persepsi mahasiswa s1 perpustakaan dan sains …
TRANSCRIPT
PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS INFORMASI
FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TERHADAP PLAGIARISME PENULISAN SKRIPSI
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan studi untuk memperoleh
gelar Sarjana Sains Informasi (S.S.I) dalam bidang studi
Perpustakaan dan Sains Informasi
Oleh :
Ni Made Lila Sri Kamala
NIM. 180723027
PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN SAINS INFORMASI
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2020
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Skripsi : Persepsi Mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Terhadap
Plagiarisme Penulisan Skripsi.
Oleh : Ni Made Lila Sri Kamala
NIM : 180723027
Pembimbing : Ishak, S.S., M.Hum
NIP : 19670424 200112 1 001
Tanda Tangan : _____________________
Tanggal : _____________________
Universitas Sumatera Utara
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Skripsi : Persepsi Mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Terhadap
Plagiarisme Penulisan Skripsi.
Oleh : Ni Made Lila Sri Kamala
NIM : 180723027
PROGRAM STUDI PERPUSTAKAAN DAN SAINS INFORMASI
Ketua : Dr. Eva Rabita, M.Hum.
NIP : 19560331 198603 2 001
Tanda Tangan : _____________________
Tanggal : _____________________
FAKULTAS ILMU BUDAYA
Ketua : Dr. Budi Agustono, M.S.
NIP : 19600805 198703 1 001
Tanda Tangan : ____________________
Tanggal : ____________________
Universitas Sumatera Utara
PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya ini adalah karya orisinal dan belum pernah disajikan sebagai suatu
tulisan untuk memperoleh suatu kualifikasi tertentu atau dimuat pada media
publikasi lain.
Penulis membedakan dengan jelas antara pendapat atau gagasan penulisan
dengan pendapat atau gagasan yang bukan berasal dari penulis dengan
mencantumkan tanda kutip.
Medan, 15 Januari 2019
Penulis
Ni Made Lila Sri Kamala
180723027
Universitas Sumatera Utara
i
ABSTRAK
Kamala, Ni Made Lila Sri. 2020. Persepsi Mahasiswa S1 Perpustakaan dan
Sains Informasi Terhadap Plagiarisme Penulisan Skripsi. Medan:
Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Sumatera Utara.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap
plagiarisme penulisan skripsi. Penelitian ini dilakukan di Program Studi
Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara dengan tujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa terhadap plagiarisme
penulisan skripsi dengan menggunakan enam (6) indikator yaitu Penggunaan teks,
data atau gagasan orang lain, Penyajian gagasan dari sumber pihak ketiga,
Penggunaan materi audio, visual dan software, Penggunaan kutipan dalam teks,
Penggunaan parafrase dan Penggunaan teks yang pernah dikumpulkan
sebelumnya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif
dengan teknik penggumpulan data kuesioner. Jumlah populasi dari penelitian ini
sebanyak 207 orang dan jumlah sampel sebesar 67 orang yang dihitung
menggunakan rumus slovin. Penentuan sampel dari penelitian ini menggunakan
teknik nonprobability sampling dengan pendekatan purposive sampling. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi pengguna terhadap plagiarisme
penulisan skripsi dari ke enam indikator yang diperoleh maka menghasilkan
persepsi yang positif dari mahasiswa yang mengetahui arti dari plagiarisme,
mahasiswa akan menegur teman yang melakukan tindakan plagiarisme,
mahasiswa mencantumkan sumber referensi pada penggunaan gagasan orang lain,
materi audio visual dan software serta mahasiswa mengutip tulisan dengan
mengikuti pedoman mengutip.
Kata Kunci: Persepsi, Plagiarisme, Penulisan Skripsi
Universitas Sumatera Utara
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan
Yang Maha Esa), karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Persepsi Mahasiswa S1 Perpustakaan
dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Terhadap
Plagiarisme Penulisan Skripsi”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Sains Informasi (S.S.I) dari Program Studi S1
Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara.
Skripsi ini terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya, berkat
bimbingan, bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu, dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak
yang telah membantu, memfasilitasi, memberi masukan dan mendukung
penulisan Skripsi ini, terutama kepada:
1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Eva Rabita, M.Hum selaku Ketua Program Studi
Perpustakaan dan Sains Informasi serta sebagai Dosen Penguji I
yang telah memberikan kritik dan sarannya terhadap penulisan
skripsi ini.
3. Bapak Ishak, S.S., M.Hum selaku Sekretaris Program Studi
Perpustakaan dan Sains Informasi serta sebagai Dosen Pembimbing
Universitas Sumatera Utara
iii
yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga, pikiran dan
bimbingannya kepada penulis dalam proses penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Himma Dewiyana, S.T., M.Hum serta sebagai Dosen Penguji II
yang telah memberikan kritik dan sarannya terhadap penulisan
skripsi ini.
5. Seluruh Dosen di lingkungan Program Studi Perpustakaan dan Sains
Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yang
telah memberikan pengajaran dan pengetahuan selama perkuliahan.
6. Seluruh Pegawai dan Staf di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara yang telah membantu penulis dalam
urusan administrasi.
7. Kepada Orang Tua penulis Dr. Drs. I Wayan Wastawa, M.A dan
Dra. Ni Wayan Sulasih yang tak pernah berhenti mendoakan,
memberikan dukungan, semangat, pengorbanan serta kasih sayang
yang tak terhingga dan selalu memberikan motivasinya kepada
penulis.
8. Kakak-kakak dan adik-adik penulis serta seluruh keluarga besar
penulis yang membantu dan memberikan dukungan serta doa
kelancaran dalam menyelesaikan Skripsi ini.
9. Kepada muda mudi Pura Agung Raksa Bhuana yang sudah
menerima penulis dengan baik seperti keluarga serta telah menjadi
teman bermain selama penulis berada di Kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
iv
10. Kepada anak kost 19 (Arum, Mella, Tisya, Rina dan Eka) yang
sudah mau menerima penulis untuk menginap di kostnya selama
proses penyusunan skripsi ini dan turut mendukung, menghibur,
serta memberikan semangat untuk penulis.
11. Kepada teman-teman Perpustakaan Ekstensi 2018 yang telah
membantu penulis dalam menyelesaikan tugas perkuliahan selama
penulis menempuh pendidikan di USU Medan.
12. Kepada teman-teman terdekat yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu yang selalu turut mendukung, menghibur, membantu, dan
memberikan semangat untuk penulis.
13. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
yang telah membantu penulis baik langsung maupun tidak langsung
dalam menyelesaikan Skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih belum
sempurna dan banyak terdapat kekurangan. Oleh sebab itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, penulis harap skripsi ini dapat
bermanfaat, menambah wawasan bagi pembaca serta bagi peneliti
selanjutnya.
Medan, 15 Januari 2020
Penulis
Ni Made Lila Sri Kamala
180723027
Universitas Sumatera Utara
v
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PENGESAHAN
PERNYATAAN ORISINALITAS
ABSTRAK ............................................................................................ i
KATA PENGANTAR .......................................................................... ii
DAFTAR ISI ......................................................................................... v
DAFTAR TABEL ................................................................................. vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 5
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 6
1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 6
1.5 Ruang Lingkup ................................................................................. 7
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Persepsi .......................................................................... 8
2.1.1 Komponen Persepsi .................................................................. 9
2.1.2 Faktor Persepsi ......................................................................... 10
2.2 Plagiarisme ....................................................................................... 11
2.2.1 Bentuk Plagiarisme ................................................................... 13
2.2.2 Jenis-jenis Plagiarisme ............................................................. 16
2.2.3 Tindakan Plagiarisme Akademik ............................................. 20
2.2.4 Faktor Penyebab Plagiarisme .................................................... 25
2.2.5 Upaya Pencegahan Plagiarisme ................................................ 26
2.2.6 Sanksi dan Hukuman Plagiarisme ............................................ 28
2.3 Karya Tulis Skripsi .......................................................................... 30
2.3.1 Tujuan Skripsi .......................................................................... 31
2.3.2 Jenis-jenis Skripsi ..................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian ............................................................................. 34
3.2 Lokasi Penelitian .............................................................................. 34
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................... 35
3.3.1 Populasi .................................................................................... 35
3.3.2 Sampel ...................................................................................... 36
3.4 Teknik Penentuan Sampel ................................................................ 37
3.5 Sumber Data ..................................................................................... 37
3.6 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 38
3.6.1 Kuesioner .................................................................................. 38
3.6.2 Observasi .................................................................................. 39
3.6.3 Studi Pustaka ............................................................................ 39
Universitas Sumatera Utara
vi
3.7 Instrumen Penelitian ......................................................................... 40
3.8 Analisis Data .................................................................................... 40
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Identitas Responden ......................................................................... 42
4.1.1 Jenis Kelamin ........................................................................... 43
4.1.2 Angkatan .................................................................................. 43
4.2 Persepsi Mahasiswa Terhadap Plagiarisme Penulisan Skripsi ......... 44
4.2.1 Persepsi Mahasiswa Terhadap Penggunaan Teks, Data Atau
Gagasan Orang Lain ..................................................................... 45
4.2.2 Persepsi Mahasiswa Terhadap Penyajian Gagasan Dari Sumber
Pihak Ketiga ................................................................................. 54
4.2.3 Persepsi Mahasiswa Terhadap Penggunaan Materi Audio,
Visual Dan Software ..................................................................... 58
4.2.4 Persepsi Mahasiswa Terhadap Penggunaan Kutipan
Dalam Teks ................................................................................... 63
4.2.5 Persepsi Mahasiswa Terhadap Penggunaan Parafrase ............. 67
4.2.6 Persepsi Mahasiswa Terhadap Penggunaan Teks Yang Pernah
Dikumpulkan Sebelumnya ........................................................... 71
4.3 Rangkuman Hasil Penelitian ............................................................ 75
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 76
5.2 Saran ................................................................................................. 78
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
vii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa Aktif ........................................................ 35
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner ................................................................ 39
Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................ 43
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Angkatan ........................ 44
Tabel 4.3 Pengetahuan Plagiarisme ....................................................... 45
Tabel 4.4 Plagiator Merugikan Diri Sendiri ........................................... 46
Tabel 4.5 Seseorang Melakukan Plagiarisme ........................................ 47
Tabel 4.6 Karya Sendiri Tanpa Plagiarisme .......................................... 47
Tabel 4.7 Melihat Isi Skripsi .................................................................. 48
Tabel 4.8 Sanksi Plagiarisme ................................................................. 49
Tabel 4.9 Tindakan Plagiarisme ............................................................. 50
Tabel 4.10 Pelaku Plagiat ....................................................................... 51
Tabel 4.11 Cara Mengurangi Tindakan Plagiarisme .............................. 52
Tabel 4.12 Pengakuan Karya Orang Lain .............................................. 53
Tabel 4.13 Menulis Penelitian ................................................................ 54
Tabel 4.14 Sumber Pihak Ketiga ........................................................... 55
Tabel 4.15 Pencantuman Nama Sendiri ................................................. 56
Tabel 4.16 Penyajian Gagasan Orang Lain ............................................ 57
Tabel 4.17 Informasi Berita ................................................................... 58
Tabel 4.18 Informasi Audio Visual ........................................................ 59
Tabel 4.19 Materi Audio Visual ............................................................. 60
Tabel 4.20 Penggunaan Source Code ..................................................... 61
Tabel 4.21 Penggunaan Materi Software ............................................... 62
Tabel 4.22 Kutipan Buku Atau Jurnal .................................................... 63
Tabel 4.23 Pemberian Tanda Kutip ....................................................... 64
Tabel 4.24 Halaman Kutipan ................................................................. 65
Tabel 4.25 Mengutip Tulisan Orang Lain .............................................. 66
Tabel 4.26 Parafrase ............................................................................... 67
Tabel 4.27 Tulisan dan Makna Tulisan .................................................. 68
Tabel 4.28 Sumber Referensi Pada Parafrase ........................................ 69
Tabel 4.29 Cara Melakukan Parafrase ................................................... 70
Tabel 4.30 Tulisan Yang Sudah Digunakan .......................................... 72
Tabel 4.31 Kutipan Diri Sendiri ............................................................. 73
Tabel 4.32 Penyajian Tulisan Pada Penelitian Berbeda .......................... 74
Tabel 4.33 Rangkuman Hasil Penelitian ................................................ 75
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan zaman menuntut manusia melakukan pekerjaan dengan cepat
atau terburu-buru untuk menghindari keterlambatan dalam mengambil tindakan.
Tindakan yang diambil terkadang tindakan yang serba langsung digunakan dan
kecenderungan memicu untuk meniru atau plagiarisme. Plagiarisme atau plagiat
merupakan salah satu bentuk tindakan menjiplak dan mengambil hasil karya
seseorang. Pengambilan hasil karya dianggap mencuri atau mengakui hak cipta
yang dimiliki orang lain. Permasalahan plagiarisme ini banyak ditemukan dalam
dunia pendidikan khususnya di perguruan tinggi. Keberadaan perguruan tinggi
sebagai institusi yang memiliki peran dalam memajukan pendidikan tidak lepas
dengan adanya plagiarisme.
Perguruan tinggi bertujuan untuk menunjang pelaksanaan program
perguruan tinggi sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan
dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat. Pada umumnya
perguruan tinggi menunjang kualitas pendidikan dengan pelaksanaan penelitian
yang dilakukan oleh para dosen dan penyusunan karya tulis ilmiah oleh
mahasiswa sebagai salah satu syarat untuk lulus dari perguruan tinggi. Perguruan
tinggi yang bergerak dibidang pendidikan ini mewajibkan sivitas akademika
untuk memiliki karya tulis yang bersifat orisinalitas baik dari dosen maupun
mahasiswa. Karya tulis ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa dapat berupa tugas
akhir, skripsi, tesis dan disertasi.
Universitas Sumatera Utara
2
Penulisan karya tulis ilmiah oleh sivitas akademika terkadang terdapat
penyimpangan dan kecenderungan dalam melakukan plagiarisme. Penyimpangan
yang dilakukan berdampak kepada perguruan tinggi sebagai institusi yang
memberikan izin terhadap hasil karya tulis ilmiah yang telah disusun oleh sivitas
akademika khususnya di kalangan mahasiswa. Tindakan plagiarisme pada
mahasiswa merupakan jalan pintas untuk menyelesaikan tugas dengan cepat tanpa
harus menggunakan tenaga pikiran. Tugas akhir atau skripsi yang disusun oleh
mahasiswa membutuhkan referensi dari penelitian sebelumnya. Penelitian yang
dijadikan acuan memiliki kesamaan dalam segi topik penelitian yang menjadikan
karya ilmiah yang disusun dapat dikatakan sebagai plagiarisme. Hal ini sudah
menjadi kebiasaan para mahasiswa untuk mengerjakan dengan menjiplak hasil
karya orang lain, mengingat plagiarisme merupakan tindakan yang bertentangan
dengan nilai moral di dunia pendidikan.
Mahasiswa yang memiliki tugas utama dalam belajar harus memfokuskan
diri untuk mendapatkan ilmu dan memberikan suatu penelitian yang dapat
berguna di masyarakat. Adanya dukungan dari perkembangan teknologi yang
memudahkan mahasiswa dalam menelusuri referensi sehingga semakin mudah
untuk menemukan cara melakukan plagiarisme dan dapat dengan mudah
terdeteksi plagiat. Kebanyakan mahasiswa masih belum memahami dalam
pengutipan referensi dan menggunakan ide karya orang lain sebagai bahan
penulisan skripsi. Kegiatan plagiarisme di kalangan mahasiswa sudah menjadi
budaya dalam mengerjakan tugas perkuliahan. Kebiasaan ini memberikan dampak
negatif terhadap mahasiswa dengan terhambatnya kreatifitas dalam
Universitas Sumatera Utara
3
mengekspresikan hasil karya sendiri yang dapat merugikan dan menyebabkan
kemalasan dengan mengandalkan tulisan orang lain. Faktor yang mempengaruhi
dalam melakukan plagiarisme dapat berupa kemudahan mendapatkan data dan
informasi pada internet, motivasi belajar yang rendah, terbatasnya waktu yang
singkat dalam pengumpulan tugas dan kurangnya pemahaman mengenai cara
pengutipan yang benar.
Pada dasarnya perilaku plagiarisme pada mahasiswa sudah berawal dari
pembuatan tugas kuliah dengan cara copy paste melalui internet sehingga
berlanjut saat penulisan karya tulis ilmiah yaitu skripsi. Dalam dunia akademik
permasalahan plagiarisme sudah semakin meluas, untuk mengatasi tindakan
plagiarisme ini pemerintah di Indonesia sudah membuat aturan terkait plagiarisme
pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 Tentang
Pencegahan dan Penaggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi untuk mengantisipasi
terjadinya pencurian hak cipta intelektual oleh seorang plagiator.
Plagiator merupakan seseorang yang melakukan plagiat atau mengambil hak
cipta orang lain. Pada kasus ini plagiarisme didominasi oleh mahasiswa yang
sedang mengerjakan tugas akhir. Aturan yang dibuat oleh pemerintah dapat
membuat mahasiswa tidak mengulangi lagi tindakan-tindakan yang berujung
plagiarisme. Pada berita Tempo.Co (2016) memberikan informasi bahwa
“Seperempat esai mahasiswa Indonesia terindikasi plagiasi, jumlah tingkatan
plagiarisme dalam esai mahasiswa Indonesia berbeda-beda. Plagiarisme paling
rendah 4% dan tertinggi 99%”. Pada tahun 2019 terdapat kasus plagiarisme yang
dimuat pada situs berita Baranewsaceh.co yang memberikan informasi bahwa
Universitas Sumatera Utara
4
seorang dosen melakukan plagiarisme terhadap skripsi alumni mahasiswa di salah
satu universitas di Indonesia. Hal ini memberikan kesan negatif yang
menunjukkan bahwa budaya membaca masyarakat di Indonesia sangatlah rendah,
sehingga patut diperbaiki dengan mengikuti aturan yang sudah diberlakukan oleh
pemerintah dan pihak perguruan tinggi.
Berdasarkan hasil pengamatan awal yang dilakukan peneliti terhadap skripsi
mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi FIB USU berjumlah 329 koleksi
skripsi yang dapat diakses secara online dan open access melalui
www.repositori.usu.ac.id yang didominasi tahun 2016-2019. Pada penelitian
mahasiswa sebelumnya yang berjudul “Tingkat plagiarisme pada kertas karya
mahasiswa jueusan D3 Perpustakaan lulusan tahun 2017 menggunakan perangkat
lunak turnitin di Universitas Sumatera Utara” terdapat hasil analisis menggunakan
aplikasi turnitin yaitu persentase kemiripan dari yang terendah 40% sampai
dengan yang tertinggi 90% dan tingkat kemiripan rata-rata 64,7% sehingga
diklasifikasikan sebagai tindakan plagiarisme sedang dengan persentase 30-70%.
Hasil tersebut mendorong peneliti untuk meneliti lebih lanjut kepada mahasiswa
S1 Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara dengan mengukur persepsi mahasiswa terhadap plagiarisme. Pada observasi
wawancara awal peneliti terhadap beberapa mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains
Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara memberikan
beberapa alasan mengapa mahasiswa melakukan plagiarisme yaitu kurangnya
motivasi untuk belajar, tidak percaya diri dengan apa yang akan ditulis, sulit
menemukan inspirasi untuk menulis dan tugas akan terselesaikan dengan cepat.
Universitas Sumatera Utara
5
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara saat ini menerapkan
setiap dokumen akademik seperti Kertas Karya, Skripsi, Thesis dan Disertasi yang
akan diujikan di meja hijau atau meja sidang harus terlebih dahulu melalui
evaluasi turnitin dengan maksimal kemiripan 20%. Turnitin merupakan software
pendeteksi atau pengecekan plagiarisme pada suatu dokumen. Adanya evaluasi
turnitin dapat mempertegas mahasiswa di lingkungan Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara untuk tidak melakukan aksi copy paste yang dapat
memicu plagiarisme. Sehingga dengan hasil penelitian sebelumnya yang
memberikan hasil sudah diuji dengan turnitin, maka peneliti ingin meneliti lebih
lanjut terkait persepsi mahasiswa terhadap plagiarisme penulisan skripsi dengan
memilih mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi sebagai responden.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian lebih lanjut dengan mengambil judul mengenai “Persepsi
Mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara Terhadap Plagiarisme Penulisan Skripsi”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti merumuskan masalah dalam
penelitian ini mengenai bagaimana persepsi mahasiswa S1 Perpustakaan dan
Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara terhadap
plagiarisme penulisan skripsi?
Universitas Sumatera Utara
6
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan dari penelitian ini
adalah untuk mengetahui persepsi mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains
Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara terhadap plagiarisme
penulisan skripsi.
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini dibagi menjadi 3 yaitu:
1. Bagi Mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi FIB USU
Dapat dijadikan acuan dalam meningkatkan minat belajar untuk
menghindari plagiarisme.
2. Bagi Peneliti
Dapat meningkatkan pemahaman dan pengetahuan peneliti terhadap
plagiarisme
3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai rujukan untuk melakukan
penelitian lebih lanjut dalam aspek yang berbeda mengenai plagiarisme.
Universitas Sumatera Utara
7
1.5 Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penelitian ini terbatas mengenai persepsi mahasiswa
S1 Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara terhadap plagiarisme penulisan skripsi mengacu pada tindakan plagiarisme
akademik meliputi penggunaan teks, data atau gagasan orang lain, penyajian
gagasan dari sumber pihak ketiga, penggunaan materi audio, visual dan software,
penggunaan kutipan dalam teks, penggunaan parafrase dan penggunaan teks yang
pernah dikumpulkan sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
8
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Persepsi
Secara etimologis, persepsi berasal dari bahasa latin yaitu perceptio yang
artinya tindakan dalam memberikan gambaran dan memahami informasi yang
diberikan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2016) menyatakan bahwa
“Persepsi merupakan tanggapan langsung dari sesuatu”, sedangkan menurut
Kotler dan Keller (2013: 179) menyatakan bahwa “Persepsi merupakan proses
memilih dan mengatur informasi untuk menciptakan informasi yang dapat
dipertahankan sesuai dengan dukungan sikap dan keyakinan seseorang”.
Pada dasarnya, persepsi dapat dikatakan sebagai suatu pendapat yang
diberikan kepada orang lain dan selanjutnya diterima untuk dijadikan informasi.
Menurut Slameto dan Handayani (2013: 12) menyatakan bahwa “Persepsi
merupakan proses masuknya pesan atau informasi dalam otak manusia secara
terus-menerus untuk mengadakan hubungan dengan lingkungannya melalui
indranya”. Persepsi bisa juga dikatakan sebagai sebuah opini dalam menanggapi
suatu tanggapan. Setiap orang memiliki persepsi yang berbeda-beda, sehingga
data yang diberikan dari sebuah jawaban persepsi dapat terkumpul menjadi suatu
informasi.
Berdasarkan pemaparan tersebut dapat diketahui bahwa persepsi merupakan
proses masuknya informasi dalam bentuk sebuah tanggapan atau opini untuk
menciptakan suatu informasi yang berhubungan langsung dengan lingkungannya.
Setiap orang memiliki haknya untuk memberikan tanggapan atau persepsi,
Universitas Sumatera Utara
9
sehingga tanggapan tersebut bisa menjadi motivasi bagi yang membutuhkan suatu
persepsi.
2.1.1 Komponen Persepsi
Peranan persepsi dalam kehidupan bermasyarakat sangatlah penting,
dikarenakan persepsi merupakan bagian dari komunikasi yang bersifat
memberikan tanggapan atau opini. Persepsi memiliki aspek atau komponen yang
membentuk terjadinya persepsi di kalangan masyarakat sekitar. Menurut Rakhmat
(2004: 37) menyatakan bahwa Persepsi diklasifikasikan ke dalam tiga komponen
yaitu Komponen Kognitif, Komponen Afektif dan Komponen Konatif dengan
penjelasan sebagai berikut:
1. Komponen Kognitif
Komponen yang tersusun atas dasar pengetahuan atau informasi serta
pandangan yang dimiliki seseorang atas obyek yang ditanggapi.
2. Komponen Afektif
Komponen afektif berhubungan dengan rasa senang dan tidak senang
yang besifat evaluatif dan berhubungan denga nilai-nilai yang
dimilikinya.
3. Komponen Konatif
Komponen yang mengharuskan seseorang untuk memiliki kesiapan
dalam bertingkah laku atau bertindak yang berhubungan dengan obyek
tersebut.
Menurut Irwanto (2002: 71) menyatakan bahwa “Interaksi yang
dilakukan dengan obyek yang dipersepsikan maka menghasilkan persepsi
positif dan negatif. Persepsi positif menggambarkan segala pengetahuan
dan tanggapan yang diteruskan sesuai dengan yang diharapkan dari
obyek yang dipersepsikan, sedangkan persepsi negatif menggambarkan
segala pengetahuan dan tanggapan yang tidak selaras dan berlawanan
dengan yang diharapkan dari obyek yang dipersepsikan”.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat diketahui bahwa persepsi
memiliki tiga komponen dalam membentuk opini yaitu komponen kognitif yang
memberikan persepsi atas dasar pandangan dan pengetahuan, komponen afektif
Universitas Sumatera Utara
10
memberikan persepsi atas dasar emosional dan komponen konatif memberikan
persepsi atas dasar tindakan dari objek tersebut dan interaksi yang dilakukan
menghasilkan persepsi positif dan persepsi negatif.
2.1.2 Faktor Persepsi
Pada dasarnya persepsi memiliki faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
suatu persepsi. Menurut David dan Richard dalam Rakhmat (2005: 51)
menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi adanya persepsi yaitu:
1. Faktor Fungsional
Faktor fungsional berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan hal-
hal lain yang termasuk dalam faktor-faktor personal. Persepsi tidak
ditentukan oleh jenis atau bentuk stimuli, tetapi karakteristik yang
memberikan respon pada stimuli tersebut.
2. Faktor Struktural
Faktor struktural berasal dari sifat stimuli fisik dan efek-efek saraf yang
ditimbulkannya pada sistem saraf individu.
Faktor yang dijelaskan tersebut merupakan faktor yang berasal dari stimuli
atau stimulus dalam bentuk fisik atau komunikasi. Pada faktor fungsional persepsi
dipengaruhi berdasarkan pengalaman yang pernah dialami dan faktor struktural
dipengaruhi secara spontanitas dengan melakukan komunikasi langsung.
Sedangkan menurut Pareek dalam Arisandy (2004: 27) menyatakan bahwa ada
empat faktor utama yang menyebabkan terjadinya perbedaan persepsi:
1. Perhatian
Persepsi pertama diawali dengan adanya perhatian, perhatian hanya tertuju
pada satu atau dua objek yang menarik bagi seseorang.
2. Kebutuhan
Setiap orang mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi, baik itu
kebutuhan menetap maupun kebutuhan yang sesaat.
3. Kesediaan
Harapan seseorang terhadap suatu stimulus yang muncul, agar
memberikan reaksi terhadap stimulus yang diterima lebih efisien sehingga
akan lebih baik apabila orang tersebut telah siap terlebih dahulu.
Universitas Sumatera Utara
11
4. Sistem Nilai
Sistem nilai yang berlaku dalam diri seseorang atau masyarakat akan
berpengaruh terhadap persepsi seseorang.
Berdasarkan pemaparan dari para ahli diatas dapat diketahui bahwa faktor
yang mempengaruhi adanya persepsi adalah faktor fungsional yang berasal dari
kebutuhan dan pengalaman dan faktor struktural berasal dari sistem saraf setiap
individu. Adapun yang menyebabkan terjadinya perbedaan yaitu perhatian,
kebutuhan, kesediaan dan sistem nilai.
2.2 Plagiarisme
Pada dasarnya plagiarisme berasal dari kata plagiat yang memiliki arti
meniru atau menjiplak karya milik seseorang. Menurut Putra (2011: 11)
menyatakan bahwa “Plagiarisme adalah tindakan mencuri (gagasan/karya
intelektual) orang lain dan mengklaim atau mengumumkannya sebagai miliknya”,
sedangkan menurut Shahabuddin (2009) menyatakan bahwa “Plagiarism is
considered an illegal and unethical behavior or act within the field of research”
yang artinya plagiarisme dianggap sebagai perilaku atau tindakan ilegal dan tidak
etis dalam bidang penelitian.
Keberadaan plagiarisme sudah menjadi kebiasaan bagi masyarakat yang
belum memahami aturan mengenai plagiarisme. Pada Peraturan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 Tentang Pencegahan dan
Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi dalam Pasal 1 ayat 1, disebutkan
bahwa :
Universitas Sumatera Utara
12
“Plagiat adalah perbuatan secara sengaja atau tidak sengaja dalam
memperoleh atau mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya
ilmiah, dengan mengutip sebagian atau seluruh karya ilmiah pihak lain yang
diakui sebagai karya ilmiahnya, tanpa menyatakan sumber secara tepat dan
memadai”.
Munculnya kasus-kasus terkait plagiarisme di lingkungan akademik
memberikan isu buruk terhadap institusi yang bernaung didalamnya. Menurut
Sowden dalam Chien (2014: 120) menyatakan bahwa “Plagiarism is culturally
conditioned and therefore is interpreted differently in diverse cultures” yang
artinya Plagiarisme dikondisikan secara budaya dan ditafsirkan berbeda dalam
budaya yang beragam. Sedangkan menurut Fatima dkk (2018: 96) menyatakan
bahwa “The term plagiarism is commonly used in the field of education,
especially where students and faculty members plagiarize in their research work”
yang diartikan sebagai istilah plagiarisme umumnya dalam bidang pendidikan,
terutama dimana mahasiswa dan anggota fakultas menjiplak dalam pekerjaan
penelitian mereka. Plagiarisme sudah melekat dan menjadi budaya bagi sivitas
akademika sehingga sikap untuk melakukan plagiat perlu dibenahi kembali agar
tidak terjadi kasus pencurian atau penjiplakan hak cipta karya orang lain.
Berdasarkan pemaparan para ahli diatas dapat diketahui bahwa plagiarisme
merupakan mengambil atau mengakui hasil karya orang lain sebagai karya
sendiri. Plagiarisme bisa terjadi akibat perilaku dalam kurangnya memahami cara
mengutip dengan benar.
Universitas Sumatera Utara
13
2.2.1 Bentuk Plagiarisme
Peranan memahami kutipan dalam sebuah karya tulis ilmiah sangatlah
penting untuk menghindari plagiarisme. Pada dunia pendidikan, masih banyak
yang belum paham bagaimana cara mengutip dikarenakan kurangnya panduan
yang disediakan oleh institusi. Hal ini memberikan pemahaman mengenai adanya
bentuk-bentuk plagiarisme dalam mengutip karya tulis ilmiah milik orang lain.
Menurut Putra (2011:13) menyatakan bahwa bentuk plagiarisme dibagi
menjadi tiga bentuk yaitu sebagai berikut:
1. Plagiat Langsung (Direct Plagiarism)
Plagiat yang menjiplak langsung sumber kata demi kata tanpa
menunjukkan bahwa itu merupakan hasil kutipan dan sama sekali tidak
menyebutkan siapa penulis atau pemilik karya cipta intelektualnya.
2. Plagiat Salah Kutipan (Incorrect Citation Plagiarism)
Bentuk plagiat yang tidak menunjukkan rujukan dengan jelas dan asal
mengutip tanpa mengetahui kata terakhir yang dikutip.
3. Plagiat Mosaik (Mosaic Plagiarism)
Bentuk plagiat yang mengubah sedikit kata dan menggantinya dengan
kata-kata sendiri tanpa menyebutkan kredit dari penulis asli.
Ketiga bentuk plagiat tersebut merupakan plagiat yang pada umumnya
digunakan pada penulisan karya tulis ilmiah. Plagiat langsung merujuk pada
kutipan yang tidak mencantumkan sumber pemilik karya tersebut, plagiat salah
kutipan merujuk pada kesalahan penulis dalam mengutip yang tidak mengetahui
batas tulisan yang harus dikutip, dan plagiat mosaik merujuk pada parafrase yang
mengubaha kata demi kata namun tidak menyebutkan sumber aslinya. Bentuk-
bentuk yang dijelaskan tersebut merupakan salah satu bentuk dari beragam bentuk
plagiarisme yang dikemukakan oleh para ahli.
Universitas Sumatera Utara
14
Menurut Clough dalam Novanta (2009), bentuk-bentuk plagiarisme yang
terjadi di dunia akademik adalah sebagai berikut:
1. Plagiarisme Kata Per Kata
Penyalinan kalimat secara langsung dari sebuah dokumen teks tanpa
adanya pengutipan atau perizinan.
2. Plagiarisme Paraphrase
Penulisan ulang dengan mengubah kata atau sintaksis, tetapi teks aslinya
masih dapat dikenali.
3. Plagiarisme Sumber Sekunder
Perbuatan mengutip kepada sumber asli yang didapat dari sumber
sekunder dengan menghiraukan teks asli dari sumber yang sebenarnya.
4. Plagiarisme Struktur Sumber
Penyalinan/penjiplakan struktur suatu argument dari sebuah sumber.
5. Plagiarisme Ide
Penggunaan ulang suatu gagasan/pemikiran asli dari sebuah sumber teks
tanpa bergantung bentuk teks sumber.
6. Plagiarisme Authorship
Pembubuhan nama sendiri secara langsung pada hasil karya orang lain.
Pada dunia akademik, plagiarisme sudah menjadi budaya bagi sivitas
akademika. Pemahaman mengenai bentuk plagiarisme yang saat ini masih belum
dipahami bagaimana sebuah tulisan dapat dianggap plagiat. Tulisan akan
dianggap plagiat apabila menyalin kalimat tanpa memberikan kutipan, melakukan
paraphrase, menghiraukan sumber asli yang didapat dari sumber sekunder,
menyalin struktur suatu argumen, menggunakan ulang gagasan atau ide tanpa
bergantung pada sumber dan membubuhkan nama sendiri pada hak milik orang
lain. Bentuk-bentuk plagiarisme juga dapat dipengaruhi oleh perkembangan
teknologi informasi, yang dimana plagiarisme dapat berupa sebuah perintah yang
terdapat dalam suatu alat teknologi.
Universitas Sumatera Utara
15
Menurut Turnitin (2012), bentuk-bentuk plagiarisme tersebut meliputi:
1. Clone
Clone merupakan bentuk kecurangan yang tidak menyebutkan sumber
rujukan dan mengakui gagasan tersebut sebagai hak miliknya dengan
mengutip kata demi kata sesuai dengan aslinya.
2. Ctrl-C
Ctrl-C merupakan perintah singkat untuk menyalin teks yang sudah
dipilih, sehingga istilah ini dinyatakan sebagai bentuk plagiarisme yang
memuat sebagian besar teks asli dari sebuah sumber tanpa adanya
perubahan.
3. Find-Replace
Find-Replace merupakan tindakan mengubah kata-kata kunci dan frasa
tetapi mempertahankan konten penting dari sumber dalam sebuah karya
ilmiah atau menggunakan sinonim untuk kata-kata kunci tanpa
mengubah gagasan utama.
4. Remix
Remix merupakan tindakan parafrase dari sumber lain yang berbeda,
namun ditulis menjadi satu pendapat yang koheren dari satu sumber.
5. Recycle
Recycle merupakan bentuk plagiarisme dengan menggunakan kembali
gagasan yang pernah digunakan sebelumnya dan diubah sedikit tanpa
menyebutkan bahwa sebenarnya gagasan ini sudah pernah disampaikan
sebelumnya.
6. Hybrid
Hybrid merupakan tindakan menggabungkan antara sebuah rujukan yang
sudah dituliskan dengan tepat dngan sebuah sumber rujukan yang ditulis
tanpa menyebutkan sumbernya.
7. Mashup
Mashup merupakan tindakan menggabungkan berbagai sumber rujukan
dari berbagai sumber yang ada tanpa memperhatikan konteks dan
kesesuaian dari sumber-sumber yang digunakan.
8. 404 Error
404 Error memiliki istilah bahwa terdapat kesalahan penulisan sumber
pustaka yang dapat diakses di internet sehingga tidak dapat diakses atau
sumber pustaka tidak ada.
9. Aggregator
Aggregator merupakan penulisan argumentasi dengan mengutip sebuah
sumber dengan teknik yang tepat, namun kutipan ini tidak memuat
pemikiran orisinal dari penulis tersebut.
10. Re-tweet
Re-tweet merupakan bentuk kesalahan yang secara teknis penulisan
sudah menggunakan teknik menuliskan kutipan, namun penulisan terlalu
memiliki kemiripan teks atau kata-kata asli dari teks yang dikutip.
