perubahan pada sistem perkemihan
TRANSCRIPT
PERUBAHAN PADA SISTEM PERKEMIHAN
Seiring bertambahnya usia, akan terdapat perubahan pada ginjal, bladder, uretra, dan sisten
nervus yang berdampak pada proses fisiologi terlait eliminasi urine. Hal ini dapat mengganggu
kemampuan dalam mengontrol berkemih, sehingga dapat mengakibatkan inkontinensia, dan
akan memiliki konsekuensi yang lebih jauh.
Perubahan pada Sistem Renal
Pada usia dewasa lanjut, jumlah nefron telah berkurang menjadi 1 juta nefron dan memiliki
banyak ketidaknormalan. Penurunan nefron terjadi sebesar 5-7% setiap dekade, mulai usia 25
tahun. Bersihan kreatinin berkurang 0,75 ml/m/tahun. Nefron bertugas sebagai penyaring darah,
perubahan aliran vaskuler akan mempengaruhi kerja nefron dan akhirnya mempebgaruhi fungsi
pengaturan, ekskresi, dan matabolik sistem renal. Berikut ini merupakan perubahan yang terjadi
pada sistem renal akibat proses menua:
Membrana basalis glomerulus mengalami penebalan, sklerosis pada area fokal, dan total
permukaan glomerulus mengalami penurunan, panjang dan volume tubulus proksimal
berkurang, dan penurunan aliran darah renal. Implikasi dari hal ini adalah filtrasi menjadi
kurang efisien, sehingga secara fisiologis glomerulus yang mampu menyaring 20% darah
dengan kecepatan 125 mL/menit (pada lansia menurun hingga 97 mL/menit atau kurang) dan
menyaring protein dan eritrosit menjadi terganggu, nokturia.
Penurunan massa otot yang tidak berlemak, peningkatan total lemak tubuh, penurunan cairan
intra sel, penurunan sensasi haus, penurunan kemampuan untuk memekatkan urine. Implikasi
dari hal ini adalah penurunan total cairan tubuh dan risiko dehidrasi.
Penurunan hormon yang penting untuk absorbsi kalsium dari saluran gastrointestinal.
Implikasi dari hal ini adalah peningkatan risiko osteoporosis.
Perubahan pada Sistem Urinaria
Perubahan yang terjadi pada sistem urinaria akibat proses menua, yaitu penurunan kapasitas
kandung kemih (N: 350-400 mL), peningkatan volume residu (N: 50 mL), peningkatan kontraksi
kandung kemih yang tidak di sadari, dan atopi pada otot kandung kemih secara umum. Implikasi
dari hal ini adalah peningkatan risiko inkotinensia.
PERUBAHAN PSIKOSOSIAL
Perubahan dalam kehidupan yang dialami lansia membuat mereka merasa kurang melakukan
kegiatan yang berguna, perubahan yang dialami lansia diantaranya sebagai berikut:
1. Minat
Pada umumnya pada masa usia lanjut minat seseorang akan berubah dalam kuantitas maupun
kualitasnya. Lazimnya minat dalam aktivitas fisik cenderung menurun dengan bertambahnya
usia. Kendati perubahan minat pada lansia jelas berhubungan dengan menurunnya
kemampuan fisik, tidak dapat diragukan bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor
social.
2. Isolasi dan kesepian
Banyak faktor yang menyebabkan orang berusia lanjut terisolasi dari yang lain. Secara fisik
mereka kurang mampu mengikuti aktivitas yang melibatkan usaha. Makin menurunnya
kualitas organ indra yang mengakibatkan ketulian, penglihatan yang makin kabur, dan
lainnya. Selanjutnya membuat lansia merasa terputus dari hubungan dengan orang-orang
lain. Faktor lain yang membuat isolasi semakin menjadi lebih parah adalah perubahan social,
terutama meregangnya ikatan kekeluargaan. Bila lansia tinggal bersama sanak saudaranya,
mereka mungkin bersikap toleran terhadapnya tetapi jarang menghormatinya.
3. Peranan iman
Menurut proses fisik dan mental, pada usia lanjut memungkinkan orang yang sudah tua tidak
begitu membenci dan merasa khawatir dalam memandang akhir kehidupan disbanding orang
yang lebih muda. Usia lanjut memang merupakan masa dimana kesadaran religious
dibangkitkan dan diperkuat.
4. Perubahan kognitif
Perubahan yang dialami antara lain kemunduran pada tugas-tugas yang membutuhkan
kecepatan dan tugas yang memerlukan memori jangka pendek, kemampuan intelektual tidak
mengalami kemunduran, dan kemampuan verbal dalam bidang kosa kata akan menetap bila
tidak ada penyakit yang menyertai.
5. Perubahan spiritual
Perubahan yang terjadi pada aspek spiritual lansia adalah sebagai berikut
Agama atau keyakinan makin terintegrasi dalam kehidupannya.
Usia lanjut makin matur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini terlihat dalam cara
berpikir dan bertindak dalam sehari-hari.
Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun menurt fowler adalah universalizing,
perkembangan yang dicapai pada tingkat ini adalah berpikir dan bertindak dengan cara
memberikan contoh cara mencintai dan bersikap adil.
DAFTAR PUSTAKA
Mubarak, Wahit Iqbal. 2010. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta:
Salemba Medika