perkiraan kebutuhan investasi dan pengukuran … · 2018-10-18 · dan pengukuran tinggal landas...

26
JURNAL PENELITIAN KUANTITATIF DIBIDANG ILMU EKONOMI DAN MANAJEMEN Judul Penelitian PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS Oleh AMRIZAL Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Borobudur Jakarta, Januari 1999

Upload: others

Post on 29-Feb-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN … · 2018-10-18 · DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS ... PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN 4.1. Pengujian Empiris 4.2. Hasil Perhitungan

JURNAL PENELITIAN KUANTITATIF DIBIDANG

ILMU EKONOMI DAN MANAJEMEN

Judul Penelitian

PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS

Oleh

AMRIZAL

Staf Pengajar Fakultas Ekonomi Universitas Borobudur Jakarta, Januari 1999

Page 2: PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN … · 2018-10-18 · DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS ... PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN 4.1. Pengujian Empiris 4.2. Hasil Perhitungan

2

KATA PENGANTAR

Membuat Karya Ilmiah atau melalukan penelitian sudah merupakan tugas pokok

yang harus dilakukan oleh staf pengajar suatu perguruan tinggi. Tugas ini dibuat dalam

rangka memenuhi persyaratan pengusulan akreditasi atau jenjang kepangkatan pada

Fakultas Ekonomi Universitas Borobudur Jakarta. Meskipun tugas ini sepertinya tidak

lebih dari hanya sekedar suatu persyaratan saja, namun penulis telah berfikir berkali-kali

tentang isi karya Ilmiah yang dibuat ini harus benar-benar dikaji secara ilmiah pula sesuai

dengan namanya, dan inipun sebatas kemampuan yang penulis miliki hingga saat ini.

Alasan lain kenapa karya ilmiah ini harus dibuat demikian adalah

berkemungkinan kalau sekarang batas kemampuan penulis hanya sebatas yang mampu

penulis buat seperti ini, maka mungkin suatu saat bisa untuk lebih disempurnakan.

Agaknya tidaklah terlalu berkelebihan kalau penulis katakan bahwa data yang digunakan

bukanlah data main-mainan, akan tetapi merupakan data resmi yang telah dihimpun oleh

pemerintah atau badan-badan ilmiah lainya.

Karena selain karya Ilmiah ini diajukan terhadap Kopertis Wilayah III dan

sebagai pertinggal juga penulis sediakan untuk kepustakaan Fakultas Ekonomi

Universitas Borobudur, sehingga harapan penulis hanya sekedar untuk dapat dibaca oleh

mahasiswa atau pembaca lainya yang bernuansakan ilmiah pula, mungkin paling tidak

akan dapat membantu menambah khasanah pengetahuan sipembaca atau menjadi

semacam suatu pertanyaan ataupun tanggapan terhadap penulis atas kurang lebihnya

kemapuan yang penulis miliki.

Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Rektor Universitas

Borobudur Prof. DR. H. Basir Barthos, bapak Dekan Fakultas Ekonomi Prof. DR. H.

Masngudi, SE, APU beserta jajarannya serta mahasiswa semuanya. Tidak terlupa salam

yang istimewa terhadap fihak Kopertis Wilayah III Jakarta tempat tujuan pengusulan

akreditasi ini dan berbagai fihak yang telah disibukkan atas pengusulan akreditasi ini,

demikian dan terima kasih.

Jakarta, 15 Januari 1999

( Amrizal )

Page 3: PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN … · 2018-10-18 · DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS ... PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN 4.1. Pengujian Empiris 4.2. Hasil Perhitungan

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

1. PENDAHULUAN

2. TINJAUAN KEPUSTAKAAN

3. PEMBENTUKAN MODEL DAN METODOLOGI

3.1. Pembentukan Model

3.2. Metodologi

4. PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN

4.1. Pengujian Empiris

4.2. Hasil Perhitungan Kebutuhan Investasi

5. KESIMPULAN

DAFTAR BACAAN

Page 4: PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN … · 2018-10-18 · DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS ... PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN 4.1. Pengujian Empiris 4.2. Hasil Perhitungan

4

1. PENDAHULUAN

Pendapat ahli ekonomi kenamaan J.M Keynes sangat populer sekali dan hampir

seluruh negara menggunakan konsep tersebut. Versi lain yang merupakan kelanjutan

teori Keynes dalam hal pertumbuhan ekonomi seperti Harrod-Domar dan bahkan konsep

teori W.W Rostow yang menyangkut dengan tahap-tahap pembangunan, secara disadari

atau tidak, telah terjadi pada setiap negara baik negara maju, maupun negara

berkembang.

Tetapi bukan berarti bahwa setiap negara akan mengikuti tahap-tahap

pembangunan a la Rostow. Sebenarnya tidak ada satu negarapun yang akan mengikuti

langkah-langkah negara-negara lain dalam proses pembangunannya. Hal ini sangat

dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik ekonomi, sosial maupun politik. Tetapi pola pola

pemikiran Rostow mengenai periode kritis dalam tahap tinggal landas telah

mempengaruhi pola pemikiran negara-negara berkembang dewasa ini ( Hendra Esmara:

1985, h.56 ).

Bahkan Rostow sendiri ketika diminta tanggapannya mengenai masalah masalah

ini, mengemukakan sebagai berikut: "I suspect that the widespread and continuing

interest in The Stages among economists in developing word stems from the fact that its

structure can be recognizably linked to the phenomena they see about them and the

problems they must try to solve from day to day in their societies" ( Meier, Gerald M and

Dudley Seers: 1984, h.237 ).

Kiranya adalah cukup beralasan apabila Benjamin Higgins berpendapat bahwa

konsep Rostow akan tetap dipergunakan sebagai kerangka berfikir di dalam ilmu

ekonomi pembangunan, No matter how critical Rostow's collegues mey be of his system,

his terminology is here to stay. The expressions, "The Take-off and "Self-Subtained

Growth" are thoroughly entrenched in the the literature, and will continue to be by

development economists ( Benjamin Higgins: 1968, h.186 ).

Istilah tinggal landas ini, walaupun dalam pengertian yang berbeda dengan

Rostow telah terdapat pula dalam GBHN. Selama ora pemerintahan ordebaru, sejak dari

akhir Pelita III sudah terdengan isu bahwasya Indonesia akan memasuki era "terciptanya

kerangka landasan bagi bangsa Indonesia" dalam Pelita IV, kemudian dimantapkan

landasan tersebut pada Pelita V, sehingga dalam Pelita VI bangsa Indonesia sudah benar-

benar dapat tinggal landas untuk memacu pembangunan menuju terwujudnya masyarakat

yang kita cita-citakan, ialah masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila.

Sekarang hampir berkahir periode Pelita VII dan dalam periode ini Soeharto telah

lengser mei 1998 dan cita-cita yang telah bertubi-tubi era orde baru telah berkhir dan

diganti dengan pemerintah era reformasi, pemerintah maupun bangsa Indonesia

menerima warisan sang leluhur berupa Hutang Luar Negeri yang nyaris peringkat 3

didunia.

Page 5: PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN … · 2018-10-18 · DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS ... PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN 4.1. Pengujian Empiris 4.2. Hasil Perhitungan

5

Adalah suatu pukulan yang berat bagi bangsa yang tergiur dengan cita-cita

sementara sang pimpinan pemerintah ordebaru berkuasa selama 32 tahun yang

merupakan waktu yang cukup lama bagi seorang pemimpin seolah-olah tidak ada

penggantinya, kesemuanya telah menghambat kita untuk maju dan berkembang yang

pada akhirnya terjadi penderitaan rakyat dimana-mana pelosok bumi pertiwi Indonesia

yang kita cintai ini.

Sebenarnya Soal Kemampuan Indonesia akan tinggal landas tersebut semenjak

Pelita IV sudah sangat diragukan sekali oleh bangsa ini oleh karena warisan yang akan

ditinggalkan suatu saat oleh rezim Soeharto memang sudah mencerminkan hal itu, akan

tetapi karena bangsa kita juga terbiasa "takut banyak ngomong dan yang banyak

ngomong tempatnya dipenjara" sehingga aspirasi yang telah kaku demikian terpaksa

menerima apa adanya seperti sekarang.

Penelitian akan mencoba melakukan penaksiran kondisi ekonomi Indonesia

tersebut jangka panjang, dengan data untuk periode penelitian tahun 1969-1997.

Kebutuhan tabungan bagi pembiayaan pembangunan langsung diasenyelir menjadi

sebagai Kebutuhan Investasi untuk mencapai pertumbuhan ekononomi yang tinggi serta

dengan ukuran pertumbuhan ekonomi demikian sekaligus akan diterapkan terhadap

konsep Rostow untuk mencapai tinggal landas ( take-off ).

Sebenarnya konsep tinggal landas tersebut memang sudah ternyata tidak mampu

dicapai oleh Indonesia karena secara kualitatif belum terdengar isu yang menyesatkan

tentang itu, namun tujuan peper ini terpaksa beralih untuk hanya sekedar memperlihatkan

kemampuan atau katidakmampuan kita menelusuri konsep Rostow dan sebenarnya

faktor-faktor apa saja yang telah membuat ekonomi Indonesia, sehingga tinggal landas

tersebut sama selaki tidak berhasil dicapai.

2. TINJAUAN KEPUSTAKAAN

Perkembangan ekonomi suatu negara biasanya ditandai oleh besar atau kecilnya

pertumbuhan ekonomi negara tersebut. Secara singkat pertumbuhan ekonomi adalah

proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang, yaitu melihat bagaimana suatu

perekonomian berkembang atau berubah dari waktu ke waktu. Tekanannya pada

perubahan atau perkembangan itu sendiri ( Boediono: 1982, h.1). Hal ini terlihat dengan

banyaknya gagasan untuk memonitor atau mengukur hasil-hasil pembangunan yang telah

dicapai, ukuran yang selama ini biasa dipergunakan adalah dengan pendapatan nasional

atau GNP (Hendra Esmara: 1982, h.155).

