perspektif petani nilam terhadap pengeluaran zakat …
TRANSCRIPT
1
PERSPEKTIF PETANI NILAM TERHADAP PENGELUARAN
ZAKAT NILAM DITINJAU DARI HUKUM ISLAM
(Studi Kasus di Kenagarian Kinali, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Untuk Gelar Sarjana Hukum (SH) Pada
Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)
Oleh:
EGIS FERIANA
NIM. 1217033
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
(MUAMALAH)
FAKULTAS SYARIAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN)BUKITTINGGI
TAHUN 2021 M/1442 H
i
ii
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS
Yang bertanda tangan dibawah ini,
Nama : Egis Feriana
Nim : 1217033
Tempat/ Tanggal Lahir : Koto Tinggi Mahat/ 04 Maret 1998
Program Studi : Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah)
Fakultas : Syariah
Judul Skripsi : Perspektif Petani Nilam terhadap Pengeluaran Zakat
Nilam ditinjau dari Hukum Islam (Studi Kasus di
Kenagarian Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten
Pasaman Barat)
Menyatakan dengan ini sesungguhnya bahwa karya ilmiah ini (skripsi) penulis
dengan judul diatas adalah benar asli karya penulis. Apabila dikemudian hari terbukti
bahwa skripsi ini bukan karya sendiri, maka penulis bersedia diproses sesuai hukum
yang berlaku dan gelar kesarjanaan penulis dicopot hingga batas waktu yang tidak
ditentukan. Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sesungguhnya untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Bukittinggi, 15 Juli 2021
Yang menyatakan
Egis Feriana
Nim. 1217.033
iii
ABSTRAK
Skripsi ini yang berjudul “ PERSPEKTIF PETANI NILAM TERHADAP
PENGELUARAN ZAKAT NILAM DITINJAU DARI HUKUM ISLAM, maksud
penulisan skripsi ini adalah mengkaji bagaimana pandangan para petani terhadap
pengeluaran zakat nilam yang di tinjau dari hukumIslam.
Penulisan skripsi ini dilatarbelakangi oleh sistem pengeluaran zakat yang
dilakukan petani nilam di Nagari Kinali kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman
Barat.Dimana di Nagari Kinali terdapat suatu tanaman nilam yang dikeluarkan
zakatnya oleh petani setelah petani memanen hasil pertaniannya. Dalam pengeluaran
zakat para petani sendiri harus tahu berapa kadar dan ketentuan dalam zakat tersebut.
Menurut ketentuan Hukum Islam memberikan penjelasan tentang ketentuan dan
kadar zakat yang bisa dikeluarkan. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kesalahan
dalam mengeluarkan zakat.Persoalan yang muncul adalah bagaimana perspektif
petani Nilam terhadap pengeluaran zakat nilam di tinjau dari hukum Islam di Nagari
Kianali Kecamtan Kinali Kabupaten Pasaman Barat.
Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian field reseach
(penelitian lapangan), objek penelitian field reseach yaitu di lahan tanaman nilam di
Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat.Sumber data yang digunakan
yaitu data primer yang diperoleh dari hasil wawancara pada petani tanaman nilam di
Nagari Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat.Data sekunder yaitu data
dari buku profil di Nagari Kinali.Metode pengumpulan data terdiri dari observasi,
wawancara.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapatkan, penulis berkesimpulan bahwa
pandangan petani nilam terhadap pengeluaran zakat para petani nilam di Nagari
Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat belum sesuai dengan ketentuan
Hukum Islam.Karena petani mengeluarkan zakat menurut aturan mereka sendiri.
Adapun yang sesuai dengan hukum Islam menurut pandangan penulis pengeluaran
zakat petani Nilam di Nagari Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat
dapat diqiyaskan dengan zakat tijarah (Zakat Perdagangan) yaitu sebesar 2,5%
dengan melihat bahwa hasil panen tanaman nilam ini untuk memperoleh keuntungan
dengan dijualbelikan.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa,
karena atas berkat dan rahmatnya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat
beserta salam disampaikan agar tercurah buat Nabi Muhammad SAW. Penulisan
skripsi ini dilakukan dalam rangka untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai
gelar Sarjana Hukum (S.H) pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah IAIN
Bukittinggi.
Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit bagi
penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.Oleh karena itu, penulis pertama
mempersembahkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ayahanda
BARULIS dan Almarhum Ibunda ENIT tercinta yang begitu tulus mendidik,
membesarkan, serta memberikan motivasi kepada penulis. Kepada Kakak saya
ARIFAN GUSTIA RAHMATyang telah memberikan semangat kepada penulis
dalam menyelesaikan skripsi iniserta kepada keluarga lainnya yang tidak bisa penulis
sebutkan satu persatu.Selanjutnya kepada para pihak yang telah membantu dalam
penulisan skripsi ini, kepada yang terhormat:
1. Rektor Instititut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi, Ibu Dr. Ridha Ahida,
M.Hum beserta Bapak-Bapak wakil Rektor, Bapak Dr, Asyari, M.Si, Bapak Dr.
v
Novi Hendri, M.Ag, dan Bapak Dr. Miswardi, M.Hum, yang telah memberikan
fasilitas kepada penulis selama menjalani pendidikan di IAIN Bukittinggi.
2. Dekan Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi, Bapak
Dr. H. Ismail, M.Ag, beserta Bapak-Bapak Wakil Dekan, Bapak Dr. Nofiardi,
M.Ag, Bapak Dr. Busyro, M.Ag, dan Bapak Fajrul Wadi, S.Ag, M.Hum, serta
Ketua Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah), Bapak Beni Firdaus,
S.HI, MA yang telah memfasilitasi penulis dalam menjalani pendidikan dan
bimbingan skripsi ini.
3. Pembimbing Skripsi penulis, Dr. Edi Rosman, S.Ag M.Hum yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan penulis dalam
penyusunan skripsi ini.
4. Pimpinan beserta Staf perpustakaan yang telah mengijinkan penulis untuk
mengakses buku-buku dan referensi yang dibutuhkan dalam mengumpulkan data-
data dan informasi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5. Teman-teman fakultas syari‟ah terkusus kepada rekan-rekan Hukum Ekonomi
Syari‟ah Angkatan 2017 yang telah sama-sama berjuang dari semester awal
sampai sekarang.
6. Seluruh pihak yang telah membantu, baik berupa moril maupun materil yang telah
ikut andil dalam penyelesaian skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap Allah SWT berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu.Semoga skripsi ini membawa
vi
manfaat bagi penulis dan civitas kampus Akademik Fakultas Syariah IAIN
Bukittinggi.
Bukittinggi, 15 Juli 2021
Penulis
Egis Feriana
1217033
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................. i
PENGESAHAN SKRIPSI .......................................................................... ii
PERNYATAAN ORISINALITAS .............................................................. iii
ABSTRAK .................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ……………………………………………….. ........ v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
BAB 1 PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 2
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 7
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ....................................................... 7
D. Tinjauan Kepustakaan ......................................................................... 8
E. Penjelasan Judul .................................................................................. 9
F. Metode Penelitian ............................................................................... 11
G. Sistematika penulisan .......................................................................... 12
BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 14
A. Pengertian Zakat .................................................................................... 14
B. Dasar Hukum Zakat ............................................................................... 15
C. Zakat Pertanian ...................................................................................... 19
D. Nisab dan Kadar Zakat Pertanian ……………………………………...20
E. Pendapat Ulama tentang Zakat Pertanian .............................................. 23
F. Cara Mengeluarkan zakat Pertanian ....................................................... 25
G. Hikmah dan Manfaat Zakat ……………………………………………25
BAB III HASIL PENELITIAN……………………………………… ........ 28
A. Monografi Nagari Kinali Kecamatan Kinali …………………………28
B. Pandangan Petani Nilam terhadap Pengeluaran Zakat Nilam di
Nagari Kinali Kecamatan Kinali ......................................................... 41
viii
C. Tinjauan Hukum Islam terhadap Pengeluaran zakat Nilam di
Nagari Kinali Kecamatan Kinali ......................................................... 53
BAB IV PENUTUP .......................................................................................
A. Kesimpulan .........................................................................................
B. Saran ….………………………………………………………………
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam dalam konteks sejarahnya sendiri telah menempuh perjalanan yang
cukup panjang dan tidak terlepas dari sebuah sistem perekonomian.Sistem
perekonomian tersebut lazimnya telah dijalankan oleh Rasulullah SAW.Dan
Hukum Islam sendiri merupakan sekumpulan aturan keagamaan yang
mengatur tentang perilaku kaum muslimdalam segala aspek. setiap manusia
sangat mendambakan kehidupan yang makmur, untuk itu mereka bekerja
keras untuk memenuhi kebutuhan ekonominya. kebanyakan manusia kurang
menyadari bahwa semua itu pada hakikatnyadatang dari Allah SWT.Dan juga
semua harta yang mereka dapatkanbisa menolong mereka disisi Allah SWT
kelak kalau harta yang mereka punya yaitu harta yang dibelanjakan dijalan
Allah SWT, bukan dibelanjakan atau dinikmati sendiri. Padahal semua
pencaharian yang diperoleh, ada hak orang lain pada harta itu, sebab apapun
bentuk rezki yang didapat sebagiannya harus diinfakkan ataupun dizakatkan
sebagai tanda bersyukur kepada Allah SWT.
Dalam rukun islam sendiri, kita wajib menunaikan zakat. Jadi Zakat
berasal dari kata bahasa Arab “zaka” yang berarti berkah, tumbuh, bersih, baik
dan bertambah. Secara etimologis zakat artinya suci, bersih, tumbuh dan
berkah. Jika zakat ditujukan kepada seseorang, itu berarti untuk meningkat,
untuk menjadi lebih baik. Maka, orang berzakat dimaknai orang tersebut
diberkahi, tumbuh, bersih dan baik. Sedangkan menurut istilah zakat diartikan
2
sebagai sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah untuk diserahkan
kepada orang-orang yang berhak menerimanya dengan persyaratan tertentu.1
Adapun menurut istilah lain zakat adalah suatu bentuk ibadah kepada
Allah SWT dengan cara mengeluarkan kadar harta tertentu yang wajib di
keluarkan menurut syariat Islam dan diberikan kepada golongan atau pihak
tertentu.2 Dengan demikian zakat adalah membersihkan diri seseorang dan
hartanya. Sesudah mengeluarkan zakat seseorang telah suci dirinya dari
penyakit kikir dan tamak, hartanya juga telah bersih, karena tidak ada lagi hak
orang lain pada hartanya tersebut.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam QS. At-Taubah 103 dan QS. Al-
Baqarah 267
Firman Allah dalam surah At-taubah 103
Artinya :“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka,dengan zakat itu kamu
membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka.
Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan
Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”(QS. At-Taubah: 103)
1Ilyas Supena dan Darmuin, Manajemen Zakat, (Semarang: Walisongo Press, 2009), Hal.1
2Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-tsmani, Fatwa-fatwa Zakat, (Jakarta: Darussunah Pres, 2008),
Hal. 2
3
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan kepada
umatnya agar mengeluarkan zakat, untuk membersihkan dan mensucikan
harta yang kita miliki serta agar kehidupan menjadi tentram dan sejahtera.
Firman Allah dalam surah Al-Baqarah 267
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)
sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang
Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang
buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri
tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata
terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji.”(QS. Al-Baqarah 267)
Ayat tersebut menjelaskan bahwasanya yang pertama digaris bawahi
adalah bahwa yang dinafkahkan hendaknya yang baik-baik. Tetapi, tidak
harus semua dinafkahkan, cukup sebagian saja. Ada yang berbentuk wajib ada
juga yang anjuran. Selanjutnya dijelaskan bahwa yang dinafkahkan itu adalah
dari hasil usaha kamu, yakni Allah keluarkan dari bumi.
zakat hasil pertanian merupakan zakat yang unik dan berbeda dengan
beberapa kategori zakat harta lainnya, diantara zakatnya dikeluarkan langsung
ketika panen dan nishab-nya relative lebih kecil dari pada zakat harta lainnya
namun kadar pengeluarannya lebih besar. Sedangkan zakat pertanian dalam
islam merupakan salah satu jenis zakat yang memiliki tuntutan langsung dari
4
Al-Qur‟an dan Hadis Rasulullah dan juga merupakan hasil pertanian yang
wajib dikeluarkan zakatnya.3Nisab dari hasil pertanian sendiri yaitu 5 wasq
apabila hasil pertanian tersebut termasuk makanan pokok, seperti beras,
jagung, gandum, kurma dll.Menurut ketentuan dari zakat pertanian sendiri,
tanaman yang bergantung dengan air hujan atau diairi dengan air sungai,
zakatnya 10%. Sedangkan tanaman yang memerlukan biaya dalam
pemeliharaannya, maka zakatnya 5%. Begitu juga zakat dari tanaman nilam,
apakah dikenai zakat pertanian sebesar 10% atau 5%, ataukah dikenakan zakat
perdagangan sebanyak 2,5%? Walaupun persentasenya masih dipertanyakan
apakah 2,5% 10% atau 5%. Tetapi yang jelas, semua tanaman yang sifatnya
menghasilkan wajib dikeluarkan zakatnya.
