perubahan pemahaman siswa kelas xi smak sang timur

150
i PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR YOGYAKARTA MENGENAI GAYA KE ATAS PADA ZAT CAIR MELALUI PEMBELAJARAN DENGAN METODE EKSPERIMEN TERBIMBING SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Parnando Dongoran 021424003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

i

PERUBAHAN PEMAHAMAN

SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR YOGYAKARTA

MENGENAI GAYA KE ATAS PADA ZAT CAIR MELALUI

PEMBELAJARAN DENGAN METODE

EKSPERIMEN TERBIMBING

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Parnando Dongoran

021424003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 2: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

ii

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 3: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

iii

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 4: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya ini untuk :

Tuhan Yesus Kristus

Bunda maria hati kudus

Bapak dan mamak tercinta

Adik – adikku tersayang

siska tersayang

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 5: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 30 September 2008

Penulis

Parnando Dongoran

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 6: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

vi

ABSTRAK

Parnando Dongoran , Perubahan Pemahaman Siswa Kelas XI SMAK Sang Timur Yogyakarta Mengenai Gaya Ke Atas Pada Zat Cair Melalui Pembelajaran Dengan Metode Eksperimen Terbimbing.

Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta (2008). Tujuan penelitian adalah untuk untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran fisika dikelas jika menggunakan metode eksperimen terbimbing pada materi tentang gaya keatas pada zat cair Penelitian ini dilaksanakan di SMAK SANG TIMUR YOGYAKARTA pada bulan Agustus 2008 – September 2008 dengan mengambil 4 orang siswa kelas XI sebagai sampel.

Desain penelitian dalam pengambilan data diawali dengan mengadakan pretest. Dari hasil pretest dipilih 4 orang sebagai sampel yang memiliki miskonsepsi paling banyak serta pemahaman yang kurang. Keempat siswa tersebut diwawancarai untuk mengetahui konsep awal siswa. Setelah diwawancarai, dilakukan pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen terbimbing. Setelah pembelajaran, siswa diberi soal posttest kemudian diwawancarai lagi untuk mengetahui pengetahuan akhir siswa. Soal pretest dan posttest berupa pilihan ganda dengan alasan yang disertai dengan CRI.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pemahaman awal siswa memiliki persentase rata – rata sebesar 25,48% yang berarti sangat kurang(2) miskonsepsi banyak terjadi karena pemahaman siswa sangat kurang (3) setelah pembelajaran pemahaman akhir siswa memiliki persentase rata – rata 77,08% (4) persentase peningkatan perubahan pemahaman 202,52% . metode ekperimen terbimbing dapat digunakan pada materi gaya ke atas pada zat cair sehingga dapat meningkatkan pemahaman siswa.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 7: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

vii

ABSTRACT

Parnando Dongoran, Comprehension Changing of SMAK SANG TIMUR class XI Students About Bouyant Force Through a Study of Guided Experiment Method.

Physics Study Program, Mathematics and Scince of Education Departement, Faculty of Teacher Training and Education, Sanata Dharma University, Yogyakarta (2008)

The aim of this research is to discover the students achievement in learning physics in class while using guided experiment method in bouyant force by liquid material.

This research was done in SMAK Sang Timur Yogyakarta in August 2008 – September 2008 by involving 4 students 11th grade students as samples.

The research design in taking the data is preceded by a pretest. From the pretest result, 4 students are chosen as the samples that are having the higest misconception and less comprehension. Those students are being interviewed to discover the students basic concept after interview, a study using guided experiment method is done. After that, the students are given a posttest, and being interviewed for the second time to discover their final comprehension. The pretest and posttest are multiple choices consisting of reasons that include CRI.

The result shows that (1) students initial understanding has an average percentage for about 25,48%, which mean insufficient (2) misconception frequently occur due to the insufficient students understanding (3) after the study, the students final comprehension is 77,08% (4) the percentage of this increasing comprehension changing is 202,52% guided experiment method can be used for bouyant force by liquid material so that it can increase the students comprehension.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 8: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

viii

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 9: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

viii

KATA PENGANTAR

Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria karena atas berkat –

Nya penelitian yang berjudul ” Perubahan Pemahaman Siswa Kelas XI SMAK

Sang Timur Yogyakarta Mengenai Gaya Ke Atas Pada Zat Cair Melalui

Pembelajaran Dengan Metode Eksperimen Terbimbing” dapat terselesaikan

dengan baik.

Penelitian ini merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di JPMIPA Universitas Sanata Dharma.

Penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik atas kerjasama, bantuan, gagasan,

serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti mengucapkan

terimakasih kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim M.Ed.,Ph.D., selaku dosen pembimbing yang telah

banyak memberikan waktu untuk membimbing dengan penuh kesabaran.

2. Bapak Drs. Domi Savernius, M.Si selaku kaprodi.

3. Ibu Dra. Maslichah Asy’ari M.Pd. selaku dosen pembimbing akademik.

4. Keluarga besar SMAK Sang Timur Yogyakarta, terimakasih untuk semua

bantuan dan kerjasamanya.

5. Dosen–dosen Pendidikan Fisika, terimakasih untuk ilmu yang telah

diberikan kepada saya.

6. Sekretariat FKIP dan JPMIPA untuk segala bantuannya selama saya

menempuh pendidikan.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 10: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

ix

7. Bapak dan mamak yang sampai saat ini selalu bersabar, percaya,

berdoa,saying, dan yang membiayai sehingga saya dapat menyelesaikan

studi ini.

8. Buat Piter dan Trio Yang selalu mendukung abang buat kuliah.

9. Adek Siska yang telah memberikan sayang serta mendukung,

menyemangati, dan membantu abang lebih dari setengah kehidupan Abang

di Yogyakarta.

10. Sahabat terbaik Arga, Eli, Dina, Mief, Alfonsa, Dono, Retno terima kasih

atas semangat yang kalian berikan.

11. Anak – anak kost “Jaswadi Family” terima kasih karena kita menjadi

saudara dalam berbagi.

12. Teman-teman Pendidikan Fisika angkatan 2002, yang telah bekerjasama

dalam menempuh studi di Pendidikan Fisika .

13. Semua pihak yang belum dapat disebutkan.

Peneliti sangat menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, maka

mengharapkan kritik dan saran yang dapat membangun serta menyempurnakan

tulisan ini. Supaya dapat berguna bagi perkembangan pendidikan dan

pembelajaran di sekolah.

Yogyakarta, 25 September 2008

Penyusun

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 11: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .....................................................................................i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .........................................................v

ABSTRAK ....................................................................................................vi

ABSTRACT ..................................................................................................vii

KATA PENGANTAR ...................................................................................viii

DAFTAR ISI .................................................................................................x

DAFTAR TABEL ..........................................................................................xiii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xv

BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1

A. Latar Belakang...................................................................................... 1

B. Dasar Teori............................................................................................3

B.1. Hakekat Konstruktivisme ....................................................... 3

B.2. Konsep dan Konsepsi ............................................................. 4

B.3. Miskonsepsi ............................................................................ 8

B.4. Teori Perubahan Konsep ........................................................13

B.5. Hubungan Teori Perubahan Konsep dan teori

Konstruktivisme ..................................................................... 15

B.6. Pemahaman Konsep ...............................................................16

B.7. Metode Pembelajaran .............................................................20

B.8. Metode Eksperimen Terbimbing ............................................22

B.9. Gaya ke Atas Pada Zat Cair …………………………………25

C. Perumusan Masalah …………………………………………………. 31

D. Tujuan Penelitian ……………………………………………………. 31

E. Manfaat Penelitian …………………………………………………... 31

BAB II METODOLOGI PENELITIAN …………………………………….. 32

A. Jenis Penelitian ……………………………………………………….32

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 12: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

xi

B. Desain Penelitian ……………………………………………………..32

C. Subyek Penelitian …………………………………………………….35

D. Waktu dan Tempat Penelitian ..............................................................35

E. Metode Pengumpulan Data .................................................................. 36

F. Instrumen Penelitian ............................................................................ 37

1. Instrumen Pembelajaran ...........................................................37

2. Instrumen Pengambilan Data ................................................... 38

G. Kualitas Instrumen ............................................................................... 41

H. Metode Analisis data …………………………………………………42

1. Data Pretest dan Posttest ( pemahaman awal dan akhir ) …… 42

2. Data Wawancara …………………………………………….. 43

BAB III DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN ………………... 45

A. Diskripsi penelitian ………………………………………………….. 45

B. Pretest ………………………………………………………………...46

C. Pemahaman Awal Siswa Setelah Wawancara dan Pretest ………….. 55

D. Pembelajaran ………………………………………………………… 56

1. Kegiatan I ……………………………………………………. 56

2. Kegiatan II …………………………………………………... 59

3. Kegiatan III ………………………………………………….. 59

4. Kegiatan IV ………………………………………………….. 61

5. Kegiatan V…………………………………………………… 62

6. Kegiatan VI ………………………………………………….. 64

7. Kegiatan VII ………………………………………………….66

E. Posttest ………………………………………………………………. 67

F. Pemahaman Akhir Siswa Setelah Wawancara II dan Posttest ……….74

1. Pemahaman Gaya ke Atas…………………………………… 74

2. Pemahaman Terapung ..............................................................76

3. Pemahaman Melayang .............................................................76

4. Pemahaman Tenggelam ........................................................... 77

G. Perubahan – Perubahan Pemahaman Setelah Pembelajaran ................ 78

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 13: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

xii

BAB IV PENUTUP ........................................................................................... 80

A. Kesimpulan .......................................................................................... 80

B. Saran ................................................................................................... 80

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 82

LAMPIRAN ........................................................................................................ 84

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 14: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Kisi – Kisi Soal ........................................................................... 38

Tabel 2.2 Keyakinan Jawaban Siswa Berdasarkan Skala CRI ..................... 39

Tabel 2.3 Kriteria Pengelompokan Siswa Berdasarkan CRI ........................ 40

Tabel 2.4 Klasifikasi Pemahaman Siswa Berdasarkan Skor ........................ 43

Tabel 3.1 Persentase Jumlah Skor dan Tingkat Pemahaman Siswa

Berdasarkan Prosentase Skor ...................................................... 48

Tabel 3.2 Persentase Konsep Benar, Kekurangan Pengetahuan dan

Miskonsepsi Berdasarkan Jawaban Siswa dan CRI Dari Data

Pretest ........................................................................................ 49

Tabel 3.3 Jumlah Persentase Jawaban Siswa Pada Saat Pretest Untuk

Setiap Nomor Soal Berdasarkan CRI Pada ................................. 54

Tabel 3.4 Persentase Jumlah Skor dan Tingkat Pemahaman Siswa

Berdasarkan Prosentase Skor pada saat pretest dan posttest ......... 67

Tabel 3.5 Persentase Konsep Benar, Kekurangan Pengetahuan dan

Miskonsepsi Berdasarkan Jawaban Siswa dan CRI Dari Data ...... 69

Tabel 3.6 Jumlah Presentase Jawaban Siswa Untuk Setiap Nomor Soal

Pada Posttest Berdasarkan CRI ................................................... 73

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 15: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Jawaban Kegiatan Siswa ................................................ 84

Lampiran 2 Rancangan Pembelajaran ............................................................ 93

Lampiran 3 Soal pretest dan posttest .............................................................. 99

Lampiran 4 Wawancara I ............................................................................... 109

Lampiran 5 Wawancara II ............................................................................. 119

Lampiran 6 Hasil Pretest berdasarkan Urutan Konsep Tiap – Tiap Nomor Soal

Berdasarkan Jawaban, Alasan, dan CRI ...................................... 131

Lampiran 7 Hasil Posttest berdasarkan Urutan Konsep Tiap – Tiap Nomor Soal

Berdasarkan Jawaban, Alasan, dan CRI ...................................... 133

Lampiran 8 Surat Keterangan Izin Penelitian dari Kampus ............................ 134

Lampiran 9 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Dari Sekolah ....... 135

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 16: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada setiap proses pembelajaran fisika, siswa dituntut untuk dapat

memahami semua konsep – konsep ilmiah karena hal ini merupakan bagian

terpenting dalam proses pembelajaran fisika. Seorang anak dapat dikatakan

berhasil dan paham dalam pembelajaran khususnya pembelajaran fisika apabila

anak tersebut telah menangkap dan memahami suatu konsep fisika pada materi

yang diajarkan. Oleh karena itu, seorang guru harus mampu melihat apakah

konsep – konsep yang diberikan sudah didapat dan dipahami oleh siswa atau

belum sama sekali. Hal ini dimungkinkan sebagai salah satu cara agar

keberhasilan proses pembelajaran dapat dicapai dengan hasil yang maksimal.

Pada kenyataannya proses pembelajaran fisika di sekolah merupakan suatu

hal yang masih dianggap siswa pelajaran yang menyulitkan. Pernyataan dari orang

– orang awam tentang fisika memang benar kenyataannya bahwa fisika sangat

sulit untuk dipelajari. Siswa seringkali dihadapkan pada rumusan – rumusan yang

dianggap menyulitkan siswa tersebut, dan pada kenyataannya siswa hanya

menghafal tanpa memahami konsep – konsep yang berkaitan pada rumusan suatu

materi fisika. Pada kenyataannya jarang sekali siswa yang benar – benar paham

bagaimana fisika disikapi siswa agar lebih gampang dimengerti. Dalam hal ini,

guru sangat berperan penting untuk mengenalkan fisika kepada orang awam dan

siswa bahwa fisika tidak seperti yang mereka bayangkan.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 17: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

2

Usaha-usaha untuk meningkatkan hasil pembelajaran di kelas telah banyak

dilakukan, seperti pengkajian ulang kurikulum yang menghasilkan banyak

kurikulum dalam pengajaran dan pembelajaran, pengadaan sarana dan prasarana

sekolah seperti laboratorium dan buku-buku pelajaran, peningkatan mutu guru

melalui penataran-penataran baik di tingkat daerah maupun di tingkat nasional.

Walaupun demikian, hasil yang dicapai belum memuaskan.

Kartika Budi ( 2001:43) menjelaskan bahwa menurut hakikat fisika

maupun menurut rumusan dalam rumusan dalam GBPP 1994, tujuan

pembelajaran fisika memiliki tiga aspek, yaitu membangun pengetahuan, proses,

dan sikap. Dari ketiga aspek tersebut mengandung makna bahwa proses

pembelajaran harus memberi peluang kepada siswa untuk mengembangkan

keterampilan melakukan proses sains dan sikap sains. Pengetahuan yang berupa

konsep – konsep atau hukum harus diperoleh atau dibangun melalui serangkaian

proses sains tersebut. Selanjutanya kemampuan dalam melakukan proses dan

sikap hanya dapat dibangun melalui pengalaman melakukan serangkaian proses

yang berkesinambungan yang berarti siswa harus terlibat aktif dalam proses

pembelajaran. Oleh karena itu, guru sebagai salah satu penyelenggara

pembelajaran di kelas harus bisa mencari suatu metode pembelajaran yang dapat

mengefektifkan siswa dikelas.

Berdasarkan dari latar belakang dalam pencarian suatu metode yang tepat

dikelas khususnya pada pembelajaran fisika, maka munculah keinginan peneliti

untuk meneliti bagaimana perubahan pemahaman yang didapat oleh siswa tentang

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 18: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

3

gaya ke atas pada zat cair bila pada proses pembelajaran diterapkan sebuah

metode pembelajaran yaitu metode eksperimen terbimbing.

B. DASAR TEORI

B.1. Hakekat Konstruktivisme.

Konstruktivisme bukan merupakan satu teori yang baru dalam bidang

pendidikan. Pengaruh konstruktivisme dalam era teknologi komunikasi ini

semakin kuat. Teori ini bertitik tolak dari pandangan behaviorism yang mengkaji

perubahan tingkah laku sehingga kepada kognitivism yang mengkaji tentang cara

manusia belajar dan memperoleh pengetahuan yang menekankan perwakilan

mental.

Menurut Von Glasersfeld (dalam Suparno, 1997:21) bahwa

konstruktivisme adalah salah satu filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa

pengetahuan siswa adalah konstruksi atau pembentukan dari diri siswa sendiri, ia

menegaskan bahwa pengetahuan bukan suatu tiruan dari kenyataan.

Belajar, menurut haikikat konstruktivis adalah suatu perubahan

konseptual, yang dapat berupa pengkonstruksian ide baru atau merekonstruksi ide

yang sudah ada sebelumnya. Menurut konstruktivis ketika siswa masuk ke kelas

untuk menerima pelajaran, siswa tidak dengan kepala kosong yang siap diisi

dengan berbagai macam pengetahuan oleh guru. Sebenarnya para siswa telah

membawa pengetahuan awal yang diistilahkan oleh para konstruktivist dengan

gagasan/pikiran siswa. Pengetahuan awal tersebut diperoleh siswa dari interaksi

dengan lingkungannya. Pengetahuan ini dipengaruhi oleh bahasa, budaya,

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 19: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

4

lingkungan fisik, orang tua, teman sebaya dan masyarakat sekitarnya.

Pengetahuan awal ini dapat mempermudah siswa dalam menerima pelajaran

selanjutnya, tetapi dapat pula mempersulit siswa. Karena itu guru harus

mengetahui terlebih dahulu pengetahuan awal siswa mengenai konsep pelajaran

yang akan diajarkan. Guru hendaknya menciptakan kegiatan dalam pembelajaran

yang dapat mengubah pengetahuan awal siswa yang belum sesuai dengan konsep

pelajaran yang sedang dipelajari atau menyempurnakan konsep awal yang kurang

lengkap. Oleh karena itu, diperlukan suatu pendekatan mengajar yang memenuhi

syarat tersebut.

Pembelajaran yang konstruktivitis tersebut adalah pembelajaran dimana

siswa membangun sendiri pengetahuannya melalui serangkaian interaksi dengan

guru, teman, dan lingkungannya. Prinsip – prinsip kontruktivisme dalam

pembelajaran antara lain adalah :

1. Pengetahuan dibangun oleh siswa secara aktif.

2. Tekanan dalam proses pembelajaran terletak pada siswa

3. Mengajar adalah membantu siswa mengajar.

4. Tekanan pada proses belajar lebih pada proses bukan pada hasil.

5. Kurikulum menekankan partisipasi siswa.

6. Guru adalah fasilitator.

B.2. Konsep dan Konsepsi.

Konsep menurut Rosser yang dikutip oleh Ratna W konsep adalah suatu

abstraksi yang mewakili satu kelas obyek-obyek, kejadian-kejadian, kegiatan-

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 20: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

5

kegiatan, atau hubungan-hubungan, yang mempunyai atribut-atribut yang sama

(http://www.homepagez.com/jombang/skripsi.htm, September 2007). Van den

Berg (1991:8 ) menyatakan konsep didefenisikan sebagai abstraksi dari ciri-ciri

sesuatu yang mempermudah komunikasi antar manusia dan yang memungkinkan

manusia berfikir. Tafsiran atau pengertian seseorang terhadap suatu konsep

disebut dengan konsepsi

Setiap konsep tidak berdiri sendiri, melainkan setiap konsep berhubungan

dengan konsep lain, misalnya getaran berhubungan dengan perioda, frekuensi, dan

sebagainya. Semua konsep tersebut bersama-sama membentuk semacam jaringan

pengetahuan dalam kepala manusia. Semakin lengkap jaringan konsep getaran

tersebut dalam struktur kognitif seseorang semakin besar kemungkinannya dapat

menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan getaran.

Vygotsky mengatakan seperti yang dikutip oleh Suparno ( 2005:94) bahwa

konsep sendiri terdiri atas 2 jenis konsep, yaitu:

1. Konsep spontan

Konsep spontan adalah konsep yang dipunyai siswa karena pergaulannya

setiap hari pada situasi tertentu tanpa struktural sistematik

2. Konsep saintifik.

Konsep saintifik adalah konsep yang didapat dibangku sekolah yang

diterimna secara sistematik struktural.

Kedua konsep ini saling mempengaruhi. Pada prosesnya kedua konsep

saling memiliki ketertarikan. Dalam proses pembelajaran konsep spontan perlahan

– lahan akan dirubah menjadi konsep saintifik dan sebaliknya konsep saintifik

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 21: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

6

akan membatu konsep spontan sesoran untuk dirubah menjadi lebih maju dan

lebih lengkap.

Setiap anak yang datang ke kelas untuk mempelajari IPA dapat

mempunyai konsepsi awal atau penafsiran terhadap fenomena-fenomena yang

sedang dipelajari. Konsepsi atau penafsiran tersebut merupakan hasil dari

pengalamannya sehari-hari pada berbagai aspek kehidupannya misalnya melalui

pembicaraan dengan orang-orang yang ada di sekelilingnya, dan melalui media

(seperti surat kabar, TV radio dan sebagainya).

Menurut Driver (http://www.homepagez.com/jombang/skripsi.htm,

September 2007) bila dua orang siswa mengamati benda yang bergetar, kemudian

mereka ditanya apa yang dimaksud dengan getaran, maka komentar mereka

kemungkinan besar berbeda. Hal ini terjadi karena perbedaan konsepsi awal yang

digunakan oleh masing – masing anak dalam menanggapi objek yang sedang

mereka amati. Dalam kenyataannya konsepsi awal siswa ini sulit untuk di rubah

dan dapat menghambat pemahaman belajar. Karena itu perlu diperhatikan dengan

sungguh-sungguh dalam pembelajaran agar anak dapat mengembangkan

konsepsinya ke arah konsepsi yang ilmiah.

Agar konsepsi anak dapat berubah dan berkembang dalam pikirannya

menuju konsepsi yang ilmiah, maka ada empat kondisi yang harus terpenuhi,

khususnya dalam pembelajaran yakni sebagai berikut:

1. Ketidakpuasan (dissatisfaction) yaitu kondisi yang menyebabkan siswa

merasa tidak puas terhadap konsepsi awal/gagasannya.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 22: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

7

2. Pemahaman minimal (minimal understanding or intelligible) yaitu

kondisi yang mengarahkan pemahaman minimal siswa terhadap konsep

yang sedang dipelajari.

3. Kemasukakalan awal (initial plausibility), kondisi yang memungkinkan

konsep yang sedang dipelajari dapat diterima oleh akal siswa.

4. Kebermaknaan, yaitu kondisi yang dapat menimbulkan rasa

kebermaknaan dalam diri siswa terhadap konsep yang sedang dipelajari.

Driver mengemukakan bahwa strategi untuk menciptakan kondisi-kondisi

tersebut yaitu (http://www.homepagez.com/jombang/skripsi.htm, September 2007)

1. Mengungkap gagasan siswa dengan cara diskusi dalam kelompok kecil

atau seluruh kelas, meminta siswa menggambarkan, menulis idenya

tentang situasi atau fenomena yang diamatinya.

2. Mengamati suatu kejadian aneh yang dapat menimbulkan konflik

konseptual dalam pemikiran siswa sehingga mendorong mereka untuk

mengubah konsepsinya.

3. Menggunakan pertanyaan menggali untuk menggali gagasan-gagasan

siswa sehingga mereka dapat berfikir lebih logis dan ilmiah.

4. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menguji/ memeriksa

keterpakaian hasil-hasil kegiatannya pada situasi yang baru, agar mereka

yakin bahwa gagasan atau konsepsi baru yang dipelajarinya lebih

berguna

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 23: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

8

B.3. Miskonsepsi.

Dalam banyak pegalaman pembelajaran di bidang fisika seringkali

ditemukan adanya miskonsepsi. Miskonsepsi ini biasanya terkandung dalam

konsep spontan seseorang. Hal ini tidak dapat dihindarkan dan dapat dimengerti

karena konsep tersebut didapat secara spontan dari pengalaman sebelum

mendapatkan pelajaran formal dari sekolah.

Secara filosofis terjadinya miskonsepsi pada siswa dapat dijelaskan

dengan filsafat konstruktivisme. Suparno menyatakan bahwa pengetahuan itu

dibentuk oleh siswa sendiri dalam kontak dengan lingkungan, tantangan, dan

bahan yang dipelajari. Mereka mengonstruksi sendiri hal – hal yang berkaitan

dengan konsepsinya sejak awal yang disebut sebagai pengetahuan awal siswa.

Tetapi menurut para pakar, pengetahuan awal yang dimiliki siswa tersebut sering

kali tidak sesuai dan ini akan menjadi suatu miskonsepsi ( Suparno, 2005 ).

