persepsi siswa-siswi smp dan smk dari panti asuhan ... · diajukan untuk memenuhi salah satu syarat...

101
PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN PANGREKSO DALEM BETHLEHEM TEMANGGUNG TAHUN 2010 TENTANG PERILAKU ASERTIFNYA Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun Oleh: Priska Wulan Oktavianti NIM: 051114010 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010

Upload: others

Post on 06-Dec-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI

ASUHAN PANGREKSO DALEM BETHLEHEM

TEMANGGUNG TAHUN 2010 TENTANG PERILAKU

ASERTIFNYA

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun Oleh:

Priska Wulan Oktavianti

NIM: 051114010

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

Page 2: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

i

PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI

ASUHAN PANGREKSO DALEM BETHLEHEM

TEMANGGUNG TAHUN 2010 TENTANG PERILAKU

ASERTIFNYA

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun Oleh:

Priska Wulan Oktavianti

NIM: 051114010

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2010

Page 3: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

ii

Page 4: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

iii

Page 5: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“..... Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu minta

kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam nama-Ku..... Mintalah

maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu”. ( Yohanes 16:

23)

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi

nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa

dan permohonan dengan ucapan syukur ”. (Filipi 4: 6)

“Pekerjaan sekecil apapun jika dilakukan dengan sukacita akan

bermanfaat”.

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus yang memberikan karunia berlimpah pada diriku.

Keluargaku tercinta: papa, mama dan Dinda yang tidak pernah berhenti

mendukung dengan doa dan cinta.

Valentinus Pasca Ugama yang selalu mengingatkan dan memotivasiku

setiap waktu.

Page 6: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

v

ABSTRAK

PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN PANGREKSO DALEM BETHLEHEM TEMANGGUNG TAHUN 2010

TENTANG PERILAKU ASERTIFNYA

Priska Wulan Oktavianti Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, 2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa-siswi SMP dan SMK dari Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung tahun 2010 tentang perilaku asertifnya. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan metode survei. Subyek penelitian adalah semua siswa-siswi SMP dan SMK dari Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung tahun 2010 yang berjumlah 26 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner perilaku asertif yang terdiri dari 56 item dan disusun sendiri oleh peneliti. Teknik analisis data yang digunakan adalah penggolongan perilaku asertif berdasarkan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe I, dengan kualifikasi “sangat tinggi”, “tinggi”, “cukup tinggi”, “rendah”, dan “ sangat rendah”. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa: 1 orang (4%) berpendapat bahwa perilaku asertifnya “sangat tinggi”, 7 orang (26,92%) berpendapat bahwa perilaku asertifnya “tinggi”, 15 orang (57,69%) berpendapat bahwa perilaku asertifnya “cukup tinggi”, 3 orang (11,53%) berpendapat bahwa perilaku asertifnya “rendah”, dan tidak ada siswa (0%) yang berpendapat bahwa perilaku asertifnya “sangat rendah”.

Page 7: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

vi

ABSTRACT

THE PERCEPTIONS OF JUNOR HIGH SCHOOL AND VOCATIONAL HIGH SCHOOL STUDENTS AT PANTI ASUHAN PANGREKSO DALEM

BETHLEHEM, TEMANGGUNG, 2010, ON THEIR ASSERTIVE BEHAVIOUR

Priska Wulan Oktavianti

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, 2010

This research aims to reveal the perceptions of Junior High School and

Vocational High School students at Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem, Temanggung, 2010 on their assertive behaviour.

This is a descriptive research with survey method. The subject of this research is all Junior High School and Vocational High School students at Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem, Temanggung, that reaches 26 people in 2010. The researcher utilized assertive behaviour questionnaire which consists of 56 items in this research. The technique of data analysis used is assertive behaviour grouping based on Standard Reference Evaluation Type I, with some qualifications, namely “very high”, “high”, “Intermediate”, “low”, and “very low”.

The result of this study shows that according to the perceptions of Junior High School and Vocational High School students at Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem, Temanggung , 2010, the assertive behaviour is highly varied: 1 student (4%) states that his/her assertive behaviour is “very high”; 7 students (26, 92%) state that their assertive behaviour are “high”; 15 students (57, 69%) state that their assertive behaviour are “intermediate”; 3 students (11,53%) state that their assertive behaviour are “low”; and none of the students (0%) states that his/her behaviour is “very low”.

Page 8: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yesus Kristus atas karunia,

berkat, bimbingan dan penyertaan-Nya yang berlimpah pada penulis, sehingga

penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan

Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena bantuan dan dukungan dari

banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis menghaturkan ucapan

terima kasih kepada:

1. Ibu Dra. M.M. Sri Hastuti. M. Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan

dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta yang telah

memberikan pengetahuan dan pengalaman pada penulis serta memberikan

kesempatan pada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Drs. R.H.Dj. Sinurat, M.A., selaku dosen pembimbing yang dengan

penuh kesabaran dan ketulusan hati telah memberikan motivasi,

meluangkan waktu untuk mendampingi penulis selama proses penulisan

skripsi ini.

3. Panitia penguji yang memberikan kesempatan pada penulis untuk

mempertanggungjawabkan skripsi ini.

4. Mas Moko yang telah membantu dalam membereskan administrasi penulis.

Page 9: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

viii

5. Keluarga besar Panti Asuhan Sancta Maria Boro dan Panti Asuhan Brayat

Pinuji Boro yang telah membantu dalam pelaksanaan uji coba kuesioner.

6. Keluarga besar Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung

yang telah bersedia memberikan kesempatan dan memperlancar proses

pengumpulan data.

7. Keluargaku tercinta: Papa, Mama dan Dinda, yang tidak pernah lelah

memberikan motivasi, dana, nasihat, dan doa pada penulis.

8. Bapak Muhadi dan Ibu Vero sekeluarga yang banyak memberikan semangat

dan dukungan pada penulis.

9. Valentinus Pasca Ugama, yang selalu mendampingi, menasihati,

memotivasi penulis setiap waktu.

10. Teman-teman BK ’05 yang selalu memberikan semangat, sharing, dan

persaudaraan selama masa kuliah (Sr, Miryam, Wahyu, Dhe2, Chubby,

Agam, Sr. Marry, Sr. Emil, Nisa, Nopek, Vidy, Hendra, Sr. Quil, Br. Cahyo,

Br Edi, Lusi,Sisil, Dian, Putri, Uday, Marsel dan semua teman kelas A dan

B yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu) atas semua rasa perhatian

dan persahabatan ini.

11. Keluarga besar kost Arimbi 5 (Nevi, Mba Nova, Hesti, Estu) yang telah

meminjamkan motor dan laptopnya.

12. Keluarga mantan kost Bromo 2B yang telah menghilang satu persatu.

13. Sahabat-sahabatku yang nun jauh di sana: Cemplux, Nenny, Yuni, Wahyu

dan Mas Benny yang ikut mendukung penulis dalam penulisan skripsi ini.

Page 10: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

ix

Page 11: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

x

Page 12: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

xi

Page 13: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

xii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................. iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................... iv

ABSTRAK ................................................................................ v

ABSTRACT ................................................................................ vi

KATA PENGANTAR ............................................................. vii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ........................... x

HALAMAN PERNYATAAN ................................................ xi

DAFTAR ISI ............................................................................ xii

DAFTAR TABEL ................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................ 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................... 4

C. Tujuan .................................................................. 5

D. Manfaat ................................................................ 5

E. Definisi Operasional ............................................ 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................ 8

A. Pengertian Persepsi ............................................. 8

B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Persepsi 9

C. Pengertian Perilaku Asertif................................ 11

D. Aspek-Aspek Perilaku Asertif ........................... 13

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Asertif 15

F. Manfaat Perilaku Asertif .................................. 17

G. Perilaku Asertif Siswa-Siswi SMP dan SMK dari

Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung

Tahun 2010........................................................ 21

Page 14: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

xiii

H. Tinjauan Penelitian Lain yang Relevan .......... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................... 24

A. Jenis Penelitian ................................................... 24

B. Subjek Penelitian ................................................ 24

C. Instrumen Penelitian ......................................... 25

1. Alat Pengumpul Data ................................... 25

2. Uji Coba Alat ................................................. 28

3. Validitas Instrumen ........................................ 29

4. Reliabilitas Instrumen ................................... 31

D. PROSEDUR PENGUMPULAN DATA ........... 35

1. Tahap Persiapan ............................................. 35

2. Tahap Pelaksaan Pengumpulan Data ............ 36

E. Teknik Analisis Data ........................................... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..... 39

A. Persepsi Siswa-Siswi SMP dan SMK dari Panti Asuhan

Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung tahun 2010

tentang Perilaku Asertifnya ............................... 39

B. Pembahasan ......................................................... 41

BAB V PENUTUP .................................................................... 47

A. Kesimpulan ........................................................... 47

B. Saran ...................................................................... 47

DAFTAR PUSTAKA ................................................................ 49

LAMPIRAN ............................................................................... 52

Page 15: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

xiv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1: Rincian Siswa-Siswi SMP dan SMK dari Panti Asuhan

Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung Tahun 2010 .......... 25

Tabel 2: Kisi-Kisi Kuesioner Perilaku Asertif Sesudah Revisi/ Uji Coba 26

Tabel 3: Item Instrumen yang Valid dan Tidak Valid ............................. 30

Tabel 4: Daftar Indeks Korelasi Reliabilitas ........................................ 31

Tabel 5: Penggolongan Perilaku Asertif Berdasarkan PAP ..................... 38

Tabel 6: Penggolongan Persepsi Siswa-Siswi SMP dan SMK dari

Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung

Tahun 2010 tentang Perilaku Asertifnya ................................... 40

Page 16: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Kuesioner Siswa yang diuji coba ......................................... 52

Lampiran 2: Hasil Perhitungan Taraf Validitas Kuesioner Uji coba ........ 61

Lampiran 3: Tabulasi Skor Belahan Data Ganjil-Genap Kuesioner

Uji Coba............................................................................... 68

Lampiran 4: Kuesioner Final Perilaku Asertif (Penelitian) ....................... 70

Lampiran 5: Tabulasi Penelitian ................................................................ 74

Lampiran 6: Persepsi Siswa-Siswi SMP dan SMK dari

Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung

Tahun 2010 tentang Perilaku Asertifnya .............................. 81

Lampiran 7: Surat Ijin Uji Coba ................................................................ 82

Lampiran 8: Surat Ijin Penelitian .............................................................. 84

Lampiran 9: Surat Keterangan Melakukan Penelitian .............................. 85

Page 17: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan,

manfaat dan definisi operasional.

A. Latar Belakang Masalah

Secara naluriah, semua manusia membutuhkan orang lain. Manusia

adalah makhluk sosial (homo socius) yang tidak pernah bisa hidup sendiri.

Sebagai manusia yang tidak bisa lepas dari manusia lain, tidak ada manusia

yang sanggup memenuhi kebutuhannya sendiri. Dengan kata lain, manusia

membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhannya. Apabila

kebutuhan untuk menjadi makhluk sosial tidak terpenuhi, kehidupan

manusia sebagai makhluk individu akan mengalami kesulitan.

Menurut Horney “kebutuhan manusia digolongkan menjadi tiga, yaitu

bergerak mendekati orang banyak untuk meraih kebutuhan akan cinta,

bergerak menjauhi orang banyak untuk meraih kebutuhannya akan

kebebasan dan kemandirian, dan bergerak menentang orang banyak untuk

memenuhi kebutuhannya akan kekuatan’’(Ubaedy, 2008:23). Kebutuhan

manusia dapat terpenuhi melalui relasi dengan orang lain. Relasi dapat

terjalin dengan baik jika orang mampu berperilaku asertif.

Seseorang dikatakan asertif jika ia mampu secara langsung, terbuka dan

jujur dalam mengekspresikan perasaan, pikiran dan pandangannya pada

pihak lain dengan cara yang deskriptif tanpa mengabaikan haknya dan hak

Page 18: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

2

orang lain. Orang yang asertif memiliki cara pandang yang realistis, tegas,

dan obyektif. Orang yang asertif juga bersifat fleksibel sehingga dapat

menjalin dan menjaga hubungan yang harmonis dengan orang di sekitarnya.

Besar kemungkinan orang yang asertif akan diterima dalam pergaulannya

sehari-hari. Ia tidak akan pernah menjadi korban pihak lain dan tidak akan

mengorbankan orang lain demi kepentingannya.

Dewasa ini, banyak orang sulit untuk berperilaku asertif, khususnya

dalam hal yang menyangkut perasaan negatifnya terhadap sesuatu atau

seseorang. Orang enggan berperilaku asertif karena dalam dirinya ada rasa

takut mengecewakan orang lain, takut jika akhirnya dia tidak lagi disukai

ataupun diterima. Selain itu alasan “untuk mempertahankan kelangsungan

hubungan” juga sering menjadi alasan karena salah satu pihak tidak ingin

membuat pihak lain sakit hati. Dengan keadaan seperti ini, orang dapat

merasa dimanfaatkan, sehingga hubungan menjadi terganggu.

Bagi anak Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung pun,

kemampuan berperilaku asertif adalah sangat penting karena beberapa

alasan: (1) perilaku asertif akan memudahkan anak Panti Asuhan

bersosialisasi dan menjalin hubungan secara efektif dengan lingkungan

seusianya dan di luar lingkungannya, (2) anak Panti Asuhan bisa

menghindari munculnya ketegangan dan perasaan tidak nyaman akibat

menahan dan menyimpan sesuatu yang ingin diutarakan, (3) anak Panti

Asuhan dapat dengan mudah mencari solusi secara efektif dari berbagai

kesulitan atau permasalahan, sehingga tidak menjadi beban pikiran yang

Page 19: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

3

berlarut-larut, (4) kemampuan berperilaku asertif akan membantu anak Panti

Asuhan untuk meningkatkan kemampuan kognitifnya, memperluas

wawasannya tentang lingkungan, dan tidak mudah berhenti pada sesuatu

yang tidak diketahuinya (memiliki rasa keingintahuan yang tinggi).

Sejauh ini penulis mendapat kesan bahwa anak-anak Panti Asuhan

Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung lebih sering menyimpan dan

takut mengutarakan perasaan negatifnya pada warga yang lain (anak, ibu

pengasuh dan suster pembimbing). Anak-anak cenderung diam dan

menutupi perasaan negatifnya. Kesan ini penulis dapatkan ketika melakukan

Praktek Lapangan Bimbingan dan Konseling di komunitas Panti Asuhan

Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung tanggal 14 Juli-18 Agustus tahun

2009.

