perubahan fisiologis bayi baru lahir – fisiologi neonatus
DESCRIPTION
Perubahan fisiologis bayi baru lahir – Fisiologi Neonatus. setelah proses persalinan, bayi baru lahir mengalami perubahan fisiologis dramatis dari fetus yang bergantung sepenuhnya pada sirkulasi ibu ke bayi yang bernapas spontan. . Janin dan Plasenta. Fungsi plasenta: Oksigenasi Ekskresi - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
Perubahan fisiologis bayi baru lahir – Fisiologi Neonatus
setelah proses persalinan, bayi baru lahir mengalami perubahan fisiologis dramatis dari fetus yang bergantung sepenuhnya pada sirkulasi ibu ke bayi yang bernapas spontan.
Janin dan PlasentaFungsi plasenta:
◦ Oksigenasi◦ Ekskresi ◦ Produksi hormon→ untuk pertumbuhan
janin Janin dihubungkan dengan plasenta oleh: tali
pusat (umbilical cord)Oksigenasi: membawa darah HbF → lahir
HbF (65-85%) → makin menurunHbA diproduksi mulai 20 mgg usia kehamilan
→ meningkat progresif
Janin dan Plasenta .....Ekskresi produk sampah (CO2, urea, bilirubin)
→ difusi balik ke sirkulasi ibu → bayi lahir → fungsi ekskresi diambil alih paru, ginjal dan hepar
Plasenta menghasilkan hormon:◦ Progesteron◦ Estrogen◦ Kortisol
Saat bayi lahir → produksi hormon sebagian besar diambil alih oleh tiroid dan pankreas
Kardiovaskuler Janin: organ utama untuk oksigenasi adalah
plasentaParu belum berperan dalam oksigenasiDuctus venosus: darah dari v.umbilikalis →
v.cava inferior Foramen ovale: darah dari arium kanan→
atrium kiriDuctus arteriosus: a.pulmonalis → aorta
Kardiovaskuler ...Setelah lahir: vasa umbilicalis vasokonstriksi pemotongan tali
pusat aliran darah dari plasenta berhenti Napas pertama bayi → udara memasuki paru →
arteri pulomales relaksasi → resistensi vaskuler paru menurun → aliran darah ke paru meningkat cepat
Tekanan jantung kiri meningkat → foramen ovale menutup
Tidak ada hubungan jantung kiri ke jantung kanan Oksigenasi meningkat, PGE2 menurun → ductus
arteriosus menutup Darah didistribusikan melewati paru ke jantung dan
dipompa ke seluruh tubuh
Sistem RespirasiKesuksesan adaptasi pernapasan saat lahir
tercapai jika:◦ Terjadi penyerapan cairan paru ◦ Vasodilatasi paru◦ Produksi surfaktan yang adekuat
Penyerapan cairan paru: sebelum lahir dan saat melewati jalan lahir
Surfaktan: diproduksi pneumosit tipe IIFungsi surfaktan:
◦ menurunkan tekanan permukaan alveoli → mencegah alveoli kolaps.
◦ Mulai diproduksi umur kehamilan 22 minggu, sempurna diproduksi pada akhir trimester III
Sistem Respirasi ...Pernapasan bayi baru lahir dimulai saat terjadi stimulasi akibat respon gabungan antara kemoreseptor sentral dan perifer akibat peningkatan kadar oksigen, penurunan kadar CO2, penurunan suhu tubuh, rangsang taktil dan tertutupnya pembuluh darah umbilikus.
Bronkus terbentuk sempurna saat lahirPermukaan alveolus meningkat dari 4m2 menjadi 100m2 pd usia 6 th
Diameter dan jumlah alveolus meningkat 6x lipat
Energi dan MetabolismePerubahan metabolik yang paling
penting terjadi saat suplai glukosa rutin dari plasenta terhenti sehingga perlu pemecahan cadangan energi sampai intake peroral dimulai
Sumber energi awal kehidupan berasal dari cadangan glikogen hepar, lemak coklat dan intake peroral.