Miskonsepsi menurut para ahli yang dikutip oleh Suparno( 2005 : 4) :

1. Flower ( 1987 ) mengatakan miskonsepsi sebagai pengertian yang tidak

akurat akan konsep, penggunaan konsep yang salah,klasifikasi contoh

yang salah, kekacauan konsep – konsep yang berbeda, dan hubungan

hirarkis konsep – konsep yang tidak benar.

2. Novak ( 1984 ) mendefenisikan miskonsepsi sebagai inerpretasi konsep

– konsep dalam suatu pernyataan yang tidak dapat diterima.

3. Feldsine ( 1987 ) menemukan bahwa miskonsepsi adalah suatu

kesalahan dan hubungan yang tidak benar antar konsep – konsep.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 24: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

9

4. Brown ( 1989;1992) menjelaskan bahwa miskonsepsi sebagai suatu

pandangan yang naif dan mendefenisikannya sebagai suatu gagasan yang

tidak sesuai dengan pengertian ilmiah yang diterima pada saat sekarang.

Menurut Berg ( 1991 ) bahwa tidak semua pemahaman siswa itu salah

meskipun konsepsi siswa tersebut berbeda dengan konsepsi fisikawan. Jika

konsepsi siswa sama dengan konsepsi fisikawan yang disederhanakan, maka

kosepsi siswa tersebut tidak dapat dikatakan salah. Hanya konsepsi siswa yang

bertentangan konsepsi para pakar fisika saja yang dikatakan miskonsepsi.

Menurut Jean Piaget yang dikutip oleh Masril & Nur Asma (2002) jika

proses asimilasi dan proses akomodasi dalam individu terjadi tidak dalam kondisi

keseimbangan mental dapat menimbulkan kesulitan dalam pembentukan konsep

dan kemungkinan dapat menimbulkan miskonsepsi.

Sumber-sumber penyebab terjadinya miskonsepsi pada siswa ada empat

kemungkinan. Adapun kemungkinan sumber miskonsepsi yaitu: (1) guru (dosen),

(2) proses belajar mengajar, (3) siswa (mahasiswa), dan (4) buku pegangan.

1. Guru atau dosen.

Miskonsepsi dapat terjadi dikarenakan guru tidak mengerti bahan

ajaran yang diajarkan dikelas. Arons ( 1981 ) dan Iona ( 1987 ) seperti

yang dikutip oleh Suparno (2005:42) mengatakan bahwa dalam fisika

sendiri, guru fisika seringkali tidak memahami konsep fisika dengan

baik sehingga salah pengertian ini diteruskan kepada siswa. Menurut

Arons miskonsepsi jarang sekali terungkap. Ini disebabkan karena siswa

sendiri jarang mengungkapkan miskonsepsi mereka kepada guru. Cukup

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 25: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

10

banyak guru yang tidak memberikan kesempatan kepada siswanya untuk

mengungkapkan gagasan dan pandangan mereka. Beberapa guru juga

jarang berdiskusi dan bertanya kepada siswa untuk menyatakan

pengertian fisika mereka dengan kata – kata mereka sendiri. Selain itu,

guru juga sering menyederhanakan penjelasan kepada siswa.dengan

maksud untuk mempermudah. Tanpa disadari oleh guru unsur yang

penting pada pelajaran menjadi hilang. Akibatnya siswa salah

menangkap inti bahan.

2. Proses belajar mengajar

Beberapa metode proses mengajar yang digunakan oleh guru

sering hanya menekankan dari satu segi saja dari konsep yang diajari.

Meskipun membantu siswa mengungkap bahan ternyata setiap metode

dapat memunculkan miskonsepsi. Misalkan, pada metode ceramah

seringkali seorang guru tidak memberi kesempatan siswanya untuk

mengungkap gagasannya. Siswa – siswa tidak mempunyai wahana untuk

mengecek apakah konsep yang mereka dapatkan sudah benar atau tidak.

Ini hanya merupakan salah satu contoh metode yang dapat mengasilkan

miskonsepsi pada siswa jika guru tidak dapat menyikapinya dengan

benar.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 26: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

11

3. Siswa atau mahasiswa.

Miskonsepsi yang paling banyak berasal dari diri siswa sendiri.

Miskonsepsi yang berasal dari siswa antara lain : (a).konsepsi awal

siswa.(b). pemikiran asosiatif (c) pemikiran humanistik (d) penalaran

siswa yang tidak lengkap (e) kemampuan siswa (f) minat belajar siswa.

4. Buku pegangan.

Iona (1987) dan Renner (1990) mengatakan bahwa beberapa

miskonsepsi dating dari buku teks. Anderson ( 1990 ) dalam Wandersee

yang dikutip oleh Suparno (2005:45) menemukan bahawa diagram dan

gambar dalam buku teks yang kurang tepat dapat menjadi salah satu

sebab adanya miskonsepsi siswa. Cukup banyak siswa mempunyai

miskonsepsi karena mereka tidak tahu bagaimana mereka membaca dan

belajar dari buku fisika. Mereka membaca buku fisika tanpa memahami

konsep – konsep yang ada.

Dari kemungkinan – kemungkinan itu menurut Clement (1987), jenis

miskonsepsi yang paling banyak terjadi adalah bukan pada pengertian yang salah

selama proses belajar mengajar, tetapi suatu konsepsi awal (prakonsepsi) yang

dibawa siswa ke kelas formal.

Menurut Katu ( 2000 ) seperti yang dikutip oleh Masril dan Nur Asma

untuk mendeteksi miskonsepsi dapat dilakukan dengan beberapa cara :

1. Memberi tes diagnosa pada awal perkuliahan atau pada setiap akhir

suatu pembahasan. Bentuknya dapat berupa tes obyektif pilihan ganda

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 27: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

12

atau bentuk lain seperti menggambarkan diagram fisis atau vektoris,

grafik, atau penjelasan dengan kata – kata.

2. Dengan memberikan tugas – tugas terstruktur misalnya tugas mandiri

atau tuagas kelompok sebagai tugas akhir pengajaran atau tugas

pekerjaan rumah.

3. Dengan memberikan pertanyaan terbuka, pertanyaan terbalik (reverse

question) atau pertanyaan yang kaya konteks (context-rich problem).

4. Dengan mengoreksi langkah-langkah yang digunakan siswa atau

mahasiswa dalam menyelesaikan soal-soal esai.

5. Dengan mengajukan pertanyaan – pertanyaan terbuka secara lisan

kepada siswa atau mahasiswa.

6. Dengan mewawancarai misalnya dengan menggunakan kartu

pertanyaan.

Miskonsepsi pada siswa hanya dapat diremidiasi dan berusaha agar

kesalahan – kesalahan yang sama dapat dihindari atau dikurangi bila diketahui

secara tepat miskonsepsinya. Oleh karena itu sangat penting untuk melakukan

deteksi miskonsepsi. Menurut Kartika Budi (1992:127) salah konsepsi dapat di

deteksi dengan cara:

1. Hakikat atau makna suatu konsep difahami dengan baik dan dinyatakan

dengan jelas.

2. Berdasarkan pemahaman yang benar tersebut dicari kemungkinan

kemungkinan salah konsepsi yang dapat terjadi.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 28: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

13

3. Berdasarkan kemungkinan salah konsepsi yang terjadi, disusun soal

(dapat berbentuk uraian bebas, isian singkat, maupun pilihan ganda)

yang memungkinkan kesalahan konsepsi dapat terdeteksi.

4. Setelah tes dilaksanakan (dapat secara lisan ataupun tertulis), hasil

dianalisis

untuk mengetahui secara tepat kesalahan-kesalahan yang sungguh

terjadi.

Penyebab dari resistennya sebuah miskonsepsi karena setiap orang

membangun pengetahuan persis dengan pengalamannya. Sekali kita telah

membangun pengetahuan, maka tidak mudah untuk memberi tahu bahwa hal

tersebut salah dengan jalan hanya memberi tahu untuk mengubah miskonsepsi itu.

Jadi cara untuk mengubah miskonsepsi adalah dengan jalan mengkonstruksi

konsep baru yang lebih cocok untuk menjelaskan pengalaman kita

B.4. Teori Perubahan Konsep.

Dalam proses pembelajaran ada dua proses yaitu proses asimilasi dan

proses akomodasi ( Posner dkk., 1982 ; dikutip oleh Suparno, 2005 : 87 ). Pada

proses asimilasi siswa menggunakan konsep yang telah ada untuk menghadapi

gejala baru dengan suatu perubahan kecil yang berupa penyesuaian. Sedangkan

pada proses akomodasi, siswa harus mengganti atau mengubah konsep – konsep

pokok mereka yang lama karena sudah tidak cocok lagi.

Posner dkk (Suparno, 1996:167) menerangkan bahwa agar terjdi proses

akomodasi diperlukan keadaan tertentu, yaitu :

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 29: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

14

1. Harus ada ketidakpuasan terhadap konsep yang ada. Siswa mengubah

konsep mereka jika mereka percaya konsep yang telah mereka punyai

tidak dapat lagi digunakan dalam menghadapi situasi, pengalaman atau

gejala baru

2. Konsep yang baru harus dapat dimengerti, rasional, dan dapat

memecahkan persoalan atau fenomena yang baru.

3. Konsep yang baru harus masuk akal, dapat memecahkan dan menjawab

persoalan yang terdahulu, dan juga konsisten dengan teori-teori atau

pengetahuan yang sudah ada sebelumnya.

4. Konsep baru harus berdaya guna bagi perkembangan penelitian dan

penemuan yang baru.

Posner juga menjelaskan bahwa sumber ketidakpuasan terhadap konsep

yang telah ada disebut sebagai keadaan anomali. Hal ini dapat terjadi bila siswa

tidak dapat mengasimilasikan sesuatu atau tidak dapat memahami sesuatu. Untuk

mengembangkan teori perubahan konsep, para peneliti selalu menyajikan data

anomali atau data yang diperoleh melalui eksperimen atau pengalaman yang

memberikan data – data yang berlawanan dengan prediksi siswa atau pengertian

siswa.

Carey (dalam Suparno, 2007 : 51) memberikan uraian tentang perubahan

konsep ( restrukturisasi ), yaitu :

1. Restrukturisasi kuat ( mengubah konsep ).

Untuk dapat membuat restrukturisasi kuat perlu metode pengajaran

yang dapat mengubah konsep. Disini konsep siswa dirubah secara total

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 30: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

15

menjadi konsep yang berlainan. Strategi yang membuat

ketidakseimbangan dalam pikiran siswa akan mudah menyebabkan

perubahan konsep. Resturukturisasi kuat juga sesuai dengan istilah

akomodasi dari posner.

2. Restrukturisasi lemah ( tidak mengubah konsep ).

Dalam restrukturisasi lemah, konsep awal yang dimiliki siswa

tidak dapat dirubah secara total tetapi hanya disesuaikan. Resturukturisasi

lemah juga sesuai dengan istilah asimilasi dari posner.

B.5. Hubungan Teori Perubahan Konsep dan teori konstruktivisme.

Menurut Suparno (1997) pengetahuan siswa tidak diperoleh dalam sekali

jadi, melainkan merupakan suatu proses perkembangan yang terus-menerus.

Dalam perkembangan itu ada yang mengalami perubahan besar dengan mengubah

konsep lama melalui akomodasi, ada pula yang hanya mengembangkan dan

memperluas konsep yang sudah ada melalui asimilasi. Proses perubahan terjadi

bila siswa aktif berinteraksi dengan lingkungannya.

Menurut Suparno ( 1997 : 53 ), semua teori perubahan konsep ini

dipengaruhi oleh filsafat konstruktivisme yaitu filsafat pengetahuan yang

menekankan bahwa pengetahuan siswa adalah konstruksi atau pembentukan dari

diri siswa sendiri, ia menegaskan bahwa pengetahuan bukan suatu tiruan dari

kenyataan.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 31: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

16

Dalam konstruktivisme sangat ditekankan bahwa pengetahuan dibentuk

oleh siswa yang sedang belajar dan juga untuk membantu kita melihat bagaimana

siswa membentuk pengetahuan yang tidak tepat, sedangkan teori perubahan

konsep menjelaskan bahwa siswa akan mengalami perubahan konsep yang terus –

menerus serta dapat membantu kita mengapa siswa dapat slah memahami suatu

konsep. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa konstrukstivisme dan teori

perubahan konsep memberikan pengertian bahwa setiap siswa dapat membentuk

pengertian yang berbeda dengan pengertian para ilmuwan. Namun pengertian

yang berbeda tersebut bukanlah akhir perkembangan, karena setiap saat siswa

masih dapat mengubah pemahamannya sehingga lebih sesuai dengan pemahaman

ilmuwan. “salah pengertian” dalam memahami sesuatu, menurut teori

konstruktivisme dan teori perubahan konsep, bukanlah akhir segala-galanya,

melainkan awal untuk perkembangan yang lebih baik (Suparno, 1997:51).

B.6. Pemahaman Konsep.

Pemahaman adalah suatu bentuk pengertian yang menyebabkan seseorang

mengetahui apa yang sedang dibicarakan. Seseorang dikatakan dapat memahami

apabila ia dapat menjelaskan suatu situasi, menafsirkan grafik, mengubah hukum

kedalam persamaan matematis, mengubah persamaan matematis kedalam

kalimat, dan menafsirkan tabel Sehingga pemahaman konsep dapat didefinisikan

sebagai bentuk pengertian terhadap suatu gambaran atau abstraksi tentang situasi-

situasi atau ciri-ciri yang memiliki ciri khas yang terwakili dalam setiap budaya

oleh suatu benda atau simbol.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 32: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

17

Pada tahun 1976, dengan diilhami pemikiran dari Stieg Melin-Olsen,

Richard Skemp mengajukan gagasannya tentang tingkatan-tingkatan pemahaman

(the levels of understanding) siswa pada pembelajaran matematika. Skemp

(Skemp dalam Wahyudi, 1999) membedakan tingkatan pemahaman siswa

terhadap matematika menjadi dua.

1. Tingkatan pemahaman pertama (instructional understanding). Pada

tingkat instructional understanding atau pemahaman instruksional ini

siswa baru berada pada tahap tahu atau hafal suatu rumus dan dapat

menggunakannya untuk menyelesaikan suatu soal dalam matematika atau

sains, tetapi siswa belum atau tidak tahu mengapa rumus tersebut dapat

digunakan. Siswa pada tahapan ini juga belum atau tidak bisa menerapkan

rumus tersebut pada keadaan baru yang berkaitan.

2. Tingkatan pemahaman kedua (relational understanding). Pada tingkat

relational understanding atau tingkat pemahaman relasional Pada tahapan

tingkatan ini, menurut Skemp, siswa tidak hanya sekedar tahu dan hafal

tentang suatu rumus, tetapi dia juga tahu bagaimana dan mengapa rumus

itu dapat digunakan. Pada tahapan ini siswa dapat menggunakan rumus

untuk menyelesaikan masalah-masalah yang terkait pada situasi lain.

Toulmin menyebutkan bahwa bagian terpenting dalam pemahaman siswa

adalah perkembangan konsepnya yang evolutif, terus berubah pelan-pelan dan

bukan konsep konsep yang telah baku, prosedur yang stereotip, atau konsep yang

tidak dapat diubah. Dalam perkembangan konsep, siswa mengubah gagasannya

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 33: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

18

lebih maju. Rasionalitas siswa justru terletak pada bagaimana siswa mengubah

konsep, prosedur, dan gagasannya untuk semakin maju (Suparno, 2005:85).

Seperti yang diungkapkan oleh Kartika Budi (1992) dalam artikelnya yang

berjudul “Pemahaman Konsep Gaya dan Beberapa Salah Konsepsi yang Terjadi”,

fisika pada hakekatnya merupakan akumulasi hasil keilmuan berupa konsep-

konsep fisis, prinsip, hukum dan teori yang diperoleh melalui proses keilmuan,

dan sikap keilmuan. Sehingga memfasilitasi siswa, yang dapat diartikan sebagai

proses siswa membangun konsep, hukum, dan teori. Bila hal ini dilakukan, maka

tujuan yang harus dicapai siswa dalam belajar fisika supaya dapat memahami

konsep adalah dengan melakukan proses keilmuan dan memilih sikap keilmuan

yang diperlukan dalam melakukan proses tersebut.

Selain itu Kartika Budi dalam artikelnya yang berjudul “Konsep:

Pembentukkan dan Penanamannya“ mengatakan bahwa pemahaman konsep

merupakan dasar dari pemahaman prinsip dan teori, artinya untuk dapat

memahami prinsip dan teori harus dipahami terlebih dahulu konsep-konsep yang

menyusun prinsip dan teori yang bersangkutan. Berdasarkan hal ini maka

pemahaman konsep memegang peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar

dapat dimengerti dan diterima sejauh tidak mengabaikan aspek-aspek lain.

Sedangkan menurut Suparno (2005:94 ) proses pembelajaran fisika yang

benar sebaiknya selalu mengembangkan perubahan konsep yang signifikan.

Perubahan ini dimaksudkan agar siswa dapat memperluas konsepnya agar

pemahamannya terhadap suatu konsep dapat berkembang, dari konsep yang

belum lengkap menjadi lebih lengkap, dari konsep yang belum sempurna menjadi

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 34: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

19

lebih sempurna. Selain itu, pemahaman konsep siswa yang setiap harinya

berkembang dapat membantu siswa membenarkan konsep yang salah menjadi

benar sesuai dengan para ahli fisika.

Menurut Kartika Budi (1992:114), untuk dapat memutuskan apakah siswa

memahami kosep atau tidak, diperlukan kriteria atau indikator-indikator yang

dapat menunjukkan pemahaman tersebut. Beberapa indikator yang menunjukkan

pemahaman siswa akan suatu konsep, antara lain :

1. Dapat menyatakan pengertian konsep dalam bentuk definisi menggunakan

kalimat sendiri.

2. Dapat menjelaskan makna dari konsep bersangkutan kepada orang lain

3. Dapat menganalisis hubungan antara konsep dalam suatu hukum

4. Dapat menerapkan konsep untuk (a) menganalisis dan menjelaskan gejala-

gejala alam, (b) untuk memecahkan masalah fisika baik secara teoritis

maupun secara praktis, (c) memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang

bakal terjadi pada suatu sistem bila kondisi tertentu dipenuhi.

5. Dapat mempelajari konsep lain yang berkaitan dengan lebih cepat

6. Dapat membedakan konsep yang satu dengan konsep lain yang saling

berkaitan

7. Dapat membedakan konsepsi yang benar dengan konsepsi yang salah, dan

dapat membuat peta konsep dari konsep-konsep yang ada dalam suatu

pokok bahasan.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 35: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

20

B.7. Metode Pembelajaran.

Dalam situasi pembelajaran, guru harus benar-benar memperhatikan

metode mengajar yang akan dipergunakan. Hal ini sering kali mengalami

hambatan karena guru sudah terbiasa dengan metode yang lazim digunakan.

Padahal kurikulum terbaik atau suatu silabus sempurna, tidak akan ada

manfaatnya bila tidak dihidupi dan diimbangi oleh metode mengajar yang tepat.

Mengajar bukan hanya asal menyampaikan bahan pelajaran pada siswa,

melainkan justru terletak pada bagaimana suatu bahan pelajaran disajikan, jadi

dalam hal ini metode mengajar mana yang digunakan itu menjadi suatu

pertimbangan oleh guru dalam mengajar.

Hal ini benar-benar menuntut keluwesan dan kelincahan dari guru

bersangkutan, guru harus dapat menguasai, memahami, dan menggunakan

beberapa metode mengajar. Mengenai penggunaan suatu metode mengajar

gurulah yang bertanggunggung jawab karena gurulah yang berhadapan dengan

siswa secara langsung dan mengetahui situasi kelas sebenarnya yang dihadapi.

Tanpa metode mengajar yang tepat proses pembelajaran akan sia-sia belaka.

Benar dikatakan bahwa guru tidak mungkin membuat siswa pintar apabila siswa

tersebut tidak mau belajar tekun. Tetapi metode mengajar mana yang akan

digunakan untuk menyajikan materi tetap menjadi tanggung jawab seorang guru.

Dengan demikian jelas bahwa guru harus dapat menguasai berbagai metode

mengajar.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 36: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

21

Di dalam menggunakan satu atau beberapa metode, harus diperhatikan

syarat-syarat sebagai berikut.

1. Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat membangkitkan motif,

minat, atau gairah belajar siswa.

2. Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat menjamin

perkembangan kegiatan kepribadian siswa.

3. Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat memberikan kesempatan

bagi ekspresi yang kreatif dari kepribadian siswa.

4. Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat merangsang keinginan

siswa untuk belajar lebih lanjut, melakukan eksplorasi dan inovasi

(pembaharuan).

5. Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat mendidik siswa dalam

berbagai teknik belajar sendiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui

usaha pribadi.

6. Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat meniadakan penyajian

yang bersifat verbalistis dan menggantinya dengan pengalaman atau

situasi yang nyata dan bertujuan.

7. Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat menanamkan dan

mengembangkan nilai-nilai dan sikap-sikap utama yang diharapkan dalam

kebiasaan cara bekerja yang baik dalam kehidupan sehari-hari.

8. Metode mengajar yang dipergunakan harus dapat membimbing siswa yang

pada akhirnya mampu berdiri sendiri atas tanggung jawab sendiri.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 37: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

22

B.8. Metode eksperimen terbimbing.

Menurut Sujanti (1999), eksperimen adalah suatu kegiatan menggunakan

alat – alat sains dengan tujuan untuk mengetahui sesuatu yang baru (setidak-

tidaknya bagi orang itu sendiri, meskipun tidak baru lagi bagi orang lain) atau

untuk mengetahui apa yang tejadi kalau diadakan suatu proses tertentu.

Sedangkan menurut Rohandi (1998) eksperimen merupakan percobaan yang

dilakukan untuk memperoleh data sehingga proses analisis dan kesimpulannya

dapat berlangsung.

Ada dua bentuk metode eksperimen, yaitu: eksperimen bebas dan

eksperimen terbimbing. Eksperimen bebas adalah suatu metode pembelajaran

dimana seseorang bebas untuk melakukan atau mengembangkan hal-hal yang

berhubungan dengan percobaan. Eksperimen bebas biasa dilakukan oleh para

ilmuwan yang bertujuan untuk membuktikan pemikiran mereka. Bisa terjadi pada

eksperimen bebas ini para ilmuwan tidak dapat membuktikan pemikiran mereka

tetapi justru memperoleh pengetahuan baru, yang pada mulanya tidak mereka

duga sama sekali. Eksperimen bebas ini tidak biasa dilakukan oleh para siswa

dalam pembelajaran.

Eksperimen terbimbing adalah suatu metode pembelajaran dimana siswa

melakukan percobaan peralatan sains dengan bimbingan seorang guru. Dalam hal

ini seorang guru selain bertugas membimbing siswa dalam melakukan setiap

langkah-langkah percobaan, guru juga bertugas mengembangkan dan mengajukan

pertanyaan penyelidikan, menimbulkan tanggapan, mencari penjelasan lebih

lanjut, dan membantu siswa mencapai kesimpulan atas dasar bukti yang mendasar

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 38: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

23

(Wenning, 2005:5 ) Metode eksperimen terbimbing menempatkan guru sebagai

fasilitator. Metode ini lebih cocok untuk sains karena ilmu pengetahuan alam

adalah ilmu yang eksperimental, artinya kebenaran teori IPA selalu diuji dengan

percobaan (Euwe Van den Berg, 1991:1). Metode eksperimen terbimbing

berfungsi sebagai suatu cara untuk memperoleh pengetahuan/keterampilan dengan

mencoba, berbuat atau melakukan sesuatu, sehingga aktivitas siswa lebih banyak

pada mempraktekkan sesuatu yang diamati.

Beberapa keunggulan pembelajaran dengan metode eksperimen

terbimbing menurut antara lain:

(1) Siswa secara aktif terlibat mengumpulkan fakta, informasi, atau data yang

diperlukannya melalui percobaan yang dilakukan.

(2) Siswa memperoleh kesempatan untuk mebuktikan kebenaran teoritis secara

empiris melalui eksperimen, sehingga siswa terlatih membuktikan ilmu secara

ilmiah.

(3) Siswa berkesempatan untuk melaksanakan prosedur metode ilmiah dalam

rangka menguji kebenaran hipotesis.

Metode eksperimen terbimbing juga memiliki kelemahan, beberapa

kelemahan pembelajaran dengan metode eksperimen ayaitu sebagai berikut:

(1) Memerlukan peralatan, bahan dan/atau sarana eksperimen bagi setiap siswa

atau sekelompok siswa, hal ini perlu dipenuhi karena akan mengurangi

kesempatan siswa bereksperimen jika tidak tersedia.