Sebagian besar anak Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem

Temanggung menginjak masa remaja. Pada masa remaja, anak mengalami

masa peralihan dari masa anak ke masa dewasa. Hurlock (1994) mengatakan

bahwa masa remaja merupakan masa ketegangan emosi tinggi sebagai

akibat dari perubahan fisik termasuk kelenjarnya. Amarahnya misalnya

terungkap dengan menggerutu, tidak mau berbicara, atau dengan suara keras

mengkritik orang yang menyebabkan marah. Hal ini bisa menjadi salah satu

penyebab anak mengalami masalah pribadi dan konflik kelompok.

Pada masa remaja ini anak Panti Asuhan Pangrekso Dalem Betlehem

pun sedang mencari identitas diri, mengalami pembentukan kepribadian.

Dalam pembentukan kepribadian ini sangat berperanlah interaksinya dengan

Page 20: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

4

orang lain. Dalam rangka berinteraksi dengan orang lain inilah anak Panti

Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung pun perlu berlatih dan

membiasakan diri berperilaku asertif.

Mengingat pentingnya kemampuan berperilaku asertif, maka perlu

diketahui kemampuan anak Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem

Temanggung dalam berperilaku asertif. Ideal sebenarnya kalau diamati dan

diukur kemampuan mereka dalam berperilaku asertif. Tetapi karena

keterbatasan peneliti, penelitian ini difokuskan pada pendapat, keyakinan

atau persepsi mereka tentang kemampuannya berperilaku asertif. Dengan

mengetahui persepsi anak Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem

Temanggung mengenai perilaku asertifnya, dapat dirumuskan berbagai

upaya yang perlu dilakukan untuk meningkatkan perilaku asertif.

B. Rumusan Masalah

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui persepsi anak Panti

Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung tahun 2010 tentang

perilaku asertifnya. Pertanyaan yang dijawab adalah:

Bagaimanakah persepsi anak Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem

Temanggung tahun 2010 terhadap perilaku asertifnya?

Page 21: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

5

C. Tujuan

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang persepsi

anak Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung tahun 2010

tentang perilaku asertifnya.

D. Manfaat

Hasil penulisan ini dapat berguna bagi:

1. Manfaat Teoretis

Memberikan gambaran mengenai persepsi anak Panti Asuhan Pangrekso

Dalem Bethlehem Temanggung tahun 2010 tentang perilaku asertifnya

dan meningkatkan pemahaman tentang perilaku asertif.

2. Manfaat Praktis:

a. Bagi pihak Panti Asuhan

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi pihak Pembina

di Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung

mengenai perilaku asertif anak Panti Asuhan dan menjadi bahan

pertimbangan dalam menentukan bahan pendampingan terhadap

anak Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung.

b. Bagi siswa-siswi SMP dan SMK Panti Asuhan Pangrekso Dalem

Bethlehem Temanggung

Mereka akan mendapat kesempatan untuk berlatih dan membiasakan

diri berperilaku asertif di lingkungan panti asuhan, jika hasil

penelitian ini ditindaklanjuti.

Page 22: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

6

c. Bagi peneliti sebagai calon konselor

Peneliti dapat mengembangkan kemampuan peneliti dalam

melakukan penelitian.

E. Definisi Operasional

1. Persepsi adalah pendapat atau keyakinan dan penilaian seseorang

terhadap suatu objek baik orang, benda, peristiwa, tingkah laku atau hal

lain yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Yang menjadi objek

persepsi dalam penelitian ini perilaku asertif anak Panti Asuhan

Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung tahun 2010.

2. Perilaku asertif adalah tingkah laku mengembangkan kesetaraan dalam

hubungan antar manusia, memperjuangkan kepentingannya sendiri,

mengekspresikan perasaan dan pikiran secara terbuka, mempertahankan

hak-hak pribadi dan menghargai orang lain, seperti yang dimaksudkan

dalam butir-butir kuesioner yang digunakan.

3. Siswa-Siswi SMP dan SMK Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem

Temanggung tahun 2010 adalah siswa-siswi yang tinggal di Panti

Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung tahun 2010. Panti

Asuhan tersebut bernaung pada konggregasi Penyelenggaraan Ilahi (PI)

yang berpusat di Semarang. Siswa-siswi SMP dan SMK Panti Asuhan

Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung berjumlah 28 orang, yang

berada pada rentang usia 12 tahun sampai 19 tahun.

Page 23: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

7

4. Persepsi Siswa-siswi SMP dan SMK dari Panti Asuhan Pangrekso

Dalem Bethlehem Temanggung tahun 2010 tentang perilaku asertifnya

adalah pendapat siswa-siswi yang tinggal di Panti Asuhan Pangrekso

Dalem Bethlehem Temanggung tahun 2010 mengenai tingkah lakunya

yang mengembangkan kesetaraan dalam hubungan antar manusia,

memperjuangkan kepentingannya sendiri, mengekspresikan perasaan

dan pikiran secara terbuka, mempertahankan hak-hak pribadi dan

menghargai orang lain.

Page 24: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini menyajikan hasil kajian pustaka mengenai pengertian persepsi,

faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi, pengertian perilaku asertif, aspek-

aspek perilaku asertif, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku asertif, manfaat

perilaku asertif, dan tinjauan penelitian lain yang relevan.

A. Pengertian Persepsi

Menurut Desiderato (Rakhmat, 2008:51), persepsi adalah pengalaman

tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan

menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Menurut Walgito (2004:88),

persepsi adalah proses dimana stimulus yang diindera kemudian oleh individu

diinterpretasikan dan diorganisasikan, sehingga individu menyadari, mengerti

apa yang diindera. Persepsi adalah kemampuan untuk membedakan,

mengelompokkan, dan memfokuskan, kemudian menginterpretasikan

(Sarwono, 2009: 85). Persepsi menurut Irwanto, dkk (1988: 55) adalah proses

diterimanya rangsang suatu objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun

peristiwa sampai rangsang itu disadari dan dimengerti. Quinn (Sarwono, 2009:

93) mengatakan bahwa persepsi merupakan proses kombinasi dari hasil

sensasi yang diterima oleh organ dan hasil interpretasinya. Daviddof

(Walgito, 2004: 88), juga sependapat dengan Quinn yang mengatakan, bahwa

persepsi merupakan proses yang dilalui oleh suatu stimulus yang diterima

panca indera yang kemudian diorganisasikan dan diinterpretasikan sehingga

Page 25: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

9

individu menyadari yang diinderanya itu. Dengan persepsi individu akan

menyadari keadaan di sekitarnya dan juga keadaan diri sendiri.

Dari beberapa pendapat di atas, penulis menyimpulkan bahwa persepsi

adalah tanggapan, pendapat dan penilaian seseorang terhadap suatu obyek

baik orang, benda, peristiwa, tingkah laku atau hal lain yang ditemui dalam

kehidupan sehari-hari. Tanggapan, pendapat, atau penilaian tersebut diawali

dengan proses seseorang menerima rangsang lewat indera yang kemudian

dikelompokkan dan diinterpretasikan, sehingga orang yang bersangkutan

menyadari dan memahami rangsang yang diterimanya.

B. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Persepsi

Menurut Irwanto, dkk (1988) ada beberapa faktor yang mempengaruhi

persepsi, yaitu:

1. Perhatian yang selektif

Perhatian adalah proses konsentrasi pikiran atau pemusatan aktivitas

mental. Perhatian melibatkan proses seleksi terhadap beberapa objek yang

hadir pada saat yang bersangkutan, kemudian pada saat yang bersamaan

pula seseorang memilih hanya satu objek, sementara objek-objek yang lain

diabaikan. Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang akan menerima

rangsang dari lingkungannya. Apabila suatu rangsang mendapat perhatian

dari individu, maka rangsang tersebut akan disadari dan ditanggapi dengan

cepat. Sedangkan rangsang yang kurang mendapat perhatian akan kurang

disadari dan kurang ditanggapi. Semakin besar perhatian seseorang,

Page 26: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

10

semakin besar kesadarannya akan rangsang itu dan semakin besar pula

kemungkinan orang yang bersangkutan menanggapinya. Semakin kecil

perhatian seseorang, semakin kecil kesadarannya akan rangsang yang

bersangkutan dan semakin kecil pula kemungkinan individu untuk

menanggapinya.

2. Sifat-sifat rangsang

Rangsang yang bergerak akan lebih menarik perhatian bagi seseorang

daripada rangsang yang diam. Seseorang akan menaruh perhatian pada

rangsang yang ukurannya lebih besar daripada rangsang yang ukurannya

kecil. Rangsang yang akan lebih mendapat perhatian seseorang adalah

rangsang yang berlatar belakang kontras daripada yang berlatar belakang

biasa. Rangsang yang akan lebih mendapat perhatian adalah rangsang

yang intensitas rangsangnya paling kuat.

3. Nilai-nilai dan kebutuhan individu

Persepsi juga ditentukan oleh sejauh mana rangsang itu bernilai bagi

seseorang dan sesuai dengan kebutuhannya. Nilai yang dianut dan

kebutuhan yang berbeda akan menyebabkan perbedaan persepsi.

Walaupun rangsang yang dihadirkan pada dua orang sama, namun

persepsi yang terjadi bisa jadi berbeda karena perbedaan nilai dan

kebutuhannya.

4. Pengalaman terdahulu

Perhatian seseorang terhadap rangsang turut ditentukan oleh

pengalaman akan rangsang yang dimiliki sebelumnya. Pengalaman-

Page 27: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

11

pengalaman terdahulu sangat mempengaruhi bagaimana orang

mempersepsikan dunianya.

C. Pengertian Perilaku Asertif

Sebagai makhluk yang tidak pernah dapat lepas berhubungan dengan

orang lain, manusia menjalin komunikasi dalam kehidupan sehari-hari untuk

menjalin relasi. Kebutuhan untuk berelasi tersebut ditunjukkan dalam bentuk

komunikasi. Agar komunikasi dapat berjalan efektif, orang perlu mampu

berperilaku asertif.

Asertif berasal dari kata asing to assert yang artinya mengatakan dengan

tegas. Menurut Cawwod (1997: 13), perilaku asertif adalah ekspresi yang

langsung, jujur, dan pada tempatnya dari pikiran, perasaan, kebutuhan, atau

hak-hak pribadi tanpa kecemasan yang tidak beralasan. Adams dan Lenz

(1995: 28) menyatakan bahwa berprilaku asertif berarti mengerti apa yang

seseorang lakukan dan inginkan, menjelaskannya/mengungkapkannya pada

orang lain, berusaha untuk memenuhi kebutuhan diri sendiri sambil tetap

menunjukkan hormat kepada orang lain. Taumbmann (l976) (Iriani:

http://rumah-optima.com), menyatakan bahwa perilaku asertif adalah suatu

pernyataan atau pengungkapan tentang perasaan, keinginan dan kebutuhan

pribadi kepada orang lain dengan penuh percaya diri..

Stein dan Howard (2004:90), mengemukakan bahwa sikap asertif berarti

berkomunikasi dengan jelas, spesifik, dan tidak taksa (multi-taksir), sambil

sekaligus tetap peka terhadap kebutuhan orang lain dan reaksi mereka dalam

Page 28: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

12

peristiwa tertentu. Menurut Connie Podesta (Ubaedy, 2008:102), berperilaku

asertif adalah menjelaskan diri kita dengan cara yang tidak mengganggu orang

lain.

Stein dan Howard (2004:91), mengatakan bahwa orang yang asertif

mampu mempertahankan pendapat sambil sekaligus tetap menghormati

pandapat orang lain dan peka terhadap kebutuhannya. Orang yang asertif

mampu bergaul dengan jujur dan langsung, apa adanya dan meminta bantuan

pada orang lain bila membutuhkan. Orang yang asertif bersedia bekerja sama

dan membantu orang lain yang membutuhkan. Orang yang asertif juga mampu

menyelesaikan konflik dengan orang lain dengan cara yang memuaskan kedua

belah pihak.

Asertivitas adalah gaya dan model komunikasi yang sehat. Dengan

menjadi asertif, kita memandang bahwa orang lain memiliki hak dan

kebutuhan yang sama dengan diri kita. Oleh karena itu, orang yang asertif

tidak hanya bertindak untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk orang lain.

Menurut Hia (2004:10), asertivitas dapat membantu orang untuk berpikir

positif tentang dirinya sendiri sebagai orang yang berharga dan menghargai

serta menerima orang lain sebagaimana adanya. Asertivitas menunjukkan

adanya kepercayaan diri dan rasa nyaman dalam mengekspresikan diri.

Dari berbagai definisi yang telah disebut di atas, penulis menyimpulkan

bahwa perilaku asertif adalah suatu tingkah laku mengembangkan kesetaraan

dalam hubungan antar manusia, memperjuangkan kepentingannya sendiri,

Page 29: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

13

mengekspresikan perasaan dan pikiran secara terbuka, mempertahankan hak-

hak pribadi dan menghormati hak-hak dan kebutuhan orang lain.

D. Aspek-Aspek Perilaku Asertif

Alberti dan Emmons (1986:26) mengemukakan aspek-aspek yang

terdapat dalam perilaku asertif, yaitu:

1. Mengembangkan kesetaraan dalam hubungan antar manusia.

Orang yang asertif adalah orang yang mampu menempatkan kedua

belah pihak secara setara. Orang yang asertif mengembangkan kesetaraan

dalam hubungan interpersonal sehingga pihak yang bersangkutan berdiri

di atas dasar yang sama. Orang yang asertif beranggapan bahwa setiap

orang mempunyai derajat yang sama, meskipun dalam hal tertentu

memiliki kelebihan. Orang asertif dapat memahami kelebihannya dan

kelebihan orang lain secara wajar. Mereka tidak merasa rendah diri karena

kekurangannya dan tidak meremehkan orang lain karena kekurangannya.

2. Memperjuangkan kepentingannya sendiri.

Orang yang asertif adalah orang yang mempunyai kemampuan

untuk membuat keputusan bagi dirinya dan memahami dirinya sendiri. Ia

juga mampu berinisiatif untuk memulai percakapan dengan orang lain dan

mengorganisir kegiatannya. Ia mampu menetapkan tujuan bagi dirinya dan

berusaha untuk mencapainya. Mereka bertindak sesuai dengan suara hati,

apa yang dibutuhkan, diinginkan dan dirasakan.

Page 30: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

14

3. Mengekspresikan perasaan secara terbuka.

Orang yang asertif mampu mengekspresikan perasaan-perasaan

mereka secara terbuka tanpa merasa cemas atau bersalah, baik perasaan

yang positif maupun perasaan yang negatif. Orang yang asertif juga berani

mengutarakan pendapatnya dengan jelas dan tepat. Perilaku asertif

ditandai dengan adanya ekspresi yang jelas dan langsung. Orang yang

asertif dapat mengungkapkan seluruh isi pikiran, perasaan, keyakinan dan

nilai-nilai, serta kebutuhan kepada orang lain dengan spontan dan apa

adanya.

4. Mempertahankan hak-hak pribadi.

Orang asertif berani mengatakan “tidak” untuk hal-hal yang

merugikan atau tidak sesuai dengan keinginannya. Bila kita dapat

mengatakan “tidak” secara bijak dan cerdik, kita dapat menciptakan hal

yang kita inginkan, melindungi hal yang berharga bagi kita, dan mengubah

hal yang tidak berfungsi, (Ury, 2007:33). Ia juga berani mengatakan “ya”

secara terus terang untuk hal-hal yang sesuai dengan kepentingannya

beserta alasannya mengatakan “ya”. Ia berani menanggapi kritik atau

hinaan, serta mengekspresikan atau mempertahankan pendapat yang

dianggapnya benar.

5. Menghargai orang lain.

  Orang yang asertif selalu berusaha menghargai orang lain karena

mereka beranggapan bahwa orang lain adalah pribadi yang memiliki hak

yang sama dengan dirinya. Orang yang asertif terbiasa mengembangkan

Page 31: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

15

komunikasi yang menyenangkan orang lain, seperti tidak mengancam,

tidak melukai, dan tidak menguasai orang lain. Orang asertif

mengungkapkan dirinya dengan tetap berlaku adil dan hormat terhadap

orang lain. Ia memenuhi kebutuhannya tanpa merugikan orang lain. Orang

yang asertif bersedia memberikan bantuan pada orang lain.

E. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Perilaku Asertif

Faktor-faktor yang menghambat perilaku asertif menurut Alberti dan

Emmons (2002:7) adalah:

1. Banyak orang tidak percaya bahwa mereka memiliki hak untuk bersikap

asertif.

2. Banyak orang sangat cemas atau takut untuk bersikap asertif.

3. Banyak orang kurang terampil dalam mengekspesikan diri secara efektif.

Aaron Beck (Alberti dan Emmons, 2002: 96-98) menjabarkan bahwa

beberapa pola pikir yang menghambat orang berperilaku asertif, yaitu:

1. Kecenderungan untuk berpikir kurang baik terhadap diri sendiri. (Konsep

diri yang negatif)

2. Kecenderungan untuk membesar-besarkan masalah.

3. Sudut pandang egosentris tentang peristiwa-peristiwa dalam kehidupan.

4. Keyakinan bahwa hidup ini kalau tidak begini, pasti begitu.

5. Pandangan terhadap diri sendiri yang tidak berdaya dan rapuh.

Page 32: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

16

Tingkat asertivitas yang dimiliki individu berbeda dengan individu yang

lain. Menurut Rathus (Setyafi: www.setyafi.multiply.com), faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat asertivitas yaitu:

1. Jenis kelamin

Sejak anak-anak, pendidikan laki-laki dan perempuan telah dibedakan di

masyarakat. Sejak kecil anak laki-laki telah dibiasakan berperilaku tegas

dan kompetitif. Masyarakat mengajarkan bahwa asertif kurang sesuai

untuk anak perempuan. Oleh karena itu tampak bahwa perempuan lebih

bersikap pasif terutama terhadap hal-hal yang kurang berkenan di hatinya.

Anak laki-laki tampak lebih asertif dibandingkan dengan perempuan.

2. Kepribadian

Dalam interaksi sosial, orang yang memiliki gambaran kepribadian yang

positif akan berperilaku aktif. Orang yang berperilaku aktif adalah orang

yang secara spontan mengutarakan apa yang ada pada dirinya, sehingga ia

dapat dikatakan mampu berperilaku asertif. Sebaliknya, orang yang

memiliki gambaran kepribadian yang negatif akan merasa malu, minder

dan tidak bisa mengungkapkan dirinya secara penuh. Orang yang memiliki

gambaran kepribadian yang negatif dapat dikatakan tidak dapat

berperilaku asertif.

3. Inteligensi

Perilaku asertif juga dipengaruhi oleh kemampuan setiap orang untuk

merumuskan dan mengungkapkan buah pikirannya secara jelas sehingga

dapat dimengerti dan dipahami oleh pihak lain. Orang yang memiliki

Page 33: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

17

intelegensi tinggi akan lebih asertif dibandingkan dengan orang yang

memiliki intelegensi rendah.

4. Kebudayaan

Perbedaan kebudayaan dengan berbagai macam tradisi mempengaruhi

perilaku orang yang tinggal di dalamnya. Misalnya: budaya Jawa

cenderung mengekang perilaku asertif. Budaya Jawa sangat menjunjung

tinggi prinsip hormat dan prinsip kerukunan. Orang Jawa merasa sungkan

apabila mengutarakan pendapat dan perasaannya pada orang lain, terutama

perasaan negatif dan pendapat yang tidak sejalan dengan banyak orang

untuk menghindari pertentangan. Hal ini mengakibatkan orang menjadi

tidak jujur dengan perasaan dan keinginannya sendiri.

F. Manfaat Perilaku Asertif

Manfaat perilaku asertif menurut Adams dan Lenz (1995:29-33), yaitu:

1. Memahami diri sendiri

Perilaku asertif dapat membantu orang untuk menyampaikan ide

kepada orang lain. Orang akan mengenali dirinya dengan cara

bertindak lebih konkret sesuai apa yang dirasakan dan mampu

mengungkapkan kebutuhannya pada orang lain, sehingga terbuka

banyak kesempatan baginya untuk mengembangkan dirinya.

2. Hidup dalam kekinian

Dengan berperilaku asertif orang dapat terbantu untuk memenuhi

kebutuhannya sekarang. Orang yang asertif tidak terbelenggu oleh

Page 34: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

18

masa lalu dan masa yang akan datang. Orang yang asertif senantiasa

berjuang untuk mengungkapkan pikiran, perasaan dan kebutuhannya

yang mengganggu.

3. Kebutuhan pokok dapat terpenuhi

Apabila orang mengetahui kebutuhan dan keinginan kita, ia akan

lebih mampu dan bersedia bekerja sama dengan kita serta membantu

memenuhi kebutuhan kita. Perilaku asertif memungkinkan kita

memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok pada saat bantuan dan kerja

sama dengan orang lain diperlukan.

4. Menjadi pribadi yang lebih menarik

Perilaku asertif akan membuat orang mampu memahami dirinya,

sehingga ia merasa lebih percaya diri dalam menunjukkan

kemampuannya. Orang akan lebih berani menampilkan diri apa adanya

sehingga tidak perlu berpura-pura untuk menampilkan diri agar terlihat

menarik.

5. Harga diri bertambah

Perilaku asertif dapat membantu orang untuk berani bersikap jujur

dan terbuka terhadap orang lain, khususnya tentang ide-ide dan pokok-

pokok persoalan penting bagi dirinya. Semakin berhasil berprilaku

asertif, harga diri dan kepercayaan diri akan terus bertambah.

6. Mendorong orang lain untuk berperilaku asertif

Kesediaan orang untuk berperilaku asertif akan membuka jalan

bagi orang lain untuk juga berperilaku asertif. Hal ini dapat mencegah

Page 35: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

19

timbulnya kesalahpahaman. Dengan semakin terbuka dan semakin

mengenali dirinya, orang semakin lebih bertanggungjawab atas hidup

dan pemenuhan kebutuhannya yang penting.

7. Mencegah terjadinya keretakan hubungan

Perilaku asertif membantu orang untuk terbuka pada perasaan dan

keinginannya dan mampu mengungkapkannya pada orang lain.

Menurut Stein dan Howard, ada beberapa manfaat perilaku asertif

(Stein,2004:100), yaitu:

1. Sikap asertif membuka kemungkinan baru dan bisa membuat orang

memperoleh banyak teman dan mempengaruhi orang lain, sehingga

orang mampu membina hubungan yang lebih akrab dan lebih jujur

dengan orang lain.

2. Dengan berperilaku asertif, orang lain akan merasa dihargai dan

diterima, bukan diremehkan.

3. Berperilaku asertif berarti kita harus selalu memikirkan orang lain dan

reaksi mereka.

Menurut Jay (2005: 95-105), manfaat bersikap asertif adalah:

1. Mampu mengekspresikan perasaan tanpa harus berkonfrontasi. Tidak

ada pengekangan perasaan yang berlebihan, frustrasi, dan stres yang

diakibatkan oleh sikap submisif (kepatuhan).

2. Ada respon yang jelas dari orang lain tentang perasaan seseorang,

sehingga merasa pendapatnya didengarkan.

Page 36: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

20

3. Belajar mengemukakan ide, sehingga dapat mengemukakan pandangan

dan perasaan dengan lebih mendalam.

4. Memperoleh penghargaan diri atas ide-ide yang dikeluarkan.

5. Mendapat reputasi sebagai orang yang enak diajak bekerja sama,

sehingga orang lain ingin terus menjaga hubungan.

6. Mendapatkan rasa hormat dari orang lain, sehingga hubungannya

dengan orang lain juga akan semakin baik.

7. Berani mengatakan “tidak” pada orang lain, sehingga merasa tidak

direpotkan oleh orang lain.

Dari beberapa manfaat yang dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa

manfaat perilaku asertif adalah:

1. Orang mampu bersikap jujur pada dirinya sendiri dalam

mengungkapkan perasaan, pendapat, dan keinginannya tanpa ada rasa

cemas.

2. Orang mampu membina hubungan yang harmonis dengan orang lain.

3. Orang merasa lebih dihargai, dicintai, dan diterima dalam

hubungannya dengan orang lain.

4. Orang lebih peka terhadap kebutuhannya dan kebutuhan orang lain dan

berusaha untuk memenuhinya tanpa merugikan orang lain.

5. Orang mampu bersikap tegas dalam menghadapi hal-hal yang tidak

sesuai dengan keyakinannya.

6. Orang memiliki kepercayaan diri untuk menampilkan dirinya pada

orang lain.

Page 37: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

21

G. Perilaku Asertif Siswa-Siswi SMP dan SMK dari Panti Asuhan

Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung tahun 2010

Hurlock (1994: 207) mengutarakan bahwa masa remaja merupakan masa

perubahan. Lima perubahan yang dialami pada masa remaja yaitu, perubahan

emosional, perubahan tubuh, perubahan minat dan peran, perubahan minat

dan peran yang diharapkan oleh kelompok sosial, perubahan minat dan pola

perilaku, dan menginginkan kebebasan.

Masa remaja dianggap sebagai masa ketegangan, pada masa ini remaja

mengalami perubahan emosional. Pada masa ini belum ada kestabilan

emosional, ketidakstabilan ini membawa dampak pada perubahan perilaku

remaja. Remaja cenderung berperilaku negatif, seperti mengancam, mudah

marah, mudah menangis, dan menyindir orang lain.

Siswa-siswi SMP dan SMK dari Panti Asuhan Pangrekso Dalem

Bethlehem Temanggung berada pada masa remaja yang berusia 12-19 tahun.

Pada masa ini, siswa-siswi sedang mengalami ketidakstabilan emosional. Hal

ini membawa dampak pada perilaku mereka, seperti mudah tersinggung,

mudah marah, suka menyindir, dan sering murung. Perilaku tersebut kurang

baik apabila dilakukan pada saat berinteraksi dengan warga panti asuhan

yang lain karena bisa jadi mengakibatkan timbulnya perselisihan. Oleh

karena itu, siswa-siswi perlu mengetahui dan memahami perilaku asertif

untuk digunakan dalam pergaulannya dengan warga panti asuhan yang lain.

Page 38: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

22

H. Tinjauan Penelitian Lain yang Relevan

Hariyanti (2001) mengadakan penelitian tentang asertivitas para

mahasiswa keperawatan St. Vincentius a Paulo Surabaya tahun 2001. Jenis

penelitian adalah pebelitian deskriptif. Jumlah populasi penelitian ini adalah

177 orang yang terdiri dari seluruh mahasiswa akademi keperawatan St.

Vincentius a Paulo Surabaya tahun 2001 yang berusia 19-21 tahun. Alat

pengumpul data adalah kuesioner. Hasil dari penelitian ini adalah perilaku

asertif mahasiswa akademi keperawatan St. Vincentius a Paulo Surabaya

tahun 2000/2001 perlu ditingkatkan.

Ngindang (2002) mengadakan penelitian tentang tingkat asertivitas anak

kelas I SMP-III SMU/K dari Panti Asuhan Sancta Maria Boro Kalibawang

Yogyakarta tahun ajaran 2001/2002. Jenis penelitian yang digunakan adalah

penelitian deskriptif dengan metode survei. Jumlah populasi adalah 43 anak

yang berada pada rentang usia 13-19 tahun. Alat pengumpul data yang

digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam

hal perilaku asertif tidak ada perbedaan yang signifikan antara anak Panti

Asuhan Sancta Maria Boro Yogyakarta tahun 2001/2002 yang bersuku Jawa

dan yang bersuku non-Jawa. Kemampuan mereka dalam perilaku asertif perlu

ditingkatkan. Dalam pelatihan asertivitas tidak perlu dipisahkan anak yang

bersuku Jawa dan yang bersuku non-Jawa.

Hia (2004) mengadakan penelitian tentang asertivitas para suster yunior

dan medior Konggregasi Suster-Suster Cinta Kasih dari Maria Bunda Berbelas

Kasih (SCMM) di Sumatera Utara Provinsi Indonesia tahun 2004. Jenis

Page 39: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

23

penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode survei.

Jumlah populasi penelitian ini adalah 60 orang, yang terdiri dari para suster

yunior dan medior SCMM Indonesia yang berusia maksimal 56 tahun. Alat

pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner. Hasil penelitian ini adalah

asertivitas sebagian besar suster yunior dan medior SCMM Indonesia tahun

2004 yang berdomisili di Sumatera Utara belum tinggi dan perlu ditingkatkan.

Da Santo (2004) mengadakan penelitian tentang tingkat komunikasi asertif

para suster medior Congregation Imitationis Jesu (CIJ) tahun 2004 dan

implikasinya terhadap program pelatihan asertivitas. Jenis penelitian yang

digunakan adalah penelitian deskriptif. Jumlah populasi pada penelitian ini

adalah 70 orang. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner. Hasil

dari penelitian ini adalah komunikasi asertif sebagian besar suster medior CIJ

tahun 2004 belum tinggi dan perlu ditingkatkan.

Redong (2006) mengadakan penelitian tentang persepsi siswa-siswi SMK

Panti Asuhan Santo Thomas Ngawen Gunung Kidul Yogyakarta tahun ajaran

2005/2006 tentang ketrampilan asertifnya dan implikasinya terhadap program

bimbingan kelompok. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

deskriptif. Populasi penelitian ini adalah remaja penghuni Panti Asuhan Santo

Thomas Ngawen Gunung Kidul Yogyakarta tahun ajaran 2005/2006 dengan

jumlah 80 orang. Alat pengumpul data yang digunakan adalah kuesioner.

Hasil penelitian ini adalah menurut siswa-siswi SMK Panti Asuhan Santo

Thomas Ngawen Gunung Kidul Yogyakarta tahun ajaran 2005/2006

ketrampilan asertif mereka belum tinggi sehingga perlu ditingkatkan.

Page 40: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini diuraikan jenis penelitian, subyek penelitian, alat

pengumpul data, dan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian.

A. Jenis Penelitian

          Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif dengan metode

survei. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilaksanakan untuk

memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan

(Furchan, 1982:415) Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi

anak Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung tahun 2010

tentang perilaku asertifnya.

B. Subjek Penelitian

Pada penelitian ini, subjek yang diteliti adalah semua anak Panti

Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung kelas I SMP sampai

kelas III SMK yang berada pada rentang usia 12-19 tahun. Jadi penelitian

ini termasuk penelitian populasi karena semua anggota populasi menjadi

subjek penelitian, tidak ada sampel. Perincian subjek penelitian tertera

pada Tabel 1.

Page 41: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

25

Tabel 1

Rincian Siswa-Siswi SMP dan SMK Panti Asuhan Pangrekso Dalem

Bethlehem Temanggung Tahun 2010

Tingkat Jumlah

SMP 18

SMK 10

Total 28

C. Instrumen Penelitian

1. Alat Pengumpul Data

Data tentang persepsi perilaku asertif anak Panti Asuhan diperoleh

melalui kuesioner dalam bentuk skala asertivitas. Kuesioner yang

digunakan disusun oleh peneliti dan telah dikonsultasikan pada dosen

pembimbing skripsi dan ahli bahasa untuk mengkoreksi tata bahasa dan

melihat kesesuaian butir-butir kuesioner dengan aspek-aspek perilaku

asertif. Skala perilaku asertif ini terdiri dari item favorable dan item

unfavorable yang dilengkapi dengan empat pilihan jawaban, yaitu sangat

sering, sering, jarang dan sangat jarang. Kisi-kisi kuesioner disajikan

dalam Tabel 2.

Page 42: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

26

Tabel 2

Kisi-Kisi Kuesioner Perilaku Asertif Sesudah Revisi/Uji Coba

No. Aspek-Aspek Perilaku Asertif Pernyataan

Positif

Pernyataan

Negatif

I Mengembangkan kesetaraan dalam

hubungan antar manusia

1,6,12,20,35,

39,45,52,53,55

(10)

2,13,26,46,

47

(5)

15

II Memperjuangkan kepentingannya

sendiri

3,7,21,27,36,

40,48,49

( 8)

14,28,41,56

(4)

12

III Mengungkapkan perasaan dan

pikiran secara terbuka

8,15,17,22,30,54

(6)

4,16,29

(3)

9

IV Mempertahankan hak-hak pribadi 24,31

(2)

9,23,32

(3)

5

V Menghargai orang lain 10,18,25,33,37,3

8,43,44,50, 51

(10)

5,11,19,34,

42

(5)

15

∑ 56

Di bawah ini peneliti menyajikan beberapa hal yang berkaitan dengan

instrumen penelitian:

a. Penentuan Skor

Penentuan skor dilakukan sebagai berikut:

1) Untuk pernyataan positif (favorable), skor untuk jawaban sangat

sering (SS)=4, sering (S)=3, jarang (J)=2, dan sangat jarang (SJ)=1

2) Untuk pernyataan negatif (unfavorable), skor untuk jawaban sangat

sering (SS)=1, sering (S)=2, jarang (J)=3, dan sangat jarang (SJ)=4

Page 43: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

27

b. Aspek-Aspek Perilaku Asertif

Aspek-aspek perilaku asertif yang diungkap dalam instrumen

penelitian adalah:

1) Mengembangkan kesetaraan dalam hubungan antar manusia.

Indikatornya:

a) Menempatkan kedua belah pihak secara setara.

b) Memahami kelebihan orang lain secara wajar.

c) Memahami kekurangan orang lain.

d) Mengakui dan menerima kekurangannya.

e) Memahami kelebihannya.

2) Memperjuangkan kepentingannya sendiri.

Indikatornya:

a) Mampu membuat keputusan bagi dirinya sendiri.

b) Memulai hubungan lebih dulu dengan orang lain.

c) Memahami dirinya sendiri.

d) Menetapkan tujuan dan berusaha untuk mencapainya.

3) Mengekspresikan perasaan dan pikiran secara terbuka.

Indikatornya:

a) Berani memberikan pendapat.

b) Mengatakan pikiran dan perasaan dengan jujur.

c) Mampu mengekspresikan perasaan secara terbuka tanpa rasa

cemas.

Page 44: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

28

4) Mempertahankan hak-hak pribadi.

Indikatornya:

a) Berani berkata “tidak”.

b) Berani menanggapi kritik.

c) Mempertahankan pendapat yang dianggapnya benar.

5) Menghargai orang lain.

Indikatornya:

a) Menghargai orang lain sebagai pribadi.

b) Berlaku adil dan hormat terhadap orang lain.

c) Mengembangkan komunikasi yang menyenangkan bagi orang

lain.

d) Bersedia memberikan bantuan pada orang lain jika dibutuhkan.

2. Uji Coba Alat

Agar alat yang disusun oleh peneliti benar-benar valid dan reliabel,

maka dilakukan uji coba. Dengan menguji coba alat, peneliti dapat

mengetahui tingkat kebaikan alat yang telah disusun. Menurut Widoyoko

(2009: 95), melalui uji coba dapat diperoleh data tentang reliabilitas,

validitas, dan tingkat kesukaran alat. Ujicoba dilakukan terhadap siswa-

siswi Panti Asuhan Sancta Maria Boro dan siswa-siswi Panti Asuhan

Brayat Pinuji Boro sebanyak 45 orang. Panti Asuhan Sancta Maria dan

Panti Asuhan Brayat Pinuji dipilih sebagai tempat melakukan ujicoba

kuesioner dengan berdasarkan pertimbangan bahwa karakteristiknya tidak

jauh berbeda dengan karakteristik responden di Panti Asuhan Pangrekso

Page 45: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

29

Dalem Bethlehem Temanggung. Secara umum, siswa-siswi yang tinggal

di Panti Asuhan adalah siswa-siswi yang sudah tidak memiliki orang tua

(yatim, piatu, yatim-piatu) dan siswa-siswi yang ditinggalkan oleh orang

tuanya. Kuesioner uji coba terdapat pada lampiran 1.

3. Validitas Instrumen

Untuk melihat tingkat validitas instrumen penelitian ini, ditempuh

prosedur uji analisis validitas isi. Validitas isi suatu alat pengukur

ditentukan oleh sejauhmana isi alat pengukur tersebut mewakili semua

aspek dalam kerangka konsep (Singarimbun dan Sofian Effendi, 1989:

128). Dalam penelitian ini yang diukur adalah persepsi anak Panti Asuhan

Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung tahun 2010 tentang perilaku

asertifnya. Teknik statistik yang digunakan untuk menganalisa item-item

tersebut adalah teknik korelasi Product-Moment dari Pearson. Rumus

teknik Product-Moment dari Pearson adalah:

xyr= ( )( )

( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑

−−

−2222 YYNXXN

YXXYN

Keterangan:

r xy =koefisien korelasi validitas item

X =skor item tertentu yang akan diuji validitasnya

Y = skor total aspek yang memuat item yang akan diuji validitasnya

N =jumlah responden

Hasil pengujian validitas berdasarkan program SPSS (Statistical

Programme for Social Science) versi 13.0 yang dilakukan terhadap 84

Page 46: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

30

item diperoleh 55 item yang valid dan 29 item yang tidak valid.

Widoyoko (2009: 143), mengatakan bahwa harga kritik untuk validitas

butir instrumen adalah 0,3. Apabila xyrlebih besar atau sama

dengan 0,3, maka butir tersebut dikatakan valid. Sebaliknya, apabila

xyrlebih kecil dari 0,3 maka butir tersebut tidak valid. Adapun item

yang valid dan item tidak valid tertera pada tabel 3. Hasil perhitungan

taraf validitas kuesioner uji coba terdapat pada lampiran 2.

Tabel 3

Item Instrumen yang Valid dan Tidak Valid

No. Aspek-Aspek Perilaku Asertif Jumlah Item

yang Valid

Jumlah Item

yang Tidak

Valid

I Mengembangkan kesetaraan dalam

hubungan antar manusia.

15 7 22

II Memperjuangkan kepentingannya

sendiri.

13 4 17

III Mengekspresikan perasaan dan

pikiran secara terbuka.

7 7 14

IV Mempertahankan hak-hak pribadi. 6 8 14

V Menghargai orang lain. 14 13 17

Jumlah 55 29 84

Page 47: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

31

4. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Singarimbun dan Sofian

Effendi, 1989: 140). Bila suatu alat ukur misalnya dipakai dua kali untuk

mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relatif

konsisten, maka alat pengukur tersebut reliabel. Dengan kata lain,

reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu pengukur dalam mengukur

gejala yang sama.

Pengukuran tingkat reliabilitas instrumen ditempuh dengan metode

belah dua (split-half method). Metode belah dua yang dipakai berdasarkan

urutan nomor item. Item yang bernomor gasal menjadi belahan pertama

dan item bernomor genap menjadi belahan kedua. Daftar indeks korelasi

reliabilitas disajikan dalam Tabel 4.

Tabel 4

Daftar Indeks Korelasi Reliabilitas

Koefisien Korelasi Kualifiasi

0,91- 1,00 Sangat Tinggi

0,71- 0,90 Tinggi

0,41- 0,70 Cukup Tinggi

0,21- 0,40 Rendah

Negatif- 0,20 Sangat Rendah

Page 48: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

32

Langkah kerja untuk melihat tingkat reliabilitas adalah sebagai

berikut (Singarimbun dan Sofian Effendi, 1989: 143):

a. Menyajikan alat pengukur kepada responden, kemudian dihitung

validitas itemnya.

b. Membagi item-item yang valid menjadi dua belahan, yaitu belah

dua gasal-genap.

c. Mencari skor untuk masing-masing item pada tiap belahan lalu

dijumlahkan. Langkah ini akan menghasilkan dua skor total, yaitu

skor total belahan pertama dan skor total belahan kedua.

d. Mengkorelasikan skor total belahan pertama dan belahan kedua

dengan menggunakan teknik korelasi Pearson.-Product Moment.

Teknik korelasi Product-Moment Pearson, dengan rumus:

xyr= ( )( )

( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑∑ ∑∑

−−

−2222 YYNXXN

YXXYN

Keterangan:

r xy =koefisien relasi validitas item

X =skor item tertentu yang akan diuji

Y = skor total aspek yang memuat item yang akan diuji

validitasnya

N =jumlah responden

Page 49: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

33

X = 5.409

Y = 5.323

X² = 657.379

Y² = 636.739

XY = 646134

N = 45

  Hasil perhitungan uji reliabilitas kuesioner adalah:

xyr = _____ 45 x 646 134 – (5409 x 5323)__________

√{(45 x 657379)-(5409)²}{(45 x 636739)-(5323)²}

xyr = ___________29076030-28792107_________ √29582055-2957281 √28653255-28334329

xyr = ____283923_____

√323774 x√318926

xyr = ______283923________

569889463 x 567353362

xyr = 283923_ = 0,882

3218367175

e. Mengkoreksi hasil koefisien korelasi dengan menggunakan rumus

Spearman-Brown. Rumusnya yaitu:

= 2 x rxy

ττr 1 + rxy

Keterangan rumus:

rtt =koefisien reabilitas

rxy =koefisien korelasi item-item ganjil dan genap

Page 50: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

34

Hasil perhitungan uji reliabilitas instrumen dalam uji coba item-

item Spearman-Brown adalah:

ττr = 2 x 0,882

1 + 0,882

ττr = 1764 = 0,937 1882

Berdasarkan hasil perhitungan koefisien korelasi metode Belah

Dua (Split Half Method) dengan menggunakan rumus Product-Moment

Pearson dan melakukan koreksi dengan menggunakan rumus Spearman-

Brown diperoleh koefisien sebesar 0,937. Hal ini menandakan bahwa

reliabilitas kuesioner perilaku asertif yang diujicobakan dalam penelitian

ini termasuk sangat tinggi. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

kuesioner perilaku asertif yang digunakan adalah reliabel. Tabulasi skor-

skor belahan data genap-ganjil kuesioner uji coba terdapat pada lampiran

3.

Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan terhadap 84 item

kuesioner pada saat uji coba diperoleh 55 item yang valid untuk membuat

jumlah keseluruhan item genap menjadi 56, peneliti menambah 1 item

dengan merevisi kalimat atau rumusannya terlebih dahulu yang koefisien

korelasinya mendekati 0,30. Kuesioner final yang dipakai saat penelitian

dapat dilihat pada lampiran 4.

Page 51: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

35

D. Prosedur Pengumpulan Data

1. Tahap Persiapan

a. Mempelajari buku-buku tentang perilaku asertif untuk mendapatkan

informasi yang dibutuhkan.

b. Menyusun kuesioner dengan mengikuti beberapa langkah, yaitu:

1) Peneliti menetapkan dan mendefinisikan variabel penelitian, yaitu

persepsi siswa-siswi SMP dan SMK Panti Asuhan Pangrekso

Dalem Bethlehem Temanggung tahun 2010 terhadap perilaku

asertifnya.

2) Peneliti menjabarkan variabel persepsi persepsi siswa-siswi SMP

dan SMK Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung

tahun 2010 terhadap perilaku asertifnya tersebut ke dalam

indikator-indikatornya.

3) Peneliti menyusun butir-butir pernyataan sesuai dengan indikator

dari perilaku asertif menurut persepsi siswa-siswi SMP dan SMK

Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung tahun

2010.

c. Mengkonsultasikan kuesioner dengan dosen pembimbing dan ahli

bahasa.

d. Melaksanakan uji coba kuesioner di Panti Asuhan Sancta Maria Boro

dan Panti Asuhan Brayat Pinuji Boro.

Page 52: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

36

e. Menghubungi Pimpinan Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem

Temanggung untuk meminta ijin mengadakan penelitian pada siswa-

siswi SMP dan SMK tahun 2010.

f. Melaksanakan penelitian di Panti Asuhan Pangrekso Dalem

Bethlehem Temanggung.

2. Tahap Pelaksanaan Pengumpulan Data

Kuesioner yang telah diujicobakan dipergunakan untuk

mengumpulkan data penelitian. Penelitian dilaksanakan pada siswa-siswi

SMP dan SMK Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung

tahun 2010 pada tanggal 17 April 2010 selama 1 hari. Jumlah siswa-

siswi SMP dan SMK dari Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem

Temanggung sebanyak 28 siswa. Namun, pada saat pelaksanaan

penelitian, ada 2 siswa yang tidak dapat mengikuti dikarenakan sedang

PKL (Praktek Kerja Lapangan) di luar kota sehingga subyek penelitian

ini adalah 26 orang. Data tabulasi penelitian dapat dilihat pada lampiran

5.

Penyebaran dan pengisian kuesioner penelitian dilaksanakan oleh

peneliti. Kuesioner yang disebarkan peneliti berjumlah 26 eksemplar dan

kembali sebanyak 26 eksemplar. Peneliti mentabulasi skor dari item-

item kuesioner penelitian dan menghitung jumlah skor masing-masing

responden dengan menggunakan program SPSS versi 13.0.

Page 53: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

37

E. Teknik Analisis Data

Pada penelitian ini digunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe I

sebagai acuan atau dasar dalam menggolongkan persepsi anak Panti Asuhan

Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung (sangat rendah, cukup tinggi,

tinggi, dan sangat tinggi). PAP tipe I menetapkan batas pencapaian minimum

untuk setiap kualifikasi. PAP adalah suatu penilaian yang membandingkan

perolehan skor individu dengan suatu patokan yang telah ditetapkan

sebelumnya, yaitu skor yang seharusnya atau idealnya dicapai oleh individu.

PAP menetapkan batas pencapaian minimum pada persentil 65 %. PAP dipilih

sebagai acuan atau dasar penggolongan persepsi anak Panti Asuhan Pangrekso

Dalem Bethlehem Temanggung tentang perilaku asertifnya dalam penelitian

ini karena yang ingin diketahui adalah sesuatu yang ideal /yang seharusnya.

Di bawah ini peneliti menjelaskan langkah-langkah yang ditempuh dalam

mengolah dan menganalisis data, yaitu:

1. Menggolongkan persepsi anak Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem

Temanggung berdasarkan PAP.

a. Menentukan skor dari setiap alternatif jawaban. Untuk pernyataan

positif, jawaban sangat sering diberi skor 4, jawaban sering diberi skor

3, jawaban jarang diberi skor 2, dan jawaban sangat jarang diberi skor

1. Sebaliknya, untuk pernyataan negatif jawaban sangat sering diberi

skor 1, jawaban sering diberi skor 2, jawaban jarang diberi skor 3, dan

jawaban sangat jarang diberi skor 4.

Page 54: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

38

b. Membuat tabulasi skor dari item-item kuesioner dan menghitung

jumlah skor masing-masing responden.

c. Menggolongkan kualifikasi persepsi anak Panti Asuhan Pangrekso

Dalem Bethlehem Temanggung tentang perilaku asertifnya dari

seluruh responden berdasarkan PAP tipe I.

2. Mendeskripsikan persepsi anak Panti Asuhan Pangrekso Dalem

Bethlehem Temanggung tahun 2010 tentang perilaku asertifnya.

Penggolongan perilaku asertif berdasarkan PAP disajikan dalam Tabel 5.

Tabel 5

Penggolongan Perilaku Asertif Berdasarkan PAP

Tingkat Perilaku Asertif Siswa

Menurut Persepsi Siswa

Kualifikasi

90%-100% Sangat Tinggi

80%-89% Tinggi

65%-79% Cukup Tinggi

55%-64% Rendah

Di bawah 55% Sangat Rendah

Page 55: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

39

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini disajikan hasil penelitian mengenai persepsi siswa-siswi SMP

dan SMK di Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung tahun 2010

tentang perilaku asertifnya. Penyajian hasil penelitian dilanjutkan dengan

pembahasan.

A. Persepsi Siswa-Siswi SMP dan SMK dari Panti Asuhan Pangrekso Dalem

Bethlehem Temanggung Tahun 2010 tentang Perilaku Asertifnya

Persepsi siswa-siswi SMP dan SMK dari Panti Asuhan Pangrekso Dalem

Bethlehem Temanggung tahun 2010 tentang perilaku asertifnya ditentukan

dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) Tipe I. PAP Tipe I

menyatakan bahwa untuk memperoleh kualifikasi “cukup” responden harus

mendapat skor minimal 65% dari total skor (100%). Berdasarkan data yang

terkumpul dan diolah dengan PAP Tipe I dapat diketahui persepsi siswa-siswi

SMP dan SMK dari Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem temanggung

tahun 2010 tentang perilaku asertifnya seperti yang disajikan pada Tabel 6.

Page 56: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

40

Tabel 6

Penggolongan Persepsi Siswa-Siswi SMP dan SMK dari Panti

Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung Tahun 2010

tentang Perilaku Asertifnya

Rumus PAP Tipe I

Rentang Skor

Frekuensi Persentase (%)

Kualifikasi

90%-100% 201-224 1 4% Sangat Tinggi 80%-89% 179-200 7 26,92% Tinggi 65%-79% 145-178 15 57,69% Cukup Tinggi 55%-64% 123-144 3 11,53% Rendah

Di bawah 55% 0-122 0 0% Sangat Rendah

Tabel 6 memperlihatkan bahwa:

1. Siswa yang berpendapat bahwa perilaku asertifnya sangat tinggi ada 1

siswa (4%).

2. Siswa yang berpendapat bahwa perilaku asertifnya tinggi ada 7 orang

(26,92%).

3. Siswa yang berpendapat bahwa perilaku asertifnya cukup tinggi ada 15

orang (57,69%).

4. Siswa yang berpendapat bahwa perilaku asertifnya rendah ada 3 orang

(11,53%).

5. Siswa yang berpendapat bahwa perilaku asertifnya sangat rendah tidak

ada (0%).

Tampak bahwa sebagian besar siswa-siswi SMP dan SMK dari Panti

Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung tahun 2010 memiliki

persepsi bahwa perilaku asertifnya cukup. Kualifikasi cukup dalam hasil

penelitian ini, peneliti pandang sebagai kurang tinggi. Yang ideal

Page 57: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

41

seharusnya adalah perilaku asertif mereka sangat tinggi atau tinggi. Oleh

sebab itu, peneliti menyimpulkan bahwa perilaku asertif siswa-siswi SMP

dan SMK dari Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung

masih kurang ideal atau kurang tinggi dan perlu ditingkatkan.

B. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa-siswi SMP dan SMK

dari Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung tahun 2010

yang memiliki persepsi bahwa perilaku asertifnya “sangat tinggi” ada 1

orang (4%), siswa yang memiliki persepsi bahwa perilaku asertifnya

“tinggi” ada 7 orang (26,92%), siswa yang memiliki persepsi bahwa

perilaku asertifnya “cukup” ada 15 orang (57,69%), dan siswa yang

memiliki persepsi bahwa perilaku asertifnya “rendah” ada 3 orang

(11,53%). Kategori “sangat tinggi” dan “tinggi” dianggap telah mencapai

tingkat yang diidealkan. Sedangkan kategori cukup, rendah dan sangat

rendah dianggap belum mencapai tingkat yang diidealkan Untuk

membatasi pembahasan sekaligus menghindari pengulangan yang tidak

perlu, maka pembahasan kategori “sangat tinggi” dan “tinggi” disatukan

dan pembahasan kategori “cukup” dan “rendah” disatukan.

Siswa yang memiliki persepsi yang sangat tinggi dan tinggi

memiliki ciri-ciri: 1) menerima kekurangan dan kelebihannya dan orang

lain, 2) mampu membuat keputusan, 3) memahami kebutuhannya dan

berusaha untuk mencapainya, 4) berani mengungkapkan perasaan dan

Page 58: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

42

pendapat dengan jelas dan langsung pada orang lain, 5) dan

mengembangkan komunikasi yang menyenangkan dengan orang lain.

Tingginya perilaku asertif siswa disebabkan oleh dua faktor.

Pertama, kepercayaan diri siswa. Siswa yang memiliki kepercayaan diri

mampu memahami dan menerima dirinya, sehingga ia mampu

menunjukkan dirinya tanpa merasa cemas. Siswa yang percaya diri

biasanya mampu mengungkapkan perasaan dan pendapatnya secara

terbuka dan apa adanya. Semakin tinggi rasa percaya diri anak, semakin

tinggi pula perilaku asertifnya.

Kedua, pola pengasuhan di panti asuhan. Pola pengasuhan yang

baik di panti asuhan akan mempengaruhi sikap seseorang terhadap dirinya.

Hal ini sejalan dengan pendapat Sinurat (1993: 2), yang mengatakan

bahwa “sikap seseorang terhadap dirinya sangat dipengaruhi oleh cara

tokoh-tokoh yang signifikan (significant other) memperlakukannya,

terutama pada masa anak/mudanya”. Pola pengasuhan yang demokratis

akan membawa dampak yang baik bagi anak, anak dapat merasa dihargai,

dicintai, dan diterima. Apabila anak merasa dihargai, dicintai dan diterima

oleh pengasuh, maka anak akan dapat mengekspresikan perasaan dan

pendapatnya dengan terbuka dan tanpa rasa takut. Pengasuh yang bisa

menjadi “sahabat” bagi siswa biasanya memberikan rasa nyaman pada

siswa untuk berperilaku asertif.

Ada beberapa keuntungan jika siswa memiliki perilaku asertif.

Pertama, siswa mampu memahami dirinya sendiri. Perilaku asertif

Page 59: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

43

membantu siswa untuk mengenali dirinya, memahami keinginan dan

kebutuhannya. Dengan berperilaku asertif, siswa mampu mengungkapkan

keinginan, perasaan dan kebutuhannya pada orang lain. Semakin tinggi

perilaku asertif siswa, semakin tinggi pula pemahamannya terhadap

dirinya sendiri.

Kedua, perilaku asertif akan menumbuhkan rasa percaya diri pada

siswa. Perilaku asertif akan membantu siswa untuk menampilkan dirinya

pada orang lain. Siswa yang asertif akan merasa dirinya dihargai oleh

orang lain, sehingga akan memiliki kepercayaan diri untuk melakukan hal-

hal yang berdasarkan inisiatif sendiri tanpa merasa ditekan. Orang lain

merasa nyaman untuk bergaul dengan siswa yang memiliki kepercayaan

diri.

Ketiga, perilaku asertif akan membantu siswa untuk membina

hubungan yang harmonis dengan orang lain. Dengan berperilaku asertif,

siswa dapat menyelesaikan konfliknya dengan orang lain dan mencegah

terjadi salah-paham, sehingga keretakan hubungan dapat dicegah. Perilaku

asertif akan membantu siswa berani mengungkapkan perasaan dan

keinginannya pada orang lain. Dengan demikian, orang lain pun

mengetahui apa yang dirasakan dan diinginkan siswa yang bersangkutan.

Sebagian siswa memiliki persepsi bahwa perilaku asertifnya

“rendah” (69,22%). Ciri-ciri orang yang rendah kemampuannya untuk

berperilaku asertif adalah: 1) merasa kesulitan untuk mengungkapkan

pendapat, 2) kurang yakin dapat memenuhi kebutuhannya, 3) merasa

Page 60: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

44

khawatir dengan keputusan yang telah dibuatnya, 4) kurang mampu

bertindak sesuai dengan suara hati, 5) dan bersikap memerintah terhadap

orang yang usianya lebih muda darinya.

Rendahnya perilaku asertif siswa kemungkinan disebabkan oleh

faktor kebudayaan. Berdasarkan data diri penghuni Panti Asuhan

Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung menunjukkan bahwa sebagian

besar siswa berasal dari latar belakang budaya Jawa. Dalam

berkomunikasi, budaya Jawa memiliki beberapa hal yang dianut, seperti

menghindari pertentangan dengan perkataan dan perbuatan, permintaan

atau tawaran dari orang tidak boleh langsung ditolak, dan tidak

menonjolkan diri. Hal ini sangat bertentangan dengan hal-hal yang dianut

pada perilaku asertif, seperti siswa yang asertif adalah siswa yang berani

menolak tawaran atau permintaan yang tidak sesuai dengan dirinya, siswa

yang asertif berani menampilkan kelebihannya pada orang lain, dan siswa

asertif berani menegur orang lain yang berbuat kesalahan.

Ada beberapa kerugian bila siswa memiliki perilaku asertif yang

rendah, yaitu: 1) siswa merasa cemas dan mengalami tekanan karena takut

mengutarakan perasaan, pendapat, keinginan dan kebutuhannya pada

orang lain, 2) siswa tidak mampu bersikap tegas dalam menghadapi

masalah dan membuat keputusan yang mengakibatkan siswa mudah

dipengaruhi oleh orang lain, 3) dan perkembangan diri siswa menjadi

terganggu.

Page 61: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

45

Untuk meningkatkan perilaku asertif pada siswa, perlu dilakukan

berbagai upaya dari pihak yang signifikan, misalnya pembina panti

asuhan, ibu pengasuh, orang tua siswa, dan warga panti asuhan.

1. Upaya yang dapat dilakukan oleh pembina panti asuhan yaitu,

mengadakan pembinaan atau pertemuan rutin di panti asuhan untuk

memberikan kesempatan pada siswa agar dapat mengembangkan

dirinya.

2. Upaya yang dapat dilakukan oleh ibu pengasuh adalah; mengadakan

evaluasi rutin dengan siswa-siswi di unit masing-masing agar siswa-

siswi memiliki kesempatan untuk mengungkapkan perasaan dan

pendapatnya. Hasil dari pertemuan dapat dituliskan pada buku pribadi

siswa dan disampaikan oleh ibu pengasuh kepada pembina panti

asuhan pada saat PEPAK (Perkembangan Anak) yang dilaksanakan

setiap minggu ketiga. Ibu pengasuh juga dapat melibatkan siswa-siswi

dalam membuat keputusan di unit masing-masing (seperti, pembagian

tugas di unit, dan penentuan sanksi apabila tidak mengerjakan tugas di

unit).

3. Upaya yang dapat dilakukan oleh orang tua siswa yaitu: hendaknya

orang tua memberikan waktu untuk berkomunikasi dengan siswa

ketika siswa pulang ke rumah saat libur sekolah atau dapat menjenguk

siswa di panti asuhan.

Page 62: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

46

4. Upaya yang dapat dilakukan oleh warga panti asuhan yaitu:

menciptakan suasana yang menyenangkan di panti asuhan; saling

memahami, menghormati dan menghargai antar warga panti asuhan.

Page 63: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

47

BAB V

PENUTUP

Dalam bab ini disajikan kesimpulan dan saran untuk berbagai pihak.

Bagian kesimpulan memuat kesimpulan dari hasil penelitian. Bagian saran

memuat saran untuk pihak panti asuhan dan peneliti lain.

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil penelitian dan

pembahasan adalah sebagian besar siswa-siswi SMP dan SMK dari Panti

Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung tahun 2010 berpendapat

bahwa perilaku asertifnya masih kurang tinggi dan perlu ditingkatkan.

B. Saran

Berikut ini dikemukakan saran bagi bererapa pihak:

1. Pihak Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung

Setiap pihak Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung

hendaknya menyadari pentingnya perilaku asertif bagi siswa. Hendaknya

ada kerja sama yang baik di antara pimpinan, pengasuh dan orang tua

siswa Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung untuk

menumbuhkan dan meningkatkan perilaku asertif siswa, antara lain

dengan memberikan pelatihan mengenai asertivitas.

2. Peneliti Lain

a. Dalam mengembangkan indikator-indikator dari setiap aspek perilaku

asertif, hendaknya item-item konsisten antara aspek satu dengan aspek

Page 64: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

48

yang lain. Pernyataan-pernyataan dalam item-item kuesioner

hendaknya dijabarkan lebih sederhana agar lebih mudah dipahami oleh

responden.

b. Alat pengumpul data yang digunakan pada penelitian selain

menggunakan kuesioner tertutup sebaiknya juga menggunakan

kuesioner terbuka, wawancara dan observasi agar informasi yang

dikumpulkan semakin lengkap.

c. Mengingat pentingnya perilaku asertif, peneliti lain diharapkan

mengadakan penelitian yang lebih mendalam mengenai perilaku asertif

siswa agar dapat memberikan inspirasi untuk melakukan upaya

pengembangan perilaku asertif.

Page 65: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

49

DAFTAR PUSTAKA

Adams, Linda dan Elinor Lenz. 1995. Be Your Best. Amitya Kumara dan Danan P

(Pen). Jadilah Diri Anda Sendiri. Jakarta: Gramedia

Alberti, Robert. E, dan Michael L Emmons. 1986. Your Perfect Right a Guide to

Assertive Living. Jakarta: Impact

-----------------------. 2002. Your Perfect Right a Guide to Assertive Living:

Panduan Praktis Hidup Lebih Ekspresif dan Jujur pada Diri Sendiri. Ursula

G. Buditjahya (pen). Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Cawood, Diana. 1997. Manajer yang Asertif: Terampil Mengelola Orang dan

Efektif dalam Komunikasi. Bern Hidayat (pen). Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama

Da Santo, Maria Agnes. 2005. Deskripsi Tingkat Komunikasi Asertif Para Suster

Medior Congregatio Imitationis Jesu (CIJ) Tahun 2004 dan Implikasinya

terhadap Program Pelatihan Asertivitas. Skripsi. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma

Furchan, A. 1982. Pengantar Penelitian dalam Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar

Hariyanti. 2001. Studi tentang Asertivitas Para Mahasiswa Akademi Keperawatan

St. Vincentius a Paulo Surabaya Tahun Ajaran 2001/2002. Skripsi.

Yogyakarta” Universitas Sanata Dharma

Hia Riati. 2004. Deskripsi Asertivitas Para Suster Yunior dan Medior

Konggregasi Suster-Suster Cinta kasih dari Maria Bunda Berbelaskasih

Page 66: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

50

(SCMM) di Sumetera Utara Provinsi Indonesia Tahun 2004. Skripsi.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Hurlock. E. B. 1994. Psikologi Perkembangan. Jakarta : Erlangga

Iriani LNH, Niken. 2009. Perilaku Asertif. [Online]. Tersedia: http://rumah-

optima.com [14 Sepetember 2009] 

Irwanto,dkk. (1988). Psikologi Umum. Jakarta: Gramedia

Jay, Ros. 2005. How to Manage Your Boss. Sigit Purwanto (Pen). Bagaimana

Menyikapi Bos Anda. Jakarta: Erlangga

Ngindang, Prudentiana. 2002. Deskripsi Tingkat Asertivitas Anak Panti Asuhan

Sancta Maria Boro Kalibawang Yogyakarta Tahun Ajaran 2001/2002.

Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Rakhmat, Jalaludin. 2008. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya

Redong, Christina. 2006. Persepsi Siswa-Siswi SMK Panti Asuhan Thomas

Ngawen Gunung Kidul Yogyakarta Tahun Ajaran 2005/2006 tentang

Ketrampilan Asertifnya dan Implikasinya terhadap Program Bimbingan

Kelompok. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma

Sarwono, Sarlito W. 2009. Pengantar Psikologi Umum. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada

Setyafi. 2009. Assertive Training. [Online]. Tersedia: www.setyafi.multiply.com

[16 Maret 2010]

Page 67: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

51

Singarimbun, Mari dan Sofian Effendi. 1989. Metode Penelitian Survei. Jakarta:

Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial

(LP3ES)

Sinurat, R.H. Dj. 1993. Konsep Diri dan Pengembangannya. Yogyakarta:

Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Ilmu Pendidikan Universitas

Sanata Dharma

Stein, Steven J, Ph. D dan Howard E. Book. M.D. 2004. Ledakan EQ: 15 Prinsip

Dasar Kecerdasan Emosional Meraih Sukses. Trinanda Rainy dan Yudhi

Martanto (Pen). Bandung: PT Mizan Pustaka

Ubaedy, An. 2008. Interpersonal Skill: Bagaimana Anda Membangun,

Mempertahankan, dan Mengatasi Konflik Hubungan. Jakarta: Bee Media

Indonesia

Ury, William. 2007. The Power of Positive No: Kekuatan Kata Tidak. Jakarta:

Ufuk Press

Walgito, Bimo. 2004. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: Andi Offset

Widoyoko, S. Eko Putro. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran: Panduan

Praktis bagi Pendidik dan Calon Pendidik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Page 68: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

KUESIONER SISWA

(Yang Diuji Coba)

Kata Pengantar

Adik-adik yang terkasih, pada kesempatan ini saya memohon kesediaan Anda untuk

menjawab pernyataan-pernyataan dalam kuesioner ini. Tujuan kuesioner ini adalah untuk

mengetahui pandangan Anda sebagai siswa yang tinggal di panti asuhan. Informasi yang Anda

berikan akan diolah dan hasilnya akan digunakan untuk mengembangkan program

pendampingan di panti asuhan.

Kuesioner ini bersifat rahasia. Oleh karena itu, saya mengharapkan Anda menjawabnya

secara jujur, sesuai dengan pengalaman Anda sendiri. Nama tidak perlu ditulis.

Atas bantuan Anda saya ucapkan terima kasih.

Petunjuk

Bacalah masing-masing pernyataan berikut dengan teliti. Lalu tentukanlah seberapa

sering Anda mengalami hal yang dimaksudkan dengan pernyataan yang bersangkutan dalam

hidup sehari-hari. Berikan tanda centang (√) pada kolom alternatif jawaban yang telah

disediakan. Alternatif jawaban yang disediakan adalah sebagai berikut:

SS : Sangat Sering

S : Sering

J : Jarang

SJ : Sangat Jarang

Identitas Diri

Jenis Kelamin :

Kelas : (SMP*/SMA*)

Umur :

* Coret yang tidak berlaku

Page 69: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

Alternatif Jawaban No. Seberapa sering Anda mengalami hal

yang dimaksudkan dengan masing-

masing pernyatan berikut?

Sangat

Sering

Sering Jarang Sangat

Jarang

1. Saya ikut merasa senang bila orang lain

berhasil.

2. Saya ingin terlihat paling hebat di antara

teman-teman yang lain.

3. Saya merasa tersinggung bila dikritik oleh

orang yang lebih muda dari saya.

4. Saya memperlakukan orang lain sama seperti

saya memperlakukan diri sendiri.

5. Saya mampu menerima resiko dari setiap

keputusan yang sudah saya ambil.

6. Saya selalu meminta bantuan pada orang lain

ketika akan membuat keputusan.

7. Saya merasa cemas dan gugup bila ingin

memberikan pendapat di hadapan orang

banyak.

8. Saya berani mengusulkan pendapat bila

diperlukan.

9. Saya mengatakan terus terang jika saya tidak

bisa membantu.

10. Saya mengalami kesulitan mengatakan tidak

pada permintaan orang lain yang sebenarnya

ingin saya tolak.

11. Saya memberikan kesempatan pada orang

lain untuk berpendapat tanpa membentak

atau mengkritik.

12. Saya bersikap memerintah terhadap orang

yang usianya lebih muda dari saya.

Page 70: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

Alternatif Jawaban No. Seberapa sering Anda mengalami hal

yang dimaksudkan dengan masing-

masing pernyataan berikut? Sangat

Sering

Sering Jarang Sangat

Jarang

13. Saya menerima orang lain apa adanya.

14. Saya mampu membuat keputusan dengan

tepat saat dibutuhkan

15. Saya merasa pendapat saya selalu salah dan

tidak disetujui banyak orang.

16. Saya berani mengakui kesalahan saya pada

orang lain secara langsung dan jujur.

17. Saya selalu mengikuti kemauan orang lain

karena saya takut dia tersinggung.

18. Saya merasa bersalah ketika menolak

permintaan orang lain.

19. Saya mendengarkan dengan cermat ketika

orang lain sedang berbicara.

20. Saya memaksa orang lain untuk mengikuti

kemauan saya.

21. Saya mau membantu orang lain tanpa

pamrih.

22. Saya merasa iri melihat orang lain berhasil

atau mendapat pujian.

23. Saya merasa khawatir dengan keputusan

yang saya buat.

24. Saya berani menyapa terlebih dahulu orang

yang baru saya kenal.

25. Saya merasa kesulitan untuk

mengungkapkan pendapat saya.

Page 71: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

Alternatif Jawaban No.

Seberapa sering Anda mengalami hal

yang dimaksudkan dengan masing-

masing pernyataan berikut?

Sangat

Sering

Sering Jarang Sangat

Jarang

26. Apabila terganggu dengan perkataan atau

tindakan orang lain, saya berani

memberitahukannya pada orang yang

bersangkutan dengan terus terang.

27. Saya merasa yakin ketika akan berkata tidak.

28. Saya menganggap kritik sebagai ungkapan

ketidaksukaan orang lain pada saya.

29. Saya memberi pujian pada orang lain yang

berhasil melakukan sesuatu.

30. Apabila terjadi perselisihan, saya cenderung

meyalahkan orang lain.

31. Saya berani mengungkapkan kekaguman

kepada orang lain atas keberhasilannya.

32. Saya merasa khawatir jika orang lain merasa

keberatan bila saya meminta bantuannya.

33. Ketika sedang berbicara dengan orang yang

baru saya kenal, saya tidak berani menatap

matanya.

34. Saya berani memulai pembicaraan dengan

orang yang belum saya kenal.

35. Saya mampu mengutarakan pendapat saya

dengan jelas dan tepat.

36. Saya berpura-pura ramah pada orang yang

membuat saya jengkel.

37. Saya merasa tersinggung bila orang lain

mengkritik saya.

Page 72: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

Alternatif Jawaban No. Seberapa sering Anda mengalami hal

yang dimaksudkan dengan pernyataan

berikut? Sangat

Sering

Sering Jarang Sangat

Jarang

38. Saya berani mempertahankan pendapat yang

menurut saya benar walaupun orang lain

tidak setuju.

39. Saya mampu bersikap hormat pada orang

lain, baik yang usianya lebih muda maupun

lebih tua.

40. Saya memusuhi orang lain yang telah

melukai perasaan saya.

41. Saya mengejek orang lain ketika ia tidak

mampu menyelesaikan tugasnya.

42. Saya percaya bahwa orang lain bisa

menyelesaikan pekerjaannya.

43. Saya menydari apa yang sedang saya

rasakan.

44. Saya mengalami kesulitan mentaati jadwal

yang sudah saya buat.

45. Saya merasa canggung untuk memberikan

pujian pada orang lain.

46. Saya mampu mengungkapkan perasaan saya

secara terus terang.

47. Saya dapat menerima kritik dari orang lain.

48. Saya memaksa orang lain untuk sependapat

dengan saya dalam hal-hal yang saya anggap

benar.

49. Saya memberikan bantuan pada siapa saja

yang membutuhkan.

Page 73: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

Alternatif Jawaban No. Seberapa sering Anda mengalami hal

yang dimaksudkan dengan masing-

masing pernyataan berikut? Sangat

Sering

Sering Jarang Sangat

Jarang

50. Saya mengharapkan imbalan ketika

membantu orang lain.

51. Saya takut apabila orang lain mengetahui

kekurangan saya.

52. Saya berani bertanya apabila saya merasa

ada yang belum jelas.

53. Saya menginginkan orang lain menyapa

terlebih dahulu.

54. Saya menyadari apa yang sedang saya

inginkan.

55. Saya merasa takut merepotkan orang lain

jika saya meminta sesuatu yang saya

butuhkan.

56. Saya merasa malu untuk meminta bantuan

orang lain.

57. Saya berani menegur orang lain yang

melakukan kesalahan.

58. Saya berusaha mempertahankan pendapat

saya meskipun pendapat saya salah.

59. Saya mengucapkan terima kasih pada orang

lain yang telah berbuat baik pada saya.

60. Saya bersikap sopan ketika berhadapan

dengan orang yang lebih tua.

61. Saya mendengarkan orang lain ketika ia

menceritakan masalahnya.

62.

Saya menghindari bertanya karena takut

salah.

Page 74: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

No. Seberapa sering Anda mengalami hal

yang dimaksudka dengan masing-masing

pernyataan berikut? Sangat

Sering

Sering Jarang Sangat

Jarang

63. Saya menetapkan tujuan untuk setiap

kegiatan yang saya lakukan.

64. Saya cenderung menunda pekerjaan yang

seharusnya saya lakukan.

65. Saya menceritakan perasaan saya pada orang

yang saya percayai.

66. Saya berani dan merasa nyaman dalam

mengungkapkan ketidakpuasan saya pada

teman.

67. Saya merasa senang apabila dikritik oleh

orang lain.

68. Saya merasa puas bila dapat menguasai

orang lain.

69. Saya berani meminta maaf apabila

melakukan kesalahan.

70. Saya bersedia menawarkan bantuan pada

orang lain meskipun tidak diminta.

71. Saya memberikan dukungan pada orang lain

yang merasa putus asa.

72. Saya merasa sombong bila dapat

menyelesaikan tugas saya dengan baik.

73. Saya mampu menghadapi dan

menyelesaikan masalah saya dengan cara

saya sendiri.

74. Saya menceritakan kekurangan teman pada

orang lain dan mengejeknya.

Page 75: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

Alternatif Jawaban No. Seberapa sering Anda mengalami hal

yang dimaksudkan dengan masing-

masing pernyataan berikut? Sangat

Sering

Sering Jarang Sangat

Jarang

75. Saya mengharapkan orang lain mengetahui

keinginan saya meskipun saya tidak

mengungkapkannya.

76. Saya menggunakan waktu dengan baik.

77. Saya merencanakan kegiatan sehari-hari

yang perlu

saya lakukan.

78. Apabila saya melihat orang lain mengalami

kesulitan, saya siap membantunya sesuai

dengan kemampuan saya.

79. Saya bersedia menawarkan bantuan pada

orang lain yang membutuhkan.

80. Saya menghibur orang lain yang sedang

sedih.

81. Saya merasa senang bila dapat membantu

orang lain.

82. Saya melakukan apa saja yang saya anggap

benar tanpa takut dicela.

83. Saya mampu bekerja sama dengan siapapun

untuk kepentingan bersama.

84. Saya merasa yakin dapat menyelesaikan

tugas saya dengan baik.

         

                 

Page 76: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

Reliability Statistics

Correlation VAR00001 VAR00002 VAR00001 Pearson Correlation 1 .882(**) Sig. (2-tailed) .000 N 45 45VAR00002 Pearson Correlation .882(**) 1 Sig. (2-tailed) .000 N 45 45

** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Cronbach's Alpha

Cronbach's Alpha Based

on Standardized

Items N of Items .931 .934 84

Page 77: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

No. Pernyataan Perilaku Asertif Correlated

Item

Keputusan

1. Saya ikut merasa senang bila orang lain

berhasil. .484 Valid

2. Saya ingin terlihat paling hebat di antara

teman-teman yang lain. .077 Tidak Valid

3. Saya merasa tersinggung bila dikritik

oleh orang yang lebih muda dari saya. .549 Valid

4. Saya memperlakukan orang lain sama

seperti saya memperlakukan diri sendiri. .171 Tidak Valid

5. Saya mampu menerima resiko dari setiap

keputusan yang sudah saya ambil. .432 Valid

6. Saya selalu meminta bantuan pada orang

lain ketika akan membuat keputusan. .146 Tidak Valid

7. Saya merasa cemas dan gugup bila ingin

memberikan pendapat di hadapan orang

banyak.

.379Valid

8. Saya berani mengusulkan pendapat bila

diperlukan. .224 Tidak Valid

9. Saya mengatakan terus terang jika saya

tidak bisa membantu. .159 Tidak Valid

10. Saya mengalami kesulitan mengatakan

tidak pada permintaan orang lain yang

sebenarnya ingin saya tolak.

.219Tidak Valid

11. Saya memberikan kesempatan pada

orang lain untuk berpendapat tanpa

membentak atau mengkritik.

.046Tidak Valid

12. Saya bersikap memerintah terhadap

orang yang usianya lebih muda dari saya. .334 Valid

13. Saya menerima orang lain apa adanya. .440 Valid

Page 78: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

14. Saya mampu membuat keputusan dengan

tepat saat dibutuhkan .420 Valid

15. Saya merasa pendapat saya selalu salah

dan tidak disetujui banyak orang. .070 Tidak Valid

16. Saya berani mengakui kesalahan saya

pada orang lain secara langsung dan

jujur.

.526Valid

17. Saya selalu mengikuti kemauan orang

lain karena saya takut dia tersinggung. .374 Valid

18. Saya merasa bersalah ketika menolak

permintaan orang lain. .219 Tidak Valid

19. Saya mendengarkan dengan cermat

ketika orang lain sedang berbicara. .431 Valid

20. Saya memaksa orang lain untuk

mengikuti kemauan saya. .398 Valid

21. Saya mau membantu orang lain tanpa

pamrih. .636 Valid

22. Saya merasa iri melihat orang lain

berhasil atau mendapat pujian. .440 Valid

23. Saya merasa khawatir dengan keputusan

yang saya buat. .316 Valid

24. Saya berani menyapa terlebih dahulu

orang yang baru saya kenal. .401 Valid

25. Saya merasa kesulitan untuk

mengungkapkan pendapat saya.

.650Valid

Page 79: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

26. Apabila terganggu dengan perkataan atau

tindakan orang lain, saya berani

memberitahukannya pada orang yang

bersangkutan dengan terus terang.

.542

Valid

27. Saya merasa yakin ketika akan berkata

tidak. .148 Tidak Valid

28. Saya menganggap kritik sebagai

ungkapan ketidaksukaan orang lain pada

saya.

.024Tidak Valid

29. Saya memberi pujian pada orang lain

yang berhasil melakukan sesuatu. .334 Valid

30. Apabila terjadi perselisihan, saya

cenderung meyalahkan orang lain. .572 Tidak Valid

31. Saya berani mengungkapkan kekaguman

kepada orang lain atas keberhasilannya. .495 Valid

32. Saya merasa khawatir jika orang lain

merasa keberatan bila saya meminta

bantuannya.

.232Tidak Valid

33. Ketika sedang berbicara dengan orang

yang baru saya kenal, saya tidak berani

menatap matanya.

-.030Tidak Valid

34. Saya berani memulai pembicaraan

dengan orang yang belum saya kenal. .519 Valid

35. Saya mampu mengutarakan pendapat

saya dengan jelas dan tepat. .487 Valid

36. Saya berpura-pura ramah pada orang

yang membuat saya jengkel. .077 Tidak Valid

37. Saya merasa tersinggung bila orang lain

mengkritik saya.

.498Valid

Page 80: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

38. Saya berani mempertahankan pendapat

yang menurut saya benar walaupun orang

lain tidak setuju.

.416Valid

39. Saya mampu bersikap hormat pada orang

lain, baik yang usianya lebih muda

maupun lebih tua.

.531Valid

40. Saya memusuhi orang lain yang telah

melukai perasaan saya. .252 Tidak Valid

41. Saya mengejek orang lain ketika ia tidak

mampu menyelesaikan tugasnya. .563 Valid

42. Saya percaya bahwa orang lain bisa

menyelesaikan pekerjaannya. .189 Tidak Valid

43. Saya menydari apa yang sedang saya

rasakan. .433 Valid

44. Saya mengalami kesulitan mentaati

jadwal yang sudah saya buat. .301 Valid

45. Saya merasa canggung untuk

memberikan pujian pada orang lain. .556 Valid

46. Saya mampu mengungkapkan perasaan

saya secara terus terang. .527 Valid

47. Saya dapat menerima kritik dari orang

lain. .571 Valid

48. Saya memaksa orang lain untuk

sependapat dengan saya dalam hal-hal

yang saya anggap benar.

.303Valid

49. Saya memberikan bantuan pada siapa

saja yang membutuhkan.

.511Valid

50. Saya mengharapkan imbalan ketika

membantu orang lain. .366 Valid

Page 81: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

51. Saya takut apabila orang lain mengetahui

kekurangan saya. .291 Tidak Valid

52. Saya berani bertanya apabila saya merasa

ada yang belum jelas. .668 Valid

53. Saya menginginkan orang lain menyapa

terlebih dahulu. .299 Tidak Valid

54. Saya menyadari apa yang sedang saya

inginkan. .373 Valid

55. Saya merasa takut merepotkan orang lain

jika saya meminta sesuatu yang saya

butuhkan.

-.022Tidak Valid

56. Saya merasa malu untuk meminta

bantuan orang lain. .053 Tidak Valid

57. Saya berani menegur orang lain yang

melakukan kesalahan. .192 Tidak Valid

58. Saya berusaha mempertahankan pendapat

saya meskipun pendapat saya salah. .207 Tidak Valid

59. Saya mengucapkan terima kasih pada

orang lain yang telah berbuat baik pada

saya.

.416Valid

60. Saya bersikap sopan ketika berhadapan

dengan orang yang lebih tua. .478 Valid

61. Saya mendengarkan orang lain ketika ia

menceritakan masalahnya. .563 Valid

62.

Saya menghindari bertanya karena takut

salah. .296 Tidak Valid

63. Saya menetapkan tujuan untuk setiap

kegiatan yang saya lakukan. .556 Valid

64. Saya cenderung menunda pekerjaan yang .579 Valid

Page 82: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

seharusnya saya lakukan.

65. Saya menceritakan perasaan saya pada

orang yang saya percayai. .191 Tidak Valid

66. Saya berani dan merasa nyaman dalam

mengungkapkan ketidakpuasan saya pada

teman.

.201Tidak Valid

67. Saya merasa senang apabila dikritik oleh

orang lain. .254 Tidak Valid

68. Saya merasa puas bila dapat menguasai

orang lain. .347 Valid

69. Saya berani meminta maaf apabila

melakukan kesalahan. .421 Valid

70. Saya bersedia menawarkan bantuan pada

orang lain meskipun tidak diminta. .507 Valid

71. Saya memberikan dukungan pada orang

lain yang merasa putus asa. .506 Valid

72. Saya merasa sombong bila dapat

menyelesaikan tugas saya dengan baik. .511 Valid

73. Saya mampu menghadapi dan

menyelesaikan masalah saya dengan cara

saya sendiri.

.185Tidak Valid

74. Saya menceritakan kekurangan teman

pada orang lain dan mengejeknya.

.334Valid

75. Saya mengharapkan orang lain

mengetahui keinginan saya meskipun

saya tidak mengungkapkannya.

.297Tidak Valid

76. Saya menggunakan waktu dengan baik. .677 Valid

77. Saya merencanakan kegiatan sehari-hari

yang perlu .586 Valid

Page 83: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

saya lakukan.

78. Apabila saya melihat orang lain

mengalami kesulitan, saya siap

membantunya sesuai dengan kemampuan

saya.

.470Valid

79. Saya bersedia menawarkan bantuan pada

orang lain yang membutuhkan. .438 Valid

80. Saya menghibur orang lain yang sedang

sedih. .513 Valid

81. Saya merasa senang bila dapat membantu

orang lain. .487 Valid

82. Saya melakukan apa saja yang saya

anggap benar tanpa takut dicela. .504 Valid

83. Saya mampu bekerja sama dengan

siapapun untuk kepentingan bersama. .188 Tidak Valid

84. Saya merasa yakin dapat menyelesaikan

tugas saya dengan baik. .390 Valid

 

 

 

Page 84: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

Tabulasi Skor-Skor Belahan Ganjil - Genap Uji Coba Persepsi Siswa-Siswi

Panti Asuhan Pangrekso Dalem Bethlehem Temanggung Tahun 2010 tentang

Perilaku Asertifnya

NO X Y X2 Y2 XY 1 120 121 14400 14641 145202 101 103 10201 10609 104033 118 116 13924 13456 136884 131 121 17161 14641 158515 139 140 19321 19600 194606 143 142 20449 20164 203067 110 120 12100 14400 132008 148 140 21904 19600 207209 112 112 12544 12544 12544

10 131 119 17161 14161 1558911 119 105 14161 11025 1249512 120 111 14400 12321 1332013 129 132 16641 17424 1702814 140 140 19600 19600 1960015 94 85 8836 7225 799016 135 127 18225 16129 1714517 116 120 13456 14400 1392018 108 109 11664 11881 1177219 156 150 24336 22500 2340020 128 125 16384 15625 1600021 114 123 12996 15129 1402222 113 111 12769 12321 1254323 121 128 14641 16384 1548824 115 104 13225 10816 1196025 114 117 12996 13689 1333826 103 97 10609 9409 999127 112 102 12544 10404 1142428 126 123 15876 15129 1549829 120 115 14400 13225 1380030 114 114 12996 12996 1299631 113 117 12769 13689 1322132 102 107 10404 11449 1091433 121 118 14641 13924 14278

Page 85: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

34 110 117 12100 13689 1287035 121 119 14641 14161 1439936 135 133 18225 17689 1795537 118 114 13924 12996 1345238 116 105 13456 11025 1218039 108 103 11664 10609 1112440 116 116 13456 13456 1345641 134 126 17956 15876 1688442 115 124 13225 15376 1426043 125 118 15625 13924 1475044 107 112 11449 12544 1198445 118 122 13924 14884 14396

Total 5409 5323 657379 636739 646134

Page 86: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

KUESIONER SISWA

(Penelitian)

Kata Pengantar

Adik-adik yang terkasih, pada kesempatan ini saya memohon kesediaan Anda untuk

menjawab pernyataan-pernyataan dalam kuesioner ini. Tujuan kuesioner ini adalah untuk

mengetahui pandangan Anda sebagai siswa yang tinggal di panti asuhan. Informasi yang Anda

berikan akan diolah dan hasilnya akan digunakan untuk mengembangkan program

pendampingan di panti asuhan.

Kuesioner ini bersifat rahasia. Oleh karena itu, saya mengharapkan Anda menjawabnya

secara jujur, sesuai dengan pengalaman Anda sendiri. Nama tidak perlu ditulis.

Atas bantuan Anda saya ucapkan terima kasih.

Petunjuk

Bacalah masing-masing pernyataan berikut dengan teliti. Lalu tentukanlah seberapa

sering Anda mengalami hal yang dimaksudkan dengan pernyataan yang bersangkutan dalam

hidup sehari-hari. Berikan tanda centang (√) pada kolom alternatif jawaban yang telah

disediakan. Alternatif jawaban yang disediakan adalah sebagai berikut:

SS : Sangat Sering

S : Sering

J : Jarang

SJ : Sangat Jarang

Identitas Diri

Jenis Kelamin :

Kelas : (SMP*/SMK*)

Umur :

* Coret yang tidak berlaku

Page 87: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

Alternatif Jawaban No. Seberapa sering Anda mengalami hal yang dimaksudkan dengan masing-

masing pernyatan berikut? Sangat Sering

Sering Jarang Sangat Jarang

1. Saya ikut merasa senang bila orang lain berhasil.

2. Saya merasa tersinggung bila dikritik oleh orang yang lebih muda dari saya.

3. Saya mampu menerima resiko dari setiap keputusan yang sudah saya ambil.

4. Saya merasa cemas dan gugup bila ingin memberikan pendapat di hadapan orang banyak.

5. Saya bersikap memerintah terhadap orang yang usianya lebih muda dari saya.

6. Saya menerima orang lain apa adanya. 7. Saya mampu membuat keputusan dengan

tepat saat dibutuhkan

8. Saya berani mengakui kesalahan saya pada orang lain secara langsung dan jujur.

9. Saya selalu mengikuti kemauan orang lain karena saya takut dia tersinggung.

10. Saya mendengarkan dengan cermat ketika orang lain sedang berbicara.

11. Saya memaksa orang lain untuk mengikuti kemauan saya.

12. Saya mau membantu orang lain tanpa pamrih.

13. Saya merasa iri melihat orang lain berhasil atau mendapat pujian.

14. Saya merasa khawatir dengan keputusan yang saya buat.

15. Saya berani menyapa terlebih dahulu orang yang baru saya kenal.

16. Saya merasa kesulitan untuk mengungkapkan pendapat saya.

17. Apabila terganggu dengan perkataan atau tindakan orang lain, saya berani memberitahukannya pada orang yang bersangkutan dengan terus terang.

18. Saya memberi pujian pada orang lain yang berhasil melakukan sesuatu.

19. Apabila terjadi perselisihan, saya cenderung meyalahkan orang lain.

20 Saya berani mengungkapkan kekaguman kepada orang lain atas keberhasilannya.

Page 88: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

Alternatif Jawaban No.

Seberapa sering Anda mengalami hal yang dimaksudkan dengan masing-masing pernyataan berikut?

Sangat Sering

Sering Jarang Sangat Jarang

21. Saya berani memulai pembicaraan dengan orang yang belum saya kenal.

22. Saya mampu mengutarakan pendapat saya dengan jelas dan tepat.

23. Saya merasa tersinggung bila orang lain mengkritik saya.

24. Saya berani mempertahankan pendapat yang menurut saya benar walaupun orang lain tidak setuju.

25. Saya mampu bersikap hormat pada orang lain, baik yang usianya lebih muda maupun lebih tua.

26. Saya mengejek orang lain ketika ia tidak mampu menyelesaikan tugasnya.

27. Saya menyadari apa yang sedang saya rasakan.

28. Saya mengalami kesulitan mentaati jadwal yang sudah saya buat.

29. Saya merasa canggung untuk memberikan pujian pada orang lain.

30 Saya mampu mengungkapkan perasaan saya secara terus terang.

31. Saya dapat menerima kritik dari orang lain. 32. Saya memaksa orang lain untuk sependapat

dengan saya dalam hal-hal yang saya anggap benar.

33. Saya memberikan bantuan pada siapa saja yang membutuhkan.

34. Saya mengharapkan imbalan ketika membantu orang lain.

35. Saya berani bertanya apabila saya merasa ada yang belum jelas.

36. Saya menyadari apa yang sedang saya inginkan.

37. Saya mengucapkan terima kasih pada orang lain yang telah berbuat baik pada saya.

38. Saya bersikap sopan ketika berhadapan dengan orang yang lebih tua.

39. Saya mendengarkan orang lain ketika ia menceritakan masalahnya.

40. Saya menetapkan tujuan untuk setiap kegiatan yang saya lakukan.

Page 89: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

Alternatif Jawaban No. Seberapa sering Anda mengalami hal yang dimaksudkan dengan masing-masing pernyataan berikut? Sangat

Sering Sering Jarang Sangat

Jarang41. Saya cenderung menunda pekerjaan yang

seharusnya saya lakukan.

42. Saya merasa puas bila dapat menguasai orang lain.

43. Saya berani meminta maaf apabila melakukan kesalahan

44. Saya bersedia menawarkan bantuan pada orang lain meskipun tidak diminta.

45. Saya memberikan dukungan pada orang lain yang merasa putus asa.

46. Saya merasa sombong bila dapat menyelesaikan tugas saya dengan baik.

47. Saya menceritakan kekurangan teman pada orang lain dan mengejeknya.

48. Saya menggunakan waktu dengan baik. 49. Saya merencanakan kegiatan sehari-hari

yang perlu saya lakukan.

50. Apabila saya melihat orang lain mengalami kesulitan, saya siap membantunya sesuai dengan kemampuan saya.

51. Saya bersedia menawarkan bantuan pada orang lain yang membutuhkan.

52. Saya menghibur orang lain yang sedang sedih.

53. Saya merasa senang bila dapat membantu orang lain.

54. Saya melakukan apa saja yang saya anggap benar tanpa takut dicela.

55. Saya merasa yakin dapat menyelesaikan tugas saya dengan baik.

56. Saya menginginkan orang lain menyapa saya terlebih dahulu.

         

               

Page 90: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

No. Jenis Kelamin Kelas Usia Perilaku Asertif 1 2 3 4 5

1 Perempuan IX SMP 16 Tahun 3 3 3 3 42 Perempuan VII SMP 13 Tahun 4 4 3 3 13 Perempuan VIII SMP 14 Tahun 2 3 3 2 34 Perempuan XI SMK 19 Tahun 4 3 3 2 35 Laki-Laki IX SMP 17 Tahun 3 1 3 3 36 Perempuan VII SMP 14 Tahun 4 3 3 3 47 Perempuan IX SMP 15 Tahun 4 4 3 3 48 Perempuan XI SMK 16 Tahun 3 2 2 2 39 Laki-Laki IX SMP 15 Tahun 4 2 3 1 2

10 Laki-Laki VII SMP 13 Tahun 3 2 2 2 211 Laki-Laki VII SMP 13 Tahun 3 3 3 3 212 Laki-Laki VII SMP 13 Tahun 3 1 4 1 313 Perempuan VII SMP 12 Tahun 3 3 3 3 314 Perempuan VIII SMP 14 Tahun 4 3 3 3 415 Perempuan XI SMK 17 Tahun 3 1 2 1 216 Laki-Laki VII SMP 13 Tahun 3 2 2 1 317 Laki-Laki IX SMP 15 Tahun 3 3 1 1 318 Laki-Laki IX SMP 15 Tahun 3 2 4 2 319 Laki-Laki IX SMP 15 Tahun 4 3 4 4 420 Perempuan IX SMP 16 Tahun 4 3 3 3 321 Perempuan XI SMK 16 Tahun 4 2 3 3 322 Perempuan XI SMK 16 Tahun 4 2 4 2 223 Perempuan VII SMP 13 Tahun 3 3 3 2 324 Perempuan XI SMK 18 Tahun 3 3 3 3 225 Laki-Laki XI SMK 17 Tahun 3 1 4 1 326 Laki-Laki XI SMK 17 Tahun 3 1 2 2 3

Page 91: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

6 7 8 9 10 11 12 13 143 2 4 4 3 4 4 4 24 3 3 3 3 3 4 4 44 2 3 3 3 4 4 4 34 4 4 2 3 3 4 3 13 2 4 3 2 3 3 3 14 3 4 4 3 4 4 4 24 3 3 4 4 4 4 4 44 3 3 1 3 3 4 3 13 3 3 4 3 2 4 2 13 2 2 3 3 3 2 2 22 3 2 4 3 3 3 3 33 3 3 3 3 3 3 3 23 2 2 2 3 4 3 4 34 3 2 4 3 4 4 4 32 4 2 4 3 2 4 2 23 2 1 3 2 4 2 4 34 3 3 4 3 3 3 4 33 3 2 3 4 3 3 3 34 3 3 4 4 4 4 4 22 3 3 4 2 2 3 3 13 2 2 3 4 4 4 3 44 2 3 2 2 2 3 2 24 3 3 2 4 3 3 3 33 3 3 2 3 3 3 3 24 3 4 3 3 3 4 2 13 2 2 3 3 3 2 2 2

Page 92: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

15 16 17 18 19 20 21 22 23

1 3 4 4 4 1 1 4 43 3 3 2 4 3 4 4 43 2 2 3 4 3 2 2 33 2 3 4 3 4 3 3 22 2 3 3 3 3 2 3 33 3 3 3 4 4 1 2 34 2 1 4 4 4 4 4 44 1 2 3 2 3 1 2 33 1 2 3 3 2 2 3 12 2 3 2 2 2 2 2 12 3 2 3 3 3 2 3 32 3 2 3 4 2 2 3 23 3 2 3 4 3 2 2 33 2 2 4 4 4 3 2 44 3 1 4 3 3 3 2 13 1 2 3 3 1 2 2 12 4 4 4 3 4 4 4 32 2 3 3 4 3 3 3 34 2 4 3 2 4 4 3 31 2 2 4 3 4 2 3 34 4 4 3 3 3 1 2 22 2 2 3 2 3 3 2 23 2 3 4 2 3 2 2 43 3 3 3 3 3 3 3 32 2 3 4 4 4 2 2 12 2 2 3 3 2 2 2 2

Page 93: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

24 25 26 27 28 29 30 31 32

2 4 4 4 4 4 4 3 44 4 4 4 3 3 3 4 42 2 3 4 2 4 1 2 44 3 3 4 3 4 1 4 32 4 3 3 3 2 3 2 31 4 4 4 1 3 4 3 44 4 4 4 4 4 1 4 43 4 4 2 2 4 2 2 43 3 3 3 2 3 2 4 33 2 2 2 3 2 2 2 22 3 3 3 3 3 3 3 33 2 3 3 2 2 2 2 32 3 4 3 3 4 2 3 43 4 4 4 4 4 3 4 42 3 4 2 3 2 2 2 23 2 3 4 2 4 3 3 44 3 2 4 2 2 3 4 32 3 3 4 2 3 4 3 34 3 3 1 2 4 4 3 33 3 4 4 2 2 2 2 32 4 4 3 2 3 3 2 33 3 2 3 2 4 2 2 23 2 4 3 2 3 2 3 32 3 3 4 1 3 4 4 33 4 3 4 2 3 4 3 43 3 3 3 3 3 2 2 3

Page 94: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

33 34 35 36 37 38 39 40 41

4 4 3 4 3 3 3 3 44 4 4 3 4 4 3 2 43 4 3 4 3 3 3 2 34 4 4 4 4 4 4 4 43 3 3 3 4 4 3 3 34 4 3 4 4 4 4 3 34 4 3 4 4 4 4 4 14 4 2 4 4 4 4 2 23 3 2 4 4 4 3 3 32 3 2 3 2 3 2 3 23 4 4 3 4 3 3 3 34 3 4 3 4 3 2 4 23 4 3 3 3 3 3 2 33 4 3 4 4 4 3 4 34 3 1 4 4 4 4 3 12 4 4 4 4 4 3 2 23 4 2 4 4 4 4 4 13 4 3 4 4 4 4 3 33 3 4 1 4 3 4 3 23 4 2 4 4 4 3 3 24 3 4 2 4 4 4 4 33 3 3 3 3 3 3 3 23 3 2 3 4 3 3 3 33 3 3 4 3 3 3 3 24 3 4 4 4 4 4 4 33 3 3 3 4 3 3 2 2

Page 95: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

42 43 44 45 46 47 48 49 503 4 3 3 4 4 4 4 44 4 3 4 4 4 3 3 44 2 2 2 4 4 2 3 34 3 4 3 3 4 4 4 43 3 2 4 3 3 3 3 34 3 4 4 4 4 3 4 34 4 4 4 4 4 2 1 44 3 3 3 4 4 4 3 43 4 3 3 3 3 2 3 42 2 2 2 2 3 2 2 33 3 3 3 3 2 3 2 34 3 3 3 3 3 3 3 34 3 3 3 4 4 2 2 34 4 3 4 4 4 3 4 44 3 4 4 3 4 1 1 44 3 3 2 4 4 2 2 31 4 3 3 3 4 2 3 33 3 3 4 3 3 2 2 31 4 3 3 4 4 3 3 33 2 2 3 3 4 2 3 33 3 3 4 4 4 3 4 42 3 3 3 2 2 2 2 34 3 3 3 3 3 2 3 43 3 3 3 3 3 2 2 34 4 4 4 3 3 3 2 42 2 2 2 4 3 3 2 2

Page 96: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

51 52 53 54 55 56 Total3 4 4 3 3 2 1883 3 4 2 2 4 1922 3 4 2 2 3 1614 4 4 3 4 3 1903 3 4 3 2 3 1603 3 3 1 3 4 1864 4 4 4 4 4 2034 3 3 4 4 3 1683 3 3 2 4 2 1572 3 3 2 3 2 1283 3 3 3 3 3 1633 3 4 3 3 3 1593 3 3 3 2 3 1663 3 3 3 4 3 1954 4 4 2 3 3 1562 3 3 2 3 1 1513 3 4 4 3 3 1762 3 3 2 4 3 1694 4 4 4 3 3 1842 2 2 2 2 1 1534 4 3 4 3 3 1813 3 3 3 2 1 1434 4 4 3 3 2 1673 3 3 3 3 3 1634 4 4 3 4 1 1782 2 3 3 2 3 141

Page 97: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun

No. Skor yang dicapai Skor Maksimal Persentase Kategori Posisi Skor1 203 224 90,62% Sangat Tinggi 90%-100%2 195 224 87,05% Tinggi 80%-89%3 192 224 85,71% Tinggi 80%-89%4 190 224 84,82% Tinggi 80%-89%5 188 224 83,92% Tinggi 80%-89%6 186 224 83,03% Tinggi 80%-89%7 184 224 82,14% Tinggi 80%-89%8 181 224 80,80% Tinggi 80%-89%9 178 224 79,46% Cukup 65%-79%

10 176 224 78,57% Cukup 65%-79%11 169 224 75,44% Cukup 65%-79%12 168 224 75% Cukup 65%-79%13 167 224 74,55% Cukup 65%-79%14 166 224 74,10% Cukup 65%-79%15 163 224 72,76% Cukup 65%-79%16 163 224 72,76% Cukup 65%-79%17 161 224 71,87% Cukup 65%-79%18 160 224 71,42% Cukup 65%-79%19 159 224 70,98% Cukup 65%-79%20 157 224 70.08% Cukup 65%-79%21 156 224 69,64% Cukup 65%-79%22 153 224 68,30% Cukup 65%-79%23 151 224 67,41% Cukup 65%-79%24 143 224 63,83% Rendah 55%-64%25 141 224 62,94% Rendah 55%-64%26 128 224 57,14% Rendah 55%-64%

Page 98: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun
Page 99: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun
Page 100: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun
Page 101: PERSEPSI SISWA-SISWI SMP DAN SMK DARI PANTI ASUHAN ... · Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun