permasalahan dan pemecahannya
TRANSCRIPT
-
7/22/2019 Permasalahan Dan Pemecahannya
1/7
PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA
MASALAH
Masalah-masalah yang dihadapi di lapangan antara lain :
1. RTSM menggunakan dana bantuan belum sesuai dengan sasaran.
2. Hasil monitoring Faskes dan Fasdik diketahui bahwa RTSM masih kurang ke Posyandu dan
kehadiran anak didik ke sekolah masih ada yang dibawah 85%.
3. Pendistribusian verifikasi kesehatan dan pendidikan PT. Pos sangat terlambat.
SOLUSI
1. Pendamping melakukan kunjungan ke kelompok masing-masing untuk menjelaskan
bagaimana pemanfaatan dana PKH sehingga tidak terjadi penyalahgunaan.
2. Pendamping melakukan monitoring setiap bulan ke Posyandu-posyandu dan kunjungan ke
sekolah masing-masing.
3. Pendidtribusian verifikasi kesehatan dan pendidikan sebaiknya dilakukan oleh pendampingsendiri.
-
7/22/2019 Permasalahan Dan Pemecahannya
2/7
LAPORAN PRAKTEK BELAJAR LAPANGAN (PBL)
DIKLAT PENDAMPING PKH GELOMBANG I ANGKATAN I-VI TAHUN 2012
DI DESA MEKAR JAYA KECAMATAN SUMEDANG UTARA KABUPATEN SUMEDANG
Oleh : Angkatan I
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang dan Masalah
Pemahaman terhadap Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) adalah satu hal yang
wajib bagi para pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), hal tersebut berkaitan dengan
tingkat pencapai keberhasilan tugas, tanggung jawab dan fungsi dari para Pendamping PKH.Karena itulah Kegiatan Praktek Belajar Lapang (PBL) yang mengambil lokasi di Desa Mekar
Jaya Kecamatan Sumedang Utara Kabupaten Sumedang pada tanggal 21 22 September
2012, merupakan bagian integral dari proses Diklat Pendamping PKH yang diharapkan peserta
diklat dapat secara langsung mengetahui pelaksanaan pekerjaan pendampingan PKH di
lapangan yang bermanfaat untuk memperkaya pengetahuan, sikap, keterampilan bagi peserta
diklat PKH terhadap pelaksanaan PKH di lapangan.
Pemilihan Kecamatan Sumedang Utara karena Kecamatan ini dinilai berhasil secara
signifikan dalam melaksanakan PKH, dan lokasinya tidak begitu jauh dari Balai Besar
Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Bandung. Desa Mekar Jaya adalah
salah satu bagian dari Kecamatan Sumedang Utara sebagai desa pelaksanaan program PKH
merupakan hasil pemekaran dari Desa Bendungan pada tahun 1981, dengan luas wilayah
3016,04 Ha. Adapun batas-batas wilayahnya meliputi : sebelah Utara berbatasan dengan Desa
Jati Mulya, sebelah Selatan dengan Desa Marga Mukti, sebelah Timur dengan Desa Situ, dan
sebelah Barat dengan Desa Guntur Mekar Kecamatan Tanjung Kerta dan Desa Cibungur
Kecamatan Ranca Kalong.
Jumlah penduduk Desa Mekar Jaya 5817 jiwa (1714 KK) sesuai data akhir bulan
Agustus 2012, sementara jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) sebanyak 319 KK, dengan
peserta PKH yang terdaftar adalah 58 peserta pada awal pelaksanaan program tahun 2008, dan
sampai tahun 2012 ini berkurang menjadi 48 peserta. Banyaknya permasalahan yang akan
mungkin terjadi dilapangan, menjadi dasar utama pentingnya kegiatan PBL dilaksanakan untuk
meningkatkan kualitas pendamping PKH sebelum terjun langsung melaksanakan tugas dan
tanggung jawabnya.
2. Tujuan
Dengan adanya kegiatan PBL di desa ini diharapkan peserta diklat dapat
mengetahui secara langsung praktek dilapangan menyangkut tugas dan tanggung jawab
sebagai pendamping PKH, yang meliputi kegiatan mengidentifikasi RTSM, melakukan
pertemuan awal seperti kegiatan validasi, verifikasi, dan pemutahiran data, serta
mengimplementasikan teknik motivasi dan komitmen terhadap peserta PKH. Sehingga akanmenjadi salah satu faktor bagi meningkatnya kualitas pengetahuan dan keterampilan
-
7/22/2019 Permasalahan Dan Pemecahannya
3/7
pendamping saat terjun di lapangan yang sesungguhnya setelah menyelesaikan diklat dalam
melaksanakan tugas pendampingan.
