pertemuan no.6 rmk afai bab 10

3
BAB 10 Profil Pelaku, Korban, dan Perbuatan Fraud Profil tidak menunjuk secara khusus ciri-ciri satu orang, melainkan memberi gambaran mengenai berbagai ciri dari suatu kelompok orang, seperti: rentang umur, jenjang pendidikan, kelompok sosial, bahkan kelompok etnis. Contoh profil pelaku kejahatan kerah putih menurut ACFE: 1. Laki-laki, kulit putih, berpendidikan S1 2. Suka mengambil risiko 3. Egois 4. Ingin mengetahui (misalnya sistem informasi perusahaan dan kaitan antar sistem) 5. Keinginan untuk mengabaikan atau melanggar ketentuan dan sedapat mungkin mencari jalan pintas 6. Bekerja sepanjang hari, bahkan di akhir pekan, sehingga memberi kesan bahwa ia pekerja keras 7. Di bawah tekanan dan penyendiri, meskipun pada saat yang sama ia mempunyai hubungan kerja yang erat dengan pemasok tertentu 8. Termotivasioleh ketamakan dan hadiah-hadiah yang bersifat materi; menghamburkan uang secara teratur. Ia diperbudak uang. Ada teori yang menggambarkan orang semacam ini sebagai

Upload: wenda-zuretsa-fahriantika

Post on 27-Oct-2015

180 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pertemuan No.6 RMK AFAI Bab 10

BAB 10

Profil Pelaku, Korban, dan Perbuatan Fraud

Profil tidak menunjuk secara khusus ciri-ciri satu orang, melainkan memberi gambaran

mengenai berbagai ciri dari suatu kelompok orang, seperti: rentang umur, jenjang

pendidikan, kelompok sosial, bahkan kelompok etnis.

Contoh profil pelaku kejahatan kerah putih menurut ACFE:

1. Laki-laki, kulit putih, berpendidikan S1

2. Suka mengambil risiko

3. Egois

4. Ingin mengetahui (misalnya sistem informasi perusahaan dan kaitan antar sistem)

5. Keinginan untuk mengabaikan atau melanggar ketentuan dan sedapat mungkin mencari

jalan pintas

6. Bekerja sepanjang hari, bahkan di akhir pekan, sehingga memberi kesan bahwa ia

pekerja keras

7. Di bawah tekanan dan penyendiri, meskipun pada saat yang sama ia mempunyai

hubungan kerja yang erat dengan pemasok tertentu

8. Termotivasioleh ketamakan dan hadiah-hadiah yang bersifat materi; menghamburkan

uang secara teratur. Ia diperbudak uang. Ada teori yang menggambarkan orang

semacam ini sebagai “mumpung-mumpung”, yang ketika ada peluang akan melakukan

segala kecurangan

9. Berada dalam kesulitan keuangan (misalnya, punya banyak utang)

10. Tidak bahagia di tempat kerjanya dan mengeluh karena diperlakukan tidak adil atau

atasannya korup. Ada orang yang tidak tahan bekerja dengan target yang menentukan

penghasilan mereka berupa bonus atau komisi

Page 2: Pertemuan No.6 RMK AFAI Bab 10

11. Ia menganggap auditor, inspektur atau atasannya sebagai musuh.

Ada anggapan bahwa profiling tidak lain dari stereotyping dan tidak bermanfaat. Namun

dalam akuntansi forensik, profiling penting dan bermanfaat, hanya kita perlu memahami

makna dari profil yang dihasilkan.

Profiling dalam Kejahatan Terorganisasi

Beberapa ciri penjahat dari etnis asia, menurut George A. Manning:

1. Mereka menyepelekan dan tidak menganggap penegak hukum sebagai abdi

masyarakat;

2. Mereka menciptakan “mata uang bawah tanah” dengan mempertukarkan komoditas;

3. Mereka menyelengarakan “perkumpulan simpan pinjam” yang sangat informal;

4. Kebanyakan orang asia yakin bahwa setiap pejabat mempunyai harga, setiap pejabat

dapat dibeli.

Profil Korban Fraud

Dalam buku ini, penulis tidak mengungkapkan profiling korban fraud. Penulis memunculkan

pertanyaan yaitu, mengapa ada orang yang mudah menjadi korban, padahal modus

operandi dari kejahatan semacam ini sudah sering diberitakan? Bagaimana profil korban?

Profil terhadap Perbuatan

Profiling dapat juga dilakukan dalam upaya mengenal perbuatannya atau cara

melaksanakannya. Profil dari fraud disebut juga tipologi fraud. Pakar-pakar hukum pidana

mengompilasi kasus-kasus tindak pidana berdasarkan konsep hukum yang diterapkan. Hal

ini memudahkan mereka dalam menyiapkan argumen untuk kasus serupa.