pertemuan#1 & 2 (pendahuluan)_pelabuhan.pdf

31
Pertemuan#1 & 2: PENGANTAR & PENDAHULUAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN RI PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS HALU OLEO Oleh : Muriadin 1

Upload: uswah29

Post on 15-Jan-2016

29 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Pertemuan#1 & 2: PENGANTAR & PENDAHULUAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN RI

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HALU OLEO

Oleh : Muriadin

1

Page 2: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

PENDAHULUAN

Pada awalnya, Pelabuhan hanya merupakan suatu tepian dimana kapal-kapal dan perahu-perahu dapat merapat dan bertambat untuk bisa melakukan bongkar muat barang, menaik-turunkan penumpang dan kegiatan lainnya,

Masa itu Pelabuhan berada di tepi sungai, teluk atau pantai yang secara alami terlindung terhadap gangguan gelombang.

2

Muriadin

Baubau Port Area

Belawan Port Area

Page 3: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

PENDAHULUAN

Berkembangnya kehidupan sosial dan ekonomi penduduk suatu daerah atau negara, maka kebutuhan akan sandang, pangan dan fasilitas hidup lainnya meningkat, sehingga diperlukan sarana dan prasarana pengangkutan yang memadai,

Masa sekarang Pelabuhan bisa berada di laut terbuka untuk mendapatkan perairan yang luas dan dalam, dengan membuat pemecah gelombang.

3

Muriadin

Port of Baubau

Port of Tanjung Priok

Page 4: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Definisi Pelabuhan

Pelabuhan (port) adalah :

Daerah perairan yang terlindung terhadap gelombang yang dilengkapi dengan fasilitas terminal laut meliputi ;

Dermaga dimana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang,

Kran-kran (crane) untuk bongkar muat barang,

Gudang laut (transito) dan tempat-tempat penyimpanan,

Gudang dimana barang-barang dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama,

Kantor.

4

Muriadin

Page 5: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Definisi Pelabuhan

Pelabuhan merupakan suatu pintu gerbang untuk masuk ke suatu wilayah atau negara dan sebagai sarana hubungan antar daerah, pulau atau bahkan antar benua dan bangsa yang dapat memajukan daerah belakangnya/pengaruhnya (hinterland).

Hinterland adalah daerah yang mempunyai kepentingan hubungan ekonomi, sosial dan lain-lain dengan pelabuhan tersebut.

Sedangkan untuk kepentingan pertahanan disebut Pelabuhan Pangkalan Angkatan Laut atau Pelabuhan Militer.

5

Muriadin

Page 6: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Peran dan Fungsi Pelabuhan

Peran Penting Pelabuhan dalam Sistem Transportasi Nasional adalah sebagai : Pintu gerbang komersial suatu daerah atau negara. Titik peralihan darat dan laut. Tempat peralihan transportasi laut ke transportasi

darat. Tempat penampungan dan distribusi barang.

6

Muriadin

Page 7: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Peran dan Fungsi Pelabuhan

Fungsi Dasar Pelabuhan adalah :

Interface yaitu pelabuhan menyediakan fasilitas dan pelayanan untuk memindahkan barang dari kapal ke darat dan sebaliknya,

Link yaitu pelabuhan sebagai mata rantai penghubung dalam sistem transportasi,

Gateways yaitu pelabuhan berfungsi sebagai pintu gerbang perdagangan bagi suatu daerah atau negara, zona industri, tempat penimbunan dan distribusi barang dalam sistem logistik, tempat penumpukan barang.

7

Muriadin

Page 8: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Pelabuhan di Indonesia

Pemerintah telah melakukan kebijaksanaan dalam pengembangan jaringan sistem pelayanan angkutan laut dan kepelabuhanan yang didasarkan pada 4th Gateway Port System, yakni sbb:

1. Gateway Port Tanjung Priok, Tanjung Perak, Belawan, Ujung Pandang (Makassar).

2. Regional Collector Port : Teluk Bayur, Palembang, Balikpapan, Dumai, Lembar, Pontianak, Cirebon, Panjang, Ambon, Kendari, Lhok Seumawe, Sorong, Bitung, Semarang.

8

Muriadin

Page 9: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Pelabuhan di Indonesia

3. Trunk Port Kategori I: Banjarmasin, Samarindah, Meneng, Ternate,

Cilacap, Tarakan, Donggala, Tenau, Krueng Raya, Gorontalo, Sibolga, Jayapura, Batam, Bengkulu.

