pertusis

16
1 PERTUSIS Dikenal .Batuk 100 hari . Batuk rejan . Whooping cough . Tussis quinta Masa penularan . 7 hari terinfeksi - 21 hari ada gejala ( stadium kataralis – awal stadium paroksismal ) Batasan * Infeksi akut * Menyerang saluran napas * Sangat menular * Batuk khas, sifat spasmodik / paroksismal * Diakhiri tarikan napas panjang dan bunyi melengking ( whoop )

Upload: aga-haris

Post on 24-Jan-2016

239 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

fujdtdj

TRANSCRIPT

Page 1: Pertusis

1

PERTUSIS

Dikenal.Batuk 100 hari. Batuk rejan. Whooping cough . Tussis quinta

Masa penularan. 7 hari terinfeksi - 21 hari ada gejala

( stadium kataralis – awal stadium paroksismal )

Batasan

* Infeksi akut * Menyerang saluran napas * Sangat menular * Batuk khas, sifat spasmodik / paroksismal * Diakhiri tarikan napas panjang dan bunyi melengking ( whoop )

Page 2: Pertusis

2

Mikrobiologi

* Coccobacilus * Bentuk ovoid * Gram negatip * Tidak berspora * Tidak bergerak * Berkapsul

* Pewarnaan Toluidin blue granula bipoler metakromatik

* Produksi 2 macam toksin – Endotoksin ( liposakarida ) – Heat labile toxin ( toksin tidak

tahan panas

* Mengandung enzym pertusigen – Faktor limfositosis

( Lymphocytosis Promoting Factor LPT )

– Faktor sensitivitas histamin

Page 3: Pertusis

3

Epidemiologi

* Gambaran klinis pada orang dewasa tidak khas, seringkali hanya subklinis

Cara penularan

Droplet infection

Masa inkubasi

7 – 10 hari

* Penyebaran diseluruh dunia, berpenduduk padat terutama di negara b’kembang* Menyerang semua umur ( 2 minggu dewasa ), terbanyak usia 1 – 5 thn.* Adanya program imunisasi, morbiditas mulai , tapi masih merupakan salah satu masalah kesehatan

* Tingkat ketularan pada anak non imunisasi 70 – 100 %, sedang yg di imunisasi 15 – 50 %

Page 4: Pertusis

4

Bordetellapertusis

BronkusBronkiolus

Mukosa Fokal nekrosis +

Sebukan sel radang

Peribronkial -Intertitial -

pneumonitis

Sumbatanjalan napas

Eksudatmukopurulen

LPT lymphocytosispromoting factor

PATOGENESIS

Atelektasisbronkiektasis

Limfositosis

7-10 hr

Batuk

Melekat pd cilia epithel

Page 5: Pertusis

5

Peribronkial -Intertitial -

Pneumonitis

Sumbatanjalan napas

Eksudatmukopurulen

Atelektasisbronkiektasis

Batuk spasmodik

Frenulum lidah robekAspirasi pneumoniaHipoksiaEnsefalopatiaDehidrasiHerniaEfek valsava

Page 6: Pertusis

6

Std. Kataralis ( 1-2 minggu ). Demam. Batuk ringan malam hari

Std. Spasmodik ( 2-4 minggu ).Batuk memberat. Khas Batuk spasmodik Panjang (5-10 x) tarikan napas panjang bunyi melengking (whooping). Muntah / lendir kental. Efek valsava. Hipersalivasi. Lakrimasi. Hiperhidrasi

Std. Konvalesensi ( 1-2 minggu ).Serangan batuk berkurang. Napsu makan timbul

GAMBARAN KLINIK

Page 7: Pertusis

7

LABORATORIUM

.Lekosit 20.000 - 40.000 / mm3

. Limfosit 70 – 80 % ( limfositosis absolut )

Akhir std. kataralis atau awal std paroksismal. Isolasi kuman Bordetella pertusis. Serologis uji Ouchnulony

Presipitasi antibodi pertusis

INDIKASI RAWAT

.Dehidrasi

. Sianosis

. Henti napas

. Kejang

. Kesadaran menurun

. Pneumonia

. Bayi < 3 bln

Page 8: Pertusis

8

Diagnosis

* Anamnesis ( batuk khas disertai whoop )

* Pemeriksaan fisik * Laboratorium ( isolasi kuman, darah tepi lekositosis dengan limfositosis absolut )

Diagnosis banding (1)

