persiapan rujukan pasien dari rs satu ke rs lain jika tidak mampu menangani pasien sesuai kasus di...

Upload: mytakatinda

Post on 12-Oct-2015

60 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

rujukan pasien trauma bencanaPersiapan Rujukan Pasien Dari RS Satu Ke RS Lain Jika Tidak Mampu Menangani Pasien Sesuai Kasus Di SkenarioPersiapan Rujukan Pasien Dari RS Satu Ke RS Lain Jika Tidak Mampu Menangani Pasien Sesuai Kasus Di SkenarioPersiapan Rujukan Pasien Dari RS Satu Ke RS Lain Jika Tidak Mampu Menangani Pasien Sesuai Kasus Di SkenarioPersiapan Rujukan Pasien Dari RS Satu Ke RS Lain Jika Tidak Mampu Menangani Pasien Sesuai Kasus Di Skenario

TRANSCRIPT

1. Persiapan rujukan pasien dari RS satu ke RS lain jika tidak mampu menangani pasien sesuai kasus di skenario?Jawaban:Alur si tem rujukan regional:a. Pelayanan kesehatan rujukan menerapkan pelayanan berjenjang yang dimulai dari Puskesmas, kemudian kelas C, kelas D selanjutnya RS kelas B dan akhirnya ke RS kelas A.b. Pelayanan kesehatan rujukan dapat berupa rujukan rawat jalan dan rawat inap yang diberikan berdasarkan indikasi medis dari dokter disertai surat rujukan, dilakukan atas pertimbangan tertentu atau kesepakatan antara rumah sakit dengan pasien atau keluarga pasien.yang telah ditetapkan

Referensi: Kemenkes, 2012. sistem rujukan terstruktur dan berjenjang dalam rangka menyongsong jaminan kesehatan nasional (regionalisasi sistem rujukan) diakses dari: https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0cc4qfjac&url=http%3a%2f%2fbuk.depkes.go.id%2findex.php%3foption%3dcom_docman%26task%3ddoc_download%26gid%3d927%26itemid%3d112&ei=4caxu_iog4a4bnixgiac&usg=afqjcnffgq9axfay_asmrbhtutuwhebjmg&bvm=bv.68445247,d.c2e pada tanggal 6 juni 2014.

2. Bagaimana rehabilitasi pasca bencana?Jawaban:Dalam upaya penyelesaian masalah pengungsi meliputi upaya penyelamatan, tanggap darurat dan rehabilitasi.: Pada tahap penyelamatan, langkahlangkah yang dilakukan adalah :a. Evakuasi korban baik yang terlibat konflik dengan kekerasan maupun yang hanya kena dampaknya ke tempat yang aman.b. Pengamanan dan pengambilan langkah langkah preventif untuk penyelamatan korban luka, dll.c. Koordinasi dan memobilisasi sumber daya yang ada baik milik Pemerintah maupun masyarakat guna menampung dan menyalurkan bantuan secara darurat. pada tahap tanggap darurat, langkah langkah yang dilakukan adalah :a. Penilaian awal secara cepat tentang kebutuhan dasar, penyediaan penampungan, imunisasi campak penyediaan makanan dan bahan makanan bergizi terutama bagi kelompok rentan yaitu bayi, balita, ibu hamil, ibu menyusui kesehatan bagi yang sakit, surveilans penyakit dan pelaporan secara teratur, pemberantasan vektor, pelatihan bagi pengungsi dan koordinasi pelaksanaan.b. Setelah keadaan memungkinkan penilaian dilanjutkan untuk mendapatkan data / informasi untuk pengambilan keputusan penyelesaian masalah pengungsi. Pada tahap rehabilitasi langkahlangkah yang dilakukan adalah :a. Pemulihan kesehatan fisik, mental, dan psikososial yang berupa konseling, pencegahan masalah psikososial dari aspek medis guna menghindari timbulnya psikosomatis dan pencegahan berlanjutnya psiko patologis pasca pengungsi.b. Pemukiman kembali pengungsi dilakukan bagi yang tidak bersedia kembali ke daerah asal yang dilakukan dengan pola konsentrasi dan pola sisipan. Pemukiman kembali disiapkan dengan mengakomodir kepentingan penduduk lokal dan pengungsi serta dilengkapi dengan sarana dan prasarana pemukiman dan dilaksanakan oleh Dep. Kimpraswil, Depnakertrans, Depdagri yang bekerja sama dengan pemda setempat.

