perubahan pada sistem perkemihan

4
PERUBAHAN PADA SISTEM PERKEMIHAN Seiring bertambahnya usia, akan terdapat perubahan pada ginjal, bladder, uretra, dan sisten nervus yang berdampak pada proses fisiologi terlait eliminasi urine. Hal ini dapat mengganggu kemampuan dalam mengontrol berkemih, sehingga dapat mengakibatkan inkontinensia, dan akan memiliki konsekuensi yang lebih jauh. Perubahan pada Sistem Renal Pada usia dewasa lanjut, jumlah nefron telah berkurang menjadi 1 juta nefron dan memiliki banyak ketidaknormalan. Penurunan nefron terjadi sebesar 5-7% setiap dekade, mulai usia 25 tahun. Bersihan kreatinin berkurang 0,75 ml/m/tahun. Nefron bertugas sebagai penyaring darah, perubahan aliran vaskuler akan mempengaruhi kerja nefron dan akhirnya mempebgaruhi fungsi pengaturan, ekskresi, dan matabolik sistem renal. Berikut ini merupakan perubahan yang terjadi pada sistem renal akibat proses menua: Membrana basalis glomerulus mengalami penebalan, sklerosis pada area fokal, dan total permukaan glomerulus mengalami penurunan, panjang dan volume tubulus proksimal berkurang, dan penurunan aliran darah renal. Implikasi dari hal ini adalah filtrasi menjadi kurang efisien, sehingga secara fisiologis glomerulus yang mampu menyaring 20% darah dengan kecepatan 125 mL/menit (pada lansia menurun hingga 97 mL/menit atau kurang) dan menyaring protein dan eritrosit menjadi terganggu, nokturia.

Upload: onyip

Post on 24-Jul-2015

559 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Perubahan Pada Sistem Perkemihan

PERUBAHAN PADA SISTEM PERKEMIHAN

Seiring bertambahnya usia, akan terdapat perubahan pada ginjal, bladder, uretra, dan sisten

nervus yang berdampak pada proses fisiologi terlait eliminasi urine. Hal ini dapat mengganggu

kemampuan dalam mengontrol berkemih, sehingga dapat mengakibatkan inkontinensia, dan

akan memiliki konsekuensi yang lebih jauh.

Perubahan pada Sistem Renal

Pada usia dewasa lanjut, jumlah nefron telah berkurang menjadi 1 juta nefron dan memiliki

banyak ketidaknormalan. Penurunan nefron terjadi sebesar 5-7% setiap dekade, mulai usia 25

tahun. Bersihan kreatinin berkurang 0,75 ml/m/tahun. Nefron bertugas sebagai penyaring darah,

perubahan aliran vaskuler akan mempengaruhi kerja nefron dan akhirnya mempebgaruhi fungsi

pengaturan, ekskresi, dan matabolik sistem renal. Berikut ini merupakan perubahan yang terjadi

pada sistem renal akibat proses menua:

Membrana basalis glomerulus mengalami penebalan, sklerosis pada area fokal, dan total

permukaan glomerulus mengalami penurunan, panjang dan volume tubulus proksimal

berkurang, dan penurunan aliran darah renal. Implikasi dari hal ini adalah filtrasi menjadi

kurang efisien, sehingga secara fisiologis glomerulus yang mampu menyaring 20% darah

dengan kecepatan 125 mL/menit (pada lansia menurun hingga 97 mL/menit atau kurang) dan

menyaring protein dan eritrosit menjadi terganggu, nokturia.

Penurunan massa otot yang tidak berlemak, peningkatan total lemak tubuh, penurunan cairan

intra sel, penurunan sensasi haus, penurunan kemampuan untuk memekatkan urine. Implikasi

dari hal ini adalah penurunan total cairan tubuh dan risiko dehidrasi.

Penurunan hormon yang penting untuk absorbsi kalsium dari saluran gastrointestinal.

Implikasi dari hal ini adalah peningkatan risiko osteoporosis.

Perubahan pada Sistem Urinaria

Perubahan yang terjadi pada sistem urinaria akibat proses menua, yaitu penurunan kapasitas

kandung kemih (N: 350-400 mL), peningkatan volume residu (N: 50 mL), peningkatan kontraksi

kandung kemih yang tidak di sadari, dan atopi pada otot kandung kemih secara umum. Implikasi

dari hal ini adalah peningkatan risiko inkotinensia.

Page 2: Perubahan Pada Sistem Perkemihan

PERUBAHAN PSIKOSOSIAL

Perubahan dalam kehidupan yang dialami lansia membuat mereka merasa kurang melakukan

kegiatan yang berguna, perubahan yang dialami lansia diantaranya sebagai berikut:

1. Minat

Pada umumnya pada masa usia lanjut minat seseorang akan berubah dalam kuantitas maupun

kualitasnya. Lazimnya minat dalam aktivitas fisik cenderung menurun dengan bertambahnya

usia. Kendati perubahan minat pada lansia jelas berhubungan dengan menurunnya

kemampuan fisik, tidak dapat diragukan bahwa hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor

social.

2. Isolasi dan kesepian

Banyak faktor yang menyebabkan orang berusia lanjut terisolasi dari yang lain. Secara fisik

mereka kurang mampu mengikuti aktivitas yang melibatkan usaha. Makin menurunnya

kualitas organ indra yang mengakibatkan ketulian, penglihatan yang makin kabur, dan

lainnya. Selanjutnya membuat lansia merasa terputus dari hubungan dengan orang-orang

lain. Faktor lain yang membuat isolasi semakin menjadi lebih parah adalah perubahan social,

terutama meregangnya ikatan kekeluargaan. Bila lansia tinggal bersama sanak saudaranya,

mereka mungkin bersikap toleran terhadapnya tetapi jarang menghormatinya.

3. Peranan iman

Menurut proses fisik dan mental, pada usia lanjut memungkinkan orang yang sudah tua tidak

begitu membenci dan merasa khawatir dalam memandang akhir kehidupan disbanding orang

yang lebih muda. Usia lanjut memang merupakan masa dimana kesadaran religious

dibangkitkan dan diperkuat.

4. Perubahan kognitif

Perubahan yang dialami antara lain kemunduran pada tugas-tugas yang membutuhkan

kecepatan dan tugas yang memerlukan memori jangka pendek, kemampuan intelektual tidak

mengalami kemunduran, dan kemampuan verbal dalam bidang kosa kata akan menetap bila

tidak ada penyakit yang menyertai.

5. Perubahan spiritual

Perubahan yang terjadi pada aspek spiritual lansia adalah sebagai berikut

Agama atau keyakinan makin terintegrasi dalam kehidupannya.

Page 3: Perubahan Pada Sistem Perkemihan

Usia lanjut makin matur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini terlihat dalam cara

berpikir dan bertindak dalam sehari-hari.

Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun menurt fowler adalah universalizing,

perkembangan yang dicapai pada tingkat ini adalah berpikir dan bertindak dengan cara

memberikan contoh cara mencintai dan bersikap adil.

DAFTAR PUSTAKA

Mubarak, Wahit Iqbal. 2010. Ilmu Keperawatan Komunitas Konsep dan Aplikasi. Jakarta:

Salemba Medika