Universitas Sumatera Utara
16
Berdasarkan pemaparan dari bentuk-bentuk plagiarisme, maka dapat
diketahui bahwa bentuk dari plagiarisme beragam. Bentuk plagiarisme yaitu
plagiat langsung, plagiat salah kutipan dan plagiat mosaik, jika dijabarkan plagiat
tersebut dapat berupa plagiarisme kata per kata, paraphrase, sumber sekunder,
struktur sumber, ide dan authorship. Sedangkan berdasarkan sebuah aplikasi
turnitin melihat plagiarisme dari segi Clone, Ctrl-C, Find-Replace, Remix,
Recycle, Hybrid, Mashup, 404 Error, Aggregator, dan Re-tweet.
2.2.2 Jenis-jenis Plagiarisme
Menurut Soelistyo (2011), plagiarisme dapat diklasifikasikan dalam lima
jenis sebagai berikut:
1. Berdasarkan Aspek yang dicuri
Jenis plagiarisme berdasarkan aspek yang dicuri terdiri dari:
a. Plagiat Ide (Plagiarism of Ideas)
Plagiat ide merupakan tipe plagiat yang relatif sulit untuk
dibuktikan dikarenakan ide atau gagasan bersifat abstrak dan
kemungkinan memiliki persamaan dengan ide orang lain.
b. Plagiat Kata demi Kata (Word for Word Plagiarism)
Plagiat kata demi kata merupakan tipe plagiat yang mengutip karya
orang lain secara kata demi kata tanpa menyebutkan sumbernya.
c. Plagiat Sumber (Plagiarism of Source)
Plagiat sumber merupakan tipe plagiat yang memiliki kesalahan
fatal dikarenakan tidak menyebutkan secara lengkap sehingga
dapat merugikan kepentingan penulis serta kontributor lainnya
yang terkait dengan kutipan tersebut.
d. Plagiat Kepengarangan (Plagiarism of Authorship)
Plagiat kepengarangan merupakan tipe plagiat yang mengakui
karangan karya tulis yang disusun oleh orang lain sebagai hak
miliknya dan tindakan ini terjadi atas dasar kesadaran dan motif
kesengajaan untuk membohongi publik.
Universitas Sumatera Utara
17
2. Berdasarkan Kesengajaan
Plagiat berdasarkan faktor kesengajaan dibagi menjadi dua jenis
meliputi:
a. Plagiat Sengaja
Plagiat sengaja merupakan plagiat yang secara sadar melakukan
tindakan dengan menggunakan, meminjam, menjiplak karya orang
lain baik berupa ide, gagasan, kalimat, dan teori tanpa
mencantumkan sumber referensi.
b. Plagiat Tidak Sengaja
Plagiat tidak sengaja merupakan plagiat yang dilakukan oleh
seseorang karena ketidaksengajaan yaitu kurangnya pengetahuan
dan pemahaman orang dalam mengutip.
3. Berdasarkan Proporsi yang dibajak
Plagiat berdasarkan persentase atau proporsi yang dibajak meliputi:
a. Plagiat Ringan
Plagiat ringan dalam sebuah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh
seseorang memiliki persentase kurang dari 30%.
b. Plagiat Sedang
Plagiat sedang yang mempunyai persentasi 30%-70% dalam
sebuah karya tulis yang dibuat.
c. Plagiat Total
Plagiat total memiliki persentase lebih dari 70% isi karya tulis
ilmiahnya merupakan plagiat dari karya orang lain. Plagiat ini tidak
bisa ditoleril dan karya tersebut harus direvisi ataupun tak diakui.
4. Berdasarkan Pola
Plagiat berdasarkan pola yang dibajak meliputi:
a. Plagiarisme Total
Tindakan plagiasi yang dilakukan seorang penulis dengan cara
menjiplak atau mencuri karya orang lain seluruhnya dan
mengklaim sebagai karyanya.
b. Plagiarisme Parsial
Tindakan plagiasi yang dilakukan seseorang penulis dengan cara
menjiplak sebagian hasil karya orang lain untuk menjadi hasil
karyanya sendiri.
c. Auto-plagiasi (Self-plagiarisme)
Tindakan plagiasi yang dilakukan seorang penulis terhadap
karyanya sendiri, baik sebagian maupun seluruhnya tanpa
menyebutkan sumber diri sendiri.
d. Plagiarisme Antar Bahasa
Plagiasi yang dilakukan seorang penulis dengan cara
menerjemahkan suatu karya tulis yang berbahasa asing ke dalam
Bahasa Indonesia dan mengakui hasil terjemahan sebagai hasil
karyanya tanpa menyebut sumbernya.
Universitas Sumatera Utara
18
5. Berdasarkan Penyajian
Plagiat berdasarkan cara penyajiannya, meliputi:
a. Plagiarisme Verbatim
Tindakan plagiasi dengan menjiplak karya orang lain dan memberi
kesan bahwa karya tersebut merupakan hasil karya ciptaannya
sendiri.
b. Plagiarisme Kain Perca
Tindakan plagiasi dengan mengambil karya milik orang lain dari
berbagai sumber tanpa menyebutkan rujukan dan menyusunnya
menjadi satu kesatuan yang utuh, sehingga terkesan sebagai
karyanya sendiri. Plagiarisme ini dikenal denganan nama
Patchwork.
c. Plagiarisme Parafrasa
Tindakan plagiasi dengan mengubah kalimat dari penulis asli
dengan kalimatnya sendiri dan tidak mencantumkan referensi
ataupun kutipan.
d. Plagiarisme Kata Kunci atau Frasa Kunci
Tindakan plagiasi dengan mengambil sejumlah kata kunci dari
penulis asli dan memparafrasekannya lagi dengan kata-katanya
sendiri.
e. Plagiarisme Struktur Gagasan
Tindakan plagiasi dengan mengambil struktur gagasan orang lain,
kemudian dituangkan lagi agar terlihat berbeda.
Pemaparan tersebut yang menjelaskan jenis-jenis plagiarisme berdasarkan
aspek yang dicuri yaitu dilihat dari segi ide, kata demi kata, dan kepengarangan
yang mengakui karya orang lain sebagai hak milik sendiri. Plagiarisme
berdasarkan kesengajaan dilihat dari sengaja atau tidaknya dalam melakukan
plagiat yang didasarkan oleh kesadaran diri sendiri. Plagiarisme berdasarkan
proporsi yang dibajak yaitu plagiat yang diliat dari persentase melakukan
penjiplakan yang diantaranya terdapat plagiat ringan, plagiat sedang, dan plagiat
total. Plagiarisme berdasarkan pola yaitu dapat berupa plagiarisme total,
plagiarisme parsial, plagiarisme diri sendiri dan plagiarisme antar bahasa.
Plagiarisme berdasarkan penyajian yang dimana plagiat ini dilihat dari cara
penyajiannya seperti plagiarisme verbatim yaitu mengakui karya orang lain,
Universitas Sumatera Utara
19
plagiarisme kain perca yaitu mengambil karya orang lain dari berbagai sumber
dan disatukan tanpa menyebutkan sumber, plagiarisme parafrasa yaitu mengubah
beberapa kalimat menjadi kalimat sendiri, plagiarisme kata kunci yaitu
mengambil kata kunci dan di parafrasekan kembali dengan kata sendiri, dan
plagiarisme struktur gagasan yaitu mengambil gagasan orang lain dan dituangkan
kembali sehingga terlihat berbeda. Menurut iThenticate (2015) menyatakan bahwa
jenis-jenis plagiarisme dapat dibedakan menjadi sepuluh meliputi:
1. Secondary Source
Jenis Plagiarisme yang memanfaatkan sumber-sumber sekunder seperti
mengutip sumber-sumber primer yang disebut dalam sumber sekunder
dan tidak memberikan informasi mengutip sumber sekunder yang ditulis.
2. Invalid Source
Jenis plagiarisme yang memberikan informasi yang salah atau tidak
memadai terhadap sumber-sumber referensi yang digunakannya.
3. Duplication
Jenis plagiarisme yang menggunakan karya ilmiah sebelumnya tanpa
memberikan informasi bahwa itu merupakan penelitian yang sudah
dilakukan oleh peneliti sebelumnya.
4. Paraphrasing
Jenis plagiarisme yang mengambil teks dari suatu sumber, kemudian
dilakukan parafrasa namun tidak disebut sumbernya, seakan teks tersebut
asli milik peneliti tersebut.
5. Repetitive Research
Jenis plagiarisme yang menggunakan data dan metode yang sama untuk
penelitian baru tanpa menyebutkan bahwa metode itu pernah digunakan
pada penelitian sebelumnya.
6. Replication
Jenis plagiarisme yang berupa tindakan mengirimkan naskah ke beberapa
saluran publikasi (journal, conference, dan lain-lain).
7. Misleading Attribution
Jenis plagiarisme yang mencantumkan pihak yang tidak mempunyai
kontribusi dalam sebuah penelitian atau riset.
8. Unethical Collaboration
Jenis plagiarisme yang dapat terjadi ketika orang yang berkolaborasi
melanggar kesepakatan dan etika kolaborasi.
9. Verbatim Plagiarism
Jenis plagiarisme yang berupa tindakan menyalin ide atau karya orang
lain tanpa membubuhkan kutipan atau rujukan
.
Universitas Sumatera Utara
20
10. Complete Plagiarism
Jenis plagiarisme yang melakukan tindakan menjiplak secara total atau
keseluruhan.
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka dapat diketahui jenis-jenis
plagiarisme yang diuraikan dominan penulis atau peneliti melakukan plagiarisme
dengan ti ndakan sumber sekunder, verbatim, dan paraphrase. Hal ini dikarenakan
disetiap karya tulis ilmiah yang ditulis terkadang ada yang belum memahami cara
untuk mengutip, memberikan sumber rujukan dan merubah kata-kata pada kutipan
dengan bahasa sendiri namun masih tetap terlihat plagiarisme. Sehingga dapat
memberikan pemahaman bahwa hal tersebut termasuk dalam jenis-jenis
plagiarisme.
2.2.3 Tindakan Plagiarisme Akademik
Plagiarisme dalam dunia akademik sudah menjadi budaya di kalangan
mahasiswa dalam memenuhi pembuatan tugas perkuliahan. Plagiarisme akademik
merupakan tindakan tidak terpuji yang dapat mencoreng nama instansi yang
bernaung dalam dunia pendidikan. Menurut Mahmud dkk (2018) menyatakan
bahwa “Universities in cultures with low power distance might be expected to
have plagiarism policy more readily available and clearly communicated to
students to allow them access to policy that affects their academic life” yang
diartikan sebagai budaya dalam universitas dengan kualitas rendah mungkin
diharapkan memiliki kebijakan plagiarisme yang lebih siap tersedia dan
dikomunikasikan dengan jelas kepada siswa untuk memungkinkan mereka
mengakses kebijakan yang mempengaruhi kehidupan akademik. Sedangkan
menurut Krokoscz dan Sueli (2018: 17) menyatakan bahwa “One of the possible
Universitas Sumatera Utara
21
reasons associated to that is the lack of knowledge of or misundestanding of what
characterizes academic plagiarism” yang dapat diartikan sebagai salah satu alasan
yang mungkin terjadinya plagiarisme akademik adalah kurangnya pengetahuan
atau kesalahpahaman tentang apa yang mencirikan plagiarisme akademik.
Menurut Nadeak (2013: 59) menyatakan bahwa faktor yang berperan dalam
ketidakjujuran akademis, antara lain:
1. Kemudahan teknologi akses internet.
2. Kurangnya kemampuan menulis referensi secara benar.
3. Kurangnya kemampuan untuk berkata jujur.
4. Sikap yang menganggap perilaku ketidakjujuran akademik adalah hal
biasa.
5. Prestasi akademik yang cemerlang membuat tekanan bagi seseorang
untuk mempertahankan prestasinya dengan cara mencontek.
6. Lamanya studi.
7. Nilai kultural yang dianut.
8. Persepsi tentang mencontek.
9. Kurangnya pengetahuan tentang kebijakan Universitas tentang kejujuran
akademis.
Ketidakjujuran dalam dunia akademis merupakan hal yang tidak wajar.
Kemudahan melakukan sesuatu di era saat ini, memudahkan para pelaku plagiat
atau plagiator untuk melakukan aksinya. Aksi tersebut dapat didukung oleh
teknologi dalam mengakses internet, karakteristik seseorang yang mengganggap
plagiarisme merupakan hal wajar serta kurangnya kemampuan dalam menulis.
Adapun tiga (3) proposisi yang digunakan dalam menganalisis plagiarisme
mahasiswa menurut Ariani (2013: 36) meliputi:
1. Proposisi Sukses
Setiap mahasiswa secara umum mempunyai keinginan untuk
memperoleh kesuksesan dengan cara menyelesaikan pendidikan yang
ditempuh. Sebagai seorang mahasiswa untuk memperoleh nilai yang baik
demi meraih kesuksesan terkadang melakukan cara-cara yang
bertentangan dengan etika akademis, seperti halnya melakukan
plagiarisme dalam mengerjakan tugas.
Universitas Sumatera Utara
22
2. Proposisi Pendorong
Dalam tindakan plagiarisme yang dilakukan oleh mahasiswa stimulus-
stimulus yang mendorong mahasiswa untuk melakukan plagiarisme.
Stimulus tersebut berhubungan dengan nilai dan dosen mata kuliah yang
dianggap sebagai hadiah yang didapat sehingga waktu untuk
mengerjakan tugas yang mendesak maka terjadilah dorongan melakukan
tindakan plagiarisme.
3. Proposisi Rasionalitas
Secara umum seseorang akan menelaah kalkulasi atas berbagai tindakan
alternatif yang tersedia dan tentunya membandingkan jumlah imbalan
yang diperoleh. Pada dasarnya mahasiswa menginginkan imbalan yaitu
berupa nilai tinggi dan dapat dibuktikan dengan melakukan plagiarisme,
maka tugas dapat terselesaikan dengan tepat waktu dan hasil yang
maksimal.
Berdasarkan pemaparan tersebut maka dapat diketahui bahwa plagiarisme
akademik merupakan tindakan yang melenceng apabila dilaksanakan dikarenakan
tindakan tersebut hasil dari ketidakjujuran mahasiswa dalam memberikan
pemahaman terhadap kemampuannya di bangku perkuliahan. Proposisi
merupakan pernyataan yang dapat dipercaya dan memiliki arti penuh dan utuh.
Proposisi yang dapat digunakan untuk menilai plagiarisme yaitu proposisi sukses,
proposisi pendorong dan proposisi rasionalitas.
Menghindari karya tulis yang tidak terdeteksi plagiarisme merupakan hal
yang sulit dilakukan oleh orang yang awam dengan hal tersebut. Plagiarisme
dapat dilakukan baik secara disengaja maupun tidak disengaja dengan berbagai
tindakan plagiarisme. Tindakan tersebut dapat memicu kontroversial yang
memberikan ketakutan diri-sendiri untuk mengakui tulisan orang lain menjadi
milik sendiri. Hal ini harus segera diatasi, sehingga tindakan-tindakan plagiarisme
tidak menjadi kebiasaan atau budaya dalam melakukan penulisan karya ilmiah.
Universitas Sumatera Utara
23
Menurut Suyanto dan Jihad (2014: 102) menyatakan bahwa tindakan
plagiarisme pada akademik atau kecurangan akademik (academic fraud) meliputi:
1. Penggunaan Teks, Data atau Gagasan Orang Lain.
Penggunaan atau pengambilan teks, data atau gagasan orang lain
merupakan plagiarisme yang mengambil kalimat orang lain dan
mengakui kalimat tersebut sebagai hak miliknya dan tidak
mencantumkan sumber aslinya. Teks, data atau gagasan yang dimaksud
adalah berupa tulisan, informasi dan pendapat yang dikemukakan oleh
penulis.
2. Penyajian Gagasan dari Sumber Pihak Ketiga.
Sumber pihak ketiga dimaksudkan sebagai sumber yang tidak ikut serta
dalam tulisan tersebut. Penyajian struktur dan gagasan yang diambil dari
sumber pihak ketiga sebagai gagasan atau karya sendiri, bahkan
meskipun referensi pada penulis lain dicantumkan merupakan tulisan
yang tidak terdapat dalam referensi sebagai penulis dan orang tersebut
mengakui sebagai gagasan sendiri, sehingga hal ini dapat dikatakan
sebagai tindakan plagiarisme atas pengakuan hak cipta intelektual.
3. Penggunaan Materi Audio, Visual dan Software.
Materi audio dapat berupa materi yang medianya dalam bentuk radio
atau kaset dan materi visual dalam bentuk film, vcd dan dvd, sedangkan
materi software dan kode program merupakan bentuk kode script yang
dapat dibaca oleh manusia. Pengambilan materi audio atau visual orang
lain, atau materi test, software dan kode program tanpa menyebut
sumber dan menampilkannya seolah-olah sebagai karyanya sendiri
merupakan tindakan plagiarisme karena setiap karya yang telah dibuat
memiliki penulis asli sehingga tidak bisa asal untuk mengambil karya
orang lain.
4. Penggunaan Kutipan dalam Teks.
Setiap pengambilan gagasan orang lain untuk dicantumkan pada tulisan
penulis sebaiknya menggunakan kutipan. Pengunaan kutipan yang tidak
menunjukkan secara jelas dalam teks atau tidak memahami tulisan yang
harus dikutip dapat dikatakan sebagai tindakan plagiarisme karena tidak
mengetahui batas kutipan yang akan dikutip.
5. Penggunaan Parafrase.
Parafrase merupakan mengubah kalimat orang lain ke dalam susunan
kalimat sendiri tanpa mengubah idenya atau isi dari teks orang lain tanpa
rujukan yang memadai terhadap sumber. Tindakan memparafrase
merupakan tindakan yang dapat dianggap benar apabila parafrase yang
dilakukan memenuhi standar tidak hasil plagiat. Namun parafrase tidak
mencantumkan sumber merupakan tindakan yang tidak terpuji, hal ini
dapat dikatakan sebagai tindakan plagiarisme.
Universitas Sumatera Utara
24
6. Penggunaan Teks Yang Pernah Dikumpulkan Sebelumnya.
Penggunaan teks yang pernah dikumpulkan sebelumnya dimaksudkan
bahwa teks yang digunakan sudah pernah dipakai pada tulisan terdahulu
atau penggunaan tulisan yang ditulis oleh diri sendiri. Hal ini dapat
dikatakan sebagai pengutipan atas diri sendiri namun tidak memberikan
sumbernya sendiri sehingga tindakan ini dapat dianggap sebagai
tindakan plagiarisme.
