perpindahan kalor
TRANSCRIPT
-
Model Cooperative Learning tipe STAD berbasis Web
21
1) Perpindahan Kalor
Kalor berpindah dari benda yang suhunya tinggi ke benda yang
suhunya rendah. Ada tiga cara perpindahan kalor: 1) Konduksi (hantaran), 2)
Konveksi (aliran), dan 3) Radiasi (pancaran).
Konduksi. Perpindahan kalor dari bagian sendok yang terendam dalam
air panas ke ujung sendok yang Anda pegang tanpa disertai perpindahan
partikel disebut konduksi atau hantaran. Konduksi dapat terjadi pada zat
padat, zat cair, dan zat gas.
Ada dua macam proses konduksi, yaitu konduksi logam dan konduksi
non logam.
Dalam zat non logam, partikel-partikel yang dipanaskan bergetar lebih
cepat hingga energi kinetik patikel-partikel itu makin besar. Partikel-partikel
ini kemudian memberikan sebagian energi kinetiknya ke partikel-partikel
terdekatnya melalui tumbukan. Demikian seterusnya hingga kalor mencapai
bagian ujung benda yang dingin (tidak dipanasi). Proses konduksi seperti ini
berlangsung lambat karena untk memindahkan lebih banyak kalor diperlukan
beda suhu yang tinggi di antara kedua ujung.
Dalam zat logam, kalor dipindahkan melalui elektron-elektron bebas
yang terdapat dalam struktur atom logam. Di tempat yang dipanaskan, energi
elektron-elektron bertambah besar. Oleh karena elektron bebas mudah
berpindah, maka pertambahan energi ini dengan cepat diberikan ke elektron-
elektron lain yang letaknya lebih jauh melalui tumbukan. Dengan cara ini,
kalor berpindah lebih cepat.
Zat yang mudah menghantarkan kalor disebut konduktor,contohnya
logam. Zat yang sulit menghantarkan kalor disebut isolator, contohnya kayu
dan plastik.
Laju kalor konduksi. Laju perpindahan kalor secara konduksi / (J s-
1 = W) adalah sebanding dengan luas permukaan (m2), sebanding dengan
beda suhu antara kedua ujung (K atau oC), dan berbanding terbalik dengan
ketebalan dinding (m). Secara matematis ditulis:
=
=
-
Model Cooperative Learning tipe STAD berbasis Web
22
dimana = 1 2, dan adalah konduktivitas termal suatu zat (W
m-1
K-1
).
Konveksi. Ketika air pada bagian (lihat Gambar 3) dipanasi, massa
jenis air pada menjadi lebih kecil, sehingga air bergerak naik ke atas.
Tempatnya digantikan oleh air dingin pada bagian yang memiliki massa
jenis lebih besar. Proses perpindahan kalor dari satu bagian fluida ke bagian
fluida yang lainnya oleh pergerakan fluida itu sendiri akibat perbedaan massa
jenis disebut konveksi atau aliran. Konveksi hanya terjadi pada zat yang
mengalir (fluida), yaitu zat cair dan zat gas.
Gambar 3. Konveksi dalam zat cair
Laju kalor konveksi. Laju perpindahan kalor secara konveksi,/ (J s-
1=W) adalah sebanding dengan luas permukaan (m2) yang bersentuhan
dengan fluida, dan beda suhu (K) antara benda dan fluida. Secara
matematis ditulis:
=
=
dengan adalah koefisien konveksi (W m-2K-1), yang diperoleh secara
percobaan, misalnya tubuh manusia memiliki = 7,1 Wm2K1.
Radiasi atau pancaran adalah perpindahan kalor dalam bentuk
gelombang elektromagnetik. Karena kalor dibawa dalam bentuk gelombang
elektromagnetik, maka radiasi tidak memerlukan medium. Dengan kata lain,
radiasi kalor dapat melalui ruang hampa (vakum). Sebagai contoh, radiasi
kalor dari Matahari melalui ruang hampa hingga sampai ke Bumi.
A
B
Api
Panci
logam
-
Model Cooperative Learning tipe STAD berbasis Web
23
Makin baik suatu benda menyerap radiasi kalor, makin baik pula benda
itu memancarkan radiasi kalor. Penyerap radiasi sempurna disebut benda
hitam. Permukaan yang hitam kusam adalah penyerap dan pemancar radiasi
kalor yang sangat baik, sedangkan permukaan putih mengkilat adalah
penyerap dan pemancar kalor yang sangat buruk.
Laju kalor radiasi. Laju kalor radiasi / (J s-1=W), yang dipancarkan
oleh suatu benda yang suhu mutlaknya lebih besar dari 0 K, adalah sebanding
dengan luas permukaannya (m2), dan sebanding dengan pangkat empat suhu
mutlaknya 4. Secara matematis ditulis:
=
= 4