pertemuan#1 & 2 (pendahuluan)_pelabuhan.pdf
TRANSCRIPT
Pertemuan#1 & 2: PENGANTAR & PENDAHULUAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN RI
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO
Oleh : Muriadin
1
PENDAHULUAN
Pada awalnya, Pelabuhan hanya merupakan suatu tepian dimana kapal-kapal dan perahu-perahu dapat merapat dan bertambat untuk bisa melakukan bongkar muat barang, menaik-turunkan penumpang dan kegiatan lainnya,
Masa itu Pelabuhan berada di tepi sungai, teluk atau pantai yang secara alami terlindung terhadap gangguan gelombang.
2
Muriadin
Baubau Port Area
Belawan Port Area
PENDAHULUAN
Berkembangnya kehidupan sosial dan ekonomi penduduk suatu daerah atau negara, maka kebutuhan akan sandang, pangan dan fasilitas hidup lainnya meningkat, sehingga diperlukan sarana dan prasarana pengangkutan yang memadai,
Masa sekarang Pelabuhan bisa berada di laut terbuka untuk mendapatkan perairan yang luas dan dalam, dengan membuat pemecah gelombang.
3
Muriadin
Port of Baubau
Port of Tanjung Priok
Definisi Pelabuhan
Pelabuhan (port) adalah :
Daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi ;
Dermaga dimana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang,
Kran-kran (crane) untuk bongkar muat barang,
Gudang laut (transito) dan tempat-tempat penyimpanan,
Gudang dimana barang-barang dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama,
Kantor.
4
Muriadin
Definisi Pelabuhan
Pelabuhan merupakan suatu pintu gerbang untuk masuk ke suatu wilayah atau negara dan sebagai sarana hubungan antar daerah, pulau atau bahkan antar benua dan bangsa yang dapat memajukan daerah belakangnya/pengaruhnya (hinterland).
Hinterland adalah daerah yang mempunyai kepentingan hubungan ekonomi, sosial dan lain-lain dengan pelabuhan tersebut.
Sedangkan untuk kepentingan pertahanan disebut Pelabuhan Pangkalan Angkatan Laut atau Pelabuhan Militer.
5
Muriadin
Peran dan Fungsi Pelabuhan
Peran Penting Pelabuhan dalam Sistem Transportasi Nasional adalah sebagai : Pintu gerbang komersial suatu daerah atau negara. Titik peralihan darat dan laut. Tempat peralihan transportasi laut ke transportasi
darat. Tempat penampungan dan distribusi barang.
6
Muriadin
Peran dan Fungsi Pelabuhan
Fungsi Dasar Pelabuhan adalah :
Interface yaitu pelabuhan menyediakan fasilitas dan pelayanan untuk memindahkan barang dari kapal ke darat dan sebaliknya,
Link yaitu pelabuhan sebagai mata rantai penghubung dalam sistem transportasi,
Gateways yaitu pelabuhan berfungsi sebagai pintu gerbang perdagangan bagi suatu daerah atau negara, zona industri, tempat penimbunan dan distribusi barang dalam sistem logistik, tempat penumpukan barang.
7
Muriadin
Pelabuhan di Indonesia
Pemerintah telah melakukan kebijaksanaan dalam pengembangan jaringan sistem pelayanan angkutan laut dan kepelabuhanan yang didasarkan pada 4th Gateway Port System, yakni sbb:
1. Gateway Port Tanjung Priok, Tanjung Perak, Belawan, Ujung Pandang (Makassar).
2. Regional Collector Port : Teluk Bayur, Palembang, Balikpapan, Dumai, Lembar, Pontianak, Cirebon, Panjang, Ambon, Kendari, Lhok Seumawe, Sorong, Bitung, Semarang.
8
Muriadin
Pelabuhan di Indonesia
3. Trunk Port Kategori I: Banjarmasin, Samarindah, Meneng, Ternate,
Cilacap, Tarakan, Donggala, Tenau, Krueng Raya, Gorontalo, Sibolga, Jayapura, Batam, Bengkulu.
Kategori II: Benoa, Kuala Langsa, Pekanbaru, Pare-Pare, Merauke, Toli-Toli, Sampit, Sintete, Jambi, Biak, Kalianget.
