bab i pendahuluan - beranda - situs resmi pemerintah kota ... · tugas pokok dan fungsinya serta...
TRANSCRIPT
1
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
1.1 LATAR BELAKANG
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah dan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Pemerintah Daerah adalah Kepala Daerah dan
Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah. Perangkat Daerah
Kota Mataram terdiri atas Sekretariat Daerah, Sekretariat DPRD, Dinas-dinas Daerah,
Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan.
Penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel mempersyaratkan
penyusunan laporan pertanggungjawaban, baik penggunaan anggaran maupun kinerja yang
dicapainya, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari penyelenggaraan tata
pemerintahan yang baik (Good Governance).
Berdasarkan Inpres Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP), setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan
negara mulai eselon II ke atas diwajibkan untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan
tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang
dipercayakan kepadanya dalam bentuk Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP).
Bentuk penyusunan laporan akuntabilitas kinerja melalui proses penyusunan rencana
strategis, rencana kinerja dan pengukuran kinerja sebagaimana telah diatur dalam Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Penetapan Kinerja dan
Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dan Tata Cara Reviu Atas Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah, serta Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Untuk melaksanakan ketentuan pasal 3 dan pasal 4 Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang
Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama Instansi Pemerintah, diharapkan
dengan adanya Indikator Kinerja Utama, maka setiap instansi pemerintah baik di pusat
maupun daerah secara berkala mampu meningkatkan kinerjanya sesuai indikator kinerja
BAB I
PENDAHULUAN
2
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
masing-masing. Indikator Kinerja Utama merupakan alat ukur tingkat capaian akuntabilitas
kinerja.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram
sebagaimana telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor 11 Tahun
2011, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) Kota
Mataram merupakan unsur penunjang penyelenggaraan Pemerintah Daerah di bidang
Pelayanan Publik yang melaksanakan Misi ke-Tiga Pembangunan Kota Mataram yaitu
“Mendorong Kemajuan Ekonomi Melalui Pemberdayaan Ekonomi Rakyat Berbasis Potensi
Lokal Dalam Rangka Mewujudkan Masyarakat Yang Sejahtera”, dan Misi ke-Lima yaitu
“Meningkatkan Keandalan Pelayanan Publik Melalui Reformasi Birokrasi Dalam Rangka
Mewujudkan Kepemerintahan yang baik (Good Governance)”, sesuai tugas pokok dan
fungsi serta kewenangan di bidang penanaman modal dan pelayanan perizinan.
Sebagai wujud pertanggungjawaban keberhasilan/kegagalan pelaksanaan misi
organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan maka disusunlah
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) BPMP2T Kota Mataram tahun 2016.
1.2 KELEMBAGAAN
1.2.1 Dasar Pembentukan
Dasar pembentukan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu
(BPMP2T) Kota Mataram adalah sebagai berikut:
a. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor: 24 Tahun 2006 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
b. Perda Kota Mataram Nomor: 8 Tahun 2013 tanggal 14 November 2013 tentang
Pembentukan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kota Mataram.
c. Peraturan Walikota Mataram Nomor 28/PERT/2013 tanggal 18 November 2013
tentang Rincian Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Badan Penanaman Modal Dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Mataram.
d. Peraturan Walikota Mataram Nomor 11/PERT/2014 tanggal 14 April 2014 tentang
Pelimpahan Kewenangan Di Bidang Perizinan Kepada BPMP2T Kota Mataram.
1.2.2 Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi
a. Kedudukan
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) merupakan
unsur pendukung tugas kepala daerah, dipimpin oleh Kepala Badan yang
berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris
Daerah.
3
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
b. Tugas Pokok
Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) mempunyai
tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah yang bersifat
spesifik di bidang Pelayanan Perizinan.
c. Fungsi
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 2,
BPMP2T menyelenggarakan fungsi:
- Perumusan kebijaksanaan teknis di bidang penanaman modal dan perizinan;
- Penyelenggaraan promosi penanaman modal daerah;
- Pembinaan penanaman modal daerah;
- Penggalian informasi mengenai potensi peluang investasi;
- Pemberian dorongan dan kemudahan bagi pengembangan penanaman modal;
- Pelaksanaan kerja sama di bidang penanaman modal;
- Pengelolaan perizinan berdasarkan pelimpahan kewenangan dari Walikota;
- Penyelenggaraan teknis administratif kesekretariatan.
1.2.3 Susunan, Uraian Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Organisasi
a. Susunan Organisasi
Susunan Organisasi BPMP2T terdiri dari:
a. Unsur Pimpinan adalah Kepala Badan;
b. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Sekretaris;
c. Unsur Pembantu Pimpinan adalah Kabid Penanaman Modal, Kabid Pelayanan
Perizinan, Kabid Informasi, Pengaduan dan Pelaporan.
d. Unsur Pelaksana adalah Subbag dan Subbid, terdiri dari:
1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Program;
2) Sub Bagian Keuangan;
3) Sub Bidang Perencanaan dan Promosi;
4) Sub Bidang Kerjasama dan Pengawasan;
5) Sub Bidang Perizinan Usaha;
6) Sub Bidang Perizinan Non-Usaha;
7) Sub Bidang Informasi dan Pengaduan;
8) Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan;
e. Kelompok Jabatan Fungsional
f. Tim Teknis
Bagan Struktur Organisasi BPMP2T Kota Mataram adalah sebagian tercantum dalam
lampiran peraturan ini.
4
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
Gambar 1.1
Struktur Organisasi BPMP2T Kota Mataram
Lampiran Peraturan Daerah Kota Mataram Nomor : 8 Tahun 2013 Tanggal : 14 November 2013
STRUKTUR ORGANISASI
BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
KOTA MATARAM
`
BIDANG PENANAMAN
MODAL
KEPALA BADAN
Kelompok Jabatan
Fungsional
SEKRETARIS
BIDANG INFORMASI, PENGADUAN DAN
PELAPORAN
BIDANG PELAYANAN
PERIZINAN
SUB BIDANG PERENCANAAN DAN PROMOSI
SUB BIDANG KERJASAMA DAN
PENGAWASAN
SUB BIDANG PERIZINAN
USAHA
SUB BIDANG PERIZINAN NON
USAHA
SUB BIDANG INFORMASI
DAN PENGADUAN
SUB BIDANG EVALUASI
DAN PELAPORAN
SUB BAG. UMUM, KEPEGAWAIAN DAN PROGRAM
SUB BAG. KEUANGAN
UPTB
5
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
b. Rincian Tugas, Fungsi Dan Tata Kerja Organisasi
KEPALA BADAN
(1) Kepala Badan mempunyai tugas pokok memimpin, mengatur, mengendalikan
dan mengkoordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Penanaman Modal
Dan Pelayanan Perizinan Terpadu melalui pendayagunaan dana, SDM, sarana
dan prasarana dalam hal menyusun Rencana Strategis dan Rencana Kerja
Tahunan BPMP2T, melaksanakan pembinaan umum, pembinaan teknis,
pembinaan operasional, mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas
manajerial/teknis badan dan melaksanakan koordinasi dengan perangkat daerah
terkait dalam upaya pencapaian visi dan misi BPMP2T serta melaporkan
pelaksanaan tugas (AKIP/LKIP) kepada kepala daerah melalui sekretaris daerah.
(2) Dalam menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Kepala
Badan mempunyai fungsi:
a. Memimpin, membina, mengatur, mengawasi dan memberi petunjuk agar
pelaksanaan tugas dan fungsi bawahan dapat terlaksana dengan baik serta
sebagai bahan penilaian (SKP) bawahan dan tertib pelaksanaan tugas;
b. Merumuskan dan menetapkan visi, misi, rencana strategis dan program kerja
Badan;
c. Menyelenggarakan penetapan kebijakan teknis Badan sesuai dengan
kebijakan umum pemerintah Kota Mataram;
d. Menyenggarakan perumusan dan penetapan pemberian dukungan tugas atas
penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang pengendalian, promosi,
investasi, pelayanan perizinan dan pengolahan data dan litbang;
e. Menyelenggarakan fasilitas yang berkaitan dengan penyelenggaraan
program, kesekretariatan, pengendalian, promosi investasi, pelayanan
perizinan dan pengolah data dan litbang;
f. Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama dengan instansi pemerintah,
swasta dan lembaga terkait lainnya untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan
Badan;
g. Menyelenggarakan koordinasi penyusunan rencana strategis dan laporan
kinarja instansi pemerintah LKIP, LPPD, LKPJ, SPM dan laporan kinerja
bulanan Badan serta pelaksanaan tugas-tugas teknis dan evaluasi, pelaporan
yang meliputi pengendalian, promosi investasi, pelayanan perizinan dan
pengolah data dan litbang;
6
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
h. Menyelenggarakan koordinasi kegiatan teknis dalam rangka penyelenggaraan
pelayanan umum di bidang pengendalian, promosi investasi, pelayanan
perizinan dan pengolahan data dan litbang;
i. Menyelenggarakan koordinasi dengan tim teknis perizinan;
j. Menyelenggarakan telaahan staf sebagai bahan pertimbangan pengambilan
kebijakan;
k. Melaksakan koordinasi dengan unit kerja terkait;
l. Melaksanakan monitoring, pemantauan dan pengendalian terhadap kegiatan
guna tercapainya sasaran yang telah ditetapkan;
m. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan teknis administrasif guna peningkatan
mutu pelayanan instansi terkait dalam pelaksanaan tugasnya;
n. Menandatangani naskah dinas, keputusan dan surat-surat berharga lainnya
berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku untuk kelancaran
pelaksanaan tugas;
o. Menyampaikan laporan lisan maupun tertulis kepada Walikota tentang hasil-
hasil yang dicapai, permasalahan yang dihadapi dan upaya pemecahannya
dalam pelaksanaan tugasnya;
p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang dilimpahkan Walikota sesuai dengan
bidang tugasnya.
