perpajakan 1

5
PERPAJAKAN Beberapa pengertian pajak diantaranya adalah: 1. Menurut Prof. Dr. Sumitro Djoyodiningrat, pajak adalah kewajiban masyarakat untuk menyerahkan sebagian kekayaan karena suatu keadaan ataupun karena kejadian yang ditetapkan pemerintah dan bersifat dapat dipaksakan dengan balas jasa yang tidak dapat diberikan secara langsung dari negara. 2. Menurut Prof.Dr. Rochmat Soemitro, SH, pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai publik investment. 3. Menurut Sommerfeld Ray Anderson dan Brock Horace, pajak adalah peralihan sumber dari sektor swasta ke sektor pemerintah yang wajib dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu dan tanpa mendapat imbalan langsung sehingga pemerintah dapat melaksanakan tugasnya untuk mencapai tujuan ekonomi dan sosial. 4. Menurut UU No.6 Tahun 1983 yang telah disempurnakan menjadi UU No.16 Tahun 2000, pajak adalah iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak berdasarkan norma-norma hukum untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran kolektif guna meningkatkan kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak diterima secara langsung. Ciri-ciri pajak adalah sebagai berikut : 1. Iuran wajib yang dikenakan kepada masyarakat wajib pajak. 2. Iuran wajib yang ditetapkan berdasarkan undang-undang 3. Digunakan untuk kepentingan umum 4. Balas jasa tidak diterima secara langsung 5. Bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Upload: hajrah

Post on 04-Jan-2016

7 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

tgs

TRANSCRIPT

Page 1: PERPAJAKAN 1

PERPAJAKAN

Beberapa pengertian pajak diantaranya adalah:

1. Menurut Prof. Dr. Sumitro Djoyodiningrat, pajak adalah kewajiban masyarakat untuk menyerahkan sebagian kekayaan karena suatu keadaan ataupun karena kejadian yang ditetapkan pemerintah dan bersifat dapat dipaksakan dengan balas jasa yang tidak dapat diberikan secara langsung dari negara.

2.   Menurut Prof.Dr. Rochmat Soemitro, SH, pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontra prestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum dan surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai  publik investment.

3.   Menurut Sommerfeld Ray Anderson dan Brock Horace, pajak adalah peralihan sumber dari sektor swasta  ke sektor pemerintah yang wajib dilaksanakan berdasarkan ketentuan yang ditetapkan lebih dahulu dan tanpa mendapat imbalan langsung sehingga pemerintah dapat melaksanakan tugasnya untuk mencapai tujuan ekonomi dan sosial.

4.   Menurut UU No.6 Tahun 1983 yang telah disempurnakan menjadi UU No.16 Tahun 2000, pajak adalah iuran wajib yang dibayar oleh wajib pajak berdasarkan norma-norma hukum untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran kolektif guna meningkatkan kesejahteraan umum yang balas jasanya tidak diterima secara langsung.

Ciri-ciri pajak adalah sebagai berikut :

1.   Iuran wajib yang dikenakan kepada masyarakat wajib pajak.

2.   Iuran wajib yang ditetapkan berdasarkan undang-undang

3.   Digunakan untuk kepentingan umum

4.   Balas jasa tidak diterima secara langsung

5.   Bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Dasar pemungutan pajak:

1. UU No. 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umum dan Tatacara Perpajakan2. UU No. 17 Tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan (PPh)3. UU No. 18 Tahun 2000 tentang Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan atas

Barang Mewah (PPnBM)4. UU No. 19 Tahun 2000 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa5. UU No. 20 Tahun 2000 tentang Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB)6. UU No. 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

Page 2: PERPAJAKAN 1

Selain pajak, pemerintah juga melakukan pungutan resmi berupa retsibusi. Retribusi adalah pungutan yang dikenakan kepada masyarakat yang menggunakan fasilitas yang disediakan negara. Dari retribusi, masyarakat akan menerima balas jasanya secara langsung berupa fasilitas negara yang digunakannya. Retribusi diatur dalam UU No. 19 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi. Perbedaan pajak dan retribusi terletak pada kontribusi yang diberikan. Dalam pajak, kontribusi yang diberikan pemerintah tidak secara langsung dapat dinikmati oleh pembayar pajak, sedangkan pada retribusi, kontribusi langsung dapat dinikmati oleh pembayar retribusi.

Fungsi pajak secara umum:

1. Fungsi budgetair:

- Sebagai sumber pendapatan negara

- Sebagai sumber untuk membiayai pengeluaran negara

2.   Fungsi mengatur:

- Sebagai pengatur kegiatan ekonomi

- Sebagai alat pemerataan ekonomi

- Sebagai alat stabilitas perekonomian

- Sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi

JENIS-JENIS PAJAK

1. Pajak berdasarkan pihak yang menanggung:

1).  Pajak langsung :  adalah pajak yang harus ditanggung atau dibayar sendiri oleh wajib pajak dan tidak dapat dialihkan kepada pihak lain misalnya PPh, PBB.

2).  Pajak tidak langsung :  adalah pajak yang pembayarannya dapat dilimpahkan atau dialihkan kepada pihak lain, misalnya PPN.

2. Pajak berdasarkan pihak yang memungut:

1).  Pajak negara: pajak yang langsung dipungut oleh pemerintah pusat,  misalnya PPh, PBB, PPN, Bea materai

2). Pajak daerah: pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah

Pajak daerah terbagi dua yaitu:

Page 3: PERPAJAKAN 1

1. Pajak daerah provinsi, yaitu pajak yang dipoungut oleh pemerintah daerah provinsi, misalnya pajak kendaraan bermotor.

2. Pajak daerah kota/kabupaten, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah kota/kabupaten,  misalnya : pajak penerangan jalan.

3. Pajak berdasarkan sifatnya:

1).  Pajak obyektif : pajak yang pungutannya ditentukan berdasarkan obyek pajak tanpa memperhatikan keadaan wajib pajak, misalnya PPN.

2).  Pajak subyektif : pajak yang pungutannya ditentukan berdasarkan keadaan wajib pajak, misalnya PPh.

SISTEM PERPAJAKAN INDONESIA

1.   Prinsip Pemungutan Pajak

a. Keadilan

Pemungutan pajak harus disesuaikan dengan kemampuan wajib pajak.

b. Kepastian

Pemungutan pajak harus dilakukan berdasarkan aturan dan ketetapan       yang jelas, tegas dan pasti.

c. Kelayakan

Pemungutan pajak harus memperhatikan pantas dan tidaknya seseorang atau badan usaha yang dikenakan pajak.

d. Ekonomis

Pemungutan pajak harus diusahakan sedemikian rupa agar tidak mengganggu perekonomian secara keseluruhan.

e. Sederhana

Sistem perhitungan beban pajak harus dilakukan sesederhana mungkin agar maudah dan mendorong masyarakat memenuhi kewajiban pajaknya.

2.   Unsur – unsur Pajak

a.   Subyek pajak : orang/badan yang menurut undang-undang dibebani pajak.

Page 4: PERPAJAKAN 1

b.   Wajib pajak                : orang/badan yang menurut undang-undang diharuskan melakukan tindakan perpajakan.

c.   objek pajak : benda/barang yang menjadi sasaran pajak.

d.   Tarif pajak :  dasar pengenaan pajak yang dikenakan pada objek pajak dan dibayar oleh subjek pajak.

Tarif pajak dibedakan menjadi 3 yaitu :

1).  Tarif pajak proporsional

Adalah tarif pajak yang persentase tarifnya tetap atau sama untuk setiap jenis objek pajak,

2).  Tarif pajak progresif

Adalah tarif pajak yang persentase tarifnya semakin besar apabila objek pajaknya semakin besar.

3).  Tarif pajak degresif

Adalah tarif pajak yang persentase tarifnya semakin kecil apabila obyek pajaknya semakin besar.

SANGSI

Bagi wajib pajak yang tidak melaksanakan kewajiban perpajakan dikenakan sangsi berupa:

1. Sangsi administrasi2. Denda3. Bunga4. Kenaikan5. Sangsi pidana