(2) Jika eksperimen memerlukan waktu yang lama, akan mengakibatkan

berkurangnya kecepatan laju pembelajaran.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 39: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

24

(3) Kurangnya pengalaman para siswa maupun guru dalam melaksanakan

eksperimen akan menimbulkan kesulitan tersendiri dalam melakukan

eksperimen.

(4) Kegagalan/kesalahan dalam eksperimen akan mengakibatkan perolehan hasil

belajar (berupa informasi, fakta) yang salah atau menyimpang.

Siswa melakukan eksperimen terbimbing dengan cara mengikuti

langkah-langkah eksperimen dalam Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sudah

dirancang oleh peneliti agar siswa mencapai kompetensi yang diharapkan sebagai

hasil dari proses pembelajaran. Selama pelaksanaan pembelajaran, guru perlu

menginformasikan apa saja yang perlu dilakukan, diamati dan dicatat selama

eksperimen. Guru hanya sebagai fasilitator, sebagian besar kegiatan dilakukan

oleh siswa. Setelah pembelajaran berlangsung, guru perlu mengadakan evaluasi

untuk mengetahui sejauh mana siswa mempu mengumpulkan dan mengkonstruksi

pengetahuannya selama eksperimen serta pengalaman apa saja yang mereka

dapatkan. Dalam penelitian ini selain menggunakan Lembar Kerja Siswa, peneliti

juga melakukan wawancara diagnosis.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 40: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

25

GAYA KE ATAS PADA ZAT CAIR (FLUIDA)

Ø Pengertian Fluida

Materi atau benda yang dapat teramati memiliki sifat khas yang menjadi

ciri sehingga dapat membedakan golongan atau jenis materi tersebut. Secara

umum materi memiliki tiga keadaan atau fase, yaitu padat, cair, dan gas. Benda

padat dapat mempertahankan bentuk dan ukuran yang selalu tetap, bahkan jika

sebuah gaya yang besar diberikan pada sebuah benda padat, benda tersebut tidak

dapat langsung berubah bentuk atau volumenya. Benda cair tidak

mempertahankan bentuk yang tetap, melainkan mengambil bentuk sesuai dengan

wadah yang ditempatinya. Benda cair tidak dapat langsung ditekan dan perubahan

volume yang cukup significant terjadi jika diberikan gaya yang besar. Gas tidak

memiliki bentuk dan volume yang tetap, gas akan menyebar memenuhi

tempatnya. Karena zat cair dan gas tidak dapat mempertahankan bentuk yang

tetap dan memiliki kemampuan untuk mengalir, dengan demikian keduanya

sering disebut fluida.

Ø Konsep Gaya dan Berat benda

Dalam fisika, kekuatan tarikan atau dorongan yang dilakukan oleh orang

atau benda terhadap orang atau benda lain disebut gaya. Gaya adalah besaran yang

memiliki nilai dan arah. Setiap besaran memiliki satuan dan dapat diukur

besarnya, satuan gaya adalah Newton. Jika suatu gaya mengenai suatu benda

dalam kondisi tertentu akan menimbulkan perubahan pada benda tersebut.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 41: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

26

Suatu benda memiliki massa, yaitu ukuran banyaknya zat yang terkandung

dalam suatu benda, massa benda tidak berubah dimanapun benda berada. Berat

benda adalah gaya tarik bumi yang bekerja pada benda tersebut, karena berat

benda merupakan besarnya gaya gravitasi, maka satuan berat sama dengan satuan

gaya yaitu Newton. Perbandingan antara berat dan massa selalu tetap yaitu 9,8

N/kg atau sama dengan besar percepatan gravitasi 9,8 m/s. Sehingga secara

matematis dapat ditulis:

)/(tan

)(

)(

2smgrafitasipercepag

kgbendamassam

Nbendaberatw

gmw

=

=

=

×=

Ø Defenisi Gaya Ke atas.

Sebuah batu jika dicelupkan kedalam air akan terasa lebih ringan. Hal ini

disebabkan karena pada saat batu diletakkan didalam air, maka sekeliling batu

akan mendapat tekanan. Gaya akibat tekanan air pada arah mendatar akan saling

menghapuskan. Sedangkan pada arah vertikal tidak. Yaitu gaya yang arahnya ke

atas lebih besar dari gaya arah ke bawah. Selisih gaya yang ke atas dan yang ke

bawah ini dinamakan gaya ke atas. Akibat dari gaya ke atas ini batu akan terasa

lebih ringan didalam air. Besarnya gaya ke atas sama dengan berat zat cair yang

didesak oleh benda Gaya ke atas tidak dipengaruhi berat bendanya tapi

dipengaruhi oleh volume benda yang tercelup.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 42: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

27

Ø Hukum Archimedes

Jika suatu benda dicelupkan kedalam zat cair maka benda tersebut seakan

– akan beratnya berkurang. Hal ini disebabkan oleh adanya gaya ke atas yang

diberikan oleh zat cair terhadap benda yang tercelup. Besarnya gaya ke atas sama

dengan berat zat cair yang didesak atau dipindahkan oleh benda.

Pengaruh gaya keatas yang dilakukan zat cair pada benda diungkapkan

pertama kali oleh Archimedes. Melalui eksperimennya, ilmuwan ini menyatakan

hukumnya yang dikenal dengan Hukum Archimedes.

Bila sebuah benda dimasukkan sebagian atau seluruhnya ke dalam zat

cair, maka benda tersebut akan mengalami gaya keatas yang besarnya

sama dengan berat zat cair yang didesaknya atau dipindahkan.

Benda yang berada dalam zat cair mengalami dua gaya yang berlawanan,

yaitu gaya keatas ( aF ) dan gaya berat atau berat benda (w) kebawah.

tekanan hidrostatis = p = ρ gh

h1 h2 A

Fp =

P1 = ρ gh1 F2 – F1 = ρ gA(h2 – h1)

P2 = ρ gh2 F = ρ gV

Karena mxgw = dan vm ×= ρ ,

bw

aFzcρ

xAPF

xAPF

22

11

=

=

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 43: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

28

Maka, gvw ××= ρ

)/(tan

)(

)/(

)/(

2

3

3

smgravitasiPercepag

mbendaVolumev

mkgbendajenismassa

NNewtonbendaberatw

=

=

=

=

ρ

Karena aFW = maka :

gvgv terdesakcairzatcairzatbendabenda ××=×× ρρ

Bila sebuah benda dimasukkan kedalam air / cairan, maka kemungkinan

yang terjadi pada benda tersebut adalah :

Ø BENDA TENGGELAM.

Suatu benda dikatakan tenggelam jika berat benda lebih besar dari gaya

keatasnya. Pada keadaan tenggelam benda berada di dasar tempat zat cair kerena

benda terus bergerak kebawah. Jika volume benda V dan massa jenis benda ρ benda

maka berat benda adalah

gVgmbendaW benda... ρ==

Ketika benda tenggelam, volume zat cair yang dipindahkan Vp sama dengan

volume benda V sehingga gaya keatas yang diterima benda ( = berat zat cair

yang dipindahkan oleh benda ) adalah :

gVpFa cairzat ..ρ=

Karena Wbenda >Fa ( syarat tenggelam ) maka :

Wbenda > Fa

gV bendabenda ..ρ > gV cairzatcairzat .ρ

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 44: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

29

ρbenda > ρzat cair

jadi, benda akan tenggelam jika massa jenis benda lebih besar daripada massa

jenis zat cair. Contohnya : batu atau besi yang dimasukkan kedalam air.

Ø BENDA MELAYANG.

Suatu benda dikatakan melayang jika berat benda sama dengan dengan

gaya keatasnya. Pada keadaan melayang apabila suatu benda dimasukkan ke

dalam zat cair, benda tersebut tidak berada di dasar bejana dan tidak ada bagian

yang muncul di atas permukaan fluida . Ketika benda melayang, volume zat cair

yang dipindahkan Vp sama dengan volume benda V karena seluruhnya tercelup.

Sehingga gaya keatas yang diterima benda (= berat zat cair yang dipindahkan )

adalah :

gVpFa cairzat ..ρ=

Karena Wbenda = Fa ( syarat melayang ) maka :

Wbenda = Fa

gV bendabenda ..ρ = gV cairzatcairzat .ρ

ρbenda = ρzat cair

contoh benda melayang : ikan yang sedang berenang.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 45: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

30

Ø BENDA TERAPUNG

Suatu benda dikatakan terapung jika berat benda sama dengan gaya keatasnya.

Pada keadaan terapung apabila suatu benda dimasukkan kedalam fluida ada

bagian benda yang muncul di atas permukaan fluida dan sebagian benda berada

dibawah permukaan zat cair.

Ketika benda terapung, volume zat cair yang dipindahkan Vp sama dengan

volume benda yang tercelup saja. Ini tidak sama dengan volume total benda V.

gaya keatas yang diterima benda adalah :

gVpFa cairzat ..ρ=

Karena W benda =Fa maka :

Wbenda = Fa

gV bendabenda ..ρ = gV cairzatcairzat .ρ

ρbenda = V

Vpρzat cair

sehingga ρbenda < ρzat cair

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 46: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

31

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masahnya, ada tiga masalah yang ingin diteliti

oleh peneliti yaitu :

1. Bagaimana pemahaman siswa mengenai gaya ke atas pada zat cair

sebelum pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing?

2. Bagaimana pemahaman siswa mengenai gaya ke atas pada zat cair

pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing?

3. Apakah penerapan pembelajaran dengan metode eksperimen terbimbing

dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa?

D. Tujuan Penelitian.

1. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam pembelajaran fisika

dikelas jika menggunakan metode eksperimen terbimbing pada materi

tentang gaya keatas pada zat cair

2. Untuk mengetahui apakah pembelajaran dengan metode eksperimen

terbimbing dapat mengefektifkan pembelajaran dikelas.

3. Untuk mengetahui pemahaman siswa tentang gaya keatas pada zat cair

sebelum dan sesudah pembelajaran menggunakan metode eksperimen

terbimbing.

E. Manfaat Penelitian.

Penelitian ini diharapkan bisa menjadi salah satu upaya dalam

pengembangan model eksperimen terbimbing dalam pembelajaran fisika dikelas

sehingga dapat meningkatkan pemahaman konsep pada meteri gaya keatas pada

zat cair.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 47: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

32

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis penelitian.

Penelitian yang akan dilakukan bersifat Deskritip kualitatif, eksploratif dan

juga kuantitatif. Jenis penelitian ini adalah penelitian studi kasus. Penelitian ini

merupakan suatu penelitian terhadap suatu subyek, keadaan, atau kejadian khusus

dimana bahan yang akan diteliti kecil ruang lingkupnya sehingga hasil penelitian

ini hanya berlaku terbatas pada siswa yang diteliti saja. Kesimpulan yang

diperoleh dari penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan pada keadaan-keadaan

diluar kasus yang diteliti.

B. Desain penelitian

Penelitian ini mencakup atas lima tahapan, yaitu pembuatan instrumen,

pretest, wawancara, pembelajaran menggunakan metode eksperimen, posttest.

Pemilihan partisipan

Bagan I. Desain penelitian

Pembelajaran menggunakan metode eksperimen terbimbing

Pembuatan instrumen

Mengerjakan soal pretest

Wawancara I

posttes

t

Wawancara II

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 48: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

33

1. Penyusunan Instumen

Pada tahap ini peneliti menyusun instrumen-instrumen yang akan

digunakan dalam penelitian ini. Instrumen ini ada dua jenis yaitu sebagai berikut.

a. Instrumen pembelajaran

Instrumen ini adalah instrumen yang digunakan peneliti dalam proses

pembelajaran di kelas. Dalam penelitian ini instrumen tersebut adalah hand out,

dan juga lembar kegiatan eksperimen yang akan dikerjakan oleh siswa dalam

kelompoknya. Kelas yang digunakan pada pembelajaran ini adalah kelas

eksperimen yang menggunakan metode eksperimen.

b. Instrumen pengumpulan data

Instrumen ini adalah instrumen yang digunakan peneliti untuk mengambil

data-data yang diperlukan sesuai dengan tujuan penelitian yang dilaksanakan.

Dalam penelitian ini instrumen tersebut adalah soal – soal pretest dan posttest

yang akan dikerjakan oleh siswa secara individual. Soal dibuat dalam bentuk esai

sebanyak12 soal yang berbentuk uraian dan disertai juga dengan skala CRI yang

mencakup 4 konsep pokok yang berhubungan dengan materi gaya keatas pada zat

cair. Konsep tersebut, konsep gaya ke atas, tenggelam, terapung, dan melayang.

Selain soal – soal uraian, peneliti juga akan membuat skema wawancara dengan

siswa dengan tujuan untuk mendalami miskonsepsi yang terjadi pada siswa.

2. Pre-Test

Pada tahap ini peneliti memberikan Pre-Test pada sampel. Pre-Test

dilakukan untuk mengungkap pemahaman awal siswa tentang penerapan gaya

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 49: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

34

keatas pada zat cair. Bentuk test berupa uraian tertulis yang disertai dengan skala

CRI pada setiap item soal dan siswa diharuskan mengisi item CRI yang telah ada.

Hasil test yang didapat pada pre – test ini akan diperiksa terlebih dahulu dan

dilihat hasilnya apakah terjadi salah konsepsi dan bagaimana pemahaman awal

siswa. Hasil test juga akan dipergunakan untuk memilih partisipan.

3. Wawancara

Berdasarkan dari hasil test tersebut, maka akan diadakan wawancara.

Wawancara sangat membantu dalam upaya mengungkap miskonsepsi yang terjadi

pada siswa. Dengan wawancara kita dapat mengenal secara mendalam letak

miskonsepsi siswa dan penyebab terjadinya miskonsepsi. Selanjutnya secara

perlahan - lahan peneliti dapat memberikan pertanyaan untuk menantang

pemahaman siswa yang salah tadi dengan beberapa pertanyaan mengarahkan

siswa untuk menyadari kesalahannya dan memperbaikinya sehingga konsepsi

siswa menjadi benar.. Wawancara akan direkam dengan menggunakan tape

recorder . Apabila pada siswa terdapat miskonsepsi, maka wawancara akan tetap

dilakukan tetapi tidak secara khusus.

4. Proses pembelajaran

Pada tahap ini peneliti mengajar menggunakan metode eksperimen. Siwa

akan diajak untuk bereksperimen tentang gaya keatas. Eksperimen dilakukan

siswa sendiri dalam kelompoknya. Sebelum kegiatan pembelajaran dimulai

peneliti akan memberikan informasi mengenai kegiatan yang akan dilakukan serta

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 50: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

35

tujuan yang akan dicapai. Kemudian peneliti akan memberikan lembar

serangkaian kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran. Peneliti akan

membimbing partisipan dalam melakukan eksperimen sehingga siswa dapat

memperoleh data dengan lancar dan terkontrol. Setelah melakukan eksperimen,

peneliti akan menuntun partisipan dalam mengolah dan menganalisis data yang

terdapat dalam lembar kegiatan siswa pada waktu melakukan eksperimen.

5. Post-Test

Setelah kegiatan eksperimen dilakukan, maka peneliti akan mengadakan

post test.Tujuan dari post-test ini adalah untuk melihat pemahaman siswa pada

konsep gaya keatas pada zat cair setelah pembelajaran dengan metode

ekseprimen. Soal – soal yang diberikan bentuknya sama dengan soal –soal pre-

test. Data post-test akan diperiksa dulu dan diberi skor untuk setiap siswa, dan

dilihat konsep siswa, salah konsep yang terjadi bila masih ditemukan.

C. Subyek penelitian.

Subyek penelitian ini adalah siswa – siswa kelas XI SMAK Sang Timur

Yogyakarta

D. Waktu dan tempat penelitian.

Waktu : Agustus - September

Tempat : SMAK Sang Timur Yogyakarta

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 51: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

36

E. Metode pengumpulan data.

• Data pemahaman awal siswa ( pre-test )

Data pemahaman awal siswa diperoleh melalui pre-test. Pre-test dilakukan

sebelum pembelajaran dimulai. Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi

tentang pemahaman awal siswa tentang gaya keatas pada zat cair. Hasil pre-test

dipakai untuk meyakinkan kepada peneliti bahwa siswa belum sungguh-sungguh

mengerti tentang suatu konsep yang akan dipakai dalam pembelajaran, sehingga

hasil dari proses pembelajaran yaitu konsep atau hukum merupakan proses

pembentukan siswa sendiri.

• Data wawancara

Wawancara dilakukan untuk mengungkap pemahaman siswa secara

mendalam setelah melihat hasil dari pre-test dan postest . Wawancara yang akan

dilakukan bersifat bebas terstruktur yaitu bebas berarti peneliti bebas menanyakan

apa saja yang diperlukan dan siswa dapat dengan bebas menjawab, sedangkan

terstruktur berarti pertanyaan sudah dipersiapkan dan urutannya pun secara garis

besar telah dipersiapkan lebih dahulu sehingga peneliti dapat secara sistematis

bertanya dan menggali pemikiran siswa. Hal ini dilakukan untuk menghindari

kemacetan saat wawancara dilakukan. Hasil wawancara akan direkam

menggunakan tape recorder dan akan ditranskip yang bersifat deskriptif. Bersifat

deskriptif karena analisisnya terbatas pada usaha mengungkapkan keadaan yang

terjadi sebagaimana adanya atau keadaan dimana siswa dapat merubah konsepnya

menjadi lebih baik.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 52: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

37

• Data pemahaman akhir siswa ( post-test)

Data pemahaman akhir siswa diperoleh melalui post-test. Post-test

dilakukan setelah pembelajaran menggunakan metode eksperimen dilakukan.

Tujuan diadakannya post-test adalah untuk memperoleh hasil pemahaman siswa

setelah pembelajaran dilakukan. Hasil post-test dipergunakan untuk melihat

apakah ada perubahan pemahaman yang terjadi setelah pembelajaran dengan

menggunakan metode eksperimen dilakukan. Hasil pre-test akan dibandingkan

dengan post-test.

F. Instrumen Penelitian.

Instrumen-instrumen yang akan digunakan dalam penelitian ini ada 2 jenis

yaitu sebagai berikut:

1. Instrument Pembelajaran

Instrumen ini adalah instrumen yang digunakan peneliti dalam proses

pembelajaran di kelas baik untuk kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Dalam

penelitian ini instrumen tersebut adalah Hand out pembelajaran dan juga lembar

kegiatan eksperimen.

1.1 Hand-Out Pembelajaran

Hand-Out pembelajaran berisi materi yang akan dipelajari siswa selama

proses pembelajaran berlangsung. Peneliti menggunakan hand-out untuk

pegangan dalam menjelaskan materi atau konsep gaya keatas pada zat cair.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 53: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

38

1.2. Bahan diskusi / kegiatan eksperimen

Bahan diskusi berisi tenteng kegiatan yang akan dilakukan oleh siswa

selama pembelajaran. Bahan diskusi berupa langkah – langkah dalam melakukan

kegiatan eksperimen serta uraian – uraian soal yang akan dikerjakan oleh siswa

bersama kelompoknya. Bahan diskusi dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan

kegiatan yang akan dilakukan. Bahan diskusi dapat dilihat pada lampiran 2.

2. Instrument Pengambilan Data

2.1. Soal pre-test dan post-test

Insturumen yang dipakai dalam penelitian ini berupa soal – soal uraian

yang dibuat oleh peneliti. Soal – soal berisi tentang konsep – konsep tentang gaya

keatas pada zat cair. Soal pretest dan post-test akan diberikan sebelum dan setelah

siswa menerima treatment. Pada setiap item soal akan diberkan skala CRI.

Adapun kisi – kisi soal yang dipergunakan dalam penelitian adalah sebagai

berikut.

no no soal Pemahaman yang diukur

1 1,9,12 tenggelam

2 2,8,11 melayang

3 3,7,10 terapung

4 4,5,6 gaya ke atas

Tabel 2. 1. kisi – kisi soal.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 54: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

39

2.2.CRI (Certainity of Response Index )

Untuk mengtahui tingkat keyakinan siswa dalam menjawab soal atau

konsep maka pada setiap item soal disertai dengan skala CRI (Certainty or

response index). Siswa dimainta mengisi atau melingkari setiap skala yang

diberika pada soal – soal test pemahaman. Tujuan dari skala CRI ini adalah untuk

melihat tingkat keyakinan jawababan siswa. Skala pengisian CRI ditentukan

sebagain berikut:

Skala Keyakinan siswa

0 Jawaban sepenuhnya menerka

1 jawaban menerka dengan mempertimbangkan

pengetahuan yang dimiliki

2 Jawaban menggunakan pikiran dan pengetahuan

tetapi tidak yakin dengan kebenaran jawaban

Kekurangan

pengetahuan

3

Jawaban menggunakan pikiran dan pengetahuan

dan yakin dengan kebenaran jawaban

4

Jawaban menggunakan pikiran dan pengetahuan

dan sangat yakin dengan kebenaran jawaban

5

Jawaban menggunakan pikiran dan pengetahuan

dan sangat yakin sekali dengan kebenaran

jawaban

Memiliki pengetahuan

Tabel 2.2. keyakinan jawaban siswa berdasarkan skala CRI.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 55: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

40

Untuk mengetahui siswa yang memiliki pemahaman benar, siswa yang

mengalami kurang pemahaman dan siswa yang mengalami miskonsepsi

digunakan ketentuan sebagai berikut :

Skor siswa Skala CRI rendah (0~2) Skala CRI tinggi (3~5)

2 Kurang pengetahuan Konsep benar

1 Kurang pengetahuan Kurang Pengetahuan

0 Kurang pengetahuan Miskonsepsi

Table2. 3. kriteria pengelompokan siswa berdasarkan CRI

CRI digunakan untuk membedakan jawaban siswa yang menjawab karena

menerka, siswa yang kurang pengetahuannya, siswa yang miskonsepsi, siswa

yang benar-benar mengerti konsep. Jika derajat kapastiannya rendah (skala CRI 0

– 2) ini menunjukkan bahwa penentuan jawaban lebih signifikan dengan kira-kira

baik jawaban itu benar atau salah, yang pasti disebabkan karena kekurangan

pengetahuan siswa. Jika CRInya tinggi (3 – 5) responden ini menunjukkan

kepercayaan yang tinggi pada hukum dan metode yang digunakan untuk sampai

pada jawaban, kalau jawaban itu salah, ini menunjukkan kesalahan menerapkan

pengetahuannya dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapinya. Kesalahan

menerapkan metode atau hukum sehubungan dengan pertanyaan yang diberikan

ini menunjukkan indikasi adanya miskonsepsi. Sedangkan jika jawabannya benar,

berarti siswa dapat dikategorikan bahwa pemahamannya benar.Pada CRI ini

siswa diminta untuk memberikan derajat kepastian mereka dalam menyeleksi dan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 56: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

41

memanfaatkan pengetahuan, konsep, atau hukum untuk menjawab suatu item

soal.

2.3.Transkip rekaman Wawancara ( audio )

Intrumen ini meliputi hasil wawancara (audio) bertujuan untuk

mengetahui proses perubahan pemahaman atau konsep siswa, prediksi-prediksi

siswa, gagasan-gagasan siswa dan proses berpikir siswa yang diungkapkan

melalui wawancara diagnosis selama mengalami proses pembelajaran. Dengan

rekaman audio ini peneliti juga dapat melihat sejauh apa pemahaman yang di

dapat siswa sebelum dan sesudah pembelajaran dengan metode eksperimen

terbimbing.

G. Kualitas Instrumen.

Instrumen yang berupa pertanyan pretest dan posttest terlebih dahulu diuji

cobakan, tetapi sebelum diuji cobakan terlebih dahulu dikonsultasikan kepada

dosen pembimbing. Pertanyaan pretest dan posttest terlebih dahulu diuji cobakan

dimaksudkan untuk melihat apakah soal tersebut dapat dipahami siswa dan

memuat materi yang diajarkan dan sesuai dengan aspek yang akan dukur. Setelah

soal diuji cobakan maka hasil semua itu dikonsultasikan pada dosen pembimbing.

Berdasarkan kritikan, saran, dan petunjuk yang diberikan, semua instrumen siap

digunakan.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 57: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

42

H. Metode analisis data.

1. Data Pretest dan Posttest ( pemahaman awal dan akhir )

Dari data pretest diharapkan dapat menunjukan pemahaman awal siswa.