SEKRETARIS
(1) Sekretaris mempunyai tugas mengkoordinasikan dan menyelenggarakan
pembinaan dan pelayanan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkup
Badan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Sekretariat
mempunyai fungsi:
a. Penyelenggaraan administrasi umum, rumah tangga, dan perlengkapan;
b. Penyelenggaraan administrasi keuangan dan kepegawaian;
c. Pelaksaan pembinaan pelaksanaan administrasi umum, keuangan dan
kepegawaian;
d. Penyelenggaraan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksaan;
e. Penyaiapan bahan rancangan dan pendokumentasian perundang-undangan,
pengelolaan perpustakaan dan hubungan masyarakat;
f. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja; dan
g. Penyusunan lapaoran hasil kegiatan Sekretariat.
7
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
Sub Bagian Umum, Kepegawaian Dan Program
(1) Sub Bagian Umum, Kepegawaian Dan Program dipimpin oleh seorang Kepala
Sub Bagian yang mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengatur,
mengawasi dan mengkoordinasi kegiatan bawahan dalam melaksanakan
pengelolaan dan pelayanan administrasi kepegawaian, rumah tangga, protokol,
dan perlengkapan serta urursan perencanaan dan pelaporan pelaksanaan tugas
lingkup Badan sesuai data petunjuk dan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana tercantum dalam ayat (1),
Sub Bagian Umum, Kepegawaian Dan Program mempunyai fungsi:
a. Menyusun rencana dan program kerja tahunan sub bagian sesuai dengan
petujuk dan peraturan perundangan-undangan sebagai pedoman dalam
melaksanakan tugas;
b. Membagi tugas memberi petunjuk dan arahan kepada bawahan agar
pelaksanaan tugas dapat berjalan lancar;
c. Mengawasi pelaksanaan tugas serta menilai hasil kerja bawahan sesuai
dengan ketentuan untuk bahan pembuatan SKP;
d. Menyiapkan bahan pedoman, bahan koordinasi dan konsultasi serta petunjuk
teknis pengelolaan administrasi kepegawaian, rumah tangga, protokol, dan
perlengkapan sesuai perundangan-undangan yang berlaku;
e. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data kepegawaian dan
perlengkapan sebagai bahan evaluasi penyusunan rencana kebutuhan
pegawai dan perlengkapan;
f. Melaksanakan pengadaan, penyimpanan, pemeliharaan dan pendistribusian
perlengkapan inventaris kantor sesuai peraturan perundangan-undangan
yang berlaku;
g. Melaksanakan pengelolaan dan pelayanan administrasi kepegawaian lingkup
Badan sesuai peraturan perundangan-undangan yang berlaku;
h. Menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk teknis pembinaan PNS lingkup
Badan sebagai pedoman pelaksanaan tugas;
i. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas bendaharawan barang agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar;
j. Menyelenggarakan urusan perlengkapan dan rumah tangga Badan dengan
menyusun dan mempersiapkan draft Rencana Kebutuhan Barang Unit
(RKBU) dan draft Rencana Biaya pemeliharaan, perbaikan dan penghapusan
barang inventaris berdasarkan data kebutuhan barang dan perlengkapan
8
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
inventaris unit kerja Badan sebagai pedoman pengadaan dan pelayanan
kebuthan unit;
k. Mengendalikan arus surat yang masuk ke Badan berdasarkan isi, urgensi
atau disposisi atasan serta membuat catatan ringkas pada lembar penerus
mengenai surat-surat penting dan segera untuk diteruskan ke unit pengolah
dan atau dinaikan ke tingkat atasan guna mendapatkan penanganan dan
tindak lanjut;
l. Menyusun registrasi barang/perlengkapan kantor menurut jenis dan
perolehannya sesuai ketentuan yang berlaku sebagai bahan perumusan
analisa kebutuhan.
m. Membuat surat perintah perjalanan dinas (SPPD) bagi pegawai yang
melaksanakan tugas keluar kota atau daerah sesuai petunjuk dan aturan yang
berlaku serta mengatur pemakaian kendaraan Badan, persediaan bahan
bakar dan pelumas agar tugas berjalan lancar;
n. Menghimpun rencana program kerja masing-masing bidang dan sekretariat,
sebagai bahan penyusunan program kerja Badan untuk diajukan kepada
atasan;
o. Mengumpulkan data-data dari masing-masing bidang maupun seksi/sub
bagian lingkup Badan, sebagai bahan penyusunan RKA/DPA untuk
disampaikan kepada Kepala Badan melalui sekretaris guna mendapatkan
persetujuan;
p. Menyiapkan bahan penyusunan RKA/DPA dan program kerja lingkup Badan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
q. Menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk teknis di bidang perencanaan dan
pelaporan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
r. Menyiapkan bahan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana
Kerja Tahunan (RKT) serta penetapan kinerja lingkup Badan sebagai
pedoman dalam pelaksanaan tugas;
s. Mengumpulkan, mengolah dan menganalisa data dalam rangka penyusunan
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) lingkup Badan seseuai ketentuan
yang berlaku;
t. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan Standar Pelayanan Minimal (SPM)
sesuai perundang-undangan yang berlaku;
u. Menyiapkan bahan koordinasi penyusunan standar prosedur tetap
pelaksanaan kegiatan lingkup Badan sebagai pedoman dalam melaksanakan
tugas;
9
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
v. Menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi bidang perencanaan lingkup
Badan sesuai ketentuan yang berlaku;
w. Membuat laporan pelaksanaan tugas Sub Bagian baik secara insidentil
sebagai bahan penyusunan laporan evaluasi pelaksanaan tugas unit;
x. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas Sub
Bagian;
y. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
Sub Bagian Keuangan
(1) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas memimpin, merencanakan, mengatur,
mengawasi dan mengkoordinasikan kegiatan sub bagian keuangan, menyusun
konsep Rencana Anggaran dan Belanja Badan mengenai rencana
penyelenggaraan pengelolaan administrasi keuangan, mengoreksi SPJ/SPP dan
tanda bukti pengeluaran dan penerimaan agar pelaksanaan pengelolaan dan
pelayanan administrasi keuangan berjalan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagai mana dimaksud dalam ayat (1), Sub Bagian
Keuangan mempunyai tugas:
a. Membuat rencana kerja tahunan sub bagian keuangan sesuai data petunjuk
dan ketentuan perundang-undangan sebagai bahan pedoman kerja;
b. Membagi tugas kepada bawahan dengan membuat disposisi agar setiap
bawahan memahami tugas dan tanggung jawabnya;
c. Mengawasi member petunjuk kerja dan arahan kepada bawahan tentang
pelaksanaan tugas untuk menghindari terjadinya penyimpangan dan
permasalahan yang timbul;
d. Menilai pelaksanaan tugas bawahan berdasarkan prestasi kerja sebagai
bahan pembuatan SKP;
e. Melaksanakan pengelolaan dan pelayanan administrasi keuangan lingkup
Badan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
f. Mengkoordinasikan penyusunan laporan keuangan dan pelaksanaan kegiatan
lingkup Badan sebagai bahan penyusunan pertanggungjawaban keuangan
dalam rangka pelaksanaan pengawasan melekat;
g. Menyiapkan bahan koordinasi dan konsultasi pengelolaan keuangan dan
laporan keuangan lingkup Badan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
10
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
h. Menyiapkan bahan pedoman dan petunjuk teknis pengelolaan keuangan yang
meliputi anggaran, perbendaharaan penatausahaan dan pertanggungjawaban
keuangan lingkup Badan untuk kelancaran pelaksanaan tugas;
i. Menyiapkan bahan perumusan dan penjabaran kebijakan teknis pengelolaan
keuangan yang meliputi anggaran, perbendaharaan, penatausahaan dan
pertanggungjawaban keuangan lingkup Badan berdasarkan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku;
j. Mengumpulkan dan mengolah data dalam rangka analisa pelaksanaan
anggaran, perbendaharaan, pembukuan dan verifikasi sebagai bahan
penyusunan laporan keuangan;
k. Menyiapkan bahan koordinasi pelaksanaan tugas satuan pemegang kas yang
terdiri dari pemegang kas (PK) dan pembantu pemegang kas (PPK)
berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
l. Memberikan bimbingan dalam hal pengelolaan keuangan kepada bawahan
khususnya pemegang kas dan pembantu pemegang kas lingkup Badan agar
penerimaan pengeluaran dan pelaporan sesuai dengan pedoman dan
ketentuan yang berlaku;
m. Menyusun konsep rencana anggaran dan belanja Badan baik rutin maupun
pembangunan berdasarkan Daftar Usulan Kegiatan Daerah (DUKDA) sebagai
acuan dalam pembahasan APBD/Rakorbang;
n. Mengoreksi SPJ yang diajukan para bendahara, keabsahan tanda bukti
pengeluaran dan penerimaan serta pembukuan baik rutin maupun
pembangunan untuk tertib pengelolaan administrasi keuangan;
o. Menyusun rencana-rencana penyelenggaraan pengelolaan admnistrasi
keuangan sebagai pedoman agar pelaksanaan pengelolaan keuangan
berjalan tertib sesuai dengan pedoman dan ketentuan yang berlaku;
p. Membuat laporan keuangan baik secara periodik maupun insidental
berdasarkan juklak dan juknis untuk bahan penyusunan dan
pertanggungjawaban keuangan dalam rangka pelaksanaan pengawasan
melekat;
q. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas sub
bagian;
r. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
bidang tugasnya.