1. Penyakit yang disebabkan Bordetella parapertusis, Bordetella

bronchoseptica penyakit > ringan

2 Penyakit yang disebabkan oleh Klamidia, terjadi infeksi saluran napas 2 – 12 minggu setelah lahir

Gejala tidak panas, napas cepat dan dangkal, batuk paroksismal , darah tepi hiper-eosinofilia, foto paru hiper-inflasi ( konsolidasi dan banyak udara ), disebut juga Eosinophilic Pertusoid Pneumonitis

Page 9: Pertusis

9

Diagnosis banding (2)

3. Infeksi dengan adenovirus tipe 1,2,3 dan 5, disebut juga Pertusis like syndrome, gejala sama dengan pertusis lebih ringan, dibedakan dengan biakan dan serologis4. Trakeobronkitis gejala berupa batuk, suara parau, stridor inspirasi ( akibat sumbatan jalan napas )

5. Bronkiolitis ekspirasi memanjang, wheezing, ronkhi kering

6. Aspirasi benda asing di saluran napas

Page 10: Pertusis

10

Komplikasi (1)

A. Saluran napas

* Bronkopneumonia * Bronkitis * Otitis media * Atelektasis * Emfisema pulmonum * Bronkiektasi * Aktivasi tuberkulosis * Pneumotorak * Subkutan / interstitiel emfisemaB. Sistim saraf pusat

* Hipoksia dan anoksi Batuk berkepanjangan dan

sumbatan lendir * Perdarahan subaraknoid masif Tekanan intrakranial akibat

batuk * Ensefalopatia * Gangguan elektrolit

Page 11: Pertusis

11

Komplikasi (2)

3. Komplikasi lainnya

* Hemoptisis batuk hebat * Epistaksis * Hernia * Prolaps rekti * Kelaparan

Page 12: Pertusis

12

Tatalaksana (1)

1. Umum

* Isolasi * Bersihkan / isap lendir * Pantau secara berkala tanda vital * Cairan dan kalori sesuai dengan

kebutuhan harian * Hindari makanan / minuman yang merangsang batuk * bila tidak dapat makan / minum cairan parenteral * Bila perlu O2

2. Khusus

* Eritromisin : 50 mg/kgBB/hari 3 – 4 dosis / 7 hari

* Ampicillin : 100 mg/kgBB/hari 3 – 4 dosis * Spiramisin : 50 mg/kgBB/hari 3 dosis * Kloramfenikol : 50 – 100

mg/kgBB/hari 3 – 4 dosis

Page 13: Pertusis

13

Tatalaksana (2)

* Co-trimoksazole ( ds trimetoprim ) 6 – 9 mg/kgBB/hari 2

dosis

Beberapa peneliti usul kortikosteroid tu. bayi pada std paroksismal

- Dexametason : 0,5 mg/kgBB/hari 3 dosis / iv

– Prednison : 1 – 2 mg/kgBB/hari 3 dosis / os - Hidrokortison : 30 mg/kgBB/hari

3 dosis / iv

Antibiotika tidak merubah perjalanan penyakit, hanya mengurangi penyebaran penyakit dan menyembuhkan komplikasi radang paru pneumonia

Page 14: Pertusis

14

Tatalaksana (3)

Human hyperimummune globulin

Sebagian peneliti melaporkan bila diberi pada std kataralis frekuensi episode batuk paroksismal , sedangkan pada std paroksismal sama sekali tidak bermanfaat.

Sebagian peneliti katakan bahwa sama sekali tidak bermanfaat walaupun diberi pada std kataralis

Dipertimbangkan diberi pada anak usia < 1 tahun dan berat badan < 10 kg dosis 1,25 – 2,5 cc / im

Page 15: Pertusis

15

Pencegahan

1. Imunisasi aktif

Antibodi dari ibu tembus barrier placenta ( jumlahnya sedikit) daya lindungnya tidak cukup beri DPT pada usia 2, 3 dan 4 bulan ( imunisasi dasar )

Imunisasi pertusis hanya diberi sampai usia 6 tahun

2. Kontak dengan penderita pertusis

* Imunisasi pasif Human Hyperimummune Globulin ( HHG ) kurang efektif dipertimbangkan pada anak usia < 2 tahun, belum diimunisasi dan dekat dengan penderita

Page 16: Pertusis

16

Khemoprofilaksis

Eritromisin : 50 mg/kgBB/hari 3 - 4 dosis / 7 hari masa inkubasi berlalu, gejala klinik tidak ada → lakukan imunisasi dasar atau ulangan