persyaratan ajuan merek
DESCRIPTION
MerekTRANSCRIPT
-
Permohonan akan diterima apabila dilengkapai persyaratan di bawah ini :
A. PERSYARATAN PERMOHONAN PENDAFTARAN MEREK
Formulir Permohonan Pendaftaran Merek diketik dalam 4 (empat) rangkap oleh
pemohon atau kuasa terdaftar sebagai Konsultan HKI di Direktorat Jenderal dalam
bahasa Indonesia di tujukan ke Direktur Merek, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM RI, dengan melampirkan :
a. Surat Pernyataan bahwa merek yang dimohonkan pendaftaran adalah miliknya
dan bermaterai cukup;
b. Akta perseroan/badan hukum/badan usaha apabila pemohon adalah Badan
Hukum Indonesia (tidak perlu dilegalisir);
c. 5 (lima) helai etiket merek dalam bentuk hardcopy (softcopy etiket merek dengan
format JPEG dalam bentuk CD) yang akan dimohonkan berukuran minimal 2x2
Cm dan maksimal 9x9 Cm;
d. Surat Kuasa Khusus apabila Permohonan pendaftaran merek diajukan
melalui kuasa terdaftar sebagai konsultan HKI di Direktorat Jenderal dengan
menyebutkan merek dan kelas barang yang akan diajukan diatas materai
cukup;
e. Bukti Pembayaran biaya pendaftaran merek, sesuai dengan Peraturan
Pemerintah yang berlaku ;
f. Bukti penerimaan permintaan pendaftaran yang pertama kali yang
menimbulkan hak prioritas, dengan disertai terjemahannya dalam bahasa
Indonesia oleh penerjemah tersumpah, apabila permintaan pendaftaran merek
diajukan dengan menggunakan hak prioritas;
g. Salinan peraturan penggunaan merek kolektif, apabila permintaan
pendaftaran merek dagang atau jasa akan digunakan sebagai merek kolektif.
-
B. PERSYARATAN PERMOHONAN PERPANJANGAN MEREK
Formulir Permohonan Perpanjangan Merek diketik dalam 4 (empat) rangkap oleh
pemohon atau kuasa terdaftar sebagai Konsultan HKI di Direktorat Jenderal dalam
bahasa Indonesia di tujukan ke Direktur Merek, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM RI, dengan melampirkan :
a. Surat Pernyataan yang menyebutkan bahwa merek tersebut masih digunakan
pada barang atau jasa yang diproduksi dan diperdagangkan, dibuat dan
ditandatangani oleh Pemilik Merek dan bermaterai cukup;
b. Surat Kuasa Khusus apabila Permohonan Perpanjangan merek diajukan
melalui kuasaterdaftar sebagai Konsultan HKI Direktorat Jenderal dengan
menyebutkan merek dan nomor pendaftaran yang bersangkutan diatas materai
cukup;
c. 5 (lima) helai etiket merek dalam bentuk hardcopy (softcopy etiket merek dengan
format JPEG dalam bentuk CD) dengan ukuran minimal 2x2 Cm dan maksimal
9x9 Cm sesuai dengan Daftar Umum Merek
d. Akta perseroan/badan hukum/badan usaha apabila pemohon adalah badan
hukum Indonesia (tidak perlu dilegalisir);
e. Fotokopi sertifikat merek;
f. Bukti pembayaran biaya permohonan perpanjangan sesuai dengan Peraturan
Pemerintah yang berlaku ;
C. PERSYARATAN PERMOHONAN PENGALIHAN HAK
Surat Permohonan pengalihan hak Merek diketik dalam 2 (dua) rangkap oleh
pemohon atau kuasa terdaftar sebagai Konsultan HKI di Direktorat Jenderal dalam
bahasa Indonesia di tujukan ke Direktur Merek, Ditjen HKI, Kementerian Hukum
dan HAM RI, dengan memuat dengan jelas tentang :
1. Nama Merek dan nomor pendaftaran Merek yang dimohonkan pengalihan
haknya;
2. Nama dan alamat lengkap pemilik merek terdaftar atas nama yang lama
3. Nama dan alamat pemilik baru.
-
Dengan melampirkan:
Fotokopi identitas kedua belah pihak;
Fotokopi akte perseroan beserta perubahannya;
Bukti pengalihan hak, dapat berupa surat perjanjian jual beli, surat hibah, surat
penetapan waris, wasiat, asli atau Fotokopi yang sudah dilegalisir oleh pejabat
yang berwenang;
Surat pernyataan penggunaan merek oleh penerima hak dan bermaterai cukup;
Surat Kuasa Khusus apabila permohonan pengalihan hak merek diajukan
melalui kuasa terdaftar sebagai Konsultan HKI di Direktorat Jenderal dengan
menyebutkan merek dan nomor yang akan dialihkan diatas materai cukup;
Bukti pembayaran biaya permohonan pengalihan hak sesuai dengan Peraturan
Pemerintah yang berlaku;
Fotokopi sertifikat merek;
Dokumen-dokumen Pengalihan hak yang berbahasa asing harus diterjemahkan
terlebih dahulu dalam bahasa Indonesia.