-
7/22/2019 Permasalahan Dan Pemecahannya
4/7
B. MENGIDENTIFIKASI RTSM
Program Keluarga Harapan merupakan program yang ditujukan kepada RTSM dengan
ketentuan peserta harus melaksanakan kewajiban dalam peningkatan sumber daya manusia di
bidang kesehatan dan pendidikan, dimana anggota keluarga yang termasuk dalam program
tersebut di antaranya adalah ibu hamil, anak balita dan anak usia SD/SMP juga anak yang
berumur 18 tahun ke bawah yang belum menyelesaikan pendidikan dasar 9 tahun.
Berdasarkan ketentuan-ketentuan pokok kesejahteraan sosial, yang dinamakan RTSM
adalah rumah tangga yang belum bisa memenuhi kebutuhan dasarnya (sandang, papan,
pangan) secara layak. Dinding rumah dari bambu, lantai masih tanah, ventilasi tidak ada
penghasilan tidak mencukupi kebutuhan dasar merupakan salah satu ciri RTSM, dimana hal
tersebut akan berdampak ke sektor pendidikan dan kesehatan. Anak-anak RTSM tidak bisa
menyelesaikan pendidikan dasar karena tidak adanya biaya untuk membeli seragam, buku,
biaya transportasi dan sebagainya. Anak-anak RTSM menderita gizi buruk, sakit yang tidak
diobati karena tidak adanya biaya untuk berobat dan memeriksakan kehamilan maupun balita
dan tidak adanya ongkos ke fasilitas-fasilitas tersebut. Akan tetapi data Rumah Tangga Miskin
dimaksud berasal dari data BPS, dimana data tersebut tidak bisa lagi ditambah, sehingga masihbanyak RTSM yang tidak tercover program PKH tersebut. Untuk menangani hal tersebut
pendamping diharapkan sering berkoordinasi dengan pekerja sosial masyarakat setempat,
sehingga ketika ada kasus-kasus semacam itu bisa memberikan solusi, dan RTSM yang tidak
masuk dalam PKH tidak merasa di anak tirikan, kerukunan tetap terjaga, keharmonisan tetap
ada di masyarakat.
C. PELAKSANAAN PERTEMUAN AWAL
Pertemuan awal pada prinsipnya adalah tolak ukur kelancaran pelaksanaan program keluarga
harapan kedepan. Dalam hal ini kenyataan yang ada harus dipastikan adalah berkesesuaiandengan situasi yang sebenarnya. Artinya ketika dalam proses sosialisasi dalam pertemuan awal,
hal itu memang telah dilakukan koordinasi dan komunikasi yang benar atar pihak-pihak
pendukung dan kunci kesuksesan program keluarga harapan (PKH).
Sebagaimana yang terjadi di Desa Mekar Jaya Kecamatan Sumedang Utara, dimana secara
faktual atau pencapaian angka keaktifan dalam partisipasi pelaksanaan atas pemenuhan
kewajiban peserta PKH menunjukkan angka yang meningkat bahkan mencapai 100% dalam
penyerapan dana program. Akan tetapi ada satu masalah klasik yang sampai kini terus belum
terpecahkan secara memuaskan.
Dari hasil penggalian data melalui wawancara dan pendalaman informasi yang dilakukan
berbagai sumber yang berperan dalam pelaksanaan PKH, ada bebrapa hal yang menjadicatatan atas pertemuan awal, yaitu :
- Sikap antusias dan dukungan penuh dari Dinas Sosial Kabupaten Sumedang dan dukungan
penuh dari Camat Kecamatan Sumedang Utara, semestinya tidak serta merta menjadikan kita
(pendamping PKH) terlena sehingga melupakan atau tidak mengambil berat komunikasi
persuasif (hati ke hati) kepada semua aparatur pemerintah dibawahnya sampai dengan tingkat
RT dan RW.
Sehingga ada satu kondisi kecemburuan sosial dari masyarakat yang tergolong Rumah
Tangga Miskin (RTM) yang berakibat terhadap menurunnya rasa ketaatan terhadap peraturan
Pemerintahan Desa dan menurunnya semangat gotong royong.
