permukiman murah tower crane china janjikan jutaan … · permukiman murah: tower crane digunakan...

1
Kami akan memperbaiki kondisi perumahan untuk keluarga berpenghasilan menengah-rendah di perkotaan, pegawai baru, dan pendatang.” Qi Ji Deputi Menteri Perumahan China 19 E KONOMI GLOBAL KAMIS, 10 MARET 2011 | MEDIA INDONESIA properti yang kepanasan, kini menjadi isu politis. Gelembung pasar properti bahkan mem- buat harga satu unit apartemen kecil biasa berada jauh dari jangkauan kebanyakan warga China dengan taraf hidup se- dang. Kondisi itu merupakan ironi jika mengingat pereko- nomian terbesar kedua dunia itu mencetak pertumbuhan hingga 10,3%. “Dalam beberapa tahun men- datang, kami akan memper- baiki kondisi perumahan untuk nyiapkan sejumlah kebijakan, seperti penaikan upah dan subsidi, untuk mewujudkan janji ambisiusnya. Janji terse- but adalah untuk memperkecil kesenjangan di antara kaum papa dan kaum berada China guna meredam risiko gejolak politik yang mungkin tercipta dari kondisi itu. Lebih lanjut, Beijing berharap dapat meng- ubah masyarakat petani dan pekerja pabrik China menjadi masyarakat konsumer yang tak segan berbelanja. Adapun belanja sektor peru- mahan tahun ini merupakan bagian dari komitmen peme- rintah China untuk memba- ngun 36 juta unit rumah murah hingga lima tahun mendatang. Demikian dikemukakan Deputi Menteri Perumahan China Qi Ji di sela sidang tahunan legislatif China. Membubungnya harga peru- mahan, walaupun pemerintah telah melakukan berbagai upa- ya untuk menenangkan pasar IRANA SHALINDRA T AHUN ini, Beijing akan membelanjakan hampir US$200 miliar (sekitar Rp1,8 kua- dri liun) untuk membangun ku rang lebih 10 juta rumah murah. Kebijakan tersebut, menurut pemerintah China, merupakan antisipasi terhadap harga perumahan yang kian mahal. Juga untuk membagi- bagi rezeki kue pertumbuhan ekonomi ‘Negeri Tirai Bambu’ tersebut. Dikutip dari AP, kemarin, pemerintah China telah me- China Janjikan Jutaan Rumah Murah Program rumah murah kini dilakukan banyak negara berkembang dengan jumlah penduduk masif seperti India, Indo- nesia, dan China. keluarga berpenghasilan mene- ngah-rendah di perkotaan, pe- gawai baru, dan pendatang,” tutur Qi. Pemerintah pusat, lanjutnya, akan menyediakan 500 miliar yuan (sekitar Rp684 triliun) dari total anggaran perumahan tahun ini, yakni 1,3 triliun yuan (US$198 miliar). Sisanya, kata Qi, berasal dari pemerintah daerah, pendapatan penduduk, dan lain-lain. Pada Januari lalu, pemerin- tah mencatat harga rumah baru naik 6,8% di Beijing, dan 1,5% di Shanghai, jika dibandingkan dengan setahun sebelumnya. Beberapa kota yang lebih kecil bahkan mengalami kenaikan harga rumah yang lebih tajam. Di selatan Haikou, harga rumah naik 21,6%, 14,2% di Yueyang, dan 12,3% di Ganzhou. Otoritas China menyalahkan spekulan atas kenaikan harga rumah tersebut. Regulator pun mencoba untuk menjinakkan mereka dengan menaikkan jumlah minimal uang muka yang harus disetor. Mengu- rangi kredit perumahan untuk pembelian rumah kedua, atau melarang pembelian rumah oleh pihak-pihak tertentu, juga telah dilakukan regulator. Beberapa pemerintah daerah, seperti di Shanghai dan Chong- qing, bahkan menaikkan pajak penjualan realestat untuk me- ngurangi prot bagi penjual. “Salah satu strategi kunci yang ingin kami lakukan ada- lah penundaan pembelian pro- perti oleh konsumen yang tidak butuh menetap dan harus me- miliki rumah,” imbuh Qi. Lebih lanjut, pemerintah China juga berencana untuk mengatur harga sewa properti. Menurut pejabat sektor perumahan Shen Jianzhong, lembaga legislatif sedang menggodok undang-un- dang realestat untuk menentu- kan persyaratan, serta hak dan kewajiban penyewa. (E-1) [email protected] AP /VINCENT THIAN PERMUKIMAN MURAH: Tower crane digunakan sebagai alat bantu untuk membangun permukiman di Beijing, China, beberapa waktu lalu. Pemerintah China menyiapkan dana senilai US$200 miliar (sekitar Rp1,8 kuadriliun) untuk membangun kurang lebih 10 juta rumah murah bagi rakyat miskin. Pengguna Internet Banking Melonjak di ASEAN Se mentara itu, Hong Kong menduduki posisi kedua jumlah pengguna, dengan 1,3 juta pada Januari 2010 meningkat menjadi 1,5 juta (18%). Berikutnya adalah Singapu- ra dengan 779 ribu pengguna pada Januari 2010 menjadi 889 ribu atau naik 14%. Adapun Filipina dan Vietnam masing- masing naik 39% dan 35% menjadi 525 ribu dan 949 ribu pengguna. Nguyen mengatakan layanan daring perbankan memiliki banyak ruang untuk tumbuh di Indonesia, Vietnam, dan Fili- pina. Masyarakat mulai banyak yang menemukan kenyamanan dan kepraktisan bertransaksi perbankan secara daring. “Ketiga pasar itu masih me- miliki pengguna relatif rendah jika dibandingkan dengan po- pulasi mereka,” katanya. Temuan comScore menunjuk- kan bank dengan kehadiran merek lokal yang kuat cende- rung menjadi tujuan yang pa- ling populer. Maybank Group teratas di Malaysia, Vietcombank di Viet- nam, dan DBS di Singapura. Bank global HSBC dan Citi- group juga menonjol dalam tu- juan teratas. (Ant/E-1) PENGGUNA fasilitas internet banking di kawasan Asia Teng- gara meningkat tajam pada ta- hun lalu. Hal itu seiring dengan meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap internet dan pemanfaatannya untuk membayar tagihan mereka. Sebuah survei yang dilakukan comScore menemukan jumlah pengunjung ke laman daring bank naik dua digit selama 12 bulan mulai Januari 2010 di enam negara yang mereka sur- vei. Keenam negara itu meliputi Malaysia, Indonesia, Vietnam, Filipina, Hong Kong, dan Si- ngapura. Di Indonesia sendiri, kenaik- an mencapai 72% menjadi 749 ribu pengguna. Adapun Ma- laysia memiliki jumlah pelang- gan terbesar internet banking, dengan 2,7 juta pada Januari 2011. “Indonesia, Vietnam, dan Fili- pina telah meningkat dengan persentase tertinggi tahun ke tahun karena bank-bank se- ka rang semakin baik dalam menyediakan jasa online ini,” kata Joe Nguyen, Wakil Presi- den comScore Asia Tenggara, di Singapura, kemarin. Malaysia membukukan per- tumbuhan 16% dari 2,4 juta. MI/AGUNG W INTERNET BANKING: Konsumen menggunakan fasilitas internet banking di Jakarta, beberapa waktu lalu. CEO Sependapat Stok Minyak Dunia Mencukupi rumah bagi sebagian kapasitas cadangan OPEC telah menaik- kan produksi minyak untuk mengisi kekosongan yang di- tinggalkan oleh ekspor Libia. Hingga saat ini negara terse- but memompa sekitar 9 juta barel per hari, hampir 1 juta barel per hari di atas kuota OPEC. OPEC pada Selasa (8/3) menggelar pertemuan informal untuk membahas kemungkin- an perlunya meningkatkan produksi. Namun, pertemuan tersebut tidak menghasilkan keputusan apa pun. “Para anggota OPEC sudah saat ini cukup besar untuk bisa menutupi berkurangnya pasokan dari Libia,” tutur John Hess, CEO of Hess Corp, sambil menambahkan bahwa pengiriman minyak dari Timur Tengah meningkat. Arab Saudi sebagai eksportir minyak terbesar di dunia dan disikapi secara spontan. Salah seorang eksekutif me- nekankan jaminan dari para pejabat organisasi negara-nega- ra pengekspor minyak, OPEC, bahwa pasokan saat ini sudah cukup untuk mengisi keku- rangan Libia. “Pasokan minyak di dunia AWeek yang disponsori IHS CERA, Selasa (8/3) di Houston, Amerika Serikat (AS). CEO dari perusahaan minyak utama Prancis Total SA, Hess Corp, dan Pentroleum Corp dari Kuwait mengingatkan agar terhentinya sebagian besar pa- sokan minyak dari Libia tidak TOP eksekutif atau para chief executive ofcer (CEO) dari se- jumlah perusahaan energi ter- besar mengatakan dunia tidak kekurangan pasokan minyak. Apalagi Arab Saudi telah me- ningkatkan produksi untuk mengganti pasokan minyak dari Libia yang dua pertiganya terhenti akibat krisis politik. Hal tersebut terungkap da- lam konferensi energi CER- bertukar pandangan mengenai- nya. Menurut kami tidak ada desit sik di pasar minyak,” jelas Menteri Perminyakan dan Energi Aljazair Youcef Yous, seperti dikutip Reuters, kemarin. Pertemuan itu meredam ke- naikan harga minyak. Harga minyak jenis brent, kemarin, turun US$0,23 ke US$112,83 per barel. (AP/*/E-1)

Upload: lamtram

Post on 26-Jun-2019

241 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERMUKIMAN MURAH Tower crane China Janjikan Jutaan … · PERMUKIMAN MURAH: Tower crane digunakan sebagai alat bantu untuk membangun permukiman di Beijing, China, beberapa waktu lalu

Kami akan memperbaiki

kondisi perumahan untuk keluarga berpenghasilan mene ngah-rendah di perkotaan, pe gawai baru, dan pendatang.” Qi JiDeputi Menteri Perumahan China

19EKONOMI GLOBALKAMIS, 10 MARET 2011 | MEDIA INDONESIA

properti yang kepanasan, kini menjadi isu politis. Gelembung pasar properti bahkan mem-buat harga satu unit apartemen kecil biasa berada jauh dari jang kauan kebanyakan warga China dengan taraf hidup se-dang. Kondisi itu merupakan ironi jika mengingat pereko-nomian terbesar kedua dunia itu mencetak pertumbuhan hing ga 10,3%.

“Dalam beberapa tahun men-datang, kami akan memper-baiki kondisi perumahan untuk

nyiapkan sejumlah kebijakan, seperti penaikan upah dan subsidi, untuk mewujudkan janji ambisiusnya. Janji terse-but adalah untuk memperkecil kesenjangan di antara kaum pa pa dan kaum berada China gu na meredam risiko gejolak politik yang mungkin tercipta dari kondisi itu. Lebih lanjut, Beijing berharap dapat meng-ubah masyarakat petani dan pekerja pabrik China menjadi masyarakat konsumer yang tak segan berbelanja.

Adapun belanja sektor peru-mahan tahun ini merupakan ba gian dari komitmen peme-rintah China untuk memba-ngun 36 juta unit rumah murah hingga lima tahun mendatang. Demikian dikemukakan Deputi Menteri Perumahan China Qi Ji di sela sidang tahunan legislatif China.

Membubungnya harga peru-mahan, walaupun pemerintah telah melakukan berbagai upa-ya untuk menenangkan pasar

IRANA SHALINDRA

TAHUN ini, Beijing akan membelanjakan hampir US$200 miliar (sekitar Rp1,8 kua-

dri liun) untuk membangun ku rang lebih 10 juta rumah mu rah. Kebijakan tersebut, me nurut pemerintah China, me rupakan antisipasi terhadap harg a perumahan yang kian ma hal. Juga untuk membagi-ba gi rezeki kue pertumbuhan ekonomi ‘Negeri Tirai Bambu’ tersebut.

Dikutip dari AP, kemarin, pemerintah China telah me-

China Janjikan Jutaan Rumah Murah

Program rumah murah kini dilakukan banyak negara berkembang dengan jumlah penduduk masif seperti India, Indo-ne sia, dan China.

keluarga berpenghasilan mene-ngah-rendah di perkotaan, pe-gawai baru, dan pendatang,” tutur Qi.

Pemerintah pusat, lanjutnya, akan menyediakan 500 miliar yuan (sekitar Rp684 triliun) dari total anggaran perumahan tahun ini, yakni 1,3 triliun yuan (US$198 miliar). Sisanya, kata Qi, berasal dari pemerintah dae rah, pendapatan penduduk, dan lain-lain.

Pada Januari lalu, pemerin-tah mencatat harga rumah baru naik 6,8% di Beijing, dan 1,5% di Shanghai, jika dibandingkan dengan setahun sebelumnya. Beberapa kota yang lebih kecil bahkan mengalami kenaikan harga rumah yang lebih tajam. Di selatan Haikou, harga rumah naik 21,6%, 14,2% di Yueyang, dan 12,3% di Ganzhou.

Otoritas China menyalahkan spekulan atas kenaikan harga rumah tersebut. Regulator pun mencoba untuk menjinakkan mereka dengan menaikkan

jumlah minimal uang muka yang harus disetor. Mengu-rangi kredit perumahan untuk pembelian rumah kedua, atau melarang pembelian rumah oleh pihak-pihak tertentu, juga telah dilakukan regulator.

Beberapa pemerintah dae rah, seperti di Shanghai dan Chong-qing, bahkan menaikkan pajak penjualan realestat untuk me-ngurangi profi t bagi penjual.

“Salah satu strategi kunci yang ingin kami lakukan ada-lah penundaan pembelian pro-perti oleh konsumen yang tidak butuh menetap dan harus me-miliki rumah,” imbuh Qi.

Lebih lanjut, pemerintah Chi na juga berencana untuk mengatur harga sewa properti. Menurut pejabat sektor perumahan Shen Jianzhong, lembaga legislatif sedang menggodok undang-un-dang realestat untuk menentu-kan persyaratan, serta hak dan kewajiban penyewa. (E-1)

[email protected]

AP /VINCENT THIAN

PERMUKIMAN MURAH: Tower crane digunakan sebagai alat bantu untuk membangun permukiman di Beijing, China, beberapa waktu lalu. Pemerintah China menyiapkan dana senilai US$200 miliar (sekitar Rp1,8 kuadriliun) untuk membangun ku rang lebih 10 juta rumah mu rah bagi rakyat miskin.

PenggunaInternet Banking

Melonjak di ASEANSe mentara itu, Hong Kong men duduki posisi kedua jumlah pengguna, dengan 1,3 juta pada Januari 2010 meningkat menjadi 1,5 juta (18%).

Berikutnya adalah Singapu-ra dengan 779 ribu pengguna pada Januari 2010 menjadi 889 ribu atau naik 14%. Adapun Filipina dan Vietnam masing-masing naik 39% dan 35% menjadi 525 ribu dan 949 ribu pengguna.

Nguyen mengatakan layanan daring perbankan memiliki ba nyak ruang untuk tumbuh di Indonesia, Vietnam, dan Fili-pina. Masyarakat mulai banyak yang menemukan kenyamanan dan kepraktisan bertransaksi perbankan secara daring.

“Ketiga pasar itu masih me-miliki pengguna relatif rendah jika dibandingkan dengan po-pulasi mereka,” katanya.

Temuan comScore menunjuk-kan bank dengan kehadiran merek lokal yang kuat cende-rung menjadi tujuan yang pa-ling populer.

Maybank Group teratas di Malaysia, Vietcombank di Viet-nam, dan DBS di Singapura. Bank global HSBC dan Citi-group juga menonjol dalam tu-juan teratas. (Ant/E-1)

PENGGUNA fasilitas internet banking di kawasan Asia Teng-ga ra meningkat tajam pada ta-hun lalu. Hal itu seiring dengan meningkatnya pemahaman ma syarakat terhadap internet dan pemanfaatannya untuk mem bayar tagihan mereka.

Sebuah survei yang dilakukan comScore menemukan jumlah pengunjung ke laman daring bank naik dua digit selama 12 bulan mulai Januari 2010 di enam negara yang mereka sur-vei. Keenam negara itu meliputi Malaysia, Indonesia, Vietnam, Filipina, Hong Kong, dan Si-nga pura.

Di Indonesia sendiri, kenaik-an mencapai 72% menjadi 749 ribu pengguna. Adapun Ma-laysia memiliki jumlah pelang-gan terbesar internet banking, dengan 2,7 juta pada Januari 2011.

“Indonesia, Vietnam, dan Fili-pina telah meningkat dengan persentase tertinggi tahun ke tahun karena bank-bank se-ka rang semakin baik dalam me nyediakan jasa online ini,” kata Joe Nguyen, Wakil Presi-den comScore Asia Tenggara, di Singapura, kemarin.

Malaysia membukukan per-tumbuhan 16% dari 2,4 juta.

MI/AGUNG W

INTERNET BANKING: Konsumen menggunakan fasilitas internet

banking di Jakarta, beberapa waktu lalu.

CEO Sependapat Stok Minyak Dunia Mencukupirumah bagi sebagian kapasitas cadangan OPEC telah menaik-kan produksi minyak untuk mengisi kekosongan yang di-tinggalkan oleh ekspor Libia.

Hingga saat ini negara terse-but memompa sekitar 9 juta barel per hari, hampir 1 juta barel per hari di atas kuota

OPEC.OPEC pada Selasa (8/3)

meng gelar pertemuan informal untuk membahas kemungkin-an perlunya meningkatkan produksi. Namun, pertemuan tersebut tidak menghasilkan keputusan apa pun.

“Para anggota OPEC sudah

saat ini cukup besar untuk bisa menutupi berkurangnya pasokan dari Libia,” tutur John Hess, CEO of Hess Corp, sambil menambahkan bahwa pengi riman minyak dari Timur Tengah meningkat.

Arab Saudi sebagai eksportir minyak terbesar di dunia dan

disikapi secara spon tan.Salah seorang eksekutif me-

nekankan jaminan dari para pejabat organisasi negara-nega-ra pengekspor minyak, OPEC, bahwa pasokan saat ini sudah cukup untuk mengisi keku-rang an Libia.

“Pasokan minyak di dunia

AWeek yang disponsori IHS CERA, Selasa (8/3) di Houston, Amerika Serikat (AS).

CEO dari perusahaan mi nyak utama Prancis Total SA, Hess Corp, dan Pentroleum Corp dari Kuwait mengingatkan agar terhentinya sebagian be sar pa-sokan minyak dari Libia tidak

TOP eksekutif atau para chief executive offi cer (CEO) dari se-jumlah perusahaan energi ter-besar mengatakan dunia tidak kekurangan pasokan minyak. Apalagi Arab Saudi telah me-ningkatkan produksi untuk mengganti pasokan minyak dari Libia yang dua pertiganya terhenti akibat krisis politik.

Hal tersebut terungkap da-lam konferensi energi CER-

bertukar pandangan mengenai-nya. Menurut kami tidak ada defi sit fi sik di pasar minyak,” jelas Menteri Perminyakan dan Energi Aljazair Youcef Yousfi , seperti dikutip Reuters, kemarin.

Pertemuan itu meredam ke-naikan harga minyak. Harga minyak jenis brent, kemarin, turun US$0,23 ke US$112,83 per barel. (AP/*/E-1)