permasalahan dan proposisi penelitian · 2019. 2. 21. · proposisi penelitian c. teori dan jenis...

22
Permasalahan dan Proposisi Penelitian Freddy Heriyanto [email protected] kuliahfreddy.wordpress.com

Upload: others

Post on 03-Feb-2021

15 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • Permasalahandan

    Proposisi Penelitian

    Freddy [email protected]

    kuliahfreddy.wordpress.com

  • a. Pengertian Permasalahan Penelitian

    Permasalahan penelitian ialah upaya untuk menetapkan batas-batas yang

    jelas mengenai fokus perhatian yang akan diteliti yang memungkinkan

    mengidentifkasi hal mana yang termasuk ruang lingkup penelitian.

    Tiga sumber awal memperoleh tema/topik penelitian, yaitu

    (1) Diri sendiri

    (2) Orang lain

    (3) Tulisan atau karangan ilmiah

    Setelah tema penelitian diperoleh, rumuskan secara lengkap permasalahan

    penelitian dengan sistematis dan logis, yang mencakup hal-hal apa yang

    melatarbelakangi timbulnya permasalahan penelitian tersebut dalam bagian

    Latar Belakang Permasalahan kemudian isi permasalahan penelitian itu

    sendiri dalam bagian Permasalahan; tetapkan secara jelas mengenai batasan

    ruang lingkup permasalahan penelitian dalam bagian Rumusan

    Permasalahan; dan sebaiknya dicantumkan pula Tujuan dan Kegunaan

    penelitian.

    Permasalahan Penelitian

  • Contoh:

    Persaingan perusahaan untuk memperebutkan konsumen tidak lagi terbatas

    pada atribut fungsional produk seperti kegunaan produk, melainkan sudah

    dikaitkan dengan merek yang mampu memberikan citra khusus bagi

    pemakainya

    Sebagai market leader produsen susu di Indonesia, PT Frisian Flag

    mempunyai pangsa pasar (market share) yang besar. Hal ini yang membuat

    indeks merek (brand index) perusahaan tersebut lebih tinggi dibandingkan

    pesaing-pesaingnya, seperti Indomilk dan Cap Enaak. Namun dalam satu

    tahun belakangan ini, brand index susu kental manis Frisian Flag mengalami

    penurunan.

    Permasalahan Penelitian

  • Permasalahan Penelitian

    b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Penelitian

    1. Paradigma penelitian yang digunakan oleh peneliti.

    2. Nilai dari peneliti yang bersangkutan.

    3. Kebereaksian (reactivity) dalam pelaksanaan pengumpulan data.

    4. Metodologi yang digunakan oleh peneliti.

    5. Satuan analisis yang ditetapkan oleh peneliti.

    6. Waktu penelitian tersebut dilaksanakan

  • b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Penelitian

    1. Paradigma penelitian yang digunakan oleh peneliti.

    2. Nilai dari peneliti yang bersangkutan.

    3. Kebereaksian (reactivity) dalam pelaksanaan pengumpulan data.

    4. Metodologi yang digunakan oleh peneliti.

    5. Satuan analisis yang ditetapkan oleh peneliti.

    6. Waktu penelitian tersebut dilaksanakan

    Permasalahan Penelitian

    Paradigma ialah suatu cara pandang atau sudut pandang yang

    digunakan oleh seseorang ataupun sekelompok orang dalam

    memandang suatu gejala.

    Menurut George Ritzer, paradigma merupakan kesatuan konsensus

    yang terluas dalam suatu disiplin ilmu yang membedakan antara

    komunitas ilmuwan yang satu dengan yang lainnya.

  • b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Penelitian

    1. Paradigma penelitian yang digunakan oleh peneliti.

    2. Nilai dari peneliti yang bersangkutan.

    3. Kebereaksian (reactivity) dalam pelaksanaan pengumpulan data.

    4. Metodologi yang digunakan oleh peneliti.

    5. Satuan analisis yang ditetapkan oleh peneliti.

    6. Waktu penelitian tersebut dilaksanakan

    Permasalahan Penelitian

    Nilai ialah segala sesuatu yang dianggap baik atau buruk; segala

    sesuatu yang diinginkan atau tidak.

    Seorang peneliti mempunyai nilai-nilai tertentu baik disadari maupun

    tidak.

    Menurut G. Mc Cain dan E.M. Segal, bahwa dalam meneliti suatu gejala, seorang

    peneliti tidaklah melihat suatu gejala kemudian menginterpretasikan gejala tersebut

    berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya, tetapi melihat gejala yang telah

    diinterpretasikan berdasarkan pengetahuan dan pengalamannya.

  • b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Penelitian

    1. Paradigma penelitian yang digunakan oleh peneliti.

    2. Nilai dari peneliti yang bersangkutan.

    3. Kebereaksian (reactivity) dalam pelaksanaan pengumpulan data.

    4. Metodologi yang digunakan oleh peneliti.

    5. Satuan analisis yang ditetapkan oleh peneliti.

    6. Waktu penelitian tersebut dilaksanakan

    Permasalahan Penelitian

    Kebereaksian (reactivity) ialah hal yang mempengaruhi

    dalam pelaksanaan pengumpulan data suatu penelitian,

    sehingga data yang hendak dikumpulkan tidaklah

    sebagaimana yang dimaksudkan dalam permasalahan

    penelitian yang bersangkutan.

    Keberaksian (reactivity) ini dikenal pula dengan sebutan Hawthorne effect.

    Sebutan ini diambil dari studi Hawthorne Plant of The Western Electric Company di

    Chicago.

  • b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Penelitian

    1. Paradigma penelitian yang digunakan oleh peneliti.

    2. Nilai dari peneliti yang bersangkutan.

    3. Kebereaksian (reactivity) dalam pelaksanaan pengumpulan data.

    4. Metodologi yang digunakan oleh peneliti.

    5. Satuan analisis yang ditetapkan oleh peneliti.

    6. Waktu penelitian tersebut dilaksanakan

    Permasalahan Penelitian

    Metodologi ialah keseluruhan proses berpikir dari mulai

    menemukan permasalahan penelitian, dan menjabarkannya

    dalam suatu kerangka teoritis tertentu.

    Metodologi berbeda dengan metode; yang dimaksud dengan

    metode adalah cara mengumpulkan data.

  • b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Penelitian

    1. Paradigma penelitian yang digunakan oleh peneliti.

    2. Nilai dari peneliti yang bersangkutan.

    3. Kebereaksian (reactivity) dalam pelaksanaan pengumpulan data.

    4. Metodologi yang digunakan oleh peneliti.

    5. Satuan analisis yang ditetapkan oleh peneliti.

    6. Waktu penelitian tersebut dilaksanakan

    Permasalahan Penelitian

    Satuan analisis

    Satuan analisis mikro; mencakup individu atau kelompok-

    kelompok kecil. Contoh: 3-5 orang

    Satuan analisis makro; mencakup banyak individu dan pada

    wilayah yang luas. Contoh: sensus.

  • b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permasalahan Penelitian

    1. Paradigma penelitian yang digunakan oleh peneliti.

    2. Nilai dari peneliti yang bersangkutan.

    3. Kebereaksian (reactivity) dalam pelaksanaan pengumpulan data.

    4. Metodologi yang digunakan oleh peneliti.

    5. Satuan analisis yang ditetapkan oleh peneliti.

    6. Waktu penelitian tersebut dilaksanakan

    Permasalahan Penelitian

    Waktu pelaksanaan penelitian biasanya dibedakan berdasarkan

    pada penelitian atau studi cross sectional dan penelitian atau

    studi longitudinal atau disebut juga time series.

    Cross sectional; pengumpulan datanya dilakukan dalam satu

    waktu.

    Longitudinal; pengumpulan datanya tidak dilakukan dalam satu

    waktu, akan tetapi dalam waktu-waktu yang berbeda

  • Jenis Penelitian

    Penelitian menurut metode:

    1. Penelitian Survey

    2. Penelitian Ex Post Facto

    3. Penelitian Eksperimen

    4. Penelitian Naturalistic

    5. Policy Reserach

    6. Action Reserach

    7. Penelitian Evaluasi

    8. Penelitian Sejarah

    Penelitian menurut tujuan:

    1. Penelitian Murni/Dasar

    2. Penelitian Terapan

    Penelitian menurut tingkat eksplanasi:

    1. Penelitian Deskriptif

    2. Penelitian Komparatif

    3. Penelitian Asosiatif/Hubungan

    Penelitian menurut analisis data:

    1. Penelitian Kuantitatif

    2. Penelitian Kualitatif

  • Proposisi Penelitian

    a. Konsep dan Variabel

    Konsep merupakan ide-ide, penggambaran hal-hal yang

    berbeda-beda ataupun gejala, yang dinyatakan dalam

    istilah atau kata.

    Konsep terbentuk dengan jalan abstraksi dan generalisasi.

    Abstraksi adalah proses menarik intisari dari ide-ide, hal-

    hal, benda-benda, maupun gejala.

    Generalisasi adalah menarik kesimpulan umum dari sejumlah ide-ide, hal-hal,

    benda-benda, maupun gejala yang khusus.

    Konsep ada yang konkret yang dapat diterima oleh pancaindera. Contoh:

    konsep "meja", "kursi".

    Konsep ada yang abstrak yang tidak dapat dilihat wujudnya melalui

    pancaindera. Contoh: konsep “pendapatan", "laba".

    Fungsi konsep adalah menyederhanakan ide-ide, hal-hal, benda-benda,

    maupun gejala agar memungkinkan keteraturan, sehingga memudahkan

    terjadinya komunikasi.

  • Proposisi Penelitian

    Suatu konsep atau istilah yang akan digunakan dalam penelitian harus

    dijabarkan atau didefinisikan.

    Definisi adalah pernyataan yang dapat mengartikan atau memberi makna

    suatu istilah atau konsep tertentu.

    Kebanyakan konsep pada umumnya berada pada tingkatan abstrak, maka

    konsep yang abstrak tersebut haruslah diubah menjadi suatu yang lebih

    konkret, agar dapat diamati atau diukur. Konsep yang yang lebih konkret ini

    dikenal sebagai variabel.

    Variabel adalah suatu konsep yang mempunyai variasi nilai.

  • Proposisi Penelitian

    b. Jenisi Proposisi

    Proposisi ialah suatu pernyataan yang terdiri dari satu atau lebih dari satu

    konsep atau variabel.

    Proposisi yang hanya terdiri dari satu konsep atau variabel disebut Proposisi

    univariat.

    Proposisi yang terdiri dari dua konsep atau variabel disebut Proposisi bivariat.

    Proposisi yang terdiri dari lebih dari dua konsep atau variabel disebut

    Proposisi multivariat.

    Jenis Proposisi yang lazim dikenal dalam dunia penelitian, misalnya:

    Postulat adalah pernyataan yang sudah diterima sebagai sesuatu yang

    hal yang dianggap benar.

    Aksioma mempunyai pengertian yang sama dengan postulat. Tetapi

    aksioma cenderung dipakai pada ilmu eksakta dan digunakan untuk

    pernyataan benar berdasarkan definisi.

  • Proposisi Penelitian Teorema ialah suatu pernyataan yang dideduksi dari sejumlah

    aksioma atau postulat.

    Hipotesis ialah pernyataan yang dirumuskan dalam bentuk yang

    dapat diuji dan menggambarkan atau memprediksikan suatu

    hubungan tertentu antara dua atau lebih variabel.

    Kebenaran suatu hipotesis harus diuji terlebih dahulu secara

    empiris.

    Generalisasi empiris ialah pernyataan yang disimpulkan secara

    induktif dari sejumlah data berdasarkan hasil peneltian.

    Jenis Proposisi Bagaimana dibuatDapat langsung diuji

    atau tidak

    Postulat Dianggap benar tidak

    Aksioma Benar berdasarkan definisi tidak

    Teorema Dibuat dari postulat atau aksioma ya

    Hipotesis Dibuat secara deduksi atau dari data ya

    Generalisasi empiris Dibuat dari data ya

  • Proposisi Penelitian

    c. Teori dan Jenis Teori

    Teori ialah serangkaian konsep dalam bentuk Proposisi yang saling berkaitan,

    bertujuan memberikan gambaran yang sistematis tentang suatu gejala.

    Pada dasarnya pembentukan suatu teori, dapat melalui dua cara proses

    berpikir, yaitu: (1) induksi, atau (2) deduksi.

    Induksi merupakan suatu proses berpikir melalui penarikan kesimpulan dari

    sejumlah gejala khusus.

    Misal:

    Harimau berdaun telinga, berkembang biak dengan melahirkan.

    Kucing berdaun telinga, berkembang biak dengan melahirkan.

    Sapi berdaun telinga, berkembang biak dengan melahirkan.

    Kesimpulan: semua hewan yang berdaun telinga, berkembang biak dengan

    melahirkan

  • Proposisi Penelitian

    Deduksi merupakan suatu proses berpikir melalui penurunan dari

    kesimpulan atau gejala umum kepada gejala yang lebih khusus.

    Misal:

    Semua manusia adalah mahluk hidup

    Socrates adalah manusia

    Kesimpulan: Socrates adalah mahluk hidup

  • Proposisi Penelitian

    Hipotesis dan Asumsi

    Hipotesis adalah kesimpulan sementara atau Proposisi tentatif tentang

    hubungan antara dua variabel atau lebih.

    Kriteria suatu hipotesis yang baik adalah: pertama, mengggambarkan keadaan

    atau hubungan di antara variabel. Kedua, harus memberi petunjuk bagaimana

    variabel-variabel yang dicantumkan dalam hipotesis dapat diamati atau diukur

    dalam penelitian empiris.

    Asumsi adalah pernyataan yang berperanan sebagai titik tolak untuk mempelajari

    suatu gejala atau variabel maupun hubungan di antara variabel.

    Dari teori-teori yang ada dapat dikemukakan asumsi-asumsi tentang keadaan

    atau hubungan variabel-variabel yang tercakup dalam permasalahan penelitian.

    Jenis Hipotesis:

    1. Hipotesis deskriptif

    2. Hipotesis korelasional

    3. Hipotesis kasualitas

  • Proposisi Penelitian

    Hipotesis Deskriptif yaitu hipotesis yang menggambarkan karakteristik suatu

    satuan awal yang menjadi fokus perhatian penelitian, berdasarkan variabel

    tertentu.

    Contoh:

    Permasalahan

    Peneltian

    : Apakah perbedaan terhadap proses pembaharuan mempunyai perbedaan

    pada mereka yang berasal dari suatu lingkungan sosial tertentu.

    Asumsi : 1. Tingkat pendidikan yang ditempuh seseorang memungkinkan

    keterbukaan untuk meniru proses pembaharuan.

    2. Nilai yang dianut seseorang merupakan dasar pengaruh bagi

    penerimaan proses pembaharuan.

    3. Tingkat informasi yang dimiliki seseorang dapat memberi pandangan

    mengenai suatu proses perubahan

    Hipotesis Umum : Orang yang berasal dari lingkungan sosial yang terbuka lebih mudah

    menerima proses pembaharuan.

    Hipotesis Khusus 1. Orang dengan pendidikan yang tinggi relatif lebih mudah menerima

    proses pembaharuan.

    2. Orang yang berorientasi pada nilai-nilai yang modern lebih menerima

    proses pembaharuan.

  • Proposisi Penelitian

    Hipotesis Korelasional yaitu hipotesis yang menggambarkan hubungan di antara

    dua atau lebih variabel, tapi tidak menunjukkan variabel mana yang menjadi

    sebab dan variabel mana yang menjadi akibat.

    Contoh:

    Permasalahan

    Peneltian

    : Hal-hal yang berhubungan dengan tingkat Hasil Produksi suatu

    perusahaan.

    Asumsi : 1. Jumlah tenaga ahli dalam suatu perusahaan berhubungan dengan

    tingkat produksi.

    2. Tenaga ahli akan sulit bekerja di bawah peraturan yang ketat.

    3. Peraturan kerja dalam perusahaan berhubungan dengan tingkat

    produksi.

    Hipotesis : Semakin besar jumlah tenaga ahli dalam suatu perusahaan, semakin

    rendah tingkat keketatan peraturan kerja perusahaan, berhubungan

    dengan hasil produksi yang semakin meningkat

  • Proposisi Penelitian

    Hipotesis Kasualitas yaitu hipotesis yang selain menggambarkan hubungan di

    antara dua atau lebih variabel, juga menunjukkan variabel mana yang menjadi

    sebab dan variabel mana yang menjadi akibat dalam hubungan tersebut.

    Contoh:

    Permasalahan

    Peneltian

    : Mengapa terjadi masalah-masalah pada diri karyawan, yaitu tanggapan

    mereka yang masih buruk dalam hal komunikasi organisasi dan kinerja

    invidu.

    Asumsi : Sikap, pendapat, perilaku, dan perubahan sosial individu atau kelompok

    terhadap sesuatu menjadi berubah atas informasi yang mereka terima.

    Hipotesis : Informasi yang dibutuhkan akan dapat diterima kalau dikomunikasikan

    secara efektif dan efisien agar tidak menjadi salah. Peran komunikasi

    menjadi penting dalam rangka karyawan menyelesaikan pekerjaan-

    pekerjaannya,