pertemuan 09 transformasi z lanjutan
TRANSCRIPT
PERTEMUAN 09
TRANSFORMASI Z (Lanj.)
9.1 SIFAT-SIFAT TRANSFORMASI-Z
Terdapat berbagai metode untuk mendapatkan bentuk rumus (closed-form) bagi
transformasi-Z dari suatu barisan yang diketahui. Dalam bagian ini, akan dikembangkan
beberapa sifat penting dari transformasi-Z yang dapat digunakan untuk menentukan X(z)
dari {xk} dan dalam persoalan invers (pembalikan) untuk mendapatkan {xk} dari X(z) yang
diketahui. Penulisan di bawah ini kita
gunakan untuk menunjukkan bahwa "barisan {xk} memiliki transformasi-Z X(z)".
9.1.1 Kelinearan
Transformasi-Z adalah suatu operasi linear, yakni:
(9.1)
Jadi, jika suatu barisan yang diketahui dapat dituliskan sebagai suatu jumlah dari
barisan-barisan sederhana, maka transformasinya dapat dicari dengan menjumlahkan
transformasi-transformasi sederhana yang bersangkutan.
Dengan menggunakan transformasi: , didapati:
, dan ,
Dampak bahwa daerah konvergen mutlak bagi transformasi dari beberapa barisan
adalah barisan daerah konvergen mutlak dari masing-masing barisan.
9.1.2 Pergeseran
Misalkan {xk} ↔ X(z). Disini akan dicari transformasi-Z dari yang berhubungan
dengan suatu versi mundur (sebanyak ko langkah) dari {xk} jika tanda minus digunakan,
atau versi maju dari {xk} jika tanda plus digunakan. Berdasarkan pada definisi:
(9.2)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Hamzah Hillal M.ScSistem Linier
1
Penerapan khas dari teorema ini adalah dalam penentuan suatu keluaran sistem
apabila persamaan beda dan masukannya u diketahui. Sebagai contoh, misalkan sistem
dilukiskan oleh:
(9.3)
Dengan mengambilkan transformasi-Z suku-demi-suku dalam persamaan ini,
maka diperoleh:
atau
yang memberikan hasil:
Selanjutnya, dengan mengetahui U(z), maka Y(z) dapat dicari dan, melalui suatu
transformasi invers, maka barisan yk dapat ditemukan. Sebagai contoh, jika
dalam kasus di atas, maka diperoleh dan
yang mana dapat dituliskan sebagai
Dengan mengambilkan transformasi inversnya suku-demi-suku (yakni,
menerapkan kembali sifat kelinearan dari transformasi-Z), maka diperoleh:
(9.4)
Perhatikan bahwa daerah konvergen mutlak
secara implisit dianggap
berlaku agar yk bersisi-satu ke kanan, sebagaimana ditentukan dari alasan fisisnya.
Suatu kasus khusus dari penerapan ini adalah jika yang menghasilkan
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Hamzah Hillal M.ScSistem Linier
2
. Perhatikan bahwa H(z), yakni transformasi-Z dari hk didapati secara langsung dari
koefisien-koefisien yang mendefinisikan persamaan beda. Bagi sistem yang baru saja
ditinjau, diperoleh:
Dengan menganggap bahwa sistemnya bersifat kausal maka diperoleh bahwa
daerah konvergen mutlak adalah . Selanjutnya dengan menggunakan sifat-sifat
kelinearan dan pergeseran maka diperoleh:
Perhatikan bahwa syarat-syarat awalnya telah diambil sama dengan nol dalam
menemukan yk dan hk di atas melalui penerapan sifat pergeseran. Pemilihan suatu sistem
yang pada awalnya tak terangsang ini adalah perlu jika hubungan masukan-keluaran dari
sistem harus memenuhi aturan superposisi. Ingatlah kembali bahwa h adalah tanggapan
dari suatu sistem yang pada awalnya tak terangsang terhadap suatu masukan impuls.
