pertemuan xi

28
PENALARAN DEDUKTIF: 1.SILOGISME KONDISIONAL 2.SILOGISME DISJUNGTIF 3.KEPASTIAN DAN KEMUNGKINAN PERTEMUAN XI

Upload: tiva

Post on 08-Jan-2016

43 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

PERTEMUAN XI. PENALARAN DEDUKTIF: SILOGISME KONDISIONAL Silogisme disjungtif KEPASTIAN DAN KEMUNGKINAN. SILOGISMA KONDISIONAL. - PowerPoint PPT Presentation

TRANSCRIPT

Page 1: PERTEMUAN XI

PENALARAN DEDUKTIF:1.SILOGISME KONDISIONAL2.SILOGISME DISJUNGTIF3.KEPASTIAN DAN KEMUNGKINAN

PERTEMUAN XI

Page 2: PERTEMUAN XI

SILOGISMA KONDISIONAL

Silogisma kondisional adalah argumen yang premis pertamanya berupa proposisi kondisional, sedangkan premis keduanya adalah proposisi kategoris yang menetapkan atau mengingkari term anteseden atau term konsekuen dari premis mayornya.

Page 3: PERTEMUAN XI

1. Silogisme kondisional yang premis keduanya mengakui bagian anteseden.Contoh : Pr 1 : Jika hujan, saya naik becak.Pr 2 : Sekarang hujan.Konkl : Jadi, saya naik becak.

4 macam tipe silogisma kondisional

Page 4: PERTEMUAN XI

2. Silogisme kondisional yang premis keduanya mengakui bagian konsekuennya.Contoh :Bila hujan, bumi akan basah.Sekarang bumi telah basah.Jadi hujan telah turun.

Page 5: PERTEMUAN XI

3. Silogisme kondisional yang premis keduanya mengingkari bagian antesedennya.Contoh :Jika politik pemerintah dilaksanakan dengan paksa, maka kegelisahan akan muncul.Politik pemerintah tidak dilaksanakan dengan paksa.Jadi kegelisahan tidak akan timbul.

Page 6: PERTEMUAN XI

4. Silogisme kondisional yang premis keduanya mengingkari bagian konsekuennya.Contoh :Bila mahasiswaa turun ke jalanan, pihak penguasa akan gelisah.Pihak penguasa tidak gelisah.Jadi mahasiswa tidak turun ke jalanan.

Page 7: PERTEMUAN XI

HUKUM HUKUM SILOGISME KONDISIONAL

Cara untuk menentukan kebenaran konklusinya bila premis-premisnya merupakan pernyataan yang benar.

Bila anteseden dilambangkan dengan A dan konsekuen dengan B, maka hukum silogisme kondisional adalah :

Page 8: PERTEMUAN XI

1. Bila A terlaksana, maka B juga terlaksana.

2. Bila A tidak terlaksana, maka B tidak terlaksana (tidak valid)

3. Bila B terlaksana, maka A terlaksana (tidak valid)

4. Bila B tidak terlaksana, maka A tidak terlaksana.

Page 9: PERTEMUAN XI

CONTOH :

1. Bila terjadi peperangan, maka harga pangan melambung tinggi. Terjadi peperangan. Jadi harga pangan melambung tinggi.

2. Bila terjadi peperangan, maka harga pangan melambung tinggi. Tidak terjadi peperangan. Jadi harga pangan tidak melambung tinggi.

Page 10: PERTEMUAN XI

3. Bila terjadi peperangan, maka harga pangan melambung tinggi. Harga pangan melambung tinggi. Jadi terjadi peperangan.

4. Bila terjadi peperangan, maka harga pangan melambung tinggi. Harga pangan tidak melambung tinggi. Tidak terjadi peperangan.

Page 11: PERTEMUAN XI

LATIHAN

A. Turunkan konklusi dari premis berikut. Sebutkan untuk konklusi yang tidak sah.

1.Kalau hujan, aku tidak pergi.Nah, aku tidak jadi pergi, jadi………………Jatuh hujan, jadi ………………….Tidak hujan, jadi …………………Aku pergi, jadi …………..

Page 12: PERTEMUAN XI

2. Kalau kamu datang terlambat, guru akan marah. Kamu tidak terlambat, jadi ……………………. Kamu terlambat, jadi …………… Guru tidak marah, jadi ……. Guru marah, jadi……………..

Page 13: PERTEMUAN XI

SILOGISME DISJUNGTIF

Adalah silogisme yang premis mayornya keputusan disjungtif, sedang premis minornya keputusan kategoris.

Terdapat 2 macam ; silogisme disjungtif dalam arti luas (di mana premis pertamanya mempunyai alternatif bukan kontradiktif) , dan silogisme disjungtif dalam arti sempit (di mana premis pertamanya mempunyai alternatif kontradiktif) .

Page 14: PERTEMUAN XI

Contoh silogisme disjungtif dalam arti sempit :

Ia lulus atau tidak lulusTernyata ia lulus, jadi :Ia bukan tidak lulus.

Contoh silogisme disjungtif dalam arti luas:

Hasan di rumah atau di pasar.Ternyata tidak di rumah.Jadi di pasar.

Page 15: PERTEMUAN XI

2 tipe silogisme disjungtif

1. Premis keduanya mengingkari salah satu alternatif, konklusinya mengakui alternatif lain.

2. Premis keduanya mengakui salah satu alternatif, konklusinya mengingkari alternatif lain.

Page 16: PERTEMUAN XI

Contoh 1 : Ia berada di dalam atau di luar.

Ternyata ia tidak berada di luar. Jadi, ia berada di dalam.

Contoh 2 :Budi di mall atau di sekolah.Budi di mall. Jadi Budi tidak berada di sekolah.

Page 17: PERTEMUAN XI

HUKUM-HUKUM SILOGISME DISJUNGTIF

1. Silogisme disjungtif dalam artif sempit, konklusi yang dihasilkan selalu benar, jika prosedur penyimpulannya valid.

2. Silogisme disjungtif dalam arti luas, konklusinya adalah :

a. Bila premis keduanya mengakui salah satu alternatif, maka konklusinya sah (benar)b. Bila premis keduanya mengingkari salah satu alternatif, maka konklusinya tidak sah.

Page 18: PERTEMUAN XI

Contoh 1 :Hasan berbaju putih atau tidak putih.Ternyata Hasan berbaju putih.Jadi ia bukan tidak berbaju putih.

Contoh 2 :

Budi menjadi guru atau pelaut. Budi adalah guru

Jadi Budi bukan pelaut.

Page 19: PERTEMUAN XI

Contoh 3 :

Penjahat itu lari ke Yogya atau ke SoloTernyata penjahat itu tidak lari ke Yogya

Jadi ia lari ke Solo.

Page 20: PERTEMUAN XI

LATIHAN

Tentukan benar salahnya argumen berikut :1.PSSI kalah atau menang. Ternyata tidak

kalah, jadi pasti menang.2.Kau lihat sendiri tertuduh adalah Tono atau

Jono. Ternyata vonis telah jatuh bahwa Jono tidak bersalah. Jadi kau jangan membantah lagi, Tonolah penjahatnya.

3.Penilaian itu ada kalanya benar dan ada kalanya salah. Ternyata benar, jadi bukan salah.

Page 21: PERTEMUAN XI

4. Perjalanan alam ini secara kebetulan atau karena ada yang mengaturnya. Nah, ternyata tata susunan alam ini tidak dapat diterangkan dengan teori kebetulan, jadi harus ada yang mengaturnya.

5. Manusia itu dalam mencapai cita-citanya selalu harus dengan upaya atau ia tidak akan sukses. Ternyata orang ini sukses, jadi tentu ia telah berusaha.

6. Dia pergi ke Semarang atau ke Tegal. Ternyata ia tidak berada Semarang . Kalau engkau datang ke Tegal, engkau akan menjumpai ia ada di situ.

Page 22: PERTEMUAN XI

KEPASTIAN DAN KEMUNGKINAN

Kepastian dan kemungkinan merupakan dua hal yang perlu mendapatkan perhatian yang serius dalam membuat atau menilai suatu penalaran.

Jika premis diandaikan benar, maka konklusinya terdapat 3 kemungkinan konklusinya, yaitu benar (pasti benar), salah (pasti salah) dan tidak tentu (mungkin benar, mungkin salah).

Page 23: PERTEMUAN XI

Penalaran deduktif yang sehat, konklusinya bukan hanya mungkin benar, melainkan pasti benar dan tidak mungkin salah, jika semua premisnya benar.

Sebaliknya, jika konklusinya salah (pasti salah), atau mungkin benar (jadi mungkin pula salah), maka penalaran itu tidak sahih (Valid)

Page 24: PERTEMUAN XI

Dalam kaitannya dengan konsep validitas, semua penalaran dapat dibedakan ke dalam dua golongan , yaitu :

Yang sahih, konklusinya pasti benar, jika premis-premisnya benar.

Yang tidak sahih, dapat dibedakan ke dalam dua kelompok yaitu : pasti salah, dan tidak dapat ditentukan benar-salahnya (mungkin benar, mungkin salah), jika semua premisnya benar.

Page 25: PERTEMUAN XI

Contoh 1 :Semua manusia adalah makhluk Tuhan.Manusia atheis juga makhluk Tuhan.Contoh 2 :Segala sesuatu berjalan menurut rencana Tuhan.Jadi kejahatan juga berjalan menurut rencana

Tuhan.Contoh 3 :Sebagian manusia percaya kepada TuhanSemua manusia percaya kepada Tuhan.

Page 26: PERTEMUAN XI

LATIHAN

1. Semua Ibu adalah perempuan.

Gambarkan proposisi tersebut dengan menggunakan diagram Venn, kemudian buatlah 3 buah keputusan berdasarkan diagram Vennnya, dengan ketentuan :a. Keputusan pasti benarb. Keputusan pasti tidak benar.c. Keputusan yang tidak pasti, mungkin

benar atau mungkin salah.

Page 27: PERTEMUAN XI

2. Selidiki “kepastian” atau “kemungkinan yang terkandung dalam putusan di bawah ini :

a. Slamet mungkin kemarin terlambat, karena saya dengar ada kecelakaan lalu lintas.

b. Si Ani melakukan hal seperti itu? Mustahil, dia orang yang saya kenal baik, ia pasti tidak akan berbuat seperti itu.

c. Tak perlu diragukan lagi bahwa kita dalam tahun iini akan mencapai kemajuan yang pesat.

Page 28: PERTEMUAN XI

d. Saya berani bersumpah bahwa dia yang melakukan.

e. Dengan adanya kredit murah di desa, produksi pertanian dengan sendirinya akan naik.