Lemak coklat merupakan 2-6% berat badan bayi baru lahir, berfungsi: penghasil panas dan energi
Energi dan Metabolisme ...Enzim laktase, sukrose sudah
diproduksi sejak lahirAmilase baru berfungsi optimal >3
bulan→ karbohidrat kompleks tidak dapat dicerna oleh bayi baru lahir → menyebabkan diare
Sistem ginjalUrin mulai diproduksi sejak janin
berusia 12 mingguAliran darah ginjal janin 2-4% dari
total cardiac outputAliran darah ginjal bayi baru lahir
meningkat pesat mencapai 15-18% dari cardiac output
Peningkatan fungsi ginjal bayi baru lahir dipengaruhi sistem renin angiotensin
Sistem gastrointestinal
Saat lahir: udara mengisi saluran cerna 2-12 jam udara mengisi usus halus, 24
jam mengisi kolonLudah diproduksi dalam jumlah sedikit
sampai 3 bulanRefleks menghisap dan menelan sudah
berkembang baik saat lahirTonus sfingter esofagus dan penutupan
glotis belum sempurna→ refluks → aspirasi dapat terjadi pd minggu-minggu pertama
Sistem gastrointestinal ...
Kolustrum dan ASI mengandung faktor pertumbuhan → meningkatkan maturasi saluran pencernaan
Gerakan peristaltik usus belum terkoordinasi sempurna → pengosongan usus berkisar 10-18 jam
Sistem endokrin
Kadar hormon kortisol lebih tinggi pada bayi yg lahir per vaginam dibanding yg lahir SC → berhubungan dan absorpsi cairan paru → menurunkan risiko distres napas pd bayi baru lahir
Bayi lahir per vaginam adrenomedulin (peptida yang dihasilkan endotel pembuluh darah) lebih tinggi → vasodilatasi pulmonal → resitensi paru turun → beban jantung tidak meningkat
Sistem sarafPerkembangan otak dan saraf
berlanjut post natalFleksi ke 4 ektremitasPada awalnya gerakan tak
terkoordinasi dan tanpa tujuanOtak sangat rentan terhadap masalah
sirkulasi, respiratori dan metabolik → termasuk hipoksia, hipoglikemia
Sistem Imun IgG ibu melewati plasenta → imunitas pasif
pd bayi Kulit, paru, saluran cerna → barier utama
terhadap infeksi IgA sekretori dihasilkan hanya sementara
oleh traktus respiratorius dan pencernaan → selanjutnya IgA dipenuhi oleh ASI
Sistem kekebalan masih terbatas dalam mengenali dan menghancurkan bakteri
Respon yang buruk dari hipotalamus terhadap pirogen
Metabolisme bilirubinBilirubin tak terkonjugasi meningkat
karena adanya penghancuran sel darah merah → ikterus fisiologis
Termoregulasi Kemampuan menyeimbangkan produksi
panas dan hilangnya panas menjaga suhu tubuh tetap normal
Bayi berbeda dengan dewasa dalam termoregulasi◦Rasio luas permukaan tubuh lebih luas◦Lebih banyak menggunakan energi dan
oksigen untuk mendapatkan kehangatanBayi menggunakan Non-shivering
thermoregulation dan oksidasi lemak coklat (brown fat) → menghasilkan panas
Transisi dari intrauterin yg hangat → ekstrauterin yg dingin
Delivery room the first thermal stress a newborn has to face
37◦C
25◦C
Kehilangan panas pada bayi
Masalah pada transisi BBLPernapasan yg tidak adekuat → tidak cukup
mengeluarkan cairan dari alveoliKehilangan banyak darah → kontraktilitas
jantung menurun → bradikardi → hipoksia → hipotensi sistemik
Kekurangan oksigen → O2 ke jaringan berkurang
Gejala distres
napas:Sianosis
BradikardiHipotensi
Tonus otot buruk