9.1.3 Pergeseran (Transformasi Satu Pihak)
Definisi transformasi-Z dapat dirubah sedikit sehiligga syarat-syarat awal dapat ditangani
secara langsung dalarn suatu persamaan beda seperti (9.4). Andaikan bahwa batas
terbawah pada penjumlahan (8.1) dirubah menjadi k = 0. Penetapan ini mendefinisikari
suatu transformasi baru, yang akan disebut transformasi-Z satu-sisi, atau satupihak
(unilateral), yang didefinisikan sebagai berikut:
(9.5)
Mari menerapkan transformasi satupihak ini pada suatu barisan tergeser. Dengan
mengambilkan ko taknegatif, pertama barisan mundur ditinjau:
(9.6)
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Hamzah Hillal M.ScSistem Linier
3
Jadi, sebagai contoh, jika = 2 adalah suatu syarat awal pada (9.3) dengan
seperti sebelumnya, maka diperoleh:
Selanjutnya, dengan mensubstitusikan dan kumpulkan suku-
sukunya maka diperoleh:
yang mana menghasilkan:
Suku pertama di ruas kanan adalah tanggapan yang hanya disebabkan oleh u.
Suku kedua adalah tanggapan yang hanya disebabkan oleh syarat awal. Jadi keluaran
yang diperoleh merupakan jumlah dari dua barisan: tanggapan dari suatu sistem yang
pada awalnya tak terangsang terhadap u ditambah pemecahan homogen bagi syarat-
syarat awal yang diberikan, yakni
dimana
seperti yang didapati pada (9.4), dan
Dengan menjumlahkan, seluruh pemecahannya diperoleh sebagai berikut:
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Hamzah Hillal M.ScSistem Linier
4
Sekarang marilah meninjau transformasi-Z satu pihak dari suatu barisan maju.
Dengan mengambilkan lagi ko, maka diperoleh:
(9.7)
Kembali ke contoh sebelumnya, persamaan yang diberikan dapat dituliskan
kembali dalam bentuk berikut:
dimana
Dengan menggunakan syarat awal yang diberikan y-1 = 2, maka
diperoleh Dengan menerapkan tranformasi satupihak pada persamaan
ini, diperoleh
yang mana menghasilkan:
seperti sebelumnya.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Hamzah Hillal M.ScSistem Linier
5
9.1.4 Perkalian Dengan k
Misalkan dan andaikan bahwa diingin untuk mencari transformasi dari Dari
definisi transformasi-Z diperoleh:
(9.8)
Penukaran penjumlahan dan diferensiasi dalam (9.8) diperkenankan karena selalu
dapat menurunkan atau mengintegrasikan suku-per-suku suatu deret pangkat dalam
daerah konvergensinya untuk memperoleh turunan atau integral dari deret pangkat itu.
Turunan dan integral dari suatu deret pangkat adalah pula suatu deret pangkat yang lain
dengan daerah konvergensi yang sama.
Hasil di atas dapat diperluas ke perkalian dengan sebarang pangkat positif dari k.
Jadi, dengan penalaran yang sama, pasangan transfromasi diperoleh:
(9.9)
Penulisan berarti
Pasangan transformasi di atas berlaku untuk transformasi satu-sisi maupun dua-
sisi.
Sifat ini dapat digunakan untuk memperluas tabel transformasi-Z. Dengan menulis
kembali bahwa:
maka diperoleh bahwa:
Dengan menerapkan sifat-sifat kelinearan dan pergeseran pada hasil ini, didapati
bahwa:
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Hamzah Hillal M.ScSistem Linier
6
(9.10)
Perhatikan bahwa barisan ini tetap kausal, karena Jadi dapat
pula menggunakan batas terbawah .
Dengan melanjutkan, didapati bahwa:
yang mana darinya diperoleh:
dan (9.11)
dengan penalaran yang sama seperti di atas.
Untuk barisan ukur (geometric sequence) yang satu sisi ke kiri, dimulai dengan
(9.12)
untuk memperoleh
yakni,
(9.13)
Dengan meneruskannya, diperoleh yakni,
(9.14)
Perhatikan bahwa dipilih untuk keseragaman dalam pernyataan-
pernyataannya. Dapat pula menuliskan dalam (9.13) dan atau
dalam (9.14) yang semuanya adalah sah.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Hamzah Hillal M.ScSistem Linier
7
9.1.5 Pembagian Oleh k+a
Akan didapati bahwa adalah juga bermanfaat untuk memperoleh suatu pasangan
transformasi bagi , di mana a adalah sebarang bilangan riil. Misalkan X(z)
adalah transformasi-Z dari {xk}, maka menurut definisinya:
(9.15)
Perhatikan bahwa dalam pernyataan ini dapat diperlakukan seolah-olah adalah
suatu variabel riil.
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Dr. Ir. Hamzah Hillal M.ScSistem Linier
8