permenkominfo nomor 11-per-m.kominfo-02-2006 teknis penyadapan terhadap informasi

Upload: evafatimahfauziah

Post on 06-Jul-2015

925 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

  • 5/7/2018 Permenkominfo Nomor 11-Per-M.kominfo-02-2006 Teknis Penyadapan Terhadap Informasi

    1/10

    MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA. REPUBLIK INDONESIA

    PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKANOMOR: 11 IPER/M.KOMINFO/02/2006

    TENTANGTEKNIS PENYADAPAN TERHADAP INFORMASI

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

    Menimbang : a. bahwa ketentuan teknis' penyadapan terhadap informasiuntuk keperluan proses peradilan pidana belum diatur didalam peraturan perundang-undangan yang berlaku;

    b. bahwa sehubungan dengan huruf a tersebut di atas,dipandang perlu untuk menetapkan Peraturan MenteriKomunikasi dan Informatika tentang Teknis PenyadapanTerhadap Informasi;

    2.

    Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Tentang KitabUndang-undang Hukum Acara Pidana (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1981 Nomor 76, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3209);Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 TentangPsikotropika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1997 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3671);

    3. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1997 Tentang Narkotika(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor67 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor3698);

    Mengingat 1.

    4. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 TentangPerlindungan Konsumen (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1999 Nomor 42, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3821);

    5. Undang-Undang Nemer 28 Tahun 1999 tentangPenyelenggara Negara yang Bersih dan Sebas dariKorupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 3851);

  • 5/7/2018 Permenkominfo Nomor 11-Per-M.kominfo-02-2006 Teknis Penyadapan Terhadap Informasi

    2/10

    6 ..'

    Undang-Undang Nomo; 31 Tahu.n 1999 TentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsl (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 1999 Nomor 140, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 387~)sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang RepubhkIndonesia Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan AtasUndang Undang Nom?r 31 Tah~n 1999 TentangPemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 20:01 Nomor 134, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150;Undang-Undang Nomor 36 Tahun 19,99 tentansTelekomunikasi (Lembaran Negara Repubhk IndonesiaNomor 154 Tahun 1999, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3881);Undang-Undang Nomer 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisia.nNegara Republik Indonesia (Lembaran Negara RepubhkIndonesia Tahun 2002 Nomor 2, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4168);

    9. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 Tentang PertahananNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002Nomor 3, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4169);

    10. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2002 Tentang TindakPidana Pencucian Uang (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2002 Nomor 30, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4191), sebagaimana telahdiubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor25 Tahun 2003 Tentang Perubahan Atas Undang-UndangNomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana PencucianUang (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2002Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4324);

    11. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 Tentang KomisiPemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lernbaran NegaraRepubliklndonesia Tahun 2002 Nomor 137; TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4250);

    12. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2003 tentang PenetapanPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana

    . Terorisme, menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara. Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 45, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4284);

    13. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2003 tentang PenetapanPeraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2Tahun 2002 tentanq Pemberlakukan Peraturan PemerintahPengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2002 tentangPemberantasan Tindak Pidana Terorisme, pada PeristiwaPeledakan Bom di Bali tangal 12 Oktober 2002, menjadiUndang-undang (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2003 Nomor 46, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomer 4285);

    7 .

    8.

  • 5/7/2018 Permenkominfo Nomor 11-Per-M.kominfo-02-2006 Teknis Penyadapan Terhadap Informasi

    3/10

    Menetapkan :

    _ - -Undang-Undang Nomor 16Tahun 2004 Tentan~ Kelaksa~nRepublik Indonesia (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2004 Nomor 67_, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 4401);Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 2000 tentangPenyelenggaraan Telekomunikasi (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2000 Nomor 107, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3980);

    16. Peraturan Pemerintah Nemer 53 Tahun 2000 tentangPenggunaan Spektrum Frekuensi Radio dan Orbit SateHt(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor1OB,Tambahan Lembaran Negara Nomor 3981);17. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentangKedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata

    Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia;1B.' Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 Tentang UnitOrganisasi dan Tugas Eselon I Kementerian NegaraRepublik Indonesiasebagaimana telah diubah denganPeraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 15 Tahun

    2005;

    14.i\ ,

    15.