11
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
BIDANG PENANAMAN MODAL
(1) Bidang Penanaman Modal mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
BPMP2T di bidang penanaman modal.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) Kepala
bidang penanaman modal menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan program kerja di bidang penanaman modal daerah;
b. Penyusunan petunjuk teknis pengelolaan penanaman modal daerah;
c. Penyusunan dan pelaksanaan kegiatan promosi dan investasi;
d. Pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan pengelolaan penanaman
modal;
e. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka pelaksanaan
tugas; dan
f. Penyusunan laporan hasil pelaksaan kegiatan di bidang penanaman modal.
Sub Bidang Perencanaan Dan Promosi
(1) Sub Bidang Perencanaan dan Promosi mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan penyusunan bahan perencanaan dan promosi.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang
Perencanaan dan Promosi menyelenggarakan fungsi:
a. Penggalian informasi mengenai potensi peluang investasi;
b. Pelaksanaan kegiatan promosi investasi, baik melalui media cetak, elektronik
dan pameran;
c. Pelaksanaan penyuluhan di bidang penanaman modal;
d. Pemantauan dan pengevaluasian pelaksananaan kegiatan promosi investasi;
e. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka pelaksanaan
tugas; dan
f. Penyusunan laporan hasil pelaksanaan kegiatan Sub Bidang.
Sub Bidang Kerjasama Dan Pengawasan
(1) Sub Bidang Kerjasama dan Pengawasan mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan penyusunan bahan kerjasama dan pengawasan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang
Kerjasama dan Pengawasan menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan kebijaksanaan teknis kerjasama dan pengawasan penanaman
modal daerah;
12
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
b. Pemberian dorongan dan kemudahan bagi pengembangan penanaman
modal;
c. Pelaksanaan kerjasama di bidang penanaman modal;
d. Pemantau dan pengevaluasian pelaksanaan kegiatan kerjasama penanaman
modal daerah;
e. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka pelaksanaan
tugas; dan
f. Penyusunan laporan hasil pelaksanaan kegiatan Sub Bidang.
BIDANG PELAYANAN PERIZINAN
(1) Bidang Pelayanan Perizinan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Badan di bidang pelayanan perizinan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Bidang
Pelayanan Perizinan menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan program kerja di bidang pelayanan perizinan;
b. Penyusunan petunjuk teknis pelayanan perizinan;
c. Penyusunan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan perizinan;
d. Pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan pelayanan perizinan;
e. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka pelaksanaan
tugas; dan
f. Penyusunan laporan hasil pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan
perizinan.
Sub Bidang Perizinan Usaha
(1) Sub Bidang Perizinan Usaha mempunyai tugas mempunyai tugas membantu
kepala bidang pelayanan perizinan dalam melaksanakan pelayanan perizinan
usaha;
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tercantum dalam ayat (1), sub
bidang perizinan usaha menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan petunjuk teknis pelayanan administrasi dokumen perizinan
usaha;
b. Identifikasi jenis pelayanan perizinan usaha;
c. Pengelolaan data perizinan usaha;
d. Penyusunan mekanisme dan prosedur serta persyaratan-persyaratan
terhadap jenis-jenis pelayanan usaha;
e. Pelayanan proses penerbitan dokumen perizinan usaha;
13
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
f. Penelitian lapangan dan teknis perizinan bidang usaha dengan tim teknis;
g. Pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan pelayanan perizinan usaha;
h. Pelaksanan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka pelaksanaan
tugas;
i. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan perizinan usaha;
j. Pengembangan kapsitas sumber daya manusia di bidang perizinan usaha;
dan
k. Penyusunan laporan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan perizinan usaha.
Sub Bidang Perizinan Non-Usaha
(1) Sub Bidang Perizinan Non-Usaha mempunyai tugas membantu Kepala Badan
perizinan dalam melaksakan pelayanan perizinan non-usaha.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana tercantum dalam ayat (1), Sub
Bidang Perizinan Non-Usaha mempunyai fungsi:
a. Penyusunan petunjuk teknis pelayan administrasi dokumen perizinan non-
usaha;
b. Identifikasi jenis pelayanan perizinan non-usaha;
c. Pengelolaan data perizinan non-usaha;
d. Penyusunan mekanisme dan prosedur serta persyaratan-persyaratan
terhadap jenis-jenis pelayanan perizinan non-usaha;
e. Pelayanan proses penerbitan dokumen perizinan non-usaha;
f. Penelitian lapangan dan teknis bidang perizinan non-usaha;
g. Pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan pelayanan perizinan non-
usaha;
h. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka pelaksanaan
tugas;
i. Pengembangan kapasitas sumber daya manusia di bidang perizinan non-
usaha;
j. Pelaksanaan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan perizinan non-usaha;
k. Penyusunan laporan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan perizinan non-
usaha.
BIDANG INFORMASI, PENGADUAN DAN PELAPORAN
(1) Bidang Informasi, Pengaduan dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan
pelayanan kepada masyarakat dan instansi maupun swasta dalam hal
14
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
pengaduan, menindaklanjuti dan melaksanakan proses sesuai dengan
perundang-undangan yang berlaku.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), Bidang
Informasi, Pengaduan dan Pelaporan, menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan program kerja di bidang informasi, pengaduan dan pelaporan;
b. Penyusunan petunjuk teknis pelayanan informasi, pengaduan dan pelaporan;
c. Penyusunan dan pelaksanaan kegiatan pelayanan informasi, pengaduan dan
pelaporan;
d. Pemantauan dan pengevaluasian pelaksanaan pelayanan informasi,
pengaduan dan pelaporan;
e. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka pelaksanaan
tugas; dan
f. Penyusunan laporan hasil pelaksanaan kegiatan pelayanan informasi,
pengaduan dan pelaporan.
Sub Bidang Informasi Dan Pengaduan
(1) Sub Bidang Informasi dan Pengaduan mempunyai tugas membantu kepala
bidang informasi, pengaduan dan pelaporan dalam melaksanakan pelayanan
informasi dan penanganan pengaduan di bidang pelayanan perizinan.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang
Informasi dan Pengaduan menyelenggarakan fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis sistem informasi dan pengaduan;
b. Penyusunan mekanisme dan prosedur pelayanan informasi dan pengaduan;
c. Perumusan kebijakan teknis dan pengelolaan sistem informasi dan
pengaduan;
d. Pengembangan kapasitas sumber daya manusia di bidang informasi,
pengaduan dan pelaporan;
e. Pengelolaan kearsipan perizinan manual dan elektronik;
f. Pelaksanaan pelayanan informasi dan pengaduan masyarakat terhadap
layanan perizinan;
g. Identifikasi dan penyiapan bahan pemecahan masalah dalam rangka
menindaklanjuti pengaduan masyarakat;
h. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka pelaksanaan
tugas; dan
i. Penyusunan laporan hasil pelaksanaan kegiatan sub bidang.
15
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
Sub Bidang Evaluasi Dan Pelaporan
(1) Sub Bidang Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas membantu kepala bidang
informasi dan pelaporan dalam menyiapkan bahan-bahan untuk kegiatan
evaluasi terhadap pelaksanaan perizinan kepada masyarakat.
(2) Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bidang
Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi:
a. Melaksanakan kegiatan evaluasi terhadap pelaksanaan pemberian perizinan;
b. Penyusunan instrumen untuk mengukur tingkat kepuasan masyarakat
terhadap perizinan secara berkala;
c. Pelaksanaan Survey Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap pelayanan
perizinan secara berkala;
d. Identifikasi permasalahan/hambatan dalam pelayanan perizinan;
e. Identifikasi alternatif pemecahan masalah yang menjadi hambatan dalam
pelayanan perizinan;
f. Pelaksanaan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka pelaksanaan
tugas; dan
g. Penyusunan laporan hasil pelaksanaan kegiatan Sub Bidang.
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Badan sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), terdiri dari
sejumlah tenaga dalam jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam berbagai
kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.