4. Feeder Port merupakan pelabuhan kecil dan perintis yang jumlahnya lebih dari 250 buah di seluruh Indonesia, untuk melayani pelayaran di daerah-daerah terpencil. Seperti di wilayah barat sumatera, NTB, NTT, Maluku, Papua, dan Papua Barat.
9
Muriadin
Pelabuhan di Indonesia
Salah satu Pelabuhan Perintis
Port of Waren Port of Waren
10
Muriadin Port of Talaga
Macam Pelabuhan
A. Ditinjau dari segi penyelenggaraannya:
1. Pelabuhan Umum Diselenggarakan oleh Pemerintah dan pelaksanaannya dapat dilimpahkan kepada BUMN yang diberi wewenang mengelola untuk kepentingan palayanan masyarakat umum, seperti ; • Pelabuhan Indonesia I (Pelindo I) di Medan, • Pelindo II di Jakarta, • Pelindo III di Surabaya, • Pelindo IV di Makassar.
11
Muriadin
Macam Pelabuhan
2. Pelabuhan Khusus
Diselenggarakan untuk kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu,
Pelabuhan ini tidak boleh digunakan untuk kepentingan umum, kecuali dalam keadaan tertentu dengan ijin Pemerintah.
Pelabuhan ini dibangun oleh suatu perusahaan baik pemerintah maupun swasta. seperti ; • Pelabuhan LNG (Liquefied Natural Gas) Arun di Aceh,
• Pelabuhan LNG Tangguh di Radja Ampat-Papua Barat, • Pelabuhan Pabrik Aluminium Asahan di Kuala Tanjung-
Sumatera Utara, • Dan lain-lain.
12
Muriadin
Macam Pelabuhan 13
Pelabuhan Khusus LNG TANGGUH-Tanah Merah, Kab. Radja Ampat
Muriadin
Macam Pelabuhan
B. Ditinjau dari segi pengusahaannya:
1. Pelabuhan yang diusahakan yaitu pelabuhan yang sengaja diusahakan untuk memberikan fasilitas-fasilitas yang diperlukan kapal yang memasuki pelabuhan untuk melakukan kegiatan bongkar muat, menaik-turunkan penumpang serta kegiatan lainny. sebagai pintu gerbang perdagangan bagi suatu daerah atau negara,
2. Pelabuhan yang tidak diusahakan ◊ Pelabuhan ini hanya merupakan tempat singgah kapal
tanpa fasilitas bongkar muat, bea cukai, dsb. ◊ Pelabuhan ini merupakan pelabuhan kecil yang disubsidi
pemerintah dan dikelolah oleh UPT Ditjen Perhubungan Laut.
14
Muriadin
Macam Pelabuhan
C. Ditinjau dari fungsi perdagangan nasional dan internasional :
Pelabuhan Laut yaitu pelabuhan yang bebas dimasuki oleh kapal-kapal berbendera asing.
Pelabuhan ini biasanya merupakan pelabuhan utama di suatu daerah.
Pelabuhan Pantai yaitu pelabuhan yang disediakan untuk perdagangan dalam negeri dan oleh karena itu tidak bebas disinggahi oleh kapal berbendera asing. Kapal asing dapat masuk ke pelabunan ini dengan meminta izin terlebih dulu.
15
Muriadin
Macam Pelabuhan
E. Ditinjau dari segi penggunaannya:
1) Pelabuhan Ikan,
2) Pelabuhan Minyak,
3) Pelabuhan Barang,
4) Pelabuhan Penumpang,
5) Pelabuhan Campuran,
6) Pelabuhan Militer.
