persepsi mahasiswa s1 perpustakaan dan sains …

99
PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA TERHADAP PLAGIARISME PENULISAN SKRIPSI SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Informasi (S.S.I) dalam bidang studi Perpustakaan dan Sains Informasi Oleh : Ni Made Lila Sri Kamala NIM. 180723027 PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN SAINS INFORMASI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020 Universitas Sumatera Utara

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS INFORMASI

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TERHADAP PLAGIARISME PENULISAN SKRIPSI

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan studi untuk memperoleh

gelar Sarjana Sains Informasi (S.S.I) dalam bidang studi

Perpustakaan dan Sains Informasi

Oleh :

Ni Made Lila Sri Kamala

NIM. 180723027

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN SAINS INFORMASI

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2020

Universitas Sumatera Utara

Page 2: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Skripsi : Persepsi Mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Terhadap

Plagiarisme Penulisan Skripsi.

Oleh : Ni Made Lila Sri Kamala

NIM : 180723027

Pembimbing : Ishak, S.S., M.Hum

NIP : 19670424 200112 1 001

Tanda Tangan : _____________________

Tanggal : _____________________

Universitas Sumatera Utara

Page 3: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Skripsi : Persepsi Mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Terhadap

Plagiarisme Penulisan Skripsi.

Oleh : Ni Made Lila Sri Kamala

NIM : 180723027

PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN SAINS INFORMASI

Ketua : Dr. Eva Rabita, M.Hum.

NIP : 19560331 198603 2 001

Tanda Tangan : _____________________

Tanggal : _____________________

FAKULTAS ILMU BUDAYA

Ketua : Dr. Budi Agustono, M.S.

NIP : 19600805 198703 1 001

Tanda Tangan : ____________________

Tanggal : ____________________

Universitas Sumatera Utara

Page 4: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

PERNYATAAN ORISINALITAS

Karya ini adalah karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai suatu

tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media

publikasi lain.

Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulisan

dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan

mencantumkan tanda kutip.

Medan, 15 Januari 2019

Penulis

Ni Made Lila Sri Kamala

180723027

Universitas Sumatera Utara

Page 5: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

i

ABSTRAK

Kamala, Ni Made Lila Sri. 2020. Persepsi Mahasiswa S1 Perpustakaan dan

Sains Informasi Terhadap Plagiarisme Penulisan Skripsi. Medan:

Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu

Budaya Universitas Sumatera Utara.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap

plagiarisme penulisan skripsi. Penelitian ini dilakukan di Program Studi

Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera

Utara dengan tujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap plagiarisme

penulisan skripsi dengan menggunakan enam (6) indikator yaitu Penggunaan teks,

data atau gagasan orang lain, Penyajian gagasan dari sumber pihak ketiga,

Penggunaan materi audio, visual dan software, Penggunaan kutipan dalam teks,

Penggunaan parafrase dan Penggunaan teks yang pernah dikumpulkan

sebelumnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif

dengan teknik penggumpulan data kuesioner. Jumlah populasi dari penelitian ini

sebanyak 207 orang dan jumlah sampel sebesar 67 orang yang dihitung

menggunakan rumus slovin. Penentuan sampel dari penelitian ini menggunakan

teknik nonprobability sampling dengan pendekatan purposive sampling. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi pengguna terhadap plagiarisme

penulisan skripsi dari ke enam indikator yang diperoleh maka menghasilkan

persepsi yang positif dari mahasiswa yang mengetahui arti dari plagiarisme,

mahasiswa akan menegur teman yang melakukan tindakan plagiarisme,

mahasiswa mencantumkan sumber referensi pada penggunaan gagasan orang lain,

materi audio visual dan software serta mahasiswa mengutip tulisan dengan

mengikuti pedoman mengutip.

Kata Kunci: Persepsi, Plagiarisme, Penulisan Skripsi

Universitas Sumatera Utara

Page 6: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan

Yang Maha Esa), karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis

dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Persepsi Mahasiswa S1 Perpustakaan

dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Terhadap

Plagiarisme Penulisan Skripsi”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Sains Informasi (S.S.I) dari Program Studi S1

Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera

Utara.

Skripsi ini terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya, berkat

bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak

yang telah membantu, memfasilitasi, memberi masukan dan mendukung

penulisan Skripsi ini, terutama kepada:

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Eva Rabita, M.Hum selaku Ketua Program Studi

Perpustakaan dan Sains Informasi serta sebagai Dosen Penguji I

yang telah memberikan kritik dan sarannya terhadap penulisan

skripsi ini.

3. Bapak Ishak, S.S., M.Hum selaku Sekretaris Program Studi

Perpustakaan dan Sains Informasi serta sebagai Dosen Pembimbing

Universitas Sumatera Utara

Page 7: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

iii

yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan

bimbingannya kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.

4. Ibu Himma Dewiyana, S.T., M.Hum serta sebagai Dosen Penguji II

yang telah memberikan kritik dan sarannya terhadap penulisan

skripsi ini.

5. Seluruh Dosen di lingkungan Program Studi Perpustakaan dan Sains

Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang

telah memberikan pengajaran dan pengetahuan selama perkuliahan.

6. Seluruh Pegawai dan Staf di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara yang telah membantu penulis dalam

urusan administrasi.

7. Kepada Orang Tua penulis Dr. Drs. I Wayan Wastawa, M.A dan

Dra. Ni Wayan Sulasih yang tak pernah berhenti mendoakan,

memberikan dukungan, semangat, pengorbanan serta kasih sayang

yang tak terhingga dan selalu memberikan motivasinya kepada

penulis.

8. Kakak-kakak dan adik-adik penulis serta seluruh keluarga besar

penulis yang membantu dan memberikan dukungan serta doa

kelancaran dalam menyelesaikan Skripsi ini.

9. Kepada muda mudi Pura Agung Raksa Bhuana yang sudah

menerima penulis dengan baik seperti keluarga serta telah menjadi

teman bermain selama penulis berada di Kota Medan.

Universitas Sumatera Utara

Page 8: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

iv

10. Kepada anak kost 19 (Arum, Mella, Tisya, Rina dan Eka) yang

sudah mau menerima penulis untuk menginap di kostnya selama

proses penyusunan skripsi ini dan turut mendukung, menghibur,

serta memberikan semangat untuk penulis.

11. Kepada teman-teman Perpustakaan Ekstensi 2018 yang telah

membantu penulis dalam menyelesaikan tugas perkuliahan selama

penulis menempuh pendidikan di USU Medan.

12. Kepada teman-teman terdekat yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu yang selalu turut mendukung, menghibur, membantu, dan

memberikan semangat untuk penulis.

13. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu

yang telah membantu penulis baik langsung maupun tidak langsung

dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih belum

sempurna dan banyak terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk

penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis harap skripsi ini dapat

bermanfaat, menambah wawasan bagi pembaca serta bagi peneliti

selanjutnya.

Medan, 15 Januari 2020

Penulis

Ni Made Lila Sri Kamala

180723027

Universitas Sumatera Utara

Page 9: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

v

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

PERNYATAAN ORISINALITAS

ABSTRAK ............................................................................................ i

KATA PENGANTAR .......................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................... v

DAFTAR TABEL ................................................................................. vii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 5

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 6

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 6

1.5 Ruang Lingkup ................................................................................. 7

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Persepsi .......................................................................... 8

2.1.1 Komponen Persepsi .................................................................. 9

2.1.2 Faktor Persepsi ......................................................................... 10

2.2 Plagiarisme ....................................................................................... 11

2.2.1 Bentuk Plagiarisme ................................................................... 13

2.2.2 Jenis-jenis Plagiarisme ............................................................. 16

2.2.3 Tindakan Plagiarisme Akademik ............................................. 20

2.2.4 Faktor Penyebab Plagiarisme .................................................... 25

2.2.5 Upaya Pencegahan Plagiarisme ................................................ 26

2.2.6 Sanksi dan Hukuman Plagiarisme ............................................ 28

2.3 Karya Tulis Skripsi .......................................................................... 30

2.3.1 Tujuan Skripsi .......................................................................... 31

2.3.2 Jenis-jenis Skripsi ..................................................................... 32

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian ............................................................................. 34

3.2 Lokasi Penelitian .............................................................................. 34

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 35

3.3.1 Populasi .................................................................................... 35

3.3.2 Sampel ...................................................................................... 36

3.4 Teknik Penentuan Sampel ................................................................ 37

3.5 Sumber Data ..................................................................................... 37

3.6 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 38

3.6.1 Kuesioner .................................................................................. 38

3.6.2 Observasi .................................................................................. 39

3.6.3 Studi Pustaka ............................................................................ 39

Universitas Sumatera Utara

Page 10: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

vi

3.7 Instrumen Penelitian ......................................................................... 40

3.8 Analisis Data .................................................................................... 40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identitas Responden ......................................................................... 42

4.1.1 Jenis Kelamin ........................................................................... 43

4.1.2 Angkatan .................................................................................. 43

4.2 Persepsi Mahasiswa Terhadap Plagiarisme Penulisan Skripsi ......... 44

4.2.1 Persepsi Mahasiswa Terhadap Penggunaan Teks, Data Atau

Gagasan Orang Lain ..................................................................... 45

4.2.2 Persepsi Mahasiswa Terhadap Penyajian Gagasan Dari Sumber

Pihak Ketiga ................................................................................. 54

4.2.3 Persepsi Mahasiswa Terhadap Penggunaan Materi Audio,

Visual Dan Software ..................................................................... 58

4.2.4 Persepsi Mahasiswa Terhadap Penggunaan Kutipan

Dalam Teks ................................................................................... 63

4.2.5 Persepsi Mahasiswa Terhadap Penggunaan Parafrase ............. 67

4.2.6 Persepsi Mahasiswa Terhadap Penggunaan Teks Yang Pernah

Dikumpulkan Sebelumnya ........................................................... 71

4.3 Rangkuman Hasil Penelitian ............................................................ 75

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 76

5.2 Saran ................................................................................................. 78

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara

Page 11: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa Aktif ........................................................ 35

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ................................................................ 39

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 43

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Angkatan ........................ 44

Tabel 4.3 Pengetahuan Plagiarisme ....................................................... 45

Tabel 4.4 Plagiator Merugikan Diri Sendiri ........................................... 46

Tabel 4.5 Seseorang Melakukan Plagiarisme ........................................ 47

Tabel 4.6 Karya Sendiri Tanpa Plagiarisme .......................................... 47

Tabel 4.7 Melihat Isi Skripsi .................................................................. 48

Tabel 4.8 Sanksi Plagiarisme ................................................................. 49

Tabel 4.9 Tindakan Plagiarisme ............................................................. 50

Tabel 4.10 Pelaku Plagiat ....................................................................... 51

Tabel 4.11 Cara Mengurangi Tindakan Plagiarisme .............................. 52

Tabel 4.12 Pengakuan Karya Orang Lain .............................................. 53

Tabel 4.13 Menulis Penelitian ................................................................ 54

Tabel 4.14 Sumber Pihak Ketiga ........................................................... 55

Tabel 4.15 Pencantuman Nama Sendiri ................................................. 56

Tabel 4.16 Penyajian Gagasan Orang Lain ............................................ 57

Tabel 4.17 Informasi Berita ................................................................... 58

Tabel 4.18 Informasi Audio Visual ........................................................ 59

Tabel 4.19 Materi Audio Visual ............................................................. 60

Tabel 4.20 Penggunaan Source Code ..................................................... 61

Tabel 4.21 Penggunaan Materi Software ............................................... 62

Tabel 4.22 Kutipan Buku Atau Jurnal .................................................... 63

Tabel 4.23 Pemberian Tanda Kutip ....................................................... 64

Tabel 4.24 Halaman Kutipan ................................................................. 65

Tabel 4.25 Mengutip Tulisan Orang Lain .............................................. 66

Tabel 4.26 Parafrase ............................................................................... 67

Tabel 4.27 Tulisan dan Makna Tulisan .................................................. 68

Tabel 4.28 Sumber Referensi Pada Parafrase ........................................ 69

Tabel 4.29 Cara Melakukan Parafrase ................................................... 70

Tabel 4.30 Tulisan Yang Sudah Digunakan .......................................... 72

Tabel 4.31 Kutipan Diri Sendiri ............................................................. 73

Tabel 4.32 Penyajian Tulisan Pada Penelitian Berbeda .......................... 74

Tabel 4.33 Rangkuman Hasil Penelitian ................................................ 75

Universitas Sumatera Utara

Page 12: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan zaman menuntut manusia melakukan pekerjaan dengan cepat

atau terburu-buru untuk menghindari keterlambatan dalam mengambil tindakan.

Tindakan yang diambil terkadang tindakan yang serba langsung digunakan dan

kecenderungan memicu untuk meniru atau plagiarisme. Plagiarisme atau plagiat

merupakan salah satu bentuk tindakan menjiplak dan mengambil hasil karya

seseorang. Pengambilan hasil karya dianggap mencuri atau mengakui hak cipta

yang dimiliki orang lain. Permasalahan plagiarisme ini banyak ditemukan dalam

dunia pendidikan khususnya di perguruan tinggi. Keberadaan perguruan tinggi

sebagai institusi yang memiliki peran dalam memajukan pendidikan tidak lepas

dengan adanya plagiarisme.

Perguruan tinggi bertujuan untuk menunjang pelaksanaan program

perguruan tinggi sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan

dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat. Pada umumnya

perguruan tinggi menunjang kualitas pendidikan dengan pelaksanaan penelitian

yang dilakukan oleh para dosen dan penyusunan karya tulis ilmiah oleh

mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk lulus dari perguruan tinggi. Perguruan

tinggi yang bergerak dibidang pendidikan ini mewajibkan sivitas akademika

untuk memiliki karya tulis yang bersifat orisinalitas baik dari dosen maupun

mahasiswa. Karya tulis ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa dapat berupa tugas

akhir, skripsi, tesis dan disertasi.

Universitas Sumatera Utara

Page 13: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

2

Penulisan karya tulis ilmiah oleh sivitas akademika terkadang terdapat

penyimpangan dan kecenderungan dalam melakukan plagiarisme. Penyimpangan

yang dilakukan berdampak kepada perguruan tinggi sebagai institusi yang

memberikan izin terhadap hasil karya tulis ilmiah yang telah disusun oleh sivitas

akademika khususnya di kalangan mahasiswa. Tindakan plagiarisme pada

mahasiswa merupakan jalan pintas untuk menyelesaikan tugas dengan cepat tanpa

harus menggunakan tenaga pikiran. Tugas akhir atau skripsi yang disusun oleh

mahasiswa membutuhkan referensi dari penelitian sebelumnya. Penelitian yang

dijadikan acuan memiliki kesamaan dalam segi topik penelitian yang menjadikan

karya ilmiah yang disusun dapat dikatakan sebagai plagiarisme. Hal ini sudah

menjadi kebiasaan para mahasiswa untuk mengerjakan dengan menjiplak hasil

karya orang lain, mengingat plagiarisme merupakan tindakan yang bertentangan

dengan nilai moral di dunia pendidikan.

Mahasiswa yang memiliki tugas utama dalam belajar harus memfokuskan

diri untuk mendapatkan ilmu dan memberikan suatu penelitian yang dapat

berguna di masyarakat. Adanya dukungan dari perkembangan teknologi yang

memudahkan mahasiswa dalam menelusuri referensi sehingga semakin mudah

untuk menemukan cara melakukan plagiarisme dan dapat dengan mudah

terdeteksi plagiat. Kebanyakan mahasiswa masih belum memahami dalam

pengutipan referensi dan menggunakan ide karya orang lain sebagai bahan

penulisan skripsi. Kegiatan plagiarisme di kalangan mahasiswa sudah menjadi

budaya dalam mengerjakan tugas perkuliahan. Kebiasaan ini memberikan dampak

negatif terhadap mahasiswa dengan terhambatnya kreatifitas dalam

Universitas Sumatera Utara

Page 14: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

3

mengekspresikan hasil karya sendiri yang dapat merugikan dan menyebabkan

kemalasan dengan mengandalkan tulisan orang lain. Faktor yang mempengaruhi

dalam melakukan plagiarisme dapat berupa kemudahan mendapatkan data dan

informasi pada internet, motivasi belajar yang rendah, terbatasnya waktu yang

singkat dalam pengumpulan tugas dan kurangnya pemahaman mengenai cara

pengutipan yang benar.

Pada dasarnya perilaku plagiarisme pada mahasiswa sudah berawal dari

pembuatan tugas kuliah dengan cara copy paste melalui internet sehingga

berlanjut saat penulisan karya tulis ilmiah yaitu skripsi. Dalam dunia akademik

permasalahan plagiarisme sudah semakin meluas, untuk mengatasi tindakan

plagiarisme ini pemerintah di Indonesia sudah membuat aturan terkait plagiarisme

pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 Tentang

Pencegahan dan Penaggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi untuk mengantisipasi

terjadinya pencurian hak cipta intelektual oleh seorang plagiator.

Plagiator merupakan seseorang yang melakukan plagiat atau mengambil hak

cipta orang lain. Pada kasus ini plagiarisme didominasi oleh mahasiswa yang

sedang mengerjakan tugas akhir. Aturan yang dibuat oleh pemerintah dapat

membuat mahasiswa tidak mengulangi lagi tindakan-tindakan yang berujung

plagiarisme. Pada berita Tempo.Co (2016) memberikan informasi bahwa

“Seperempat esai mahasiswa Indonesia terindikasi plagiasi, jumlah tingkatan

plagiarisme dalam esai mahasiswa Indonesia berbeda-beda. Plagiarisme paling

rendah 4% dan tertinggi 99%”. Pada tahun 2019 terdapat kasus plagiarisme yang

dimuat pada situs berita Baranewsaceh.co yang memberikan informasi bahwa

Universitas Sumatera Utara

Page 15: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

4

seorang dosen melakukan plagiarisme terhadap skripsi alumni mahasiswa di salah

satu universitas di Indonesia. Hal ini memberikan kesan negatif yang

menunjukkan bahwa budaya membaca masyarakat di Indonesia sangatlah rendah,

sehingga patut diperbaiki dengan mengikuti aturan yang sudah diberlakukan oleh

pemerintah dan pihak perguruan tinggi.

Berdasarkan hasil pengamatan awal yang dilakukan peneliti terhadap skripsi

mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi FIB USU berjumlah 329 koleksi

skripsi yang dapat diakses secara online dan open access melalui

www.repositori.usu.ac.id yang didominasi tahun 2016-2019. Pada penelitian

mahasiswa sebelumnya yang berjudul “Tingkat plagiarisme pada kertas karya

mahasiswa jueusan D3 Perpustakaan lulusan tahun 2017 menggunakan perangkat

lunak turnitin di Universitas Sumatera Utara” terdapat hasil analisis menggunakan

aplikasi turnitin yaitu persentase kemiripan dari yang terendah 40% sampai

dengan yang tertinggi 90% dan tingkat kemiripan rata-rata 64,7% sehingga

diklasifikasikan sebagai tindakan plagiarisme sedang dengan persentase 30-70%.

Hasil tersebut mendorong peneliti untuk meneliti lebih lanjut kepada mahasiswa

S1 Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera

Utara dengan mengukur persepsi mahasiswa terhadap plagiarisme. Pada observasi

wawancara awal peneliti terhadap beberapa mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains

Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara memberikan

beberapa alasan mengapa mahasiswa melakukan plagiarisme yaitu kurangnya

motivasi untuk belajar, tidak percaya diri dengan apa yang akan ditulis, sulit

menemukan inspirasi untuk menulis dan tugas akan terselesaikan dengan cepat.

Universitas Sumatera Utara

Page 16: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

5

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara saat ini menerapkan

setiap dokumen akademik seperti Kertas Karya, Skripsi, Thesis dan Disertasi yang

akan diujikan di meja hijau atau meja sidang harus terlebih dahulu melalui

evaluasi turnitin dengan maksimal kemiripan 20%. Turnitin merupakan software

pendeteksi atau pengecekan plagiarisme pada suatu dokumen. Adanya evaluasi

turnitin dapat mempertegas mahasiswa di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara untuk tidak melakukan aksi copy paste yang dapat

memicu plagiarisme. Sehingga dengan hasil penelitian sebelumnya yang

memberikan hasil sudah diuji dengan turnitin, maka peneliti ingin meneliti lebih

lanjut terkait persepsi mahasiswa terhadap plagiarisme penulisan skripsi dengan

memilih mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi sebagai responden.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian lebih lanjut dengan mengambil judul mengenai “Persepsi

Mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara Terhadap Plagiarisme Penulisan Skripsi”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah dalam

penelitian ini mengenai bagaimana persepsi mahasiswa S1 Perpustakaan dan

Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara terhadap

plagiarisme penulisan skripsi?

Universitas Sumatera Utara

Page 17: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

6

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains

Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara terhadap plagiarisme

penulisan skripsi.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 yaitu:

1. Bagi Mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi FIB USU

Dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan minat belajar untuk

menghindari plagiarisme.

2. Bagi Peneliti

Dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peneliti terhadap

plagiarisme

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan untuk melakukan

penelitian lebih lanjut dalam aspek yang berbeda mengenai plagiarisme.

Universitas Sumatera Utara

Page 18: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

7

1.5 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam penelitian ini terbatas mengenai persepsi mahasiswa

S1 Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera

Utara terhadap plagiarisme penulisan skripsi mengacu pada tindakan plagiarisme

akademik meliputi penggunaan teks, data atau gagasan orang lain, penyajian

gagasan dari sumber pihak ketiga, penggunaan materi audio, visual dan software,

penggunaan kutipan dalam teks, penggunaan parafrase dan penggunaan teks yang

pernah dikumpulkan sebelumnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 19: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

8

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Persepsi

Secara etimologis, persepsi berasal dari bahasa latin yaitu perceptio yang

artinya tindakan dalam memberikan gambaran dan memahami informasi yang

diberikan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016) menyatakan bahwa

“Persepsi merupakan tanggapan langsung dari sesuatu”, sedangkan menurut

Kotler dan Keller (2013: 179) menyatakan bahwa “Persepsi merupakan proses

memilih dan mengatur informasi untuk menciptakan informasi yang dapat

dipertahankan sesuai dengan dukungan sikap dan keyakinan seseorang”.

Pada dasarnya, persepsi dapat dikatakan sebagai suatu pendapat yang

diberikan kepada orang lain dan selanjutnya diterima untuk dijadikan informasi.

Menurut Slameto dan Handayani (2013: 12) menyatakan bahwa “Persepsi

merupakan proses masuknya pesan atau informasi dalam otak manusia secara

terus-menerus untuk mengadakan hubungan dengan lingkungannya melalui

indranya”. Persepsi bisa juga dikatakan sebagai sebuah opini dalam menanggapi

suatu tanggapan. Setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda, sehingga

data yang diberikan dari sebuah jawaban persepsi dapat terkumpul menjadi suatu

informasi.

Berdasarkan pemaparan tersebut dapat diketahui bahwa persepsi merupakan

proses masuknya informasi dalam bentuk sebuah tanggapan atau opini untuk

menciptakan suatu informasi yang berhubungan langsung dengan lingkungannya.

Setiap orang memiliki haknya untuk memberikan tanggapan atau persepsi,

Universitas Sumatera Utara

Page 20: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

9

sehingga tanggapan tersebut bisa menjadi motivasi bagi yang membutuhkan suatu

persepsi.

2.1.1 Komponen Persepsi

Peranan persepsi dalam kehidupan bermasyarakat sangatlah penting,

dikarenakan persepsi merupakan bagian dari komunikasi yang bersifat

memberikan tanggapan atau opini. Persepsi memiliki aspek atau komponen yang

membentuk terjadinya persepsi di kalangan masyarakat sekitar. Menurut Rakhmat

(2004: 37) menyatakan bahwa Persepsi diklasifikasikan ke dalam tiga komponen

yaitu Komponen Kognitif, Komponen Afektif dan Komponen Konatif dengan

penjelasan sebagai berikut:

1. Komponen Kognitif

Komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi serta

pandangan yang dimiliki seseorang atas obyek yang ditanggapi.

2. Komponen Afektif

Komponen afektif berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang

yang besifat evaluatif dan berhubungan denga nilai-nilai yang

dimilikinya.

3. Komponen Konatif

Komponen yang mengharuskan seseorang untuk memiliki kesiapan

dalam bertingkah laku atau bertindak yang berhubungan dengan obyek

tersebut.

Menurut Irwanto (2002: 71) menyatakan bahwa “Interaksi yang

dilakukan dengan obyek yang dipersepsikan maka menghasilkan persepsi

positif dan negatif. Persepsi positif menggambarkan segala pengetahuan

dan tanggapan yang diteruskan sesuai dengan yang diharapkan dari

obyek yang dipersepsikan, sedangkan persepsi negatif menggambarkan

segala pengetahuan dan tanggapan yang tidak selaras dan berlawanan

dengan yang diharapkan dari obyek yang dipersepsikan”.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat diketahui bahwa persepsi

memiliki tiga komponen dalam membentuk opini yaitu komponen kognitif yang

memberikan persepsi atas dasar pandangan dan pengetahuan, komponen afektif

Universitas Sumatera Utara

Page 21: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

10

memberikan persepsi atas dasar emosional dan komponen konatif memberikan

persepsi atas dasar tindakan dari objek tersebut dan interaksi yang dilakukan

menghasilkan persepsi positif dan persepsi negatif.

2.1.2 Faktor Persepsi

Pada dasarnya persepsi memiliki faktor-faktor yang dapat mempengaruhi

suatu persepsi. Menurut David dan Richard dalam Rakhmat (2005: 51)

menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi adanya persepsi yaitu:

1. Faktor Fungsional

Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-

hal lain yang termasuk dalam faktor-faktor personal. Persepsi tidak

ditentukan oleh jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik yang

memberikan respon pada stimuli tersebut.

2. Faktor Struktural

Faktor struktural berasal dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang

ditimbulkannya pada sistem saraf individu.

Faktor yang dijelaskan tersebut merupakan faktor yang berasal dari stimuli

atau stimulus dalam bentuk fisik atau komunikasi. Pada faktor fungsional persepsi

dipengaruhi berdasarkan pengalaman yang pernah dialami dan faktor struktural

dipengaruhi secara spontanitas dengan melakukan komunikasi langsung.

Sedangkan menurut Pareek dalam Arisandy (2004: 27) menyatakan bahwa ada

empat faktor utama yang menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi:

1. Perhatian

Persepsi pertama diawali dengan adanya perhatian, perhatian hanya tertuju

pada satu atau dua objek yang menarik bagi seseorang.

2. Kebutuhan

Setiap orang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, baik itu

kebutuhan menetap maupun kebutuhan yang sesaat.

3. Kesediaan

Harapan seseorang terhadap suatu stimulus yang muncul, agar

memberikan reaksi terhadap stimulus yang diterima lebih efisien sehingga

akan lebih baik apabila orang tersebut telah siap terlebih dahulu.

Universitas Sumatera Utara

Page 22: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

11

4. Sistem Nilai

Sistem nilai yang berlaku dalam diri seseorang atau masyarakat akan

berpengaruh terhadap persepsi seseorang.

Berdasarkan pemaparan dari para ahli diatas dapat diketahui bahwa faktor

yang mempengaruhi adanya persepsi adalah faktor fungsional yang berasal dari

kebutuhan dan pengalaman dan faktor struktural berasal dari sistem saraf setiap

individu. Adapun yang menyebabkan terjadinya perbedaan yaitu perhatian,

kebutuhan, kesediaan dan sistem nilai.

2.2 Plagiarisme

Pada dasarnya plagiarisme berasal dari kata plagiat yang memiliki arti

meniru atau menjiplak karya milik seseorang. Menurut Putra (2011: 11)

menyatakan bahwa “Plagiarisme adalah tindakan mencuri (gagasan/karya

intelektual) orang lain dan mengklaim atau mengumumkannya sebagai miliknya”,

sedangkan menurut Shahabuddin (2009) menyatakan bahwa “Plagiarism is

considered an illegal and unethical behavior or act within the field of research”

yang artinya plagiarisme dianggap sebagai perilaku atau tindakan ilegal dan tidak

etis dalam bidang penelitian.

Keberadaan plagiarisme sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat yang

belum memahami aturan mengenai plagiarisme. Pada Peraturan Menteri

Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan

Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi dalam Pasal 1 ayat 1, disebutkan

bahwa :

Universitas Sumatera Utara

Page 23: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

12

“Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam

memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya

ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya ilmiah pihak lain yang

diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan

memadai”.

Munculnya kasus-kasus terkait plagiarisme di lingkungan akademik

memberikan isu buruk terhadap institusi yang bernaung didalamnya. Menurut

Sowden dalam Chien (2014: 120) menyatakan bahwa “Plagiarism is culturally

conditioned and therefore is interpreted differently in diverse cultures” yang

artinya Plagiarisme dikondisikan secara budaya dan ditafsirkan berbeda dalam

budaya yang beragam. Sedangkan menurut Fatima dkk (2018: 96) menyatakan

bahwa “The term plagiarism is commonly used in the field of education,

especially where students and faculty members plagiarize in their research work”

yang diartikan sebagai istilah plagiarisme umumnya dalam bidang pendidikan,

terutama dimana mahasiswa dan anggota fakultas menjiplak dalam pekerjaan

penelitian mereka. Plagiarisme sudah melekat dan menjadi budaya bagi sivitas

akademika sehingga sikap untuk melakukan plagiat perlu dibenahi kembali agar

tidak terjadi kasus pencurian atau penjiplakan hak cipta karya orang lain.

Berdasarkan pemaparan para ahli diatas dapat diketahui bahwa plagiarisme

merupakan mengambil atau mengakui hasil karya orang lain sebagai karya

sendiri. Plagiarisme bisa terjadi akibat perilaku dalam kurangnya memahami cara

mengutip dengan benar.

Universitas Sumatera Utara

Page 24: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

13

2.2.1 Bentuk Plagiarisme

Peranan memahami kutipan dalam sebuah karya tulis ilmiah sangatlah

penting untuk menghindari plagiarisme. Pada dunia pendidikan, masih banyak

yang belum paham bagaimana cara mengutip dikarenakan kurangnya panduan

yang disediakan oleh institusi. Hal ini memberikan pemahaman mengenai adanya

bentuk-bentuk plagiarisme dalam mengutip karya tulis ilmiah milik orang lain.

Menurut Putra (2011:13) menyatakan bahwa bentuk plagiarisme dibagi

menjadi tiga bentuk yaitu sebagai berikut:

1. Plagiat Langsung (Direct Plagiarism)

Plagiat yang menjiplak langsung sumber kata demi kata tanpa

menunjukkan bahwa itu merupakan hasil kutipan dan sama sekali tidak

menyebutkan siapa penulis atau pemilik karya cipta intelektualnya.

2. Plagiat Salah Kutipan (Incorrect Citation Plagiarism)

Bentuk plagiat yang tidak menunjukkan rujukan dengan jelas dan asal

mengutip tanpa mengetahui kata terakhir yang dikutip.

3. Plagiat Mosaik (Mosaic Plagiarism)

Bentuk plagiat yang mengubah sedikit kata dan menggantinya dengan

kata-kata sendiri tanpa menyebutkan kredit dari penulis asli.

Ketiga bentuk plagiat tersebut merupakan plagiat yang pada umumnya

digunakan pada penulisan karya tulis ilmiah. Plagiat langsung merujuk pada

kutipan yang tidak mencantumkan sumber pemilik karya tersebut, plagiat salah

kutipan merujuk pada kesalahan penulis dalam mengutip yang tidak mengetahui

batas tulisan yang harus dikutip, dan plagiat mosaik merujuk pada parafrase yang

mengubaha kata demi kata namun tidak menyebutkan sumber aslinya. Bentuk-

bentuk yang dijelaskan tersebut merupakan salah satu bentuk dari beragam bentuk

plagiarisme yang dikemukakan oleh para ahli.

Universitas Sumatera Utara

Page 25: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

14

Menurut Clough dalam Novanta (2009), bentuk-bentuk plagiarisme yang

terjadi di dunia akademik adalah sebagai berikut:

1. Plagiarisme Kata Per Kata

Penyalinan kalimat secara langsung dari sebuah dokumen teks tanpa

adanya pengutipan atau perizinan.

2. Plagiarisme Paraphrase

Penulisan ulang dengan mengubah kata atau sintaksis, tetapi teks aslinya

masih dapat dikenali.

3. Plagiarisme Sumber Sekunder

Perbuatan mengutip kepada sumber asli yang didapat dari sumber

sekunder dengan menghiraukan teks asli dari sumber yang sebenarnya.

4. Plagiarisme Struktur Sumber

Penyalinan/penjiplakan struktur suatu argument dari sebuah sumber.

5. Plagiarisme Ide

Penggunaan ulang suatu gagasan/pemikiran asli dari sebuah sumber teks

tanpa bergantung bentuk teks sumber.

6. Plagiarisme Authorship

Pembubuhan nama sendiri secara langsung pada hasil karya orang lain.

Pada dunia akademik, plagiarisme sudah menjadi budaya bagi sivitas

akademika. Pemahaman mengenai bentuk plagiarisme yang saat ini masih belum

dipahami bagaimana sebuah tulisan dapat dianggap plagiat. Tulisan akan

dianggap plagiat apabila menyalin kalimat tanpa memberikan kutipan, melakukan

paraphrase, menghiraukan sumber asli yang didapat dari sumber sekunder,

menyalin struktur suatu argumen, menggunakan ulang gagasan atau ide tanpa

bergantung pada sumber dan membubuhkan nama sendiri pada hak milik orang

lain. Bentuk-bentuk plagiarisme juga dapat dipengaruhi oleh perkembangan

teknologi informasi, yang dimana plagiarisme dapat berupa sebuah perintah yang

terdapat dalam suatu alat teknologi.

Universitas Sumatera Utara

Page 26: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

15

Menurut Turnitin (2012), bentuk-bentuk plagiarisme tersebut meliputi:

1. Clone

Clone merupakan bentuk kecurangan yang tidak menyebutkan sumber

rujukan dan mengakui gagasan tersebut sebagai hak miliknya dengan

mengutip kata demi kata sesuai dengan aslinya.

2. Ctrl-C

Ctrl-C merupakan perintah singkat untuk menyalin teks yang sudah

dipilih, sehingga istilah ini dinyatakan sebagai bentuk plagiarisme yang

memuat sebagian besar teks asli dari sebuah sumber tanpa adanya

perubahan.

3. Find-Replace

Find-Replace merupakan tindakan mengubah kata-kata kunci dan frasa

tetapi mempertahankan konten penting dari sumber dalam sebuah karya

ilmiah atau menggunakan sinonim untuk kata-kata kunci tanpa

mengubah gagasan utama.

4. Remix

Remix merupakan tindakan parafrase dari sumber lain yang berbeda,

namun ditulis menjadi satu pendapat yang koheren dari satu sumber.

5. Recycle

Recycle merupakan bentuk plagiarisme dengan menggunakan kembali

gagasan yang pernah digunakan sebelumnya dan diubah sedikit tanpa

menyebutkan bahwa sebenarnya gagasan ini sudah pernah disampaikan

sebelumnya.

6. Hybrid

Hybrid merupakan tindakan menggabungkan antara sebuah rujukan yang

sudah dituliskan dengan tepat dngan sebuah sumber rujukan yang ditulis

tanpa menyebutkan sumbernya.

7. Mashup

Mashup merupakan tindakan menggabungkan berbagai sumber rujukan

dari berbagai sumber yang ada tanpa memperhatikan konteks dan

kesesuaian dari sumber-sumber yang digunakan.

8. 404 Error

404 Error memiliki istilah bahwa terdapat kesalahan penulisan sumber

pustaka yang dapat diakses di internet sehingga tidak dapat diakses atau

sumber pustaka tidak ada.

9. Aggregator

Aggregator merupakan penulisan argumentasi dengan mengutip sebuah

sumber dengan teknik yang tepat, namun kutipan ini tidak memuat

pemikiran orisinal dari penulis tersebut.

10. Re-tweet

Re-tweet merupakan bentuk kesalahan yang secara teknis penulisan

sudah menggunakan teknik menuliskan kutipan, namun penulisan terlalu

memiliki kemiripan teks atau kata-kata asli dari teks yang dikutip.

Universitas Sumatera Utara

Page 27: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

16

Berdasarkan pemaparan dari bentuk-bentuk plagiarisme, maka dapat

diketahui bahwa bentuk dari plagiarisme beragam. Bentuk plagiarisme yaitu

plagiat langsung, plagiat salah kutipan dan plagiat mosaik, jika dijabarkan plagiat

tersebut dapat berupa plagiarisme kata per kata, paraphrase, sumber sekunder,

struktur sumber, ide dan authorship. Sedangkan berdasarkan sebuah aplikasi

turnitin melihat plagiarisme dari segi Clone, Ctrl-C, Find-Replace, Remix,

Recycle, Hybrid, Mashup, 404 Error, Aggregator, dan Re-tweet.