(3) Setiap Kelompok Jabatan Fungsional sebagaimana dimaksud ayat (2), dipimpin
oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Walikota dan
bertanggung jawab kepada Kepala Badan.
(4) Jumlah jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditentukan
berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(5) Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
diatur sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
TIM TEKNIS
(1) Untuk membantu pelaksanaan pelayanan perizinan, Walikota membentuk Tim
Teknis.
16
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
(2) Tim Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari pejabat/pegawai
satuan kerja perangkat daerah terkait yang mempunyai kompetensi dan
kemampuan sesuai dengan bidang tugasnya, dan dikoordinasikan oleh Kepala
Badan.
(3) Tim Teknis sebagaimana dimaksud pada ayat (1), memiliki kewenangan untuk
memberikan saran pertimbangan diterima atau ditolaknya suatu permohonan
perizinan.
1.3 RENCANA STRATEGIS
Perencanaan strategis adalah suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin
dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang dan
kendala yang ada/timbul.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Mataram,
menetapkan visi Pembangunan Kota Mataram Tahun 2016 – 2021 yaitu Terwujudnya
Masyarakat Kota Mataram yang Maju, Religius dan Berbudaya.
Untuk mecapai visi dimaksud ditetapkan 5 (lima) Misi yaitu:
a. Misi Pertama: Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan masyarakat melalui
penerapan nilai-nilai agama dan kearifan lokal dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang aman, rukun dan damai.
b. Misi Kedua: Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia melalui pemenuhan
pelayanan sosial dasar dan penguasaan iptek dalam rangka mewujudkan daerah
yang berdaya saing.
c. Misi Ketiga: Mendorong kemajuan ekonomi melalui pemberdayaan ekonomi rakyat
berbasis potensi lokal dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
d. Misi Keempat: Meningkatkan kelayakan hidup masyarakat melalui penanganan
sarana dan prasarana perkotaan berbasis tata ruang dalam rangka mewujudkan
pembangunan yang berkelanjutan.
e. Misi Kelima: Meningkatkan keandalan pelayanan publik melalui reformasi birokrasi
dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance).
Untuk mendukung tercapainya Visi dan Misi Pemerintah Kota Mataram, perlu
didukung penetapan Visi dan Misi masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
yang tidak terlepas dari Visi dan Misi Pemerintah Kota Mataram sesuai tugas pokok dan
fungsinya masing-masing SKPD.
17
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
1.3.1 Visi dan Misi SKPD
a. Visi
Kompleksitas permasalahan/tantangan yang timbul sebagai konsekuensi logis di
era globalisasi dan modernisasi memberi makna peningkatan persaingan dan
tuntunan masyarakat akan pelayanan publik yang prima sehingga Instansi
Pemerintah harus secara terus menerus melakukan perubahan ke arah perbaikan
agar dapat memberikan pelayanan publik yang prima sesuai dengan kebutuhan
dan tuntutan masyarakat, komitmen aparatur terhadap terciptanya kondisi
birokrasi yang handal dan profesional. Perubahan paradigma ini dapat mendorong
terwujudnya tata pemerintahan yang baik (good governance) dalam upaya
memperbaiki kinerja sektor publik.
Berdasarkan uraian di atas dan bertitik tolak pada tugas pokok dan fungsi Badan
Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Mataram, serta
mengacu visi dan misi pembanguan Pemerintah Kota Mataram terutama misi ke-
tiga yaitu “Mendorong kemajuan ekonomi melalui pemberdayaan ekonomi rakyat
berbasis potensi lokal dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sejahtera”, dan
misi ke-lima yaitu “Meningkatkan keandalan pelayanan publik melalui reformasi
birokrasi dalam rangka mewujudkan kepemerintahan yang baik (good
governance)”, maka dirumuskan Visi Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan
Perizinan Terpadu, yaitu:
”Mewujudkan Pelayaan yang Amanah dan Profesional”
b. Misi
Setelah ditetapkannya Visi, maka dirumuskan Misi Badan Penanaman Modal Dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Mataram sebagai berikut:
1. Meningkatkan kualitas SDM pelayanan perizinan ke arah aparatur yang
profesional, jujur dan berdedikasi tinggi.
2. Meningkatkan pelayanan perizinan dan penanaman modal yang terkoordinasi
dan terintegrasi berdasarkan prinsip, simplifikasi, transparansi dan kepastian.
1.3.2 Tujuan dan Sasaran
Tujuan adalah sesuatu yang ingin dicapai atau dihasilkan dengan mengacu kepada
pernyataan visi dan misi serta didasarkan pada isu-isu aktual dan análisis strategis.
Tujuan tidak harus dinyatakan dalam bentuk kuantitatif, akan tetapi harus dapat
menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai di masa yang akan datang.
18
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
Untuk lebih terarahnya pencapaian visi dan misi Badan Penanaman Modal Dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Mataram mempunyai tujuan dan sasaran
sebagai berikut:
a. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai BPMP2T Kota Mataram adalah Memberikan Pelayanan
Prima Kepada Masyarakat, Khususnya Di Bidang Perizinan Dan Pelayanan Lain
serta Meningkatkan Efektifitas Layanan Perizinan, sehingga masyarakat dapat
menghemat waktu serta biaya, memperpendek birokrasi, tranparan, cepat dan
mudah, serta sederhana (pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan
masyarakat). Secara tidak langsung tujuan akhir yang ingin dicapai adalah
meningkatkan citra dan wibawa Pemerintah Kota Mataram melalui pelayanan yang
akurat, tepat waktu dan semangat melayani.
b. Sasaran Program
Sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada dan terkait dengan beberapa
permasalahan dalam pelayanan perizinan di Kota Mataram, maka sasaran yang
ingin diwujudkan BPMP2T adalah:
a. Terwujudnya Pelayanan Perizinan Yang Profesional.
b. Tersedianya Sistem Pelayanan Yang Tepat.
1.3.3 Permasalahan Utama, Strategi dan Arah Kebijakan
a. Permasalahan Utama (Strategic Issue)
Kebijaksanaan pemerintah dalam bidang perizinan sebenarnya dilatarbelakangi
oleh tujuan menarik investasi dan mendorong kegiatan ekonomi, beberapa faktor
perizinan yang menghambat investor dan masyarakat pada umumnya sebagai
pelaku utama dalam bidang pembangunan antara lain adalah birokrasi perizinan
yang panjang, berliku-liku, persyaratan yang memberatkan, proses lama, biaya
tinggi dan tidak transparan. Selama ini sering kita dengar masyarakat merasa
sering di-“pingpong” dalam mengurus izin, karena untuk mengurus izin tersebut
mereka harus mendatangi beberapa bagian di suatu kantor pemerintah, lebih
buruk lagi jika kantor yang harus didatangi dari satu dan letaknya berjauhan.
Hubungannya dengan hal tersebut, strategic issue dalam pembentukan
kelembagaan yang terintegrasi serta peningkatan kualitas SDM pegawai
pelayanan yang harus ditingkatkan akan dapat meminimalisir permasalahan dan
dampak hal di atas.
19
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
b. Strategi dan Arah Kebijakan
Strategi adalah pemikiran-pemikiran secara konseptual analitis dan komprehensif
tentang langkah-langkah yang berisikan program-program indikatif untuk
mewujudkan visi dan misi Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan
Terpadu Kota Mataram.
Sejalan dengan tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan di atas, maka
beberapa strategi yang dijalankan antara lain:
1. Inventarisasi tingkat kepuasan konsumen.
2. Simplikasi prosedur.
Untuk mencapai rangkaian strategi di atas, diharapkan arah kebijakan berikut ini
mampu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Arah kebijakan yang akan
ditempuh antara lain:
1. Peningkatan standar mutu pelayanan.
2. Optimalisasi layanan satu pintu.
20
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
Bab ini menguraikan ringkasan/ikhtisar rencana program dan kegiatan yang
dituangkan ke dalam Perjanjian Kinerja Tahun 2016. Program kerja prioritas yang
dilaksanakan dalam tahun anggaran 2016 dapat dijabarkan dalam Tabel 2.1.
2.1 PROGRAM KERJA
Program dan kegiatan yang direncanakan akan dilaksanakan pada tahun 2016
adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1 Rencana Kerja Program Dan Kegiatan Tahun 2016
No. U r a i a n Target kinerja
Program Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi
1 Pengembangan potensi unggulan daerah 1 kegiatan
2 Penyelenggaraan pameran investasi 1 kegiatan
Program Peningkatan Iklim Investasi Dan Realisasi Investasi
1 Peningkatan kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal
17 PMA & 40 PMDN
Program Peningkatan Kwalitas Pelayanan Publik
1 Peningkatan Kwalitas Pelayanan Publik Bidang Perizinan Usaha 90%
2 Peningkatan Kwalitas Pelayanan Publik Bidang Perizinan Non-Usaha 90%
Program Peningkatan Pelayanan Informasi Dan Pengaduan Perizinan
1 Peningkatan Pengelolaan Sistem Informasi Perizinan 1 kegiatan
2 Peningkatan Pengelolaan di bidang Pengaduan 1 kegiatan
3 Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Perizinan Terpadu 1 kegiatan
2.2 PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian kinerja merupakan perjanjian antara atasan dan bawahan untuk
mewujudkan target kinerja tertentu berdasarkan sumber daya yang dimiliki setiap SKPD,
maka diperlukan sebuah dokumen penetapan kinerja.
Dalam rangka pencapaian sasaran strategis maka ditetapkan Indikator Kinerja Utama
yang merupakan ukuran keberhasilan yang menggambarkan kinerja utama BPMP2T sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban dalam rangka menunjang penyelenggaraan
Pemerintah Daerah di bidang Pelayanan Publik. Sasaran Strategis dan Indikator Kinerja
Utama BPMP2T sebagaimana tersebut dalam tabel perjanjian kinerja berikut ini:
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
21
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
Tabel 2.2 Perjanjian Kinerja Tahun 2016
BPMP2T Kota Mataram No. Sasaran Indikator Kinerja Utama Target
(1) (2) (3) (4)
Misi 1: Meningkatkan Kualitas SDM Pelayanan Perizinan Ke Arah Aparatur Yang
Profesional, Jujur Dan Berdedikasi Tinggi.
1. Terwujudnya Pelayanan Perizinan
Yang Profesional
Rata-Rata Waktu Penyelesaian Izin 16 hari
Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat 80 per 150
responden
Realisasi Investasi Daerah Rp. 9,75 T
Misi 2: Meningkatkan Pelayanan Perizinan Dan Penanaman Modal Yang Terkoordinasi
Dan Terintegrasi Berdasarkan Prinsip, Simplifikasi, Transparansi Dan
Kepastian.
2. Tersedianya Sistem Pelayanan
Yang Tepat
Jumlah Pengunjung Yang
Memanfaatkan Website Pelayanan
5 org per hari
Jumlah Pengaduan Pelayanan Yang
Ditindaklanjuti
24
pengaduan
Program Anggaran Ket.
Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi Rp. 216.620.000 APBD
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi
Investasi Rp. 126.857.000 APBD
Program Peningkatan Kwalitas Pelayanan Publik Rp. 1.442.080.000 APBD
Program Peningkatan Pelayanan Informasi dan
Pengaduan Perizinan Rp. 501.970.000 APBD
Total anggaran SKPD (Belanja Langsung dan Tidak
Langsung) Rp. 7.569.695.853 APBD
WALIKOTA MATARAM
H. AHYAR ABDUH
Mataram, Februari 2016
KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU
KOTA MATARAM
Drs. COKORDA SUDIRA MULIARSA NIP. 19590810 199003 1 008
22
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
3.1 PENGUKURAN KINERJA
Pengukuran kinerja merupakan suatu proses pengukuran regular atas output dan
outcome yang dihasilkan suatu program. Sesuai dengan rencana kinerja yang telah
ditetapkan pada tahun 2016, Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan Terpadu
Kota Mataram berkewajiban untuk mencapai target-target tersebut sebagai bentuk
pertanggungjawaban kinerja instansinya. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan
kegagalan dalam pencapaian rencana kinerja dan sebagai bahan evaluasi akuntabilitas
kinerja, maka pengukuran kinerja cara yang tepat untuk dilaksanakan dalam rangka
kemajuan program ke arah pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Sesuai Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di
Lingkungan Instansi Pemerintah, dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan
Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka
diperlukan Indikator Kinerja Utama (IKU) bagi setiap SKPD dalam rangka pengukuran
kinerja.
Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Penanaman Modal Dan Pelayanan Perizinan
Terpadu (BPMP2T) Kota Mataram adalah:
1. Rata-rata waktu penyelesaian izin.
Rata-rata waktu penyelesaian izin dapat didefinisikan sebagai jumlah rata-rata antara
waktu tercepat penyelesaian izin dan waktu paling lama yang dibutuhkan dalam
penyelesaian izin. Jenis izin yang ditangani oleh BPMP2T antara lain IMB, PIMB,
ILOK, SITU MB, HO, SIUP, TDP, TDG, TDI/IUI dan Perluasan, IUJK, Izin Hotel, Izin
Rumah Makan, Izin Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum, Izin Usaha Jasa Pariwisata,
Izin Sewa Lahan, dan Izin Trayek.
2. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat.
Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah data dan informasi tentang tingkat
kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan
kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
23
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
penyelenggara pelayanan publik di BPMP2T dengan membandingkan antara
harapan dan kebutuhannya. Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang
dilakukan berpedoman kepada Kepmenpan Nomor: KEP/25/M.PAN/2/2004 Tentang
Pedoman Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi
Pemerintah.
3. Realisasi investasi daerah.
Realisasi investasi daerah menunjukkan besarnya nilai investasi baik Penanaman
Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal Asing (PMA) yang
direalisasikan melalui penerbitan izin prinsip oleh BPMP2T selama tahun 2016.
4. Jumlah pengunjung yang memanfaatkan website pelayanan (layanan online).
Layanan online yang diberikan oleh BPMP2T melalui Sistem Informasi Manajemen
Pelayanan Terpadu, berupa informasi terkait perizinan, pendaftaran izin online,
pengaduan izin, dan pelayanan perizinan lainnya yang dapat diakses oleh
masyarakat luas melalui jaringan internet.
5. Jumlah pengaduan pelayanan yang ditindaklanjuti.
Pengaduan terhadap pelayanan terkait perizinan yang ditangani oleh BPMP2T
berdasarkan jenis media yang digunakan dibagi menjadi 3 jenis, yaitu pengaduan
lisan/telepon, pengaduan melalui media cetak/elektronik dan pengaduan tertulis.
3.2 CAPAIAN KINERJA ORGANISASI
Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja
sasaran strategis organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk
setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja.
Adapun pencapaian sasaran strategis dilakukan dengan membuat capaian rata-rata atas
capaian indikator kinerja sasaran. Kategori nilai capaian kinerjanya dikelompokkan dalam
skala pengukuran ordinal sebagai berikut:
85 s/d 100 : Baik Sekali;
70 s/d < 85 : Baik;
55 s/d < 70 : Cukup;
0 s/d < 55 : Kurang.
Penetapan angka capaian kinerja terhadap hasil persentase capaian indikator kinerja
sasaran yang mencapai lebih dari 100% termasuk pada angka capaian kinerja sebesar 100,
sedangkan apabila capaian kinerja, kinerja hasil persentase capaian indikator kinerja
sasaran kurang dari 0% termasuk pada angka capaian kinerja 0. Dari 2 (dua) sasaran
24
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
strategis SKPD dan 5 (lima) Indikator Kinerja Utama (IKU), pancapaian kinerja sasaran pada
BPMP2T Kota Mataram adalah sebagai berikut:
Tabel 3.1
Nilai Capaian Kinerja Sasaran No. Kategori Jumlah Sasaran
1 Baik Sekali 2 Sasaran
2 Baik 0 Sasaran
3 Cukup 0 Sasaran
4 Kurang 0 Sasaran
Jumlah 2 Sasaran
Adapun pencapaian kinerja sasaran dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tabel 3.2
Pencapaian Kinerja Sasaran
No. Sasaran Jumlah
IKU
Capaian Rata-
Rata% < 55
55 s/d < 70
70 s/d < 85
85 s/d 100
1. Terwujudnya pelayanan perizinan yang profesional
3 98,14% - - - Baik
Sekali
2. Tersedianya sistem pelayanan yang tepat
2 97,92% - - - Baik
Sekali
Jumlah IKU 5 98,03% - - - Baik
Sekali
Rata-Rata Capaian Sasaran 98,03% - - - Baik
Sekali
Dari 2 (dua) sasaran di atas capaian kinerja sasaran rata-rata mencapai 98,03%
dengan kategori “Baik Sekali”. Sedangkan evaluasi kinerja dilakukan dengan cara melilhat
capaian kinerja dari pelaksaan program kegiatan yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi
kinerja ditetapkan 3 (tiga) aspek yaitu: input, output dan outcome.
- Aspek input terdiri dari dana, atau sumber dana.
- Aspek output merupakan hasil yang dicapai dari kegiatan yang dilaksanakan setelah
melalui proses kegiatan.
- Aspek outcome merupakan hasil yang dicapai dan mencerminkan berfungsinya
keluaran kegiatan pada jangka menengah (akibat langsung).
Bertitik tolak dari program/kegiatan BPMP2T Kota Mataram maka pada tahun 2016
semua kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik, jika melihat persentase capaian kinerja
dari setiap indikator kinerja utama.
Tabel 3.3 Perbandingan Antara Target Dan Realisasi Kinerja
No. Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
(%)
(1) (2) (3) (4) (5)
25
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
No. Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
(%)
(1) (2) (3) (4) (5)
1. Terwujudnya pelayanan perizinan yang profesional
Rata-rata waktu penyelesaian izin.
16 hari 15 93,75%
Nilai indeks kepuasan masyarakat.
80,00 per 150 responden
80,78 100,98%
Realisasi investasi daerah Rp. 9,75 T Rp. 9,72 T 99,69%
2. Tersedianya sistem pelayanan yang tepat
Jumlah pengunjung yang memanfaatkan website pelayanan.
5 orang per hari
5 100,00%
Jumlah pengaduan pelayanan yang ditindaklanjuti.
24 pengaduan
23 95,83%
3.3 EVALUASI KINERJA
Evaluasi kinerja organisasi dilakukan dengan menilai ketercapaian dari sasaran
strategis dan indikator kinerja utamanya dengan melihat perbandingan antara target yang
ditetapkan dengan realisasi yang dicapai.
3.3.1 Evaluasi Sasaran Pertama
Hasil evaluasi sasaran pertama dengan 3 (tiga) Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu
Rata-Rata Waktu Penyelesaian Izin, dari target 16 hari tercapai sebesar 15 hari, Nilai Indeks
Kepuasan Masyarakat, dari target 80,00 per 150 responden tercapai sebesar 80,78 per 150
responden, dan Realisasi Investasi Daerah, dari target Rp. 9,75 triliun tercapai Rp. 9,72
triliun.
Tabel 3.4 Evaluasi Capaian Sasaran Pertama “Terwujudnya Pelayanan Perizinan Yang Profesional”
Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Terwujudnya Pelayanan Perizinan Yang Profesional.
a. Rata-Rata Waktu Penyelesaian Izin.
16 hari 15 93,75%
b. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat.
80 per 150 responden
80,78 100,98%
c. Realisasi Investasi Daerah.
Rp. 9,75 T
Rp. 9,72 T
99,69%
Rata-rata Capaian IKU (%) 98,14%
Rata-rata Capaian Sasaran (%) 98,14%
Capaian terhadap Sasaran 1 dengan IKU 1 yaitu Rata-Rata Waktu Penyelesaian
Izin, diperoleh dengan mengidentifikasi jumlah rata-rata antara waktu tercepat penyelesaian
izin dan waktu paling lama yang dibutuhkan dalam penyelesaian izin di BPMP2T Kota
Mataram. Jenis izin yang membutuhkan waktu terpendek (1 hari) dalam penyelesaiannya
(melalui program inovasi one day service “SEHATI - SEHari PasTI Jadi”) antara lain: SIUP
(Mikro), TDP (Mikro), Daftar Ulang SIUP, Perpanjangan TDP, Legalisasi Izin, Izin Reklame
Insidentil, Perpanjangan ILOK, dan Her registrasi SIUJK. Sedangkan jenis izin yang
membutuhkan waktu paling lama (30 hari) adalah IMB dan ILOK (data terlampir). Asumsi
yang digunakan untuk menilai IKU 1 ini adalah semakin singkat rata-rata waktu yang
26
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
diperlukan untuk menyelesaikan sebuah izin maka semakin bagus capaian kinerja
indikatornya. Sebagai perbandingan, pada periode tahun 2015, capaian Indikator Rata-Rata
Waktu Penyelesaian Izin adalah sebesar 100,00% yang diperoleh dari perbandingan antara
target (16) dengan realisasi (16). Secara persentase terjadi penurunan, namun jika kita
menggunakan asumsi yang digunakan menilai IKU 1 ini, bahwa semakin singkat rata-rata
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah izin maka semakin bagus capaian
kinerja indikatornya, sehingga disimpulkan terjadi peningkatan yang cukup signifikan dari
capaian tahun 2015 jika dibandingkan dengan tahun 2016 (93,75%).
Capaian IKU 2 yaitu Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat diperoleh dengan mengukur
seberapa besar tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan perizinan yang diberikan
oleh BPMP2T Kota Mataram, melalui Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) sesuai
Kepmenpan Nomor: KEP/25/M.PAN/2/2004 dengan 14 (empat belas) unsur pelayanan, yang
selanjutnya nilainya dikompilasi per 150 responden. Adapun 14 unsur pelayanan adalah
sebagai berikut: prosedur pelayanan, persyaratan pelayanan, kejelasan petugas pelayanan,
kedisiplinan petugas pelayanan, tanggung jawab petugas pelayanan, kemampuan petugas
pelayanan, kecepatan pelayanan, keadilan mendapatkan pelayanan, kesopanan dan
keramahan pelayanan, kewajaran biaya pelayanan, kepastian biaya pelayanan, kepastian
jadwal pelayanan, kenyamanan lingkungan, dan keamanan pelayanan (data terlampir).
Asumsi yang digunakan untuk menilai IKU 2 ini adalah semakin tinggi nilai IKM maka
semakin bagus capaian kinerja indikatornya. Sebagai perbandingan, pada periode tahun
2015, capaian indikator Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat adalah sebesar 98,80% yang
diperoleh dari perbandingan antara target (79,00) dengan realisasi (78,05). Terlihat
peningkatan yang cukup signifikan dari capaian tahun 2015 jika dibandingkan dengan tahun
2016 (100,98%).
Capaian IKU 3 yaitu Realisasi Investasi Daerah diperoleh dengan membandingkan
investasi daerah baik Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) maupun Penanaman Modal
Asing (PMA) yang direalisasikan selama periode tahun 2016 dengan target investasi yang
telah ditetapkan sebelumnya oleh BPMP2T Kota Mataram. Investasi yang dikelola oleh
Pemerintah Kota Mataram terdiri dari beberapa sektor, di antaranya yaitu: perikanan, industri
makanan, pertambangan, peternakan, konstruksi, perdagangan dan reparasi, hotel dan
restoran, transportasi, gudang dan komunikasi, dan jasa lainnya (data terlampir). Asumsi
yang digunakan untuk menilai IKU 3 ini adalah semakin tinggi nilai realisasi investasi daerah
maka semakin bagus capaian kinerja indikatornya. Indikator Realisasi Investasi Daerah ini
pada tahun 2016 tidak dapat dibandingkan dengan periode sebelumnya (tahun 2015) yang
pendataan izin prinsipnya diterbitkan oleh BKPM Provinsi NTB, karena pendataan izin
27
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
prinsip oleh BPMP2T terkait investasi daerah (PMDN dan PMA) di Kota Mataram baru
dimulai pada semester kedua tahun 2016.
3.3.2 Evaluasi Sasaran Kedua
Hasil evaluasi sasaran kedua dengan 2 (dua) Indikator Kinerja Utama (IKU) yaitu
Jumlah Pengunjung Yang Memanfaatkan Website Pelayanan, dari target 5 orang per hari
tercapai sebesar 5 orang per hari, dan Jumlah Pengaduan Pelayanan Yang Ditindaklanjuti,
dari target 24 pengaduan tercapai sebesar 23 pengaduan.
Tabel 3.5 Evaluasi Capaian Sasaran Kedua
“Tersedianya Sistem Pelayanan Yang Tepat” Sasaran Indikator Kinerja Utama Target Realisasi Capaian
Tersedianya Sistem Pelayanan Yang Tepat
a. Jumlah Pengunjung Yang Memanfaatkan Website Pelayanan.
5 orang per hari
5 100,00%
b. Jumlah Pengaduan Pelayanan Yang Ditindaklanjuti.
24 pengaduan
23 95,83%
Rata-rata Capaian IKU (%) 97,92%
Rata-rata Capaian Sasaran (%) 97,92%
Capaian terhadap Sasaran 2 dengan IKU 1 yaitu Jumlah Pengunjung Yang
Memanfaatkan Website Pelayanan. Layanan online yang diberikan oleh Badan Penanaman
Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu melalui Sistem Informasi Manajemen Pelayanan
Terpadu (www.simyandu.mataramkota.go.id dan www.bpmp2t.mataramkota.go.id), berupa
informasi terkait perizinan, pendaftaran izin online, pengaduan izin, dan pelayanan perizinan
lainnya yang dapat diakses oleh masyarakat luas melalui jaringan internet, serta layanan
surat elektronik (email: [email protected]). Dengan sistem SIMYANDU, pada
tahap awal pemohon tidak perlu datang ke BPMP2T, karena formulir dan persyaratan
lainnya dapat diunggah (download) langsung. Untuk tahap selanjutnya, pemohon hanya
datang satu kali untuk memverivikasi permohonan izin yang lengkap dan benar, selanjutnya
pemohon akan menerima bukti penerimaan berkas yang nantinya digunakan untuk
pengambilan dan pembayaran izin yang telah diterbitkan. Asumsi yang digunakan untuk
menilai IKU 1 ini adalah semakin banyak pengunjung yang memanfaatkan website
pelayanan maka semakin bagus capaian kinerja indikatornya. Indikator Jumlah Pengunjung
Yang Memanfaatkan Website Pelayanan ini pada tahun 2016 tidak dapat dibandingkan
dengan periode sebelumnya (tahun 2015), karena program Sistem Informasi Manajemen
Pelayanan Terpadu sendiri baru diluncurkan pada Bulan November 2015.