16
Muriadin
Macam Pelabuhan
Pelabuhan Ikan
-1.50
-3.00
No. lembar
Jumlah lembar
Revisi
Tanggal
Oleh
Diperiksa
Yang Direvisi :
DINAS PERIKANAN DAN KELAUTANPEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jalan Sagan III/4 Telp. (0274) 512386 Fax. 560386
LAY OUT PPI BARON
(ALTERNATIF KE-2)
PT. PUSER BUMI CONSULTANTSENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANTS
Jl. HOS Cokroaminoto No. 15 Yogyakarta
Surakarta
Yogyakarta
Kebumen
Semarang
Pati
Lokasi Pekerjaan
PETA LOKASI
PEKERJAAN
LEGENDA
STUDI KELAYAKAN PPI BARON
KABUPATEN GUNUNG KIDUL
JUDUL GAMBAR
PERENCANA
Digambar
Diperiksa
Disetujui
Mengetahui
No. Kontrak
Tanggal
Urugan batu kapur
POM
ben
sin
Kebun ketela pohon
Kebun ketela pohon
TO
A Corporation
TOA Corporation
Hotel BAWAL
Mushola
Hot
el B
inta
ng Ba
ru
Pendapa
Hotel Baron Sari
P o s Poli
si
P endapa
DIS
HUB
War
ung m
akan
War
ung
makan
Makam
War
ung m
akan
T PI
Pasa
r Ik
an
Waru
ng m
akan
SARGOA
Rum
ah
Rum
ah
Rumah
Rumah
Rumah
Rumah
Rum
ah
Rumah
Masjid
War
ung mak
an
War
ung
maka
n
War
ung
maka
n
Area Parkir
Area Parkir
Warung makan
Bukit Nglondoran
Uju
ng P
ara
ng R
ancu
k
24.82
26.92
37.57
Bukit Krakal
Bukit Gluwen
24.55
Bukit Jembak
Bukit Ngungat
2005 PROJECT YEAR
1 kVA SMALL HYBRID POWER
BPPT
Menara Suar
9100529
9100629
9100729
9100829
9100929
9101029
9101129
9101229
9101329
9101429
9101529
9101629
9101729
9101829
4494
80
4495
80
4496
80
4497
80
4498
80
4499
80
4500
80
4501
80
4502
80
4503
80
4504
80
4505
80
4506
80
4507
80
4508
80
4509
80
Sungai
+2.89
+3.44+4.85
+5.20
+5.
41
+5.56+5.83
+6.13
+6.44
+6.80
+7.50
+8.11
+8.90
+9.48
+10.08
+11.20
+12.05
+35.64+33.62
+32.00+29.40
+27.54
+25.3
7
+23.1
6
+20.7
8
+18.22
+15.58
+14.01
+2.46 +3.31
+3.28
+3.54
+3.60
+5.23
+5.36
+3.42
+5.53
+5.49
+5.40
+5.30
+5.88
+6.06 +6.19
+6.54
+6.51
+6.72
+7.17
+7.22
+8.32
+10.77
+7.89
+7.73
+8.68
+10.29
+9.11
+10.55
+11.21
+12.86
+12.38
+2.17
+2.31
+2.17
+3.24
+3.42
+4.44
+5.10
+5.34
+5.42
+5.52
+6.65+6.22
+6.20
+6.43
+6.68
+7.23
Tanah Kosong
+7.16
+7.35
+6.86
+6.82
+6.94
+7.25
+7.56
+7.17
+8.15
+3.17
+2.68
+3.38
+3.23
+2.41
+3.25
+3.51
+3.42
Urugan batu kapur
+3.63
BM 01
X = 450343
Y = 9101452
Z = +5.07 m
X = 450466
Y = 9101602
Z = +7.06 m
BM 02
CP 02
X = 450655
Y = 9101826
Z = +12.05 m
CP 01
X = 450377
Y = 9101548
Z = +6.05 m
BM 00 (Existing)
X = 450650
Y = 9101812
Z = +11.77 m
BM 22 (PU)
X = 450413
Y = 9101567
Z = +6.02 m
alternatif baron 2
N
24
152
150.048.0 62.4 39.823.9
1
2
4
Tempat Pelelangan ikan
Processing RoomKantor BBM
Gudang Es
1
2
3
4
KETERANGAN
5
6
5
Docking
7
8
9
10
Kantor Bengkel dan Bengkel
Kantor Syahbandar
Kud
Kantor Kud
Jalan lingkungan
3
6
7
8
9
10
-1.50
-3.00
No. lembar
Jumlah lembar
Revisi
Tanggal
Oleh
Diperiksa
Yang Direvisi :
DINAS PERIKANAN DAN KELAUTANPEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jalan Sagan III/4 Telp. (0274) 512386 Fax. 560386
