pernyataan telah di review...laporan kinerja instansi pemerintah polres hst ta. 2018 < 1 >...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 1 >
PERNYATAAN TELAH DI REVIEW
KEPOLISIAN DAERAH KALIMANTAN SELATAN
RESOR HULU SUNGAI TENGAH
TAHUN ANGGARAN 2018
Kami telah mereview Laporan Kinerja Instansi Pemerintah unit kerja Bagian
Perencanaan Polres HST tahun anggaran 2019 sesuai pedoman review atas laporan
kinerja. Substansi informasi yang dimuat dalam laporan ini menjadi tanggung jawab
manajemen Polri
Review bertujuan untuk memberikan gambaran bahwa laporan kinerja yang
disajikan telah sesuai dengan ketentuan.
Berdasarkan Reviiew kami, bahwa tidak terdapat kondisi atau hal – hal yang
menimbulkan perbedaan persepsi dalam hal gambaran informasi yang disajikan dalam
Laporan Kinerja ini.
Barabai, 30 Februari 2019
a.n. KEPALA KEPOLISIAN RESOR HULU SUNGAI TENGAH
KEPALA SEKSI PENGAWASAN
MUHAMMAD ALFIAN YUSUF
INSPEKTUR POLISI DUA NRP 69010210
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 2 >
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN SELATAN
RESOR HULU SUNGAI TENGAH
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Polres Hulu Sungai TA. 2018 telah selesai disusun
dan disajikan untuk memberikan gambaran tentang pelaksanaan kegiatan, tugas pokok
dan fungsi serta dukungan anggaran Tahun 2018.
Laporan Kinerja Instansi Pemeriintah ini selain sebagai pertanggung jawaban
Kesatuan Polres Hulu Sungai Tengah dalam melaksanakan tugas sesuai dengan Visi
dan Misi yang diemban sebagaimana dituangkan dalam Rencana Kerja TA 2018, juga
sebagai bahan evaluasi dalam pelaksanaan program, kegiatan, sasaran, tujuan dan
indicator keberhasilan dan kegagalan dalam pengukuran pencapaian sasaran dan
pengukuran kinerja kegiatan sebagai penyampaian pertanggung jawaban kinerja
Polres Hulu Sungai Tengah selama periode Tahun 2018.
Bagi Kepolisian resor Hulu Sungai Tengah, penyusunan LKIP ini secara
sistimatika berpedoman kepada Peraturan Kapolri Nomor 7 Tahun 2015 sebagai
perubahan atas Perkap Nomor 20 Tahun 2012 tanggal 30 Oktober 2012 tentang
Penyusunan Laporan Akuntabilitas Dilingkungan Polri. Sedangkan materi yang
disajikan sudah diupayakan secara optimal, namun demikian pastinya akan terdapat
banyak kekurangan – kekurangan dan kami mengharapkan masukan guna
sempurnanya LKIP ini dimasa akan datang.
Ucapan terima kasih disampaikan kepada tim perumus penyusun LKIP Polres
Hulu Sungai Tengah yang telah menyelesaikan tugasnya dengan baik dan juga kepada
semua pihak yang telah membantu penyusunan LKIP ini. Akhir kata semoga LKIP ini
dapat memberikan gambaran kepada pimpinan dalam menentukan kebijakan
selanjutnya dan menjadi acuan kinerja untuk meningkatkan prestasinya di masa akan
datang serta yang paling penting dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Barabai, 30 Februari 2019
KEPALA KEPOLISIAN RESOR HULU SUNGAI TENGAH
SABANA ATMOJO, S.I.K.,M.H.
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75020653
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 3 >
DAFTAR ISI
HALAMAN
PERNYATAAN REVIEW . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
DAFTAR ISI . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . 4
B. TUGAS DAN FUNGSI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5
C. STRUKTUR ORGANISASI . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . .. . . . . . 8
D. SISTEMATIKA PENYAJIAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 26
BAB II. PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 27
B. PERJANJIAN KINERJA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 56
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENGUKURAN CAPAIAN KINERJA . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . .. . . 60
B. CAPAIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 63
C. INDIKATOR CAPAIAN KINERJA . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 66
D. AKUNTABILITAS KEUANGAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 120
BAB IV. PENUTUP
A. KESIMPULAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 123 B.
PERMASALAHAN DAN KENDALA . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 125 C.
SARAN DAN TINDAK LANJUT . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 125
LAMPIRAN - LAMPIRAN
A. PENGUKURAN KEGIATAN KINERJA
B. STRUKTUR ORGANISASI POLRES
C. PERJANJIAN KINERJA
D. DOKUMENTASI KEGIATAN
E. PENGHARGAAN
F. SPRIN POKJA PENYUSUNAN LKIP
G. MoU
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
DAERAH KALIMANTANSELATAN
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 4 >
RESOR HULU SUNGAI TENGAH
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKIP ) TA. 2018
POLRES HULU SUNGAI TENGAH
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Undang - undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik
lndonesia tahun 2002, bahwa Kepolisian Negara Republik lndonesia
merupakan instansi/ lembaga pemerintahan yang dalam melaksanakan tugas,
fungsi, perannya, diperlukan pertanggungjawaban untuk menjawab,
menerangkan kinerja dan tindakan institusi Polri kepada pihak yang memiliki
hak untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Pelaksanaan tugas
pokok Polres Hulu Sungai Tengah , dijabarkan dalam dokumen strategi (Renstra
Polres Hulu Sungai Tengah Tahun 2015 -2019) dan lebih lanjut dalam Renja
Polres Hulu Sungai Tengah Tahun 2018 yang secara umum memuat visi, misi,
tujuan, sasaran, kebijakan, strategi dalam upaya pencapaian tujuan dan
diaplikasikan dalam program dan kegiatan.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang pelaporan
Keuangan dan Kinerja Instansi pemerintah, mengamanatkan agar setiap
entitas pelaporan wajib dan menyajikan laporan keuangan dan laporan kinerja
dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran dan pendapatan
belanja negara anggaran pendapatan dan belanja daerah guna
mempertanggung jawabkan keuangan yang ada maka dibuatkan Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah Polres Hulu Sungai Tengah tahun 2018, sejalan
dengan adanya reformasi birokrasi Polri yang pada intinya menghendaki
transparansi, akuntabel dalam bidang kinerja yang dilakukan oleh Polres Hulu
Sungai Tengah , dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai
penegak hukum, pemeliharan keamanan dan ketertiban masyarakat, serta
pelindung pengayom dan pelayan masyarakat.
Susunan organisasi dan tata kerja Kepolisian Negara Republik Indonesia
disesuaikan dengan kepentingan pelaksanaan tugas dan wewenangnya yang
diatur lebih lanjut dengan Keputusan Presiden Nomor 52 Tahun 2010 dan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 5 >
Peraturan Kapolri Nomor 23 Tahun 2010 tentang Susunan dan Tata Kerja
Kepolisian Negara Republik.
Adapun Dasar Penyusunan LKIP TA. 2018 Polsek Jajaran Polres Hulu Sungai
Tengah antara lain adalah :
Adapun Dasar Penyusunan LKIP Polres Hulu Sungai Tengah antara lain adalah
:
a. Undang-undang No. 2 Tahun 2002 tanggal 8 Januari 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang tata cara Pelaporan
Keuangan dan Kinerja Pemerintah
c. Instruksi Presiden Nomor 7 tahun 1999 tanggal 15 Juni 1999 tentang
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
d. Kep Ka LAN Nomor : 239/ IX / 618 / 2003 tentang Pedoman penyusunan
Lakip.
e. Permenpan Nomor PER/09/M.PAN/05/2007 tanggal 31 Mei 2007 Tentang
Pedoman Umum Penetapan IKU dilingkungan instansi Pemerintah .
f. Permenpan RB Nomor 29 tahun 2010 tgl 31 Desember 2010 tentang
Penyusunan Tap Kinerja dan Lakip.
g. Perkap Nomor 7 Tahun 2015 tentang perubahan atas perkap Nomor 20
Tahun 2012 tanggal 30 Oktober 2012 tentang Penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dilingkungan Polri.
B. TUGAS DAN FUNGSI
1. Tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah memelihara
keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, dan
memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada
masyarakat.
2. Dalam melaksanakan tugas pokok Polres Hulu Sungai Tengah bertugas
selalu melakukan kegiatan berupa:
a. melaksanakan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan patroli terhadap
kegiatan masyarakat dan pemerintah sesuai kebutuhan masyarakat.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 6 >
b. menyelenggarakan segala kegiatan dalam menjamin keamanan,
ketertiban, dan kelancaran lalu lintas di jalan.
c. membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat,
kesadaran hukum masyarakat serta ketaatan warga masyarakat terhadap
hukum dan peraturan perundang-undangan.
d. turut serta dalam pembinaan hukum di wilayah Hulu Sungai Tengah.
e. memelihara ketertiban dan menjamin keamanan umum.
f. melakukan koordinasi, pengawasan, dan pembinaan teknis terhadap
kepolisian khusus, penyidik pegawai negeri sipil, dan bentuk-bentuk
pengamanan swakarsa di wilayah hukum Polres Hulu Sungai Tengah .
g. Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap semua tindak pidana
sesuai dengan hukum acara pidana dan peraturan perundang-undangan
lainnya.
h. menyelenggarakan identifikasi kepolisian yang berhubungan dengan
TPTKP untuk kepentingan tugas kepolisianmelayani kepentingan warga .
i. masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh instansi dan/atau
pihak yang berwenang.
j. melindungi keselamatan jiwa raga, harta benda, masyarakat, dan
lingkungan hidup dari gangguan ketertiban dan/atau bencana termasuk .
k. memberikan bantuan dan pertolongan dengan menjunjung tinggi hak asasi
manusia.
l. memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan
kepentingannya dalam lingkup tugas kepolisian.
3. Dalam rangka menyelenggarakan tugas dan secara umum berfungsi :
a. menerima laporan dan/atau pengaduan.
b. membantu menyelesaikan perselisihan warga masyarakat yang dapat
mengganggu ketertiban umum.
c. mencegah dan menanggulangi tumbuhnya penyakit masyarakat.
d. mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam
persatuan dan kesatuan bangsa.
e. mengeluarkan peraturan kepolisian dalam lingkup kewenangan
administratif kepolisian.
f. melaksanakan pemeriksaan khusus sebagai bagian dari tindakan
kepolisian dalam rangka pencegahan.
g. melakukan tindakan pertama di tempat kejadian.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 7 >
h. mengambil sidik jari dan identitas lainnya serta memotret seseorang.
i. mencari keterangan dan barang bukti.
j. menyelenggarakan pusat informasi kriminal di Polres Hulu Sungai Tengah
.
k. mengeluarkan surat izin dan/atau surat keterangan yang diperlukan dalam
rangka pelayanan masyarakat.
l. memberikan bantuan pengamanan dalam sidang dan pelaksanaan putusan
pengadilan, kegiatan instansi lain, serta kegiatan masyarakat.
m. menerima dan menyimpan barang temuan untuk sementara waktu.
4. Polres Hulu Sungai Tengah sesuai peraturan perundang-undangan lainnya
berfungsi:
a. memberikan izin dan mengawasi kegiatan keramaian umum dan kegiatan
masyarakat lainnya.
b. menyelenggarakan registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor.
c. memberikan surat izin mengemudi kendaraan bermotor.
d. menerima pemberitahuan tentang kegiatan politik.
e. memberikan izin dan melakukan pengawasan senjata api, bahan peledak,
dan senjata tajam.
f. memberikan izin operasional dan melakukan pengawasan terhadap badan
usaha di bidang jasa pengamanan.
g. memberikan petunjuk, mendidik, dan melatih aparat kepolisian khusus dan
petugas pengamanan swakarsa dalam bidang teknis kepolisian.
h. melakukan pengawasan fungsional kepolisian terhadap orang asing yang
berada di wilayah Hulu Sungai Tengah dengan koordinasi instansi terkait.
i. melaksanakan kewenangan lain yang termasuk dalam lingkup tugas
kepolisian.
5. Dalam rangka menyelenggarakan tugas di bidang proses pidana, Polres Hulu
Sungai Tengah berfungsi untuk:
a. melakukan penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan.
b. melarang setiap orang meninggalkan atau memasuki tempat kejadian
perkara untuk kepentingan penyidikan.
c. membawa dan menghadapkan orang kepada penyidik dalam rangka
penyidikan.
d. menyuruh berhenti orang yang dicurigai dan menanyakan serta memeriksa
tanda pengenal diri.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 8 >
e. melakukan pemeriksaan dan penyitaan surat.
f. memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau
saksi;
g. mendatangkan orang ahli yang diperlukan dalam hubungannya dengan
pemeriksaan perkara.
h. mengadakan penghentian penyidikan.
i. menyerahkan berkas perkara kepada penuntut umum.
j. mengajukan permintaan secara langsung kepada pejabat imigrasi yang
berwenang di tempat pemeriksaan imigrasi dalam keadaan mendesak atau
mendadak untuk mencegah atau menangkal orang yang disangka
melakukan tindak pidana.
k. memberi petunjuk dan bantuan penyidikan kepada penyidik pegawai negeri
sipil serta menerima hasil penyidikan penyidik pegawai negeri sipil untuk
diserahkan kepada penuntut umum.
l. mengadakan tindakan lain menurut hukum yang bertanggung jawab.
6. Tugas dan fungsi dari tindakan lain adalah tindakan penyelidikan dan
penyidikan yang dilaksanakan jika memenuhi syarat sebagai berikut: a. tidak
bertentangan dengan suatu aturan hukum.
b. selaras dengan kewajiban hukum yang mengharuskan tindakan tersebut
dilakukan.
c. harus patut, masuk akal, dan termasuk dalam lingkungan jabatannya.
d. pertimbangan yang layak berdasarkan keadaan yang memaksa.
e. menghormati hak asasi manusia.
Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, pejabat Polres Hulu Sungai
Tengah senantiasa bertindak berdasarkan norma hukum dan mengindahkan
norma agama, kesopanan, kesusilaan, serta menjunjung tinggi hak asasi
manusia.
C. SRUKTUR ORGANISASI
Perkembangan Organisasi Polri didasari dengan Undang – undang Nomor
2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Keputusan
Presiden Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2010 dan Peraturan Kapolri
Nomor 23 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kepolisian Negara
Republik Indonesia, ketiga peraturan tersebut digunakan sebagai payung
hukum dan arah bagi Polri.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 9 >
Struktur organisasi Polres HST berpedoman kepada Peraturan Kapolri Nomor :
23 Tahun 2010 tanggal 30 September 2010, Polres merupakan satuan
Organisasi kewilayahan Polri yang berperan sebagai pelaksana utama tugas
Polri pada masing-masing daerah hukumnya, yang disusun dalam satu tingkatan
yaitu Kepolisian RESOR, disingkat Polres.
Pemetaan Kekuatan Polres Hulu Sungai Tengah dapat tergambar sebagai
berikut:
a. Jumlah kekuatan Kesatuan di Polres HST :
• Polres : 225 Personil
• Polsek ( 7 type Rural dan 1 Type Prarural ) : 144 Personil
• Polsubsektor : 1 Personil
j. Data Personel sesuai kepangkatan yang ada :
Anggota Polri sebanyak : 370 orang
1. AKBP : 1 orang
2. KOMPOL : 4 orang
3. AKP : 7 orang
4. IP : 17 orang
5. BRIGADIR : 332 orang
6. Anggota PNS : 9 orang
k. Gambaran Struktur organisasi Polres Hulu Sungai Tengah menurut perkap
23 tahun 2010 sebagai berikut :
1. Susunan organisasi Polres terdiri dari:
a. unsur pimpinan.
b. unsur pengawas dan pembantu pimpinan.
c. unsur pelaksana tugas pokok.
d. unsur pendukung.
e. unsur pelaksana tugas kewilayahan.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 10 >
2. Unsur pimpinan terdiri dari:
a. Kapolres;
b. Wakil Kapolres (Wakapolres).
3. Unsur pengawas dan pembantu pimpinan terdiri dari:
a. Bagops.
b. Bagren.
c. Bagsumda.
d. Siwas.
e. Sipropam.
f. Sikeu.
g. Sium.
4. Unsur pelaksana tugas pokok terdiri dari:
a. SPKT.
b. Satintelkam.
c. Satreskrim.
d. Satresnarkoba.
e. Satbinmas.
f. Satsabhara.
g. Satlantas.
h. Sattahti.
5. Adapun tugas dan wewenang dalam struktur organisasi sebagai
berikut :
1) Kapolres Hulu Sungai Tengah
1. Kapolres Hulu Sungai tengah adalah pimpinan Polres Hulu
Sungai tengah yang bertanggungjawab atas satuan kerja
Polres Hulu Sungai Tengah .
2. Kapolres Hulu Sungai tengah bertugas memimpin,
membina, mengawasi dan mengendalikan satuan-satuan
organisasi dalam lingkungan Polres Hulu Sungai tengah
dan berfungsi unsur pelaksana kewilayahan dalam
jajarannya serta memberikan saran pertimbangan dan
melaksanakan tugas lain sesuai perintah KaPolres Hulu
Sungai tengah .
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 11 >
2) Wakapolres Hulu Sungai Tengah
1. Wakapolres Hulu Sungai tengah adalah pembantu utama
Kapolres yang berada dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kapolres Hulu Sungai tengah.
2. Wakapolres Hulu Sungai tengah bertugas membantu
Kapolres Hulu Sungai tengah dalam melaksanakan
tugasnya dengan mengawasi, mengendalikan,
mengkoordinir pelaksanaan tugas- tugas seluruh satuan
organisasi Polres Hulu Sungai tengah dan berfungsi dalam
batas kewenangannya memimpin Polres Hulu Sungai
tengah dalam hal Kapolres Hulu Sungai tengah
berhalangan serta melaksanakan tugas lain sesuai perintah
Kapolres Hulu Sungai tengah.
3) Bagian Operasional Polres Hulu Sungai tengah
1. Bagops Polres Hulu Sungai tengah adalah unsur pembantu
pimpinan Polres Hulu Sungai tengah yang berada dibawah
Kapolres Hulu Sungai tengah.
2. Bagops Polres Hulu Sungai tengah bertugas
merencanakan, mengendalikan dan menyelenggarakan
administrasi operasi kepolisian, termasuk latihan pra
operasi, melaksanakan koordinasi baik dalam rangka
keterpaduan fungsi maupun dengan instansi dan lembaga
terkait dalam rangka pelaksanaan pengamanan kegiatan
masyarakat serta melaksanakan fungsi hubungan
masyarakat termasuk pengelolaan informasi dan
dokumentasi (PID).
3. Bagops Polres Hulu Sungai tengah dipimpin oleh
Kabagops, yang bertanggungjawab kepada Kapolres Hulu
Sungai tengah dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari
dibawah kendali Wakapolres Hulu Sungai tengah.
4. Mengajukan pertimbangan dan saran kepada
Kapolres/Wakapolres Hulu Sungai tengah mengenai hal-hal
yang berhubungan dengan bidang tugas Bagops Polres
Hulu Sungai tengah.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 12 >
5. Kabagops Polres Hulu Sungai tengah dalam melaksanakan
tugas kewajibannya dibantu oleh Paurmin,
Kasubbagbinops, Kasubbagdalops, Kasubbaghumas, Paur
pada Subbag, Bamin dan Banum.
4) Bagian Perencanaan Polres Hulu Sungai Tengah
1. Bagren Polres Hulu Sungai tengah adalah unsur pembantu
pimpinan Polres Hulu Sungai tengah yang berada dibawah
Kapolres HST.
2. Bagren Polres Hulu Sungai tengah bertugas menyusun
rencana kerja dan anggaran, pengendalian program dan
anggaran serta analisa dan evaluasi atas pelaksanaannya,
termasuk program pengembangan satuan kewilayahan.
3. Bagren Polres Hulu Sungai tengah dipimpin oleh Kabagren,
yang bertanggungjawab kepada Kapolres Hulu Sungai
tengah dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah
kendali Wakapolres Hulu Sungai tengah.
4. Mengajukan pertimbangan dan saran kepada Kapolres /
Wakapolres Hulu Sungai tengah mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan bidang tugas Bagren Polres Hulu
Sungai tengah.
5. Kabagren Polres Hulu Sungai tengah dalam melaksanakan
tugas kewajibannya dibantu oleh Paurmin, Kasubbagprogar,
Kasubbagdalgar, Paur pada Subbag, Bamin dan Banum.
5) Bagian Sumber Daya Polres Hulu Sungai tengah
1. Bagsumda Polres Hulu Sungai tengah adalah unsur
pembantu pimpinan Polres Hulu Sungai tengah yang berada
dibawah Kapolres HST.
2. Bagsumda Polres Hulu Sungai tengah bertugas
menyelenggarakan pembinaan dan administrasi personel,
pelatihan fungsi dan pelayanan kesehatan, pembinaan dan
administrasi logistik serta pelayanan bantuan dan penerapan
hukum.
3. Bagsumda Polres Hulu Sungai tengah dipimpin oleh
Kabagsumda, yang bertanggungjawab kepada Kapolres
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 13 >
Hulu Sungai tengah dan dalam pelaksanaan tugas seharihari
dibawah kendali Wakapolres HST.
4. Kabagsumda Polres Hulu Sungai tengah dalam
melaksanakan tugas kewajibannya dibantu oleh
Kasubbagpers, Kasubbagsarpras, Kasubbaghukum,
Paurminpers, Paurlat, Paurkes, Paurlog,
Paurbankum/rapkum, Bamin dan Banum.
6) Seksi Pengawasan Polres Hulu Sungai Tengah
1. Siwas Polres Hulu Sungai tengah adalah unsur pengawas
dan pembantu pimpinan Polres Hulu Sungai tengah yang
berada dibawah Kapolres Hulu Sungai tengah.
2. Siwas Polres Hulu Sungai tengah bertugas
menyelenggarakan monitoring dan pengawasan umum baik
secara rutin maupun insidentil terhadap pelaksanaan
kebijakan pimpinan oleh semua unit kerja khususnya dalam
proses perencanaan, pelaksanaan dan pencapaian rencana
kerja, termasuk bidang material, fasilitas dan jasa serta
memberikan saran tindak terhadap penyimpangan yang
ditemukan.
3. Siwas Polres Hulu Sungai tengah dipimpin oleh Kasiwas,
yang bertanggungjawab kepada Kapolres Hulu Sungai
tengah dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah
kendali Wakapolres Hulu Sungai tengah.
4. Menyiapkan perumusan kebijakan umum Kapolres Hulu
Sungai tengah di bidang penyelenggaraan pengawasan
fungsional di lingkungan Polres Hulu Sungai tengah.
5. Menyelenggarakan kegiatan pengawasan umum dan
pemeriksaan bersifat supervisi baik terprogram (rutin)
maupun tak terprogram (Supervisi khusus dan verifikasi)
terhadap aspek manajerial di lingkungan Polres Hulu Sungai
tengah dan satuan-satuan kewilayahan Polsek yang
berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan dan
pencapaian program kerja serta pengelolaan dan
administrasi anggaran dan perbendaharaan yang meliputi :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 14 >
a. Bidang operasional, termasuk pembinaan
kesiapsiagaan, sistem dan metode serta dukungan
operasional.
b. Bidang pembinaan, termasuk pembinaan personel baik
personel Polri maupun PNS Polres Hulu Sungai tengah.
c. Bidang sarana prasarana, termasuk pembinaan materiil,
fasilitas dan jasa serta perbendaharaan.
d. Bidang anggaran dan keuangan, termasuk pembinaan
anggaran serta pengurusan perbendaharaan dan
administrasi keuangan serta pertanggungjawaban
keuangan.
e. Menyusun laporan hasil pengawasan umum dan
supervisi, termasuk saran tindak terhadap
penyimpangan atas pelaksanaan tugas yang dilakukan
personel Polri dan PNS Polres Hulu Sungai tengah.
f. Penganalisaan dan evaluasi hasil pelaksanaan
pengawasan umum dan superivisi serta menyusun
laporan kinerja instansi pemerintah (LKIP) di jajaran
Polres Hulu Sungai tengah.
g. Kasiwas Polres Hulu Sungai tengah dalam
melaksanakan tugas kewajibannya dibantu oleh
Kasubsibidops yang dijabat oleh Bintara, Kasubsibidbin
dijabat oleh Bintara, Bamin dan Banum.
7) Seksi profesi dan pengamanan Polres Hulu Sungai Tengah
1. Sipropam Polres Hulu Sungai tengah adalah unsur
pengawas dan pembantu pimpinan Polres Hulu Sungai
tengah yang berada dibawah Kapolres Hulu Sungai tengah.
2. Sipropam Polres Hulu Sungai tengah bertugas
menyelenggarakan pelayanan pengaduan masyarakat
tentang penyimpangan perilaku dan tindakan anggota Polres
Hulu Sungai tengah, pembinaan disiplin dan tata tertib,
termasuk pengamanan internal, dalam rangka penegakan
disiplin dan pemuliaan profesi.
3. Sipropam Polres Hulu Sungai tengah dipimpin oleh
Kasipropam, yang bertanggungjawab kepada Kapolres Hulu
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 15 >
Sungai tengah dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari
dibawah kendali Wakapolres Hulu Sungai tengah.
4. mengajukan saran dan pertimbangan kepada
Kapolres/Wakapolres Hulu Sungai tengah mengenai hal-hal
yang berhubungan dengan bidang tugas Sipropam
khususnya dalam hal penyelesaian perkara hasil sidang
pelanggaran disiplin dan Kode Etik Polri.
5. Kasipropam Polres Hulu Sungai tengah dalam
melaksanakan tugas kewajibannya dibantu oleh Kanit
Provos yang dijabat Bintara, Baurprovos, Kanitpaminal yang
dijabat Bintara dan Baurpaminal.
8) Seksi Keuangan Polres Hulu Sungai tengah
1. Sikeu Polres Hulu Sungai tengah adalah unsur pembantu
pimpinan Polres yang berada dibawah Kapolres Hulu Sungai
tengah.
2. Sikeu Polres Hulu Sungai tengah bertugas
menyelenggarakan pelayanan fungsi keuangan yang
meliputi pembiayaan, pengendalian, pembukuan dan
akuntansi, pelaporan serta pertanggung jawaban keuangan
Polres Hulu Sungai tengah.
3. Sikeu Polres Hulu Sungai tengah dipimpin oleh Kasikeu,
yang bertanggungjawab kepada Kapolres Hulu Sungai
tengah dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah
kendali Wakapolres Hulu Sungai tengah.
4. Melaksanakan administrasi keuangan di lingkungan Polres
Hulu Sungai tengah termasuk menyiapkan data dalam
rangka penyusunan Renja dan RKA-KL yang berkaitan
dengan pembinaan keuangan Polres Hulu Sungai tengah.
5. Melaksanakan penyelenggaraan dan pembinaan fungsi
keuangan di lingkungan Polres Hulu Sungai tengah.
6. Mengajukan Surat Perintah Membayar kepada
Kasatker/Kapolres Hulu Sungai tengah, mengajukan
kebutuhan anggaran Polres Hulu Sungai tengah ke Kantor
Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) termasuk
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 16 >
pengambilan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) ke
KPPN.
7. Menerima, menyimpan dan membayarkan anggaran baik
anggaran rutin gaji maupun anggaran rutin non gaji.
8. Menyelenggarakan proses akuntansi dan verifikasi
keuangan Polres Hulu Sungai Tengah termasuk
pengolahan, posting atau cetak data, back up aplikasi data
RKA-KL.
9. Pencatatan administrasi keuangan, khususnya terhadap
anggaran yang belum masuk dalam sistem program
komputer.
10. Penyusunan laporan/akuntabilitas keuangan di lingkungan
Polres Hulu Sungai tengah.
11. Analisa dan evaluasi atas catatan keuangan, baik berupa
laporan keuangan cetak maupun secara manual serta arsip
data komputer.
12. Mengajukan saran dan pertimbangan kepada Kapolres/
Wakapolres Hulu Sungai tengah mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan bidang tugas keuangan.
13. Kasikeu dalam melaksanakan tugas kewajibannya dibantu
oleh Kepala Subseksi Administrasi yang dijabat oleh Bintara,
Kepala Subseksi Gaji yang dijabat oleh Bintara, Kepala
Subseksi Akuntansi yang dijabat oleh Bintara, Kepala
Subseksi Data yang dijabat oleh Bintara dan Banum.
9) Seksi Umum Polres Hulu Sungai Tengah
1. Sium Polres Hulu Sungai tengah adalah pembantu pimpinan
Polres Hulu Sungai tengah yang berada dibawah Kapolres
Hulu Sungai tengah.
2. Sium Polres Hulu Sungai tengah bertugas
menyelenggarakan terjaminnya pelayanan administrasi dan
kelancaran tugas-tugas pimpinan yang mencakup fungsi
kesekretariatan, kearsipan dan administrasi umum lainnya
serta pelayanan markas di lingkungan Polres Hulu Sungai
tengah.