Kategori II: Benoa, Kuala Langsa, Pekanbaru, Pare-Pare, Merauke, Toli-Toli, Sampit, Sintete, Jambi, Biak, Kalianget.

4. Feeder Port merupakan pelabuhan kecil dan perintis yang jumlahnya lebih dari 250 buah di seluruh Indonesia, untuk melayani pelayaran di daerah-daerah terpencil. Seperti di wilayah barat sumatera, NTB, NTT, Maluku, Papua, dan Papua Barat.

9

Muriadin

Page 10: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Pelabuhan di Indonesia

Salah satu Pelabuhan Perintis

Port of Waren Port of Waren

10

Muriadin Port of Talaga

Page 11: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Macam Pelabuhan

A. Ditinjau dari segi penyelenggaraannya:

1. Pelabuhan Umum Diselenggarakan oleh Pemerintah dan pelaksanaannya dapat dilimpahkan kepada BUMN yang diberi wewenang mengelola untuk kepentingan palayanan masyarakat umum, seperti ; • Pelabuhan Indonesia I (Pelindo I) di Medan, • Pelindo II di Jakarta, • Pelindo III di Surabaya, • Pelindo IV di Makassar.

11

Muriadin

Page 12: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Macam Pelabuhan

2. Pelabuhan Khusus

Diselenggarakan untuk kepentingan sendiri guna menunjang kegiatan tertentu,

Pelabuhan ini tidak boleh digunakan untuk kepentingan umum, kecuali dalam keadaan tertentu dengan ijin Pemerintah.

Pelabuhan ini dibangun oleh suatu perusahaan baik pemerintah maupun swasta. seperti ; • Pelabuhan LNG (Liquefied Natural Gas) Arun di Aceh,

• Pelabuhan LNG Tangguh di Radja Ampat-Papua Barat, • Pelabuhan Pabrik Aluminium Asahan di Kuala Tanjung-

Sumatera Utara, • Dan lain-lain.

12

Muriadin

Page 13: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Macam Pelabuhan 13

Pelabuhan Khusus LNG TANGGUH-Tanah Merah, Kab. Radja Ampat

Muriadin

Page 14: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Macam Pelabuhan

B. Ditinjau dari segi pengusahaannya:

1. Pelabuhan yang diusahakan yaitu pelabuhan yang sengaja diusahakan untuk memberikan fasilitas-fasilitas yang diperlukan kapal yang memasuki pelabuhan untuk melakukan kegiatan bongkar muat, menaik-turunkan penumpang serta kegiatan lainny. sebagai pintu gerbang perdagangan bagi suatu daerah atau negara,

2. Pelabuhan yang tidak diusahakan ◊ Pelabuhan ini hanya merupakan tempat singgah kapal

tanpa fasilitas bongkar muat, bea cukai, dsb. ◊ Pelabuhan ini merupakan pelabuhan kecil yang disubsidi

pemerintah dan dikelolah oleh UPT Ditjen Perhubungan Laut.

14

Muriadin

Page 15: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Macam Pelabuhan

C. Ditinjau dari fungsi perdagangan nasional dan internasional :

Pelabuhan Laut yaitu pelabuhan yang bebas dimasuki oleh kapal-kapal berbendera asing.

Pelabuhan ini biasanya merupakan pelabuhan utama di suatu daerah.

Pelabuhan Pantai yaitu pelabuhan yang disediakan untuk perdagangan dalam negeri dan oleh karena itu tidak bebas disinggahi oleh kapal berbendera asing. Kapal asing dapat masuk ke pelabunan ini dengan meminta izin terlebih dulu.

15

Muriadin

Page 16: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Macam Pelabuhan

E. Ditinjau dari segi penggunaannya:

1) Pelabuhan Ikan,

2) Pelabuhan Minyak,

3) Pelabuhan Barang,

4) Pelabuhan Penumpang,

5) Pelabuhan Campuran,

6) Pelabuhan Militer.

16

Muriadin

Page 17: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Macam Pelabuhan

Pelabuhan Ikan

-1.50

-3.00

No. lembar

Jumlah lembar

Revisi

Tanggal

Oleh

Diperiksa

Yang Direvisi :

DINAS PERIKANAN DAN KELAUTANPEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jalan Sagan III/4 Telp. (0274) 512386 Fax. 560386

LAY OUT PPI BARON

(ALTERNATIF KE-2)

PT. PUSER BUMI CONSULTANTSENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANTS

Jl. HOS Cokroaminoto No. 15 Yogyakarta

Surakarta

Yogyakarta

Kebumen

Semarang

Pati

Lokasi Pekerjaan

PETA LOKASI

PEKERJAAN

LEGENDA

STUDI KELAYAKAN PPI BARON

KABUPATEN GUNUNG KIDUL

JUDUL GAMBAR

PERENCANA

Digambar

Diperiksa

Disetujui

Mengetahui

No. Kontrak

Tanggal

Urugan batu kapur

POM

ben

sin

Kebun ketela pohon

Kebun ketela pohon

TO

A Corporation

TOA Corporation

Hotel BAWAL

Mushola

Hot

el B

inta

ng Ba

ru

Pendapa

Hotel Baron Sari

P o s Poli

si

P endapa

DIS

HUB

War

ung m

akan

War

ung

makan

Makam

War

ung m

akan

T PI

Pasa

r Ik

an

Waru

ng m

akan

SARGOA

Rum

ah

Rum

ah

Rumah

Rumah

Rumah

Rumah

Rum

ah

Rumah

Masjid

War

ung mak

an

War

ung

maka

n

War

ung

maka

n

Area Parkir

Area Parkir

Warung makan

Bukit Nglondoran

Uju

ng P

ara

ng R

ancu

k

24.82

26.92

37.57

Bukit Krakal

Bukit Gluwen

24.55

Bukit Jembak

Bukit Ngungat

2005 PROJECT YEAR

1 kVA SMALL HYBRID POWER

BPPT

Menara Suar

9100529

9100629

9100729

9100829

9100929

9101029

9101129

9101229

9101329

9101429

9101529

9101629

9101729

9101829

4494

80

4495

80

4496

80

4497

80

4498

80

4499

80

4500

80

4501

80

4502

80

4503

80

4504

80

4505

80

4506

80

4507

80

4508

80

4509

80

Sungai

+2.89

+3.44+4.85

+5.20

+5.

41

+5.56+5.83

+6.13

+6.44

+6.80

+7.50

+8.11

+8.90

+9.48

+10.08

+11.20

+12.05

+35.64+33.62

+32.00+29.40

+27.54

+25.3

7

+23.1

6

+20.7

8

+18.22

+15.58

+14.01

+2.46 +3.31

+3.28

+3.54

+3.60

+5.23

+5.36

+3.42

+5.53

+5.49

+5.40

+5.30

+5.88

+6.06 +6.19

+6.54

+6.51

+6.72

+7.17

+7.22

+8.32

+10.77

+7.89

+7.73

+8.68

+10.29

+9.11

+10.55

+11.21

+12.86

+12.38

+2.17

+2.31

+2.17

+3.24

+3.42

+4.44

+5.10

+5.34

+5.42

+5.52

+6.65+6.22

+6.20

+6.43

+6.68

+7.23

Tanah Kosong

+7.16

+7.35

+6.86

+6.82

+6.94

+7.25

+7.56

+7.17

+8.15

+3.17

+2.68

+3.38

+3.23

+2.41

+3.25

+3.51

+3.42

Urugan batu kapur

+3.63

BM 01

X = 450343

Y = 9101452

Z = +5.07 m

X = 450466

Y = 9101602

Z = +7.06 m

BM 02

CP 02

X = 450655

Y = 9101826

Z = +12.05 m

CP 01

X = 450377

Y = 9101548

Z = +6.05 m

BM 00 (Existing)

X = 450650

Y = 9101812

Z = +11.77 m

BM 22 (PU)

X = 450413

Y = 9101567

Z = +6.02 m

alternatif baron 2

N

24

152

150.048.0 62.4 39.823.9

1

2

4

Tempat Pelelangan ikan

Processing RoomKantor BBM

Gudang Es

1

2

3

4

KETERANGAN

5

6

5

Docking

7

8

9

10

Kantor Bengkel dan Bengkel

Kantor Syahbandar

Kud

Kantor Kud

Jalan lingkungan

3

6

7

8

9

10

-1.50

-3.00

No. lembar

Jumlah lembar

Revisi

Tanggal

Oleh

Diperiksa

Yang Direvisi :

DINAS PERIKANAN DAN KELAUTANPEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Jalan Sagan III/4 Telp. (0274) 512386 Fax. 560386

LAY OUT PPI BARON

(ALTERNATIF KE-2)

PT. PUSER BUMI CONSULTANTSENGINEERING & MANAGEMENT CONSULTANTS

Jl. HOS Cokroaminoto No. 15 Yogyakarta

Surakarta

Yogyakarta

Kebumen

Semarang

Pati

Lokasi Pekerjaan

PETA LOKASI

PEKERJAAN

LEGENDA

STUDI KELAYAKAN PPI BARON

KABUPATEN GUNUNG KIDUL

JUDUL GAMBAR

PERENCANA

Digambar

Diperiksa

Disetujui

Mengetahui

No. Kontrak

Tanggal

Urugan batu kapur

POM

ben

sin

Kebun ketela pohon

Kebun ketela pohon

TO

A Corporation

TOA Corporation

Hotel BAWAL

Mushola

Hot

el B

inta

ng Ba

ru

Pendapa

Hotel Baron Sari

P o s Poli

si

P endapa

DIS

HUB

War

ung m

akan

War

ung

makan

Makam

War

ung m

akan

T PI

Pasa

r Ik

an

Waru

ng m

akan

SARGOA

Rum

ah

Rum

ah

Rumah

Rumah

Rumah

Rumah

Rum

ah

Rumah

Masjid

War

ung mak

an

War

ung

maka

n

War

ung

maka

n

Area Parkir

Area Parkir

Warung makan

Bukit Nglondoran

Uju

ng P

ara

ng R

ancu

k

24.82

26.92

37.57

Bukit Krakal

Bukit Gluwen

24.55

Bukit Jembak

Bukit Ngungat

2005 PROJECT YEAR

1 kVA SMALL HYBRID POWER

BPPT

Menara Suar

9100529

9100629

9100729

9100829

9100929

9101029

9101129

9101229

9101329

9101429

9101529

9101629

9101729

9101829

4494

80

4495

80

4496

80

4497

80

4498

80

4499

80

4500

80

4501

80

4502

80

4503

80

4504

80

4505

80

4506

80

4507

80

4508

80

4509

80

Sungai

+2.89

+3.44+4.85

+5.20

+5.

41

+5.56+5.83

+6.13

+6.44

+6.80

+7.50

+8.11

+8.90

+9.48

+10.08

+11.20

+12.05

+35.64+33.62

+32.00+29.40

+27.54

+25.3

7

+23.1

6

+20.7

8

+18.22

+15.58

+14.01

+2.46 +3.31

+3.28

+3.54

+3.60

+5.23

+5.36

+3.42

+5.53

+5.49

+5.40

+5.30

+5.88

+6.06 +6.19

+6.54

+6.51

+6.72

+7.17

+7.22

+8.32

+10.77

+7.89

+7.73

+8.68

+10.29

+9.11

+10.55

+11.21

+12.86

+12.38

+2.17

+2.31

+2.17

+3.24

+3.42

+4.44

+5.10

+5.34

+5.42

+5.52

+6.65+6.22

+6.20

+6.43

+6.68

+7.23

Tanah Kosong

+7.16

+7.35

+6.86

+6.82

+6.94

+7.25

+7.56

+7.17

+8.15

+3.17

+2.68

+3.38

+3.23

+2.41

+3.25

+3.51

+3.42

Urugan batu kapur

+3.63

BM 01

X = 450343

Y = 9101452

Z = +5.07 m

X = 450466

Y = 9101602

Z = +7.06 m

BM 02

CP 02

X = 450655

Y = 9101826

Z = +12.05 m

CP 01

X = 450377

Y = 9101548

Z = +6.05 m

BM 00 (Existing)

X = 450650

Y = 9101812

Z = +11.77 m

BM 22 (PU)

X = 450413

Y = 9101567

Z = +6.02 m

alternatif baron 2

N

24

152

150.048.0 62.4 39.823.9

1

2

4

Tempat Pelelangan ikan

Processing RoomKantor BBM

Gudang Es

1

2

3

4

KETERANGAN

5

6

5

Docking

7

8

9

10

Kantor Bengkel dan Bengkel

Kantor Syahbandar

Kud

Kantor Kud

Jalan lingkungan

3

6

7

8

9

10

PPI Baron-Yogyakarta

17

Muriadin

Page 18: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Macam Pelabuhan

Pelabuhan Minyak Pelabuhan minyak

biasanya tidak memerlukan dermaga atau pangkalan yang harus dapat menahan muatan vertikal yang besar, melainkan cukup membuat jembatan/jetty dengan breasting dolphin atau tambatan dengan mooring dolphin yang dibuat menjorok ke laut untuk mendapatkan kedalaman air yang cukup besar.

Bongkar muat dilakukan dengan pipa-pipa dan pompa-pompa.

Port of Pertamina-Baubau

18

Muriadin

Page 19: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Macam Pelabuhan

Pelabuhan Barang Pelabuhan barang ini terjadi

perpindahan moda transportasi, yaitu barang dibongkar dan diturunkan di dermaga (biasanya dgn crane), selanjutnya diangkut menggunakan truk ke tempat tujuan atau disimpan di gudang atau lapangan penumpukan terbuka sebelum di kirim ke tempat tujuan, demikian pula sebalikya.

Jenis muatan yang diangkut adalah :

a) Barang umum (general cargo), seperti mobil, mesin, truk, dsb.

b) Muatan curah (bulk cargo): muatan curah kering (tepung, beras, batubara dsb) dan curah cair (air. minyak bumi, minyak nabati, dsb).

c) Peti kemas (container).

Port of Kendari

Port of Kumai-Kalteng

19

Muriadin

Page 20: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Macam Pelabuhan

Muara Sungai Bone

Dermaga Perikani

Dermaga Pertamina

D

Pelabuhan Penumpang Pelabuhan/terminal

penumpang adalah pelabuhan yang digunakan oleh orang-orang yang bepergian dengan menggunakan kapal penumpang.

Terminal penumpang dilengkapi dengan stasiun penumpang yang melayani segala kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan orang yang bepergian, seperti ruang tunggu, kantor, tempat penjualan tiket, kantor bea cukai, keamanan, dsb.

Port of Gorontalo

20

Muriadin

Page 21: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Macam Pelabuhan

Pelabuhan Penumpang

Port of Belawan-Medan

Port of Benoa-Bali

21

Muriadin

Page 22: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Macam Pelabuhan

Pelabuhan Campuran adalah pelabuhan yang pemakaiannya umumnya terbatas untuk penumpang dan barang, sedang untuk keperluan minyak dan ikan biasanya tetap terpisah. Pelabuhan Militer adalah pelabuhan yang mempunyai daerah perairan yang cukup luas untuk memungkinkan gerakan cepat kapal-kapal perang dan agar letak bangunan cukup terpisah.

22

Muriadin

Page 23: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Macam Pelabuhan

Contoh Pelabuhan Campuran

Port of Baubau

Pelabuhan Barang Pelabuhan Penumpang

23

Muriadin

Page 24: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Macam Pelabuhan

F. Ditinjau menurut letak geografis:

1) Pelabuhan Alam adalah daerah perairan yang terlindungi dari badai dan gelombang secara alami, oleh suatu pulau, jazirah atau terletak di teluk, estuari atau muara sungai,

2) Pelabuhan Buatan adalah suatu daerah perairan yang dilindungi dari pengaruh gelombang dengan membuat bangunan pemecah gelombang (breakwater),

3) Pelabuhan Semi Alam merupakan campuran keduanya, pelabuhan alam dan buatan.

24

Muriadin

Page 25: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Contoh Pelabuhan Semi Alam

Macam Pelabuhan 25

Muriadin

Page 26: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Kapal

Loa

Lpp

d

B

Panjang (Lpp & Loa), Lebar (B), dan Sarat (draft, d) kapal yang akan menggunakan pelabuhan berhubungan langsung pada perencanaan pelabuhan dan fasilitas-fasilitas yang harus tersedia di pelabuhan.

Pada gambar berikut diperlihatkan dimensi utama kapal.

26

Muriadin

Page 27: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Kapal

A. Beberapa definisi/istilah:

1) Sarat (draft) adalah bagian kapal yang terendam air pada kedalaman muatan maksimum, atau jarak antara garis air pada beban yang direncanakan (design load water line, DLWL) dengan titik rendah kapal.

2) Panjang total (length overall, Loa) adalah panjang kapal dihitung dari ujung depan (haluan) sampai ujung belakang (buritan).

3) Panjang garis air (length between perpendiculars, Lpp) adalah panjang antara kedua ujung DLWL.

27

Muriadin

Page 28: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Kapal

A. Beberapa definisi/istilah:

4) Dead Weight Tonnage, DWT (bobot mati) yaitu berat

total muatan dimana kapal dapat mengangkut dalam keadaan pelayaran optimal (draft maksimum).

5) Gross Register Tons, GRT (ukuran isi kotor) adalah volume keseluruhan ruangan kapal (1 GRT = 2.83 m3 = 100 ft3).

6) Netto Register Tons, NRT (ukuran isi bersih) adalah ruangan yang disediakan untuk muatan dan penumpang, yang besarnya sama dengan GRT dikurangi dengan ruangan-ruangan yang disediakan untuk nakhoda dan ABK, ruang mesin, gang, kamar mandi, dapur, ruang peta.

28

Muriadin

Page 29: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Kapal

B. Jenis Kapal

1. Kapal Penumpang

2. Kapal Barang :

a) Kapal barang umum (general cargo ship) b) Kapal peti kemas c) Kapal barang curah (bulk cargo ship) d) Kapal tunker e) Kapal khusus (special designed ship) f) Kapal ikan

29

Muriadin

Page 30: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Kapal

C. Karakteristik Kapal

Bobot Panjang Loa (m)

Lebar (m)

Draft (m)

Bobot Panjang

(m) Lebar (m)

Draft (m)

Kapal Penumpang (GRT) Kapal Minyak (lanjutan)

5000 51 10.2 2.9 20000 162 24.9 9.8

1000 68 11.9 3.6 30000 185 28.3 10.9

2000 88 13.2 4.0 40000 204 30.9 11.8

3000 99 14.7 4.5 50000 219 33.1 12.7

5000 120 16.9 5.2 60000 232 35.0 13.6

8000 142 19.2 5.8 70000 244 36.7 14.3

10000 154 20.9 6.2 80000 255 38.3 14.9

15000 179 22.8 6.8 Kapal Barang Curah (DWT)

20000 198 24.7 7.5 10000 140 18.7 8.1

30000 230 27.5 8.5 15000 157 21.5 9.0

Kapal Barang (DWT) 20000 170 23.7 9.8

700 58 9.7 3.7 30000 192 27.3 10.6

1000 64 10.4 4.2 40000 208 30.2 11.4

2000 81 12.7 4.9 50000 222 32.6 11.9

3000 92 14.2 5.7 70000 244 37.8 13.3

5000 109 16.4 6.8 90000 250 38.5 14.5

8000 126 18.7 8.0 100000 275 42.0 16.1

10000 137 19.9 8.5 150000 313 44.5 18.0

15000 153 22.3 9.3 Kapal Ferry (GRT)

20000 177 23.4 10.0 1000 73 14.3 3.7

30000 186 27.1 10.9 2000 90 16.2 4.3

40000 201 29.4 11.7 3000 113 18.9 4.9

50000 216 31.5 12.4 4000 127 20.2 5.3

Kapal Minyak (DWT) 6000 138 22.4 5.9

700 50 8.5 3.7 8000 155 21.8 6.1

1000 61 9.8 3.7 10000 170 25.4 6.5

2000 77 12.2 5.0 13000 188 27.1 6.7

3000 88 13.8 5.6 Kapal Peti Kemas (DWT)

5000 104 16.2 6.5 20000 201 27.1 10.6

10000 130 20.1 8.0 30000 237 30.7 11.6

150000 148 22.8 9.0 40000 263 33.5 12.4

- - - - 50000 280 35.8 13.0

Tipe dan bentuk pelabuhan tergantung pada jenis dan karakteristik kapal yang akan berlabuh atau tambat,

Perencanaan pembangunan pelabuhan harus meninjau pengembangan pelabuhan di masa mendatang dengan memperhatikan daerah perairan untuk alur pelayaran, kolam putar, penambatan, dermaga, tempat pembuangan bahan penggerukan, dan daerah daratan yang diperlukan untuk penempatan, penyimpanan, dan pengangkutan barang-barang.

30

Muriadin

Page 31: Pertemuan#1 & 2 (Pendahuluan)_PELABUHAN.pdf

Terima Kasih

Pelabuhan Teluk Wondama

Wasior - Papua Barat

31

Muriadin

KEMENTERIAN PENDIDIKAN & KEBUDAYAAN RI

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL

JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HALU OLEO