pertemuan ke-6 ludwig klages

20
TEORI KEPRIBADIAN LUDWIG KLAGES TEORI KEPRIBADIAN LUDWIG KLAGES

Upload: vivia-maya-rafica

Post on 09-Jan-2017

245 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pertemuan ke-6 Ludwig Klages

TEORI KEPRIBADIAN LUDWIG KLAGES

TEORI KEPRIBADIAN

LUDWIG KLAGES

Page 2: Pertemuan ke-6 Ludwig Klages

TEORI KEPRIBADIAN LUDWIG KLAGES

Menurut Ludwig Klages (dalam Suryabrata, 2008: 96) menyatakan bahwa ada empat aspek kepribadian dalam diri seseorang yaitu :• 1. Materi atau bahan (stoff).• 2. Struktur (struktur).• 3. Kualitas atau sifat (artung).• 4. Tektonik atau bangun.

Page 3: Pertemuan ke-6 Ludwig Klages

Dari empat aspek kepribadian tersebut, hanya aspek struktur kepribadianlah yang akan dijelaskan lebih lanjut dengan mengkaji unsur-unsur humanisme yang terdapat di dalamnya. Dalam uraiannya mengenai struktur kepribadian ini Klages mengawalinya dengan memberikan pengertian tentang istilah struktur. Apabila suatu materi dipandang sebagai isi atau bahan, maka struktur dipandang sebagai sifat-sifat bentuknya atau sifat-sifat formalnya. Berdasarkan definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa materi adalah bentuk atau wujudnya sedangkan struktur adalah sifat dari bentuk atau wujud tersebut.

Page 4: Pertemuan ke-6 Ludwig Klages

Adapun struktur kepribadian menurut Klages yaitu:

1. Tempramen2. Perasaan3. Daya ekspresi

Page 5: Pertemuan ke-6 Ludwig Klages

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 1168), temperamen adalah sifat batin yang tetap mempengaruhi perbuatan, perasaan dan pikiran. Klages membedakan tempremen menjadi dua jenis yakni sanguinis dan phlegmatis. Tempramen sanguinislebih bersifat ekspresif dengan daya reaksi yang tinggi, memiliki kemauan yang cukup kuat dan senantiasa bersikap aktif serta selalu mencoba menghindarkan diri dari rintangan dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Tempramen phlegmatis adalah kebalikan dari pada orang yang bertempramen sanguinis, temponya lambat suasana hati yang depresif, daya reaksi yang berat. Keinginan untuk melakukan perubahan dan pergantian suasana relatif sedikit sekali dan seringkali menunjukkan sifat-sifat yang sangat teliti dan penuh pertimbangan kesusilaan (Suryabrata, 2008: 110).

Page 6: Pertemuan ke-6 Ludwig Klages

Menurut Klages (dalam Suryabrata, 2007: 110) dalam tiap perasaan terdapat keinginan, Adapun keinginan tersebut yaitu keinginan menerima dan keinginan menolak. Keinginan menerima dikaitkan dengan perasaan cinta maupun suka dan keinginan menolak dikaitkan dengan perasaan benci. Erich Fromm yakni psikoanalis humanistik memposisiskan cinta sebagai fokus utama manusia. Lebih lanjut Erich Fromm (dalam Friedman dan Miriam W. Schustack 2006: 340), mengemukakan bahwa cinta tidak mungkin ada tanpa kepribadian yang dewasa dan produktif.

Page 7: Pertemuan ke-6 Ludwig Klages

Struktur kepribadian yang ketiga yaitu daya ekspresi. Dalam (KBBI, 2005: 241-290) daya dapat diartikan sebagai kemapuan untuk melakukan sesuatu atau bertindak sedangkan ekspresi adalah pengungkapan atau proses menyatakan perasaan. Berdasarkan defenisi tersebut dapat disimpulkan bahwa daya ekspresi adalah kemampuan untuk mengungkapkan perasaan. Manusia memiliki dorongan nafsu. Dorongan dorongan nafsu ini adalah proses jiwa yang tentunya akan muncul setelah perasaan menyukai hadir dalam diri manusia yang dewasa dan produktif seperti yang diungkapkan Friedman dan Schustack.

Page 8: Pertemuan ke-6 Ludwig Klages

Grafologi berasal dari kata graphos yang berarti

coretan atau tulisan dan logos yang berarti ilmu. Jadi

grafologi adalah ilmu yang mampu

menginterpretasikan karakter seseorang melalui

tulisannya. Grafologi ini sudah ada sejak zaman kuno.

Di benua Eropa tulisan tangan di hasilkan oleh biara –

biara dan kemudian menyebar menjadi milik umum.

Di lingkungan biarawan itulah usaha pertama kali

untuk menebak dan memperkirakan adanya

hubungan anatara tulisan tangan seseorang dengan

wataknya.

Page 9: Pertemuan ke-6 Ludwig Klages

Grafologi modern dikenalkan oleh seorang tokoh

yang bernama Jean Michon dari Prancis pada

tahun 1872. Lalu penelitiannya mengenai grafologi

disebar luaskan seantero Eropa. Lalu

bermunculanlah tokoh – tokoh lain seperti Georg

Meyer, Ludwig Klages, Max Pulver dan Robert

Saundek. Ludwig Klages mengembalikan masalah

tulisan pada proses – proses psikologis, yang

menyatakan bahwa tulisan merupakan fenomena

pernyataan diri seseorang.

Page 10: Pertemuan ke-6 Ludwig Klages

Grafologi pada dasarnya mempunyai konsep yang sama dengan test grafis. Grafologi mempunyai konsep teori yaitu Psikoanalisis. Teori dari Carl Gustav Jung dan (analytical  psychology) dan Sigmund Freud (psikoanalisa) memberikan kontribusi untuk mendukung keilmiahan dari grafologi. Misalnya Id,  Ego dan superego dari Sigmund Freud, menggambarkan pada bnetuk tulisan t bar & Zone huruf.

Page 11: Pertemuan ke-6 Ludwig Klages

Manfaat dari Grafologi• Dengan grafologi kita dapat mengetahui motivasi diri,

kestabilan emosi, keadaan mental, minat dan bakat, kecenderungan intelektual bahkan kekuatan dan kelemahan diri. Grafologi adalah salah satu ilmu lintas zaman yang mempunyai banyak sekali manfaatnya di berbagai bidang. Beberapa contoh bidang yang memanfaatkan ilmu grafologi yaitu :

• a. bidang industri : untuk membantu mengetahui kepribadian/karakter, termasuk di dalamnya dishonestynya, membantu pada proses recruitment dan penempatan karyawan.

• b. Bidang kemiliteran (TNI & POLRI) : sebagai alat untuk membantu mengungkap kebohongan tersangka kejahatan dan proses ijin kepemilikan senjata api.( Di Australia garfologi ini lebih dipercaya keakuratannya daripada mengguanakan Lie detector, sehingga di sana grafologi sangat penting sekali di gunakan.

Page 12: Pertemuan ke-6 Ludwig Klages

• c. Bidang psikologi : membantu menginterpretasikan data, membantu untuk mendeteksi kecenderungan abnormalitas pada klien.

• d. Bidang pendidikan : untuk membantu dalam penempatan kelas siswa (IPA/IPS/Bahasa) dan membantu untuk penempatan jurusan setelah lulus kuliah, mengenal bakat dan minat siswa.

Page 13: Pertemuan ke-6 Ludwig Klages

 Menganalisa Tulisan Tangan

Suatu tulisan tangan yang kita hadapi, dapat kita tinjau dari sudut isinya ataupun dari sudut fisiknya. Walaupun memang ada saatnya isi tulisan (teks) itu berguna. Akan tetapi bagi grafolog yang dilihat adalah bagaimana tulisan fisik itu sendiri. Grafolog tidak berkepentingan untuk membaca isi tulisan, yang perlu di perhatikan adalah menganalisa fisik tulisan itu sendiri. Dalam menganalisis tulisan tangan para grafolog harus memperhatikan 3 konsep yang penting yaitu Ruang, Gerak, dan Bentuk.

Page 14: Pertemuan ke-6 Ludwig Klages

Beberapa karakteristik tulisan dari grafologi :

• tekanan pena• miring tegaknya tulisan• ukuran tulisan• garis baris tulisan• jarak dalam tulisan• bentuk huruf, t,b,o,a,i, dll.• Formasi loop• Kecepatan menulis• Tanda baca• Zona tulisan• Strok – strok tulisan• Dan masih banyak lagi.

Page 15: Pertemuan ke-6 Ludwig Klages

beberapa karakter dan goresan yang bisa digunakan untuk mengintip karakter seseorang. “Misalnya tekanan pena yang sangat mencerminkan kecenderungan yang sangat emosionil. Dari penulisan huruf “i” bisa ketahuan apakah seseorang peduli pada detail atau tidak. Sementara huruf “t” akan memberikan pembacaan soal kepercayaan diri. Tentu saja analisis tidak hanya melihat satu huruf saja. Aspek lain pun akan mempengaruhi penilaian karakter seseorang. Tulisan yang miring ke kanan menandakan penulis adalah orang yang melibatkan perasaan dalam berhubungan dengan orang lain namun memiliki pemikiran yang pendek. Tulisan yang tegak lurus menyimbolkan independensi dan kecukupan diri. Sedangkan tulisan yang miring ke kiri menandakan penulis adalah orang yang protektif dan pemikir yang logis. Jika tulisan bercampur antara miring ke kanan dan ke kiri, menunjukkan penulisnya adalah orang yang ambivalen dalam sikapnya terhadap dunia dan kehidupan. Bagian atas menunjukkan intelektualitas, imajinasi, ambisi, idealisme dan spiritual. Ketika instrumen penulisan masuk ke bagian atas, tangan dipengaruhi oleh otot-otot ekstensor. Hal ini merupakan gerakan keluar dari tubuh penulis dan menyimbolkan alam psikologi refleksi dan meditasi, tentang hal-hal yang tidak dipengaruhi oleh pemikiran materialistik.

Page 16: Pertemuan ke-6 Ludwig Klages

Keterbatasan Grafologi

Grafologi sangat berguna untuk menganalisis kepribadian seseorang. Banyak yang dapat dilakukan setelah mengetahui kepribadian. Tak hanya kepribadian, tulisan tangan juga dapat mencerminkan perasaan dan kondisi psikis penulis. Namun, seperti metode-metode pengukuran kepribadian lainnya, grafologi juga memiliki beberapa keterbatasan. Ada beberapa hal yang tidak dapat kita ketahui dari tulisan tangan,yaitu ; usia, kelamin dan kidal.

Page 17: Pertemuan ke-6 Ludwig Klages

Grafotherapy Ada banyak tindakan fisik yang menenangkan otak dan membantu memberi keseimbangan pada kepribadian. Berjalan kaki, berkendara atau berkebun bisa menyegarkan otak setelah mengoptimalkannya untuk berpikir dan menarik napas dalam-dalam bisa menenangkan pikiran yang galau. Ada sejumlah pengaruh psiko-fisik dan grafologi berperan besar dalam proses ini.Upaya untuk mengubah kepribadian dapat dimulai dengan mengenal kepribadian diri sendiri melalui tulisan tangan dan kemauan untuk mengubah kepribadiannya. Cara berpikir menulis merupakan sesuatu kegiatan motorik yang dipengaruhi oleh proses-proses psikis dapat diubah menjadi kondisi psikis lewat gerakan motorik. Secara tidak langsung, melalui perubahan gaya penulisan tertentu, akan terjadi perubahan pula pada pola-pola perilaku lainnya. Terapi atau tekhnik untuk membantu merubah kepribadian lewat tulisan tangan ini disebut GrafoTherapy.

Page 18: Pertemuan ke-6 Ludwig Klages

Menurut  Ludwig  Klages  (dalam Suryabrata,  2008:  96) menyatakan bahwa  ada  empat  aspek kepribadian  dalam  diri  seseorang yaitu :1. Materi atau bahan (stoff).2. Struktur (struktur).3. Kualitas atau sifat (artung).4. Tektonik atau bangun.

Page 19: Pertemuan ke-6 Ludwig Klages

Dari empat aspek kepribadian tersebut, hanya aspek struktur kepribadianlah yang akan dijelaskan lebih lanjut dengan mengkaji unsur-unsur humanisme yang terdapat di dalamnya. Dalam uraiannya mengenai struktur kepribadian ini Klages mengawalinya dengan memberikan pengertian tentang istilah struktur. Apabila suatu materi dipandang sebagai isi atau bahan, maka struktur dipandang sebagai sifat-sifat bentuknya atau sifat-sifat formalnya. Berdasarkan definisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa materi adalah bentuk atau wujudnya sedangkan struktur adalah sifat dari bentuk atau wujud tersebut.

Page 20: Pertemuan ke-6 Ludwig Klages