- Dari uraian di atas, seharusnya apa yang terjadi saat ini bisa dieliminir dengan peran aktif semua
komponen pelaksana PKH untuk turut menyelesaian masalah yang ada. Yaitu dengan
-
7/22/2019 Permasalahan Dan Pemecahannya
5/7
komunikasi yang dilakukan hati ke hati kepada semua lini sehingga kehadiran dan keterlibatan
para pemangku kepemerintahan mulai dari RT, RW, dan Kepala Desa serta Faskes dan Fasdik
tidak sekedar ketataatan secara birokrasi, tetapi adanya dukungan yang tulus dan sepenuh hati
dan kekuatan yang ada untuk menyukseskan pelaksanaan PKH di Kecamatan Sumedang Utara
khususnya di Dea Mekar Jaya. Sehingga pihak-pihak Faskes dan Fasdik serta perangkat desa
akan semaksimal mungkin mengupayakan program PKH berjalan dengan tanpa ada masalah
yang tidak selesai secara menahun. Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara lain :
1. Melakukan Sosialisasi dan Validasi
Dalam melakukan sosialisasi di upayakan pihak PPK dan PPP hadir untuk menyamakan
persepsi dan memberikan penjelasan kepada RTSM tentang program PKH khususnya di bidang
pendidikan dan kesehatan.
2. Membentuk Kelompok
Pembentukan kelompok di lakukan berdasarkan atas kelompok tempat tinggal terdekat. secara
teknis di pilih salah seorang peserta PKH yang kooperatif dan punya akses komunikasi yang
lancar,dengan cara menyeleksi dari beberapa anggota PKH tersebut dalam kelompok untukmenjadi ketua kelompok
3. Mengisi Formulir Validasi
Secara manual di kerjakan dengan menggunakan Form validasi yang di photo copy kita ambil
dari aplikasi setelah melakukan perekapan dari Form validasi manual selanjutnya kita masukkan
data tersebut ke aplikasi yang sudah terprogram di komputer .
4. Penandatanganan Surat Persetujuan
Setelah diadakannya penanda tanganan dari surat persetujuan tersebut selanjutnya kita kirimkan
formulir validasi tersebut ke UPPKH Kab/kota.
5. Penetapan Jadwal Kunjungan ke Fasdik dan Faskes
Dalam penetapan jadwal kunjungan ke pasdik dan paskes, pendamping harus seringberkoordinasi dan melakukan kegiatan sebagai contoh
- Mendampingi kunjungan awal ke Faskes
pendamping harus memberikan pengarahan kepada anggota PKH untuk melakukan
kewajibannya untuk memeriksakan kesehatan dan kehamilannya
ibu yang mempunyai anak balita harus rutin melakukan imunisasi dan menimbang anaknya ke
posyandu.
- Mendampingi kunjungan ke Fasdik
Pendamping harus memberikan pengarahan kepada anggota PKH untuk melakukan
kewajibannya sebagai siswa agar anggota tersebut dapat melaksanakan pendidikan dengan
baik.6. Pemutakhiran Data
Setelah data validasi sudah lengkap pendamping menyerahkan data tersebut ke Operator.
selanjutnya kita ulang data tersebut dan sekaligus kita rekap kembali, apakah data tersebut ada
perubahan atau tidak. Dari data tersebut kita laporkan kembali ke operator, selanjutnya pihak
operator yang mengaplikasikan data.
7. Mendampingi Proses Pembayaran
Dalam proses pembayaran pendamping harus mendampingi peserta PKH untuk memastikan
apakah dana yang diterima peserta PKH sesuai dengan jumlah dari Form Pembayaran yang
telah ditetapkan oleh pusat.
D. PELAKSANAAN TEKNIK MOTIVASI DAN KOMITMEN
-
7/22/2019 Permasalahan Dan Pemecahannya
6/7
Program PKH di desa Mekarjaya sudah berlansung lebih kurang selama 3 tahun, tentunya
menjadi tugas pendamping untuk memberi pendampingan kepada keluarga peserta PKH, baik
dalam bentuk pemberian motivasi ataupun pelatihan secara langsung kepada peserta PKH.
Dalam pelaksanaan untuk pencapaian target , pemberian motivasi dilakukan dengan dibentuk
pertemuan kelompok-kelompok sesuai kedekatan tempat tinggal. Kelompokkelompok ini diplih
ketua kelompok agar memudahkan dalam koordinasi dengan peserta PKH. .Tentunya hal ini
juga untuk mempererat persaudaraan dan menggali permasalahan serta bersama mencari solusi
pemecahan masalah yang timbul. Dalam melakukan pertemuan tersebut pendamping mampu
menciptakan suasana yang nyaman dan efektif serta kondusif sehingga tercipta rasa
simpati,emphati dan semangat bersama untuk maju. Pertemuan kelompok mempermudahkan
kita dalam melakukan koordinasi /pendampingan sehingga informasni,pemberia motivasi dapat
dijalankan secara efektif.
Dengan komunikasi dan motivasi yang efektif, maka komitmen peserta PKH dapat dibangungsecara berkesinambungan dan praktis. Pemberian motivasi dapat dilakukan secara vertikal dan
horizontal, urntuk vertikal dilakukan oleh pendamping sedangkan horizontal dibangung antar
peserta PKH ,sehingga satu sama lain saling mengingatkan.dengan cara yang seperti ini maka
komitiment itu dapat dibangung baik secara individu atau bersama. Dengan demikian, program
PKH ini dapat berjalan dengan baik sukses dimasing-masing daerah.
Selain itu dalam setiap pertemuan yang dilakukan pendamping dengan kelompok maka
pendekatanya memperhatikan hal-hal berikut ini :1. Selalu berniat baik dan berbaik sangka2. Membiasakan rendah hati3. Fokus perhatian pada tujuan4. Melihat peserta PKH dari sudut pandang yang cerah dan optimis5. Selalu toleren dan optimis
E. HAMBATAN DALAM PELAKSANAAN PKH
Program keluarga harapan sudah di laksanakan mulai tahun 2009 pada Desa Mekarjaya
kecamatan sumedang utara dan sekarang sedang berjalan.
Program keluarga harapan di desa Mekar jaya sudah berjalan dengan baik sesuai dengan
harapan yang di inginkan atas indikator indikator Program keluarga Harapan, namun masih
terdapat hambatan
hambatan yang dapat dirasakan langsung ataupun tidak langsung diantaranya:
1. Letak geografis
Desa mekar jaya topografinya berbukit - bukit dengan ketinggian kurang lebih 700 meter dari
permukaan laut dengan melihat kondisi ini tentunya menjadi hambatan bagi pendamping PKH
untuk menemui para peserta PKH (Rumah tangga sangat miskin)
2. Kecumburuan Sosial
Setelah adanya bantuan PKH di desa mekar jaya, ada sebagian warga mekarjaya yang tidak
terdaftar sebagai peserta pkh, dengan adanya seperti itu maka timbullah kecemburuan sosial
diantara mereka dan berpotensi timbulnya konflik Vertikal dan horizontal3. Fasilitas Pendidikan dan Kesehatan
-
7/22/2019 Permasalahan Dan Pemecahannya
7/7
Fasilitas pendidikan dan kesehatan walaupun dapat berpengaruh terhadap Program Keluarga
Harapan dimana tat kala fasilitas kedua tersebut tidak mendukung maka akan terjadi kurangnya
partisipasi Peserta Program Keluraga Harapan yang berkaitan dengan Pendidikan dan
Kesehatan akan menurun.
4. Pembayaran
Setelah melakukan Validasi dan Verifikasi terhadap peserta Program Keluarga Harapan akan
dilakukan pembayaran, PT.POS selaku pihak yang melakukan pembayaran masih belum
maksimal dalam pembayaran karena masih belum terjangkaunya seluruh peserta penerima
manfaat Program Keluraga Harapan.
F. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
1. PKH sangat bermanfaat bagi RTSM di Desa Mekar Jaya.
2. Aparatur pemerintah, penyedia faskes dan fasdik mendukung suksesnya program PKH.
3. Proses pembayaran PKH di Desa Mekar Jaya berjalan lancar, jujur dan akuntabilitas.
4. Peran pendamping sangat besar dalam mencapai kesuksesan PKH.
5. RTSM memiliki persepsi yang berbeda dalam memahami hakikat PKH sebagai program invstasi
jangka panjang.
B. REKOMENDASI
1. Pendamping perlu meningkatkan koordinasi dengan seluruh mitra kerja baik dari aparatur
pemerintahan, penyedia faskes dan fasdik, dan seluruh mitra terkait.
2. Pendamping perlu meningkatkan pendekatan persuasif kepada seluruh stakeholderdengan
mengedepankan etiket dalam membangun relasi kerja demi suksesnya PKH. Misalnya ; ketikaaparatur desa, penyedia faskes dan fasdik mendukung PKH maka pendamping tetap harus
melakukan komunikasi persuasive (dari hati ke hati) agar seluruh mitra kerja pendamping
mempunyai rasa kepemilikan yang sama dalam mensukseskan PKH dan bukan hanya karena
instruksi atasan yang menjadikan mereka sebagai pembantu.
3. Pendamping perlu meningkatkan penyuluhan kepada KSM tentang hakikat PKH sebagai
program investasi jangka panjang sehingga pada saatnya nanti mereka akan memili pemikiran
yang maju, bersikap mandiri dan tidak ketergantungan terhadap bantuan pemerintah.