Seluruh ulama sepakat bahwasanya terdapat kewajiban zakat dari
tumbuh-tumbuhan dan biji-bijian. Hanya saja mereka berbeda pendapat dalam
menggambarkan jenis tumbuhan dan biji-bjian apa saja yang diwajibkan untuk
ditunaikan zakat atasnya. Perbedaan tersebut terjadi karena perbedaan corak
pemikiran mereka dalam mengambil, menghukum dan meng-istinbat hukum.
Menurut pendapat mazhab yang empat berpendapat tentang jenis-jenis
tanaman yang wajib dikeluarkan zakat sebagai berikut, yaitu mazhab Maliki
dan Mazhab Syafi‟i mengatakan jenis tanaman yang dapat dizakatkan yaitu
pada tanaman yang bias disimpan dan merupakan makanan pokok. Seperti
gandum, padi, jagung, kurma dan apapun yang menjadi makanan pokok
daerah setempat.Mazhab Hambali mengatakan jenis tanaman yang dapat di
3 Ainiah Abdullah, Model Perhitungan Zakat Pertanian, At-Tawassuth, Vol. II, No. 1, 2017: 69-93
5
zakatkan yaitu pada tanaman yang kering, biasa ditimbang dan ditakar juga
tahan lama.Dan tidak diwajibkan pada sayur-sayuran dan buah-buahan yang
cair.Sedangkan menurut Mazhab Hanafi berpendapat bahwa jenis tanaman
yang dapat di zakatkan yaitu semua jenis tanaman yang diniatkan untuk
diambil hasilnya.4
Penunaian zakat merupakan suatu kewajiban yang harus dipenuhi oleh
setiap umatmuslim yang telah memenuhi syarat-syarat untuk menunaikan
zakat. Sesuai pengamatan penulis pelaksanaan zakat oleh setiapumat muslim
terkukus di Negara Republik Indonesia masih jauh dari kata sempurna dalam
menunaikan kewajibanmengeluarkan zakat pada harta pencaharian
mereka.Tidak semua dari kalangan umat muslim tersebut dapat memahami
pelaksanaan anjuran zakat yang sesuai dengan aturan yang telah dijelaskan
dalam syari‟at agama Islam. Sebagaimana dari pengamatan penulis
pelaksanaan zakat di Nagari Kinali, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman
Barat, pemahaman masyarakat dalam menunaikan zakat sesuai aturan syariat
islam.Jadi zakat dalam tanaman nilam ini tidak dapat diketahui bahwa apakah
termasuk kedalam zakat pertanian atau zakat lainnya.Untuk itu perlu untuk
memecahkan masalah tersebut karena para petani tanaman nilam di Nagari
Kinali tersebut kurang paham tentang pengeluaran zakat tersebut dan tidak
sesuai nishab yang ditentukan dalam ketentuan Islam.
Dari hasil pengamatan penulis di Nagari Kinali, Kecamatan Kinali,
Kabupaten Pasaman Barat tersebut adanya suatu mata pencaharian berupa
4Ibid, Hal. 69-93
6
pertanian sebuah tumbuhan yang berama tanaman nilam. Tanaman nilam
merupakan salah satu objek mata pencaharaian masyarakat yang ada di Nagari
Kinali, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat.Tanaman Nilam ini
diolah menjadi minyak nilam, yang kemudian bisa dijadikan sebagai parfum,
kosmetik dan untuk kegunaan lainnya.Petani tanaman nilamini telah berhasil
memperoleh hasil dari usaha pertanian mereka dengan hasil yangtinggi.Fakta
yang terjadi dimasyarakat tersebut, bahwa hasil perkebunannya rata-rata sudah
mencapai nisab.karena harga perkilo dari minyak nilam ini mencapai 620
ribu.Dan tanaman nilam ini dipanen sekali 6 bulan, berarti dalam 1 tahunnya 2
kali panen.Tentunya dengan melihat hasil dari pertanian tanaman nilam
tersebut, sudah seharusnya para petani yang penghasilannya sudah mencapai
nisab untuk mengeluarkan zakat dari harta pencaharian mereka. Tetapi, yang
banyak penulis temukan di Nagari Kinali, kecamatan Kinali, Kabupaten
Pasaman Barat tersebut masih banyaknya para petani yang memiliki mata
pencaharian hasil dari tanaman nilam masih belum menunaikan zakat mal
mereka sesuai aturan syari‟at Islam. Kebanyakan dari petani tersebut
menunaikan zakat ketika hari-hari tertentu saja, seperti hanya pada hari raya
Idul Fitri dan Idul Adha dan berapa kadar atau jumlah yang harus dikeluarkan
pun tidak ada ketentuan yang mereka pahami. Kebanyakan dari mereka
mengeluarkan zakat tersebut sesuai dengan keinginan mereka masing-masing
tanpa adanya landasan yang jelas. Penulis juga banyak menemukan masih
minimnya kesadaran masyarakat di Nagari Kinali, Kecamatan Kinali,
Kabupaten Pasaman Barat dalam menunaikan zakat, masih kurangnya
7
pemahaman masyarakat akan kewajiban berzakat sebagai umat muslim yang
memiliki harta pencaharian telah mencapainisab.
Berdasarkan permasalahan yang penulis temukan di Nagari Kinali,
Kecamatan Kinali, Kaupaten Pasaman Barat, penulis termotivasi untuk
melakukan penelitian lebih lanjut da menuangkannya lebih luas dalam sebuah
karya ilmiah dengan judul: PERSPEKTIF PETANI NILAM terhadap
PENGELUARAN ZAKAT NILAM di TINJAU dari HUKUM ISLAM(Studi
Kasus di Kenagarian Kinali, Kecamatan Kinali, Kabupten Pasaman Barat).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana pandangan petani nilam terhadap pengeluaran zakat nilam di
Kenagarian Kinali, Kecamatan Kinali,Kabupaten Pasaman Barat?
2. Bagaimana tinjauan Hukum Islam terhadappengeluaran zakat nilam
Kenagarian Kinali, Kecamatan Kinali,Kabupaten Pasaman Barat?
C. Tujuan dan kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk mengetahui bagaimana pandangan petani nilam terhadap
pengeluaran zakat nilam Kenagarian Kinali, Kecamatan
Kinali,Kabupaten Pasaman Barat.
b. Untuk mengetahui bagaimana tinjauan hukum islam terhadap
pengeluaran zakat nilamKenagarian Kinali, Kecamatan Kinali,
Kabupaten Pasaman Barat.
8
2. Kegunaan Penelitian
a. untuk memperdalam pengetahuan penulis tentang pelaksanaan zakat
yang dilakukan oleh para petani dan masyarakat dan juga pelaksanan
zakat yang ditinjau dari hukum Islam (studi Kasus di Nagari Kinali
Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat).
b. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana
hukum di program studi Hukum Ekonomi Syari‟ah IAIN Bukittinggi.
D. Tinjauan Kepustakaan
Di beberapa tulisan yang telah saat ini ada beberapa penelitian ilmiah
yang berkaitan tentang perspektif Petani nilam terhadap pengeluaran zakat
nilam di tinjau dari Hukum islamsebagai pembanding diantaranya:
PertamaSkripsi berjudul Potensi dan Praktek Zakat pada Perkebunan
kelapa sawit di kecamatan Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Tahun 2010
Skripsi Oleh Rusyja Rustam. Adapun yang menjadi Rumusan masalah dalam
skripsi ini adalah bagaimanakah implementasi Undang-undang No. 23 Tahun
2011 tentang pengelolaan zakat oleh BAZNAS Kabupaten Pasaman Barat.
Sedangkan yang menjadi kesimpulannya adalah para petani secara umum
belum membayarkanzakatnya. Hal itu dikarenakan mereka tidak tahu atau
belum tahu bahwa kelapa sawit hasilnya wajib dizakatkan, disamping itu tidak
ada penyuluhan dari lembaga zakat yang ada di setiap kabupaten. Berdasarkan
kenyataan yang ada perlu ditingkatkan penerangan dan bimbingan di masa
yang akan datang, sehingga petani perkebunan terpanggil untuk membayar
9
zakat hasil perkebunan mereka, dengan cara itu secara bertahap kemiskinan
akan bisa dikurangi.
Kedua Skripsi yang berjudul Pemahaman Masyarakat dalam
Pembayaran Zakat Hasil Perkebunan Kelapa Sawit di Desa Air Hitam
Kecamatan Pujud Kabupaten Rokan Hilir oleh Iqra Annisa Sekolah Tinggi
Ekonomi Islam (STEI) tahun 2019, adapun yang menjadi rumusan masalah
dalam skripsi ini adalah bagaimana pemahaman masyarakat dalam
pembayaran zakat hasil perkebunan kelapa sawit. Sedangkan yang menjadi
kesimpulannya adalah para pekebun tidak membayarkan zakatnya, hal itu
dikarenakan mereka tidak tahu dengan adanya zakat kelapa sawit. Disamping
itu juga dikarenakan faktor-faktor tertentu, seperti kurangnya ilmu
pengetahuan masyarakat mengenai zakat perkebunan, tidak adanya lembaga
yang mengatur masalah zakat perkebunan di kabupaten tersebut. Berdasarkan
kenyataan yang ada perlu ditingkatkan penerangan dan bimbingan di masa
yang akan dating, sehingga petani perkebunan terpanggil untuk membayar
zakat hasil perkebunan mereka, dengan cara itu secara bertahap kemiskinan
akan bias dikurangi.
E. Penjelasan Judul
Untuk menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan bagi pembaca, serta
untuk mempermudah memahami maksud dari judul ini, maka penulis akan
menjelaskan terhadap kata-kata atau istilah yang terdapat dalam judul, sebagai
berikut:
10
Perspektif : suatu cara pandang terhadap suatu masalah yang terjadi,
atau sudut pandang tertentu yang digunakan dalam melihat
suatu fenomena.
Tanaman Nilam : tanaman yang menghasilkan minyak atsiri yang biasa
digunakan sebagai bahan bakuuntuk pembuatan parfum,
sabun dan kosmetik.5
Zakat : suatu bentuk ibadah kepada Allah SWT dengn cara
mengeluarkan kadar harta tertentu yang wajib dikeluarkan
menurut syariat islam dan diberikan kepada golongan atau
pihak tertentu.
Tinjauan : Secara garis umum tinjauan adalah pemeriksaan yang
teliti, penyelidikan, kegiatan pengumpulan data,
pengolahan, analisa dan penyajian data yang dilakukan
secara sistematis dan objek untuk memecahkan suatu
persoalan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), tinjauan adalah mempelajari dengan cermat,
memeriksa (untuk memahami), pandangan, pendapat
(sesudah menyelidiki, mempelajari, dan sebagainya).6
Hukum Islam : sekumpulan aturan keagamaan, perintah Allah yang
mengatur perilaku kehidupan orang islam dalam seluruh
aspeknya. Hukum Islam adalah representasi pemikiran
5 Wawan Haryudin dan Sri Suhesti, karakteristik Morfologi, Produksi dan Mutu Aksesi Nilam, Bul.
Littro, Volume , Nomor, Mei, 2014, Hal. 2 6Tinjau (Def.1) (n.d), Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, Diakses melalui
http://kbbi.web.id/tinjau, 18 Agustus 2020.
11
islam, manifestasi pandangan hidup islam dan inti sari dari
islam itu sendiri.7
F. Metode Penelitian
Adapun penelitian ini penulis lakukan secara kualitatif yaitu dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Jenis penelitian
Jenis penulisan penelitian ini adalah studi lapangan (Field Researh),
yaitu penelitian yang dilakukan dengan menggunakan wawancara atau
hasil observasi penulis sendiri, serta kualitatif, yaitu penelitian yang
bertujuan untuk menggambarkan keadaan dan menggali secara luas
tentang pengeluaran zakat yang dilakukan oleh petani nilam di Nagari
Kinali.
