pertumbuhan batang (primer)

6
BATANG Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Di ujung sumbu titik tumbuhnya, batang dikelilingi daun muda dan menjadi tunas terminal. Di bagian batang yang lebih tua, yang daunnya saling berjauhan, buku (nodus) tempat daun melekat pada batang dapat dibedakan dari ruas (internodus), yakni bagian batang di antara dua buku yang berurutan. Di ketiak daun biasanya terdapat tunas ketiak. Bergantung pada pertumbuhan ruas dapat dibedakan beberapa macam bentuk tumbuhan. Batang bisa memperlihatkan sumbu yang memanjang dengan buku dan ruas yang jelas. Sebaliknya, batang dapat juga amat pendek dan letak daunnya merapat membentuk roset. Taraf percabangan yang terjadi jika tunas ketiak tumbuh menjadi ranting menambah keragaman bentuk. Berkaitan dengan habitat tumbuh dibedakan batang yang tumbuh di bawah tanah (rizoma, umbi lapis, atau umbi batang), di dalam air, atau di darat. Batang juga ada yang tegak, memanjat, atau merayap. Ragam lain adalah susunan daun pada batang, ada atau tidak adanya tunas ketiak yang tumbuh menjadi cabang, sera taraf percabangan, bila ada.

Upload: adi-hardianto

Post on 16-Jan-2016

35 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

pertumbuhan batang primer

TRANSCRIPT

Page 1: Pertumbuhan Batang (Primer)

BATANG

Batang merupakan sumbu dengan daun yang melekat padanya. Di ujung

sumbu titik tumbuhnya, batang dikelilingi daun muda dan menjadi tunas terminal. Di

bagian batang yang lebih tua, yang daunnya saling berjauhan, buku (nodus) tempat

daun melekat pada batang dapat dibedakan dari ruas (internodus), yakni bagian

batang di antara dua buku yang berurutan. Di ketiak daun biasanya terdapat tunas

ketiak. Bergantung pada pertumbuhan ruas dapat dibedakan beberapa macam

bentuk tumbuhan. Batang bisa memperlihatkan sumbu yang memanjang dengan

buku dan ruas yang jelas. Sebaliknya, batang dapat juga amat pendek dan letak

daunnya merapat membentuk roset. Taraf percabangan yang terjadi jika tunas

ketiak tumbuh menjadi ranting menambah keragaman bentuk. Berkaitan dengan

habitat tumbuh dibedakan batang yang tumbuh di bawah tanah (rizoma, umbi lapis,

atau umbi batang), di dalam air, atau di darat. Batang juga ada yang tegak,

memanjat, atau merayap. Ragam lain adalah susunan daun pada batang, ada atau

tidak adanya tunas ketiak yang tumbuh menjadi cabang, sera taraf percabangan,

bila ada.

Jaringan pada batang dapat dibagi menjadi jaringan dermal, jaringan dasar,

dan jaringan pembuluh. Perbedaan struktur primer batang pada spesies yang

berlainan di dasari oleh perbedaan dalam jumlah jaringan dasar dan jaringan

pembuluh. Pada Coniferae dan dikotil, jaringan pembuluh pada ruas batang

umumnya tampak seperti silinder berongga yang dibatasi di sebelah luar oleh

korteks dan sebelah dalam oleh empulur. Sistem jaringan pembuluh pada batang

primer berupa sejumlah berkas yang jelas terpisah satu dari yang lain dan

dinamakan ikatan pembuluh. Ikatan pembuluh juga dinamakan fasikel dan terletak

Page 2: Pertumbuhan Batang (Primer)

dalam lingkaran. Parenkim di antara dua ikatan pembuluh yang berdampingan

disebut parenkim interfesikel atau jari – jari empulur.

Pada Gymnospermae dan dikotil letak ikatan pembuluh berada dalam

lingkaran (gambar 1.A) sedangkan pada monokotil letaknya tersebar (gambar 1.B)

atau dalam dua lingkaran.

(Gambar 1. A sayatan melintang batang dikotil. B sayatan melintang batang

monokotil)

1. Susunan Jaringan Pada Batang

a. Epidermis

Epidermis biasanya terdiri dari sau lapisan sel yang memiliki mulut daun

(stomata) dan rambut (trikoma). Sel epidermis adalah sel hidup dan mampu

bermitosis. Hal ini penting dalam memperluas permukaan apabila terjadi tekanan

Page 3: Pertumbuhan Batang (Primer)

dari dalam akibat pertumbuhan sekunder. Respon sel epidermis terhadap tekanan

itu adalah dengan melebar tangensial dan membelah antiklinal.

b. Korteks Dan Empulur

Korteks adalah kawasan di antara epidermis dan sel silinder pembuluh paling

luar. Koreks batang biasanya terdiri dari parenkim yang dapat berisi kloroplas. Di

tepi luar sering terdapat kolenkim atau sklerenkim. Batas antara korteks dan daerah

jaringan pembuluh sering tak jelas karena tidak ada endodermis. Pada batang muda

jarak (Ricinus communis), misalnya, lapisan korteks terdalam dapat berisi pati dan

disebut seludang pati namun, beberapa dikotil membentuk pita caspary pada lapisan

korteks paling dalam dan beberapa tumbuhan paku menunjukkan endodermis yang

jelas. Tak ada ruang antarsel di antarsel endodermis. Pada pita caspary, suberi

yang bersifat hidrofob menembus dinding primer dan tidak hanya melekat saja.

Meskipun dari segi morfologi tak terlihat endodermis, telah dibuktikan bahwa lapisan

korteks terdalam memilki sifat kimiawi dan fisiologs yang serupa dengan

endodermis. Jadi, ada batas fisiologis antara korteks dan daerah silinder jaringan

pembuluh.

Empulur biasanya terdiri dari parenkim yang dapat mengandung kloroplas.

Bagian tengah empulur dapat rusak di waktu pertumbuhan. Sering hal itu tejadi

hanya di daerah ruasa, sementara di daerah buku, empulurnya utuh, disebut

difragma buku. Dalam empulur terdapat ruang antarsel yang mencolok besarnya.

Sel – sel di bagian tepi empulur berukuran lebih kecil, tersusun kompak, dan

berdaya hidup lebih lama. Oleh karena empulur jugga disebut medula, maka daerah

tepi dengan sel berukuran kecil dan kompak dinamakan seludang perimedula.

Page 4: Pertumbuhan Batang (Primer)

Baik korteks maupun empulur dapat mengandung berbagai idioblas, yaitu sel

berisi kristal, benda ergastik lain dan sklereid maupun latisifier.

2. Sistem Jaringan Pembuluh

Sistem jaringan pembuluh primer (sistem jaringan pembuluh yang terdapat

dalam tumbuhan yang belum menghasilkan kambium pembuluh, jadi keadaanya

masih primer). Terdiri dari sejumlah berkas pembuluh yang berbeda – beda

ukurannya. Posisi xilem dan floem dalam berkas atau juga disebut ikatan pembuluh

sangat beragam. Pada penampang melintang dapat dibedakan macam ikatan

pembuluh :

a) Ikatan pembuluh kolateral : floem bertempat di sebelah luar xilem.

b) Ikatan pembuluh bikolateral : floem bertempat di sebelah dalam xilem dan

ada floem sebelah luar xilem sehingga ada floem eksternal dan floem internal.

c) Ikatan pembuluh konsentris amfikribral : floem mengelilingi xilem.

d) Ikatan pembuluh konsentris amfivasal : xilem mengelilingi floem.

e) Ikatan pembuluh radial : xilem bergantian dan berdampingan dengan floem.

Lakitan, Benyamin. 1993. Dasar – Dasar Anatomi Tumbuhan. Jakarta : Rajawali

Pers

Hidayat, Estiti B. 1995. Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung : Penerbit ITB.