Tindakan plagiarisme pada akademik atau kecurangan akademik (academic
fraud) merupakan tindakan menyalin atau menjiplak di kalangan sivitas
akademika. Kecurangan akademik ini jika dipersingkat atau diperjelas dapat
berupa penggunaan teks, data atau gagasan orang lain, penyajian gagasan dari
sumber pihak ketiga, penggunaan materi audio, visual dan software, penggunaan
kutipan dalam teks, penggunaan parafrase dan penggunaan teks yang pernah
dikumpulkan sebelumnya. Selain itu, menurut Utorodewo dkk (2007: 127)
menyatakan bahwa tindakan plagiarisme digolongkan dalam beberapa hal yaitu:
1. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri.
2. Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri.
3. Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri.
4. Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri.
5. Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa
menyebutkan asal usulnya.
6. Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa
menyebutkan sumbernya.
7. Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi
rangkaian kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan
sumbernya.
Berdasarkan pemaparan mengenai tindakan plagiarisme, maka dapat
diketahui bahwa tindakan plagiarisme merupakan tindakan yang tidak disarankan
untuk ditiru. Tindakan plagiarisme dapat dilakukan baik disengaja maupun tidak
sengaja sehingga yang tidak disengaja belum memahami karya yang telah dibuat
terkena plagiarisme atau tidak tidak terkena plagiarisme.
Universitas Sumatera Utara
25
2.2.4 Faktor Penyebab Plagiarisme
Pada dasarnya, plagiarisme dapat disebabkan oleh berbagai hal yang dapat
merugikan maupun tidak merugikan. Terkadang adanya tekanan dalam melakukan
plagiarisme yang dapat menimbulkan kebiasaan untuk dilakukan kembali.
Menurut Wibowo (2012: 197) menyatakan bahwa “Faktor penyebab plagiarisme
dibedakan menjadi dua yaitu:
1. Plagiarisme yang disengaja
Plagiarisme ini terjadi apabila sejak awal tindakan plagiarisme sudah
dipikirkan dan direncanakan.
2. Plagiarisme tidak disengaja
Plagiarisme ini terjadi apabila melakukan pengutipan panjang atau
pendek dan lupa mencantumkan nama penulis asli dan sumber informasi.
Plagiarisme dapat disebabkan dari berbagai faktor diantaranya plagiarisme
yang disengaja yang dimana tindakan ini atas kesadaran dalam melakukan
tindakan plagiarisme ini, sedangkan plagiarisme tidak disengaja didasari atas
ketidaktahuan atau ketidakpahaman dalam melakukan pengutipan sehingga
seorang penulis tidak mengetahui apakah tulisan yang dibuat dapat dianggap
plagiarisme atau tidak plagiarisme. Menurut Soetanto (2014: 21) menyatakan
bahwa plagiarisme sering terjadi karena ada beberapa faktor, yaitu:
1. Faktor budaya.
2. Kurang memiliki pengetahuan tentang penulisan karya ilmiah serta
masalah plagiarisme.
3. Ingin mencari jalan pintas dalam mencapai prestasi.
4. Tekanan waktu yang sempit dalam menyelesaikan tugas.
5. Malas menguras otak untuk berpikir lebih.
6. Fasilitasi dunia maya.
7. Belum adanya sanksi yang memadai bagi plagiator.
8. Proses hukum kasus plagiasi terlalu panjang dan melelahkan sehingga
menyebabkan apatisme.
9. Plagiasi dianggap lumrah oleh sebagian kalangan.
Universitas Sumatera Utara
26
Berdasarkan pemaparan para ahli tersebut, dapat diketahui bahwa faktor
penyebab plagiarisme yaitu malas untuk berpikir, sudah menjadi kebiasaan atau
budaya, dapat dengan instan untuk digunakan atau mudah untuk di copy paste,
dan kurangnya kesadaran terhadap sanksi yang akan diterima nantinya. Penyebab
plagiarisme tersebut sudah lumrah di kalangan mahasiswa, dikarenakan
mahasiswa membuat tugas membutuhkan sumber informasi dari media penyedia
informasi seperti internet.
2.2.5 Upaya Pencegahan Plagiarisme
Pada proses dalam melakukan penulisan karya ilmiah, sivitas akademika
patut menjunjung tinggi suatu kejujuran akademik dengan tidak melakukan
tindakan plagiarisme. Plagiarisme ini dapat dicegah dan dihindari dengan berbagai
upaya dalam mengurangi tindakan plagiarisme. Menurut Putra (2011: 27)
menyatakan bahwa upaya dalam menghindari tindakan plagiarisme, seseorang
harus dengan jujur mencantumkan:
1. Ide dan gagasan orang lain.
2. Teori orang lain.
3. Temuan orang lain.
4. Hasil riset orang lain.
5. Ucapan langsung orang lain.
6. Parafrasa informasi.
7. Fakta dan data yang dikumpulkan dari berbagai sumber.
8. Statistik yang dikeluarkan lembaga atau badan tertentu.
Pencegahan plagiarisme dapat dilakukan apabila seseorang dapat
berperilaku jujur dalam mengutip. Kejujuran sangat diperlukan jika seorang
penulis menggunakan gagasan, teori serta temuan orang lain dengan
mencantumkan sumber rujukan tersebut. Upaya tersebut dapat menghindari
Universitas Sumatera Utara
27
tindakan plagiarisme dan membantu penulis terbebas dari plagiarisme. Sedangkan
menurut Prasetya (2012) menyatakan bahwa cara-cara untuk mengurangi dan
menghindari plagiarisme yaitu:
1. Meningkatkan Integritas
Setiap individu harus memiliki kesadaran dalam melakukan plagiarisme
dikarenakan pencurian kekayaan intelektual sudah tertulis di dalam
Undang-undang, sehingga tidak bisa sesuka hati melakukan plagiarisme
karena sudah termasuk sebuah pelanggaran.
2. Menerapkan sanksi yang tegas
Setiap instansi atau pihak berwajib yang mengetahui adanya pelanggaran
ini dapat memberikan sanksi atau hukuman yang tegas agar terdapat efek
jera.
3. Menggunakan software anti plagiarisme
Mengatasi adanya tindakan plagiarisme dapat dilakukan dengen mengecek
di sebuah software anti plagiarisme. Software yang dapat digunakan yaitu
Copyscape, Viper, Turnitin, dan Plagiarism Checker.
Uraian tersebut dapat mengurangi tindakan kriminal dalam plagiarisme
dengan menerapkan sanksi dan selalu jujur dalam mencantumkan sumber rujukan.
Penggunaaan software anti plagiarisme dapat digunakan untuk mengetahui berapa
persen penulis dalam melakukan plagiarisme, sehingga tulisan yang dapat
dianggap plagiat dapat dibenahi atau diperbaiki. Menurut Ober dkk (2012)
menyatakan bahwa lima aturan sederhana untuk mencegah plagiarisme adalah
1. Tidak menyalin dan upayakan kutipan secukupnya.
2. Menulis dengan kalimat sendiri.
3. Mengutip dengan benar apabila terdapat banyaknya adaptasi gagasan.
4. Tidak mendaur-ulang ilustrasi, tabel, atau teks dari tulisan anda yang
sebelumnya, tanpa kutipan.
5. Meminta izin bila menggunakan tabel, gambar, data dari sumber baik
yang belum dipublikasi.
Menindaklanjuti kasus plagiarisme harus didasari dengan aturan yang sudah
diberlakukan. Tindakan plagiarisme dapat dicegah jika sudah mematuhi aturan-
aturan sederhana yang dimana aturan tersebut dapat berupa menyalin kutipan
Universitas Sumatera Utara
28
secukupnya, mengutip dengan benar serta meminta izin dalam menulis.
Sedangkan menurut Indriati (2015) menyatakan bahwa upaya pencegahan
plagiarisme dengan pemahaman perspektif budaya plagiarisme dikalangan
mahasiswa yaitu:
1. Membangun kesadaran (Awareness) tentang konteks budaya plagiarisme.
Kesadaran terhadap plagiarisme harus segera ditindaklanjuti, sehingga
mendapatkan pemetaan permasalahan plagiarisme yang kontekstual dan
komprehensif sebagai dasar untuk menyusun karya ilmiah dengan baik.
2. Menggencarkan upaya sosialisasi dan edukasi terhadap plagiarisme.
Kurang pahamnya mengenai plagiarisme muncul dari berbagai aspek,
mulai dari ketidaktahuan mengenai plagiarisme hingga ke teknisnya yaitu
cara untuk mengutipnya, sehingga diupayakan untuk melakukan
sosialisasi.
3. Memiliki peran institusional pencegahan plagiarisme
Setiap instansi harus memiliki peraturan mengenai plagiarisme serta
sanksi apabila melakukan plagiarisme, sehingga hal ini dapat terus
diimplementasi untuk mengurangi tindakan plagiarisme.
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka dapat diketahui bahwa untuk
menghindari plagiarisme dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti
mencantumkan dengan jujur hasil karya orang lain, memiliki kesadaran untuk
tidak melakukan plagiarisme, menerapkan sanksi bagi yang melanggar dan
menggunakan software anti plagiarisme.
2.2.6 Sanksi dan Hukuman Plagiarisme
Pencegahan kasus plagiarisme dapat diatasi dengan pemberlakuan aturan
yang mengatur tindakan plagiarisme. Aturan tersebut dibuat untuk memberikan
efek jera terhadap plagiator dengan memberikan sanksi dan hukuman yang
setimpal dengan apa yang telah diperbuat. Peraturan yang mengatur tindakan
plagiarisme terhadap mahasiswa adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
29
1. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 Tentang
Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Peguruan Tinggi Pasal 12
menyatakan bahwa sanksi bagi mahasiswa yang terbukti melakukan
plgiat sebagaimana dimaksudkan dalam pasal 10 ayat (4) secara
berurutan dari yang paling ringan sampai dengan yang paling berat terdiri
atas:
a. Teguran
b. Peringatan tertulis
c. Penundaan pemberian sebagian hak mahasiswa
d. Pembatalan nilai satu atau beberapa mata kuliah yang diperoleh
mahasiswa
e. Pemberhentian dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
f. Pemberhentian tidak dengan hormat dari status sebagai mahasiswa
g. Pembatalan ijazah apabila mahasiswa telah lulus dari suatu
program studi.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 70 yang dijelaskan sebagai berikut:
“Lulusan yang karya ilmiah yang digunakannya untuk mendapatkan gelar
akademik, profesi, atauvokasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 Ayat
(2) terrbukti merupakan jiplakan dipidana dengan pidana penjara paling
lama dua tahun dan/ atau pidana denda paling banyak Rp 200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah)”.
Berdasarkan pemaparan tersebut, maka dapat diketahui bahwa kasus
plagiarisme saat ini sudah memiliki peraturan yang memberlakukan sanksi dan
hukuman kepada kaum yang berniat melakukan plagiat atau dapat dikatakan
sebagai seorang plagiator. Adanya sanksi dan hukuman ini dapat membantu setiap
karya tulis ilmiah yang akan ditulis terbebas dengan plagiarisme.
Universitas Sumatera Utara
30
2.3 Karya Tulis Skripsi
Setiap institusi atau universitas saat ini menerapkan penulisan karya tulis
ilmiah sebagai syarat untuk meluluskan mahasiswa dari almamaternya. Karya
tulis ilmiah mahasiswa berbeda-beda namanya tergantung dari tingkatan atau
jenjang yang diikuti. Karya tulis ilmiah dapat berupa tugas akhir, skripsi, thesis,
dan disertasi. Saat ini, mahasiswa paling lumrah didengar dalam penulisan skripsi
dikarenakan mahasiswa S1 merupakan mahasiswa pertama dengan jenjang sarjana
strata satu. Hal penulisan skripsi merupakan hal utama bagi mahasiswa dalam
melakukan penelitian dengan sungguh-sungguh selain tugas perkuliahan.
Menurut Huda (2011: 111) menyatakan bahwa “Skripsi merupakan karya
ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa program S1 yang membahas topik atau bidang
tertentu berdasarkan hasil kajian pustaka yang ditulis oleh para ahli, hasil
penelitian lapangan, atau hasil pengembangan (eksperimen)”. Sedangkan menurut
Wulan dan Abdullah (2014: 56) menyatakan bahwa “Skripsi sebagai salah satu
jenis karya tulis yang disusun oleh mahasiswa berdasarkan hasil penelitian yang
memenuhi syarat-syarat ilmiah dan digunakan sebagai salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana strata”.
Berdasarkan pemaparan diatas, maka dapat diketahui bahwa skripsi
merupakan hasil karya tulis mahasiswa jenjang sarjana strata satu (S1). Skripsi
disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan studi di suatu perguruan tinggi,
sehingga seluruh mahasiswa diwajibkan untuk menulis skripsi. Skripsi juga
merupakan hasil studi selama 4 tahun dengan melakukan penelitian dengan
bidang ilmu yang telah dipelajari.
Universitas Sumatera Utara
31
2.3.1 Tujuan Skripsi
Setiap penulisan karya tulis ilmiah memiliki tujuannya dalam menulis karya
tersebut. Skripsi sebagai karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat peneliti
berdasarkan pendapat dari orang lain untuk memecahkan fenomena permasalahan
penelitian. Menurut Ramadhani (2019: 2) menyatakan bahwa penulisan skripsi
memiliki beberapa tujuan sebagai berikut:
1. Mahasiswa mampu mengembangkan keilmuan yang dikuasainya dengan
menggunakan metode ilmiah.
2. Mahasiswa mampu melakukan penelaahan pustaka yang relevan dengan
permasalahn yang diteliti.
3. Mahasiswa mampu melakukan penalaran keilmuan dalam merumuskan
masalah dan mencari solusi atau pemecahan masalah yang berkaitan
dengan keilmuan tersebut.
4. Mahasiswa mampu mengkomunikasikan hasil penelitiannya tersebut baik
dalam bentuk tertulis maupun lisan terutam pada seminar hasil dan sidang
skripsi.
5. Mahasiswa mampu berfikir logis, kritis dan berfikir tingkat tinggi dalam
memecahkan permasalahan dalam bidang keilmuan yang digelutinya.
6. Mahasiswa mapu menganalisis, mendapatkan hasil penelitian dan
menuliskan hasil pemikirannya ke dalam bentuk tulisan skripsi yang
terstruktur dan sistematis.
7. Untuk mendapatkan gelar sarjana (S1) di perguruan tinggi, baik perguruan
tinggi negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS).
Tujuan penulisan karya ilmiah skripsi tidak hanya untuk mendapatkan gelar,
melainkan dapta menumbuhkembangkan wawasan mahasiswa untuk berpikir
kritis dalam memecahkan masalah. Sedangkan menurut Supeni (2018: 148)
menyatakan bahwa tujuan karya ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa yaitu:
1. Dapat menjadi transformasi pengetahuan bagi sekolah atau institusi
perguruan tinggi dengan masyarakat atau bagi peminatnya.
2. Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian secara benar dan
teratur
3. Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam
menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah
setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dari keilmuannya
4. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa
Universitas Sumatera Utara
32
5. Sebagai wahana melatih pengungkapan pikiran atau hasil penelitiannya
dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis.
Berdasarkan pernyataan kedua para ahli tersebut, dapat diketahui tujuan dari
penulisan skripsi yaitu dapat membantu mahasiswa dalam mengembangkan
pengetahuan atau keilmuan mahasiswa, mahasiswa dapat memecahkan masalah
dengan melakukan penelitian, menumbuhkan potensi dan wawasan mahasiswa
dalam mengungkapkan pikirannya ke dalam sebuah tulisan hasil penelitian yang
dapat dibagikan kepada masyarakat umum sebagai bahan referensi.
2.3.2 Jenis-jenis Skripsi
Pada dasarnya dalam penulisan skripsi memerlukan teori pendukung untuk
dapat menyelesaikan penelitian yang ditulis oleh mahasiswa. Teori yang
dicantumkan selanjutnya akan dilakukan pengujian dengan metode yang
digunakan, metode-metode tersebut yang menentukan skripsi tersebut masuk ke
dalam jenis penelitian yang sudah dikelompokkan. Menurut Maryaeni (2009: 8)
menyatakan bahwa jenis-jenis skipsi dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis
yaitu:
1. Skripsi Berdasarkan Hasil Kajian Pustaka.
Kajian pustaka merupakan pembahasan suatu topik yang dilakukan untuk
memecahkan suatu masalah yang berpijak pada pengkajian kritis dan
mendalam terhadap bahan-bahan pustaka yang relevan. Skripsi
berdasarkan hasil kajian pustaka menerapkan pola pikir deduktif yang
menggunakan bahan-bahan berupa informasi teoritis, penjelasan teknis,
atau temuan aplikatif dari berbagai sumber pustaka yang diposisikan
sebagai sumber ide atau inspirasi dan dapat membangkitkan gagasan atau
pemikiran lain.
Universitas Sumatera Utara
33
2. Skripsi Berdasarkan Hasil Penelitian Lapangan.
Penelitian lapangan merupakan jenis penelitian yang berorientasi pada
pengumpulan data empiris dilapangan. Skripsi berdasarkan hasil
penelitian lapangan menggunakan pendekan penelitian kuantitatif dan
penelitian kualitatif. Pada penelitian kuantitatif, pola pikir yang
digunakan yaitu deduktif-induktif yang berasal dari kerangka teori,
gagasan para ahli, atau pemahaman penelitian, sedangkan penelitian
kualitatif menggunakan pola pikir induktif yang bersifat deskriptif
dengan menonjolkan gambaran proses dan makna.
3. Skripsi Berdasarkan Hasil Pengembangan.
Penelitian pengembangan merupakan perancangan kegiatan untuk
memecahkan permasalahan-permasalahn aktual dengan memanfaatkan
teori, konsep, dan prinsip atau temua penelitian yang relevan. Skripsi
berdasarkan hasil pengembangan ini berjenis pengembangan yang
berupaya menerapkan pemecahan suatu masalah.
Berdasarkan pemaparan tersebut, dapat diketahui bahwa jenis-jenis skripsi
dijelaskan berdasarkan hasil kajian pustaka, hasil penelitian lapangan dan hasil
pengembangan. Pada hasil penelitian tersebut memiliki pola pikir yang berbeda
dan digunakan sebagai penentu metode dan jenis penelitian apa yang digunakan
oleh peneliti. Dengan adanya jenis-jenis skripsi ini dapat memberikan pemahaman
terhadap jenis skripsi yang nantinya akan ditulis.
Universitas Sumatera Utara
34
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
penelitian pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Menurut
Sudaryono (2018: 69) menyatakan bahwa “Metode penelitian merupakan suatu
cara atau prosedur untuk memperoleh pemecahan terhadap permasalahan yang
sedang dihadapi”. Penelitian deskriptif memecahkan permasalahan dengan
memperoleh gambaran secara utuh dari permasalahan penelitian yang dibahas.