2.2.2 Jenis-jenis Plagiarisme

Menurut Soelistyo (2011), plagiarisme dapat diklasifikasikan dalam lima

jenis sebagai berikut:

1. Berdasarkan Aspek yang dicuri

Jenis plagiarisme berdasarkan aspek yang dicuri terdiri dari:

a. Plagiat Ide (Plagiarism of Ideas)

Plagiat ide merupakan tipe plagiat yang relatif sulit untuk

dibuktikan dikarenakan ide atau gagasan bersifat abstrak dan

kemungkinan memiliki persamaan dengan ide orang lain.

b. Plagiat Kata demi Kata (Word for Word Plagiarism)

Plagiat kata demi kata merupakan tipe plagiat yang mengutip karya

orang lain secara kata demi kata tanpa menyebutkan sumbernya.

c. Plagiat Sumber (Plagiarism of Source)

Plagiat sumber merupakan tipe plagiat yang memiliki kesalahan

fatal dikarenakan tidak menyebutkan secara lengkap sehingga

dapat merugikan kepentingan penulis serta kontributor lainnya

yang terkait dengan kutipan tersebut.

d. Plagiat Kepengarangan (Plagiarism of Authorship)

Plagiat kepengarangan merupakan tipe plagiat yang mengakui

karangan karya tulis yang disusun oleh orang lain sebagai hak

miliknya dan tindakan ini terjadi atas dasar kesadaran dan motif

kesengajaan untuk membohongi publik.

Universitas Sumatera Utara

Page 28: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

17

2. Berdasarkan Kesengajaan

Plagiat berdasarkan faktor kesengajaan dibagi menjadi dua jenis

meliputi:

a. Plagiat Sengaja

Plagiat sengaja merupakan plagiat yang secara sadar melakukan

tindakan dengan menggunakan, meminjam, menjiplak karya orang

lain baik berupa ide, gagasan, kalimat, dan teori tanpa

mencantumkan sumber referensi.

b. Plagiat Tidak Sengaja

Plagiat tidak sengaja merupakan plagiat yang dilakukan oleh

seseorang karena ketidaksengajaan yaitu kurangnya pengetahuan

dan pemahaman orang dalam mengutip.

3. Berdasarkan Proporsi yang dibajak

Plagiat berdasarkan persentase atau proporsi yang dibajak meliputi:

a. Plagiat Ringan

Plagiat ringan dalam sebuah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh

seseorang memiliki persentase kurang dari 30%.

b. Plagiat Sedang

Plagiat sedang yang mempunyai persentasi 30%-70% dalam

sebuah karya tulis yang dibuat.

c. Plagiat Total

Plagiat total memiliki persentase lebih dari 70% isi karya tulis

ilmiahnya merupakan plagiat dari karya orang lain. Plagiat ini tidak

bisa ditoleril dan karya tersebut harus direvisi ataupun tak diakui.

4. Berdasarkan Pola

Plagiat berdasarkan pola yang dibajak meliputi:

a. Plagiarisme Total

Tindakan plagiasi yang dilakukan seorang penulis dengan cara

menjiplak atau mencuri karya orang lain seluruhnya dan

mengklaim sebagai karyanya.

b. Plagiarisme Parsial

Tindakan plagiasi yang dilakukan seseorang penulis dengan cara

menjiplak sebagian hasil karya orang lain untuk menjadi hasil

karyanya sendiri.

c. Auto-plagiasi (Self-plagiarisme)

Tindakan plagiasi yang dilakukan seorang penulis terhadap

karyanya sendiri, baik sebagian maupun seluruhnya tanpa

menyebutkan sumber diri sendiri.

d. Plagiarisme Antar Bahasa

Plagiasi yang dilakukan seorang penulis dengan cara

menerjemahkan suatu karya tulis yang berbahasa asing ke dalam

Bahasa Indonesia dan mengakui hasil terjemahan sebagai hasil

karyanya tanpa menyebut sumbernya.

Universitas Sumatera Utara

Page 29: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

18

5. Berdasarkan Penyajian

Plagiat berdasarkan cara penyajiannya, meliputi:

a. Plagiarisme Verbatim

Tindakan plagiasi dengan menjiplak karya orang lain dan memberi

kesan bahwa karya tersebut merupakan hasil karya ciptaannya

sendiri.

b. Plagiarisme Kain Perca

Tindakan plagiasi dengan mengambil karya milik orang lain dari

berbagai sumber tanpa menyebutkan rujukan dan menyusunnya

menjadi satu kesatuan yang utuh, sehingga terkesan sebagai

karyanya sendiri. Plagiarisme ini dikenal denganan nama

Patchwork.

c. Plagiarisme Parafrasa

Tindakan plagiasi dengan mengubah kalimat dari penulis asli

dengan kalimatnya sendiri dan tidak mencantumkan referensi

ataupun kutipan.

d. Plagiarisme Kata Kunci atau Frasa Kunci

Tindakan plagiasi dengan mengambil sejumlah kata kunci dari

penulis asli dan memparafrasekannya lagi dengan kata-katanya

sendiri.

e. Plagiarisme Struktur Gagasan

Tindakan plagiasi dengan mengambil struktur gagasan orang lain,

kemudian dituangkan lagi agar terlihat berbeda.

Pemaparan tersebut yang menjelaskan jenis-jenis plagiarisme berdasarkan

aspek yang dicuri yaitu dilihat dari segi ide, kata demi kata, dan kepengarangan

yang mengakui karya orang lain sebagai hak milik sendiri. Plagiarisme

berdasarkan kesengajaan dilihat dari sengaja atau tidaknya dalam melakukan

plagiat yang didasarkan oleh kesadaran diri sendiri. Plagiarisme berdasarkan

proporsi yang dibajak yaitu plagiat yang diliat dari persentase melakukan

penjiplakan yang diantaranya terdapat plagiat ringan, plagiat sedang, dan plagiat

total. Plagiarisme berdasarkan pola yaitu dapat berupa plagiarisme total,

plagiarisme parsial, plagiarisme diri sendiri dan plagiarisme antar bahasa.

Plagiarisme berdasarkan penyajian yang dimana plagiat ini dilihat dari cara

penyajiannya seperti plagiarisme verbatim yaitu mengakui karya orang lain,

Universitas Sumatera Utara

Page 30: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

19

plagiarisme kain perca yaitu mengambil karya orang lain dari berbagai sumber

dan disatukan tanpa menyebutkan sumber, plagiarisme parafrasa yaitu mengubah

beberapa kalimat menjadi kalimat sendiri, plagiarisme kata kunci yaitu

mengambil kata kunci dan di parafrasekan kembali dengan kata sendiri, dan

plagiarisme struktur gagasan yaitu mengambil gagasan orang lain dan dituangkan

kembali sehingga terlihat berbeda. Menurut iThenticate (2015) menyatakan bahwa

jenis-jenis plagiarisme dapat dibedakan menjadi sepuluh meliputi:

1. Secondary Source

Jenis Plagiarisme yang memanfaatkan sumber-sumber sekunder seperti

mengutip sumber-sumber primer yang disebut dalam sumber sekunder

dan tidak memberikan informasi mengutip sumber sekunder yang ditulis.

2. Invalid Source

Jenis plagiarisme yang memberikan informasi yang salah atau tidak

memadai terhadap sumber-sumber referensi yang digunakannya.

3. Duplication

Jenis plagiarisme yang menggunakan karya ilmiah sebelumnya tanpa

memberikan informasi bahwa itu merupakan penelitian yang sudah

dilakukan oleh peneliti sebelumnya.

4. Paraphrasing

Jenis plagiarisme yang mengambil teks dari suatu sumber, kemudian

dilakukan parafrasa namun tidak disebut sumbernya, seakan teks tersebut

asli milik peneliti tersebut.

5. Repetitive Research

Jenis plagiarisme yang menggunakan data dan metode yang sama untuk

penelitian baru tanpa menyebutkan bahwa metode itu pernah digunakan

pada penelitian sebelumnya.

6. Replication

Jenis plagiarisme yang berupa tindakan mengirimkan naskah ke beberapa

saluran publikasi (journal, conference, dan lain-lain).

7. Misleading Attribution

Jenis plagiarisme yang mencantumkan pihak yang tidak mempunyai

kontribusi dalam sebuah penelitian atau riset.

8. Unethical Collaboration

Jenis plagiarisme yang dapat terjadi ketika orang yang berkolaborasi

melanggar kesepakatan dan etika kolaborasi.

9. Verbatim Plagiarism

Jenis plagiarisme yang berupa tindakan menyalin ide atau karya orang

lain tanpa membubuhkan kutipan atau rujukan

.

Universitas Sumatera Utara

Page 31: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

20

10. Complete Plagiarism

Jenis plagiarisme yang melakukan tindakan menjiplak secara total atau

keseluruhan.

Berdasarkan pemaparan tersebut, maka dapat diketahui jenis-jenis

plagiarisme yang diuraikan dominan penulis atau peneliti melakukan plagiarisme

dengan ti ndakan sumber sekunder, verbatim, dan paraphrase. Hal ini dikarenakan

disetiap karya tulis ilmiah yang ditulis terkadang ada yang belum memahami cara

untuk mengutip, memberikan sumber rujukan dan merubah kata-kata pada kutipan

dengan bahasa sendiri namun masih tetap terlihat plagiarisme. Sehingga dapat

memberikan pemahaman bahwa hal tersebut termasuk dalam jenis-jenis

plagiarisme.

2.2.3 Tindakan Plagiarisme Akademik

Plagiarisme dalam dunia akademik sudah menjadi budaya di kalangan

mahasiswa dalam memenuhi pembuatan tugas perkuliahan. Plagiarisme akademik

merupakan tindakan tidak terpuji yang dapat mencoreng nama instansi yang

bernaung dalam dunia pendidikan. Menurut Mahmud dkk (2018) menyatakan

bahwa “Universities in cultures with low power distance might be expected to

have plagiarism policy more readily available and clearly communicated to

students to allow them access to policy that affects their academic life” yang

diartikan sebagai budaya dalam universitas dengan kualitas rendah mungkin

diharapkan memiliki kebijakan plagiarisme yang lebih siap tersedia dan

dikomunikasikan dengan jelas kepada siswa untuk memungkinkan mereka

mengakses kebijakan yang mempengaruhi kehidupan akademik. Sedangkan

menurut Krokoscz dan Sueli (2018: 17) menyatakan bahwa “One of the possible

Universitas Sumatera Utara

Page 32: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

21

reasons associated to that is the lack of knowledge of or misundestanding of what

characterizes academic plagiarism” yang dapat diartikan sebagai salah satu alasan

yang mungkin terjadinya plagiarisme akademik adalah kurangnya pengetahuan

atau kesalahpahaman tentang apa yang mencirikan plagiarisme akademik.

Menurut Nadeak (2013: 59) menyatakan bahwa faktor yang berperan dalam

ketidakjujuran akademis, antara lain:

1. Kemudahan teknologi akses internet.

2. Kurangnya kemampuan menulis referensi secara benar.

3. Kurangnya kemampuan untuk berkata jujur.

4. Sikap yang menganggap perilaku ketidakjujuran akademik adalah hal

biasa.

5. Prestasi akademik yang cemerlang membuat tekanan bagi seseorang

untuk mempertahankan prestasinya dengan cara mencontek.

6. Lamanya studi.

7. Nilai kultural yang dianut.

8. Persepsi tentang mencontek.

9. Kurangnya pengetahuan tentang kebijakan Universitas tentang kejujuran

akademis.

Ketidakjujuran dalam dunia akademis merupakan hal yang tidak wajar.

Kemudahan melakukan sesuatu di era saat ini, memudahkan para pelaku plagiat

atau plagiator untuk melakukan aksinya. Aksi tersebut dapat didukung oleh

teknologi dalam mengakses internet, karakteristik seseorang yang mengganggap

plagiarisme merupakan hal wajar serta kurangnya kemampuan dalam menulis.

Adapun tiga (3) proposisi yang digunakan dalam menganalisis plagiarisme

mahasiswa menurut Ariani (2013: 36) meliputi:

1. Proposisi Sukses

Setiap mahasiswa secara umum mempunyai keinginan untuk

memperoleh kesuksesan dengan cara menyelesaikan pendidikan yang

ditempuh. Sebagai seorang mahasiswa untuk memperoleh nilai yang baik

demi meraih kesuksesan terkadang melakukan cara-cara yang

bertentangan dengan etika akademis, seperti halnya melakukan

plagiarisme dalam mengerjakan tugas.

Universitas Sumatera Utara

Page 33: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

22

2. Proposisi Pendorong

Dalam tindakan plagiarisme yang dilakukan oleh mahasiswa stimulus-

stimulus yang mendorong mahasiswa untuk melakukan plagiarisme.

Stimulus tersebut berhubungan dengan nilai dan dosen mata kuliah yang

dianggap sebagai hadiah yang didapat sehingga waktu untuk

mengerjakan tugas yang mendesak maka terjadilah dorongan melakukan

tindakan plagiarisme.

3. Proposisi Rasionalitas

Secara umum seseorang akan menelaah kalkulasi atas berbagai tindakan

alternatif yang tersedia dan tentunya membandingkan jumlah imbalan

yang diperoleh. Pada dasarnya mahasiswa menginginkan imbalan yaitu

berupa nilai tinggi dan dapat dibuktikan dengan melakukan plagiarisme,

maka tugas dapat terselesaikan dengan tepat waktu dan hasil yang

maksimal.

Berdasarkan pemaparan tersebut maka dapat diketahui bahwa plagiarisme

akademik merupakan tindakan yang melenceng apabila dilaksanakan dikarenakan

tindakan tersebut hasil dari ketidakjujuran mahasiswa dalam memberikan

pemahaman terhadap kemampuannya di bangku perkuliahan. Proposisi

merupakan pernyataan yang dapat dipercaya dan memiliki arti penuh dan utuh.

Proposisi yang dapat digunakan untuk menilai plagiarisme yaitu proposisi sukses,

proposisi pendorong dan proposisi rasionalitas.

Menghindari karya tulis yang tidak terdeteksi plagiarisme merupakan hal

yang sulit dilakukan oleh orang yang awam dengan hal tersebut. Plagiarisme

dapat dilakukan baik secara disengaja maupun tidak disengaja dengan berbagai

tindakan plagiarisme. Tindakan tersebut dapat memicu kontroversial yang

memberikan ketakutan diri-sendiri untuk mengakui tulisan orang lain menjadi

milik sendiri. Hal ini harus segera diatasi, sehingga tindakan-tindakan plagiarisme

tidak menjadi kebiasaan atau budaya dalam melakukan penulisan karya ilmiah.

Universitas Sumatera Utara

Page 34: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

23

Menurut Suyanto dan Jihad (2014: 102) menyatakan bahwa tindakan

plagiarisme pada akademik atau kecurangan akademik (academic fraud) meliputi:

1. Penggunaan Teks, Data atau Gagasan Orang Lain.

Penggunaan atau pengambilan teks, data atau gagasan orang lain

merupakan plagiarisme yang mengambil kalimat orang lain dan

mengakui kalimat tersebut sebagai hak miliknya dan tidak

mencantumkan sumber aslinya. Teks, data atau gagasan yang dimaksud

adalah berupa tulisan, informasi dan pendapat yang dikemukakan oleh

penulis.

2. Penyajian Gagasan dari Sumber Pihak Ketiga.

Sumber pihak ketiga dimaksudkan sebagai sumber yang tidak ikut serta

dalam tulisan tersebut. Penyajian struktur dan gagasan yang diambil dari

sumber pihak ketiga sebagai gagasan atau karya sendiri, bahkan

meskipun referensi pada penulis lain dicantumkan merupakan tulisan

yang tidak terdapat dalam referensi sebagai penulis dan orang tersebut

mengakui sebagai gagasan sendiri, sehingga hal ini dapat dikatakan

sebagai tindakan plagiarisme atas pengakuan hak cipta intelektual.

3. Penggunaan Materi Audio, Visual dan Software.

Materi audio dapat berupa materi yang medianya dalam bentuk radio

atau kaset dan materi visual dalam bentuk film, vcd dan dvd, sedangkan

materi software dan kode program merupakan bentuk kode script yang

dapat dibaca oleh manusia. Pengambilan materi audio atau visual orang

lain, atau materi test, software dan kode program tanpa menyebut

sumber dan menampilkannya seolah-olah sebagai karyanya sendiri

merupakan tindakan plagiarisme karena setiap karya yang telah dibuat

memiliki penulis asli sehingga tidak bisa asal untuk mengambil karya

orang lain.

4. Penggunaan Kutipan dalam Teks.

Setiap pengambilan gagasan orang lain untuk dicantumkan pada tulisan

penulis sebaiknya menggunakan kutipan. Pengunaan kutipan yang tidak

menunjukkan secara jelas dalam teks atau tidak memahami tulisan yang

harus dikutip dapat dikatakan sebagai tindakan plagiarisme karena tidak

mengetahui batas kutipan yang akan dikutip.

5. Penggunaan Parafrase.

Parafrase merupakan mengubah kalimat orang lain ke dalam susunan

kalimat sendiri tanpa mengubah idenya atau isi dari teks orang lain tanpa

rujukan yang memadai terhadap sumber. Tindakan memparafrase

merupakan tindakan yang dapat dianggap benar apabila parafrase yang

dilakukan memenuhi standar tidak hasil plagiat. Namun parafrase tidak

mencantumkan sumber merupakan tindakan yang tidak terpuji, hal ini

dapat dikatakan sebagai tindakan plagiarisme.

Universitas Sumatera Utara

Page 35: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

24

6. Penggunaan Teks Yang Pernah Dikumpulkan Sebelumnya.

Penggunaan teks yang pernah dikumpulkan sebelumnya dimaksudkan

bahwa teks yang digunakan sudah pernah dipakai pada tulisan terdahulu

atau penggunaan tulisan yang ditulis oleh diri sendiri. Hal ini dapat

dikatakan sebagai pengutipan atas diri sendiri namun tidak memberikan

sumbernya sendiri sehingga tindakan ini dapat dianggap sebagai

tindakan plagiarisme.