3. mengajukan pertimbangan dan saran kepada
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 17 >
Kapolres/Wakapolres Hulu Sungai tengah mengenai hal-hal
yang berhubungan dengan bidang tugas Sium Polres Hulu
Sungai tengah.
4. Sium dipimpin oleh Kasium, yang bertanggungjawab kepada
Kapolres dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah
kendali Wakapolres Hulu Sungai tengah.
5. Kasium dalam melaksanakan tugas kewajibannya dibantu
oleh Kepala Subseksi Administrasi Ketatausahaan yang
dijabat oleh Bintara, Kepala Subseksi Pelayanan Markas
yang dijabat oleh Bintara, Bamin dan Banum.
10) Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polres Hulu Sungai
Tengah
1. SPKT adalah unsur pelaksana tugas pokok Polres Hulu
Sungai Tengah yang terdiri dari 3 (tiga) unit dan disusun
berdasarkan pembagian waktu (ploeg) yang berada dibawah
Kapolres Hulu Sungai Tengah.
2. SPKT bertugas memberikan pelayanan kepolisian
kepada masyarakat, dalam bentuk penerimaan dan
penanganan pertama laporan/pengaduan, pelayanan
bantuan/pertolongan kepolisian, bersama fungsi terkait
mendatangi TKP untuk melaksanakan kegiatan
pengamanan dan olah TKP sesuai ketentuan hukum dan
peraturan yang berlaku.
3. Masing-masing unit SPKT dipimpin oleh Ka SPKT yang
bertanggungjawab kepada Kapolres Hulu Sungai Tengah
dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah kendali
Wakapolres Hulu Sungai Tengah.
4. Mengajukan saran masukan kepada Kapolres/Wakapolres
Hulu Sungai Tengah mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan tugas SPKT bidang situasi gangguan keamanan dan
ketertiban masyarakat di wilayah Hulu Sungai Tengah.
5. Ka SPKT mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan
tugas masing-masing Unit SPKT termasuk menerima
laporan situasi kamtibmas di wilayah Polres Hulu Sungai
Tengah dan Polsek jajaran Polres Hulu Sungai Tengah untuk
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 18 >
dilaporkan kepada Kapolres/Wakapolres Hulu Sungai
Tengah
6. Melaksanakan tugas lain sesuai perintah, petunjuk dan
arahan Kapolres/Waka polres Hulu Sungai Tengah.
7. Dalam melaksanakan tugasnya Ka SPKT Polres Hulu
Sungai Tengah dibantu oleh Kanit dan Banit.
11) Satuan Intelkam Polres Hulu sungai Tengah
1. Satintelkam Polres Hulu Sungai Tengah adalah unsur
pelaksana tugas pokok Polres yang berada dibawah
Kapolres Hulu Sungai Tengah.
2. Satintelkam Polres Hulu Sungai Tengah bertugas
menyelenggarakan dan membina fungsi intelijen bidang
keamanan termasuk perkiraan intelijen, persandian,
pemberian pelayanan dalam bentuk surat izin/ keterangan
yang menyangkut orang asing, senjata api dan bahan
peledak, kegiatan sosial politik masyarakat dan surat
keterangan catatan kepolisian (SKCK) kepada
masyarakat serta melakukan pengamanan, pengawasan
terhadap pelaksanaannya dengan penjabaran tugas sebagai
berikut :
a. Memberikan bimbingan teknis atas pelaksanaan tugas
pada fungsi Intelkam di tingkat Polsek jajaran Polres
Hulu Sungai Tengah.
b. Menyelenggarakan deteksi dini dan identifikasi terhadap
sumber ancaman gangguan kamtibmas termasuk
bidang kriminalitas.
c. Menyelenggarakan pengamanan masyarakat terhadap
segala bentuk ancaman, untuk menghilangkan ancaman
kamtibmas.
d. Menyelenggarakan upaya pengamanan, pengawasan,
perlindungan dan penindakan orang asing.
e. Menyelenggarakan upaya untuk mencegah dan
menanggulangi tumbuhnya aliran kepercayaan yang
dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam
persatuan dan kesatuan bangsa.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 19 >
f. Menyelenggarakan pengamanan dalam bidang
Epoleksosbudkam untuk mencegah timbulnya Potensi
Gangguan (PG), Ancaman Gangguan (AG) dan
Gangguan Nyata (GN).
g. Menyelenggarakan pengawasan dan pengamanan
terhadap pengadaan, pemasukan, pengeluaran,
penggunaan, permintaan, pengangkutan,
penyimpanan/penimbunan, pembuatan dan
pemusnahan senpi, amunisi dan bahan peledak illegal
yang bukan organik/milik Polri/TNI di wilayah Polres
Hulu Sungai Tengah.
h. Menyelenggarakan operasi intelijen kepolisian Polres
Hulu Sungai Tengah, baik secara administratif maupun
pelaksanaan operasi baik kendali pusat maupun
kewilayahan sesuai perintah satuan atas (Polres Hulu
Sungai Tengah).
i. Memberikan bantuan operasional atas pelaksanaan
fungsi intelijen di tingkat Polsek jajaran Polres Hulu
Sungai Tengah.
3. Satintelkam Polres Hulu Sungai Tengah dipimpin oleh
Kasatintelkam, yang bertanggungjawab kepada Kapolres
Hulu Sungai Tengah dan dalam pelaksanaan tugas
seharihari dibawah kendali Wakapolres Hulu Sungai
Tengah.
4. Menyampaikan saran masukan kepada
Kapolres/Wakapolres Hulu Sungai Tengah mengenai hal-
hal yang berhubungan dengan bidang tugas Intelijen.
5. Kasatintelkam dalam melaksanakan tugas kewajibannya
dibantu oleh Kaurbinops, Kaurmintu, Kanit, Bamin, Banit dan
Banum.
12) Satuan Reskrim Polres Hulu Sungai Tengah
1. Satreskrim Polres Hulu Sungai Tengah adalah unsur
pelaksana tugas pokok Polres Hulu Sungai Tengah yang
berada dibawah Kapolres Hulu Sungai Tengah
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 20 >
2. Satreskrim Polres Hulu Sungai Tengah menyelenggarakan
dan membina fungsi penyelidikan dan penyidikan tindak
pidana secara transparan dan akuntabel dengan penerapan
SP2HP, memberikan pelayanan dan perlindungan khusus
terhadap korban dan pelaku anak dan wanita,
menyelenggarakan fungsi identifikasi baik untuk kepentingan
penyidikan maupun pelayanan umum, menyelenggarakan
pembinaan, koordinasi dan pengawasan PPNS baik
dibidang operasional maupun administrasi penyidikan sesuai
ketentuan hukum dan perundangundangan.
3. Satreskrim Polres Hulu Sungai Tengah dipimpin oleh
Kasatreskrim, yang bertanggungjawab kepada Kapolres
Hulu Sungai Tengah dan dalam pelaksanaan tugas
seharihari dibawah kendali Wakapolres Hulu Sungai
Tengah.
4. Menyampaikan saran masukan kepada
Kapolres/Wakapolres Hulu Sungai Tengah mengenai hal-
hal yang berhubungan dengan bidang tugas reskrim dalam
hal penyelidikan dan penyidikan tindak pidana.
5. Kasatreskrim dalam melaksanakan tugas kewajibannya
dibantu oleh Kaurbinops, Kaurmintu, Kanit, Bamin, Banit dan
Banum.
13) Satuan Narkoba Polres Hulu Sungai Tengah
1. Satnarkoba Polres Hulu Sungai Tengah adalah unsur
pelaksana tugas pokok Polres Hulu Sungai Tengah yang
berada dibawah Kapolres Hulu Sungai Tengah.
2. Satnarkoba Polres Hulu Sungai Tengah menyelenggarakan
dan membina fungsi penyelidikan dan penyidikan tindak
pidana narkoba serta koordinasi dalam rangka pembinaan,
pencegahan, rehabilitasi korban dan penyalahgunaan
narkoba.
3. Satnarkoba Polres Hulu Sungai Tengah dipimpin oleh
Kasatnarkoba, yang bertanggungjawab kepada Kapolres
Hulu Sungai Tengah dan dalam pelaksanaan tugas
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 21 >
seharihari dibawah kendali Wakapolres Hulu Sungai
Tengah.
4. Menyampaikan saran masukan kepada
Kapolres/Wakapolres Hulu Sungai Tengah mengenai hal-
hal yang berhubungan dengan bidang tugas Satnarkoba
dalam hal penyelidikan dan penyidikan.
5. Kasatnarkoba dalam melaksanakan tugas kewajibannya
dibantu oleh Kaurbinops, Kaurmintu, Kanit, Bamin, Banit dan
Banum.
14) Satuan Binmas Polres Hulu Sungai Tengah
1. Satbinmas Polres Hulu Sungai Tengah adalah unsur
pelaksana tugas pokok Polres Hulu Sungai Tengah yang
berada dibawah Kapolres Hulu Sungai Tengah.
2. Satbinmas Polres Hulu Sungai Tengah menyelenggarakan
pembinaan masyarakat yang meliputi pembinaan teknis
Polmas dan kerjasama dengan instansi
pemerintah/lembaga/ organisasi masyarakat, pembinaan
bentuk-bentuk pengamanan swakarsa serta pembinaan
keamanan dan ketertiban masyarakat termasuk pembinaan
teknis, koordinasi dan pengawasan kepolisian khusus
dalam rangka memberdayakan upaya pencegahan
masyarakat terhadap kejahatan serta meningkatkan
hubungan sinergi dengan masyarakat.
3. Satbinmas Polres Hulu Sungai Tengah dipimpin oleh
Kasatbinmas, yang bertanggungjawab kepada Kapolres
Hulu Sungai Tengah dan dalam pelaksanaan tugas
seharihari dibawah kendali Wakapolres Hulu Sungai
Tengah.
4. Menyampaikan saran masukan kepada
Kapolres/Wakapolres Hulu Sungai Tengah mengenai hal-
hal yang berhubungan dengan bidang tugas Satbinmas.
5. Kasatbinmas dalam melaksanakan tugas kewajibannya
dibantu oleh Kaurbinops, Kaurmintu, Kanit, Bamin, Banit dan
Banum.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 22 >
15) Satuan Sabhara Polres Hulu Sungai Tengah
1. Satsabhara Polres Hulu Sungai Tengah adalah unsur
pelaksana tugas pokok Polres Hulu Sungai Tengah yang
berada dibawah Kapolres Hulu Sungai Tengah.
2. Satsabhara Polres Hulu Sungai Tengah bertugas
menyelenggarakan dan membina fungsi Samapta
Bhayangkara yang mencakup tugas Polisi Umum,
yang meliputi pengaturan, penjagaan, pengawalan, patroli ,
termasuk pengamanan kegiatan masyarakat dan objek vital,
pengambilan tindakan pertama di tempat kejadian perkara
(TPTKP), penanganan tindak pidana ringan, pengendalian
massa, dalam rangka pemeliharaan keamanan dan
ketertiban masyarakat, menyelenggarakan dan membina
pengamanan objek vital termasuk pengamanan VIP/VVIP,
objek pariwisata, lingkungan industri, perbankan, fasilitas
milik Negara maupun milik perwakilan asing yang
memerlukan pengamanan.
3. Satsabhara Polres Hulu Sungai Tengah dipimpin oleh
Kasatsabhara, yang bertanggungjawab kepada Kapolres
Hulu Sungai Tengah dan dalam pelaksanaan tugas
seharhari dibawah kendali Wakapolres Hulu Sungai Tengah
.
4. Menyampaikan saran masukan kepada
Kapolres/Wakapolres Hulu Sungai Tengah mengenai hal-
hal yang berhubungan dengan bidang tugas Satsabhara.
5. Kasatsabhara dalam melaksanakan tugas kewajibannya
dibantu oleh Kaurbinops, Kaurmintu, Kanitturjawali,
Kanitpamobvit, Kanitdalmas, Kasubnitdalmas, Bamin, Banit
dan Banum.
16) Satuan Lalu Lintas Polres Hulu Sungai Tengah
1. Satlantas Polres Hulu Sungai Tengah adalah unsur
pelaksana tugas pokok Polres Hulu Sungai Tengah yang
berada dibawah Kapolres HST.
2. Satlantas Polres Hulu Sungai Tengah bertugas
menyelenggarakan dan membina fungsi lalu lintas kepolisian
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 23 >
yang meliputi penjagaan, pengaturan, pengawalan dan
patroli, pendidikan masyarakat dan rekayasa lalu lintas,
registrasi dan identifikasi pengemudi /kendaraan bermotor,
penyidikan kecelakaan lalu lintas dan penegakan hukum
dibidang lalu lintas, guna memelihara keamanan,
keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas.
3. Satlantas Polres Hulu Sungai Tengah dipimpin oleh
Kasatlantas, yang bertanggungjawab kepada Kapolres Hulu
Sungai Tengah dan dalam pelaksanaan tugas sehar-hari
dibawah kendali Wakapolres Hulu Sungai Tengah.
4. Menyampaikan saran masukan kepada
Kapolres/Wakapolres Hulu Sungai Tengah mengenai hal-
hal yang berhubungan dengan bidang tugas Satlantas.
5. Kasatlantas dalam melaksanakan tugas kewajibannya
dibantu oleh Kaurbinops, Kaurmintu, Kanitdikyasa,
Kanitturjawali, Kanitregident, Kanitlaka, Bamin, Banit dan
Banum.
17) Satuan Tahanan dan Barang Bukti (TAHTI) Polres Hulu
Sungai Tengah
1. Sattahti Polres Hulu Sungai Tengah adalah unsur pelaksana
tugas pokok Polres Hulu Sungai Tengah yang berada
dibawah Kapolres HST.
2. Sattahti Polres Hulu Sungai Tengah bertugas
menyelenggarakan pelayanan, perawatan dan kesehatan
tahanan, termasuk pembinaan jasmani dan rohani serta
menerima, menyimpan dan memelihara barang bukti, yang
didukung dengan penyelenggaraan administrasi umum yang
terkait sesuai bidang tugasnya.
3. Sattahti Polres Hulu Sungai Tengah dipimpin oleh Kasattahti,
yang bertanggungjawab kepada Kapolres Hulu Sungai
Tengah dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah
kendali Wakapolres HST.
4. Menyampaikan saran masukan kepada
Kapolres/Wakapolres Hulu Sungai Tengah mengenai hal-
hal yang berhubungan dengan bidang tugas Sattahti.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 24 >
5. Kasattahti dalam melaksanakan tugas kewajibannya dibantu
oleh Kaurmintu yang dijabat oleh Bintara, Kanitwattah yang
dijabat oleh Bintara, Kanitbarbuk yang dijabat Bintara dan
Banit.
18) Seksi Tipol Polres Hulu Sungai Tengah
1. Sitipol Polres Hulu Sungai Tengah adalah unsur pendukung
tugas pokok Polres Hulu Sungai Tengah yang berada
dibawah Kapolres HST.
2. Sitipol Polres Hulu Sungai Tengah bertugas
menyelenggarakan pelayanan teknologi komunikasi dan
teknologi informasi, meliputi kegiatan komunikasi kepolisian,
pengumpulan dan pengolahan serta penyajian data
termasuk informasi kriminal dan pelayanan multi media.
3. Membina fungsi teknologi informasi kepolisian dilingkungan
Polres Hulu Sungai Tengah.
4. Pembangunan/ pembinaan/ pemeliharaan
jaringan komunikasi radio dan data serta pelayanan
komunikasi.
5. Pembinaan dan penyelenggaraan sistem informatika yang
meliputi sentralisasi pengumpulan dan pengolahan data,
analisa dan evaluasi serta penyajian informasi termasuk
pelayanan multi media.
6. Pembinaan dan penyelenggaraan pusat sistem informasi
kriminal yang meliputi penyiapan dan penyajian data dan
statistik kriminal.
7. Pemberian bimbingan, bantuan teknis dan komputer baik
hardware maupun software kepada satuan-satuan
organisasi dalam lingkungan Polres Hulu Sungai Tengah.
8. Sitipol Polres Hulu Sungai Tengah dipimpin oleh Kasitipol,
yang bertanggungjawab kepada Kapolres Hulu Sungai
Tengah dan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dibawah
kendali Wakapolres Hulu Sungai Tengah.
9. Menyampaikan saran masukan kepada
Kapolres/Wakapolres Hulu Sungai Tengah mengenai hal-
hal yang berhubungan dengan bidang tugas Sitipol.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 25 >
10. Kasitipol dalam melaksanakan tugas kewajibannya dibantu
oleh Kasusbitekkom yang dijabat oleh Bintara,
Kasubsitekinfo yang dijabat Bintara, Bamin dan Baurmin.
19) Kepolisian Sektor ( POLSEK )
1. Polsek ada unsur pelaksana kewilayahan Polres Hulu
Sungai Tengah yang berada dibawah Kapolres Hulu Sungai
Tengah.
2. Polsek bertugas menyelenggarakan tugas pokok Polri dalam
pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat,
penegakan hukum dan pemberian perlindungan,
pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat serta
tugas-tugas Polri lain dalam wilayah hukumnya, sesuai
ketentuan hukum dan peraturan/kebijakan yang berlaku
dalam organisasi Polri.
3. dalam melaksanakan tugas, Polsek menyelenggarakan
fungsi sebagai berikut :
a. Pemberian pelayanan Kepolisian kepada warga
masyarakat yang membutuhkan, dalam bentuk
penerimaan dan penanganan laporan / pengaduan dan
permintaan bantuan / pertolongan, pelayanan
pengaduan atas tindakan anggota Polri dan pelayanan
surat-surat ijin / keterangan, termasuk pemberian Surat
Keterangan Rekaman Kejahatan (SKRK / Criminal
Record) kepada warga masyarakat yang membutuhkan
sesuai ketentuan hukum dan peraturan / kebijakan yang
berlaku dalam organisasi Polri.
b. Pengumpulan bahan keterangan baik sebagai dari
kegiatan Intelijen Keamanan yang diselenggarakan
oleh satuan-satuan atas maupun sebagai bahan
masukan penyusunan rencana kegiatan operasional
Polsek dalam rangka pencegahan gangguan keamanan.
c. Penyelenggaraan kegiatan patroli termasuk pengaturan,
penjagaan dan pengawalan kegiatan masyarakat dan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 26 >
pemerintah dalam rangka pemeliharaan keamanan dan
ketertiban masyarakat termasuk ketertiban dan
kelancaran lalulintas di jalan raya.
d. Penyelidikan dan penyidikan tindak pidana sesuai
dengan ketentuan hukum dan peraturan
perundangundangan yang berlaku.
e. Pembinaan masyarakat sebagai upaya untuk
mendorong peningkatan kesadaran dan ketaatan warga
masyarakat terhadap hukum dan perundang-undangan
serta peran serta masyarakat dalam pengamanan
swakarsa.
f. Menyelenggarakan tugas-tugas lain sesuai dengan
perturan perundang-undangan dan peraturan
pelaksanaannya serta pelayanan kepentingan warga
masyarakat untuk sementara sebelum ditangani oleh
instansi dan / atau pihak yang berwenang.
D. SISTEMATIKA PENYAJIAN
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKIP ) Polres Hulu Sungai Tengah ini
disusun dengan tata urut sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan yang memuat tentang Latar Belakang, Tugas dan Fungsi,
Struktur Organisasi dan Sistematika Penyajian
BAB II : Perencanaan dan Perjanjian Kinerja yang memuat tentang Rencana
Strategis dan Perjanjian Kinerja.
BAB III : Akutabiltas Kinerja yang memuat tentang Pengukuran Kinerja, Capaian
Indikator Kinerja utama, Indikator Capaian Kinerja dan akuntabilitas
Keuangan
BAB IV : Penutup yang memuat tentang Kesimpulan, saran dan Sistematika
Tindak Lanjut
LAMPIRAN - LAMPIRAN
1. Pengukuran kegiatan kinerja
2. Struktur organisasi polres
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 27 >
3. Perjanjian Kinerja polres
4. Dokumentasi Kegiatan Polres
5. Sprin Pokja LKIP TA. 2018
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGI
Kinerja Polres Hulu Sungai Tengah selama tahun anggaran 2018 merupakan
tahapan awal dari Renstra Polres Hulu Sungai Tengah Tahap III Tahun 2015-2019
dengan out come Tercapainya pelayanan public yang unggul ( Stive for Exelence ).
Dalam rangka memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman
dan tolak ukur kinerja dalam pelaksanaan pembangunan Polda Kalimantan Selatan
yang diselaraskan dengan arah kebijakan dalam Rencana Strategi Polres Hulu
Sungai Tengah tahun 2015-2019 yang digunakan sebagai acuan dalam
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan, program dan kegiatan pada Rencana
Kerja Tahunan Polres HST.
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Polri didasari oleh semangat dan
komitmen untuk melakukan reformasi Polri sesuai kebijakan pimpinan Polri yang
pada hakikatnya merupakan tindakan atau kegiatan pembaharuan secara
konsepsional dan sistematis serta berkelanjutan
1) Visi Polres Hulu Sungai Tengah.
Terwujudnya Polri yang makin profesional, modern dan dipercaya di Polres Hulu
Sungai Tengah.
2) Misi Polres Hulu Sungai Tengah.
a. Mewujudkan postur Polri Polres Hulu Sungai Tengah yang ideal , efektif
dan efisien;
b. Mewujudkan dan peningkatan kualitas sember daya manusia Polri Polres
Hulu Sungai Tengah melalui pendidikan dan latihan;
c. Meningkatkan kemampuan pencegahan kejahatan melalui deteksi dini,
pemolisian pro aktif dan sinergi polisional ;
d. Meningkatkan stabilitas kamtibmas dengan di dukung oleh komponen
masyarakat ;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 28 >
e. Mewujudkan penegakkan hukum yang berkeadilan dan menjamin
kepastian hukum dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia;
f. Meningkatkan pengawasan dalam rangka mewujudkan Polri diwilayah
Polres Hulu Sungai Tengah yang profesional dan akuntabel
3. Tujuan
a. Terwujudnya organisasi Polri Polres Hulu Sungai Tengah yang Good dan
Clean Govemance;
b. Terwujudnya Polri di wilayah Polres Hulu Sungai Tengah yang profesional
dan kompeten, bermoral, modern unggul dan dipercaya masyarakat;
c. Terwujudnya reformasi birokrasi Polri di Polres HST;
d. Terciptanya situasi dan kondisi yang kondusif terhadap semua aspek
kehidupan yang dapat mengganggu kehidupan masyarkat;
e. Terwujudnya situasi dan kondisi kamseltibcarlantas yang aman, tertib, dan
terkendali sehingga menjamin keselamatan dan kelancaran arus orang dan
barang;
f. Terwujudnya pelayanan prima Kepolisian di Polres HST yang cepat, tepat,
akurat, tidak diskriminatif, akuntabel, serta melakukan tindakan yang
proaktif, sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap Polri;
g. Terwujudnya penegakan hukum yang transparan, akuntabel dan anti KKN
yang mampu memberikan perlindungan dan pengayoman masyarakat
serta memenuhi rasa keadilan masyarkat;
h. Terbangun dan terjalinnya hubungan kerjasama yang harmonis,
koordinatif, integritas dan sinergi antar instansi/ Lembaga dan masyarakat,
secara bersama-sama menciptakan situasi yang kondusif dan menjaga
serta memelihara kamtibmas.
4. Sasaran Strategis Polres Hulu Sungai Tengah
Berdasarkan Perjanjian Kinerja Tahun 2018 Polres Hulu Sungai Tengah
mempunyai 10 (sepuluh) sasaran Perjanjian, dapat terlihat dibawah ini dengan
capaian realisasi dan prosentasi sebagai berikut :
1) Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan, melalui ;
a. Nilai akuntabilitas kinerja dari itwasda Polda Kalsel.
b. Prosentase menurunnya temuan wasrik dari Itwasda Polda Kalsel
c. Prosentase meningkatnya penyelesaian temuan wasrik Itwasda Polda
Kalsel
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 29 >
d. Prosentase realisasi anggaran Polres Hulu Sungai Tengah
2) Terbangunnya postur Personil Polres Hulu Sungai Tengah yang
professional, kompeten, bermoral, modern, melalui ;
a. Prosentase Personel Polres Hulu Sungai Tengah yang memiliki
kompetensi sesuai dengan jabatan
b. Persentase penurunan pelanggaran disiplin
c. Prosentase penurunan pelanggaran Kode Etik Profesi Polri Polres Hulu
Sungai Tengah.
3) Terbangunnya postur personel Polres Hulu Sungai Tengah melalui
perubahan Mind set dan culture set
a. Prosentase meningkatnya motivasi kerja anggota melalui pemberian
reward
b. Prosentase penurunan personel Polres Hulu Sungai Tengah yang
terlibat pungli.
4) Terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif terbatas dari gangguan
kabtibmas
a. Prosentase potensi gangguan kriminalitas tidak menjadi gangguan
b. Prosentasi unjuk rasa tidak anarkis
5) Terwujudnya pemeliharaan kamtibmas melalui upaya preemtif dan preventif
a. Prosentase peningkatan kesadaran hukum masyarakat
b. Prosentase peningkatan kepedulian masyarakat akan pengamanan
Swakarsa
c. Prosentase penurunan gangguan kamtibmas
6) Meningkatkan peran Bhabinkamtibmas sebagai upaya terwujudnya
kehadiran Polisi ditengah-tengah masyarakat:
a. Prosentase meningkatnya kemitraan antara polri dan masyarakat
b. Prosentase penyelesaian permasalahan sosial yang
dilakukan Bhabinkabtibmas / petugas Polmas
7) Terwujudnya keamanan, keselamatan, dan ketertiban lalu lintas
a. Prosentase penurunan pelanggaran lalulintas
b. Prosentase penurunan angka kematian korban laka lantas
c. Prosentase penurunan kecelakaan lalulintas
d. Prosentase peningkatan kesadaran masyarakat dalam berlalulintas
8) Terwujudnya pelayanan prima di wilayah hukum Polres Hulu Sungai Tengah
a. Prosentase meningkatkan kepuasan masyarkat terhadap pelayanan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 30 >
STT (SIM, STNK dan TNKB)
b. Prosentase peningkatan kepuasan masyarkat terhadap pelayanan
SKCK
c. Proesentase penurunan pengaduan masyarakat atas pelanggaran
anggota Polres Hulu Sungai Tengah
d. Prosentase penyelesaian pengaduan masyarkat oleh Siwas/Propam
Polres HST
9) Terwujudnya penegakkan hukum
a. Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana umum
sampai berkas perkara dinyatakan lengkap oleh kejaksaan (P21)
b. Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana khusus
sampai berkas perkara dinyatakan lengkap oleh kejaksaan (P21)
c. Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana
penyalahgunaan narkoba sampai berkas perkara dinyatakan lengkap oleh
kejaksaan (P21)
d. Prosentase pernyelesaian perkara tindak pidana umum diluar pengadilan
/ Arbitrase / Mediasi / Restorative Justice (SP3)
10)Terwujudnya kemitraan dengan masyarkat dan sinergi polisional dengan
instansi/Lembaga terkait
a. Prosentase MOU Polri dengan Instansi / Lembaga terkait
5. Arah Kebijakan dan strategi Polres Hulu Sungai Tengah
Menindak lanjuti kebijakan Kapolda Kalsel dalam rangka pencapaian sasaran
prioritas yaitu meningkatnya professionalisme SDM Polda Kalsel dan
pemantapan manajemen internal Polri , maka Polres Hulu Sungai Tengah
kebijakan di Tahun 2018 adalah sebagai berikut :
a. Arah kebijakan Polres Hulu Sungai Tengah tahun 2018 dalam rangka
pencapaian sasaran prioritas “Meningkatnya profesionalisme SDM
Polda Kalsel dan pemantapan manajemen internal Polri pada Polres
Hulu Sungai Tengah ” yaitu:;
1) Peningkatan pelatihan fungsi teknis pada satuan wilayahan Polres Hulu
Sungai Tengah .
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 31 >
a) melanjutkan pelaksanaan pelatihan teknis, struktural, dan
fungsional;
b) mengikutsertakan anggota Polres HST dalam
kegiatan pendidikan dan pelatihan guna meningkatkan
profesionalisme Porsonel Polres HST .
2) Melaksanakan rekrutmen dengan prinsip Bersih, Transparan,
Akuntabel Dan Humanis (BETAH) serta Clean and Cleardi.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi
Polres HST yang akan dilakukan adalah :
a) melanjutkan penyelenggaraan rekrutmen anggota Polri;
b) melaksanakan kampanye sepanjang hari sepanjang tahun
dalam rangka penerimaan anggota Polri secara masiv/ terpadu
dengan melibatkan pengawas eksternal dan internal;
3) Mengoptimalkan manajemen kinerja dan anggaran secara sinergi
yang berbasis teknologi dan informasi di Polres HST.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
a) mengintegrasikan 31ublic teknologi informasi di Polres HST;
b) mengusulkan kebutuhan sarana dan prasarana yang berbasis
teknologi dan informasi khususnya untuk mendukung pelayanan
public dengan membuat daftar rencana kebutuhan Polres HST
yang merupakan kumpulan dari rencana kebutuhan
masingmasing Bag, sat, sie dan Polsek jajaran sesuai dengan
kondisi wilayah;
c) mengusulkan sarana dan prasarana Polri berbasis teknologi dan
informasi di Polres HST dalam rangka mendukung kegiatan
penyelidikan dan penyidikan;
d) melakukan pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana
berbasis teknologi dan informasi yang dimiliki Polres HST ;
e) meningkatkan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan
kinerja;
f) meningkatkan pengawasan SDM;
g) meningkatkan penerapan reward and punishment di Satuan
Kerja.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 32 >
4) Mengusulkan kebutuhan anggaran yang proporsional sesuai dengan
beban kerja.
5) Mendukung agenda Pemerintah Daerah dalam penerimaan Negara/
PAD (Pendapatan Asli Daerah).
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
a) menciptakan situasi kondisi yang kondusif untuk meningkatkan
iklim investasi;
b) sinergi polisional dalam menegakkan Peraturan Daerah;
c) meningkatkan pelayanan publik dari sektor PNBP dan BLU;
d) menerapkan standar pelayanan pada unit kerja dengan Standar
Pelayanan Minimal pada tingkat Kesatuan Operasional Dasar;
e) meningkatkan kualitas SDM dalam pengelolaan PNBP dan BLU.
6) Melanjutkan implementasi Program Prioritas Promoter Kapolri pada
Pemantapan Reformasi Internal Polri.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
a) melanjutkan pelaksanaan kegiatan jam pimpinan secara rutin
dalam rangka peningkatan soliditas;
b) melanjutkan sosialisasi budaya anti korupsi serta pelatihan
revolusi mental;
c) menerapkan fakta integritas untuk seluruh petugas pada fungsi
yang berpotensi terjadinya perilaku koruptif di jajaran Polres HST;
d) membangun wilayah bebas dari korupsi melalui pembentukan
zona integritas di jajaran Polda Kalsel;
e) melanjutkan program pemberian Reward dan Punishment;
b. Arah kebijakan Polres HST tahun 2018 dalam rangka pencapaian sasaran
prioritas “Meningkatkan kesejahteraan personel Polres HST” yaitu 1)
Mendukung peningkatan tunjangan kinerja secara bertahap.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
a) mendukung/ mengupayakan peningkatan tunjangan kinerja
Polri dengan menyusun program rencana kerja yang sesuai dan
terarah dengan menyertakan target pelaksanaan pencapaian;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 33 >
b) melaksanakan program rencana kerja sesuai target yang
direncanakan pada masing-masing fungsi baik operasional
maupun pembinaan dan menyampaikan hasilnya dalam LKIP;
c) melaksanakan kegiatan evaluasi AKIP yang diselenggarakan
oleh Itwasda Polda Kalsel untuk mengetahui sejauh mana
kinerja yang telah dilakukan/ dicapai dalam pelaksanaan tugas
Polri khususnya Polres HST sehingga didapat outcome yang
diharapkan meningkat baik di masyarakat;
d) membangun ZI (Zona Integritas) menuju WBK dan WBBM di
lingkungan Polres HST.
2) Mengusulkan sarana dan prasarana baik berupa Mako maupun rumah
dinas (asrama) anggota.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
a) mengusulkan pembangunan Fasilitas berupa ;
- Gedung barang bukti pada Polres Hulu Sungai Tengah;
- Rehab Atap Rumah Dinas Anggota Polres Hulu Sungai
Tengah;
- Renovasi ruang SPKT Polres dan Polsek Jajaran Polres HST
b) koordinasi dengan Pemda dan stakeholder lainnya dengan
memanfaatkan tanah/ lahan yang dapat digunakan untuk
kepentingan dinas (Mako maupun rumah dinas/asrama).
3) mendukung peningkatan pelayanan dan fasilitas kesehatan bagi
personel Polres HST.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi
Polres HST yang akan dilakukan adalah :
a) meningkatkan jumlah kepersetaan BPJS bagi pegawai negeri
pada Polres HST dan keluarganya pada fasilitas kesehatan Polri;
b) melaksanakan pemeriksaan kesehatan secara berkala pada
personel Polri dan PNS Polres HST;
4) mendukung peningkatan operasional Bhabinkamtibmas jajaran Polres
HST.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalsel yang akan dilakukan adalah :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 34 >
a) melanjutkan rencana pembangunan rumah kantor (rukan) melalui
pengusulan anggaran Dipa Polri, CSR perusahaan dan bantuan
hibah dari pemerintah provinsi serta pemerintah Kota/
Kabupaten; b) memberikan dukungan/bantuan operasional
kepada para pengemban bhabinkamtimas di daerah dalam
rangka
pelaksanaan tugas dilapangan;
c) membangun kemitraan dengan berbagai pihak (stake holder) guna
mendukung pembangunan rumah kantor.
5) melanjutkan implementasi Program Prioritas Promoter Kapolri pada
penguatan Harkamtibmas dalam rangka peningkatan pengamanan
perbatasan melalui pembangunan pos-pos pam perbatasan.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polda
Kalsel yang akan dilakukan adalah :
a) mengusulkan dan membuat telaahan staf pembentukan dan
peningkatan kesatuan kewilayahan di jajaran Polres HST;
b) melakukan pendataan Polsek dan Polsubsektor beserta
kebutuhan personel, sarpras dan anggarannya.
c) menyusun rencana kebutuhan pembangunan Polsek dan
Polsubsektor serta sumber dayanya.
6) melanjutkan implementasi Program Prioritas Promoter Kapolri pada
Peningkatan Kesejahteraan Personel Polri.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi
Polres HST yang akan dilakukan adalah :
a) melakukan pendataan rumah dinas (asrama) Polri yang rusak
di jajaran Polres HST;
b) melakukan penataan kembali penggunaan rumah dinas Polri di
jajaran Polres HST;
7) melanjutkan implementasi Program Prioritas Promoter Kapolri pada
Peningkatan Profesionalisme Polri Menuju Keunggulan.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi
Polres HST yang akan dilakukan adalah :
a) menginventarisasi kebutuhan ideal dan minimal almatsus dan
alpakam Polri di jajaran Polres HST;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 35 >
b) melanjutkan rancangan catalog almatsus dan alpakam Polri di
jajaran Polres HST sampai dengan 25 tahun kedepan.
c. Arah kebijakan Polres HST tahun 2018 dalam rangka pencapaian sasaran
prioritas “Menguatnya sistem pengawasan yang efektif untuk
mewujudkan pelayanan Polri yang bebas dari kolusi, korupsi dan
nepotisme” yaitu :
1) menyelaraskan dan mengefektifkan kegiatan Wasrik oleh Aparat
Pengawasan Internal Pemerintah (APIP) serta menerapkan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) secara berjenjang;
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
a) mengembangkan system pengawasan berbasis online;
b) mengoptimalkan pengendalian mutu wasrik / supervisi;
c) melakukan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan rutin;
d) meningkatkan disiplin, ketertiban dan perilaku anggota Polres HST
melalui penegakkan disiplin dan kode etik profesi Polri sebagai
tindak lanjut internal atas pengaduan masyarakat;
e) menerapkan sistem pengendalian intern pemerintah (SPIP) secara
maksimal dan membangun sistem manajemen pengawasan
berbasis teknologi informasi;
2) mengintensifkan dan menguatkan Tim Internal Anti Korupsi
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
a) pembentukan tim Saber Pungli;
b) pengawasan pada proses rekrutmen Polri;
c) pengawasan pada proses seleksi pendidikan pengembangan;
d) monitoring terhadap pejabat yang wajib mengisi LHKPN;
e) mengintensifkan pelaksanaan operasi tangkap tangan (OTT) pada
tempat-tempat pelayanan Polri.
3.) meningkatkan sistem penilaian Indeks Tata Kelola Kepolisian (ITK) Untuk
pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST yang
akan dilakukan adalah:
a) mempedomani dan melakukan evaluasi dari hasil pengukuran
kinerja Polri dengan Indeks Tata Kelola (ITK) pada Polda Kalsel;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 36 >
b) melanjutkan penguatan tata kelola kepolisian pada tujuh prinsip
bidang kompetensi melalui sistem penilaian Indeks Tata Kelola
(ITK).
4) membuat sistem pengawasan untuk menekan budaya korupsi internal.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah :
a) pengisian LHKPN dan LHKSN;
b) melakukan pendataan permasalahan/ komplain yang dilaporkan
oleh pengawas eksternal dan menindak lanjuti komplain yang
diterima dari pengawas eksternal secara cepat dan tepat,
proporsional, profesional dan tuntas;
c) melakukan koordinasi secara berkala dengan pengawas eksternal;
d) menginstruksikan implementasi sistem online
pengaduan masyarakat;
e) internalisasi pola hidup sederhana pada seluruh agt Polres HST;
f) pengendalian kepemilikan barang mewah dan verifikasi
kepemilikan usaha atau bisnis anggota;
g) mengoptimalkan whistle blower system di lingkungan Polres HST;
h) pengendalian gratifikasi di lingkungan Polres HST.
5) melanjutkan Reformasi Birokrasi Polri, melakukan evaluasi dan
penilaian manajemen kinerja pada seluruh Satker.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
a) melaksanakan evaluasi akuntabilitas kinerja;
b) melanjutkan Reformasi Birokrasi Polri secara konsisten &
berkelanjutan;
c) melaksanakan upaya peningkatan peringkat RBP Polres HST;
d) melanjutkan evaluasi dan penilaian secara terarah dan terukur
terhadap seluruh satker termasuk manajemen kerja jajaran Polres
HST.
d. Arah kebijakan Polda Kebijakan Polres HST tahun 2018 dalam rangka
pencapaian sasaran prioritas “Meningkatnya kerjasama dengan aparat
penegak hukum dan aparat Pemerintahanan” yaitu :
1) mengoptimalkansinergi Polisional dengan
kementerian dan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 37 >
lembagapada tataran strategis, operasional dan taktis
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi
Polres HST yang akan dilakukan adalah :
a) penegakkan hukum dengan melibatkan instansi terkait;
b) bekerjasama dalam kegiatan preemtif dan preventif
mengatasi gangguan kamtibmas.
2) penguatan kerjasama dengan civil society dalam mengidentifikasi
masalah sosial dan upaya penyelesaiannya.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi
Polres HST yang akan dilakukan adalah :
a) menginventarisasi dan mendatakan permasalahan sosial yang
menjadi perhatian publik;
b) melibatkan unsur masyarakat dalam memecahkan permasalahan
sosial;
c) meningkatkan sinergitas Bhabinkamtibmas dengan lintas sektoral
terkait (Babinsa, Kades/Lurah, Linmas, awak Kamling, FKPM,
Pokdar Kamtibmas) guna mencegah dan menyelesaikan
masalah potensi kerawanan sosial.
3) peningkatan sinergi CJS dan penegak hukum lainnya.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi
Polres HST yang akan dilakukan adalah :
a) melanjutkan peningkatan kerjasama antar aparat penegak hukum
melalui forum koordinasi Criminal Justice System (CJS) dalam
rangka penyelesaian perkara tindak pidana;
b) mengintensifkan kerjasama dengan instansi terkait dalam bidang
keamanan dan memperbaharui serta mengevaluasi MOU yang
ada;
c) meningkatkan sinergitas dengan lintas sektoral dalam rangka
menegakkan ketertiban masyarakat untuk menjaga
Harkamtibmas (Penegakkan Tipiring) terkait dengan Perda
4.) membangun kemitraan melalui kerjasama dengan stakeholders terkait
maupun media massa (media elektronik, media cetak dan media
online) serta mengintensifkan penggunaan media sosial untuk
membangun citra Polri yang positif.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 38 >
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi
Polres HST yang akan dilakukan adalah :
a) menyelenggarakan fungsi kehumasan melalui penyampaian
berita/ informasi serta kerjasama dengan media massa dalam
rangkapembentukan opini masyarakat yang positif bagi
pelaksanaan tugas Polri;
b) melaksanakan penerangan satuan dalam rangka pemerataan
informasi di lingkungan Polres HST, menyelenggarakan
peliputan, monitoring produksi dan pembuatan dokumentasi
semua pemberitaan yang berkaitan dengan tugas dan kebijakan
pimpinan;
c) mengolah dan menyampaikan informasi melalui kemitraan
dengan media massa dan juga media sosial dalam rangka
memberikan informasi kepada masyarakat tentang hukum/
peraturan yang berlaku atau kejadian gangguan kamtibmas;
d) melakukan publikasi kegiatan positif yang telah dilaksanakan
jajaran Polres HST;
e) membuka peluang respon masyarakat terhadap kinerja Polri
pada Polres HST.
e. Arah kebijakan Polres HST tahun 2018 dalam rangka pencapaian sasaran
prioritas “Meningkatnya kualitas pelayanan publik yang bermartabat,
mudah, cepat, dan berbasis teknologi modern” yaitu:
1) melanjutkan sistem pelaporan masyarakat kepada Polri dengan
berbasis IT
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah:
a) meningkatkan budaya pelayanan dan membuka ruang partisipasi
publik dengan memanfatkan teknologi informasi;
b) mendukung penyiapan sarana dan prasarana komunikasi radio ;
c) mendukung penyiapan sarana layanan TIK di jajaran Polres HST.
2) perbaikan kualitas dan sikap petugas serta meniadakan pungutan liar
pada sentra pelayanan publik.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 39 >
a) perbaikan kualitas dan sikap petugas serta meniadakan pungutan
liar pada sentra pelayanan publik;
b) melanjutkan peningkatan pelayanan publik pada sentra-sentra
pelayanan kepolisian Polres HST melalui pelaksanaan Quick Wins
serta pemenuhan kebutuhan personel dan sarana prasarana pada
titik-titik pelayanan Polri;
c) mengoptimalkan pelayanan yang bersih dari percaloan di bidang
lalu lintas sistem online dalam pelayanan SIM, STNK, dan
mempercepat waktu pelayanan;
d) melanjutkan penataan dalam pembinaan personel Polres HST,
khususnya dalam hal pemenuhan personel pada titik- titik
pelayanan Polri.
3) peningkatan layanan Ruang Pelayanan Khusus (RPK) Kepolisian
sesuai standar pelayanan minimal.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
a) display petunjuk pelayanan Kepolisian kepada masyarakat;
b) mendukung peningkatan jumlah ruangan dan kualitas sarana
pelayanan yang ada di RPK disesuaikan dengan standar
fungsinya;
c) meningkatkan kualitas SDM Polri dalam pemberian pelayanan
kepada masyarakat.
4) perbaikan ruang SPKT yang bersahabat dan professional.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah mengembangkan fasilitas/ ruangan SPKT
dengan menyusun usulan anggaran perbaikan ruang SPKT yang lebih baik
guna mendukung pelayan terhadap masyarakat 5) percepatanQuick
Response Kepolisian.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah:
a) meningkatkan pelayanan masyarakat yang prima secara cepat dan
responsif dengan membuat terobosan kreatif/ inovasi pelayanan
mendatangi TKP melalui sistem aplikasi yang mudah diakses oleh
masyarakat;
b) meningkatkan turwali yang mengutamakan patrol dialogis.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 40 >
6) perbaikan sistem e-tilang.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah:
a) mengkutsertakan anggota dalam pelatihan secara bertahap
kepada para petugas tilang dalam menggunakan aplikasi e-tilang;
b) melaksanakan sosialisasi kepada petugas dan masyarakat
tentang adanya e-tilang;
c) bekerjasama dengan instansi lain dalam rangka proses
mekanisme penindakan pelanggaran dengan menggunakan
etilang.
7) Terpenuhinya fasilitas dan alat materil khusus (almatsus) Polres HST
serta modernisasi teknologi pendukung pelayanan publik.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah:
a) menginventarisir sarana dan prasarana yang dimiliki dan membuat
usulan sarpras yang dibutuhkan pada titik pelayanan Polri di
jajaran Polres HST agar pelayanan lebih optimal;
b) menyiapkan pengusulan anggaran untuk pemeliharaan dan
perawatan guna memperpanjang usia pakai untuk materiil yang
sudah ada.
8) melanjutkan implementasi Program Prioritas Promoter Kapolri pada
peningkatan pelayanan publik yang lebih mudah bagi masyarakat dan
berbasis teknologi informasi.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
a) pelayanan di bidang lalu lintas dengan membuka sistem
pendaftaran dan perpanjangan SIM secara online;
b) melanjutkan sistem call center Polri 110 guna mendukung quick
response;
c) melakukan pengecekan jaringan, sarpras dan operator call center
Polri 110 secara berkala;
d) melaksanakan pelatihan operator dan anggota dalam quick
response;
e) membuka dan melanjutkan sistem teknologi layanan SP2HP online
di jajaran Polres HST;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 41 >
f) melaksanakan blue print layanan hukum online Polres HST.
9) melanjutkan implementasi Program Prioritas Promoter Kapolri pada
Penguatan Harkamtibmas dalam rangka pengamanan Program
Prioritas Nasional dam Paket Kebijakan Ekonomi.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
a) penyederhanaan pelayanan Kepolisian;
b) pemberantasan pungutan liar dan calo pada sektor pelayanan
publik.
f. Arah kebijakan Polres HST tahun 2018 dalam rangka pencapaian sasaran
prioritas “Tergelarnya personel dan Sarpras Polres HST di daerah
terpencil dan rawan potensi konflik” yaitu :
1) Identifikasi dan menyusun kebutuhan personel, sarpras dan
anggarannya, termasuk SOP nya.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah menyusun dan mengusulkan
kebutuhan personel, sarpras Polres HST dan juga anggaran, serta
SOP dalam pelaksanaanya.
2) melakukan pembangunan Polsek dan/ atau pos-pos pengamanan
secara bertahap.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
a) Usulan Pembangunan Mako Polsek dan Polsubsektor dijajaran
Polres HST ;
b) mengusulkan peningkatan status Polsubsektor / Polsek pada
Polda Kalsel dalam rangka peningktan pengamanan wilayah.
g. Arah kebijakan Polres HST tahun 2018 dalam rangka pencapaian sasaran
prioritas “Terlaksananya pencegahan yang proaktif terhadap potensi
kejahatan dan gangguan Kamtibmas” yaitu :
1) memperkuat deteksi aksi intelijen (deteksi dini, peringatan dini, dan
cegah dini) yang didukung personel, anggaran, dan teknologi intelijen
yang memadai dalam rangka mengeliminir setiap potensi gangguan.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 42 >
a) mengikutsertakan anggota Polres HST dalam program pelatihan
peningkatan dan kemampuan teknologi/ alsus bagi personel
intelijen;
b) deteksi penyelidikan intelijen dengan memanfaatkan teknologi/
alsus intelijen;
c) memberdayakan jaringan intelijen dengan didukung anggaran
intelijen yang memadai;
d) menginventarisasi dan membuat usulan kebutuhan personel,
anggaran, dan teknologi intelijen sesuai wilayah hukum guna
mendukung kegiatan deteksi aksi intelijen;
e) melanjutkan peningkatan kemampuan fungsi intelijen dalam
membangun sistem dokumentasi registrasi dan informasi rekam
jejak perorangan dan organisasi;
f) melaksanakan koordinasi dengan badan intelijen daerah terkait
dengan informasi yang berpotensi terhadap gangguan keamanan
sehingga mendapat saran tindak guna menjadi masukkan kepada
pimpinan.
2) peningkatan kemampuan penanganan flash pointdengan
mengedepankan fungsi Bhabinkamtibmas dan fungsi penggalangan
intelijen.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres HST
yang akan dilakukan adalah :
a) melakukan update data personel Bhabinkamtibmas jajaran Polres
HST guna menghindari terjadinya rangkap jabatan;
b) melakukan pengawasan, pembinaan dan memberikan dukungan
operasional bagi personel yang melaksanakan fungsi sebagai
Bhabinkamtibmas di jajaran Polres HST;
c) memberikan reward bagi personel intelijen khususnya yang
bertugas di Polsek;
d) melaksanakan pembinaan pembentukan jaringan intelijen;
e) peningkatan kemampuan deteksi dini personel intelijen dalam
melakukan pemetaan potensi konflik di satuan wilayah yang
bersinergis dengan Bhabinkamtibmas.
3) melanjutkan pemantapan pelaksanaan pemolisian masyarakat.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 43 >
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
a) melanjutkan penguatan program polmas dengan penggelaran satu
polisi (bhabinkamtibmas) satu desa/ kelurahan untuk melakukan
sambang, deteksi, memperoleh informasi, mediasi, DDS dan
problem solving dalam pencegahan dini permasalahan kamtibmas,
dan kegiatan pembinaan kepada masyarakat terkait dengan
permasalahan kamtibmas;
b) meningkatkan jumlah pelayanan Bhabinkamtibmas pada
desa/kelurahan serta kawasan tertentu;
c) mengoptimalkan penurunan prosentase gangguan keamanan di
tingkat desa dengan menghadirkan anggota Polri ditengah-tengah
masyarakat saat dibutuhkan dan disetiap kegiatan masyarakat;
d) melanjutkan pembentukan dan pembinaan terhadap kelompok
potensi masyarakat;
e) pemberdayaan kemitraan dengan lembaga/komunitas masyarakat
melalui peningkatan pelayanan dan mengembangkan Polmas
dalam rangka upaya memantapkan Bhabinkamtibmas ;
f) melanjutkan kegiatan membangun dan memberdayakan
pengamanan swakarsa serta meningkatkan pelibatan publik dalam
rangka ikut memelihara kamtibmas;
g) meningkatkan kualitas pertemuan petugas Polmas dengan
komunitas yang ada di masyarakat;
h) memberikan penghargaan kepada tokoh masyarakat/pejabat
publik dan para Bhabinkamtibmas yang berprestasi.
4) Penggelaran personel berseragam untuk mengantisipasi gangguan
kamtibmas.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
a) melaksanakan patroli jalan kaki, bersepeda, R2, dan R4 secara
dialogis di tempat-tempat rawan gangguan kamtibmas;
b) melaksanakan kegiatan pengaturan, penjagaan, pengawalan, dan
patroli bidang lalu lintas di daerah kemacetan dan laka lantas;
c) pengamanan aksi unjuk rasa damai dan anarkis;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 44 >
d) pengamanan dan rekayasa lalu lintas pada hari libur dan hari besar
nasional;
e) tergelarnya operasi cipta kondisi untuk mewujudkan keamanan
dalam negeri yang kondusif dengan prioritas penanganan potensi
konflik.
5) pemetaan (mapping) potensi konflik sejak dini.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
a) optimalisasi Bhabinkamtibmas memetakan potensi konflik;
b) pemberdayaan peran Polsek sebagai basis deteksi.
6) meningkatkan pengamanan terhadap VIP/VVIP, objek vital/khusus
yang didukung peralatan dan personel yang berkualifikasi.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
a) inventarisasi ancaman terhadap objek vital;
b) penugasan personel yang berkualitas pada obvit dan obvitnas;
c) pemanfaatan kelengkapan perorangan dalam mendukung
pengamanan objek vital;
d) meningkatkan kualitas pengamanan terhadap VIP/VVIP, kawasan
tertentu, lokasi dan kegiatan pariwisata serta pengamanan
kegiatan nasional maupun internasional;
e) meningkatkan kemampuan personel pengamanan melalui
pendidikan dan pelatihan;
f) mengajukan/mengusulkan pengadaan almatsus yang mendukung
tupoksi.
7) persiapan pengamanan Pemilu Legislatif, Dan Pemilu Presiden/ Wakil
Presiden Tahun 2019.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
a) melakukan deteksi aksi (penyelidikan, pengamanan dan
penggalangan) terhadap setiap ancaman gangguan keamanan
khususnya terhadap pelaksanaan Pemilu Legislatif, Dan Pemilu
Presiden/ Wakil Presiden Tahun 2019;
b) melaksanakan koordinasi dengan penyelenggara dan peserta
Pileg dan Pilpres Tahun 2019 (KPUD, Panwas, peserta Pileg /
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 45 >
Pilpres 2019);
c) mempersiapkan Renops, Renpam, dan Renkontijensi;
d) mempersiapkan tim terpadu untuk penanganan Tindak Pidana
Pemilu;
e) latihan dan peningkatan kemampuan personel Polri yang terlibat
pengamanan;
8) melanjutkan implementasi Program Prioritas Promoter Kapolri pada
penanganan kelompok radikal pro kekerasan dan intoleransi yang
lebih optimal.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
a) melakukan monitoring terhadap kelompok radikal pro kekerasan
dan intoleransi di wilayah hukum Polres HST;
b) Melaksanakan koordinasi dengan stakeholder terkait untuk
mendukung penanganan kelompok radikal pro kekerasan dan
intoleransi yang lebih optimal.
9) melanjutkan implementasi Program Prioritas Promoter Kapolri pada
Penguatan Harkamtibmas dalam rangka penggelaran personel
berseragam pada daerah rawan kejahatan, kemacetan, dan laka
lantas dan pengamanan paket kebijakan ekonomi Pemerintah di
jajaran Polres HST.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
a) melakukan pemetaan daerah rawan kejahatan, kemacetan, dan
laka lantas di jajaran Polres HST;
b) melanjutkan penggelaran polisi berseragam pada daerah rawan
kejahatan, kemacetan, dan laka lantas;
c) pengamanan pembangunan infrastruktur dan proyek strategis
nasional;
d) pengamanan distribusi bahan pokok dan BBM dari hulu s/d hilir.
10) melanjutkan implementasi Program Prioritas Promoter Kapolri pada
Pembangunan Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat Terhadap
Kamtibmas dalam rangka membangun daya cegah dan daya tangkal
terhjadap kejahatan, terorisme, narkoba, separatisme, dan ideologi
anti pancasila.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 46 >
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
a) kerjasama dengan Diknas Tingkat Kab/Kota untuk membangun
sekolah sebagai basis anti kejahatan jalanan, terorisme, narkoba,
separatisme, dan ideologi anti pancasila;
b) bekerjasama dengan perguruan tinggi untuk membangun sekolah
sebagai basis anti kejahatan jalanan, terorisme, narkoba,
separatisme, dan ideologi anti pancasila;
c) bekerjasama dengan dinas pendidikan, kemenag dan stake holder
terkait menyusun konsep kurikulum sekolah, ponpes dan madrasah
yang berbasis anti kejahatan jalanan, terorisme, narkoba,
separatisme, dan ideologi anti pancasila;
d) memberi masukan tentang konsep kurikulum sekolah, pondok
pesantren, dan madrasah yang berbasis anti kejahatan jalanan,
terorisme, radikalisme, intoleransi, narkoba, separatisme, dan
ideologi anti pancasila;
e) membangun kesepahaman kelompok tokoh masyarakat, majelis
taklim dan ponpes dari deklarasi anti kejahatan jalanan, terorisme,
radikalisme, intoleransi, narkoba, separatisme, dan ideologi anti
pancasila;
f) melaksanakan door to door, tatap muka dengan kelompok
komunitas untuk membangun pemahaman tentang kejahatan
jalanan, terorisme, radikalisme, intoleransi, narkoba, separatisme,
dan ideologi anti pancasila;
g) melakukan pendataan jumlah bhabinkamtibmas definitif;
h) mengusulkan rencana pemenuhan bhabinkamtibmas secara
bertahap dengan skala prioritas;
i) pelatihan petugas bhabinkamtibmas;
j) peningkatan frekuensi door to door, sambang, dan dialog,
kemitraan;
k) pendataan dan pemetaan daerah rawan yang membutuhkan alat
pengamanan;
l) sosialisasi dan koordinasi dengan pemda, ketua lingkungan, pemilik
lokasi yang memerlukan alat pengamanan;
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 47 >
m) mendorong Pemda dan DPRD Kab/Kota untuk membuat regulasi
tentang kewajiban pemasangan CCTV pada area perkantoran,
pertokoan, dan perumahan yang berada pada jalan- jalan utama,
lokasi rawan dan tempat publik lainnya;
n) penguatan pembinaan teknis dan pam swakarsa, serta korwas
PPNS;
o) mendatakan keluhan masyarakat terkait tindakan pemolisian yang
berimplikasi pada pelanggaran HAM;
p) melakukan koordinasi dan kerjasama dengan Civil Society untuk
mencari solusi permasalahan sosial dan tindakan kepolisian.
h. Arah kebijakan Polres HST tahun 2018 dalam rangka pencapaian sasaran
prioritas “Terwujudnya penegakkan hukum secara professional dan
berkeadilan terhadap tindak pidana Narkoba, Terorisme, Korupsi, dan
Transnational Crime serta tindak pidana lainnya” yaitu :
1) penanganan kasus-kasus yang menjadi perhatian publik meliputi
kejahatan jalanan, kejahatan terhadap perempuan dan anak,
terorisme, korupsi, narkoba, kejahatan cyber, dan kejahatan ekonomi
lainnya secara proporsional dan efektif.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
a) mengintensifkan pengungkapan kasus menonjol yang
meresahkan masyarakat;
b) meningkatkan koordinasi penangananan perkara antar aparat
penegak hukum khususnya tindak pidana korupsi;
c) meningkatkan penindakan terhadap perkara illegal;
d) menganalisis kendala dalam penanganan perkara dan membuat
usulan kebutuhan biaya operasional;
e) mempercepat waktu penyelesaian kasus secara teliti dan tepat;
f) membuat dan menyerahkan SP2HP pada keluarga tersangka
kasus tindak pidana dan kasus penyalahgunaan narkoba.