Menurut Arikunto (2013: 12) menyatakan bahwa “Penelitian kuantitatif
merupakan pendekatan penelitian yang menggunakan angka, mulai dari
pengumpulan data, penafsiran terhadap data dan penampilan hasilnya”. Metode
kuantitatif deskriptif pada penelitian ini digunakan untuk meneliti tentang persepsi
mahasiswa terhadap plagiarisme penulisan skripsi yang memerlukan skala
pengukuran terhadap angket atau kuesioner yang ditunjukan kepada responden.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara, yang beralamat di Jalan Universitas No. 19, Padang Bulan, Kec. Medan
Baru, Kota Medan, Sumatera Utara 20155.
Universitas Sumatera Utara
35
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
Menurut Sudaryono (2018: 166) menyatakan bahwa “Populasi bukan
sekedar jumlah yang terdapat pada objek atau subjek yang dipelajari, tetapi
meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek
tersebut”. Populasi merupakan sekumpulan wilayah generalisasi yang memiliki
karakteristik tertentu atas objek atau subjek yang digunakan. Populasi dari
penelitian ini adalah seluruh mahasiswa aktif dari salah satu program studi yang
terdapat pada areal Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara yaitu
program studi S1 Perpustakaan dan Sains Informasi. Berdasarkan data yang
diperoleh, jumlah mahasiswa aktif yang sedang menyusun skripsi pada program
studi S1 Perpustakaan dan Sains Informasi yang terdata berjumlah 207 orang yang
dapat dilihat pada tabel 3.1 sebagai berikut:
Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa Aktif
No. Angkatan Jumlah
Mahasiswa
Kelas Reguler
1 2012 6
2 2013 16
3 2014 23
4 2015 20
5 2016 66
Kelas Ekstensi
6 2015 6
7 2016 13
8 2017 23
9 2018 34
Jumlah 207
Sumber: Data Prodi S1 Perpustakaan dan Sains Informasi, 2019.
Universitas Sumatera Utara
36
3.3.2 Sampel
Menurut Sugiyono (2017: 120) menyatakan bahwa “Sampel merupakan
bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Dalam
menentukan sampel, ditentukan rumus untuk menghitung jumlah sampel. Peneliti
menggunakan rumus slovin untuk mendapatkan sampel yang mewakili atau
representative. Rumus Slovin dinyatakan sebagai berikut :
n =
Keterangan :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
e = Persentase kesalahan pengambilan sampel yang dapat ditolerir.
Berdasarkan penjelasan rumus tersebut, maka dapat ditentukan sampel
sebagai berikut :
Diketahui :
N = 207
e = 10% = 0.1
Perhitungan :
n =
n =
n =
n = 67,42
n = 67 orang
Universitas Sumatera Utara
37
Maka, sampel yang dapat digunakan dalam penelitian ini adalah 67 orang
yang merupakan mahasiswa aktif yang sedang menyusun skripsi program studi S1
Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara.
3.4 Teknik Penentuan Sampel
Penelitian ini menentukan sampel dengan menggunakan teknik
Nonprobability Sampling dengan pendekatan Purposive Sampling. Menurut
Sugiyono (2017: 126) menyatakan bahwa “Purposive sampling adalah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu”. Peneliti memilih sampel yang
memahami dan mengetahui tentang topik penelitian. Adapun kriteria penentuan
sampel dalam penelitian ini yaitu mahasiswa aktif pada program studi S1
Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara yang sedang menyusun atau menulis skripsi.
3.5 Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdapat dua bagian yaitu
data primer dan data sekunder yang meliputi sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari responden
melalui penyebaran kuesioner. Penyebaran kuesioner dilakukan kepada
mahasiswa aktif program studi S1 Perpustakaan dan Sains Informasi
yang sedang menyusun skripsi.
Universitas Sumatera Utara
38
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang mendukung data primer dan
diperoleh dari data internal obyek penelitian. Data yang diperoleh
bersumber dari buku, jurnal dan dokumen lain yang berhubungan dengan
judul penelitian.
3.6 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga (3) cara
atau langkah dalam mengumpulkan data yang meliputi observasi, kuesioner atau
angket dan studi pustaka. Menurut Sugiyono (2017: 308) menyatakan bahwa
“Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
sebuah penelitian, karena tujuan penelitian adalah mendapatkan data”.
3.6.1 Kuesioner
Pada penelitian ini, peneliti memberikan kuesioner kepada mahasiswa aktif
program studi S1 Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara yang sedang menulis skripsi mengenai persepsi
mahasiswa terhadap plagiarisme penulisan skripsi. Kuesioner tersebut berisikan
30 pertanyaan berdasarkan ke enam indikator mengenai tindakan plagiarisme pada
akademik. Kisi-kisi kuesioner dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
39
Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner
No. Indikator Butir Pertanyaan
1 Penggunaan teks, data atau
gagasan orang lain. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10.
2 Penyajian gagasan dari sumber
pihak ketiga. 11, 12, 13, 14.
3 Penggunaan materi audio, visual
dan software. 15, 16, 17, 18, 19.
4 Penggunaan kutipan dalam teks. 20, 21, 22, 23.
5 Penggunaan parafrase. 24, 25, 26, 27
6 Penggunaan teks yang pernah
dikumpulkan sebelumnya. 28, 29, 30.
Sumber: Lampiran 1, 2019.
3.6.2 Observasi
Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan turun langsung ke
lapangan dengan mengamati dan meninjau secara cermat fenomena yang
terjadinya. Peneliti melakukan observasi dengan harus memperhatikan obyek
yang akan diteliti. Melalui metode observasi ini, peneliti dapat mengetahui dan
mengamati secara langsung tentang persepsi mahasiswa terhadap plagiarisme
penulisan skripsi.
3.6.3 Studi Pustaka
Studi pustaka merupakan pengumpulan data yang diperoleh dari buku,
jurnal dan internet yang berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti.
Melalui metode studi pustaka, peneliti, mengumpulkan data dengan mencari
referensi melalui buku, jurnal dan internet yang berhubungan dengan obyek yang
diteliti.
Universitas Sumatera Utara
40
3.7 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Menurut Sukmadinata (2010: 230) menyatakan bahwa
“instrumen penelitian adalah berupa tes yang bersifat mengukur, karena berisi
tentang pertanyaan dan pernyataan yang alternatif jawabannya memiliki standar
jawaban tertentu, benar salah maupun skala jawaban”. Pada penelitian ini, peneliti
menggunakan kuesioner sebagai instrumen penelitian yang berisi tentang
perntanyaan-pertanyaan yang mewakili indikator yang akan diteliti.
3.8 Analisis Data
Analisis data merupakan teknik yang berdasarkan data yang sudah
terkumpul berupa data kasar yang akan diolah dengan teknik statistik tertentu.
Data yang diperoleh dari responden, selanjutnya diatur, disusun dan disajikan
dalam bentuk yang lebih baik dan jelas agar data tersebut mudah dipahami.
Teknik penyajian data dalam penelitian ini yaitu dalam bentuk tabel dan dianalisis
dengan ditentukan berdasarkan nilai persentase. Adapun rumus dalam
menentukan nilai persentase adalah sebagai berikut:
Keterangan :
p = persentase
f = jumlah jawaban responden
n = jumlah responden
p = x 100%
Universitas Sumatera Utara
41
Penafsiran besarnya persentase yang didapatkan dari kuesioner
menggunakan metode penafsiran yang dikemukakan oleh Arikunto (2000: 57)
dengan acuan interpretasi sebagai berikut:
0,00% = Tidak Ada
1-25% = Sebagian Kecil
26-49% = Hampir Setengahnya
50% = Setengahnya
51-75% = Sebagian Besar
76-99% = Pada Umumnya
100% = Seluruhnya
Penyajian terhadap pernafsiran mengacu pada Irwanto (2002: 71)
menyatakan bahwa “persepsi positif menggambarkan segala pengetahuan
dan tanggapan yang diteruskan sesuai dengan yang diharapkan dari obyek
yang dipersepsikan, sedangkan persepsi negatif menggambarkan segala
pengetahuan dan tanggapan yang tidak selaras dan berlawan dengan yang
diharapkan dari obyek yang dipersepsikan”.
Berdasarkan data tersebut selanjutnya dianalisis menggunakan teknik
analisis deskriptif dan dihitung dengan persentase. Peneliti mengolah data yang
diterima dari responden dengan menggunakan langkah-langkah pengolahan data
sebagai berikut:
1. Tahap Pertama, kuesioner yang disebar peneliti selanjutnya diperiksa
dengan tujuan untuk mengetahui jumlah kuesioner yang sudah terisi
sesuai dengan jumlah sampel.
2. Tahap Kedua, data yang sudah terkumpul selanjutnya diolah dengan
mengelompokkan berdasarkan kategori jawaban yang sudah disediakan.
3. Tahap Ketiga, data dihitung dengan menggunakan rumus persentase
berdasarkan jawaban yang diberikan responden.
4. Tahap Terakhir, mendeskripsikan data dengan penafsiran persentase.
Universitas Sumatera Utara
42
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini diuraikan hasil dan pembahasan penelitian berdasarkan data
deskriptif, yang merupakan penjelasan peneliti secara nyata berdasarkan data yang
diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada responden peneliti yaitu mahasiswa
S1 Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi pengguna terhadap
plagiarisme penulisan skripsi berdasarkan 6 indikator penilaian yaitu:
1. Penggunaan teks, data atau gagasan orang lain.
2. Penyajian gagasan dari sumber pihak ketiga.
3. Penggunaan materi audio, visual dan software.
4. Penggunaan kutipan dalam teks.
5. Penggunaan parafrase.
6. Penggunaan teks yang pernah dikumpulkan sebelumnya.
4.1 Identitas Responden
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan peneliti terhadap responden
pada Mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara, maka dapat diketahui gambaran tentang identitas
responden. Uraian tentang identitas responden menyangkut 2 (dua) aspek yaitu
jenis kelamin dan angkatan yang dipaparkan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
43
4.1.1 Jenis Kelamin
Tabel berikut mendeskripsikan mengenai jenis kelamin para responden
Mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi. Distribusi responden
berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin
Jumlah
Orang Persentase
(%)
1 Laki-laki 18 27%
2 Perempuan 49 73%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden
berjenis kelamin perempuan yang berjumlah 49 orang responden dengan
persentase sebesar 73%, sedangkan responden laki-laki berjumlah 18 orang
responden dengan persentase sebesar 27%. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa jumlah responden berdasarkan jenis kelamin pada program studi
Perpustakaan dan Sains Informasi FIB USU didominasi oleh perempuan.
4.1.2 Angkatan
Tabel berikut mendeskripsikan mengenai angkatan para responden
Mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi. Distribusi responden
berdasarkan angkatan dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Universitas Sumatera Utara
44
Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Angkatan
No. Angkatan
Jumlah
Orang Persentase
(%)
1 2015 7 11%
2 2016 31 46%
3 2017 9 13%
4 2018 20 30%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dikatakan bahwa sebagian besar responden
yang menjawab kuesioner berasal dari angkatan 2016 berjumlah 31 dengan
persentase sebesar 46%, angkatan 2018 berjumlah 20 orang responden dengan
persentase sebesar 30%, angkatan 2017 berjumlah 9 orang responden dengan
persentase sebesar 13%, dan angkatan 2015 berjumlah 7 orang responden dengan
persentase sebesar 11%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa jumlah
responden berdasarkan angkatan pada program studi Perpustakaan dan Sains
Informasi FIB USU didominasi oleh angkatan 2016.
4.2 Persepsi Mahasiswa Terhadap Plagiarisme Penulisan Skripsi
Plagiarisme penulisan skripsi merupakan kecurangan yang dilakukan
mahasiswa di bidang akademik. Adanya permasalahan ini memberikan ide kepada
peneliti untuk mengetahui bagaimana persepsi mahasiswa terhadap plagiarisme
penulisan skripsi. Penelitian ini diukur menggunakan 6 indikator yaitu
Penggunaan teks, data atau gagasan orang lain, Penyajian gagasan dari sumber
pihak ketiga, Penggunaan materi audio, visual dan software, Penggunaan kutipan
dalam teks, Penggunaan parafrase, dan Penggunaan teks yang pernah
dikumpulkan sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
45
4.2.1 Persepsi Mahasiswa Terhadap Penggunaan Teks, Data atau Gagasan
Orang Lain
Pada indikator persepsi mahasiswa terhadap penggunaan teks, data atau
gagasan orang lain terdapat 10 soal kuesioner yang membahas indikator ini.
Pembahasan mengenai persepsi mahasiswa terhadap penggunaan teks, data atau
gagasan orang lain ini dapat dilihat pada Tabel 4.3 sampai dengan Tabel 4.12.
Tabel 4.3 Pengetahuan Plagiarisme
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
1
Apakah anda mengetahui
plagiarisme merupakan tindakan
menjiplak karya orang lain?
Ya, saya mengetahuinya 67 100%
Baru mengetahuinya 0 0%
Kurang mengetahuinya 0 0%
Tidak mengetahuinya 0 0%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan plagiarisme merupakan tindakan menjiplak karya orang lain yaitu
didominasi dengan jawaban ya, saya mengetahuinya sebanyak 67 orang
responden dengan persentase 100%, sehingga seluruh responden mengetahui
maksud dari plagiarisme. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden
memiliki persepsi yang positif dengan mengetahui plagiarisme merupakan
tindakan menjiplak karya orang lain.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa seluruh responden mengetahui arti dari plagiarisme. Kata plagiarisme
sudah tidak asing lagi dikalangan sivitas akademika, sehingga mahasiswa patut
untuk mengetahui arti dari plagiarisme tersebut. Hal ini merupakan pengetahuan
Universitas Sumatera Utara
46
atau wawasan awal bagi sivitas akademika sebelum nanti terjadi tindakan
plagiarisme.
Tabel 4.4 Plagiator Merugikan Diri Sendiri
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
2
Menurut anda, menjadi seorang
plagiator dapat merugikan diri
sendiri?
Sangat Setuju 37 55,2%
Setuju 30 44,8%
Kurang Setuju 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan seorang plagiator dapat merugikan diri sendiri yaitu jawaban
responden didominasi dengan sangat setuju sebanyak 37 orang responden dengan
persentase 55,2% dan setuju yang sebanyak 30 orang responden dengan
persentase 44,8%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden
memiliki persepsi yang positif tentang plagiator dapat merugikan diri sendiri.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa sebagian besar responden sangat setuju dengan pernyataan seorang
plagiator dapat merugikan diri sendiri dan menjadi seorang plagiator juga dapat
merugikan orang lain. Seorang plagiator merupakan seseorang yang memiliki
tindakan buruk untuk meniru dan menjiplak hasil karya orang lain yang dimana
dalam penggunaan teks, data atau gagasan orang lain berupa tulisan, informasi
dan pendapat yang dapat diakui sebagai hak miliknya.
Universitas Sumatera Utara
47
Tabel 4.5 Seseorang Melakukan Plagiarisme
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
3
Apakah anda akan membiarkan
seseorang untuk melakukan
plagiarisme?
Sangat Benar 0 0%
Benar 0 0%
Kurang Benar 17 25,4%
Tidak Benar 50 74,6%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan membiarkan seseorang untuk melakukan plagiarisme yaitu
didominasi dengan jawaban tidak benar sebanyak 50 orang responden dengan
persentase 74,6%, kurang benar sebanyak 17 orang responden dengan persentase
25,4%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi
yang positif tentang tidak membiarkan seseorang melakukan plagiarisme.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa sebagian besar responden tidak membiarkan seseorang untuk melakukan
plagiarisme, jika seorang plagiarisme dibiarkan maka karya milik orang lain akan
terus menerus dijiplak dan dicurangi. Hal ini dapat dicegah dengan membangun
kesadaran seseorang dan mengedukasi seseorang atas kurang pahamnya terhadap
plagiarisme.
Tabel 4.6 Karya Sendiri Tanpa Plagiarisme
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
4
Apakah anda senang dengan
karya sendiri tanpa melakukan
plagiarisme?
Sangat Senang 35 52,2%
Senang 31 46,3%
Kurang Senang 0 0%
Tidak Senang 1 1,5%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Universitas Sumatera Utara
48
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan senang dengan karya sendiri tanpa melakukan plagiarisme yaitu
jawaban responden didominasi dengan sangat senang sebanyak 35 orang
responden dengan persentase 52,2%, senang sebanyak 31 orang responden dengan
persentase 46,3% dan tidak senang sebanyak 1 orang responden dengan
persentase 1,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki
persepsi yang positif terhadap karya sendiri tanpa melakukan plagiarisme.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa sebagian besar responden sangat senang dengan hasil karya sendiri tanpa
harus menjiplak atau meniru karya orang lain karena karya sendiri merupakan
kebanggaan bagi tiap orang. Pengambilan kalimat orang lain dan mengakui
kalimat tersebut sebagai hak miliknya membuat perasaan tidak senang untuk
melakukannya, sedangkan responden yang menjawab tidak senang kemungkinan
tidak biasa menulis tanpa dukungan kalimat atau gagasan dari orang lain.
Tabel 4.7 Melihat Isi Skripsi
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
5
Bagaimana menurut
anda, jika teman
melihat isi skripsi
anda?
Diperbolehkan melihat saja 23 34,3%
Menegur untuk tidak disalin 32 47,8%
Banyak alasan untuk tidak dilihat 12 17,9%
Dibiarkan untuk melihat dan menyalin 0 0%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan pendapat responden mengenai teman yang melihat isi skripsi yaitu
jawaban responden didominasi dengan menegur untuk tidak disalin yang
berjumlah 32 orang reponden dengan persentase 47,8%, diperbolehkan melihat
Universitas Sumatera Utara
49
saja berjumlah 23 orang responden dengan persentase 34,3% dan banyak alasan
untuk tidak dilihat berjumlah 12 orang responden dengan persentase 17,9%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang
positif dengan menegur untuk tidak disalin.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa hampir setengahnya responden memilih menegur teman yang ingin melihat
skripsi responden untuk tidak menyalin isi dari skripsi tersebut. Melihat isi skripsi
terkadang dilihat untuk dijadikan contoh dan apabila tulisan orang tersebut
digunakan tanpa sepengetahuan penulisnya dapat berdampak buruk bagi kedua
belah pihak. Hal ini merupakan cara yang baik mengantisipasi seorang teman
untuk tidak memberikan izin dengan cara menegur tanpa harus berperilaku kasar.