Tindakan plagiarisme pada akademik atau kecurangan akademik (academic

fraud) merupakan tindakan menyalin atau menjiplak di kalangan sivitas

akademika. Kecurangan akademik ini jika dipersingkat atau diperjelas dapat

berupa penggunaan teks, data atau gagasan orang lain, penyajian gagasan dari

sumber pihak ketiga, penggunaan materi audio, visual dan software, penggunaan

kutipan dalam teks, penggunaan parafrase dan penggunaan teks yang pernah

dikumpulkan sebelumnya. Selain itu, menurut Utorodewo dkk (2007: 127)

menyatakan bahwa tindakan plagiarisme digolongkan dalam beberapa hal yaitu:

1. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri.

2. Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri.

3. Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri.

4. Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri.

5. Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa

menyebutkan asal usulnya.

6. Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa

menyebutkan sumbernya.

7. Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi

rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan

sumbernya.

Berdasarkan pemaparan mengenai tindakan plagiarisme, maka dapat

diketahui bahwa tindakan plagiarisme merupakan tindakan yang tidak disarankan

untuk ditiru. Tindakan plagiarisme dapat dilakukan baik disengaja maupun tidak

sengaja sehingga yang tidak disengaja belum memahami karya yang telah dibuat

terkena plagiarisme atau tidak tidak terkena plagiarisme.

Universitas Sumatera Utara

Page 36: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

25

2.2.4 Faktor Penyebab Plagiarisme

Pada dasarnya, plagiarisme dapat disebabkan oleh berbagai hal yang dapat

merugikan maupun tidak merugikan. Terkadang adanya tekanan dalam melakukan

plagiarisme yang dapat menimbulkan kebiasaan untuk dilakukan kembali.

Menurut Wibowo (2012: 197) menyatakan bahwa “Faktor penyebab plagiarisme

dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Plagiarisme yang disengaja

Plagiarisme ini terjadi apabila sejak awal tindakan plagiarisme sudah

dipikirkan dan direncanakan.

2. Plagiarisme tidak disengaja

Plagiarisme ini terjadi apabila melakukan pengutipan panjang atau

pendek dan lupa mencantumkan nama penulis asli dan sumber informasi.

Plagiarisme dapat disebabkan dari berbagai faktor diantaranya plagiarisme

yang disengaja yang dimana tindakan ini atas kesadaran dalam melakukan

tindakan plagiarisme ini, sedangkan plagiarisme tidak disengaja didasari atas

ketidaktahuan atau ketidakpahaman dalam melakukan pengutipan sehingga

seorang penulis tidak mengetahui apakah tulisan yang dibuat dapat dianggap

plagiarisme atau tidak plagiarisme. Menurut Soetanto (2014: 21) menyatakan

bahwa plagiarisme sering terjadi karena ada beberapa faktor, yaitu:

1. Faktor budaya.

2. Kurang memiliki pengetahuan tentang penulisan karya ilmiah serta

masalah plagiarisme.

3. Ingin mencari jalan pintas dalam mencapai prestasi.

4. Tekanan waktu yang sempit dalam menyelesaikan tugas.

5. Malas menguras otak untuk berpikir lebih.

6. Fasilitasi dunia maya.

7. Belum adanya sanksi yang memadai bagi plagiator.

8. Proses hukum kasus plagiasi terlalu panjang dan melelahkan sehingga

menyebabkan apatisme.

9. Plagiasi dianggap lumrah oleh sebagian kalangan.

Universitas Sumatera Utara

Page 37: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

26

Berdasarkan pemaparan para ahli tersebut, dapat diketahui bahwa faktor

penyebab plagiarisme yaitu malas untuk berpikir, sudah menjadi kebiasaan atau

budaya, dapat dengan instan untuk digunakan atau mudah untuk di copy paste,

dan kurangnya kesadaran terhadap sanksi yang akan diterima nantinya. Penyebab

plagiarisme tersebut sudah lumrah di kalangan mahasiswa, dikarenakan

mahasiswa membuat tugas membutuhkan sumber informasi dari media penyedia

informasi seperti internet.

2.2.5 Upaya Pencegahan Plagiarisme

Pada proses dalam melakukan penulisan karya ilmiah, sivitas akademika

patut menjunjung tinggi suatu kejujuran akademik dengan tidak melakukan

tindakan plagiarisme. Plagiarisme ini dapat dicegah dan dihindari dengan berbagai

upaya dalam mengurangi tindakan plagiarisme. Menurut Putra (2011: 27)

menyatakan bahwa upaya dalam menghindari tindakan plagiarisme, seseorang

harus dengan jujur mencantumkan:

1. Ide dan gagasan orang lain.

2. Teori orang lain.

3. Temuan orang lain.

4. Hasil riset orang lain.

5. Ucapan langsung orang lain.

6. Parafrasa informasi.

7. Fakta dan data yang dikumpulkan dari berbagai sumber.

8. Statistik yang dikeluarkan lembaga atau badan tertentu.

Pencegahan plagiarisme dapat dilakukan apabila seseorang dapat

berperilaku jujur dalam mengutip. Kejujuran sangat diperlukan jika seorang

penulis menggunakan gagasan, teori serta temuan orang lain dengan

mencantumkan sumber rujukan tersebut. Upaya tersebut dapat menghindari

Universitas Sumatera Utara

Page 38: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

27

tindakan plagiarisme dan membantu penulis terbebas dari plagiarisme. Sedangkan

menurut Prasetya (2012) menyatakan bahwa cara-cara untuk mengurangi dan

menghindari plagiarisme yaitu:

1. Meningkatkan Integritas

Setiap individu harus memiliki kesadaran dalam melakukan plagiarisme

dikarenakan pencurian kekayaan intelektual sudah tertulis di dalam

Undang-undang, sehingga tidak bisa sesuka hati melakukan plagiarisme

karena sudah termasuk sebuah pelanggaran.

2. Menerapkan sanksi yang tegas

Setiap instansi atau pihak berwajib yang mengetahui adanya pelanggaran

ini dapat memberikan sanksi atau hukuman yang tegas agar terdapat efek

jera.

3. Menggunakan software anti plagiarisme

Mengatasi adanya tindakan plagiarisme dapat dilakukan dengen mengecek

di sebuah software anti plagiarisme. Software yang dapat digunakan yaitu

Copyscape, Viper, Turnitin, dan Plagiarism Checker.

Uraian tersebut dapat mengurangi tindakan kriminal dalam plagiarisme

dengan menerapkan sanksi dan selalu jujur dalam mencantumkan sumber rujukan.

Penggunaaan software anti plagiarisme dapat digunakan untuk mengetahui berapa

persen penulis dalam melakukan plagiarisme, sehingga tulisan yang dapat

dianggap plagiat dapat dibenahi atau diperbaiki. Menurut Ober dkk (2012)

menyatakan bahwa lima aturan sederhana untuk mencegah plagiarisme adalah

1. Tidak menyalin dan upayakan kutipan secukupnya.

2. Menulis dengan kalimat sendiri.

3. Mengutip dengan benar apabila terdapat banyaknya adaptasi gagasan.

4. Tidak mendaur-ulang ilustrasi, tabel, atau teks dari tulisan anda yang

sebelumnya, tanpa kutipan.

5. Meminta izin bila menggunakan tabel, gambar, data dari sumber baik

yang belum dipublikasi.

Menindaklanjuti kasus plagiarisme harus didasari dengan aturan yang sudah

diberlakukan. Tindakan plagiarisme dapat dicegah jika sudah mematuhi aturan-

aturan sederhana yang dimana aturan tersebut dapat berupa menyalin kutipan

Universitas Sumatera Utara

Page 39: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

28

secukupnya, mengutip dengan benar serta meminta izin dalam menulis.

Sedangkan menurut Indriati (2015) menyatakan bahwa upaya pencegahan

plagiarisme dengan pemahaman perspektif budaya plagiarisme dikalangan

mahasiswa yaitu:

1. Membangun kesadaran (Awareness) tentang konteks budaya plagiarisme.

Kesadaran terhadap plagiarisme harus segera ditindaklanjuti, sehingga

mendapatkan pemetaan permasalahan plagiarisme yang kontekstual dan

komprehensif sebagai dasar untuk menyusun karya ilmiah dengan baik.

2. Menggencarkan upaya sosialisasi dan edukasi terhadap plagiarisme.

Kurang pahamnya mengenai plagiarisme muncul dari berbagai aspek,

mulai dari ketidaktahuan mengenai plagiarisme hingga ke teknisnya yaitu

cara untuk mengutipnya, sehingga diupayakan untuk melakukan

sosialisasi.

3. Memiliki peran institusional pencegahan plagiarisme

Setiap instansi harus memiliki peraturan mengenai plagiarisme serta

sanksi apabila melakukan plagiarisme, sehingga hal ini dapat terus

diimplementasi untuk mengurangi tindakan plagiarisme.

Berdasarkan pemaparan tersebut, maka dapat diketahui bahwa untuk

menghindari plagiarisme dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti

mencantumkan dengan jujur hasil karya orang lain, memiliki kesadaran untuk

tidak melakukan plagiarisme, menerapkan sanksi bagi yang melanggar dan

menggunakan software anti plagiarisme.

2.2.6 Sanksi dan Hukuman Plagiarisme

Pencegahan kasus plagiarisme dapat diatasi dengan pemberlakuan aturan

yang mengatur tindakan plagiarisme. Aturan tersebut dibuat untuk memberikan

efek jera terhadap plagiator dengan memberikan sanksi dan hukuman yang

setimpal dengan apa yang telah diperbuat. Peraturan yang mengatur tindakan

plagiarisme terhadap mahasiswa adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 40: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

29

1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 Tentang

Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Peguruan Tinggi Pasal 12

menyatakan bahwa sanksi bagi mahasiswa yang terbukti melakukan

plgiat sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 10 ayat (4) secara

berurutan dari yang paling ringan sampai dengan yang paling berat terdiri

atas:

a. Teguran

b. Peringatan tertulis

c. Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa

d. Pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh

mahasiswa

e. Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa

f. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa

g. Pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu

program studi.

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang

Sistem Pendidikan Nasional Pasal 70 yang dijelaskan sebagai berikut:

“Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan gelar

akademik, profesi, atauvokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 Ayat

(2) terrbukti merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling

lama dua tahun dan/ atau pidana denda paling banyak Rp 200.000.000,00

(dua ratus juta rupiah)”.

Berdasarkan pemaparan tersebut, maka dapat diketahui bahwa kasus

plagiarisme saat ini sudah memiliki peraturan yang memberlakukan sanksi dan

hukuman kepada kaum yang berniat melakukan plagiat atau dapat dikatakan

sebagai seorang plagiator. Adanya sanksi dan hukuman ini dapat membantu setiap

karya tulis ilmiah yang akan ditulis terbebas dengan plagiarisme.

Universitas Sumatera Utara

Page 41: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

30

2.3 Karya Tulis Skripsi

Setiap institusi atau universitas saat ini menerapkan penulisan karya tulis

ilmiah sebagai syarat untuk meluluskan mahasiswa dari almamaternya. Karya

tulis ilmiah mahasiswa berbeda-beda namanya tergantung dari tingkatan atau

jenjang yang diikuti. Karya tulis ilmiah dapat berupa tugas akhir, skripsi, thesis,

dan disertasi. Saat ini, mahasiswa paling lumrah didengar dalam penulisan skripsi

dikarenakan mahasiswa S1 merupakan mahasiswa pertama dengan jenjang sarjana

strata satu. Hal penulisan skripsi merupakan hal utama bagi mahasiswa dalam

melakukan penelitian dengan sungguh-sungguh selain tugas perkuliahan.

Menurut Huda (2011: 111) menyatakan bahwa “Skripsi merupakan karya

ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa program S1 yang membahas topik atau bidang

tertentu berdasarkan hasil kajian pustaka yang ditulis oleh para ahli, hasil

penelitian lapangan, atau hasil pengembangan (eksperimen)”. Sedangkan menurut

Wulan dan Abdullah (2014: 56) menyatakan bahwa “Skripsi sebagai salah satu

jenis karya tulis yang disusun oleh mahasiswa berdasarkan hasil penelitian yang

memenuhi syarat-syarat ilmiah dan digunakan sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar sarjana strata”.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat diketahui bahwa skripsi

merupakan hasil karya tulis mahasiswa jenjang sarjana strata satu (S1). Skripsi

disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan studi di suatu perguruan tinggi,

sehingga seluruh mahasiswa diwajibkan untuk menulis skripsi. Skripsi juga

merupakan hasil studi selama 4 tahun dengan melakukan penelitian dengan

bidang ilmu yang telah dipelajari.

Universitas Sumatera Utara

Page 42: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

31

2.3.1 Tujuan Skripsi

Setiap penulisan karya tulis ilmiah memiliki tujuannya dalam menulis karya

tersebut. Skripsi sebagai karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat peneliti

berdasarkan pendapat dari orang lain untuk memecahkan fenomena permasalahan

penelitian. Menurut Ramadhani (2019: 2) menyatakan bahwa penulisan skripsi

memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:

1. Mahasiswa mampu mengembangkan keilmuan yang dikuasainya dengan

menggunakan metode ilmiah.

2. Mahasiswa mampu melakukan penelaahan pustaka yang relevan dengan

permasalahn yang diteliti.

3. Mahasiswa mampu melakukan penalaran keilmuan dalam merumuskan

masalah dan mencari solusi atau pemecahan masalah yang berkaitan

dengan keilmuan tersebut.

4. Mahasiswa mampu mengkomunikasikan hasil penelitiannya tersebut baik

dalam bentuk tertulis maupun lisan terutam pada seminar hasil dan sidang

skripsi.

5. Mahasiswa mampu berfikir logis, kritis dan berfikir tingkat tinggi dalam

memecahkan permasalahan dalam bidang keilmuan yang digelutinya.

6. Mahasiswa mapu menganalisis, mendapatkan hasil penelitian dan

menuliskan hasil pemikirannya ke dalam bentuk tulisan skripsi yang

terstruktur dan sistematis.

7. Untuk mendapatkan gelar sarjana (S1) di perguruan tinggi, baik perguruan

tinggi negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS).

Tujuan penulisan karya ilmiah skripsi tidak hanya untuk mendapatkan gelar,

melainkan dapta menumbuhkembangkan wawasan mahasiswa untuk berpikir

kritis dalam memecahkan masalah. Sedangkan menurut Supeni (2018: 148)

menyatakan bahwa tujuan karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa yaitu:

1. Dapat menjadi transformasi pengetahuan bagi sekolah atau institusi

perguruan tinggi dengan masyarakat atau bagi peminatnya.

2. Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian secara benar dan

teratur

3. Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam

menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah

setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dari keilmuannya

4. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa

Universitas Sumatera Utara

Page 43: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

32

5. Sebagai wahana melatih pengungkapan pikiran atau hasil penelitiannya

dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis.

Berdasarkan pernyataan kedua para ahli tersebut, dapat diketahui tujuan dari

penulisan skripsi yaitu dapat membantu mahasiswa dalam mengembangkan

pengetahuan atau keilmuan mahasiswa, mahasiswa dapat memecahkan masalah

dengan melakukan penelitian, menumbuhkan potensi dan wawasan mahasiswa

dalam mengungkapkan pikirannya ke dalam sebuah tulisan hasil penelitian yang

dapat dibagikan kepada masyarakat umum sebagai bahan referensi.

2.3.2 Jenis-jenis Skripsi

Pada dasarnya dalam penulisan skripsi memerlukan teori pendukung untuk

dapat menyelesaikan penelitian yang ditulis oleh mahasiswa. Teori yang

dicantumkan selanjutnya akan dilakukan pengujian dengan metode yang

digunakan, metode-metode tersebut yang menentukan skripsi tersebut masuk ke

dalam jenis penelitian yang sudah dikelompokkan. Menurut Maryaeni (2009: 8)

menyatakan bahwa jenis-jenis skipsi dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis

yaitu:

1. Skripsi Berdasarkan Hasil Kajian Pustaka.

Kajian pustaka merupakan pembahasan suatu topik yang dilakukan untuk

memecahkan suatu masalah yang berpijak pada pengkajian kritis dan

mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Skripsi

berdasarkan hasil kajian pustaka menerapkan pola pikir deduktif yang

menggunakan bahan-bahan berupa informasi teoritis, penjelasan teknis,

atau temuan aplikatif dari berbagai sumber pustaka yang diposisikan

sebagai sumber ide atau inspirasi dan dapat membangkitkan gagasan atau

pemikiran lain.

Universitas Sumatera Utara

Page 44: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

33

2. Skripsi Berdasarkan Hasil Penelitian Lapangan.

Penelitian lapangan merupakan jenis penelitian yang berorientasi pada

pengumpulan data empiris dilapangan. Skripsi berdasarkan hasil

penelitian lapangan menggunakan pendekan penelitian kuantitatif dan

penelitian kualitatif. Pada penelitian kuantitatif, pola pikir yang

digunakan yaitu deduktif-induktif yang berasal dari kerangka teori,

gagasan para ahli, atau pemahaman penelitian, sedangkan penelitian

kualitatif menggunakan pola pikir induktif yang bersifat deskriptif

dengan menonjolkan gambaran proses dan makna.

3. Skripsi Berdasarkan Hasil Pengembangan.

Penelitian pengembangan merupakan perancangan kegiatan untuk

memecahkan permasalahan-permasalahn aktual dengan memanfaatkan

teori, konsep, dan prinsip atau temua penelitian yang relevan. Skripsi

berdasarkan hasil pengembangan ini berjenis pengembangan yang

berupaya menerapkan pemecahan suatu masalah.

Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat diketahui bahwa jenis-jenis skripsi

dijelaskan berdasarkan hasil kajian pustaka, hasil penelitian lapangan dan hasil

pengembangan. Pada hasil penelitian tersebut memiliki pola pikir yang berbeda

dan digunakan sebagai penentu metode dan jenis penelitian apa yang digunakan

oleh peneliti. Dengan adanya jenis-jenis skripsi ini dapat memberikan pemahaman

terhadap jenis skripsi yang nantinya akan ditulis.

Universitas Sumatera Utara

Page 45: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

34

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

penelitian pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Menurut

Sudaryono (2018: 69) menyatakan bahwa “Metode penelitian merupakan suatu

cara atau prosedur untuk memperoleh pemecahan terhadap permasalahan yang

sedang dihadapi”. Penelitian deskriptif memecahkan permasalahan dengan

memperoleh gambaran secara utuh dari permasalahan penelitian yang dibahas.