D. PERSYARATAN ADMINISTRASI PERUBAHAN NAMA DAN/ATAU ALAMAT Surat Permohonan perubahan nama dan/atau alamat Merek diketik dalam 2 (dua)
rangkap oleh pemohon atau kuasa terdaftar sebagai Konsultan HKI di Direktorat
Jenderal dalam bahasa Indonesia ditujukan ke Direktur Merek, Direktorat Jenderal
HKI, Kementerian Hukum dan HAM RI, dengan memuat dengan jelas tentang:
1. Nama Merek dan nomor pendaftaran Merek yang dimohonkan pencatatan
perubahan nama dan/atau alamat;
2. Nama dan alamat pemilik lama; dan
3. Nama dan alamat pemilik baru.
Dengan melampirkan : - Fotokopi Identitas pemilik merek;
- Bukti adanya Perubahan nama dan/atau alamat ;
- Fotokopi sertifikat merek;
-
- Surat Kuasa Khusus apabila Permohonan perubahan nama dan/atau alamat
diajukan melalui kuasa terdaftar sebagai Konsultan HKI Direktorat Jenderal
dengan menyebutkan merek dan nomor yang akan dirubah nama dan/atau
alamatnya diatas materai cukup;
- Bukti pembayaran biaya sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang berlaku;
- Dokumen-dokumen perubahan nama dan/atau alamat yang berbahasa asing
diterjemahkan dalam bahasa Indonesia;
F. PERSYARATAN ADMINISTRASI PENGHAPUSAN JENIS BARANG SELURUHNYA ATAU SEBAGIAN MEREK TERDAFTAR
Surat Permohonan penghapusan seluruhnya atau sebagian jenis barang merek
diketik dalam 2 (dua) rangkap oleh pemohon atau kuasa terdaftar sebagai
Konsultan HKI di Direktorat Jenderal dalam bahasa Indonesia di tujukan ke Direktur
Merek, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan
HAM RI, dengan memuat dengan jelas tentang:
1. Fotokopi Identitas pemilik merek;
2. Fotokopi akte perseroan beserta perubahannya
3. Surat Kuasa Khusus apabila Permohonan pengahapusan seluruhnya atau
sebagian jenis barangdiajukan melalui kuasa terdaftar sebagai Konsultan HKI di
Direktorat Jenderal dengan menyebutkan merek dan nomor yang akan di
hapuskan diatas materai cukup;
4. Fotokopi sertifikat merek;
5. Surat persetujuan tertulis dari pemegang lisensi, apabila merek yang dimintakan
penghapusannya masih terikat perjanjian lisensi;
6. Bukti pembayaran biaya sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang berlaku;
-
G. PERSYARATAN ADMINISTRASI PETIKAN MEREK:
Surat Permohonan petikan Merek diketik dalam 2 (dua) rangkap oleh pemohon
atau kuasa terdaftar sebagai Konsultan HKI di Direktorat Jenderal dalam bahasa
Indonesia di tujukan ke Direktur Merek, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM RI, dengan memuat dengan jelas
tentang dengan melampirkan :
Surat Kuasa Khusus apabila Petikan diajukan melalui kuasa terdaftar sebagai
Konsultan HKI di Direktorat Jenderal dengan menyebutkan merek dan nomor
yang dimintakan petikan diatas materai cukup;
Bukti pembayaran biaya sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang berlaku;
Fotokopi Sertifikat Merek.