2. Sumber Data
a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh dari objek yang diteliti. Adapun
yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini yaitu Petani
Nilam atau masyarakat umum.
b. Data Sekunder, yaitu data dari buku profil di Nagari Kinali.
3. Teknik Pengumpulan Data
a. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan langsung kelapangan
terhadap pandangan petani nilam atas pengeluaran zakat nilam.
b. Wawancara, Tanya jawab kepada petani nilam. Wawancara
berlangsung secara lisan sekaligus mendengarkan jawaban dan
7 Rohidin, Pengantar Hukum Islam, (Yogyakarta : Lintang Rasi Aksara Books, 2016), Hal. 4
12
informasi-informasi serta keterangan-keterangan dari pihak yang
terlibat di dalam persoalan tanaman nilam.
4. Teknik pengolahan data
Data yang telah terkumpul, selanjutnya penulis analisa dengan teknik
kualitatif dengan jalan mengklarifikasikan data-data berdasarkan kategori-
kategori atas dasar persamaan jenis dari data tersebut, kemudian data-data
diuraikan sedemikian rupa sehingga diperoleh gambaran umum tentang
masalah yang akan diteliti.
Dalam penyajikan data penelitian, penulis menyajikan data dalam
bentuk eskriptif, yaitu menggambarkan fakta-fakta dan data-data yang
diperoleh dengan menggunakan kalimat dalam bentuk paragraf, setelah itu
baru dilakukan penarikan kesimpulan.
G. Sistematika Penulisan
Untuk lebih jelas dan terarahnya skripsi ini, maka penulis membuat
outline, penulisannya sebagai berikut :
Adapun sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari empat bab dan pada
tiap-tiap bab dapat dirinci ke dalam beberapa sub bab yaitu :
Bab I Pendahuluan, yang meliputi Latar Belakang Masalah, Rumusan
masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Tinjauan Kepustakaan,
Penjelasan Judul, Metode Penelitian, Sistematika Penulisan.
BAB II Landasan Teori, yang meliputi Pengertian Zakat, Dasar Hukum
Zakat, Zakat Pertanian, Pendapat Ulama tentang Zakat Pertanian, Cara
Mengeluarkan Zakat pertanian.
13
BAB III Hasil Penelitian, yang meliputi Monografi Kenagarian Kinali
Kecamatan Kinali, Pandangan Petani Nilam terhadap Pengeluaran Zakat
Nilam di Nagari Kinali Kecamatan Kinali, Tinjauan Hukum Islam
terhadap Pengeluaran Zakat Nilam di Nagari Kinali Kecamatan Kinali.
BAB IV Penutup, yang terdiri dari Kesimpulan dan Saran.
14
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Zakat
Ditinjau dari segi bahasa, zakat berasal dari kata dasar (masdar) dari zaka
yang berartiberka, tumbuh dan berkah.Zakat secara bahasa juga memiliki
banyak arti, yaitu al-barakatu yang mempunyai arti keberkahan dan juga ath-
thaharatu yang memiliki arti kesucian, al-namaa yang berarti pertumbuhan dan
perkembangan, dan juga ash-shalahu berarti keberesan.
Secara istilah zakat merupakan suatu ibadah yang wajib dilaksanakan
oleh umat muslim dengan memberikan sejumlah harta tertentu kepada
golongan yang membutuhkan atau kepada golongan yang berhak menerima
zakat tersebut apabila mencapai nisab. Dan juga zakat merupakan suatu bentuk
ibadah kepada Allah SWT dengan cara mengeluarkan kadar harta tertentu yang
wajib di keluarkan menurut syariat Islam apabila telah mencapai nisab.
Dari pengertian diatas, zakat berarti suatu harta yang wajib dikeluarkan
umat muslimapabila telah mencapai nisabnya, dan dari harta yang dizakatkan
tesebut akan dapat menambah kesuburan hartanya, mendapatkan kesucian diri
dari hartanya dan juga memperoleh keberkahan dari Allah SWT.8
Berikut adalah dasar hukum tentang zakat, yaitu :
1. Al-Qur’an
a. QS. At-Taubah 103
8 Ali Ridlo, Zakat Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Jurnal Al-‘Adl, Vol. 7 No. 1, Januari 2014, Hal :
120-121.
15
Artinya :“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka,dengan zakat itu
kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk
mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi
mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”(QS. At-
Taubah: 103)
Ayat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT memerintahkan
kepada umatnya agar mengeluarkan zakat, untuk membersihkan dan
mensucikan harta yang kita miliki serta agar kehidupan menjadi tentram
dan sejahtera.
b. QS. Al-Baqarah 267
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)
sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang
Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih
yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu
sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata
terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji.”(QS. Al-Baqarah 267)
Ayat tersebut menjelaskan bahwasanya yang pertama digaris bawahi
adalah bahwa yang dinafkahkan hendaknya yang baik-baik. Tetapi, tidak
16
harus semua dinafkahkan, cukup sebagian saja. Ada yang berbentuk
wajib ada juga yang anjuran. Selanjutnya dijelaskan bahwa yang
dinafkahkan itu adalah dari hasil usaha kamu, yakni Allah keluarkan dari
bumi.
c. QS. An-Nur 56
“Dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat, dan taatlah kepada
rasul, supaya kamu diberi rahmat.”(QS. An-Nur 56)
2. Hadits
Hadits Rasulullah SAW. Salah satunya Hadits riwayat Imam Bukhari :
Adapun dasar zakat dalam Hadis Nabi secara umum sebagaimana
disebutkan dalam riwayat Bukhari dan Muslim sebagai berikut:
عَنْ ابنْ عَبَاس رضي الله عنهما : أ نّ النبّي صلى الله عليه وسلم بعث معاذا رضي الله عنه ال اليمان .. فذ كر
الحديث , وفيه: أ انّ الله كد افتر ض عليهم صدكة في اموا لهم, تؤخذ من أ غنيا ئهم. متفق عليه,
واللفظ للبخارى
Artinya: “Dari Ibnu Abbas ra. Bahwasanya Nabi Saw mengutus Muadz ke
Yaman, lalu menuturkan isi hadisnya, dan di dalamnya disebutkan,
“Sesungguhnya Allah telah mewajibkan zakat kepada mereka pada harta
mereka yag diambil dari orang kaya mereka dan diberikan kepada orang-
orang miskin mereka.” (HR. BukhariMuslim, dan lafal milik Bukhari).
Makna yang dapat diambil dari hadis Nabi di atas adalah perintah agar
mengeluarkan zakat(shadaqah) yang dikenakan pada kekayaan orang-orang
kaya”.Yang dimaksud dengan shodaqoh disana adalah zakat. Terdapat pula
17
penggunaan istilah mushadiq untuk amil, oleh karena ia bertugas
mengumpulkan dan membagi-bagikan shadaqah tersebut. Namun dalam
penggunaan sehari-hari kata shadaqah itu disalahartikan, yaitu hanya berarti
shadaqah yang diberikan kepada pengemis dan peminta-minta. Tetapi hal
ini tidak boleh membuat kita lupa bagaimana sebenarnya pengertian satu
kata dalam bahasa arab pada zaman al-qur‟an turun.
Kata shadaqah sesungguhnya berasal dari katashidq yang berarti
benar. Terkait dengan istilah shodaqoh sebagai zakat adalah pendapat Qadhi
Abu Bakar bin Arabi yang sangat berharga tentang mengapa zakat
dinamakan shadaqah. Kata shadaqah berasal dari kata shidq, benar dalam
hubungan dengan sejalannya perbuatan dan ucapan dan keyakinan.Oleh
karenanya wajar jika Allah menyebut istilah zakat dengan shodaqoh karena
adanya kebenaran antara ucapan dengan amal perbuatan.
Menurut hukum zakat sendiri, zakat merupakan rukun islam, dan
menjadi salah satu pokok bagi tegaknya agama islam. Oleh sebsb itu hokum
zakat adalah wajib fardhu atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-
syarat tertentu. Abdullah bin Mas‟ud RA menyebutkan : “Anda sekalian
diperintahkan menegakkan sholat dan membayar zakat, siapa yang tidak
membayar zakat,maka sholatnya tidak diterima.
Sedangkan pengertian zakat menurut para ulamayaitu :
1. Menurut Syafi‟iyah, zakat adalah nama bagi sesuatu yang dikeluarkan
untuk harta atau badan (diri manusia untuk zakat fitrah) kepada pihak
tertentu.
18
2. Menurut Malikiyah, zakat adalah mengeluarkan bagian yang khusus dari
harta yag telah mencapai nishabnya untuk yang berhak menerimanya
(mustahiq)nya, jika milik sempurna dan mencapai haul selain barang
tambang, tanaman dan rikaz.
3. Menurut Hanafiyah, zakat adalah kepemilikan bagian harta tertentu untuk
orang atau pihak tertentu yang telah ditentukan oleh Syari‟ (Allah SWT)
untuk mengharapkan keridhaan-Nya.
4. Menurut Hanabilah, zakat adalah hak yang wajib dalam harta tertentu
untuk kelompok tertentu. Klompok yang dimaksud adalah kedelapan
kelompok tertentu.
Menurut hukum zakat sendiri, zakat merupakan rukun islam, dan
menjadi salah satu pokok bagi tegaknya agama islam. Oleh sebsb itu hokum
zakat adalah wajib fardhu atas setiap muslim yang telah memenuhi syarat-
syarat tertentu. Abdullah bin Mas‟ud RA menyebutkan : “Anda sekalian
diperintahkan menegakkan sholat dan membayar zakat, siapa yang tidak
membayar zakat, maka sholatnya tidak diterima.
Zakat terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Zakat Fitrah
Zakat fitrah yaitu zakat yang wajib dikeluarkan muslim menjelang idul
fitri pada bulan suci Ramadhan. Besar zakatnya setara dengan 3,5 liter
(2,7 kg) makanan pokok yang ada di daerah yang bersangkutan.
2. Zakat Maal (harta)
Zakat mal merupakan zakat yang dikeluarkan seorang muslim yang
19
mencakup hasil perniagaan, pertanian, perambangan, hasil ternak, harta
temuan, emas dan perak.
Golongan orang yang berhak menerima zakat yaitu :
1. Orang miskin, adalah mereka yang memiliki harta namun tidak cukup
untuk memenuhi kebutuhan hidup dasar.
2. Amil, adalah mereka yang mengumpulkan dan membagikan zakat.
3. Muallaf, mereka yang baru masuk islam dan membutuhkan bantuan
untuk menyesuaikan diri dengan keadaan barunya.
4. Hamba sahaya, yang ingin memerdekakan dirinya.
5. Gharimin, yaitu mereka yang terlilit hutang dan belum bisa memenuhi
kebutuhan pokoknya.
6. Fisabilillah, mereka yang berjuang dijalan Allah ( missal dakwah atau
berperang dll).
7. Ibnu Sabil, mereka yang kehabisan biaya di perjalanan.
B. Zakat Pertanian
Zakat pertanian adalah salah satu zakat maal, objeknya meliputi hasil
tumbuh-tumbuhan atau tanaman yag bernilai ekonomis seperti biji-bijian,
sayur-sayuran, umbi-umbian, buah-buahan, tanaman hias dan dedaunan, dan
lain-lain.Jika kita membahas tenang zakat pertanian maka pengeluaran harta
yang dilakukan masuk dalam kategori zakat mall. Intinya zakat dalam bidag
pertanian sendiri masuk dalam zakat mall dan pengeluarannya tidak sama
dengan zakat fitrah, dimana zakat fitrah dikeluarkan setiap satu tahun sekali
yang harus dikelurkan semua orang.
20
Zakat pertanian dalam islam, mengajarkan bahwa zakat pertanian
tersebut menjadi sebuah kewajiban yang harus dilakukan oleh umat muslim
yang beriman. Adanya zakat dalam bidang pertanian yang dilakukan bertujuan
untuk dapat memurnikan hasil pertanian yang didapatkan
nantinya.Sebagaimanatertera dalam Al-Qur‟an surah Al-Baqarah ayat 267.
Dasar Hukum Zakat Pertania, yaitu :
1. QS. Al-An‟am 141
Artinya :“Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan
yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-
macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya)
dan tidak sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam
itu) bila Dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya
(dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-
lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.”
(QS. Al-An‟am 141)
Dari ayat ini dapat dijelaskan bahwa pada dasarnya Allah SWT telah
menjadikan kebun-kebun manusia menjadi berjunjung dan tidak berjunjung.
2. QS. Al-Baqarah 267
21
Artinya :“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)
sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang
Kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang
buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri
tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata
terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji.”(QS. Al-Baqarah 267)
Ayat tersebut menjelaskan bahwasanya yang pertama digaris bawahi
adalah bahwa yang dinafkahkan hendaknya yang baik-baik. Tetapi, tidak
harus semua dinafkahkan, cukup sebagian saja. Ada yang berbentuk wajib
ada juga yang anjuran. Selanjutnya dijelaskan bahwa yang dinafkahkan itu
adalah dari hasil usaha kamu, yakni Allah keluarkan dari bumi.
Adanya penjelasan tersebut tentunya perlu disadari bahwa pada
dasarnya mengeluarkan zakat dari hasil pertnian yang dijalankan wajib
hukumnya untuk dilakukan.
C. Nisab dan Kadar Zakat Pertanian
1. Nisab Zakat Pertanian
Nisab dari zakat pertanian ialah 5 wasaq, Wasaq tersebut merupakan
salah satu bentuk ukuran.Satu wasaq sama dengan 60 Sha‟. Pada zaman
Rasulullah, satu sha‟ sama dengan 4 mud, yaitu 4 takaran dua telapak
tangan orang dewasa. 5 wasaq setara dengan750 kg.Apabila hasil pertanian
22
termasuk makanan pokok, seperti beras, jagung, gandum, kurma dan lain-
lain, maka nisabnya adalah 750 kg.dan jika beras, 5 wasaq setara dengan
653 kg.
2. Kadar zakat pertanian
Kadar dari zakat pertanian yaitu apabila menggunakan irigasi
(mengeluarkan biaya) maka kadar zakatnya 5%, sedangkan apabila dengan
pengairan alami (tadah hujan) dan tidak mengeluarkan biaya, maka kadar
zakatnya 10%.
Jadi, ukuran yang dapat dikeluarkan dari zakat pertanian itu yaitu jika
pengairannya oleh air hujan atau mata air, dan tanpa ada biaya yang
dikeluarkan, maka ukuran zakat yang dikeluarkan yaitu 10%. Sedangakan
yang disirami dengan air(irigasi) maka zakat yang dikeluarkan 5%.
D. Pendapat Ulama tentang Zakat Pertanian
Para ulama sepakat bahwa zakat pertanian wajib dizakatkan apabila telah
mencapai nishab. Dan hasil pertanian yang wajib dizakati ada empat macam,
yaitu :
1. Imam Abu hanifah berpendapat bahwa zakat hasil pertanian itu ada pada
segala sesuatu yang ditanam baik biji-bijian, stimar (buah-buahan) dan
sayur-sayuran.
2. Imam Malik dan Imam Syafi‟i berpendapat bahwa zakat hasil pertanian itu
ada pada tanaman yang merupakan kebutuhan pokok dan dapat disimpan.
Seperti gandum, padi, jagung, kurma dan apapun yang menjadi makanan
pokok daerah setempat.
23
3. Imam Ahmad berpendapat bahwa zakat hasil pertanian itu ada pada
tanaman yang dapat disimpan dan ditakar.
4. Ibnu Taimiyah berpendapat bahwa zakat hasil pertanian itu ada pada
tanaman yang dapat disimpan.9
E. Cara Mengeluarkan Zakat Pertanian
ketentuan zakat pertanian yaitu:
1. Nisab zakat pertanian adalah 5 wasaq= 653 kg beras.
Dari jabir Rasulullah saw bersabda :
ليَْسَ فِيْمَا اقَلَّ مِنْ خَمْسَةِ اوًْ سُقَّ صد قَةُ
“Tidak wajib dibayar zakat pada kurma yang kurang dari 5 wasaq.” (HR.
Muslim)
2. Kadarnya sebanyak 5% jika menggunakan irigasi (mengeluarkan biaya)
atau 10% dengan pengairan alami( tadah hujan) dan tidak mengeluarkan
biaya. Dalil yang menunjukkan hal ini adalah hadits dari Ibnu Umar,
Rasulullahu „alaihi wasallam bersabda,
فيِْمَا سَقَتِ الْْنَْهَارُ وَالغيَْمُ عَشْرُ وَفِيْمَا سُقِيَ بِا لسَّا نِيَةِ نِصْفاُ العشُْرِ
Artinya :“Tanaman yang diairi dengan air hujan atau dengan mata air tada
hujan, maka dikenai zakat 10%. Sedangkan tanaman yang diairi dengan
mengeluarkan biaya, maka dikenai zakat 5%.” (HR. Bukhari).
Jadi, ukuran yang dapat dikeluarkan dari zakat pertanian itu yaitu jika
pengairannya oleh air hujan atau mata air, dan tanpa ada biaya yang
dikeluarkan, maka ukuran zakat yang dikeluarkan yaitu 10%. Sedangakan
yang disirami dengan air (irigasi) maka zakat yang dikeluarkan 5%.
9 Ainiah Abdullah, Model Perhitungan Zakat Pertanian, At-Tawassuth, Vol. II, No. 1, 2017: 69-93
24
3. Dikeluarkan ketika panen
Setiap kali panen harus dikeluarkan zakatnya tersebut apabila telah
mencapai nisab.
Syarat-syarat dari zakat yaitu :
a. Islam
b. Merdeka
c. Tanaman tersebut halal
d. Sempurna milik
e. Cukup nisab
f. makanan yang tahan disimpan lama.
g. Tanaman tersebut adalah hasil usaha manusia dan bukannya tumbuh
sendiri seperti tumbuhan liar, dihanyutkan air dan sebagainya.10
Dalam zakat hasil pertanian tidak menunggu haul, setiap kali panen ada
kewajiban zakat. Dalam zakat pertanian sendiri tidak berlaku haul. Kewajiban
zakat disyaratkan ketika biji tanaman telah keras (matang).Jadi ketentuan zakat
dari hasil pertanian yaitu:
Missal nisab 653 kg beras, tarifnya 5%, waktunya ketika menghasilkan (
panen). Jika hasil panen 10 ton = 10.000 kg (melebihi nisab) 10.000 x 5% =
500 kg.
Contohnya yaitu missal seorang petani berhasil menuai hasil panennya
sebanyak 1000 kg, maka ukuran zakat yang dikeluarkan bila dengan pemgaira
(alat siram tanaman) ialah 1000 x 5% =50 kg. bila tadah hujan, sebanyak 1000
10
Alpin Birri, Potensi Zakat Pertanian, Jurnal Fiqh, Vol. 13, No. 2, 2019 : 15-18
25
x 10% = 100 kg.
Perniagaan zakat pertanian tidak menunggu haul, akan tetapi secara
langsung setelah panen, dibersihkan dan dikeringkan. Pada system pertanian
saat ini, biaya tidak seskedar air, akan tetapi ada biaya lain seperti pupuk dan
insektisida. Untuk mempermudah perhitungan zakatnya, biaya pupuk,
insektisida dan sebagaimana diambil dari hasil panen, kemudian sisanya
dikeluarkan zakay 10% atau 5% tergantung system pengairannya.
F. Hikmah dan Manfaat Zakat
1. Hikmah Zakat
Adapun hikmah zakat dari segi akhlak, segi perorangan maupun
masyarakat.
Yang pertama yaitu dari segi agama, yaitu:
a. Dengan kita berzakat maka kita telah menjalankan salah satu dari Rukun
Islam yang mengantarkan seorang hamba kepada kebahagiaan dan
keselamatan dunia dan akhirat.
b. Orang yang membayar zakat akan mendapatkan pahala besar yang
berlipat ganda.
c. Dengan membayar zakat merupakan sarana bagi hamba untuk
mendekatkan diri kepada Rabb-Nya, akan menambah keimanan karena
keberadaannya yang memuat beberapa macam ketaatan.
d. Zakat merupakan sarana penghapus dosa.
Kedua dari segi akhlak, yaitu :
a. Menambah rasa toleran, sifatkemuliaan, kelapangan dada kepada pribadi
26
yang menambah zakat.
b. Orang yang membayar zakat biasanya identik dengan ramah, belas kasih
dan lembut kepada saudaranya yang tidak punya.
c. Orang yang menyumbangkan sesuatu yang bermanfat baik berupa harta
maupun raga bagi kaum muslimin akan melapangkan dada dan
meluaskan jiwa.
d. Didalam zakat terdapat penyucian terhadap akhlak.
Ketiga dari segi perorangan dan masyarakat, yaitu:
a. Zakat memberi arti bahwa manusia itu bukan hidup untuk dirinya sendiri,
sifat mementingkan diri sendiri harus disingkirkan dari masyarakat islam.
b. Zakat dapat menjaga timbulnya rasa dengki, iri hati, dan menghilangkan
jurang pemisah antara si kaya dan si miskin.
c. Mendidik jiwa manusia untuk suka berkorban dan membersihkan jiwa
dari sifat-sifat kikir dan bakhil.
2. Manfaat Zakat
a. Menyempurnakan iman
b. Membersihkan hati dan diri
c. Bukti keimanan dan ketaatan
d. Menenangkan hati
e. Membawa kewajiban
f. Mencapai keimanan yang sempurna
g. Menghapus dosa
h. Menghilangkan rasa iri dan prasangka
27
i. Merendahkan hati
j. Membersihkan harta
k. Meningkatkan rezeki
l. Meningkatkan keberkahan harta
m. Memperluas peredaran harta
28
BAB III
HASIL PENELITIAN
A. Monografi Nagari Kinali Kecamatan Kinali
1. Desrkipsi Singkat Monografi Nagari Kinali
a. Sejarah singkat Nagari Kinali
Nagari Kinali berada pada sebuah Kecamatan yaitu Kecamatan Kinali,
Kabupaten Pasaman Barat, Propinsi Sumatra Barat, Indonesia.Nagari Kinali
terdiri dari 17 jorong.11
Berikut nama-nama jorong di Nagari Kinali, yaitu:
1) Ampek Koto Barat
2) Ampek Koto
3) Mudiak Labuah
4) Bancah Kariang
5) Tandikek
6) Langgam Sepakat
7) Langgam
8) Langgam Saiyo
9) Sigunanti
10) Anam Koto Utara
11) Anam Koto Selatan
12) Bandua Balai
11
Bagus, Kepala Seksi Pemerintahan Nagari Kinali, wawancara dan data file monografi
Nagari Kinali, pada tanggal 22 Desember 2020
29
13) Limpato
14) Bunuik
15) Padang Canduah
16) Limau Puruik
17) Koto Gadang
Penduduk Nagari Kinali bersifat heterogen bila ditinjau dari latar belakang
etnik budaya.Ada tiga asal usul etnik utama yang menempati daerah ini, yaitu ada
suku Minang, suku Jawa, dan suku Batak/Mandailing. Suku Minang adalah
penduduk asli yang sudah lama mendiami daerah Nagari Kinali yang bertempat
tinggal di kampung-kampung komunitas lokal, seperti jorong Langgam, jorong
Ampek Koto, jorong Anam Koto Utara, jorong Anam Koto, dan Jorong
Sigunanti.12
Keberadaan suku Jawa sebagian besar datang melalui program transmigrasi
yang terjadi pada tahun 1960-an sampai dengan tahun 1970-an di Nagari Kinali.
Khusus untuk daerah Sidomulyo merupakan pemukiman suku Jawa yang
penduduknya berasal dari bekas buruh kontrak perkebunan Ophir milik
Belanda.Setelah masa kontrak habis sebagian besar dari mereka tidak pulang ke
Jawa dan memilih tinggal di berbagai desa wilayah Pasaman Barat, termasuk di
Nagari Kinali.
Adapun suku Batak/Mandailing mendiami berbagai wilayah dalam jorong
Ampek Koto.Suku Batak/Mandailing di Nagari Kinali umumnya bekerja dalam
usaha pertanian, ladang dan memelihara ternak.Mereka yang berasal dari Tapanuli
12
Ibid
30
Utara dan Tapanuli Tengah dan beragama Kristen kebanyakan ditemukan di
kampung Lapau Tampuruang, sementera yang berasal dari Tapanuli Selatan yang
beragama Islam sebagian besar tinggal di Padang Lapai-Lapai dan Aia Putiah.
Kondisi perekonomian masyarakat Nagari Kinali pada umumnya
bergantung kepada sektor ekonomi pertanian dan perkebunan, terutama kelapa
sawit, nilam, jagung, padi, padi gogo, kedele, singkong, cabe, kakao, kelapa, dan
kacang tanah. Dari luas wilayah Nagari Kinali lebih dari separuhnya merupakan
areal perkebunan kelapa sawit, baik yang dimiliki oleh perusahaan swasta (PT),
KUD, maupun kebun milik rakyat.Ada beberapa pabrik sawit yang beroperasi
untuk menampung TBS masyarakat.
