permen 04 sistem manajemen mutu terkait penyedia jasa konstruksi

39
PERATURAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : NOMOR : 04 04 /PRT/M/2009 /PRT/M/2009 , , TGL 16 MARET 2009 TGL 16 MARET 2009 TENTANG TENTANG SISTEM MANAJEMEN MUTU SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) (SMM) DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

Upload: herry-hermawan

Post on 30-Jun-2015

3.083 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

PERATURAN PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUMMENTERI PEKERJAAN UMUMNOMOR : NOMOR : 0404/PRT/M/2009/PRT/M/2009, ,

TGL 16 MARET 2009TGL 16 MARET 2009TENTANGTENTANG

SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM) SISTEM MANAJEMEN MUTU (SMM)

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUMDEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM

Page 2: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

10 Bab10 Bab

Terdiri dari :Terdiri dari :

20 Pasal20 Pasal

Page 3: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

BAB JUDUL PASAL

I Ketentuan Umum 1 s/d 4

II Penerapan SMM 5

III Pengelola SMM 6

IV Tugas, Tanggung jawab & wewenang 7 s/d 13

V Dokumentasi SMM 14

VI Pengelolaan Sumber Daya 15

Page 4: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

BAB JUDUL PASAL

VII Pelaksanaan Kegiatan 16

VIII Pengukuran, Analisis dan Perbaikan 17

IX Ketentuan Peralihan 18

X Penutup 19 s/d 20

Page 5: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

BAB IBAB IKETENTUAN UMUMKETENTUAN UMUM

Pasal 1Pasal 1Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:Dalam Peraturan Menteri ini yang dimaksud dengan:1.1. Unit Kerja adalah Unit Eselon I, Unit Eselon II, Unit Eselon III dan Unit Kerja adalah Unit Eselon I, Unit Eselon II, Unit Eselon III dan

seterusnya di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum termasuk seterusnya di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum termasuk Unit Eselon III (yang terpisah dari Eselon II-nya).Unit Eselon III (yang terpisah dari Eselon II-nya).

2.2. Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah organisasi/ Satuan Kerja yang selanjutnya disebut Satker adalah organisasi/ lembaga pada Pemerintah yang bertanggungjawab kepada Menteri lembaga pada Pemerintah yang bertanggungjawab kepada Menteri dan menyelenggarakan kegiatan yg dibiayai pemerintah. dan menyelenggarakan kegiatan yg dibiayai pemerintah.

3.3. Unit Pelaksana adalah Satuan Kerja Pelaksana Kegiatan yang Unit Pelaksana adalah Satuan Kerja Pelaksana Kegiatan yang selanjutnya disselanjutnya disebut ebut SNVT/SKS/PPK yang berada di lingkungan SNVT/SKS/PPK yang berada di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum yang bertanggung jawab kepada Departemen Pekerjaan Umum yang bertanggung jawab kepada Menteri dan menyelenggarakan kegiatan ygdibiayai pemerintah Menteri dan menyelenggarakan kegiatan ygdibiayai pemerintah berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku.berdasarkan ketentuan peraturan yang berlaku.

Page 6: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

4.4. Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang-Penyedia Barang/Jasa adalah badan usaha atau orang-perseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan perseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan barang/layanan jasa di lingkungan Departemen Pekerjaan barang/layanan jasa di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum.Umum.

5.5. Mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari Mutu adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang/jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam barang/jasa yang menunjukkan kemampuannya dalam pemenuhan persyaratan yang ditentukan atau yang tersirat.pemenuhan persyaratan yang ditentukan atau yang tersirat.

6.6. Sistem Manajemen Mutu yang selanjutnya disSistem Manajemen Mutu yang selanjutnya disebutebut SMM, SMM, adalah sistem manajemen organisasi untuk mengarahkan adalah sistem manajemen organisasi untuk mengarahkan dan mengendalikan penyelenggaraan pekerjaan konstruksi dan mengendalikan penyelenggaraan pekerjaan konstruksi dan non-konstruksi di setiap Unit Kerja, Unit Pelaksana dan non-konstruksi di setiap Unit Kerja, Unit Pelaksana Kegiatan dan Penyedia Jasa dalam hal pencapaian mutu.Kegiatan dan Penyedia Jasa dalam hal pencapaian mutu.

7.7. Kebijakan Mutu adalah maksud dan arahan secara Kebijakan Mutu adalah maksud dan arahan secara menyeluruh sebuah organisasi yang terkait dengan mutu, menyeluruh sebuah organisasi yang terkait dengan mutu, seperti yang dinyatakan secara resmi oleh manajemen seperti yang dinyatakan secara resmi oleh manajemen puncak. puncak.

Page 7: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

8.8. Rencana Mutu Unit Kerja yang selanjutnya disRencana Mutu Unit Kerja yang selanjutnya disebutebut RMU RMU merupakan rencana kerja sebagai penjabaran dari merupakan rencana kerja sebagai penjabaran dari sasaran dan program kegiatan tahunan berjalan yang sasaran dan program kegiatan tahunan berjalan yang disusun oleh Unit Kerja Eselon I sampai dengan Eselon II disusun oleh Unit Kerja Eselon I sampai dengan Eselon II dalam rangka menjamin mutu.dalam rangka menjamin mutu.

