pertumbuhan mental remaja

3
PERTUMBUHAN MENTAL REMAJA Ide-ide agama, dasar-dasar keyakinan dan pokok- pokok ajaran agama, pada dasarnya diterima oleh seseorang pada masa kecilnya, ide-ide dan pokok ajaran-ajaran agama yang diterimanya pada waktu kecil itu akan berkembang dan bertambah subur, apabila anak atau remaja dalam menganut kepercayaan itu tidak mendapat kritikan-krtitikan dalam hal agama itu. Dan apa yang bertumbuh dari kecil itulah yang menjadi keyakinan yang dipegangnya melalui pengalaman-pengalaman yang dialaminya atau dirasakannya. Alfred Binet, seorang psikologis perancisyanghidup pada tahun 1857-1911, yang terkenal dalam usahanyauntuk menentukan kecerdasan anak-anak dengan tesnya yang terkenal dengan “test binnet/simon”. Yang buat pertama kali diperkenalkan Intelligence Quotient (IQ)pada taun 1905. Binnet berpendapat, bahwa kemampuan untuk mengerti masalah-masalah yang abstrak, tidak sempurna perkembangannya sebelum mencapai usia 12 tahun. Dan kemampuan untuk mengambil kesimpulan yang abstrak dari fakta fakta yang ada, baru tampak pada umur 14 tahun. Itulah sebabnya maka pada mur 14 tahun itu, anak telah dapzt menolak saran-saran yang tiak dimengertinya dan

Upload: rahmad-si-jhon

Post on 05-Jul-2015

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pertumbuhan Mental Remaja

PERTUMBUHAN MENTAL REMAJA

Ide-ide agama, dasar-dasar keyakinan dan pokok-pokok ajaran agama, pada

dasarnya diterima oleh seseorang pada masa kecilnya, ide-ide dan pokok ajaran-

ajaran agama yang diterimanya pada waktu kecil itu akan berkembang dan bertambah

subur, apabila anak atau remaja dalam menganut kepercayaan itu tidak mendapat

kritikan-krtitikan dalam hal agama itu. Dan apa yang bertumbuh dari kecil itulah yang

menjadi keyakinan yang dipegangnya melalui pengalaman-pengalaman yang

dialaminya atau dirasakannya.

Alfred Binet, seorang psikologis perancisyanghidup pada tahun 1857-1911,

yang terkenal dalam usahanyauntuk menentukan kecerdasan anak-anak dengan

tesnya yang terkenal dengan “test binnet/simon”. Yang buat pertama kali

diperkenalkan Intelligence Quotient (IQ)pada taun 1905. Binnet berpendapat, bahwa

kemampuan untuk mengerti masalah-masalah yang abstrak, tidak sempurna

perkembangannya sebelum mencapai usia 12 tahun. Dan kemampuan untuk

mengambil kesimpulan yang abstrak dari fakta fakta yang ada, baru tampak pada

umur 14 tahun. Itulah sebabnya maka pada mur 14 tahun itu, anak telah dapzt

menolak saran-saran yang tiak dimengertinya dan mereka sudah dapat mengkritik

pendapat-pendapat tertentu yang berlawqnan dengan kesimpulan yang diambilnya.

Remaja-remaja yang mendapat didikan agama dengan cara tidak member

kesempatan untuk berpikir logis dan mengkritik pendapat-pendapat yang tidak masuk

akal , disertai pula oleh kehidupan lingkungan dan orang tua,yang juga menganut

agama yang sama, maka kebimbangan pada masa remaja itu sangat kurang. Remaja-

remaja akan merasa gelisah dan kurang aman apabila agama atau keyakinannya

berlainan dengan yang dianut oleh orang tuanya.keyakinan orang tua dan

keteguhannya dalam menjalankan ibadah, serta memelihara nilai-nilai agama alam

hidupnya sehari-hari menolong remaja dari kebimbangan agama.

Page 2: Pertumbuhan Mental Remaja

Setelah perkembangan mental remaja sampai kepada mampu menerima atau

menolak ide-ide atau pengertian-pengertian yang abstrak, maka pandangannya

terhadap alam dengan segala isi dan peristiwanya berubah, dari mau menerima tanpa

pengertian, menjadi menerima dengan penganalisaan.

Perkembangan mental remaja kea rah berpikir logis (falsafi) itu, juga

mempengaruhi pandangannya dan keyakinannya kepada tuhan. Karena mereka tidak

dapat melupakan tuhan dari segala peristiwa yang terjadi di ala mini.

Kepercayaan remaja akan hari kiamat, hari pembalasan, dimana setiap orang akan

menerima ganjaran atau siksaan sesuai dengan perbuatannya di dunia, akan

menyebabkan ragu pula akan keadilan tuhan, apabila ia melihat adanya (banyak)

orang yang terpaksa dalam perbuatannya. Sebagai contoh seorang Gadis yang

berumur 18 tahun sebagi berikut :

“kalaupun saya akan dihukum oleh tuhan karena durhaka kepada orang tua,

apa boleh buat; tapi saya akan protes kepada-Nya, karena saya durhaka bukan karena

keinginan saya, tapi karena perlakuan merekalah yang menyebabkan saya duraka,

mereka kejam, kasqar dan sering menyakiti saya.”

Gadis yang merasa sakit hati dan tidak senang hati atas perlakuan orang

tuanya yang tidak bijak sana, merasa tidak adilah Tuhan, apabila kedurhakaannya

kepda orang tuanya itu akan menyebabkannya dihukum di akhirat nanti.