2) melanjutkan peningkatan pemberantasan terhadap 4 jenis kejahatan
dengan prioritas pemberantasan korupsi, pencurian ikan (illegal
fishing), penambangan liar (illegal mining), kejahatan perbankan,
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 48 >
kejahatan pencucian uang, pemberantasan narkoba dan penegakan
hukum lingkungan.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
a) melanjutkan peningkatan kegiatan preemtif dan preventif dengan
mengutamakan tindakan proaktif guna meminimalisir terjadinya
gangguan kamtibmas;
b) meningkatkan jaringan informasi dalam memutus mata rantai
peredaran gelap narkoba;
c) meningkatkan penyuluhan kepada masyarakat terkait
harkamtibmas dan penyalahgunaan narkoba diseluruh wilayah
hukum Polres HST;
d) membuka layanan informasi terkait narkoba melalui media sosial;
e) meningkatkan kerjasama dengan Balai Pom dan Labfor guna
percepatan proses penyidikan;
f) meningkatkan keamanan daerah rawa di wilayah Polres HST
melalui operasi dan patroli dengan dukungan peralatan yang
terpelihara dan siap pakai;
g) melaksanakan operasi secara terintegrasi dengan instansi terkait
dalam rangka menjaga keamanan perairan;
h) melanjutkan peningkatan kemampuan pencegahan kejahatan
melalui penguatan kegiatan intelijen, binmas, dan turjawali;
3) menghilangkan pungutan liar, pemerasan dan makelar kasus dalam
proses penyidikan dan menghilangkan kecenderungan rekayasa dan
berbelit-belit dalam penanganan kasus.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
a) meningkatkan pengawasan penyidikan melaui pemberdayaan
fungsi pengawas penyidik;
b) meningkatkan layanan pengaduan masyarakat sebagai wujud
transparansi dalam penanganan perkara.
4) peningkatan kemampuan penyidikan dan sertifikasi penyidik di jajaran
Polres HST.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 49 >
a) melanjutkan peningkatan kemampuan penyidikan bagi personel
Polres dan Polsek serta pemenuhan peralatan berdasarkan
standar Scientific Criminal Investigation;
b) mengikutsertakan personel pada tugas penegak hukum untuk
mengikuti Dikbangspes Reskrim;
c) mengikutsertakan personel pada tugas penegak hukum untuk
mengikuti pelatihan peningkatan kemampuan penyidikan;
d) memberikan kesempatan kepada personel reskrim atau yang
bertugas pada fungsi penegak hukum untuk mengikuti kuliah;
5) peningkatan anggaran penyidikan dan modernisasi teknologi peralatan
pendukung penyidikan.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
H S T yang akan dilakukan adalah menyusun dan
mengusulkan kebutuhan anggaran penyidikan dan peralatan teknologi
modern pendukung kegiatan penyidikan.
6) menyelesaikan perkara yang mudah dan ringan melalui pendekatan
restoratif justice.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
a) inventarisir perkara yang mudah dan ringan;
b) menentukan alternative penyelesaian dengan tidak menimbulkan
dampak.
7) penanganan kebakaran hutan dan lahan.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
a) meningkatkan kemampuan dalam rangka penanganan kebakaran
hutan dan lahan;
b) melakukan penyuluhan/ sosialisasi kepada masyarakat tentang
Karhutla;
c) melakukan koordinasi secara rutin dengan satgas/ tim penanganan
Karhutla daerah.
8) melanjutkan implementasi Program Prioritas Promoter Kapolri pada
Penguatan Harkamtibmas dalam rangka penanganan kebakaran hutan
dan lahan serta pengamanan kebijakan ekonomi Pemerintah.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 50 >
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
a) melaksanakan koordinasi dengan seluruh stake holder terkait;
b) melakukan pemetaan hot spot pada hutan dan lahan yang rawan
terjadinya kebakaran;
c) menyusun SOP penanganan karhutla secara terpadu;
d) meningkatkan koordinasi dengan Pemda, TNI, Damkar, PNBP,
dan SAR dalam rangka memantapkan Satgas Karhutla;
e) mendatakan penegakkan hukum karhutla;
f) penegakkan hukum terhadap para pelaku penimbunan sembako,
penyalahgunaan/ penyimpangan BBM bersubsidi, kejahatan
ekonomi lainnya dan kartel kebutuhan bahan pokok.
9) melanjutkan implementasi Program Prioritas Promoter Kapolri pada
penegakkan hukum yang lebih profesional dan berkeadilan dalam
kasus tindak pidana.
Untuk pencapaian arah kebijakan tersebut, maka strategi Polres
HST yang akan dilakukan adalah :
a) meningkatkan pengawasan melekat dan pengawasan struktural
dalam proses penyidikan tindak pidana;
b) membuat target waktu dalam proses penyelidikan dan penyidikan
tindak pidana;
c) mendatakan pembuatan rencana penyelidikan dan penyidikan
tindak pidana;
d) Mendatakan pelaksanaan gelar perkara kasus tindak pidana.
6. Program Polres Hulu Sungai Tengah
Ada 7 (tujuh) program yang terdapat pada DIPA RKA-KL TA.2018 yang
dilaksanakan oleh Polres Hulu Sungai Tengah sebagai berikut:
a. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas lainnya.
b. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Polri.
c. Program pengawasan dan peningkatan akuntabiitas aparatur polri.
d. Program strategi keamanan.
e. Program pemberdayaan potensi keamanan.
f. Program Pemeliharaan Kamtibmas.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 51 >
g. Program Penyelidikan dan Penyidikan.
7. Rencana dan Capaian Target Sasaran Strategi :
a. Target sasaran strategis selama 5 tahun :
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
1 Terwujudnya
akuntabilitas
kinerja dan
keuangan
a. Nilai akuntabilitas
kinerja dari Itwasda
Polda Kalsel
b. Prosentase
menurunnya temuan
wasrik dari Itwasda Polda Kalsel
c. Prosentase
meningkatnya
penyelesaian temuan
wasrik Itwasda Polda Kalsel
-
-
-
-
-
-
B
2 %
2 %
B
2 %
2 %
B
2 %
2 %
d. Prosentase realisasi
anggaran Polres Hulu
Sungai Tengah
-
-
80 %
80 %
80 %
2 Terbangunnya
postur personel
Polres Hulu Sungai Tengah
yang profesional,
kompeten,
bermoral dan
modern
a.
b.
c.
Prosentase personel
Polres Hulu Sungai
Tengah yang memiliki
kompetensi sesuai
dengan jabatan.
Prosentase penurunan
pelanggaran disiplin
Prosentase penurunan
pelanggaran Kode Etik
Profesi Polri Polres Hulu Sungai Tengah
-
-
-
-
-
-
5 %
2 %
2%
5 %
2 %
2%
5 %
2 %
2%
3 Terwujudnya
Reformasi Birokrasi Polri Personil Polri Polres Hulu
Sungai Tengah
melalui
perubahan mind
set dan culture set
a.
b.
Prosentase meningkatnya motivasi kerja anggota melalui pemberian reward
Prosentase penurunan personel Polres Hulu Sungai Tengah yang terlibat pungli
-
-
-
-
5 %
3 %
5 %
3 %
5 %
3 %
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 52 >
4 Terwujudnya
situasi dan kondisi
yang kondusif
terbebas dari
gangguan
kamtibmas
a.
b.
Prosentase potensi gangguan kriminalitas tidak menjadi gangguan nyata
Prosentase unjuk rasa
tidak anarkis
-
-
-
-
5 %
5 %
5 %
5 %
5 %
5 %
5 Terwujudnya
pemeliharaan
kamtibmas
melalui upaya
preemtif dan
preventif
a.
b.
c.
Prosentase peningkatan
kesadaran hukum masyarakat
Prosentase peningkatan
kepedulian masyarakat
akan pengamanan Swakarsa
Prosentase
penurunan
gangguan kamtibmas
-
-
-
-
-
-
5 %
5 %
5%
5 %
5 %
5%
5 %
5 %
5%
6 Meningkatkan peran Bhabinkamtimas
sebagai upaya
terwujudnya
kehadiran Polisi
ditengah-tengah
masyarakat
a.
b.
Prosentase meningkatnya kemitraan antara Polri dan masyarakat
Prosentase penyelesaian
permasalahan sosial
yang dilakukan
Bhabinkamtibmas/
petugas Polmas
-
-
-
-
5 %
5%
5 %
5%
5 %
5%
7 Terwujudnya
keamanan, keselamatan, dan ketertiban lalu lintas
a. Prosentase penurunan pelanggaran lalulintas
b. Prosentase penurunan
angka kematian korban laka lantas
c. Prosentase penurunan
kecelakaan lalulintas d. Prosentase peningkatan
kesadaran masyarakat
dalam berlalu lintas
-
-
-
-
-
-
-
-
5 %
5 %
5 %
5%
5 %
5 %
5 %
5%
5 %
5 %
5 %
5%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 53 >
8 Terwujudnya pelayanan prima di wilayah hukum Polres Hulu Sungai Tengah
a. Prosentase peningkatan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan SST (SIM, STNK, dan TNKB)
b Prosentase peningkatan
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan SKCK
c. Prosentase penurunan
pengaduan masyarakat atas pelanggaran anggota Polres Hulu Sungai Tengah
d. Prosentase penyelesaian
pengaduan masyarakat oleh Siwas / Propam Polres Hulu Sungai Tengah.
-
-
-
-
-
-
-
-
5 %
5 %
4 %
4 %
5 %
5 %
4 %
4 %
5 %
5 %
4 %
4 %
9 Terwujudnya
penegakkan
hukum
a. Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana umum sampai berkas perkara dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan (P21)
b. Prosentase
pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana khusus sampai berkas perkara dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan (P21)
c. Prosentase
pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana penyalahgunaan narkoba sampai berkas perkara dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan (P21)
d. Prosentase penyelesaian
perkara tindak pidana
-
-
-
-
-
-
-
-
5%
5%
5%
5%
5%
5%
5%
5%
5%
5%
5%
5%
umum diluar pengadilan /
Arbitrase/Mediasi/Restor
ative Justice (SP3)
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 54 >
10 Terwujudnya kemitraan dengan masyarakat dan sinergi polisional dengan instansi/ Lembaga terkait
Prosentase MOU Polri dengan Instansi / Lembaga terkait
- - 5% 5% 5%
b. CapaianTarget sasaran strategis selama 5 tahun :
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR
KINERJA CAPAIAN TARGET
2015 2016 2017 2018 2019
1 Terwujudnya
akuntabilitas kinerja dan
keuangan
a.
b.
c.
d.
Nilai
akuntabilitas kinerja dari
Itwasda Polda Kalsel
Prosentase
menurunnya
temuan
wasrik
dari Itwasda Polda Kalsel
Prosentase
meningkatnya
penyelesaian
temuan wasrik
Itwasda Polda Kalsel
Prosentase
realisasi
anggaran Polres Hulu Sungai Tengah
-
-
-
-
-
-
-
-
B
-5.000 %
5.000 %
121 %
B
-6.538,46%
5.000 %
124,03 %
0
0 %
0 %
0 %
2 Terbangunnya
postur personel
Polres Hulu
Sungai Tengah
yang
profesional,
kompeten,
bermoral dan
modern
a.
b.
Prosentase personel Polres Hulu Sungai
Tengah yang memiliki
kompetensi sesuai dengan
jabatan
Prosentase
penurunan pelanggaran disiplin
-
-
-
-
-1,171,4 %
303 %
741 %
-471 %
0 %
0 %
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 55 >
c. Prosentase
penurunan
pelanggaran Kode Etik Profesi
Polri Polres Hulu Sungai Tengah
- - 2.222 %
1.666,5%
0 %
3 Terwujudnya Reformasi Birokrasi Polri Personil Polri Polres Hulu Sungai Tengah melalui
perubahan
mind set dan
culture set
a.
b.
Prosentase meningkatnya motivasi kerja anggota melalui pemberian reward
Prosentase penurunan personel Polres Hulu Sungai Tengah yang terlibat pungli
-
-
-
-
171,40 %
-3.333 %
-1.500 %
6.670 %
0 %
0 %
4 Terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif terbebas dari
gangguan
kamtibmas
a.
b.
Prosentase potensi gangguan kriminalitas tidak menjadi gangguan nyata
Prosentase unjuk
rasa tidak
anarkis
-
-
-
-
455,80 %
1.000 %
57.00 %
-500 %
0 %
0 %
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 56 >
5 Terwujudnya
pemeliharaan
kamtibmas
melalui upaya
preemtif dan
preventif
a.
b.
c.
Prosentase
peningkatan
kesadaran
hukum
masyarakat
Prosentase
peningkatan
kepedulian
masyarakat akan
pengamanan
Swakarsa
Prosentase
penurunan
gangguan
kamtibmas
-
-
-
-
-
-
110,20 %
1.555,6 %
160%
196 %
406 %
196%
0 %
0 %
0 %
6 Meningkatkan peran Bhabinkamtima
s sebagai
upaya
terwujudnya
kehadiran
Polisi
ditengahtengah
masyarakat
a.
b.
Prosentase meningkatnya kemitraan antara Polri dan masyarakat
Prosentase penyelesaian permasalahan sosial yang dilakukan Bhabinkamtibma
-
-
-
-
312,40 %
74,00%
491,38 %
519,48%
0 %
0 %
s/ petugas
Polmas
7 Terwujudnya keamanan, keselamatan, dan ketertiban lalu lintas
a. Prosentase penurunan pelanggaran lalulintas
b. Prosentase
penurunan angka kematian korban laka lantas
c. Prosentase
penurunan kecelakaan lalulintas
d. Prosentase
peningkatan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas
-
-
-
-
-
-
-
-
-669,4 %
410,20 %
-274 %
388,80%
852,2 %
580,6 %
500 %
452,2%
0 %
0 %
0 %
0 %
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 57 >
8 Terwujudnya pelayanan prima di wilayah hukum Polres Hulu Sungai Tengah
a. Prosentase peningkatan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan SST (SIM, STNK, dan TNKB)
b Prosentase
peningkatan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan SKCK
c. Prosentase
penurunan pengaduan masyarakat atas pelanggaran anggota Polres Hulu Sungai Tengah
d. Prosentase
penyelesaian pengaduan masyarakat oleh Siwas / Propam Polres Hulu Sungai Tengah
-
-
-
-
-
-
-
-
120 %
80,86 %
1.666,75 %
2.500 %
-20,04 %
59,00 %
-5.000 %
3.325 %
0 %
0 %
0 %
0 %
9 Terwujudnya
penegakkan
hukum
a. Prosentase
pengungkapan
dan penyelesaian
tindak pidana
umum sampai
berkas perkara
dinyatakan
-
-
-05,60%
109,2%
0 %
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 58 >
lengkap oleh Kejaksaan (P21)
b. Prosentase
pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana khusus sampai berkas perkara dinyatakan
lengkap oleh Kejaksaan (P21)
c. Prosentase
pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana penyalahgunaa n narkoba
sampai berkas perkara dinyatakan
lengkap oleh Kejaksaan (P21)
d. Prosentase
penyelesaian perkara tindak pidana umum diluar pengadilan / Arbitrase/Mediasi /Restorative Justice (SP3)
-
-
-
-
-
-
2.000 %
-60,00 %
2.000 %
-400%
-20,00%
-500%
0 %
0 %
0 %
10
Terwujudnya kemitraan dengan masyarakat dan sinergi polisional dengan instansi/ Lembaga terkait
Prosentase MOU Polri dengan Instansi / Lembaga
terkait
-
-
6.000 %
1.000%
0 %
B. Perjanjian Kinerja Polres Hulu Sungai Tengah
Perjanjian kinerja adalah perubahan dari penetapan kinerja berdasarkan
Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2015
yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja aparatur
sebagai wujud nyata, komitmen antara penerima amanah dengan pemberi
amanan, sebagai dasar penilaian baik keberhasilan maupun kegagalan pencapaian
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 59 >
tujuan dan sasaran organisasi, menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar
evaluasi kinerja aparatur dan sebagai dasar pemberian penghargaan dan sanksi.
Perjanjian kinerja disusun berdasarkan Peraturan Menteri Negara
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No. 29 Tahun 2010
tanggal 31 Desember 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan kinerja dan
Pelapor Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Surat Keputusan Kapolri No.
Pol : Skep/102/II/2006 tanggal 9 febuari 2006 tentang buku Pedoman Penetapan
Kinerja tingkat satker dilingkungan Polri. Penetapan kinerja merupakan pernyataan
komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang
jelas dan terukur dalam kurun waktu satu tahun tertentu dengan
mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya.
Polres Hulu Sungai Tengah telah membuat Perjanjian Kinerja tahun 2018,
kegiatan yang disusun dalam Perjanjian kinerja adalah kegiatan yang sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi satker Polres Hulu Sungai Tengah, Perjanjian
kinerja ini merupakan tolak ukur evaluasi kinerja pada akhir tahun 2018.
b. Perjanjian Kinerja Polres Hulu Sungai Tengah tahun 2018 sesudah Revisi adalah
sebagai berikut :
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
1 Terwujudnya
akuntabilitas
kinerja dan
keuangan
a. Nilai akuntabilitas kinerja dari Itwasda
Polda Kalsel
b. Prosentase menurunnya temuan wasrik
dari Itwasda Polda Kalsel
c. Prosentase meningkatnya penyelesaian
temuan wasrik Itwasda Polda Kalsel
d. Prosentase realisasi anggaran Polres
Hulu Sungai Tengah
B
2 %
2 %
80 %
2 Terbangunnya
postur personel
Polres Hulu Sungai
Tengah yang
profesional,
kompeten,
bermoral dan
modern
a. Prosentase personel Polres Hulu Sungai Tengah yang memiliki kompetensi sesuai dengan jabatan
b. Prosentase penurunan
pelanggaran disiplin
c. Prosentase penurunan pelanggaran Kode Etik Profesi Polri Polres Hulu Sungai Tengah
5 %
2 %
2%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 60 >
3 Terwujudnya
Reformasi
Birokrasi Polri
Personil Polri
Polres Hulu Sungai
Tengah melalui
perubahan mind
set dan culture set
a. Prosentase meningkatnya motivasi kerja anggota melalui pemberian reward
b. Prosentase penurunan personel Polres Hulu Sungai Tengah yang terlibat pungli
5 %
3 %
4 Terwujudnya situasi
dan kondisi yang
kondusif terbebas
dari gangguan
kamtibmas
a. Prosentase potensi gangguan kriminalitas tidak menjadi gangguan nyata
b. Prosentase unjuk rasa tidak anarkis
5 %
5 %
5 Terwujudnya
pemeliharaan
kamtibmas melalui
upaya preemtif dan
preventif
a. Prosentase peningkatan kesadaran hukum masyarakat
b. Prosentase peningkatan kepedulian masyarakat akan pengamanan Swakarsa
c. Prosentase penurunan gangguan
kamtibmas
5 %
5 %
5%
6 Meningkatkan peran Bhabinkamtimas
sebagai upaya
terwujudnya
kehadiran Polisi
ditengah-tengah
masyarakat
a. Prosentase meningkatnya kemitraan antara Polri dan masyarakat
b. Prosentase penyelesaian permasalahan sosial yang dilakukan Bhabinkamtibmas/ petugas Polmas
5 %
5%
7 Terwujudnya keamanan, keselamatan, dan ketertiban lalu lintas
a. Prosentase penurunan pelanggaran lalulintas
b. Prosentase penurunan angka kematian korban laka lantas
c. Prosentase penurunan kecelakaan lalulintas
d. Prosentase peningkatan kesadaran
masyarakat dalam berlalu lintas
5 %
5 %
5 %
5%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 61 >
8 Terwujudnya pelayanan prima di wilayah hukum Polres Hulu Sungai Tengah
a. Prosentase peningkatan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan SST (SIM, STNK, dan TNKB)
b Prosentase peningkatan kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan SKCK
c. Prosentase penurunan pengaduan masyarakat atas pelanggaran anggota Polres Hulu Sungai Tengah
d. Prosentase penyelesaian pengaduan masyarakat oleh Siwas / Propam Polres Hulu Sungai Tengah
5 %
5 %
4 %
4 %
9 Terwujudnya
penegakkan hukum
a. Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana umum sampai berkas perkara dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan (P21)
b. Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana khusus sampai berkas perkara dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan (P21)
c. Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana penyalahgunaan narkoba sampai
berkas perkara dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan (P21)
d. Prosentase penyelesaian perkara tindak pidana umum diluar pengadilan / Arbitrase/Mediasi/Restorative Justice (SP3)
5 %
5 %
5 %
5%
10
Terwujudnya kemitraan dengan masyarakat dan sinergi polisional
dengan instansi/
Lembaga terkait
Prosentase MOU Polri dengan Instansi /
Lembaga terkait
5%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 62 >
B A B III AKUNTABILITAS KINERJA
Pengukuran tingkat capaian kinerja Polres Hulu Sungai Tengah Tahun 2018
dilakukan dengan cara membandingkan antara target pencapaian indikator sasaran
yang telah ditetapkan dalam penetapan kinerja dengan realisasinya. Tingkat capaian
kinerja berdasarkan hasil pengukurannya dapat diilustrasikan dalam uraian sebagai
berikut :
A. Pengukuran Capaian Kinerja
Pengukuran tingkat capaian kinerja Polres Hulu Sungai Tengah Tahun
2018 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi
masing – masing indikator kinerja sasaran, rincian tingkat capaian kerja masing –
masing indikator tersebut dapat dilihat pada lampiran tabel pengukuran kinerja
(PK) Polres Hulu Sungai Tengah tahun anggaran 2018.
Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian sasaran
strategis berikut indikator kinerjanya, namun demikian masih ada beberapa
sasaran strategis yang belum optimal berhasil diwujudkan dalam T.A. 2018 ini.
Namun terhadap sasaran maupun target indikator yang belum berhasil
diwujudkan sepenuhnya, telah dilakukan beberapa analisa dan evaluasi sebagai
bahan umpan balik (Feedback) dalam rangka peningkatan capaian kinerja dimasa
yang akan datang.
Polres Hulu Sungai Tengah menetapkan beberapa sasaran strategis dan indicator
kinerja, di tingkat Polsek ada beberapa sasaran strategis dan indicator dengan
uraian sebagai berikut :
1) Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan :
a. Prosentase Nilai akuntabilitas kinerja dari itwasda Polda Kalsel, target B %
realisasi B %.
b. Prosentase menurunnya temuan wasrik dari Itwasda Polda Kalsel, target
2% realisasi -130,76%
c. Prosentase meningkatnya penyelesaian temuan wasrik Itwasda Polda
Kalsel, target 2% realisasi 100%
d. Prosentase realisasi anggaran Polres Hulu Sungai Tengah, target 80%
realisasi 99,44%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 63 >
2) Terbangunnya postur Personil Polres Hulu Sungai Tengah yang professional,
kompeten, bermoral, modern:
a. Prosentase Personel Polres Hulu Sungai Tengah yang memiliki
kompetensi sesuai dengan jabatan, target 5% realisasi 37,05%
b. Persentase penurunan pelanggaran disiplin, target 2% realisasi -14,28%
c. Prosentase penurunan pelanggaran Kode Etik, target 2% realisasi 33,33%
3) TerwujudnyaReformasi Birokrasi Polri personel Polres Hulu Sungai Tengah
melalui perubahan Mind set dan culture set :
a. Prosentase meningkatnya motivasi kerja anggota melalui pemberian
reward, target 5% realisasi -75%
b. Prosentase penurunan personel Polres Hulu Sungai Tengah yang terlibat
pungli, target 3% realisasi 200%
4) Terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif terbatas dari gangguan
kabtibmas :
a. Prosentase Prosentase potensi gangguan kriminalitas tidak menjadi
gangguan, target 5% realisasi 2,85%.
b. Prosentasi unjuk rasa tidak anarkis, target 5% realisasi 0 %.
5) Terwujudnya pemeliharaan kamtibmas melalui upaya preemtif dan preventif :
a. Prosentase peningkatan kesadaran hukum masyarakat, target 5% realisasi
9,80%
b. Prosentase peningkatan kepedulian masyarakat akan pengamanan
Swakarsa, target 5% realisasi 20,30%
c. Prosentase penurunan gangguan kamtibmas, target 5% realisasi 9,80 %
6) Meningkatkan peran Bhabinkamtibmas sebagai upaya terwujudnya kehadiran
Polisi ditengah-tengah masyarakat :
a. Prosentase meningkatnya kemitraan antara polri dan masyarakat, target
5% realisasi 24,56 %
b. Prosentase penyelesaian permasalahan sosial yang dilakukan
Bhabinkabtibmas / petugas Polmas, target 5% realisasi 25,97 %
7) Terwujudnya Terwujudnya keamanan, keselamatan, dan ketertiban lalu lintas :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 64 >
a. Prosentase penurunan pelanggaran lalulintas, target 5% realisasi 42,61%.
b. Prosentase penurunan angka kematian korban laka lantas, target 5%
realisasi 29,03%
c. Prosentase penurunan kecelakaan lalulintas, target 5% realisasi 25 %.
d. Prosentase peningkatan kesadaran masyarakat dalam berlalulintas, target
5% realisasi 42,61%
8) Terwujudnya pelayanan prima di wilayah hukum Polres Hulu Sungai Tengah :
a. Prosentase meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan STT
(SIM, STNK dan TNKB), target 5% realisasi -1,02 %.
b. Prosentase peningkatan kepuasan masyarkat terhadap pelayanan SKCK,
target 5% realisasi 02,95 %.
c. Proesentase penurunan pengaduan masyarakat atas pelanggaran anggota
Polres Hulu Sungai Tengah, target 4% realisasi -200 %.
d. Prosentase penyelesaian pengaduan masyarkat oleh Siwas/Propam Polres
HST, target 4% realisasi 133 %
9) Terwujudnya penegakkan hukum :
a. Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana umum sampai
berkas perkara dinyatakan lengkap oleh kejaksaan (P21), target 5% realisasi
5,46%.
b. Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana khusus sampai
berkas perkara dinyatakan lengkap oleh kejaksaan (P21), target 5% realisasi
-20 %.
c. Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak
pidana penyalahgunaan narkoba sampai berkas perkara dinyatakan
lengkap oleh kejaksaan (P21), target 5% realisasi -01,48%,
d. Prosentase pernyelesaian perkara tindak pidana umum diluar pengadilan /
Arbitrase / Mediasi / Restorative Justice (SP3), target 5% realisasi 0 %
10) Terwujudnya kemitraan dengan masyarkat dan sinergi polisional dengan
instansi/Lembaga terkait :
a. Prosentase MOU Polri dengan Instansi / Lembaga terkait, target 5% realisasi
50 %
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 65 >
B. Capaian Indikator Kinerja Utama
Dalam suatu instansi pemerintah khususnya Polres Hulu Sungai Tengah
terdapat banyak indikator kinerja sasaran dan tingkat capaian kinerja yang dapat
dipergunakan untuk menilai keberhasilan dalam pencapaian sasaran strategis.
Polres Hulu Sungai Tengah telah menetapkan Keputusan Kapolri No.pol: Kep /
34 / VIII / 2008 tanggal 28 Agustus 2008 sebagai Penetapan Indikator Kinerja
Utama, maka Polres Hulu Sungai Tengah telah menyusun indikator kinerja utama
yang merupakan tolok ukur keberhasilan secara menyeluruh yang
menggambarkan tugas pokok dan fungsi serta peran Polres Hulu Sungai Tengah.
Capaian indikator kinerja dilakukan dengan cara memperbandingkan
antara rencana capaian kinerja (target) dengan realisasi capaian kinerja pada
program Polres Hulu Sungai Tengah T.A. 2018 sebagai berikut :
Tabel Pengukuran Kinerja
NO SASARAN
STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALI
SASI CAPAIAN
1 2 3 4 5 6
1 Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan
keuangan
a.
b.
c.
d.
Nilai akuntabilitas kinerja
dari Itwasda Polda Kalsel
Prosentase menurunnya temuan wasrik dari Itwasda Polda Kalsel
Prosentase meningkatnya penyelesaian temuan wasrik Itwasda Polda Kalsel
Prosentase realisasi anggaran Polres Polres Hulu Sungai Tengah
B
2 %
2 %
80 %
B
-130,76
100
99,44%
100%
-6.538,46%
5.000%
124,03%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 66 >
2 Terbangunnya
postur personel
Polres Polres Hulu
Sungai Tengah
yang profesional,
kompeten,
bermoral dan
modern
a.
b.
c.