    19. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM.20 Tahun2001 tentang Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasisebagaimana telah diubah dengan Keputusan MenteriPerhubungan Nomor KM.29 Tahun 2004;20. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor: KM.21 Tahun2001 tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasisebagaimana telah diubah dengan Keputusan MenteriPerhubungan Nomor KM.30 Tahun 2004;

    21. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor:01/P/M.Komi~ fo /4 /2005 Tahun 2005 tentang Organisasidan Tata Kerja Departemen Komunikasi dan lnformatika:,

    22. Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor:03/P/M.Kominfo /S /200S tentang Penyesuaian Kata Sebutanpada Beberapa Keputusan/Peraturan Menteri Perhubunganyang Mengatur Materi Muatan Khusus di Bidang Pos danTelekomunikasi;

    ' .. ' ,MEMUTUSKAN :

    ..~PERATURAN MENTERI~~OMUNlKASI DAN INFORMATIKATENTANG TEKNIS PENYAbAPAN TERHADAP INFORMASI.

    . ' 1 - ,

  • 5/7/2018 Permenkominfo Nomor 11-Per-M.kominfo-02-2006 Teknis Penyadapan Terhadap Informasi

    4/10

    BABIKETENTUAN UMUM

    Pasal 1

    Dalam Peraturan ini yang dimaksud denqan :.Telekomunikasi adalah setiap, peman~aran, pengiriman da~

    1. atau penerimaan dari setiap tn tormast dalam bent~k tanda,tanda, isyarat, tulisan. gambar. sua~a. dan bunyt melal~1sistem .kawat, optik, radio. atau slstern elektromagnetlklainnya.

    2. Alat Telekomunikasi adalah setiap alat perlengkapan yangdigunakan dalam,bertelekomunikasi;

    3. .Perangkat telekomunikasi . adalah Isekkelo~Pkok" alattelekomunikasi yang memungklnkan berte e ornuru aSI.4. Sarana dan Prasarana Telekomunikasi adablarfhse~al:sesuatu yang memungkinkan dan mendukung e ungsmy

    telekomunikasi.5, Penyelenggara Jaringan dan atau Jasa Telekom~nik~si yangselanjutnya disebut Penyelenggara Telekomunikasi adal~.hBadan Usaha Milik Negara (BUMN). Badan Usaha MllJkOaerah (SUMO). Badan Usaha Swasta atau Koperasi yang

    menyelenggarakan telekomunikasi.6. Penyelenggaraan Telekomunikasi adalah kegiatanpenyediaan dan pelayanan telekomunikasi sehinggamemungkinkan terselenggaranya telekomunikasi.7. Penyadapan Informasi adalah mendengarkan, mencatat, ataumerekam suatu pembicaraan yang dilakukan oleh AparatPenegak Hukum dengan memasang alat atau perangkat

    tambahan pada jaringan telekomunikasi tanpa sepengetahuanorang yang melakukan pembicaraan atau komunikasitersebut.8. Penegak Hukum adalah aparat yang diberi kewenanganuntuk melakukan penyadapan informasi berdasarkan undanq-undang yang memerlukan adanya tindakan penyadapaninformasi.

    9. Penyadapan informasi secara sah (Lawful Interception)adalah kegiatan penyadapan informasi yang dilakukan olehaparat penegak hukum untuk kepentingan penegakan hukumyang dikendalikan dan hasilnya dikirimkan ke PusatPemantauan (Monitoring Center) milik aparat penegakhukum.10. Jaringan Telekomunikasi adalah rangkaian telekomunikasi dankelengkapannya yang digunakan dalam bertelekomunikasi.

    11. Pengguna adalah pelanggan' dan atau pemakai layanan daripenyelenggaraan telekomunikasi.12. Identifikasi Sasaran adalah tindakan yang dilakukan olehAparat Penegak Hukum untuk menandai nomor penggunayang diduga terlibat tindak pidana.

  • 5/7/2018 Permenkominfo Nomor 11-Per-M.kominfo-02-2006 Teknis Penyadapan Terhadap Informasi

    5/10

    13. Pusat Pemantauan (M o n ito rin g C en tre ) adalah fasilitasmonitoring Aparat Penegak Hukum yang diladikan tuluantransmisi/pengiriman hasil dari penyadapan terhadappembicaraan/telekomunikasi pihak tertentu yang menjadisubjek penyadapan.14. Standar Operasional Prosedur yang selanjutnya disebut SOPadalah ketentuan tertulis yang bersifat baku yang mengaturtentang tata cara pelaksanaan penyadapan informasi olehmasing-masing aparat Penegak Hukum.

    15. Tim Pengawas adalah Tim yang dibentuk Direktur Jenderaluntuk melakukan verifikasi aspek legal dan teknispelaksanaan penyadapan informasi secara sah.

    16. Menteri adalah Menteri yang ruang lingkup tugas dantanggung jawabnya di bidang telekomunikasi.

    17. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Pos danTelekomunikasi.

    BAB IIAZAS DAN TUJUAN

    Pasal2

    Penyadapan terhadap informasi secara sah dilaksanakanberdasarkan azas :a.' perlindungan konsumen dernibertelekomunikasi' kelancaran dalam,b. . efflensl, kesinambungan operasipenyelenggaraan telekornunikasi: dan pemeliharaan,c. kepastian hukum: d .e.

    partisipasi dalam upaya penegakan hukurn:kewajiban sesuai dengan k 'yang berlaku; etentuan . perundang-undangankepentingan umum; dankeamanan informasi.

    f.g .

    Pasal3

    Penyadapan terhadap . f .dilaksanakan dengan tnto.rmasl secara sah (lawful in tercept ion)~enyidikan, penuntutan : ~ ~ a ~ e r ~ ~ i , ~ ~ke~edrluan penyeli~ik.an,tindak pidana. er a ap suatu peristiwa

  • 5/7/2018 Permenkominfo Nomor 11-Per-M.kominfo-02-2006 Teknis Penyadapan Terhadap Informasi

    6/10

    BAB IIIPENYADAPAN INFORMASI

    Pasal4

    Penyadapan informasi hanya dibenarkan apabila dilakukan sesuaidengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

    Pasal5

    (1) Penyadapan informasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal ~hanya dapat dilakukan oleh Aparat ~enegak. Hukum meialulalat dan/atau perangkat penyadapan intormasr.

    (2) Alat dan/atau perangkat penyadapan informasi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus terpasang pad a alat perangkattelekomunikasi dan atau pada pusat pemantauan.

    (3) Alat dan/atau perangkat penyadapan informasi dan prosesidentifikasi sasaran dikendalikan oleh Aparat PenegakHukum.

    BAB IVALAT DAN PERANGKAT, PENYADAPAN INFORMASI

    Pasal6

    (1 ) Alat dan/atau perangkat penyadapan informasi meliputi :a. perangkat antar muka (interface) penyadapan ;b. pusat pemantauan (monitoring centre); dan.c. sarana, prasarana transmisi penghubung (linktransmission);

    (2) Konfigurasi teknis alat dan/atau perangkat penyadapansesuai dengan ketentuan standar internasional yang berlakudengan memperhatikan prinsip kompatibilitas.

    (3) Standar internasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2)antara lain European Telecommunications Standards Institute(ETSI) atau Communications Assistance for Law EnforcementAct (CALEA).

    (4) AlaVatau perangkat penyadapan informasi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a disiapkan olehpenyelenggara telekomunikasi.(5). Alat dan/atau perangkat penyadapan informasi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf b dan huruf c disiapkan oleh

    aparat penegak hukum. .

  • 5/7/2018 Permenkominfo Nomor 11-Per-M.kominfo-02-2006 Teknis Penyadapan Terhadap Informasi

    7/10

    n ara telekomunikasi wajib memberi bantuan(6) in~~;~:Si g~eknis yang diPerlkukaf~ aparat :ae:e~:~:~~~~~k standar teknik on Igurasl,termas~ t antar muka '(interface) milik Penyelenggara

    ~:~:~~~unikasi yang disiapkan untuk disambungkan dengansistem Pusat Pemantuan.

    BABVMEKANISME TEKNIS PENYADAPAN INFORMASI SECARA SAH

    Pasal7

    (1) Aparat Penegak Hukum mengirim identifikasi sasaran kepadapenyelenggara telekomunikasi .Pelaksanaan pengiriman identifikasi sasaran sebag~imanadimaksud pada ayat (1) dilakukan se~ara. elektroms dandalam hal sarana elektronis tidak tersedia dllakukan secaranon elektronis.

    (2).

    Pasal 8

    ( 2 )

    Mekanisme penyadapan terhadap telekomunikasi secara .saholeh aparat penegak hukum, dilaksanakan berdasarkan SOPyang ditetapkan oleh aparat Penegak Hukum dandiberitahukan secara tertulis kepada Direktur Jenderal.Penyelenggara telekomunikasi wajib membantu kelancaranproses penyadapan informasi melalui sarana dan prasaranatelekomunikasi.

    (1)

    Pasal9Pengambilan data dan informasi hasil penyadapan informasisecara sah dilakukan secara langsung oleh aparat penegakhukum berdasarkan .sOP dengan tidak mengganggu kelancarantelekomunikasi dari pengguna telekomunikasi.

    Pasal10

    Dalam hal penyadapan terhadap informasi secara sah,penyelenggara telekomunikasi harus :a. membantu tugas aparat penegak hukum;b. menjaga dan memelihara perangkat penyadapan informasi

    termasuk perangkat antar muka (interface) yang berada diarea Penyelenggara Telekomunikasi,

    c. bersama-sama dengan aparat penegak hukum, menjaminketerrunbunqan sarana antar muka (interface) penyadapaninformasi ke pusat pemantauan (monitoring centre).

  • 5/7/2018 Permenkominfo Nomor 11-Per-M.kominfo-02-2006 Teknis Penyadapan Terhadap Informasi

    8/10

    Pasal11

    Dalam hal melakukan penyadapan terhadap informasisebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 Aparat Peneqak H.ukumwajib bekerjasama dengan Penyelenggaraan Telekornunikasi.

    Pasal 12

    Setiap Penyelenggara Telekomunikasi seb.agaimana dimak~uddaJam PasaJ 11 harus menyiapkan kapasitas rekaman palingbanyak 2 % dari yang terdaftar dalam Home Locati?n Regi~ter(HLR) untuk seluler dan paling banyak 2% dan kepesiiesterpasang untuk setiap sentral lokal Public Switch TelephoneNetwork (PSTN).

    BABVIPUSAT PEMANTAUAN

    Pasal13

    Pusat Pemantuan dapat berfungsi sebagai gerbang komunikasi(gateway) bagi Aparat Penegak Hukum untuk melakukanpenyadapan informasi secara sah.

    BABVIITIM PENGAWAS

    Pasal14

    (1) Untuk menjamin transparansi dan independensi peJaksanaan'penyadapan informasi secara sah yang dilakukan olehPenegak Hukum, Direktur Jenderal membentuk TimPengawas.

    (2 ) Tim Pengawas sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiridari unsur Direktorat Jenderal, aparat Penegak Hukum danPenyelenggara Telekomunikasi.

    Pasal15

    Tuga~. dan w~wenang Tim Pengawas hanya terbatas padapenelitian legalltas surat perintah tug as aparat penegak hukum.

  • 5/7/2018 Permenkominfo Nomor 11-Per-M.kominfo-02-2006 Teknis Penyadapan Terhadap Informasi

    9/10

    Pasal 16

    Tata cara dan mekanisme pelaksanaan tugas Tim Pengawasditetapkan oleh Direktur Jenderal.

    BABVlllKERAHASIAAN

    Pasal 17

    (1) Informasi yang diperoleh melalui penyadapan sebagaimanadiatur dalam Peraturan Menteri ini bersifat rahasia dan dapatdipergunakan oleh Aparat Penegak Hukum untukmengungkap suatu tindak pidana.

    (2) Penyelenggara telekomunikasi, Aparat Penegak Hukum, danpihak-pihak yang terkait dengan diperolehnya informasimelalui penyadapan secara sah ini dilarang baik dengansengaja atau tidak sengaja menjual, memperdagangkan,mengalihkan, mentransfer dan/atau menyebarkan informasipenyadapan baik secara tertulis, lisan maupun menggunakankomunikasi elektronik kepada pihak mana pun.

    BAB IXBIAYA

    Pasal18

    (1 ) Biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf b dan huruf cditanggung oleh Aparat Penegak Hukum.

    (2)' Biaya yang dikeluarkan untuk kepentingan sebagaimanadimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a dan Pasal 12ditanggung oleh Penyelenggara Telekomunikasi.

    BABXKETENTUAN LAIN-LAIN

    Pasal19

    (1) Penerapan sistem penyadapan informasi secara sahdilaksanakan secara bertahap.(2) 5istem penyadapan informasi secara sah dioperasikan

    secara serentak oleh Penyelenggara Telekomunikasi mula;tanggal 1 April 2006.

  • 5/7/2018 Permenkominfo Nomor 11-Per-M.kominfo-02-2006 Teknis Penyadapan Terhadap Informasi

    10/10

    BABXIPENUTUP

    Pasal20

    Peraturan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

    Ditetapkan di : JAKARTAPadatanggal: 22 Pebruari 2006