Menurut Arikunto (2013: 12) menyatakan bahwa “Penelitian kuantitatif

merupakan pendekatan penelitian yang menggunakan angka, mulai dari

pengumpulan data, penafsiran terhadap data dan penampilan hasilnya”. Metode

kuantitatif deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk meneliti tentang persepsi

mahasiswa terhadap plagiarisme penulisan skripsi yang memerlukan skala

pengukuran terhadap angket atau kuesioner yang ditunjukan kepada responden.

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera

Utara, yang beralamat di Jalan Universitas No. 19, Padang Bulan, Kec. Medan

Baru, Kota Medan, Sumatera Utara 20155.

Universitas Sumatera Utara

Page 46: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

35

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Menurut Sudaryono (2018: 166) menyatakan bahwa “Populasi bukan

sekedar jumlah yang terdapat pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi

meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek

tersebut”. Populasi merupakan sekumpulan wilayah generalisasi yang memiliki

karakteristik tertentu atas objek atau subjek yang digunakan. Populasi dari

penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif dari salah satu program studi yang

terdapat pada areal Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yaitu

program studi S1 Perpustakaan dan Sains Informasi. Berdasarkan data yang

diperoleh, jumlah mahasiswa aktif yang sedang menyusun skripsi pada program

studi S1 Perpustakaan dan Sains Informasi yang terdata berjumlah 207 orang yang

dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa Aktif

No. Angkatan Jumlah

Mahasiswa

Kelas Reguler

1 2012 6

2 2013 16

3 2014 23

4 2015 20

5 2016 66

Kelas Ekstensi

6 2015 6

7 2016 13

8 2017 23

9 2018 34

Jumlah 207

Sumber: Data Prodi S1 Perpustakaan dan Sains Informasi, 2019.

Universitas Sumatera Utara

Page 47: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

36

3.3.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2017: 120) menyatakan bahwa “Sampel merupakan

bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam

menentukan sampel, ditentukan rumus untuk menghitung jumlah sampel. Peneliti

menggunakan rumus slovin untuk mendapatkan sampel yang mewakili atau

representative. Rumus Slovin dinyatakan sebagai berikut :

n =

Keterangan :

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

e = Persentase kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir.

Berdasarkan penjelasan rumus tersebut, maka dapat ditentukan sampel

sebagai berikut :

Diketahui :

N = 207

e = 10% = 0.1

Perhitungan :

n =

n =

n =

n = 67,42

n = 67 orang

Universitas Sumatera Utara

Page 48: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

37

Maka, sampel yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah 67 orang

yang merupakan mahasiswa aktif yang sedang menyusun skripsi program studi S1

Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera

Utara.

3.4 Teknik Penentuan Sampel

Penelitian ini menentukan sampel dengan menggunakan teknik

Nonprobability Sampling dengan pendekatan Purposive Sampling. Menurut

Sugiyono (2017: 126) menyatakan bahwa “Purposive sampling adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Peneliti memilih sampel yang

memahami dan mengetahui tentang topik penelitian. Adapun kriteria penentuan

sampel dalam penelitian ini yaitu mahasiswa aktif pada program studi S1

Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera

Utara yang sedang menyusun atau menulis skripsi.

3.5 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdapat dua bagian yaitu

data primer dan data sekunder yang meliputi sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden

melalui penyebaran kuesioner. Penyebaran kuesioner dilakukan kepada

mahasiswa aktif program studi S1 Perpustakaan dan Sains Informasi

yang sedang menyusun skripsi.

Universitas Sumatera Utara

Page 49: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

38

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang mendukung data primer dan

diperoleh dari data internal obyek penelitian. Data yang diperoleh

bersumber dari buku, jurnal dan dokumen lain yang berhubungan dengan

judul penelitian.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga (3) cara

atau langkah dalam mengumpulkan data yang meliputi observasi, kuesioner atau

angket dan studi pustaka. Menurut Sugiyono (2017: 308) menyatakan bahwa

“Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

sebuah penelitian, karena tujuan penelitian adalah mendapatkan data”.

3.6.1 Kuesioner

Pada penelitian ini, peneliti memberikan kuesioner kepada mahasiswa aktif

program studi S1 Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara yang sedang menulis skripsi mengenai persepsi

mahasiswa terhadap plagiarisme penulisan skripsi. Kuesioner tersebut berisikan

30 pertanyaan berdasarkan ke enam indikator mengenai tindakan plagiarisme pada

akademik. Kisi-kisi kuesioner dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 50: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

39

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner

No. Indikator Butir Pertanyaan

1 Penggunaan teks, data atau

gagasan orang lain. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10.

2 Penyajian gagasan dari sumber

pihak ketiga. 11, 12, 13, 14.

3 Penggunaan materi audio, visual

dan software. 15, 16, 17, 18, 19.

4 Penggunaan kutipan dalam teks. 20, 21, 22, 23.

5 Penggunaan parafrase. 24, 25, 26, 27

6 Penggunaan teks yang pernah

dikumpulkan sebelumnya. 28, 29, 30.

Sumber: Lampiran 1, 2019.

3.6.2 Observasi

Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan turun langsung ke

lapangan dengan mengamati dan meninjau secara cermat fenomena yang

terjadinya. Peneliti melakukan observasi dengan harus memperhatikan obyek

yang akan diteliti. Melalui metode observasi ini, peneliti dapat mengetahui dan

mengamati secara langsung tentang persepsi mahasiswa terhadap plagiarisme

penulisan skripsi.

3.6.3 Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan pengumpulan data yang diperoleh dari buku,

jurnal dan internet yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti.

Melalui metode studi pustaka, peneliti, mengumpulkan data dengan mencari

referensi melalui buku, jurnal dan internet yang berhubungan dengan obyek yang

diteliti.

Universitas Sumatera Utara

Page 51: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

40

3.7 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan untuk

mengumpulkan data. Menurut Sukmadinata (2010: 230) menyatakan bahwa

“instrumen penelitian adalah berupa tes yang bersifat mengukur, karena berisi

tentang pertanyaan dan pernyataan yang alternatif jawabannya memiliki standar

jawaban tertentu, benar salah maupun skala jawaban”. Pada penelitian ini, peneliti

menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian yang berisi tentang

perntanyaan-pertanyaan yang mewakili indikator yang akan diteliti.

3.8 Analisis Data

Analisis data merupakan teknik yang berdasarkan data yang sudah

terkumpul berupa data kasar yang akan diolah dengan teknik statistik tertentu.

Data yang diperoleh dari responden, selanjutnya diatur, disusun dan disajikan

dalam bentuk yang lebih baik dan jelas agar data tersebut mudah dipahami.

Teknik penyajian data dalam penelitian ini yaitu dalam bentuk tabel dan dianalisis

dengan ditentukan berdasarkan nilai persentase. Adapun rumus dalam

menentukan nilai persentase adalah sebagai berikut:

Keterangan :

p = persentase

f = jumlah jawaban responden

n = jumlah responden

p = x 100%

Universitas Sumatera Utara

Page 52: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

41

Penafsiran besarnya persentase yang didapatkan dari kuesioner

menggunakan metode penafsiran yang dikemukakan oleh Arikunto (2000: 57)

dengan acuan interpretasi sebagai berikut:

0,00% = Tidak Ada

1-25% = Sebagian Kecil

26-49% = Hampir Setengahnya

50% = Setengahnya

51-75% = Sebagian Besar

76-99% = Pada Umumnya

100% = Seluruhnya

Penyajian terhadap pernafsiran mengacu pada Irwanto (2002: 71)

menyatakan bahwa “persepsi positif menggambarkan segala pengetahuan

dan tanggapan yang diteruskan sesuai dengan yang diharapkan dari obyek

yang dipersepsikan, sedangkan persepsi negatif menggambarkan segala

pengetahuan dan tanggapan yang tidak selaras dan berlawan dengan yang

diharapkan dari obyek yang dipersepsikan”.

Berdasarkan data tersebut selanjutnya dianalisis menggunakan teknik

analisis deskriptif dan dihitung dengan persentase. Peneliti mengolah data yang

diterima dari responden dengan menggunakan langkah-langkah pengolahan data

sebagai berikut:

1. Tahap Pertama, kuesioner yang disebar peneliti selanjutnya diperiksa

dengan tujuan untuk mengetahui jumlah kuesioner yang sudah terisi

sesuai dengan jumlah sampel.

2. Tahap Kedua, data yang sudah terkumpul selanjutnya diolah dengan

mengelompokkan berdasarkan kategori jawaban yang sudah disediakan.

3. Tahap Ketiga, data dihitung dengan menggunakan rumus persentase

berdasarkan jawaban yang diberikan responden.

4. Tahap Terakhir, mendeskripsikan data dengan penafsiran persentase.

Universitas Sumatera Utara

Page 53: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

42

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini diuraikan hasil dan pembahasan penelitian berdasarkan data

deskriptif, yang merupakan penjelasan peneliti secara nyata berdasarkan data yang

diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden peneliti yaitu mahasiswa

S1 Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera

Utara. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap

plagiarisme penulisan skripsi berdasarkan 6 indikator penilaian yaitu:

1. Penggunaan teks, data atau gagasan orang lain.

2. Penyajian gagasan dari sumber pihak ketiga.

3. Penggunaan materi audio, visual dan software.

4. Penggunaan kutipan dalam teks.

5. Penggunaan parafrase.

6. Penggunaan teks yang pernah dikumpulkan sebelumnya.

4.1 Identitas Responden

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti terhadap responden

pada Mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara, maka dapat diketahui gambaran tentang identitas

responden. Uraian tentang identitas responden menyangkut 2 (dua) aspek yaitu

jenis kelamin dan angkatan yang dipaparkan sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

Page 54: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

43

4.1.1 Jenis Kelamin

Tabel berikut mendeskripsikan mengenai jenis kelamin para responden

Mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi. Distribusi responden

berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin

Jumlah

Orang Persentase

(%)

1 Laki-laki 18 27%

2 Perempuan 49 73%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden

berjenis kelamin perempuan yang berjumlah 49 orang responden dengan

persentase sebesar 73%, sedangkan responden laki-laki berjumlah 18 orang

responden dengan persentase sebesar 27%. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa jumlah responden berdasarkan jenis kelamin pada program studi

Perpustakaan dan Sains Informasi FIB USU didominasi oleh perempuan.

4.1.2 Angkatan

Tabel berikut mendeskripsikan mengenai angkatan para responden

Mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi. Distribusi responden

berdasarkan angkatan dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Universitas Sumatera Utara

Page 55: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

44

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Angkatan

No. Angkatan

Jumlah

Orang Persentase

(%)

1 2015 7 11%

2 2016 31 46%

3 2017 9 13%

4 2018 20 30%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden

yang menjawab kuesioner berasal dari angkatan 2016 berjumlah 31 dengan

persentase sebesar 46%, angkatan 2018 berjumlah 20 orang responden dengan

persentase sebesar 30%, angkatan 2017 berjumlah 9 orang responden dengan

persentase sebesar 13%, dan angkatan 2015 berjumlah 7 orang responden dengan

persentase sebesar 11%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jumlah

responden berdasarkan angkatan pada program studi Perpustakaan dan Sains

Informasi FIB USU didominasi oleh angkatan 2016.

4.2 Persepsi Mahasiswa Terhadap Plagiarisme Penulisan Skripsi

Plagiarisme penulisan skripsi merupakan kecurangan yang dilakukan

mahasiswa di bidang akademik. Adanya permasalahan ini memberikan ide kepada

peneliti untuk mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa terhadap plagiarisme

penulisan skripsi. Penelitian ini diukur menggunakan 6 indikator yaitu

Penggunaan teks, data atau gagasan orang lain, Penyajian gagasan dari sumber

pihak ketiga, Penggunaan materi audio, visual dan software, Penggunaan kutipan

dalam teks, Penggunaan parafrase, dan Penggunaan teks yang pernah

dikumpulkan sebelumnya.

Universitas Sumatera Utara

Page 56: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

45

4.2.1 Persepsi Mahasiswa Terhadap Penggunaan Teks, Data atau Gagasan

Orang Lain

Pada indikator persepsi mahasiswa terhadap penggunaan teks, data atau

gagasan orang lain terdapat 10 soal kuesioner yang membahas indikator ini.

Pembahasan mengenai persepsi mahasiswa terhadap penggunaan teks, data atau

gagasan orang lain ini dapat dilihat pada Tabel 4.3 sampai dengan Tabel 4.12.

Tabel 4.3 Pengetahuan Plagiarisme

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

1

Apakah anda mengetahui

plagiarisme merupakan tindakan

menjiplak karya orang lain?

Ya, saya mengetahuinya 67 100%

Baru mengetahuinya 0 0%

Kurang mengetahuinya 0 0%

Tidak mengetahuinya 0 0%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan plagiarisme merupakan tindakan menjiplak karya orang lain yaitu

didominasi dengan jawaban ya, saya mengetahuinya sebanyak 67 orang

responden dengan persentase 100%, sehingga seluruh responden mengetahui

maksud dari plagiarisme. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden

memiliki persepsi yang positif dengan mengetahui plagiarisme merupakan

tindakan menjiplak karya orang lain.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa seluruh responden mengetahui arti dari plagiarisme. Kata plagiarisme

sudah tidak asing lagi dikalangan sivitas akademika, sehingga mahasiswa patut

untuk mengetahui arti dari plagiarisme tersebut. Hal ini merupakan pengetahuan

Universitas Sumatera Utara

Page 57: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

46

atau wawasan awal bagi sivitas akademika sebelum nanti terjadi tindakan

plagiarisme.

Tabel 4.4 Plagiator Merugikan Diri Sendiri

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

2

Menurut anda, menjadi seorang

plagiator dapat merugikan diri

sendiri?

Sangat Setuju 37 55,2%

Setuju 30 44,8%

Kurang Setuju 0 0%

Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan seorang plagiator dapat merugikan diri sendiri yaitu jawaban

responden didominasi dengan sangat setuju sebanyak 37 orang responden dengan

persentase 55,2% dan setuju yang sebanyak 30 orang responden dengan

persentase 44,8%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden

memiliki persepsi yang positif tentang plagiator dapat merugikan diri sendiri.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian besar responden sangat setuju dengan pernyataan seorang

plagiator dapat merugikan diri sendiri dan menjadi seorang plagiator juga dapat

merugikan orang lain. Seorang plagiator merupakan seseorang yang memiliki

tindakan buruk untuk meniru dan menjiplak hasil karya orang lain yang dimana

dalam penggunaan teks, data atau gagasan orang lain berupa tulisan, informasi

dan pendapat yang dapat diakui sebagai hak miliknya.

Universitas Sumatera Utara

Page 58: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

47

Tabel 4.5 Seseorang Melakukan Plagiarisme

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

3

Apakah anda akan membiarkan

seseorang untuk melakukan

plagiarisme?

Sangat Benar 0 0%

Benar 0 0%

Kurang Benar 17 25,4%

Tidak Benar 50 74,6%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan membiarkan seseorang untuk melakukan plagiarisme yaitu

didominasi dengan jawaban tidak benar sebanyak 50 orang responden dengan

persentase 74,6%, kurang benar sebanyak 17 orang responden dengan persentase

25,4%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi

yang positif tentang tidak membiarkan seseorang melakukan plagiarisme.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian besar responden tidak membiarkan seseorang untuk melakukan

plagiarisme, jika seorang plagiarisme dibiarkan maka karya milik orang lain akan

terus menerus dijiplak dan dicurangi. Hal ini dapat dicegah dengan membangun

kesadaran seseorang dan mengedukasi seseorang atas kurang pahamnya terhadap

plagiarisme.

Tabel 4.6 Karya Sendiri Tanpa Plagiarisme

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

4

Apakah anda senang dengan

karya sendiri tanpa melakukan

plagiarisme?

Sangat Senang 35 52,2%

Senang 31 46,3%

Kurang Senang 0 0%

Tidak Senang 1 1,5%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Universitas Sumatera Utara

Page 59: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

48

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan senang dengan karya sendiri tanpa melakukan plagiarisme yaitu

jawaban responden didominasi dengan sangat senang sebanyak 35 orang

responden dengan persentase 52,2%, senang sebanyak 31 orang responden dengan

persentase 46,3% dan tidak senang sebanyak 1 orang responden dengan

persentase 1,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki

persepsi yang positif terhadap karya sendiri tanpa melakukan plagiarisme.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian besar responden sangat senang dengan hasil karya sendiri tanpa

harus menjiplak atau meniru karya orang lain karena karya sendiri merupakan

kebanggaan bagi tiap orang. Pengambilan kalimat orang lain dan mengakui

kalimat tersebut sebagai hak miliknya membuat perasaan tidak senang untuk

melakukannya, sedangkan responden yang menjawab tidak senang kemungkinan

tidak biasa menulis tanpa dukungan kalimat atau gagasan dari orang lain.

Tabel 4.7 Melihat Isi Skripsi

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

5

Bagaimana menurut

anda, jika teman

melihat isi skripsi

anda?

Diperbolehkan melihat saja 23 34,3%

Menegur untuk tidak disalin 32 47,8%

Banyak alasan untuk tidak dilihat 12 17,9%

Dibiarkan untuk melihat dan menyalin 0 0%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan pendapat responden mengenai teman yang melihat isi skripsi yaitu

jawaban responden didominasi dengan menegur untuk tidak disalin yang

berjumlah 32 orang reponden dengan persentase 47,8%, diperbolehkan melihat

Universitas Sumatera Utara

Page 60: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

49

saja berjumlah 23 orang responden dengan persentase 34,3% dan banyak alasan

untuk tidak dilihat berjumlah 12 orang responden dengan persentase 17,9%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang

positif dengan menegur untuk tidak disalin.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa hampir setengahnya responden memilih menegur teman yang ingin melihat

skripsi responden untuk tidak menyalin isi dari skripsi tersebut. Melihat isi skripsi

terkadang dilihat untuk dijadikan contoh dan apabila tulisan orang tersebut

digunakan tanpa sepengetahuan penulisnya dapat berdampak buruk bagi kedua

belah pihak. Hal ini merupakan cara yang baik mengantisipasi seorang teman

untuk tidak memberikan izin dengan cara menegur tanpa harus berperilaku kasar.

Tabel 4.8 Sanksi Plagiarisme

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

6

Menurut anda, apakah

yang melakukan

plagiarisme patut

diberikan sanksi sesuai

aturan yang berlaku?

Sangat Setuju 27 40,3%

Setuju 40 59,7%

Kurang Setuju 0 0%

Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan yang melakukan plagiarisme patut diberikan sanksi sesuai aturan

yang berlaku yaitu jawaban responden didominasi dengan setuju sebanyak 40

orang responden dengan persentase 59,7% dan sangat setuju sebanyak 27 orang

responden dengan persentase 40,3%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

Universitas Sumatera Utara

Page 61: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

50

responden memiliki persepsi yang positif terhadap sanksi yang diberikan kepada

orang yang melakukan plagiarisme sesuai aturan yang berlaku.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian besar responden setuju dengan sanksi yang diberlakukan kepada

seorang yang melakukan plagiarisme. Sanksi diberikan agar kasus plagiarisme

semakin berkurang dan setiap karya yang dimiliki akan terbebas dari kecurangan

akademik. Sanksi tersebut dapat diurutankan dari yang paling ringan hingga

paling berat yang dimana mahasiswa yang melakukan plagiarisme diberikan

teguran, peringatan tertulis, pembatalan nilai mata kuliah sampai pembatalan

ijazah bagi mahasiswa yang telah lulus.

Tabel 4.9 Tindakan Plagiarisme

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

7

Bagaimana jika teman

anda melakukan

tindakan plagiarisme?

Menegurnya 47 70,1%

Menjauhinya 7 10,4%

Memarahinya 10 14,9%

Menolak Berteman 3 4,5%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan pendapat responden mengenai teman yang melakukan tindakan

plagiarisme yaitu jawaban responden didominasi dengan menegurnya sebanyak

47 orang responden dengan persentase 70,1%, memarahinya sebanyak 10 orang

responden dengan persentase 14,9%, menjauhinya sebanyak 7 orang responden

dengan persentase 10,4% dan menolak berteman sebanyak 3 orang responden

dengan persentase 4,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden

Universitas Sumatera Utara

Page 62: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

51

memiliki persepsi yang positif tentang menegur teman yang melakukan tindakan

plagiarisme.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian besar responden lebih baik menegur teman yang melakukan

plagiarisme. Tindakan plagiarisme merupakan tindakan yang tidak terpuji yang

tidak baik untuk ditiru. Seorang teman yang menegur temannya sendiri untuk

tidak melakukan plagiarisme memiliki tingkat kepedulian untuk mengurangi

kasus plagiarisme, dikarenakan hukuman yang paling ringan ketika seseorang

melakukan tindakan plagiarisme yaitu sebuah teguran. Adanya teguran dapat

memberikan dampak positif kepada seseorang untuk dapat mengurangi kasus

plagiarisme.

Tabel 4.10 Pelaku Plagiat

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

8

Apakah menurut anda

pelaku plagiat tidak

bisa

dibiarkan/dimaklumi?

Sangat Benar 26 38,8%

Benar 36 53,7%

Kurang Benar 2 3%

Tidak Benar 3 4,5%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan pelaku plagiat tidak bisa dibiarkan atau dimaklumi yaitu jawaban

responden didominasi dengan benar sebanyak 36 orang responden dengan

persentase 53,7%, sangat benar sebanyak 26 orang responden dengan persentase

38,8%, tidak benar sebanyak 3 orang responden dengan persentase 4,5% dan

kurang benar sebanyak 2 orang responden dengan persentase 3%. Dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 63: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

52

demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang positif

tentang pelaku plagiat tidak bisa dibiarkan atau dimaklumi.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian besar responden membenarkan bahwa pelaku plagiat tidak dapat

dibiarkan atau dimaklumi, apabila pelaku plagiat dibiarkan maka kasus

plagiarisme akan semakin berkembang dan harus segera untuk ditindaklanjuti

kembali. Orang yang melakukan plagiat dapat disebabkan dengan sengaja ataupun

tidak sengaja, apabila orang tersebut melakukan dengan tidak sengaja maka dapat

dimaklumi sedangkan yang melakukan dengan sengaja sebaiknya diberikan sanksi

sesuai aturan yang berlaku.

Tabel 4.11 Cara Mengurangi Tindakan Plagiarisme

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

9

Bagaimana cara anda

mengurangi tindakan

plagiarisme?

Tidak melakukan copy paste 12 17,9%

Mencantumkan sumber referensi 39 58,2%

Parafrase kalimat 13 19,4%

Memberikan tanda kutip 3 4,5%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan cara mengurangi tindakan plagiarisme yaitu jawaban responden

didominasi dengan mencantumkan sumber referensi yang berjumlah 39 orang

responden dengan persentase 58,2%, parafrase kalimat yang berjumlah 13 orang

responden dengan persentase 19,4%, tidak melakukan copy paste 12 orang

responden dengan persentase 17,9% dan memberikan tanda kutip 3 orang

responden dengan persentase 4,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

Universitas Sumatera Utara

Page 64: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

53

responden memiliki persepsi yang positif tentang mencantumkan sumber referensi

untuk mengurangi tindakan plagiarisme.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian besar responden mengurangi tindakan plagiarisme dengan cara

mencantumkan sumber referensi, dikarenakan setiap kutipan yang dibuat

sebaiknya mencantumkan sumber referensi untuk menghindari plagiarisme.

Sumber referensi merupakan langkah awal untuk menghargai tulisan, informasi

dan gagasan seseorang. Parafrase kalimat, tidak melakukan copy paste dan

memberikan tanda kutip merupakan tindakan yang benar namun apabila tidak

mencantumkan sumber referensi sama saja dengan melakukan tindakan

plagiarisme, sehingga pencantuman sumber referensi sebagai poin utama yang

wajib ketika menggunakan tulisan orang lain.

Tabel 4.12 Pengakuan Karya Orang Lain

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

10

Pernahkah anda

mengakui karya orang

lain sebagai karya

sendiri?

Sangat Sering 0 0%

Pernah 13 19,4%

Kadang-kadang 6 9%

Tidak Pernah 48 71,6%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan pernah mengakui karya orang lain sebagai karya sendiri yaitu

jawaban responden didominasi dengan tidak pernah sebanyak 48 orang responden

dengan persentase 71,6%, pernah sebanyak 13 orang responden dengan persentase

19,4% dan kadang-kadang sebanyak 6 orang responden dengan persentase 9%.

Universitas Sumatera Utara

Page 65: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

54

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang

positif tentang tidak pernah mengakui karya orang lain sebagai karya sendiri.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian besar responden tidak pernah mengakui karya orang lain sebagai

karya sendiri, dikarenakan jika mengakui karya orang lain maka akan ada aturan

dan sanksi yang berlaku disetiap instansinya. Responden yang menjawab pernah

dapat diketahui responden yang pernah mencontek tugas teman dan diakui sebagai

karya sendiri. Hal ini merupakan kecurangan akademik yang sering dilakukan

oleh seorang mahasiswa.

4.2.2 Persepsi Mahasiswa Terhadap Penyajian Gagasan dari Sumber Pihak

Ketiga

Pada indikator persepsi mahasiswa terhadap penyajian gagasan dari sumber

pihak ketiga terdapat 4 soal kuesioner yang membahas indikator ini. Pembahasan

mengenai persepsi mahasiswa terhadap penyajian gagasan dari sumber pihak

ketiga ini dapat dilihat pada Tabel 4.13 sampai dengan Tabel 4.15.

Tabel 4.13 Menulis Penelitian

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

11

Apakah anda pernah menulis

suatu penelitian sebelumnya?

Sangat Sering 18 26,9%

Pernah 39 58,2%

Kadang-kadang 0 0%

Tidak pernah 10 14,9%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan pernah menulis suatu penelitian sebelumnya yaitu jawaban responden

didominasi dengan pernah sebanyak 39 orang responden dengan persentase

Universitas Sumatera Utara

Page 66: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

55

58,2%, sangat sering sebanyak 18 orang responden dengan persentase 26,9% dan

tidak pernah sebanyak 10 orang responden dengan persentase 14,9%. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang positif

tentang pernah menulis suatu penelitian sebelumnya.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian besar responden pernah menulis suatu penelitian sebelumnya

yang dimana setiap mahasiswa terkadang terdapat tugas yang mengharuskan

untuk melakukan penelitian sehingga mahasiswa pernah melakukan penelitiannya.

Penelitian yang dibuat pastinya dengan melakukan observasi ke lapangan, hal ini

menjadikan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman sebelum lanjut ke tahap

penulisan skripsi.

Tabel 4.14 Sumber Pihak Ketiga

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

12

Seseorang yang tidak menulis

namun mengakui tulisan orang

lain dapat dikatakan sebagai

sumber pihak ketiga?

Sangat Setuju 10 14,9%

Setuju 43 64,2%

Kurang Setuju 9 13,4%

Tidak Setuju 5 7,5%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan seorang yang tidak menulis namun mengakui tulisan orang lain dapat

dikatakan sebagai sumber pihak ketiga yaitu jawaban responden didominasi

dengan setuju sebanyak 43 orang responden dengan persentase 64,2%, sangat

setuju berjumlah 10 orang responden dengan persentase 14,9%, kurang setuju

berjumlah 9 orang responden dengan persentase 13,4% dan tidak setuju berjumlah

5 orang responden dengan persentase 7,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan

Universitas Sumatera Utara

Page 67: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

56

bahwa responden memiliki persepsi yang positif tentang seseorang yang tidak

menulis namun mengakui tulisan orang lain dapat dikatakan sebagai sumber pihak

ketiga.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian besar responden setuju dengan seorang yang tidak menulis namun

mengakui tulisan orang lain dapat dikatakan sebagai sumber pihak ketiga,

dikarenakan sumber pihak ketiga merupakan seorang yang tidak ikut serta dalam

melakukan kegiatan apapun namun namanya ingin ikut diakui sebagai sumber

tersebut. Hal ini dapat dikatakan sebagai tindakan plagiarisme atas pengakuan hak

cipta intelektual.

Tabel 4.15 Pencantuman Nama Sendiri

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

13

Menurut Saudara, apakah setuju

dengan tindakan mencantumkan

nama sendiri sebagai pengarang

yang tidak ikut serta menulis?

Sangat Setuju 0 0%

Setuju 16 23,9%

Kurang Setuju 20 29,9%

Tidak Setuju 31 46,3%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan pendapat responden terhadap tindakan mencantumkan nama sendiri

sebagai pengarang yang tidak ikut serta menulis yaitu jawaban responden

didominasi dengan tidak setuju sebanyak 31 orang responden dengan persentase

46,3%, kurang setuju sebanyak 20 orang responden dengan persentase 29,9% dan

setuju setuju 16 orang responden dengan persentase 23,9%. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang positif tentang tidak

Universitas Sumatera Utara

Page 68: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

57

setuju dengan tindakan mencantumkan nama sendiri sebagai pengarang yang tidak

ikut serta menulis.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa hampir setengahnya responden tidak setuju dengan tindakan

mencantumkan nama sendiri sebagai pengarang yang tidak ikut serta menulis,

dikarenakan hal ini merupakan hal yang tidak patut ditiru dan tulisan tersebut

bukan hasil karya sendiri. Seseorang yang menjawab setuju kemungkinan orang

tersebut belum paham dengan tindakan yang dimaksud, sehingga perlu diberikan

wawasan kembali agar tidak menjadi seorang plagiator. Penyajian gagasan yang

diambil dari sumber pihak ketiga dapat ditinjau bahwa hal tersebut dapat

dikatakan sebagai tindakan plagiarisme.

Tabel 4.16 Penyajian Gagasan Orang Lain

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

14

Apakah anda pernah

menyajikan gagasan orang lain

sebagai gagasan sendiri?

Sangat Sering 0 0%

Pernah 6 9%

Kadang-kadang 25 37,3%

Tidak pernah 36 53,7%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan pernah menyajikan gagasan orang lain sebagai gagasan sendiri

jawaban responden didominasi dengan tidak pernah sebanyak 36 orang responden

dengan persentase 53,7%, kadang-kadang sebanyak 25 orang responden dengan

persentase 37,3% dan pernah sebanyak 6 orang responden dengan persentase 9%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang

Universitas Sumatera Utara

Page 69: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

58

positif tentang tidak pernah menyajikan gagasan orang lain sebagai gagasan

sendiri.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian besar responden tidak pernah menyajikan gagasan orang lain

sebagai gagasan sendiri. Apabila mengakui gagasan orang lain sebagai gagasan

sendiri maka dapat dikatakan hal tersebut sebagai tindakan plagiarisme.

Responden yang pernah menyajikan gagasan orang lain sebagai gagasan sendiri

kemungkinan gagasan yang digunakan gagasan seorang teman namun tidak

mencantumkan sumber pemilik gagasan tersebut. Hal penyajian gagasan ini harus

mendapatkan izin dari penulis atau mencantumkan sumber referensi.

4.2.3 Persepsi Mahasiswa Terhadap Penggunaan Materi Audio, Visual dan

Software

Pada indikator persepsi mahasiswa terhadap penggunaan materi audio,

visual dan software terdapat 5 soal kuesioner yang membahas indikator ini.

Pembahasan mengenai persepsi mahasiswa terhadap penggunaan materi audio,

visual dan software ini dapat dilihat pada Tabel 4.17 sampai dengan Tabel 4.21.

Tabel 4.17 Informasi Berita

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

15

Dimanakah anda biasanya

mendapatkan informasi berita?

Televisi 15 22,4%

Radio 5 7,5%

Youtube 13 19,4%

Facebook/Instagram 34 50,7%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan dimana mendapatkan informasi berita yaitu jawaban responden

Universitas Sumatera Utara

Page 70: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

59

didominasi dengan facebook/instagram sebanyak 34 orang responden dengan

persentase 50,7%, televisi sebanyak 15 orang responden dengan persentase

22,4%, youtube sebanyak 13 orang responden dengan persentase 19,4% dan radio

sebanyak 5 orang responden dengan persentase 7,5%. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang positif tentang

mendaptakan informasi berita di facebook atau instagram.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa setengahnya responden mendapatkan informasi berita melalui media sosial

yaitu facebook/instagram dikarenakan setiap lokasi daerah kini memiliki media

sosial untuk memberikan informasi termuktahir terkait kejadian atau peristiwa

yang terdapat didaerah tersebut. Informasi yang diberikan merupakan informasi

audio visual berupa suara dan video yang dapat langsung didengarkan dan

ditonton, sehingga informasi yang diberikan nyata dan dapat dipercaya.

Tabel 4.18 Informasi Audio Visual

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

16

Apakah informasi audio visual

yang anda dapatkan pernah

dimasukan pada skripsi anda?

Sangat Sering 0 0%

Pernah 19 28,4%

Kadang-kadang 10 15%

Tidak Pernah 38 56,7%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan informasi audio visual yang didapatkan pernah dimasukan pada

skripsi yaitu jawaban responden didominasi dengan tidak pernah sebenarnya 38

orang responden dengan persentase 56,7%, pernah sebenarnya 19 dengan

persentase 28,4% dan kadang-kadang sebanyak 10 dengan persentase 15%.

Universitas Sumatera Utara

Page 71: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

60

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang

positif tentang tidak pernah memasukkan informasi audio visual pada skripsi.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian besar responden tidak pernah memasukkan informasi audio visual

ke dalam skripsi yang responden buat, dikarenakan responden masih kurang

paham terkait pemberian sumber referensi yang nantinya dimasukkan ke dalam

skripsi. Penyajian informasi kedalam skripsi berupa tulisan namun informasi yang

didapatkan melalui buku, jurnal, dan dokumentasi, sehingga informasi audio

visual dapat dimasukkan kedalam skripsi.

Tabel 4.19 Materi Audio Visual

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

17

Apakah perlu memasukkan

sumber referensi dalam

menggunakan materi audio

visual pada skripsi?

Sangat Perlu 14 20,9%

Perlu 37 55,2%

Kurang Perlu 15 22,4%

Tidak Perlu 1 1,5%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan perlu memasukkan sumber referensi dalam menggunakan materi

audio visual pada skripsi yaitu jawaban responden didominasi dengan perlu

sebanyak 37 orang responden dengan persentase 55,2%, kurang perlu sebanyak 15

dengan persentase 22,4%, sangat perlu sebanyak 14 orang responden dengan

persentase 20,9% dan tidak perlu sebanyak 1 orang responden dengan persentase

1,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi

yang positif tentang perlu memasukkan sumber referensi dalam menggunakan

materi audio visual pada skripsi.

Universitas Sumatera Utara

Page 72: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

61

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian besar sumber referensi perlu dimasukkan dalam menggunakan

materi audio visual pada skripsi, dikarenakan setiap karya orang lain diwajibkan

untuk memasukkan sumber pemilik karya tersebut untuk menghargai hasil karya

orang lain. Pencantuman sumber referensi wajib dilakukan untuk menhindari

plagiarisme yang dimana informasi atau materi yang digunakan tidak mengenal

jenisnya seperti tulisan, suara maupun video, karena informasi yang didapatkan

tersebut memiliki pemiliknya sendiri.

Tabel 4.20 Penggunaan Source Code

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

18

Menurut anda, menggunakan

source code sebagai dasar

pembuatan program software

yang terdapat di internet harus

menyertakan sumber referensi?

Sangat Setuju 12 17,9%

Setuju 41 61,2%

Kurang Setuju 13 19,4%

Tidak Setuju 1 1,5%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan penggunaan source code sebagai dasar pembuatan program software

yang terdapat di internet harus menyertakan sumber referensi yaitu jawaban

responden didominasi dengan setuju sebanyak 41 orang responden dengan

persentase 61,2%, kurang setuju sebanyak 13 orang responden dengan persentase

19,4%, sangat setuju sebanyak 12 orang responden dengan persentase 17,9% dan

tidak setuju sebanyak 1 orang responden dengan persentase 1,5%. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang positif

Universitas Sumatera Utara

Page 73: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

62

tentang setuju menggunakan source code sebagai dasar pembuatan program

software yang terdapat di internet harus menyertakan sumber referensi.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian besar responden setuju atas penyertaan sumber referensi dalam

menggunakan source code sebagai dasar pembuatan program software yang

terdapat di internet. Walaupun source code yang diberikan gratis sebaiknya tetap

menghargai hasil karya seseorang dengan menyertakan sumber referensi. Karya

apapun yang dibuat pasti memiliki pemiliknya, sehingga software atau source

code harus menyantumkan sumber referensi.

Tabel 4.21 Penggunaan Materi Software

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

19

Apakah penggunaan materi

software perlu meminta izin

kepada pembuat program

tersebut?

Sangat Perlu 13 19,4%

Perlu 47 70,1%

Kurang Perlu 7 10,4%

Tidak Perlu 0 0%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan penggunaan materi software perlu meminta izin kepada pembuat

program yaitu jawaban responden didominasi dengan perlu sebanyak 47 orang

responden dengan persentase 70,1%, sangat perlu sebanyak 13 orang responden

dengan persentase 19,4% dan kurang perlu sebanyak 7 orang responden dengan

persentase 10,4%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden

memiliki persepsi yang positif tentang perlu meminta izin kepada pembuat

program dalam penggunaan materi software.

Universitas Sumatera Utara

Page 74: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

63

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian besar responden menyatakan perlu meminta izin kepada pembuat

program dalam penggunaan materi software, dikarenakan setiap menggunakan

materi apapun wajib meminta izin dan menyebutkan sumber referensi. Pembuatan

software tidak mudah dan sebaiknya menghargai pemilik software serta materi

atau ilmu ilmu yang sudah dibagikan, sehingga seseorang yang nantinya

menggunakan materi serta program softwarenya wajib mencantumkan sumber

referensi.

4.2.4 Persepsi Mahasiswa Terhadap Kutipan dalam Teks

Pada indikator persepsi mahasiswa terhadap kutipan dalam teks terdapat 4

soal kuesioner yang membahas indikator ini. Pembahasan mengenai persepsi

mahasiswa terhadap kutipan dalam teks ini dapat dilihat pada Tabel 4.22 sampai

dengan Tabel 4.25.

Tabel 4.22 Kutipan Buku atau Jurnal

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

20

Bagaimana cara anda mengutip

penulisan teks yang bersumber

dari buku atau jurnal?

Memberikan tanda kutip 11 16,4%

Menyebutkan sumber

referensi 12 17,9%

Mengikuti pedoman

mengutip 44 65,7%

Mengambil teks dengan

copy paste 0 0%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan cara responden mengutip penulisan teks yang bersumber dai buku

atau jurnal yaitu jawaban responden didominasi dengan mengikuti pedoman

Universitas Sumatera Utara

Page 75: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

64

mengutip sebanyak 44 orang responden dengan persentase 65,7%, menyebutkan

sumber referensi sebanyak 12 orang responden dengan persentase 17,9% dan

memberikan tanda kutip sebanyak 11 orang responden dengan persentase 16,4%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang

positif tentang sra mengutip penulisan teks yang bersumber dari buku atau jurnal

dengan mengikuti pedoman mengutip.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian besar responden lebih memilih untuk mengikuti pedoman

mengutip agar tidak terjadi kesalahan dalam mengutip, pedoman yang diberikan

tentunya sudah mengacu pada ketentuan mengutip disetiap instansi. Memberikan

tanda kutip dan menyebutkan sumber referensi merupakan jawaban yang benar

juga, namun mengikuti pedoman mengutip lebih sangat disarankan karena sudah

memberikan tata cara yang lengkap dalam hal mengutip dan mencantumkan

sumber referensi.

Tabel 4.23 Pemberian Tanda Kutip

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

21

Menurut anda, kutipan seperti

apa yang perlu diberikan tanda

kutip?

Teks lebih dari 3 baris 19 28,4%

Terdapat daftar teks yang

diurut nomor 0 0%

Semua gagasan milik

karya orang lain 31 46,3%

Kesimpulan beberapa

para ahli 17 25,4%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan pendapat responden mengenai kutipan yang perlu diberikan tanda

Universitas Sumatera Utara

Page 76: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

65

kutip yaitu jawaban responden didominasi dengan semua gagasan milik orang lain

sebanyak 31 orang responden dengan persentase 46,3%, teks lebih dari 3 baris

sebanyak 19 orang responden dengan persentase 28,4% dan kesimpulan beberapa

para ahli sebanyak 17 orang responden dengan persentase 25,4%. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang positif

tentang semua gagasan milik karya orang lain perlu diberikan tanda kutip.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa hampir setengahnya responden memberikan tanda kutip pada kutipan yang

semua gagasannya milik karya orang lain. Gagasan yang berasal dari seseorang

sebaiknya diberikan tanda kutip untuk menghindari plagiarisme. Penggunaan

kutipan yang tidak jelas dalam teks atau tidak sesuai dapat dikatakan sebagai

tindakan plagiarisme, sehingga dalam mengutip harus memahami tata cara

mengutip.

Tabel 4.24 Halaman Kutipan

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

22

Menurut anda, apakah setiap

mengutip tulisan perlu

memasukkan halaman buku atau

jurnal yang dikutip?

Sangat Perlu 21 31,3%

Perlu 46 68,7%

Kurang Perlu 0 0%

Tidak Perlu 0 0%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan setiap mengutip tulisan perlu memasukkan halaman buku atau jurnal

yang dikutip yaitu jawaban responden didominasi dengan perlu sebanyak 46

orang responden dengan persentase 68,7% dan sangat perlu sebanyak 21 orang

dengan persentase 31,3%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden

Universitas Sumatera Utara

Page 77: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

66

memiliki persepsi yang positif tentang perlu memasukkan halaman buku atau

jurnal yang dikutip setiap mengutip tulisan orang lain.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian besar responden menyatakan perlu untuk memasukkan halaman

buku atau jurnal yang dikutip agar kutipan yang dibuat lebih meyakinkan dan

pengutip selanjutnya dapat menelusuri buku dengan halaman tersebut dengan

efektif. Halaman buku atau jurnal merupakan pelengkap dalam mengutip gagasan

atau tulisan orang lain, sehingga gagasan yang dikutip dapat dikatakan bersumber

dari buku maupun jurnal.

Tabel 4.25 Mengutip Tulisan Orang Lain

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

23

Apakah yang perlu diperhatikan

ketika akan mengutip tulisan

orang lain?

Kalimat 27 40,3%

Sumber Referensi 25 37,3%

Tanda Baca 6 9%

Kelayakan Tahun

Tulisan 9 13,4%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan yang perlu diperhatikan ketika akan mengutip tulisan orang lain yaitu

jawaban responden didominasi dengan kalimat sebanyak 27 orang responden

dengan persentase 40,3%, sumber referensi sebanyak 25 orang responden dengan

persentase 37,3%, kelayakan tahun tulisan sebanyak 9 orang responden dengan

persentase 13,4% dan tanda baca sebanyak 6 orang responden dengan persentase

9%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi

Universitas Sumatera Utara

Page 78: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

67

yang positif tentang kalimat yang diperhatikan ketika akan mengutip tulisan orang

lain.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa hampir setengahnya responden memperhatikan kalimat yang akan dikutip,

dikarenakan jika asal mengutip kalimat yang tidak sesuai dengan isi tulisan yang

dibuat akan berdampak kepada tulisan yang nantinya tidak relevan. Sumber

referensi juga perlu diperhatikan, dikarenakan jika sumber referensi tidak

dicantumkan maka akan berdampak terhadap skripsi yang dibuat. Kalimat

merupakan poin utama yang perlu diperhatikan agar sesuai dengan isi tulisan yang

dibuat.

4.2.5 Persepsi Mahasiswa Terhadap Parafrase

Pada indikator persepsi mahasiswa terhadap parafrase terdapat 4 soal

kuesioner yang membahas indikator ini. Pembahasan mengenai persepsi

mahasiswa terhadap parafrase ini dapat dilihat pada Tabel 4.26 sampai dengan

Tabel 4.29.

Tabel 4.26 Parafrase

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

24

Apakah anda pernah melakukan

parafrase?

Sangat Sering 4 6%

Pernah 40 59,7%

Kadang-kadang 22 32,8%

Tidak Setuju 1 1,5%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan responden pernah melakukan parafrase yaitu jawaban responden

Universitas Sumatera Utara

Page 79: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

68

didominasi dengan pernah sebanyak 40 orang responden dengan persentase

59,7%, kadang-kadang sebanyak 22 orang responden dengan persentase 32,8%,

sangat sering sebanyak 4 orang responden dengan persentase 6% dan tidak setuju

sebanyak 1 orang responden dengan persentase 1,5%. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang positif tentang pernah

melakukan parafrase.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian besar responden pernah melakukan parafrase. Parafrase dilakukan

untuk menghindari tindakan plagiarisme namun harus sesuai dengan tata cara

dalam melakukan parafrase, apabila tidak sesuai maka tetap akan dianggap

plagiarisme. Untuk mengatasi parafrase tersebut tidak terkena plagiarisme,

sebaiknya melakukan pengecekan kepada aplikasi cek plagiarisme. Keamanan

dalam melakukan parafrase tidak bisa diketahui dengan sendiri, hal ini

memerlukan bantuan dari sebuah aplikasi cek plagiarisme yang bisa didapatkan di

internet secara gratis maupun berbayar atau melakukan pengecekan di kampus

yang menyediakan pengecekan plagiarisme tersebut.

Tabel 4.27 Tulisan dan Makna Tulisan

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

25

Menurut anda, mengubah

tulisan dan makna tulisan orang

lain dikatakan plagiarisme?

Sangat Setuju 3 4,5%

Setuju 40 59,7%

Kurang Setuju 22 32,8%

Tidak Setuju 12 17,9%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan mengubah tulisan dan makna tulisan orang lain dikatakan plagiarisme

Universitas Sumatera Utara

Page 80: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

69

yaitu jawaban responden didominasi dengan setuju sebanyak 40 orang responden

dengan persentase 59,7%, kurang setuju sebanyak 22 orang responden dengan

persentase 32,8%, tidak setuju sebanyak 12 orang responden dengan persentase

17,9% dan sangat setuju sebanyak 3 orang responden dengan persentase 4,5%.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang

positif tentang mengubah tulisan dan makna tulisan orang lain dikatakan

plagiarisme.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian besar responden setuju apabila mengubah tulisan dan makna

tulisan orang lain dikatakan plagiarisme. Jika tulisan seseorang dirubah maknanya

maka dapat merubah ide atau gagasan dari tulisan tersebut sehingga sebaiknya

merubah tulisan namun tidak merubah makna tulisan. Apabila makna tulisan

dirubah maka tulisan tersebut tidak akan sesuai dengan teori yang akan

digunakan.

Tabel 4.28 Sumber Referensi Pada Parafrase

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

26

Apakah sumber referensi tidak

disebutkan apabila melakukan

parafrase?

Sangat Benar 2 3%

Benar 16 23,9%

Kurang Benar 22 32,8%

Tidak Benar 27 40,3%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan sumber referensi tidak disebutkan apabila melakukan parafrase yaitu

jawaban responden didominasi dengan tidak benar sebanyak 27 orang responden

dengan persentase 40,3%, kurang benar sebanyak 22 orang responden dengan

Universitas Sumatera Utara

Page 81: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

70

persentase 32,8%, benar sebanyak 16 orang responden dengan persentase 23,9%

dan sangat benar sebanyak 2 orang responden dengan persentase 3%. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang positif

tentang sumber referensi disebutkan apabila melakukan parafrase.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa hampir setengahnya responden menyatakan tidak benar apabila sumber

referensi tidak disebutkan dalam parafrase. Setiap seseorang melakukan parafrase

wajib menyebutkan sumber referensi karena sudah menggunakan ide atau gagasan

orang lain dalam tulisan yang telah dibuat. Parafrase tidak mencantumkan sumber

referensi merupakan tindakan yang salah atau plagiarisme. Walaupun parafrase

merubah susunan kalimat namun tetap mencantumkan sumber referensi.

Tabel 4.29 Cara Melakukan Parafrase

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

27 Bagaimana cara anda

melakukan parafrase?

Mengubah sedikit kata

tanpa merubah makna 33 49,3%

Mengubah semuanya

namun tetap satu makna 17 25,4%

Mengubah kata sekaligus

makna 0 0%

Menggabungkan

beberapa pendapat para

ahlis dan disusun

menjadi satu kutipan

17 25,4%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan cara responden melakukan parafrase yaitu jawaban responden

didominasi dengan mengubah sedikit kata tanpa merubah makna sebanyak 33

orang responden dengan persentase 49,3%, mengubah semuanya namun tetap satu

Universitas Sumatera Utara

Page 82: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

71

makna sebanyak 17 orang responden dengan persentase 25,4% dan

menggabungkan beberapa pendapat para ahli dan disusun menjadi satu kutipan

sebanyak 17 orang responden dengan persentase 25,4%. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang positif tentang cara

melakukan parafrase dengan mengubah sedikit kata tanpa merubah makna.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa hampir setengahnya cara responden melakukan parafrase yaitu mengubah

sedikit kata tanpa merubah makna. Cara ini yang sepatutnya yang dilakukan,

apabila merubah makna maka semua kata-katanya akan berubah sehingga tidak

memiliki arti yang sama. Parafrase merupakan pengubahan kalimat seseorang ke

dalam susunan kalimat sendiri tanpa mengubah ide atau isi tulisan, maka ide

dalam sebuah kalimat tidak bisa diubah karena dapat terjadi ketidaksesuaian

makna dari kalimat tersebut.

4.2.6 Persepsi Mahasiswa Terhadap Penggunaan Teks Yang Pernah

Dikumpulkan Sebelumnya

Pada indikator persepsi mahasiswa terhadap penggunaan teks yang pernah

dikumpulkan sebelumnya terdapat 3 soal kuesioner yang membahas indikator ini.

Pembahasan mengenai persepsi mahasiswa terhadap penggunaan teks yang

pernah dikumpulkan sebelumnya ini dapat dilihat pada Tabel 4.30 sampai dengan

Tabel 4.32.

Universitas Sumatera Utara

Page 83: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

72

Tabel 4.30 Tulisan Yang Sudah Digunakan

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

28

Bolehkah anda menggunakan

tulisan yang sudah digunakan

pada penelitian milik anda

sebelumnya?

Sangat Boleh 4 6%

Boleh 56 83,6%

Kurang Boleh 4 6%

Tidak Boleh 3 4,5%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan boleh menggunakan tulisan yang sudah digunakan pada penelitian

milik responden sebelumnya yaitu jawaban responden didominasi dengan boleh

sebanyak 56 orang responden dengan persentase 83,6%, sangat boleh sebanyak 4

orang responden dengan persentase 6%, kurang boleh sebanyak 4 orang

responden dengan persentase 6% dan tidak boleh sebanyak 3 orang responden

dengan persentase 4,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden

memiliki persepsi yang positif tentang boleh menggunakan tulisan yang sudah

digunakan pada penelitian sebelumnya.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa pada umumnya responden menjawab boleh dalam menggunakan tulisan

yang sudah digunakan pada penelitian milik responden sebelumnya. Penggunaan

tulisan yang sudah digunakan pada penelitian sebelumnya setidaknya sudah

mendapat izin dari penulis yaitu diri sendiri untuk menggunakan tulisan tersebut

namun tidak sepenuhnya digunakan agar tidak terjadi self-plagiarisme atau

plagiarisme diri sendiri.

Universitas Sumatera Utara

Page 84: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

73

Tabel 4.31 Kutipan Diri Sendiri

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

29

Apakah anda mengutip diri

sendiri harus mencantumkan

nama sendiri sebagai penulis

Sangat Setuju 10 14,9%

Setuju 42 62,7%

Kurang Setuju 12 17,9%

Tidak Setuju 3 4,5%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan mengutip diri sendiri harus mencantumkan nama sendiri sebagai

penulis yaitu jawaban responden didominasi dengan setuju sebanyak 42 orang

responden dengan persentase 62,7%, kurang setuju sebanyak 12 orang responden

dengan persentase 17,9%, sangat setuju sebanyak 10 orang responden dengan

persentase 14,9% dan tidak setuju sebanyak 3 orang responden dengan persentase

4,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi

yang positif tentang setuju mengutip diri sendiri harus mencantumkan nama

sendiri sebagai penulis.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian besar responden setuju dalam mengutip diri sendiri harus

mencantumkan nama sendiri sebagai penulis, dikarenakan penelitian yang dikutip

sudah pernah diterbitkan sebelumnya sehingga wajib untuk mencantumkan nama

penulis yang membuat penelitian tersebut baik itu diri sendiri yang sudah

membuatnya. Jika mengutip diri sendiri dilakukan maka dari hal tersebut kita

dapat menghargai diri kita sendiri dan patut bangga karena diakui sebagai penulis

walaupun itu diri sendiri.

Universitas Sumatera Utara

Page 85: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

74

Tabel 4.32 Penyajian Tulisan Pada Penelitian Berbeda

No. Pertanyaan Pilihan Jawaban

Jawaban

Responden

F %

30

Menurut anda, penyajian tulisan

yang sama pada penelitian

berbeda diperbolehkan?

Sangat Boleh 5 7,5%

Boleh 42 62,7%

Kurang Boleh 15 22,4%

Tidak Boleh 5 7,5%

Jumlah 67 100%

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang

menyatakan penyajian tulisan yang sama pada penelitian berbeda diperbolehkan

yaitu jawaban responden didominasi dengan boleh sebanyak 42 orang responden

dengan persentase 62,7%, kurang boleh sebanyak 15 orang responden dengan

persentase 22,4%, sangat boleh sebanyak 5 orang responden dengan persentase

7,5% dan tidak boleh sebanyak 5 orang responden dengan persentase 5%. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang positif

tentang penyajian tulisan yang sama pada penelitian berbeda diperbolehkan.

Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan

bahwa sebagian besar responden menyatakan boleh apabila penyajian tulisan yang

sama pada penelitian berbeda diperbolehkan untuk digunakan. Penyajian tulisan

tersebut wajib mencantumkan sumber referensi baik itu penulis berasal dari diri

sendiri sehingga dapat menghindari tindakan plagiarisme. Hal ini dimaksudkan

teks atau tulisan yang digunakan sudah pernah dipakai sebelumnya tetapi akan

digunakan kembali pada penelitian yang berbeda. Sehingga hal ini dapat diketahui

bahwa penyajian tulisan dan mencantumkan sumber referensinya merupakan

tindakan yang diperbolehkan asal tidak mengacu kepada plagiarisme.

Universitas Sumatera Utara

Page 86: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

75

4.3 Rangkuman Hasil Penelitian

Berdasarkan 30 pertanyaan yang diajukan peneliti kepada responden,

Persepsi Mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara Terhadap Plagiarisme Penulisan Skripsi sebagai

berikut:

Tabel 4.33 Rangkuman Hasil Penelitian

No. Kategori Keterangan

1

Persepsi mahasiswa terhadap

penggunaan teks, data atau

gagasan orang lain.

- Mengetahui arti plagiarisme.

- Menegur teman yang melakukan

plagiarisme.

- Memberikan sanksi kepada pelaku

plagiarisme.

- Mencantumkan sumber referensi

2

Persepsi mahasiswa terhadap

penyajian gagasan dari orang

lain.

- Tidak setuju mencantumkan nama

sendiri sebagai pengarang yang

tidak ikut menulis.

- Tidak pernah menyajikan gagasan

orang lain sebagai gagasan sendiri.

3

Persepsi mahasiswa terhadap

penggunaan materi audio, visual

dan software

- Informasi berita didapatkan di

facebook/instagram.

- Sumber informasi dimasukkan

pada materi audio, visual dan

software dalam skripsi.

4 Persepsi mahasiswa terhadap

penggunaan kutipan dalam teks.

- Mengikuti pedoman mengutip

- Kalimat diperhatikan dalam

mengutip

- Gagasan orang lain diberikan tanda

kutip.

5 Persepsi mahasiswa terhadap

penggunaan parafrase.

- Mengubah sedikit kata tanpa

merubah makna.

- Sumber referensi disebutkan dalam

parafrase.

6 Persepsi mahasiswa terhadap penggunaan teks yang pernah

dikumpulkan sebelumnya.

- Mengutip diri sendiri dengan

mencantumkan nama sendiri sebagai penulis.

- Menyajikan tulisan yang sama

pada penelitian berbeda.

Sumber: Data Primer Diolah, 2019.

Universitas Sumatera Utara

Page 87: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

76

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan persepsi mahasiswa S1

Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera

Utara terhadap Plagiarisme Penulisan Skripsi adalah sebagai berikut:

a. Persepsi mahasiswa terhadap penggunaan teks, data atau gagasan orang

lain dimana responden menyatakan mengetahui arti dari plagiarisme dan

tidak membiarkan seseorang untuk melakukan plagiarisme. Cara

menghindari tindakan plagiarisme, responden memilih untuk

mencantumkan sumber referensi pada tulisan yang digunakan dan setuju

jika seorang plagiator diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku serta

menegur teman yang melakukan plagiarisme.

b. Persepsi mahasiswa terhadap penyajian gagasan dari sumber pihak ketiga

dimana responden menyatakan setuju jika seseorang yang tidak ikut serta

menulis namun mengakui tulisan orang lain dapat dikatakan sebagai

sumber pihak ketiga. Responden juga menyatakan pernah menulis

penelitian sebelumnya dan tidak pernah menyajikan gagasan orang lain

sebagai gagasan sendiri.

c. Persepsi mahasiswa terhadap penggunaan materi audio, visual dan

software dimana responden menyatakan mendapatkan informasi berita

melalui facebook atau instagram yang merupakan aplikasi media sosial

yang populer saat ini, namun informasi berupa audio visual tersebut tidak

Universitas Sumatera Utara

Page 88: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

77

pernah dimasukkan ke dalam skripsi. Penggunaan materi audio visual dan

software perlu meminta izin kepada pembuat program serta perlu untuk

memasukkan sumber referensi untuk menghindari plagiarisme.

d. Persepsi mahasiswa terhadap penggunaan kutipan dalam teks dimana

responden mengutip penulisan teks yang bersumber dari buku ataupun

jurnal dengan mengikuti pedoman mengutip dan semua gagasan miik

karya orang lain perlu diberikan tanda kutip. Responden juga menyatakan

bahwa dalam mengutip tulisan orang lain perlu memperhatikan kalimat

dan perlu memasukkan halaman buku atau jurnal yang dikutip.

e. Persepsi mahasiswa terhadap penggunaan parafrase dimana responden

menyatakan pernah melakukan parafrase dan cara melakukan parafrase

yaitu mengubah sedikit kata tanpa merubah makna, namun responden

kurang setuju apabila mengubah tulisan dan makna tulisan orang lain

dikatakan plagiarisme serta sumber referensi harus disebutkan ketika

mlakukan parafrase.

f. Persepsi mahasiswa terhadap penggunaan teks yang pernah dikumpulkan

sebelumnya dimana responden membolehkan menggunakan tulisan yang

sudah digunakan pada penelitian milik sendiri sebelumnya dan

membolehkan menyajikan tulisan yang sama pada penelitian berbeda,

sehingga responden setuju mengutip diri sendiri harus mencantumkan

nama sendiri sebagai penulis.

Universitas Sumatera Utara

Page 89: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

78

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan tersebut terdapat saran yang dapat

diberikan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi FIB USU

diharapkan dapat mengurangi tindakan plagiarisme di kalangan

sivitas akademika agar kasus plagiarisme tidak semakin berkembang

dan menjadi budaya di dunia pendidikan.

2. Mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi FIB USU

diharapkan dalam penulisan skripsi sebaiknya mengikuti pedoman

yang sudah diberikan oleh pihak kampus sehingga skripsi yang telah

dibuat terbebas dari aplikasi cek plagiarisme.

3. Mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi FIB USU

diharapkan dapat memberikan contoh kepada teman-temannya agar

tidak melakukan tindakan menjiplak atau meniru tulisan orang lain

dan menggunakan gagasan seseorang harus mencantumkan sumber

referensi.

Universitas Sumatera Utara

Page 90: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, Rachmatul Candra. (2013). Opini Mahasiswa Terhadap Plagiarisme (Studi

di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga). Skripsi

Universitas Airlangga.

Arikunto, S. (2000). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

__________. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:

Rineka Cipta.

Arisandy, Desy. (2004). Hubungan Antara Persepsi Karyawan Terhadap Disiplin

Kerja Karyawan Bagian Produksi Pabrik Keramik “Ken Lila

Production” di Jakarta. Jurnal Psyche Vol. 1 No. 2, Desember 2004.

Chien, Shih-Chieh. (2014). Cultural Constructions of Plagiarism in Student

Writing: Teachers’ Perceptions and Responses. Research in the

Teaching of English Volume 49, Number 2, November 2014.

Fatima, Anam., dkk. (2018). Chinese Students’ Perception on Plagiarism: a Case

of Anhui, China. Journal The New Educational Review.

Harliansyah, Faizuddin. (2017). Plagiarism dalam Karya atau Publikasi Ilmiah

dan Langkah Strategis Pencegahannya. Jurnal LIBRIA, Vol. 9, No. 1,

Juni 2017.

Huda, Miftahul. (2011). Perkembangan Keilmuan di STAIN Ponorogo. Jurnal

Dialogia, Vol. 9, No. 2, 2011.

Indonesia. (2010). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun

2010 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan

Tinggi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI.

Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Riset, Teknologi, dan

Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.

Indriati, Etty. (2015). Strategi Hindari Plagiarisme. Jakarta: PT Gramedia

Pustaka Utama.

Irwanto. (2002). Psikologi Umum. Jakarta: PT Prenhallindo

iThenticate. (2015). Types of Plagiarism Infographic. Diakses 23 Oktober 2019

dari http://www.ithenticate.com/resources/infographics/types-of-

plagiarism-research.

Universitas Sumatera Utara

Page 91: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

Kotler, Philip., Keller, Kevin L. (2013). Manajemen Pemasaran, Jilid Kedua.

Jakarta: Erlangga.

Krokoscz, Marcelo dan Sueli M.S.P. Ferreira. (2018). Perceptions of Graduate

Students at the University of Sao Paulo about Plagiarism Practices in

Academic Works. Journal Annals of the Brazilian Academy of

Sciences.

Mahmud, Saadia., dkk. (2018). Student’s Perceptions of Plagiarism Policy in

Higher Education: a Comparison of the United Kingdom, Czechia,

Poland and Romania. Journal of Academic Ethics.

Maryaeni, Masnur Muslich. (2009). Bagaimana menulis Skripsi?. Jakarta: Bumi

Aksara.

Nadeak, Bernadetha. (2013). Plagiarisme dan Ketidakjujuran Akademis.

Departemen Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas

Kristen Indonesia Volume 2, Nomor 2, Juli 2013.

Novanta, A. (2009). Pendeteksian Plagiarisme Pada Dokumen Teks dengan

menggunakan Algoritma Smith-Waterman. FMIPA Universitas

Sumatera Utara.

Ober, H., Simon, S. I., & Elson, D. (2013). Five Simple Rules to Avoid

Plagiarism. Journal of Academic Ethics, 11(3), 231-242.

Prasetya, Lutfi Hilman. (2012). Hati-Hati Plagiarisme!. Diakses 02 Oktober 2019

dari https://www.its.ac.id/news/2012/03/15/hati-hati-plagiarisme-2/.

Putra, R. Masri Sareb. (2011). Kiat Menghindari Plagiat: How to Avoid

Plagiarism. Jakarta: PT Indeks.

Rakhmat, Jalaluddin. (2004). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja.

Rakhmat, Jalaluddin. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja

Rosadakarya.

Ramadhani, Nurul Aini. (2019). Skripsi: Pengertian, Karakteristik, Unsur,

Pembuatan, dan Contoh. Diakses 23 Oktober 2019 dari

https://bahasa.foresteract.com/skripsi/2/.

Shahabuddin, S. (2009). Plagiarism in academia. International Journal of

Teaching and Learning in Higher Education. 21(3), 353 – 359.

Slamento dan Handayani. (2013). Belajar dan Faktor-faktor Mempengaruhi.

Jakarta: Rineka Cipta.

Soelistyo, Henry. (2011). Plagiarisme: Pelanggaran Hak Cipta dan Etika.

Yogyakarta: Kanisius.

Universitas Sumatera Utara

Page 92: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

Soetanto, Hendrawan. (2014). Memahami Plagiarisme Akademik. Diakses 02

Oktober 2019 dari

http://ppikid.ub.ac.id/wpcontent/uploads/2014/10/PlagiarismeAkademik

-2014.pdf.

Sudaryono. (2018). Metodologi Penelitian. Depok: Rajawali Pers.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:

Penerbit Alfabeta.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Supeni, Siti dan Yusuf. (2018). Penulisan Karya Ilmiah Sebagai Implementasi

Pengembangan Kompotensi Profesi Guru Pada Guru Smp

Widyawacana I Surakarta. Jurnal ADIWIDYA, Volume II Nomor 2 –

November 2018.

Suyanto dan Asep Jihad. (2014). Cara Cepat Belajar Menulis Karya Ilmiah.

Yogyakarta: Multi Pressindo.

Tempo.co. (2016). Seperempat Esai Mahasiswa Indonesia Terindikasi Plagiat.

Diakses 23 Oktober 2019 dari

https://nasional.tempo.co/read/743504/seperempat-esai-mahasiswa-

indonesia-terindikasi-plagiat.

Turnitin. (2012). White Paper: The Plagiarism Spectrum (Instructor Insights into

10 Types of Plagiarism). Diakses 23 Oktober 2019 dari

http://pages.turnitin.com/plagiarism_spectrum.html.

Utorodewo, Felicia dan dkk., (2007). Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar

Penulisan Ilmiah. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.

Wibowo, Adik. (2012). Mencegah dan menanggulangi plagiarisme di Dunia

Pendidikan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 6, No. 5, April

2012.

Wulan, Dyah Ayu Noor dan Sri Muliati Abdullah. (2014). Prokrastinasi

Akademik dalam Penyelesaian Skripsi. Jurnal Sosiohumaniora Vol 5,

No 1.

Universitas Sumatera Utara

Page 93: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

Lampiran 1

Kuesioner Penelitian

PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS INFORMASI

FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

TERHADAP PLAGIARISME PENULISAN SKRIPSI

Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi penyusunan skripsi yang

membahas tentang “Persepsi Mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Terhadap Plagiarisme

Penulisan Skripsi”. Peneliti mengharapkan kesediaan Saudara/i untuk

berpartisipasi dalam mengisi kuesioner dengan jawaban yang dianggap cocok.

Atas perhatian dan waktu yang telah Saudara/i berikan, peneliti mengucapkan

terima kasih.

Identitas Responden :

Jenis Kelamin : Laki – Laki Perempuan

Angkatan : ……………………………………………………………

Petunjuk Pengisian Kuesioner :

1. Bacalah dengan baik dan jawablah yang dianggap cocok setiap pertanyaan

di kuesioner ini.

2. Berikan tanda silang (x) atau tanda centang (✓) pada pilihan yang tersedia

sesuai dengan pendapat saudara/i:

3. Selamat mengerjakan.

Nomor:

Universitas Sumatera Utara

Page 94: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tanda silang (x)/tanda centang (✓)!

1. Apakah anda mengetahui plagiarisme merupakan tindakan menjiplak karya

orang lain?

a. Ya, saya mengetahuinya

b. Baru mengetahuinya

c. Kurang mengetahuinya

d. Tidak mengetahuinya

2. Menurut anda, menjadi seorang plagiator dapat merugikan diri sendiri?

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Kurang Setuju

d. Tidak Setuju

3. Apakah anda akan membiarkan seseorang untuk melakukan plagiarisme?

a. Sangat Benar

b. Benar

c. Kurang Benar

d. Tidak Benar

4. Apakah anda senang dengan karya sendiri tanpa melakukan plagiarisme?

a. Sangat Senang

b. Senang

c. Kurang Senang

d. Tidak Senang

5. Bagaimana menurut anda, jika teman melihat isi skripsi anda?

a. Diperbolehkan melihat

saja

b. Menegur untuk tidak

disalin

c. Banyak alasan untuk

tidak dilihat

d. Dibiarkan untuk melihat

dan menyalin

6. Menurut anda, apakah yang melakukan plagiarisme patut diberikan sanksi

sesuai aturan yang berlaku?

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Kurang Setuju

d. Tidak Setuju

7. Bagaimana jika teman anda melakukan tindakan plagiarisme?

a. Menegurnya

b. Menjauhinya

c. Memarahinya

d. Menolak berteman

8. Apakah menurut anda pelaku plagiat tidak bisa dibiarkan/dimaklumi?

a. Sangat Benar

b. Benar

c. Kurang Benar

d. Tidak Benar

Universitas Sumatera Utara

Page 95: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

9. Bagaimana cara anda mengurangi tindakan plagiarisme?

a. Tidak melakukan copy paste

b. Mencantumkan

sumber referensi

c. Parafrase kalimat

d. Memberikan tanda kutip

10. Pernahkah anda mengakui karya orang lain sebagai karya sendiri?

a. Sangat Sering

b. Pernah

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

11. Apakah anda pernah menulis suatu penelitian sebelumnya?

a. Sangat Sering

b. Pernah

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

12. Seorang yang tidak menulis namun mengakui tulisan orang lain dapat

dikatakan sebagai sumber pihak ketiga?

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

13. Menurut Saudara, apakah setuju dengan tindakan mencantumkan nama

sendiri sebagai pengarang yang tidak ikut serta menulis?

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Kurang setuju

d. Tidak setuju

14. Apakah anda pernah menyajikan gagasan orang lain sebagai gagasan

sendiri?

a. Sangat Sering

b. Pernah

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

15. Dimanakah anda biasanya mendapatkan informasi berita?

a. Televisi

b. Radio

c. Youtube

d. Facebook/Instagram

16. Apakah informasi audio visual yang anda dapatkan pernah dimasukan pada

skripsi anda?

a. Sangat Sering

b. Pernah

c. Kadang-kadang

d. Tidak Pernah

17. Apakah perlu memasukkan sumber referensi dalam menggunakan materi

audio visual pada skripsi?

a. Sangat Perlu

b. Perlu

c. Kurang Perlu

d. Tidak Perlu

Universitas Sumatera Utara

Page 96: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

18. Menurut anda, menggunakan source code sebagai dasar pembuatan program

software yang terdapat di internet harus menyertakan sumber referensi?

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Kurang Setuju

d. Tidak Setuju

19. Apakah penggunaan materi software perlu meminta izin kepada pembuat

program tersebut?

a. Sangat Perlu

b. Perlu

c. Kurang Perlu

d. Tidak Perlu

20. Bagaimana cara anda mengutip penulisan teks yang bersumber dari buku

atau jurnal?

a. Memberikan tanda kutip

b. Menyebutkan sumber referensi

c. Mengikuti pedoman mengutip

d. Mengambil teks dengan copy paste

21. Menurut anda, kutipan seperti apa yang perlu diberikan tanda kutip?

a. Teks lebih dari 3 baris

b. Terdapat daftar teks yang diurut nomor

c. Semua gagasan milik karya orang lain

d. Kesimpulan beberapa para ahli

22. Menurut anda, apakah setiap mengutip tulisan perlu memasukan halaman

buku atau jurnal yang dikutip?

a. Sangat perlu

b. Perlu

c. Kurang perlu

d. Tidak perlu

23. Apakah yang perlu di perhatikan ketika akan mengutip tulisan orang lain?

a. Kalimat

b. Sumber Referensi

c. Tanda baca

d. Kelayakan tahun tulisan

24. Apakah anda pernah melakukan parafrase?

a. Sangat sering

b. Pernah

c. Kadang-kadang

d. Tidak Penah

25. Menurut anda, mengubah tulisan dan makna tulisan orang lain dikatakan

plagiarisme?

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Kurang Setuju

d. Tidak Setuju

Universitas Sumatera Utara

Page 97: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

26. Apakah sumber referensi tidak disebutkan apabila melakukan parafrase?

a. Sangat Benar

b. Benar

c. Kurang Benar

d. Tidak Benar

27. Bagaimana cara anda melakukan parafrase?

a. Mengubah sedikit kata tanpa merubah makna

b. Mengubah semuanya namun tetap satu makna

c. Mengubah kata sekaligus makna

d. Menggabungkan beberapa pendapat para ahli dan disusun menjadi

satu kutipan

28. Bolehkah anda menggunakan tulisan yang sudah digunakan pada penelitian

milik anda sebelumnya?

a. Sangat Boleh

b. Boleh

c. Kurang Boleh

d. Tidak Boleh

29. Apakah anda mengutip diri sendiri harus mencantumkan nama sendiri

sebagai penulis?

a. Sangat Setuju

b. Setuju

c. Kurang Setuju

d. Tidak Setuju

30. Menurut anda, penyajian tulisan yang sama pada penelitian berbeda

diperbolehkan?

a. Sangat Boleh

b. Boleh

c. Kurang Boleh

d. Tidak Boleh

Universitas Sumatera Utara

Page 98: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

PenggunaanTeks, Data

atau GagasanOrang Lain

PenyajianGagasan DariSumber Pihak

Ketiga

Penggunaanmateri audio,

visual dansoftware

PenggunaanParafrase

PenggunaanTeks Yang

PernahDikunpulkanSebelumnya

Persepsi Mahasiswa Terhadap Plagiarisme Penulisan Skripsi

Lampiran 2

Grafik Persentase Persepsi Mahasiswa Terhadap Plagiarisme Penulisan

Skripsi

Universitas Sumatera Utara

Page 99: PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS …

Universitas Sumatera Utara