Prosentase personel Polres Hulu Sungai Tengah yang memiliki kompetensi sesuai dengan jabatan
Prosentase penurunan pelanggaran disiplin
Prosentase penurunan pelanggaran Kode Etik Profesi Polri Polres Polres Hulu Sungai Tengah
5 %
2 %
2 %
37,05%
-14,28%
33,33%
741%
-141%
1.666,5%
3 Terwujudnya Reformasi Birokrasi Polri Personil Polri Polres Hulu
Sungai Tengah
melalui perubahan
mind set dan
culture set
a.
b.
Prosentase meningkatnya motivasi kerja anggota
melalui pemberian reward
Prosentase penurunan personel Polres Hulu Sungai Tengah yang terlibat pungli
5 %
3 %
-75%
200%
-1.500%
6.670%
4 Terwujudnya situasi
dan kondisi yang
kondusif terbebas
dari gangguan
kamtibmas
a.
b.
Prosentase potensi gangguan kriminalitas tidak menjadi gangguan nyata
Prosentase unjuk rasa tidak anarkis
5 %
5 %
2,85%
0%
57,00%
-500%
5 Terwujudnya
pemeliharaan
kamtibmas melalui
upaya preemtif
dan preventif
a.
b.
c.
Prosentase peningkatan kesadaran hukum masyarakat
Prosentase peningkatan kepedulian masyarakat akan pengamanan Swakarsa
Prosentase penurunan
gangguan kamtibmas
5 %
5 %
5%
9,80%
20,30%
9,80%
196%
406%
196%
6 Meningkatkan peran Bhabinkamtimas
sebagai upaya
terwujudnya
kehadiran Polisi
ditengah-tengah
masyarakat
a.
b.
Prosentase meningkatnya kemitraan antara Polri dan masyarakat
Prosentase penyelesaian permasalahan sosial yang dilakukan Bhabinkamtibmas/ petugas
Polmas
5 %
5%
24,56%
25,97%
491,38%
519,48%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 67 >
7 Terwujudnya keamanan, keselamatan, dan ketertiban lalu lintas
a.
b.
c.
d.
Prosentase penurunan pelanggaran lalulintas
Prosentase penurunan angka kematian korban
laka lantas
Prosentase penurunan kecelakaan lalulintas
Prosentase peningkatan
kesadaran masyarakat
dalam berlalu lintas
5 %
5 %
5 %
5%
42,61%
29,03%
25%
42,61%
852,2%
580,6%
500%
852,2%
8 Terwujudnya pelayanan prima di wilayah hukum Polres Polres Hulu Sungai Tengah
a. Prosentase peningkatan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan SST (SIM, STNK, dan TNKB)
5 %
-01,02%
-20,04%
b Prosentase peningkatan kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan SKCK
c. Prosentase penurunan
pengaduan masyarakat atas pelanggaran anggota
Polres Hulu Sungai Tengah
d. Prosentase penyelesaian pengaduan masyarakat oleh Siwas / Propam
Polres Polres Hulu Sungai Tengah
5 %
4 %
4 %
02,95%
-200%
133%
59,00%
-5.000%
3.325%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 68 >
9 Terwujudnya
penegakkan hukum a. Prosentase
pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana umum sampai berkas perkara dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan (P21)
b. Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana khusus sampai
berkas perkara dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan (P21)
c. Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana penyalahgunaan narkoba sampai berkas
perkara dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan (P21)
d. Prosentase penyelesaian
perkara tindak pidana umum diluar pengadilan / Arbitrase/Mediasi/Restorat ive Justice (SP3)
5 %
5 %
5 %
5%
5,46%
-20%
-01,48%
0%
109,2%
-400%
-20%
-500%
10
Terwujudnya kemitraan dengan masyarakat dan sinergi polisional
dengan instansi/
Lembaga terkait
Prosentase MOU Polri dengan Instansi / Lembaga terkait
5%
50%
1.000%
C. Indikator Capaian Kinerja
Hasil evaluasi dan analisis capaian kinerja setiap sasaran, pembandingan
data kinerja, faktor penyebab keberhasilan atau kegagalan pencapaian
sasaran, hambatan atau kendala, dan permasalahan yang dihadapi serta
langkah-langkah antisipatif yang akan diambil diantaranya :
1. Terwujudnya akuntabilitas kinerja dan keuangan.
a. Nilai akuntabilitas kinerja dari Itwasda Polda Kalsel adalah sebagai berikut
:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 69 >
Tabel 1.a
Tabel Indikator Kinerja Utama
Nilai akuntabilitas kinerja dari Itwasda Polda Kalsel
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Prosentase Nilai akuntabilitas
kinerja dari Itwasda Polda Kalsel
B B 100%
Dari tabel diatas dijelaskan, bahwa hasil penilaian evaluasi AKIP Polda
Kalsel TA. 2018 dengan nilai B (64,33%) berbanding TA. 2017 dengan nilai
B (60,98%) telah memenuhi target , Sehingga realisasi capaian kinerja
sebesar 100 %. Jika dilihat secara angka prosentasi Hasil evaluasi AKIP
Polres Hulu Sungai Tengah tahun 2018 dibandingkan dengan tahun 2017,
nilai evaluasi AKIP mengalami peningkatan sebesar 03,35 %.
Berikut table Nilai akuntabilitas kinerja dari Itwasda Polda Kalsel Pada
Polres Hulu Sungai Tengah periode tahun 2016 s/d 2018 jika dilihat dari
angka persentasi.
NO KEGIATAN
PERBANDINGAN NILAI
AKUNTABILITAS KINERJA
POLRES HST
KET
2017 2018 %
1 NILAI AKUNTABILITAS
KINERJA POLRES HST
60,98 64,33 03,35%
Dari table diatas tergambar bahwa untuk tahun 2018 ini nilai
akuntabilitas kinerja Polres Hulu sungai Tengah mengalami kenaikan
sebesar 03,35% walau pun tidak signifikan.
Kendala ; yang dihadapi pada pelaksanaan penilaian akuntabilitas
kinerja dari Itwasda Polda Kalsel yaitu belum adanya
keseragaman dalam penyusunan produk-produk
perencanaan masih terdapat beberapa produk yang belum
mengalir, kurang nya sosialisasi tentang pembuatan produk –
produk perencanaan dan ada beberapa indicator kinerja
dengan target tidak mencerminkan outcome hanya sampai
pada out put saja.
Upaya ; melakukan koordinasi secara kontinu maupun berkala baik
dengan Biro Rena maupun itwasda Polda Kalsel dalam
penyusunan produk-produk perencanaan dan diharapkan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 70 >
kepada satuan atas agar segera memberitahukan kepada
satwil / satker agar seccepatnya dilakukan perbaikan
sehingga kesuaian produk perencanaan dapat di buat dengan
baik dan benar.
Untuk kedepan ada beberapa langkah – langkah yang dilakukan dalam
rangka pencapaian penilaian evaluasi AKIP pada tahun – tahun berikutnya,
yakni :
1) Melaksanakan anev setelah dilaksanakan evaluasi Akip dari Itwasda
Polda Kalsel yaitu tentang temuan- temuan serta arahan – arahan yang
disampaikan oleh tim Evaluasi Akip, sehingga terlihat kekurangan-
kekurangan yang perlu segera dilakukan perbaikan
2) Menjadikan Renstra sebagai pedoman dalam pembuatan produkproduk
perencanaan lalu dijabarkan ke Indikator Kinerja Utama, Perjanjian
Kinerja, Program Kerja dan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
sehingga saling berkaitan;
3) Selalu dilakukan evaluasi dalam hal penentuan target capaian, harus
benar-benar yang dapat dicapai dan terukur bila tidak relevan dilakukan
revisi;
4) Mengevaluasi produk Perjanjian kinerja apakah masih relevan dan
menggambarkan outcome sehingga Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah dapat terlihat keberhasilan capaian nya, dan tentunya
dilengkapi dengan bukti dukungnya.
b. Prosentase menurunnya temuan wasrik dari Itwasda Polda Kalsel adalah
sebagai berikut :
Tabel 1.b
Tabel Indikator Kinerja Utama
Menurunnya temuan wasrik dari Itwasda Polda Kalsel
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Prosentase Prosentase
menurunnya temuan wasrik dari
Itwasda Polda Kalsel
2% -130,76% -6.538,46%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 71 >
Dari penjelasan tabel diatas, pada Tahun 2018 Polres Hulu Sungai
Tengah menargetkan penurunan temuan wasrik dari itwasda polda Kalsel
Sebesar 2%, Temuan wasrik Polda Kalsel untuk Polres HST TA. 2018
sebanyak 60 temuan yang mana dibandingkan dengan tahun 2017 jumlah
26 temuan atau naik sebesar 130,76 %. karena target yang menghendaki
turun maka realisasi menjadi -130,76%
Berikut table Perbandingan jumlah temuan wasrik dari Itwasda Polda
Kalsel periode tahun 2018 dan 2017.
NO KEGIATAN
PERBANDINGAN JUMLAH
TEMUAN WASRIK DARI ITWASDA
POLDA KALSEL
KET
2017 2018 %
1 Temuan wasrik dari
Itwasda Polda Kalsel
26 60 130,76% naik
Dilihat dari prosentasi target penurunan.
NO KEGIATAN
PERBANDINGAN JUMLAH
TEMUAN WASRIK DARI ITWASDA
POLDA KALSEL
KET
2017 2018 %
1 Temuan wasrik dari
Itwasda Polda Kalsel
26 60 -
130,76%
Kendala ; Temuan wasrik yang bervariasi setiap tahunnya dikarenakan
peraturan , jukminu, juknis dan jukrah dari atas sebagai
petunjuk kurang tersosialisasi dan terpedomani, serta temuan
tahun – tahun sebelumnya tidak dipedomani dalam hal
pembuatan produk- produk maupun kegiatan operasional pada
satker / satwil .
Upaya ; pro aktif koordinasi dengan satuan atas terutama meminta
petunjuk dan arahan dalam membuat produk dan kegiatan
operasional lainnya sehingga kedepan kegiatan dan produk
tersebut dapat berjalan sesuai peraturan yang ada.
Langkah-langkah untuk mencapai target menurunnya temuan wasrik
Itwasda Polda Kalsel pada tahun berikutnya, antara lain :
1) Melaksanakan Anev terutama terhadap objek Temuan Wasrik
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 72 >
2) Koordinasi dan minta petunjuk satuan atas / Pembina fungsi tentang
jukrah, jukminu dan juknis;
3) Langsung melaksanakan perbaikan pada objek temuan dan
melaporkannya hasilnya ke kesatuan atas;
a. Prosentasi meningkatnya penyelesaian temuan wasrik Itwasda Polda
Kalsel, sebagai berikut :
Tabel 1.c
Tabel Indikator Kinerja Utama
Meningkatnya penyelesaian temuan wasrik Itwasda Polda Kalsel
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Prosentase Meningkatnya
penyelesaian temuan wasrik
Itwasda Polda Kalsel
2% 100 % 5.000 %
Dari tabel diatas tergambar di mana pada Tahun 2018 Polres Hulu
Sungai Tengah menargetkan Meningkatnya penyelesaian temuan wasrik
Itwasda Polda Kalsel Sebesar 2%, Temuan wasrik Polda Kalsel untuk
Polres HST TA. 2018 sebanyak 60 temuan, berbanding dengan
penyelesaian temuan wasrik TA.2018 ini sebanyak 60 penyelesaian
temuan atau realisasi sebesar 100%
Berikut table penyelesaian temuan wasrik Itwasda Polda Kalsel
periode tahun 2018 dan 2017.
NO
KEGIATAN
PERBANDINGAN JUMLAH PENYELESAIAN TEMUAN
WASRIK DARI ITWASDA POLDA
KALSEL
KET
2018
TEMUAN SELESAI %
1 Temuan wasrik dari
Itwasda Polda Kalsel
60 60 100
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 73 >
Dari table diatas tergambar bahwa untuk tahun 2018 ini jumlah
penyelesaian temuan wasrik pada Polres Hulu sungai Tengah dapat
diselesaikan 100%,
Kendala ; Temuan wasrik yang bervariasi setiap tahunnya dikarenakan
peraturan , jukminu, juknis dan jukrah dari atas sebagai
petunjuk kurang tersosialisasi dan terpedomani, serta temuan
tahun – tahun sebelumnya tidak dipedomani dalam hal
pembuatan produk- produk maupun kegiatan operasional pada
satker / satwil .
Upaya ; proaktif koordinasi dengan satuan atas terutama meminta
petunjuk dan arahan dalam membuat produk dan kegiatan
operasional lainnya sehingga kedepan kegiatan dan produk
tersebut dapat berjalan sesuai peraturan atau ketentuan yang
ada, dan juga memberikan penekanan petunjuk dan arahan
terhadap unit kerja yang terdapat temuan wasrik agar segera
diperbaiki di laporkan kekesatuan atas
Langkah-langkah untuk mencapai target meningkatnya penyelesaian
temuan wasrik Itwasda Polda Kalsel pada tahun berikutnya, antara lain :
1) Melaksanakan Anev terutama terhadap objek Temuan Wasrik dan
pelaksananya
2) Koordinasi dan minta petunjuk satuan atas / Pembina fungsi tentang
jukrah, jukminu dan juknis;
3) segera melaksanakan perbaikan pada objek temuan dan
melaporkannya kesatuan atas;
4) jadikan pedoman pada objek temuan tersebut agar tidak terulang lagi
pada tahun – tahun berikutnya
d. Prosentase realisasi anggaran Polres Hulu Sungai Tengah, sebagai berikut:
Tabel 1.d
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase realisasi anggaran Polres Hulu Sungai Tengah
INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET REALISASI CAPAIAN
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 74 >
Prosentase realisasi anggaran
Polres Hulu Sungai Tengah
80% 99,44% 124,03%
Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa pada Tahun 2018 Polres Hulu
Sungai Tengah menargetkan prosentasi realisasi anggaran sebesar 80%,
pada TA. 2018 realisasi anggaran polres Hulu sungai tengah mencapai
99,44 % , dapat dikatakan melebihi target
Berikut table realisasi anggaran Polres Hulu Sungai Tengah jika dilihat
dan dibandingkan dengan tahun sebelumnya: NO
SATKER PERBANDINGAN REALISASI ANGGARAN
KET 2017 2018
1 POLRES
HST
PAGU DIPA :
Rp. 38,635,276,000,-
REALISASI :
Rp. 37,564,214,630,-
PERSENTASI
97,23%
PAGU DIPA :
Rp. 52,091,511,000,-
REALISASI :
Rp. 51,798,432,279,-
PERSENTASI
99,44%
NAIK
SEBESAR
2,21%
Dari table diatas tergambar bahwa untuk tahun 2018 ini selain
kenaikan melebihi target yang ingin di capai juga perbandingan kenaikan
capaian realisasi anggaran TA. 2018 dibanding TA. 2017 sebesar 2,21 %
Kendala ; para pengguna sering kali tidak mempedomani rencana
penarikan yang sudah dibuat dan tidak dibuatnya rakap manual
mandiri sehingga tidak terpantau sampai dimana penyerapan
anggaran, selain itu juga tidak mempedomani indek yang ada
sehingga sering terjadi kelebihan tarik maupun anggaran akhir
kelebihan .
Upaya ; melaksanakan revisi anggaran baik tingkat eselon I maupun POK
sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang ada agar
realisasi anggaran dapat berjalan maksimal .
Langkah-langkah untuk mencapai target meningkatnya realisasi anggaran
pada tahun berikutnya, antara lain :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 75 >
1) Pengawasan dan pengendalian terhadap penyerapan anggaran
melalui Anev secara berkala, baik bulanan, Triwulan maupun Semester
2) Melaksanakan arahan dan petunjuk dan pendataan kepada pengguna
anggaran tentang kekurangan dan kelebihan anggaran untuk segera
dilakukan pergeseran anggaran guna optimalisasi realisasi anggaran
sehingga tercapai penyerapan anggaran secara maksimal;
3) koordinasi dengan biro rena polda kalsel selaku pembina fungsi dan
Instansi keuangan yang berada di Kalsel (Kanwil DJPB dan KPPN
Banjarmasin).
2. Terbangunnya postur personel Polres Hulu Sungai Tengah yang profesional,
kompeten, bermoral dan modern.
a) Prosentase Personel yang memiliki kompetensi sesuai dengan jabatan,
sebagai berikut :
Tabel 2.a
Tabel Indikator Kinerja Utama
Peningkatan Personel Polres Hulu Sungai Tengah
yang memiliki kompetensi sesuai dengan jabatan
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Prosentase peningkatan Personel
Polres Hulu Sungai Tengah yang
memiliki kompetensi sesuai dengan
jabatan
5% 37,05 % 741 %
penjelasan tabel diatas, bahwa pada tahun 2018 ini Polres Hulu
Sungai Tengah menargetkan peningkatan Personel Polres Hulu Sungai
Tengah yang memiliki kompetensi sesuai dengan jabatan sebesar 5 %.
Pada tahun 2018 Personel Polres Hulu Sungai Tengah yang memiliki
kompetensi sesuai dengan jabatan sebesar 44 pers, jika dibandingkan
dengan Tahun 2017 sebanyak 32 pers atau naik sebesar 37,05 %,
Berikut table perbandingan personil polres Hulu Sungai tengah yang
memiliki Kompetensi sesuai jabatan.
SATKER PERBANDINGAN PERS POLRES HST YANG
MEMILIKI KOMPETENSI SESUAI JABATAN
TA.2018
KET
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 76 >
NO
JABATAN TERPENUHI SISA %
1 POLRES HST 186 44 142 23,65%
Dari table diatas tergambar jumlah pers polres HST TA. 2018 sebesar
349 pers, Jumlah jabatan yang seharus nya di isi perwira ( yang
Berkompeten ) di polres hulu sungai tengah sebanyak 186 jabatan namun
hanya terpenuhi sebesar 44, sebanyak 117 jabatan yang di isi oleh anggota
berpangkat Brigadir ( tidak berkompeten) atau hanya sebesar 23,65%
Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yakni TA. 2017 dapat
dilihat sebagai berikut :.
NO
SATKER
PERBANDINGAN PERS POLRES HST
YANG MEMILIKI KOMPETENSI SESUAI
JABATAN TA.2018
KET
2017 2018 %
1 POLRES HST 32 44 37,05% naik
Kendala ; Pejabat Polres Hulu sungai tengah sangat minim sekali yang
memenuhi standar uji kompetensi hal ini dapat terlihat dari
personil berpangkat Brigadir yang menduduki jabatan perwira
baik di lingkungan Polres Sendiri maupun Polsek jajaran , dan
juga yang sudah berpangkat perwira pun ada beberapa yang
belum melaksanakan tes / uji kompetensi .
Upaya ; Pada setiap kesempatan bila ada permintaan dari satuan atas
selalu mengusulkan para pejabat yang belum melaksanakan
uji kompetensi untuk melaksanakan uji kompetensi, dan juga
mengusulkan pengisian jabatan kosong di polres agar di isi
oleh perwira yang sudah berkompetensi tentu nya.
Langkah-langkah untuk mencapai target peningkatan Personel Polres
Hulu Sungai Tengah yang memiliki kompetensi sesuai dengan jabatan
pada tahun berikutnya, antara lain :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 77 >
1) Melaksanakan anev dan pendataan kepada pers polres Hulu Sungai
Tengah yang menduduki jabatan dan rekap mana yang sudah uji
kompetensi dan belum
2) Mendata pejabat polres dan polsek yang belum uji kompetensi dan
mengusulkan dilaksanakan uji kompetensi ke kesatuan atas
3) Mengusulkan jabatan yang kosong di polres Hulu Sungai Tengah yang
kosong agar di isi oleh perwira yang berkompetensi tentunys;
b) Prosentase penurunan
pelanggaran disiplin, sebagai
berikut : Tabel 2.b
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase penurunan pelanggaran disiplin
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Prosentase penurunan pelanggaran
disiplin
2% -14,28 % -741 %
Dari tabel diatas dapat dijelaskan, Tahun 2018 target penurunan
pelanggaran disiplin sebesar 2% . Pada Tahun 2018 terjadi pelanggaran
disiplin oleh anggota polres Hulu Sungai Tengah sebanyak 8 kasus
dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 7 kasus pelanggaran dsiplin
atau naik sebesar 14,28%, sedang target menghendaki turun maka dapat
dikatakan -14,28%
Berikut matriks perbandingan jumlah pelanggaran disiplin tahun
sebelumnya yakni TA. 2017 dapat dilihat sebagai berikut :.
NO
DATA
PERBANDINGAN ANGGOTA
YANG MRELAKUKAN
PELANGGARAN DISIPLIN
KET
2017 2018 %
1 JUMLAH ANGGOTA YANG MELAKUKAN PELANGGARAN DISIPLIN
7 8 14,28% naik
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 78 >
Kendala ; Lemahnya pengawasan dari atasan langsung, kurang
komunikasi tentang permasalahan anggota baik dinas maupun
pribadi dan juga permasalahan yang kecil tidak di selesaikan
ang berakhir pada permasalahan yang besar dan rumit .
Upaya ; Melakukan shering dan konsultasi baik atasan langsung maupun
rekan kerja bila ada permasalahan walaupun hanya sepele,
menciptakan suasana kekeluargaan dan transparan serta
membuka ruang berupa musyawarah saran dan pendapat
terbuka apabila terdapat permasalahan juga berkordinasi
dengan bagsumda bila perlu dilakukan konseling
.
Langkah-langkah untuk mencapai target penurunan Anggota Polres Hulu
Sungai Tengah anggota yang melakukan pelanggaran disiplin pada tahun
berikutnya, antara lain :
1) Melaksanakan anev dari unit terkecil hingga terbesar guna pendataan
dan mengetahui permasalahan apa saja yang dialami personil dan di
petakan
2) Melakukan penilaian kinerja dan masa penempatan anggota pada
satuannya, apakah perlu refreshing atau pergantian sehingga tidak
jenuh karena terlalu lama ditempat tersebut.
3) meningkatkan pengawasan (Pamwaskat) kepada Anggota Polri/PNS
Polri , dan
4) Mensosialisasikan Perkap Nomor 2 tahun 2003 serta PP Nomor 53
tahun 2010. Oleh Propam Polres HST
5) Permasalahan pada anggota agar kepada atasan langsung untuk
memberi nasehat atau saran masukan atau tindakan disiplin langsung
dan atasannya sehingga permasalahan tidak mencuat dan tidak
berdampak negative terhadap institusi Polri nantinya
c) Prosentase penurunan pelanggaran Kode Etik Profesi Polri Polres Hulu
Sungai Tengah, sebagai berikut :
Tabel 2.c
Tabel Indikator Kinerja Utama
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 79 >
Prosentase penurunan pelanggaran Kode Etik Profesi Polri
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Prosentase penurunan pelanggaran
Kode Etik Profesi Polri
2% 33,33% 1.666,5%
Dari tabel diatas dapat dijelaskan, Tahun 2018 target penurunan
pelanggaran Kode Etik Profesi Polri sebesar 2 % . Pada Tahun 2018 terjadi
pelanggaran Kode etik profesi oleh anggota polres Hulu Sungai Tengah
sebanyak 2 kasus dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 3 kasus
pelanggaran Kode Etik Profesi atau turun sebesar 33,33%
Berikut matriks perbandingan jumlah pelanggaran kode etik Profesi
tahun sebelumnya yakni TA. 2017 dapat dilihat sebagai berikut :.
NO
DATA
PERBANDINGAN ANGGOTA
YANG MRELAKUKAN PELANGGARAN
KODE ETIK PROFESI
KET
2017 2018 %
1 JUMLAH ANGGOTA YANG MELAKUKAN PELANGGARAN KODE ETIK PROFESI
3 2 33,33% turun
Kendala ; Lemahnya pengawasan dari atasan langsung, kurang
komunikasi tentang permasalahan anggota baik dinas maupun
pribadi dan juga permasalahan yang kecil tidak dselesaikan
ang berakhir pada permasalahan yang besar dan rumit .
Upaya ; Melakukan shering dan konsultasi baik atasan langsung maupun
rekan kerja bila ada permasalahan walaupun hanya sepele,
menciptakan suasana kekeluargaan dan transparan serta
membuka ruang berupa musyawarah saran dan
pendapat terbuka apabila terdapat permasalahan juga berkordinasi
dengan bagsumda bila perludilakukan konseling .
Langkah-langkah untuk mencapai target penurunan Anggota Polres Hulu
Sungai Tengah anggota yang melakukan pelanggaran disiplin pada tahun
berikutnya, antara lain :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 80 >
1) Melaksanakan anev dari unit terkecil hingga terbesar guna pendataan
dan mengetahui permasalahan apa saja yang dialami personil dan di
petakan.
2) Melakukan penilaian kinerja dan masa penempatan anggota pada
satuannya, apakah perlu refreshing atau pergantian sehingga tidak
jenuh karena terlalu lama ditempat tersebut.
3) Meningkatkan pengawasan (Pamwaskat) kepada Anggota Polri/PNS
Polri , dan
4) Mensosialisasikan Perkap Nomor 2 tahun 2003 serta PP Nomor 53
tahun 2010. Oleh Propam Polres HST.
5) Permasalahan pada anggota agar kepada atasan langsung untuk
memberi nasehat atau saran masukan atau tindakan disiplin langsung
dan atasannya sehingga permasalahan tidak mencuat dan tidak
berdampak negative terhadap institusi Polri nantinya.
3. Terwujudnya Reformasi Birokrasi Polri Polres Hulu Sungai Tengah melalui
perubahan mind set dan culture set.
a) Prosentase meningkatnya motivasi kerja anggota melalui pemberian reward,
sebagai berikut :
Tabel 3.a
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase meningkatnya motivasi kerja anggota melalui pemberian
reward
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Prosentase meningkatnya motivasi kerja
anggota melalui pemberian reward
5% -75,00% -1.500%
Dari tabel diatas dapat dijelaskan, Tahun 2018 target meningkatnya
motivasi kerja anggota melalui pemberian reward sebesar 5%. Pada Tahun
2018 pemberian reward oleh polres Hulu Sungai Tengah kepada personil
polres Hulu Sungai Tengah yang berprestasi sebanyak 28 penghargaan
dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 7 penghargaan atau turun
sebesar 75,00%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 81 >
Berikut matriks perbandingan juml dengan TA. 2017 dapat dilihat
sebagai berikut :.
NO
DATA
PERBANDINGAN
PEMBERIAN REWARD
TERHADAP ANGGOTA
KET
2017 2018 %
1 JUMLAH PEMBERIAN REWARD
TERHADAP ANGGOTA
28 7 -75,00% turun
Kendala ; untuk anggota khususnya di polres hulu sungai tengah meraih
prestasi dalam bekerja cukup terkendala, dikarenakan kondisi
wilayah yang relative cukup aman dan kondusif , dan juga
kurang nya motivasi pimpinan agar anggotanya lebih giat dan
berinovasi .
Upaya ; Peran atasan langsung pada setiap bagian, satuan maupun unit
untuk meredam tindakan indisipliner anggotanya serta
memberikan dorongan dan semangat kepada anggotanya agar
terus berbuat yang positif selain itu juga menciptakan suasana
kekeluargaan dan transparan serta membuka ruang berupa
musyawarah saran dan pendapat terbuka apabila terdapat
permasalahan juga berkordinasi dengan bagsumda bila perlu
dilakukan konseling .
Langkah-langkah untuk mencapai target meningkatnya motivasi kerja
anggota melalui pemberian reward pada tahun berikutnya, antara lain :
1) Melaksanakan anev dan mengusulkan anggota nya yang berprestasi
agar diberi penghargaan , dan sebaliknya bila terdapat anggota yang
idisipliner segera ambil tindakan sesuai prosedur yang ada.
2) Memberikan saran masukan kepada pimpinan teratas agar bentuk
reward tidak hanya berupa materi tapi juga berupa sesuatu hal yang
dapat meningkatkan karier anggota kedepan.
3) Selalu memeberikan dorongan dan semangat secara moril, dan berikan
penghormatan di depan khalayak bahwa anggota tersebut memang
layak untuk diberi penghargaan, dan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 82 >
b) Prosentase penurunan personel Polres Hulu Sungai Tengah yang terlibat
pungli, sebagai berikut :
Tabel 3.b
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase penurunan personel Polres HST yang terlibat pungli
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Prosentase penurunan personel Polres
Hulu Sungai Tengah yang terlibat pungli
3% 200% 6.670%
Dari tabel diatas dapat dijelaskan, Tahun 2018 target penurunan
personel Polres Hulu Sungai Tengah yang terlibat pungli sebesar 3%. Pada
Tahun 2018 jumlah anggota yang terlibat pungli sebanyak 0 kasus
dibandingkan dengan tahun 2017 tidak ada anggota yang terlibat pungli
atau turun sebesar 200%
Berikut matriks perbandingan jumlah kasus pungli TA. 2018 yang
melibatkan anggota polres Hulu Sungai tengah tahun sebelumnya yakni
TA. 2017 dapat dilihat sebagai berikut :.