9.9. Rencana Mutu Pelaksanaan Kegiatan yang selanjutnya Rencana Mutu Pelaksanaan Kegiatan yang selanjutnya disingkat RMP merupakan dokumen Sistem Manajemen disingkat RMP merupakan dokumen Sistem Manajemen Mutu Pelaksanaan kegiatan yang disusun oleh Satuan Mutu Pelaksanaan kegiatan yang disusun oleh Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan (SNVT/SKS/PPK) Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan (SNVT/SKS/PPK) dalam rangka menjamin mutu kegiatan.dalam rangka menjamin mutu kegiatan.

10. Rencana Mutu Kontrak yang selanjutnya disebut RMK adalah rencana mutu pelaksanaan kegiatan yang disusun oleh Penyedia Jasa merupakan jaminan mutu terhadap tahapan proses kegiatan dan hasil kegiatan sebagaimana yang dipersyaratkan dalam pekerjaan.

Page 8: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

11.11. Audit Internal SMM adalah audit yang dilakukan untuk Audit Internal SMM adalah audit yang dilakukan untuk memonitoring dan mengukur kesesuaian penerapan dan memonitoring dan mengukur kesesuaian penerapan dan kinerja SMM pada seluruh fungsi Unit Kerja/Satuan Kerja/ kinerja SMM pada seluruh fungsi Unit Kerja/Satuan Kerja/ Unit Pelaksana Kegiatan.Unit Pelaksana Kegiatan.

12.12. Kaji Ulang Manajemen adalah kegiatan yang bertujuan Kaji Ulang Manajemen adalah kegiatan yang bertujuan untuk meninjau penerapan Sistem Manajemen Mutu untuk meninjau penerapan Sistem Manajemen Mutu secara periodik, untuk memastikan kesesuaian, kecukupan secara periodik, untuk memastikan kesesuaian, kecukupan dan keefektifannya baik melalui rapatdan keefektifannya baik melalui rapat atau dalam bentuk atau dalam bentuk lainnyalainnya

13.13. PPanel Audit adalah anel Audit adalah Auditor yang memiliki kompetensi Auditor yang memiliki kompetensi untuk mengkoordinasikan kegiatan Audit Internal SMM.untuk mengkoordinasikan kegiatan Audit Internal SMM.

14.14. SSekretaris Jenderal adalah Wakil Manajemen tingkat ekretaris Jenderal adalah Wakil Manajemen tingkat Departemen. Departemen.

15.15. Menteri adalah Menteri Pekerjaan Umum.Menteri adalah Menteri Pekerjaan Umum.16.16. DDepartemen adalah Departemen Pekerjaan Umumepartemen adalah Departemen Pekerjaan Umum. Click. Click

Page 9: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

Pasal 2Pasal 2

Kebijakan Mutu Departemen merupakan suatu Kebijakan Mutu Departemen merupakan suatu kebijakan/upaya guna menjamin ketersediaan infrastruktur kebijakan/upaya guna menjamin ketersediaan infrastruktur yang handal bagi masyarakat dengan prinsip efisien dan yang handal bagi masyarakat dengan prinsip efisien dan efektif serta melakukan peningkatan mutu kegiatan secara efektif serta melakukan peningkatan mutu kegiatan secara berkelanjutan.berkelanjutan.

Page 10: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

Pasal Pasal 331)1) Maksud Maksud dari Peratuan Menteri ini untuk memberikan panduan dari Peratuan Menteri ini untuk memberikan panduan

melaksanakan manajemen organisasi yang mengarah pada melaksanakan manajemen organisasi yang mengarah pada perencanaan, penerapan, pengendalian, pemeliharaan dan perencanaan, penerapan, pengendalian, pemeliharaan dan peningkatan bagi pencapaian kinerja berlandaskan SMM yang peningkatan bagi pencapaian kinerja berlandaskan SMM yang terdokumentasi dan terintegrasi sesuai dengan Kebijakan Mutu terdokumentasi dan terintegrasi sesuai dengan Kebijakan Mutu yang ditetapkan di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum. yang ditetapkan di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum.

2)2) TujuanTujuan dari Peratuan Menteri inidari Peratuan Menteri ini untuk memudahkan Unit untuk memudahkan Unit Kerja/Satuan Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan, serta Penyedia Kerja/Satuan Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan, serta Penyedia Barang/Jasa dalam melaksanakan tugas pemerintahan di Barang/Jasa dalam melaksanakan tugas pemerintahan di bidang Pekerjaan Umum agar tercapai kinerja yang bidang Pekerjaan Umum agar tercapai kinerja yang direncanakan secara akuntabel, efisien dan efektif, dalam direncanakan secara akuntabel, efisien dan efektif, dalam rangka mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (rangka mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (good good governancegovernance). ).

Page 11: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

Pasal 4Pasal 4 Ruang lingkup Peraturan Menteri ini mencakup : Ruang lingkup Peraturan Menteri ini mencakup :

a)a) PePenerapan SMMnerapan SMMb)b) Pengelola SMMPengelola SMMc)c) Tugas,tanggung jawab, dan wewenangTugas,tanggung jawab, dan wewenangd)d) Dokumentasi sistem manajemen mutu.Dokumentasi sistem manajemen mutu.e)e) Pengelolaan sumberdaya.Pengelolaan sumberdaya.f)f) Pelaksanaan kegiatanPelaksanaan kegiatang)g) Pengukuran analisis dan perbaikan.Pengukuran analisis dan perbaikan.

Page 12: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

BAB IIBAB IIPENERAPAN SMMPENERAPAN SMM

Pasal 5Pasal 51)1) Seluruh Unit Kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya Seluruh Unit Kerja sesuai dengan tugas dan fungsinya

wajib memahami dan menerapkan SMM.wajib memahami dan menerapkan SMM.2)2) Seluruh Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan Seluruh Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan

(Pekerjaan Konstruksi dan Non Konstruksi) di (Pekerjaan Konstruksi dan Non Konstruksi) di lingkungan Departemen sesuai dengan tugas dan lingkungan Departemen sesuai dengan tugas dan fungsinya wajib memahami dan menerapkan SMM.fungsinya wajib memahami dan menerapkan SMM.

3) Penyedia Barang/Jasa di lingkungan Departemen Pekerjaan Umum baik di pusat maupun di daerah wajib memahami dan menerapkan SMM.

Page 13: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

4)4) Unit Kerja, Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan di Unit Kerja, Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan di lingkungan Departemen baik di pusat maupun di lingkungan Departemen baik di pusat maupun di daerah wajib melaksanakan pengukuran kinerja daerah wajib melaksanakan pengukuran kinerja penerapan SMM melalui Audit Internal.penerapan SMM melalui Audit Internal.

5) Unit Kerja, Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan baik di pusat maupun di daerah wajib melakukan audit SMM terhadap kegiatan yang dilaksanakan oleh Penyedia Barang/Jasa di lingkungan Departemen

Page 14: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

BAB IIIBAB IIIPENGELOLA SMMPENGELOLA SMM

Pasal 6Pasal 61)1) Pengelola SMM Pengelola SMM terdiri atas Pterdiri atas Pejabat ejabat SStruktural ditingkat truktural ditingkat

Eselon I, Eselon II dan Eselon III (yang terpisah dari Eselon Eselon I, Eselon II dan Eselon III (yang terpisah dari Eselon II-nya) memiliki dan bertanggung jawab terhadap II-nya) memiliki dan bertanggung jawab terhadap penerapan SMM Departemen .penerapan SMM Departemen .

2)2) Dalam pelaksanaannya Pengelola SMM dapat dibantu oleh Dalam pelaksanaannya Pengelola SMM dapat dibantu oleh tenaga ahli yang memiliki kompetensi SMM.tenaga ahli yang memiliki kompetensi SMM.

3)3) Pengelola SMM terdiri atas Penjamin Mutu dan PPengelola SMM terdiri atas Penjamin Mutu dan Paannelel Audit.Audit.

Page 15: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

4)4) Penjamin Mutu terdiri atas Wakil Manajemen dan Penjamin Mutu terdiri atas Wakil Manajemen dan Pengendali DokumenPengendali Dokumen..

5)5) PPanel Audit dijabat olehanel Audit dijabat oleh seorang Auditor yang memiliki seorang Auditor yang memiliki kompetensi untuk mengkoordinasikan kegiatan Audit kompetensi untuk mengkoordinasikan kegiatan Audit Internal SMM.Internal SMM.

6)6) Pejabat Pengelola SMM diangkat dan ditetapkan dengan Pejabat Pengelola SMM diangkat dan ditetapkan dengan surat keputusan surat keputusan oleh oleh Pimpinan Pimpinan masing-masing. masing-masing.

Page 16: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

BAB IVBAB IVTUGAS, TANGGUNG JAWAB, DAN WEWENANGTUGAS, TANGGUNG JAWAB, DAN WEWENANG

Pasal Pasal 77

Wakil Manajemen tingkat Departemen mempunyai tugas, Wakil Manajemen tingkat Departemen mempunyai tugas, tanggungjawab dan wewenang meliputi:tanggungjawab dan wewenang meliputi:

a)a) merumuskan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu merumuskan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Departemen Pekerjaan Umum;Departemen Pekerjaan Umum;

b)b) menyelenggarakan Kaji Ulang Manajemen tingkat menyelenggarakan Kaji Ulang Manajemen tingkat Departemen secara periodik;Departemen secara periodik;

c)c) mengevaluasi pencapaian Sasaran Mutu tingkat mengevaluasi pencapaian Sasaran Mutu tingkat Departemen;Departemen;

d)d) melaporkan kinerja Penerapan SMM Departemen melaporkan kinerja Penerapan SMM Departemen Pekerjaan Umum kepada Menteri;Pekerjaan Umum kepada Menteri;

Page 17: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

e)e) melaksanakan pembinaan penyelenggaraan SMM di melaksanakan pembinaan penyelenggaraan SMM di tingkat Departemen dalam hal:tingkat Departemen dalam hal:

1.1. merencanakan, menerapkan, memelihara, dan merencanakan, menerapkan, memelihara, dan mengembangkan SMM;mengembangkan SMM;

2.2. melaksanakan promosi kesadaran penerapan dan melaksanakan promosi kesadaran penerapan dan pemeliharaan SMM;pemeliharaan SMM;

3.3. menyusun dan menetapkan dokumen acuan yang menyusun dan menetapkan dokumen acuan yang diperlukan bagi penyelenggaraan SMM; diperlukan bagi penyelenggaraan SMM;

4.4. melaksanakan Monitoring dan Evaluasi melaksanakan Monitoring dan Evaluasi penyelenggaraan penerapan SMM;danpenyelenggaraan penerapan SMM;dan

5.5. menyusun menyusun serta serta mengkaji ulang SMM. mengkaji ulang SMM. f)f) menetapkan kebutuhan sumber daya untuk menetapkan kebutuhan sumber daya untuk

merencanakan, menerapkan, memelihara, dan merencanakan, menerapkan, memelihara, dan mengembangkan SMM.mengembangkan SMM.

Page 18: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

Pasal Pasal 88

Pejabat struktural Eselon I sebagai pimpinan puncak di unit Pejabat struktural Eselon I sebagai pimpinan puncak di unit kerja mempunyai tugas, tanggungjawab dan kewenangan :kerja mempunyai tugas, tanggungjawab dan kewenangan :

a)a) membina dan meningkatkan penerapan SMM Unit Kerja membina dan meningkatkan penerapan SMM Unit Kerja Eselon I secara berkelanjutan; Eselon I secara berkelanjutan;

b)b) melaksanakan Kaji Ulang Manajemen tingkat Eselon I melaksanakan Kaji Ulang Manajemen tingkat Eselon I yang melibatkan Eselon II dilingkungan Unit Kerjanya yang melibatkan Eselon II dilingkungan Unit Kerjanya masing-masing;masing-masing;

c)c) mengikuti Kaji Ulang Manajemen ditingkat Departemen mengikuti Kaji Ulang Manajemen ditingkat Departemen Pekerjaan Umum dan melaksanakan tindak lanjut atas Pekerjaan Umum dan melaksanakan tindak lanjut atas hasil keputusan Kaji Ulang Manajemen tersebut. hasil keputusan Kaji Ulang Manajemen tersebut.

Page 19: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

d)d) menyediakan sumber daya untuk merencanakan, menyediakan sumber daya untuk merencanakan, menerapkan, memelihara, dan mengembangkan SMM.menerapkan, memelihara, dan mengembangkan SMM.

e)e) mengangkat Penjamin Mutu dan Pengelola Audit SMM mengangkat Penjamin Mutu dan Pengelola Audit SMM ditingkat Unit Kerja Eselon I;ditingkat Unit Kerja Eselon I;

f)f) menetapkan dan mendokumentasikan Manual Mutu dan menetapkan dan mendokumentasikan Manual Mutu dan Prosedur Mutu yang dipersyaratkan dalam SMM, dan Prosedur Mutu yang dipersyaratkan dalam SMM, dan menyusun prosedur/ petunjuk pelaksanaan/ instruksi kerja menyusun prosedur/ petunjuk pelaksanaan/ instruksi kerja yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan di unit yang diperlukan untuk pelaksanaan kegiatan di unit kerjanya; dankerjanya; dan

g)g) menetapkan menetapkan Sasaran Mutu Unit Kerja Eselon I; Sasaran Mutu Unit Kerja Eselon I;

Page 20: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

Pasal Pasal 99Pejabat struktural Eselon II sebagai pimpinan puncak di unit Pejabat struktural Eselon II sebagai pimpinan puncak di unit kerja mempunyai tugas, tanggungjawab dan kewenangan :kerja mempunyai tugas, tanggungjawab dan kewenangan :a)a) membina dan meningkatkan penerapan SMM Unit membina dan meningkatkan penerapan SMM Unit

Kerja Eselon II secara berkelanjutan;Kerja Eselon II secara berkelanjutan;b)b) menyusun prosedur/ petunjuk pelaksanaan/ instruksi menyusun prosedur/ petunjuk pelaksanaan/ instruksi

kerja di Unit Kerja Eselon II; kerja di Unit Kerja Eselon II; c)c) melaksanakan Kaji Ulang Manajemen tingkat Eselon II melaksanakan Kaji Ulang Manajemen tingkat Eselon II

yang melibatkan Eselon III, dan Eselon IV serta Unit yang melibatkan Eselon III, dan Eselon IV serta Unit Pelaksana Kegiatan dilingkungan Unit Kerjanya masing-Pelaksana Kegiatan dilingkungan Unit Kerjanya masing-masing;masing;

d)d) mengikuti Kaji Ulang Manajemen ditingkat Unit Kerja mengikuti Kaji Ulang Manajemen ditingkat Unit Kerja Eselon I dan melaksanakan tindak lanjut atas hasil Eselon I dan melaksanakan tindak lanjut atas hasil keputusan Kaji Ulang Manajemen tersebut;keputusan Kaji Ulang Manajemen tersebut;

Page 21: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

e)e) menyediakan sumber daya untuk merencanakan, menyediakan sumber daya untuk merencanakan, menerapkan, memelihara, dan mengembangkan SMMmenerapkan, memelihara, dan mengembangkan SMM;;

f)f) mengangkat Penjamin Mutu dan Pengelola Audit SMM mengangkat Penjamin Mutu dan Pengelola Audit SMM ditingkat Unit Kerja Eselon II;ditingkat Unit Kerja Eselon II;

g)g) menetapkan Sasaran Mutu Unit Kerja Eselon II; danmenetapkan Sasaran Mutu Unit Kerja Eselon II; danh)h) mengusulkan revisi atau usulan baru pada penerapan SMM mengusulkan revisi atau usulan baru pada penerapan SMM

dalam rangka peningkatan berkelanjutan.dalam rangka peningkatan berkelanjutan.

Page 22: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

Pasal 1Pasal 100Pejabat struktural Eselon III yang Pejabat struktural Eselon III yang bertanggungjawab bertanggungjawab langsung langsung kepada Eselon Ikepada Eselon I--nya nya mempunyai tugas, mempunyai tugas, tanggungjawab dan kewenangan :tanggungjawab dan kewenangan :a)a) membina dan meningkatkan penerapan SMM Unit membina dan meningkatkan penerapan SMM Unit

Kerjanya; Kerjanya; b)b) mengangkat Penjamin Mutu dan Pengelola Audit SMM mengangkat Penjamin Mutu dan Pengelola Audit SMM

ditingkat Unit Kerjanya;ditingkat Unit Kerjanya;c)c) menetapkan Sasaran Mutu Unit Kerjanya;menetapkan Sasaran Mutu Unit Kerjanya;d)d) menyusun prosedur/ petunjuk pelaksanaan/ instruksi menyusun prosedur/ petunjuk pelaksanaan/ instruksi

kerja di Unit Kerjanya;kerja di Unit Kerjanya;e)e) melaksanakan Kaji Ulang Manajemen tingkat Unit melaksanakan Kaji Ulang Manajemen tingkat Unit

Kerjanya yang melibatkan Eselon IV serta Unit Kerjanya yang melibatkan Eselon IV serta Unit Pelaksana Kegiatan dilingkungan unit kerjanya masing-Pelaksana Kegiatan dilingkungan unit kerjanya masing-masing;masing;

Page 23: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

f)f) mengikuti Kaji Ulang Manajemen ditingkat Unit Kerja mengikuti Kaji Ulang Manajemen ditingkat Unit Kerja Eselon II dan melaksanakan tindak lanjut atas hasil Eselon II dan melaksanakan tindak lanjut atas hasil keputusan Kaji Ulang Manajemen tersebut;keputusan Kaji Ulang Manajemen tersebut;

g)g) menyediakan sumber daya untuk merencanakan, menyediakan sumber daya untuk merencanakan, menerapkan, memelihara, mengembangkan SMM; danmenerapkan, memelihara, mengembangkan SMM; dan

h)h) mengusulkan revisi atau usulan baru pada penerapan mengusulkan revisi atau usulan baru pada penerapan SMM dalam rangka peningkatan berkelanjutan.SMM dalam rangka peningkatan berkelanjutan.

Page 24: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

Pasal Pasal 11111)1) Wakil Manajemen pada Unit Kerja Eselon I, Eselon II dan Wakil Manajemen pada Unit Kerja Eselon I, Eselon II dan

Eselon III (yang terpisah dari Eselon II-nya) mempunyai tugas, Eselon III (yang terpisah dari Eselon II-nya) mempunyai tugas, tanggungjawab dan wewenang meliputi :tanggungjawab dan wewenang meliputi :a)a) menyusun Manual Mutu dan Prosedur Mutu yang menyusun Manual Mutu dan Prosedur Mutu yang

dipersyaratkan dalam SMM (khusus wakil manajemen dipersyaratkan dalam SMM (khusus wakil manajemen Eselon I);Eselon I);

b)b) melakukan sosialisasi SMM di masing – masing unit melakukan sosialisasi SMM di masing – masing unit kerjanya;kerjanya;

c)c) memastikan proses untuk SMM telah ditetapkan, memastikan proses untuk SMM telah ditetapkan, didokumentasikan, diterapkan, dipelihara, dimonitor, didokumentasikan, diterapkan, dipelihara, dimonitor, dievaluasi dan Kaji Ulang agar tetap sesuai;dievaluasi dan Kaji Ulang agar tetap sesuai;

d)d) melaporkan kinerja peningkatan SMM kepada Pimpinan di melaporkan kinerja peningkatan SMM kepada Pimpinan di setiap Unit Kerja;setiap Unit Kerja;

Page 25: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

e)e) memastikan promosi kesadaran mutu dan penerapan memastikan promosi kesadaran mutu dan penerapan SMM di laksanakan di masing-masing Unit Kerja;SMM di laksanakan di masing-masing Unit Kerja;

f)f) bersama Pengelola Audit SMM menyusun program bersama Pengelola Audit SMM menyusun program Audit Internal SMM; dan Audit Internal SMM; dan

g)g) menetapkan kebutuhan sumber daya untuk menetapkan kebutuhan sumber daya untuk merencanakan, menerapkan, memelihara, dan merencanakan, menerapkan, memelihara, dan mengembangkan SMM.mengembangkan SMM.

Page 26: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

2)2) Pengendali Dokumen pada Unit Kerja Eselon I, Eselon II dan Pengendali Dokumen pada Unit Kerja Eselon I, Eselon II dan Eselon III (yang terpisah dari Eselon II-nya) memiliki tugas, Eselon III (yang terpisah dari Eselon II-nya) memiliki tugas, tanggungjawab sesuai ketentuan Prosedur Pengendalian tanggungjawab sesuai ketentuan Prosedur Pengendalian Dokumen yang meliputi :Dokumen yang meliputi :a)a) memastikan Dokumen SMM telah disahkan sebelum memastikan Dokumen SMM telah disahkan sebelum

diterbitkan;diterbitkan;b)b) memastikan identifikasi perubahan dan status dokumen memastikan identifikasi perubahan dan status dokumen

SMM;SMM;c)c) mengelola penyimpanan dan memelihara Dokumen mengelola penyimpanan dan memelihara Dokumen

SMM;SMM;d)d) mengelola penyimpanan dan memelihara Bukti mengelola penyimpanan dan memelihara Bukti

Kerja/Rekaman yang terkait dengan pengendalian SMM; Kerja/Rekaman yang terkait dengan pengendalian SMM; dandan

e)e) menjamin pendistribusian Dokumen SMM yang absah menjamin pendistribusian Dokumen SMM yang absah kepada pihak yang terkait dengan persetujuan Wakil kepada pihak yang terkait dengan persetujuan Wakil Manajemen.Manajemen.

Page 27: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

3)3) Pengelola Audit Internal SMM pada Unit Kerja Eselon I, Pengelola Audit Internal SMM pada Unit Kerja Eselon I, Eselon II dan Eselon III (yang terpisah dari Eselon II-nya) Eselon II dan Eselon III (yang terpisah dari Eselon II-nya) memiliki tugas, tanggungjawab dan wewenang sesuai memiliki tugas, tanggungjawab dan wewenang sesuai ketentuan Prosedur Audit Internal SMM yang meliputi:ketentuan Prosedur Audit Internal SMM yang meliputi:a)a) bersama Wakil Manajemen menyusun Program Audit bersama Wakil Manajemen menyusun Program Audit

Internal SMM; Internal SMM; b)b) melaksanakan Audit Internal SMM; melaksanakan Audit Internal SMM; c)c) melaporkan hasil Audit Internal SMM kepada Pimpinan melaporkan hasil Audit Internal SMM kepada Pimpinan

unit kerjanya melalui Wakil Manajemen; unit kerjanya melalui Wakil Manajemen; d)d) mengevaluasi efektifitas pelaksanaan Audit Internal SMM mengevaluasi efektifitas pelaksanaan Audit Internal SMM

beserta kinerja Auditor.beserta kinerja Auditor.e)e) mengusulkan kebutuhan peningkatan kompetensi mengusulkan kebutuhan peningkatan kompetensi

auditor.auditor.

Page 28: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

Pasal 1Pasal 122Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan (SNVT/SKS/PPK) Satuan Kerja dan Unit Pelaksana Kegiatan (SNVT/SKS/PPK) mempunyai tugas, tanggungjawab dan wewenang yang mempunyai tugas, tanggungjawab dan wewenang yang meliputi:meliputi:a)a) menyusun menyusun dan menerapkan dan menerapkan Rencana Mutu Pelaksanaan Rencana Mutu Pelaksanaan

Kegiatan (RMP);Kegiatan (RMP);b)b) melakukan tinjauan pada RMP apabila terjadi perubahan melakukan tinjauan pada RMP apabila terjadi perubahan

persyaratan pekerjaan, agar tetap memenuhi mutu yang persyaratan pekerjaan, agar tetap memenuhi mutu yang dipersyaratkan;dipersyaratkan;

c)c) melakukan pengesahan ulang apabila terjadi perubahan melakukan pengesahan ulang apabila terjadi perubahan RMP;RMP;

d) mengesahkan Rencana Mutu Kontrak (RMK) penyedia barang/jasa setelah disepakati dalam rapat pra-pelaksanaan (pre-construction meeting) / rapat pendahuluan;

Page 29: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

e) memonitor, membina dan mengendalikan pelaksanaan kegiatan sesuai RMK untuk mencapai mutu yang dipersyaratkan;

f)f) melakukan pembinaan dan menerapkan SMM secara melakukan pembinaan dan menerapkan SMM secara konsisten di lingkungan kerjanya.konsisten di lingkungan kerjanya.

g)g) mengusulkan perubahan yang diperlukan dalam mengusulkan perubahan yang diperlukan dalam penerapan SMM;danpenerapan SMM;dan

h)h) mengusulkan penyusunan prosedur/petunjuk mengusulkan penyusunan prosedur/petunjuk pelaksanaan/instruksi kerja kepada atasan langsungnya pelaksanaan/instruksi kerja kepada atasan langsungnya (Unit Kerja Eselon II atau Eselon III yang terpisah dari (Unit Kerja Eselon II atau Eselon III yang terpisah dari Eselon II-nya).Eselon II-nya).

Page 30: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

Pasal 1Pasal 133Penyedia Barang/Jasa wajib:a) membuat Rencana Mutu Kontrak (RMK) sebagai penjaminan

mutu pelaksanaan kepada Unit Pelaksana Kegiatan pada rapat pra-pelaksanaan kegiatan (pre-construction meeting)/ rapat pendahuluan untuk mendapat pengesahan dari Kepala Unit Pelaksana Kegiatan (SNVT/SKS/ PPK);

b) menerapkan dan mengendalikan pelaksanaan RMK secara konsisten untuk mencapai mutu yang dipersyaratkan pada pelaksanaan kegiatannya.

c) melakukan tinjauan pada RMK apabila terjadi perubahan dalam pelaksanaan pekerjaan yang meliputi persyaratan/ketentuan/organisasi, agar tetap memenuhi mutu yang dipersyaratkan;dan

d) mengajukan usulan pengesahan ulang apabila terjadi perubahan RMK. Click

Page 31: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

BAB VBAB VDOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTUDOKUMENTASI SISTEM MANAJEMEN MUTU

Pasal 1Pasal 144

Dokumentasi SMM meliputi ;Dokumentasi SMM meliputi ;Kebijakan mutu, SMM Departemen, Manual Mutu, Sasaran Kebijakan mutu, SMM Departemen, Manual Mutu, Sasaran Mutu, Prosedur Mutu, Petunjuk Pelaksanaan, Instruksi Mutu, Prosedur Mutu, Petunjuk Pelaksanaan, Instruksi Kerja, dan Rekaman/Bukti Kerja.Kerja, dan Rekaman/Bukti Kerja.

Page 32: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

BAB VIBAB VIPENGELOLAAN SUMBER DAYAPENGELOLAAN SUMBER DAYA

Pasal 1Pasal 155

Unit Kerja/Satuan Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan/ Penyedia Barang Jasa harus mengelola Sumber Daya mencakup:a) ketersediaan semua sumber daya yang diperlukan untuk

merencanakan, mengelola, menerapkan, mengendalikan, memelihara dan mengembangkan SMM;

b) kompetensi sumber daya manusia yang melaksanakan pekerjaan sesuai dengan persyaratan; dan

c) ketersediaan sarana dan prasarana yang diperlukan dalam keefektifan penerapan SMM. click

Page 33: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

BAB VIIBAB VIIPELAKSANAAN KEGIATANPELAKSANAAN KEGIATAN

Pasal 1Pasal 166

1) Setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh Unit Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan, dan Penyedia Barang/Jasa wajib memiliki dan menggunakan Rencana Mutu sesuai ketentuan SMM Departemen Pekerjaan Umum .

2)2) Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan harus mengacu Pelaksanaan dan pengendalian kegiatan harus mengacu kepada rencana mutu secara konsisten. clickkepada rencana mutu secara konsisten. click

3)3) Pemantauan dan pengukuran kinerja harus sesuai dengan Pemantauan dan pengukuran kinerja harus sesuai dengan rencana mutu yang telah ditetapkan untuk menilai keefektifan rencana mutu yang telah ditetapkan untuk menilai keefektifan pelaksanaan kegiatan.pelaksanaan kegiatan.

4)4) Tindakan pencegahan dan perbaikan harus dilakukan apabila Tindakan pencegahan dan perbaikan harus dilakukan apabila terjadi penyimpangan atau ketidaksesuaian untuk mencapai terjadi penyimpangan atau ketidaksesuaian untuk mencapai kinerja sesuai rencana mutu yang telah ditetapkan.kinerja sesuai rencana mutu yang telah ditetapkan.

Page 34: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

5)5) Audit Internal SMM harus dilakukan oleh Unit Kerja Eselon Audit Internal SMM harus dilakukan oleh Unit Kerja Eselon I, Eselon II, dan Eselon III (yang terpisah dari Eselon II-nya) I, Eselon II, dan Eselon III (yang terpisah dari Eselon II-nya) untuk memonitor kesesuaian SMM dan keefektifan untuk memonitor kesesuaian SMM dan keefektifan penerapannya. Click, clickpenerapannya. Click, click

6)6) Penilaian peluang perbaikan yang berkelanjutan dalam Penilaian peluang perbaikan yang berkelanjutan dalam penerapan SMM harus dilakukan melalui tindakan Kaji penerapan SMM harus dilakukan melalui tindakan Kaji Ulang manajemen. Click, clickUlang manajemen. Click, click

7)7) Pengaturan tentang Sistem Manajemen Mutu dimuat Pengaturan tentang Sistem Manajemen Mutu dimuat secara lengkap dalam lampiran, dan merupakan bagian secara lengkap dalam lampiran, dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan yang tidak terpisahkan dengan Peraturan Menteri ini. click Peraturan Menteri ini. click

Page 35: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

BAB VIIIBAB VIIIPENGUKURAN, ANALISIS DAN PERBAIKANPENGUKURAN, ANALISIS DAN PERBAIKAN

Pasal 1Pasal 177 1)1) Pimpinan dan Pejabat Struktural di setiap Unit Kerja/Satuan Pimpinan dan Pejabat Struktural di setiap Unit Kerja/Satuan

Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan harus mengukur keberhasilan Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan harus mengukur keberhasilan penerapan SMM dengan melaksanakan monitoring dan penerapan SMM dengan melaksanakan monitoring dan evaluasi pada proses maupun hasil kegiatan. evaluasi pada proses maupun hasil kegiatan.

2)2) Setiap Unit Kerja/Satuan Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan wajib Setiap Unit Kerja/Satuan Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan wajib melaksanakan analisis terhadap hasil monitoring dan evaluasi melaksanakan analisis terhadap hasil monitoring dan evaluasi yang telah dilakukan untuk menilai keefektifan penerapan SMM yang telah dilakukan untuk menilai keefektifan penerapan SMM dan peluang-peluang peningkatannya.dan peluang-peluang peningkatannya.

3)3) Setiap Unit Kerja/Satuan Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan wajib Setiap Unit Kerja/Satuan Kerja/Unit Pelaksana Kegiatan wajib melaksanakan perbaikan yang berkelanjutan. melaksanakan perbaikan yang berkelanjutan.

Page 36: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

BAB IXBAB IXKETENTUAN PERALIHAN KETENTUAN PERALIHAN

Pasal Pasal 1818

1)1) Penerapan SMM ini dapat dilaksanakan secara bertahap, Penerapan SMM ini dapat dilaksanakan secara bertahap, sistematis, dan terencana dalam suatu program penerapan sistematis, dan terencana dalam suatu program penerapan SMM yang memiliki target dan kerangka waktu yang jelas SMM yang memiliki target dan kerangka waktu yang jelas ditetapkan oleh masing-masing Unit Kerja Eselon I dan ditetapkan oleh masing-masing Unit Kerja Eselon I dan dilaporkan kepada Menteri Pekerjaan Umum.dilaporkan kepada Menteri Pekerjaan Umum.

2)2) Semua Unit Kerja harus melaksanakan penerapan SMM Semua Unit Kerja harus melaksanakan penerapan SMM paling paling lama lama 2 (dua) tahun sejak peraturan ini ditetapkan. 2 (dua) tahun sejak peraturan ini ditetapkan.

3)3) Unit Kerja yang sudah menerapkan SMM sebelum diterbitkan Unit Kerja yang sudah menerapkan SMM sebelum diterbitkan Peraturan Menteri ini segera melakukan penyesuaian, Peraturan Menteri ini segera melakukan penyesuaian, terhadap ketentuan-ketentuan SMM yang belum dilaksanakan terhadap ketentuan-ketentuan SMM yang belum dilaksanakan agar mengacu pada SMM Departemen Pekerjaan Umum ini.agar mengacu pada SMM Departemen Pekerjaan Umum ini.

Page 37: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

BAB XBAB XKETENTUAN PENUTUPKETENTUAN PENUTUP

Pasal 19Pasal 19

Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, maka Keputusan Dengan berlakunya Peraturan Menteri ini, maka Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Nomor 362/KPTS/M/2004 tentang Sistem Manajemen Mutu 362/KPTS/M/2004 tentang Sistem Manajemen Mutu Konstruksi Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah Konstruksi Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah dicabut dan dinyatakan tidak berlakudicabut dan dinyatakan tidak berlaku. .

Page 38: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

Pasal 20Pasal 20

Peraturan Menteri ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.Peraturan Menteri ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Peraturan ini disebarluaskan kepada pihak-pihak yang Peraturan ini disebarluaskan kepada pihak-pihak yang berkepentingan untuk diketahui dan dilaksanakan.berkepentingan untuk diketahui dan dilaksanakan.

Ditetapkan di JakartaDitetapkan di Jakartapada tanggal pada tanggal MENTERI PEKERJAAN UMUM,MENTERI PEKERJAAN UMUM,

DJOKO KIRMANTODJOKO KIRMANTO

Page 39: Permen 04  Sistem Manajemen Mutu terkait Penyedia Jasa Konstruksi

TERIMA KASIH ATAS TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYAPERHATIANNYA