pertemuan 7 - iut ii_alinemen horizontal_1
DESCRIPTION
T.SIPILTRANSCRIPT
II
BAHAN AJAR ILMU UKUR TANAH II
ALINEMEN HORIZONTALPokok Bahasan:Alinemen Horizontal
Sub Pokok Bahasan: Pengertian
Rumus-rumus lengkung spiral. Cara pembuatan lengkung spiral dilapangan Pembahasan contoh soal
Tujuan:Setelah mengikuti materi ini, mahasiswa dapat merencanakan tikungan dan melaksanakan pembuatan lengkung di lapangan.
1. DEFENISI
Alinemen horizontal merupakan sumbu memanjang rencana bangunan (jalan, irigasi, dll) atau sering juga disebut trase, yang pada titik-titik tertentu terdapat lengkungan/tikungan.
Lengkungan terjadi jika dua buah garis bertemu pada satu titik dimana pada titik tersebut dibuat busur lingkaran. Pada prinsipnya alinemen horizontal dapat dibedakan menjadi tiga bagian :
1. Bagian yang lurus (tangen)
2. Bagian peralihan / transition curve (spiral)
3. Bagian lingkaran (circle)
2. Bagian yang lurus (Tangen)
Yang dimaksud dengan tangent adalah suatu garis lurus yang menghubungkan antara dua PI (Point Intersection).
Koordinat titik-titik pada tangent (xn ; yn) dapat kita cari sebagai berikut :
xn = x1 + d1 sin (1
yn = y1 + d1 cos (1
3. Bagian peralihan (spiral)
Bagian peralihan diperlukan sebagai peralihan dari tangent (lurus) ke bagian lingkaran karena adanya gaya-gaya sentrifugal yang tiba-tiba, sehingga menimbulkan bahaya slip dan rasa tidak nyaman pada kendaraan.
Ts =titik perubahan dari tangen ke spiral
Sc =titik perubahan dari spiral ke lingkaran (circle)
R =Jarik-jari variabel pada titik sembarang z di spiral dan pada titik SC, harga R = Rc
L=Panjang busur spiral dari Ts ke setiap titik pada spiral
Jika sampai titik Sc, maka L = Ls
Jika sampai titik Ts, maka L = 0
x=Jarak horizontal dari titik z, dan jika sampai titik Sc, maka x = x5y=Jarak vertikal (tegak lurus x) dari titik z. Jika sampai titik Sc, maka y = y5(=Sudut pusat dari busur spiral, dibentuk garis singgung di z dan Ts bila z di titik Sc, maka ( = (s
s=Pergeseran busur lingkaran terhadap tangen karena busur peralihan
a=Panjang absis dari titik pergeseran dari busur lingkaran
4. Rumus-rumus spiral
Pada titik Sc, jari-jari R = Rc
L = Ls
Maka :
Pada titik z sudut pusat = ( dan sudut terhadap absis = ( dan hubungan antara ( dan L adalah :
( dalam radian
Pada titik Sc, ( = (s dan L = Ls
Maka :
........................ (a)
Atau Ls = 2 Rc . (s ................................................ (b)
Sehingga :
atau ........................... (c)
Pada titik Sc (
Dan :
a = xs Rc sin (s
s = ys Rc (1 cos (s)
E
(
T
Tabel Cs (dalam detik)(sCs(sCs(sCs(sCs
50607080901001101201300,4
0,7
1,1
1,6
2,3
3,1
4,1
5,4
6,814
15
16
17
18
19
20
21
228,5
10,5
12,70
15,3
18,1
21,3
24,9
28,8
33,123
24
25
26
27
28
29
30
3137,9
43
48,7
54,8
11,3
18,4
116,1
124,3
13332
33
34
35
36
37
38
39
40142,4
152,3
22,9
214,1
226
238
251,9
36
320,8
5. Cara pelaksana di lapangan
1) Tetapkan titik Ts dengan jarak T dari PI
2) Tempatkan alat ukur di Ts dan nolkan ke PI
3) Putar alat ke kanan setelah s dan ukur arah Ls sepanjang garis bidik atau ukur absis xs dari ordinat ys dari Ts sehingga didapat titik Sc
4) Kemudian buat sudut 1 dan jarak L1 dari Ts sehingga didapat titik1 dan dilanjutkan titik 2 dengan 2 dan L2 demikian seterusnya sampai Sc.