Capaian kinerja IKU 2 yaitu Jumlah Pengaduan Pelayanan Yang Ditindaklanjuti dlihat
dari seberapa besar jumlah pengaduan masyarakat yang diselesaikan. Pengaduan
pelayanan terkait perizinan yang ditangani oleh BPMP2T terdiri dari 3 jenis, yaitu pengaduan
28
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
lisan/telepon, pengaduan melalui media cetak/elektronik dan pengaduan tertulis. Mekanisme
pengaduan yang berlaku yaitu masyarakat/pemohon menyampaikan pengaduan yang
diterima oleh Staf Pengaduan, selanjutnya diteruskan ke Kasubid Informasi dan Pengaduan,
selanjutnya ke Kabid Informasi, Pengaduan dan Pelaporan, selanjutnya naik ke Kepala
Badan. Kepala Badan menelaah dan mendisposisi kembali ke Kabid Informasi, Pengaduan
dan Pelaporan untuk diteruskan ke Kepala Bidang Pelayanan Perizinan dan Kabid
Penanaman Modal, ataupun ke Dinas/Instansi lain yang terkait untuk penyelesaian teknis.
Hasil akhir dari langkah-langkah penanganan yang telah diambil selanjutnya diterima
kembali oleh Kasubid Informasi dan Pengaduan untuk dikembalikan ke
masyarakat/pemohon yang bersangkutan. Dari 24 pengaduan yang masuk, 23 di antaranya
diselesaikan, sedangkan 1 pengaduan proses mediasi masih dalam proses karena belum
ada titik temu antara pihak yang terkait. Asumsi yang digunakan untuk menilai IKU 2 ini
adalah semakin tinggi jumlah pengaduan masyarakat yang masuk dan diselesaikan maka
semakin bagus capaian kinerja indikatornya. Sebagai perbandingan, pada periode tahun
2015, capaian indikator Jumlah Pengaduan Pelayanan Yang Ditindaklanjuti adalah sebesar
95,00% yang diperoleh dari perbandingan antara target (17) dengan realisasi (16). Terlihat
peningkatan dari capaian tahun 2015 jika dibandingkan dengan tahun 2016 (94,12%).
3.3.3 Analisa Penyebab Keberhasilan Kinerja Serta Alternatif Solusi Yang Telah
Dilakukan
Merujuk data yang tertuang dalam Tabel 3.2, capaian kinerja pelaksanaan
program/kegiatan pada tahun 2016 sebesar 97,77% dan realisasi capaian kinerja sebesar
98,03%. Setelah dilakukan analisa data dapat disimpulkan bahwa faktor penyebab
keberhasilan atau peningkatan kinerja tersebut yaitu:
1. Peningkatan sarana dan prasarana yang terus memadai/memudahkan dalam
menyelesaikan tugas/pekerjaan pegawai, sehingga memotivasi pegawai untuk lebih
cepat dan meningkatkan kemampuan pegawai dalam berinovasi.
2. Secara regulasi perubahan kelembagaan dari Kantor menjadi Badan dan adanya
pelimpahan kewenangan dalam menyelesaikan perizinan dengan manajemen
pelayanan satu atap (one stop service) akan mempercepat penerbitan perizinan.
3. Peningkatan kesejahteraan pegawai baik melalui Tunjangan Kinerja Daerah ataupun
Belanja Langsung yang terdapat pada Dokumen Pelaksanaan Anggaran menjadi
dorongan ataupun motivasi dalam peningkatan kinerja.
4. Diterapkannya sikap disiplin dan etika pegawai dalam pekerjaan mendorong pegawai
BPMP2T Kota Mataram untuk tepat waktu dan semangat dalam pencapaian serta
sasaran kinerja yang dilaksanakan.
29
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
5. Penyusunan perencanaan program/kegiatan yang terukur dan tepat guna merupakan
salah satu penyebab keberhasilan dalam pencapaian kinerja.
6. Peningkatan kemampuan ataupun kompetensi pegawai dalam diklat/bintek di BKPM
RI memberikan motivasi pegawai untuk tetap mengasah kemampuan yang tentunya
akan tercapainya target-target kinerja.
3.3.4 Analisis Atas Efisiensi Penggunaan Sumber Daya
Capaian kinerja pada tahun 2016 sebesar 98,03% dengan realisasi sarana dan
prasarana aparatur 97,77% dari target. Setelah dilakukan analisa data dapat disimpulkan
bahwa:
1. Penggunaan sarana dan prasarana aparatur mempunyai hubungan serta pengaruh
yang signifikan terhadap Waktu penyelesaian Izin serta peningkatan persentase
perizinan, dengan target 90,00%, pada tahun 2016 capaian kinerja rata-rata waktu
penyelesaian izin sebesar 93,75% dengan penggunaan sarana dan prasarana
sebesar 97,77%, sehingga dapat dikatakan penggunaan sumber daya yang ada pada
BPMP2T Kota Mataram dengan sarana prasarananya secara efisien dapat
mempersingkat waktu penyelesaian izin.
Sebanyak 3 unit pengadaan kendaraan dinas operasional untuk melaksanakan
kegiatan survey lapangan, dengan jumlah izin yang masuk dan telah
diproses/diterbitkan sekitar 98%.
Pengadaan kursi lipat, anjungan informasi, meja kerja, pemeliharaan
kendaraan/gedung kantor dan sebagainya yang masih kurang dalam operasional
kantor namun program/kegiatan dapat terselesaikan.
Penggunaan bandwith internet yang efisien namun tetap dapat mempermudah
akses internet pemohon dan pelaksana tetap online dalam proses perizinan.
2. Penggunaan aparatur pegawai BPMP2T Kota Mataram dengan jumlah 49 PNS
mempunyai hubungan serta pengaruh yang signifikan terhadap waktu penyelesaian
izin serta peningkatan persentase perizinan, pada tahun 2016 capaian kinerja rata-
rata waktu penyelesaian izin sebesar 93,75% dari target 90,00% yang ditetapkan.
Sehingga dapat dikatakan dengan terbentuknya BPMP2T Kota Mataram pada tahun
2014, sesuai dengan Perda Kota Mataram No. 8 Tahun 2013 dan dengan
keterbatasan sumber daya yang ada/efisiensi dalam penggunaannya, telah mampu
meningkatkan capaian kinerja waktu penyelesaian izin dengan cepat, tepat dan
transparan.
3.3.5 Analisis Program/Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan Pencapaian
30
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
Capaian kinerja IKU pada tahun 2016 sebesar 98,03% dengan realisasi
program/kegiatan sebesar 97,77% dari target 90,00% pada Rancangan Jangka Menengah.
Setelah dilakukan analisa data dapat disimpulkan bahwa:
1. Program/kegiatan Peningkatan Kwalitas Pelayanan Publik merupakan aspek yang
mempunyai hubungan serta pengaruh yang signifikan terhadap indikator kinerja
utama Rata-rata Waktu Penyelesaian Izin dalam peningkatan persentase perizinan,
pada tahun 2015 Waktu penyelesaian Izin IMB, PIMB, ILOK, SITU MB, HO, SIUP,
TDP, TDG, TDI/IUI dan Perluasan, IUJK, Izin Hotel, Izin Rumah Makan, Izin Usaha
Rekreasi dan Hiburan Umum, Izin Usaha Jasa Pariwisata, Izin Sewa Lahan sebanyak
9.983 izin atau sebesar 97%, mengalami kenaikan/peningkatan pada tahun 2016
sebanyak 10.552 izin atau sebesar 98% (data terlampir).
2. Program/kegiatan Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi serta Program
Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi mempunyai hubungan serta pengaruh
yang signifikan terhadap Realisasi Investasi Daerah. Dengan dilaksanakannya
kegiatan pameran dan sosialisasi kepada masyarakat di luar daerah maupun dalam
daerah cukup menyumbang pertumbuhan investasi daerah, dapat dilihat dari
perbandingan data tahun 2015 (yang diperoleh melalui ijin prinsip yang diterbitkan
oleh BKPM Provinsi NTB) di mana jumlah investor PMDN sebanyak 12 perusahaan
dengan nilai realisasi investasi PMDN sebesar Rp. 972.082.817,00 dan PMA jumlah
investor sebanyak 54 perusahaan dengan nilai realisasi investasi PMA sebesar Rp.
106.207.146.000,00 telah mengalami kenaikan yang sangat signifikan di mana pada
tahun 2016 jumlah investor PMDN sebanyak 187 perusahaan dengan nilai realisasi
investasi PMDN sebesar Rp. 7.119.794.201.078,00 dan PMA jumlah investor
sebanyak 49 perusahaan dengan nilai realisasi investasi PMA sebesar Rp.
2.597.451.347.953,00 (data terlampir).
3. Program/kegiatan peningkatan Pelayanan Informasi dan Pengaduan Perizinan, di
mana melalui Survey Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) terhadap pelayanan yang
diberikan BPMP2T Kota Mataram terhadap masyarakat naik dari 78,05 pada tahun
2015 menjadi 80,78 pada tahun 2016 (data terlampir).
3.4 REALISASI ANGGARAN
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Badan Penanaman Modal Dan
Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Mataram sesuai Dokumen Pelaksanaan Perubahan
Anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (DPPA-SKPD) Tahun Anggaran 2016 sebesar
Rp. 7.569.695.853,00 dengan realisasi sebesar Rp. 7.406.288.488,00 sebagaimana tersebut
dalam tabel di bawah ini.