Pencapaian besarnya GNP tersebut membutuhkan sejumlah investasi yang besar

dalam tiap-tiap periode pembangunan. Oleh Keynes, Investasi tersebut merupakan stock

of capital, secara sederhana investasi tersebut berasal dari tabungan dan tabungan itu

sendiri diperoleh dari pendapatan yang tidak dikonsumsi, sehingga dari sudut penerimaan

( income side ), adalah merupakan sisa dari pendapatan yang tidak dikonsumsi ( J.M.

Keynes: 1967, h.63 ).

Page 6: PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN … · 2018-10-18 · DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS ... PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN 4.1. Pengujian Empiris 4.2. Hasil Perhitungan

Tabel 1 . PENGGUNAAN PRODUK DOMESTIK BRUTO, TABUNGAN, STOKS MODAL

DAN PENDAPATAN DISPOSIBEL PENDAPATAN, TAHUN 1969-1997 ( Dalam Milyar Rupiah, Atas Dasar Harga Konstan Tahun 1993 )

Ko ns ums i Inves tas i P erubahan Eks po r Impo r Eks po r P enda- P a jak Tidak P enyus utan P ro duk Tabungan Tabungan Tabungan S to k P enda-

Bruto Bruto Sto k Barang Barang Netto pa tan Langs ung Do mes tik Mas yarakat P emerintah Do mes tik Mo dal dapatan

& J as a & J as a Netto Netto Bruto Bruto Bruto Dispos ibel

Tahun Ct It Xt Mt Xt-Mt Fi T i Di Yt Sh Sg St Kt Yd

1969 48564.5 5984 0 20119.6 5843.9 14275.7 1309.1 1616.7 3431 68824.2 19576.2 683.5 20259.7 0 63468.9

1970 50137.6 7959 0 22493 6604.1 15888.9 1242.7 1714.1 3688.4 73985.5 22546.5 1301.4 23847.9 114089.6 68111.6

1971 51711.9 9645.8 0 25424.6 7612.4 17812.2 1033.9 1920.6 3945.8 79169.9 25755.4 1702.6 27458 147299.0 72416.8

1972 52976.8 11482.8 0 30837.5 8673.2 22164.3 -41.9 2112 4317 86623.9 30743.9 2903.2 33647.1 133443.1 78041.0

1973 58034.2 13441.1 0 36574 11628.3 24945.7 -645.6 2383.8 4807.6 96421 34743.9 3642.9 38386.8 132284.5 86200.2

1974 64159.1 16022.5 0 38971.6 15370.7 23600.9 -2375 2317.9 5174.5 103782.5 32472.2 7151.2 39623.4 225885.4 91597.2

1975 69720.2 18360.2 0 38030.4 17162.8 20867.6 -2373.6 3210.8 4993.8 108948 31400.2 7827.6 39227.8 387243.6 95159.0

1976 72520.6 19462.9 0 44505.8 20038.5 24467.3 -1040.5 2841.5 5911.5 116450.8 34321.8 9608.4 43930.2 302083.3 103815.8

1977 76479.7 22559.5 0 48702.4 20929.7 27772.7 -2281.8 5382.4 4124.3 126811.9 41098.4 9233.8 50332.2 276110.9 109641.0

1978 85004.1 25957.6 0 49201.3 23578.2 25623.1 -3057 3483.6 6833.6 136584.8 43181.1 8399.6 51580.7 362780.1 119727.0

1979 97749.2 27104.8 0 49139.3 28868.9 20270.4 -5086 4120.6 7288.1 145124.4 35435.9 11939.3 47375.2 460626.7 124509.1

1980 114108.1 32223.1 0 46369.5 33233.5 13136 -5966 4527.9 7978 159467.2 29825.8 15533.3 45359.1 358265.3 136467.4

1981 132976.9 35811.4 0 45261 42226.4 3034.6 -4629.4 4170.3 8609.9 171822.9 22195.2 16650.8 38846 498006.5 150243.0

1982 146220.8 40464.6 0 38952.7 45691.9 -6739.2 -7899.2 4542 8803.7 179946.2 17726.6 15998.8 33725.4 896366.1 154159.3

1983 140829.5 43630.2 8820.7 41398.9 51326 -9927.1 -6650 4840.5 9172.8 183353.3 28309.9 14213.9 42523.8 2347961.9 157849.5

1984 144666.7 41004.9 13400.8 44108.1 47471.5 -3363.4 -7852 5260 9790.9 195709 36918.9 14123.4 51042.3 649500.1 167546.1

1985 145698.2 43961.6 20195.5 40665.8 49976.8 -9311 -7879.8 6119.8 10033 200544.3 41843.4 13002.7 54846.1 1823309.5 170391.9

1986 150260.9 48008.9 19413.3 46852.1 52059.9 -5207.8 -7700.7 7056.4 10629.8 212475.3 52461 9753.4 62214.4 854974.9 180032.0

1987 156363.6 50642.4 14982.2 53698.5 53088.2 610.3 -8695.8 9644.8 11136.2 222598.5 58386.8 7848.1 66234.9 1113573.0 183476.9

1988 164951.7 56478.6 3469.7 54268.2 43164.1 11104.1 -6792.1 13870.1 11800.1 236004.1 66935.1 4117.3 71052.4 994299.5 189671.7

1989 174215.6 64024.9 4390.8 59937.3 48966.7 10970.6 -7225.6 17695.6 12665.5 253601.9 68511 10875.3 79386.3 922662.8 198319.6

1990 188456.2 73355.6 10232.9 60207.7 60284.3 -76.6 -8346.7 17869.3 13327.5 271968.1 65336.1 18175.8 83511.9 1086255.4 214555.3

1991 204815.9 78142 6164.3 72177.1 70428.7 1748.4 -8714.3 17792.3 14552.6 290870.6 68754.2 17300.5 86054.7 1202444.7 232019.1

1992 212778.6 82001.5 7170 82761.4 75052.4 7709 -79832.1 19655.6 -54511.7 309659.1 78701.1 18179.4 96880.5 1351492.2 245027.5

1993 222715.1 86667.3 10545.5 88230.9 78383 9847.9 -12552.6 21171.1 16488.8 329775.8 91237.7 15823 107060.7 1420748.8 258392.2

1994 238504.7 98589 14836 97002.1 94291 2711.1 -39729.8 -6894.1 17732 354640.8 95400.3 20735.8 116136.1 1406140.4 310967.2

1995 265096 112386.4 15852.7 104491.8 114034.6 -9542.8 -11923.8 23209.7 19189.6 383792.3 102638.7 16057.6 118696.3 1479616.3 306259.5

1996 291400.6 128698.6 3791.1 112391.4 121862.8 -9471.4 -12486.8 22173.3 20720.9 414418.9 104949.4 18068.9 123018.3 1741464.4 336864.6

1997 315332 134033.5 4733.1 119445 129858.4 -10413.4 -24093.8 21000.7 21684.3 443685.2 109946.4 18406.8 128353.2 2031984.9 355905.7

Sumber : Diolah oleh penulis dari, BiPS , Pendapatan Nasional Indonesia (Tabel-Tabel Pokok) dan Statistk Ekonomi-Keuangan

Indonesia, berbagai tahun penerbitan; Indikator Ekonomi, edisi Juli 1998.

Page 7: PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN … · 2018-10-18 · DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS ... PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN 4.1. Pengujian Empiris 4.2. Hasil Perhitungan

Pada umumnya lebih kurang sekitar 75 % dari pendapatan nasional suatu negara

digunakan untuk konsumsi masyarakat atau rumah tangga yang dimaksud, sehingga

sisanya sejumlah 25 % akan merupakan tabungan. Dengan demikian, bahwa besar

kecilnya tabungan ditentukan oleh pendapatan. Namun demikian, tidak pula seluruh

pendapatan yang tersisa menjadi tabungan secara agregat ( menyeluruh ) tersebut akan

tersalur menjadi investasi bagi pembiayaan pembangunan, dan untuk kasus demikian

diperlukan semacam penelitian.

Seorang ahli ekonomi barat yang termashur seperti Simon Kuznet, menyatakan

bahwa banyak ilmu pengetahuan didasarkan pada suatu kumpulan pengetahuan diskriptif

dan pada pengukuran empiris sangat membuhtuhkan pengetahuan tentang ketepatan yang

dapat dipercayai (Simon Kuznets: 1981, h.7). Namun demikian, kitapun juga tidak boleh

terlalu terikat dengan suatu teori saja , sehingga untuk kontek penelitian di Indonesia

diperlukan suatu model makro yang mempengaruhi tabungan tersebut.

Khususnya mengenai analisa pendapatan, banyak dijabarkan oleh beberapa ahli

ekonomi setelah Keynes seperti analisa pendapatan melalui siklus hidup oleh A.Ando ,

R.Brumberg dan F. Modigliani. Kemudian pendekatan permanent income oleh Milton

Friedman, Relative Income oleh J.S. Duesemberry dan lain sebagainya. Seiring dengan

tujuan demikian, maka dalam penelian ini akan dicoba pula mengukur kondisi ekonomi

Indonesia dalam pencapaian Steady-State Growth yang menggunakan data nasional

Indonesia meliputi tahun 1969-1997.

Dalam penelitian ada kemungkinan estimasi yang dilakukan tersebut akurat atau

tidak sama sekali sehingga dilakukan pengujian statistik dan yang lebih penting dari pada

itu dalam penelitian ini akan dicoba melakukan penaksiran kondisi ekonomi tersebut dari

parameter-parameter hasil estimasi untuk fungsi jangka panjang atau jangka pendek atau

penggabungannya. Kebutuhan tabungan bagi pembiayaan pembangunan diasumsi

menjadi sebagai Kebutuhan Investasi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi. Melalui

ukuran pertumbuhan ekonomi demikian akan diterapkanmelalui konsep Rostow

mengenai tinggal landas ( take-off ).

3. PEMBENTUKAN MODEL DAN METODOLOGI

3.1. Pembentukan Model

Dewasa ini hampir tidak ada negara yang mempunyai sistem ekonomi yang sama

sekali tertutup, tanpa adanya hubungan dengan negara luar. Pada Umumnya sistem

ekonomi suatu negara adalah terbuka. Namun demikian, model ekonomi secara makro

ada yang menyatakan ekonomi tertutup dan ekonomi terbuka, ini dimaksudkan agar

dalam penelitian ekonomi bahwa perekonomian lebih dapat disederhanakan dalam

perhitungan, sehingga dikenal pula dengan ekonomi dua sektor, tiga sektor dan empat

sektor, model makro keseimbangan ekonomi terbuka adalah sebagai berikut:

Page 8: PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN … · 2018-10-18 · DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS ... PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN 4.1. Pengujian Empiris 4.2. Hasil Perhitungan

8

A = C + I + G + ( X – M ) ( 1 )

Y = C + S + ( T – R ) ( 2 )

A = Y ( ... Aggregate, Demand = Supply ) ( 3 )

C + I + G + ( X – M ) = Y = C + S + ( T - R ) ( 4 )

( I + G + R ) - ( S + T ) = ( M – X ) ( 5 )

S - I = ( G + R - T ) + Nx ( 6 )

I = S + ( T - R - G ) - ( X – M ) ( 7 )

I = [ S + ( T - G ) - R ] + ( M – X ) ( 8 )

I + G + X = S + ( T - R ) + M ( 9 )

I + X = S + M ( 10 )

persamaan (10) merupakan keseimbangan ekonomi yang bersifat terbuka, kalau saja

ingin ditinjau identitas ekonomi yang dalam penyusunan model makro termasuk ekonomi

tiga sektor dan ekonomi dua sektor tidaklah terlalu sulit, sebagai asumsi untuk tiga

sektor, dimana ( X - M ) = 0 dan mungkin R = 0. Sedangkan untuk asumsi dua sektor

diasumsi G + ( X - M ) = 0 dan ( T - R ) = 0 dari persamaan (4), alhasil didapatkan

sebagai berikut:

St = It ( 11 )

St = Sh + Sg = It ( 12 )

St = Sh + Mt = It ( 13 )

persamaan (11), (12) dan (13) masing adalah ekonomi dua sektor, tiga sektor dan empat

sektor. Ketiga persamaan tersebut telah siap bila dijadikan kedalam fungsi berkut

sekaligus dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Teori ekonomi Keynes ini pada

umumnya merupakan fungsi dari pendapatan nasional dan bisa juga fungsi lain seperti

tabungan dengan tabungan tahun lalu dan investasi dengan tingkat bunga ( interest rate ).

Dalam versi pertumbuhan ekonomi, model sederhana Keynes tersebut dirobah oleh

Harrod-Domar yang menganalisis adanya hungan antara tabungan dengan modal sebagai

berikut ( Michael P. Todaro: 1977, h.65):

St = s Yt ( 14 )

It = Kt ( 15 )

Kt/ Yt = k ( 16 )

atau Kt / Yt = k ( 17 )

Yt/ Yt = s/k ( 18 )

Selainnya itu, khusus dalam penaksiran stok modal atau modal (capital), dimana modal

adalah Kt = k Yt atau Kt = k Yt dan It = Kt, sehingga k tersebut ditulis sebagai

k = It / Yt ( 19 )

Page 9: PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN … · 2018-10-18 · DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS ... PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN 4.1. Pengujian Empiris 4.2. Hasil Perhitungan

9

oleh karena antara investasi dan tabungan merupakan kembar siam yang tidak bisa

dipisahkan, maka secara otomatis tabungan besar kecilnya tergantung dengan pendapatan

dan begitu juga capital dengan pendapatan dan kedua merupakan fungsi dari pendapatan.

Untuk tujuan demikian baik tabungan mapun modal perlu dilakukan estimasi secara

serempak, yaitu guna mendapatkan besarnya pertumbuhan ekonomi dan fungsi tersebut

sebagai

St = -C + s Yt ( 20 )

Kt = K + k Yt-1 ( 21 )

maka perumusan Harrod-Domar pada persamaan (18) Yt/Yt = s/k ( adalah fungsi

jangka pendek pertumbuhan ekonomi dengan dana luar negeri ), dan dalam hal ini juga

bisa dilakukan dari pembagian koefisien hasil estimasi persamaan (20) dengan persamaan

(21). Tabungan adalah bagian pendapatan yang tidak dikonsumsi dan merupakan fungsi

dari pendapatan, Menurut definisi lainya, bahwa perubahan tabungan sama dengan

tabungan tahun t dikurangi tabungan tahun sebelumnya, yang dapat ditulis sebagai

berikut dalam bentuk:

St = St - St-1 ( 22 )

Untuk menentukannya berapa besarnya perubahan tabungan, dimisalkan bahwa

jumlah tabungan yang diinginkan pada tahun t adalah St*. Asumsi bahwa hubungan

antara St* dengan St mempunyai persyaratan sebagai berikut:

St = h ( S*t - St-1 = 1 ) ( 23 )

dimana ha merupakan faktor penyesuaian antara keinginan dan kenyataan yang nilainya

terletak antara Nol dan Satu ( 0 < ha < 1 ). Jika h = 1 maka St = S*t, akan tetapi jika

h = 0 maka St = 0. Apabila dari kedua persamaan diatas dilakukan subsitusi, yaitu

persamaan (25) disubsitusikan kedalam persamaan (24) dan anggap bahwa S*t/ Yt = a,

maka diperoleh:

St = ( 1 - h ) St-1 + ha Y t ( 24 )

Secara statistik analisis regresi persamaan (24) yang merupakan persamaan

tabungan jangka panjang ( tanpa konstanta ) memperlihatkan bahwa tabungan tahun t

dipengaruhi oleh tabungan tahun lalu dan perubahan pendapatan. Untuk menentukan

berapa besarnya kebutuhan tabungan sebagai tingkat investasi produktif dalam

pembiayaan pembangunan, sehingga pada hakekatnya tingkat kebutuhan tabungan

tersebut dapat mencapai kondisi Steady-state growth yang dirumuskan sebagai berikut

St/Yt = ha g / ( g + h ) ( 25 )

dimana, h = h1: h1 = MPS

= s

= s (1- t) + t

= s (1- t) + m

Page 10: PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN … · 2018-10-18 · DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS ... PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN 4.1. Pengujian Empiris 4.2. Hasil Perhitungan

10

Masing-masing h1 = MPS untuk analisa ekonomi dua sektor, tiga sektor dan empat

sektor antara lain harus memberikan hasil yang sama.

3.2. Metodologi

Metodologi yang hendak dibuat menyangkut dengan metode pengujian secara

statistik, dan uraian tersebut kiranya tidak perlu terlalu ditonjolkan, sehingan analisis

statistik yang diperlihatkan secara umum masing berdasarkan (24), (20) dan (21) yang

dalam bentuk fungsi sebagai berikut:

St = f ( St-1 , Yt , Ui ) ( 26 )

St = f ( Yt , Ui ) ( 27 )

Kt = f ( Yt-1 , Ui ) ( 28 )

dimana:

Ct = Konsumsi masyarakat pada tahun t

G = Government expenditure

It = Investasi bruto tahun t

Xt = Ekspor barang-barang dan jasa-jasa tahun t

Mt = Impor barang-barang dan jasa-jasa tahun t

Tt = Penerimaan Pajak tahun t

R = Transfer payment

St = Perubahan Tabungan ( Domestic Saving ) pada tahun t

St = Tabungan tahun t

St-1 = Tabungan tahun t-1 (sebelumnya)

Yt = Produk Domestik Bruto tahun t

Yd = Pendapatan Disposibel tahun t

Yt = Perubahan Produk Domestik Bruto

Kt = Stok Modal (Capital Stock)

C, K = Constant (autonomous Consumption and Capital)

ha = Faktor penyesuaian antara keinginan kemampuan menabung.

h = Perbandingan/ rasio antara tabungan yang diinginkan dengan

pendapatan nasional.

a = Angka (ratio) antara tabungan yang diinginkan dengan

perubahan pendapatan nasional

k = Incremental Capital Output Ratio

c = Marginal Propensity to Consume

s = Marginal Propensity to Save

g = Rate of Growth ( % ).

0 < ha < 1 MPC + MPS = 1 APC + APS = 1

Page 11: PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN … · 2018-10-18 · DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS ... PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN 4.1. Pengujian Empiris 4.2. Hasil Perhitungan

11

4. PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN

4.1. Pengujian Empiris

Berikut ini adalah hasil pengjian beberapa fungsi yang berhubungan dengan

persamaan (25) yang menjadi tofik penelitian dan interprestasi dari koefisien hasil

estimasi antara lain setelah dirobah kedalam bentuk fungsi jangka panjang akan dapat

digunakan untuk memperkirakan kebutuhan investasi produktif bagi pembiayaan

pembangunan Indonesia serta untuk menaksir ukuran tinggal landas ( take-off ), mampu

atau tidaknya menelusuri konsep W.W Rostow tersebut. Hasil estimasi yang dilakukan

sesuai dengan periode penelitian yang meliputi tahun 1969-1997, dan hasil pengujian

tersebut sebagai berikut:

Tabel 2: Hasil Pengujian Empiris Tabungan Dan Stoks Modal Jangka Pendek

Persamaan SE R2 R R2 F D-W

St = 7027.507 + 0.752617 St-1 + 1.223227 Yt 8785.956 0.929981 0.964355 0.957374 172.6653 0.725762

S(ai): (0.187704) (0.656360)

t(ai): (4.009593) (1.863652)

St = 3129.021 + 0.290389 Yt 7755.230 0.943348 0.971261 0.941249 449.5952 0.481440

S(bi): ( 0.013695)

t(bi): (21.20366)

St = - 689.605 + 0.371028 Yd 8341.309 0.934461 0.966675 0.932034 384.9747 0.381475

S(b'i): (0.018909)

t(b'i): (19.62077)

Kt = -127261.8 + 5.153196 Yt-1 375654.6 0.675966 0.822165 0.663954 56.32215 1.976660

S(ci): (0.686652)

t(ci): (7.504809)

Kt = -188829.8 + 6.563829 Yd-1 373896.4 0.678982 0.824004 0.667093 57.10766 2.045239

S(c'i): (0.868580)

t(c'i): (7.556961)

Sumber: Data Sekunder, diolah oleh penulis menggunakan Lotus 1-2-3 Smartsuite Milennium Edition V 9.5

dari data Tabel 1.

Page 12: PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN … · 2018-10-18 · DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS ... PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN 4.1. Pengujian Empiris 4.2. Hasil Perhitungan

12

Sebelum melakukan analisis pengujian, ada baiknya terlebih dahulu diketahui

bahwa estimasi dilakukan lima tahap, sedangkan yang diperlukan hanya tiga tahap saja.

Kalau secara berurut estimasi pada tabel 2 tersebut dinomorkan 1 s/d 5, maka hasil

estimasi yang terpakai adalah hasil estimasi 1, 3 dan 5. Alasan yang menguatkan adalah

bahwa "fungsi tabungan" mempunyai hubungan yang paling tepat dengan pendapatan

disposibel ( disposible income ), karena persamaan nomor (3) mempunyai konstanta yang

bernilai minus. Keadaan demikian juga diperlakukan terhadap Stoks modal, yaitu

persamaan nomor (5); antara lain untuk tujuan melihat pertumbuhan ekonomi jangka

panjang, yang merupakan pembagian nisbah tabungan dengan nisbah modal memerlukan

kesamaan independen variabel yang digunakan.

Bukannya tidak bisa persamaan nomor (2) dan (4) digunakan dalam jangka

panjang (karena yang terpakai adalah koefisien hasil estimasi masing-masingnya), hanya

saja tidak cocok sebagai fungsi yang diestiamsi jangka pendek. Hasil estimasi persamaan

nomor (1) memberikan indikasi secara statistik, dimana tabungan tergantung pada

tabungan tahun lalu dan perubahan pendapatan. kedua independen variabel tersebut

mempunyai hubungan yang cukup kuat secara statistik dalam hal menentukan naik-

turunya tabungan, dan indikasi tersebut dapat diperhatikan bahwa koefisien determinasi

(R2 = 0.929981).

Hubungan korelasi juga cukup kuat yaitu R = 0.964355 atau sebesar 96.4 %

korelasi yang terjadi secara total. Hasil pengujian secara statistik untuk variabel peubah

tabungan tahun lalu adalah significant pada tingkat keyakinan ( confidense lavel ) 99 %,

hal ini terbukti bahwa T4.009593 > T2.779. Sedangkan untuk variabel peubah perubahan

pendapatan dimana T1.863652 > T1.706, berarti significant pada tingkat keyakinan 90 %.

Nilai Ftest dan cukup besar yang semakin memperkuat hasil pengujian tersebut dan

sekaligus uji D-W yang significant pada tingkat keyakinan yang sama.

Persamaan nomor (3) dan (5) Khususnya sebagai pengganti penaksiran

pertumbuhan ekonomi yang merupakan pembagian koefisien regresi tabungan dengan

koefisien regresi stoks modal. Hasil estimasi tabungan secara statistik significat pada

derajat keyakinan 99 %. Hal lainya Ftest = 384.9747 adalah sangat besar dan D-W =

0.381475 yang masuk dalam range pengujian atau berarti secara bersamaan menyatakan

fungsi ini significant secara statistik. Demikian juga halnya hasil estimasi stok modal

yang significant pada tingakat keyakinan 99 % oleh karena Ttest = 7.556961 adalah lebih

besar dari T-tabel pada keyakinan tersebut, serta Ftest = 57.10766 yang besar dan D-W

= 2.045239 sehingga secara serempak telah menunjukan bahwa dari segi pengujian

sudah tidak perlu diragukan lagi.

4.2. Hasil Perhitungan Kebutuhan Investasi

Pada bagian ini yang akan ditelusuri adalah jumlah kebutuhan tabungan yang

tersalur sebagai investasi produktif bagi pembiayaan pembangunan Indonesia.

Mengangkut dengan investasi, istilah produktif dimaksudkan sebagai "tingkat tabungan

jangka panjang" yang tercapai bersamaan tingkat pencapaian laju pertumbuhan ekonomi

Page 13: PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN … · 2018-10-18 · DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS ... PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN 4.1. Pengujian Empiris 4.2. Hasil Perhitungan

13

suatu negara. Investasi produktif adalah sejumlah investasi atau tingkat investasi yang

benar-benar berperan sebagai pembiayaan pembangunan, dan menaikan pendapatan

melalui produktivitas dan menaikan pertumbuhan ekonomi. Berikut ini, sebagaimana

Tabel 3 adalah hasil perhitungan tersebut.

Dengan mempergunakan interprestasi antar koefisien regresi, maka hal yang

menjadi perhatian khusus antara lain: Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang

berhasil dicapai selama tahun 1969-1997 adalah sebesar 0.056526 atau sebesar 5,65 %

rata-rata per tahun. Sebenarnya laju pertumbuhan ekonomi sebesar tersebut sudah cukup

tinggi dicapai dan malahan lebih besar dari pada rencana yang harus dicapai.

Meskipun pertumbuhan ekonomi sudah cukup tinggi, maka belum tentu jumlah

tabungan berarti sudah mantap dan demikian juga halnya dengan investasi. Ada asumsi

yang mungkin tidak pernah dipopulerkan dalam masyarakat, yaitu dari segi sumber

investasi tersebut. Dari informasi para ahli ekonomi selama ini telah dapat dimengerti

atau disimpulkan, dimana Indonesia dalam menggalakan upaya pembangunan yang cepat

dan dengan mengeterapkan jalur pembangunan "rapid growth" dimana sumber

pembiayaan pembangunan telah nyata-nyata menggantungkan harapan pada dana luar

negeri capital inflows.

Tabel 3: HASIL PERHITUNGAN PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DARI

FUNGSI REGRESI JANGKA PANJANG, TAHUN 1969-1997

St = ( 1 - h ) St-1 + ha Yt

= 0.752617 St-1 + 1.223227 Yt

St = s Yt = 0.371028 Yd

Kt = k Y t-1 = 6.563829 Yd-1

dimana, h = 0.247383

a = 4.944669

s = 0.371028

k = 6.563829

g ( % ) = 0.056526

St/Yt = hag / ( g + h )

= 0.227516

Sumber: Data Sekunder, diolah oleh penulis menggunakan Lotus 1-2-3 Smartsuite Milennium Edition V 9.5

dari data yang terdapat pada Tabel 1.

Page 14: PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN … · 2018-10-18 · DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS ... PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN 4.1. Pengujian Empiris 4.2. Hasil Perhitungan

Tabel 4 : FUNGSI TABUNGAN JANGKA PANJANG INDONESIA DIBANDING

NEGARA LAIN DAN PERKIRAAN KEBUTUHAN TABUNGAN

Taksiran Nilai Growth Rate (%)

Negara 1-h ha h a 4 5 6 7

Brazil 0.859 0.592 0.141 4.19 0.131 0.155 0.177 0.214[13.32] [3.35]

Costa Rica 0.715 0.819 0.249 3.58 0.123 0.149 0.173 0.217[10.57] [40.66]

Israel 0.959 0.24 0.041 0.09 0.012 0.013 0.014 0.016[9.56] [0.25]

Philippines 0.828 0.667 0.172 3.94 0.128 0.153 0.175 0.215[17.55] [5.39]

Taiwan 0.772 0.779 0.228 3.42 0.116 0.14 0.163 0.202[5.30] [2.56]

Indonesia *) 0.753 1.223 0.247 4.951 0.17 0.206 0.239 0.27[4.010] [1.864]

Sumber : Heff, Nathaniel H. dan Kasuo Sato (1975), "A Simultaneous Equations Model of Saving in Developing Countries", Journal of Political Economy, 83(b).

Catatan: *). Khusus untuk Indonesia dihitung oleh penulis untuk data periode tahun 1969-1997.

Page 15: PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN … · 2018-10-18 · DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS ... PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN 4.1. Pengujian Empiris 4.2. Hasil Perhitungan

Disamping itu, bahwa apa yang telah diamanatkan GBHN "upaya pembangunan

yang semakin bertumpu pada kemampuan sendiri dicamkan hanya sebagai hiasan kata

belaka, dengan demikian tidak mustahil kiranya baik sektor swasta maupun sektor

pemerintah dalam kontek tata ekonomi nasional menanggung hutang yang besar terhadap

luar negeri, alhasil baik neraca pembayaran maupun anggaran negara mengalami posisi

yang kritis sepanjang tahun dan perdagangan luar negeri ternyata juga tidak mantap

ditelusuri.

Alasan yang menguatkan hasil penelitian ini sebagaimana dapat dilihat dimana

terlalu jauh perbedaan antara MPS dengan nilai h berupa perbandingan atau rasio antara

tabungan yang diinginkan dengan pendapatan. Sedangkan tingkat kebutuhan tabungan

terhadap pendapatan adalah masih cukup tinggi yaitu sebesar 0.227516 atau sebesar

22,75 % rata-rata per tahun. Tingginya nilai kebutuhan tabungan berarti menyatakan

bahwa Indonesia mampu melanjutkan pembangunannya.

Hal yang sangat menarik dalam penelitian ini alalah bahwa nilai h yang cukup

besar dan hampir menyamai nilai h negara Taiwan yang bernilai 0.228 atau 22,8 % rata-

rata setiap tahunnya. Dalam kenyataannya Indonesia tidak dapat langsung disamakan

dengan negara Taiwan. Negara seperti Taiwan tersebut adalah negara NICs dan sektor

perekonomiannya jauh lebih mantap dari Indonesia karena mereka lebih banyak

menikmati rembesan kemajuan yang dicapai Jepang akibat kedua negara agak

bertetangga dan ditambahkan pula Taiwan telah cukup lama memperdayakan sumber

daya manusianya.

Disamping itu, dari segi nilai a untuk Indonesia bernilai sebesar 4.944669 dan

nilai ini juga besar. Dibanding dengan beberapa negara seperti Brazil, Costa Rica,

Philippina dan Taiwan, dimana Indonesia adalah paling unggul terkecuali negara Israel.

Besarnya nilai a tersebut memberikan indikasi bahwa proses penyesuaian antara

tabungan yang diharapkan dengan tabungan yang terjadi adalah jauh lebih cepat

dibanding dengan negara-negara lain tersebut.

Selanjutnya, dengan asumsi bahwa St = A At* dimana At* adalah jumlah

kekayaan ( assets ) yang diharapkan, maka St*/Yt = A At*/Yt. Untuk kasus di Indonsia

oleh karena besarnya nilai a menunjukan pula bahwa besar pula rasio kekayaan yang

diinginkan terhadap pendapatan. Memang tidak dapat dipungkiri suatu negara miskin

atau hampir seluruh pendapatan tergunakan untuk pemenuhan konsumsi atau kondisi

yang dihadapi negara tersebut boleh dikatakan dengan apa yang disebut subsistence level

hingga hampir atau nyaris tidak ada pendapatan yang tersisa untuk tabungan, maka

negara demikian mempunyai hasrat konsumsi yang tinggi sekali, sehingga antara

keinginan menabung ( willingness to save ) menjadi bertolak belakang dengan

kemampuan menabung ( ability to save ).

Sebenarnya karena tabungan adalah sumber investasi bagi pembiayaan

pembanguan, maka rendahnya kemampuan menabung berarti rendahnya investasi, dan

kalau investasi rendah berarti pertumbuhan ekonomi yang mampu dicapai juga rendah,

dan bagi Indonesia terjadi kenyataan yang berlawanan arah seratus 180 derajat oleh

Page 16: PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN … · 2018-10-18 · DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS ... PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN 4.1. Pengujian Empiris 4.2. Hasil Perhitungan

16

karena pertumbuhan ekonomi masih dicapai pada tinggkat yang cukup tinggi. Kalau

keadaan semacam ini yang terjadi, berarti benih-benih penyakit menular yang terjadi

dalam pertumbuhan ekonomi yang masih tinggi tersebut adalah "ternyata harga ( price )

dan tingkat bunga ( interest rate ) telah tumbuh dalam waktu yang bersamaan.

Nampaknya Indonesia memerlukan tabungan yang sedikit lebih kecil dari pada

Taiwan. Agaknya, perbedaan kebutuhan ini dapat dijelaskan bahwa Taiwan boleh

dikatakan lebih baik ekonomi yang dimilikinya dan termasuk sebagai negara kelompok

NICs dengan sektor industrinya sangat memperbesar tabungan dan pendapatannya

selama ini. Sedangka Indonesia, kalau kemapuan mobilisasi tabungan tidak mantap.

Upaya pengingkatan tabungan lebih sering menghendaki melalui pengorbanan konsumsi

secara besar-besaran, dan sektor Industri tidak secerah di Taiwan.

Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dicapai selama ini adalah sebesar

0.056526 atau 5,65 % rata per tahun. Pencapaian laju pertumbuhan ekonomi sebesar ini,

dimana Indonesia telah "memperuntukan" tabungan sebesar 22,75 % dari pendapatan

nasional. Kalau prestasi pembangunan yang telah berjalan hingga sekarang dikaitkan

dengan konsep tahap-tahap pembangunan W.W. Rostow yang antara lain untuk mencapai

tahap tinggal landas (take-off) hanya memerlukan investasi produktif dari 5% sampai ke

tingkat sedikit diatas 10% (yaitu 12%) dari pendapatan nasional, tentunya dapat

dikatakan bahwa Indonesia sudah tinggal landas oleh karena telah terpenuhinya konsep

Rostow. Sementara kenyataannya, sampai sekarang bahwa tinggal landas belum juga

tercapai.

5. KESIMPULAN

Bahwa yang membedakan negara-negara maju dengan negara-negara sedang

berkembang adalah tingkat pendapatan rakyatnya. Tingkat pendapatan rakyat negara-

negara berkembang jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara maju. Dengan

tingkat pendapatan yang rendah sukar tercipta tabungan dalam masyarakat. Dengan

rendahnya tingkat pendapatan sukar pula terjadi Investasi, dan tanpa adanya investasi

tidak mungkin dilakukan usaha-usaha peningkatan pendapatan dan pembangunan.

Dengan mempergunakan ukuran pendapatan per kapita sekaligus dapat

dipecahkan dua permasalahan pokok sekaligus. Kenaikan jumlah pendapatan dan

kenaikan jumlah penduduk. Dengan terjadinya kenaikan jumlah pendapatan perkapita,

tersirat pula didalamnya adanya keharusan laju kenaikan pendapatan yang lebih besar

dibandingkan dengan laju kenaikan jumlah penduduk. Dengan demikian dapat dikatakan

bahwa penghalang utama bagi pembangunan negara-negara sedang berkembang dan

bahkan menjadi semacam pola pemikiran adalah masalah kekurangan modal.

Berkembangnya pola pemikiran ini tidak dapat dilepaskan dari keberhasilan

Marshall Plan didalam membangun kembali eropah sebagai kehancuran perang dunia

kedua, sehingga tidak begitu heran kalau pola pemikiran demikian ingin pula untuk

diterapkan pula terhadap negara-negara sedang berkembang. Bersamaan dengan itu

Page 17: PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN … · 2018-10-18 · DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS ... PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN 4.1. Pengujian Empiris 4.2. Hasil Perhitungan

17

mengenai teori tahap-tahap pembangunan yang dikemukakan Rostow bahwa negara-

negara maju sekarang tersebut telah menempuh lima tahap pembangunan, yaitu: (1).

Tahap masyarakat tradisionil, (2). Tahap prakondisi untuk tinggal landas, (3). Tahap

tinggal landas, (4). Tahap menuju kedewasaan dan (5). Tahap Konsumsi massa yang

tinggi.

Diantaranya dari kelima tahap tersebut, maka tahap yang paling kritis adalah

tahap tinggal landas. Tahap kritis ini akan dapat dilalui apabila tingkat tabungan dan

investasi telah mampu mencapai antara 5 % sampai 10 % dari pendapatan nasional dan

pola demikian ternyata terkait kuat dengan teori pertumbuhan ekonomi yang dipaparkan

Harrod-Domar.

Dengan menerapkan konsep Rostow tersebut terhadap ekonomi dan

pembangunan di Indonesia, dimana pertumbuhan ekonomi yang dicapai adalah sebesar

5,65 % rata-rata per tahun. Pencapaian pertumbuhan ekonomi sebesar ini, dimana

Indonesia telah "memperuntukan" tabungan dalam negeri sebesar 22,75 % rata-rata per

tahun dari pendapatan nasional. Sungguh hal yang sangat luar biasa telah terjadi pada

Indonesia walaupun telah memenuhi konsep Rostow tersebut, namun belum dapat

dikatakan mencapai take-off.

Rupanya masih banyak pra-syarat yang harus dipenuhi selain dari syarat tersebut

diatas, antara lain pelaksanaan pembangunan harus mampu dilakukan tanpa memperoleh

"pinjaman lunak", dan telah dapat tumbuh dan berkembang atas kekuatan sendiri atau

menurut istilah Rostow "the take-off into self substained growth". Kalau sekiranya ini

terpenuhi sudah tentu Indonesia telah tinggal landas, dan tidaklah menherankan kalau

sejak awal akhir Pelita III saja sudah diduga bahwa Indonesia tidak bisa tinggal landas

dalam waktu secepat yang dicita-citakan semula.

Page 18: PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN … · 2018-10-18 · DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS ... PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN 4.1. Pengujian Empiris 4.2. Hasil Perhitungan

18

DAFTAR BACAAN

Boediono, "Teori Pertumbuhan ekonomi" BPFE Jogyakarta, 1982.

Heff, Nathaniel H. dan Kasuo Sato (1975). "A Simultaneous Equations Model of Saving

in Developing Countries". Jurnal of Political Economy, 83 (b).

Esmara, Hendra dkk, "Beberapa Indikator Pembangunan Indonesia" dalam Masyarakat

Indonesia, Tahun ke-IX, No.2, 1982.

_______________., "Politik Perencanaan Pembangunan: Teori, Kebijaksanaan Dan

Prospek", Pidato Pengukuhan Sebagai Guru Besar Perencanaan Pembangunan,

Fakultas Ekonomi Universitas Andalas Padang: 27 Juli 1985.

Higgins, Benjamin., " Economic Development: Problems, Principles and Policies ( New

York: W.W. Norton & Company, Revised edition 1968 ).

Meier, Gerald M and Dudley Seers ( editor )., "Pioneers in Development" ( New York:

Oxford University Press, 1984 ).

Johnston, J., (1972). Economietric Methods, Mc Graw-Hill Kogakusa, Ltd., Tokyo.

J. Supranto., (1981). Metode Ramalan Kwantitatif Untuk Perencanaan, Jakarta,

Gramedia.

Michael P. Todaro, "Economics For Developing World" ( London: Longman Group

Limited, 1977).

Simon Kuznet, "Economic Growth of Nation", dalam Teori Ekonomi Dan Penerapannya

di Asia ( Gramedia: Jakarta, 1981).

Thee Kian Wie., (1980). Pembangunan Ekonomi dan Pemerataan, Jakarta, LP3ES.

------+++++------

Cara paling Mudah Meng-unduh (Downloads) secara GRATIS sejumlah TULISAN ILMIAH Dalam bentuk Files PDF sebagai berikut:

Page 19: PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN … · 2018-10-18 · DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS ... PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN 4.1. Pengujian Empiris 4.2. Hasil Perhitungan

19

Daftar TULISAN ILMIAH Untuk PERGURUAN TINGGI, Terdiri:

Bidang UMUM: ILMU EKONOMI & STUDI PEMBANGUNAN

JURNAL PENELITIAN Kuantitatif, BUKU AJAR MODUL SOAL DAN

PEMECAHAN SOAL, BUKU TEKS, Laporan Hasil & Jurnal Hasil

Penelitian Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI, LAPORAN HASIL

& Jurnal Hasil Penelitian SURVEY Dibidang Manajemen Transportasi

10 Macam Hasil Pegembangan KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

Penelitian Survey dari 5 Hasil Penelitian SURVEY.

Dan Didapatkan 10 Contoh/Bentuk PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF

Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI, termasuk 5 Proposal (Draft Hibah

DIKTI) Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 2009 s/d 2016

12 Contoh/Bentuk PROPOSAL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANAJEMEN

TRANSPORTASI 2014 s/d 2017

I. Bidang UMUM: ILMU EKONOMI & STUDI PEMBANGUNAN, Serta

Jurusan Terkait Bidang EKONOMI:

02 27 Jurnal Penelitian Kuantitatif TAHAP I to KOPTIS Wilayah III Jakarta Files: 003 01 Perspektif Ekonomi Indonesia Dalam satu tahap pembangunan Jangka Panjang

004 02 Analisis Fungsi Tabungan Indonesia: Pengujian Model Hipotesa Pendapatan Permanen

005 03 Expor Kommoditi Primer Pulau Sumatera Lamam Perdagangan Luar Negeri Indonesia

006 04 Ekspor Dan Pertumbuhan Ekonomi: Studi Kasus Indonesia 1969-1994

007 05 Pekiraan Pembentukan Modal Di Indonesia

008 06 Kebijaksanaan Deregulasi Perbankan Dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Di Indonesia

009 07 Instabilitas Perdagangan Luar Negeri Indonesia

010 08 Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Dan Ketergantungan Terhadap Dana Luar Negeri

011 09 Sumber Pertumbuhan Ekonomi Diantara Modal Dan Tabungan

012 10 Pengukuran Kondisi Ekonomi Indonesia Dan Pencapaian Stedy-State Growth 013 11 Modal Asing Swasta Dan Pembentukan Investasi Produktif Dalam Pembiayaan Pembangunan

014 12 Trade-Off Antara Penerimaan Pajak Dan Kemampuan Menabung Masyarakat

015 13 Mobilisasi Tabungan Dan Investasi suatu Ekonomi Terbuka: Studi Kasus Indonesia 1969-1995

016 14 Pengaruh Pendapatan Permanen Dalam Pembentukan Tabungan

017 15 Peranan Ekspor Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

018 16 Analisis Fungsi Konsumsi Indonesia Dengan Pendapatan Permanen

019 17 Pembiayaan Ekonomi Dalam Negeri Diantara Keinginan Dan Kenyataan

020 18 Sektor Perdagangan Luar Negeri Indonesia Dan Pengaruhnya Terhadap Kegiatan Ekonomi

021 19 Reformasi Kebijaksanaan Makro Dan Pengaruh Ekonomi Sektor Terbuka

022 20 Keseimbangan Pendapatan Nasional: Investasi Dan Sumber Pembiayaan Ekonomi

023 21 Analisis Pengaruh Pembentukan Tabungan Suatu Ekonomi Terbuka

024 22 Pengaruh Aliran Modal Asing Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Pembentukan Tabungan

025 23 Perkiraan Kebutuhan Investasi Dan Pengukuran Tinggal Landas

026 24 Kemampuan Pembentukan Modal Domestik: Sektor Pemerintah Dan Masyarakat

027 25 Prestasi Ekonomi Indonesia Dan Akumulasi Sumber Pembiayaan Pembangunan

028 26 Kualitas Pembangunan Ekonomi Indonesia Dan Dilema Ketergantungan Sumber Dana

029 27 Investasi Dan Pembiayaan Ekonomi Jangka Panjang Indonesia

Page 20: PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN … · 2018-10-18 · DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS ... PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN 4.1. Pengujian Empiris 4.2. Hasil Perhitungan

20

004 34 Jurnal Penelitian Kuantitatif TAHAP II to STMT Trisakti Files: 030 01 Standar Ukuran Tinggal Landas Perekonomian Suatu Negara

031 02 Pembentukan Modal Domestik Bruto Sektor Pemerintah Dan Masyarakat

032 03 Pembentukan Tabungan Dan Pembiayaa Ekonomi Jangka Panjang Indonesia

033 04 Prestasi Ekonomi Indonesia Dan Pencapaian Steady-State Growth

034 05 Aliran Modal Asing Swasta Dalam Pembentukan Investasi Produktif

035 06 Fungsi Konsumsi Dan Pengaruhnya Terhadap Pendapatan Permanen 036 07 Pendapatan Permanen Dan Pengaruhnya Terhadap Pembentukan Tabungan

037 08 Pengujian Model Tabungan Indonesia Dengan Hipotesa Pendapatan Permanen

038 09 Kebutuhan Tabungan Dan Sumber Pembiayaan Ekonomi Indonesia

039 10 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi: Trade-Off Antara Pajak Dan Tabungan

040 11 Aggregate Expenditre Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 3 Sektor)

041 12 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi Dalam Struktur Ekonomi Terbuka

042 13 Aggregate Expendiure Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 4 Sektor)

043 14 Pengaruh Sektor Perdagangan Luar Negeri Terhadap Aktivitas Ekonomi Indonesia

044 15 Aliran Modal Asing Dan Pengaruhnya terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dan Pembentukan Tabungan

045 16 Penafsiran Tingkat effisiensi Marginal Ekonomi Indonesia Dan Prakiraan Pembentukan Modal

046 17 Sumber-Sumber Pembentukan Investasi Dalam Struktur Ekonomi Sederhana

047 18 Aggregate Expenditure Ekonomi Sektoral (Kajian Perhitungan Ekonomi 2 Sektor) 048 19 Pembentukan Modal Domestik Bruto Dan Ketergantungan Terhadap Sumber Dana

049 20 Prestasi Ekonomi Dan Indeks Instabilitas Sektor Perdangan Luar Negeri Indonesia

050 21 Model Makro Keseimbangan Agregatif Pembentukan Tabungan Dan Investasi

051 22 Expor Kommoditi Primer Dan Pertumbuhan Ekonomi Regional Pulau Sumatera

052 23 Konstribusi Ekspor Dan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

053 24 Pengaruh Variabel-variabel Agregatif Terhadap Pembentukan Tabungan Dan Pendapatan

054 25 Pengembangan Sumber Pembiayaan Pembangunan Yang Semakin Bertumpu Pada

Kemampuan Sendiri

055 26 Pengembangan Instrumen Kebijaksanaan makro Terhadap Pembentukan Investasi Dan Pendapatan

056 27 Kebutuhan Tabungan Dan Pembentukan Investasi Produktif Bagi Pembiayaan Pembangunan

057 28 Pengaruh Ekspor Terhadap Pendapatan Nasional Dan Pertumbuhan Ekonomi 058 29 Pengaruh Deregulasi Perbankan Bidang Ekspor Terhadap Devisa Pendapatan Nasional

059 30 Aliran Dana Luar Negeri Di Indonesia Dan Pengaruhnya Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

060 31 Strategi Indonesia Dan Manajemen Pembentukan Modal Bagi Peningkatan Pendapatan Masyarakat

061 32 Manajemen Perdagangan Internasional Pengurangan Distorsi Ekonomi Pasca Seleksi

Aliran Dana Luar Negeri

062 33 Manajemen Perbankan Pasca Deregulasi Dan Pengaruhnya Terhadap Produksi Di Indonesia

063 34 Refleksi Ekonomi Indonesia Setelah 34 Tahun Membangun: Diantara Kekuatan Dan Kelemahan

005 10 BUKU AJAR, MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Files: 064 01 BUKU AJAR Pengantar Teori Ekonomi

065 02 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Pengantar Teori Ekonomi

066 03 BUKU AJAR Teori Ekonomi 067 04 BUKU AJAR Ekonomi Pembangunan

068 05 BUKU AJAR Pengantar Ekonomi Mikro

069 06 BUKU AJAR Ekonomi Makro Perthitungan Pend Nasional

070 07 BUKU AJAR Teori Ekonomi Mikro

071 08 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Teori Ekonomi Mikro

073 09 BUKU AJAR Ekonomi Manajerial

074 10 MODUL SOAL DAN PEMECAHAN Ekonomi Manajerial

Page 21: PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN … · 2018-10-18 · DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS ... PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN 4.1. Pengujian Empiris 4.2. Hasil Perhitungan

21

II. PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 006 3 VERSI Teks Book EKO MANAJERIALPernah Disumbang ke DIKTI Dan Dikirim Ke USA File 075 01 Buku Teks 681h EKONOMI MANAJERIAL Dengan Fungsi Hasil Estimasi

Atau 075 01 EKONOMI MANAJERIAL Penerapan Konsep-Konsep Mikro Ekonomi Dengan Fungsi

Hasil Estimasi

File 076 02 Buku Teks 301h EKONOMI MANAJERIAL Dengan Fungsi Non-Estimasi

Atau 076 02 EKONOMI MANAJERIAL Penerapan Konsep-Konsep Mikro Ekonomi Dengan Fungsi

Non-Estimasi

File 077 03 Buku Teks 509h EKO MANAJERIAL TRANSPORTASI Dengan Fungsi Non-Estimasi

Atau 077 03 EKONOMI MANAJERIALTRANSPORTASI Penerapan Konsep Mikro Ekonomi Dalam Bisnis Transportasi Dengan Fungsi Non-Estimasi

File 078 Ringkasan Isi Dan Surat Menyurat Pengiriman 3 Teks Book EKO MANAJERIAL Ke USA

Atau 078 Request for Coop in Publishing 3 Text Books in MANAGERIAL ECONOMICS to The USA

Subject: Request for Cooperation in Publishing Text Books in MANAGERIAL

ECONOMICS: Application of Microeconomic Concepts Using Estimation

Result Function (242 halaman)

008 3 Jurnal Penelitian Kuantitatif PROFESIONAL Ilmu Ekonomi 2010 Files: 079 01 Evaluasi Ekonomi Indonesia di Era Pembangunan Berkelanjutan

080 02 Evaluasi Ekonomi 50 Tahun Indonesia Membangaun 081 03 Kebutuhan Tabungan Sebagai Sumber Pembiayaan Pembangunan Indonesia

009 4 Jurnal Penelitian Kuantitatif PROFESIONAL Ilmu Ekonomi 2012 Files: 082 01 Pengembangan Ekonomi Dan Pengaruh POLIIK Di Era Kepemimpinan INDONESIA

083 02 Prestasi Ekonomi INDONESIA Jangka Panjang Dan Pencapaian Kondisi STEADY-

STATE GROWTH

084 03 Perkiraan Kebutuhan Tabungan Bagi Target Pertumbuhan Ekonomi Yang Hendak Dicapai

085 04 Pengendalian Ekonomi Ditengah Ancaman Krisis Dan Dilema Keterbatasan Sumber

Pembiayaan Yang Salaing Trade-Off

010 4 Laporan Penelitian Kuantitatif MANAJEMEN TRANSPORTASI 2010 File 086 01 Laporan HASIL PENELITIAN Kuantitatif 72h Dibidang TRANSPORTASI DARAT 2010

Atau 086 01 Kebutuhan Investasi Produktif Dan Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Jalan Raya Di

Indonesia

File 087 02 Jurnal HASIL PENELITIAN Kuantitatif 18h Dibidang TRANSPORTASI DARAT 2010

Atau 087 02 Kebutuhan Investasi Produktif Dan Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Jalan Raya Di

Indonesia

File 088 03 Laporan HASIL PENELITIAN Kuantitatif 77h Dibidang TRANSPORTASI LAUT 2010 Atau 088 03 Produksi Jasa Angkutan Laut Indonesia Dan Akseleritas Pendapatan Nasional

File 089 04 Jurnal HASIL PENELITIAN Kuantitatif 18h Dibidang TRANSPORTASI LAUT 2010

Atau 089 04 Produksi Jasa Angkutan Laut Indonesia Dan Akseleritas Pendapatan Nasional

Page 22: PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN … · 2018-10-18 · DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS ... PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN 4.1. Pengujian Empiris 4.2. Hasil Perhitungan

22

011 3 Proposal P3M PENELITIAN Kuantitatif MANJEMEN TRANSPORTASI,Tahun 2010 File 090 01 Draft Proposal 21h Penelitian P3M MTD STMT Angkutan Jalan Raya DKI 2010

Atau 090 01 Kepadatan Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya Di DKI Jakarta: Trade off Antara Penguna

Kendaraan Pribadi Dan Umum

(Studi Kasus: Penerapan Konsep Slutsky’s Theorem, TE = SE + IE)

File 091 02 Draft Proposal 26h Penelitian P3M MTL STMT Faktor Produksi PT PELNI 2010 atau 091 02 Pengaruh Beberapa Faktor Produksi Terhadap Produksi PT PELNI

(Studi Kasus: Penerapan Konsep Production Isoquant, TO = SE + OE)

File 092 03 Draft Proposal 25h Penelitian P3M MTU STMT Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan 2010

atau 092 03 Penentuan Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan Dengan Arus Penumpang Jakarta-Ujung

Pandang

012 14 Proposal PENELITIAN Kuantitatif MANAJEMEN TRANSPORTASI, Tahun 2011 File 093 01 Proposal 11h Produksi Jasa Angkutan Udara Indonesia 2011

Atau 093 01 Produksi Jasa Angkutan Udara Indonesia Dan Investasi Produktif Yang Diperlukan

File 094 02 Proposal 10h Jasa Angkutan Rel 2011

Atau 094 02 Menasionalisasikan Jasa Angkutan Rel Dan Investasi Yang Dibutuhkan

File 095 03 Proposal 11h Produktivitas Dan Produksi Jasa Angkutan KAI 2011

Atau 095 03 Produktivitas Dan Produksi Jasa Angkutan Kereta Api Indonesia

File 096 04 Proposal 11h Angkutan Pelayaran Antar Pulau Indonesia 2011

Atau 096 04 Angkutan Pelayaran Antar Pulau Dalam Wililayah Teritorial Indonesia

File 097 05 Proposal 12h Produksi Jasa Angkutan Udara Penerbangan Domestik 2011

Atau 097 05 Produksi Jasa Angk Udara Komersial Penerbangan Domestik

File 098 06 Proposal 12h Pengembangan Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau 2011

Atau 098 06 Pengembangan Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau Indonesia

File 099 07 Proposal 14h Usaha Jasa Angkutan Udara Pada Penerbangan Domestik 2011

Atau 099 07 Usaha Jasa Angkutan Udara Pada Penerbangan Domestik

File 100 08 Proposal 11h Utilitas Penumpang Pengguna Jasa Pelayaran Antar Pulau 2011

Atau 100 08 Utilitas Penumpang Pengguna Jasa Pelayaran Antar Pulau

File 101 09 Proposal 13h Angkutan Penumpang Udara Pada Penerbangan Domestik 2011

Atau 101 09 Angkutan Penumpang Udara Pada Penerbangan Domestik

File 102 10 Proposal 15h Angkutan Penumpang Dom Dan Trade off Antara Laut dan Udara 2011

Atau 102 10 Angkutan Penumpang Dom Dan Trade off Antara Laut dan Udara

File 103 11 Proposal 14h Kebutuhan Modal Pert Produksi Angkutan Udara Luar Negeri 2011

Atau 103 11 Kebutuhan Modal Pertumbuhan Produksi Angkutan Udara Luar Negeri

File 104 12 Proposal 12h Pengembangan Produksi Jasa Angkutan KAI 2011

Atau 104 12 Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Kereta Api Indonesia

File 105 13 Proposal 15h Angkutan Kargo Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan Dom 2011

Atau 105 13 Angkutan Kargo Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan Domestik

File 106 14 Proposal 12h Produksi Angkutan Kargo Udara penerbangan Internasional 2011 Atau 106 14 Produksi Angkutan Kargo Udara penerbangan Internasional

Page 23: PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN … · 2018-10-18 · DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS ... PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN 4.1. Pengujian Empiris 4.2. Hasil Perhitungan

23

10 Contoh PROPOSAL PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI

013 5 CONTOH Hibah (Proposal DIKTI) Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 2009 -2016 File 107 01 Draf Hibah Kompetensi TAHAP 1 44h dgn Ir PRASAD TITA MM to DIKTI 2009

Atau 107 01 Analisis Pertambahan Pengguna Kendaraan Bermotor Roda Dua Dan Kepemilikan Mobil

Pribadi Di Jakarta

File 108 02 Draft Hibah Kompetensi 47h dgn PROF ERYUS To DIKTI 2010

Atau 108 02 Kepadatan Lalin Angkutan Jalan Raya Di DKI Jakarta Trade off Antara Peng Kend Pribadi

Dan Umum

File 109 03 Draft Hibah Kompetensi 51h dgn PROF HANANTO to DIKTI 2010

Atau 109 03 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI PT PELNI

File 110 04 Draft Hibah Kompetensi 51h dgn PROF DIRK KOLEANGAN to DIKTI 2010

Atau 110 04 Penentuan Jumlah Alat Angkut Yang Sepadan Dengan Arus Penumpang JAKARTA-

UJUNG PANDANG

File 111 05 Draft Hibah PRODUK TERAPAN 67h dgn Dr HUSNI HASAN to DIKTI 2016

Atau 111 05 Analisis Penentuan Tarif Angkut Dua Jasa Angk Penumpang Udara Dan Laut Rute

JAKARTA-UJUNG PANDANG

014 3 CONTOH Proposal PENELITIAN Kuantitatif MANJEMEN TRANSPORTASI,Tahun 2014 File 112 01 Proposal Penelitian P3M MTL 13h Angk Pelayaran Antar Pulau PT PELNI 2014

Atau 112 01 PENGEMBANGAN PRODUKSI ANGKUTAN PELAYARAN DI INDONESIA

File 113 02 Proposal Penelitian P3M MTD 15h Effisiensi Produktivitas Jasa Angk PT KAI 2014

Atau 113 02 TINGKAT EFISIENSI DAN PRODUKTIVITAS JASA ANGKUTAN KERETA API

INDONESIA

File 114 03 Proposal Penelitian P3M MTU 21h Kebutuhan Modal Angk Penerb Domestik 2014

Atau 114 03 KEBUTUHAN MODAL DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI ANGKUTAN

PENERBANGAN DOMESTIK

015 2 CONTOH Proposal PENELITIAN Kuantitatif MANJEMEN TRANSPORTASI,

Tahun 2017, Sedang Digarap File 115 01 Proposal Terpadu P3M 28h atau Analisis Trade-Off Antara MTL Dengan MTU 2017

Atau 115 01 Pengembangan Produksi Jasa Angkutan Pelayaran Antar Pulau Dan Penerbangan

Domestik Indonesia: Trade-off Antara Angkutan Laut Dan Udara

File 116 02 Proposal Penelitian P3M 22h Dibidang TRANPORTASI UDARA Luar Negeri 2017

Atau 116 02 KEBUTUHAN MODAL DAN PERTUMBUHAN PRODUKSI ANGKUTAN UDARA

LUAR NEGERI

Page 24: PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN … · 2018-10-18 · DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS ... PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN 4.1. Pengujian Empiris 4.2. Hasil Perhitungan

24

III. PENELITIAN SURVEY Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI 016 5 LAPORAN HASIL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANJEMEN TRANSPORTASI 2014-2017

File 117 01 Laporan HASIL PENELITIAN 375h Kereta Api Ekonomi Lokal Purwakarta 2014

Atau 117 01 LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN KERETA API EKONOMI LOKAL

PURWAKARTA

File 118 02 Laporan HASIL PENELITIAN 147h PERUM DAMRI 2015 Atau 118 02 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan

Loyalitas Pelanggan

File 120 03 Laporan HASIL PENELITIAN 172h PT MAYASARI BAKTI 2016

Atau 120 03 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Thd

Keunggulan Bersaing Jasa Angk Mayasari Bakti

File 122 04 Laporan HASIL PENELITIAN 165h GARUDA INDONESIA 2016

Atau 122 04 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan

Domestik GIA Di Bandara Soeta

File 124 05 Laporan HASIL PENELITIAN 353h Kereta Api PATAS Purwakarta 2017 Atau 124 05 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS

PURWAKARTA

017 5 Jurnal HASIL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANJEMEN TRANSPORTASI 2014-2017 File 125 01 Jurnal HASIL PENELITIAN 41h Kereta Api Ekonomi Lokal Purwakarta 2014

Atau 125 01 LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN KERETA API EKONOMI LOKAL

PURWAKARTA

File 126 02 Jurnal HASIL PENELITIAN 35h PERUM DAMRI 2015

Atau 126 02 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan

Loyalitas Pelanggan

File 128 03 Jurnal HASIL PENELITIAN 38h PT MAYASARI BAKTI 2016

Atau 128 03 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Thd

Keunggulan Bersaing Jasa Angk Mayasari Bakti

File 130 04 Jurnal HASIL PENELITIAN 36h GARUDA INDONESIA 2016

Atau 130 04 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan

Domestik GIA Di Bandara Soeta

File 132 05 Jurnal HASIL PENELITIAN 40h Kereta Api PATAS Purwakarta 2017

Atau 132 05 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS

PURWAKARTA

018 10 Macam Prediksi Pengembangan MODEL & KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Penelitian Survey

Files: 133 01 KA Eko Lokal Purwakarta 2014 20h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt 134 02 KA Eko Lokal Purwakarta 2014 23h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Panjang Alt

135 03 PERUM DAMRI 2015 15h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

136 04 Jurnal HASIL PENELITIAN PERUM DAMRI 2015 24h

137 05 Jurnal HASIL PENELITIAN Kereta Api Ekonomi Lokal Purwakarta 2014 30h

138 06 Jurnal HASIL PENELITIAN PT MAYASARI BAKTI 2016 31h

139 07 PT MAYASARI BAKTI 2016 19h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

140 08 Jurnal HASIL PENELITIAN GARUDA INDONESIA 2016 31h

141 09 PT GARUDA INDONESIA 2016 19h KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

142 10 Jurnal HASIL PENELITIAN KA PATAS Purwakarta 2017 30h

Page 25: PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN … · 2018-10-18 · DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS ... PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN 4.1. Pengujian Empiris 4.2. Hasil Perhitungan

25

12 BUAH BENTUK PROPOSAL PENELITIAN SURVEY Dibidang MANAJEMEN TRANSPORTASI

019 6 Contoh Proposal PENELITIAN SURVEY Dibidang Manajemen Transportasi 2014-2017 File 143 01 Proposal 21h KERETA API EKONOMI LOKAL PURWAKARTA 2014

Atau 143 01 LOYALITAS PELANGGAN JASA ANGKUTAN KERETA API EKONOMI LOKAL

PURWAKARTA

File 144 02 Proposal 18h PERUM DAMRI 2015

Atau 144 02 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan

Loyalitas Pelanggan

File 145 03 Proposal 17h PERUM DAMRI Dgn KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

Atau 145 03 Analisis Kepuasan Konsumen Jasa Transportasi Perum Damri Dalam Meningkatkan

Loyalitas Pelanggan

File 146 04 Proposal 28h Keunggulan Bersaing PT MAYASARI BAKTI 2016

Atau 146 04 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Terhadap

Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Mayasari Bakti

File 148 05 Proposal 28h Keunggulan Bersaing GARUDA INDONESIA 2016

Atau 148 05 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan

Domestik GIA Di Bandara Soeta

File 150 06 Proposal 27h KERETA API PATAS PURWAKARTA 2017

Atau 150 06 ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TRANSPORTASI KERETA API PATAS

PURWAKARTA

020 2 Contoh Proposal PENELITIAN SURVEY Hasil Pengembangan Model 2016 File 151 01 Proposal 33h Keunggulan Bersaing GARUDA INDONESIA 2016 dengan MODEL &

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

Atau 151 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan Domestik GIA Di Bandara Soeta

File 152 02 Proposal 26h Keunggulan Bersaing PT MAYASARI BAKTI 2016 dengan MODEL &

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

Atau 152 02 Analisis Faktor Yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Dan Dampaknya Terhadap

Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Mayasari Bakti

021 2 Contoh Proposal Baru PENELITIAN SURVEY Dibidang Manajemen Transportasi 2017 File 153 01 Proposal 30h Keunggulan Bersaing LION AIR GROUP 2017

Atau 153 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan Domestik LION AIR GROUP Di Bandara Soeta

File 154 02 Proposal 30h Keunggulan Bersainng TRANSJAKARTA 2017

Atau 154 02 Faktor Yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing Dan Implikasinya Terhadap Loyalitas

Konssumen Jasa Angkutan Transjakarta

File 155 01 Proposal 30h Keunggulan Bersaing LION AIR GROUP 2017 dengan MODEL &

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

Atau 155 01 Analisis Kualitas Pelayanan Dan Keunggulan Bersaing Jasa Angkutan Penerbangan

Domestik LION AIR GROUP Di Bandara Soeta

File 156 02 Proposal 30h Keunggulan Bersainng TRANSJAKARTA 2017 dengan MODEL &

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS Pendek Alt

Atau 156 02 Faktor Yang Mempengaruhi Keunggulan Bersaing Dan Implikasinya Terhadap Loyalitas

Konssumen Jasa Angkutan Transjakarta

Page 26: PERKIRAAN KEBUTUHAN INVESTASI DAN PENGUKURAN … · 2018-10-18 · DAN PENGUKURAN TINGGAL LANDAS ... PENEMUAN EMPIRIS DAN ANALISIS PERHITUNGAN 4.1. Pengujian Empiris 4.2. Hasil Perhitungan

26

Biasanya untuk mendapatkan sebuah TULISAN ILMIAH adalah secara kebetulan

didalam DOMAIN Google atau Bilamana sudah mengetahui judul TULISAN

ILMIAH tersebut cukup dengan menulis judul tersebut ke dalam Google dan akan

keluar TULISAN ILMIAH yang dimaksud.

KIAT CERDIK MEMBUAT TULISAN ILMIAH, dan sebagai langkah utama adalah

dengan cara Mengkoleksi sejumlah TULISAN ILMIAH yang akan berperan sebagai

MATERI PEMBANDING dengan MATERI YANG DIBUAT. Paling tidak agar

mengatahui bagaimana penyusunan MODEL & KERANGKA PEMIKIRAN

TEORITIS yang dibuat penulis lain. Selain bisa memperkuat “pondasi ilmiah” bahkan

juga memperkokoh “Kemampuan ilmiah” agar lebih mudah menyelesaikan berbagai

bentuk/beranekaragam Persoalan Ilmiah pada PENELITIAN KUANTITATIF Dibidang

MANAJEMEN TRANSPORTASI maupun PENELITIAN SURVEY Dibidang

MANAJEMEN TRANSPORTASI. Tentunya sebagai langkah berikutnya adalah

Meng-unduh (Downloads) sebanyak mungkin TULISAN ILMIAH dari penulis lain atau Meng-unduh secara keseluruhan TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam File PDF

(pada posisi jumlah sekarang) sebagaimana tercantum dalam Lembaran Informasi, terkecuali TULISAN ILMIAH yang terdapat dalam kurung sebanyak 22 Files (hanya

bisa didapatkan melalui Email langsung dengan sejumlah harga tertentu yang disajikan

dalam sebuah Daftar Harga).

Ketentuan: Gantilah Lembaran Informasi (Daftar TULISAN ILMIAH yang disisipkan dalam wujud File PDF) menjadi (Daftar TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam File DOCUMENTS),

sehingga didapatkan sebuah File DOCUMENTS yang berisikan Daftar dari semua tulisan

ilmiah yang disusun oleh Amrizal.

Selanjutnya, dengan cara memasukan/menuliskan 000 Daftar Tulisan Ilmiah Amrizal

ke dalam Google, maka akan didapatkan sebuah File DOCUMENTS yang berisi Daftar

TULISAN ILMIAH tersebut, dengan contoh berikut:

Google 000 Daftar Tulisan Ilmiah Amrizal Cari

Adapun tujuan selanjutnya agar lebih leluasa/Mudah meng-unduh (Downloads)

keseluruhan TULISAN ILMIAH yang dibuat dalam PDF (pada posisi jumlah sekarang),

cukup dengan cara meng-Copy masing-masing Nomor urut beserta nama file tersebut

ke dalam Google.

Diistilahkan dalam tanda petik “pada posisi jumlah sekarang” oleh karena posisi/jumlah

files PDF yang disajikan dalam Daftar TULISAN ILMIAH dapat berubah pada saat-saat

tertentu seiring dengan perjalanan waktu.......

-------- Jakarta, 14 September 2017--------