NO
SATKER
PERBANDINGAN JUMLAH
ANGGOTA YANG
TERLIBAT PUNGLI
KET
2017 2018 %
1 POLRES HST 2 0 -200% TURUN
Kendala ; lemahnya pengawasan atasan langsung dan juga jarang
diberikan APP dalam melaksanakan tugas dilapangan adalah
bentuk nyata lemahnya pengawasan, sehingga muncul
kerawanan tindakan pungli oleh anggota baik yang
terselubung maupun yang tertangkap.
Upaya ; Peran atasan langsung pada setiap bagian, satuan maupun unit
untuk meredam tindakan pungli anggotanya , berikan APP
anggotanya bila melaksanakan tugas dilapangan, saling
mengingatkan sesama rekan dilapangan dan juga diminitor
atasan langsung nya dalam setiap kegiatan .
Langkah-langkah untuk mencapai target penurunan personel Polres
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 83 >
Hulu Sungai Tengah yang terlibat pungli pada tahun berikutnya, antara lain
:
1) Melaksanakan anev dalam setiap akhir kegiatan maupun secara
berkala
2) Memberikan arahan dan masukan kepada anggota nya bahwa pungli
adalah atensi dari pimpinan agar tidak dilakukan oleh anggota, aka
nada sangsi tegas bila masih melakukan,
3) Tindak sesuai aturan yang berlaku bila sudah terjadi pungli oeh
anggota.
4) Kerja sama dengan masyarakat bila menemukan anggota yang terlibat
pungli agar segera ditindak lanjuti sehingga tidak berdampak buruk bagi
institusi Polri
4. Terwujudnya situasi dan kondisi yang kondusif terbebas dari gangguan
kamtibmas.
a) Prosentase potensi gangguan kriminalitas tidak menjadi gangguan nyata,
sebagai berikut :
Tabel 4.a
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase potensi gangguan kriminalitas tidak menjadi gangguan nyata
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Prosentase potensi gangguan kriminalitas
tidak menjadi gangguan nyata
5% 2,85% 57,00%
Dari tabel diatas dapat dijelaskan, Tahun 2018 target potensi
gangguan kriminalitas tidak menjadi gangguan nyata sebesar 5%. Pada
Tahun 2018 jumlah kegiatan intelkam dan jajaran dalam rangka menekan
potensi gangguan kriminalitas tidak menjadi gangguan nyata sebanyak
7.635 kegiatan dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 7.423 atau naik
sebesar 2,85%
Satuan Intelkam dan Jajaran Polres Hulu Sungai tengah memiliki
peran penting dalam menjaga stabilitas keamanan terutama pada wilayah
Kabupaten Hulu sungai Tengah terutama dalam menekan dan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 84 >
meminimalisir gangguan kriminalitas sehingga tidak menjadi gangguan
nyata dengan kegiatan – kegiatan intelejen yang sudah menjadi program.
Berikut matriks kegiatan satuan Intelkam Polres beserta jajaran nya
dalam rangka menekan potensi gangguan kriminalitas sehingga tidak
menjadi gangguan nyata TA. 2018 berbanding dengan TA. 2017 dapat
dilihat sebagai berikut :.
NO
KEGIATAN
PERBANDINGAN GIAT INTELKAM
DALAM MENEKAN POTENSI GANGGUAN
KRIMINALITAS AGAR TIDAK MENJADI
GANGGUAN NYATA
KET
2017 2018 %
1 KEGIATAN INTELEJEN 3.084 3.222 4,47% NAIK
2 KEGIATAN PATROLI 4.339 4.413 1.70% NAIK
JUMLAH 7.423 7.635 2,85% NAIK
Catatan : Kegiatan diatas adalah kegiatan intelejen Polres dan Polsek Jajaran ( Lap intel,
Lap berkala, Lap insidentel, Giat Lidik, Pam Intel , penggalangan dan
pembentukan dan pembinaan jaringan ) dan juga Kegiatan sabhara Polres dan
Polsek Jajaran ( Patroli PNBP dan Patroli Quick Win )
Kendala ; Masih Banyak gangguan kamtibmas di wilayah hukum Polres
Hulu Sungai Tengah yang belum termonitor sehingga mencuat
dan menjadi konflik social , peran kanit intel dan
bhabinkamtibmas di wilayah jajaran polres Hulu Sungai
Tengah masih kurang, peran tokoh masyarakat belum
maksimal di berdayakan untuk meredam terjadi nya gangguan
kamtibmas, dan juga tidak seimbangnya jumlah anggota
Bhabinkamtibmas dengan luas wilayah dan jumlah penduduk
di kabupaten Hulu Sungai Tengah
Upaya ; Meningkatkan peran Bhabinkamtibmas dan masyarakat yang
menjadi mitra kamtibmas dalam hal menjaga keamanan dan
ketertiban di wilayahnya, juga mengaktifkan kembali kring
serse dan menambah jaringan intelejen agar informasi tentang
kerawanan kamtibmas dapat d deteksi lebih awal .
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 85 >
Langkah-langkah untuk mencapai target potensi gangguan kriminalitas
sehingga tidak menjadi gangguan nyata pada tahun berikutnya, antara lain
:
1) Melaksanakan anev dalam setiap akhir kegiatan maupun secara
berkala.
2) Memberikan arahan dan masukan kepada anggota sat intelkam dan
jajaran agar lebih ditingkatkan kegiatan intelejen guna mengurangi
gangguan kamtibmas,
3) Terus menggalakkan satu Bhabinkamtibmas satu Desa dibarengi juga
dengan kegiatan kemayarakatan yang dapat menimbulkan kesadaran
akan pentingnya keamanan dan ketertiban diwilayahnya
4) Terus terhubung antara sat intelkam dan jajaran dengan
bhabinkamtibmas agar informasi yang dapat di salurkan ke pimpinan
dan dapat di ambil tindakan secara cepat dan akurat
b) Prosentase unjuk rasa
tidak anarkis, sebagai
berikut : Tabel 4.b
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase unjuk rasa tidak anarkis
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Prosentase unjuk rasa tidak anarkis 5% 00,00% -500%
Dari tabel diatas dapat dijelaskan, Tahun 2018 target unjuk rasa tidak
anarkis sebesar 5%. Pada Tahun 2018 jumlah kegiatan unjuk rasa tidak
anarkis sebanyak 1 kegiatan dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 1
atau naik sebesar 00,00%
Berikut matriks kegiatan unjuk rasa tidak Anarkis TA. 2018 berbanding
dengan TA. 2017 dapat dilihat sebagai berikut :.
NO
SATKER
PERBANDINGAN GIAT UNRAS
TIDAK ANARKIS
KET
2017 2018 %
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 86 >
1 POLRES HST 1 1 00,00%
Catatan : di tahun 2017 unjuk rasa masalah kerusakan jalan oleh angkutan semen PT.
Chonch dan tahun 2018 unjuk rasa masalah dana Desa Desa Juhu Kec.
Birayang Kab. HST
Kendala ; Kurang profesional anggota dalam menghadapi unras, tidak
mempedomani perkap dan SOP yang ada, juga kurang nya
jumlah personil dan sarana serta prasarana pendukung ,
lemahnya peran intelejen dalam meredam agar tidak terjadi
unras.
Upaya ; Menekan dan membatasi ruang gerak pengunjuk rasa dengan
peraturan dan ketentuan yang ada, memberi APP yang jelas
agar tidak terjadi bentrok apa lagi dengan aparat dan
memfasilitasi perwakilan pengunjuk rasa agar dapat di
musyawarahkan dengan pihak yang berwenang agar unras
berjalan aman dan tertib .
Langkah-langkah untuk mencapai target kegiatan unjuk rasa tidak
Anarkis pada tahun berikutnya, antara lain :
1) Melaksanakan anev dalam setiap akhir kegiatan.
2) Mengusulkan penambahan personil , sarana dan prasarana.
3) Mengadakan pelatihan tentang penanganan unras dan pendalaman
SOP serta perkap yang ada.
4) Meningkatkan peran intelejen dalam meredam aksi unras agar tidak
berujung anarkis
5. Terwujudnya pemeliharaan kamtibmas melalui upaya preemtif dan preventif.
a) Prosentase peningkatan kesadaran hukum masyarakat, sebagai berikut :
Tabel 5.a
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase peningkatan kesadaran hukum masyarakat
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 87 >
Prosentase peningkatan kesadaran
hukum masyarakat
5% 9,80% 196%
Dari tabel diatas dapat dijelaskan, Tahun 2018 target peningkatan
kesadaran hukum masyarakat sebesar 5%. Pada Tahun 2018 jumlah
kegiatan Binmas dan jajaran dalam rangka meningkatan kesadaran hukum
masyarakat sebanyak 785 kegiatan dibandingkan dengan tahun 2017
sebanyak 744 atau naik sebesar 5,51%
Satuan Binmas dan Jajaran Polres Hulu Sungai tengah dengan
kegiatan bimbingan masyarakat yang bersifat pre entif dan preventif
memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas keamanan terutama pada
wilayah Kabupaten Hulu sungai Tengah terutama dalam menekan dan
meminimalisir gangguan kamtibmas.
Berikut matriks kegiatan satuan Binmas Polres beserta jajaran nya
dalam rangka peningkatan kesadaran hukum masyarakat TA. 2018
berbanding dengan TA. 2017, dapat dilihat sebagai berikut :.
NO
KEGIATAN
PERBANDINGAN GIAT BINMAS
DALAM MENINGKATKAN KESADARAN
HUKUM MASYARAKAT
KET
2017 2018 %
1 PENYULUHAN NARKOBA 268 329 22,76% NAIK
2 BINTIBMAS 252 254 00,79% NAIK
3 BINKAMSA 243 248 2,57% NAIK
4 BINPOLMAS 253 246 - 42,29% TURUN
5 FGD 12 21 75% NAIK
6 QUICK WIN BINMAS 242 387 59,91% NAIK
JUMLAH 1.425 1.785 25,26% NAIK
Dari data diatas dibuktikan dengan menurunnya kejadian kriminalitas
di wilayah kabupaten Hulu Sungai Tengah TA. 2018 berbanding dengan
TA. 2017, dapat dilihat sebagai berikut :.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 88 >
NO
KASUS
PERBANDINGAN
KRIMINALITAS
YANG TERJADI
KET
2017 2018 %
1 TINDAK KEJAHATAN UMUM 206 209 01,45% naik
2 TINDAK KEJAHATAN NARKOBA 100 67 -33% turun
JUMLAH 306 276 -9,80% TURUN
Dari data kriminalitas diatas dapat disimpulkan bahwa turunnya angka
kejadian kriminalitas dapat diartikan meningkatnya kesadaran hukum
masyarakat selama periode TA. 2018 sebanyak 276 kasus dibanding
dengan jumlah kejadian pada TA. 2017 sebanyak 306 kasus atau naik
sebesar 9,80%.
Kendala ; Kegiatan Binmas yang dilaksanakan belum menyentuh seluruh
lapisan masyarakat dan peran bhabinkamtibmas sebagai
kepanjangan tangan Satuan Binmas di wilayah jajaran polres
Hulu Sungai Tengah masih kurang, peran tokoh masyarakat
belum maksimal di berdayakan untuk meredam terjadi nya
gangguan kamtibmas, dan juga tidak seimbangnya jumlah
anggota Bhabinkamtibmas dengan luas wilayah dan jumlah
penduduk di kabupaten Hulu Sungai Tengah dan juga secara
keseluruhan masyarakat belum sepenuhnya memahami akan
pentingnya hukum dan kamtibmas sehingga ada sedikit
penolakan.
Upaya ; Memprogram kegiatan Binmas Polres dan jajaran secara terarah
dan terukur baik dari lapisan masyarakat kelas bawah hingga
kelas atas juga Meningkatkan peran Bhabinkamtibmas dan
masyarakat yang menjadi mitra kamtibmas dalam hal menjaga
keamanan dan ketertiban di wilayahnya.
Langkah-langkah untuk mencapai target peningkatan kesadaran hukum
masyarakat pada tahun berikutnya, antara lain :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 89 >
1) Melaksanakan anev dalam setiap akhir kegiatan.
2) Memberikan arahan dan masukan kepada anggota sat Binmas dan
jajaran agar lebih ditingkatkan kegiatan nya guna mengurangi
gangguan kamtibmas.
3) Terus menggalakkan satu Bhabinkamtibmas satu Desa dibarengi juga
dengan kegiatan kemasyarakatan yang dapat menimbulkan kesadaran
akan pentingnya keamanan dan ketertiban diwilayahnya.
4) Terus jaga dan tigkatkan hubungan baik dengan para tokoh yang ada
di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah .
5) melaksanakan kegiatan pre-emtif secara berkelanjutan dan
diprioritaskan kepada lingkungan masyarakat yang tingkat
kesadarannya masih rendah
b). Prosentase peningkatan kepedulian masyarakat akan pengamanan
Swakarsa sebagai berikut :
Tabel 5.b
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase peningkatan kepedulian masyarakat akan pengamanan
Swakarsa
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Prosentase peningkatan kepedulian
masyarakat akan pengamanan
Swakarsa
5% 20,30% 406%
Dari 86able diatas dapat dijelaskan, Tahun 2018 target peningkatan
kepedulian masyarakat akan pengamanan Swakarsa sebesar 5%. Pada
Tahun 2018 jumlah kegiatan Binmas dan jajaran dalam rangka
meningkatan kepedulian masyarakat akan pengamanan Swakarsa
sebanyak 826 kegiatan dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 796
kegiatan atau naik sebesar 3,76%
Satuan Binmas dan Jajaran Polres Hulu Sungai tengah dengan
kegiatan bimbingan masyarakat yang bersifat preentif dan preventif
memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas keamanan terutama pada
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 90 >
wilayah Kabupaten Hulu sungai Tengah terutama dalam menekan dan
meminimalisir gangguan kamtibmas .
Berikut matriks kegiatan satuan Binmas Polres beserta jajaran nya
dalam rangka meningkatan kepedulian masyarakat akan pengamanan
Swakarsa TA. 2018 berbanding dengan TA. 2017, dapat dilihat sebagai
berikut :.
NO
KEGIATAN
PERBANDINGAN GIAT BINMAS DALAM MENINGKATKAN
KEPEDULIAN MASYARAKAT AKAN PAM
SWAKARSA
KET
2017 2018 %
1 PEMBINAAN SATPAM 139 172 23,74% NAIK
2 PEMBINAAN SATPOL PP 253 250 -1,18% TURUN
3 PEMBINAAN POSKAMLING 404 404 0%
JUMLAH 796 826 3,76% NAIK
Dari Hasil kegiatan binmas guna meningkatkan kepedulian masyarakat
akan pam swakarsa, maka dihasilkan kelompok maupun perorangan pam
swakarsa, berikut perbandingan TA. 2018 dengan TA 2017 , sebagai
berikut :
NO
KEGIATAN
PERBANDINGAN DALAM MENINGKATNYA KEPEDULIAN MASYARAKAT AKAN PAM
SWAKARSA
KET
2017 2018 %
1 JUMLAH SATPAM 100 173 73% naik
2 JUMLAH SATPOL PP 253 260 2,76% naik
3 JUMLAH POSKAMLING AKTIF 46 47 2,17% naik
JUMLAH 399 480 20,30% naik
Kendala ; Kegiatan Binmas yang dilaksanakan secara keseluruhan belum
menyentuh lapisan masyarakat dan peran bhabinkamtibmas
sebagai kepanjangan tangan Satuan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 91 >
Binmas di wilayah jajaran polres Hulu Sungai Tengah dirasa
masih kurang, peran tokoh masyarakat belum maksimal di
berdayakan untuk meredam terjadi nya gangguan kamtibmas,
dan juga tidak seimbangnya jumlah anggota Bhabinkamtibmas
dengan luas wilayah dan jumlah penduduk di kabupaten Hulu
Sungai Tengah dan juga secara keseluruhan masyarakat
belum sepenuhnya memahami akan pentingnya menjaga
kamtibmas.
Upaya ; Memprogram kegiatan Binmas Polres dan jajaran secara terarah
dan terukur baik dari lapisan masyarakat kelas bawah hingga
kelas atas juga Meningkatkan peran Bhabinkamtibmas dan
masyarakat yang menjadi mitra kamtibmas dalam hal menjaga
keamanan dan ketertiban di wilayahnya.
Langkah-langkah untuk mencapai target peningkatan kesadaran hukum
masyarakat pada tahun berikutnya, antara lain :
1) Melaksanakan anev dalam setiap akhir kegiatan.
2) Memberikan arahan dan masukan kepada anggota sat Binmas dan
jajaran agar lebih ditingkatkan kegiatan nya guna mengurangi
gangguan kamtibmas.
3) Terus menggalakkan satu Bhabinkamtibmas satu Desa dibarengi juga
dengan kegiatan kemasyarakatan yang dapat menimbulkan kesadaran
akan pentingnya keamanan dan ketertiban diwilayahnya.
4) Terus jaga, bina dan tingkatkan hubungan baik dengan para tokoh yang
ada di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah .
5) melaksanakan kegiatan pre-emtif secara berkelanjutan dan
diprioritaskan kepada lingkungan masyarakat yang tingkat
kesadarannya masih rendah
c) Prosentase penurunan gangguan kamtibmas, sebagai berikut :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 92 >
Tabel 5.c
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase penurunan gangguan kamtibmas
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Prosentase penurunan gangguan
kamtibmas
5% 9,80% 196%
Dari tabel diatas dapat dijelaskan, Tahun 2018 target penurunan
gangguan kamtibmas sebesar 5%. Pada Tahun 2018 jumlah kejadian
kriminalitas yang merupakan gangguan kamtibmas sebanyak 276 kasus
dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 306 atau turun sebesar 9,80%
Satuan Binmas dan Jajaran Polres Hulu Sungai tengah dengan
kegiatan bimbingan masyarakat yang bersifat preentif dan preventif
memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas keamanan terutama pada
wilayah Kabupaten Hulu sungai Tengah terutama dalam menekan dan
meminimalisir gangguan kamtibmas .
Data kegiatan Polres Hulu Sungai Tengah guna menurunkan
gangguan kamtibmas di wilyah hukum Polres Hulu Sungai Tengah TA.
2018 berbanding dengan TA. 2017, sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
KEGIATAN GUNA MENURUNKAN
GANGGUAN KAMTIBMAS
KET
2017 2018 %
1 GIAT BINMAS 1.425 1.785 6,87% NAIK
2 GIAT SAT SABHARA 4.339 4.413 1,70% NAIK
JUMLAH 5.764 6.198 7,52% NAIK
Catatan : Data diambil dari kegiatan luh narkoba , bintibmas, binkamsa, binpolmas, FGD
dan Quickwin Binmas polres dan polsek jajaran , dan giat sat Sabhara Polres
dan polsek jajaran ( Patroli PNBP dan Patroli Quickwin )
Dari data diatas dibuktikan dengan menurunnya kejadian kriminalitas
yang merupakan gangguan kamtibmas di wilayah kabupaten Hulu Sungai
Tengah TA. 2018 berbanding dengan TA. 2017, dapat dilihat sebagai
berikut :.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 93 >
NO
KASUS
PERBANDINGAN
KRIMINALITAS YANG
TERJADI
KET
2017 2018 %
1 TINDAK KEJAHATAN UMUM 206 209 01,45% naik
2 TINDAK KEJAHATAN NARKOBA 100 67 -33% turun
JUMLAH 306 276 -9,80% TURUN
Kendala ; Peran Polres dan polsek jajaran melalui kegiatan Patroli Sabhara
, Deteksi dini Intelkam dan Binluh Binmas secara preventif dan
Kegiatan Reserse umum dan Reserse Narkoba belum dapat
meredam tindak kejahatan yang terjadi, kurangnya personil
dan kondisi geografis wilayah kabupaten Hulu Sungai Tengah
yang berada di central benua enam dan lintas provinsi
menjadikan nya mudah di akses oleh pelaku – pelaku tindak
pidana dari berbagai daerah .
Upaya ; Memprogram kegiatan patroli sabahara, Deteksi dini intelkam dan
binluh Binmas Polres dan jajaran secara terarah dan terukur
dan melaksanakan kegiatan secara bersama – sama baik
intern maupun dengan instansi terkait, memberikan respon
cepat dan akses mudah kepada masyarakat yang
membutuhkan kehadiran polri serta memanfaatkan anggota
Bhabinkamtibmas di tempat tugasnya, dan juga meningkatkan
peran Reserse umum dan Reserse Narkoba dalam menindak
kejahatan di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Langkah-langkah untuk mencapai target penurunan gangguan
kamtibmas pada tahun berikutnya, antara lain :
1) Mensosialisasikan tentang pentingnya keamanan dan ketertiban di
masyarakat secara kontinu.
2) Memberikan arahan dan masukan agar lebih ditingkatkan kegiatan nya
guna mengurangi gangguan kamtibmas.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 94 >
3) Meningkatkan peran Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak polri di
masyarakat tentunya dengan kegiatan kemasyarakatan yang dapat
menimbulkan kesadaran akan pentingnya keamanan dan ketertiban
diwilayahnya.
4) Terus jaga dan tingkatkan hubungan baik dengan para tokoh yang ada
di wilayah Kabupaten Hulu Sungai Tengah .
5) melaksanakan kegiatan pre-emtif secara berkelanjutan dan
diprioritaskan kepada lingkungan masyarakat yang tingkat kerawanan
kejahatannya tinggi
6. Meningkatkan peran Bhabinkamtimas sebagai upaya terwujudnya kehadiran Polisi
ditengah-tengah masyarakat.
a). Prosentase meningkatnya kemitraan antara Polri dan masyarakat, sebagai
berikut :
Tabel 6.a
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase meningkatnya kemitraan antara Polri dan masyarakat
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Prosentase meningkatnya kemitraan
antara Polri dan masyarakat
5% 24,56% 491,38%
Dari tabel diatas dapat dijelaskan, Tahun 2018 target meningkatnya
kemitraan antara Polri dan masyarakat sebesar 5%. Pada Tahun 2018
jumlah kegiatan dalam rangka meningkatkan kemitraan antara Polri dan
masyarakat sebanyak 42,655 kegiatan dibandingkan dengan tahun 2017
sebanyak 34,242 atau naik sebesar 24,56%
Satuan Binmas dan Jajaran Polres Hulu Sungai tengah beserta
bhabinkamtibmas perperan penting dan aktif dalam rangka meningkatkan
kemitraan dengan masyarakat melalui kegiatan – kegiatan social
keagamaan dan kegiatan lainnya baik secara resmi maupun non resmi
sehingga terjalin kemitraan yang kokoh dan berkesinambungan .
Berikut matriks kegiatan peningkatan kemitraan antara Polri dan
masyarakat di wilayah kabupaten Hulu Sungai Tengah TA. 2018
berbanding dengan TA. 2017, dapat dilihat sebagai berikut :.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 95 >
NO
KASUS
PERBANDINGAN JUMLAH GIAT PENINGKATAN KEMITRAAN POLRI
DENGAN MASYARAKAT
KET
2017 2018 %
1 SAMBANG DESA DAN
SILATURRAHIM
10.982 13.728 25% NAIK
2 DOR TO DOR SISTEM
BHABINKAMTIBMAS
22,837 28.398 24,35% NAIK
3 JUMAT KELILING 346 432 24,85% NAIK
4 HADIR MAJELIS TAKLIM 77 97 25,97% NAIK
JUMLAH 34,242 42,655 24,56% NAIK
Kendala ; tidak seluruhnya kegiatan – kegiatan tersebut diatas seluruhnya
dapat menjangkau masyarakat pelosok, dan kurangnya jumlah
personil bhabinkamtibmas berbanding dengan jumlah desa
yang ada ikut mempengaruhi terjalinnya hubungan baik, masih
banyak masyarakat yang belum tersentuh oleh anggota Polri
khususnya Bhabinkamtibmas selain itu image buruk tentang
polri masih beredar dimasyarakat apalagi ada
anggota yang melakukan pelanggaran .
Upaya ; Terus menggalakkan kegiatan – kegiatan yang positif seperti
silaturrahim, jumat keliling serta hadir di majelis – majelis
taklim yang terdapat di kabupaten hulu sungai tengah, baik
oleh kapolres, PJU polres dan kapolsek
jajaran serta Bhabinkamtibmas sehingga
prosentasi kehadiran polri dimasyarakat dapat lebih
tampak dan kesan positif akan muncul dengan sendirinya,
selain itu juga ikut berpartisipasi dalam hal kegiatan social
seperti gotong royong dan sumbangan kemanusiaan
Langkah-langkah untuk mencapai target peningkatan kemitraan antara
Polri dan masyarakat pada tahun berikutnya, antara lain :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 96 >
1) Menganev kegiatan yang sudah dilakukan untuk melihat kekurangan
apa yang perlu ditambahkan.
2) Memberikan arahan dan masukan agar lebih ditingkatkan kegiatan nya
guna meningkatkan kemitraan antara Polri dan masyarakat.
3) Jaga dan tingkatkan hubungan baik dari tingkat atas sampai tingkat
bawah terutama oleh Bhabinkamtibmas sehingga terjalin hubungan
yang harmonis .
4) Lebih mendekatkan diri dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh
adat dan tokoh – tokoh lainnya karena mereka adalah panutan
dimasyarakat.
b). Prosentase penyelesaian permasalahan sosial yang
dilakukan Bhabinkamtibmas/ petugas Polmas, sebagai berikut:
Tabel 6.b
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase penyelesaian permasalahan sosial yang dilakukan
Bhabinkamtibmas/ petugas Polmas
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Prosentase penyelesaian
permasalahan sosial yang dilakukan
Bhabinkamtibmas/ petugas Polmas
5% 25,97% 519,48%
Dari tabel diatas dapat dijelaskan, Tahun 2018 target penyelesaian
permasalahan sosial yang dilakukan Bhabinkamtibmas/ petugas Polmas
sebesar 5%. Pada Tahun 2018 jumlah kegiatan dalam rangka penyelesaian
permasalahan sosial yang dilakukan Bhabinkamtibmas/ petugas Polmas
sebanyak 97 kegiatan dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 77 atau
naik sebesar 25,97% bhabinkamtibmas perperan penting dan aktif dalam
menyelesaikan masalah – masalah social di masyarakat sehingga stabilitas
keamaan dapat terjaga dengan baik .
Berikut matriks kegiatan Bhabinkamtibmas dalam rangka
penyelesaian permasalahan sosial yang terjadi di wilayah kabupaten Hulu
Sungai Tengah TA. 2018 berbanding dengan TA. 2017, dapat dilihat
sebagai berikut :.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 97 >
NO
KEGIATAN
PERBANDINGAN JUMLAH
GIAT PROBLEM SOLVING OLEH
BHABINKAMTIBMAS
KET
2017 2018 %
1 BROBLEM SOLVING 77 97 25,97% NAIK
Kendala ; Kurangnya jumlah anggota bhabinkamtibmas menjadi kendala
utama untuk mengcover seluruh desa sehingga permasalahan
yang terjadi kurang maksimal terdeteksi dan terselesaikan,
kurangnya kepedulian masyarakat akan permasalahan kecil
yang terjadi di masyarakat itu sendiri yang berdampak
terjadinya tindak kriminalitas .
Upaya ; Memanfaatkan dan memberdayakan Bhabinkamtibmas untuk
mengcover desanya dan desa tetangganya bila terdapat
permasalahan tentunya dengan berkoordinasi dengan kepala
desa, para tokoh – tokoh dan Babinsa ( bila ada ) yang ada
untuk duduk bersama menyelesaikan permasalahan yang
terjadi
Langkah-langkah untuk mencapai target penyelesaian permasalahan
sosial yang dilakukan oleh bhabinkamtibmas / petugas polmas pada tahun
berikutnya, antara lain :
1) Melaksanakan Anev secara rutin dan berkala dan juga meminta
masukan dan keluhan dari anggota Bhabinkamtibmas / petugas
Polmas
2) Penempatan bhabinkamtibmas sesuai tempat tinggal personil tersebut,
namun bila tidak ada maka ditunjuk bhabinkamtibmas yang berdekatan
dengan desa dimana personil itu tinggal.
3) Koordinasi dengan polres atau satuan atasnya bila terdapat
permasalahan yang tidak bias diselesaikan ditingkat Desa .
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 98 >
4) Memeberikan keterampilan dan bekal yang memadai terhadap anggota
Bhabinkamtibmas untuk dapat menyelesaikan permasalahan tingkat
Desa.
5) Mencukupi sarana dan prasarana dilapangan bagi petugas
bhabinkamtibmas/ polmas.