LAY OUT PPI BARON
(ALTERNATIF KE-2)
PT. PUSER BUMI CONSULTANTSENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANTS
Jl. HOS Cokroaminoto No. 15 Yogyakarta
Surakarta
Yogyakarta
Kebumen
Semarang
Pati
Lokasi Pekerjaan
PETA LOKASI
PEKERJAAN
LEGENDA
STUDI KELAYAKAN PPI BARON
KABUPATEN GUNUNG KIDUL
JUDUL GAMBAR
PERENCANA
Digambar
Diperiksa
Disetujui
Mengetahui
No. Kontrak
Tanggal
Urugan batu kapur
POM
ben
sin
Kebun ketela pohon
Kebun ketela pohon
TO
A Corporation
TOA Corporation
Hotel BAWAL
Mushola
Hot
el B
inta
ng Ba
ru
Pendapa
Hotel Baron Sari
P o s Poli
si
P endapa
DIS
HUB
War
ung m
akan
War
ung
makan
Makam
War
ung m
akan
T PI
Pasa
r Ik
an
Waru
ng m
akan
SARGOA
Rum
ah
Rum
ah
Rumah
Rumah
Rumah
Rumah
Rum
ah
Rumah
Masjid
War
ung mak
an
War
ung
maka
n
War
ung
maka
n
Area Parkir
Area Parkir
Warung makan
Bukit Nglondoran
Uju
ng P
ara
ng R
ancu
k
24.82
26.92
37.57
Bukit Krakal
Bukit Gluwen
24.55
Bukit Jembak
Bukit Ngungat
2005 PROJECT YEAR
1 kVA SMALL HYBRID POWER
BPPT
Menara Suar
9100529
9100629
9100729
9100829
9100929
9101029
9101129
9101229
9101329
9101429
9101529
9101629
9101729
9101829
4494
80
4495
80
4496
80
4497
80
4498
80
4499
80
4500
80
4501
80
4502
80
4503
80
4504
80
4505
80
4506
80
4507
80
4508
80
4509
80
Sungai
+2.89
+3.44+4.85
+5.20
+5.
41
+5.56+5.83
+6.13
+6.44
+6.80
+7.50
+8.11
+8.90
+9.48
+10.08
+11.20
+12.05
+35.64+33.62
+32.00+29.40
+27.54
+25.3
7
+23.1
6
+20.7
8
+18.22
+15.58
+14.01
+2.46 +3.31
+3.28
+3.54
+3.60
+5.23
+5.36
+3.42
+5.53
+5.49
+5.40
+5.30
+5.88
+6.06 +6.19
+6.54
+6.51
+6.72
+7.17
+7.22
+8.32
+10.77
+7.89
+7.73
+8.68
+10.29
+9.11
+10.55
+11.21
+12.86
+12.38
+2.17
+2.31
+2.17
+3.24
+3.42
+4.44
+5.10
+5.34
+5.42
+5.52
+6.65+6.22
+6.20
+6.43
+6.68
+7.23
Tanah Kosong
+7.16
+7.35
+6.86
+6.82
+6.94
+7.25
+7.56
+7.17
+8.15
+3.17
+2.68
+3.38
+3.23
+2.41
+3.25
+3.51
+3.42
Urugan batu kapur
+3.63
BM 01
X = 450343
Y = 9101452
Z = +5.07 m
X = 450466
Y = 9101602
Z = +7.06 m
BM 02
CP 02
X = 450655
Y = 9101826
Z = +12.05 m
CP 01
X = 450377
Y = 9101548
Z = +6.05 m
BM 00 (Existing)
X = 450650
Y = 9101812
Z = +11.77 m
BM 22 (PU)
X = 450413
Y = 9101567
Z = +6.02 m
alternatif baron 2
N
24
152
150.048.0 62.4 39.823.9
1
2
4
Tempat Pelelangan ikan
Processing RoomKantor BBM
Gudang Es
1
2
3
4
KETERANGAN
5
6
5
Docking
7
8
9
10
Kantor Bengkel dan Bengkel
Kantor Syahbandar
Kud
Kantor Kud
Jalan lingkungan
3
6
7
8
9
10
PPI Baron-Yogyakarta
17
Muriadin
Macam Pelabuhan
Pelabuhan Minyak Pelabuhan minyak
biasanya tidak memerlukan dermaga atau pangkalan yang harus dapat menahan muatan vertikal yang besar, melainkan cukup membuat jembatan/jetty dengan breasting dolphin atau tambatan dengan mooring dolphin yang dibuat menjorok ke laut untuk mendapatkan kedalaman air yang cukup besar.
Bongkar muat dilakukan dengan pipa-pipa dan pompa-pompa.
Port of Pertamina-Baubau
18
Muriadin
Macam Pelabuhan
Pelabuhan Barang Pelabuhan barang ini terjadi
perpindahan moda transportasi, yaitu barang dibongkar dan diturunkan di dermaga (biasanya dgn crane), selanjutnya diangkut menggunakan truk ke tempat tujuan atau disimpan di gudang atau lapangan penumpukan terbuka sebelum di kirim ke tempat tujuan, demikian pula sebalikya.
Jenis muatan yang diangkut adalah :
a) Barang umum (general cargo), seperti mobil, mesin, truk, dsb.
b) Muatan curah (bulk cargo): muatan curah kering (tepung, beras, batubara dsb) dan curah cair (air. minyak bumi, minyak nabati, dsb).
c) Peti kemas (container).
Port of Kendari
Port of Kumai-Kalteng
19
Muriadin
Macam Pelabuhan
Muara Sungai Bone
Dermaga Perikani
Dermaga Pertamina
D
Pelabuhan Penumpang Pelabuhan/terminal
penumpang adalah pelabuhan yang digunakan oleh orang-orang yang bepergian dengan menggunakan kapal penumpang.
Terminal penumpang dilengkapi dengan stasiun penumpang yang melayani segala kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan orang yang bepergian, seperti ruang tunggu, kantor, tempat penjualan tiket, kantor bea cukai, keamanan, dsb.
Port of Gorontalo
20
Muriadin
Macam Pelabuhan
Pelabuhan Penumpang
Port of Belawan-Medan
Port of Benoa-Bali
21
Muriadin
Macam Pelabuhan
Pelabuhan Campuran adalah pelabuhan yang pemakaiannya umumnya terbatas untuk penumpang dan barang, sedang untuk keperluan minyak dan ikan biasanya tetap terpisah. Pelabuhan Militer adalah pelabuhan yang mempunyai daerah perairan yang cukup luas untuk memungkinkan gerakan cepat kapal-kapal perang dan agar letak bangunan cukup terpisah.
22
Muriadin
Macam Pelabuhan
Contoh Pelabuhan Campuran
Port of Baubau
Pelabuhan Barang Pelabuhan Penumpang
23
Muriadin
Macam Pelabuhan
F. Ditinjau menurut letak geografis:
1) Pelabuhan Alam adalah daerah perairan yang terlindungi dari badai dan gelombang secara alami, oleh suatu pulau, jazirah atau terletak di teluk, estuari atau muara sungai,
2) Pelabuhan Buatan adalah suatu daerah perairan yang dilindungi dari pengaruh gelombang dengan membuat bangunan pemecah gelombang (breakwater),
3) Pelabuhan Semi Alam merupakan campuran keduanya, pelabuhan alam dan buatan.
24
Muriadin
Contoh Pelabuhan Semi Alam
Macam Pelabuhan 25
Muriadin
Kapal
Loa
Lpp
d
B
Panjang (Lpp & Loa), Lebar (B), dan Sarat (draft, d) kapal yang akan menggunakan pelabuhan berhubungan langsung pada perencanaan pelabuhan dan fasilitas-fasilitas yang harus tersedia di pelabuhan.
Pada gambar berikut diperlihatkan dimensi utama kapal.
26
Muriadin
Kapal
A. Beberapa definisi/istilah:
1) Sarat (draft) adalah bagian kapal yang terendam air pada kedalaman muatan maksimum, atau jarak antara garis air pada beban yang direncanakan (design load water line, DLWL) dengan titik rendah kapal.
2) Panjang total (length overall, Loa) adalah panjang kapal dihitung dari ujung depan (haluan) sampai ujung belakang (buritan).
3) Panjang garis air (length between perpendiculars, Lpp) adalah panjang antara kedua ujung DLWL.