Contoh gambar
Misalkan busur spiral dibagi dalam 10 bagian :
Misalkan busur spiral dibagi dalam 10 bagian :
Dst
dst
dst
Jadi tempatkan alat ukur di Ts dan patoklah :
Titik 1, dengan sudut 1 dan jarak L1
Titik 2, dengan sudut 2 dan jarak L2Titik 3, dengan sudut 3 dan jarak L3
dst
Maksud busur spiral dan kemiringan melintang (e), supaya kendaraan dapat bergerak dengan kecepatan yang sama sepanjang jalan, baik dibagian lurus maupun dibagian lengkungan dengan nyaman dan aman.
Contoh perhitungan :
Dari suatu tikungan diketahui data-data sebagai berikut :
PI STA 2+100
Vr= 60 km/jam
( = 650 41 58
Rrencana= 140 m
emax = 10%
Pertanyaan :
Hitung data-data tikungan tersebut untuk SCS
Serta station dari TS, SC, CS dan ST
Penyelesaian :
= 43,95 m (diambil panjang Ls = 50 m)
(
(
(
( a = xs Rc . sin (s = 49,84 140 . sin 100 13 53 = 24,97 m
( s = ys Rc (1 cos (s) = 2,98 140 (1 - cos 100 13 53) = 0,75 m
( E = (Rc + s) sec ( Rc
( T = (Rc + s) tg ( + a = (140 + 0,75) tg (650 41 58) + 24,97 = 115,85 m
( Lc = 0,017453 . Rc (( - 2(s)
= 0,017453 . 140 (650 41 58)
= 110,5 m
( LT = Lc + 2 . Ls = 110,50 + 2 (50) = 210,50 m
Kesimpulan data :
PI = STA 2+100
xs = 49,84 m
V= 30 km/jam
ys = 2,98 m
(= 650 41 58
E = 27,54 m
Rc= 300 m
T = 115,85 m
Ls= 50 m
Lc = 110,50 m
e= 10%
LT = 210,50 m
Station :
STA Ts = STA 2+100 T
= 2+100 115,85 = STA 1 + 984,15
STA SC = STA TS + Ls
= 1+984,15 + 50 = STA 2+034,15
STA CS= STA SC + Lc
= 2+034,15 + 110,50 = STA 2+144,65
KUIS :Diketahui data-data tikungan sebagai berikut :
PI-2 = STA 1+500
Vr= 55 km/jam
( = 6y0 4x 3y
Rrencana= 14y m
emax = 10%
Pertanyaan :
a. Rencanakan tikungan jenis SCS;
b. Tentukan letak titik TS, SC, CS, dan ST.
Dosen Jurusan Teknik Sipil ITP Ir. Wilton Wahab, M.Eng 7
_1440498662.unknown
_1440686387.unknown
_1440686470.unknown
_1440686640.unknown
_1440686827.unknown
_1440687103.unknown
_1440687162.unknown
_1452689137.unknown
_1440687138.unknown
_1440686899.unknown
_1440686720.unknown
_1440686500.unknown
_1440686511.unknown
_1440686489.unknown
_1440686449.unknown
_1440686458.unknown
_1440686424.unknown
_1440499039.unknown
_1440686337.unknown
_1440686374.unknown
_1440499040.unknown
_1440498765.unknown
_1440498901.unknown
_1440498745.unknown
_1440497727.unknown
_1440498624.unknown
_1440498641.unknown
_1440498031.unknown
_1440497591.unknown
_1440497650.unknown
_1440496812.unknown