pertukaran cairan intravaskuler dan ekstravaskuler
DESCRIPTION
perukaran cairan intravaskuler dan ekstravaskulerTRANSCRIPT
PERTUKARAN CAIRAN INTRAVASKULER DAN EKSTRAVASKULER
Pertukaran cairan melalui pembuluh kapiler merupakan suatu proses yang
penting dalam transpor suatu zat antara darah dengan jaringan-jaringan di sekitarnya.
Pertukaran cairan lewat pembuluh kapiler ini merupakan pergerakan dari dua arah.
Suatu zat atau senyawa dapat melewati ruang antara darah dengan cairan jaringan
dengan 3 rute yaitu: 1) melalui celah-celah interseluler yang berada diantara sel-sel
endotel, 2) melalui fenestrasi atau melewati pori-pori kapiler dan 3) melalui
sitoplasma sel endotel. Mekanisme yang ikut berperan dalam proses pertukaran cairan
ini antara lain difusi, transitosis, filtrasi dan reabsorpsi (Saladin, 2003).
Gambar 1. Rute pertukaran cairan lewat pembuluh kapiler (Saladin, 2003).
1. Difusi
Mekanisme yang paling penting dalam pertukaran cairan adalah difusi. Difusi
dapat terjadi apabila solut dapat berpermeasi ke dalam sel endotel dari
membran plasma atau mencari sebuah jalan yang cukup besar untuk melalui
membran misalnya lewat cela-celah sel endotel atau pori-pori kapiler (Saladin,
2003).
Gambar 2. Proses difusi suatu solut antara pembuluh kapiler dengan ruang
interstisial (Guyton, 2006).
Difusi dihasilkan dari gerakan termal molekul air dan senyawa terlarut dalam
cairan. Partikel tertentu memiliki peluang yang sama untuk masuk atau keluar
dari tempat bila partikel tersebut berada di tempat yang konsentrasinya tinggi.
Banyaknya partikel di tempat yang memiliki konsentrasi tinggi, partikel akan
cenderung ke tempat yang konsentrasi rendah (Ganong, 2005).
2. Transitosis
Transitosis merupakan suatu proses dimana sel endotel mengambil droplet
cairan di satu sisi membrane plasma dengan cara pinositosis, membawanya
melalui sel dan melepaskan cairan tersebut di sisi yang lain dengan cara
eksositosis. Mekanisme ini ditujukan untuk solute-solut yang berukuran kecil
tetapi albumin dan beberapa hormon seperti insulin dapat melewati endotel
dengan mekanisme ini (Saladin, 2003).
3. Filtrasi dan Reabsorpsi
Pembuluh kapiler dapat melakukan filtrasi di satu sisi dan reabsorpsi cairan di
sisi yang lain. Hal ini disebabkan karena di dalam pembuluh kapiler ada
keseimbangan antara tekanan hidrostatik dan osmosis.
Gambar 3. Gaya yang berperan dalam proses filtrasi dan reabsoprsi cairan
(Saladin, 2003).
Filtrasi adalah proses ketika cairan didorong melalui membrane atau
sawar lain karena perbedaan tekanan di dua sisi. Filtrasi cairan melalui kapiler
diatur oleh gaya Starling. Yang termasuk dalam gaya Starling adalah tekanan
hidrostatik dan tekanan onkotik (Ganong, 2005).
Tekanan hidrostatik berasal dari proses memompa darah oleh jantung
serta efek gravitasi pada pembuluh darah. Sedangkan tekanan onkotik
mewakili tekanan osmotik yang dihasilkan oleh adanya protein yang
terkandung di dalam plasma (Hansen and Koeppen, 2002).
Tekanan hidrostatik di dalam kapiler cenderung menekan cairan dan
senyawa terlarut melalui pori-pori kapiler ke dalam ruang interstisial.
Sedangkan tekanan onkotik adalah perbedaan tekanan osmosis di darah
dengan ruang interstisial. Tekanan ini cenderung menyebabkan pergerakan
cairan dengan osmosis melalui ruang interstisial ke darah (Guyton and Hall ,
2006).