Nagari Kinali memiliki empat pasar tradisional, yaitu pasar Durian
Kilangan (hari Senin), pasar Tampurung (hari Minggu), pasar Padang Canduah
(hari Sabtu), dan pasar Koto Padang (hari Kamis). Pasar bagi masyarakat Nagari
Kinali merupakan salah satu sarana social yang dianggap amat sangat penting,
karenanya pasar merupakan tempat sebagian besar penjualan hasil panen produk
pertanian dan perkebunan masyarakat Nagari Kinali, dari hasil jual di pasar
masyarakat dapat memperoleh bahan-bahan konsumsi untuk kebutuhan sehari-
hari. Hari-hari pasar di Nagari Kinali juga memiliki makna bagi Sebagian besar
masyarakat Nagari Kinali, yakni di setiap hari pasar merupakan waktu istirahat
bagi masyarakat yang berpropesi sebagai petani atau kebun, hal ini tidak
mengherankan lagi apabila hari pasar maka pemukiman penduduk akan sepi dan
pasar akan jauh lebih ramai.13
13
Ibid
31
b. Geografis dan Toprografis Nagari Kinali
Nagari Kinali memiliki kondisi geografis yang bervariasi yaitu terdiri dari
desa dataran rendah, desa berbukit-bukit, desa dataran tinggi / pegunungan, desa
lereng gunung, desa kawasan gambut, dan desa aliran sungai.Nagari Kinali
memiliki luas wilayah 48.978, 97 Ha yang terdiri dari 17 jorong yaitu, jorong
Ampek Koto Barat, jorong Ampek Koto, jorong Mudiak Labuah, jorong Bancah
Kariang, jorong Tandikek, jorong Langgam Sepakat, jorong Langgam, jorong
Langgam Saiyo, jorong Sigunanti, jorong Anam Koto Utara, jorong Anam Koto
Selatan, jorong Bandua Balai, jorong Limpato, jorong Bunuik, jorong Padang
Canduah, jorong Limau Puruik, dan jorong Koto Gadang.
Batas wilayah Nagari Kinali meliputi:
Batas Desa/Nagari Kecamatan Kabupaten
Sebelah Utara Koto Baru, Aur
Kuning, Kajai
Luhak Nan Duo,
Pasaman, Talamau
Pasaman
Barat
Sebelah Selatan Binjai, Nagari
Salareh Aia
Tigo Nagari,
Palembayan
Pasaman,
Agam
Sebelah Timur Katiagan Kinali Pasaman
Barat
Sebelah Barat Ladang Panjang Tigo Nagari Pasaman
32
Secara topografi Nagari Kinali memiliki suhu rata-rata bekisar 290C dengan
jumlah hujan 4.093 Mm, adapun jumlah bulan hujan di Nagari Kinali sebanyak 4
bulan, dan tinggi tempat dari permukaan laut adalah 46 Mdl. Jenis tanah di Nagari
Kinali adalah berwarna abu kehitaman dengan tekstur tanah lempungan. Tingkat
tanah erosi ringan 21 Ha, luas tanah erosi sedang 11 Ha, dan luas tanah erosi berat
adalah 24 Ha.Jenis tanah yang ada di Nagari Kinali sangat cocok digunakan untuk
lahan pertanian dan perkebunan.Dalam hal pembangunan kondisi tanah ini juga
aman, karena jenis tanah yang padat dan tidak mudah erosi, kecuali tanah yang
berada di lokasi perbukitan.14
c. Penduduk Nagari Kinali
Jumlah penduduk di Nagari Kinali adalah 47.804 orang, yang terdiri dari
jumlah kepala keluarga 13.690 KK, dengan jumlah laki-laki 24.190 orang dan
jumlah perempuan 23.614 orang.Data ini sudah berdasarkan jumlah penduduk
pada 17 jorong di Ngari Kinali.15
d. Pendidikan
Dalam hal Pendidikan di Nagari Kinali, riwayat Pendidikan masyarakat
Nagari Kinali berbeda-beda pada umumnya. Riwayat Pendidikan yang dilalui ada
yang hanya sampai SD, SMP, SMA, dan sampai Sarjana, bahkan ada masyarakat
di Nagari Kinali yang tidak mengenyam bangku sekolah sama sekali.
14
Ibid
15Ibid
33
Berikut data Riwayat Pendidikan masyarakat Nagari Kinali, yaitu sebagai
berikut:16
No Pendidikan
Jenis Kelamin
Jumlah
L P
1 Tidak Sekolah
2.292
2.243 4.535
2
Sedang TK/Kelompok
Bermain
690
706 1.396
3 Sedang SD
3.231
2.990 6.221
4 Sedang SMP
1.577
1.538 3.115
5 Sedang SMA
1.440
1.398 2.838
6 Sedang SLB (A)
1
1
7 Sedang SLB (B)
1
1
8 Sedang D1 2 2
9 Sedang D2
4
6 10
16
Ibid
34
10 Sedang D3
14
14
11 Sedang S-1
601
765 1.366
12 Sedang S-2
3
11 14
13 Sedang S-3
1
4 5
14 Tamat SD/ Sederajat
7.218
7.300 14.518
15 Tamat SMP/ Sederajat
2.820
2.586 5.406
16 Tamat SMA/ Sederajat
3.279
2.548 5.827
17 Tamat Diploma
182
361 543
18 Tamat S-1
483
644 1.127
19 Tamat S-2
15
5 20
20 Tamat S-3
2
4 6
21 Tamat SLB 2
35
2
22 Tidak Tamat Sekolah
339
498 837
Jumlah
24.195
23.609 47.804
e. Agama
Dalam hal agama, masyarakat Nagari Kinali memiliki kepercayaan yang
berbeda-beda. Ada 3 agama yang dianut oleh masyarakat Nagari Kinali,
sebagaimana data berikut ini:
Agama Laki-laki Perempuan
Islam 25.657 Orang 22.816 Orang
Kristen 64 Orang 91 Orang
Katholik 239 Orang 262 Orang
f. Kewarganegaraan
Dalam hal kewarganegaraan, masyarakat Nagari Kinali pada umumnya
merupakan kewarganegaraan Negara Indonesia, tetapi juga ada kewarganegaraan
Asing, sebagaimana berikut ini:17
17
Ibid
36
Kewarganegaraan Laki-laki Perempuan
Warga Negara Indonesia 30.580 Orang 30.824 Orang
Warga Negara asing 1 Orang Orang
Jumlah 30.581 Orang 30.824 Orang
g. Pekerjaan
Masyarakat Nagari Kinali memiliki pekerjaan yang berbeda-beda, namun
kondisi alam yang memungkinkan membuat masyarakat Nagari Kinali berprofesi
sebagai petani. Hal ini karena Nagari Kinali memiliki lokasi atau lahan pertanian
atau perkebunan yang sangat baik untuk menghasilkan hasil panen yang
menjanjikan di masyarakat Nagari Kinali. Disamping pekerjaan sebagai petani,
masyarakat Nagari Kinali juga memiliki pekerjaan yang lain, meliputi:
Jenis Pekerjaan Laki-laki Perempuan
Petani 1838 Orang 1663 Orang
Pedagang keliling 430 Orang 521 Orang
Peternak 1.205 Orang 871 Orang
Karyawan perusahaan swasta 1.402 Orang 1.100 Orang
h. Pariwisata
37
Nagari Kinali memilik Sumber Daya Alam yang melimpah, hal ini tentunya
tidak dibiarkan begitu saja oleh masyarakat Nagari Kinali beserta pemerintah
setempat. Kekayaan alam yang ada di Nagari Kinali sudah berhasil di perkenalkan
kepada kalayak umum, hal ini dapat di buktikan dengan adanya dukungan dari
pemerintah untuk menjadikan kekayaan alam tersebut menjadi objek-objek wisata
di Nagari Kinali, berikut data terkait objek wisata di Nagari Kinali:
Lokasi/Tempat/Area Wisata Keberadaan Luas
Laut (wisata pulau, taman laut, situs
sejarah bahari dll)
Muaro bingung
Ada -
Danau (wisata air, hutan wisata, situs
purbakala dll)
Tabek gadang
Ada -35Ha
Air terjun
Air Terjun Siburai-burai
Ada
Agrowisata
Ikan Larangan Silambau
Ada 1aH
38
Batu Balipek Kain Ada 0,5 ha
2. Sarana Prasarana
a. Fisik
1) Sarana Transportasi
Transportasi yang sering digunakan oleh masyarakat Nagari Kinali dalam
menjalani setiap aktivitas sehari-hari adalah sepeda motor dan mobil. Adapun
transportasi umum yang ada di Nagari Kinali hanyalah Ojek sepeda motor.Ojek
adalah alat transportasi umum satu-satunya di Nagari Kinali, yang dapat
digunakan bagi masyarakat Nagari Kinali yang hendak berpergian menjalani
aktivitas sehari-hari.Untuk kepentingan pertanian masih ada sebagian masyarakat
yang menggunakan jasa dari hewan kerbau untuk mengangkut hasil pertanian
maupun untuk kepentingan penggarapan sawah.18
2) Prasarana Transportasi
Prasarana transportasi di Nagari Kinali sudah cukup dan baik.Ada jalan raya
yang bagus untuk mencapai akses ke pusat Nagari ataupun Kota, dan sebagai
penghubung jalan-jalan antar jorong.Jalan menuju perkebunan masyarakat juga
sudah cukup bagus untuk ditempuh karena sudah ada jalan cor, sehingga dapat
memudahkan masyarakat menuju kebun tempat mereka bekerja.
b. Sosial
1) Sarana peribadatan
18
Ibid
39
Berhubung masyarakat Nagari Kinali memiliki 3 kepercayaan yang dianut,
maka sarana peribadatan yang ada di Nagari Kinali meliputi Masjid dan Musalla
bagi masyarakat yang memeluk agama Islam. Akan tetapi bagi masyarakat yang
menganut agama Kristen dan Katolik tempat peribadatan mereka adalah
gereja.Tempat peribadatan ini merupakan tempat bagi masyarakat tempat
melakukan kegiatan keagamaan masing-masing di Nagari Kinali.19
2) Jaringan Listrik
Jaringan listrik di Nagari Kinali sudah memadai dan cukup baik yaitu
dengan menggunakan PLN sebagai tenaga listrik di setiap rumah masyarakat di
Nagari Kinali.
3) Jaringan Air
Nagari Kinali memiliki sumber daya alam yang melimpah seperti
air.Perairan yang melimpah dimanfaatkan untuk air minum bersih masyarakat
Nagari Kinali. Jenis air bersih yang ada di Nagri Kinali yaitu, PDAM,
PAMSIMAS, dan PAM PEDESAAN. Ketiga jenis air bersih yang ada di Nagari
Kinali tersebut bersumber dari mata air lereng gunung pasaman dan mata air
meruap yang ada di Nagari Kinali.
4) Sarana Kesehatan
Di Nagari Kinali Kinali pada sektor kesehatan, peningkatang kualitas
Kesehatan masyarakat serta Kesehatan lingkungan merupakan salah satu hal
terpenting dalam proses pembangunan kesehatan masyarakat di Nagari Kinali. Di
Nagari Kinali terdapat 3 unit PUSKESMAS, disetiap jorong terdapat POLINDES
19
Ibid
40
beserta bidan jorong, dan terdapat kelompok posyandu di setiap jorong yang ada
di Nagari Kinali.
5) Ekonomi
Sehubung dengan mata pencaharian mayoritas masyarakat Nagari Kinali
adalah sebagai petani atau berkebun.Maka dalam hal menjual hasil panen
masyarakat dimudahkan dengan adanya pasar-pasar tempat menjual dan membeli
kebutuhan hidup sehari-hari masyarakat Nagari Kinali. Melalui pasar ini, nilai
ekonomi di Nagari Kinali dapat hidup karena akses penjualan dan pembelian
terhadap suatu produk sama-sama saling dibutuhkan, sehingganya proses ekonomi
berjalan lancar20
20
Ibid
41
STRUKTUR ORGANISASI
PEMERINTAHAN NAGARI KINALI
Sekretaris Nagari Kinali
SYAFRIL ANWAR, SH
BAMUS Nagari Kinali
ZAINUDDIN SYAM Lembaga Kemasyarakatan /
Lembaga Adat Nagari
PJ Wali Nagari Kinali
H. HARTASANI, M.Pd
Jorong Langgam Sepakat
JUPRIADI, SH
Kaur Perencanaan
NOVENDRI SAPUTRA, SKM
Jorong Bunuik
RIVA`I
Jorong Padang Canduah
ABDUL AZIS
Jorong Limau Puruik
RASDI
Jorong Koto Gadang
SUPARNO, SP
Jorong Limpato
SALMAN YASKUR
Jorong Langgam
MUSTAFA, S. Pd
Jorong Langgam Saiyo
ADE ARIEF, SE
Jorong Sigunanti
FRANKY D. FERNANDES
Jorong Anam Koto Utara
HENDRI
Jorong Anam Koto Selatan
IWAN
Jorong Bandua Balai
SYAHRIL
Jorong Tandikek
AMAN
Jorong Bancah Kariang
ASRONI
Jorong Mudiak Labuah
AGUS SANTOSO
Jorong Ampek Koto Barat
SYAFRIL
Jorong Ampek Koto Barat
BUYUNG ANDIKA, S. Pd
Kepala Seksi Pelayanan
WITZIRZONI, SH
Kepala Seksi Kesejahteraan
IRWANDI, SE
Kepala Seksi Pemerintahan
BAGUS, SH
Kaur Tata Usaha Dan Umum
IIM FAJRIANI, SE
Kaur Keuangan
SAMI HERITA, S. Pt
42
41
B. Pandangan Petani Nilam terhadap Pengeluaran Zakat Nilam di Nagari
Kinali Kecamatan Pasaman Barat
Dalam proses pengeluaran zakat nilam di Nagari Kinali Kecamatan
Kinali Kabupaten Pasaman Barat ada beberapa hal yang harus diperhatikan
terlebih dahulu dalam proses mengeluarkan zakat nilam tersebut, mulai dari
berapa luas lahan, modal yang dikeluarkan, pendapatan yang didapatkan,
bagaimana tanggapan masyarakat tentang zakat, bagaimana pelaksanaan zakat,
kepada siapa zakat disalurkan dan dan juga berapa kadar zakat yang harus
dikeluarkan oleh petani nilam tersebut.
1. Luas Lahan, Modal, pendapatan yang dimiliki Petani Nilam di Nagari
Kinali
Tanaman nilam merupakan sejenis tumbuh-tumbuhan atau sejenis
dedaunan yang diolah menjadi minyak nilam.Minyak nilam sendiri banyak
dipergunakan oleh masyarakat untuk bahan kosmetik, bahan oabat-obatan
dan lain-lain.Minyak nilam ini di nagari kinali sendiri memiliki nilai
ekonomis yang tinggi dan penghasilan yang cukup besar.Oleh karena itu,
mayoritas dari masyarakat di kinali tersebut penduduknya bermata
pencaharian sebagai petani, seperti sawit, jagung, terutama tanaman
nilam.Setiap kali panen saja bisa mencapai hasil puluhan juta lebih hingga
ratusan juta rupiah.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, petani nilam di Nagari Kinali
memiliki luas lahan, modal yang dikeluarkan dan pendapatan yang berbeda-
beda dari masing-masing petani nilam tersebut.Biasanya petani nilam disana
42
memiliki luas lahan lebih kurang 1 sampai beberapa hektar dengan modal
mulai dari 1 juta hingga beberapa juta rupiah. Dalam satu lahan, selain bisa
ditanami tanaman nilam, biasanya petai nilam juga bisa menanam tanaman
lain dalam lahan yang sama, contohnya seperti dalam tanaman sawit yang
masih baru ditanam atau belum berbuah, sehingga sambil menunggu
tanaman sawit tersebut berbuah, maka biasanya petani nilam menanam
tananam nilam di sela-sela tanaman sawit tersebut.
Akan tetapi, berdasarkan penjelasan petani nilam tersebut, jika tanaman
nilam di tanam disela-sela tanaman sawit maka hasil minyak nilam yang
dihasilkan akan berkurang hasilnya, karena pengaruh tanaman sawit yang
juga mengandung unsure minyak, sehingga membuat tanaman nilam kurang
subur. Disamping tanaman nilam dapat ditanam di sela-sela tanaman sawit,
tanaman nilam juga dapat ditanam di sela-sela tanaman jagung. Berdasarkan
keterangan dari petani nilam yang penulis teliti, hasil minyak nilam yang
ditanam di sela-sela tanaman jagung akan menghasilkan minyak yang lebih
banyak. Karena disela-sela jagung tanaman nilam dapat hidup lebih subur,
sebab tanaman jagung dapat melindungi proses pertumbuhan tanaman
nilam, hingga tanaman jagung tersebut dapat dipanen.
Untuk Pendapatan yang diperoleh petani nilam di Nagari Kinali ini juga
berbeda-beda hasilnya.Adapun yang menjadi pengaruh dalam pendapatan
hasil dari petani nilam tersebut adalah berupa banyak bibit yang ditanam,
luas lahan yang dimiliki dan beberapa pengeluaran lainnya yang dikeluarkan
untuk kebutuhan selama melakukan usaha bertani nilam.Semakin luas suatu
43
lahan yang dikelola oleh seorang petani nilam, maka semakin besar pula
pendapatan yang diperoleh oleh petani tersebut. Begitu juga sebaliknya
semakin kecil luas lahan yang dikelola maka penghasilan yang dihasilkan
juga akan sedikit. Akan tetapi, faktor cuaca dan hama juga mempengaruhi
hasil dari bertani nilam.
Rata-rata petani nilam di Nagari Kinali melakukan panen hanya 2 kali
dalam satu tahunnya.Dari hasil panen tersebut, setiap kali panennya, petani
nilam memperoleh hasil panen yang beragam-ragam, yaitu mulai dari
puluhan juta hingga ratusan juta rupiah.Adapun harga dari minyak nilam
sendiri adalah Rp620.000 di Nagari Kinali.Jadi rata-rata penghasilan dari
masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani nilam jarang yang
berpenghasilan sedikit.Karena para petani nilam sendiri memiliki banyak
lahan yang luas untuk bertani. oleh karena itu, banyak para petani selain
nilam di Nagari Kinali saat sekarang ini menukar tanaman pertanian mereka
menjadi tanaman nilam, karena hasil yang diperoleh dari tanaman nilam
tersebut, sangat menjanjikan dan dapat memenuhi kebutuhan hidup dari
petani nilam tersebut.
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat dari petani nilam yang ada di
Nagari Kinali, luas lahan, modal dan pendapatan yang diperoleh memang
berbeda-beda dari setiap para petaninya, rinciannya yaitu sebagai berikut:
a. Ibuk Desmawati merupakan petani nilam yang mempunyai luas lahan 1,5
hektar, dengan modal yang dikeluarkan 4 juta, dengan penghasilan 46
Juta dalam satu kali panennya. Dengan artian dalam satu tahun Ibuk
44
Desmawati mendapatkan penghasilan Rp92.000 rupiah. Jadi,
penghasilan bersih ibuk Desmawati dalam bertani nilam dalam satu tahun
mencapai Rp84.000.000 rupiah.21
b. Ibuk iris merupakan petani tanaman nilam yang mempunyai luas lahan 2
hektar, dengan modal yang dikeluarkan sebesar 12 juta, dengan
pendapatan yang didapat keseluruhan 65 juta satu kali panennya. Dengan
artian satu tahun ibuk iris mendapatkan penghasilan dari hasil nilam yaitu
kurang lebih Rp. 125.000.000 rupiah. Jadi, penghasilan bersih ibuk iris
dalam bertani nilam dalam satu tahun mencapai Rp.100.000.000 rupiah.22
c. Bapak Syahrial memiliki luas lahan ¼ hektar, modal 3 juta dengan
pendapatan yang didapatkeseluruhan 16 juta dalam satu kali panennya.
Dengan artian dalam satu tahun bapak Syahrial mendapatkan penghasilan
dari hasil nilam yaitu kurang lebih Rp32.000.000 rupiah. jadi,
penghasilan bersih bapak syahrial dalam bertani nilam dalam satu tahun
mencapai Rp26.000.000 rupiah.23
d. Bapak Erianto memiliki luas lahan 1,5 hektar, dengan modal yang
dikeluarkan sekitar 5 juta, dengan penghasilan 46 juta dalam satu kali
panennya. Dengan artian dalam satu tahun bapak erianto mendapatkan
penghasilan dari hasil nilam yaitu Rp92.000.000 rupiah. Jadi,
21
Wawancara dengan Desmawati, Selaku Petani Nilam yang ada di ngari Kinali, Pada tanggal 19 Juni 2021
22 Wawancara dengan Iris, Selaku Petani Nilam yang ada di Nagari Kinali, pada tanggal
19 Juni 2021 23
Wawancara dengan Syahrial, Selaku Petani Nilam yang ada di Nagari Kinali, Pada
tanggal 19 Juni 2021
45
penghasilan bersih bapak Erianto dalam bertani nilam dalam satu tahun
mencapai Rp 82.000.000 rupiah.24
e. Bapak Hendra memiliki luas lahan 1 hektar dengan modal 3 juta. Dengan
penghasilan keseluruhan yaitu 40 juta dalam satu kali panennya. Dengan
artian dalam satu tahun bapak Hendra mendapatkan penghasilan dari
hasil nilam yaitu Rp80.000.000 rupiah. Jadi, penghasilan bersih bapak
Hendra dalam bertani nilam dalam satu tahun mencapai Rp74.000.000
rupiah.25
f. Bapak Budiman memiliki luas lahan 2 hektar, dengan modal 15 juta
dengan penghasilan keseluruhan 65 juta dalam satu kali panennya.
Dengan artian dalam satu tahun bapak Budiman mendapatkan
penghasilan dari hasil nilam yaitu Rp 140.000.000 rupiah. Jadi,
penghasilan bersih bapak Budiman dalam bertani nilam dalam satu tahun
mencapai Rp 110.000.000 rupiah.26
g. Bapak Sudarma memiliki luas lahan 1,5 hektar, modal 3 juta, penghasilan
50 juta dalam satu kali panennya. Dengan artian dalam satu tahun bapak
Sudarma mendapatkan penghasilan dari hasil nilam yaitu Rp100.000.000
rupiah. Jadi, penghasilan bersih bapak Sudarma dalam bertani nilam
dalam satu tahun mencapai Rp94.000.000 rupiah.27
24
Wawancara dengan Erianto, selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, pada Tanggal 19
Juni 2021 25
Wawancara dengan Hendra, Selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, pada tanggal 22
Juni 2021 26
Wawancara dengan Budiman, Selaku Petani Nilam yang ada di Nagari Kinali, Pada
tanggal 22 Juni 2021 27
Wawancara dengan Sudarma, Selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, Pada tanggal 22
Juni 2021
46
h. Bapak Rio Saputra memiliki luas lahan 2 hektar, modal 18 Juta, dengan
penghasilan 70 juta dalam satu kali panennya. Dengan artian dalam satu
tahun bapak Rio Saputra mendapatkan penghasilan dari hasil nilam yaitu
Rp140.000.000 rupiah. Jadi, penghasilan bersih bapak Rio Saputra dalam
bertani nilam dalam satu tahun mencapai Rp104.000.000 rupiah.28
i. Bapak Gusri Anto memiliki luas lahan 2 hektar, modal 18 juta, dengan
penghasilan 85 juta dalam satu kali panennya. Dengan artian dalam satu
tahun Bapak Gusri Anto mendapatkan penghasilan dari hasil nilam yaitu
Rp170.000.000 rupiah. Jadi, penghasilan bersih bapak Gusri Anto dalam
bertani nilam dalam satu tahun mencapai Rp134.000.000 rupiah.29
j. Bapak Ijon memiliki luas tanah 3 hektar, modal 20 juta, dengan
penghasilan 90 juta dalam satu kali panennya. Dengan artian dalam satu
tahun bapak Ijon mendapatkan penghasilan dari hasil nilam yaitu
Rp180.000.000 rupiah. Jadi, penghasilan bersih bapak Ijon dalam bertani
nilam dalam satu tahun mencapai Rp140.000.000 rupiah.30
k. Ibuk Elvia memiliki luas lahan 2 hektar, modal 13 juta, dengan
penghasilan 65 juta dalam satu kali panennya. Dengan artian dalam satu
tahun Ibuk elvia mendapatkan penghasilan dari nilam yaitu
28
Wawancara dengan Rio Saputra, Selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, Pada tanggal
23 Juni 2021 29
Wawancara dengan Gusri Anto, selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, pada tanggal
23 Juni 2021 30
Wawancara dengan Ijon, selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, pada tanggal 24 Juni
2021
47
Rp130.000.000 rupiah. Jadi, penghasilan bersih Ibuk Elvia dalam bertani
nilam dalam satu tahun mencapai Rp104.000.000 rupiah.31
l. Bapak Al-Azhar memiliki luas lahan 2 hektar, modal 15 juta, dengan
penghasilan 60 juta dalam satu kali panennya. Dengan artian dalam satu
tahun bapak al-Azhar mendapatkan penghasilan dari nilam yaitu
Rp120.000.000 rupiah. Jadi, penghasilan bersih Bapak Al-Azhar dalam
bertani nilam dalam satu tahun mencapai Rp 90.000.000 rupiah.32
2. Pelaksanaan dan Ketentuan Kadar Zakat petani nilam terhadap Zakat
di Nagari Kinali
Zakat merupakan suatu amal kebaikan yang bertujuan untuk ibadah
kepada Allah SWT dan juga memiliki nilai social yang tinggi antar sesama
manusia. Zakat sendiri wajib hukumnya dikeluarkan apabila telah mencapai
kadar dan nisab yang telah ditentukan. Menurut pendapat petani nilam yang
ada di Kinali, masyarakat disana masih kurang paham tentang cara berzakat
tersebut, berapa ketentuan dan kadar yang harus dikeluarkan mereka kurang
mengetahui. apalagi masyarakat yang masih awam hanya mengetahui zakat
tertentu saja. Contohnya seperti zakat fitrah.