27
Muriadin
Kapal
A. Beberapa definisi/istilah:
4) Dead Weight Tonnage, DWT (bobot mati) yaitu berat
total muatan dimana kapal dapat mengangkut dalam keadaan pelayaran optimal (draft maksimum).
5) Gross Register Tons, GRT (ukuran isi kotor) adalah volume keseluruhan ruangan kapal (1 GRT = 2.83 m3 = 100 ft3).
6) Netto Register Tons, NRT (ukuran isi bersih) adalah ruangan yang disediakan untuk muatan dan penumpang, yang besarnya sama dengan GRT dikurangi dengan ruangan-ruangan yang disediakan untuk nakhoda dan ABK, ruang mesin, gang, kamar mandi, dapur, ruang peta.
28
Muriadin
Kapal
B. Jenis Kapal
1. Kapal Penumpang
2. Kapal Barang :
a) Kapal barang umum (general cargo ship) b) Kapal peti kemas c) Kapal barang curah (bulk cargo ship) d) Kapal tunker e) Kapal khusus (special designed ship) f) Kapal ikan
29
Muriadin
Kapal
C. Karakteristik Kapal
Bobot Panjang Loa (m)
Lebar (m)
Draft (m)
Bobot Panjang
(m) Lebar (m)
Draft (m)
Kapal Penumpang (GRT) Kapal Minyak (lanjutan)
5000 51 10.2 2.9 20000 162 24.9 9.8
1000 68 11.9 3.6 30000 185 28.3 10.9
2000 88 13.2 4.0 40000 204 30.9 11.8
3000 99 14.7 4.5 50000 219 33.1 12.7
5000 120 16.9 5.2 60000 232 35.0 13.6
8000 142 19.2 5.8 70000 244 36.7 14.3
10000 154 20.9 6.2 80000 255 38.3 14.9
15000 179 22.8 6.8 Kapal Barang Curah (DWT)
20000 198 24.7 7.5 10000 140 18.7 8.1
30000 230 27.5 8.5 15000 157 21.5 9.0
Kapal Barang (DWT) 20000 170 23.7 9.8
700 58 9.7 3.7 30000 192 27.3 10.6
1000 64 10.4 4.2 40000 208 30.2 11.4
2000 81 12.7 4.9 50000 222 32.6 11.9
3000 92 14.2 5.7 70000 244 37.8 13.3
5000 109 16.4 6.8 90000 250 38.5 14.5
8000 126 18.7 8.0 100000 275 42.0 16.1
10000 137 19.9 8.5 150000 313 44.5 18.0
15000 153 22.3 9.3 Kapal Ferry (GRT)
20000 177 23.4 10.0 1000 73 14.3 3.7
30000 186 27.1 10.9 2000 90 16.2 4.3
40000 201 29.4 11.7 3000 113 18.9 4.9
50000 216 31.5 12.4 4000 127 20.2 5.3
Kapal Minyak (DWT) 6000 138 22.4 5.9
700 50 8.5 3.7 8000 155 21.8 6.1
1000 61 9.8 3.7 10000 170 25.4 6.5
2000 77 12.2 5.0 13000 188 27.1 6.7
3000 88 13.8 5.6 Kapal Peti Kemas (DWT)
5000 104 16.2 6.5 20000 201 27.1 10.6
10000 130 20.1 8.0 30000 237 30.7 11.6
150000 148 22.8 9.0 40000 263 33.5 12.4
- - - - 50000 280 35.8 13.0
Tipe dan bentuk pelabuhan tergantung pada jenis dan karakteristik kapal yang akan berlabuh atau tambat,
Perencanaan pembangunan pelabuhan harus meninjau pengembangan pelabuhan di masa mendatang dengan memperhatikan daerah perairan untuk alur pelayaran, kolam putar, penambatan, dermaga, tempat pembuangan bahan penggerukan, dan daerah daratan yang diperlukan untuk penempatan, penyimpanan, dan pengangkutan barang-barang.
30
Muriadin
Terima Kasih
Pelabuhan Teluk Wondama
Wasior - Papua Barat
31
Muriadin
KEMENTERIAN PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN RI
PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL
JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS HALU OLEO