7. Terwujudnya keamanan, keselamatan dan ketertiban lalu lintas.
a). Prosentase penurunan pelanggaran lalulintas, sebagai berikut : Tabel
7,a
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase penurunan pelanggaran lalulintas
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Prosentase penurunan pelanggaran
lalulintas
5% 42,61% 852,2%
Dari tabel diatas dapat dijelaskan, Tahun 2018 target penurunan
pelanggaran lalulintas sebesar 5%. Pada Tahun 2018 pelanggaran lalu
lintas yang terjadi sebanyak 10.215 pelanggaran dibandingkan dengan
tahun 2017 sebanyak 17.802 pelanggaran atau turun sebesar 42,61%.
Berikut matriks pelanggaran lalu lintas yang terjadi di wilayah
kabupaten Hulu Sungai Tengah TA. 2018 berbanding dengan TA. 2017,
dapat dilihat sebagai berikut :.
NO
JENIS PENINDAKAN
PELANGGARAN
PERBANDINGAN
JUMLAH
PELANGGARAN LALIN
KET
2017 2018 %
1 TEGURAN 5.124 3.396 33,72% TURUN
2 TILANG 12.678 6.819 46,21% TURUN
JUMLAH 17.802 10.215 42,61% TURUN
Kendala ; minimnya tingkat kesadaran masyarakat Kabupaten Hulu sungai
tengah dalam hal tertib berlalu lintas merupakan factor utama
meningkatnya pelanggaran berlalulintas, seperti anakanak
yang belum saatnya diperbolehkan mengendarai kendaraan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 99 >
bermotor, mengendara tanpa helm, kendaraan yang sudah
tidak layak pakai, kendaraan dan pengendara yang tidak
dilengkapi surat menyurat, jumlah penumpang yang melebihi
kapasitas, kebut kebutan dijalan dan pengendara yang
memaksakan diri dalam keadaan tidak stabil .
Upaya ; melaksanakan razia secara rutin ditempat – tempat / jalan - jalan
rawan pelanggaran baik stasioner maupun hunting sistem dan
memberikan peringatan kepada pengendara melalui surat
teguran maupun tilang guna menekan pelanggaran yang
terjadi.
Langkah-langkah untuk mencapai target penurunan pelanggaran
lalu lintas pada tahun berikutnya, antara lain :
1) Melaksanakan Anev secara rutin dan berkala.
2) Penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat terutama pengguna
kendaraan bermotor agar tertib berlalu lintas.
3) Melaksanakan operasi keselamatan berlalu lintas.
4) Memberdayakan Bhabinkamtibmas melalui penyuluhan dalam hal
penting nya tertib berlalu lintas.
5) Secara terus menerus menggalakkan tertib berlalu lintas melalui
kegiatan Dikmas lantas kepada masyarakat, sekolah – sekolah , forum
resmi, serta perkumpulan – perkumpulan lainnya.
b). Prosentase penurunan angka kematian korban laka lantas, sebagai berikut:
Tabel 7.b
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase penurunan angka kematian korban laka lantas
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Prosentase penurunan angka
kematian korban laka lantas
5% 29,03% 580,6%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 100
>
Dari tabel diatas dapat dijelaskan, Tahun 2018 target penurunan
angka kematian korban laka lantas sebesar 5%. Pada Tahun 2018 kejadian
laka lantas yang menyebabkan korban meningal dunia sebanyak 22 kasus
dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 31 kasus atau turun sebesar
29,03 %,
Berikut matriks jumlah kecelakaan lalu lintas berakibat korban
meninggal dunia yang terjadi di wilayah kabupaten Hulu Sungai Tengah TA.
2018 berbanding dengan TA. 2017, dapat dilihat sebagai berikut :.
NO
KASUS
PERBANDINGAN JUMLAH
LAKA LANTAS
KORBAN MD
KET
2017 2018 %
1 LAKA LANTAS KORBAN MD 31 22 29,03% TURUN
Kendala ; minimnya tingkat kesadaran masyarakat Kabupaten Hulu
sungai tengah dalam hal tertib berlalu lintas merupakan factor
utama terjadi laka lantas, seperti kebiasaan membiarkan
anakanak yang belum saatnya diperbolehkan mengendarai
kendaraan bermotor, mengendara tanpa helm, kendaraan
yang sudah tidak layak pakai, jumlah penumpang yang
melebihi kapasitas, kebut kebutan dijalan dan pengendara
yang memaksakan diri dalam keadaan tidak stabil serta
kondisi jalan licin, tikungan , miring dan berlobang.
Upaya ; melaksanakan pemasangan spanduk dan baliho di tempat –
tempat rawan laka lantas, memberikan himbauan baik
dimedsos dan media lainnya agar berhati – hati dalam berlalu
lintas dan melaksanakan patroli di daerah rawan laka lantas.
Langkah-langkah untuk mencapai target penurunan angka kematian
korban laka lantas pada tahun berikutnya, antara lain :
1) Melaksanakan Anev secara rutin dan berkala.
2) Penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat terutama pengguna
kendaraan bermotor agar tertib berlalu lintas.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 101
>
3) Melaksanakan pengamanan dan pengaturan di sejumlah titik rawan
laka dan macet
4) Melaksanakan operasi keselamatan berlalu lintas.
5) Berkooardinasi dengan instansi terkait dalam hal peningkatan
perbaikan sarana dan prasarana jalan
6) Memberdayakan Bhabinkamtibmas melalui penyuluhan dalam hal
penting nya tertib berlalu lintas.
7) Priss liris melalui media cetak maupun elektronik tentang jumlah
kejadian laka lantas baik yang meninggal dunia, luka berat dan ringan
serta kerugian material, sehingga ada efek bagi masyarakat terutama
pengguna jalan.
8) Secara terus menerus menggalakkan tertib berlalu lintas melalui
kegiatan Dikmas lantas kepada masyarakat, sekolah – sekolah , forum
resmi, serta perkumpulan – perkumpulan lainnya.
c). Prosentase penurunan kecelakaan
lalulintas, sebagai berikut : Tabel 7.c
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase penurunan kecelakaan lalulintas
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Prosentase penurunan kecelakaan
lalulintas
5% 25% 500%
Dari tabel diatas dapat dijelaskan, Tahun 2018 target penurunan laka
lantas sebesar 5%. Pada Tahun 2018 kejadian laka lantas yang
menyebabkan sebanyak 42 kasus dibandingkan dengan tahun 2017
sebanyak 56 kasus atau naik sebesar 25%,
Berikut matriks jumlah kecelakaan lalu lintas yang terjadi di wilayah
kabupaten Hulu Sungai Tengah TA. 2018 berbanding dengan TA. 2017,
dapat dilihat sebagai berikut :.
KASUS PERBANDINGAN JUMLAH LAKA
LANTAS
KET
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 102
>
NO
2017 2018 %
1 LAKA LANTAS 56 42 25% turun
Kendala ; minimnya tingkat kesadaran masyarakat Kabupaten Hulu
sungai tengah dalam hal tertib berlalu lintas merupakan factor
utama terjadi laka lantas, seperti kebiasaan membiarkan
anakanak yang belum saatnya diperbolehkan mengendarai
kendaraan bermotor, mengendara tanpa helm, kendaraan
yang sudah tidak layak pakai, jumlah penumpang yang
melebihi kapasitas, kebut kebutan dijalan dan pengendara
yang memaksakan diri dalam keadaan tidak stabil .
Upaya ; melaksanakan pemasangan spanduk dan baliho di tempat –
tempat rawan laka lantas, memberikan himbauan baik
dimedsos dan media lainnya agar berhati – hati dalam berlalu
lintas dan melaksanakan patroli di daerah rawan laka lantas.
Langkah-langkah untuk mencapai target penurunan laka lantas pada
tahun berikutnya, antara lain :
1) Melaksanakan Anev secara rutin dan berkala.
2) Penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat terutama pengguna
kendaraan bermotor agar tertib berlalu lintas.
3) Melaksanakan pengamanan dan ppengaturan di sejumlah titik rawan
laka dan macet
4) Melaksanakan operasi keselamatan berlalu lintas.
5) Memberdayakan Bhabinkamtibmas melalui penyuluhan dalam hal
penting nya tertib berlalu lintas.
6) Priss liris melalui media cetak maupun elektronik tentang jumlah
kejadian laka lantas baik yang meninggal dunia, luka berat dan ringan
serta kerugian material, sehingga ada efek bagi masyarakat terutama
pengguna jalan.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 103
>
7) Secara terus menerus menggalakkan tertib berlalu lintas melalui
kegiatan Dikmas lantas kepada masyarakat, sekolah – sekolah , forum
resmi, serta perkumpulan – perkumpulan lainnya.
d). Prosentase peningkatan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas, sebagai
berikut:
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 104 >
Tabel 7.d
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase peningkatan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Prosentase peningkatan kesadaran
masyarakat dalam berlalu lintas
5% 42,61% 852,2%
Dari tabel diatas dapat dijelaskan, Tahun 2018 target peningkatan
kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas sebesar 5%. Pada Tahun 2018
kegiatan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas (
perbandingan jumlah pelanggaran lalu lintas ) sebanyak 10.215 kasus
dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 17.802 kasus turun sebesar
7.587 kasus atau sebesar 42,61 %, atau dapat dikatakan peningkatan
kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas naik 42,61% dari tahun
sebelumnya
Berikut matriks jumlah kegiatan meningkatkan kesadaran masyarakat
dalam berlalu lintas di wilayah kabupaten Hulu Sungai Tengah TA. 2018
berbanding dengan TA. 2017, dapat dilihat sebagai berikut :.
1. Jika dilihat dari kegiatan Dikmas lantas :
NO
KEGIATAN
PERBANDINGAN JUMLAH
KEGIATAN DIKMAS LANTAS UNTUK
MENINGKATKAN KESADARAN
BERLALU LINTAS
KET
2017 2018 %
1 DIKMAS LANTAS 742 684 - 7,81% turun
2. Jika Dilihat Dari Pelanggaran yang terjadi :
NO
JENIS PENINDAKAN
PELANGGARAN
PERBANDINGAN JUMLAH PELANGGARAN LALIN
SEBAGAI GAMBARAN MENINGKATNYA
KESADARAN BERLALU LINTAS
KET
2017 2018 %
1 TEGURAN 5.124 3.396 33,72% TURUN
2 TILANG 12.678 6.819 46,21% TURUN
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 105 >
JUMLAH 17.802 10.215 42,61% TURUN
Catatan : Semakin rendah jumlah pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat ,
menggambarkan kesadaran masyarakat akan tertib berlalu lintas semakin tinggi
Kendala ; Kegiatan Dikmas lantas yang kurang maksimal terutama kepada
pengendara usia dini yang merupakan tingkat paling rawan
pelanggaran berlalu lintas, keterbatasan personil yang
membidangi dikmas lantas dan juga sarana dan prasarana
dalam hal mendukung kegiatan dikmas lantas .
Upaya ; melaksanakan pemasangan spanduk dan baliho di tempat –
tempat terbuka akan pentingnya kesadaran tertib berlalu lintas,
memberikan himbauan baik dimedsos dan media lainnya dan
juga membekali bhabinkamtibmas dengan himbauan dan
arahan tentang UU berlalu lintas sehingga tersampaikan
kepada masyarakat desa binaannya.
Langkah-langkah untuk mencapai target kesadaran masyarakat dalam
berlalu lintas pada tahun berikutnya, antara lain :
1) Melaksanakan Anev secara rutin dan berkala.
2) Penyuluhan dan sosialisasi kepada masyarakat terutama pengguna
kendaraan bermotor agar tertib berlalu lintas.
3) Melaksanakan operasi keselamatan berlalu lintas.
4) Memberdayakan Bhabinkamtibmas melalui penyuluhan dalam hal
penting nya tertib berlalu lintas.
5) Priss liris melalui media cetak maupun elektronik tentang jumlah
kejadian laka lantas baik yang meninggal dunia, luka berat dan ringan
serta kerugian material, sehingga ada efek bagi masyarakat terutama
pengguna jalan.
6) Secara terus menerus menggalakkan tertib berlalu lintas melalui
kegiatan Dikmas lantas kepada masyarakat, sekolah – sekolah , forum
resmi, serta perkumpulan – perkumpulan lainnya.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 106 >
8. Terwujudnya pelayanan prima di wilayah hukum Polres Hulu Sungai Tengah.
a). Prosentase peningkatan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan SST
(SIM, STNK, dan TNKB), sebagai berikut : Tabel 8.a
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase peningkatan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan SST
(SIM, STNK, dan TNKB)
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Prosentase peningkatan kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan
SST (SIM, STNK, dan TNKB)
5% -1,02% -20,04%
Dari tabel diatas dapat dijelaskan, Tahun 2018 target peningkatan
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan SST (SIM, STNK, dan TNKB)
sebesar 5%. Pada Tahun 2018 kegiatan pelayanan SST (SIM, STNK, dan
TNKB) guna meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan SST
(SIM, STNK, dan TNKB) sebanyak 43,948 lembar dibandingkan dengan
tahun 2017 sebanyak 28,944 lembar atau naik sebesar 51,83 %, Namun
untuk menilai kepuasan masyarakat terhadap pelayanan SST ( SIM, STNK
dan TNKB ) dilakukan melalui survey IKM mandiri yaitu tingkat kepuasan
masyarakat pada tahun 2017 sebesar 86,02% % dan tahun 2018 sebesar
85% turun 01,02%
Berikut matriks jumlah kegiatan pelayanan SST (SIM, STNK, dan
TNKB) guna meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan SST
(SIM, STNK, dan TNKB) TA. 2018 berbanding dengan TA. 2016, dapat
dilihat sebagai berikut :.
a. Dilihat dari jumlah penerbitan
NO
KEGIATAN
PERBANDINGAN JUMLAH
KEGIATAN PELAYANAN SST
LANTAS
KET
2017 2018 %
1 PELAYANAN SIM 15.102
Lembar 16.293
Lembar 07,88% naik
2 PELAYANAN STNK 7.914 Lembar 11.824
Lembar 49,40% naik
3 PELAYANAN TNKB 5,928 15,831 167,05% naik
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 107 >
JUMLAH 28,944
lembar 43,948
lembar 51,83 % NAIK
a. Dilihat dari survey
NO
POLRES
PERBANDINGAN HASIL SURVEY
TERHADAP PELAYANAN SAT LANTAS
KET
2017 2018 %
1 PELAYANAN SIM 86,00% 85,00% 10,00% turun
2 PELAYANAN
SAMSAT
86,05% 85,00% 01,05% turun
JUMLAH 86,02% 85,00% -01,02% turun
SUMBER : SURVEY IKM ( INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT ) POLRES HST
Kendala ; Faktor sarana dan prasarana pendukung dalam pelayanan
sangatlah terbatas, SDM pelayanan yang belum profesional
dan kurangnya sosialisasi dan informasi pelayanan, selain itu
juga ada kerawanan pungli yang muncul dikarenakan prosedur
– prosedur pelayanan yang di anggap panjang dan tidak
dimengerti dan kesan masyarakat yang maunya serba praktis.
Upaya ; Memeasang petunjuk dan arahan berupa spanduk atau pamflet
atau banner dengan bahasa yang mudah dimengerti tentang
pelayanan SST diruang terbuka, sehingga
memudahkan masyarakat, juga tidak lupa mempedomani 3S (
senyum, sapa, salam ) dalam hal pelayanan oleh anggota
yang melaksanakan pelayanan
Langkah-langkah untuk mencapai target peningkatan kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan SST (SIM, STNK, dan TNKB) pada tahun
berikutnya, antara lain :
1) Melaksanakan Anev secara rutin dan berkala .
2) Sosialisasikan kepada masyarakat tentang pelayanan Polri terutama
lantas melalui media elektronik, medsos dan media lainnya.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 108 >
3) Memberikan pelatihan dan keterampilan kepada personil yang
melaksanakan pelayanan .
4) Memberdayakan Bhabinkamtibmas melalui penyuluhan dalam hal
pelayanan kepolisian bidang lalu lintas.
5) meningkatkan sarpras tempat pelayanan masyarakat dan menambah
pelayanan SST secara mobile.
b). Prosentase peningkatan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan SKCK,
sebagai berikut:
Tabel 8.b
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase peningkatan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
SKCK
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Prosentase peningkatan kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan SKCK
5% 02,95% 59,00%
Dari tabel diatas dapat dijelaskan, Tahun 2018 target peningkatan
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan SKCK sebesar 5%. Pada Tahun
2018 kegiatan pelayanan SKCK guna meningkatkan kepuasan masyarakat
terhadap pelayanan SKCK sebanyak 8.754 lembar dibandingkan dengan
tahun 2016 sebanyak 9.198 lembar atau naik sebesar 44.53 %, Namun
untuk menilai kepuasan masyarakat terhadapa pelayanan SKCK di lakukan
melalui survey pneyebaran angket yaitu tingkat kepuasan masyarakat pada
tahun 2018 sebesar 75,00% dan tahun 2017 sebesar 72,05% naik 02,95%
Berikut matriks jumlah kegiatan pelayanan SKCK guna meningkatkan
kepuasan masyarakat terhadap pelayanan SKCK TA. 2018 berbanding
dengan TA. 2017, dapat dilihat sebagai berikut :. a. Dilihat dari jumlah
penerbitan
NO
KEGIATAN
PERBANDINGAN JUMLAH
KEGIATAN PELAYANAN
SKCK
KET
2017 2018 %
1 PELAYANAN SKCK 9.198
Lembar 8.754
Lembar 4,82% turun
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 109 >
b. Dilihat dari jumlah survey
NO
POLRES
PERBANDINGAN HASIL SURVEY
TERHADAP PELAYANAN SKCK
KET
2017 2018 %
1 PELAYANAN SKCK 72,05% 75,00% 02,95% NAIK
SUMBER : survey angket selama periode Tahun 2018 pada pelayanan SKCK Polres HST
Kendala ; Faktor sarana dan prasarana pendukung dalam pelayanan
masih terbatas, SDM pelayanan yang belum profesional dan
kurangnya sosialisasi dan informasi pelayanan, selain itu juga
ada kerawanan pungli yang muncul dikarenakan prosedur –
prosedur pelayanan yang di anggap panjang dan tidak
dimengerti dan kesan masyarakat yang maunya serba praktis.
Upaya ; melaksanakan pembenahan ruang pelayanan dengan cara
membuat ruang pelayanan satu Atap ( SKCK, Sidik jari, SKBN
) dan juga memasang petunjuk dan arahan berupa spanduk
atau pamflet atau banner dengan bahasa yang mudah
dimengerti tentang pelayanan SKCK diruang terbuka,
sehingga memudahkan masyarakat, juga tidak
lupa mempedomani 3S ( senyum, sapa, salam ) dalam hal
pelayanan oleh anggota yang melaksanakan pelayanan
Langkah-langkah untuk mencapai target peningkatan kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan SKCK pada tahun berikutnya, antara lain:
1) Melaksanakan Anev secara rutin dan berkala .
2) Sosialisasikan kepada masyarakat tentang pelayanan Polri terutama
pelayanan SKCK melalui media elektronik, medsos dan media lainnya.
3) Memberikan pelatihan dan keterampilan kepada personil yang
melaksanakan pelayanan.
4) Secara bertahap melengkapi sarana dan prasarana pelayanan agar
masyarakat terlayani dengan baik
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 110 >
5) Memberdayakan Bhabinkamtibmas melalui penyuluhan dalam hal
pelayanan kepolisian bidang SKCK.
c). Prosentase penurunan pengaduan masyarakat atas pelanggaran anggota
Polres Hulu Sungai Tengah, sebagai berikut :
Tabel 8.c
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase penurunan pengaduan masyarakat atas pelanggaran anggota
Polres Sungai Tengah
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Prosentase penurunan pengaduan
masyarakat atas pelanggaran
anggota Polres Hulu Sungai Tengah
4% -200% -5000%
Dari tabel diatas dapat dijelaskan, Tahun 2018 target penurunan
pengaduan masyarakat atas pelanggaran anggota Polres Hulu Sungai
Tengah sebesar 4%. Pada Tahun 2018 pengaduan masyarakat atas
pelanggaran anggota Polres Hulu Sungai Tengah sebanyak 3 kasus
dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 1 kasus atau naik sebesar 200
%, target seharusnya turun namun realisasi naik sehingga capaian -200%
Berikut matriks jumlah pengaduan masyarakat atas pelanggaran
anggota Polres Hulu Sungai Tengah TA. 2018 berbanding dengan TA.
2017, dapat dilihat sebagai berikut :.
NO
KEGIATAN
PERBANDINGAN JUMLAH
DUMAS TERHADAP
ANGGOTA POLRI
KET
2017 2018 %
1 DUMAS 1 KASUS 3 KASUS 200% naik
Dilihat dari Penyelesaian nya sebagai berikut :
NO
TAHUN
PERBANDINGAN JUMLAH
PENYELESAIAN DUMAS TERHADAP
ANGGOTA POLRI
KET
PENGADUAN SELESAI %
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 111 >
1 TAHUN 2017 1 KASUS 1 KASUS 100%
2 TAHUN 2018 3 KASUS 4 KASUS 133%
Kendala ; Lemahnya pengawasan dari atasan langsung, kurang
komunikasi tentang permasalahan anggota baik dinas maupun
pribadi dan juga permasalahan yang kecil tidak dselesaikan
yang berakhir pada permasalahan yang besar dan rumit yang
berakibat merugikan orang lain dan institusi.
Upaya ; Melakukan shering dan konsultasi baik atasan langsung maupun
rekan kerja bila ada permasalahan walaupun hanya sepele,
menciptakan suasana kekeluargaan dan transparan serta
membuka ruang berupa musyawarah saran dan pendapat
terbuka apabila terdapat permasalahan juga berkordinasi
dengan bagsumda bila perlu dilakukan konseling.
Langkah-langkah untuk mencapai target pengaduan masyarakat atas
pelanggaran anggota Polres Hulu Sungai Tengah pada tahun berikutnya,
antara lain :
1) Melaksanakan anev intern dari unit terkecil hingga terbesar guna
pendataan dan mengetahui permasalahan apa saja yang dialami
personil dan di petakan.
2) Melakukan penilaian kinerja dan masa penempatan anggota pada
satuannya, apakah perlu refreshing atau pergantian sehingga tidak
jenuh karena terlalu lama ditempat tersebut.
3) meningkatkan pengawasan (Pamwaskat) kepada Anggota Polri/PNS
Polri , dan
4) Permasalahan pada anggota agar kepada atasan langsung untuk
memberi nasehat atau saran masukan atau tindakan disiplin langsung
dan atasannya sehingga permasalahan tidak mencuat dan tidak
berdampak negative terhadap institusi Polri nantinya
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 112 >
d). Prosentase penyelesaian pengaduan masyarakat oleh Siwas / Propam
Polres Hulu Sungai Tengah, sebagai berikut:
Tabel 8.d
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase penyelesaian pengaduan masyarakat oleh Siwas / Propam
Polres Hulu Sungai Tengah
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Prosentase penyelesaian pengaduan
masyarakat oleh Siwas / Propam
Polres Hulu Sungai Tengah
4% 133% 3.325%
Dari tabel diatas dapat dijelaskan, Tahun 2018 target penyelesaian
pengaduan masyarakat oleh Siwas / Propam Polres Hulu Sungai Tengah
sebesar 4%. Pada Tahun 2018 pengaduan masyarakat atas pelanggaran
anggota Polres Hulu Sungai Tengah sebanyak 3 kasus selesai 4 kasus atau
133 % dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 1 kasus selesai 1 kasus
atau sebesar 100 %, atau naik sebesar 33%
Berikut matriks jumlah penyelesaian pengaduan masyarakat oleh
Siwas / Propam Polres Hulu Sungai Tengah TA. 2018 berbanding dengan
TA. 2017, dapat dilihat sebagai berikut :.
NO
TAHUN
PERBANDINGAN JUMLAH
PENYELESAIAN DUMAS TERHADAP
ANGGOTA POLRI
KET
PENGADUAN SELESAI %
1 TAHUN 2017 1 KASUS 1 KASUS 100%
2 TAHUN 2018 3 KASUS 4 KASUS 133%
Ket ; tahun 2018 ada satu kasus yang diselesaikan yang kasus nya terjadi di tahun 2017
Dilihat dari perbandingan prosentasi Penyelesaian nya sebagai berikut :
NO KASUS PERBANDINGAN PROSENTASI
PENYELESAIAN DUMAS TERHADAP
ANGGOTA POLRI
KET
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 113 >
2017 2018 %
1 PENYELESAIAN DUMAS TERHADAP ANGGOTA POLRI
100% 133% 33% NAIK
Kendala ; Kurang terdeteksi sejak awal pelanggaran yang dilakukan oleh
anggota polri diluar setelah ada pengaduan dari masarakat
baru diketahui, lemahnya peran propam khusus nya paminal
dalam memonitor tindak tanduk anggota dilapangan juga
kurang perduli dari rekan kerja yang mengetahui pelanggaran
rekannya yang lain dan terkesan ditutup - tutupi .
Upaya ; Memaksimalkan peran paminal untuk memonitor anggota yang di
curigai atau telah melakukan pelanggaran , di usahakan
meredam agar tidak mencuat berupa pemanggilan kepada
anggota yang bermasalah dengan masyarakat di bicarakan
secara bersama - sama, dan juga lakukan tindakan tegas
kepada anggota ang melanggar sesuai prosedur yang ada .
Langkah-langkah untuk mencapai target penyelesaian pengaduan
masyarakat oleh Siwas / Propam Polres Hulu Sungai Tengah pada tahun
berikutnya, antara lain :
1) Melaksanakan anev intern propam dan siwas dan pimpinan terkait
permaalahan anggota dan laporkan kepada pimpinan jika ada anggota
yang bermasalah.
2) Mengupayakan penanganan awal terhadap anggota yang bermasalah
guna dapat di ambil tindakan pencegahan terjadi permasalahan yang
lebih besar lagi.
3) Meningkatkan pengawasan melekat (Pamwaskat) dari kanit, kasat dan
kabag hingga pimpinan diatasnya lagi kepada Anggota Polri/PNS Polri
, dan
4) Tindakan tegas sesuai peraturan yang berlaku di institusi kepolisian
9. Terwujudnya penegakkan hukum.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 114 >
a). Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana umum sampai
berkas perkara dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan (P21), sebagai berikut
:
Tabel 9.a
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana umum
sampai berkas perkara dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan (P21)
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Prosentase pengungkapan dan
penyelesaian tindak pidana umum
sampai berkas perkara dinyatakan
lengkap oleh Kejaksaan (P21)
5% 5,46% 109,2%
Dari tabel diatas dapat dijelaskan, Tahun 2018 target pengungkapan
dan penyelesaian tindak pidana umum sampai berkas perkara dinyatakan
lengkap oleh Kejaksaan (P21) 5%. Pada Tahun 2018 pengungkapan dan
penyelesaian tindak pidana umum sampai berkas perkara dinyatakan
lengkap oleh Kejaksaan (P21) sebanyak 196 kasus dengan tingkta
kemampuan penyelesaian sebanyak 138 kasus atau sebesar 70,40 %
dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 194 dengan penyelesaian 126
kasus atau sebesar 64,94,15 %, naik 5,46%
Berikut matriks jumlah pengungkapan dan penyelesaian tindak
pidana umum sampai berkas perkara dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan
(P21) TA. 2018 berbanding dengan TA. 2017, sebagai berikut :. a. Dilihat
dari kasus nya sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
PERBANDINGAN JUMLAH KASUS
TINDAK PIDANA UMUM
KET
2017 2018 %
1 PENANGANAN TIPIDUM 194
KASUS 196
KASUS 1.03% naik
Ket ; ada kenaikan jumlah kasus yang dilaporkan atau ditangani sebesar 2 kasus atau
naik sebesar 1,03%
b. Dilihat dari Penyelesaian nya sebagai berikut :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 115 >
NO
TAHUN
PERBANDINGAN JUMLAH
PENYELESAIAN KASUS TINDAK
PIDANA UMUM
KET
PENANGANAN SELESAI %
1 TAHUN 2017 194 KASUS 126 KASUS 64,94%
2 TAHUN 2018 196 KASUS 138 KASUS 70,40%
c. Dilihat dari perbandingan prosentasi Penyelesaian nya sebagai berikut.
NO
KASUS
PERBANDINGAN %
PENYELESAIAN KASUS
TINDAK PIDANA UMUM
KET
2017 2018 %
1 PENYELESAIAN TIPIDUM 64,94% 70,40% 5,46% NAIK
Kendala ; kompetensi dan Kemampuan penyidik yang masih di bawah
standard (belum sarjana dan minim pelatihan maupun
dikbangspek) dan dari fihak masyarakat masih enggan
berhubungan dengan kepolisian baik sebagai korban maupun
saksi ketika terjadi sebuah tindak pidana .
Upaya ; Menerapkan sistem keroyok reserse atau dikerjakan secara
bersama – sama sehingga kasus – kasus dapat diselesaikan
lebih cepat dan tepat, dan juga selalu koordinasi dengan fihak
kejaksaan tentunya.
Langkah-langkah untuk mencapai target pengungkapan dan
penyelesaian tindak pidana umum sampai berkas perkara dinyatakan
lengkap oleh Kejaksaan (P21) pada tahun berikutnya, antara lain :
1) Melaksanakan anev terhadap kegiatan penyidikan dan pendataan
kasus – kasus yang masih menunggak
2) Mengusulkan anggota / penyidik mengikuti pendidikan dikbangspes
agar lebih prefesional dalam pelaksanaan tugas.
3) Mengusulkan dan memenuhi kecukupan anggaran penyidikan setiap
tahunnya
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 116 >
4) Pengawasan dan pengendalian pimpinan langsung secara berjenjang,
guna meminimalisir kesalahan dalam penyidikan sehingga tidak ada
complain dari fihak masyarakat
5) Selalu berkoordinasi dan membina hubungan baik yang harmonis dan
berkesinambungan dengan fihak yang berkepentingan ( kejaksaan )
guna lancar nya proses penyelesaian penyidikan
b). Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana khusus sampai
berkas perkara dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan (P21), sebagai berikut:
Tabel 9.b
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana khusus
sampai berkas perkara dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan (P21)
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Prosentase pengungkapan dan
penyelesaian tindak pidana khusus
sampai berkas perkara dinyatakan
lengkap oleh Kejaksaan (P21)
5% -20% -400%
Dari tabel diatas dapat dijelaskan, Tahun 2018 target pengungkapan
dan penyelesaian tindak pidana khusus sampai berkas perkara
dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan (P21) 5%. Pada Tahun 2018
pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana khusus sampai berkas
perkara dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan (P21) sebanyak 5 kasus
dengan penyelesaian 4 kasus atau sebesar 80 % dibandingkan dengan
tahun 2017 sebanyak 7 dengan penyelesaian 7 kasus atau sebesar 100 %
Berikut matriks jumlah pengungkapan dan penyelesaian tindak
pidana khusus sampai berkas perkara dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan
(P21) TA. 2018 berbanding dengan TA. 2017, dapat dilihat sebagai berikut
:.
a. Dilihat dari kasus nya sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
PERBANDINGAN JUMLAH KASUS
TINDAK PIDANA KHUSUS
KET
2017 2018 %
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 117 >
1 TIPIDKOR 0 KASUS 0 KASUS 00,00%
2 ILEGAL LOGING 3 KASUS 0 KASUS 300%
3 TP BBM 2 KASUS 2 KASUS 00,00%
4 ILEGAL FISHING 2 KASUS 1 KASUS 100%
5 UPAL 0 KASUS 0 KASUS 200%
6 TP PERDAGANGAN 0 KASUS 1 KASUS 100%
7 UU PENYIARAN 0 KASUS 0 KASUS 100%
8 UU LINGKUNGAN
HIDUP
0 KASUS 1 KASUS 100%
JUMLAH 4 KASUS 5 KASUS 25,00%
Ket ; ada penurunan jumlah kasus yang dilaporkan atau ditangani sebesar 40 kasus atau
sebesar 16,73%
b. Dilihat dari Penyelesaian nya sebagai berikut :
NO
TAHUN
PERBANDINGAN JUMLAH
PENYELESAIAN KASUS TINDAK
PIDANA KHUSUS
KET
PENANGANAN SELESAI %
1 TAHUN 2017 7 KASUS 7 KASUS 100%
2 TAHUN 2018 5 KASUS 4 KASUS 80,00%
c. Dilihat dari prosentasi Penyelesaian nya sebagai berikut :
NO
KASUS
PERBANDINGAN
PROSENTASI PENYELESAIAN KASUS
TINDAK PIDANA KHUSUS
KET
2017 2018 %
1 PENYELESAIAN TINDAK
PIDANA KHUSUS
100% 80,00% -
20.00% turun
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 118 >
Kendala ; kompetensi dan Kemampuan penyidik yang masih di bawah
standard (belum sarjana dan minim pelatihan maupun
dikbangspek) dan juga dari fihak masyarakat masih enggan
berhubungan dengan kepolisian baik sebagai korban maupun
saksi ketika terjadi sebuah tindak pidana .
Upaya ; Menerapkan sistem keroyok reserse atau dikerjakan secara
bersama – sama sehingga kasus – kasus dapat diselesaikan
lebih cepat dan tepat, dan juga selalu koordinasi dengan fihak
kejaksaan tentunya.
Langkah-langkah untuk mencapai target pengungkapan dan
penyelesaian tindak pidana umum sampai berkas perkara dinyatakan
lengkap oleh Kejaksaan (P21) pada tahun berikutnya, antara lain :
1) Melaksanakan anev terhadap kegiatan penyidikan dan pendataan
kasus – kasus yang masih menunggak.
2) Mengusulkan anggota / penyidik mengikuti pendidikan dikbangspes
agar lebih prefesional dalam pelaksanaan tugas.
3) Mengusulkan dan memenuhi kecukupan anggaran penyidikan setiap
tahunnya.
4) Pengawasan dan pengendalian pimpinan langsung secara berjenjang,
guna meminimalisir kesalahan dalam penyidikan sehingga tidak ada
complain dari fihak masyarakat.
5) Selalu berkoordinasi dan membina hubungan baik yang harmonis dan
berkesinambungan dengan fihak yang berkepentingan ( kejaksaan )
guna lancar nya proses penyelesaian penyidikan
c). Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana
penyalahgunaan narkoba sampai berkas perkara dinyatakan lengkap
oleh Kejaksaan (P21), sebagai berikut :
Tabel 9.c
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana
penyalahgunaan narkoba sampai berkas perkara dinyatakan
lengkap oleh Kejaksaan (P21)
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 119 >
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Prosentase meningkatnya kemitraan
antara Polri dan masyarakat
5% -01,48% -20,00%
Dari tabel diatas dapat dijelaskan, Tahun 2018 target pengungkapan
dan penyelesaian tindak pidana penyalahgunaan narkoba sampai
berkas perkara dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan (P21) 5%. Pada Tahun
2018 pengungkapan dan penyelesaian tindak pidana penyalahgunaan
narkoba sampai berkas perkara dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan (P21)
sebanyak 67 kasus dengan penyelesaian 64 kasus atau sebesar 95,52 %
dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 100 dengan penyelesaian 97
kasus atau sebesar 97,00 %, turun 01,48%
Berikut matriks jumlah pengungkapan dan penyelesaian tindak
pidana penyalahgunaan narkoba sampai berkas perkara dinyatakan
lengkap oleh Kejaksaan (P21) TA. 2018 berbanding dengan TA. 2016,
dapat dilihat sebagai berikut :.
a. Dilihat dari kasus nya sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
PERBANDINGAN JUMLAH KASUS
TINDAK PIDANA PENYALAHGUNAAN
NARKOBA
KET
2017 2018 %
1 PENANGANAN TP PENYALAHGUNAAN NARKOBA
100
KASUS 67 KASUS - 33% TURUN
Ket ; ada penurunan jumlah kasus yang dilaporkan atau ditangani sebesar 33 kasus atau
turun sebesar 33%
b. Dilihat dari Penyelesaian nya sebagai berikut :
NO
TAHUN
PERBANDINGAN JUMLAH
PENYELESAIAN KASUS TINDAK PIDANA
PENYALAHGUNAAN NARKOBA
KET
PENANGANAN SELESAI %
1 TAHUN 2017 100 KASUS 97 KASUS 97,00%
2 TAHUN 2018 67 KASUS 64 KASUS 95,52%
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 120 >
c. Dilihat dari prosentasi Penyelesaian nya sebagai berikut :
NO
KASUS
PERBANDINGAN PROSENTASI
PENYELESAIAN KASUS TINDAK
PIDANA NARKOBA
KET
2017 2018 %
1 PENYELESAIAN TP
NARKOBA
97,00% 95,52% -01,48% TURUN
Kendala ; kompetensi dan Kemampuan penyidik yang masih di bawah
standard (belum sarjana) dan dari fihak masyarakat masih
enggan berhubungan dengan kepolisian baik sebagai korban
maupun saksi ketika terjadi sebuah tindak pidana .
Upaya ; Menerapkan sistem keroyok reserse atau dikerjakan secara
bersama – sama sehingga kasus – kasus dapat diselesaikan
lebih cepat dan tepat, dan juga selalu koordinasi dengan fihak
kejaksaan tentunya.
Langkah-langkah untuk mencapai target pengungkapan dan
penyelesaian tindak pidana penyalahgunaan narkoba sampai berkas
perkara dinyatakan lengkap oleh Kejaksaan (P21) pada tahun berikutnya,
antara lain :
1) Melaksanakan anev terhadap kegiatan penyidikan dan pendataan
kasus – kasus yang masih menungggak.
2) Mengusulkan anggota / penyidik mengikuti pendidikan dikbangspes
agar lebih prefesional dalam pelaksanaan tugas.
3) Mengusulkan dan memenuhi kecukupan anggaran penyidikan setiap
tahunnya.
4) Pengawasan dan pengendalian pimpinan langsung secara berjenjang,
guna meminimalisir kesalahan dalam penyidikan sehingga tidak ada
complain dari fihak masyarakat.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 121 >
5) Selalu berkoordinasi dan membina hubungan baik yang harmonis dan
berkesinambungan dengan fihak yang berkepentingan ( kejaksaan )
guna lancar nya proses penyelesaian penyidikan .
d). Prosentase penyelesaian perkara tindak pidana umum diluar pengadilan /
Arbitrase/Mediasi/Restorative Justice (SP3), sebagai berikut:
Tabel 9.d
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase penyelesaian perkara tindak pidana umum diluar pengadilan
/ Arbitrase/Mediasi/Restorative Justice (SP3)
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Prosentase penyelesaian perkara
tindak pidana umum diluar pengadilan
/ Arbitrase/Mediasi/Restorative Justice
(SP3)
5% 0,00% -500%
Dari tabel diatas dapat dijelaskan, Tahun 2018 target penyelesaian
perkara tindak pidana umum diluar pengadilan / Arbitrase / Mediasi /
Restorative Justice (SP3) 5%. Pada Tahun 2018 penyelesaian perkara
tindak pidana umum diluar pengadilan / Arbitrase / Mediasi / Restorative
Justice (SP3) sebanyak 0 kasus dengan penyelesaian 0 kasus atau
sebesar 00,00 % dibandingkan dengan tahun 2017 sebanyak 5 dengan
penyelesaian 5 kasus atau sebesar 100 %, kasus dapat diselesaikan 100%
Berikut matriks jumlah penyelesaian perkara tindak pidana umum
diluar pengadilan / Arbitrase / Mediasi / Restorative Justice (SP3) TA. 2018
berbanding dengan TA. 2017, dapat dilihat sebagai berikut : a. Dilihat dari
kasus nya sebagai berikut :
NO
KASUS
PERBANDINGAN JUMLAH PENYELESAIAN PERKARA
PIDANA UMUM DILUAR
PENGADILAN
KET
2017 2018 %
1 RESTORATIVE JUSTICE
(SP3)
5
KASUS 0 KASUS -500% turun
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 122 >
Ket ; - Kasus yg diselesaikan adalah kasus melibatkan anak dan Perempuan ( PPA )
pada tahun 2018 ini jumlah kasus PPA ada 8 kasus yang ditangani namun tidak
ada kasus yang dilesesaikan melalui Mediasi atau Restorative justice.
b. Dilihat dari Penyelesaian nya sebagai berikut :
NO
TAHUN
PERBANDINGAN JUMLAH
PENYELESAIAN PERKARA PIDANA UMUM
DILUAR PENGADILAN
KET
PENANGANAN SELESAI %
1 TAHUN 2017 5 KASUS 5 KASUS 100%
2 TAHUN 2018 0 KASUS 0 KASUS 00,00%
c. Dilihat dari prosentasi Penyelesaian nya sebagai berikut :
NO
KASUS
PERBANDINGAN PROSENTASI PENYELESAIAN KASUS TINDAK
PIDANA UMUM DILUAR
PENGADILAN
KET
2017 2018 %
1 PENYELESAIAN TIPIDUM
DILUAR PENGADILAN
100% 00,00% -100%
Kendala ; Kurangnya perhatian orang tua, lembaga pendidikan dan
lingkungan tempat tinggal yang kurang harmonis ikut andil
menciptakan Kecendrungan pelaku tindak pidana mulai
merambah anak – anak usia dini, seperti bully, pengoroyokan,
tauran dan penyalahgunaan obat – obatan dan narkoba .
Upaya ; Memanfaatkan peran orang tua, lembaga pendidikan dalam hal
ikut menyelesaikan kejahatan anak – anak, dengan mediasi
dan musyawarah dengan menghadirkan instansi terkait
tentunya.
Langkah-langkah untuk mencapai target penyelesaian perkara tindak
pidana umum diluar pengadilan / Arbitrase / Mediasi / Restorative Justice
(SP3)pada tahun berikutnya, antara lain :
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 123 >
1) Melaksanakan anev terhadap kegiatan penyidikan dan pendataan
kasus – kasus yang memungkinkan untuk dilaksanakan Arbitrase /
Mediasi / Restorative Justice (SP3).
2) Mengusulkan anggota / penyidik mengikuti pendidikan dikbangspes
agar lebih prefesional dalam pelaksanaan tugas.
6) Mengusulkan dan memenuhi kecukupan anggaran penyidikan setiap
tahunnya.
7) Pengawasan dan pengendalian pimpinan langsung secara berjenjang,
guna meminimalisir kesalahan dalam penyidikan sehingga tidak ada
complain dari fihak masyarakat.
10. Terwujudnya kemitraan dengan masyarakat dan sinergi polisional dengan instansi/
Lembaga terkait.
a). Prosentase MOU Polri dengan Instansi / Lembaga terkait, sebagai berikut:
Tabel 10.a
Tabel Indikator Kinerja Utama
Prosentase MOU Polri dengan Instansi / Lembaga terkait
Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Prosentase MOU Polri dengan
Instansi / Lembaga terkait
5% 50% 1.000%
Dari tabel diatas dapat dijelaskan, Tahun 2018 target MOU Polri
dengan Instansi / Lembaga terkait 5%. Pada Tahun 2018 MOU Polri
dengan Instansi / Lembaga terkait sebanyak 6 Mou dibandingkan dengan
tahun 2017 sebanyak 4 Mou atau sebesar 50 %.
Berikut matriks MOU Polri dengan Instansi / Lembaga terkait TA. 2018
berbanding dengan TA. 2017, dapat dilihat sebagai berikut :.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 124 >
NO
KEGIATAN
PERBANDINGAN JUMLAH MOU
POLRI DENGAN INSTANSI /
LEMBAGA TERKAIT
KET
2017 2018 %
1 MoU 4 Mou 6 Mou 50% naik
Ket ; 1. Pada tahun 2018 ada 4 MoU yaitu :
a. MoU dengan Petamina ttg penyaluran BBM ( PNBP )
b. MoU dengan Petamina ttg penyaluran BBM ( RM )
c. MoU dengan kejaksaan ttg penyitaan surat elektronik
d. MoU dengan Dinas pendidikan ttg perlindungan Guru
2. Pada tahun 2018 ada 6 MoU yaitu :
a. MoU dengan Petamina ttg penyaluran BBM ( RM )
b. MoU dengan Petamina ttg penyaluran BBM ( PNBP )
c. MoU dengan Bank BRI
d. MoU dengan Bank Mandiri
e. MoU dengan Bank BPD
f. MoU dengan Bank BNI
Kendala ; Terbenturnya isi dari MoU dengan peraturan perundang –
undangan yang ada, substansi nya tidak tergambar tujuan
yang jelas dan objektif dan kurang menguntungkan bagi kedua
belah fihak .
Upaya ; 1. Menjalan kan MoU dengan baik dan benar sesuai isi dari MoU,
saling koordinasi agar Mou berjalan sesuai aturan.
2. Lakukan addendum bila isi / sustansi dari MoU tersebut tidak
relevan lagi
Langkah-langkah untuk mencapai target MoU Polri dengan Instansi /
Lembaga terkait pada tahun berikutnya, antara lain :
1) Melaksanakan anev terhadap kegiatan MoU Polri
dengan Instansi / Lembaga terkait.
2) Giatkan dan tingkatkan kerjasama dengan instansi
terkait agar dapat tercipta hubungan yang harmonis
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 125 >
3) Mutu dan kualitas MoU perlu di perbaiki dan
ditingkatkan agar mencapai hasil yang lebih baik.
D. AKUNTABILITAS KEUANGAN
Dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini ada hal - hal yang perlu
dicermati yaitu secara keseluruhan penyerapan dari tujuh program yang ada cukup
menggembirakan. Adapun realisasi anggaran Polres Hulu Sungai Tengah sampai
dengan selama tahun 2018 ini dengan rincian sebagai berikut :
a. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Polri,
dengan rincian sebagai berikut :
1. Pagu : Rp. 25.102.397.000,-
2. Pagu Setelah Revisi / pemotongan : Rp. 24.102.397.000,-
3. Terserap sebesar : Rp. 24.643.702.341,- 4. Sisa Pagu : Rp. -
31.870.341,-
5. Prosentase Penyerapan : 100,13 %
b. Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur Polri dengan rincian
sebagai berikut :
1. Pagu : Rp. 18.080.929.000,-
2. Pagu Setelah Revisi / pemotongan : Rp. 18.080.929.000,-
3. Terserap sebesar : Rp. 17.843.023.992,-
4. Sisa Pagu : Rp 237.905.008,-
5. Prosentase Penyerapan : 98,68 %
c. Program Pengawasan dan peningkatan akuntabilitas aparatur Polri, dengan
rincian sebagai berikut :
1. Pagu : Rp. 92.301.000,-
2. Pagu Setelah Revisi / pemotongan : Rp. 92.301.000,-
3. Terserap sebesar : Rp. 92.291.000,-
4. Sisa Pagu : Rp. 10.000,-
5. Prosentase Penyerapan : 99,99 %
d. Program Pengembangan Strategi Keamanan dan Ketertiban, dengan rincian
sebagai berikut :
1. Pagu : Rp. 1.239.434.000,-
2. Pagu Setelah Revisi / pemotongan : Rp. 1.239.434.000,-
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 126 >
3. Terserap sebesar : Rp. 1.234.205.000,-
4. Sisa Pagu : Rp. 5.229.000,-
5. Prosentase Penyerapan : 99,58 %
e. Program Pemberdayaan Potensi Keamanan, dengan rincian sebagai berikut :
1. Pagu : Rp. 1.547.836.000,-
2. Pagu Setelah Revisi / pemotongan : Rp. 1.547.836.000,-
3. Terserap sebesar : Rp. 1.547.836.000,-
4. Sisa Pagu : Rp. 0,-
5. Prosentase Penyerapan : 100 %
b. Program Pemeliharaan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat, dengan rincian
sebagai berikut :
1. Pagu : Rp. 4.495.448.000,-
2. Pagu Setelah Revisi / pemotongan : Rp. 4.515.926.000,-
3. Terserap sebesar : Rp. 4.492.764.096,-
4. Sisa Pagu : Rp. 23.161.904,-
5. Prosentase Penyerapan : 99,49 %.
c. Program Penyelidikan dan Penyidikan Tindak Pidana dengan rincian
sebagai berikut :
1. Pagu : Rp. 2.003.253.000,-
2. Pagu Setelah Revisi / pemotongan : Rp. 2.003.253.000,-
3. Terserap sebesar : Rp. 1.944.609.850,-
4. Sisa Pagu : Rp. 5,643,150,-
5. Prosentase Penyerapan : 97,07 %
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 127 >
B A B IV P E N U T U P
A. Kesimpulan
Pelaksanaan kegiatan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
Polres Hulu Sungai Tengah Tahun 2018 telah dilaksanakan sesuai Rencana Kerja
(Renja) dan Perjanjian Kinerja yang telah ditentukan di T.A. 2018, meskipun dalam
pelaksanaannya masih terdapat kekurangan, hambatan maupun kendala. Adapun
kesimpulan dari pelaksanaan tersebut antara lain :
1. Pencapaian indikator kinerja untuk penyelenggaraan fungsi manajemen kinerja
Polri secara optimal dengan melaksanakan kegiatan perencanaan,
pelaksanaan, pengendalian, pelaporan, pelayanan internal dan pembayaran
gaji yang dilaksanakan secara keseluruhan pencapaian indikator kinerja
mencapai target yang telah ditetapkan yang meliputi pembayaran gaji,
terselenggaranya operasional dan pemeliharaan perkantoran tepat sasaran
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 128 >
serta dukungan operasional kepolisian yang menunjang pelaksanaan tugas
personil Polres Hulu Sungai Tengah.
2. Pencapaian indikator kinerja untuk mendukung pelaksanaan tugas pembinaan
dan operasional Polri melalui ketersediaan sarana dan prasarana materiil,
fasilitas dan jasa baik kualitas maupun kuantitas, secara keseluruhan kegiatan
ini terealisasi dengan tersedianya sarana dan prasarana guna mendukung
tugas pembinaan dan operasional sehingga standar pelayanan kamtibmas
dapat terlaksana dengan baik yang didukung dengan pemeliharaan gedung dan
halaman Polres Hulu Sungai Tengah dan kegiatan operasional yang didukung
minyak dan pelumas yang teranggarkan.
3. Pencapaian indikator kinerja untuk mewujudkan aparat Polri yang profesional,
proporsional dan akuntabel sebagai implementasi reformasi Polri khususnya
perubahan kultur dengan melakukan pemeriksaan terhadap anggota Polri yang
melakukan pelanggaran disiplin, KKEP dan pidana dan menindak lanjuti
personil yang terbukti melakukan pelanggaran tersebut dilakukan tindakan
disiplin kepada personel yang melakukan pelanggaran dengan tujuan
terbentuknya personil yang disiplin dan bertanggung jawab terhadap tugas yang
diembannya serta kepribadian yang baik.
4. Pencapaian indikator kinerja untuk mengembangkan langkah – langkah
strategi, mulai dari mencegah suatu potensi gangguan keamanan baik kualitas
maupun kuantitas, sampai kepada penanggulangan sumber penyebab
kejahatan, serta meningkatkan pelayanan masyarakat melalui perizinan dan
mewujudkan pelayanan secara mudah, responsif dan tidak diskriminasi dan
secara keseluruhan pencapaian indikator kinerja terlaksana dengan baik yang
meliputi terlayaninya masyarakat untuk mendapatkan SKCK, laporan kegiatan
bidang intelijen yang akurat, pembentukan dan pembinaan jaringan intelijen,
kegiatan penyelidikan, pengamanan dan penggalangan yang dapat
menurunkan potensi gangguan kamtibmas, disamping itu peran serta
masyarakat dan kerjasama instansi terkait yang juga diperlukan dalam menjaga
stabilitas kamtibmas diwilayah hukum Polres Hulu Sungai Tengah.
5. Pencapaian indikator kinerja untuk mendekatkan Polisi dengan berbagai
komunitas masyarakat agar terdorong bekerjasama dengan Kepolisian dan
saling mengandalkan untuk tugas Kepolisian dalam menciptakan keamanan
serta tergelarnya Bhabinkamtibmas di setiap desa / kelurahan dan
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 129 >
meningkatkan kehadiran Polisi di tengah kegiatan masyarakat dalam rangka
memelihara kamtibmas serta meneruskan rencana pembangunan rumah kantor
Bhabinkamtibmas dan secara keseluruhan pencapaian indikator kinerja
terlaksana dengan baik dan Polres Hulu Sungai Tengah telah menempatkan 51
orang Bhabinkamtibmas di 51 Kelurahan / Desa serta memiliki 2 rumah kantor
yang sudah aktif dengan kegiatan pembinaan ketertiban masyarakat,
pembinaan keamanan masyarakat dan operasional Bhabinkamtibmas lainnya.
6. Pencapaian indikator kinerja untuk meningkatkan pelayanan prima pada semua
sentra pelayanan Kepolisian dengan mengedepankan upaya preemtif dan
preventif dalam rangka memelihara Kamtibmas yang di dukung oleh penegakan
hukum yang tegas, secara keseluruhan pencapaian indikator kinerja terlaksana
dengan baik melalui penegakan hukum lalu lintas melalui tilang, operasi
kepolisian lalu lintas dengan sasaran prioritas dan peningkatan kegiatan,
pengaturan, pengawalan, patroli personil Polres Hulu Sungai Tengah
terlaksana dengan baik dalam menjaga kamtibmas di wilayah hukum Polres
Hulu Sungai Tengah.
7. Pencapaian indikator kinerja untuk penanggulangan terhadap 4 jenis kejahatan
(kejahatan konvensional, kejahatan transnasional, kejahatan terhadap
kekayaan negara dan kejahatan yang berimplikasi kontijensi). Secara
keseluruhan pencapaian indikator kinerja Polres Hulu Sungai Tengah telah
mampu melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dengan baik dalam
memberikan pelayanan khususnya bidang Reserse dan Kriminal yaitu dengan
meningkatnya kemampuan personil dalam pengungkapan dan penyelesaian
perkara baik kasus berat, kasus sedang dan kasus ringan dapat selesai secara
tuntas.
B. PERMASALAHAN DAN KENDALA
Ada beberapa permasalahan dan kendala yang mempengaruhi kinerja Polres Hulu
Sungai Tengah sebagai berikut :
a. Dari 7 program yang ada anggarannya tidak ideal, sehingga mempengaruhi
dalam kinerja yang dilakukan oleh Polri.
b. Sumber Daya Manusia personil Polres Hulu Sungai Tengah masih belum
memiliki kemampuan yang tangguh serta sesuai dengan kebutuhan dalam
fungsi dan Polsek melalui Pengembangan Karier, dikbag dan pelatihan.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 130 >
c. Minimnya Anggota yang memiliki sertifikasi lelang, oleh karena itu Polres HST
tidak dapat melakukan lelang sendiri padahal setiap tahunnya anggaran Polres
terdapat pengadaan sehingga berkoordinasidengan intansi lain
d. Fasilitas gedung atau bangunan yang ada sebagian sudah tidak layak serta
sangat menghawatirkan karena factor umur dan belum ada perawatan
maksimal.
e. Pelayanan sering terganggu karena masalah fasilitas pelayanan yang kurang
memadai untuk itu diperlukan seperangkat alat dimasing-masing fungsi
pelayanan berupa : computer dan jaringan internet Sehingga pelayanan
terhadap masyarakat berjalan dengan baik.
C. SARAN DAN TINDAK LANJUT
Saran untuk meningkatkan kinerja unit organisasi/satker Polres Hulu Sungai
Tengah dalam meningkatkan capain kinerja, adalah sebagai berikut melalui :
1. Perlunya Mengoptimalkan pelayanan terhadap masyarakat dengan efektif dan
efisien dan mengoptimalkan dukungan anggaran di semua kegiatan
operasional sehingga kinerja dapat tercapai sesuai dengan yang telah di
targetkan
2. Sarana dan Prasana yang memadai tentunya sangat diperlukan dalam
menunjang kegiatan opersional Polres Hulu Sungai Tengah untuk itu perlu
dukungan baik perawatan maupun penambahan.
3. Masalah klasik kurangnya personil Polres Hulu Sungai Tengah dan kurang nya
keterampilan dibidangnya membuat terhambatnya pelayanan, kinerja Polres
Hulu Sungai Tengah perlu menjadi perhatian.
4. Kepolisian dalam hal memlihara keamanan dan ketertiban di masyarakat tidak
mampu berjalan sendiri tanpa adanya dukungan dari masyarakat sehingga
diperlukan dukungan dan koordinasi secara berkesinambungan harmonis dan
dinamis dengan lembaga dan instansi samping .
Tindak lanjut dari hal tersebut diatas yang dirasa perlu mendapat perhatian
antara lain sebagai beruikut :
1. Pemanfaatan fasilitas yang tersedia dan dukungan anggaran secara optimal
sebagai alat pelayanan kepada masyarakat sehingga pelayanan dapat berjalan
optimal, cepat dan memuaskan.
LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH POLRES HST TA. 2018 < 131 >
2. Pemanfaatan sarana dan prasarana yang tersedia dan dukungan anggaran
secara optimal sebagai sebagai penunjang kegiatan opersional sehingga hasil
yang dicapai dapat diraih walaupun belum maksimal.
3. Penempatan personil yang tepat sesuai dengan analisis beban kerja serta
memiliki kemampuan dan keahlian dibidangnya sehingga tercipta postur polri
yang professional, kompoten, bermoral, modern dan unggul.
4. Selalu bekerjasama dan berkoordinasi dengan masyarakat maupun instansi
yang ada dari tingkat Polsek sampai tingkat Polres guna terciptanya keamanan
dan ketertiban di masyarakat, terus bekerjasama dalam hal menjaga keamanan
dan ketertiban bersama.
Demikian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Polres Hulu Sungai
Tengah selama tahun anggaran 2018 sebagai bahan masukan bagi Pimpinan dalam
menentukan kebijaksanaan lebih lanjut.
Barabai, 30 Januari 2019
KEPALA KEPOLISIAN RESOR HULU SUNGAI TENGAH
SABANA ATMOJO, S.I.K., M.H.
AJUN KOMISARIS BESAR POLISI NRP 75020653