Ketentuan dan kadar zakat merupakan suatu takaran atau ukuran untuk
seseorang yang berzakat, dan menentukan berapa zakat yang dikeluarkan
seseorang tersebut. Apabila telah mencapai kadar maka itu wajib dizakati.
Dilihat dari penghasilan yang diperoleh oleh setiap petani nilam, maka
31
Wawancara dengan Elvia, selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, pada tanggal 24 Juni
2021 32
Wawancara dengan Al-Azhar, selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, Pada Tanggal
24 Juni 2021
48
sudah bisa di zakatkan bahkan wajib untuk dizakatkan.ketentuan dan kadar
zakat yang dikeluarkan oleh petani dilihat dari berapa pendapatan yang
diperoleh petani setiap kali panen. Kadar dari zakat nilam sendiri yaitu 2,5
%, maka seberat 85 gram emas, apabila dijadikan tunai maka besar nishab
zakat perdagangan pada tahun 2021 adalah sekitar 79 Juta.
Dengan demikian, pelaksanaan zakat yang dilaksanakan oleh
masyarakat yang ada di kinali terutama zakat nilam sendiri, mereka kurang
memahami bagaimana pelaksanaan dari zakat pertanian tersebut.mereka
belum paham betul akan pelaksnaan dari zakat pertanian, bagaimana cara
pengeluarannya, semua itu cukup masih awam bagi kebanyakan petani
nilam disana.
Berdasarkan hasil wawancara yang didapat dari petani nilam tersebut,
mereka memiliki pendapat yang berbeda-beda tentang zakat. Dari hasil
wawancara sendiri yaitu petani nilam di Kinali sebagian dari mereka
mengeluarkan zakat sebanyak 2,5% dan sebagian mereka juga tidak
mengetahui ketentuan dari berzakat tersebut dan berapa kadar yang hendak
dikeluarkan mereka kurang mengetahui. Bahkan ada dari beberapa petani
mengeluarkan zakat sesuka hati mereka saja dan juga ada yang tidak
mengeluarkan zakat.
Menurut Ibuk Desmawati, berpendapat bahwa zakat merupakan suatu
kewajiban umat muslim yang harus ditunaikan jika telah mampu. Ibuk
Desmawati sendiri tidak mengetahui berapa kadar zakat dan ketentuan zakat
yang dikeluarkan, biasanya ibuk Desmawati mengeluarkan zakat sesuai
49
kehendak dan ketentuan sendiri. Beliau hanya paham tentang ketentuan
membayar zakat pada waktu Idul Fitri saja. Biasanya zakat disalurkan ke
mesjid-mesjid dan anak yatim. Dan dilihat dari penghasilan maka ibuk
Desmawati telah wajib zakat karena penghasilannya telah mencapai nishab
dan kadar yang telah ditentukan.33
Menurut Ibuk Iris, berpendapat bahwa zakat merupakan kewajiban
yang dikeluarkan oleh umat muslim, ibuk iris mengeluarkan zakat sebanyak
2,5%, dan setiap kali panen, walau penghasilannya besar ataupun kecil
hanya tetap mengeluarkan zakat sebanya 2,5%. Biasanya zakat disalurkan
kepada anak-anak yatim. Dan dilihat dari penghasilan ibuk iris maka ibuk
iris ini telah wajib zakat.34
Bapak Syahrial berpendapat bahwa beliau tidak mengetahui berapa
zakat yang harus dikeluarkan dari hasil yang ia dapatkan, ia hanya
berpendapat bahwa apabila hasil dari perkebunannya tersebut keluar, maka
beliau langsung memberikan zakatnya tersebut. Beliau menganggap itu
sebagai sedekah.Beliau tidak memahami apakah hasil dari panennya
tersebut telah mencapai nishab atau tidaknya, bapak syahrial tetap
membayar zakatnya tersebut.Dilihat dari pendapatan yang didapat oleh
bapak syahrial, maka beliau tidak wajib zakat karena hasil panen yang
didapat bapak syahrial sekali panen belum mencapai nishab.35
33
Wawancara dengan Desmawati, Selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, Pada tanggal 19 Juni 2021
34Wawancara dengan Iris, Selaku Petani Nilam yang ada di Nagari Kinali, pada tanggal
19 Juni 2021 35
Wawancara dengan Syahrial, Selaku Petani Nilam yang ada di Nagari Kinali, Pada
tanggal 19 Juni 2021
50
Bapak Hendra berpendapat bahwa penghasilan yang didapat dari hasil
panen disalurkan zakatnya kepada anak-anak yatim.Dan beliau tidak
mengetahui berapa zakat yang harus dikeluarkan dari penghasilan yang
didapat.Sedangkan dilihat dari penghasilan bapak Hendra tidak wajib zakat,
karena penghasilan pak hendra tidak mencapai nisab. Akan tetapi beliau
kurang mengetahui bagaimana ketentuan dan kadar dalam berzakat
tersebut.36
Bapak Rio Saputra berpendapat membayarkan zakat sesukanya saja,
bahkan ia hanya membuat aturan menurut diri mereka sendiri. Padahal
penghasilan mereka sudah lebih dari kadar dan nisabnya dan itu wajib
dizakatkan.37
Sedangkan Bapak Erianto dan bapak Al-Azhar hanya mengeluarkan
zakat sebesar 2,5%, tetapi bapak erianto hanya mengetahui ketentuan
tentang hal tersebut saja. Dan kurang mengetahui tentang ketentuan-
ketentuan yang lain tentang zakat. Dilihat dari pendapatannya sendiri, pak
Erianto sudah wajib zakat.Dan zakat yang disalurkan kepada mesjid-
mesjid.38
35
Wawancara dengan Erianto, selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, pada Tanggal 19
Juni 2021
36
Wawancara dengan Hendra, Selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, pada tanggal 22
Juni 2021
37
Wawancara dengan Rio Saputra, Selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, Pada tanggal
23 Juni 2021
38
Wawancara dengan Erianto, Al-Azhar, selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, pada
Tanggal 19 Juni 2021
51
Bapak Budiman berpendapat bahwa ketentuan zakat yang dikeluarkan
2,5%. Dilihat dari pendapatan yang didapatkan oleh bapak Budiman, maka
bapak Budiman sudah wajib zakat.Zakat yang disalurkan yaitu ke yatim
piatu, mesjid dan orang yang kurang mampu.Tetapi Bapak Budiman kurang
mengetahui tentang pemahaman tentang zakat tersebut.39
Bapak sudarma berpendapat bahwa beliau hanya membayarkan zakat
hanya menurut ketentuannya saja dan tidak menurut ketentuan kadar zakat
yang ditentukan. Bapak Sudarma sendiri hanya membayar zakat pada hari-
hari tertentu saja, kadang dari hasil panennya ia berzakat terkadang tidak
berzakat. Biasanya zakat diberikan kepada orang yang kurang mampu.Jika
dilihat dari pendapatannya pak sudarma sudah wajib zakat.40
Bapak Gusti Anto, Bapak Ijon, dan Ibuk Elvia hanya mengeluarkan
zakat sebesar 2,5%. Mereka hanya mengetahui bahwa setiap hasil pertanian
yang didapat pengeluaran zakatnya 2,5%. Menurut mereka yang terpenting
dikeluarkan zakatnya, berapa ketentuan dan kadarnya itu menurut aturan
mereka masing-masing, dan tidak mereka kaji tentang hal tersebut.Dalil dan
nashnya saja mereka tidak mengetahui karena tidak ada yang menjelaskan
tentang hal tersebut kepada masyarakat yang ada di Nagari Kinali.Biasanya
zakat disalurkan ke Mesjid, anak-anak yatim dan orang-orang yang kurang
39Wawancara dengan Budiman, Selaku Petani Nilam yang ada di Nagari Kinali, Pada
tanggal 22 Juni 2021
40Wawancara dengan Sudarma, Selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, Pada tanggal 22
Juni 2021
52
mampu.Jadi dilihat dari penghasilan masing-masing dari petani Nilam
tersebut, mereka sudah wajib zakat.41
Jadi dari hasil penelitian tersebut, dalam 12 orang yang diteliti maka
hanya 10 orang yang wajib zakat karena telah mencapai nishabnya, dan 2
orang lain tidak wajib zakat karena dilihat dari pendapatannya belum
mencapai nishabnya.
Berdasarkan penghasilan yang didapatkan oleh petani nilam tersebut,
mereka banyak yang tidak mengetahui pelaksanaan zakat tersebut dan
berapa yang seharusnya dikeluarkan mereka kurang paham akan semua itu.
Sebagian mereka belum memiliki kesadaran untuk membayarkan zakat dari
hasil yang didapat, dan sebagian dari petani nilam juga kurang paham
bagaimana ketentuan, fungsi dari zakat tersebut.Dan itu sebagian dari petani
nilam yang ada di Nagari Kinali sudah menjadi kebiasaan bagi mereka
tentang zakat seperti itu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa anggapan masyarakat tentang zakat yang
ada di Nagari Kinali, Kecamatan Kinali, Kabupaten Pasaman Barat bahwa
kebanyakan dari petani disana hanya membuat aturan sendiri tentang zakat
tersebut dan sebagian tidak disesuaikan dengan aturan syariat islam. Hal ini
dilihat dari cara mereka yang mengeluarkan zakat berbeda-beda pendapat,
padahal setiap zakat yang telah dikeluarkan di atur dalam syariat islam
tentang ketentuan dari kadar dan nisabnya.
41
Wawancara dengan Gusri Anto, Ijon, Elvia selaku Petani Nilam yang ada di Kinali,
pada tanggal 23 Juni 2021
53
C. Tinjauan Hukum Islam terhadap Pengeluaran Zakat Nilam di Nagari
Kinali Kecamatan Kinali
Zakat ialah suatu perbuatan kebaikan yang bernilai ketuhanan yaitu
sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT dan memiliki nilai sosial yang
berguna untuk sesama manusia.Di masyarakat tentunya terdapat suatu
perbedaan dari tingkat perekonomiannya, baik itu golongan tingkat
perekonomian yang lebih rendah dan golongan tingkat perekonomian yang
tinggi. Biasanya yang paling dominan adalah golongan fakir miskin dan orang
yang kurang mampu.42
Dalam Islam, harta adalah “minnallah” dan harus dilindungi serta
diambil manfaatnya. Disetiap kekayaan yang dimiliki manusia, pada umumnya
atau pada hakekatnyaterdapat hak mutlak social yang harus diberikan pada
fakir miskin (orang yang membutuhkan). Begitu juga harta yang berasal dari
hasil tanaman nilam. Semua orang wajib mengeluarkan zakat terutama orang
muslim yang penghasilannya telah mencapai nisabnya. Dimana zakat tersebut
disalurkan kepada fakir miskin dan orang-orang yang kurang mampu.
Menurut pendapat penulis zakat yang dikeluarkan dari tanaman nilam
atau minyak nilam sendiri merupakan zakat pertanian, akan tetapi zakatnya
diqiyaskan menjadi zakat tijarah (perdagangan). Hal ini dikarenakan niat
seseorang mengolah tanaman nilam ini menjadi minyak nilam yaitu untuk
diperjualbelikan atau untuk berdagang tidak digunakan sendiri. Sebagaimana
diterangkan dalam kitab-kitab fiqih, bahwa suatu barang yang diniatkan untuk
42
A. Rahman Ritonga dan Zainuddin, Fiqh Ibadah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 1997, Hal. 200
54
berdagang, maka wajib dikeluarkan zakatnya dan disalurkan kepada orang
yang kurang mampu ataupun ke mesjid-mesjid.