Dari skala CRI yang diisikan oleh siswa pada lembar jawaban akan digunakan

untuk melihat apakah yang diisikan oleh siswa pada lembar jawaban akan

digunakan untuk melihat apakah siswa mengalami miskonsepsi atau kurang

pemahaman saja maupu pemahaman benar. Data pretest akan disajikan dalam

bentuk tabel. Setelah pembelajaran selesai maka akan diadakan post test untuk

melihat pemahaman siswa setelah pembelajaran dilakukan.

Setelah data hasil pretest dan posttest terkumpul , maka akan dilakukan

analisis terhadap hasil jawaban siswa. Dari hasil test tersebut akan dilihat langkah

– langkah siswa dalam menyelesaikan jawaban dan peneliti akan memberikan

skor sesuai jawaban yang sebenarnya yang terdapat dalam pedoman jawaban yang

telah dibuat peneliti pada saat membuat soal test. Data hasil pretest dan post test

akan dibandingkan untuk melihat apakah ada perubahan pemahaman setelah

pembelajaran . Pada setiap jawaban memiliki skor 2 jika jawaban dan penjelasan

benar, skor 1 jika jawaban benar tapi kurang lengkap / alasan salah , dan skor 0

jika jawaban dan alasan salah. Dari soal yang telah dibuat skor maksimal dari soal

adalah 24 dan skor minimalnya adala 0. Hasil pretest dan posttest akan diberikan

dengan menetukan skor total yang diperoleh siswa sebagai berikut:

%100Xmaksimalskor

siswadiperolehyangskorjumlahskorpersentase =

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 58: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

43

Tingkat pemahaman siswa diklasifikasikan dengan prosentase sebagai berikut :

Tabel 2.4. Klasifikasi pemahaman siswa berdasarkan skor

Untuk melihat apakah ada peningkatan pemahaman siswa dapat dilihat

pada penurunan persentase jawaban siswa yang tidak lengkap dan jawaban tidak

tepat (miskonsepsi) pada Post-Test dibandingkan dengan pada Pre-Test..

2. Data wawancara.

Setelah diperolah data pretest sudah dikoreksi maka untuk melihat

pemahaman siswa secara mendalam dan miskonsepsi siswa dilakukan wawancara.

Data wawancara ini akan dicatat dan digabungkan dengan data pretest. Agar

wawancara serta proses kegiatan berjalan dengan lancar dan terkendali maka

peneliti menggunakan Lembar kegiatan eksperimen yang isinya berupa

pertanyaan-pertanyaan dan langkah kegiatan. Wawancara juga bertujuan untuk

mengungkap bagaimana proses berpikir siswa sampai terbangunnya konsep yang

Persentase skor Tingkat pemahaman

87 – 100 Sangat baik

74 – 86 Baik

56 – 73 Cukup

31 – 55 Kurang

≤ 30 Sangat kurang

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 59: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

44

baru. Pertanyaan-pertanyaan hasil wawancara akan dianalisis secara kualitatif,

sehingga akan diperoleh sebuah gambaran tentang pembentukan konsep.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 60: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

45

BAB III

DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN.

A. Diskripsi penelitian.

Penelitian ini dimaksudkan unuk melihat perubahan pemahaman siswa

tentang gaya ke atas pada zat cair.Penelitian yang dilaksanakan pada bulan

Agustus 2008 – September 2008 di awali dengan obseravasi dikelas yang akan

dilteliti dengan tujuan agar peneliti dapat meihat situasi dan keadaan kelas.

Selain itu juga agar tercipta keakraban antara peneliti dan siswa sehingga

penelitian dapat lancar. Peneliti melakukan uji coba soal pada sekolah yang

berbeda namun tingkatan kelas yang di uji sama yaitu kelas XI IPA.

Tujuannya adalah untuk melihat kualitas soal yang dijadikan instrumen

pengambilan data dalam penelitian. Pada uji coba soal semua partisipan dapat

menjawab pilihan jawaban yang telah ada namun dalam memberikan alasan

masih banyak yang salah. Peneliti tetap memakai soal yang sama dalam

pengambilan data. Setelah uji coba soal dilakukan, peneliti memberikan

pretest pada sekolah yang akan diteliti untuk melihat pemahaman awal siswa.

Data dari hasil pretest digunakan untuk mendesain kegiatan pembelajaran di

kelas.

Setelah melakukan pretest, peneliti memilih 4 orang partisipan yang

mempunyai miskonsepsi paling banyak dan juga nilai terendah. Kemudian

peneliti melakukan wawancara kepada 4 partisipan untuk mendalami

miskonsepsi yang terjadi pada siswa tersebut. Hasil wawancara dan pretest

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 61: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

46

digabung sebagai bahan melihat konsep awal siswa dan sebagai acuan untuk

desain pembelajaran

Peneliti melakukan treatment kepada 4 partisipan dengan menggunakan

metode eksperimen. Metode eksperimen ini diharapkan dapat membantu siswa

dalam megatasi miskonsepsi yang didapat dari pretest dan hasil wawanara.

Setelah melakukan melakukan eksperimen peneliti melakukan posttest dan

wawancara dengan tujuan melihat pemahaman akhir siswa setelah kegiatan

pembelajaran menggunakan metode eksperimen dilakukan. Adapun jadwal

peneltian yang dilakukan :

⇒ Obseravasi : 8 Agustus 2008

⇒ Uji coba soal : 12 Agustus 2008

⇒ Pretest : 15 Agustus 2008

⇒ Wawancara I : 22 Agustus 2008

⇒ Kegiatan Pembelajaran : 10 - 11 September 2008

⇒ Posttest : 12 September 2008

⇒ Wawancara II : 13 September 2008

B. Pretest.

Pretest dilakukan di SMAK Sang Timur kelas XI IPA Yogyakarta. Jumlah

siswa yang mengikuti peretest adalah 11 orang. Soal pada pretest berkaitan

dengan pemahaman tentang gaya ke atas pada zat cair yang dilengkapi dengan

skala CRI untuk melihat tingkat keyakinan siswa dalam menjawab soal.

Waktu yang diberikan kepada siswa untuk mengerjakan pretest adalah 90

menit dan dilaksanakan pada jam pelajaran fisika. Pretest digunakan untuk

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 62: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

47

melihat pemahaman awal siswa dan juga untuk meilih partisipan yang akan

dijadikan treatment. Adapun hasil pretest dapat dilihat pada tabel 3.1.

Pengitungan skor diperoleh melalui hasil penghitungan menggunakan

persamaan dibawah :

Dari analisis hasil pretest pada siswa kelas XI terhadap jawaban dan alasan

yang diberikan oleh siswa pada saat test diperoleh skor rata – rata kelas adalah

25,48% dengan persentase skor tertinggi yang diperoleh adalah 29,16% dan

yang terendah adalah 24%. Frekuensi skor tertinggi dimiliki oleh 5 siswa dan

frekuensi skor terendahnya dimiliki oleh 2 siswa. Berdasarkan skor dari

masing – masing siswa diperoleh tingkat pemahaman awal siswa seluruhnya

sangat kurang. Skor yang diperoleh siswa dapat dilihat pada tabel 3.1

%100Xmaksimalskor

siswadiperolehyangskorjumlahskorpersentase =

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 63: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

48

Tabel 3.1. Persentase Jumlah Skor dan Tingkat Pemahaman Siswa Berdasarkan Prosentase Skor

Jumlah Skor

Kode

siswa

Jawaban

dan alasan

benar

Jawaban

benar

Total

skor

Persentse

skor

Tingkat Pemahaman siswa

berdasarkan Prosentase

Skor

1 0 5 5 20,83% Sangat kurang 2 0 7 7 29,16% Sangat kurang 3 0 5 5 20,83% Sangat kurang 4 0 7 7 29,16% Sangat kurang 5 0 6 6 24% Sangat kurang 6 0 5 5 20,83% Sangat kurang 7 1 5 7 29,16% Sangat kurang 8 1 4 6 24% Sangat kurang 9 0 7 7 29,16% Sangat kurang 10 1 5 7 29,16% Sangat kurang 11 0 6 6 24% Sangat kurang

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 64: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

49

Tabel 3.2 Persentase Konsep Benar, Kekurangan Pengetahuan dan Miskonsepsi Berdasarkan Jawaban Siswa dan

CRI Dari Data Pretest

Jawaban siswa

Kekurangan pengetahuan Konsep benar

Jawaban dan alasan benar

Jawaban benar Jawaban salah

Miskonsepsi Kode siswa

Jumlah persentase jumlah persentase jumlah persentase jumlah persentase jumlah persentase 1 0 0% 0 0% 5 41,66% 5 41,66% 2 16,66% 2 0 0% 0 0% 7 58,33% 4 33,33% 1 8,33% 3 0 0% 0 0% 5 41,66% 7 58,33% 0 0% 4 0 0% 0 0% 7 58,33% 2 16,66% 3 25% 5 0 0% 0 0% 6 50% 0 0% 6 50% 6 0 0% 0 0% 5 41,66% 7 58,33% 0 0% 7 1 8,33% 0 0% 5 41,66% 0 0% 6 50% 8 1 8,33% 0 0% 4 33,33% 0 0% 7 58,33% 9 0 0% 0 0% 7 58,33% 1 8,33% 4 33,33%

10 0 0% 1 8,33% 5 41,66% 6 50% 0 0% 11 0 0% 0 0% 6 50% 6 50% 0 0%

Jumlah 16,66% 8,33% 516,62% 316,64% 241,65% Rata - rata 1,514%

0,757%

46,96%

28,78%

21,96%

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 65: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

50

Pada lembaran soal tiap – tiap soal diberikan skala CRI untuk melihat

persentase konsep benar, kurang pengetahuan, dan miskonsepsi dari masing – masing

soal. Data hasil tersebut dapat dilihat pada tabel 3.2. Untuk mengetahui persentase

dari konsep benar, kurang pengetahuan, dan miskonsepsi dari setiap siswa dan setiap

soal maka dilakukan perhitungan pada hasil pretest yang diberikan siswa. Dari

analisis perhitungan di ketahui bahwa rata – rata persentase dari miskonsepsi siswa

berdasarkan CRI pada kelas XI adalah 21,96%. Miskonsepsi tertinggi yang dimiliki

siswa adalah 58,33% dan yang terendah adalah 0%. Sedangkan rata – rata konsep

benar adalah 1,514% dengan persentase teringgi adalah 8,33% dimana frekuensinya

hanya 2 siswa dan terendah adalah 0%. Untuk kekurangan pengetahuan pada jawaban

benar dan alasan benar persentase rata – ratanya adalah 0,757% dengan persentase

tertinggi 8,33% dimana frekuensinya hanya 1 siswa dan yang terendah 0% di mana

frekuensinya 10 siswa. sedangkan untuk siswa yang mengalami kekurangan

pengetahuan namun dapat memberikan jawaban benar, persentase rata-ratanya adalah

46,96% dengan persentase tertinggi 58% dan terendah 33,33%. Pada siswa yang

mengalami kekurangan pengetahuan dan tidak dapat memberikan pilihan jawaban

yang benar, persentase rata-ratanya adalah 28,78% dengan persentase tertinggi

58,33% dan terendah 0%.

Dari data di atas ( tabel 3.2 ), dapat diketahui bahwa pengetahuan awal yang

dimiliki siswa kelas XI pada materi Gaya ke atas pada zat cair kurang. Dapat dilihat

bahwa persentase kekurangan pengetahuan di mana siswa menjawab salah adalah

28,78% dan persentase dari miskonsepsi adalah 21,96%. Pada bagian ini siswa

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 66: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

51

dianggap tidak bisa atau salah dalam menjawab pertanyaan. Jika dijumlahkan maka

hasil yang didapat adalah 50,38 %. Jika dimasukkaan kedalam kualifikasi

pemahaman, maka diperoleh suatu hasil bahwa tingkat pemahaman awal siswa pada

materi gaya ke atas pada zat cair adalah kurang. Hal ini dapat dikuatkan lagi dimana

kekurangan pengetahuan siswa namun dapat menjawab dengan benar adalah 46,96%

sehingga tingginya persentasi kekuarangan pengetahuan namun dapat menjawab

benar ini lebih kecil dari persentasi kekurangan pengetahuan dengan jawaban salah

dan miskonsepsi. Dari persentase diatas dapat diketahui bahwa pengetahuan yang

dimiliki siswa hanya berusaha mengingat tanpa mengerti sehingga tidak dapat

memberikan jawaban benar dan alasan benar di mana persentase yang ada hanya

0,757% dan yang mempunyai konsep benar hanya 2 siswa saja dengan persentase

masing – masing 8,33% dari 12 soal yang diberikan.

Berdasarkan tabel 3.3 jumlah persentase jawaban siswa untuk setiap nomor

soal miskonsepsi banyak terjadi pada soal nomor 12 yamg mencapai 54,54%. Pada

soal nomor 12 berkaitan dengan pemahaman pada konsep benda tenggelam. Pada

soal nomor 12 siswa dihadapkan pada sebuah gambar dan diminta untuk menberikan

gaya – gaya pada benda saat benda tenggelam didalam zat cair. Siswa banyak yang

tidak dapat menjawab dan memberikan alasan pada persoalan tersebut. Miskonsepsi

terendah pada soal nomor 2 dan 3 dengan perentase 0%. Soal no 2 dan 3 masing –

masing berkaitan dengan konsep melayang dan terapung. Pada soal ini siswa diminta

menjawab bagaimana suatu benda di dalam zat cair dapat dikatakan terapung dan

melayang. Pada soal nomor 2 dan 3 siswa lebih banyak menjawab soal dengan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 67: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

52

jawaban benar tetapi tidak dapat memberikan alasannya. Siswa yang menjawab benar

dan tidak dapat memberikan alasannya pada soal nomor 2 dan 3 mencapai 90,90%

dari 11 siswa.

Persentase jawaban salah karena kekurangan pengetahuan yang paling banyak

terjadi pada soal nomor 11 yang mencapai 63,63% dan yang terendah terjadi ada soal

nomor 1 dan 3 sebesar 0%. Pada soal nomor 11 berkaitan dengan pemahaman pada

konsep melayang. Soal nomor 11 menjelaskan tentang bagaimana siswa

menggambarkan vektor gaya yang bekerja pada benda saat benda melayang. Soal no

1 dan 3 masing – masing berkaitan dengan konsep benda tenggelam dan benda

terapung. Pada soalan ini siswa diminta menjawab bagaimana suatu benda didalam

zat cair dapat dikatakan tenggelam dan terapung.

Persentase jawaban benar tetapi tidak dapat memberikan alasan karena

kekurangan pengetahuan yang paling banyak terjadi pada soal nomor 2,3,dan 9. Pada

soal nomor 2 dan 3 berkaitan dengan pertanyaan masing – masing bagaimana suatu

benda dapat dikatakan melayang dan terapung dalam zat cair. Siswa yang menjawab

benar pada soal nomor 2 dan 3 mencapai 90,90%. Pada soal nomor 9 berkaitan

dengan analisis dan pembuktian pada saat benda tenggelam. Siswa yang benar dalam

menjawab soal nomor mencapai 90,90 % dan yang terendah pada soal 10,11,dan 12

sebesar 0%. Pada soal ini berkaitan dengan bagaimana menggambarkan vekotor –

vektor gaya yang bekerja pada saat benda tenggelam, melayang dan terapung pada

saat didalam zat cair.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 68: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

53

Presentase jawaban benar dan alasan benar terdapat pada soal nomor 4 yang

hanya mencapai 9,09% dari 11 siswa yang mengikuti test. Pada soal nomor 4lebih

banyak terjadi miskonsepsi dan jawban salah.

Dari paparan analisis terhadap tabel 3.3 miskonsepsi banyak terjadi pada saat

siswa menggambarkan vektor gaya pada benda saat benda berada dalam zat cair.

Konsep tersebut terdapat pada soal no 10,11, dan 12 Ini menunjukkan indikasi bahwa

siswa hanya menghafal atau hanya menjawab berdasarkan kekurang pengetahuan.

Siswa rata – rata dapat menjawab keadaan benda pada saat didalam zat cair dan dapat

dilihat dari jumlah presentase siswa yang menjawab benar pada soal nomor 1,2, dan 3

tetapi tidak mengerti bagaimana arah vektor gaya - gaya yang ada pada benda. Pada

soal nomor 4,5, dan 6 siswa kebanyakan menjawab salah tentang gaya ke atas pada

zat cair. Pada soal 7,8, dan 9 siswa kebanyakan siswa dapat menjawab benar tetapi

tidak dapat membuktikan. Soal nomor 7,8,dan 9 berkaitan dengan syarat benda

terapung, tenggelam,dan melayang dalam zat cair dan dapat membuktikan. Jadi,

dapat diketahui bahwa siswa hanya bersifat menghafal rumus saja tanpa bisa

membuktikanya. Secara keseluruhan pemahaman awal siswa tentang gaya ke atas,

melayang, terapung, dan tenggelam sangat kurang.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 69: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

54

Tabel 3.3 Jumlah Persentase Jawaban Siswa Pada Saat Pretest Untuk Setiap Nomor Soal Berdasarkan CRI

Konsep benar Kekurangan pengetahuan Miskonsepsi

Jawaban dan

alasan benar Jawaban benar Jawaban salah

No

soal

Jumlah persentase Jumlah persentase Jumlah persentase Jumlah persentase Jumlah persentase

1 0 0% 0 0% 9 81,81% 0 0% 2 18,18%

2 0 0% 0 0% 10 90,90% 1 9,09% 0 0%

3 1 9,09% 0 0% 10 90,90% 0 0% 0 0%

4 0 0% 1 9,09% 1 9,09% 6 54,54% 3 27,27%

5 0 0% 0 0% 4 36,36% 3 27,27% 4 36,36%

6 1 9,09% 0 0% 6 54,54% 3 27,27% 1 9,09%

7 0 0% 0 0% 3 27,27% 6 54,54% 2 18,18%

8 0 0% 0 0% 9 81,81% 1 9,09% 1 9,09%

9 0 0% 0 0% 10 90,90% 0 0% 1 9,09%

10 0 0% 0 0% 0 0% 6 54,54% 5 45,45%

11 0 0% 0 0% 0 0% 7 63,63% 4 36,36%

12 0 0% 0 0% 0 0% 5 45,45% 6 54,54%

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 70: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

55

C. Pemahaman awal siswa setetelah wawancara dan pretest.

Berdasarkan hasil jawaban pretest dan jawaban dari hasil wawancara, maka

didapatkan pemahaman awal siswa yang menunjukan adanya miskonsepsi:

1. Pemahaman siswa tentang gaya ke atas.

• Gaya ke atas adalah gaya tekan yang diberikan oleh benda benda kepada zat

cair. Anggapan siswa tersebut salah. Gaya ke atas tersebut adalah gaya yang

diberikan oleh zat cair kepada benda akibat gaya tekan yang diberikan zat cair

kepada benda yang arahnya ke atas.

• Yang mempengaruhi gaya ke atas adalah berat dan massa benda.

• Siswa beranggapan ketika benda masuk ke dalam zat cair maka benda

mendapat gaya berat dan gaya aksi – reaksi.

2. Pemahaman siswa tentang benda terapung, melayang dan tenggelam.

• Pada keadaan benda terapung, melayang dan tenggelam siswa menganggap

bahwa volume zat cair yang didesak oleh benda akan lebih besar daripada

volume benda. Sehaarusnya pada masing – masing keadaan volume zat cair

yang didesak bergantung pada volume benda yang tercelup.

• Anggapan siswa pada saat wawancara gaya – gaya yang bekerja pada saat

benda terapung, melayang, dan tenggelam adalah gaya tekan, gaya ke bawah,

gaya tarik menarik. Siswa belum memahami arti benda pada keadaan

setimbang. Pada keadaan benda terapung dan melayang gaya yang bekerja

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 71: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

56

adalah gaya ke atas dan gaya berat benda. Gaya – gaya yang bekerja pada saat

benda tenggelam adalah gaya berat, gaya ke atas dan gaya normal pada saat

benda menyentuh dasar.

• Dalam menggambarkan gaya – gaya siswa masih mengalami kesalahan.

Siswa sebagian besar tidak dapat menggambarkan gaya – gaya yang bekerja

pada saat benda melayang, terapung, tenggelam secara lengkap.

• Siswa beranggapan bahwa gaya berat adalah gaya ke bawah yang

menyebabkan benda bergerak kebawah dan gaya ke atas adalah gaya tekanan

ke atas yang berasal dari benda.

D. Pembelajaran.

Metode yang digunakan untuk mengatasi miskonsepsi yang ditemukan pada

siswa adala metode eksperimen terbimbing. Tujuan dari metode ini adalah siswa

dapat mengkonstruksikan pemahamannya sampai siswa benar – benar mengetahui

fakta yang ada tentang gaya ke atas pada zat cair. Dalam pembelajaran dibagi

berdasarkan 7 kegiatan :

⇒ Kegiatan I .

Pada kegiatan I ini bertujuan agar siswa dapat membedakan tentang

pengertian berat dan massa. Siswa belum bisa membedakan ke dua hal

tersebut. Pada kegiatan ini, peneliti hanya mengajak siswa berdiskusi. Peneliti

mengawali pembelajaran dengan memberikan pertanyaan kepada siswa ” apa

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 72: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

57

perbedaan antara berat dan massa?” tidak ada satupun siswa yang dapat

menjawab pertanyaan dari peneliti. Kemudian peneliti menyuruh salah satu

siswa untuk menimbang massa balok kayau yang telah disediakan oleh

peneliti. Lalu peneliti mengajukan pertanyaan kepada siswa :

Peneliti : berapa nilainya ?

Siswa : 75 gram mas...

Peneliti : nilai tersebut berat atau massa...

Siswa : berat..

Peneliti : coba kamu ukur dengan neraca pegas tersebut! Berapa nilainya?

Siswa : 0,75 Newton mas..

Peneliti : nah, itu nilai apa ?

Siswa : gak tau mas.

Setelah siswa mengukur nilai dari berat dan massa siswa juga belum

dapat mengerti perbedaannya. Kemudian peneliti menjelaskan bahwa

kegunaan neraca pegas adalah untuk mengukur berat dan timbangan untuk

mengukur masa. Peneliti menuliskan dipapan tulis simbol untuk berat benda

adalah W dan simbol untuk massa benda adalah m. Peneliti menanyakan

kepada siswa sambil menuliskan dipapan tulis, ” bagaimana persamaan W ?”

seluruh partisipan dapat menjawab ” mxg mas ...”. dari jawaban siswa peneliti

menjelaskan di papan tulis dan bersama – sama siswa menganalisis sampai

akhirnya ditemukan hasil perkalian satuan masa dan percepatan grafitasi

adalah kgm/s2 yaitu Newton. Dari satuan tersebut siswa bisa memahami

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 73: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

58

bahwa satuan untuk berat dalam SI adalah Newton dan satuan untuk massa

dalam SI adalah Kg. Kemudian peneliti mengajukan pertanyaan lagi, “ mana

pernyataan saya benar, berat apel 1 kg atau massa apel 1 kg ?” jawaban

siswa “ massa 1 kg mas ...” dari jawaban siswa tersebut siswa sudah bisa

menjelaskan perbedaan massa dan berat tetapi masih mengerti berdasarkan

satuannya. Kemudian peneliti masih terus mengejar siswa dengan pertanyaan

– pertanyaan yang telah disiapkan peneliti. “ pada saat mengukur berat,

apakah benda dipengaruhi gaya gravitasi ?” siswa menjawab “iya” lalu

peneliti melanjutkan lagi “ mengapa ?“ siswa lain menjawab :” ya karena

pada saat diukur benda tergantung di udara dan arah beratnya kebawah mas,

jadi gaya gravitasi membuat benda teratrik kebawah…”

Dari jawaban siswa dan nilai benda yang diukur tadi tersebut peneliti

langsung mengajak siswa menyimpulkan bahwa berat adalah gaya tarik bumi

yang bekerja pada benda yang mempunyai massa yang besarnya adalah

massa dikalikan percepatan gravitasi yang besarnya 10 m/s2 dan satuannya

Newton ( N ) dan massa adalah nilai ukur/ ukuran banyaknya zat yang

terkandung dalam suatu benda.

Sampai kesimpulan tersebut ditemukan siswa sudah paham bahwa berat

dipengaruhi oleh percepatan gravitasi dan massa hanya nilai yang ada pada

benda.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 74: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

59

⇒ Kegiatan II

Pada kegiatan II , dimaksudkan agar siswa dapat memahami bahwa gaya

ke atas disebabkan oleh tekanan oleh zat cair yang diberikan ke benda.