Refrensi: depkes (2002) pedoman penanggulangan masalah kesehatan akibat kedaruratan kompleks. Diakses dari: http://www.depkes.go.id/downloads/Pedoman%20penanggulangan.pdf pada tanggal 6 juni 2014.

3. Koordinasi yang baik di RSJawaban:

Kepala Rumah Sakit LapanganKriteria Kepala RS lapangan, antara lain :a. Minimal dokter umumb. Mempunyai pengalaman dalam penanggulangan bencanac. Sehat jasmani dan rohani.Tugas kepala RS lapangan, antara lain:a. Memimpin dan mengelola tim RS lapangan dan SDM setempat guna mencapai tujuan RS lapangan selama masa tugas.b. Mengkoordinasikan operasional RS lapangan secara internal dan eksternal (dengan institusi kesehatan setempat dan institusi lain).c. Memantau dan mengevaluasi operasionalisasi RS lapangan sesuai standar pelayanan medis secara rutin.d. Bertanggung jawab atas pengelolaan keuangan RS lapangan.e. Melaporkan seluruh kegiatan RS lapangan ke dinas kesehatan setempat dan PPK secara berkala (laporan harian, mingguan, bulanan, laporan akhir) yang mencakup data statistik kesehatan berdasarkan sistem pemantauan kesehatan.f. Merencanakan dan menyiapkan serah terima tanggung jawab kepada tim pengganti yang meliputi unsur-unsur teknis dan administratif. Koordinator Pelayanan Medik & KeperawatanTugas koordinator pelayanan medik dan keperawatan, antara lain:a. Mengelola pelayanan medik dan keperawatan.b. Mengkoordinasikan pelayanan medik dan keperawatan (antenatal care, persalinan, postnatal care).c. Mengkoordinasikan sistem rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.d. Menyiapkan sistem on-call untuk pelayanan medik dan Keperawatan

Penanggung Jawab Unit Gawat DaruratTugas penanggung jawab unit gawat darurat, antara lain:a. Mengelola pelayanan kesehatan di UGD (triase, pelayanan gadar, rujukan) dengan cepat dan tepat.b. Menerapkan kewaspadaan standar, resusitasi, dan stabilisasi.c. Mengkoordinasi pengkajian dan evaluasi yang berkelanjutan (triase berkelanjutan) terhadap pasien.d. Menyiapkan sistem rujukan dalam rangka menyelesaikan masalah kegawatdaruratan.e. Mengkomunikasikan informasi tentang pelayanan yang telah dan akan diberikan dan untuk kebutuhan tindak lanjut.f. Mengkoordinasi pemulangan pasien secara aman melalui pendidikan kesehatan dan perencanaan pemulangan pasien (discharge planning).g. Mengkoordinasikan kegiatan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan UGD ke koordinator pelayanan medik, keperawatan, dan kebidanan.

Tugas penanggung jawab unit bedah, antara lain:a. Menyiapkan jadwal operasi.b. Mengkoordinasikan pelayanan kesehatan di unit kamar operasi (pra-operasi, operasi, pasca-operasi, pemulihan).c. Mengatur sumber daya unit kamar operasi (SDM, sarana prasarana).d. Bertanggung jawab terhadap peralatan medis dan obatobatan di unit bedah.e. Memberdayakan SDM kesehatan (spesialis bedah dan anestesi) setempat, bila memungkinkan.f. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kamar operasi ke koordinator pelayanan medik dan keperawatan.

Penanggung Jawab Unit Rawat IntensifTugas penanggung jawab unit rawat intensif, antara lain:a. Mengelola pelayanan kesehatan di unit rawat intensif.b. Memastikan dilaksanakannya pemeliharaan peralatan dan inventarisasi semua barang dan obat-obatan di unit rawat intensif.c. Memastikan ketersediaan personel untuk pergantian tiap shift.d. Menerima pasien dari ruang UGD, ruang bedah, dan ruang rawat inap yang memerlukan perawatan dan pemantauan intensif.e. Memberikan perawatan dan pemantauan intensif pada pasien.f. Mengkoordinasi pemindahan pasien dari ruang intensif berdasarkan kriteria ke ruang rawat inap, dirujuk, atau meninggal (ruang jenazah).