Tabel 4.8 Sanksi Plagiarisme
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
6
Menurut anda, apakah
yang melakukan
plagiarisme patut
diberikan sanksi sesuai
aturan yang berlaku?
Sangat Setuju 27 40,3%
Setuju 40 59,7%
Kurang Setuju 0 0%
Tidak Setuju 0 0%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan yang melakukan plagiarisme patut diberikan sanksi sesuai aturan
yang berlaku yaitu jawaban responden didominasi dengan setuju sebanyak 40
orang responden dengan persentase 59,7% dan sangat setuju sebanyak 27 orang
responden dengan persentase 40,3%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
50
responden memiliki persepsi yang positif terhadap sanksi yang diberikan kepada
orang yang melakukan plagiarisme sesuai aturan yang berlaku.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa sebagian besar responden setuju dengan sanksi yang diberlakukan kepada
seorang yang melakukan plagiarisme. Sanksi diberikan agar kasus plagiarisme
semakin berkurang dan setiap karya yang dimiliki akan terbebas dari kecurangan
akademik. Sanksi tersebut dapat diurutankan dari yang paling ringan hingga
paling berat yang dimana mahasiswa yang melakukan plagiarisme diberikan
teguran, peringatan tertulis, pembatalan nilai mata kuliah sampai pembatalan
ijazah bagi mahasiswa yang telah lulus.
Tabel 4.9 Tindakan Plagiarisme
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
7
Bagaimana jika teman
anda melakukan
tindakan plagiarisme?
Menegurnya 47 70,1%
Menjauhinya 7 10,4%
Memarahinya 10 14,9%
Menolak Berteman 3 4,5%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan pendapat responden mengenai teman yang melakukan tindakan
plagiarisme yaitu jawaban responden didominasi dengan menegurnya sebanyak
47 orang responden dengan persentase 70,1%, memarahinya sebanyak 10 orang
responden dengan persentase 14,9%, menjauhinya sebanyak 7 orang responden
dengan persentase 10,4% dan menolak berteman sebanyak 3 orang responden
dengan persentase 4,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden
Universitas Sumatera Utara
51
memiliki persepsi yang positif tentang menegur teman yang melakukan tindakan
plagiarisme.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa sebagian besar responden lebih baik menegur teman yang melakukan
plagiarisme. Tindakan plagiarisme merupakan tindakan yang tidak terpuji yang
tidak baik untuk ditiru. Seorang teman yang menegur temannya sendiri untuk
tidak melakukan plagiarisme memiliki tingkat kepedulian untuk mengurangi
kasus plagiarisme, dikarenakan hukuman yang paling ringan ketika seseorang
melakukan tindakan plagiarisme yaitu sebuah teguran. Adanya teguran dapat
memberikan dampak positif kepada seseorang untuk dapat mengurangi kasus
plagiarisme.
Tabel 4.10 Pelaku Plagiat
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
8
Apakah menurut anda
pelaku plagiat tidak
bisa
dibiarkan/dimaklumi?
Sangat Benar 26 38,8%
Benar 36 53,7%
Kurang Benar 2 3%
Tidak Benar 3 4,5%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan pelaku plagiat tidak bisa dibiarkan atau dimaklumi yaitu jawaban
responden didominasi dengan benar sebanyak 36 orang responden dengan
persentase 53,7%, sangat benar sebanyak 26 orang responden dengan persentase
38,8%, tidak benar sebanyak 3 orang responden dengan persentase 4,5% dan
kurang benar sebanyak 2 orang responden dengan persentase 3%. Dengan
Universitas Sumatera Utara
52
demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang positif
tentang pelaku plagiat tidak bisa dibiarkan atau dimaklumi.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa sebagian besar responden membenarkan bahwa pelaku plagiat tidak dapat
dibiarkan atau dimaklumi, apabila pelaku plagiat dibiarkan maka kasus
plagiarisme akan semakin berkembang dan harus segera untuk ditindaklanjuti
kembali. Orang yang melakukan plagiat dapat disebabkan dengan sengaja ataupun
tidak sengaja, apabila orang tersebut melakukan dengan tidak sengaja maka dapat
dimaklumi sedangkan yang melakukan dengan sengaja sebaiknya diberikan sanksi
sesuai aturan yang berlaku.
Tabel 4.11 Cara Mengurangi Tindakan Plagiarisme
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
9
Bagaimana cara anda
mengurangi tindakan
plagiarisme?
Tidak melakukan copy paste 12 17,9%
Mencantumkan sumber referensi 39 58,2%
Parafrase kalimat 13 19,4%
Memberikan tanda kutip 3 4,5%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan cara mengurangi tindakan plagiarisme yaitu jawaban responden
didominasi dengan mencantumkan sumber referensi yang berjumlah 39 orang
responden dengan persentase 58,2%, parafrase kalimat yang berjumlah 13 orang
responden dengan persentase 19,4%, tidak melakukan copy paste 12 orang
responden dengan persentase 17,9% dan memberikan tanda kutip 3 orang
responden dengan persentase 4,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
Universitas Sumatera Utara
53
responden memiliki persepsi yang positif tentang mencantumkan sumber referensi
untuk mengurangi tindakan plagiarisme.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa sebagian besar responden mengurangi tindakan plagiarisme dengan cara
mencantumkan sumber referensi, dikarenakan setiap kutipan yang dibuat
sebaiknya mencantumkan sumber referensi untuk menghindari plagiarisme.
Sumber referensi merupakan langkah awal untuk menghargai tulisan, informasi
dan gagasan seseorang. Parafrase kalimat, tidak melakukan copy paste dan
memberikan tanda kutip merupakan tindakan yang benar namun apabila tidak
mencantumkan sumber referensi sama saja dengan melakukan tindakan
plagiarisme, sehingga pencantuman sumber referensi sebagai poin utama yang
wajib ketika menggunakan tulisan orang lain.
Tabel 4.12 Pengakuan Karya Orang Lain
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
10
Pernahkah anda
mengakui karya orang
lain sebagai karya
sendiri?
Sangat Sering 0 0%
Pernah 13 19,4%
Kadang-kadang 6 9%
Tidak Pernah 48 71,6%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan pernah mengakui karya orang lain sebagai karya sendiri yaitu
jawaban responden didominasi dengan tidak pernah sebanyak 48 orang responden
dengan persentase 71,6%, pernah sebanyak 13 orang responden dengan persentase
19,4% dan kadang-kadang sebanyak 6 orang responden dengan persentase 9%.
Universitas Sumatera Utara
54
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang
positif tentang tidak pernah mengakui karya orang lain sebagai karya sendiri.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa sebagian besar responden tidak pernah mengakui karya orang lain sebagai
karya sendiri, dikarenakan jika mengakui karya orang lain maka akan ada aturan
dan sanksi yang berlaku disetiap instansinya. Responden yang menjawab pernah
dapat diketahui responden yang pernah mencontek tugas teman dan diakui sebagai
karya sendiri. Hal ini merupakan kecurangan akademik yang sering dilakukan
oleh seorang mahasiswa.
4.2.2 Persepsi Mahasiswa Terhadap Penyajian Gagasan dari Sumber Pihak
Ketiga
Pada indikator persepsi mahasiswa terhadap penyajian gagasan dari sumber
pihak ketiga terdapat 4 soal kuesioner yang membahas indikator ini. Pembahasan
mengenai persepsi mahasiswa terhadap penyajian gagasan dari sumber pihak
ketiga ini dapat dilihat pada Tabel 4.13 sampai dengan Tabel 4.15.
Tabel 4.13 Menulis Penelitian
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
11
Apakah anda pernah menulis
suatu penelitian sebelumnya?
Sangat Sering 18 26,9%
Pernah 39 58,2%
Kadang-kadang 0 0%
Tidak pernah 10 14,9%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan pernah menulis suatu penelitian sebelumnya yaitu jawaban responden
didominasi dengan pernah sebanyak 39 orang responden dengan persentase
Universitas Sumatera Utara
55
58,2%, sangat sering sebanyak 18 orang responden dengan persentase 26,9% dan
tidak pernah sebanyak 10 orang responden dengan persentase 14,9%. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang positif
tentang pernah menulis suatu penelitian sebelumnya.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa sebagian besar responden pernah menulis suatu penelitian sebelumnya
yang dimana setiap mahasiswa terkadang terdapat tugas yang mengharuskan
untuk melakukan penelitian sehingga mahasiswa pernah melakukan penelitiannya.
Penelitian yang dibuat pastinya dengan melakukan observasi ke lapangan, hal ini
menjadikan mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman sebelum lanjut ke tahap
penulisan skripsi.
Tabel 4.14 Sumber Pihak Ketiga
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
12
Seseorang yang tidak menulis
namun mengakui tulisan orang
lain dapat dikatakan sebagai
sumber pihak ketiga?
Sangat Setuju 10 14,9%
Setuju 43 64,2%
Kurang Setuju 9 13,4%
Tidak Setuju 5 7,5%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan seorang yang tidak menulis namun mengakui tulisan orang lain dapat
dikatakan sebagai sumber pihak ketiga yaitu jawaban responden didominasi
dengan setuju sebanyak 43 orang responden dengan persentase 64,2%, sangat
setuju berjumlah 10 orang responden dengan persentase 14,9%, kurang setuju
berjumlah 9 orang responden dengan persentase 13,4% dan tidak setuju berjumlah
5 orang responden dengan persentase 7,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan
Universitas Sumatera Utara
56
bahwa responden memiliki persepsi yang positif tentang seseorang yang tidak
menulis namun mengakui tulisan orang lain dapat dikatakan sebagai sumber pihak
ketiga.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa sebagian besar responden setuju dengan seorang yang tidak menulis namun
mengakui tulisan orang lain dapat dikatakan sebagai sumber pihak ketiga,
dikarenakan sumber pihak ketiga merupakan seorang yang tidak ikut serta dalam
melakukan kegiatan apapun namun namanya ingin ikut diakui sebagai sumber
tersebut. Hal ini dapat dikatakan sebagai tindakan plagiarisme atas pengakuan hak
cipta intelektual.
Tabel 4.15 Pencantuman Nama Sendiri
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
13
Menurut Saudara, apakah setuju
dengan tindakan mencantumkan
nama sendiri sebagai pengarang
yang tidak ikut serta menulis?
Sangat Setuju 0 0%
Setuju 16 23,9%
Kurang Setuju 20 29,9%
Tidak Setuju 31 46,3%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan pendapat responden terhadap tindakan mencantumkan nama sendiri
sebagai pengarang yang tidak ikut serta menulis yaitu jawaban responden
didominasi dengan tidak setuju sebanyak 31 orang responden dengan persentase
46,3%, kurang setuju sebanyak 20 orang responden dengan persentase 29,9% dan
setuju setuju 16 orang responden dengan persentase 23,9%. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang positif tentang tidak
Universitas Sumatera Utara
57
setuju dengan tindakan mencantumkan nama sendiri sebagai pengarang yang tidak
ikut serta menulis.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa hampir setengahnya responden tidak setuju dengan tindakan
mencantumkan nama sendiri sebagai pengarang yang tidak ikut serta menulis,
dikarenakan hal ini merupakan hal yang tidak patut ditiru dan tulisan tersebut
bukan hasil karya sendiri. Seseorang yang menjawab setuju kemungkinan orang
tersebut belum paham dengan tindakan yang dimaksud, sehingga perlu diberikan
wawasan kembali agar tidak menjadi seorang plagiator. Penyajian gagasan yang
diambil dari sumber pihak ketiga dapat ditinjau bahwa hal tersebut dapat
dikatakan sebagai tindakan plagiarisme.
Tabel 4.16 Penyajian Gagasan Orang Lain
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
14
Apakah anda pernah
menyajikan gagasan orang lain
sebagai gagasan sendiri?
Sangat Sering 0 0%
Pernah 6 9%
Kadang-kadang 25 37,3%
Tidak pernah 36 53,7%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan pernah menyajikan gagasan orang lain sebagai gagasan sendiri
jawaban responden didominasi dengan tidak pernah sebanyak 36 orang responden
dengan persentase 53,7%, kadang-kadang sebanyak 25 orang responden dengan
persentase 37,3% dan pernah sebanyak 6 orang responden dengan persentase 9%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang
Universitas Sumatera Utara
58
positif tentang tidak pernah menyajikan gagasan orang lain sebagai gagasan
sendiri.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa sebagian besar responden tidak pernah menyajikan gagasan orang lain
sebagai gagasan sendiri. Apabila mengakui gagasan orang lain sebagai gagasan
sendiri maka dapat dikatakan hal tersebut sebagai tindakan plagiarisme.
Responden yang pernah menyajikan gagasan orang lain sebagai gagasan sendiri
kemungkinan gagasan yang digunakan gagasan seorang teman namun tidak
mencantumkan sumber pemilik gagasan tersebut. Hal penyajian gagasan ini harus
mendapatkan izin dari penulis atau mencantumkan sumber referensi.
4.2.3 Persepsi Mahasiswa Terhadap Penggunaan Materi Audio, Visual dan
Software
Pada indikator persepsi mahasiswa terhadap penggunaan materi audio,
visual dan software terdapat 5 soal kuesioner yang membahas indikator ini.
Pembahasan mengenai persepsi mahasiswa terhadap penggunaan materi audio,
visual dan software ini dapat dilihat pada Tabel 4.17 sampai dengan Tabel 4.21.
Tabel 4.17 Informasi Berita
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
15
Dimanakah anda biasanya
mendapatkan informasi berita?
Televisi 15 22,4%
Radio 5 7,5%
Youtube 13 19,4%
Facebook/Instagram 34 50,7%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan dimana mendapatkan informasi berita yaitu jawaban responden
Universitas Sumatera Utara
59
didominasi dengan facebook/instagram sebanyak 34 orang responden dengan
persentase 50,7%, televisi sebanyak 15 orang responden dengan persentase
22,4%, youtube sebanyak 13 orang responden dengan persentase 19,4% dan radio
sebanyak 5 orang responden dengan persentase 7,5%. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang positif tentang
mendaptakan informasi berita di facebook atau instagram.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa setengahnya responden mendapatkan informasi berita melalui media sosial
yaitu facebook/instagram dikarenakan setiap lokasi daerah kini memiliki media
sosial untuk memberikan informasi termuktahir terkait kejadian atau peristiwa
yang terdapat didaerah tersebut. Informasi yang diberikan merupakan informasi
audio visual berupa suara dan video yang dapat langsung didengarkan dan
ditonton, sehingga informasi yang diberikan nyata dan dapat dipercaya.
Tabel 4.18 Informasi Audio Visual
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
16
Apakah informasi audio visual
yang anda dapatkan pernah
dimasukan pada skripsi anda?
Sangat Sering 0 0%
Pernah 19 28,4%
Kadang-kadang 10 15%
Tidak Pernah 38 56,7%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan informasi audio visual yang didapatkan pernah dimasukan pada
skripsi yaitu jawaban responden didominasi dengan tidak pernah sebenarnya 38
orang responden dengan persentase 56,7%, pernah sebenarnya 19 dengan
persentase 28,4% dan kadang-kadang sebanyak 10 dengan persentase 15%.
Universitas Sumatera Utara
60
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang
positif tentang tidak pernah memasukkan informasi audio visual pada skripsi.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa sebagian besar responden tidak pernah memasukkan informasi audio visual
ke dalam skripsi yang responden buat, dikarenakan responden masih kurang
paham terkait pemberian sumber referensi yang nantinya dimasukkan ke dalam
skripsi. Penyajian informasi kedalam skripsi berupa tulisan namun informasi yang
didapatkan melalui buku, jurnal, dan dokumentasi, sehingga informasi audio
visual dapat dimasukkan kedalam skripsi.
Tabel 4.19 Materi Audio Visual
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
17
Apakah perlu memasukkan
sumber referensi dalam
menggunakan materi audio
visual pada skripsi?
Sangat Perlu 14 20,9%
Perlu 37 55,2%
Kurang Perlu 15 22,4%
Tidak Perlu 1 1,5%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan perlu memasukkan sumber referensi dalam menggunakan materi
audio visual pada skripsi yaitu jawaban responden didominasi dengan perlu
sebanyak 37 orang responden dengan persentase 55,2%, kurang perlu sebanyak 15
dengan persentase 22,4%, sangat perlu sebanyak 14 orang responden dengan
persentase 20,9% dan tidak perlu sebanyak 1 orang responden dengan persentase
1,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi
yang positif tentang perlu memasukkan sumber referensi dalam menggunakan
materi audio visual pada skripsi.
Universitas Sumatera Utara
61
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa sebagian besar sumber referensi perlu dimasukkan dalam menggunakan
materi audio visual pada skripsi, dikarenakan setiap karya orang lain diwajibkan
untuk memasukkan sumber pemilik karya tersebut untuk menghargai hasil karya
orang lain. Pencantuman sumber referensi wajib dilakukan untuk menhindari
plagiarisme yang dimana informasi atau materi yang digunakan tidak mengenal
jenisnya seperti tulisan, suara maupun video, karena informasi yang didapatkan
tersebut memiliki pemiliknya sendiri.
Tabel 4.20 Penggunaan Source Code
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
18
Menurut anda, menggunakan
source code sebagai dasar
pembuatan program software
yang terdapat di internet harus
menyertakan sumber referensi?
Sangat Setuju 12 17,9%
Setuju 41 61,2%
Kurang Setuju 13 19,4%
Tidak Setuju 1 1,5%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan penggunaan source code sebagai dasar pembuatan program software
yang terdapat di internet harus menyertakan sumber referensi yaitu jawaban
responden didominasi dengan setuju sebanyak 41 orang responden dengan
persentase 61,2%, kurang setuju sebanyak 13 orang responden dengan persentase
19,4%, sangat setuju sebanyak 12 orang responden dengan persentase 17,9% dan
tidak setuju sebanyak 1 orang responden dengan persentase 1,5%. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang positif
Universitas Sumatera Utara
62
tentang setuju menggunakan source code sebagai dasar pembuatan program
software yang terdapat di internet harus menyertakan sumber referensi.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa sebagian besar responden setuju atas penyertaan sumber referensi dalam
menggunakan source code sebagai dasar pembuatan program software yang
terdapat di internet. Walaupun source code yang diberikan gratis sebaiknya tetap
menghargai hasil karya seseorang dengan menyertakan sumber referensi. Karya
apapun yang dibuat pasti memiliki pemiliknya, sehingga software atau source
code harus menyantumkan sumber referensi.
Tabel 4.21 Penggunaan Materi Software
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
19
Apakah penggunaan materi
software perlu meminta izin
kepada pembuat program
tersebut?
Sangat Perlu 13 19,4%
Perlu 47 70,1%
Kurang Perlu 7 10,4%
Tidak Perlu 0 0%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan penggunaan materi software perlu meminta izin kepada pembuat
program yaitu jawaban responden didominasi dengan perlu sebanyak 47 orang
responden dengan persentase 70,1%, sangat perlu sebanyak 13 orang responden
dengan persentase 19,4% dan kurang perlu sebanyak 7 orang responden dengan
persentase 10,4%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden
memiliki persepsi yang positif tentang perlu meminta izin kepada pembuat
program dalam penggunaan materi software.
Universitas Sumatera Utara
63
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa sebagian besar responden menyatakan perlu meminta izin kepada pembuat
program dalam penggunaan materi software, dikarenakan setiap menggunakan
materi apapun wajib meminta izin dan menyebutkan sumber referensi. Pembuatan
software tidak mudah dan sebaiknya menghargai pemilik software serta materi
atau ilmu ilmu yang sudah dibagikan, sehingga seseorang yang nantinya
menggunakan materi serta program softwarenya wajib mencantumkan sumber
referensi.
4.2.4 Persepsi Mahasiswa Terhadap Kutipan dalam Teks
Pada indikator persepsi mahasiswa terhadap kutipan dalam teks terdapat 4
soal kuesioner yang membahas indikator ini. Pembahasan mengenai persepsi
mahasiswa terhadap kutipan dalam teks ini dapat dilihat pada Tabel 4.22 sampai
dengan Tabel 4.25.
Tabel 4.22 Kutipan Buku atau Jurnal
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
20
Bagaimana cara anda mengutip
penulisan teks yang bersumber
dari buku atau jurnal?
Memberikan tanda kutip 11 16,4%
Menyebutkan sumber
referensi 12 17,9%
Mengikuti pedoman
mengutip 44 65,7%
Mengambil teks dengan
copy paste 0 0%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan cara responden mengutip penulisan teks yang bersumber dai buku
atau jurnal yaitu jawaban responden didominasi dengan mengikuti pedoman
Universitas Sumatera Utara
64
mengutip sebanyak 44 orang responden dengan persentase 65,7%, menyebutkan
sumber referensi sebanyak 12 orang responden dengan persentase 17,9% dan
memberikan tanda kutip sebanyak 11 orang responden dengan persentase 16,4%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang
positif tentang sra mengutip penulisan teks yang bersumber dari buku atau jurnal
dengan mengikuti pedoman mengutip.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa sebagian besar responden lebih memilih untuk mengikuti pedoman
mengutip agar tidak terjadi kesalahan dalam mengutip, pedoman yang diberikan
tentunya sudah mengacu pada ketentuan mengutip disetiap instansi. Memberikan
tanda kutip dan menyebutkan sumber referensi merupakan jawaban yang benar
juga, namun mengikuti pedoman mengutip lebih sangat disarankan karena sudah
memberikan tata cara yang lengkap dalam hal mengutip dan mencantumkan
sumber referensi.
Tabel 4.23 Pemberian Tanda Kutip
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
21
Menurut anda, kutipan seperti
apa yang perlu diberikan tanda
kutip?
Teks lebih dari 3 baris 19 28,4%
Terdapat daftar teks yang
diurut nomor 0 0%
Semua gagasan milik
karya orang lain 31 46,3%
Kesimpulan beberapa
para ahli 17 25,4%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan pendapat responden mengenai kutipan yang perlu diberikan tanda
Universitas Sumatera Utara
65
kutip yaitu jawaban responden didominasi dengan semua gagasan milik orang lain
sebanyak 31 orang responden dengan persentase 46,3%, teks lebih dari 3 baris
sebanyak 19 orang responden dengan persentase 28,4% dan kesimpulan beberapa
para ahli sebanyak 17 orang responden dengan persentase 25,4%. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang positif
tentang semua gagasan milik karya orang lain perlu diberikan tanda kutip.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa hampir setengahnya responden memberikan tanda kutip pada kutipan yang
semua gagasannya milik karya orang lain. Gagasan yang berasal dari seseorang
sebaiknya diberikan tanda kutip untuk menghindari plagiarisme. Penggunaan
kutipan yang tidak jelas dalam teks atau tidak sesuai dapat dikatakan sebagai
tindakan plagiarisme, sehingga dalam mengutip harus memahami tata cara
mengutip.
Tabel 4.24 Halaman Kutipan
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
22
Menurut anda, apakah setiap
mengutip tulisan perlu
memasukkan halaman buku atau
jurnal yang dikutip?
Sangat Perlu 21 31,3%
Perlu 46 68,7%
Kurang Perlu 0 0%
Tidak Perlu 0 0%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan setiap mengutip tulisan perlu memasukkan halaman buku atau jurnal
yang dikutip yaitu jawaban responden didominasi dengan perlu sebanyak 46
orang responden dengan persentase 68,7% dan sangat perlu sebanyak 21 orang
dengan persentase 31,3%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden
Universitas Sumatera Utara
66
memiliki persepsi yang positif tentang perlu memasukkan halaman buku atau
jurnal yang dikutip setiap mengutip tulisan orang lain.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa sebagian besar responden menyatakan perlu untuk memasukkan halaman
buku atau jurnal yang dikutip agar kutipan yang dibuat lebih meyakinkan dan
pengutip selanjutnya dapat menelusuri buku dengan halaman tersebut dengan
efektif. Halaman buku atau jurnal merupakan pelengkap dalam mengutip gagasan
atau tulisan orang lain, sehingga gagasan yang dikutip dapat dikatakan bersumber
dari buku maupun jurnal.
Tabel 4.25 Mengutip Tulisan Orang Lain
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
23
Apakah yang perlu diperhatikan
ketika akan mengutip tulisan
orang lain?
Kalimat 27 40,3%
Sumber Referensi 25 37,3%
Tanda Baca 6 9%
Kelayakan Tahun
Tulisan 9 13,4%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan yang perlu diperhatikan ketika akan mengutip tulisan orang lain yaitu
jawaban responden didominasi dengan kalimat sebanyak 27 orang responden
dengan persentase 40,3%, sumber referensi sebanyak 25 orang responden dengan
persentase 37,3%, kelayakan tahun tulisan sebanyak 9 orang responden dengan
persentase 13,4% dan tanda baca sebanyak 6 orang responden dengan persentase
9%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi
Universitas Sumatera Utara
67
yang positif tentang kalimat yang diperhatikan ketika akan mengutip tulisan orang
lain.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa hampir setengahnya responden memperhatikan kalimat yang akan dikutip,
dikarenakan jika asal mengutip kalimat yang tidak sesuai dengan isi tulisan yang
dibuat akan berdampak kepada tulisan yang nantinya tidak relevan. Sumber
referensi juga perlu diperhatikan, dikarenakan jika sumber referensi tidak
dicantumkan maka akan berdampak terhadap skripsi yang dibuat. Kalimat
merupakan poin utama yang perlu diperhatikan agar sesuai dengan isi tulisan yang
dibuat.
4.2.5 Persepsi Mahasiswa Terhadap Parafrase
Pada indikator persepsi mahasiswa terhadap parafrase terdapat 4 soal
kuesioner yang membahas indikator ini. Pembahasan mengenai persepsi
mahasiswa terhadap parafrase ini dapat dilihat pada Tabel 4.26 sampai dengan
Tabel 4.29.
Tabel 4.26 Parafrase
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
24
Apakah anda pernah melakukan
parafrase?
Sangat Sering 4 6%
Pernah 40 59,7%
Kadang-kadang 22 32,8%
Tidak Setuju 1 1,5%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan responden pernah melakukan parafrase yaitu jawaban responden
Universitas Sumatera Utara
68
didominasi dengan pernah sebanyak 40 orang responden dengan persentase
59,7%, kadang-kadang sebanyak 22 orang responden dengan persentase 32,8%,
sangat sering sebanyak 4 orang responden dengan persentase 6% dan tidak setuju
sebanyak 1 orang responden dengan persentase 1,5%. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang positif tentang pernah
melakukan parafrase.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa sebagian besar responden pernah melakukan parafrase. Parafrase dilakukan
untuk menghindari tindakan plagiarisme namun harus sesuai dengan tata cara
dalam melakukan parafrase, apabila tidak sesuai maka tetap akan dianggap
plagiarisme. Untuk mengatasi parafrase tersebut tidak terkena plagiarisme,
sebaiknya melakukan pengecekan kepada aplikasi cek plagiarisme. Keamanan
dalam melakukan parafrase tidak bisa diketahui dengan sendiri, hal ini
memerlukan bantuan dari sebuah aplikasi cek plagiarisme yang bisa didapatkan di
internet secara gratis maupun berbayar atau melakukan pengecekan di kampus
yang menyediakan pengecekan plagiarisme tersebut.
Tabel 4.27 Tulisan dan Makna Tulisan
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
25
Menurut anda, mengubah
tulisan dan makna tulisan orang
lain dikatakan plagiarisme?
Sangat Setuju 3 4,5%
Setuju 40 59,7%
Kurang Setuju 22 32,8%
Tidak Setuju 12 17,9%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan mengubah tulisan dan makna tulisan orang lain dikatakan plagiarisme
Universitas Sumatera Utara
69
yaitu jawaban responden didominasi dengan setuju sebanyak 40 orang responden
dengan persentase 59,7%, kurang setuju sebanyak 22 orang responden dengan
persentase 32,8%, tidak setuju sebanyak 12 orang responden dengan persentase
17,9% dan sangat setuju sebanyak 3 orang responden dengan persentase 4,5%.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang
positif tentang mengubah tulisan dan makna tulisan orang lain dikatakan
plagiarisme.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa sebagian besar responden setuju apabila mengubah tulisan dan makna
tulisan orang lain dikatakan plagiarisme. Jika tulisan seseorang dirubah maknanya
maka dapat merubah ide atau gagasan dari tulisan tersebut sehingga sebaiknya
merubah tulisan namun tidak merubah makna tulisan. Apabila makna tulisan
dirubah maka tulisan tersebut tidak akan sesuai dengan teori yang akan
digunakan.
Tabel 4.28 Sumber Referensi Pada Parafrase
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
26
Apakah sumber referensi tidak
disebutkan apabila melakukan
parafrase?
Sangat Benar 2 3%
Benar 16 23,9%
Kurang Benar 22 32,8%
Tidak Benar 27 40,3%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan sumber referensi tidak disebutkan apabila melakukan parafrase yaitu
jawaban responden didominasi dengan tidak benar sebanyak 27 orang responden
dengan persentase 40,3%, kurang benar sebanyak 22 orang responden dengan
Universitas Sumatera Utara
70
persentase 32,8%, benar sebanyak 16 orang responden dengan persentase 23,9%
dan sangat benar sebanyak 2 orang responden dengan persentase 3%. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang positif
tentang sumber referensi disebutkan apabila melakukan parafrase.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa hampir setengahnya responden menyatakan tidak benar apabila sumber
referensi tidak disebutkan dalam parafrase. Setiap seseorang melakukan parafrase
wajib menyebutkan sumber referensi karena sudah menggunakan ide atau gagasan
orang lain dalam tulisan yang telah dibuat. Parafrase tidak mencantumkan sumber
referensi merupakan tindakan yang salah atau plagiarisme. Walaupun parafrase
merubah susunan kalimat namun tetap mencantumkan sumber referensi.
Tabel 4.29 Cara Melakukan Parafrase
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
27 Bagaimana cara anda
melakukan parafrase?
Mengubah sedikit kata
tanpa merubah makna 33 49,3%
Mengubah semuanya
namun tetap satu makna 17 25,4%
Mengubah kata sekaligus
makna 0 0%
Menggabungkan
beberapa pendapat para
ahlis dan disusun
menjadi satu kutipan
17 25,4%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan cara responden melakukan parafrase yaitu jawaban responden
didominasi dengan mengubah sedikit kata tanpa merubah makna sebanyak 33
orang responden dengan persentase 49,3%, mengubah semuanya namun tetap satu
Universitas Sumatera Utara
71
makna sebanyak 17 orang responden dengan persentase 25,4% dan
menggabungkan beberapa pendapat para ahli dan disusun menjadi satu kutipan
sebanyak 17 orang responden dengan persentase 25,4%. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang positif tentang cara
melakukan parafrase dengan mengubah sedikit kata tanpa merubah makna.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa hampir setengahnya cara responden melakukan parafrase yaitu mengubah
sedikit kata tanpa merubah makna. Cara ini yang sepatutnya yang dilakukan,
apabila merubah makna maka semua kata-katanya akan berubah sehingga tidak
memiliki arti yang sama. Parafrase merupakan pengubahan kalimat seseorang ke
dalam susunan kalimat sendiri tanpa mengubah ide atau isi tulisan, maka ide
dalam sebuah kalimat tidak bisa diubah karena dapat terjadi ketidaksesuaian
makna dari kalimat tersebut.
4.2.6 Persepsi Mahasiswa Terhadap Penggunaan Teks Yang Pernah
Dikumpulkan Sebelumnya
Pada indikator persepsi mahasiswa terhadap penggunaan teks yang pernah
dikumpulkan sebelumnya terdapat 3 soal kuesioner yang membahas indikator ini.
Pembahasan mengenai persepsi mahasiswa terhadap penggunaan teks yang
pernah dikumpulkan sebelumnya ini dapat dilihat pada Tabel 4.30 sampai dengan
Tabel 4.32.
Universitas Sumatera Utara
72
Tabel 4.30 Tulisan Yang Sudah Digunakan
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
28
Bolehkah anda menggunakan
tulisan yang sudah digunakan
pada penelitian milik anda
sebelumnya?
Sangat Boleh 4 6%
Boleh 56 83,6%
Kurang Boleh 4 6%
Tidak Boleh 3 4,5%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan boleh menggunakan tulisan yang sudah digunakan pada penelitian
milik responden sebelumnya yaitu jawaban responden didominasi dengan boleh
sebanyak 56 orang responden dengan persentase 83,6%, sangat boleh sebanyak 4
orang responden dengan persentase 6%, kurang boleh sebanyak 4 orang
responden dengan persentase 6% dan tidak boleh sebanyak 3 orang responden
dengan persentase 4,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden
memiliki persepsi yang positif tentang boleh menggunakan tulisan yang sudah
digunakan pada penelitian sebelumnya.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa pada umumnya responden menjawab boleh dalam menggunakan tulisan
yang sudah digunakan pada penelitian milik responden sebelumnya. Penggunaan
tulisan yang sudah digunakan pada penelitian sebelumnya setidaknya sudah
mendapat izin dari penulis yaitu diri sendiri untuk menggunakan tulisan tersebut
namun tidak sepenuhnya digunakan agar tidak terjadi self-plagiarisme atau
plagiarisme diri sendiri.
Universitas Sumatera Utara
73
Tabel 4.31 Kutipan Diri Sendiri
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
29
Apakah anda mengutip diri
sendiri harus mencantumkan
nama sendiri sebagai penulis
Sangat Setuju 10 14,9%
Setuju 42 62,7%
Kurang Setuju 12 17,9%
Tidak Setuju 3 4,5%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan mengutip diri sendiri harus mencantumkan nama sendiri sebagai
penulis yaitu jawaban responden didominasi dengan setuju sebanyak 42 orang
responden dengan persentase 62,7%, kurang setuju sebanyak 12 orang responden
dengan persentase 17,9%, sangat setuju sebanyak 10 orang responden dengan
persentase 14,9% dan tidak setuju sebanyak 3 orang responden dengan persentase
4,5%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi
yang positif tentang setuju mengutip diri sendiri harus mencantumkan nama
sendiri sebagai penulis.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa sebagian besar responden setuju dalam mengutip diri sendiri harus
mencantumkan nama sendiri sebagai penulis, dikarenakan penelitian yang dikutip
sudah pernah diterbitkan sebelumnya sehingga wajib untuk mencantumkan nama
penulis yang membuat penelitian tersebut baik itu diri sendiri yang sudah
membuatnya. Jika mengutip diri sendiri dilakukan maka dari hal tersebut kita
dapat menghargai diri kita sendiri dan patut bangga karena diakui sebagai penulis
walaupun itu diri sendiri.
Universitas Sumatera Utara
74
Tabel 4.32 Penyajian Tulisan Pada Penelitian Berbeda
No. Pertanyaan Pilihan Jawaban
Jawaban
Responden
F %
30
Menurut anda, penyajian tulisan
yang sama pada penelitian
berbeda diperbolehkan?
Sangat Boleh 5 7,5%
Boleh 42 62,7%
Kurang Boleh 15 22,4%
Tidak Boleh 5 7,5%
Jumlah 67 100%
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden yang
menyatakan penyajian tulisan yang sama pada penelitian berbeda diperbolehkan
yaitu jawaban responden didominasi dengan boleh sebanyak 42 orang responden
dengan persentase 62,7%, kurang boleh sebanyak 15 orang responden dengan
persentase 22,4%, sangat boleh sebanyak 5 orang responden dengan persentase
7,5% dan tidak boleh sebanyak 5 orang responden dengan persentase 5%. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa responden memiliki persepsi yang positif
tentang penyajian tulisan yang sama pada penelitian berbeda diperbolehkan.
Hasil persentase jawaban yang diperoleh tersebut dapat diinterpretasikan
bahwa sebagian besar responden menyatakan boleh apabila penyajian tulisan yang
sama pada penelitian berbeda diperbolehkan untuk digunakan. Penyajian tulisan
tersebut wajib mencantumkan sumber referensi baik itu penulis berasal dari diri
sendiri sehingga dapat menghindari tindakan plagiarisme. Hal ini dimaksudkan
teks atau tulisan yang digunakan sudah pernah dipakai sebelumnya tetapi akan
digunakan kembali pada penelitian yang berbeda. Sehingga hal ini dapat diketahui
bahwa penyajian tulisan dan mencantumkan sumber referensinya merupakan
tindakan yang diperbolehkan asal tidak mengacu kepada plagiarisme.
Universitas Sumatera Utara
75
4.3 Rangkuman Hasil Penelitian
Berdasarkan 30 pertanyaan yang diajukan peneliti kepada responden,
Persepsi Mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Sumatera Utara Terhadap Plagiarisme Penulisan Skripsi sebagai
berikut:
Tabel 4.33 Rangkuman Hasil Penelitian
No. Kategori Keterangan
1
Persepsi mahasiswa terhadap
penggunaan teks, data atau
gagasan orang lain.
- Mengetahui arti plagiarisme.
- Menegur teman yang melakukan
plagiarisme.
- Memberikan sanksi kepada pelaku
plagiarisme.
- Mencantumkan sumber referensi
2
Persepsi mahasiswa terhadap
penyajian gagasan dari orang
lain.
- Tidak setuju mencantumkan nama
sendiri sebagai pengarang yang
tidak ikut menulis.
- Tidak pernah menyajikan gagasan
orang lain sebagai gagasan sendiri.
3
Persepsi mahasiswa terhadap
penggunaan materi audio, visual
dan software
- Informasi berita didapatkan di
facebook/instagram.
- Sumber informasi dimasukkan
pada materi audio, visual dan
software dalam skripsi.
4 Persepsi mahasiswa terhadap
penggunaan kutipan dalam teks.
- Mengikuti pedoman mengutip
- Kalimat diperhatikan dalam
mengutip
- Gagasan orang lain diberikan tanda
kutip.
5 Persepsi mahasiswa terhadap
penggunaan parafrase.
- Mengubah sedikit kata tanpa
merubah makna.
- Sumber referensi disebutkan dalam
parafrase.
6 Persepsi mahasiswa terhadap penggunaan teks yang pernah
dikumpulkan sebelumnya.
- Mengutip diri sendiri dengan
mencantumkan nama sendiri sebagai penulis.
- Menyajikan tulisan yang sama
pada penelitian berbeda.
Sumber: Data Primer Diolah, 2019.
Universitas Sumatera Utara
76
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian dapat disimpulkan persepsi mahasiswa S1
Perpustakaan dan Sains Informasi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera
Utara terhadap Plagiarisme Penulisan Skripsi adalah sebagai berikut:
a. Persepsi mahasiswa terhadap penggunaan teks, data atau gagasan orang
lain dimana responden menyatakan mengetahui arti dari plagiarisme dan
tidak membiarkan seseorang untuk melakukan plagiarisme. Cara
menghindari tindakan plagiarisme, responden memilih untuk
mencantumkan sumber referensi pada tulisan yang digunakan dan setuju
jika seorang plagiator diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku serta
menegur teman yang melakukan plagiarisme.
b. Persepsi mahasiswa terhadap penyajian gagasan dari sumber pihak ketiga
dimana responden menyatakan setuju jika seseorang yang tidak ikut serta
menulis namun mengakui tulisan orang lain dapat dikatakan sebagai
sumber pihak ketiga. Responden juga menyatakan pernah menulis
penelitian sebelumnya dan tidak pernah menyajikan gagasan orang lain
sebagai gagasan sendiri.
c. Persepsi mahasiswa terhadap penggunaan materi audio, visual dan
software dimana responden menyatakan mendapatkan informasi berita
melalui facebook atau instagram yang merupakan aplikasi media sosial
yang populer saat ini, namun informasi berupa audio visual tersebut tidak
Universitas Sumatera Utara
77
pernah dimasukkan ke dalam skripsi. Penggunaan materi audio visual dan
software perlu meminta izin kepada pembuat program serta perlu untuk
memasukkan sumber referensi untuk menghindari plagiarisme.
d. Persepsi mahasiswa terhadap penggunaan kutipan dalam teks dimana
responden mengutip penulisan teks yang bersumber dari buku ataupun
jurnal dengan mengikuti pedoman mengutip dan semua gagasan miik
karya orang lain perlu diberikan tanda kutip. Responden juga menyatakan
bahwa dalam mengutip tulisan orang lain perlu memperhatikan kalimat
dan perlu memasukkan halaman buku atau jurnal yang dikutip.
e. Persepsi mahasiswa terhadap penggunaan parafrase dimana responden
menyatakan pernah melakukan parafrase dan cara melakukan parafrase
yaitu mengubah sedikit kata tanpa merubah makna, namun responden
kurang setuju apabila mengubah tulisan dan makna tulisan orang lain
dikatakan plagiarisme serta sumber referensi harus disebutkan ketika
mlakukan parafrase.
f. Persepsi mahasiswa terhadap penggunaan teks yang pernah dikumpulkan
sebelumnya dimana responden membolehkan menggunakan tulisan yang
sudah digunakan pada penelitian milik sendiri sebelumnya dan
membolehkan menyajikan tulisan yang sama pada penelitian berbeda,
sehingga responden setuju mengutip diri sendiri harus mencantumkan
nama sendiri sebagai penulis.
Universitas Sumatera Utara
78
5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diuraikan tersebut terdapat saran yang dapat
diberikan peneliti adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi FIB USU
diharapkan dapat mengurangi tindakan plagiarisme di kalangan
sivitas akademika agar kasus plagiarisme tidak semakin berkembang
dan menjadi budaya di dunia pendidikan.
2. Mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi FIB USU
diharapkan dalam penulisan skripsi sebaiknya mengikuti pedoman
yang sudah diberikan oleh pihak kampus sehingga skripsi yang telah
dibuat terbebas dari aplikasi cek plagiarisme.
3. Mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi FIB USU
diharapkan dapat memberikan contoh kepada teman-temannya agar
tidak melakukan tindakan menjiplak atau meniru tulisan orang lain
dan menggunakan gagasan seseorang harus mencantumkan sumber
referensi.
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Ariani, Rachmatul Candra. (2013). Opini Mahasiswa Terhadap Plagiarisme (Studi
di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Airlangga). Skripsi
Universitas Airlangga.
Arikunto, S. (2000). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
__________. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Arisandy, Desy. (2004). Hubungan Antara Persepsi Karyawan Terhadap Disiplin
Kerja Karyawan Bagian Produksi Pabrik Keramik “Ken Lila
Production” di Jakarta. Jurnal Psyche Vol. 1 No. 2, Desember 2004.
Chien, Shih-Chieh. (2014). Cultural Constructions of Plagiarism in Student
Writing: Teachers’ Perceptions and Responses. Research in the
Teaching of English Volume 49, Number 2, November 2014.
Fatima, Anam., dkk. (2018). Chinese Students’ Perception on Plagiarism: a Case
of Anhui, China. Journal The New Educational Review.
Harliansyah, Faizuddin. (2017). Plagiarism dalam Karya atau Publikasi Ilmiah
dan Langkah Strategis Pencegahannya. Jurnal LIBRIA, Vol. 9, No. 1,
Juni 2017.
Huda, Miftahul. (2011). Perkembangan Keilmuan di STAIN Ponorogo. Jurnal
Dialogia, Vol. 9, No. 2, 2011.
Indonesia. (2010). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun
2010 Tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan
Tinggi. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional RI.
Indonesia. (2003). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Riset, Teknologi, dan
Pendidikan Tinggi Republik Indonesia.
Indriati, Etty. (2015). Strategi Hindari Plagiarisme. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
Irwanto. (2002). Psikologi Umum. Jakarta: PT Prenhallindo
iThenticate. (2015). Types of Plagiarism Infographic. Diakses 23 Oktober 2019
dari http://www.ithenticate.com/resources/infographics/types-of-
plagiarism-research.
Universitas Sumatera Utara
Kotler, Philip., Keller, Kevin L. (2013). Manajemen Pemasaran, Jilid Kedua.
Jakarta: Erlangga.
Krokoscz, Marcelo dan Sueli M.S.P. Ferreira. (2018). Perceptions of Graduate
Students at the University of Sao Paulo about Plagiarism Practices in
Academic Works. Journal Annals of the Brazilian Academy of
Sciences.
Mahmud, Saadia., dkk. (2018). Student’s Perceptions of Plagiarism Policy in
Higher Education: a Comparison of the United Kingdom, Czechia,
Poland and Romania. Journal of Academic Ethics.
Maryaeni, Masnur Muslich. (2009). Bagaimana menulis Skripsi?. Jakarta: Bumi
Aksara.
Nadeak, Bernadetha. (2013). Plagiarisme dan Ketidakjujuran Akademis.
Departemen Pendidikan Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas
Kristen Indonesia Volume 2, Nomor 2, Juli 2013.
Novanta, A. (2009). Pendeteksian Plagiarisme Pada Dokumen Teks dengan
menggunakan Algoritma Smith-Waterman. FMIPA Universitas
Sumatera Utara.
Ober, H., Simon, S. I., & Elson, D. (2013). Five Simple Rules to Avoid
Plagiarism. Journal of Academic Ethics, 11(3), 231-242.
Prasetya, Lutfi Hilman. (2012). Hati-Hati Plagiarisme!. Diakses 02 Oktober 2019
dari https://www.its.ac.id/news/2012/03/15/hati-hati-plagiarisme-2/.
Putra, R. Masri Sareb. (2011). Kiat Menghindari Plagiat: How to Avoid
Plagiarism. Jakarta: PT Indeks.
Rakhmat, Jalaluddin. (2004). Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja.
Rakhmat, Jalaluddin. (2005). Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosadakarya.
Ramadhani, Nurul Aini. (2019). Skripsi: Pengertian, Karakteristik, Unsur,
Pembuatan, dan Contoh. Diakses 23 Oktober 2019 dari
https://bahasa.foresteract.com/skripsi/2/.
Shahabuddin, S. (2009). Plagiarism in academia. International Journal of
Teaching and Learning in Higher Education. 21(3), 353 – 359.
Slamento dan Handayani. (2013). Belajar dan Faktor-faktor Mempengaruhi.
Jakarta: Rineka Cipta.
Soelistyo, Henry. (2011). Plagiarisme: Pelanggaran Hak Cipta dan Etika.
Yogyakarta: Kanisius.
Universitas Sumatera Utara
Soetanto, Hendrawan. (2014). Memahami Plagiarisme Akademik. Diakses 02
Oktober 2019 dari
http://ppikid.ub.ac.id/wpcontent/uploads/2014/10/PlagiarismeAkademik
-2014.pdf.
Sudaryono. (2018). Metodologi Penelitian. Depok: Rajawali Pers.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods). Bandung:
Penerbit Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
Supeni, Siti dan Yusuf. (2018). Penulisan Karya Ilmiah Sebagai Implementasi
Pengembangan Kompotensi Profesi Guru Pada Guru Smp
Widyawacana I Surakarta. Jurnal ADIWIDYA, Volume II Nomor 2 –
November 2018.
Suyanto dan Asep Jihad. (2014). Cara Cepat Belajar Menulis Karya Ilmiah.
Yogyakarta: Multi Pressindo.
Tempo.co. (2016). Seperempat Esai Mahasiswa Indonesia Terindikasi Plagiat.
Diakses 23 Oktober 2019 dari
https://nasional.tempo.co/read/743504/seperempat-esai-mahasiswa-
indonesia-terindikasi-plagiat.
Turnitin. (2012). White Paper: The Plagiarism Spectrum (Instructor Insights into
10 Types of Plagiarism). Diakses 23 Oktober 2019 dari
http://pages.turnitin.com/plagiarism_spectrum.html.
Utorodewo, Felicia dan dkk., (2007). Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar
Penulisan Ilmiah. Jakarta: Lembaga Penerbit FEUI.
Wibowo, Adik. (2012). Mencegah dan menanggulangi plagiarisme di Dunia
Pendidikan. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 6, No. 5, April
2012.
Wulan, Dyah Ayu Noor dan Sri Muliati Abdullah. (2014). Prokrastinasi
Akademik dalam Penyelesaian Skripsi. Jurnal Sosiohumaniora Vol 5,
No 1.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 1
Kuesioner Penelitian
PERSEPSI MAHASISWA S1 PERPUSTAKAAN DAN SAINS INFORMASI
FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
TERHADAP PLAGIARISME PENULISAN SKRIPSI
Penelitian ini bertujuan untuk memenuhi penyusunan skripsi yang
membahas tentang “Persepsi Mahasiswa S1 Perpustakaan dan Sains Informasi
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Terhadap Plagiarisme
Penulisan Skripsi”. Peneliti mengharapkan kesediaan Saudara/i untuk
berpartisipasi dalam mengisi kuesioner dengan jawaban yang dianggap cocok.
Atas perhatian dan waktu yang telah Saudara/i berikan, peneliti mengucapkan
terima kasih.
Identitas Responden :
Jenis Kelamin : Laki – Laki Perempuan
Angkatan : ……………………………………………………………
Petunjuk Pengisian Kuesioner :
1. Bacalah dengan baik dan jawablah yang dianggap cocok setiap pertanyaan
di kuesioner ini.
2. Berikan tanda silang (x) atau tanda centang (✓) pada pilihan yang tersedia
sesuai dengan pendapat saudara/i:
3. Selamat mengerjakan.
Nomor:
Universitas Sumatera Utara
Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tanda silang (x)/tanda centang (✓)!
1. Apakah anda mengetahui plagiarisme merupakan tindakan menjiplak karya
orang lain?
a. Ya, saya mengetahuinya
b. Baru mengetahuinya
c. Kurang mengetahuinya
d. Tidak mengetahuinya
2. Menurut anda, menjadi seorang plagiator dapat merugikan diri sendiri?
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
3. Apakah anda akan membiarkan seseorang untuk melakukan plagiarisme?
a. Sangat Benar
b. Benar
c. Kurang Benar
d. Tidak Benar
4. Apakah anda senang dengan karya sendiri tanpa melakukan plagiarisme?
a. Sangat Senang
b. Senang
c. Kurang Senang
d. Tidak Senang
5. Bagaimana menurut anda, jika teman melihat isi skripsi anda?
a. Diperbolehkan melihat
saja
b. Menegur untuk tidak
disalin
c. Banyak alasan untuk
tidak dilihat
d. Dibiarkan untuk melihat
dan menyalin
6. Menurut anda, apakah yang melakukan plagiarisme patut diberikan sanksi
sesuai aturan yang berlaku?
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
7. Bagaimana jika teman anda melakukan tindakan plagiarisme?
a. Menegurnya
b. Menjauhinya
c. Memarahinya
d. Menolak berteman
8. Apakah menurut anda pelaku plagiat tidak bisa dibiarkan/dimaklumi?
a. Sangat Benar
b. Benar
c. Kurang Benar
d. Tidak Benar
Universitas Sumatera Utara
9. Bagaimana cara anda mengurangi tindakan plagiarisme?
a. Tidak melakukan copy paste
b. Mencantumkan
sumber referensi
c. Parafrase kalimat
d. Memberikan tanda kutip
10. Pernahkah anda mengakui karya orang lain sebagai karya sendiri?
a. Sangat Sering
b. Pernah
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
11. Apakah anda pernah menulis suatu penelitian sebelumnya?
a. Sangat Sering
b. Pernah
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
12. Seorang yang tidak menulis namun mengakui tulisan orang lain dapat
dikatakan sebagai sumber pihak ketiga?
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak setuju
13. Menurut Saudara, apakah setuju dengan tindakan mencantumkan nama
sendiri sebagai pengarang yang tidak ikut serta menulis?
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang setuju
d. Tidak setuju
14. Apakah anda pernah menyajikan gagasan orang lain sebagai gagasan
sendiri?
a. Sangat Sering
b. Pernah
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
15. Dimanakah anda biasanya mendapatkan informasi berita?
a. Televisi
b. Radio
c. Youtube
d. Facebook/Instagram
16. Apakah informasi audio visual yang anda dapatkan pernah dimasukan pada
skripsi anda?
a. Sangat Sering
b. Pernah
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
17. Apakah perlu memasukkan sumber referensi dalam menggunakan materi
audio visual pada skripsi?
a. Sangat Perlu
b. Perlu
c. Kurang Perlu
d. Tidak Perlu
Universitas Sumatera Utara
18. Menurut anda, menggunakan source code sebagai dasar pembuatan program
software yang terdapat di internet harus menyertakan sumber referensi?
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
19. Apakah penggunaan materi software perlu meminta izin kepada pembuat
program tersebut?
a. Sangat Perlu
b. Perlu
c. Kurang Perlu
d. Tidak Perlu
20. Bagaimana cara anda mengutip penulisan teks yang bersumber dari buku
atau jurnal?
a. Memberikan tanda kutip
b. Menyebutkan sumber referensi
c. Mengikuti pedoman mengutip
d. Mengambil teks dengan copy paste
21. Menurut anda, kutipan seperti apa yang perlu diberikan tanda kutip?
a. Teks lebih dari 3 baris
b. Terdapat daftar teks yang diurut nomor
c. Semua gagasan milik karya orang lain
d. Kesimpulan beberapa para ahli
22. Menurut anda, apakah setiap mengutip tulisan perlu memasukan halaman
buku atau jurnal yang dikutip?
a. Sangat perlu
b. Perlu
c. Kurang perlu
d. Tidak perlu
23. Apakah yang perlu di perhatikan ketika akan mengutip tulisan orang lain?
a. Kalimat
b. Sumber Referensi
c. Tanda baca
d. Kelayakan tahun tulisan
24. Apakah anda pernah melakukan parafrase?
a. Sangat sering
b. Pernah
c. Kadang-kadang
d. Tidak Penah
25. Menurut anda, mengubah tulisan dan makna tulisan orang lain dikatakan
plagiarisme?
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
Universitas Sumatera Utara
26. Apakah sumber referensi tidak disebutkan apabila melakukan parafrase?
a. Sangat Benar
b. Benar
c. Kurang Benar
d. Tidak Benar
27. Bagaimana cara anda melakukan parafrase?
a. Mengubah sedikit kata tanpa merubah makna
b. Mengubah semuanya namun tetap satu makna
c. Mengubah kata sekaligus makna
d. Menggabungkan beberapa pendapat para ahli dan disusun menjadi
satu kutipan
28. Bolehkah anda menggunakan tulisan yang sudah digunakan pada penelitian
milik anda sebelumnya?
a. Sangat Boleh
b. Boleh
c. Kurang Boleh
d. Tidak Boleh
29. Apakah anda mengutip diri sendiri harus mencantumkan nama sendiri
sebagai penulis?
a. Sangat Setuju
b. Setuju
c. Kurang Setuju
d. Tidak Setuju
30. Menurut anda, penyajian tulisan yang sama pada penelitian berbeda
diperbolehkan?
a. Sangat Boleh
b. Boleh
c. Kurang Boleh
d. Tidak Boleh
Universitas Sumatera Utara
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
70%
80%
PenggunaanTeks, Data
atau GagasanOrang Lain
PenyajianGagasan DariSumber Pihak
Ketiga
Penggunaanmateri audio,
visual dansoftware
PenggunaanParafrase
PenggunaanTeks Yang
PernahDikunpulkanSebelumnya
Persepsi Mahasiswa Terhadap Plagiarisme Penulisan Skripsi
Lampiran 2
Grafik Persentase Persepsi Mahasiswa Terhadap Plagiarisme Penulisan
Skripsi
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara