persarafan lansia

Upload: anisa-ahmad

Post on 01-Jun-2018

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    1/50

    Pendahuluan

    Mempelajari neuroanatomi dan neurofisiologi akan mempermudah perawat dalam

    melakukan asuhan keperawatan klinik karena dengan pengenalan yang optimal terhadap

    konsep sistem persarafan, membantu perawat merencanakan kebutuhan yang sesuai

    dengan masalah yang dikeluhkan klien kepada perawat.

    Penampilan suatu penyakit pada usia lanjut sering berbeda pada usia muda. Di

    samping itu harus dapat dibedakan, apakah kelainan yang terjadi berkenaan dengan

    perubahan karena bertambahnya usia, atau memang ada suatu proses patologi sebagai

    penyebabnya.

    1

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    2/50

    Tujuan

    a. Tujuan Umum

    Mengetahui perubahan fungsi sistem persarafan pada lansia

    b. Tujuan husus

    Mengetahui definisi, fisiologi, patofisiologi, perubahan!perubahan yang

    terjadi pada lansia Mengetahui penyakit!penyakit "minimal dua penyakit# Mengetahui definisi dan patofisiologi "pada lansia# penyakit tersebut Mengetahui proses keperawatan $ pengkajian sampai e%aluasi "secara

    teoritis bukan kasus# Mengetahui penatalaksanaan & medis dan keperawatan Mengetahui terapi komplementer yang dapat di lakukan pada lansia untuk

    mengatasi penyakit 'penyakit tersebut

    Daftar Isi

    (

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    3/50

    Pendahuluan.................................................................................................................... 1

    Tujuan.............................................................................................................................. (

    Definisi, fisiologi, patofisiologi, perubahan!perubahan yang terjadi pada lansia........... )

    Perubahan ! perubahan yang terjadi pada lansia.............................................................1*

    Penyakit!penyakit...........................................................................................................(+

    Definisi dan Patofisiologi Penyakit................................................................................(

    Proses keperawatan........................................................................................................-

    Penatalaksanaan medis dan keperawatan.......................................................................-)

    Terapi komplementer......................................................................................................)

    Daftar Pustaka................................................................................................................)*

    -

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    4/50

    I. DEFINISI, FISIOLOGI, PATOFISIOLOGI, PERUBA AN!

    PERUBA AN "ANG TER#ADI PADA LANSIA

    a. Pen$ertian dan Fisi%l%$i Siste& Saraf /istem saraf tersusun oleh berjuta!juta sel saraf yang mempunyai bentuk

    ber%ariasi. /istern ini meliputi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi. /istem saraf

    merupakan salah satu sistem koordinasi yang bertugas menyampaikan rangsangan dari

    reseptor untuk dideteksi dan direspon oleh tubuh./istem saraf terdiri dari jutaan sel saraf "neuron#. 0ungsi sel saraf adalah

    mengirimkan pesan "impuls# yang berupa rangsang atau tanggapan. Untuk menanggapi

    rangsangan, ada tiga komponen yang harus dimiliki oleh sistem saraf, yaitu$ eseptor, adalah alat penerima rangsangan atau impuls Penghantar impuls, dilakukan oleh saraf itu sendiri. /araf tersusun dari berkas

    serabut penghubung "akson#. Pada serabut penghubung terdapat sel!sel khusus yang

    memanjang dan meluas. /el saraf disebut neuron. 2fektor, adalah bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh

    penghantar impuls.

    A. Stru'tur Siste& Saraf /istem saraf terdiri atas sel!sel saraf yang disebut neuron. /usunan saraf pusat

    manusia terdiri atas sekitar 1 miliar neuron. 3euron bergabung membentuk suatu

    jaringan untuk mengantarkan impuls "rangsangan#. /atu sel saraf tersusun dari badan sel,

    dendrit, dan akson.

    )

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    5/50

    "4ambar sel saraf #

    1# 5adan sel5adan sel berfungsi untuk menerima rangsangan dari dendrit dan meneruskannya

    ke akson. Pada badan sel saraf terdapat inti sel, sitoplasma, mitokondria,

    sentrosom, badan golgi, lisosom, dan badan nisel.(# Dendrit

    Dendrit adalah serabut sel saraf pendek dan bercabang! cabang. Dendrit berfungsi

    untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.

    -# 6kson6kson disebut neurit. 3eurit adalah serabut sel saraf panjang yang merupakan

    perjuluran sitoplasma badan sel. Di dalam neurit terdapat benang!benang halus

    yang disebut neurofibril. 3eurofibril dibungkus oleh beberapa lapis selaput mielin

    yang banyak mengandung 7at lemak dan berfungsi untuk mempercepat jalannya

    rangsangan. /elaput mielin tersebut dibungkus oleh sel! selsachwann yang akan

    membentuk suatu jaringan yang dapat menyediakan makanan untuk neurit dan

    membantu pembentukan neurit. 8apisan mielin sebelah luar disebut neurilemma

    yang melindungi akson dari kerusakan. 5agian neurit ada yang tidak dibungkus

    oleh lapisan mielin. 5agian ini disebut dengan nodus ran%ier dan berfungsi

    mempercepat jalannya rangsangan.5erdasarkan struktur dan fungsinya, sel saraf dapat dibagi menjadi - macam,

    yaitu sel saraf sensori, sel saraf motor, dan sel saraf intermediet "asosiasi#.1# /el saraf sensori

    0ungsi sel saraf sensori adalah menghantar impuls dari reseptor ke sistem

    saraf pusat, yaitu otak "ensefalon# dan sumsum belakang "medula spinalis#.

    +

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    6/50

    (# /el saraf motor 0ungsi sel saraf motor adalah mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot

    atau kelenjar yang hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan.

    5adan sel saraf motor berada di sistem saraf pusat.

    -# /el saraf intermediet/el saraf intermediet disebut juga sel saraf asosiasi. /el ini dapat ditemukan di

    dalam sistem saraf pusat dan berfungsi menghubungkan sel saraf motor

    dengan sel saraf sensori atau berhubungan dengan sel saraf lainnya yang ada

    di dalam sistem saraf pusat. /el saraf intermediet menerima impuls dari

    reseptor sensori atau sel saraf asosiasi lainnya.

    B. I&(uls

    9mpuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkunganluar, kemudian dibawa oleh neuron. 9mpuls dapat juga dikatakan sebagai serangkaian

    pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf.

    ). Gera' Refle's dan Gera' Biasa1. 4erak efleks

    4erak refleks merupakan gerakan yang tiba!tiba yang diberikan oleh

    tubuh untuk menjawab stimulus:rangsang tertentu. 4erak refleks berjalan sangat

    cepat dan tanggapan terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa

    memerlukan kontrol dari otak. ;adi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa

    dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari terlebih dahulu.

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    7/50

    /kema pada gerak refleks$

    (. 4erak /adar 4erak sadar adalah gerakan yang terjadi karena proses yang disadari.

    9mpuls pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf

    sensori, dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil

    olahan oleh otak, berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah

    yang harus dilaksanakan oleh efektor./kema pada gerak biasa$

    D. *lasifi'asi Siste& S+araf /usunan sistem saraf manusia tersusun dari sistem saraf pusat dan sistem

    saraf tepi. /istem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.

    /edangkan sistem saraf tepi terdiri atas sistem saraf somatis dan sistem saraf

    otonom. mempunyai - materi esensial yaitu$ 5adan sel yang membentuk bagian materi kelabu

    /erabut saraf yang membentuk bagian materi putih /el!sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel!sel saraf di

    dalam sistem saraf pusatPada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya "korteks# dan bagian

    putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa

    =

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    8/50

    materi kelabu berbentuk kupu!kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi

    putih.

    1# /istem /araf Pusat/istem saraf pusat meliputi otak "ensefalon# dan sumsum tulang belakang

    "Medula spinalis#. eduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan

    fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. /elain tengkorak dan

    ruas!ruas tulang belakang, otak juga dilindungi - lapisan selaput meninges.

    5ila membran ini terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut

    meningitis. etiga lapisan membran meninges dari luar ke dalam adalah

    sebagai berikut.a. Durameter& merupakan selaput yang kuat dan bersatu dengan tengkorak.

    b. 6raknoid& disebut demikian karena bentuknya seperti sarang labah!labah.

    Di dalamnya terdapat cairan serebrospinalis& semacam cairan limfa yang

    mengisi sela sela membran araknoid. 0ungsi selaput araknoid adalah

    sebagai bantalan untuk melindungi otak dari bahaya kerusakan mekanik.c. Piameter. 8apisan ini penuh dengan pembuluh darah dan sangat dekat

    dengan permukaan otak.

    1.1 >tak>tak terdiri dari dua belahan, belahan kiri mengendalikan tubuh bagian kanan,

    belahan kanan mengendalikan belahan kiri. Mempunyai permukaan yang

    berlipat!lipat untuk memperluas permukaan sehingga dapat ditempati oleh

    banyak saraf. >tak juga sebagai pusat penglihatan, pendengaran, kecerdasan,

    ingatan, kesadaran, dan kemauan. 5agian dalamnya berwarna putih berisi

    serabut saraf, bagian luarnya berwarna kelabu berisi banyak badan sel saraf.

    >tak terdiri dari - bagian, yaitu$

    ?

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    9/50

    a. >tak depan "Prosoncephalon#>tak depan berkembang menjadi telencephalon dan diencephalon.

    Telencephalon berkembang menjadi otak besar "tak besar "tak besar mempunyai fungsi dalam

    pengaturan semua akti%itas mental, yaitu yang berkaitan dengan

    kepandaian "intelegensi#, ingatan "memori#, kesadaran, dan

    pertimbangan. >tak besar merupakan sumber dari semua

    kegiatan:gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun

    ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks otak

    besar yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang

    "area sensor# yang terletak di sebelah belakang area motor yang

    berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan.

    /elain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor

    dan sensorik. 6rea ini berperan dalam proses belajar, menyimpan

    ingatan, membuat kesimpulan, dan belajar berbagai bahasa. Di

    sekitar kedua area tersebut dalah bagian yang mengatur kegiatan

    psikologi yang lebih tinggi. Misalnya bagian depan merupakan pusat proses berfikir "yaitu mengingat, analisis, berbicara,

    kreati%itas# dan emosi. Pusat penglihatan terdapat di bagian

    belakang. thalamus terdiri dari sejumlah pusat syaraf dan berfungsi sebagai

    @tempat penerimaan untuk sementaraA sensor data dan sinyal!

    *

    http://id.wikipedia.org/wiki/Korteks_otak_besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Korteks_otak_besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Korteks_otak_besarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Korteks_otak_besar
  • 8/9/2019 persarafan lansia

    10/50

    sinyal motorik, contohnya untuk pengiriman data dari mata dan

    telinga menuju bagian yang tepat dalam korteks.hypothalamus berfungsi untuk mengatur nafsu makan dan syahwat

    dan mengatur kepentingan biologis lainnya.

    b. >tak tengah "Mesencephalon#>tak tengah terletak di depan otak kecil dan jembatan %arol. Di depan otak

    tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis yang mengatur kerja

    kelenjar!kelenjar endokrin. 5agian atas "dorsal# otak tengah merupakan

    lobus optikus yang mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata,

    dan juga merupakan pusat pendengaran. >tak tengah tidak berkembang

    dan tetap menjadi otak tengah.

    c. >tak belakang " hombencephalon#>tak belakang berkembang menjadi metencephalon dan mielencephalon.

    Metencephalon berkembang menjadi cerebellum dan pons %arolli.

    /edangkan mielencephalon berkembang menjadi medulla oblongata.1# >tak kecil " serebelum #

    /erebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan

    otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh.

    5ila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan

    sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan.

    (# /umsum sambung " medulla oblongata #/umsum sambung berfungsi menghantar impuls yang datang dari

    medula spinalis menuju ke otak. /umsum sambung juga

    1

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    11/50

    memengaruhi jembatan, refleks fisiologi seperti detak jantung,

    tekanan darah, %olume dan kecepatan respirasi, gerak alat

    pencernaan, dan sekresi kelenjar pencernaan. /elain itu, sumsum

    sambung juga mengatur gerak refleks yang lain seperti bersin,

    batuk, dan berkedip.-# ;embatan %arol " pons varoli #

    ;embatan %arol berisi serabut saraf yang menghubungkan otak

    kecil bagian kiri dan kanan, juga menghubungkan otak besar dan

    sumsum tulang belakang.

    1.( /umsum tulang belakang " medula spinalis #Pada penampang melintang sumsum tulang belakang tampak bagian luar

    berwarna putih, sedangkan bagian dalam berbentuk kupu!kupu dan berwarna

    kelabu. Pada penampang melintang sumsum tulang belakang ada bagian

    seperti sayap yang terbagi atas sayap atas disebut tanduk dorsal dan sayap

    bawah disebut tanduk %entral. 9mpuls sensori dari reseptor dihantar masuk ke

    sumsum tulang belakang melalui tanduk dorsal dan impuls motor keluar dari

    sumsum tulang belakang melalui tanduk %entral menuju efektor. Pada tanduk

    dorsal terdapat badan sel saraf penghubung " asosiasi konektor # yang akan

    menerima impuls dari sel saraf sensori dan akan menghantarkannya ke saraf

    motor.

    (# /istem /araf Perifer /istem saraf perifer merupakan saraf yang menyebar pada seluruh bagian

    tubuh yang melayani organ!organ tubuh tertentu,seperti kulit, persendian, otot,

    kelenjar, saluran darah dan lain!lain. Tidak seperti sistem saraf pusat, sistem

    saraf perifer tidak dilindungi tulang. /istem saraf perifer disusun oleh saraf

    otak "saraf kranial#, yaitu saraf!saraf yang keluar dari otak, dan saraf sumsum

    tulang belakang "saraf spinal#, yaitu saraf!saraf yang keluar dari sumsum

    tulang belakang.

    11

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    12/50

    "4ambar sistem saraf perifer#

    (.1 /araf ranial/araf kranial adalah saraf!saraf yang langsung keluar dari otak, lain dengan

    saraf spinal yang keluar dari segmen!segmen medula spinalis. Pada manusia,

    terdapat dua belas pasang saraf kranial. Banya pasangan saraf pertama dan

    kedua yang keluar dari otak besar "cerebrum#, sisanya 1 pasang saraf kranial

    keluar dari batang otak.1# /araf ranial 9 "3er%us >lfaktorius#.(# /araf ranial 99 "3er%us >ptikus#-# /araf kranial 999 "3er%us >kulomotorius#)# /araf ranial 9C "3er%us trokhlearis#+# /araf ranial C "3er%us Trigeminus#

    # /araf ranial C9 "3er%us 6bdusen#=# /araf ranial C99 "3er%us 0acialis#?# /araf ranial C999 "3er%us Cestibulokokhlearis#*# /araf ranial 9 "3er%us 4lossofaringeus#1 # /araf ranial "3er%us Cagus#11# /araf ranial 9 "3er%us 6sesorius#1(# /araf ranial 99 "3er%us Bipoglosus#

    1(

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    13/50

    (.( /araf /pinal/araf sumsum tulang belakang terdiri dari 31 pasang saraf spinalis yang

    terdiri dari 7 pasang dari segmen servikal , 12 pasang dari segmen thorakal ,

    5 pasang dari segmen lumbalis, 5 pasang dari segmen sacralis dan 1 pasang

    dari segmen koxigeus.Vertebra Servikalis "ruas tulang leher# yang berjumlah = buah dan

    membentuk daerah tengkuk.Vertebra orakalis "ruas tulang punggung# yang berjumlah 1( buah

    dan membentuk bagian belakang toraE atau dada.Vertebra !umbalis "ruas tulang pinggang# yang berjumlah + buah dan

    membentuk daerah lumbal atau pinggang.Vertebra Sakralis "ruas tulang kelangkang# yang berjumlah + buah

    dan membentuk os sakrum "tulang kelangkang#.Vertebra koksigeus "ruas tulang tungging# yang berjumlah ) buah dan

    membentuk tulang koksigeus "tulang tungging#.

    II. PERUBA AN ! PERUBA AN "ANG TER#ADI

    Aliran Darah Ota' dan Pen$aturann+a (ada Usia Lanjut

    6.carotis interna adalah pemberi darah utama otak. 6rteri ini masuk canalis

    caroticus kemudian ke arah %entromedial menuju foramen lacerum. /elanjutnya akan

    memasuki fossa cranii media dan berada diantara durameter yang membentuk sinus

    ca%ernosus, menuju arah processus clinoideus posterior dimana ia membentuk kur%e /

    "siphon#. emudian arteri ini akan menembus tia sinus ca%ernosus, berada antara

    n.opticus dan n.oculomotorius menuju ujung medial fissure cerebri lateralis dimana ia

    bercabang terminal.

    Di dalam sinus ca%ernosus arteri carotis interna bercabang + $ cabang ganglion,cabanga selaput otak, a.opthalmica, a.cerebri anterior dan a.cerebri media. Didaerah

    cerebrum masih memberikan a.communicans posterior dan a.chorioidea anterior.

    Pembuluh arteri utama lain yang mendarahi otak adalah a.%ertebralis cabang a.subcla%ia.

    arteri ini menuju processus trans%ersus < dan ke cranial menuju basis cranii melalui

    1-

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    14/50

    foramen trans%ersarium %ertebrae cer%icales. 6.%ertebrales memasuki rongga kranium

    melalui foramen magnum, memberikan cabang a.cerebelli inferior posterior, dan segera

    membentuk a.basilaris dengan sisi kontraleteral. 6rteri terakhir ini memberikan cabang

    rami ponris, cabang labyrinth, a.cerebelli inferior anterior, a.cerebelli superior dan

    a.cerebri posterior.

    Pada dasar tengkorak, cabang!cabang a.carotis interna dan a.%ertebralis

    membentuk anastomosis yang disebut

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    15/50

    1. osteofit sepanjang pinggir corpus %ertebrae dapat menekan a.%ertebrales, dan pada posisi

    tertentu bahkann dapat berakibat oklusi embolus arteri ini.

    (. berkurangnya panjang kolum ser%ikal berakibat a.%ertebrales menjadi berkelok!kelok.

    pada posisi tertentu embolus ini dapat tertekuk sehingga oklusi.

    Da&(a' (ada sir'ulasi

    Dengan adanya kelainan anatomis embolus darah arteri pada usia lanjut, seperti

    telah di uraikan diatas, dapat di mengerti bahwa sirkulasi otak pada orang tua sangat

    rentan terhadap perubahan!perubahan., baik perubahan posisi tubuh maupun factor lain

    misalnya yang berkaitan dengan tekanan darah seperti fungsi jantung dan bahkan fungsi

    otak sendiri yang berkaitan dengan pengaturan tekanan darah "system otonom#.

    4erakan leher tertentu, akibat a.%ertebrales yang berkelok!kelok dapat berakibatinsufisiensi sirkulasi di daerah batang otak yang dapat menimbulkan pusing atau kepala

    terasa ringan dan tiba!tiba jatuh "drop attack#. Dengan adanya plak!plak ateroma maka

    lumen embolus darah arteri otak sempit di beberapa tempat, sehingga gangguan fungsi

    jantung "seperti fibrilasi atrium:%entrikuler, infark jantung akut# yang berakibat

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    16/50

    Pada usia yang amat lanjut umumnya dijumpai kelainan %askuler antara laian

    arteriosclerosis. elainan lain yang biasanya berhubungan dengan penyakit $ hipertensi,

    dan mengenai arteri ' arteri kecil otak yang micro!aneurysma.

    Micro!aneurysma ini umumnya akan menimbulkan keadaan patologis $ infark

    lakuner atau perdarahan kecil!kecil. Bipertensi juga dapat menimbulkan perdarahan besar

    yang sifatnya setempat. eadaan hipertensi sendiri merupakan faktor resiko terjadinya

    trombosis ataupun emboli embolus darah serebral. Hang terakhir ini akan berakibat

    terjadinya infark relati%e lebih luas dan bersifat setempat.

    Perfusi otak secara normal dipertahankan oleh beberapa mekanisme homeostatic,

    untuk memenuhi keutuhan metabolisme dari jaringan.

    Dengan berkurangnya neuron pada usia lanjut, terjadi juga penurunan aktifitas

    neuron. ebutuhan oksigen serebral juga menurun. arena aliran darah serebral sangaterat hubungannya dengan aktifitas metabolisme, terjadi juga penurunan aliran darah

    serebral.

    Macam ' macam keadaan yang berakibat terjadinya hipoksemia akan sangat

    berpengtaruh pada fungsi otak yang aliran darahnya sudah mencapai titik rendah tersebut.

    Misalnya, gagal jantung, bronkopnemoni, toksemia pada infeksi, interaksi obat!obatan

    dan berbagai keadaan lain yang menyebabkan hipotensi. Pengaturan aliran darah serebral

    memiliki suatu mekanisme otoregulasi yang akan tetap mempertahankan aliran darah

    dalam batas konstan dalam berbagai perubahan tekanan perfusi.

    Fa't%r!fa't%r +an$ erhu un$an den$an %t%!re$ulasi, antara lain

    /. Peru ahan dia&eter arteri dan arteri%le sere ral

    6rteri dan arteriole serebral mempunyai daya konstriksi bila tekanan arterial

    meningkat dan dilatasi bila tekanan arterial menurun. Tetapi bawah suatu batas tertentu

    tekanan darah terendah, pengaturan %asodilatasi menjadi tidak adekuat lagi dan terjadi

    penurunan aliran darah serebral.

    Demikian juga diatas suatu batas tekanan darah yang meningkat, yang sudah

    mecapai batas atas sistim oto!regulasi ini, pengaturan dengan cara %asokonstriksi gagal

    dan dapat terjadi peningkatan aliran darah serebral.

    1

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    17/50

    >to!regulasi aliran darah serebral dengan cara ini, dapat dianggap sebagai suatu

    mekanisme pelindung untuk tetap mempertahankan suplai darah saat episode hipotensif

    atau hipertensif.

    0. Te'anan arterial )O0 1Pa)O02

    Tekanan arterial ( "Pa(# atau pB darah sekitar arteriole merupakan factor penting

    dalam pengaturan otoregulasi aliran darah serebral. Biperkapnia atau oenurunan pB akan

    berakibat peningkatan aliran darah serebral, dan Bipokapnia atau peningkatan pB

    "alkalosis# menyebabkan penurunan aliran darah serebral.

    3. A'ti4itas &eta %lis&e jarin$an %ta'

    6liran darah serebral, akti%itas metabolic jaringan otak dan fungsi otak mempunyai

    hubungan terkait yang erat. Misalnya pada suatukejang epileptic, dengan fungsi neuron

    yang maksimal, terjadi peningkatan akti%itas metabolic dan aliran darah serebral ampai

    dua kali lipat.

    /ebaliknya fungsi neuron yang sangat menurun, misalnya pada keadaan koma,

    aktifitas metabolik dan aliran darah serebral menurun sampai + G. Demikian dalam

    batas!batas fisiologik, akti%itas serebral merupakan faktor yang penting untuk aktifitas

    metabolik dan aliran darahnya.

    5erbicara, memandang, pergerakan tangan, dsb, akan berakibat peningkatan

    sampai - G aliran darah pada daerah otak yang bersangkutan. Pada lanjut usia, turunnya

    aktifitas metabolik berkaitan dengan menurunya fungsi neuron, akan menurunkan aliran

    darah serebral.

    5. Siste& saraf si&(atis

    /ystem saraf simpatis tidak begitu mempengaruhi aliran darah serbral pada tekanan darah

    yang normal. Tetapi stimulasi pada sistim saraf simpatis, akan menggeser baik batas

    bawah maupun batas atas dari kur%e aliran darah serbral, kearah batang yang lebih tinggi.

    Pergeseran kur%e ini ke tekanan yang lebih tinggi, merupakan factor pelindung bagi otak

    saat terjadi episode hipertensif. Misalnya waktu aktifitas otot, mengejan:mengangkat

    1=

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    18/50

    benda berat.. peningkatan tekanan darah ini akan disertai aktifasi system saraf simpatis,

    terjadi pergeseran kur%e ke tekanan yang lebih tinggi dengan hasil aliran darah serebral

    tetap dipertahankan konstan.

    6. Sisti& renin 7 an$i%tensin

    /istim rennin!angiotensin yang ada dalam bidang arteri dapat mempengaruhi otoregulasi

    dari aliran serebral. Bambatan pada angiotensin icon%erting en7yme akan terutama

    menggeser batas bawah dari kur%e otoregulasi ke btas yang lebih rendah. Tampaknya

    efek ini terjadi dengan cara menghambat angiotensin 99 dengan akibat turunnya tonus

    dinding embolus darah.

    eadaan lain yang mungkin dijumpai dan dapat mempengaruhi aliran darah

    serebral ialahmisalnya pada anemia. Pada anemia, hematokrit menurun dan dengandemikian juga %iskositas darah menurun, akan meningkatkan aliran darah serebral. Tetapi

    karena daya mengikat oksigen juga menurun, tidak terjadi perubahan suplai oksigen

    maupun Pa>( pada aliran darah serebral.sebaliknya pada keadaan polisitemia, kenaikan

    hematokrit:%iskosita darah akan meningkat, menyebabkan penurunan aliran darah

    serebral. Tetapi dengan meningkatnya daya ikat terhadap oksigen, suplai oksigen dan

    Pa>( tidaak berubah.

    III. PEN"A*IT 7 PEN"A*ITa.

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    19/50

    lasifikasi

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    20/50

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    21/50

    4ambar 1. Perbedaan antara stroke hemisfer kiri dan kanan

    Dengan pemeriksaan neurologic sedrehana dapat diketahui kira!kira letak lesi,

    seperti yang terlihat berikut ini $

    8esi di korteks1 4ejala terlokalisasi, mengenai daerah lawan dari letak lesi( Bilangnya sensasi kortikal "stereognosis, diskriminasi ( titik, ambang sensorik

    yang ber%ariasi#- urang perhatian terhadap rangsang sensorik ) 5icara dan penglihatan mungkin terkena 8esi di kapsula1 8ebih luas, mengenai daerah lawan letak lesi( /ensasi primer menghilang- 5icara dan penglihatan mungkin terganggu 8esi di batang otak

    1 8uas, bertentangan letak lesi( enai syaraf kepala seisi dengan letak lesi " 999 ' 9C otak tengah#, "C,C9,C99 dan

    C999 di pons#, "9 , , 9, 99 di medula# 8esi di medulla spinalis1 3euron motorik bawah di daerah lesi, seisi( 3euron motorik atas di bawah lesi, berlawanan letak lesi- 4angguan sensorik

    . Par'ins%n

    Definisi

    Penyakit parkinson atau parkinsonisme idopatik atau paralisisagitans, dikemukakan

    pertama kali oleh james paekinson pada 1?1=, merupakan suatu sindroma yang tediri atas

    tiga gejala utama, yaitu hipokinesia , tremor , dan rigiditas. Penyebab tidak diketahui dan

    oleh karenanya disebut sebagai parkinsonisme idiopatik beberapa pencetus adalah infeksi

    "ensefalitis letargika, mesenfalitis sifilitika dan tuberkulumo#, obat!obatan

    "fenotiasin,butirofenon,alkaloid rauwolfia dan tetrabenasin#, pukulan saat bertinju, dan

    intoksikasi monosida karbon.

    Pat%fisi%l%$i

    (1

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    22/50

    o 6bnormalitas patologis yang utama$ degenerasi sel dengan hilangnya neuron

    dopaminergik yang terpigmentasi di pars compacta substansia nigra di otak dan

    ketidakseimbangan sirkuit motor ekstrapiramidal "pengatur gerakan di otak#.o Pd orang normal$ berkurangnya dopamin$ +G per dekadeo Pd penderita Parkinson !J )+G selama dekade pertama setelah diagnosiso 5iasanya gejala baru muncul ketika dopamin di striatal sudah berkurang sampai

    ? Go Degenerasi saraf dopamin pada nigrostriatal menyebabkan peningkatan akti%itas

    kolinergik striatal !J efek tremor

    Dopamin di corpus striatum meregulasi akti%itas kolinergik

    Degenerasi dopamin di striatal K akti%itas kolinergik meningkat

    Dr. 8ewy "1*1(# menemukan bahwa pada PD"parkinson disease#

    o ' Terjadi kerusakan pada substantia nigrao ' Terdapat 8ewy bodies "eosinofil yang terkurung# di substansia nigra K tanda

    utama penderita Parkinson

    -. PROSES *EPERA8ATAN

    9. Pen$'ajian )-D

    Pengkajian ini meliputi identitas klien, status kesehatan saat ini, riwayat kesehatan

    masa lalu, riwayat kesehatan keluarga, pemeriksaan fisik sistem persarafan, pola aktifitas

    sehari!hari, serta pengkajian psikososial dan spiritual.

    9dentitas klien

    9dentitas pasien meliputi $

    a. 3ama

    b. Umur

    c. ;enis kelamin

    d./tatus perkawinan

    e. 6gama

    f. /uku

    g./tatus kesehatan saat ini

    1. /tatus kesehatan secara umum

    (. eluhan kesehatan saat ini

    ((

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    23/50

    -. Pengetahuan:pemahaman dan penatalaksanaan masalah kesehatan

    h. iwayat kesehatan masa lalu

    1. Penyakit masa kanak!kanak

    (. Penyakit serius atau kronik

    -. Pernah mengalami trauma

    i. iwayat kesehatan keluarga

    1. Bipertensi

    (. ejang

    -.6rthritis, masalah kesehatan mental

    )./troke

    +. ematian mendadak yang tidak jelas sebabnya

    Pe&eri'saan fisi' siste& (ersarafan

    a. Memeriksa keadaan umum pasien.

    b. Test fungsi cerebral:kortikal.

    c. Test fungsi saraf cranial.

    d. Test fungsi motorik dan cerebellum.

    e. Test fungsi sensori.

    P%la a'ti4itas sehari!hari

    a. Tingkat latihan dan akti%itas.

    b. Pekerjaan $

    pola bekerja

    pemajanan terhadap benda!benda toksik.

    c. iwayat perjalanan, yang terakhir.

    Pen$'ajian (si'%s%sial dan s(ritual

    a. Psikososial

    b. /piritual

    c. onsep Diri $

    1. 4ambaran Diri

    (. 9deal diri

    -. Barga Diri

    (-

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    24/50

    ).Peran

    +.9dentitas Diri

    ()

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    25/50

    99. Dia$n%sa *e(era9atan )-D

    1. Bambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kelemahan neuromuskular padaekstremitas

    (. esiko peningkatan T9 yang berhubungan dengan peningkatan %olume intrakanial, penekanan jaringan otak, dan edema serebri

    -. erusakan komunikasi %erbal yang berhubungan dengan efek dari kerusakan pada area bicara pada hemisfer otak

    a& atan &% ilitas fisi' +an$ erhu un$an den$an 'ele&ahan neur%&us'ular (ada

    e'stre&itasTujuan $ Dalam waktu (E() jam klien mampu melaksanakan akti%itas fisik sesuai dengan

    kemampuannya.

    riteria hasil $ lien dapat ikut serta dalam program latihan, tidak terjadi kontraktur sendi,

    meningkatnya kekuatan otot, klien menunjukkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas.9nter%ensi asional

    aji mobilitas yang ada dan obser%asi

    terhadap peningkatan kerusakan. aji secara

    teratur fungsi motorik

    Mengetahui tingkat kemampuan klien dalam

    melakukan akti%itas

    Ubah posisi klien tiap ( jam Menurunkan resiko terjadinya iskemia

    jaringan akibat sirkulasi darah yang jelek

    pada daerah yang tertekan6jarkan klien untuk melakukan latihan gerak

    aktif pada ekstremitas yang tidak sakit

    4erakan aktif memberikan massa, tonus dan

    kekuatan otot, serta memperbaiki fungsi

    jantung dan pernafasan8akukan gerak pasif pada ektremitas yang

    sakit

    >tot %olunter akan kehilangan tonus dan

    kekuatannya bila tidak dilatih untuk

    digerakkanPertahankan sendi * L terhadap papan kaki Telapak kaki dalam posisi 90 dapat

    mencegah footdrop9nspeksi kulit bagian distal setiap hari.

    Pantau kulit dan membran mukosa terhadap

    iritasi, kemerahan, atau lecet!lecet

    Deteksi dini adanya gangguan sirkulasi dan

    hilangnya sensasi resiko tinggi kerusakan

    integritas kulit kemungkinan komplikasi

    imobilisasi5antu klien melakukan latihan >M, Untuk memelihara fleksibilitas sendi sesuai

    (+

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    26/50

    perawatan diri sesuai toleransi kemampuanMemelihara bentuk tulang belakang dengan

    cara $

    Matras 5ed 5oard "tempat tidur dengan alas

    kayu atau kasur busa yang keras yang

    tidak menimbulkan lekukan saat klien

    tidur

    Mempertahankan posisi tulang belakang tetap

    rata

    olaborasi dengan ahli fisioterapi untuk

    latihan fisik klien

    Peningkatan kemampuan dalam mobilisasi

    ekstremitas dapat ditingkatkan dengan latihan

    fisik dari tim fisioterapis

    Resi'% (enin$'atan TI* +an$ erhu un$an den$an (enin$'atan 4%lu&e intra'ranial,(ene'anan jarin$an %ta', dan ede&a sere riTujuan $ dalam waktu - E ()jam tidak terjadi peningkatan T9 pada klien

    riteria hasil $ klien tidak gelisah, klien tidak mengeluh nyeri kepala, mual dan muntah,

    4

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    27/50

    tanda terjadinya peningkatan T9 2%aluasi pupil eaksi pupil dan pergerakan kembali dari

    bola mata merupakan tanda dari gangguan

    sarsf jika batang otak terkoyak.

    keseimbanagan saraf antara simpatis dan

    parasimpatis merupan respon reflek saraf

    kranialMonitor temperature dan pengaturan suhu

    lingkungan

    Panas merupakan refleks dari hipotalamus.

    peningkatan kebutuhan metabolisme dan >(

    akan menunjang peningkatan T9 Pertahankan kepala:leher pada posisi yang

    netral, usahakan dengan sedikit bantal.

    hindari penggunaan bantal yang tinggi pada

    kepala.

    Perubahan kepala pada satu sisi dapat

    menimbulakn penekanan pada %ena jugularis

    dan menghambat aliran darah otak

    "menghambat drainase pada %ena

    serebri#sehingga dapat meningkatkan tekanan

    intrakranial.5erikan peiode istirahat antara tindakan

    perawatan dan batasi lamanya prosedure

    Tindakan yang terus menerus dapat

    meningkatkan T9 oleh efek ransangan

    kumulatif urangi ransangan ekstra dan berikan rasa

    nyaman seperti masase punggung,

    lingkungan yang tenang, sentuhan yang

    ramah, dan suasana yang tidak gaduh

    Memberikan suasana yang tenangdapat

    mengurangi respon psikologis dan

    memberikan istirahat untuk mempertahankan

    T9 yang rendah

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    28/50

    yang tidak menurun dapat meningkatkan T9 Palpasi pada pembesaran bladder,

    pertahankan drainase urine secara paten jika

    digunakan dan juga monitor terdapatnya

    konstipasi

    Dapat meningkatkan respon otomatis yang

    potensial menaikkan T9

    5erikan penjelasan pada klien "jika sadar dan

    keluarga tentang sebab akibat T9

    meningkat#

    Meningkatkan kerjasama dalam

    meningkatkan perawatan klien dan

    mengurangi kecemasan>bser%asi tingkat kesadaran dengan 4( sesuai indikasi Mengurangi hipoksemia, dimana dapat

    meningkatkan %assodilatasi serebri dan%olume darah dan menaikkan T9

    5erikan cairan intra%ena sesuai dengan yang

    diindikasikan

    Pemberian cairan mungkin diinginkan untuk

    menurunkan edema serebri, peningkatan

    minimum pada pembuluh darah, tekanan

    darah, dan T9 5erikan obat osmosis diuretik seperti

    manitol, furosid

    Diuretik mungkin digunakan pada fasse akut

    untuk mengalirkan air dari sel sel otak, dan

    mengurangi edema serebri dan T95erikan steroid seperti deksametason,

    methylprednisolon

    Untuk menurunkan inflamasi dan

    mengurangi edema jaringan5erikan analgesik narkotik seperti kodein Mungkin diindikasikan untuk mengurangi

    nyeri dan obat ini mempunyai efek negatif

    dari T9 tetapi dapat digunakan untuk

    mencegah dan menurunkan sensasi nyeri5erikan sadatif seperti dia7epam, benadril Mungkin digunakan untuk mengontrol

    kurangnya istirahat dan agitasi5erikan antipiretik seperti acetaminofen Mengurangi: mengontrol hari pada

    metabolisme serebri:oksigen yang diinginkanantihipertensi Digunakan pada hipertensi kronis, karena

    manajemen secraa berlebihan akan

    meningkatkan kerusakan jaringanCasodilator perifer seperti siklandilat, Digunakan untuk meningkatkan sirkulasi

    (?

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    29/50

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    30/50

    pernapasan dapat mempengaruhi artikulasi,

    dan mungkin tidak terjadinya afasia

    ekspresif#/uruh klien untuk menulis nama atau kalimat

    pendek, bila tidak mampu untuk menulis

    suruh klien untuk membaca kalimat pendek

    Menguji ketidakmampuan menulis "agrafia#

    dan defisit membaca "aleksia# yang juga

    merupakan bagian dari afasia reseptif dan

    ekspresif 5eri peringatan bahwa klien diruang ini

    mengalami gangguan berbicara, sediakan bel

    khusus bila perlu

    Untuk kenyamanan yang berhubungan

    dengan ketidakmampuan berkomunikasi

    Pilih metode komunikasi alternatif misalnya

    menulis pada papan tulis, menggambar, dan

    mendemonstrasikan secara %isual gerakan

    tangan

    Memberikan komunikasi dasar sesuai dengan

    situasi indi%idu

    6ntisipasi dan bantu kebutuhan klien Membantu menurunkan frustasi oleh karena

    ketergantungan atau ketidamampuan

    berkomunikasiUcapkan langsung kepada klien berbicara

    pelan dan tenang, gunakan pertanyaan

    dengan jawaban @yaA atau @tidakA dan

    perhatikan respon klien

    Mengurangi kebingungan atau kecemasan

    terhadap banyaknya informasi. Memajukan

    stimulasi ingatan dan kata!kata

    5erbicara dengan nada normal dan hindari

    ucapan yang terlalu cepat. 5erikan waktu

    klien untuk berespon

    lien tidak dipaksa untuk mendengar, tidak

    menyebabkan klien marah dan tidak

    menyebabkan rasa frustasi6njurkan pengunjukng untuk berkomunikasi

    dengan klien misalnya membaca surat,

    membicaran keluarga

    Menurunkan isolasi sosial dan

    mengefektifkan komunikasi

    5icarakan topik!topik tentang keluarga,

    pekerjaan, hobi

    Meningkatkan pengertian percakapan dan

    kesempatan untuk mempraktikkanketerampilan praktis dalam berkomunikasi

    Perhatikan percakapan klien dan hindari

    berbicara secara berpihak

    Memungkinkan klien dihargai karena

    kemampuan intelektualnya masih baik olaborasi $ konsultasikan ke ahli terapi

    bicara

    Mengkaji kemampuan %erbal indi%idual dan

    sensorik motorik dan fungsi kognitif untuk

    -

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    31/50

    mengidentifikasi defisit dan kebutuhan terapi

    E4aluasi

    1 Menunjukkan peningkatan status pernafasan 4as darah arteri dengan rentang yang dapat diterima Tidak ada bunyi crackles Mengatasi sekret tanpa aspirasi

    ( Mendemostrasikan perbaikan mobilitas sendi Partisipasi latihan rentang gerak Menggunakan alat bantu Tidak memperihatkan adanya kontraktur

    - Memperlihatkan fungsi kognitif seperti sebelum sakit Memperlihatkan kesadaran kedalam keterbatasan kognitif Menggunakan pendekatan alternatif untuk melakukan kompensasi terhadap

    fungsi kognitif

    Pen$'ajian Par'ins%n

    Ana&nesis

    9dentitas klien meliputi nama, umur "lebih sering pada kelompok usia lanjut pada usia + !

    an dan !an#, jenis kelamin "lebih banyak pada laki!laki#, pendidikan, alamat, pekerjaan,

    agama, suku bangsa, tanggal dan jam masuk rumah sakit, nomor register, diagnosismedis. 9dentifikasi riwayat penyakit saat ini, riwayat penyakit dahulu, dan riwayat

    penyakit keluarga.

    iwayat penyakit saat ini

    lien sering mengeluhkan adanya tremor pada salah satu tangan dan lengan, kemudian

    ke bagian yang lain, dan akhirnya bagian kepala, walaupun tremor ini tetap unilateral.

    arakteristik tremor dapat berupa lambat, gerakan membalik "pronasi, supinasi# pada

    lengan bawah dan telapak tangan, dan gerakan ibu jari terhadap jari!jari seolah!olah

    memutar sebuah pil diantara jari!jari. eluhan lainnya meliputi perubahan pada sensasi

    wajah, sikap tubuh dan gaya berjalan.6danya keluhan berkeringat, kulit berminyak, dan

    sering menderita dermatitis seboroik, sulit menelan, konstipasi, dan gangguan kandung

    kemih yang diperberat oleh obat!obat antikolinergik dan hipertrofi prostat.

    Pengkajian psiko!sosio!spiritual

    -1

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    32/50

    Pengkajian mekanisme koping yang digunakan klien perlu dilakukan untuk menilai

    respon emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya, perubahan peran klien dalam

    keluarga dan masyarakat, dan respon atau pengaruhnya dalam kehidupan sehari!harinya

    baik dalam keluarga ataupun dalam masyarakat.

    Perubahan terpenting pada klien dengan penyakit parkinson adalah tanda depresi.

    Manifestasi mental muncul dalam bentuk penurunan kognitif, persepsi, dan penurunan

    memori. 5eberapa manifestasi psikiatrik "perubahan kepribadian, psikosis, dimensia,

    konfusi akut# umumnya terjadi pada lansia.

    Pemeriksaan fisik

    Pemeriksaan fisik sebaiknya dilakukan per sistem "51!5 # dan terarah dengan fokus

    pemeriksaan fisik pada pemeriksaan 5- dan dihubungkan dengan keluhan klien. lien

    dengan penyakit parkinson tidak mengalami penurunan kesadaran. 6danya perubahan pada tanda %ital, yaitu bradikardi, hipotensi, dan penurunan frekuensi pernapasan.

    51 "5reathing#

    4angguan fungsi pernapasan yang terjadi berkaitan dengan hipo%entilasi, inakti%itas,

    aspirasi makanan atau sali%a, berkurangnya fungsi pembersihan saluran pernapasan.

    9nspeksi, ditemukan klien batuk efektif, peningkatan produksi sputum, sesak napas, dan

    penggunaan otot bantu napas.

    Palpasi, ditemukan taktil premitus seimbang kanan dan kiri

    Perkusi, ditemukan adanya suara resonan pada seluruh lapangan paru

    6ukultasi, ditemukan bunyi napas tambahan seperti napas berbunyi, stridor, ronchi pada

    klien dengan peningkatan produksi sekret dan kemampuan batuk yang menurun yang

    sering ditemukan pada klien dengan inakti%itas

    5( "5lood#

    Bipotensi postural yang terjadi berkaitan dengan efek sampin pemberian obat dan juga

    gangguan pada pengaturan tekanan darah oleh sistem saraf otonom.

    5- "5rain#

    Pemeriksaan fokus dan lebih lengkap dibandingkan dengan pengkajian lainnya. Pada

    inspeksi umum ditemukan perubahan pada gaya berjalan, tremor secara umum pada

    seluruh otot, dan kaku pada seluruh gerakan.

    5) "5ladder#

    -(

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    33/50

    Penurunan refleks kandung kemih perifer dihubungkan dengan disfungsi kognitif dan

    persepsi klien secara umum. lien mengalami inkontinensia urin, ketidakmampuan

    mengomunikasikan kebutuhan dan ketidakmampuan untuk menggunakan urinal karena

    kerusakan kontrol motorik dan postural

    5+ "5owel#

    Pemenuhan nutrisi berkurang yang berhubungan dengan asupan nutrisi yang kurang

    karena kelemahan fisik umum, kelelahan otot dan adanya tremor menyeluruh. lien

    sering mengalami konstipasi karena penurunan akti%itas

    5 "5one#

    6danya kesulitan untuk berakti%itas karena kelemahan, kelelahan otot, tremor secara

    umum pada seluruh otot dan kaku pada seluruh gerakan menyebabkan masalah pada pola

    akti%itas dan pemenuhan akti%itas sehari!hari. 6danya gangguan keseimbangan dankoordinasi dalam melakukan pergerakan karena perubahan gaya berjalan dan kaku pada

    seluruh gerakan memberikan resiko pada trauma fisik bila melakukan akti%itas.

    Dia$n%sis Par'ins%n

    1. Bambatan mobilitas fisik yang berhubungan dengan kekakuan dan kelemahan otot

    (. Bambatan komunikasi %erbal yang berhubungan dengan penurunan %olume bicara,

    kelambatan bicara, ketidakmampuan menggerakkan otot!otot wajah

    -. Perubahan nutrisi$ kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan tremor

    a& atan &% ilitas fisi' +an$ erhu un$an den$an 'e'a'uan dan 'ele&ahan %t%tTujuan $ Dalam waktu (E() jam, klien mampu melaksanakan akti%itas fisik sesuai dengan

    kemampuannya

    riteria hasil $ lien dapat ikut serta dalam program latihan, tidak terjadi kontraktur sendi,

    bertambahnya kekuatan otot, klien menunjukkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas9nter%ensi asional

    aji mobilitas yang ada dan obser%asi

    peningkatan kerusakan. aji secara teratur

    fungsi motorik

    Mengetahui tingkat kemampuan klien dalam

    melakukan akti%itas

    8akukan program latihan yang meningkatkan

    kekuatan otot

    Meningkatkan koordinasi dan ketangkasan,

    menurunkan kekuatan otot dan mencegah

    kontraktur bila otot tidak digunakan8akukan latihan postural 8atihan postural untuk melawan

    --

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    34/50

    kecenderungan kepala dan leher tertarik

    kedepan dan kebawah6jarkan teknik berjalan khusus $

    6jarkan untuk berjalan tegak, memandang

    lurus ke depan, dan menggunakan cara

    berjalan dengan dasar lebar "misalnya

    berjalan dengan kaki terpisah lien dianjurkan untuk latihan berjalan

    serupa dengan barisan musik marching

    atau suara dengan birama lagu, karena hal

    ini memberikan rangsangan sensori 8atihan bernafas sambil berjalan

    membantu untuk menggerakan rangka

    tulang rusuk dan transpor oksigen untuk

    mengisi bagian paru!paru yang miskin

    oksigen Periode istirahat yang sering untuk

    membantu pencegahan frustasi dan

    kelelahan

    Teknik berjalan khusus dapat juga dipelajari

    untuk mengimbangi gaya berjalan menyeret

    dan kecenderungan tubuh condong kedepan

    6njurkan mandi hangat dan masase otot Mandi hangat dan masase membantu otot!

    otot rileks pada akti%itas pasif dan aktif serta

    mengurangi nyeri otot akibat spasme yang

    mengakibatkan kekakuan5antu klien melakukan latihan >M,

    perawatan diri sesuai toleransi

    Untuk memelihara fleksibilitas sendi sesuai

    kemampuanolaborasi dengan ahli fisioterapi untuk

    latihan fisik klien

    Peningkatan kemampuan dalam mobilitas

    ekstremitas dapat ditingkatkan dengan latihan

    fisik dari tim fisioterapis

    a& atan '%&uni'asi 4er al +an$ erhu un$an den$an (enurunan 4%lu&e i:ara,

    (erla& atan i:ara, 'etida'&a&(uan &en$$era''an %t%t!%t%t 9ajahTujuan $ dalam waktu (E() jam, klien mampu membuat teknik atau metode komunikasi yang

    dapat dimengerti sesuai kebutuhan dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi

    -)

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    35/50

    9nter%ensi asionalisasiaji kemampuan klien untuk berkomunikassi 4angguan bicara ditemukan pada banyak

    klien dengan penyakit parkinson. bicara

    mereka yang lemah, monoton, danterdengar

    halus menuntut kesadaran dan berupaya

    untuk bicara dengan lambat, dengan

    penekanan perhatian pada apa yng mereka

    katakan.Menentukan cara cara komunikasi seperti

    mempertahnkan kontak mata, memberikan

    pertanyaan dengan jawaban ya atau tidak,

    menggunakan kertas atau balpoin, gambar,

    papan tulis, bahasa isyarat, perjelas arti dari

    komunikasi yang disampaikan

    Memeprtahankan kontak mata akan membuat

    klien tertarik selama berkomunikasi. jika

    klien dapat menggerakkan bicara,

    mngedipkan mata, atau senang dengan

    isyarat isyarat sederhana, lebih baik dengan

    menggunakan pertanyaan ya atau tidak.

    emampuan menulis kadang kadang

    melelahkan klien, selain itu dapat

    mengakibatkan frustassi dalam upaya

    memenuhi kebutuhan dalam komunikasi.

    keluarga dapat bekerjasama untuk membantu

    memenuhi kebutuhan klienPertimbangkan bentuk komunikasi bila

    terpasang kateter intra %ena

    ateter intra%ena yang terpasang ditangan

    akan mengurangi kebebassan klien dalam

    menulis atau membri isyarat8akukan bel pemanggil dalam jangkauan

    klien dan berikan penjelasan cara

    menggunakannya. jawab panggilan tersebut

    dengan segera. penuhi kebutuhan klien.

    katakan kepada klien bahwa peraat siap

    membantu jika diperlukan.

    etergantungan klien pada %entilator akan

    membuat klien lebih baik dan rileks, merasa

    aman, dan mengerti bahwa selama

    menggunakan %entilator, perawat akan

    memenuhi segala kebutuhannya

    5uatlah catatan dikantor perawat tentang

    keadaan klien yang tak dapat berbicara

    Mengingatkan staff perawat untuk berespon

    dengan klien selama memberikan perawatan5uat rekaman pembicaraan klien ekaman pembicaraan klien dalam pita kaset

    secara periodik dibutuhkan dalam memantau

    -+

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    36/50

    perkembangan klien. amplipier kecil

    membantu bila klien mengalam kesulitan

    mendengar 6njurkan keluarga atau orang lain yang dekat

    dengan kkien untuk berbicara dengan klien,

    memberikan informasi tentang keluarganya,

    dan keadaan yang sedang terjadi

    eluarga dapat merassa akrab dengan klien

    dan berada dekat klien selama berbicara.

    pengalaman ini dapat membantu atau

    mempertahankan kontak mata seperti

    merasakan kehadiran anggota keluarga yang

    dapat mengurangi perasaan kakuolabarasi denganahli wicara bahasa 6hli terapi wicara bahsa dapat membantu

    dalam membentuk peningkatan latihan

    percakan dan membantu oetugas kesehatan

    untuk mengembangkan metode komunikasi

    untuk memenuhi kebuthan klien.

    Peru ahan nutrisi 'uran$ dari 'e utuhan tu uh +an$ erhu un$an den$an tre&%rTujuan$ dalam waktu -E() jam kebutuhan nutrisi klien terpenuhi.

    riteria hasil$ mengerti tentang pentingnya nutrisi bagi tubuh, memperlihatkan kenaikan

    berat badan sesuai dengan hasil pemeriksaan laboratorium9nter%ensi asionalisasi2%aluasi kemampuan makan klien lien mengalami kesulitan dalam

    mempertahankan berat badan mereka. mulut

    mereka kering akibat obat obatan dan

    mengalami kesulitan mengunyah dan

    menelan. klien beresiko mengalami aspirasi

    akibat penurunan refleks batuk.Timbang berat badan jika memungkinkan Tanda kehilangan berat badan "=!1 G# dan

    kekurangan asupan nutrisi menunjang

    terjadinya masalah katabolisme, kandungnan

    glikogen dalam otot dan kepekaan terhadap

    pemasangan %entilator Manajemen mencapai kemampuan menelan

    1. 4angguan menelan disebabkan oleh

    Meningkatkan kemampuan klien dalam

    menelan dan dapat membantu pemenuhan

    -

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    37/50

    tremor pada lidah, ragu!ragu dalam memulai

    menelan, kesulitan dalam membentuk

    makanan dalam bentuk bolus

    (. Makanan setengah padat dengan sedikit air

    memudahkan untuk menelan

    -. lien dianjurkan untuk menelan secara

    berurutan

    ). lien diajarkan untuk meletakkan

    makanan di ataslidah menutup bibir dan gigi

    dan menelan

    +. lien dianjurkan untuk mengunyah

    pertama kali pada satu sisi mulut dan

    kemudian ke sisi lain

    . Untuk mengontrol air liur, klien dianjurkan

    untuk menahan kepala tetap tegak dan

    membuat keadaan secara sadar untuk

    menelan

    =. Masase otot wajah dan leher sebelum

    makan dapat membantu?. 5erikan makanan kecil dan lunak

    nutrisi klien melalui oral. tujuan lain adalah

    mencegah terjadinya kelelahan, memudahkan

    masuknya makanan dan mencegah gangguan

    pada lambung

    Monitor pemakaian alat bantu Pemanass elektrik digunakan untuk menjaga

    makanan tetap hangat dan klien dii7inkan

    untuk istirahat selama waktu yang ditetapkan

    untuk makan, alat!alat khusus juga

    membantu makan. penggunaan piring yang

    stabil, cangkir yang tidak pecah bila

    jatuh,dan alat!alat makan yang dapatdigenggam sendiri digunakan sebagai alat

    bantuaji fungsi sitem gastrointestinal meliputi

    suara bising usus, caraterjadinya perubahan

    didalam lambung seperti mual, muntah.

    0ungsi sistem gastrointestinal sangat penting

    untuk asupan makanan. %entilator dapat

    menyebabkan kembung pada lambung dan

    -=

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    38/50

    obser%asi perubahan pergerakan usus

    misalnya diare, konstipasi.

    perdarahan pada lambung.

    6njurkan pemberian cairan (+ cc

    perhariselama tidak terjadi gangguan jantung

    Mencegah terjadinya dehidrasi akibat

    penggunaan %entilator selama klien tidak

    sadar dan mencegah terjadinya konstipasi.8akukan pemeriksaan laboratorium yang

    diindikasikan seperti serum, transperin,

    5U3:kreatinin dan glukosa

    Meberikan informasi yang tepat tentang

    keadaan nutrisi yang dibutuhkan klien.

    -I. PENATALA*SANAAN ;EDIS DAN *EPERA8ATAN

    a.

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    39/50

    ( 5ila memang Cerebrovaskular Desease (CVD) , letak, jenis dan luas lesi- /tatus penderita secara keseluruhan, termasuk disini adalah tekanan darah, kadar

    gula darah, keadaan kardio!respirasi, keadaan hidrasi, elektrolit, asam basa,

    keadaan ginjal, dan lain lain.

    Untuk mencari keterangan point 1 dan ( diatas, diperlukan pemeriksaan

    neurologik sederhana. Hang kemudian perlu dikonfirmasikan dengan alat pencitraan

    yang lebih canggih "bat!obat neuroprotektif $Dasar pemikiran obat golongan ini adalah bahwa sebagai akibat terjadinya

    iskemia otak akan terjadi berbagai rantai reaksi melalui pelepasan glutamat, kemudian

    banjirnya kalsium intraseluler, stres oksidatif yang selanjutnya menyebabkan

    kerusakan organel dan tanggapan jaringan dan akhirnya kematian neuron. 6kan tetapi

    yang terjadi bukan sekedar iskemia akan tetapi akibat sumbatan pembuluh darah

    sehingga obat obat ini, walaupun menarik secara teoritis, akan tetapi secara umum

    gagal memberikan perbaikan pada penderita.2U/9 ( -, deklarasi Belsingborg ( dan 6merican stroke 4uidelines ( =

    tidak merekomendasikan obat bobat ini karena uji coba meta analisis berbagai ujicoba

    yang telah dilaksanakan gagal mebuktikan manfaat obat ini. Dua macam obat yang

    -*

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    40/50

    banyak digunakan di 9ndonesia "Pirasetam dan

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    41/50

    diberikan.pendekatan psikologik berguna untuk memulihkan kepercayaan diri

    penderita stroke.= Tindakan perawatan lanjutan. Tindakan untuk mencegah stroke berulang dan upaya

    rehabilitasi kronis harus terus dilakukan. Pencegahan berulangnya stroke dengan

    cara mengontrol berbagai faktor resiko.

    b.ParkinsonMedis

    >bat Dosis

    penggunaan

    Mekanisme kerja 2fek samping

    8e%odopa "dopar# ( !+ mg:hari

    dalam dosis

    terbagi

    Tingkatkan

    ketersediaan

    dopamin dneganadakan prekusor

    metabolik

    3ausea, %omitus,

    anoreksia,diskinesia,

    hipotensi ortostatik,gangguan perilaku mimpi

    %isual, halusinasiarbidopa "lydosyn# /p. 1 mg:hari

    dalam dosis

    terbagi

    Turunkan

    metabolisme

    Dapat tingkatkan

    toksisitas le%odo a

    arbidopa!

    le%odopa"sinemet#

    ) :) !( :(

    mg:hari dalam

    dosis terbagi

    Tingkatkan

    ketersediaan

    dopamin"keduamekanisme diata#

    6mantadin "symetrel# 1 !- mg: hari Delirium dan halusinasi5romokriptin "parlodel,

    elkrip#

    1!1,+ mg -!

    )E:hari

    ditingkatkan

    sampai maks

    1 !

    ( mg:dosisterbagi

    Tingkatkan

    pelepasan

    dopamin. 6kti%asi

    langsung reseptor

    dopamin

    Delirium dan halusinasi

    Perubahan perilaku,

    hipotensi, nausea

    Pramipreksol"mirapeks,

    sifrol#

    -E ,+!1mg:hari 6gonis dopamin Balusinasi

    opinirol " reIuip# -E-,+mg:hari 6gonis dopamin >rtostatis, sinkope ,

    nausea.somnolens

    )1

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    42/50

    4ol. olinergik

    ! triheksil!phenidil

    "artane#

    !benstropin mesilat

    "cogentin#

    (!( mg: hari

    dosis terbagi

    ,+!? mg : hari

    dosis terbagi

    Turunkan efek

    asetilkolin, bantu

    seimbangkan

    sistem kolinergik

    dan dopaminergik

    Mulut kering, konstipasi,

    retensia urin, pandangan

    kabut, ekserbasi

    glaukoma, takikardia,

    konfusio, perubahan

    perilaku/elegilin "eldepril# 1 mg : hari

    sekali sehari

    Bambat

    monoamin

    oksidase tipe 5

    3ausea, konfusio,

    agitasi,insomnia,gerakan

    in%olunter 6ntidepresan"trisiklik,

    // 9, trasodon#

    Tunda awitan

    disabilitas terus

    saat 1( bulan

    pertama. 5erguna

    untuk manifestasi

    depresi yang

    terdapat seperti

    (:- penderita

    penyakit

    parkinson

    Trisiklik $ hango%er,

    seperti /2 antikolinergik,

    gejala psikotik "jarang#,

    idiosinkarasi. // 9 $

    disforia, mania. Trasodon

    $ disforia , di77y malam

    hari, idiosinkrasi"jarang#

    misal priapisme

    *e(era9atan/ebagai salah satu penyakit parkinson kronis yang diderita oleh manula , maka perawatan

    tidak bisa hanya diserahkan kepada profesi paramedis , melainkan kepada semua orang

    yang ada di sekitarnya.

    a. Pendidikan

    Dalam arti memberi penjelasan kepada penderita , keluarga dan care gi%er tentang

    penyakit yang diderita.Bendaknya keterangan diberikan secara rinci namun supportif

    dalam arti tidak makin membuat penderita cemas atau takut. Ditimbulkan simpati danempati dari anggota keluarganya sehingga dukungan fisik dan psikik mereka menjadi

    maksimal.

    b. ehabilitasi

    Tujuan rehabilitasi medik adalah untuk meningkatkan kualitas hidup penderita dan

    menghambat bertambah beratnya gejala penyakit serta mengatasi masalah!masalah

    )(

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    43/50

    sebagai berikut $

    N 6bnormalitas gerakan

    N ecenderungan postur tubuh yang salah

    N 4ejala otonom

    N 4angguan perawatan diri " 6cti%ity of Daily 8i%ing ' 6D8 #

    N Perubahan psikologik

    Untuk mencapai tujuan tersebut diatas dapat dilakukan tindakan sebagai berikut $

    1. Terapi fisik $ >M " range of motion #

    N Peregangan

    N oreksi postur tubuh

    N 8atihan koordinasi

    N 8atihan jalan " gait training #N 8atihan buli!buli dan rectum

    N 8atihan kebugaran kardiopulmonar

    N 2dukasi dan program latihan di rumah

    (. Terapi okupasi

    Memberikan program yang ditujukan terutama dalam hal pelaksanaan akti%itas

    kehidupan sehari!hari .

    -. Terapi wicara

    Membantu penderita Parkinson dengan memberikan program latihan pernapasan

    diafragma , e%aluasi menelan, latihan disartria , latihan bernapas dalam sebelum bicara.

    8atihan ini dapat membantu memperbaiki %olume berbicara , irama dan artikulasi.

    ). Psikoterapi

    Membuat program dengan melakukan inter%ensi psikoterapi setelah melakukan asesmen

    mengenai fungsi kognitif , kepribadian , status mental ,keluarga dan perilaku.

    +. Terapi sosial medik

    5erperan dalam melakukan asesmen dampak psikososial lingkungan dan finansial , untuk

    )-

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    44/50

    maksud tersebut perlu dilakukan kunjungan rumah: lingkungan tempat bekerja.

    . >rthotik Prosthetik

    Dapat membantu penderita Parkinson yang mengalami ketidakstabilan postural , dengan

    membuatkan alat 5antu jalan seperti tongkat atau walker.

    c. Diet

    Pada penderita parkinson ini sebenarnya tidaklah diperlukan suatu diet yang khusus ,

    akan tetapi diet penderita ini yang diberikan dengan tujuan agar tidak terjadi kekurangan

    gi7i , penurunan berat badan , dan pengurangan jumlah massa otot , serta tidak terjadinya

    konstipasi . Penderita dianjurkan untuk memakan makanan yang berimbang antara

    komposisi serat dan air untuk mencegah terjadinya konstipasi , serta cukup kalsium untuk mempertahankan struktur tulang agar tetap baik . 6pabila didapatkan penurunan motilitas

    usus dapat dipertimbangkan pemberian laksan setiap beberapa hari sekali . Bindari

    makanan yang mengandung alkohol atau berkalori tinggi.

    -II. TERAPI *O;PLE;ENTER

    *%nse( Latihan Fun$si%nal Tan$an

    8atihan fungsional tangan merupakan salah satu dari latihan pergerakan sendi

    untuk pasien stroke yang mengutamakan pergerakan sendi pergelangan tangan pada

    ekstremitas atas sebagai gerakannya./. ;a:a& Latihan Fun$si%nal Tan$an

    0ungsi tangan begitu penting dalam melakukan akti%itas sehari!hari bagi

    kita dan merupakan bagian yang paling aktif. ;ika lesi pada bagian otak yang

    mengakibatkan kelemahan pada tangan tersebut akan sangat menghambat dan

    mengganggu kemampuan dan akti%itas seseorang. Tangan juga merupakan organ

    panca indra dengan daya guna yang sangat khusus. 8atihan fungsional tangan

    dapat didefinisikan sebagi semua fungsi yang diberikan pada gerakan ketika

    sebuah objek digenggam oleh tangan. 0ungsi menggenggam " grip # melalui tiga

    ))

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    45/50

    tahap yaitu, membuka tangan, menutup jari!jari untuk menggenggam objek, serta

    mengatur kekuatan menggenggam.

    5eberapa bentuk dari fungsional tangan yaitu $

    1# Po er !rip" adalah bagian dari fungsional tangan yang dominan.Hang termasuk dalam Po er !rip ialah $a. Clyndri#al grip

    "ambar 2.5 #osisi $l%ndrical "rip &'id(a%a, 2))7*1# 5erikan benda berbentuk silindris.(# 8akukan koreksi pada jari!jari agar menggenggam sempurna-# Posisi wrist joint )+ derajat.)# 5erikan instruksi untuk menggenggam "menggenggam kuat# selama

    + detik kemudian rileks#.+# 8akukan pengulangan sebanyak = kali.

    Dalam memberikan latihan ini, yang terpenting ialah kerja otot yang

    sinergi serta stabilitas pergelangan tangan.

    b. $pheri#al grip

    "ambar 2.+ #osisi Spherical "rip &'id(a%a, 2))7*

    1# 5erikan benda berbentuk bulat "seperti bola tenis#.(# 8akukan koreksi pada jari!jari agar menggenggam sempurna.-# Posisi rist %oint )+ derajat.)# 5erikan instruksi untuk menggenggam "menggenggam kuat# selama +

    detik kemudian rileks.

    )+

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    46/50

    +# 8akukan pengulangan sebanyak = kali.#. Hook grip

    "ambar 2.7 #osisi ook "rip &'id(a%a, 2))7*1# 4unakan benda berupa tas jinjing tanpa beban:dengan menggunakan

    benda lainnya.(# Posisi tangan pasien stroke pada pegangan tas.-# 8akukan koreksi pada jari!jari tangan agar menggenggam sempurna.)# 5erikan pengulangan dan lebih mandiri dengan koreksi jari!jari secara

    mandiri pula.d. &ateral Prehension !rip

    "ambar 2.- #osisi !ateral #rehension "rip &'id(a%a, 2))7*1# 4unakan benda berupa pensil:sejenisnya.(# Tempatkan pada sela jari!jari.-# Pertahankan selama = hitungan kemudian lepaskan kembali.)# 8akukan beberapa pengulangan juga di sela!sela jari lainnya.

    2) Pre#ision Handling Pre#ision Handling cocok digunakan untuk keterampilan motorik halus

    dengan menekankan pada sensasi yang cukup adekuat pada tangan.5erikut ini yang termasuk dalam pre#ision handling" yaitu $a. Pad to Pad

    )

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    47/50

    "ambar 2. #osisi #ad to #ad &'id(a%a, 2))7*1# 4unakan pensil sebagai alat bantu.(# 5erikan posisi tangan seperti hendak menulis.-# Pertahankan beberapa saat.)# Dapat pula dilanjutkan dengan menulis beberapa kata yang

    sederhana.b. 'ip to tip

    "ambar 2.1) #osisi ip to ip &'id(a%a, 2))7*1# 4unakan alat bantu berupa jarum atau sejenisnya.(# Tempatkan jarum dengan menjepit pada jari 1 dan (.-# Pertahankan beberapa saat.)# 8akukan koreksi dengan tangan yang sehat jika posisi jarum tidak

    tepat.#. &ateral Pin#h

    "ambar 2.11 #osisi !ateral #inch &'id(a%a, 2))7*.1# 4unakan kunci sebagai alat bantu.(# Tempatkan kunci pada sela jari 1 dan sela jari (.-# Pertahankan posisi seperti pada gambar dibawah ini.

    )=

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    48/50

    (. Terapi artwork untuk penderita parkinson

    dr 5anon /ukoandari, /p./" # selaku ketua Hayasan Peduli Parkinson 9ndonesia "HPP9#

    mengimbau pasien parkinson untuk mendapatkan terapi sederhana berupa artwork.

    ODengan melakukan pekerjaan seni, pasien dapat melukis, menggambar, dan membentuk

    aneka kerajinan tangan untuk memberikan latihan pada motorik halusnya,O jelas dr

    5anon.

    Tujuan terapi $! Parkinson sering diikuti dengan isolasi sosial dan percaya diri rendah berhubungan

    dengn kesulitan mereka dalam berbicara dan berkreati%itas. Mempelajari keterampilan

    baru membantu seorang penderita memiliki kepercayaan diri dan harga diri

    ! Penelitian menunjukkan bahwa fungsi fisiologis, seperti detak jantung, tekanan darah

    dan respirasi menjadi lambat ketika seseorang terlibat dalam kegiatan yang mereka suka.

    Membuat hasil seni memberikan kesempatan bagi seseorang untuk melatih tangan dan

    mata mereka, meningkatkan koordinasi mata dan tangan, serta merangsang jalur

    neurologis dari otak ke tangan

    6lat $

    ! ertas gambar, 6-, 6), taplak meja besar berwarna putih

    !

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    49/50

    1. Pre!drawing relaEation

    ! Duduk di kursi dan bernafas perlahan, pejamkan mata

    ! elaks

    ! 5ernafas dalam

    ! Putar dan angkat bahu berulang

    ! 5uka mata

    (. 5eginning acti%ity

    ! 6mbil alat menggambar, sambil mendengarkan musik

    ! Tutup mata, gerakkan crayon, pensil warna, cat warna sesuai irama musik

    ! Dengarkan musik dan gunakan gerakan perlahan saja

    ! Mata masih tertutup, cobalah menggambar objek simpel dalam pikiranmu. 5ayangkan

    dirimu melihat apa yang sedang digambar tanpa mengangkat pensil dari kertas. 5uatlahgambar sederhana misalnya pohon, bunga, dan lain!lain

    ! Tutup matamu, dengarkan musik dan rasakan dirimu menjadi bagian darinya. Tubuh

    akan berelaksasi. 5uka mata dan lanjutkan menggambar tapi gunakan warna lain dan

    lihat apa yang kemudian terbentuk

    )*

  • 8/9/2019 persarafan lansia

    50/50

    DAFTAR PUSTA*A

    Darmojo, 5oedhi. ( *. !eriatri ( lmu esehatan *sia &an%ut). ;akarta$ 5alai

    penerbit 0 U9

    Martono, Badi dan ris. ( *. !eriatri ( lmu esehatan *sia &an%ut) . ;akarta$

    5alai Penerbit 0 U9

    MuttaIin, 6rif. ( 11. +suhan epera atan lien dengan !angguan $istem

    Persyara,an . ;akarta$ /alemba Medika

    Pearce, ( *. +natomi dan -isiologi *ntuk Paramedis . ;akarta$ PT

    4ramedia

    onsep askep lansia dengan stroke oleh raden ketut ari "( 11,

    http$::ketutpsik ?.wordpress.com:( 11: +: =:konsep!askep!lansia!dengan!stroke: # ,diakses ( oktober ( 1-

    /ari, Mia Dian. ( 1(. http$::nursemiadiansari.blogspot.com:( 1(: (:gangguan!

    sistem!persarafan!pada!lansia.html di akses ( /eptember ( 1-

    http$::staff.unila.ac.id:gnugroho:files:( 1(:11:636T>M9!09/9>8>49!/9/T2M!

    /6 60.pdf

    http$::tutorialkuliah.blogspot.com:( *: (:medula!spinalis!dan!syaraf!spinal.html

    http://ketutpsik08.wordpress.com/2011/05/07/konsep-askep-lansia-dengan-stroke/http://nursemiadiansari.blogspot.com/2012/02/gangguan-sistem-persarafan-pada-lansia.htmlhttp://nursemiadiansari.blogspot.com/2012/02/gangguan-sistem-persarafan-pada-lansia.htmlhttp://nursemiadiansari.blogspot.com/2012/02/gangguan-sistem-persarafan-pada-lansia.htmlhttp://ketutpsik08.wordpress.com/2011/05/07/konsep-askep-lansia-dengan-stroke/http://nursemiadiansari.blogspot.com/2012/02/gangguan-sistem-persarafan-pada-lansia.htmlhttp://nursemiadiansari.blogspot.com/2012/02/gangguan-sistem-persarafan-pada-lansia.html