Peneliti meminta partisipan untuk memasukkan bola kedalam air dan

menahannya. Peneliti mengajukan pertanyaan ” apa yang kamu rasakan pada

saat menahan bola tadi kedalam zat cair? ” semua partisipan menjawab ”

bolanya seperti menekan balik mas”. Berdasarkan jawaban partisipan peneliti

menanyakan lagi ” apa yang menyebabkan benda terasa menekan balik ?”

dari pertanyaan tersebut semua partisipan bisa menjawab bahwa yang

menyebabkannya adalah zat cair. Kemudian peneliti melanjutkan lagi

seandainya bola dilepas arah tekannya kemana seluruh partisipan menjawab

benar yaitu ke atas. Dari percobaan tersebut peneliti meminta semua

partisipan menjawab pertanyaan pada LKS yang telah disediakan oleh

peneliti. Dari pertanyaan – pertanyaan tersebut peneliti mengajukan

pertanyaan berdasarkan tujuan bahwa gaya ke atas adalah gaya yang diberikan

oleh zat cair kepada benda yang arahnya ke atas.

⇒ Kegiatan III.

Pada kegiatan III, tujuannya adalah siswa dapat memahami pengertian zat

cair yang didesak dan dapat menyimpulkan Hukum Archimedes. Kegiatan

diawali dengan meminta siswa mengukur berat sebuah benda dengan

menggunakan neraca pegas. Setelah partisipan mendapatkan nilai dari berat

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 75: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

60

benda tersebut peneliti meminta partisipan untuk mencelupkan benda yang

masih tergantung pada neraca pegas kedalam air. Peneliti mengajukan

pertanyaan apa yang terjadi pada zat cair. Kemudian siswa menjawab

pertanyaan pada LKS. Berdasarkan jawaban dari partisipan semuanya

menjawab air tumpah ketika ada benda yang masuk.

Peneliti : ketika kalian memasukkan benda kedalam wadah

apa yang terjadi pada air ?

Partisispan : airnya tumpah mas…

Peneliti : air yang tumpah itulah yang disebut sebagai zat cair

yang dipindahkan atau didesak oleh benda…

Peneliti : jadi. Berapa beratnya ?

Setelah pertanyaan itu, siswa langsung mengukur beratnya. Siswa masih

bingung bagaimana cara menghitung berat zat cair yang tumaph. Peneliti

menanggapi hal itu dan menjelaskan untuk menghitungnya berat gelas yang

sudah terisi air dikurangi berat gelas pada saat masih kosong. Hasil nya adalah

berat zat cair yang didesak tadi. Siswa akhirnya mendapatkan nilai beratnya.

Setelah itu, peneliti meminta siswa untuk melihat nilai berat benda pada saat

dicelupkan kedalam zat cair. Lalu peneliti meminta siswa untuk mehitung

besarnya gaya ke atas pada benda. Siswa mengalami kebingungan. Peneliti

menjelaskan untuk menghitung gaya ke atasnya adalah selisih berat benda di

udara dikurangi berat benda didalam zat cair. Siswa dapat memahami. Peneliti

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 76: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

61

meminta siswa menghitung dan membandingkan gaya ke atas dengan berat

zat cair tersebut.

Peneliti : bagaimana hubungan antara gaya ke atasnya dengan berat

zat cair yang tumpah tadi ?

Partisipan : nilainya hampir sama..sekitar 0,45 N juga.

Peneliti : jadi apa yang dapat kamu simpulkan ?

Dari pertanyaan peneliti tadi sebagian partisipan hampir dapat menjawab

dengan sempurna. Kemudian peneliti membantu menyempurnakan jawaban

partisipan bahwa berat gaya ke atas sama dengan berat zat cair yang didesak.

Pada akhirnya peneliti mencoba untuk bertanya kepada partisipan

bagaiman bunyi hukum Archimedes. Dari percobaan atau eksperimen yang

dilakukan, peneliti mengajak siswa menyimpulkan sendiri tentang hukum

Archimedes. Sebagian partisipan menjawab saat benda masuk ada gaya ke

atas yang besarnya sama dengan air yang tumpah. Kemudian, peneliti

menyempurnakan jawaban siswa Bila sebuah benda dimasukkan sebagian

atau seluruhnya kedalam zat cair, maka benda tersebut akan mengalami gaya

ke atas yang besarnya sama dengan berat zat cair yang didesaknya atau

dipindahkan.

⇒ Kegiatan IV.

Pada kegiatan IV siswa diajak untuk menemukan faktor – faktor yang

mempengaruhi nilai gaya ke atas. Kegiatan di awali dengan penjelasan dari

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 77: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

62

peneliti bahwa berat dan masa benda tidak mempengaruhi nilai dari gaya ke

atas. Peneliti mengambil contoh pengandaian misalkan sebuah besi dengan

berat yang berbeda dicelupkan kedalam zat cair yang sama masa jenisnya besi

akan tetap tenggelam. Sementara massa hanya mempengaruhu berat sebuah

benda. Setelah siswa benar – benar paham peneliti meminta siswa

mencelupkan benda yang beratnya telah diketahui pada 2 jenis zat cair yang

berbeda massa jenisnya. Peneliti meminta siswa untuk mencatat nilai gaya ke

atas benda pada 2 jenis zat cair yang berbeda massa jenisnya. Dari kegiatan

tersebut siswa diminta peneliti untuk menjelaskan bagaiman pengaruhnya

terhadap gaya keatasnya.

Kegiatan dilanjutkan pada volume benda yang berbeda sehingga nilai

benda yang tercelup juga berbeda. Peneliti meminta siswa untuk mecelupkan

benda yang volumenya lebih kecil kedalam air dan siswa menganalisis nilai

gaya ke atasnya. Peneliti kemudian meminta siswa mencelpukan volume

benda yang lebih besar dan menganalisis gaya ke atasnya. dari percobaan

tersebut siswa diminta untuk menentukan faktor – faktor yang mempengaruhi

nilai gaya ke atas dan menjelaskan pengaruhnya.

⇒ Kegiatan V

Pada kegiatan V siswa diajak untuk memahami konsep tenggelam pada

saat benda berada didalam zat cair. Peneliti meminta siswa untuk

mencelupkan suatu benda yang dapat tenggelam didalam zat cair. Peneliti

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 78: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

63

meminta siswa menjelaskan bagaimana volume benda yang tercelup dan

berapa besarnya volume zat cair yang didesak oleh benda. Kemudian peneliti

meminta siswa menjawab gaya – gaya apa saja yang bekerja pada benda pada

saat benda tenggelam. Semua partisipan hanya menjawab gaya yang bekerja

adalah gaya berat dan gaya ke atas. Partisipan tidak dapat menyebutkan ada

gaya Normal ( N) pada saat benda tenggelam. Kemudian peneliti meminta

salah seorang partisipan untuk menekan meja dan menanyakan apa yang

dirasakan.

Peneliti : apa yang kamu rasakan pada saat menekan meja?

Partisipan : rasanya ada yang mendorong balik tangan saya mas..

Peneliti : mendorong ? maksudnya apa?

Partisipan : jadi saat saya menekan ada tekanan balik dari meja..

Penelliti : coba kamu gambarkan dipapan ?

Pada saat siswa diminta untuk menggambarkan siswa mengalami

kebingungan. Siswa tidak mengerti bagaimana cara menggambarkannya.

Kemudian, peneliti mencoba mengajukan pertanyaan – pertanyaan sama tetapi

diandaikan benda didalam zat cair.

Peneliti : apakah benda menyentuh dasar bejana ?

Partisipan : Iya..

Peneliti : kira – kira saat benda didaasar bejana apakah benda menekan

dasar bejana ?

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 79: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

64

Partisipan : iya..

Peneliti : apakah dasar bejana memberikan tekanan juga kepada benda?

Setelah pertanyaan tersebut salah satu siswa menjawab bahwa dasar

bejana juga memberikan tekanan pada benda. Ketika peneliti bertanya gaya

apa yang bekerja pada kejadian tersebut partisipan menyebutkan gaya aksi –

reaksi. Dari jawaban siswa terebut, peneliti menjelaskan pada keadaan

tersebut benda mendapatkan gaya normal yang arahnya tegak lurus bidang

tekan.

Setelah siswa benar – benar mengerti, peneliti meminta siswa langsung

menggambarkan gaya – gaya yang bekerja pada benda saat benda tenggelam.

Kemudian peneliti meminta siswa menjawab pertanyaan – pertanyaan yang

ada di LKS. Setelah semuanya selesai peneliti menjelaskan tentang keadaan

benda pada saat benda tenggelam

⇒ Kegiatan VI

Pada kegiatan VI siswa diharapkan dapat menjelaskan sebuah benda

dalam keadaan melayang. Karena keterbatasan bahan agar benda tenggelam

kemudian peneliti hanya menggambarkan benda melayang di papan tulis.

peneliti bertanya kepada partisipan “bagaimana volume zat cair yang terdesak

oleh benda ?” keempat partisipan langsung dapat menjawab dengan benar

karena volume benda tercelup seluruhnya maka volume zat cair yang terdesak

atau dipindahkan oleh benda akan sama dengan volume benda. Kemudian

peneliti meminta partisipan menyebutkan gaya – gaya yang bekerja pada saat

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 80: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

65

benda melayamg. Partisipan menjawab benar bahwa gaya yang bekerja gaya

ke atas dan gaya berat benda. Lalu peneliti melanjutkan lagi pertanyaan

“bagaimana hubungan antara gaya berat dan gaya keatas?”. Partisipan tidak

dapat menjawab. Lalu peneliti tidak dapat melanjutkan perteanyaan berikut.

Peneliti harus menjelaskan dahulu kondisi benda pada keadaan setimbang.

Pada keadaan setimbang sebuah benda tidak bergerak lagi. Peneliti meminta

siswa untuk menggantungkan sebuah benda pada neraca pegas. Lalu peneliti

mengajukan pertanyaan :

Peneliti : pada saat benda digantung apakah bendanya terus bergerak turun?

Partisipan : gak mas..

Peneliti : lah yang membuat benda bergerak kebawah apa?

Partisipan : beratnya mas..

Peneliti : tadi berat dipengaruhi oleh apa?

Partisispan : gaya grafitasi bumi.

Peneliti : betul, nah sekarang bendanya bagaimana?

Partisipan : tergantung..

Peneliti : maksudnya terus kbawah atau diam...?

Partisipan : diam

Peneliti :kalau diam tandanya apa?

Partisipan : ya beratnya cuma segitu ..

Peneliti : berarti udah gak mungkin lagi kebawah ?

Partisipan : iya..

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 81: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

66

Setelah tanya jawab dilakukan peneliti menjelaskan bahwa benda diam

karena gaya kebawahnya sudah sama dengan gaya ke atasnya. Peneliti

meminta untuk menggambarkan gaya – gaya yang bekerja pada benda saat

benda melayang.

Lalu peneliti menjelaskan kondisi benda pada saat melayang dan semua

yang siswa ketahui dijawab melalui pertanyaan – pertanyaan yang ada di

LKS.

⇒ Kegiatan VII.

Pada kegiatan VII bertujuan agar siswa dapat mejelaskan kondisi benda

pada saat terapung. siswa diminta untuk mengamati keadaan benda tersebut.

Dengan langkah – langkah pada kegiatan V dan VI. Siswa diminta untuk

mengamati dan menjawab semua pertanyaan yang ada di LKS. Pada kegiatan

VII tidak ditemukan kendala karena siswa sudah memahami keadaan benda

pada saat benda tenggelam dan terapung. pada akhir kegiatan peneliti

menjelaskan bagaiman kondisi benda saat benda terapung.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 82: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

67

E. Posttest

Tabel 3.4. Persentase Jumlah Skor dan Tingkat Pemahaman Siswa Berdasarkan Prosentase Skor pada saat pretest

dan posttest

Skor maksimal soal pretest dan posttest = 24

Jumlah Skor

Jawaban dan

alasan benar Jawaban benar Total skor Persentse skor

Tingkat Pemahaman

siswa berdasarkan

Prosentase Skor

Kode

siswa

pretest posttest pretest posttest pretest posttest pretest posttest pretest posttest

3 0 7 5 5 5 19 20,83% 79,16% Sangat kurang

Baik

7 1 6 5 6 7 18 29,16% 75 % Sangat kurang

Baik

8 1 5 4 5 6 15 24% 62,5% Sangat kurang

Cukup

9 0 10 7 2 7 22 29,16% 91,66% Sangat kurang

Sangat baik

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 83: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

68

Setelah partisipan melakukan pembelajaran, untuk melihat tingkat keberhasilan

partisipan maka peneliti mngadakan test akhir atau posttest. Bentuk soal disamakan

dengan soal – soal pretest. Berdasarkan hasil posttest, didapatkan hasil seperti pada

tabel 3.4. Pada tabel dapat dilihat persentase skor tertinggi pada saat posttest adalah

91,66 % dan persentase skor terendah adalah 62,5%. Skor rata – rata dari keempat

partisipan pada saat pretest adalah 25, 78 % dan jika dimasukkan kedalam kualifkasi

pemahaman, tingkat pemahaman partisipan sebelum pembelajaran sangat kurang.

Setelah pembelajaran, skor rata – rata yang diperoleh partisipan adalah 77,08% dan

jika dimasukkan kedalam kulaifikasi pemahaman, tingkat pemahaman partisipan

mengenai gaya ke atas pada zat cair baik. Peningkatan persentase perubahan

pemahaman sebelum dan sesudah pembelajaran adalah 202,52%. Persentase

peningkatan di peroleh melalui perhitungan :

%100xpretestratarata

pretestratarataposttestratarataselisih

−−−

Hal ini menunjukan bahwa peningkatan pemahaman siswa tentang gaya ke atas

pada zat cair menjadi lebih baik setelah pembelajaran

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 84: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

69

Tabel 3.5 .Persentase Konsep Benar, Kekurangan Pengetahuan dan Miskonsepsi Berdasarkan Jawaban Siswa dan

CRI Dari Data posttest

Jawaban siswa

Kekurangan pengetahuan Konsep benar

Jawaban dan alasan benar

Jawaban benar Jawaban salah

Miskonsepsi Kode siswa

Jumlah persentase jumlah persentase jumlah persentase jumlah persentase jumlah persentase 3 5 41,66% 2 16,66% 5 41,66% 0 0% 0 0% 7 7 58,33% 0 0% 5 41,66% 0 0% 0 0% 8 5 41,66% 0 0% 5 41,66% 0 0% 2 16,66% 9 9 75% 1 8,33% 2 16,66% 0 0% 0 0%

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 85: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

70

Untuk mengetahui persentase konsep benar, kekurangan pengetahuan, dan

miskonsepsi yang terjadi setelah pembelajaran dapat dilihat pada tabel 3.5. Pada saat

sebelum pembelajaran partisipan 3 memiliki kekurangan pengetauan jawaban dan

alasan salah sebesar 58,33% dan jawaban benar namun alasan salah sebesar 41,66%

tanpa mempunyai konsep benar. Setelah pembelajaran, partisipan 3 mengalami

peningkatan konsep benar sebesar 41,66% juga pada jawaban benar dan alasan benar

namun kurang pengetahuan partisipan 3 mengalami peningkatan sebesar 16,66%.

Partisipan 3 tidak memiiliki miskonsepsi maupun jawaban salah akibat kekurangan

pengetahuan. Ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan setelah pembelajaran.

Pada partisipan 7 sebelum pembelajaran memiliki miskonsepsi sebesar 50%

namun tetap memiliki konsep benar 8,33%, jawaban dan alasan benar sebesar

41,66%. Setelah pembelajaran partisipan 7 mengalami peningkatan pada konsep

benar sebesar 58,33 %. Selisih peningkatan konsep benar pada partisipan 7 adalah

50%. Setelah pembelajaran partisipan 7 tidak lagi mengalami miskonsepsi. Ini

menunjukkan bahwa setelah pembelajaran, pemahaman partisipan 7 menjadi lebih

baik.

Pada partisispan 8 setelah pembelajaran mengalami miskonsepsi sebesar 16,66

%. Miskonsepsi ini terjadi pada saat posttest. Seblum pembelajaran miskonsepsi pada

partisipan 8 memiliki miskonsepsi sebesar 58,33 %. Setelah pembelajaran, penurunan

miskonsepsi siswa tersebut disertai dengan konsep benar sebesar 41,66% dan

jawaban benar dan alasan salah sebesar 41,66 %. Peneingkatan konsep benar sebelum

dan sesudah pembelajaran sebesar 33,33 % yang dan jawaban benar alasan salah

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 86: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

71

sebesar 8,33 %. Sementara penurunan miskonsepsi yang dialami siswa sebesar 41,

67%. Semakin besar nilai penurunan miskonsepsi tersebut, maka siswa dianggap

memahami atau mengalami peningkatan yang besar. Ini menunjukan bahwa

pemahaman siswa meningkat namun tidak bisa dikategorikan baik karena siswa

masih mengalami miskonsepsi dan kekurangan pengetahuan.

Pada partisipan 9, setelah pembelajaran konsep benar yang dimiliki sebesar

75% , jawaban benar dan alasan benar namun kurang pengetahuan sebesar 8,33 %.

Sebelum pembelajaran partisipan tidak memiliki konsep benar, jawaban dan alasan

benar. Peningkatan pemahaman sebelum dan sesudah pembelajaran sangat significan.

Sebelum pembelajaran partisipan 9 memiliki kekurangan pengetahuan pada jawaban

benar sebesar 58,33% namun setelah pembelajaran berkuarang menjadi 16,66%.

Perbandingan nilai tersebut dapat diketahui setalah pembelajaran partisipan 9

mengalami peningkatan pemahaman karena memiliki konsep benar yang cukup baik.

Setelah pembelajaran, tidak ada miskonsepsi dan jawaban salah yang didapatkan pada

partisipan 9

Pada tabel 3.6 merupakan analisis pemahaman siswa setiap nomor soal

berdasarakan CRI. Pada saat sebelum pembelajaran hampir setiap nomor soal

mengalami miskonsepsi. Siswa tidak dapat menjawab setiap soal dengan benar tetapi

siswa mempunyai keyakinan tinggi. Setelah pembelajaran, hampir semua soal dapat

dijawab oleh siswa. Hanya nomor 11 dan 12 saja yang mengalami miskonsepsi. Pada

soal terebut siswa diminta untuk menggambarkan gaya – gaya yang bekerja pada

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 87: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

72

benda masing – masing pada saat benda melayang dan tenggelam. Siswa

menggambarkan gaya ke atasnya salah.

Setelah pembelajaran, jawaban salah karena kekurangan pengetahuan tidak ada

untuk setiap nomor soal. ini menunjukkan bahwa dalam menjawab soal siswa sudah

benar – benar memahami. untuk konsep benar, setiap nomor soal mengalami

peningkatan yang baik setelah pembelajaran. Indikasi ini menunjukkan siswa dapat

menjawab setelah pembelajaran. Jawaban siswa rata – rata hampir semuanya

sempurna. Pada konsep benar persentase tertinggi adalah 100% dan terendah 0%.

Persentase terendah pada soal nomor 7 dan 9 karena siswa menjawab dengan jawaban

benar tapi tidak dapat memberikan alasan.

Jika dibandingkan pada konsep benar rata – rata perentase siswa yang

menjawab adalah 54,16 % ,jawaban benar tetapi alasannya salah sebesar 35,41%,

jawaban benar alasan benar karena kekurangan pengetahuan sebesar 6,25% dan

miskonsepsi 2,083% dan 0% pada jawaban salah. Jika persentase kekurangan

pengetahuan dijumlahkan bersama persentase miskonsepsi maka persentasenya

sebesar 43,74%. Nilai persentase tersebut bila dibandingkan dengan persentase

konsep benar lebih kecil. Dapat di indikasikan bahwa partisipan rata – rata sudah

memahami persoalan pada gaya ke atas dalam zat cair.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 88: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

73

Tabel3.6.Jumlah Persentase Jawaban Siswa Untuk Setiap Nomor Soal pada Postest Berdasarkan CRI

Konsep benar Kekurangan pengetahuan Miskonsepsi

Jawaban dan

alasan benar Jawaban benar Jawaban salah

No

soal

Jumlah persentase

Jumlah persentase Jumlah persentase Jumlah persentase

Jumlah persentase

1 3 75% 0 0% 1 25% 0 0% 0 0%

2 4 100% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%

3 4 100% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%

4 1 25% 0 0% 3 75% 0 0% 0 0%

5 3 75% 0 0% 1 25% 0 0% 0 0%

6 3 75% 0 0% 1 25% 0 0% 0 0%

7 0 0% 1 25% 3 75% 0 0% 0 0%

8 1 25% 0 0% 3 75% 0 0% 0 0%

9 0 0% 0 0% 4 100% 0 0% 0 0%

10 3 75% 1 25% 0 0% 0 0% 0 0%

11 2 50% 1 25% 0 0% 0 0% 1 25%

12 2 50% 0 0% 1 25% 0 0% 1 25%

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 89: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

74

F. Pemahaman Akhir siswa setelah wawancara II dan Posttest.

Ø Pemahaman gaya keatas.

Dari data pretest dan wawancara I tidak seorang pun yang dapat menyebutkan

pengertian gaya ke atas. Siswa kebanyakan berpendapat bahwa gaya keatas adalah

tekanan dari benda kepada zat cair sehingga muncul gaya ke atas. Setelah

pembelajaran, pemahaman siswa tersebt menjadi benar. Siswa dapat menjawab

pengertian gaya ke atas dan menjelaskan faktor – faktor yang mempengaruhi

besarnya nilai gaya ke atas.

Peneliti : gaya ke atas itu apa ??

Partisipan 3,7,8,9 : gaya ke atas adalah gaya yang diberikan oleh zat cair

kepada benda yang arahnya ke atas ..

Peneliti : seandainya dimasukkan balok yang udah digantung

dengan neraca pegas kemana arah skala pada neraca?

Partisipan 3,7,8,9 : ke atas.

Peneliti : mengapa hal itu terjadi ?

Patisipan3, 7,8,9 : karena pada saat benda masuk air memberi gaya yang

arahnya ke atas kepada benda sehingga benda jadi ringan

dan skalanya naik.

Dari wawancara setelah posttest dapat dilihat bahwa partisipan sudah dapat

memahami pengertian gaya ke atas. Pada jawaban soal posttest partisipan juga

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 90: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

75

sudah menjawab dengan benar. Untuk pengertian gaya ke atas keempat partisipan

sudah mempunyai konsep benar. Jawaban partisipan berdasarkan posstest :

Partisipan 3 : gaya ke atas adalah gaya yang diberikan oleh zat cair kepada benda

Partisipan 8 : gaya keatas karena zat cair memberikan gaya keada benda yang

arahnya ke atas maka benda bisa melayang, terapung dan

tenggelam

Partisipan 9 : gaya yang diberikan ke benda akibat adanya tekanan dari air.

Berdasarkan analisis posttest partisipan 7 tidak dapat memberikan alasan

jawaban tentang pengertian gaya ke atas karena partisipan tidak dapat memahami

arti dari soal yang dimaksud. Partisipan 7 menjawab alasannya adalah dengan

menyebutkan gaya – gaya yang terjadi pada saat benda berada didalam zat cair.

Pada posstst partisipan 7 mengalami kekurangan pengetahuan. Keempat partisipan

juga sudah memahami ketika benda masuk kedalam zat cair maka benda akan

mengalami gaya ke atas dan gaya berat benda. Pada saat sebelum pembelajaran

partisipan memahami bahwa gaya yang bekerja ketika benda ada di dalam zat cair

adalah gaya aksi reaksi

Keempat partisipan pada saat wawancara pada pertanyaan faktor – faktor

yang mempengarhi nilai gaya ke atas menjawab benar. Partisispan menjawab faktor

– faktor yang mempengaruhi adalah massa jenis zat cair dan volume benda yang

tercelup. Jawaban partisipan juga sama pada saat posttest Pada saat wawancara I

partisipan menjawab yang mempengaruhi besarnya nilai gaya ke atas adalah berat

dan massa benda, ini terjadi pada keempat partisipan.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 91: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

76

Ø Pemahaman terapung.

Pada saat wawancara keempat partisipan dapat menjelaskan bagaimana

keadaan benda pada saat terapung. Partisipan bisa menjelaskan bahwa volume zat

cair yang didesak benda pada saat terapung lebih kecil dari volume benda. Pada

soal no 3 kesemua partisipan dapat menjawab benar. Kesemua partisipan menjawab

pada pilihan yang benar yaitu pada saat terapung apabila benda dimasukkan

kedalam zat cair ada bagian benda berada di atas permukaan dan ada bagian benda

dibawah permukaan zat cair. Pada keadaan terapung gaya beratnya sama dengan

gaya ke atasnya, konsep ini di pahami karena siswa masih menghafal dan juga

massa jenis benda < massa jenis zat cair dan volume benda yang yang tercelup

hanya sebagian. Dalam menggambarkan gaya – gaya yang bekerja pada benda saat

terapung semua partisipan dapat menjawab dengan benar. Partisispan juga dapat

menjelaskan bagaimana gaya – gaya tersebut bekerja pada benda.

Ø Pemahaman melayang .

Pada keadaan melayang, pemahaman benar setelah pembelajaran yang

diperoleh dari partisipan adalah bahwa volume zat cair yang didesak akan sama

dengan volume bendanya. Partisipan sudah mengerti arti dari volume zat cair yang

didesak. Ini dapat dilihat pada saat mereka menjawab lembaran LKS. Partisipan juga

bisa menggambarkan gaya – gaya yang bekerja pada benda saat melayang. Tetapi

pada partisipan 8 masih salah dalam menggambarkan gaya ke atas pada benda.

Kesemua partisispan juga dapat menjelaskan bagaimana keadaan benda pada saat

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 92: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

77

benda melayang. Kesemua partisipan menjawab pada pilihan yang benar yaitu pada

saat melayang apabila benda dimasukkan kedalam zat cair seluruh bagian benda

tercelup kedalam zat cair tanpa menyentuh dasar Keempat partisipan juga

memberikan alasan yang sama yaitu pada keadaan melayang gaya beratnya sama

dengan gaya ke atasnya sehingga massa jenis benda =massa jenis zat cair dan volume

benda yang yang tercelup seluruhnya.

Ø Pemahaman tenggelam.

Pada keadaan tenggelam partisipan yang masih mengalami miskonsepsi adalah

partisipan 8. dalam menggambarkan gaya normal pada benda saat benda tenggelam

masih salah. Sementara partisipan yang lain dapat meggambarkan secara lengkap

bagaimana gaya – gaya yang bekerja pada benda. Untuk pemahaman lainnya pada

saat benda tenggelam keempat partisipan sudah memiliki pemahaman yang benar.

Keempat partisipan memahami bahwa w > fa sehingga benda terus bergerak turun

sampai kedasar. Volume zat cair yang terdesak oleh benda sama dengan volume

benda dan juga massa jenis benda > massa jenis zat cair. Ini dapat dilihat dari

jawaban partisipan pada saat posstest.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 93: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

78

G. Perubahan – perubahan pemahaman setelah pembelajaran.

o Bahwa gaya ke atas adalah gaya yang diberikan oleh zat cair kepada benda

yang arahnya ke atas.

o Yang mempengaruhi nilai dari gaya ke atas adalah massa jenis benda dan

volume benda yang tercelup

o Partisipan dapat membedakan pengertian berat dan massa juga mengerti

bahwa berat dan massa tidak mempengaruhi besarnya nilai gaya ke atas.

o Keadaan terapung : bagian benda sebagian ada yang berada diatas permukaan

zat cair dan sebagian berada di bawah permukaan zat cair sehingga volume

zat cair yang didesak oleh benda lebih kecil daripada volume benda maka

massa jenis benda akan lebih kecil daripada massa jenis zat cair. Gaya – gaya

yang bekerja adalah gaya berat dan gaya ke atas.

o Keadaan melayang :bagian benda tidak menyentuh dasar dan tidak berada

dipermukaan zat cair seluruhnya tercelup dalam zat cair sehingga volume zat

cair yang didesak oleh benda sama dengan volume benda maka massa jenis

benda sama dengan massa jenis zat cair. Gaya – gaya yang bekerja adalah

gaya berat dan gaya ke atas.

o Keadaan tenggelam : syarat benda tenggelam W> fa , benda terus bergerak

kebawah sampai dasar sehingga semua bagian benda tercelup dalam zat cair

sehingga volume zat cair yang didesak oleh benda sama dengan volume benda

maka massa jenis benda lebih besar daripada massa jenis zat cair. Gaya –

gaya yang bekerja adalah gaya berat dan gaya ke atas. Pada keadaan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 94: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

79

tenggelam benda menyentuh dasar sehingga mendapat gaya normal dari

bidang tekan.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 95: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

80

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan :

1. Pada saat sebelum pembelajaran menggunakan metode eksperimen

terbimbing rata – rata persentase pemahaman awal siswa adalah 25,48% dan

semua partisipan tergolong dalam tingkatan pemahaman sangat kurang.

2. Persentase rata – rata pemahaman akhir partisipan setelah pembelajaran

menggunakan metode eksperimen terbimbing adalah 77,08% dan ini

tergolong dalam tingkatan pemahaman baik.

3. Rata – rata peningkatan perubahan pemahaman dari keempat partisipan

sebelum dan sesudah pembelajaran adalah 202,52%

4. Metode eksperimen terbimbing dapat meningkatkan pemahaman siswa. Ini

dapat dilihat dari hasil posstest yang menunjukkan bahwa pemahaman siswa

menjadi lebih baik dibandingkan sebelum pembelajaran.

B. SARAN

Saran yang ingin disampaikan peneliti berdasarkan kesimpulan di atas adalah :

1. Pada saat penelitian, diharapkan bagi peneliti untuk memperhatikan waktu

yang tepat agar siswa benar – benar siap pada saat mengikuti pembelajaran.

2. Miskonsepsi yang ditemukan pada saat sebelum pembelajaran hendaknya di

teliti terlebih dahulu agar dapat diketahui penyebab terjadinya miskonsepsi.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 96: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

81

3. Tingkat kesulitan soal hendaknya disesuakan dengan kemampuan sekolah.

4. Dalam menggunakan metode eksperimen diperlukan langkah – langkah yang

jelas sehingga pada saat pelaksanaan peneliti tidak mengalami kesulitan

5. Bagi guru – guru fisika dapat menjadikan eksperimen sebagai metode dalam

mengajar karena dapat membuat siswa membangun konsepnya.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 97: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

82

DAFTAR PUSTAKA

Berg,Euwe van den .1991.Miskonsepsi dan remidiasi. Salatiga : UKSW

Budi, kartika, Fr. Y. 2001. Berbagai Strategi Untuk Melibatkan siswa secara aktif

dalam proeses pembelajaran fisika di SMU, Efektifitasnya, dan sikap

mereka pada sterategi tersebut, dalam Widya Dharma. Yogyakarta :

Universitas Sanata Dharma.

Budi, Kartika, Fr. Y. 1992. Pemahaman Konsep Gaya dan Beberapa Salah Konsepsi

yang Terjadi.Widya Dharma. Yogyakarta : Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Kurniawan, Dedy. 2000 Upaya Mengaktifkan Siswa Dalam Pembelajaran Getaran

Dan Gelombang Melalui Pendekatan Konstruktivisme. (Online)

(http://www.homepagez.com/jombang/skripsi.htm Diakses 27 september

2007 )

Masril & Asma, N.2002. Pengungkapan Miskonsepsi Siswa Menggunakan Force

Concept Inventory dan Certainity of Response Index. Jurnal Fisika

Himpunan Fisika Indonesia, B5(0559)

Rohandi, R. 1998. Memberdayakan anak melalui pendidikan sains dalam pendidikan

sain yang humanistis. Yogyakarta : Kanisius.

Suparno, P.1996. Conceptual Change in Probability and Randomnes of High School

Students Using Computer Simulation. Boston University : Dissertation.

Suparno, P.1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 98: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

83

Suparno, P. 2005. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Pendidikan Fisika.

Yogyakarta : Penerbit Grasindo.

Suparno,P.2007. Metodologi Pembelajaran Fisika: konsturuktivistik dan

menyenangkan. Yogyakarta : Universitas Sanatha Daharma.

Surya, Yohanes, M.Sc.,Ph.D. 1997. Olimpiade Fisika : Teori dan Latihan Fisika

Menghadapi Masa Depan. Jakarta : Primatika Cipta Ilmu

Wenning Carl J (2005). Lavel of Inquiry: Hierarchies of Pedagogical Practicel and

inquiry Process dalam Jurnal of Physics Teacher Education on Line Vol

2. No 3 : http: // www.phy.Ilstu.edu/JPTEO

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 99: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

84

Lampiran 1

LEMBAR JAWABAN KEGIATAN SISWA

Kegiatan I :

1. Berat adalah :

2. massa adalah :

Kegiatan II

Tujuan :

Siswa mampu menjelaskan bahwa gaya ke atas disebabkan oleh gaya yang

diberikan zat cair kepada benda

Alat dan bahan :

Alat : gelas ukur atau wadah zat cair, beban.

Bahan : air

Pertanyaan :

1. Apa yang anda rasakan pada saat benda dicelupkan kedalam zat cair ?

Jawab :

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

..............

2. Ketika anda melepaskan benda, kemana benda bergerak?

Jawab :

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

..............

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 100: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

85

3. Mengapa benda bergerak ketika dilepaskan ?

Jawab :

.............................................................................................................................

.............................................................................................................................

..............

kesimpulan :

Gaya ke atas adalah

………………………………………………………………………...

Kegiatan III

Tujuan :

Siswa dapat memahami pengertian zat cair yang didesak oleh benda.

Alat dan bahan :

Alat : gelas ukur atau wadah zat cair, beban, neraca pegas

Bahan : air

Pertanyaan :

1. berapa nilai berat benda sebelum benda dicelupkan kedalam zat cair?

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………

2. apa yang terjadi pada zat cair pada saat benda dimasukkan kedalam zat cair?

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

…………

3. Apa yang dimaksud dengan zat cair yang dipindahkan oleh benda ?

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 101: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

86

4. berapa berat zat cair yang dipindahkan oleh benda ?

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

5. berapa nilai berat benda sesudah dicelupkan kedalam zat cair ?

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

6. berapa besarnya nilai gaya keatas ?

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

7. Bagaimana bunyi hukum Archimedes ?

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 102: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

87

Kegiatan IV

Tujuan :

Alat dan bahan ;

Alat : gelas ukur, beban, neraca pegas.

Bahan : minyak dan air.

Siswa dapat menyebutkan faktor – faktor besarnya nilai gaya ke atas

a. Untuk massa jenis zat cair yang berbeda.

No Jenis zat cair Massa jenis (kg/m3) Gaya ke atas ( N )

1 Air 1000

2 Minyak 800

b. benda yang berbeda sehingga volume benda yang tercelup berbeda.

No Volume benda Gaya ke atas ( N )

1

2

Pertanyaan :

1. bagaimana nilai gaya ke atas yang dialami benda pada zat cair yang berbeda

massa jenisnya ?

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

2. bagaimana nilai gaya ke atas yang dialami benda pada volume benda yang

tercelup berbeda ?

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

3. Jadi, apa faktor – faktor yang mempengaruhi nilai gaya ke atas ?

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 103: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

88

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Kegiatan V

Tujuan :

Siswa dapat menjelaskan keadaan benda didalam zat cair pada saat tenggelam.

Alat dan bahan :

Alat : beban dan wadah zat cair.

Bahan : air.

Pertanyaan :

1. Bagaimana nilai volume zat cair yang didesak terhadap volume benda pada

saat benda tenggelam ?

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

2. Gaya – gaya apa saja yang bekerja pada benda saat benda tenggelam ?

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

3. bagaimana hubungan gaya berat ( w ) dengan gaya ke atasnya ?

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

4. bagaimana massa jenis benda terhadap massa jenis zat cairnya ?

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 104: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

89

5. Gambarkanlah gaya – gaya yang bekerja pada saat benda tenggelam ?

Kegiatan VI

Tujuan :

Siswa dapat menjelaskan keadaan benda didalam zat cair pada saat melayang.

Alat dan bahan :

Alat : beban dan wadah zat cair.

Bahan : air.

Pertanyaan :

1. Bagaimana nilai volume zat cair yang didesak terhadap volume benda pada

saat benda melayang?

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

2. Gaya – gaya apa saja yang bekerja pada benda saat benda melayang ?

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

3. bagaimana hubungan gaya berat ( w ) dengan gaya ke atasnya ?

Jawab :

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 105: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

90

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

4. bagaimana massa jenis benda terhadap massa jenis zat cairnya ?

Jawab:

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

5. gambarkanlah gaya – gaya yang bekerja pada saat benda melayang ?

Kegiatan VII

Tujuan :

Siswa dapat menjelaskan keadaan benda didalam zat cair pada saat terapung.

Alat dan bahan :

Alat : beban dan wadah zat cair.

Bahan : air.

Pertanyaan :

1. Bagaimana nilai volume zat cair yang didesak terhadap volume benda pada

saat benda terapung ?

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

2. Gaya – gaya apa saja yang bekerja pada benda saat benda terapung ?

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 106: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

91

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

3. bagaimana hubungan gaya berat ( w ) dengan gaya ke atasnya ?

Jawab :

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

4. bagaimana massa jenis benda terhadap massa jenis zat cairnya ?

Jawab

…………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………

5. Gambarkanlah gaya – gaya yang bekerja pada saat benda terapung

Dari kegiatan V,VI,VII isilah pernyataan dibawah !

Lengkapi pernyataan dengan memberi tanda berikut :

>, jika lebih besar dari

<, jika kurang dari

=, jika sama dengan

§ Benda tengelam, apabila massa jenis zat zair )( aρ ………massa jenis benda )( bρ

§ Benda melayang, apabila massa jenis zat zair )( aρ ………massa jenis benda )( bρ

§ Benda mengapung, apabila massa jenis zat zair )( aρ ………massa jenis benda

)( bρ

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 107: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

92

konsep terapung, melayang, tenggelam berdasarkan faktor massa jenis, gaya keatas

serta berat bendanya.

Ø Terapung :

Terjadi karena massa jenis zat zair )( aρ ..... massa jenis benda )( bρ dan pada

keadaan setimbang berat benda ......gaya keatasnya. Pada keadaan terapung volume

benda .....volume zat cair yang didesak atau dipindahkan oleh benda karena pada

keadaan terapung volume benda tidak tercelup seluruhnya.

Ø Melayang :

Terjadi karena massa jenis zat zair )( aρ ..... massa jenis benda )( bρ dan pada

keadaan setimbang berat benda ......gaya keatasnya. . Pada keadaan melayang volume

zat cair yang didesak atau dipindahkan ...... volume benda karena volume benda

tercelup seluruhnya.

Ø Tenggelam :

Terjadi karena massa jenis zat zair )( aρ ..... massa jenis benda )( bρ dan pada

keadaan setimbang berat benda ......gaya keatasnya. . Pada keadaan tenggelam

volume zat cair yang didesak atau dipindahkan ...... volume benda karena volume

benda tercelup seluruhnya.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 108: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

93

Lampiran 2 Rancangan pembelajaran

Mata pelajaran : Fisika

Kelas : XI

Alokasi waktu : 4 x 45 menit

I. Kompetensi dasar

Menerapkan hukum dasar fluida statisik pada masalah fisika sehari – hari.

II. Indikator.

Memahami beberapa prinsip yang berhubungan dengan Konsep gaya ke atas

pada Hukum Archimedes

III. Pokok bahasan.

Fluida tak bergerak

IV. Sub pokok bahasan

Hukum Archimedes

V. Kegiatan pembelajaran

Kegiatan I

Alat yang digunakan : neraca pegas, timbangan dan beban.

Langkah pembelajaran :

• Peneliti mengajak siswa berdiskusi untuk membedakan pengertian berat

dan massa.

• Peneliti menyuruh salah satu siswa mengukur berat sebuah benda dengan

Neraca pegas dan membaca nilai yang ada pada skala

• Peneliti menyuruh siswa lagi untuk mengukur massa benda yang sama

dengan menggunakan timbangan dan membaca nilai yang ada pada skala.

• Peneliti mengajukan pertanyaan – pertanyaan pada siswa yang berkaitan

dengan berat benda dan massa benda.

• Peneliti memberikan penjelasan mengenai konsep berat benda dan massa

benda serta satuan internasional.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 109: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

94

Kegiatan II

Alat yang digunakan : beban dan gelas.

Langkah pembelajaran :

• Peneliti mengajak siswa berdiskusi dan tanya jawab dengan pertanyaan

yang berkaitan dengan gaya ke atas dalam kehidupan sehari – hari.

• Peneliti menyuruh siswa untuk memasukkan bola atau beban kedalam

gelas atau wadah yang telah berisi air dan menahan bola tersebut didalam

air

• Kemudian peneliti mengajukan pertanyaan kepada siswa apa yang

dirasakan siswa dan menuliskannya dilembar LKS yang telah disediakan.

• Peneliti meminta siswa kembali memasukkan bola kedalam air dan

melepaskannya.

• Peneliti mengajukan pertanyaan lagi kemana arah gerak bola pada saat

benda dilepaskan dan apa yang menyebabkan benda bergerak ke atas.

• Peneliti menyuruh siswa menjawab pertanyaan yang ada di LKS.

• Peneliti memberikan penjelasan tentang gaya ke atas melalui eksperimen

yang baru dilakukan oleh siswa.

Kegiatan III

Alat yang digunakan : beban,gelas yang berisi air, neraca pegas

Langkah pembelajaran :

• Peneliti menyuruh siswa untuk menimbang berat beban menggunakan

neraca pegas dan memasukkan nilai kedalam tabel

• Peneliti menyuruh siswa untuk memasukkan beban tersebut kedalam gelas

yang penuh dengan air pada saat benda masih tergantung pada neraca

pegas.

• Peneliti menanyakan pada siswa apa yang terjadi pada air didalam gelas

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 110: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

95

• Peneliti menyuruh siswa menimbang berat zat cair yang tumpah atau yang

dipindahkan

• Peneliti menyuruh siswa membaca nilai skala pada neraca pegas pada saat

benda masih berada didalam zat cair dan memasukkan nilai kedalam tabel

• Peneliti memberi penjelasan tentang zat cair yang dipindahkan atau

didesak oleh benda

• Peneliti mengajukan pertanyaan tentang selisih berat benda sebelum dan

sesudah benda dicelupkan

• Peneliti mengajukan pertanyaan tentang nilai berat zat cair yang

dipindahkan atau didesak oleh benda.

• Peneliti meminta siswa menyimpulkan tentang hubungan besarnya gaya

ke atas dan berat zat cair yang dipindahkan tersebut.

• Peneliti menjelaskan besarnya nilai gaya keatas

• Dari kegiatan tersebut, peneliti bersama siswa bersama – sama

menyimpulkan hukum Archimedes tentang gaya keatas.

Kegiatan III.

Langkah – langkah :

• Peneliti memberikan penjelasan di depan kelas dengan contoh sehari –

hari bahwa berat dan massa benda tidak mempengaruhi nilai gaya ke atas

• Setelah siswa mengerti bahwa berat dan massa tidak mempengaruhi nilai

gaya ke atas peneliti mengajak siswa untuk mencari faktor – faktor yang

mempengaruhi gaya ke atas.

• Peneliti meminta untuk menghitung berat beban yang akan digunakan

menggunakan neraca pegas pada saat benda diudara.

• Peneliti meminta siswa mencelupkan benda tersebut kedalam 2 jenis

cairan yang massa jenisnya beda.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 111: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

96

• Peneliti meminta siswa mencatat nilai berat benda pada skala neraca pegas

pada masing – masing cairan pada saat benda masih tercelup didalam zat

cair.

• Peneliti meminta siswa menentukan nilai gaya ke atas pada benda pada

masing – masing cairan dan menjelaskan pengaruh massa jenis cairan

terhadap nilai gaya ke atas.

• Peneliti menjelaskan pengaruh massa jenis cairan terhadap gaya ke atas.

• Peneliti menminta siswa untuk mencelupkan balok yang volumenya

berbeda ke dalam zat cair yang sama massa jenisnya.

• Peneliti meminta siswa menganalisis gaya ke atas pada balok yang

volumenya berbeda.

• Peneliti meminta siswa menjelaskan pengaruh besarnya volume benda

yang tercelup terhadap nilai gaya ke atasnya.

• Peneliti menjelaskan pengaruh volume benda yang tercelup terhadap gaya

ke atas.

Kegiatan IV.

• Siswa diminta untk mencelupkan sebuah benda dalam keadaan tenggelam.

• Peneliti meminta siswa untuk melihat dan mejelaskan tentang besarnya

volume zat cair yang didesak oleh benda pada saat benda tenggelam.

• Peneliti menjelaskan tentang gaya berat ( w ), gaya ke atas (fa), gaya

normal ( N ) ketika benda tenggelam.

• Peneliti mengajukan pertanyaan – pertanyaan tentang gaya – gaya yang

bekerja pada benda dan meminta siswa menggambarkan gaya berat ( w ),

gaya ke atas (fa), gaya normal ( N ) ketika benda tenggelam.

• Peneliti meinta siswa mengamati benda pada keadaan tenggelam

• Peneliti meminta siswa menjelaskan faktor – faktor benda pada keadaan

tenggelam.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 112: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

97

• Peneliti menjelaskan benagaimana benda dapat tenggelam.

Kegiatan V.

• Siswa diminta untuk mencelupkan sebuah benda dalam keadaan melayang

• Peneliti meminta siswa untuk melihat dan mejelaskan tentang besarnya

volume zat cair yang didesak oleh benda pada saat benda melayang

• Peneliti menjelaskan tentang gaya berat ( w ), gaya ke atas (fa) dan

kesetimbangan benda pada saat benda melayang

• Peneliti mengajukan pertanyaan – pertanyaan tentang gaya – gaya yang

bekerja pada benda dalam keadaan setimbang dan meminta siswa

menggambarkan gaya berat ( w ), gaya ke atas (fa) pada saat benda

melayang.

• Peneliti meinta siswa mengamati benda pada keadaan melayang.

• Peneliti meminta siswa menjelaskan faktor – faktor benda pada keadaan

melayang

• Peneliti menjelaskan bagaimana benda dapat melayang

Kegiatan VI

• Siswa diminta untuk mencelupkan sebuah benda dalam keadaan terapung

• Peneliti meminta siswa untuk melihat dan menjelaskan tentang besarnya

volume zat cair yang didesak oleh benda pada saat benda terapung

• Peneliti menjelaskan tentang gaya berat ( w ), gaya ke atas (fa) dan

kesetimbangan benda pada saat benda terapung

• Peneliti mengajukan pertanyaan – pertanyaan tentang gaya – gaya yang

bekerja pada benda dalam keadaan setimbang dan meminta siswa

menggambarkan gaya berat ( w ), gaya ke atas (fa) pada saat benda

terapung.

• Peneliti meinta siswa mengamati benda pada keadaan terapung.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 113: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

98

• Peneliti meminta siswa menjelaskan faktor – faktor benda pada keadaan

terapung. Peneliti menjelaskan bagaimana benda dapat terapung.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 114: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

99

Lampiran 3

Nama :…………

No. :…………

PETUNJUK UMUM

1. Pilihlah salah satu jawaban yang kamu anggap benar, dengan memberikan tanda

silang pada jawaban yang kamu anggap paling benar dan tuliskan alasan

jawabanmu pada lembar.

2. Tuliskan setiap alasan dari jawaban yang kamu pilih ataupun kamu tulis pada

tempat yang telah disediakan.

3. Lingkarilah tingkat keyakinan jawaban sesuai dengan tingkat keyakinanmu pada

lembar kerja Anda

KETERANGAN:

0 : Jawaban sepenuhnya menerka.

1 : Jawaban menerka dengan mempertimbangkan pengetahuan yang dimiliki

2 : Jawaban menggunakan pikiran dan pengetahuan tetapi tidak yakin dengan

kebenaran jawaban.

3 : Jawaban menggunakan pikiran dan pengetahuan dan yakin dengan

kebenaran jawaban

4 : Jawaban menggunakan pikiran dan pengetahuan dan sangat yakin dengan

kebenaran jawaban

5 : Jawaban menggunakan pikiran dan pengetahuan dan sangat yakin sekali

dengan kebenaran jawaban

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 115: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

100

1. Benda dikatakan tenggelam dalam suatu zat cair ketika ?

a. Apabila suatu benda dimasukkan kedalam fluida kemudian benda tersebut

turun sampai kedasar tempat fluida

b. Apabila suatu benda dimasukkan kedalam fluida, benda tersebut tidak

berada didasar bejana dan tidak ada bagian yang muncul diatas permukaan

fluida

c. Apabila suatu benda dimasukkan kedalam fluida ada bagian benda yang

muncul di atas permukaan fluida

d. Apabila benda yang dicelupkan gaya ke atasnya sama dengan berat benda

sehingga bagian benda tidak tercelup seluruhnya.

e. Apabila benda yang dicelupkan gaya ke atasnya sama dengan berat benda

sehingga bagian benda tercelup seluruhnya tanpa menyentuh dasar bejana.

Alasan :

Karena pada saat benda tenggelam massa jenis benda lebih besar daripada

massa jenis zat cair dan berat bendanya lebih besar daripada gaya ke atasnya

sehingga volume benda tercelup seluruhnya dan menyentuh dasar bejana.

Tingkat kebenaran jawaban :

a. 0 b. 1 c. 2 d. 3 e. 4 f. 5

2. Benda dikatakan melayang dalam suatu zat cair ketika ?

a. Apabila suatu benda dimasukkan kedalam fluida kemudian benda tersebut

turun sampai kedasar tempat fluida

b. Apabila suatu benda dimasukkan kedalam fluida, benda tersebut tidak

berada didasar bejana dan tidak ada bagian yang muncul diatas

permukaan fluida

c. Apabila suatu benda dimasukkan kedalam fluida ada bagian benda yang

muncul di atas permukaan fluida

d. Apabila benda yang dicelupkan gaya ke atasnya sama dengan berat benda

sehingga bagian benda tidak tercelup seluruhnya.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 116: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

101

e. Apabila benda yang dicelupkan berat benda lebih besar daripada gaya ke

atasnya sehingga bagian benda tercelup seluruhnya dan benda berada di

dasar bejana.

Alasan :

Karena massa jenis benda sama dengan massa jenis zat cair dan pada dalam

keadaan setimbang berat benda sama dengan gaya keatasnya dan volume benda

tercelup seluruhnya tanpa menyentuh dasar bejana dan tidak ada bagian benda

yang muncul diatas permukaan fluida

Tingkat kebenaran jawaban :

a. 0 b. 1 c. 2 d. 3 e. 4 f. 5

3. Benda dikatakan terapung dalam suatu zat cair ketika ?

a. Apabila suatu benda dimasukkan kedalam fluida ada bagian benda yang

muncul di atas permukaan fluida

b. Apabila suatu benda dimasukkan kedalam fluida, benda tersebut tidak

berada didasar bejana dan tidak ada bagian yang muncul diatas permukaan

fluida

c. Apabila suatu benda dimasukkan kedalam fluida kemudian benda tersebut

turun sampai kedasar tempat fluida

d. Apabila benda yang dicelupkan berat benda lebih besar daripada gaya ke

atasnya sehingga permukaan benda tercelup seluruhnya dan benda berada

di dasar bejana.

e. Apabila benda yang dicelupkan gaya ke atasnya sama dengan berat benda

sehingga permukaan benda tercelup seluruhnya tanpa ada bagian benda

yang muncul di permukaan zat cair dan tidak berada di dasar bejana.

Alasan :

Karena massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis zat cairdan, pada

keadaan setimbang berat benda sama dengan gaya keatasnya tetapi volume

benda tidak tercelup seluruhnya karena ada bagian dari benda berada diatas

permukaan fluida

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 117: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

102

Tingkat kebenaran jawaban :

a. 0 b. 1 c. 2 d. 3 e. 4 f. 5

4. Gaya apa yang bekerja pada benda pada saat benda dicelupkan kedalam zat cair

sehingga benda dapat terapung, melayang, dan tenggelam ?

a. gaya normal

b. gaya berat

c. gaya gravitasi

d. gaya angkat atau gaya keatas

e. gaya aksi – reaksi

Alasan :

Karena pada saat benda dicelupkan kedalam air maka sekeliling benda akan

mendapat tekanan dari air . Gaya akibat tekanan air pada arah mendatar akan

saling menghapuskan. Sedangkan pada arah vertikal tidak. Yaitu gaya yang

arahnya keatas lebih besar dari gaya arah kebawah ( rumus P = ρgh, semakin

kebawah maka semakin besar gaya akibat tekanan air ini ). Selisih gaya keatas

dan kebawah ini disebut gaya keatas atau gaya keatas adalah gaya akibat

tekanan dari zat cair ke pada benda yang arahnya ke atas.

Tingkat kebenaran jawaban :

a. 0 b. 1 c. 2 d. 3 e. 4 f. 5

5. Apa yang mempengaruhi besarnya gaya keatas suatu benda ?

a. Berat benda.

b. Tekanan

c. Volume benda yang tercelup dan massa jenis zat cair

d. Massa jenis benda

e. Jenis benda yang dicelupkan

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 118: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

103

Alasan :

Gaya keatatas dipengaruhi oleh volume benda yang tercelup saja. Semakin besar

volume benda yang tercelup kedalam zat cair, maka gaya keatasnya semakin

besar.

Gaya ke atas juga dipengaruhi massa zenis zat cair karena semakin besar massa

zenis zat cairnya maka semakin besar gaya ke atasnya.

Tingkat kebenaran jawaban :

a. 0 b. 1 c. 2 d. 3 e. 4 f. 5

6. Sebuah pemberat digantungkan pada neraca pegas. Skala

pada neraca pegas semakin kebawah nilainya semakin

besar. Manakah dari pernyataan berikut yang benar apabila

benda dicelupkan kedalam zat cair!

a. skala pada neraca pegas tetap

b. skala pada neraca bergerak ke atas

c. skala pada neraca bergerak turun

d. skala pada neraca bergerak turun tanpa berhenti

e. skala pada neraca bergerak naik tanpa berhenti

Alasan :

karena pada saat benda dicelupkan benda mendapatkan gaya yang arahnya ke

atas oleh zat cair yang membuat berat benda berkurang atau terasa lebih ringan

sehingga skala akan bergerak keatas.

Tingkat kebenaran jawaban :

a. 0 b. 1 c. 2 d. 3 e. 4 f. 5

7. Pada keadaan dimana ρ benda < ρ zat cair benda mengalami keadaan terapung.

Pada keadaan ini ada bagian volume benda yang tercelup dan ada bagian volume

benda yang berada di atas permukaan zat cair. Gaya – gaya yang bekerja adalah

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 119: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

104

berat benda ( W ) dan gaya ke atas ( Fa ). Besarnya W = gxvolumex bendabendaρ

dan besarnya Fa = gxvolumex bendadidesakyangcairzatzatcairρ . Dari keterangan diatas,

manakah pernyataan yang tepat dari pilihan jawaban di bawah ini? Berikan

penjelasan atau pembuktiannya.

a. berat benda sama dengan gaya ke atas ( W = Fa ) sehingga ρ benda <

ρ zat cair

b. Berat benda tidak sama dengan gaya ke atas ( W ≠ Fa )sehingga ρ

benda < ρ zat cair

c. Berat benda lebih besar daripada gaya ke atas ( W > Fa ) sehingga ρ

benda < ρ zat cair

d. Berat benda lebih kecil dari pada gaya ke atas ( W < Fa ) sehingga ρ

benda < ρ zat cair

Alasan :

W = Fa

gxvolumexgxvolumex bendadidesakyangcairzatzatcairbendabenda ρρ =

bendaρ airzatc

benda

airzatcX

Volume

Volumeρ=

Dikarenakan pada saat benda terapung volume benda lebih besar dari pada

volume zat cair yang didesak oleh benda maka

cairzatbenda ρρ <

Jadi apabila cairzatbenda ρρ < maka berat benda sama dengan gaya ke atasnya.

Tingkat kebenaran jawaban :

a. 0 b. 1 c. 2 d. 3 e. 4 f. 5

8. Pada keadaan dimana ρ benda = ρ zat cair benda mengalami keadaan melayang.

Pada keadaan ini volume benda tercelup seluruhnya sehingga besarnya volume

zat cair yang didesak oleh benda sama dengan volume benda. Gaya – gaya yang

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 120: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

105

bekerja adalah berat benda ( w ) dan gaya ke atas ( Fa ). Besarnya W =

gxvolumex bendabendaρ dan besarnya Fa = gxvolumex bendadidesakyangcairzatzatcairρ .

Dari keterangan diatas, manakah pernyataan yang tepat dari pilihan jawaban di

bawah ini? Analisislah!

a. berat benda sama dengan gaya ke atas ( W = Fa ) sehingga ρ benda =

ρ zat cair

b. Berat benda tidak sama dengan gaya ke atas ( W ≠ Fa )sehingga ρ

benda = ρ zat cair

c. Berat benda lebih besar daripada gaya ke atas ( W > Fa ) sehingga ρ

benda = ρ zat cair

d. Berat benda lebih kecil dari pada gaya ke atas ( W < Fa ) sehingga ρ

benda = ρ zat cair

Alasan :

W = Fa

gxvolumexgxvolumex bendadidesakyangcairzatzatcairbendabenda ρρ =

Dikarenakan volume benda sama dengan volume zat cair maka

cairzatbenda ρρ =

Jadi apabila cairzatbenda ρρ < maka berat benda sama dengan gaya ke

atasnya.

Tingkat kebenaran jawaban :

a. 0 b. 1 c. 2 d. 3 e. 4 f. 5

9. Pada keadaan dimana ρ benda > ρ zat cair benda mengalami keadaan tenggelam.

Pada keadaan ini volume benda tercelup seluruhnya sehingga besarnya volume

zat cair yang didesak oleh benda sama dengan volume benda. Gaya – gaya yang

bekerja adalah berat benda ( w ) dan gaya ke atas ( Fa ). Besarnya W =

gxvolumex bendabendaρ dan besarnya Fa = gxvolumex bendadidesakyangcairzatzatcairρ .

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 121: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

106

Karena benda menyentuh dasar bejana maka ada gaya Normal ( N ) yang bekerja

pada benda. Gaya normal adalah gaya reaksi dari dasar bejana akibat gaya yang

menekan bejana secara tegak lurus . Dari keterangan diatas, manakah pernyataan

yang tepat dari pilihan jawaban di bawah ini? Analisislah!

a. Berat benda sama dengan gaya ke atas ( W >Fa +N) sehingga ρ benda

> ρ zat cair

b. Berat benda tidak sama dengan gaya ke atas ( W ≠ Fa+N )sehingga ρ

benda > ρ zat cair

c. Berat benda sama dengan gaya ke atas ( W = Fa +N) sehingga ρ

benda > ρ zat cair

d. Berat benda lebih kecil dari pada gaya ke atas ( W < Fa+N ) sehingga

ρ benda > ρ zat cair

Alasan :

W = Fa + N

W > Fa

gxvolumexgxvolumex bendadidesakyangcairzatzatcairbendabenda ρρ >

Dikarenakan pada saat benda melayang volume benda sama dengan volume zat

cair yang didesak oleh benda maka

cairzatbenda ρρ >

Jadi apabila cairzatbenda ρρ > maka berat benda lebih besar daripada gaya ke

atasnya.

Tingkat kebenaran jawaban :

a. 0 b. 1 c. 2 d. 3 e. 4 f. 5

Gambarkanlah dan jelaskan bagainana gaya – gaya yang bekerja pada benda

ketika :

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 122: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

107

( catatan : arah vektor gaya sebanding dengan besar vektor. Misalkan pada balok

kayu yang bergerak dilantai bahwa gaya F lebih besar daripada Fgesek maka gambar

vektornya sebanding bahwa arah vektor F lebih panjang dibanding dengan F gesesk

karena nilai F lebih besar

F gesesk F

10. Benda terapung :

Fa

Alasan :

gaya yang bekerja adalah gaya berat benda dan gaya ke atas. Pada keadaan

setimbang besarnya gaya ke atas sama dengan berat bendanya. Gaya ke atas yang

dialami benda dikarenakan zat cair memberikan gaya yang arahnya ke atas

Tingkat kebenaran jawaban :

a. 0 b. 1 c. 2 d. 3 e. 4 f. 5

11. Benda melayang:

W

Fa w

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 123: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

108

Alasan :

gaya yang bekerja adalah gaya berat benda dan gaya ke atas. Pada keadaan

setimbang besarnya gaya ke atas sama dengan berat bendanya. Gaya ke atas yang

dialami benda dikarenakan zat cair memberikan gaya yang arahnya ke atas

Tingkat kebenaran jawaban :

a. 0 b. 1 c. 2 d. 3 e. 4 f. 5

12. Benda tenggelam :

W

Alasan :

gaya yang bekerja adalah gaya berat benda, gaya ke atas, dan gaya Normal. Pada

keadaan setimbang besarnya berat benda lebih besar daripada gaya ke atasnya karena

benda menyentuh dasar bejana. Gaya ke atas yang dialami benda dikarenakan zat cair

memberikan gaya yang arahnya ke atas. Gaya normal adalah gaya reaksi dari dasar

bejana akibat gaya yang menekan bejana secara tegak lurus

Tingkat kebenaran jawaban :

a. 0 b. 1 c. 2 d. 3 e. 4 f. 5

FA N

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 124: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

109

Lampiran 4

WAWANCARA I

Partisipan 9 :

P : misalkan ada sebuah benda digantung dengan seutas tali, lalu benda tersebut

di celupkan ke dalam zat cair, bagaimana berat benda pada saat di celupkan

kedalam zat cair?

S9 : lebih ringan....

P : apa yang mempengaruhi berat benda di dalam zat cair jadi lebih ringan?

S9 : yang mempengaruhi.....anu ketoke...massa jenis zat cairnya..

P : jadi yang mempengaruhi massa jenis zat cair??

S9 : ya mas.... karena massa jenis nya itu bisa berbeda – beda....

P : jadi kerena massa jenis air berbeda – beda benda menjadi ringan ?

S9 : ya mas...

P : Kok bisa?

S9 : Jadi gini, misalkan bendanya massa nya sama di masukkan kedalam air dan

minyak.. otomatis benda akan berbeda beratnya karena massa jenis air sama

minyak itu berbeda…..

P : Ohh...

P : ada gak hubungannya tekanan dengan gaya keatas ???

S9 : tekanan ???Hmmmm.....( siswa sambil memikirkan )

S9 : ada....

P : jadi hubungannya apa dong...?

S9 : ya.. nek ada tekanan keatas kan benda lebih ringan....

P : Jadi gimana??

S9 : ada hubungan...

P : terus....

S9 : jadi air memberi gaya sehingga benda naik ke atas...

P :ok...!!!

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 125: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

110

P : mana yang benar menurut kamu, zat cair memberi tekanan pada benda

sehingga ada gaya ke atas atau benda memberi tekanan pada zat cair sehingga

ada gaya ke atas....??

S9 : zat cair memberi tekanan pada benda....

P : coba jelaskan jawaban mu itu.....

S9 : kan biasane pada saat benda dicelupkan ke dalam zat cair air naik ke atas...

P : ya...Terus...

S9 : jadi, bendanya yang memberi tekanan...

P : jadi bendanya...??

P : bukan zat cairnya po...?

P : Tadi kan kamu bilang kalau zat cair yang memberi tekanan, kok sekarang

berubah....??he...he....

S9 : kok bisa berubah ya...??? ha...ha....ha...

P : sekarang, gaya ke atas yang di alami benda itu disebabkan oleh apa??

S9 : benda yang masuk ke dalam zat cair...

P : jadi itu yang menyebabkan gaya ke atas….?

S9 : ya….!!

P :pada saat benda dicelupkan ke dalam zat cair, apa yang terjadi pada zat cair

tersebut….?

S9 : air akan naik ke atas…

P : mengapa…?

S9 : karena zat cair dimasukkin volum baru… sedangkan ruangnya terbatas…

P : Zat cair yang naik ke atas itu disebut apa?

S9 : Hukum Archimedes.. he….he…

P jadi, gaya ke atas itu apa…?

S9 : gak tau..

P berarti arahnya pun gak tau ….??

S9 : namanya gaya ke atas ya arahnya pasti ke ataslah...

P : yang mempengaruhi besarnya gaya ke atas itu apa aja …..?

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 126: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

111

S9 : volume benda, wadahe....

P : pengaruhnya volume benda terhadap gaya ke atas ….?

S9 : lebih bertambah….

P : maksudnya apa itu…?

S9 : volum benda yang ke atas sama dengan berat benda...

P ; syarat benda dikatakan terapung....

S9 : lali aku mas...he... ?

S9 : gaya ke atas zat cair lebih besar dari pada benda ....

P : syarat benda dikatakan melayang......

S9 : sama ...

P : apanya yang sama...?

S9 : tekanan ke atas air sama dengan berat benda...

P : kalau syarat benda tenggelam ...???

S9 : tekanan ke atas zat cair lebih kecil dari pada berat benda...he...

P : kedudukan benda pada saat terapung di dalam zat cair...?

S9 : berada di permukaan...hmm.. bendanya masih terlihat..

P : maksudnya apa itu....?

S9 : jadi benda sejajar dengan zat cair....

P : kedudukan benda pada saat melayang di dalam zat cair...?

S9 :ee.. kedudukan nya tidak tenggelam dan tidak terapung..

P : kalau keadaan tenggelam ...?

S 9 : kedudukan benda sampai didasar tempat zat cair...

P : mana yang lebih besar volume benda atau volume zat cair yang didesak

benda pada saat benda terapung ....?

S9 : volume zat cair..

P : kenapa..?

S9 : ya ntar kalau lebih besar volume benda ntar bendanya tenggelam dunk….

P : mana yang lebih besar volume benda atau volume zat cair yang didesak

benda pada saat benda melayang ....?

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 127: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

112

S9 : tetap volume zat cair...

P ; kok bisa sama seperti yang terapung tadi…?

S9 : ya alasannya sama mas… hee…!!

P : kalau pada keadaan tenggelam, mana nilai yang lebih besar?

S9 ; Volume zat cair juga...

P : gaya – gaya apa yang bekerja pada saat benda terapung ?

S9 : gaya tekanan ke atas, gaya…..udah mas…

P : gaya – gaya apa yang bekerja pada saat benda tenggelam?

S9 : gaya grafitasi… hmm… lali aku mas…

P : gaya – gaya apa yang bekerja pada saat benda melayang?

S9 ; gaya tekanan keatas...

P : Kok bisa...?

S9 : aku ga tau e mas...

P :OOoo….. ya udah …..makasih ya….

Partisipan 7

P : di misalkan ada sebuah benda di gantung dengan tali, lalu benda tersebut di

celupkan ke dalam zat cair, berat benda itu bagaimana ?

S7 : lebih ringan…

P : kenapa bisa lebih ringan?

S7 : soalnya kan...airkan memberi tekanan gitu...terus abis itu lagian dari

pengalaman kalau saya renang itu, saya bisa ngangkat adik saya yang gendut..

he..he..karena adik saya terasa lebih ringan.

P :hubungan tekanan dengan gaya ke atas itu apa....?

S7 : hmmm....berarti dia mempunyai tekanan ke atas yang diberikan ke

bendanya...!!

P : mana yang benar, zat cair memberi tekanan pada benda atau benda yang

memberi tekanan pada zat cair sehingga ada gaya ke atas...?

S7 : benda memberi tekanan pada zat cair...

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 128: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

113

P ; alasannya apa?

S7 : karena benda lebih berat daripada zat cair...

P :kalau gitu gaya ke atas itu apa...?

S7 : gaya ke atas...hmmm.... gak tau..

P : pada saat benda di celupkan ke dalam zat cair apa yang terjadi pada zat cair

tersebut...?

S7 : zat cair akan bertambah sebanyak berat benda itu…

P : bertambah…?? Maksudnya apa???

S7 : gimana ya…hmmm, kayak hukum Archiemdes itu loh mas…

P : ya, gimana ?

S7 : jadi, airnya itu ntar naik sebesar berat bendanya itu…

P :alasannya kenapa seperti itu...?

S7 : ya karena bendanya masuk..jadinya airnya naik..

P : berat zat cair yang naik itu disebut apa ??

S7 : gaya ke atas..

P : jadi gaya ke atas itu apa?

S7 : gaya yang dimiliki oleh zat cair bila ada benda yang masuk..

P : arahnya kemana ??

S7 : ke atas…

P : yang mempengaruhi besarnya gaya keatas…??

S7 : massa jenis zat cair dan massa jenis benda, berat benda, tekanan..

P : pengaruhnya massa jenis terhadap gaya ke atas...?

S7 : kalau misalnya massa jenis zat cairnya lebih kecil dari massa jenis benda,

berarti gaya ke atasnya lebih besar.

P : Kalau pengaruh tekanan..

S7 : kalau tekanannya lebih besar berarti gaya ke atasnya lebih besar....

P : apa syarat benda dikatakan terapung?

S7 : kalau terapung tuch.....massa benda lebih ringan daripada massa zat cair.

P : apa syarat benda dikatakan melayang?

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 129: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

114

S7 :massa keduanya sama

P : apa syarat benda dikatakan tenggelam?

S7 : massa benda lebih berat daripada massa zat cair.

P : mana nilainya yang lebih besar, volume benda atau volume zat cair yang

didesak oleh benda pada saat benda melayang...?

S7 : sama

P : mana nilainya yang lebih besar, volume benda atau volume zat cair yang

didesak oleh benda pada saat benda terapung ?

S7 : volume zat cairnya...

P : mana nilainya yang lebih besar, volume benda atau volume zat cair yang

didesak oleh benda pada saat benda tenggelam ....?

S7 : volume zat cair juga

P :Gaya – gaya apa yang bekerja pada benda pada saat benda terapung ?

S7 :Gak tau...

P :Gaya – gaya apa yang bekerja pada benda pada saat benda melayang?

S7 :gaya ke atas

P : Gaya – gaya apa yang bekerja pada benda pada saat benda tenggelam?

S7 : gak tau juga.. he…

Parisipan 8

P : misalkan ada sebuah benda digantung dengan seutas tali, lalu benda tersebut

di celupkan ke dalam zat cair, bagaimana berat benda pada saat di celupkan

kedalam zat cair?

S8 :berat nya sama aja…

P : kenapa kamu bisa bilang beratnya sama aja ..?

S8 : ya karena air kan gak kuat toh, jadi ga ada pengaruhnya…

P : ada gak hubungan antara tekanan dengan gaya ke atas…

S8 : ada, kalau misalkan gak ada tekanan ke atas ya benda nya gak bisa ke atas

lah...

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 130: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

115

P : mana yang benar, zat cair memberi tekanan pada benda atau benda yang

memberi tekanan pada zat cair sehingga ada gaya ke atas...?

S8 : benda memberi tekanan pada zat cair makanya itu ada gaya ke atas...

P :alasannya apa?

S8 : karena kalau ada benda masukkan airnya akan bergerak naik ke atas, terus

bendanya kan ada gerakan makanya benda bisa terapung, melayang,

tenggelam....

P : jadi gaya ke atas itu apa??

S8 : gaya tekanan dari benda ke pada zat cair nya.. he...he...

P : pada saat benda di celupkan ke dalam zat cair, apa yang terjadi pada zat

cair...?

S8 : beratnya air bertambah..

P : ke mana arah gaya ke atas pada benda..?

S8 : ke atas..

P : yang memepengaruhi besarnya gaya ke atas ...?

S8 : tekanan, berat, dan massa...

P : pengaruh tekanan apa terhadap gaya ke atas ?

S8 : ya kalau benda masukkan ada tekanan dari benda makanya benda naik

sehingga gaya ke atasnya lebih besar...

P : kalau beratnya ?

S8 : kalau gak ada berat maka gak ada tekanan sehingga gaya keatasnya gak

ada.....

P : pengaruh massa?

S8 : sama dengan berat mas, karena beratkan sama dengan massa...

P : bagaimana kedudukan benda pada saat benda terapung..?

S8 : bendanya kelihatan di atas air..

P : bagaimana kedudukan benda pada saat benda melayang..?

S8 : bendanya berada di tengah - tengah

P : bagaimana kedudukan benda pada saat benda tenggelam..?

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 131: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

116

S8 :benda nya ya dibawah menyentuh bagian dasar...

P : mana nilainya yang lebih besar, volume benda atau volume zat cair yang

didesak oleh benda pada saat benda terapung ?

S8 :volume zat cair yang didesak..karena...gak tau...ha..ha..

P : mana nilainya yang lebih besar, volume benda atau volume zat cair yang

didesak oleh benda pada saat benda melayang ?

S8 :Volume bendanya mas...

P mana nilainya yang lebih besar, volume benda atau volume zat cair yang

didesak oleh benda pada saat benda tenggelam?

S8 : volume zat cair yang didesak karena udah dipengaruhi berat benda.

P : gaya – gaya apa aja yang bekerja pada benda pada saat benda terapung?

S8 : gaya ke atas…

P : gaya – gaya apa aja yang bekerja pada benda pada saat benda melayang?

S8 : gaya tarik menarik makanya benda gak naik dan gak turun..

P : gaya – gaya apa aja yang bekerja pada benda pada saat benda tenggelam?

S8 :gaya tarikkan kebawah karena ada tekanan ke bawah….

Partisipan 3

P : misalkan ada sebuah benda digantung dengan seutas tali, lalu benda tersebut

di celupkan ke dalam zat cair, bagaimana berat benda pada saat di celupkan

kedalam zat cair?

S3 : lebih ringan..

P : kenapa bisa lebih ringan…?

S3 : karena ada gaya….gaya…gaya ke atas oleh air..kepada benda..

P :ada gak hubungan tekanan dengan gaya ke atas...

S3 :ada, kalau tekanan itu ya menekan benda kebawah dan gaya ke atas benda

mendorong gaya ke atas

P : mana yang benar, zat cair memberi tekanan pada benda atau benda yang

memberi tekanan pada zat cair sehingga ada gaya ke atas...?

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 132: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

117

S3 : benda memberi tekanan pada zat cair…

P :mengapa ?

S3 :karena saat benda masuk ke zat cair maka permukaan zat cair jadi tinggi

karena dimasukkan benda itu…

P :gaya ke atas itu di sebabkan oleh apa ..?

S3 :oleh…benda yang tercelup

P :mengapa?

S3 :karena benda masuk zat air naik ke atas sehingga benda naik

P :jadi gaya ke atas apa?

S3 :gaya yang menyebabkan benda itu mempunyai tekanan dari zat cair ke atas

sehinnga benda jadi ringan…

P :arah gaya ke atas pada benda ke mana?

S3 :ke atas…

P :yang mempengaruhi besarnya gaya ke atas…?

S3 :massa jenis benda, luas penampang…

P :bagaimana pengaruh massa jenis benda…

S3 :bila massa jenis benda lebih berat dari pada zat cair benda tenggelam maka

gaya ke atasnya kecil ….

P :pengaruhnya luas penampang terhadap gaya ke atas….

S3 :gak tau mas…..

P :bila benda di masukkan ke dalam zat cair apa yang terjadi pada zat cair??

S3 :zat cairnnya permukaannya akan lebih tinggi dari sebelumnya karena

mendapat tekanan dari benda

P :air yang naik itu disebut apa?

S3 :perubahan tinggi air…

P :bagaimana kedudukan benda pada saat benda terapung…?

S3 :permukaanny sebagian tercelup dan sebagian di atas zat cair..

P : bagaimana kedudukan benda pada saat benda melayang…?

S3 :berada di tengeh – tengah….

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 133: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

118

P : bagaimana kedudukan benda pada saat benda ttenggelam…?

S3 :benda berada di dasar permukaan tempat zat cair..

P :mana yang lebih besar volume benda atau volume zat cair yang di desak pada

saat benda terapung…?

S3 :volume benda..

P :kenapa ?

S3 :seluruh benda tidak berada didalam zat cair karena ada benda yang berada di

atas permukaan sehingga volume zat cair yang didesak hanya bagian benda

yang ada di dalam zat cair...

P : mana yang lebih besar volume benda atau volume zat cair yang di desak

pada saat benda melayang…?

S3 :sama..

P : alasannya..?

S3 :karena benda berada didalam zat cair sehingga volume zat cair sama dengan

volume benda..

P : mana yang lebih besar volume benda atau volume zat cair yang di desak

pada saat benda tenggelam…?

S3 :sama..

P : alasannya..?

S3 :karena benda berada di dalam zat cair seluruhnya sehingga volume benda

menekan zat cair seluruhnya

P :gaya – gaya pa yang bekerja pada benda pada saat benda terapung…

S3 :gaya tekan ke atas….dan gaya tekan ke bawah…

P : gaya – gaya pa yang bekerja pada benda pada saat benda melayang…

S3 : gaya tekan ke atas….dan gaya tekan ke bawah

P : gaya – gaya pa yang bekerja pada benda pada saat benda tenggelam…

S3 : gaya tekan benda kebawah

P :apa itu…?

S3 :karena massa benda menyebabkan benda terdorong kebawah…

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 134: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

119

P :ohh.. ya udah.. terima kasih ya…

Lampiran 5

WAWANCARA II

Partisipan 9 :

Peneliti : apa yang kamu rasakan pada saat menahan bola yang tercelup

didalam air ?

Partisipan 9 : bolanya seperti menekan ke atas.

Peneleiti : menekan, maksudnya ?

Partispsan 9 : seperti di doraong ke luar gitu...

Peneliti : kok bisa ?

Partisipan 9 : karena pada saat saya celupkan ada tekanan balik dari air ke

benadanya..

Peneliti ; kalau kamu lepaskan apa yang kamu amati ?

Partispan 9 : bolanya bergerak ke atas..

Peneliti : kenapa bisa bengitu ?

Partispan 9 : karena airnya mendorong ke atas.

Peneliti : ohhh... jadi gaya ke atas itu apa?

Partisipan 9 : hmmm...gaya yang terjadi pada benda karena tekanan zat cair kepada

bendanya yang arahnya ke atas..

Peneliti : bagaimana kita bisa tahu kalau itu gaya ke atas...?

Partisipan 9 : ya karena benda bergerak ke atas saat di lepaskan lagi setelah ditahan

di dalam zat cair..

Peneliti : nilainya bagaimana ?

Partisipan 9 : seberat zat cair yang dipindahkan bendanya

Peneliti : kok bisa begitu..?

Partisipan 9 : ya bisa...

Peneliti : ya...gimana ?

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 135: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

120

Partisipan 9 : kalau gak salah pada saat saya timbang kemaren beratnya sama kok

mas dengan gaya ke atasnya..

Peneliti : yang mempengaruhu nilai gaya ke atas apa aja ?

Peneliti : kalau berat pengaruh gak ?

Partisipan 9 : berat gak pengaruh, ya seperti pada besi kemaren mas...

Peneliti : coba dijelaskan ?

Partisipan 9 : misalkan kita celupkan besi yang punya berat beda, tetap aja

tenggelam didalam air..

Peneliti : terus apa dunk yang mempengaruhi nilai gaya ke atasnya...

Partisipan 9 : massa jenis zat cair dan volume bendanya

Peneliti : gimana pengaruhnya ?

Partisipan 9 : kalau massa jenis zat cair, semakin besar massa jenis zat cairnya

maka gaya ke atsanya juga semakin besar, kalau volume

hmm...semakin besar volume benda yang masuk kedalam air jadi gaya

ke atasnya juga besar..

Peneliti : jadi itu...

Partisiapan 9 :ya...

Peneliti : pada keadaan terapung, bagaimana kedudukan benda didalam zat

cairnya ?

Partisipan 9 : ada bagian benda di atas zat cair dan bagian benda lainnya di dalam

zat cair...

Peneliti : terus, volume zat cair yang didesaknya gimana ?

Partisipan 9 : sebesar benda yang tercelupnya aja mas...

Peneliti : la ada kemungkinan gak bendanya turun lagi sehingga volume zat

cair yang didesak bertambah…?

Partisipan 9 ; ya nggaklah…

Peneliti : kok bisa, seandainya saya kasih beban lagi di atas…?

Partisipan 9 : oh ya…

Peneliti : apa itu pengaruh…

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 136: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

121

Partisipan 9 : gak tau mas…

Peneliti : ya nggak lah, soalnya kalau saya tambah beban massa jenis benda

tersebut pasti berubah…ngerti ?

Partisipan 9 : ngerti..

Peneliti : pada keadaan setimbang atau bendanya sudah gak naik atau turun

lagi gaya – gaya yang bekerja apa aja pada saat benda terapung ?

Partisipan 9 : gaya berat dan gaya ke atas..

Peneliti : hubungan kedua gaya tersebut pada saat terapung gimana ?

Partisipan 9 : gaya beratnya sama dengan gaya ke atasnya..

Peneliti : maksudnya gimana ?kok bisa sama?

Partisipan 9 : ya karena gak bergerak lagi..

Peneliti : kalau gak bergerak berarti benda akan terus terapung kan..

Partisipan 9 : iya...

Peneliti ; kalau gaya ke atasnya lebih besar gimana ?

Partisipan 9 : bendanya terus bergerak ke atas..

Peneliti : coba kalau benda saat melayang ?

Partisipan 9 : semua bagian benda ada di dalam air..

Peneliti : volume zat cair yang didesak gimana ?

Partisipan 9 : sama dengan volume benda

Peneliti : jadi kalau yang tercelup 2 cm3, volume zat cair yang didesak berapa?

Partisipan 9 : 2 cm3 juga…

Peneliti : gaya – gaya yang bekerja pada benda saat melayang ?

Partisipan 9 : sama saat terapung mas, saat setimbang hanya ada gaya berat dan ke

atas yang besarnya sama makanya benda gak naik gak turun..

Peneliti : kalau benda saat tenggelam ?

Partisispan 9 : benda masuk kedalam air seluruhnya..

Peneliti : trus bedanya dengan melayang apa ?

Partisipan 9 : kalau tenggelam bendanya terus bergerak kebawahh...

Peneliti : kenapa bisa begitu ...

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 137: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

122

Partisipan 9 : karena W > fa...

Peneliti : jadi, volume zat cair yang didesaknya gimana ?

Partisipan 9 : sama dengan volume bendanya…

Peneliti : ok...makasih ya..

Partisipan 7

Peneliti : pada saat percobaan kemaren, apa yang kamu rasakan pas bolanya

ditekan di dalam air ?

Partisipan 7 : bolanya mau naik ke atas..

Peneliti : yang membuat kamu rasakan seperti itu apa, dari bola atau airnya ?

Partisipan 7 : air..

Peneliti : kok bisa air ?

Partisipan 7 : ya karena tekanan air ke bola...

Peneliti : setelah dilepaskan, bolanya gimana ?

Partisipan 7 : langsung ke atas seperti ditekan air...

Peneliti : itu memnandakan ada apa?

Partisipan 7 : ada tekanan mas...

Peneliti : tekanan dari mana ?

Partisipan 7 : kayaknya dari air nya...?

Peneliti : kenapa bisa dari air ?

Partisipan 7 : ya karena pada saat benda masuk mendesak air maka air juga seperti

membalas menekan bendanya

Peneliti : kalau gitu, dari percobaan kemaren gaya ke atas apa ?

Partispan 7 : gaya dari zat cair ke benda yang membuat benda bergerak ke atas

saat di air..

Peneliti : kok kamu tau itu gaya ke atas...?

Partisipan 7 : ya karena bendanya bergerak ke atas...

Peneliti : lah gaya nya itu bekerja pada apa ?

Partispan 7 : pada bendanya lah mas...

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 138: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

123

Peneliti : coba kalau pada neraca pegas, gimana membuktikan ada gaya ke atas

pada benda ?

Participan 7 : pada saat bendanya tercelup kan skala nya ke atas, nah itu karena ada

gaya ke atas ….

Peneliti : besarnya berapa?

Partisipan 7 : berat saat benda di udara dikurang benda saat di dalam zat cair…

Peneliti : itu kalau pakai neraca pegas, kalau pakai at cair gimana cara

hitungnya?

Partisipan 7 : dari zat cair yang didesak benda

Peneliti : gimana ?

Partisipan 7 : jadi berat air yang tumpah itu sama dengan gaya ke atasnya...

Peneliti : trus apa yang mempengaruhi besarnya nilai gaya ke atas ?

Partisipan 7 : massa jenis zat cair dan volume benda..

Peneliti : gimana pengaruhnya ?

Partisipan 7 : misalnya kemaren pake minyak sama air, gaya ke atas bendanya kan

berbeda

Peneliti : gaya ke atasnya lebih besar mana ?

Partisipan 7 : besar air...

Peneliti : coba kamu jelaskan ?

Partisipan 7 : karena massa jenis air lebih besar dari minyak maka gaya ke atas

benda saat di air lebih besar..

Peneliti :kalau volume benda ...

Partisipan 7 : semakin besar volume benda yang tercelup kedalam air maka gaya ke

atasnya pasti besar...benar gak ?

Peneliti : ya...

Peneliti : pada saat benda terapung, bagaimana kedudukan bendanya dalam air

?

Partisispan 7 : volume benda Cuma sebagian yang tercelup sebagian lagi di atas air

Peneliti : besar volume yang didesak gimana ?

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 139: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

124

Partisipan 7 : sama dengan volume benda yang di dalam air aja..

Peneliti : kenapa bendanya bisa terapung...?

Partisipan 7 : karena massa jenis benda lebih kecil daripada massa jenis zat cair.

Peneliti :gaya yang bekerja apa aja ?

Partisipan 7 : gaya berat dan gaya ke atas yang sama nilainya saat terapung

Peneliti : kalau pada keadaan melayang ?

Partisipan 7 : benda tercelup dan berada diantara permukaan air dan dasar ?

Peneliti : kok bisa ?

Partisipan 7 : karena setimbang …

Peneliti : setimbang apanya ?

Partisipan : jadi berat bendanya sama dengan gaya ke atas sehingga diam

ditengah...

Peneliti : kalau tenggelam ?

Partisipan 7 : bagian benda tercelup semua

Peneliti ; kenapa bisa begitu ?

Partisipan 7 : saat benda tenggelam berarti berat benda nya lebih besar dari pada

gaya yang buat benda ke atas…

Peneliti : trus zat cair yang didesak gimana ?

Partisipan 7 : sama dengan volume benda

Peneliti : ya udah, maksih ya

Partisipan 8

Peneliti : apa yang kamu rasakan pada saat kamu menahan bola di dalam air ?

Partisipan 8 : bola nya nekan ke atas..

Peneliti : apa yang membuat kamu merasakan seperti itu ?

Partisipan 8 : sepertinya air nya yang nekan..

Peneliti : air nekan apa ?

Partisipan 8 : nekan bolanya makanya terasa ke atas.

Peneliti : kok ke atas...?

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 140: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

125

Partisipan 8 : ya kalau bolanya saya lepaskan pasti sekan – akan melompat ke atas..

Peneliti : kenapa bisa gitu ?

Partisipan 8 : karena airnya dorong bola ke atas..

Peneliti : berarti ada apa pada bolanya ?

Partisipan 8 : ada gaya yang buat bolanya naik

Peneliti : gaya yang buat bolanya naik itu apa ?

Partisipan 8 : gaya tekanan ke atas...

Peneliti : tekanan dari mana ?

Partisipan 8 : dari air ke bendanya...

Peneliti : kalau gitu gaya ke atas itu apa ?

Partisipan 8 : gaya yang diberikan ke benda dari zat cair saat benda didalam zat

cair…

Peneliti : seandainya benda digantung di neraca pegas, apakah bendanya juga

mengalami gaya ke atas ?

Partisipan 8 : iya...

Peneliti : kok tau..

Partisipan 8 : ya karena skala neraca pegas nya naik...

Peneliti : naik berarti ada gaya ke atas po?

Partisipan 8 : pada saat benda dimasukkin kan terasa ringan, nah skala pada neraca

pegas kalau bergerak ke atas berarti menunjukkan bendanya ringan..

Peneliti : kalau ringan berarti ?

Partisipan 8 : ada gaya ke atas...

Peneliti : besarnya gaya ke atas berapa ?

Partisipan 8 : sama dengan berat zat cair yang di desak..

Peneliti : kok bisa sama dengan berat zat cair yang didesak ?

Partisipan 8 : ya kemaren pas percobaan saat menghitung berat zat cair kemudian

menghitung gaya ke atasnya nilainya hampir sama mas.. nah, pas saat

di dalam air benda jadi ringan. Berat yang hilangnya itu sama dengan

air yang tumpah…

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 141: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

126

Peneliti : oh…

Peneliti : dari percobaan kemarin, apa faktor yang mempengaruhi nilai gaya ke

atas?

Partisipan 8 : apa ya…massa jenis dan volume benda yang dicelupkan..

Peneliti : sebentar, massa jenis apa ?

Partisipan 8 : massa jenis zat cair…

Peneliti : pengaruhnya gimana ?

Partisipan 8 : gaya ke atasnya beda

Peneliti : beda gimana ?

Partisipan 8 : pas saat saya mesukkan benda ke air dengan ke minyak nilai gaya ke

atasnya beda..

Peneliti : mana yang besar..?

Partisipan 8 : pada saat di air

Peneliti : air dan minyak mana yang besar massa jenisnya...?

Partisipan 8 : air...

Peneliti : jadi apa pengaruhnya massa jenis zat cair terhadap gaya ke atasnya ?

Partisipan 8 : semakin besar massa jenis zat cairnya maka semakin besar gaya ke

atasnya...

Peneliti :lah kalau volume benda yang tercelup gimana ?

Partisipan : kalau volume benda yang masuk ke air besar pasti gaya ke atasnya

juga besar…

Peneliti : bagaimana keadaan benda saat bendanya terapung…?

Partisipan : bendanya sebagian ada di atas air trus bagian yang sisanya di dalam

air..

Peneliti : nah, kalau gitu mana yang lebih besar…volume benda atau volume

zat cair yang didesak?

Partisipan 8 : volume….volume bendanya mas….

Peneliti : coba kamu jelaskan…!

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 142: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

127

Partisipan 8 : jadi volume air yang didesak itu hanya sebanyak bagian benda yang

ada di dalam air..

Peneliti : pada saat terapung itu kenapa bendanya gak turun lagi…?

Partisipan 8 : ya karena gaya ke atas nya sama dengan gaya ke bawahnya…

Peneliti : gaya kebawah itu apa?

Partisipan 8 : gaya grafitasi...

Peneliti : gaya grafitasi itu terkait apa dengan benda...?

Partisipan 8 : beratnya mas…

Peneliti : kok bisa…

Partisipan 8 : kan benda ada massa, trus kerena grafitasi narik benda kebawah

makanya berat benda juga kebawah.. kalau gak salah m x g

Peneliti : jadi gaya apa ?

Partispan 8 : gaya berat atau W mas...sehingga w = fa..

Peneliti : kalau kedudukan benda saat melayang gimana ?

Partisipan 8 : bagian benda seluruhnya di dalam air...

Peneliti : volumenya yang di desaknya ?

Partisipan 8 : sama dengan volume bendanya...

Peneliti : kenapa melayang ?

Partisipan : ya karena setimbang...

Peneliti : maksudnya ?

Partisipan 8 : sama seperti terapung tadi, gaya ke atasnya sama dengan gaya

beratnya...

Peneliti : kenapa pada saat benda tenggelam bendanya kebawah gak ke atas..?

Partisipan : karena gaya beratnya lebih besar mas...

Peneliti : kalau lebih besar turun terus po?

Partisipan : ya, karena gaya ke atasnya hanya sebesar volume bendanya aja yang

tercelup dan terus kebawah kerena beratnya lebih besar...

Peneliti : ya udah...makasih ya...

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 143: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

128

Partisipan 3

Peneliti : pada saat pecobaan kemaren ketika kamu menahan bola didalam air

apa yang kamu rasakan ?

Partisipan 3 : bolanya seperti nekan ke atas gitu..

Peneliti : apa yang membuat bola terasa nekan ...?

Partisipan 3 : sepertinya dari airnya mas...

Peneliti : kok bisa ?

Partisipan 3 :ya seperti kayak reaksi gitu...

Peneliti : maksudnya apa ?

Partisipan 3 : kalau kita nekan benda gitu kan kita seperti tertahan sesuatu...

Peneliti : iya, tapi kan ini di air..

Partisipan 3 : sama aja mas...

Peneliti ; sama gimana ?

Partisipan 3 : benda masuk nekan air, air juga pasti nekan benda...

Peneliti : kalau dilepaskan kemana arahnya ?

Partisipan 3 : arah apa ?

Peneliti : arah bolanya ...

Partisipan 3 : kemaren itu ke atas..

Peneliti : lah dari situ gaya ke atas itu apa...?

Partisipan 3 ; tekanan balik dari air kepada benda yang arahnya ke atas...

Peneliti : berarti gaya ke atas itu apa ?

Partisipan 3 : gaya dari zat cair yang diberikan kepada bendanya sehingga benda

bisa bergerak ke atas.

Peneliti : besarnya berapa ?

Partisipan : hmmm... kemaren cara menghitungnya pake air yang tumpah, berarti

sebesar berat air yang tumpah itu mas....

Peneliti : yang mempengaruhi besarnya nilai gaya ke atas apa?

Partisipan 3 : masa jenis zat cair sama volume benda yang tercelup..

Peneliti : gimana pengaruhnya ??

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 144: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

129

Partisipan 3 : massa jenis zat cair yang besar pasti gaya ke atasnya juga

besar..kalau volume benda yang tercelup hmmm…sama mas dengan

zat cair

Peneliti : sama gimana?

Partisipan 3 : ya semakin besar maka gaya ke atasnya juga besar.

Peneliti : gimana keadaan benda terapung ?

Partisipan 3 : sebagian benda ada diatas air dan ada dibawah air…

Peneliti : kalau gitu bagaimana volume zat cair yang didesak ..?

Partisipan 3 : ya sama …

Peneliti : kok bisa sama ?

Partisipan 3 :ehh...anu mas...sebesar jumlah benda yang ada di dalam air..

Peneliti : berarti lebih besar mana, volume benda atau volume zat cair yang

didesak?

Partisipan 3 : volume bendanya mas..

Peneliti : kenapa?

Partisipan 3 : ya karena volume benda keseluruhankan lebih besar dibanding yang

ada di dalam air..

Peneliti : gaya – gaya nya gimana ?

Partisipan 3 : sama..

Peneliti : apanya yang sama?

Partisipan 3 : gaya ke atas sama dengan gaya ke bawah..

Peneliti : gaya kebawah itu apa ?

Partisipan 3 : itu loh mas yang simbolnya W..

Peneliti : ohh… gaya berat itu namanya…

Partisipan 3 : ya..

Peneliti : kalau saat melayang gimana ?

Partisipan 3 : benda masuk semua ke dalam air tapi ditengah – tengah..

Peneliti : volume zat cair yang didesak gimana?

Partisipan 3 : sama dengan volume benda..

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 145: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

130

Peneliti : kok gitu ?

Partisipan 3 : ya kerena bendanya kan masuk semua…

Peneliti : kalau tenggelam ?

Partisipan 3 : benda tercelup semua, tapi ada di dasar tempatnya..

Peneliti : kok bisa ?

Partisipan 3 : ya karena lebih berat…

Peneliti : ok deh… makasih ya.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 146: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

131

Lampiran 6

Hasil Pretest berdasarkan Urutan Konsep Tiap – Tiap Nomor Soal

Berdasarkan Jawaban, Alasan, dan CRI

konsep Gaya ke

atas Terapung melayang tenggelam

No.soal 4 5 6 3 7 10 2 8 11 1 9 12

Kode siswa

Jawaban D C B A A

Fa

W B A

Fa

W

A C

Fa N

W 1

Jawaban 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 alasan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 CRI 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0

2

Jawaban 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 Alasan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CRI 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1

3

Jawaban 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 Alasan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CRI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4

Jawaban 1 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 Alasan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CRI 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1

5

Jawaban 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 Alasan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CRI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

6

Jawaban 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 147: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

132

Alasan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 CRI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

7

Jawaban 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 Alasan 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CRI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

8

Jawaban 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 0 Alasan 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0

CRI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

9

Jawaban 0 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 Alasan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CRI 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 1

10

Jawaban 1 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 Alasan 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CRI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11

Jawaban 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 Alasan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

CRI 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 Keterangan: Untuk setiap jawaban benar, alasan benar dan CRI tinggi diberikan notasi 1 sedangkan untuk jawaban salah, alasan salah dan CRI rendah diberikan notasi 0.

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 148: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

133

Lampiran 7

Hasil Posttest berdasarkan Urutan Konsep Tiap – Tiap Nomor Soal

Berdasarkan Jawaban, Alasan, dan CRI

Keterangan: Untuk setiap jawaban benar, alasan benar dan CRI tinggi diberikan notasi 1 sedangkan untuk jawaban salah, alasan salah dan CRI rendah diberikan notasi 0.

konsep Gaya ke

atas Terapung melayang tenggelam

No.soal 4 5 6 3 7 10 2 8 11 1 9 12

Kode siswa

Jawaban D C B A A

Fa

W B A

Fa

W

A C

Fa N

W 3

Jawaban 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Alasan 1 1 1 1 0 1 1 0 1 0 0 0

CRI 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 0 0 7

Jawaban 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Alasan 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1

CRI 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1

8

Jawaban 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 Alasan 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0

CRI 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1

9

Jawaban 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Alasan 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1

CRI 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 149: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

134

Lampiran 8

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.

Page 150: PERUBAHAN PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMAK SANG TIMUR

135

Lampiran 9

Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Softwarehttp://www.foxitsoftware.com For evaluation only.