person centered therapy

12
PERSON CENTERED THERAPY

Upload: daeng-wilmoor

Post on 18-Jun-2015

495 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Person Centered Therapy

PERSON CENTERED THERAPY

Page 2: Person Centered Therapy

Carl Ransom Rogers

Page 3: Person Centered Therapy

BIOGRAFI Carl Ransom Rogers dilahirkan di Oak Park, Illinois, pada tahun 1902 dan wafat di LaJolla, California, pada tahun 1987. Semasa mudanya, Rogers tidak memiliki banyak teman sehingga ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk membaca. Dia membaca buku apa saja yang ditemuinya termasuk kamus dan ensiklopedi, meskipun ia sebenarnya sangat menyukai buku-buku petualangan. Ia pernah belajar di bidang agrikultural dan sejarah di University of Wisconsin. Pada tahun 1928 ia memperoleh gelar Master di bidang psikologi dari Columbia University dan kemudian memperoleh gelar Ph.D di dibidang psikologi klinis pada tahun 1931.

Pada tahun 1931, Rogers bekerja di Child Study Department of the Society for the prevention of Cruelty to Children (bagian studi tentang anak pada perhimpunan pencegahan kekerasan tehadap anak) di Rochester, NY. Pada masa-masa berikutnya ia sibuk membantu anak-anak bermasalah/nakal dengan menggunakan metode-metode psikologi. Pada tahun 1939, ia menerbitkan satu tulisan berjudul “The Clinical Treatment of the Problem Child”, yang membuatnya mendapatkan tawaran sebagai profesor pada fakultas psikologi di Ohio State University. Dan pada tahun 1942, Rogers menjabat sebagai ketua dari American Psychological Society.

Page 4: Person Centered Therapy

Carl Rogers adalah seorang psikolog humanistik yang menekankan perlunya sikap saling menghargai dan tanpa prasangka (antara klien dan terapist) dalam membantu individu mengatasi masalah-masalah kehidupannya. Rogers menyakini bahwa klien sebenarnya memiliki jawaban atas permasalahan yang dihadapinya dan tugas terapist hanya membimbing klien menemukan jawaban yang benar. Menurut Rogers, teknik-teknik assessment dan pendapat para terapist bukanlah hal yang penting dalam melakukan treatment kepada klien.Hasil karya Rogers yang paling terkenal dan masih menjadi literatur sampai hari ini adalah metode konseling yang disebut Client-Centered Therapy. Dua buah bukunya yang juga sangat terkenal adalah Client-Centered Therapy(1951) dan On Becoming a Person (1961).

Page 5: Person Centered Therapy

KONSEP KUNCI

Rogers (1957; 1959) menyatakan bahwa ada enam kondisi yang diperlukan dan cukup diperlukan untuk perubahan terapeutik: Terapis-Klien Psikologis Kontak: hubungan antara klien dan terapis harus ada, dan itu harus suatu hubungan di mana masing-masing persepsi orang lain penting. Klien incongruence, atau Vulnerability: incongruence yang ada antara pengalaman klien dan kesadaran. Furthermore, the client is vulnerable to anxiety which motivates them to stay in the relationship. Selain itu, klien rentan terhadap kecemasan yang memotivasi mereka untuk tinggal dalam hubungan. Terapis kesesuaian, atau keaslian: terapis adalah kongruen dalam hubungan terapeutik. The therapist is deeply involved his or herself - they are not "acting" - and they can draw on their own experiences (self-disclosure) to facilitate the relationship. Terapis adalah terlibat-nya sendiri - mereka tidak "bertindak" - dan mereka dapat memanfaatkan pengalaman mereka sendiri (self-disclosure) untuk memfasilitasi hubungan.

Page 6: Person Centered Therapy

Positif tanpa syarat terapis Regard (UPR): terapis menerima klien tanpa syarat, tanpa menghakimi, ketidaksetujuan atau persetujuan. This facilitates increased self-regard in the client, as they can begin to become aware of experiences in which their view of self-worth was distorted by others. Hal ini mempermudah peningkatan menganggap diri pada client, karena mereka dapat mulai menyadari pengalaman di mana pandangan mereka tentang harga diri itu terdistorsi oleh orang lain. terapis pemahaman: pengalaman terapis pemahaman yang empatik internal klien kerangka acuan. Accurate empathy on the part of the therapist helps the client believe the therapist's unconditional love for them. Akurat empati pada bagian dari terapis membantu klien percaya cinta tanpa syarat terapis bagi mereka. Persepsi Klien: bahwa klien merasakan, untuk setidaknya tingkat minimal, terapis's UPR dan empati pemahaman.

Page 7: Person Centered Therapy

TUJUAN KONSELING

Menyediakan iklim yang aman dan kondusif bagi eksplorasi diri klien

Membentuk klien agar mampu bergerak ke arah keterbukaan terhadap pengalaman serta meningkatakan spontanitas perasaan hidup

Page 8: Person Centered Therapy

Hubungan konseling

Kualitas terapis yang mencakup kesejatian, kehangatan empati yang akurat, respek, sikap permisif, dan kemampuan mengkomunikasikan sikap tersebut pada klien

Page 9: Person Centered Therapy

Teknik konseling

Tidak ada teknik yang spesifik. Karena menitikberatkan pada sikap-sikap terapis. Namun ada beberapa teknik dasar seperti mendengarkan, mendengarkan secara aktif, merefleksikan perasaan dan menjelaskannya.

Page 10: Person Centered Therapy

Penerapan

Dapat diterapkan secara luas pada konseling kelompok dan individual serta bentuk pengajaran yang berpusat pada siswa

Page 11: Person Centered Therapy

Kelebihan

Menitikberatkan pada hubungan pribadi yang erat antara klien dan konseli

Page 12: Person Centered Therapy

Kekurangan

Ada kemungkinan berbahaya bila terapis menjadi pasif dan tidak aktif serta memberikan respons yang terbatas.

Banyak praktisi menyalahtafsirkan sikap-sikpa sentral dari posisi client centered