31
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
Tabel 3.6 Realisasi Anggaran Pada BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
No. Jenis Belanja Target (Rp) Realisasi (Rp) %
1. Belanja Tidak Langsung 3.393.110.753,00 3.322.900.618,00 97,93
2. Belanja Langsung 4.176.585.100,00 4.083.387.870,00 97,77
Jumlah 7.569.695.853,00 7.406.288.488,00 97,84
Untuk lebih jelasnya, berikut ini dipaparkan penyerapan/realisasi anggaran dan
persentase masing-masing program dan kegiatan sebagaimana tersebut dalam tabel di
bawah ini.
Tabel 3.7 Realisasi Keuangan Menurut Program/Kegiatan
Pada BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016 No. Program/Kegiatan Anggaran Realisasi %
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.1. Penyediaan jasa surat menurat 2.250.000 2.250.000 100,00
1.2. Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
9.000.000 4.914.000 54,60
1.3. Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas/operasional
16.050.000 14.007.000 87,27
1.4. Penyediaan alat tulis kantor 38.550.000 38.200.000 99,09
1.5. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
83.850.000 82,782.000 98,73
1.6. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
10.080.000 10.000.000 99,21
1.7. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
10.000.000 10.000.000 100,00
1.8. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
7.200.000 6.960.000 96,67
1.9. Penyediaan makanan dan minuman 5.250.000 5.000.000 85,24
1.10. Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
162.344.100 159.993.350 98,55
1.11. Penyusunan dokumen perencanaan 24.900.000 23.924.800 96,08
1.12. Penyediaan administrasi umum kepegawaian
660.100.000 642.461.950 97,33
1.13. Monitoring dan evaluasi PAD 103.450.000 100.525.000 97,17
1.14. Penyediaan administrasi keuangan 532.350.000 520.944.000 97,88
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2.1 Pengadaan kendaraan dinas/operasional
46.050.000 43.847.800 95,22
2.2 Pengadaan perlengkapan gedung kantor
37.100.000 37.100.000 100,00
2.3 Pengadaan peralatan gedung kantor 51.750.000 51.500.000 99,52
2.4 Pengadaan meubelair 13.500.000 13.350.000 98,89
2.5 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
46.350.000 45.454.500 98,07
2.6 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor
17.000.000 17.000.000 100,00
2.7 Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur 6.000.000 6.000.000 100,00
3 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan.
3.1. Penyusunan laporan capaian kinerja 7.000.000 7.000.000 100,00
32
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
No. Program/Kegiatan Anggaran Realisasi %
(1) (2) (3) (4) (5)
dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
3.2. Penyusunan pelaporan keuangan semesteran
5.300.000 5.271.550 99,46
4 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4.1 Pendidikan dan pelatihan formal 48.750.000 46.037.000 94,43
5 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
5.1. Pengembangan potensi unggulan daerah
90.120.000 89.194.000 98,97
5.2. Penyelenggaraan pameran investasi 107.600.000 105.950.000 98,47
6 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
6.1. Peningkatan kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal
97.905.000 95.805.000 97,86
6.2. Sosialisasi peraturan perundang-undangan penanaman modal
24.536.000 21.525.000 87,73
7 Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
7.1 Peningkatan kwalitas pelayanan publik bidang perizinan usaha
643.030.000 632.440.000 98,35
7.2 Peningkatan kwalitas pelayanan publik bidang perizinan non-usaha
766.500.000 759.807.000 99,13
8 Program Peningkatan Pelayanan Informasi & Pengaduan Perizinan
8.1 Peningkatan pengelolaan Sistem Informasi Perizinan
345.400.000 326.823.020 94,62
8.2 Peningkatan pengelolaan di bidang pengaduan
80.420.000 80.420.000 100,00
8.3 Monitoring, evaluasi dan pelaporan perizinan terpadu
76.900.000 76.900.000 100,00
Total Belanja Langsung 4.176.585.100 4.083.387.870 97,77
Berdasarkan tabel di atas (Tabel 3.7) dapat dijelaskan bahwa secara keseluruhan
penyerapan anggaran baik Belanja Tidak Langsung maupun Belanja Langsung pada
BPMP2T Kota Mataram, sebesar 97,84%. Bila dibandingkan penyerapan Belanja Langsung
yang merupakan belanja untuk menunjang program dan kegiatan pada BPMP2T Kota
Mataram, penyerapan anggaran belanja langsung sebesar 97,77%, dikategorikan ”Baik
Sekali”.
Jika ingin melihat Realisasi Keuangan Program/Kegiatan Strategis BPMP2T Kota
Mataram Tahun 2016 Berdasarkan Sasaran Beserta Indikator yang ingin dicapai dapat
dilihat pada tabel berikut.
33
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
Tabel 3.8 Realisasi Keuangan Program/Kegiatan Strategis Berdasarkan Sasaran Beserta Indikatornya Pada BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
No. Sasaran Indikator Program/Kegiatan Anggaran Realisasi %
(1) (6) (7) (2) (3) (4) (5)
1. Terwujudnya Pelayanan Perizinan Yang Profesional
a. Rata-Rata Waktu Penyelesaian Izin
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
1.409.530.000 1.392.247.000 98,77
a. Peningkatan kwalitas pelayanan publik bidang perizinan usaha
643.030.000 632.440.000 98,35
b. Peningkatan kwalitas pelayanan publik bidang perizinan non-usaha
766.500.000 759.807.000 99,13
b. Nilai Indeks Kepuasan Masyarakat
Program Peningkatan Pelayanan Informasi & Pengaduan Perizinan
76.900.000 76.900.000 100,00
a. Monitoring, evaluasi dan pelaporan perizinan terpadu
76.900.000 76.900.000 100,00
c. Realisasi Investasi Daerah Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi
197.720.000 195.144.000 98,70
a. Pengembangan potensi unggulan daerah 90.120.000 89.194.000 98,97
b. Penyelenggaraan pameran investasi 107.600.000 105.950.000 98,47
Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi
122.441.000 117.330.000 95,83
a. Peningkatan kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengawasan pelaksanaan penanaman modal
97.905.000 95.805.000 97,86
b. Sosialisasi peraturan perundang-undangan penanaman modal
24.536.000 21.525.000 87,73
2. Tersedianya Sistem Pelayanan Yang Tepat
a. Jumlah Pengunjung Yang Memanfaatkan Website Pelayanan
Program Peningkatan Pelayanan Informasi & Pengaduan Perizinan 345.400.000 326.823.020 94,62
a. Peningkatan pengelolaan Sistem Informasi Perizinan
345.400.000 326.823.020 94,62
b. Jumlah Pengaduan Pelayanan Yang Ditindaklanjuti
Program Peningkatan Pelayanan Informasi & Pengaduan Perizinan
80.420.000 80.420.000 100,00
b. Peningkatan pengelolaan di bidang pengaduan
80.420.000 80.420.000 100,00
Total Belanja Langsung Program/Kegiatan Strategis 2.232.411.000 2.188.864.020 98,05
34
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
Dalam rangka menindaklanjuti amanat peraturan perundang-undangan sebagaimana
tertuang dalam INPRES Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntablitas Kinerja Instansi
Pemerintah (AKIP) sebagai bentuk pertanggungjawaban lembaga penyelenggara negara
baik di Pemerintah Pusat maupun di Pemerintah Daerah, maka Pemerintah Daerah
diwajibkan setiap tahunnya untuk menyusun Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP).
Berkaitan dengan hal tersebut, BPMP2T Kota Mataram sebagai salah satu Perangkat
Daerah Kota Mataram telah merampungkan penyusunan LKIP BPMP2T Kota Mataram
Tahun 2016. LKIP dimaksud merupakan evaluasi kinerja terhadap BPMP2T Kota Mataram
dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya sebagaimana tertuang dalam DPA-
SKPD.
Berdasarkan hasil pengukuran dan parameter yang digunakan, maka kinerja
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016 dikategorikan “Baik Sekali” serta ditunjukkan dengan
penyerapan anggaran pelaksanaan program dan kegiatan rata-rata sebesar 97,77%
sedangkan terkait dengan upaya yang dilakukan dalam melaksanakan tugas pokok dan
fungsinya, serapan dari target yang direncanakan sesuai indikator kinerja utama (IKU) dari
sasaran strategis BPMP2T Kota Mataram tahun 2016 dapat dikategorikan “Baik Sekali”
yang mencapai rata-rata capaian sasaran sebesar 98,03% dan indikator pada RPJM masih
merupakan rancangan dari perencanaan jangka menengah.
Berdasarkan uraian di atas, bahwa kinerja BPMP2T Kota Mataram Tahun Anggaran
2016, telah kinerja dengan baik, namun demikian berdasarkan permasalahan yang ada
maka ke depan perlu dilakukan peningkatan terhadap kualitas penyelenggaraan
program/kegiatan.
Mataram, 30 Desember 2016 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KOTA MATARAM,
Drs. COKORDA SUDIRA MULIARSA Pembina Utama Muda, IV/c Nip. 19590810 199003 1 005
BAB IV
P E N U T U P
35
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP)
BPMP2T Kota Mataram Tahun 2016
L A M P I R A N