Menurut dalil yang terkandung dalam ayat-ayat al-qur,an dan hadits
harus diperhatikan dan diterima sebagaimana adanya selama tidak terdapat
dalil yang benar dan tegas, maka mewajibkan zakat adalah pada seluruh
kekayaan tanpa membeda-bedakan jenis kekayaan. Sedangkan pada zaman
Nabi Muhammad SAW harta kekayaan yang wajib dizakati terbatas pada
ternak kambing, sapi dan unta, barang-barang yang berharga, seperti emas
perak, tumbuhan gandum, anggur, kurma dan lain-lain.
Setelah mengetahui pelaksanaan zakat hasil tanaman hias di Nagari
Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat dapat disimpulkan bahwa
hasil minyak tanaman nilam itu apabila telah mencapai nishab maka wajib
mengeluarkan zakat. Jadi jika harta tersebut belum sampai nisab maka tidak
terkena kewajiban zakat, karena pada dasarnya zakat itu diwajibkan atas
mereka yang mampu dan pendapatannya telah melebihi atau telah mencapai
nishab agar harta yang mereka dapatkan tersebut bisa juga berguna atau
bermanfaat bagi orang lain dan juga mendapatkan keberkahan dariharta yang
mereka dapatkan tersebut.
Usaha pertanian tanaman nilam di Nagari Kinali Kecamatan Kinali
Kabupaten Pasaman Barat telah memenuhi beberapa syarat untuk dikeluarkan
zakatnya, karena penghasilan masyarakat dari bertani nilam sendiri telah
mencapai nisab bahkan melebihi dari nisabnya.
55
Kemudian penulis menggali dalam hal pengqiyasan zakat hasil minyak
nilam dari tanaman nilam di Nagari Kinali Kecamatan Kinali Pasaman Barat,
maka harus memahami tentang qiyas. Qiyas menurut bahasa mengukur sesuatu
(benda) dengan yang lain, yang bisa meyamainya.Qiyas menempati urutan
keempat di antar hujjah hujjah syar’iyah yang ada dengan catatan, jika tidak
dijumpai hukum atas kejadian berdasarkan nash dan Ijma’.43
Adapun dalil
yang menjadikan kehujahan qiyas adalah :
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul
(Nya), dan ulil amri di antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat
tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul
(sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari
kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya”. (QS. An-Nisa‟ : 59)44
Metode pengambilan dalil dengan ayat tersebut ialah karena Allah
memerintahkan kaum beriman jika berselisih pendapat dan brlawanan
terhadap sesuatu yang tidak ada hukumnya dalam Al-Qur‟an, Sunnah dan
kesepakatan Ulil Amri, agar mengembalikan persoalan kepada al-Qur‟an dan
Sunnah dengan cara bagaimana juga. Dengan demikian tak dapat diragukan
lagi bahwa menghubungkan kejadian yang tak Nash-Nya lantaran kesamaan
43
Abdul Wahab Khollab, Ilmu Ushul Fiqh, diterj. Ahmad Sujana, Bandung: al-Ma’arif, 1978, Hal. 52 44
Departemen Agama RI, Al-Qur’an, Hal. 128.
56
illat hukum, termasuk mengembalikan kejadian yang tidak ada dalam Nash
itu kepada Allah dan Rasul-Nya.
Firman Allah pada surat Al-Ankabut : 43
Artinya :“Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia;
dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu”.(QS. Al-
Ankabut : 43)
Dari ayat Al-Qur‟an tersebut, memberi petunjuk kepada manusia dalam
menggali hukum Islam.Qiyas sangat dibolehkan, bila suatu perkara tidak ada
dasar hukumnya di dalam al-Qur‟an, Sunnah dan Ijma‟.
Adapun rukun-rukun qiyas yaitu :45
a. Al-ashlu, yaitu sesuatu yang menjadi tempat atau ukuran untuk
menyerupakan, disini yang menjadi penyerupaan yaitu zakat diwajibkan
atas seluruh harta, dan tanaman nilam merupakan bagian dari harta.
b. Al-far’uyaitu hal yang diukur atau yang diserupakan, dalam hal ini yaitu
zakat nilam.
c. Hukum ashl, yaitu hukum cabang yang dikeluarkan dari pengqiyasan
tersebut, yakni karena hasil dari tanaman nilam disini dijual untuk
memperoleh keuntungan maka hasil dari tanaman nilam wajib dikeluarkan
zakatnya.
d. Al-illat, yaitu sesuatu sifat yang dijadikan dasar untuk membentuk hukum
pokok, dan berdasarkan adanya keberadaan sifat itu pada cabang, maka ia
45
Arifana Nur Kholiq, Relevansi Qiyas Dalam Istinbath Hukum Kontemporer, Jurnal Studi Hukum Islam, Vol. 1, No. 2, Juli –Desember 2014
57
disamakan dengan pokoknya dari hukumnya. Disini zakat diwajibkan atas
seluruh harta, karena hasil dari nilam sama-sama untuk mendapatkan harta
maka wajib dikeluarkan zakatnya.
Qiyas dalam hasil tanaman Nilam ini termasuk kategori zakat
perdagangan, dikarenakan niat seseorang menanam tanaman nilam adalah
untuk tijarah (perdagangan), sehingga tujuan seseorang menanam tanaman
nilam adalah dijual untuk menjadi keuntungan.Dalam mazhab Syafi‟i
dijelaskan, dimana dalam menentukan jenis tanaman yang wajib dikeluarkan
zakatnya hanyalah jenis makanan pokok dan makanan yang dapat
disimpan.Sehingga dari mazhab ini Tanaman Nilam tidak termasuk zakat
tanaman karena tanaman nilam bukan merupakan makanan pokok.
Dapat disimpulkan bahwa hasil panen petani tanaman nilam di nagari
Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat wajib untuk dikeluarkan
zakatnya dengan menganalogikan pada nishab zakat perdagangan yakni
2,5%. Alasannya karena tanaman nilam ini ditanam kemudian diolah menjadi
minyak nilam dan setelah itu dijual untuk mencari keuntungan.Jadi,
berdasarkan penelitian yang penulisan lakukan, petani nilam di Nagari Kinali
sebagian besar telah wajib zakat.Karena penghasilan dari petani nilam
tersebut dalam satu tahun telah mencapai nishabnya.
58
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan uraian diatas dan penelitian yang penulis lakukan tentang
pelaksanaan zakat petani tanaman nilam di Nagari Kinali Kecamatan Kinali
Kabupaten Pasaman Barat, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Pelaksanaan zakat tanaman nilam di Nagari Kinali Kecamatan Kinali
Kabupaten Pasaman Barat tidak sesuai dengan ketentuan Islam. Karena
petani hanya mengeluarkan zakat dengan aturan mereka sendiri, ada yang
mengeluarkan zakatnya sesuka hati mereka saja. Hal tersebut terjadi karena
petani nilam di Nagari Kinali pada umumnya belum memahami aturan
Islam dalam mengeluarkan zakat dari hasil pertanian nilamnya tersebut.
2. Dalam perspektif hukum Islam zakat tanaman nilam di Nagari Kinali
Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat dapat diqiyaskan kepada zakat
perdagangan dan perhitungan zakatnya harus disesuaikan dengan
perhitungan dalam zakat perdagangan. Dengan nishab zakat perdagangan
yakni setara dengan emas yaitu 2,5%. Meski demikian dikarenakan tanaman
nilam merupakan hasil yang ditujukan untuk memperoleh keuntungan, maka
pengeluaran zakat dianjurkan sesuai dengan perhitunga zakat perdagangan.
Jadi, berdasarkan penelitian yang penulisan lakukan, petani nilam di Nagari
Kinali sebagian besar telah wajib zakat. Karena penghasilan dari petani
nilam tersebut dalam satu tahun telah mencapai nishabnya.
28
B. Saran
Setelah peneliti melakukan penelitian terhadap pelaksanaan pegeluaran
zakat para petani tanaman Nilam di Nagari Kinali Kecamatan Kinali
Kabupaten Pasaman Barat, maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi tokoh ulama atau orang yang paham akan kewajiban tentang
membayar zakat di Nagari Kinali Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman
Barat hendaknya dapat mengoptimalkan pemahaman tentang pengeluaran
zakat terhadap warga yang belum memahami aturan-aturan dan ketentuan
zakat yang sesuai dengan hukum Islam dengan memberikan pengarahan
kepada lingkungan masyarakat.
2. Bagi seluruh masyarakat yang ada di Nagari Kinali Kecamatan Kinali
Kabupaten Pasman Barat sebelum mengeluarkan zakat, hendaknya
masyarakat tersebut harus benar-benar mengetahui ketentuan-ketentuan
dalam zakat yaitu nishab dan kadar zakat yang telah ditetapkan dalam
hukum Islam, sehingga mengetahui apakah hasil panen mereka sudah
mencapai nishab atau tidak.
59
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah Ainiah, Model Perhitungan Zakat Pertanian, At-Tawassuth, 2017, Vol.
II, No.1
Haryudin Wawan dan Sri Suhesti, karakteristik Morfologi, Produksi dan Mutu
Aksesi Nilam,Mei 2014Bul. Littro, Volume , Nomor
Rohidin, Pengantar Hukum Islam, 2016, Yogyakarta : Lintang Rasi Aksara Books
Supena Ilyas dan Darmuin, Manajemen Zakat, 2009, Semarang: Walisongo Press
Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-tsmani, Fatwa-fatwa Zakat, 2008, Jakarta:
Darussunah Pres
Tinjau (Def.1) (n.d), Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online, 18
Agustus 2020, Diakses melalui http://kbbi.web.id/
Ridlo Ali, Zakat Dalam Perspektif Ekonomi Islam, Januari 2014, Jurnal Al-„Adl,
Vol. 7 No. 1
Fahlefi Rizal, Afriani, Nopiardo Widi, Pelaksanaan Zakat Pertanian”,Januari-
Juni 2018,Jurnal Lembaga Keuangan dan Perbankan, Vol. 3, No. 1
Abdullah Ainiah, Model Perhitungan Zakat Pertanian, At-Tawassuth, 2017 Vol.
II, No.1
Birri Alpin, Potensi Zakat Pertanian, Jurnal Fiqh, 2019, Vol. 13, No. 2
Bagus, Kepala Seksi Pemerintahan Nagari Kinali, wawancara dan data file
monografi Nagari Kinali, pada tanggal 22 Desember 2020
Wawancara dengan Desmawati, Selaku Petani Nilam di Nagari Kinali, pada
tanggal 19 Juni 2021
58
Wawancara dengan Iris, Selaku Petani Nilam yang ada di Nagari Kinali, pada
tanggal 19 Juni 2021
Wawancara dengan Syahrial, Selaku Petani Nilam yang ada di Nagari Kinali,
Pada tanggal 19 Juni 2021
Wawancara dengan Erianto, selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, pada
Tanggal 19 Juni 2021
Wawancara dengan Hendra, Selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, pada tanggal
22 Juni 2021
Wawancara dengan Budiman, Selaku Petani Nilam yang ada di Nagari Kinali,
Pada tanggal 22 Juni 2021
Wawancara dengan Sudarma, Selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, Pada
tanggal 22 Juni 2021
Wawancara dengan Rio Saputra, Selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, Pada
tanggal 23 Juni 2021
Wawancara dengan Gusri Anto, selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, pada
tanggal 23 Juni 2021
Wawancara dengan Ijon, selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, pada tanggal 24
Juni 2021
Wawancara dengan Elvia, selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, pada tanggal
24 Juni 2021
Wawancara dengan Al-Azhar, selaku Petani Nilam yang ada di Kinali, Pada
Tanggal 24 Juni 2021
Zainuddin dan A. Rahman Ritonga, Fiqh Ibadah, 1997, Jakarta: Gaya Media
Pratama
58
Abdul Wahab Khollab, Ilmu Ushul Fiqh, 1978,diterj. Ahmad Sujana, Bandung:
al-Ma‟arif
Departemen Agama RI, Al-Qur‟an
Kholiq Nur Arifana, Relevansi Qiyas Dalam Istinbath Hukum Kontemporer, Juli –
Desember 2014, Jurnal Studi Hukum Islam, Vol. 1, No. 2