1Perhitungan Current Ratio

Perusahaan Tahun

2010 2011 2012 2013 2014PT. BakrieTelecom

81.62% 32.08% 26.75% 8.95% 2.51%

PT. XL Axiata48.83% 38.81% 41.86% 73.69% 86.44%

PT. SmartfrenTelecom

21.52% 25.63% 28.14% 36.36% 31.02%

PT. Indosat51.55% 55.05% 75.43% 53.13% 40.63%

PT.TelekomunikasiIndonesia

91.48% 95.80% 116.04% 116.31% 106.22%

Average59.00% 49.48% 57.65% 57.69% 53.36%

Nilai Tertinggi91.48% 95.80% 116.04% 116.31% 106.22%

Nilai Terendah21.52% 25.63% 26.75% 8.95% 2.51%

Sumber data diolah:2016Berdasarkan perhitungan

terhadap current ratio yangditunjukkan pada tabel 4.1 diatasdapat diketahui setiap perusahaanmemiliki perubahaan yaitumengalami kenaikan danpenurunan.Pada PT. Bakrie TelecomTbk mengalami penurunan selamaperiode penilitian.Current ratiotahun 2010 sebesar 81,62% dan nilaitertinggi selama periode penelitian.Pada tahun 2011 mengalamipenurunan sebesar 49,53% sehingganilai current ratio menjadi 32,08%.Tahun 2012 menunjukkan penurunansebesar 5,33% sehingga nilai currentratio menjadi 26,75%. Pada tahun2013 adanya penurunan sebesar -17,81% sehingga nilai current ratiomenjadi 8,95%. Pada tahun 2014mengalami penurunan sebesar 6,43%sehingga nilai current ratio menjadi

2,51% dan nilai terendah selamaperiode penelitian. Akan tetapi padatahun penelitian 2012, 2013, dan2014 PT. Bakrie Telecom Tbkmerupakan perusahaan yang nilaicurrent ratioterendah dibandingkandengan perusahaan telekomunikasiyang lain yaitu 26,75% di tahun2012, 8,95% di tahun 2013, dan2,51% di tahun 2014.

Pada PT. Xl Axiata Tbkmengalami kenaikan selama periodepenelitian.Current ratio tahun 2010sebesar 20,30%. Pada tahun 2011mengalami kenaikan sebesar 18,50%sehingga nilai current ratio menjadi38,81% dan menjadi nilai terendahselama periode penelitian.Tahun2012 mengalami kenaikan sebesar3,06% sehingga nilai current ratiomenjadi 41,86%. Pada tahun 2013mengalami kenaikan sebesar 31,82%sehingga nilai current ratio menjadi73,69%. Pada tahun 2014 mengalamikenaikan sebesar 12,75% sehingganilai current ratio menjadi 86,44%dan menjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian. Akan tetapi padatahun penelitian 2010 PT. AxiataTbk merupakan perusahaan yangnilai current Ratioterendahdibandingkan dengan perusahaantelekomunikasi yang lain yaitu20,30% di tahun 2010.

Pada PT. Smartfren TelecomTbk cenderung mengalami kondisiyang fluktuatif, yakni mengalamikenaikan dan penurunan selamaperiode penilitian.Current ratiotahun 2010 sebesar 21,52% danmenjadi nilai terendah selamaperiode penelitian. Pada tahun 2011mengalami kenaikan sebesar 4,12%sehingga nilai current ratio menjadi25,63%. Pada tahun 2012 mengalamikenaikan sebesar 2,51% sehingganilai current ratio menjadi 28,14%.Pada tahun 2013 mengalami

kenaikan sebesar 8,22% sehingganilai current ratio menjadi 36,36%dan menjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian.Pada tahun 2014mengalami penurunansebesar 5,34%sehingga nilai current ratio menjadi31,02%. Akan tetapi pada tahunpenelitian 2011 PT. SmartfrenTelecom Tbk merupakan perusahaanyang nilai Quick Ratioterendahdibandingkan dengan perusahaantelekomunikasi yang lain yaitu25,63% di tahun 2011.

Pada PT. Indosat Tbk.cenderung mengalami kondisi yangfluktuatif, yakni mengalami kenaikandan penurunan selama periodepenilitian.Current ratio tahun 2010sebesar 51,55%. Pada tahun 2011mengalami kenaikan sebesar 3,50%sehingga nilai current ratio menjadi55,05%. Pada tahun 2012 mengalamikenaikan sebesar 20,38% sehingganilai current ratio menjadi 75,43%dan menjadi nilai teertinggi selamaperiode penelitian. Pada tahun 2013mengalami penurunan sebesar -22,30% sehingga nilai current ratiomenjadi 53,13%. Pada tahun 2014mengalami penurunan sebesar12,50% sehingga nilai current ratiomenjadi 40,63% dan menjadi nilaiterendah selama periode penelitian.

Pada PT. TelekomunikasiIndonesia, Tbk cenderungmengalami kondisi yang fluktuatif,yakni mengalami kenaikan danpenurunan selama periodepenilitian.Current ratio tahun 2010sebesar 91,48% dan menjadi nilaiterendah selama periode penelitian.Pada tahun 2011 mengalamikenaikan sebesar 4,32% sehingganilai current ratio menjadi 95,80%.Pada tahun 2012 mengalamikenaikan sebesar 20,23% sehingganilai current ratio menjadi 116,04%.Pada tahun 2013 mengalami

kenaikan sebesar 0,27% sehingganilai current ratio menjadi 116,31%dan menjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian. Pada tahun 2014mengalami penurunan sebesar10,09% sehingga nilai current ratiomenjadi 116,22%. Akan tetapi padatahun penelitian 2010-2014 PT.Telekomunikasi Indonesia Tbkmerupakan perusahaan yang nilaicurrent ratiotertinggi dibandingkandengan perusahaan telekomunikasiyang lain.2. Quick RatioRasio cepat mengeluarkanpersediaan dari komponen aktivalancar.Dari ketiga komponen aktivalancar (kas, piutang dagang, danpersediaan), persediaan biasanyadianggap sebagai aset yang palingtidak likuid. Untuk menjualpersediaan (mengubah persediaanmenjadi kas), waktu yang diperlukanlebih lama (dibandingkan piutangdagang). Oleh karena itu rasio cepatmemberikan ukuran yang lebihakurat di bandingkan rasio lancartentang kewajiban perusahaanmemenuhi kewajiban jangkapendeknya.

TABEL 4.2PerhitunganQuick Ratio

Sumber data diolah:2016

Berdasarkan perhitunganterhadap quick ratio yangditunjukkan pada tabel 4.2 diatasdapat diketahui setiap perusahaanmemiliki perubahaan yaitumengalami kenaikan danpenurunan.Pada PT. Bakrie TelecomTbk mengalami penurunan selamaperiode penilitian.Quick ratio tahun2010 sebesar 80,04% dan menjadinilai tertinggi selama periodepenelitian. Pada tahun 2011mengalami penurunan sebesar48,53% sehingga nilai quick ratiomenjadi 31,51%. Pada tahun 2012mengalami penurunan sebesar 5,08%sehingga nilai quick ratio menjadi26,43%. Pada tahun 2013mengalamipenurunan sebesar17,68% sehingga nilai quick ratiomenjadi 8,76%. Pada tahun 2014mengalami penurunan sebesar 6,43%sehingga nilai quick ratio menjadi2,35% dan menjadi nilai terendahselama periode penelitian. Akantetapi pada tahun penelitian 2013,dan 2014PT. Bakrie Telecom Tbkmerupakan perusahaan yang nilaiquick ratioterendah dibandingkandengan perusahaan telekomunikasiyang lain yaitu 8,76% di tahun 2013,dan 2,35% di tahun 2014.

Pada PT. XL AxiataTbk. mengalami kenaikanselama periodepenelitian.Quick ratio tahun2010 sebesar 19,75%. Padatahun 2011 mengalamikenaikan sebesar 18,30%sehingga nilai quick ratiomenjadi 38,04% dan menjadinilai terendah selama periodepenelitian. Pada tahun 2012mengalami kenaikan sebesar3,25% sehingga nilai quickratio menjadi 41,29%. Padatahun 2013 mengalami

kenaikan sebesar 31,77% sehingga

PerusahaanTahun

2010 2011 2012 2013 2014PT. BakrieTelecom 80.04% 31.51% 26.43% 8.76% 2.35%

PT. XL Axiata 47.49% 38.04% 41.29% 73.07% 85.94%PT. SmartfrenTelecom 11.11% 19.61% 16.57% 30.16% 24.59%

PT. Indosat 50.67% 54.41% 74.95% 52.86% 40.39%PT.TelekomunikasiIndonesia 88.97% 92.39% 113.64% 114.52% 104.73%

Average 55.65% 47.19% 54.58% 55.87% 51.60%

Nilai Tertinggi 88.97% 92.39% 113.64% 114.52% 104.73%

Nilai Terendah 11.11% 19.61% 16.57% 8.76% 2.35%

nilai quick ratio menjadi 73,07%.Pada tahun 2014 mengalamikenaikan sebesar 12,87% sehingganilai quick ratio menjadi 85,94% danmenjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian.

Pada PT. Smartfren TelecomTbk cenderung mengalami kondisiyang fluktuatif, yakni mengalamikenaikan dan penurunan selamaperiode penilitian.Quick ratio tahun2010 sebesar 11,11% dan menjadinilai terendah selama periodepenelitian. Pada tahun 2011mengalami kenaikan sebesar 8,50%sehingga nilai quick ratio menjadi19,61%. Pada tahun 2012 mengalamipenurunan sebesar 3,04% sehingganilai quick ratio menjadi 16,57%.Pada tahun 2013 mengalamikenaikan sebesar 13,59% sehingganilai quick ratio menjadi 30,16% danmenjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian. Pada tahun 2014mengalami penurunan sebesar 5,56%sehingga nilai quick ratio menjadi24,59%. Akan tetapi pada tahunpenelitian 2010, 2011, dan 2012 PT.Smartfren Telecom Tbk merupakanperusahaan yang nilai quickRatioterendah dibandingkan denganperusahaan telekomunikasi yang lainyaitu 11,11% di tahun 2010, 19,61%di tahun 2011 dan 16,57% di tahun2012.

Pada PT. Indosat Tbk.cenderung mengalami kondisi yangfluktuatif, yakni mengalami kenaikandan penurunan selama periodepenilitian.Quick ratio tahun 2010sebesar 50,67%. Pada tahun 2011mengalami kenaikan sebesar 3,75%sehingga nilai quick ratio menjadi54,41%. Pada tahun 2012 mengalamikenaikan sebesar 20,54% sehingganilai quick ratio menjadi 74,95% danmenjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian. Pada tahun 2013

mengalami penurunan sebesar22,09% sehingga nilai quick ratiomenjadi 52,86%. Pada tahun 2014mengalami penurunan sebesar12,47% sehingga nilai quick ratiomenjadi 40,39% dan menjadi nilaiterendah selama periode penelitian.

Pada PT. TelekomunikasiIndonesia, Tbk cenderungmengalami kondisi yang fluktuatif,yakni mengalami kenaikan danpenurunan selama periodepenilitian.Quick ratio tahun 2010sebesar 88,97% dan menjadi nilaiterendah selama periode penelitian.Pada tahun 2011 mengalamikenaikan sebesar 3,42% sehingganilai quick ratio menjadi 92,39%.Pada tahun 2012 mengalamikenaikan sebesar 21,25% sehingganilai quick ratio menjadi 113,64%.Pada tahun 2013 mengalamikenaikan sebesar 0,88% sehingganilai quick ratio menjadi 114,52%dan menjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian. Pada tahun 2014mengalami penurunan sebesar 9,79%sehingga nilai quick ratio menjadi104,73%. Akan tetapi pada tahunpenelitian 2010-2014 PT.Telekomunikasi Indonesia Tbkmerupakan perusahaan yang nilaiquick Ratiotertinggi dibandingkandengan perusahaan telekomunikasiyang lain.Rasio Leverage1. Long Term Debt to TotalAssets RatioAnalisis rasio hutang jangka panjangterhadap total aset menunjukkansejauh mana utang dapat ditutupioleh aktiva/aset yang lebih besarrasionya lebih aman (solvable). Bisajuga dibaca berapa porsi utangdibanding dengan aktiva.Agar amanporsi utang terhadap aktiva haruslebih kecil.Rasio ini merupakan

perbandingan antara hutang jangkapanjang dan jumlah seluruh aktiva.

TABEL 4.3Perhitungan Rasio Long Term

Debt to Total Assets Ratio

Perusahaan Tahun

2010 2011 2012 2013 2014PT. BakrieTelecom 43.70% 40.03% 50.15% 53.96% 72.72%

PT. XL Axiata 40.27% 28.07% 32.00% 42.32% 53.92%PT. SmartfrenTelecom 56.38% 48.21% 44.10% 45.86% 40.96%

PT. Indosat 42.85% 41.03% 44.93% 44.95% 33.63%PT.TelekomunikasiIndonesia 23.50% 19.29% 18.21% 17.26% 16.31%

Average 41.34% 35.33% 37.88% 40.87% 43.51%

Nilai Tertinggi 56.38% 48.21% 50.15% 53.96% 72.72%

Nilai Terendah 23.50% 19.29% 18.21% 17.26% 16.31%

Sumber data diolah:2016Berdasarkan perhitungan

terhadap long term debt to totalassets ratioyang ditunjukkan padatabel 4.3diatas dapat diketahui setiapperusahaan memiliki perubahaanyaitu mengalami kenaikan danpenurunan.Pada PT. Bakrie TelecomTbk cenderung mengalami kondisiyang fluktuatif, yakni mengalamikenaikan dan penurunan selamaperiode penilitian.Long term debt tototal assets ratio tahun 2010 sebesar43,70%. Pada tahun 2011 mengalamipenurunan sebesar 3,67% sehingganilai long term debt to total assetsratiomenjadi 40,03% dan menjadinilai te rendah selama periodepenelitian. Pada tahun 2012mengalami kenaikan sebesar 10,12%sehingga nilai long term debt to totalassets ratiomenjadi 50,15%. Padatahun 2013 mengalami kenaikansebesar 3,81% sehingga nilai longterm debt to total assets ratiomenjadi53,96%. Pada tahun 2014 mengalamikenaikan sebesar 18,75% sehingganilai long term debt to total assets

ratiomenjadi 72,72% dan menjadinilai tertinggi selama periodepenelitian. Akan tetapi pada tahunpenelitian 2012, 2013, dan 2014 PT.Indosat Tbk merupakan perusahaanyang nilai long term debt to totalassets ratiotertinggi dibandingkandengan perusahaan telekomunikasiyang lain yaitu 50,15% di tahun2012, 53,96% di tahun 2013, dan72,72% di tahun 2014.

Pada PT. XL Axiata Tbk.cenderung mengalami kondisi yangfluktuatif, yakni mengalami kenaikandan penurunan selama periodepenilitian.Long term debt to totalassets ratiotahun 2010 sebesar40,27%. Pada tahun 2011 mengalamipenurunan sebesar 12,20% sehingganilai long term debt to total assetsratiomenjadi 28,07%. Pada tahun2012 mengalami kenaikan sebesar3,93% sehingga nilai long term debtto total assets ratiomenjadi 32,00%dan menjadi nilai terendah selamaperiode penelitian. Pada tahun 2013mengalami kenaikan sebesar 10,32%sehingga nilai long term debt to totalassets ratiomenjadi 42,32%. Padatahun 2014 mengalami kenaikansebesar 11,59% sehingga nilai longterm debt to total assets ratiomenjadi53,92% dan menjadi nilai tertinggiselama periode penelitian.

Pada PT. Smartfren TelecomTbk cenderung mengalami kondisiyang fluktuatif, yakni mengalamikenaikan dan penurunan selamaperiode penilitian.Long term debt tototal assets ratiotahun 2010 sebesar56,38% dan menjadi nilai tertinggiselama periode penelitian. Padatahun 2011 mengalami penurunansebesar 8,17% sehingga nilai longterm debt to total assets ratiomenjadi48,21%. Pada tahun 2012 mengalamipenurunan sebesar 4,10% sehingganilai long term debt to total assets

ratiomenjadi 44,10%. Pada tahun2013 mengalami kenaikan sebesar1,76% sehingga nilai long term debtto total assets ratiomenjadi 45,86%.Pada tahun 2014 mengalamipenurunan sebesar 4,90% sehingganilai long term debt to total assetsratiomenjadi 40,96% dan menjadinilai terendah selama periodepenelitian. Akan tetapi pada tahunpenelitian 2010, dan 2011 PT.Smartfren Telecom Tbk merupakanperusahaan yang nilai long term debtto total assets ratiotertinggidibandingkan dengan perusahaantelekomunikasi yang lain yaitu56,38% di tahun 2010, dan 48,21%di tahun 2014.

Pada PT. Indosat Tbk.cenderung mengalami kondisi yangfluktuatif, yakni mengalami kenaikandan penurunan selama periodepenilitian.Long term debt to totalassets ratiotahun 2010 sebesar42,85%. Pada tahun 2011 mengalamipenurunan sebesar 1,83% sehingganilai long term debt to total assetsratiomenjadi 41,03%. Pada tahun2012 mengalami kenaikan sebesar3,91% sehingga nilai long term debtto total assets ratiomenjadi 44,93%dan menjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian. Pada tahun 2013mengalami kenaikan sebesar 0,02%sehingga nilai long term debt to totalassets ratiomenjadi 44,95%. Padatahun 2014 mengalami penurunansebesar 11,32% sehingga nilai longterm debt to total assets ratiomenjadi33,63% dan menjadi nilai terendahselama periode penelitian.

Pada PT. TelekomunikasiIndonesia Tbk. mengalamipenurunan selama periodepenelitian.Long term debt to totalassets ratiotahun 2010 sebesar23,50% dan menjadi nilai tertinggiselama periode penelitian. Pada

tahun 2011 mengalami penurunansebesar 4,20% sehingga nilai longterm debt to total assets ratiomenjadi19,29%. Pada tahun 2012 mengalamipenurunan sebesar 1,08% sehingganilai long term debt to total assetsratiomenjadi 18,21%. Pada tahun2013 mengalami penurunan sebesar0,95% sehingga nilai long term debtto total assets ratiomenjadi 17,26%.Pada tahun 2014 mengalamipenurunan sebesar 0,95% sehingganilai long term debt to total assetsratiomenjadi 16,31% dan menjadinilai terendah selama periodepenelitian.Akan tetapi pada tahunpenelitian 2010-2014 PT.Telekomunikasi Indonesia Tbkmerupakan perusahaan yang nilailong term debt to total assetsratioterendah dibandingkan denganperusahaan telekomunikasi yanglain.2. Long Term Debt to EquityRatioAnalisis rasio hutang jangka panjangterhadap ekuitas menunjukkan sejauhmana utang dapat ditutupi olehekuitas/modal sendiri yang lebihbesar rasionya lebih aman(solvable).Bisa juga dibaca berapaporsi utang dibanding denganekuitas.Agar aman porsi utangterhadap ekuitas harus lebihkecil.Rasio ini merupakanperbandingan antara hutang jangkapanjang dan ekuitas/modal sendiri.

TABEL 4.4Perhitungan Rasio Long Term

Debt To Equity Ratio

PerusahaanTahun

2010 2011 2012 2013 2014PT. BakrieTelecom 103.92% 111.90% 277.17%

-488.92%

-142.26%

PT. XL Axiata 93.67% 63.90% 73.82% 111.41% 246.03%PT. SmartfrenTelecom

-2115.71% 181.34% 126.89% 238.59% 183.61%

PT. Indosat 124.12% 113.76% 127.94% 148.38% 126.17%

PT.TelekomunikasiIndonesia 41.86% 32.61% 30.28% 28.53% 26.69%

Average -350.43% 100.70% 127.22% 7.60% 88.05%

Nilai Tertinggi 124.12% 181.34% 277.17% 238.59% 246.03%

Nilai Terendah-

2115.71% 32.61% 30.28%-

488.92%-

142.26%

Sumber data diolah:2016Berdasarkan perhitungan

terhadap Long Term Debt To EquityRatio yang ditunjukkan pada tabel4.4 diatas dapat diketahui setiapperusahaan memiliki perubahaanyaitu mengalami kenaikan danpenurunan. Pada PT. Bakrie TelecomTbk cenderung mengalami kondisiyang fluktuatif, long term debt toequity ratiotahun 2010 sebesar103,92%. Pada tahun 2011mengalami kenaikan sebesar 7,98%sehingga nilai long term debt toequity ratiomenjadi 111,90%. Padatahun 2012 mengalami kenaikansebesar 165,27% sehingga nilai longterm debt to equity ratiomenjadi277,17% dan menjadi nilai tertinggiselama periode penelitian. Padatahun 2013 mengalami penurunansebesar 766,09% sehingga nilai longterm debt to equity ratiomenjadi -489,92% dan menjadi nilai terendahselama periode penelitian. Padatahun 2014 mengalami kenaikansebesar 346,66% sehingga nilai longterm debt to equity ratiomenjadi142,26%.Akan tetapi pada tahunpenelitian 2012, 2013, dan 2014 PT.Bakrie Telecom Tbk merupakanperusahaan yang nilai long term debtto equity ratiotertinggi dan terendahdibandingkan dengan perusahaantelekomunikasi yang lain yaitu277,17% di tahun 2012 nilaitertinggi, sedangkan nilai terendahyaitu -488,92% di tahun 2013, dan -142,26% di tahun 2014.

Pada PT. XL Axiata Tbk.cenderung mengalami kondisi yangfluktuatif, yakni mengalami kenaikan

dan penurunan selama periodepenilitian, long term debt to equityratiotahun 2010 sebesar 93,67%.Pada tahun 2011 mengalamipenurunan sebesar 29,76% sehingganilai long term debt to equityratiomenjadi 63,90% dan menjadinilai terendah selama periodepenelitian. Pada tahun 2012mengalami kenaikan sebesar 9,91%sehingga nilai long term debt toequity ratiomenjadi 73,82%.Padatahun 2013 mengalami kenaikansebesar 37,60% sehingga nilai longterm debt to equity ratiomenjadi111,41%. Pada tahun 2014mengalami kenaikan sebesar134,62% sehingga nilai long termdebt to equity ratiomenjadi 246,03%dan menjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian.Akan tetapi padatahun penelitian2014 PT. XL AxiataTbk merupakan perusahaan yangnilai long term debt to equityratiotertinggi dibandingkan denganperusahaan telekomunikasi yang lainyaitu 246,03% di tahun 2014.

Pada PT. Smartfren TelecomTbk. cenderung mengalami kondisiyang fluktuatif, yakni mengalamikenaikan dan penurunan selamaperiode penilitian.Long term debt toequity ratiotahun 2010 sebesar -2115,71% dan menjadi nilai terendahselama periode penelitian. Padatahun 2011 mengalami kenaikansebesar 2297,05% sehingga nilailong term debt to equity ratioratiomenjadi 181,34%. Pada tahun2012 mengalami penurunan sebesar54,45% sehingga nilai long term debtto equity ratiomenjadi 126,89%.Pada tahun 2013 mengalamikenaikan sebesar 111,71% sehingganilai long term debt to equityratiomenjadi 238,59% dan menjadinilai tertinggi selama periodepenelitian. Pada tahun 2014

mengalami penurunan sebesar54,98% sehingga nilai long term debtto equity ratiomenjadi183,61%.Akan tetapi pada tahunpenelitian 2010, 2011, dan 2013 PT.Smartfren TelecomTbk merupakanperusahaan yang nilai long term debtto equity ratiotertinggi dan terendahdibandingkan dengan perusahaantelekomunikasi yang lain yaitu -2115,71% di tahun 2010 nilaiterendah, sedangkan nilai tertinggi181,34% di tahun 2011, dan238,59% di tahun 2013.

Pada PT. Indosat Tbk.cenderung mengalami kondisi yangfluktuatif, yakni mengalami kenaikandan penurunan selama periodepenilitian.Long term debt to equityratiotahun 2010 sebesar 124,12%.Pada tahun 2011 mengalamipenurunan sebesar 10,36% sehingganilai long term debt to equityratiomenjadi 113,76% dan menjadinilai terendah selama periodepenelitian. Pada tahun 2012mengalami penurunan sebesar14,18% sehingga nilai long term debtto equity ratiomenjadi 127,94%.Pada tahun 2013 mengalamikenaikan sebesar 20,44% sehingganilai long term debt to equityratiomenjadi 148,38% dan menjadinilai tertinggi selama periodepenelitian. Pada tahun 2014mengalami penurunan sebesar22,21% sehingga nilai long term debtto equity ratiomenjadi 126,17%.Akan tetapi pada tahun penelitian2010 PT. Indosat Tbk merupakanperusahaan yang nilai long term debtto equity rationyatertinggidibandingkan dengan perusahaantelekomunikasi yang lain yaitu124,12% di tahun 2010.

Pada PT. TelekomunikasiIndonesia Tbk. mengalamipenurunan selama periode

penelitian.Long term debt to equityratiotahun 2010 sebesar 41,86%danmenjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian. Pada tahun 2011mengalami penurunan sebesar 9,25%sehingga nilai long term debt toequity ratiomenjadi 32,61%. Padatahun 2012 mengalami penurunansebesar 2,32% sehingga nilai longterm debt to equity ratiomenjadi30,28%. Pada tahun 2013 mengalamipenurunan sebesar 1,75% sehingganilai long term debt to equityratiomenjadi 28,53%. Pada tahun2014 mengalami penurunan sebesar1,84% sehingga nilai long term debtto equity ratiomenjadi 26,69% danmenjadi nilai terendah selamaperiode penelitian.Akan tetapi padatahun penelitian 2011 dan 2012PT.Telekomunikasi Indonesia Tbkmerupakan perusahaan yangnilailong term debt to equityratioterendah dibandingkan denganperusahaan telekomunikasi yang lainyaitu 32,61% di tahun2011, dan30,28% di tahun 2012.

Rasio Profitabilitas1. Return On AssetsRasio ini mengukur keuntungan yangdihasilkan dari seluruh aktiva yangdimiliki oleh perusahaan.Rasio yangrendah menunjukkan kinerja yangburuk atas pemanfaatan aktiva yangburuk oleh manajemen.Sedangkanrasio yang tinggi menunjukkankinerja atas penggunaan aktiva yangbaik.

TABEL 4.5Perhitungan Rasio Return On

Assets

PerusahaanTahun

2010 2011 2012 2013 2014PT. BakrieTelecom 0.19% -6.41% -34.68% -28.98% -37.84%

PT. XL Axiata 10.61% 9.08% 7.74% 2.62% -1.44%PT. SmartfrenTelecom

-31.27%

-19.52% -10.90% -15.97% -7.77%

PT. Indosat 1.37% 1.79% 0.88% -4.89% -3.49%PT.TelekomunikasiIndonesia 15.79% 15.01% 16.51% 15.95% 15.22%

Average -0.66% -0.01% -4.09% -6.26% -7.06%

Nilai Tertinggi 15.79% 15.01% 16.51% 15.95% 15.22%

Nilai Terendah-

31.27%-

19.52% -34.68% -28.98% -37.84%

Sumber data diolah:2016Berdasarkan perhitungan

terhadap return on assetsyangditunjukkan pada tabel 4.5diatasdapat diketahui setiap perusahaanmemiliki perubahaan yaitumengalami kenaikan danpenurunan.Pada PT. Bakrie TelecomTbk cenderung mengalami kondisiyang fluktuatif, yakni mengalamikenaikan dan penurunan selamaperiode penilitian.Return onassetstahun 2010 sebesar -0,19%danmenjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian. Pada tahun 2011mengalami penurunan sebesar 6,60%sehingga nilai return onassetsmenjadi -6,41%. Pada tahun2012 mengalami penurunan sebesar28,27% sehingga nilai return onassetsmenjadi -34,68%. Pada tahun2013 mengalami kenaikan sebesar5,69% sehingga nilai return onassetsmenjadi -28,98%. Pada tahun2014 mengalami penurunan sebesar8,85% sehingga nilai return onassetsmenjadi -37,84% dan menjadinilai terendah selama periodepenelitian.Akan tetapi tahunpenelitian 2012, 2013, dan 2014 PT.Bakrie Telecom Tbk merupakanperusahaan yang nilai return onassetsterendah dibandingkan denganperusahaan telekomunikasi yang lainyaitu -34,68% di tahun 2012, -28,98% di tahun 2013 dan -37,84%di tahun 2014.

Pada PT. XL Axiata Tbk.mengalami penurunan selamaperiode penelitian.Return onassetstahun 2010 sebesar 10,61%

dan menjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian. Pada tahun 2011mengalami penurunan sebesar 1,53%sehingga nilai return onassetsmenjadi 9,08%. Pada tahun2012 mengalami penurunan sebesar1,34% sehingga nilai return onassetsmenjadi 7,74%. Pada tahun2013 mengalami penurunan sebesar5,12% sehingga nilai return onassetsmenjadi 2,62%. Pada tahun2014 mengalami penurunan sebesar4,06% sehingga nilai return onassetsmenjadi -1,44% dan menjadinilai terendah selama periodepenelitian.

Pada PT. Smartfren TelecomTbk. cenderung mengalami kondisiyang fluktuatif, yakni mengalamikenaikan dan penurunan selamaperiode penilitian.Return onassetstahun 2010 sebesar -31,27%dan menjadi nilai terendah selamaperiode penelitian. Pada tahun 2011mengalami kenaikan sebesar 11,75%sehingga nilai Return OnAssetsRatiomenjadi -19,52%. Padatahun 2012 mengalami kenaikansebesar 8,62% sehingga nilai returnon assetsmenjadi -10,90%. Padatahun 2013 mengalami penurunansebesar 5,07% sehingga nilai returnon assetsmenjadi -15,97%. Padatahun 2014 mengalami kenaikansebesar 8,21% sehingga nilai returnon assetsmenjadi -7,77%dan menjadinilai tertinggi selama periodepenelitian.Akan tetapi tahunpenelitian 2010, dan 2011 PT.Smartfren TelecomTbk merupakanperusahaan yang nilai return onassetsterendah dibandingkan denganperusahaan telekomunikasi yang lainyaitu -31,27% di tahun 2010, dan -19,52% di tahun 2011.

Pada PT. Indosat Tbk.cenderung mengalami kondisi yangfluktuatif, yakni mengalami kenaikan

dan penurunan selama periodepenilitianreturn on assetstahun 2010sebesar 1,37%, tahun 2011mengalami kenaikan sebesar 0,42%sehingga nilai return onassetsmenjadi 1,79% dan menjadinilai tertinggi selama periodepenelitian. Pada tahun 2012mengalami penurunan sebesar 0,90%sehingga nilai return onassetsmenjadi 0,88%. Pada tahun2013 mengalami penurunan sebesar5,77% sehingga nilaireturn onassetsmenjadi -4,89% dan menjadinilai terendah selama periodepenelitian. Pada tahun 2014mengalami kenaikan sebesar 1,40%sehingga nilai return onassetsmenjadi -3,49%.

Pada PT. TelekomunikasiIndonesia Tbk. mengalami kondisiyang fluktuatif, yakni mengalamikenaikan dan penurunan selamaperiode penilitian, return onassetstahun 2010 sebesar 586,54%.Pada tahun 2011 mengalamipenurunan sebesar 26,87% sehingganilai return on assetsmenjadi559,67% dan menjadi nilai terendahselama periode penelitian. Padatahun 2012 mengalami kenaikansebesar 109,52% sehingga nilaireturn on assetsmenjadi 669,19%dan menjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian. Pada tahun 2013mengalami penurunan sebesar521,77% sehingga nilai return onassetsmenjadi -147,42%. Pada tahun2014 mengalami kenaikan sebesar2,41% sehingga nilai return onassetsmenjadi 149,83%.2. Return On EquityMerupakan suatu pengukuran daripenghasilan yang tersedia bagi parapemilik perusahaan (baik pemegangsaham biasa maupun pemagangsaham preferen) atas modal yangmereka investasikan didalam

perusahaan.secara umum tentu sajasemakin tinggi penghasilan yangdiperoleh semakin baik kedudukanpemilik perusahaan.

TABEL 4.6Perhitungan Rasio Return On

Equity

PerusahaanTahun

2010 2011 2012 2013 2014PT. BakrieTelecom 0.19%

-17.92%

-191.63%

-262.59%

-74.03%

PT. XL Axiata 24.68% 20.67% 17.85% 6.90% -6.57%PT. SmartfrenTelecom

-1173.23%

-73.43% -31.36% -83.10%

-34.81%

PT. Indosat 3.97% 4.96% 2.51% -16.14%-

13.09%PT.TelekomunikasiIndonesia 28.13% 25.37% 27.41% 26.21% 24.90%

Average -223.25% -8.07% -35.04% -65.75%-

20.72%

Nilai Tertinggi 28.13% 25.37% 27.41% 26.21% 24.90%

Nilai Terendah-

1173.23%-

73.43%-

191.63%-

262.59%-

74.03%

Sumber data diolah:2016Berdasarkan perhitungan

terhadap return on equity yangditunjukkan pada tabel 4.6diatasdapat diketahui setiap perusahaanmemiliki perubahaan yaitumengalami kenaikan danpenurunan.Pada PT. Bakrie TelecomTbk cenderung mengalami kondisiyang fluktuatif, yakni mengalamikenaikan dan penurunan selamaperiode penilitian.Return on equitytahun 2010 sebesar 0,19% danmenjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian. Pada tahun 2011mengalami penurunan sebesar18,11% sehingga nilai return onequity menjadi -17,92%. Pada tahun2012 mengalami penurunan sebesar173,72% sehingga nilai return onequity menjadi -191,63%. Pada tahun2013 mengalami penurunan sebesar70,96% sehingga nilai return onequity menjadi -262,59% danmenjadi nilai terendah selamaperiode penelitian. Pada tahun 2014

mengalami kenaikan sebesar188,57% sehingga nilai return onequity menjadi -74,03%.Akan tetapitahun penelitian 2012, 2013 dan2014 PT. Bakrie Telecom Tbkmerupakan perusahaan yang nilaireturn on equity terendahdibandingkan dengan perusahaantelekomunikasi yang lain yaitu, -119,63% di tahun 2012, -262,59% ditahun 2013 dan -74,03% di tahun2014.

Pada PT. XL Axiata Tbk.mengalami penurunan selamaperiode penelitian.return on equitytahun 2010 sebesar 24,68% danmenjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian dan menjadi nilaitertinggi selama periode penelitian.Pada tahun 2011 mengalamipenurunan sebesar 4,01% sehingganilai return on equity menjadi20,67%. Pada tahun 2012 mengalamipenurunan sebesar 2,82% sehingganilai return on equitymenjadi17,85%. Pada tahun 2013 mengalamipenurunan sebesar 10,95% sehingganilai return on equity menjadi 6,90%.Pada tahun 2014 mengalamipenurunan sebesar 13,47% sehingganilai return on equity menjadi -6,57% dan menjadi nilai terendahselama periode penelitian.

Pada PT. Smartfren TelecomTbk. cenderung mengalami kondisiyang fluktuatif, yakni mengalamikenaikan dan penurunan selamaperiode penilitian.Return on equitytahun 2010 sebesar -1173,23% danmenjadi nilai terendah selamaperiode penelitian dan menjadi nilaiterendah selama periode penelitian.Pada tahun 2011 mengalamikenaikan sebesar 1099,81% sehingganilai return on equity menjadi -73,43%. Pada tahun 2012 mengalamikenaikan sebesar 42,07% sehingganilai return on equitymenjadi -

31,36% dan menjadi nilai tertinggiselama periode penelitian. Padatahun 2013 mengalami penurunansebesar 51,74% sehingga nilai returnon equity menjadi -83,10%. Padatahun 2014 mengalami kenaikansebesar 48,29% sehingga nilai returnon equity menjadi -34,81%.Akantetapi tahun penelitian 2010, dan2011 PT. Smartfren Telecom Tbkmerupakan perusahaan yang nilaireturn on equity terendahdibandingkan dengan perusahaantelekomunikasi yang lain yaitu, -1173,23% di tahun 2010, dan -74,43% di tahun 2011.

Pada PT. Indosat Tbk.cenderung mengalami kondisi yangfluktuatif, yakni mengalami kenaikandan penurunan selama periodepenilitian.Return on equity tahun2010 sebesar 3,97%. Pada tahun2011 mengalami kenaikan sebesar0,99% sehingga nilai return onequity menjadi 4,96% dan menjadinilai tertinggi selama periodepenelitian. Pada tahun 2012mengalami penurunan sebesar 2,44%sehingga nilai return on equitymenjadi 2,51%. Pada tahun 2013mengalami penurunan sebesar18,66% dan menjadi nilai terendahselama periode penelitian. Padasehingga nilai Retreturn onequitymenjadi -16,14%/tahun 2014mengalami kenaikan sebesar 3,05%sehingga nilai return on equitymenjadi -13,09%.

Pada PT. TelekomunikasiIndonesia Tbk. cenderungmengalami kondisi yang fluktuatif,yakni mengalami kenaikan danpenurunan selama periodepenilitian.Return on equity tahun2010 sebesar 28,13% dan menjadinilai tertinggi selama periodepenelitian. Pada tahun 2011mengalami penurunan sebesar 2,76%

sehingga nilai return on equitymenjadi 25,37%. Pada tahun 2012mengalami kenaikan sebesar 2,05%sehingga nilai return onequitymenjadi 27,41%. Pada tahun2013 mengalami penurunan sebesar1,21% sehingga nilai return onequity menjadi 26,21%. Pada tahun2014 mengalami penurunan sebesar1,31% sehingga nilai return onequity menjadi 26,21% dan menjadinilai terendah selama periodepenelitian.Akan tetapi Pada tahunpenelitian 2010-2014 PT.Telekomunikasi Indonesiamerupakan perusahaan yang nilaireturn on equity tertinggidibandingkan perusahaantelekomunikasi yang lain.Rasio Pertumbuhan1. Rasio PertumbuhanPenjualan

TABEL 4.7Perhitungan Rasio Pertumbuhan

Penjualan

PerusahaanTahun

2010 2011 2012 2013 2014PT. BakrieTelecom 0.82% -6.30% -8.88%

-12.22%

-43.10%

PT. XL Axiata 27.38% 7.18% 12.06% 1.41% 10.32%PT. SmartfrenTelecom

-25.37% 153.47% 72.81% 47.28% 21.64%

PT. Indosat 5.04% 3.94% 8.95% 6.41% 0.96%PT.TelekomunikasiIndonesia 2.90% 3.82% 8.27% 7.55% 8.11%

Average 2.15% 32.42% 18.64% 10.08% -0.41%

Nilai Tertinggi 27.38% 153.47% 72.81% 47.28% 21.64%

Nilai Terendah-

25.37% -6.30% -8.88%-

12.22%-

43.10%

Sumber data diolah:2016Berdasarkan perhitungan

terhadap pertumbuhan penjualanyang ditunjukkan pada tabel 4.7diatas dapat diketahui setiapperusahaan memiliki perubahaanyaitu mengalami kenaikan danpenurunan.Pada PT. Bakrie TelecomTbk mengalami penurunan selamaperiode penelitian.Pertumbuhan

penjualantahun 2010 sebesar0,82%dan menjadi nilai tertinggiselama periode penelitian. Padatahun 2011 mengalami penurunansebesar 7,12% sehingga nilaipertumbuhan penjualanmenjadi -6,30%. Pada tahun 2012 mengalamipenurunan sebesar 2,58% sehingganilai pertumbuhan penjualanmenjadi-8,88%. Pada tahun 2013 mengalamipenurunan sebesar 3,34% sehingganilai pertumbuhan penjualanmenjadi-12,22%. Pada tahun 2014mengalami penurunan sebesar30,88% sehingga nilai pertumbuhanpenjualanmenjadi -43,10% danmenjadi nilai terendah selamaperiode penelitian.Akan tetapi tahunpenelitian 2011, 2012, 2013 dan2014 PT. Bakrie Telecom Tbkmerupakan perusahaan yang nilaipertumbuhan penjualanterendahdibandingkan dengan perusahaantelekomunikasi yang lain yaitu, --6,30% di tahun 2011, -8,88% ditahun 2012, -12,22% di tahun 2013dan -43,10% di tahun 2014.

Pada PT. XL Axiata Tbk.cenderung mengalami kondisi yangfluktuatif, yakni mengalami kenaikandan penurunan selama periodepenelitian.Pertumbuhanpenjualantahun 2010 sebesar27,38%dan menjadi nilai tertinggiselama periode penelitian. Padatahun 2011 mengalami penurunansebesar 20,20% sehingga nilaipertumbuhan penjualanmenjadi -7,18%. Pada tahun 2012 mengalamikenaikan sebesar 4,88% sehingganilai pertumbuhan penjualanmenjadi12,06%. Pada tahun 2013 mengalamipenurunansebesar 10,65% sehingganilai pertumbuhan penjualanmenjadi1,41% dan menjadi nilai terendahselama periode penelitian. Padatahun 2014 mengalami kenaikansebesar 8,91% sehingga nilai

pertumbuhan penjualanmenjadi10,32%.Akan tetapi tahun penelitian2010 PT. XL Axiata Tbk merupakanperusahaan yang nilai pertumbuhanpenjualantertinggi dibandingkandengan perusahaan telekomunikasiyang lain yaitu, 27,38% tdi tahun2010.

Pada PT. Smartfren TelecomTbk. cenderung mengalami kondisiyang fluktuatif, yakni mengalamikenaikan dan penurunan selamaperiode penilitian.Pertumbuhanpenjualantahun 2010 sebesar -25,37% dan menjadi nilai terendahselama periode penelitian. Padatahun 2011 mengalami kenaikansebesar 178,83% sehingga nilaipertumbuhan penjualanmenjadi153,47% dan menjadi nilai tertinggiselama periode penelitian. Padatahun 2012 mengalami penurunansebesar 80,66% sehingga nilaipertumbuhan penjualanmenjadi72,81%. Pada tahun 2013 mengalamipenurunan sebesar 25,53% sehingganilai pertumbuhan penjualanmenjadi47,28%. Pada tahun 2014 mengalamipenurunan sebesar 25,64% sehingganilai pertumbuhan penjualanmenjadi21,64%.Akan tetapi tahun penelitian2010-2014 PT. Smartfren TelecomTbk merupakan perusahaan yangnilai pertumbuhan penjualantertinggidan terendah dibandingkan denganperusahaan telekomunikasi yang lainyaitu, -25,37% terendah di tahun2010, 154,47% tertinggi di tahun2011, 72,81% tertinggi di tahun2010, 47,28% tertinggi di tahun2013, dan 21,64% tertinggi ditahun2014.

Pada PT. Indosat Tbk.cenderung mengalami kondisi yangfluktuatif, yakni mengalami kenaikandan penurunan selama periodepenilitian.Pertumbuhanpenjualantahun 2010 sebesar 5,04%.

Pada tahun 2011 mengalamipenurunan sebesar 1,10% sehingganilai pertumbuhan penjualanmenjadi3,94%. Pada tahun 2012 mengalamikenaikan sebesar 5,01% sehingganilai pertumbuhan penjualanmenjadi8,95% dan menjadi nilai tertinggiselama periode penelitian. Padatahun 2013 mengalami penurunansebesar 2,54% sehingga nilaipertumbuhan penjualanmenjadi6,41%. Pada tahun 2014 mengalamipenurunan sebesar 5,44% sehinggapertumbuhan penjualanmenjadi0,96% dan menjadi nilai terendahselama periode penelitian.

Pada PT. TelekomunikasiIndonesia Tbk. cenderungmengalami kondisi yang fluktuatif,yakni mengalami kenaikan selamaperiode penilitian.Pertumbuhanpenjualantahun 2010 sebesar 2,90%dan menjadi nilai terendah selamaperiode penelitian. Pada tahun 2011mengalami kenaikan sebesar 0,92%sehingga nilai pertumbuhanpenjualanmenjadi 3,82%. Pada tahun2012 mengalami kenaikan sebesar4,44% sehingga nilai pertumbuhanpenjualanmenjadi 8,27% danmenjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian. Pada tahun 2013mengalami penurunan sebesar 0,72%sehingga nilai pertumbuhanpenjualanmenjadi 7,55%. Pada tahun2014 mengalami kenaikan sebesar0,56% sehingga nilai pertumbuhanpenjualanmenjadi 8,11%.2. Rasio Pertumbuhan LabaBersih

TABEL 4.8Perhitungan Rasio Pertumbuhan

Laba BersihPerusahaan

Tahun2010 2011 2012 2013 2014

PT. BakrieTelecom

-89.87% -7946.03% 301.04% -15.72% 8.53%

PT. XL Axiata 69.13% -2.12% -3.05% -61.52% -186.87%PT. SmartfrenTelecom 93.51% 71.22% -34.88% 62.14% -45.59%PT. Indosat - 28.80% -47.73% -647.06% -30.32%

51.68%PT.TelekomunikasiIndonesia 37.57% -2.73% 18.61% 10.34% 5.12%Average 11.73% -1570.17% 46.80% -130.36% -49.83%Nilai Tertinggi 93.51% 71.22% 301.04% 62.14% 8.53%

Nilai Terendah-

89.87% -7946.03% -47.73% -647.06% -186.87%

Sumber data diolah:2016Berdasarkan perhitungan

terhadap pertumbuhan laba bersihyang ditunjukkan pada tabel 4.8diatas dapat diketahui setiapperusahaan memiliki perubahaanyaitu mengalami kenaikan danpenurunan. Pada PT. Bakrie TelecomTbk cenderung mengalami kondisiyang fluktuatif, yakni mengalamikenaikan dan penurunan selamaperiode penelitian.Pertumbuhan lababersihtahun 2010 sebesar -89,87%.Pada tahun 2011 mengalamipenurunan sebesar 7856,17%sehingga nilai pertumbuhan lababersihmenjadi -7946,03% danmenjadi nilai terendah selamaperiode penelitian. Pada tahun 2012mengalami kenaikan sebesar8247,07% sehingga nilaipertumbuhan laba bersihmenjadi301,04% dan menjadi nilai tertinggiselama periode penelitian. Padatahun 2013 mengalami penurunansebesar 316,76% sehingga nilaipertumbuhan laba bersihmenjadi -15,72%. Pada tahun 2014 mengalamikenaikan sebesar 24,25% sehingganilai pertumbuhan lababersihmenjadi 8,53%.Akan tetapitahun penelitian 2010, 2011, 2012,dan 2014 PT. Bakrie Telecom Tbkmerupakan perusahaan yang nilaipertumbuhan laba bersih

terendah dan tertinggidibandingkan dengan perusahaantelekomunikasi yang lain yaitu, -89,87% terendah di tahun 2010, -7946,03% terendah di tahun 2011,sedangkan 301,04% tertinggi ditahun 2012, dan 8,53% tertinggi ditahun 2014.

Pada PT. XL Axiata Tbk.mengalami penurunan selamaperiode penelitian.Pertumbuhan lababersihtahun 2010 sebesar 69,13%dan menjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian. Pada tahun 2011mengalami penurunan sebesar71,25% sehingga nilaipertumbuhanlaba bersihmenjadi -2,12%. Padatahun 2012 mengalami penurunansebesar 0,93% sehingga nilaipertumbuhan laba bersihmenjadi -3,05%. Pada tahun 2013 mengalamipenurunan sebesar 58,47% sehingganilai pertumbuhan lababersihmenjadi -61,52%. Pada tahun2014 mengalami penurunan sebesar125,35% sehingga nilai pertumbuhanlaba bersihmenjadi -186,87% danmenjadi nilai terendah selamaperiode penelitian.Akan tetapi tahunpenelitian 2014 PT. XL Axiata Tbkmerupakan perusahaan yang nilaipertumbuhan laba bersihterendahdibandingkan dengan perusahaantelekomunikasi yang lain yaitu, -102,28% di tahun 2014.

Pada PT. Smartfren TelecomTbk. cenderung mengalami kondisiyang fluktuatif, yakni mengalamikenaikan dan penurunan selamaperiode penilitian.Pertumbuhan lababersihtahun 2010 sebesar 93,51%dan menjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian. Pada tahun 2011mengalami penurunan sebesar22,29% sehingga nilai pertumbuhanlaba bersihmenjadi 71,22%. Padatahun 2012 mengalami penurunansebesar 106,10% sehingga nilaipertumbuhan laba bersihmenjadi -34,88%. Pada tahun 2013 mengalamikenaikan sebesar 97,02% sehingganilai Pertumbuhan LabaBersihmenjadi 62,14%. Pada tahun2014 mengalami penurunan sebesar107,73% sehingga nilai pertumbuhanlaba bersihmenjadi -45,59% dan

menjadi nilai terendah selamaperiode penelitian.Akan tetapi tahunpenelitian 2010,2011, dan 2013 PT.Smartfren Telecom Tbk merupakanperusahaan yang nilai pertumbuhanlaba bersihtertinggi dan terendahdibandingkan dengan perusahaantelekomunikasi yang lain yaitu, -479,93% terendah di tahun 2010,71,22% tertinggi di tahun 2010,72,81% tertinggi di tahun 2011, dan62,14% tertinggi di tahun 2013.

Pada PT. Indosat Tbk.cenderung mengalami kondisi yangfluktuatif, yakni mengalami kenaikandan penurunan selama periodepenilitian.Pertumbuhan lababersihtahun 2010 sebesar -51,68%.Pada tahun 2011 mengalamikenaikan sebesar 80,47% sehingganilai pertumbuhan lababersihmenjadi 28,80% dan menjadinilai tertinggi selama periodepenelitian. Pada tahun 2012mengalami penurunansebesar76,53% sehingga nilai pertumbuhanlaba bersihmenjadi -47,73%. Padatahun 2013 mengalami penurunansebesar 76,53% sehingga nilaipertumbuhan laba bersihmenjadi -647,06% dan menjadi nilai terendahselama periode penelitian. Padatahun 2014 mengalami kenaikansebesar 616,74% sehingga nilaipertumbuhan laba bersihmenjadi -30,32%.Akan tetapi tahun penelitian2012, dan 2013 PT. Indosat Tbkmerupakan perusahaan yang nilaipertumbuhan laba bersihterendahdibandingkan dengan perusahaantelekomunikasi yang lain yaitu, -47,73% di tahun 2012, dan -647,06%di tahun 2013.

Pada PT. TelekomunikasiIndonesia Tbk. cenderungmengalami kondisi yang fluktuatif,yakni mengalami kenaikan danpenurunan selama periode

penilitian.Pertumbuhan lababersihtahun 2010 sebesar 37,57%dan menjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian dan menjadi nilaiterendah selama periode penelitian.Pada tahun 2011 mengalamipenurunan sebesar 40,30% sehingganilai Pertumbuhan pertumbuhanlaba bersihmenjadi -2,73%. Padatahun 2012 mengalami kenaikansebesar 21,34% sehingga nilaipertumbuhan laba bersihmenjadi18,61%. Pada tahun 2013 mengalamipenurunan sebesar 8,27% sehingganilai pertumbuhan lababersihmenjadi 10,34%. Pada tahun2014 mengalami penurunan sebesar5,23% sehingga nilai pertumbuhanlaba bersihmenjadi 5,12%.RASIO AKTIVITAS1. Total Asset Turn OverRatio

TABEL 4.10Perhitungan Rasio Earning Per

SharePerusahaan

Tahun2010 2011 2012 2013 2014

PT. BakrieTelecom 0.22x 0.21x 0.26x 0.23x 0.16xPT. XL Axiata 0.64x 0.60x 0.59x 0.53x 0.37xPT. SmartfrenTelecom 0.08x 0.08x 0.12x 0.15x 0.17xPT. Indosat 0.37x 0.39x 0.41x 0.44x 0.45xxPT.TelekomunikasiIndonesia 0.68x 0.69x 0.69x 0.65x 0.64xAverage 0.40x 0.40x 0.41x 0.40x 0.36xNilai Tertinggi 0.68x 0.69x 0.69x 0.65x 0.64xNilai Terendah 0.08x 0.08x 0.12x 0.15x 0.16x

Sumber data diolah:2016Berdasarkan perhitungan

terhadap total asset turn over ratioyang ditunjukkan pada tabel 4.9diatas dapat diketahui setiapperusahaan memiliki perubahaanyaitu mengalami kenaikan danpenurunan.Pada PT. Bakrie TelecomTbk cenderung mengalami kondisiyang fluktuatif, yakni mengalamikenaikan dan penurunan selamaperiode penelitian.total asset turn

over ratio tahun 2010 sebesar 0,22x.Pada tahun 2011 mengalamipenurunan sebesar 0,01sehingga nilaitotal asset turn over ratio menjadi0,21x. Pada tahun 2012 mengalamikenaikan sebesar 0,05sehingga nilaitotal asset turn over ratio menjadi0,26x dan menjadi nilai tertinggiselama periode penelitian. Padatahun 2013 mengalami penurunansebesar 0,03sehingga nilai total assetturn over ratio menjadi 0,23x. Padatahun 2014 mengalami penurunansebesar 0,07sehingga nilai total assetturn over ratio menjadi 0,16xdanmenjadi nilai terendah selamaperiode penelitian. Akan tetapi tahunpenelitian 2014, PT. Bakrie TelecomTbk merupakan perusahaan yangnilai total asset turn over ratioterendahdibandingkan denganperusahaan telekomunikasi yang lainyaitu, 0,16 terendah di tahun 2014.

Pada PT. XL Axiata Tbk.mengalami penurunan selamaperiode penelitian.total asset turnover ratio tahun 2010 sebesar0,64xdan menjadi nilai tertinggiselama periode penelitian. Padatahun 2011 mengalami penurunansebesar 0,04sehingga nilai total assetturn over ratio menjadi 0,60x. Padatahun 2012 mengalami penurunansebesar 0,01sehingga nilai total assetturn over ratio menjadi 0,59x. Padatahun 2013 mengalami penurunansebesar 0,06sehingga nilai total assetturn over ratio menjadi 0,53x. Padatahun 2014 mengalami penurunansebesar 0,16sehingga nilai total assetturn over ratio menjadi 0,37x danmenjadi nilai terendah selamaperiode penelitian.

Pada PT. Smartfren TelecomTbk. mengalami kenaikan selamaperiode penilitian.total asset turnover ratio tahun 2010 sebesar 0,08x.Pada tahun 2011 mengalami

penurunan sebesar 0,01sehingga nilaitotal asset turn over ratio menjadi0,08x dan menjadi nilai terendahselama periode penelitian. Padatahun 2012 mengalami kenaikansebesar 0,04sehingga nilai total assetturn over ratio menjadi 0,12x. Padatahun 2013 mengalami kenaikansebesar 0,03sehingga nilai total assetturn over ratio menjadi 0,15x. Padatahun 2014 mengalami kenaikansebesar 0,02sehingga nilai total assetturn over ratio menjadi 0,17x danmenjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian.Akan tetapi tahunpenelitian 2010 sampai tahun 2013PT. Smartfren Telecom Tbkmerupakan perusahaan yang nilaitotal asset turn over ratio terendahdibandingkan dengan perusahaantelekomunikasi yang lain yaitu,0,08x tahun 2010, 0,08xtahun 2011,0,12xtahun 2012, 0,15xtahun 2013.

Pada PT. Indosat Tbk.mengalami kenaikan selama periodepenilitian.total asset turn over ratiotahun 2010 sebesar 0,37x danmenjadi nilai terendah selamaperiode penelitian. Pada tahun 2011mengalami kenaikan sebesar0,02sehingga nilai total asset turnover ratio menjadi 0,39x. Pada tahun2012 mengalami penurunan sebesar0,02sehingga nilai total asset turnover ratio menjadi 0,41x. Pada tahun2013 mengalami penurunan sebesar0,03sehingga nilai total asset turnover ratio menjadi 0,44x. Pada tahun2014 mengalami kenaikan sebesar0,01sehingga nilai total asset turnover ratio menjadi 0,45x danmenjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian.

Pada PT. TelekomunikasiIndonesia Tbk. cenderungmengalami kondisi yang fluktuatif,yakni mengalami kenaikan danpenurunan selama periode

penilitian.total asset turn over ratiotahun 2010 sebesar 0,68x. Padatahun 2011 mengalami kenaikansebesar 0,01sehingga nilai total assetturn over ratio menjadi 0,69x danmenjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian. Pada tahun 2012mengalami stagnan sehingga nilaitotal asset turn over ratio menjadi0,69x. Pada tahun 2013 mengalamipenurunan sebesar 0,04sehingga nilaitotal asset turn over ratio menjadi0,65x. Pada tahun 2014 mengalamipenurunan sebesar 0,01sehingga nilaitotal asset turn over ratio menjadi0,64x dan menjadi nilai terendahselama periode penelitian.Akantetapi Pada tahun penelitian 2010sampai tahun 2014PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbkmerupakan perusahaan yang nilaitotal asset turn over ratiotertinggidibandingkan perusahaantelekomunikasi yang lain.RASIO NILAI PASAR1. Earning Per Share

TABEL 4.10Perhitungan Rasio Earning Per

SharePerusahaan Tahun

2010 2011 2012 2013 2014PT. BakrieTelecom 0.35 -27.48

-110.21 -86.50 -93.88

PT. XL Axiata 339.83 332.37 324.34 121.05-

107.48PT. SmartfrenTelecom -38.89 -15.89 -28.74 -39.98 -19.46

PT. Indosat 1.19 1.78 0.69 -5.12 -3.66PT.TelekomunikasiIndonesia 586.54 559.67 669.19 147.42 149.83

Average 177.80 170.09 171.05 27.37 -14.93

Nilai Tertinggi 586.54 559.67 669.19 147.42 149.83

Nilai Terendah -38.89 -27.48-

110.21 -86.50-

107.48

Sumber data diolah:2016Berdasarkan perhitungan

terhadap earning per shareyangditunjukkan pada tabel 4.6 diatasdapat diketahui setiap perusahaanmemiliki perubahaan yaitu

mengalami kenaikan danpenurunan.Pada PT. Bakrie TelecomTbk cenderung mengalami kondisiyang fluktuatif, yakni mengalamikenaikan dan penurunan selamaperiode penelitian.Earning persharetahun 2010 sebesar 0,35 danmenjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian. Pada tahun 2011mengalami penurunan sebesar27,83sehingga nilai earning persharemenjadi -27,48. Pada tahun2012 mengalami penurunan sebesar82,73% sehingga nilai earning persharemenjadi -110,21 dan menjadinilai terendah selama periodepenelitian. Pada tahun 2013mengalami kenaikan sebesar23,71sehingga nilai earning persharemenjadi -86,50. Pada tahun2014 mengalami penurunan sebesar7,38sehingga nilai earning persharemenjadi -93,88. Akan tetapitahun penelitian 2011, dan 2012 PT.Bakrie Telecom Tbk merupakanperusahaan yang nilai earning pershareterendahdibandingkan denganperusahaan telekomunikasi yang lainyaitu, -27,48 terendah di tahun2011,dan -110,21 di tahun 2012.

Pada PT. XL Axiata Tbk.mengalami penurunan selamaperiode penelitian.Earning persharetahun 2010 sebesar 339,83 danmenjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian. Pada tahun 2011mengalami penurunan sebesar7,46sehingga nilai earning persharemenjadi 332,23. Pada tahun2012 mengalami penurunan sebesar8,03sehingga nilai eaearning persharemenjadi 324,21. Pada tahun2013 mengalami penurunan sebesar203,29sehingga nilai earning persharemenjadi 121,05. Pada tahun2014 mengalami penurunan sebesar228,53 sehingga nilai earning persharemenjadi -107,48 dan menjadi

nilai terendah selama periodepenelitian.

Pada PT. Smartfren TelecomTbk. cenderung mengalami kondisiyang fluktuatif, yakni mengalamikenaikan dan penurunan selamaperiode penilitian.Earning persharetahun 2010 sebesar -38,89 danmenjadi nilai tertinggi dah selamaperiode penelitian. Pada tahun 2011mengalami kenaikan sebesar23,00sehingga nilai earning persharemenjadi -15,89. Pada tahun2012 mengalami penurunan sebesar12,85sehingga nilai earning persharemenjadi -28,74. Pada tahun2013 mengalami penurunan sebesar11,24sehingga nilai earning persharemenjadi -39,98. Pada tahun2014 mengalami kenaikan sebesar20,52 sehingga nilai earning persharemenjadi -19,46 dan menjadinilai terendah selama periodepenelitian.Akan tetapi tahunpenelitian 2010PT. SmartfrenTelecom Tbk merupakan perusahaanyang nilai earning per shareterendahdibandingkan dengan perusahaantelekomunikasi yang lain yaitu, -38,89 di tahun 2010.

Pada PT. Indosat Tbk.cenderung mengalami kondisi yangfluktuatif, yakni mengalami kenaikandan penurunan selama periodepenilitian.Earning per sharetahun2010 sebesar 119,10. Pada tahun2011 mengalami kenaikan sebesar59,16 sehingga nilai earning persharemenjadi 178,26 dan menjadinilai tertinggi selama periodepenelitian. Pada tahun 2012mengalami penurunan sebesar109,23sehingga nilai earning persharemenjadi 69,03. Pada tahun2013 mengalami penurunan sebesar581,00 sehingga nilai Eearning persharemenjadi -511,97 dan menjadinilai terendah selama periode

penelitian. Pada tahun 2014mengalami kenaikan sebesar146,527sehingga nilai earning persharemenjadi -365,70.Akan tetapitahun penelitian 2013, dan 2014 PT.Indosat Tbk merupakan perusahaanyang nilai earning per shareterendahdibandingkan dengan perusahaantelekomunikasi yang lain yaitu, -511,97di tahun 2013, dan -365,70 ditahun 2014.

Pada PT. TelekomunikasiIndonesia Tbk. cenderungmengalami kondisi yang fluktuatif,yakni mengalami kenaikan danpenurunan selama periodepenilitian.Earning per sharetahun2010 sebesar 586,54. Pada tahun2011 mengalami penurunan sebesar26,87sehingga nilai earning persharemenjadi 559,67. Pada tahun2012 mengalami kenaikan sebesar109,52 sehingga nilai earning persharemenjadi 669,19 dan menjadinilai tertinggi selama periodepenelitian. Pada tahun 2013mengalami penurunan sebesar521,77sehingga nilai earning persharemenjadi 147,42 dan menjadinilai terendah selama periodepenelitian. Pada tahun 2014mengalami kenaikan sebesar2,41sehingga nilai earning persharemenjadi 149,83.Akan tetapiPada tahun penelitian 2010-2014PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbkmerupakan perusahaan yang nilaiearning per sharetertinggidibandingkan perusahaantelekomunikasi yang lain.2. Price Earning Ratio

TABEL 4.11Perhitungan Price Earning Ratio

PerusahaanTahun

2010 2011 2012 2013 2014PT. BakrieTelecom 670.97 (9.46) (0.45) (0.58) (0.53)

PT. XL Axiata 15.60 12.79 16.96 42.96 45.26

PT. SmartfrenTelecom 0.04 0.09 1.08 0.78 1.59

PT. Indosat 47.86 31.70 93.44 7.91 11.74PT.TelekomunikasiIndonesia 13.55 12.60 13.52 56.30 58.07

Average 149.59 9.51 24.48 18.00 17.89

Nilai Tertinggi 670.97 31.70 93.44 56.30 58.07

Nilai Terendah (0.04) (9.46) (1.08) (7.91) (11.74)

Sumber data diolah:2016Berdasarkan perhitungan

terhadap price earningratioyangditunjukkan pada tabel 4.11 diatasdapat diketahui setiap perusahaanmemiliki perubahaan yaitumengalami kenaikan danpenurunan.Pada PT. Bakrie TelecomTbk cenderung mengalami kondisiyang fluktuatif, yakni mengalamikenaikan dan penurunan selamaperiode penelitian.Priceearningratiotahun 2010 sebesar670,97 dan menjadi nilai tertinggiselama periode penelitian. Padatahun 2011 mengalami penurunansebesar 680,43sehingga nilai priceearningratiomenjadi -9,46danmenjadi nilai terendah selamaperiode penelitian. Pada tahun 2012mengalami kenaikan sebesar -9,01sehingga nilai priceearningratiomenjadi -0,45. Padatahun 2013 mengalami penurunansebesar 0,13sehingga nilai priceearningratiomenjadi -0,58. Padatahun 2014 mengalami kenaikansebesar 0,05sehingga nilai priceearningratiomenjadi -0,53.Akantetapi tahun penelitian 2010, dan2011 sampai 2012 PT. BakrieTelecom Tbk merupakan perusahaanyang nilai price earningratiotertinggidan terendah dibandingkan denganperusahaan telekomunikasi yang lainyaitu 670,97 tertinggi di tahun 2010,dan -9,46 terendah di tahun 2011,dan -0,45 terendah di tahun 2012

Pada PT. XL Axiata Tbk.cenderung mengalami kondisi yang

fluktuatif, yakni mengalami kenaikandan penurunan selama periodepenelitian.Price earningratiotahun2010 sebesar 15,60. Pada tahun 2011mengalami penurunan sebesar2,81sehingga nilai priceearningratiomenjadi 12,79 danmenjadi nilai terendah selamaperiode penelitian. Pada tahun 2012mengalami kenaikan sebesar4,17sehingga nilai priceearningratiomenjadi 16,96. Padatahun 2013 mengalami kenaikansebesar 26,00sehingga nilai priceearningratiomenjadi 42,96. Padatahun 2014 mengalami penurunansebesar 2,30sehingga nilai priceearningratiomenjadi 45,26 danmenjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian.Akan tetapi tahunpenelitian 2013 PT. XL Axiata Tbkmerupakan perusahaan yang nilaiprice earningratio tertinggidibandingkan dengan perusahaantelekomunikasi yang lain yaitu 0,83terendah di tahun 2013.

Pada PT. Smartfren TelecomTbk. cenderung mengalami kondisiyang fluktuatif, yakni mengalamikenaikan dan penurunan selamaperiode penilitian.Priceearningratiotahun 2010 sebesar 0,04dan menjadi nilai terendah selamaperiode penelitian. Pada tahun 2011mengalami kenaikan sebesar0,06sehingga nilai priceearningratiomenjadi 0,09. Padatahun 2012 mengalami kenaikansebesar 0,98sehingga nilai priceearningratiomenjadi 1,08. Padatahun 2013 mengalami penurunansebesar 0,30sehingga nilai priceearningratiomenjadi 0,78. Padatahun 2014 mengalami kenaikansebesar 0,82sehingga nilai priceearningratiomenjadi 1,59danmenjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian.Akan tetapi tahun

penelitian 2010PT. Indosat Tbkmerupakan perusahaan yang nilaiprice earningratioterendahdibandingkan dengan perusahaantelekomunikasi yang lain yaitu, -0,04di tahun 2010.

Pada PT. Indosat Tbk.cenderung mengalami kondisi yangfluktuatif, yakni mengalamipenurunan selama periodepenilitian.Price earningratiotahun2010 sebesar 47,86. Pada tahun 2011mengalami penurunan sebesar16,16sehingga nilai priceearningratiomenjadi 31,70. Padatahun 2012 mengalami kenaikansebesar 61,74sehingga nilai priceearningratiomenjadi 93,44 danmenjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian. Pada tahun 2013mengalami penurunan sebesar101,35sehingga nilai priceearningratiomenjadi -7,91. Padatahun 2014 mengalami penurunansebesar 3,83sehingga nilai priceearningratiomenjadi -11,74 danmenjadi nilai terendah selamaperiode penelitian.Akan tetapi tahunpenelitian 2011, 2012 dan 2013,2014 PT. Indosat Tbk merupakanperusahaan yang nilaipriceearningratiotertinggi dan terendahdibandingkan dengan perusahaantelekomunikasi yang lain yaitu,31,70 tertinggi di tahun 2011, dan93,44 tertinggi di tahun 2012, 7,91terendah di tahun 2013, dan 11,74terendah di tahun 2014.

Pada PT. TelekomunikasiIndonesia Tbk. cenderungmengalami kondisi yang fluktuatif,yakni mengalami kenaikan danpenurunan selama periodepenilitian.Price earningratiotahun2010 sebesar 13,55. Pada tahun 2011mengalami kenaikan sebesar0,95sehingga nilai priceearningratiomenjadi 12,60. Pada

tahun 2012 mengalami penurunansebesar 0,92sehingga nilai priceearningratiomenjadi 13,52 danmenjadi nilai terendah selamaperiode penelitian. Pada tahun 2013mengalami kenaikan sebesar42,78sehingga nilai priceearningratiomenjadi 56,30. Padatahun 2014 mengalami kenaikansebesar 2,40sehingga nilai priceearningratiomenjadi 58,07danmenjadi nilai tertinggi selamaperiode penelitian.Akan tetapi tahunpenelitian 2013, dan 2014 PT.Indosat Tbk merupakan perusahaanyang nilai price earningratiotertinggidibandingkan dengan perusahaantelekomunikasi yang lain yaitu,56,30 di tahun 2013, dan 58,07 ditahun 2014.

KESIMPULAN DAN SARANKesimpulan

Berdasarkan hasil perhitungandan pembahsan denganmenggunakan analsis rasio keuanganpada perusahaan telekomunikasiyang terdaftar di Bursa EfekIndonesia tahun 2010 sampai dengan2014, maka dapat diambilkesimpulan sebagai berikut:1. Dari hasil perhitungan yang

menggunakan analisis rasiolikuiditas menunjukkan bahwaPT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk merupakan perusahaan yangmemiliki kemampuan dalammemenuhi kewajiban jangkapendeknya pada saat jatuh tempoyang jauh lebih baik dariperusahaan telekomunikasiselama periode penelitian sepertiPT. Indosat, Tbk, PT. XL Axiata,Tbk, PT. Bakrie Telecom, Tbk,dan PT. Smartfren Telecom, Tbk.

2. Dari hasil perhitungan yangmenggunakan analisis rasioleverage menunjukkan bahwa

PT. Telekomunikasi Indonesia,Tbk merupakan perusahaan yangmemiliki kemampuan dalammengelola hutang jangka panjangyang jauh lebih baik dariperusahaan telekomunikasiselama periode penelitian sepertiPT. Indosat, Tbk, PT. XL Axiata,Tbk, PT. Bakrie Telecom, Tbk,dan PT. Smartfren Telecom, Tbk.

3. Dilihat dari kemampuanperusahaan dalam mencarikeuntungan yang menggunakananalisis rasio profitabilitasperusahaan PT. TelekomunikasiIndonesia, Tbk mampumemperoleh laba ataukeuntungan yang lebih baik jikadibandingkan dengan perusahaantelekomunikasi selama periodepenelitian seperti PT. Indosat,Tbk, PT. XL Axiata, Tbk, PT.Bakrie Telecom, Tbk, dan PT.Smartfren Telecom, Tbk.

4. Dengan menggunakan analisisrasio pertumbuhan, kinerjaperusahaan PT. XL Axiata, Tbkpada rasio pertumbuhanpenjualan dan PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbkpada rasio pertumbuhan lababersih mampu mempertahankanposisi ekonominya di tengahpertumbuhan perekonomiandibandingkan dengan perusahaantelekomunikasi selama periodepenelitian seperti PT. Indosat,Tbk, PT. Bakrie Telecom, Tbk,dan PT. Smartfren Telecom, Tbk.

5. Dengan menggunakan analisisrasio aktivitas keefektifan sebuahperusahaan dalam menggunakanaktiva terjadi pada PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbkmenunjukkan bahwa penggunaanaktiva atas penjualan berputarsecara baik dibandingkan denganperusahaan telekomunikasi

selama periode penelitian sepertiPT. Indosat, Tbk, PT. XL Axiata,Tbk, PT. Bakrie Telecom, Tbk,dan PT. Smartfren Telecom, Tbk.

6. Kinerja PT. TelekomunikasiIndonesia, Tbk dilihat dariperhitungan menggunakananalisis rasio nilai pasarmenunjukkan bahwa perusahaandapat mengaitkan harga sahamperusahaan dengan labanyasehingga diperoleh nilaiperusahaan yang tinggi. jikadibandingkan dengan perusahaantelekomunikasi selama periodepenelitian seperti PT. Indosat,Tbk, PT. XL Axiata, Tbk, PT.Bakrie Telecom, Tbk, dan PT.Smartfren Telecom, Tbk.

SaranBerdasarkan kesimpulan

yang sudah dikemukakakn diatas,maka penulis ingin memberikansaran yang dapat diajadikan bahanpertimbangan yaitu diantaranya:1. Bagi Pemilik Perusahaan dan

ManajemenHendaknya pemilikperusahaan dan manajemenselalu mempertahankan danmengevaluasi kinerja perusahaandengan menggunakan rasiokeuangan agar dapat menjagakepuasan pihak-pihak yangberkepentingan denganperusahaan khususnya pihakpemegang saham dan krediturselain itu berdasarkan rasio-rasiokeuangan tersebut pemilikperusahaan diharapkan dapatmenetapkan kebijakan-kebijakandi bidang keuangan sehinggadapat menjaga kelangsunganperusahaan dimasa yang akandatang.

2. Bagi investorBagi investor dan calon investoryang ingin mengambil keputusanberinvestasi hendaknya perlu

untuk melakukan analisis yanglebih baik dengan melihatkemampuan perusahaan dariberbagai sudut pandang perlujuga dipertimbangkan prospek-prospek perusahaan. Dengan caramelihat kinerja keuanganperusahaan telekomunikasi yangterdaftar di Bursa Efek Indonesiatahun 2010-2014.

3. Bagi perusahaanBerdasarkan penelitian yangtelah dilakukan dengan kondisiyang ada, masing masingperusahaan telekomunikasi dapatmenerapkan strategi lebih baiklagi yang berguna untukmeningkatkan kinerjaperusahaan. Bagi perusahaanyang masih mempunyai kinerjayang kurang baik untukmemperbaiki kinerjanya menjadilebih baik lagi. Untukmeningkatkan kinerja padaperusahaan dapat dilakukandengan meningkatkan kegiatanoperasional gunamemaksimalkan produktivitasdan penjualan yang dapatmenghasilkan laba.

DAFTAR PUSTAKAAndina Jathu Pranita, 2011,

Analisis Rasio KeuanganUntuk Menilai KinerjaKeuangan PerusahaanAlas Kaki (Footware)yang Terdaftar di BEITahun 2007-2009, SkripsiFakultas Ekonomi danBisnis UniversitasBrawijaya Malang.

Astrid Nuraida Wahyudi, 2010,Evaluasi KinerjaKeuangan PerusahaanTelekomunikasi yangTerdaftar di Bursa EfekIndonesia, Skripsi Fakultas

Ekonomi dan BisnisUniversitas BrawijayaMalang.

Brigham, Eugene F. dan Houston,Joel F. 2010.Dasar-DasarManajemenKeuangan, Edisi Sebelas.Buku 1. Penerbit SalembaEmpat. Jakarta

Irham Fahmi. 2012. Analisis KinerjaKeuangan. Penerbit Alfabeta.Bandung.Harahap, Sofyan Syafri.2010.

Analisis Kritis AtasLaporan Keuangan,CetakanPertama.Penerbit PT. RajaGrafindo Persada. Jakarta.

http://www.accountingdetails.com/accounting_ratios.htm(diaksses tanggal 6 januari2016 jam 22:30)

http://www.bareksa.com/id/text/2015/04/16/3-perusahaan-telekomunikasi-bersaing-ketat-siapa-yang-terbaik-dalam-5-tahun/10173/analysis(diakses tanggal 4 januari2016 jam 10:30)

http://www.dittel.kominfo.go.id/wp-content/uploads/2013/06/36-TAHUN-1999.pdf(diakses tanggal 8 januari2016 jam 14:30)

http://www.marketing.co.id/gamang-masa-depan-cdma/(diakses tanggal 7 januari2016 jam 16:30)

http://www.tekno.kompas.com/read/2015/02/10/14050057/Evolusi.teknologi.seluler.dari.1G.hingga.4G (diaksestanggal 10 januari 2016jam 18:30)

Ikatan Akuntan Indonesia 2012,Standar Akuntansi

Keuangannper 1 juni2012, salemba empat,Jakarta.

Kasmir, 2010.Analisis LaporanKeuangan. PT. Raja GrafindoPersada. JakartaMunawir, S.,2010.Analisis laporan

keuangan, Edisi keempat,cetakan kesebelas.Penerbitliberty. Yogyakarta

Nur Indriantoro dan BambangSupomo, 2009.MetodologiPenelitian Bisnis. EdisiPertama, BPFE-Yogyakarta. Yogyakarta

Rengga Mauretania. 2009. AnalisisRasio Keuangan UntukMengetahui KinerjaPerusahaan Pada PT.Telekomunikasi IndonesiaTbk., Skripsi. ProgramStudi Manajemen,Universitas Brawijaya,Malang

Sekaran, Uma. 2013, MetodologiPenelitian Untuk Bisnis.Edisi Empat, Buku Satu,Alih Bahasa: Kwan MenYon. Jakarta: SalembaEmpat.

Sugiyono, 2008.Statistika UntukPenelitian. CV Alvabeta.Bandung

Weston, J.Fred. Copeland Thomas E.2008. Dasar-DasarManajemen KeuanganJilid I. Erlangga. Jakarta.