Penanggung Jawab Unit Rawat InapTugas penanggung jawab unit rawat inap, antara lain:a. Mengelola pelayanan kesehatan di unit rawat inap.b. Mengkoordinasi penerimaan pasien dari ruang UGD, ruang bedah, dan ruang rawat jalan.c. Mengkoordinasi perawatan lanjut.d. Memastikan ketersediaan personel untuk pergantian tiap shift.e. Memindahkan pasien dari ruang rawat inap ke unit gawat darurat, ruang intensif, dirujuk, atau meninggal (ruang jenazah).f. Memastikan dilaksanakannya pemeliharaan peralatan dan inventarisasi semua barang dan obat-obatan di unit rawat inap.g. Mengkoordinasi pemulangan pasien yang telah pulih.h. Melakukan pencatatan dan pelaporan pelaksanaan kegiatan unit kamar operasi ke koordinator pelayanan medik, keperawatan, dan kebidanan.

Referensi: Kemenkes, 2008. Pedoman pengelolaan rumah sakit lapangan untuk bencana. diakses dari: http://ino.searo.who.int/linkfiles/emergency_and_humanitarian_action_pedoman_rs_lapangan_rev.pdf pada tanggal 6 juni 2014.

4. Alur koordinasi di RS pake bagan?Jawaban:Koordinasi adalah upaya menyatu padukan berbagai sumberdaya dan kegiatan organisasi menjadi suatu kekuatan sinergis, agar dapat melakukan penanggulangan masalah kesehatan masyarkat akibat kedaruratan dan bencana secara menyeluruh dan terpadu sehingga dapat tercapai sasaran yang direncanakan secara efektif dan efisien secara harmonis. Upaya menciptakan Koordinasi yang baik merupakan salah satu aspek kesiapsiagaan Penanggulangan Masalah Kesehatan.

Koordinasi memerlukan : a. Manajemen penanggulangan masalah kesehatan yang baik. b. Adanya tujuan, peran dan tanggung jawab yang jelas dari organisasi c. Sumber daya dan waktu yang akan membuat koordinasi berjalan. d. Jalannya koordinasi berdasarkan adanya pertukaran informasi dari berbagai sumber informasi yang berbeda.

Untuk memperoleh efektifitas dan optimalisasi sumberdaya PMK diperlukan persyaratan tertentu antara lain : a. Komunikasi berbagai arah dari berbagai pihak yang dikoordinasikan b. Kepemimpinan dan motifasi yang kuat disaat krisis c. Kerjasama dan kemitraan antara berbagai pihak d. Koordinasi yang harmonis

Komponen dalam koordinasi penanggulangan bencana:a. Badan atau media untuk berkoordinasi b. Unit atau pihak yang dikoordinasikan c. Pertemuan reguler d. Tugas pokok dan tanggung jawab yang jelas e. Informasi dan laporan f. Kerjasama pelayanan dan sarana g. Aturan ( code of conduct ) organisasi yang jelas

Manajemen Penanggulangan bencana dilapangan (tingkat Kabupaten/ Kota) penanggulangan korban bencana di lapangan pada prinsipnya harus tetap memperhatikan faktor safety/keselamatan bagi penolongnya setelah itu baru prosedur di lapangan yang memerlukan kecepatan dan ketepatan penanganan, secara umum pada tahap tanggap darurat dikelompokkan menjadi kegiatan sebagai berikut : a. Pencarian korban (Search) b. Penyelamatan korban Rescue) c. Pertolongan pertama (Live Saving) d. Stabilisasi korban e. Evakuasi dan rujukan

koordinasi paska bencanaKoordinasi dan pengendalian di lapangan pasca kerawanan bencana Koordinasi dan pengendalian merupakan hal yang sangat diperlukan dalam penanggulangan di lapangan, karena dengan koordinasi yang baik diharapkan menghasilkan output/keluaran yang maksimal.

Upaya Pemantauan dan Mobilisasi Sumber Daya yang diberikan pada korban. Kegiatan pemantauan dan mobilisasi sumber daya dalam penanggulangan bancana di lapangan pada prinsipnya adalah :a. Melakukan penilaian kebutuhan dan dampak keselamatan secara cepat (Rapid Health Assessment) sebagai dasar untuk pemantauan dan penyusunan program mobilisasi bantuan.b. Melaksanakan skalasi pelayanan dan mobilisasi organisasi yang terkait dalam penanggulangan masalah kesehatan akibat bencana di lapangan, mempersiapkan sarana pendukung guna memaksimalkan pelayanan.c. Melakukan mobilisasi tim pelayanan ke lokasi bencana (On Site) beserta tim surveilans, yang terus menerus mengamati keadaan lingkungan dan kecenderungan perubahanperubahan yang terjadi.

Referensi: depkes (2002) pedoman koordinasi penanggulangan bencana di lapangan. Diakses dari : http://www.depkes.go.id/downloads/Pedoman%20koordinasi.pdf pada tanggal 10 juni 2014.