H. PERSYARATAN PERMOHONAN BANDING MEREK Surat Permohonan permintaan banding Merek diketik dalam 5 (lima) rangkap oleh
pemohon atau kuasa terdaftar sebagai Konsultan HKI di Direktorat Jenderal dalam
bahasa Indonesia di tujukan ke Direktur Merek, Direktorat Jenderal HKI,
Kementerian Hukum dan HAM RI, dengan melampirkan :
- Fotokopi Permohonan merek yang ditolak
- Fotokopi Surat pemberitahuan penolakan definitif
- Fotokopi sertifikat pembanding
- Surat Kuasa Khusus apabila banding diajukan melalui kuasa terdaftar sebagai
Konsultan HKI di Direktorat Jenderal diatas materai cukup;
- Bukti pembayaran sesuai dengan Peraturan Pemerintah yang berlaku;
I. PERSYARATAN PENGAJUAN OPOSISI MEREK Surat oposisi Merek diketik dalam 4 (empat) rangkap oleh pemohon atau kuasa
terdaftar sebagai Konsultan HKI di Direktorat Jenderal dalam bahasa Indonesia di
tujukan ke Direktur Merek, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual,
Kementerian Hukum dan HAM RI, dengan melampirkan :
-
1. Fotokopi BRM merek tersebut masih dalam masa pengumuman
2. Bukti yang berhubungan dengan oposisi
3. Bukti pembayaran oposisi mereksesuai dengan Peraturan Pemerintah yang
berlaku;
J. PERSYARATAN PENGAJUAN SANGGAHAN MEREK Surat sanggahan Merek diketik dalam 4 (empat) rangkap oleh pemohon atau
kuasa terdaftar sebagai Konsultan HKI di Direktorat Jenderal dalam bahasa
Indonesia di tujukan ke Direktur Merek, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM RI, dengan melampirkan :
1. Surat Pemberitahuan salinan keberatan dari Direktorat Jenderal.
2. Surat Kuasa Khusus apabila sanggahan diajukan melalui kuasa terdaftar
sebagai Konsultan HKI di Direktorat Jenderal dengan menyebutkan merek dan
nomor permohonan diatas materai cukup.
K. PERSYARATAN PENGAJUAN INDIKASI GEOGRAFIS Formulir Permohonan Indikasi Geografis diketik dalam 3 (tiga) rangkap oleh
pemohon atau kuasa terdaftar sebagai Konsultan HKI di Direktorat Jenderal dalam
bahasa Indonesia di tujukan ke Direktur Merek, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM RI, dengan melampirkan :
1. Buku Persyaratan;
2. Surat Rekomendasi dari Instansi yang berwenang tentang uraian batas
wilayah/peta wilayah;
3. Nama Masyarakat/lembaga yang diwakili;
4. Surat Kuasa Khusus apabila Indikasi Geografis diajukan melalui kuasa
terdaftar sebagai Konsultan HKI di Direktorat Jenderal dengan menyebutkan
merek dan permohonan diatas materai cukup;
5. Bukti pembayaran Indikasi Geografis mereksesuai dengan Peraturan
Pemerintah yang berlaku;
-
6. Bukti Pengakuan atau sertifikat pendaftaran Indikasi Geogarfis apabila
permohonan berasal dari luar negeri
7. 10 (sepuluh) buah label Indikasi Geografis dalam bentuk hardcopy (softcopy
label dengan format JPEG dalam bentuk CD) berukuran manimal 5x5 Cm dan
maksimal 9x9 Cm
L. PERSYARATAN PENARIKAN KEMBALI PERMOHONAN MEREK Surat penarikan kembali Merek diketik dalam 2 (dua) rangkap oleh pemohon atau
kuasa terdaftar sebagai Konsultan HKI di Direktorat Jenderal dalam bahasa
Indonesia di tujukan ke Direktur Merek, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan
Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM RI, dengan melampirkan :
1. Fotokopi permohonan pendaftaran merek;
2. Surat Kuasa Khusus penarikan kembali bila diajukan melalui kuasa terdaftar
sebagai Konsultan HKI di Direktorat Jenderal dengan menyebutkan merek dan
nomor permohonan diatas materai cukup
M. PERSYARATAN PEMBATALAN MEREK Surat Pembatalan merek diketik dalam 2 (dua) rangkap oleh pemohon atau kuasa
terdaftar sebagai Konsultan HKI di Direktorat Jenderal dalam bahasa Indonesia di
tujukan ke Direktur Merek, Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual,
Kementerian Hukum dan HAM RI, dengan melampirkan :
1. Asli Salinan Putusan Pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
atau Fotokopi yang telah dilegalisir oleh pengadilan;
2. Surat Kuasa Khusus pembatalan diajukan melalui kuasa dengan
menyebutkan merek dan nomor yang akan dimintakan pembatalan diatas
materai cukup;
Catatan:
Jika salah satu persyaratan tidak dipenuhi, maka saudara harus melengkapi lebih
dahulu persyaratan di atas.