persiapan akreditasi igd

3
PRINSIP UMUM 1. Setiap Rumah Sakit wajib memiliki pelayanan gawat darurat yang memiliki kemampuan: a. Melakukan pemeriksaan awal kasus – kasus gawat darurat b. Melakukan resusitasi dan stabilisasi (life saving) 2. Pelayanan di Instalasi Gawat darurat rumah sakit harus dapat memberikan pelayanan 24 jam dalam sehari dan tujuh hari dalam seminggu 3. Berbagai nama untuk instalsai/unit pelayanan gawat darurat di rumah sakit diseragamkan menjadi INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) 4. Rumah sakit tidak boleh meminta uang muka pada saat menangani kasus gawat darurat 5. Pasien gawat darurat harus ditangani paling lama 5 menit setelah pasien sampai IGD 6. Organisasi Instalasi Gawat Darurat (IGD) didasarkan pada organisasi multidisiplin, multi profesi, dengan struktur organisasi fungsionaal yang terdiri dari unsure pimpinan dan unsure pelaksana, yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelayanan terhadap pasien gawat darurat di IGD, dengan wewenang penuh yang dipimpin oleh dokter 7. Setiap rumah sakit wajib berusaha untuk menyesuaikanpelayanan gawat daruratnya minimal sesuai dengan klasifikasi berikut Klasifikasi pelayanan instalasi gawat darurat tediri dari: 1. Pelayanan IGD level IV sebagai standart minimal RS kelas A 2. Pelayanan IGD levelk III sebagai standart minimal untuk RS kelas B 3. Pelayanan IGD level II sebagai standart minimal untuk RS kelas C 4. Pelayanan IGD leve I sebagai standart minimal untuk RS kelas D D. TARGET PENCAPAIAN STANDART 1. target pencapaian standart IGD Rumah Sakit secara nasional adalah maksimall %tahun dari tanggal penetapan SK 2. setiap Rumah sakit dapat menentukan target pecapaian lebih cepat dari target maksimal capaian secara nasional

Upload: danny-satriyo-ontoseno-putro

Post on 14-Apr-2016

10 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

persiapan akreditasi

TRANSCRIPT

PRINSIP UMUM1. Setiap Rumah Sakit wajib memiliki pelayanan gawat darurat yang memiliki kemampuan:

a. Melakukan pemeriksaan awal kasus kasus gawat darurat

b. Melakukan resusitasi dan stabilisasi (life saving)

2. Pelayanan di Instalasi Gawat darurat rumah sakit harus dapat memberikan pelayanan 24 jam dalam sehari dan tujuh hari dalam seminggu

3. Berbagai nama untuk instalsai/unit pelayanan gawat darurat di rumah sakit diseragamkan menjadi INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD)

4. Rumah sakit tidak boleh meminta uang muka pada saat menangani kasus gawat darurat

5. Pasien gawat darurat harus ditangani paling lama 5 menit setelah pasien sampai IGD

6. Organisasi Instalasi Gawat Darurat (IGD) didasarkan pada organisasi multidisiplin, multi profesi, dengan struktur organisasi fungsionaal yang terdiri dari unsure pimpinan dan unsure pelaksana, yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelayanan terhadap pasien gawat darurat di IGD, dengan wewenang penuh yang dipimpin oleh dokter7. Setiap rumah sakit wajib berusaha untuk menyesuaikanpelayanan gawat daruratnya minimal sesuai dengan klasifikasi berikutKlasifikasi pelayanan instalasi gawat darurat tediri dari:

1. Pelayanan IGD level IV sebagai standart minimal RS kelas A2. Pelayanan IGD levelk III sebagai standart minimal untuk RS kelas B

3. Pelayanan IGD level II sebagai standart minimal untuk RS kelas C

4. Pelayanan IGD leve I sebagai standart minimal untuk RS kelas D

D. TARGET PENCAPAIAN STANDART

1. target pencapaian standart IGD Rumah Sakit secara nasional adalah maksimall %tahun dari tanggal penetapan SK

2. setiap Rumah sakit dapat menentukan target pecapaian lebih cepat dari target maksimal capaian secara nasional

3. rencana pencapaian daqn penerapan STANDAR INSTALASI GAWAT DARURAT Rumah Sakit dilaksanakan secara bertahap berdasarkan pada analisis dan potensi daerah

II. JENIS PELAYANAN

LEVEL IVLEVEL IIILEVEL IILEVEL I

MEMBERIKAN PELAYANAN SBB:

1. diagnosis dan penanganan permasalahan pada A,B,C,D dengan alat yang lebih lengkap termasuk ventilator2. penilaian disability, penggunaan obat, EKG, defibrilasi

3. observasi HCU/ruang resusitasi-ICU

4. bedah citoMEMBERIKAN PELAYANAN SBB:

5. diagnosis dan penanganan permasalahan pada A,B,C,D dengan alat yang lebih lengkap termasuk ventilator6. penilaian disability, penggunaan obat, EKG, defibrilasi

7. observasi HCU/ruang resusitasi

8. bedah citoMEMBERIKAN PELAYANAN SBB:

9. diagnosis dan penanganan permasalahan pada

A: (Airway problem) jalan nafas

B: (Breathing problem) pernafasan

C: (Circulation problem) sirkulasi pembuluh darah

10. penilaian disability, penggunaan obat, EKG, defibrilasi (observasi HCU)11. bedah citoMEMBERIKAN PELAYANAN SBB:

12. diagnosis dan penanganan permasalahan padaA: (Airway problem) jalan nafas

B: (Breathing problem) pernafasan

C: (Circulation problem) sirkulasi pembuluh darah

13. melakukan stabilisasi dan evakuasi

III. SUMBER DAYA MANUSIA