persentase manajemen energi

15
MAKANAN CEPAT SAJI

Upload: muhammad-saleh-mangatas

Post on 02-Aug-2015

49 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Persentase Manajemen Energi

MAKANAN CEPAT SAJI

Page 2: Persentase Manajemen Energi

Latar Belakang• Konsep dari makanan cepat saji itu sendiri berawal mula pada

Romawi Kuno yang menjual roti yang telah dicelup dengan minuman anggur, sebagai makanan yang cepat untuk dikonsumsi sebagai sarapan. Makanan cepat saji diciptakan untuk para insan yang tidak memiliki banyak waktu karena disibukkan oleh kegiatan maupun pekerjaan sehingga mereka memilih makanan yang cepat saji sebagai alternatif terbaik sebagai asupan tenaga ketika lapar dan harus buru-buru.

• Namun sejak tahun 1912 makanan cepat saji berubah haluan menjadi makanan yang telah diproses dahulu agar proses penyajian lebih cepat dan juga bukan hanya dikonsumsi bagi orang-orang yang sibuk saja namun kepada semua lapisan masyarakat terutama anak-anak muda. Mulai dari saat itu hingga dewasa ini trend dari makanan cepat saji yang dijual direstoran-restoran semakin kaya akan kadar gula, lemak dan garam.

Page 3: Persentase Manajemen Energi

Kelebihan Makanan Cepat Saji

Makanan cepat saji mempunyai kelebihan yaitu penyajian cepat sehingga hemat waktu dan dapat dihidangkan kapan dan dimana saja, tempat saji dan penyajian yang higienis, dianggap makanan bergengsi, makanan modern, juga makanan gaul bagi anak muda. Makanan cepat saji yang dimaksud adalah jenis makanan yang dikemas, mudah disajikan, praktis, atau diolah dengan cara sederhana. Makanan tersebut umumnya diproduksi oleh industri psengolahan pangan dengan teknologi tinggi dan memberikan berbagai zat aditif untuk mengawetkan dan memberikan cita rasa bagi produk tersebut.

Page 4: Persentase Manajemen Energi

Kandungan Gizi Makanan Cepat Saji 1. Komposisi gizi Pizza (100 g) Kalori (483 KKal), Lemak (48 g), Kolesterol (52 g), Karbohidrat (3 g), Gula (3 g), Protein(3g). 2. Komposisi gizi Hamburger (100 g) Kalori (267 KKal), Lemak (10 g), Kolesterol (29 mg), Protein (11 g), Karbohidrat (33 g), Serat kasar (3 g), Gula (7 g). 3. Komposisi gizi Donat (I bh = 70 g) Kalori (210 Kkal), Lemak (8 g), Karbohidrat (32 g), Serat kasar (1 g), Protein (3 g), Gula (11 g), Sodium (260 mg). 4. Komposisi gizi Fried Chicken (100 g) Kalori (298 KKal), Lemak (16,8 g), Protein (34,2 g), Karbohidrat (0,1 g). 5. Siomay 170 gr 162 kalori 6. Mie bakso sepiring 400 kalori 7. Chicken nugget 6 potong: 250 kalori 8. Mie Instant (1 bungkus) 330 Kalori 9. Kentang goreng mengandung 220 kalori 10. Chicken nugget: protein 15,5%, lemak 9,7%, karbohidrat 66,7% (Muliany, 2005).

Page 5: Persentase Manajemen Energi

Dampak Negatif Makanan Cepat Saji.

1. Meningkatkan Risiko Serangan Jantung Kandungan kolesterol yang tinggi pada makanan cepat saji dapat mengakibatkan penyumbatan pembuluh darah. Pembuluh darah yang tersumbat akan membuat aliran darah tidak lancar yang dapat mengakibatkan terjadinya serangan jantung koroner. 2. Membuat Ketagihan Makanan cepat saji mengandung zat aditif yang dapat membuat ketagihan dan merangsang untuk ingin terus memakannya sesering mungkin. 3. Meningkatkan Berat Badan Jika suka mengonsumsi makanan cepat saji dan jarang berolahraga, maka dalam beberapa minggu, tubuh akan mengalami penambahan berat badan yang tidak sehat. Lemak yang di dapat dari mengonsumsi makanan cepat saji tidak digunakan dengan baik oleh tubuh jika tidak berolahraga. Lemak inilah yang kemudian tersimpan dan menumpuk dalam tubuh. Data WHO menunjukkan,bahwa sebanyak 43 juta anak prasekolah di dunia kelebihan berat

badan.

Page 6: Persentase Manajemen Energi

4. Meningkatkan Risiko Kanker Kandungan lemak yang tinggi yang terdapat dalam makanan cepat saji dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker payudara dan usus besar. 5. Memicu Diabetes Kandungan kalori dan lemak jenuh yang tinggi dalam makanan cepat saji akan memicu terjadinya resistensi insulin yang berujung pada penyakit diabetes. Resistensi insulin terjadi ketika sel-sel tubuh tidak merespon insulin sehingga menurunkan penyerapan glukosa yang menyebabkan banyak glukosa menumpuk di aliran darah. 6. Memicu Tekanan Darah Tinggi Garam dapat membuat masakan menjadi jauh lebih nikmat. Hampir semua makanan makanan cepat saji mengandung garam yang tinggi. Garam mengandung natrium, ketika kadar natrium dalam darah tinggi dan tidak dapat dikeluarkan oleh ginjal, volume darah meningkat karena natrium bersifat menarik dan menahan air. Peningkatan ini menyebabkan jantung bekerja lebih keras untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh yang menyebababkan tekanan dara tinggi.

Page 7: Persentase Manajemen Energi

Kandungan Makanan Cepat Saji yang Berbahaya bagi Kesehatan

Zat Aditif Dampak terhadap kesehatanSulfit · Menyebabkan sesak napas, gatal-gatal dan bengkak.

( Intisari,2001)

Zat Warna ·Menimbulkan alergi· Menimbulkan kanker hati· Menyebabkan hypertrophy, hyperplasia, carcinomas kelenjar tiroid.( Arbor,1997)

MSG · Kerusakan otak· Kelainan hati, trauma, hipertensi, stress, demam tinggi, mempercepat proses penuaan, alergi kulit, mual, muntah, migren, asma, ketidakmampuan belajar, dan depresi. (Republika,2003)

BHT&BHA · Menyebabkan kelainan kromosom pada orang yang alergi terhadap aspirin. (Intisari ,2001)

Pemanis · Menyebabkan kanker kantong kemih (saccharin) · Gangguan saraf dan tumor otak (aspartan).· Mutagenik.

Page 8: Persentase Manajemen Energi

Upaya Meminimalisasi Dampak Negatif

1. Secara InternalMengurangi konsumsi makanan siap saji,

meningkatkan konsumsi sayur dan buah-buahan serta mengkonsumsi vitamin. Beberapa vitamin diduga mengandung zat antikarsinogen diantaranya adalah Vitamin A, C, E banyak terdapat dalam sayur dan buah; asam folat terdapat dalam brokoli, bayam dan asparagus: Betakaroten, Vitamin B3 (niasin), vitamin D dalam bentuk aktif (1.25-hidroksi) terdapat pada mentega, susu, kuning telur, hati, beras dan ikan.

Page 9: Persentase Manajemen Energi

2. Secara eksternal• Produsen; diperlukan kesadaran dan tanggung jawab

produsen terhadap penggunaan zat aditif pada bahan pangan yang diproduksikan, memberikan informasi yang jelas komposisi makanan termasuk zat aditif yang ditambahkan

• Pemerintah; melakukan pengawasan dan menindak tegas produsen yang melanggar aturan yang berlaku.Meneruskan kegiatan PMT-AS (Program Makanan Tambahan-Anak Sekolah) dengan memanfaatkan sumber makanan lokal.

• Non-pemerintah (LSM); memfasilitasi terbentuknya kelompok konsumen, mendorong peran serta masyarakat sebagai pengawas kebijakan publik, mengantisipasi kebijakan global yang berdampak pada konsumen, melakukan pengawasan dan bertindak sebagai pembela konsumen.

Page 10: Persentase Manajemen Energi

Study Kasus

Mengapa masih banyak orang yang mengkonsumsi makanan cepat saji sementara mereka telah mengetahui dampak negatifnya?

B = f (TF, PR, R, C)

Page 11: Persentase Manajemen Energi

Dimana, TF (Trought and feeling)

Dengan adanya suatu pemikiran dan perasaan yang dialami oleh informan maka dengan hal itu pula sang informan mempunyai dorongan jiwa untuk melakukan perilaku mengkonsumsi makanan siap saji ini. Konsep perasaan yang diemban oleh informan mempunyai suatu bentuk perasaan kewajiban, dengan semata-mata ia merasa bahwa dirinya mempunyai rasa tanggungjawab terhadap keluarganya tersebutlah maka ia melakukan perilaku seperti ini. Apabila kewajibannya sudah terpenuhi maka informan dapat melakukan tugasnya yang lain.

PR (Personal Reference)

Dengan melakukan hal tersebut maka dapat dikatakan adanya suatu indicator yang menyebutkan bahwa melakukan perilaku mengkonsumsi makanan siap saji ini awalnya dapat serupa batasan akan suatu kebutuhan namun seiring dengan berjalannya waktu maka perilaku ini dapat menjadi suatu kebiasaan yang dapat diterima karena adanya batasan teori atau tingkat pengetahuan informan.

Page 12: Persentase Manajemen Energi

R (Resources)Dalam hal ini sungguh dapat diambil salah satu penyebab langsungnya yaitu

penghasilan atau pendapatan keluarga informan.Yang dirasa sudah mempunyai ketercukupan dalam segi biaya sehingga dengan adanya hal ini informan dapat membeli segala kebutuhannya yang digunakan untuk keperluan sehari-hari, begitu pula dengan membeli makanan siap saji ini.

Dalam segi ekonomi maka sangat jelas terasa bahwa sumber pendapatan ini memiliki pengaruh yang sangat kuat untuk memiliki bentuk dukungan penyelenggaraan perilaku mengkonsumsi makanan siap saji.Dapat dikatakan pula bahwa sebagai wujud dapat terbelinya makanan siap saji ini, maka merupakan salah satu alasan bahwa informan memiliki pendapatan yang mencukupi.

C (Culture)Dalam hal ini, kebudayaan sangat erat hubungannya dengan perilaku

mengkonsumsi m,akanan siap saji. Dapat dikatakan bahwa apabila masyarakat sudah terkejar oleh waktu, maka tak ayal dalam belanja bulanannya mereka selalu menyelipkan daftar belanjaan seperti halnya makanan siap saji untuk di konsumsi apabila memiliki waktu yang sangat mendesak. Hal ini sudah menjadi suatu kebudayaan, sehingga akan sangat mendorong seseorang untuk melakukan perilaku semacam ini.

Page 13: Persentase Manajemen Energi

Penyelesaian• Karena zaman telah berkembang, maka setiap restoran dianjurkan

membuat fresh fast food dan healthy menu. Dimana makanan tersebut digunakn untuk mengimbangi bahan atau zat yang berbahaya pada fast food. Adapun bahan-bahan organik yang terkandung pada fresh fast food seperti : tomat. Salad, buahan dan bahan lain yang mengandung nutrisi( vitamin & mineral) yang dibutuhkan oleh tubuh. Sehingga dengan demikian dampak negatif berkurang.

• Buat yang maniac fast food agar terhindar dari resiko fast food perlu juga untuk mengurangi jumlah/porsi makan tersebut dan rajin berolahraga.

• Diperlukan agar setiap orang yang mengkonsumsi fast food agar minum air putih 8-10 gelas per hari untuk mengimbangi minuman yang bersoda tinggi.

• Dan bebrapa saran yang perlu di ingat untuk para pecinta makan cepat saji adalah hendak nya untuk memulai sarapan pagi dengan menu sehat dan jus.

Page 14: Persentase Manajemen Energi

SARAN1. Perlu adanya kesadaran, tekad dan disiplin yang kuat baik dari individu itu sendiri dengan selalu mengkonsumsi makanan sehat.2. Peranan keluarga, terutama ibu yang selalu menyediakan makanan sehat atau makanan tradisional.3. Peranan pemerintah untuk terus mengawasi dan mengontrol para produsen melalui lembaga-lembaga terkait.

Page 15: Persentase Manajemen Energi