kompensasi, kinerja dan risk taking: bukti empiris …...kompensasi, kinerja dan risk taking: bukti...

86
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user i KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakata Oleh: PRADITYO ABI KARAMI NIM. F0308006 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012

Upload: trinhanh

Post on 09-May-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

i

KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Sebelas Maret Surakata

Oleh:

PRADITYO ABI KARAMI

NIM. F0308006

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2012

Page 2: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

Page 3: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

Page 4: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu”

(QS. Al-Baqarah:45)

“See beyond the eyes can see”

(Felix Y. Siauw)

“Ever tried. Ever failed. No matter. Try again. Fail again. Fail better”

Page 5: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada:

ALLAH SWT. Tanpa campur tangan-Nya, karya kecil ini tidak akan pernah berhasil.

Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan nasihat, semangat, dan doa

Adik-adikku

Semua sahabat-sahabatku yang selama ini selalu bersama, baik suka maupun duka

Serta Almamaterku tercinta

Page 6: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur hanya untuk Allah SWT atas ridho-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING:

BUKTI EMPIRIS PADA INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA”. Penulisan

skripsi ini merupakan salah satu syarat akademik guna memperoleh gelar Sarjana

Ekonomi, Jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Usaha penyusunan skripsi tidak akan terealisasi dengan baik tanpa adanya

partisipasi dari semua pihak. Oleh karenanya, penulis akan menyampaikan ucapan

terimakasih dan rasa hormat sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Wisnu Untoro, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sebelas Maret Surakarta,

2. Bapak Drs. Santosa Tri H., M.Si, Ak. selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta,

3. Bapak Taufiq Arifin, S.E., M.Si, Ak. Selaku dosen pembimbing skripsi,

yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan bantuan sehingga skripsi

ini dapat disusun dengan baik dan lancar,

4. Ibu Dra. Muthmainah, M.Si, Ak. selaku pembimbing akademik yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan selama masa perkuliahan,

5. Bapak Irwan Trinugroho, S.E., M.Sc. yang telah memberikan inspirasi

dalam penyelesaian skripsi ini,

6. Bapak dan ibu dosen Fakultas Ekonomi UNS yang telah memberikan bekal

ilmu pengetahuan, motivasi, serta berbagai pengalaman selama masa

perkuliahan.

Page 7: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

7. Bapak dan ibu atas perhatian yang diberikan. Putramu berjanji akan selalu

berbakti dan menjadi contoh yang baik untuk adik-adik.

8. Irsha, Indi, Bani. Terima kasih selalu menjadi penyemangat dan motivasi,

9. Seluruh teman-teman Akuntansi angkatan 2008, atas kebersamaan yang

terjalin selama ini, dan

10. Semua pihak yang telah membantu atas terselesaikannya skripsi ini yang

tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh

karena itu segala bentuk kritik dan masukan sangat diharapkan. Terakhir semoga

penelitian ini dapat bermanfaat

Surakarta, Desember 2012

Penulis

Page 8: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL…………………………………………………............ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING…………………………….... ii

HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………….. iii

ABSTRAK..………………………………………………………….............. iv

ABSTRACT………………………………………………………….............. v

HALAMAN MOTTO……………………………………………………....... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………....... vii

KATA PENGANTAR……………………………………………….............. viii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………. x

DAFTAR TABEL……………………………………………………………. xiii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………. xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………... 1

1.2 Perumusan Masalah…………………………………... 6

1.3 Tujuan Penelitian……………………………………… 8

1.4 Manfaat Penelitian……………………………………. 8

Page 9: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Teori Keagenan (Agency Theory)……………………. 10

2.2 Kebijakan Kompensasi………………………………. 13

1. Kompensasi Umum…………………………… 13

2. Kompensasi Eksekutif………………………… 15

2.3 Kinerja Perusahaan…………………………………… 16

2.4 Risk Taking…………………………………………… 19

2.5 Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis…. 21

1. Pengaruh Kompensasi Eksekutif Terhadap

Kinerja Perusahaan…………………………… 21

2. Pengaruh Kompensasi Esekutif Terhadap Risk

Taking.................................................................. 22

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel………………………………….... 24

3.2 Data dan Sumber Data………………………………….. 25

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel………... 26

3.4 Teknik Pengujian Data………………………………….. 31

1. Statistik Deskriptif……………………………… 31

2. Uji Asumsi Klasik……………………………… 31

1. Uji Normalitas………………………….. 31

2. Uji Heteroskedastisitas…………………. 31

3. Uji Autokorelasi………………………… 33

4. Uji Multikolinieritas……………………. 33

3. Analisis Regresi………………………………… 34

Page 10: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

4. Uji Ketepatan Perkiraan (Uji R Square)……….. 35

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskriptif Data…………………………………………... 36

1. Seleksi Sampel…………………………………… 36

2. Statistik Deksriptif dan Korelasi………………… 37

4.2 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan……………………. 40

1. Analisis Regresi Ganda…………………………... 40

2. Pengujian Ketepatan Perkiraan (R Square)……..... 59

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan……………………………………………... 67

5.2 Keterbatasan……………………………………………. 70

5.3 Saran Bagi Penelitian Selanjutnya……………………… 70

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………. 72

LAMPIRAN

Page 11: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

4.1. Sampel Penelitian………………………………………………………….. 36

4.2 Hasil Statistik Deskriptif…………………………………………………… 37

4.3 Matriks Korelasi…………………………………………………………… 39

4.4. Hasil Analisis Regresi Ganda untuk ROA sebagai Variabel Dependen…... 41

4.5 Hasil Analisis Regresi Ganda untuk ROE sebagai Variabel Dependen…… 44

4.6 Hasil Analisis Regresi Ganda untuk NPL sebagai Variabel Dependen……. 47

4.7. Hasil Analisis Regresi Ganda untuk SDROA sebagai Variabel Dependen.. 52

4.8. Hasil Analisis Regresi Ganda untuk SDROE sebagai Variabel Dependen... 56

Page 12: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Daftar Sampel…………………………………………………………………… 1

2. Statistik Deskriptif………………………………………................................... 1

3. Hasil Pengujian Normalitas………………………………………….................. 1

4. Hasil Pengujian Multikolinieritas……………………………………................. 1

5. Hasil Pengujian Autokorelasi…………………………………………………… 1

6. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas…………………………………................. 1

Page 13: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA

Pradityo Abi Karami

F0308006

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris terkait pengaruh kompensasi eksekutif terhadap kinerja perusahaan serta pengaruh kompensasi eksekutif terhadap risk taking pada industri perbankan di Indonesia. Untuk tujuan tersebut penelitian ini menggunakan 92 observasi dari 28 perusahaan perbankan yang memberikan informasi mengenai kompensasi yang diberikan kepada eksekutif perusahaan pada tahun 2001 hingga 2010. Perusahaan perbankan yang terdaftar di Indonesia yang dipilih dengan menggunakan purposive sampling. Untuk pengujian data, penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompensasi eksekutif mempengaruhi kinerja perusahaan (ROA dan ROE). Adanya kompensasi eksekutif yang tinggi dapat meningkatkan kinerja perusahaan terutama pada perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah dan pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian terhadap risk taking (NPL, SDROA dan SDROE) menunjukkan bahwa kompensasi eksekutif mempengaruhi risk taking yang dilakukan oleh eksekutif perusahaan atau dapat dikatakan kompensasi eksekutif mengurangi risk taking pada perusahaan perbankan yang dimiliki oleh pemerintah, dimiliki oleh pihak asing atau perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Kata kunci: Kompensasi, kompensasi eksekutif, kinerja perusahaan, risk taking.

Ketersediaan data: ICMD; idx.co.id; www.bi.go.id

Page 14: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

COMPENSATION, PERFORMANCE AND RISK TAKING: EMPIRICAL EVIDENCE ON THE BANKING INDUSTRY IN

INDONESIA

Pradityo Abi Karami F0308006

ABSTRACT

This study aims to obtain empirical evidence relating the indluence of executive compensation and the influence of executive compensation to risk taking on Indonesia banking industry. For the purpose of this study using the 92 observation from 28 banking companies that provides information compensation given to corporate executives in 2001 until 2010. Banking companies listed at the Indonesia are selected by using purposive sampling. In the test data, this sudy used multiple linear regression model.

The results showed that executive compensation affect the performance of the firm (ROA and ROE). The presence of the high executive compensation can improve the company's performance especially on a company owned by the Government and the companies listed on the Indonesia Stock Exchange. The results of research on risk taking (NPL, SDROA and SDROE) showed that executive compensation affect risk taking is done by corporate executives or executive compensation can be said to reduce risk taking on the banking company that is owned by the Government, owned by foreigners or companies listed on the Indonesia stock exchange

Keywords: Compensation, executive compensation, firm performance, risk taking

Data Availability: ICMD; idx.co.id; www.bi.go.id

Page 15: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tahun 1990-an di negara maju seperti Amerika Serikat dan Inggris

pembahasan mengenai kompensasi eksekutif merupakan topik yang menjadi

perhatian dalam penelitian dan perdebatan. Media massa seperti surat kabar dan

majalah hampir setiap hari menjadikan perdebatan mengenai kompensasi eksekutif

sebagai berita utama (Otten, 2008). Perdebatan tersebut dipicu oleh tingginya

tingkat kompensasi yang dibayarkan oleh pemilik perusahaan kepada pada

eksekutif. Pemilik perusahaan memberikan kompensasi kepada eksekutif

perusahaan dalam tingkatan yang tinggi untuk menghindari perbedaan sudut

pandang antara pemilik perusahaan dan eksekutif yang dikenal dengan agency

theory. Tingginya tingkat kompensasi juga dipengaruhi oleh eksekutif yang bersedia

mengambil risiko untuk menjalankan perusahaan agar memberikan keuntungan bagi

pemilik. Berdasarkan fenomena tersebut, maka bukan suatu hal baru jika

pembahasan mengenai kompensasi biasanya dikaitkan dengan kinerja perusahaan.

Kompensasi digunakan sebagai alat untuk mempertahankan tenaga kerja yang cakap

mengelola perusahaan (Anthony & Govindarajan, 2007). Bentuk kompensasi yang

diberikan perusahaan dapat berupa kas maupun non kas. Gaji, tunjangan, bonus dan

tantiem adalah contoh kompensasi dalam bentuk kas, saham bonus dan opsi saham

adalah contoh bentuk kompensasi non kas. Besarnya kompensasi yang diberikan

oleh perusahaan kepada menajemen eksekutif pada tiap-tiap perusahaan berbeda-

beda tergantung kebijakan yang disepakati dalam kontrak kompensasi antara

Page 16: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

manajemen dan perusahaan. Kompensasi menjadi alat yang dapat menyelaraskan

tujuan antara manajemen dengan pemilik, memotivasi pihak manajemen agar giat

bekerja, produktif meningkatkan kinerja dan menciptakan nilai perusahaan.

Perencanaan kompensasi yang baik dapat meningkatkan kinerja eksekutif. Hal ini

dikarenakan, melalui rencana kompensasi yang baik dan jelas, para eksekutif

perusahaan akan mendapat jaminan akan kesinambungan nilai arus kas yang akan

diterimanya. Sehingga rencana kompensasi yang baik akan meningkatkan kinerja

perusahaan dan menurunkan risiko risiko perusahaan.

Sebagai badan usaha, masing-masing perusahaan memiliki kinerja yang

harus dicapai melalui aktivitas bisnisnya. Penilaian kinerja digunakan untuk

menentukan secara periodik efektivitas operasional suatu organisasi, bagian

organisasi dan karyawannya berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang

ditetapkan (Mulyadi, 2001). Penilaian kinerja juga berfungsi untuk menjaga perilaku

yang tidak semestinya dan merangsang untuk menegakkan perilaku yang

semestinya, melalui umpan balik maupun penghargaan. Karena pada dasarnya

organisasi dijalankan oleh manusia maka penilaian kinerja sesungguhnya

merupakan penilaian atas perilaku manusia dalam melaksakan peran yang mereka

mainkan dalam organisasi.

Dari hasil penelitian terdahulu, hubungan antara kompensasi eksekutif

dengan kinerja memberikan pengaruh yang beragam pada berbagai industri. Cole &

Mehran (1991), meneliti hubungan kompensasi eksekutif dengan kinerja perusahaan

dengan mengambil kasus pada thirft institution. Hasil kajian menunjukkan bahwa

terdapat hubungan positif antara kompensasi eksekutif dengan kinerja, kebijakan

kompensasi eksekutif dapat memotivasi para eksekutif dalam menciptakan kinerja

Page 17: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perusahaan yang diproksikan dengan Return On Asset dan Return On Equity. Hayes

& Schaefer (1997) melakukan pengujian atas kas yang dibayarkan perusahaan

kepada eksekutif terhadap kinerja, diperoleh hasil terdapat pengaruh kompensasi kas

direksi terhadap kinerja perusahaan yang diproksikan dengan Return On Equity,

sales dan return market. Kato, Kim & Lee (2006) melakukan penelitian hubungan

kompensasi dengan kinerja pada perusahaan di Korea yang menunjukkan hasil

terdapat hubungan yang signifikan antara kompensasi eksekutif dengan kinerja

perusahaan. Ozkan (2007) menguji hubungan dan pengaruh antara kompensasi kas,

non kas dan total kompensasi terhadap kinerja perusahaan di Inggris, menghasilkan

kesimpulan adanya hubungan positif dan pengaruh signifikan kompensasi kas

terhadap kinerja perusahaan, sementara total kompensasi mempunyai hubungan

positif tetapi tidak signifikan terhadap kinerja perusahaan. Sementara itu, Bartema &

Gomez (1998) dan Geiger & Cashen (2007) menyimpulkan dari hasil penelitian,

hubungan antara kompensasi eksekutif dengan kinerja perusahaan tidak signifikan.

Namun saat ini, tidak hanya kompensasi dengan kinerja yang menjadi pusat

pembicaraan, namun isu mengenai kompensasi dan hubungannya dengan risk taking

juga menjadi pembicaraan yang banyak menarik perhatian terutama dalam industri

perbankan (Mehrotra, Tian & Yang, 2010). Ketika bank menjalankan kegiatannya di

tengah batas-batas yang diberikan oleh regulator, eksekutif bank tetap memiliki

kebijaksanaan tersendiri dalam membuat keputusan yang dapat memberikan dampak

signifikan pada risiko perusahaan. Berawal dari Saunders, Strock & Travlos. (1990)

yang berpendapat bahwa pemegang saham tidak dapat memantau sepenuhnya

aktivitas eksekutif yang memungkinkan terjadinya perbedaan kepentingan antara

pemilik perusahaan dan eksekutif, maka kompensasi menjadi alat untuk

Page 18: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menjembatani perbedaan kepentingan tersebut namun kompensasi juga

menyebabkan para eksekutif mengambil strategi yang akan meningkatkan risiko

bank, dalam hal ini risiko kredit yang tinggi karena semakin tingginya jumlah kredit

yang diberikan oleh bank dan banyaknya kredit yang diberikan seringkali

berbanding lurus dengan besarnya jumlah kredit yang gagal bayar. Ketika seorang

eksekutif bank diberikan tingkatan kompensasi tertentu, ia tentu akan berusaha

memenuhi suatu target agar kompensasi tersebut dapat diraih, namun target itulah

yang akan memberikan risiko bagi setiap keputusan yang akan diambil oleh

eksekutif, terutama dalam jumlah kredit yang diberikan kepada nasabah dengan

tujuan memenuhi keuntungan jangka pendek.

Hipotesis kompensasi CEO memiliki pengaruh signifikan terhadap tingkatan

risiko diuji oleh Brewer, Hunter & Jackson. (2003) dan John & Qian (2003).

Keduanya menemukan hubungan positif antara risiko dengan kompensasi berbasis

ekuitas. Temuan ini memberikan indikasi adanya hubungan positif antara risiko

dengan kompensasi yang dibayarkan kepada CEO bank. Penelitian lain tentang

hubungan kompensasi bonus dengan risk taking dilakukan oleh Gehrig, Torben &

Lukas. (2009). Kompensasi bonus tidak menjadi faktor utama risk taking dalam

industri perbankan di Jerman dan Swiss, namun di Amerika Serikat kompensasi

bonus yang tinggi memiliki pengaruh pada risk taking. Penelitian Panetta, Angelini

& Albertazzi. (2009), menemukan bukti adanya hubungan antara risk taking dengan

kompensasi CEO namun tidak sampai terjadinya excessive risk taking.

Kebanyakan penelitian mengenai kompensasi eksekutif dilakukan di negara-

negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris dan Jepang. Penelitian tersebut banyak

dilakukan di negara maju karena semakin populernya isu kompensasi dan

Page 19: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kemudahan mendapat data mengenai kompensasi eksekutif yang diberikan oleh

perusahaan. Untuk negara berkembang seperti Indonesia, sangat sedikit penelitian

mengenai kompensasi dan kompensasi eksekutif bukan merupakan topik yang

populer dibicarakan sebagaimana Amerika Serikat pada pertengahan dasawarsa 90-

an. Kompensasi eksekutif di Indonesia pernah menjadi isu populer pada akhir 2005,

ketika Gubernur Bank Indonesia mengusulkan gaji dan tunjangan Gubernur BI

untuk tahun 2006 yang mencapai Rp 2,6 miliar setahun atau RP 223,7 juta per

bulan sedangkan gaji presiden RI hanya sebesar RP 62,7 juta per bulan

(Vidyatmoko, 2010).

Tidak populernya isu mengenai kompensasi di Indonesia dan minimnya

penelitian mengenai kompensasi di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa sebab.

Pertama, sebagai negara Timur, mengungkap gaji di Indonesia diangap tabu atau

sesuatu yang tidak pantas untuk dilakukan. Perusahaan juga sangat menjaga

kerahasiaan gaji eksekutif. Kedua sulitnya memperoleh data dari perusahaan yang

ada di Indonesia mengenai kompensasi meskipun perusahaan sudah go public.

Dari hasil penelitian yang dilakukan Bisnis Indonesia (2006) dalam

Vidyatmoko (2010), menunjukkan bahwa hanya 33 perusahaan dari 181 sampel

perusahaan publik yang secara spesifik mengumumkan kepada publik tentang

kompensasi eksekutif direksi dan komisaris. Dari 33 perusahaan tersebut ternyata

hanya sembilan yang mencantumkan gaji direksi dengan empat di antaranya

mencantumkan dengan detail berapa seorang direktur utama, wakit direktur utama,

direktur, komisaris utama, komisaris dan sekretaris komisaris dibayar. Selebihnya,

kebanyakan hanya memberi patokan kompensasi komisaris, dan melimpahkan

wewenang pada komisaris dalam menentukan kompensasi direksi.

Page 20: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Industri perbankan dipilih sebagai subyek dari penelitian ini dengan berbagai

alasan. Pertama, industri perbankan memiliki peran yang sangat penting dalam

perekonomian Indonesia karena setiap aspek kegiatan operasionalnya berkaitan erat

dengan perekonomian nasional. Industri perbakan berperan sebagai perantara

keuangan antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang memerlukan dana, serta

sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar lalu lintas pembayaran. Kedua,

karakteristik industri perbankan yang berbeda dengan industri lainnya. Industri

perbankan adalah industri yang sarat dengan berbagai regulasi dari pemerintah yang

bertujuan untuk melindungi industri perbankan itu sendiri. Ketiga, persaingan yang

terlalu ketat (overcompetition) dalam industri perbankan akan memaksa bank untuk

mengambil excessive risk terutama dalam persaingan untuk pasar kredit dan

deposito yang dapat menjurus kepada ketidakstabilan sistem keuangan. Dalam

menjalankan kegiatan perekonomiannya, perusahaan dalam industri perbankan

harus mengambil dan mengelola berbagai jenis risiko keuangan secara efektif agar

dampak negatifnya tidak terjadi. Selain itu, pembahasan mengenai risk taking juga

menjadi fokus utama dalam literatur perbankan (Chen, Steiner & Whyte, 2006).

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka judul penelitian ini adalah

“Kompensasi, Kinerja dan Risk Taking: Bukti Empiris pada Industri

Perbankan di Indonesia”.

1.2 Perumusan Masalah

Penelitian Mathis & Jackon (2002) mengemukakan bahwa tujuan sistem

kompensasi eksekutif terkait kinerja perusahaan tidak selalu terpenuhi, sehingga

muncul permasalahan yang sering dipertanyakan, apakah program kompensasi yang

dibayarkan dalam jumlah cukup besar oleh perusahaan efektif memengaruhi para

Page 21: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

eksekutif untuk menciptakan dan meningkatkan kinerja perusahaan atau kurang

efektif karena kompensasi yang diberikandimanfaatkan untuk kepentingan pribadi

yang tidak sejalan dengan peningkatan kinerja dan keuntungan pemegang saham.

Sebelumnya hubungan antara kompensasi eksekutif dan kinerja perusahaan diteliti

oleh Bartema & Gomes (1998) dan diperoleh hasil bahwa kompensasi eksekutif

pengaruhnya lemah terhadap kinerja perusahaan.

Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh penelitian Cole & Mehran (1881),

Hayes & Schaefer (1997), Kato et al. (2006) dan Ozkan (2007) mengenai pengaruh

kompensasi eksekutif terhadap kinerja perusahaan yang diproksikan dengan

berbagai pengukuran kinerja menjadi masalah dalam penelitian ini terkait

bagaimana pengaruh kompensasi eksekutif terhadap kinerja perusahaan.

Pembahasan mengenai hubungan kompensasi eksekutif dengan risk taking

juga menjadi perbincangan di lingkup penelitian kompensasi eksekutif karena

kompensasi eksekutif dianggap sebaga faktor terjadinya risk taking berlebihan yang

dilakukan oleh eksekutif perusahaan. Saunders et al. (1990) membuktikan bahwa

dengan adanya pemberian kompensasi pada perusahaan perbankan, eksekutif

perusahaan akan memilih strategi yang akan meningkatkan risiko perusahaan untuk

mengejar target agar kompensasi dalam jumlah tertentu dapat diraih. Penelitian

Houston & James (1995) memperoleh kesimpulan bahwa sistem kompensasi

eksekutif pada perusahaan perbankan dirancang untuk mendorong eksekutif

melakukan excessive risk taking. Brewer et al. (2003) melalui penelitiannya

mengenai hubungan antara kompensasi berbasis ekuitas terhadap risiko pada

industri perbankan memperoleh hasil adanya hubungan positif antara risiko dengan

kompensasi.

Page 22: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penelitian Panetta et al. (2009), memberikan hasil yang berbeda bahwa

kompensasi mempengaruhi risk taking namun tidak sampai menimbulkan excessive

risk taking. Chen et al. (1998) dan John, Saunders & Emma, (2000) menyatakan

bahwa kompensasi justru dapat menurunkan risk taking yang dilakukan oleh

eksekutif

Berdasarkan uraian mengenai latar belakang penelitian yang telah

dikemukakan di atas, maka dapat dikemukakan pertanyaan sebagai berikut.

1. Apakah terdapat pengaruh kompensasi eksekutif terhadap kinerja perusahaan

perbankan di Indonesia?

2. Apakah terdapat pengaruh kompensasi eksekutif terhadap risk taking pada

perusahaan perbankan di Indonesia.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian latar belakang dan perumusan masalah, maka penelitian

ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut.

1. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh kompensasi eksekutif terhadap

kinerja perusahaan perbankan.

2. Untuk memperoleh bukti empiris pengaruh kompensasi eksekutif terhadap risk

taking pada perusahaan perbankan.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.

1. Bagi Pihak Eksekutif

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pihak internal perusahaan sebagai

bahan pertimbangan dalam menetapkan kebijakan kompensasi eksekutif dan risk

Page 23: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

taking yang dilakukan oleh eksekutif. Program kompensasi eksekutif yang

dirancang dengan baik adalah yang dapat memotivasi eksekutif untuk dapat

bekerja produktif dan memacu pertumbuhan kinerja perusahaan namun tetap

mengawasi tingkat risk taking yang dilakukan oleh eksekutif.

2. Bagi Investor

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan untuk

melakukan investasi pada perusahaan perbankan terkait informasi mengenai

jumlah kompensasi yang diberikan pada eksekutif, tingkat risk taking yang

dilakukan oleh eksekutif, dan kinerja perusahaan dari perusahaan perbankan

yang ada di Indonesia.

3. Bagi Emiten

Hasil penelitian dapat digunakan oleh manajemen sebagai dasar pengambilan

keputusan ekonomi di dalam pasar modal bagi perusahaan perbankan yang telah

go public dalam rangka mengoptimalkan nilai perusahaan melalui pertimbangan

faktor kebijakan kompensasi eksekutif dan tingkat risk taking eksekutif yang

dilakukan.

4. Bagi Penelitian Berikutnya

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai referensi dan dasar awal penelitian-

penelitian berikutnya terutama terkait pengaruh kebijakan kompensasi eksekutif,

risk taking eksekutif dan kinerja perusahaan di perusahaan perbankan.

Page 24: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

Dua hal yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu pengaruh kompensasi

eksekutif terhadap kinerja perusahaan dan pengaruh kompensasi eksekutif terhadap risk

taking. Beberapa penelitian sebelumnya telah mencoba membuktikan pengaruh

kompensasi eksekutif terhadap kinerja perusahaan seperti Cole & Mehran (1991),

Hayes & Schaefer (1997), Kato et al. (2006) dan Ozkan (2007). Beberapa penelitian

mengenai hubungan antara kompensasi dengan risk taking dilakukan oleh Saunders et

al. (1990), Brewer et al. (2003), Gehrig et al. (2009).

2.1 Teori Keagenan (Agency Theory)

Teori keagenan menyangkut hubungan kontraktual antara anggota-anggota

di perusahaan. Konsep teori keagenan menurut Anthony & Govindarajan (1995)

menunjukkan hubungan keagenan antara principal dan agent. Agent bekerja untuk

melakukan tindakan sesuai dengan keinginan principal. Jensen & Meckling (1976)

menjelaskan bahwa hubungan agensi terjadi ketika satu orang atau lebih (principal)

mempekerjakan orang lain (agent) untuk memberikan suatu jasa dan kemudian

mendelegasikan wewenang pengambilan keputusan. Pada perusahaan yang

modalnya terdiri atas saham, pemegang saham bertindak sebagai principal, dan para

manajer yang mengelola perusahaan bertindak sebagai agent mereka. Inti dari

hubungan keagenan adalah adanya pemisahan fungsi antara kepemilikan di pihak

investor dan pengendalian di pihak manajemen.

Menurut Eisenhardt (1989), teori agensi menggunakan tiga asumsi sifat

manusia yaitu: (1) manusia pada umumnya mementingkan diri sendiri (self interest),

Page 25: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(2) manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang

(bounded rationality), dan (3) manusia selalu menghindari risiko (risk averse).

Berdasarkan asumsi sifat dasar manusia tersebut, manusia akan bertindak oportunis,

yaitu mengutamakan kepentingan pribadinya. Dalam teori keagenan diasumsikan

agent dan principal masing-masing memiliki kepentingan pribadi yang berbeda.

Agent termotivasi untuk memaksimalkan fee kontraktual yang diterima sebagai sarat

pemenuhan kebutuhan ekonomi dan psikologisnya, antara lain dalam hal

memperoleh investasi, pinjaman, maupun kontrak kompensasi. Sebaliknya principal

termotivasi mengadakan kontrak untuk menyejahterakan dirinya dengan

profitabilitas yang selalu meningkat. Konflik kepentingan ini terus meningkat

karena principal tidak dapat memonitor seluruh aktivitas agent sehari-hari untuk

memastikan bahwa agent bekerja sesuai dengan keinginan para pemegang saham

atau memiliki informasi yang terbatas tentang kinerja agent. Sebaliknya agent

mempunyai informasi yang lebih banyak mengenai kapasitas diri, lingkungan kerja

dan perusahaan secara keseluruhan. Hal inilah yang memicu timbulnya

ketidakseimbangan informasi antara principal dan agent yang dinamakan asimetri

informasi.

Adanya konflik kepentingan dari asimetri informasi membuat agent

berusaha memanfaatkan keadaan dengan menyembunyikan beberapa informasi dari

principal untuk memaksimalkan keuntungan bagi agent. Hak pengendalian yang

dimiliki oleh manajer memungkinkan untuk diselewengkan dan dapat menimbulkan

masalah keagenan yang dapat diartikan dengan sulitnya investor memperoleh

keyakinan bahwa dana yang mereka investasikan dikelola dengan semestinya oleh

manajer. Tujuan utama teori keagenan (agency theory) adalah untuk menjelaskan

Page 26: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bagaimana pihak-pihak yang melakukan hubungan kontrak dapat mendesain kontrak

yang tujuannnya untuk meminimalisir cost sebagai dampak adanya informasi yang

tidak simetris dan kondisi ketidakpastian. Teori keagenan juga berusaha untuk

menjawab masalah keagenan yang terjadi disebabkan karena pihak-pihak yang

saling bekerjasama memiliki tujuan yang berbeda.

Teori keagenan ditekankan untuk mengatasi dua permasalahan yang dapat

terjadi dalam hubungan keagenan (Meythi, 2005). Pertama, adalah masalah

keagenan yang timbul pada saat keinginan atau tujuan principal dan agent saling

berlawanan dan merupakan hal yang sulit bagi principal untuk melakukan verifikasi

apakah agent telah melakukan sesuatu secara tepat. Kedua, adalah masalah

pembagian dalam menanggung risiko yang timbul dimana principal dan agent

memiliki sikap yang berbeda terhadap risiko. Inti dari hubungan keagenan adalah

bahwa di dalam hubungan keagenan tersebut terdapat adanya pemisahan antara

kepemilikan (principal) yaitu para pemegang saham dengan pengendalian (agent)

yaitu eksekutif yang mengelola perusahaan atau yang sering disebut dengan `the

separation of the decision making and risk beating functions of the firm’.

Perusahaan yang memisahkan fungsi pengelolaan dan fungsi kepemilikan akan

mengakibatkan munculnya perbedaan kepentingan antara eksekutif dengan

pemegang saham.

Adanya pemisahan antara pemilik perusahaan (principal) dan pengelolaan

oleh manajemen (agent) cenderung menimbulkan konflik keagenan di antara

principal dan agent. Konflik kepentingan antara pemilik dan manajemen terjadi

karena kemungkinan agent tidak selalu berbuat sesuai dengan keinginan principal,

sehingga menimbulkan biaya keagenan (agency cots). Agency cost merupakan biaya

Page 27: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

yang dikeluarkan oleh principal untuk biaya pengawasan terhadap agent,

pengeluaran yang mengikat oleh agent, sehingga mereka bekerja untuk kepentingan

perusahaan. Jensen & Meckling (1976), menyebutkan terdapat tiga jenis biaya

keagenan yaitu:

1. Monitoring cost adalah biaya yang timbul dan ditanggung oleh principal untuk

memonitor perilaku agent. Contohnya adalah biaya audit dan biaya untuk

menetapkan rencana kompensasi eksekutif, pembatasan anggaran, dan aturan-

aturan operasi.

2. Bonding cost adalah biaya yang ditanggung oleh agent untuk menetapkan dan

mematuhi mekanisme yang menjamin bahwa agent akan bertindak sesuai

dengan kepentingan principal. Contohnya adalah biaya yang dikeluarkan oleh

manajer untuk menyediakan laporan keuangan kepada pemegang saham.

3. Residual loss timbul dari kenyataan bahwa tindakan agent kadangkala berbeda

dari tindakan yang sesuai dengan kepentingan principal.

2.2 Kebijakan Kompensasi

2.2.1 Kompensasi Umum

Kompensasi merupakan suatu bentuk pemberian berupa fisik maupun

non fisik yang diberikan kepada tenaga kerja dengan tujuan memberikan

rangsangan dan motivasi kepada tenaga kerja untuk meningkatkan prestasi

kerja dan bekerja sesuai dengan keinginan dari pemilik perusahaan (Handoko,

1987). Kompensasi dalam organisasi harus berhubungan dengan tujuan dan

strategi organisasi akan tetapi tetap mengedepankan keseimbangan antara

keuntungan dan biaya pengusaha. Biaya kompensasi ini berada pada

tingkatan yang memastikan terjadinya efektivitas perusahaan maupun adanya

Page 28: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pemberian imbalan yang layak bagi seluruh karyawan untuk kemampuan,

ketrampilan, pengetahuan dan pencapaian kinerja mereka. Biaya kompensasi

merupakan biaya yang signifikan dalam kebayakan organisasi. Program

kompensasi dalam organisasi harus memiliki empat tujuan berikut ini (Mathis

& Jackson, 2002). Terpenuhinya sisi legal, dengan segala peraturan dan

hukum yang sesuai, efektivitas biaya untuk organisasi, keseimbangan

individu internal, eksternal untuk seluruh karyawan, dan peningkatan

keberhasilan kinerja organisasi.

Kompensasi adalah faktor penting yang mempengaruhi bagaimana

dan mengapa seseorang bergabung dan bertahan pada suatu perusahaan,

bukan pada perusahaan lainnya. Perusahaan harus cukup kompetitif dengan

beberapa jenis kompensasi untuk mempekerjakan, mempertahankan dan

memberi imbalan terhadap kinerja setiap individu di dalam organisasi.

Ada dua jenis kompensasi yaitu kompensasi yang berbentuk internal

dan eksternal. Bentuk internal antara lain termasuk pujian yang memberikan

efek psikologis setelah menyelesaikan suatu proyek atau berhasil memenuhi

target dan tujuan kinerja. Bentuk eksternal bersifat terukur, memiliki jenis

imbalan moneter maupun non-moneter. Komponen terukur dari program

kompensasi terdapat pada kedua jenis umum kompensasi. Imbalan moneter

diberikan oleh perusahaan sebagia bentuk jenis kompensasi yang bersifat

langsung. Gaji pokok dan gaji variabel merupakan bentuk paling umum dari

kompensasi langsung. Kompensasi tidak langsung biasanya terdiri dari

berbagai bentuk tunjangan yang diberikan oleh perusahaan.

Page 29: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Gaji pokok merupakan kompensasi dasar yang diterima karyawan,

biasanya sebagai gaji atau upah. Banyak organisasi menggunakan dua

kategori gaji pokok yaitu harian atau tetap yang diidentifikasikan berdasarkan

cara pemberian gaji tersebut dan sifat pekerjaannya. Gaji tetap dibayar secara

konsisten dari waktu ke waktu dengan tidak memperhatikan nilai kerja

terukur seperti jam kerja, jumlah penjualan dan lain sebagainya. Gaji variabel

berkaitan langsung dengan pencapaian kinerja, jenis yang paling umum dari

gaji variabel adalah program pembayaran bonus atau imbalan yang sifatnya

lebih jangka panjang seperti kepemilikan saham. Tunjangan adalah imbalan

tidak langsung, dapat berupa asuransi kesehatan, uang cuti, uang pensiun

bahkan skema pembelian saham.

2.2.2 Kompensasi Eksekutif

Kompensasi eksekutif pada dasarnya hampir sama dengan kompensasi

karyawan pada umumnya yaitu terdiri dari gaji pokok, gaji variabel, serta

tunjangan. Bentuk kompensasi opsi saham merupakan bentuk kompensasi

yang membedakan kompensasi yang diterima oleh eksekutif dengan

kompensasi yang diterima oleh karyawan lainnya. Negara maju seperti

Amerika Serikat, perusahaannya tidak asing lagi menggunakan program

kompensasi opsi saham kepada para eksekutifnya, sedangkan di Indonesia

bentuk kompensasi eksekutif yang di dalamnya terdapat kompensasi opsi

saham belum banyak diadopsi, begitu juga dengan pengungkapan detail

kompensasi eksekutif yang belum memadai sehingga ketersediaan informasi

mengenai detail kompensasi eksekutif perusahaan sulit untuk diperoleh.

Page 30: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Peningkatan kinerja perusahaan dapat dilakukan melalui perencanan

program kompensasi eksekutif yang baik. Kompensasi dapat membuat

perusahaan mempekerjakan orang yang memiliki bakat yang tepat dan

tanggung jawab guna mendorong pertumbuhan perusahaan. Kompensasi yang

efektif dapat menekan laju perputaran manajemen (management turnover)

yang disebabkan oleh kinerja manajemen yang buruk karena tidak puas

dengan kompensasi yang diterima (Burchman & Jones, 2006). Sistem

kompensasi eksekutif secara keseluruhan terdiri atas dua hal yaitu gaji

tahunan ditambah dengan opsi saham atau bonus lain yang bersifat jangka

panjang. Besar nominalnya relatif karena besarnya gaji eksekutif memang tak

terstruktur seperti gaji karyawan lainnya, besarnya gaji eksekutif perusahaan

tergantung pada besar-kecilnya perusahaan ataupun standar yang berlaku

secara umum.

Menurut Mathis & Jackson (2002), terdapat dua tujuan diterapkannya

kompensasi eksekutif, yaitu memastikan total kompensasi eksekutif cukup

kompetitif jika dibandingkan dengan kompensasi perusahaan lain yang

mungkin mempekerjakan mereka dan mengaitkan keseluruhan kinerja

perusahaan selama periode waktu tertentu dengan kompensasi yang

dibayarkan pada eksekutif.

Kompensasi yang diterima eksekutif berfungsi sebagai pengatur agar

eksekutif mau menjalankan perintah pemilik untuk menjalankan perusahaan

sesuai dengan keinginan pemilik. Kompensasi juga dimaksudkan untuk

mengendalikan perilaku oportunistik eksekutif, sehingga kebijakan yang

diambil adalah kebijakan yang berpihak atau menguntungkan bagi para

Page 31: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pemilik atau para pemegang saham. Adanya kompensasi yang tinggi bagi

eksekutif diharapkan akan memacu kinerjanya, sehingga kinerja perusahaan

meningkat.

2.3 Kinerja Perusahaan

Kinerja merupakan hasil implementasi kebijakan perusahaan. Hasil dari

kebijakan-kebijakan tersebut digunakan oleh para investor dan calon investor

sebagai dasar dalam keputusannya melakukan investasi. Kinerja diartikan di Kamus

Besar Bahasa Indonesia (1997) sebagai kata benda (noun) yang berarti sesuatu yang

dicapai, prestasi yang diperlihatkan dan/atau kemampuan kerja, sedangkan kinerja

berdasarkan Kamus Bisnis dan Manajemen adalah hasil nyata yang dicapai dan

dapat digunakan untuk menunjukkan hasil positif yang dicapai (Tunggal, 1995).

Kinerja perusahaan yang baik dapat dilihat dari terpenuhinya keuntungan

dan kewajiban terhadap semua stakeholder sesuai dengan tujuan utama perusahaan

yaitu meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham. Kinerja

perusahaan yang tumbuh secara berkelanjutan membuktikan bahwa perusahaan

dapat bertahan dalam kondisi persaingan dan survive (Watson & Head, 2004).

Dalam upaya meningkatkan nilai perusahaan, eksekutif sebagai agent, akan

berusaha untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan.

Menurut Mulyadi (2001), penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik

efektivitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya

berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.

Penilaian kinerja juga digunakan untuk menjaga agar seluruh komponen organisasi

bertindak sesuai dengan perilaku yang semestinya, melalui umpan balik hasil kinerja

Page 32: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

serta penghargaan. Karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia maka

penilaian kinerja sesungguhnya merupakan penilaian atas perilaku manusia dalam

melaksanakan peran yang mereka jalankan dalam organisasi.

Setiap unit usaha akan selalu mengukur dan menilai kinerja usahanya agar

diketahui tingkat pencapaian unit usaha tersebut dalam rentang waktu tertentu,

sehingga dibutuhkan kemampuan analis untuk mengetahui kinerja perusahaan.

Analisis keuangan dapat dilakukan oleh pihak eksternal perusahaan seperti kreditur

dan para investor, maupun pihak internal perusahaan. Menilai kinerja perusahaan

dapat dilihat dengan menganalisa dan mengevaluasi laporan keuangan, dengan

melihat laporan keuangan seuatu perusahaan akan tergambar didalammnya aktivitas

perusahaah tersebut termasuk kinerjanya. Kinerja perusahaan sangat penting bagi

siapapun yang memiliki kepentingan dengan perusahaan karena dapat

menggambarkan kemampuan perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya.

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.1 menyatakan bahwa

laporan keuangan harus menyajikan secara terstruktur posisi keuangan dan kinerja

keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi

mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan dan arus kas entitas yang bermanfaat

bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan

ekonomi. Pengguna laporan keuangan seperti para investor, kreditur dan pemakai

lain, baik yang sedang berjalan maupun potensial dalam membuat keputusan-

keputusan investasi, kredit dan semacamnya yang rasional dalam pembuatan

keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggung

jawaban manajemen atas penggunakan sumber daya yang dipercayakan kepada

Page 33: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mereka. Belkaoui (2006) menjelaskan tujuan laporan keuangan adalah sebagai

berikut.

1. Menyediakan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan ekonomi.

2. Melayani para pemakai yang mempunyai keterbatasan otoritas, kemampuan dan

sumber daya untuk memperoleh informasi tentang aktivitas perusahaan.

3. Menyediakan informasi yang berguna bagi investor dan kreditur untuk

memprediksi, membandingkan dan mengevaluasi jumlah, waktu, dan

ketidakpastian yang terkait dengan aliran kas potensial.

4. Menyediakan informasi pada pemakai untuk memprediksi, membandingkan, dan

mengevaluasi kemampuan perusahaan memperoleh laba.

5. Menyediakan informasi yang berguna untuk menilai kemampuan manajemen

untuk menggunakan sumber daya organisasi secara efektif guna mencapai tujuan

perusahaan.

6. Menyediakan informasi faktual dan penafsiran tentang transaksi dan kejadian

lain yang berguna untuk memprediksi earning power perusahaan.

Bagi manajemen, penilaian kinerja berfungsi untuk memastikan tingkat

pencapaian keberhasilan usaha dan sebagai dasar perencanaan dan perbaikan

prestasi kerja di masa mendatang. Bagi pemilik perusahaan, penilaian kinerja untuk

dapat memberikan jaminan bahwa harta yang diinvestasikan pada perusahaan

digunakan sesuai dengan tujuannya. Bagi investor, penilaian kinerja merupakan

dasar untuk membuat keputusan terkait risiko investasi pada perusahaan tersebut.

Bagi kreditur dan calon kreditur, penilaian kinerja menjadi dasar untuk keputusan

yang menyangkut kemampuan dan jaminan kepastian pembayaran pokok pinjaman

dan bunganya oleh debitur sesuai dengan perjanjian yang disepakati. Pemerintah

Page 34: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berkepentingan terhadap informasi tentang kinerja perusahaan sebagai dasar

penetapan beban pajak, pembuatan berbagai kebijakan, pemberian fasilitas dan

menjaga stabilitas perekonomian nasional. Regulator seperti Bapepam

berkepentingan terhadap informasi laporan keuangan perusahaan-perusahaan yang

telah go public dalam rangka pengawasan dan perlindungan kepentingan publik.

2.4 Risk Taking

Menurut Ali (2004) “risiko berupa potensi terjadinya suatu peristiwa yang

memberikan pengaruh negatif, dapat menimpa siapa saja, apa saja, kapan saja dan

dimana saja, tak terkecuali terhadap perbankan”. Menurut Siamat (2005) Risiko

usaha atau business risk bank merupakan tingkat ketidakpastian mengenai

pendapatan yang akan diterima. Pendapatan dalam hal ini adalah keuntungan bank.

Semakin tinggi ketidakpastian pendapatan yang diperoleh suatu bank, semakin besar

kemungkinan risiko yang dihadapi dan semakin tinggi pula premi risiko atau bunga

yang diinginkan. Tull (2009) menjelaskan risk taking sebagai suatu kecenderungan

untuk terlibat dalam sesuatu kebijakan yang memiliki potensi berbahaya, namun

pada saat yang bersaman kebijakan berbahaya tersebut memberikan pengembalian

yang positif. Risk taking digambarkan seperti seseorang yang mengemudi dalam

kecepatan tinggi, mengemudi dengan kecepatan tinggi dapat memberikan waktu

tempuh yang lebih singkat sehingga seseorang dapat mencapai tujuannya lebih

cepat, namun potensi kecelakaan yang terjadi sangat tinggi ketika seseorang

mengemudi dengan kecepatan tinggi.

Eksekutif sebagai penentu kebijakan di perusahaan, dihadapkan pada

berbagai pilihan strategi yang akan digunakan untuk kebijakan perusahaan. Namun

seringkali, strategi tersebut selain menghasilkan return yang tinggi juga memberikan

Page 35: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

risiko yang besar, seperti istilah umum, high risk high return. Para eksekutif pada

dasarnya sadar akan pentingnya sebuah kebijakan ataupun strategi baru dan risk

taking. Demi kepentingan pemilik atau pemegang saham, para eksekutif harus

memperhitungkan dengan matang seluruh risiko dari setiap peluang-peluang yang

ada karena seringkali hanya untuk mengejar keuntungan jangka pendek, para

eksekutif mengambil suatu kebijakan yang dapat memberikan risiko yang sangat

tinggi pada masa mendatang.

Dalam suatu kegiatan perbankan, secara umum risiko utama yang harus

dikelola dengan benar agar tidak menimbulkan dampak negatif adalah risiko kredit

(Credit Risk). Risiko kredit (Credit Risk) sering disebut juga risiko gagal tagih

(default risk) yaitu risiko yang dihadapi karena ketidakmampuan nasabah membayar

bunga kredit dan mencicil pokok pinjaman (Pudiati, 2009), atau dengan kata lain

merupakan kemungkinan kerugian yang timbul akibat gagalnya pihak debitur untuk

mengembalikan pinjaman kredit. Risiko ini semakin besar bila bank umum tidak

mampu meningkatkan atau memperbaiki kualitas kredit yang disalurkan.

2.5 Penelitian Terdahulu dan Pengembangan Hipotesis

2.5.1 Pengaruh Kompensasi Eksekutif Terhadap Kinerja Perusahaan

Penelitian mengenai kebijakan kompensasi eksekutif telah dilakukan

oleh beberapa peneliti sebelumnya baik menggunakan kompensasi eksekutif

dalam bentuk kas saja ataupun dalam bentuk opsi saham yang biasanya

dilakukan di negara maju seperti Amerika Serikat, maupun menggunakan

total kompensasi yang diterima oleh direksi dan komisaris. Cole & Mehran

(1991) membuktikan bahwa kebijakan kompensasi eksekutif dapat

Page 36: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memotivasi para manajemen eksekutif dalam pencapaian kinerja perusahaan

yang diproksikan dengan Return on Asset dan Return on Equity.

Penelitian Mathis & Jackon (2002) mengemukakan bahwa tujuan

sistem kompensasi eksekutif terkait kinerja perusahaan tidak selalu terpenuhi,

sehingga muncul permasalahan yang sering dipertanyakan , apakah program

kompensasi yang dibayarkan dalam jumlah cukup besar oleh perusahaan

efektif memengaruhi para eksekutif untuk menciptakan dan meningkatkan

kinerja perusahaan atau kurang efektif karena kompensasi yang

diberikandimanfaatkan untuk kepentingan pribadi yang tidak sejalan dengan

peningkatan kinerja dan keuntungan pemegang saham. Sebelumnya

hubungan antara kompensasi eksekutif dan kinerja perusahaan diteliti oleh

Bartema & Gomes (1998) dan diperoleh hasil bahwa kompensasi eksekutif

pengaruhnya lemah terhadap kinerja perusahaan. Fernandes (2005)

menyatakan dari hasil penelitiannya pada perusahaan di Portugal bahwa

antara kompensasi eksekutif dengan kinerja perusahaan tidak berhubungan.

Hayes & Schaefer (1997) melakukan pengujian atas kompensasi kas

yang dibayarkan oleh perusahaan kepada dewan eksekutif terhadap capaian

kinerja saham dan kinerja finansial dengan hasil pengujian yaitu terdapat

pengaruh yang signifikan antara kompensasi kas eksekutif terhadap kinerja

perusahaan yang diproksikan dengan Return on Equity, sales dan return

market. Kato et al. (2006) menyatakan kompensasi eksekutif berpengaruh

terhadap kinerja yang diukur dengan kinerja perusahaan di pasar saham.

Ozkan (2007) menguji hubungan dan pengaruh antara kompensasi kas, non

kas dan total kompenasi terhadap kinerja perusahaan di Inggris dan diperoleh

Page 37: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

hasil bahwa kompensasi kas mempunyai hubungan positif dan pengaruh

signifikan terhadap kinerja perusahaan sementara total kompensasi tidak

signifikan pengaruhnya.

Atas dasar hasil-hasil penelitian tersebut, maka hipotesis penelitian ini

dapat dinyatakan seperti berikut.

H1: Terdapat pengaruh kompensasi eksekutif terhadap kinerja

perusahaan perbankan.

2.5.2 Pengaruh Kompensasi Eksekutif Terhadap Risk Taking

Pembahasan mengenai hubungan antara kompensasi eksekutif dengan

risk taking juga menjadi perbincangan di lingkup penelitian kompensasi

eksekutif. Kompensasi pada tingkatan tertentu dianggap menjadi faktor risk

taking yang berlebihan dilakukan oleh eksekutif. Beberapa penelitian

mengenai kompensasi eksekutif dengan risk taking telah dilakukan oleh

beberapa peneliti sebelumnya, Saunders et al. (1990) yang menyatakan

dengan adanya kebijakan kompensasi, eksekutif perusahaan perbankan akan

memilih strategi-strategi yang akan meningkatkan risiko perusahaan untuk

mengejar target agar kompensasi dalam jumlah tertentu dapat diraih. Houston

& James (1995) mengemukakan bahwa kebijakan kompensasi eksekutif pada

perusahaan perbankan dirancang untuk mendorong eksekutif melakukan

excessive risk taking.

Penelitian Chen et al. (1998) menunjukkan adanya hubungan terbalik

antara kompensasi dengan risk taking serta John et al. (2000) yang

membuktikan bahwa pemberian kompensasi kepada eksekutif justru dapat

Page 38: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menurunkan risk taking. Brewer et al. (2003) meneliti hubungan antara

kompensasi berbasis ekuitas terhadap risiko pada industri perbankan dengan

hasil terdapat hubungan positif antara risiko perusahaan dengan kompensasi

berbasis ekuitas. Gehrig et al. (2009) melalui penelitiannya menyatakan

bahwa dalam industri perbankan di Amerika Serikat kompensasi bonus

menjadi faktor utama risk taking, namun tidak dalam industri perbankan di

Jerman dan Swiss. Penelitian Panetta et al. (2009), menemukan bukti adanya

hubungan antara risk taking dengan kompensasi CEO namun pemberian

kompensasi tersebut tidak sampai mempengaruhi hingga terjadinya exsessive

risk taking.

Atas dasar hasil-hasil penelitian tersebut, maka hipotesis penelitian ini

dapat dinyatakan seperti berikut.

H2: Terdapat pengaruh kompensasi eksekutif terhadap risk taking pada

perusahaan perbankan.

Page 39: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh kompensasi manajemen

eksekutif terhadap kinerja perusahaan dan pengaruh kompensasi manajemen eksekutif

terhadap risk taking yang dilakukan oleh manajemen eksekutif. Jenis penelitian ini

adalah pengujian hipotesis yang menjelaskan apakah dan sampai seberapa jauh satu

variabel mempengaruhi variabel lainnya.

3.1 Populasi dan Sampel

3.1.1 Populasi

Populasi merupakan kelompok orang, kejadian atau peristiwa yang

menjadi perhatian para peneliti untuk diteliti. Populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang ada di Indonesia

pada tahun 2001 hingga tahun 2010.

3.1.2 Sampel Penelitian

Sampel adalah bagian atau anggota dari populasi. Sampel merupakan

beberapa anggota yang diambil dari populasi. Sampel yang diteliti adalah

perusahan perbankan yang ada di Indonesia. Penentuan sampel dalam

penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling

dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representative sesuai dengan

kriteria yang ditentukan. Kriteria yang dignakan untuk memilih sampel di

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

a. Perusahaan perbankan yang ada di Indonesia pada tahun 2001 sampai

2010. Pemilihan sampel perusahaan perbankan karena karakteristik yang

Page 40: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berbeda dari perusahaan lainnya dan kurangnya penelitian mengenai

perusahaan perbankan di Indonesia.

b. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit selama

periode pengamatan tahun 2001-2010. Laporan keuangan yang

digunakan sebagai sampel adalah laporan keuangan per 31 Desember,

dengan alasan laporan tersebut telah diaudit sehingga informasi yang

dilaporkan lebih dapat dipercaya.

c. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan tahunan yang mencantumkan

informasi dan data yang dibutuhkan dalam penelitian seperti data

kompensasi direksi dan komisaris.

3.2 Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang

telah disediakan oleh pihak lain. Data dalam penelitian ini diperoleh dari sumber

data berikut ini.

1. Data perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang diperoleh dari

Indonesian Capital Market Directory

2. Data perusahaan perbankan yang ada di Indonesia yang diperoleh dari

www.bi.go.id

3. Laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan sampel yang dipublikasikan

di www.idx.co.id

4. Laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan sampel yang dipublikasikan

di website masing-masing perusahaan

Page 41: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3.3 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Berikut ini akan dijelaskan mengenai definisi variabel – variabel penelitian

dan pengukurannya.

3.3.1 Variabel independen

Penelitian ini menggunakan satu variabel independen yaitu variabel

kompensasi eksekutif. Eksekutif biasanya adalah orang-oarang yang berada

pada posisi dua tingkat teratas dalam perusahaan, seperti direktur utama,

wakil direktur utama, direktur, manajer termasuk didalamnya komisaris

utama dan komisaris. Kompensasi eksekutif pada dasarnya berisi hampir

sama dengan kompensasi karyawan pada umumnya yaitu terdiri dari

komponen gaji pokok, gaji variabel (bonus tahunan, insentif jangka panjang

dan penghasilan tambahan) serta tunjangan, yang paling membedakan adalah

adanya jenis komposisi khusus yang tidak diterima oleh karyawan yaitu

kompensasi dalam bentuk opsi saham (Mathis & Jackson, 2002).

Penelitian ini menggunakan komponen total kompensasi yang

diterima para eksekutif perusahaan berupa gaji pokok yaitu gaji yang diterima

oleh jajaran eksekutif dan gaji variabel berupa bonus tahunan, insentif jangka

panjang dan penghasilan tambahan yang diungkapkan nominalnya dalam

laporan keuangan dan laporan tahunan perusahaan. Kompenasi opsi saham

tidak digunakan dalam penelitian ini dikareakan kurangnya data yang

diperoleh dari laporan keuangan dan laporan tahunan yang disajikan oleh para

emiten.

(1)

Page 42: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Selain itu dalam penelitian ini juga menggunakan total kompensasi

yang diterima individu eksekutif setiap perusahaan untuk mengetahui jumlah

rata-rata kompensasi eksekutif untuk setiap individu perusahaan.

3.3.2 Variabel Dependen

3.3.2.1 Kinerja Perusahaan

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kinerja

perusahaan yang merupakan gambaran pencapaian pelaksanaan

suatu kegiatan atau program atau kebijaksanaan dalam mewujudkan

sasaran tujuan, misi dan visi organisasi. Kinerja perusahaan dapat

dinilai melalui berbagai macam indikator untuk mengukur

keberhasilan perusahaan, pada umumnya berfokus pada informasi

kinerja yang berasal dari laporan keuangan, dalam penelitian ini

kinerja diproksikan dengan Return On Asset (ROA) dan Return On

Equity (ROE).

3.3.2.3 Return On Asset (ROA)

Return On Asset (ROA) merupakan salah satu rasio

profitabilitas yang digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan

didalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan total aset

yang dimilikinya. ROA merupakan rasio antara laba sebelum pajak

Page 43: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

terhadap total aset bank tersebut. Semakin besar nilai ROA, maka

semakin besar pula kinerja perusahaan, karena return yang didapat

perusahaan semakin besar. Dengan kata lain, rasio ini digunakan

untuk menggambarkan produktivitas bank bersangkutan (berapa

banyak kekayaan yang harus digunakan dan dipakai untuk

menghasilkan sejumlah laba). Semakin besar nilai rasio ini

menunjukkan bahwa bank semakin produktif. Untuk menghitung

ROA digunakan rumus sebagai berikut :

3.3.2.4 Return On Equity (ROE)

Return On Equity mengukur seberapa banyak laba bersih

yang dapat dihasilkan dari investasi para pemegang saham dalam

perusahaan. Rasio yang rendah dapat diartikan bahwa manajemen

kurang efisien dalam penggunaan modal, sedangkan rasio yang

tinggi menunjukkan bahwa sebagian besar modal diperoleh dari

pinjaman atau manajemen sangat efisien. Untuk menghitung ROE

digunakan rumus sebagai berikut:

3.3.2.5 Risk Taking

Variabel dependen kedua dalam penelitian ini adalah risk

taking yang merupakan gambaran tingkatan suatu risiko yang

terdapat atau risiko yang dihadapi terkait kebijakan tertentu pada

Page 44: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

perusahaan perbankan. Dalam penelitian ini, risk taking diproksikan

menggunakan tiga item pengukuran, risiko kredit yang diukur

dengan NPL, serta risiko bisnis yang diukur dengan SDROA dan

SRDOE. Risiko kredit dipilih dalam penelitian ini karena risiko

kredit merupakan risiko utama yang harus dikelola oleh perusahaan

perbankan.

Risiko kredit diukur dengan menggunakan rasio keuangan

yang menghasilkan perbandingan jumlah kredit bermasalah atau Non

Performing Loan (NPL) terhadap total kredit yang diberikan oleh

bank. Semakin tinggi rasio NPL yang dimiliki oleh suatu bank,

menggambarkakan bahwa risiko kredit yang dimilikinya semakin

besar. Dalam penelitian ini risiko kredit diproksikan dengan formula

berikut:

Kredit bermasalah yang dihitung dalam penelitian ini

merupakan kredit bermasalah bersih atau kredit bermasalah setelah

dikurangi dengan nilai penyisihan kerugian. Sementara total kredit

merupakan total kredit bersih yang diberikan kepada pihak ketiga

(tidak termasuk kredit pada bank lain).

NPL merefleksikan besarnya risiko kredit yang dihadapi

bank, semakin kecil NPL, maka semakin kecil pula risiko kredit

yang ditanggung pihak bank. Setelah kredit diberikan kepada pihak

yang dianggap layak, bank wajib melakukan pemantauan terhadap

penggunaan kredit serta kemampuan dan kepatuhan debitur dalam

Page 45: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

memenuhi kewajiban. Bank melakukan peninjauan, penilaian, dan

pengikatan terhadap agunan untuk memperkecil risiko kredit.

Selain menggunakan risiko kredit yang diukur dengan NPL,

untuk mengukur risiko bisnis perusahaan perbankan yang

menggambarkan risiko keseluruhan dalam kegiatan perusahaan

menggunakan standard deviation based on ROA (SDROA) dan

standard deviation based on ROE (SDROE) mengacu pada

penelitian Soedarmono et al. (2012) yang mengacu pada penelitian

Agoraki, Delis & Pasiouras. (2009) yang mengukur SDROA dan

SDROE berdasarkan periode tiga tahun.

3.3.3 Variabel Kontrol

Variabel kontrol digunakan untuk melengkapi atau mengontrol

hubungan kausualnya supaya lebih baik untuk didapatkan model empiris yang

lebih lengkap dan lebih baik (Hartono, 2004). Dalam penelitian ini ada tiga

variabel kontrol yang digunakan yaitu EQTA (Equity to Total Assets)

perbandingan antara ekuitas terhadap total aset, variabel dummy kepemilikan

SOB (State Owned Bank) dan variabel dummy Listed untuk perbankan yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.3.3.1 EQTA

EQTA menunjukkan bahwa perushaaan memiliki modal

sendiri/stockholder’s equity yang lebih tinggi, stockholder’s equity

memiliki sifat sebagai alat pengendalaian adanya hutang baik itu

jangka pendek maupun jangka panjang dan sebagai sumber dana

Page 46: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

utama operasional perusahaan dalam menghasilkan suatu laba atau

profit. Sehingga perusahaan yang baik secara keuangan adalah

perusahaan yang mempunyai modal sendiri atau stockholder equity

yang tinggi sehingga perusahaan tidak perlu mencari dana tambahan

dari hutang atau pinjaman.

3.3.3.2 SOB (State Owned Bank)

Variabel SOB merupakan variabel dummy untuk tipe

kepemilikan bank. Bank yang dimiliki oleh pemerintah baik pusat

maupun daerah diberikan nilai 1.

3.3.3.3 Listed

Variabel Listed merupakan variabel dummy untuk bank yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Bank yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia diberikan nilai 1.

3.4 Teknik Pengujian Data

Untuk semua variabel dilakukan pengujian data dengan bantuan perangkat

SPSS 16.0, yaitu.

3.4.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif terdiri dari penghitungan mean, standar deviasi

maksimum dan minimum. Analisis ini dimaksudkan untuk memberikan

gambaran mengenai distribusi dan perilaku data (Ghozali, 2006).

3.4.2 Uji Asumsi Klasik

Page 47: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk mendeteksi adanya

penyimpangan asumsi klasik pada persamaan regresi berganda. Pemenuhan

asumsi klasik ini dimaksudkan agar variabel bebas sebagai estimator atas

variabel terikat tidak bias, sehingga akan dilakukan empat uji penyimpangan

asumsi klasik, yaitu seperti berikut ini.

3.4.2.1 Uji Normalitas

Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi

yang baik adalah yang memiliki distribusi normal atau mendekati

normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan

analisis grafik dan uji statistik. Salah satu cara termudah untuk melihat

normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang

membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang

mendekati normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram

hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil.

Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability

plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.

Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Jika

distribusi data residual normal maka garis yang menggambarkan data

sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Selain menggunakan

analisis grafik penelitian ini juga akan menggunakan analisis

Kolmogorov-Smirnov. Suatu distribusi data dikatakan normal apabila

nilai signifikansi hitung >0.05 (Ghozali, 2006).

3.4.2.2 Uji Heteroskedastisitas

Page 48: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan

lain. Model regresi yang baik adalah yang terjadi homokedastisitas

atau tidak terjadi heterokedastisitas. Jika variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut

homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Untuk

mendekteksi adanya heterosketastisitas dilakukan dengan

menggunakan uji Glejser. Terdapat beberapa cara untuk mendeteksi

ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat grafik plot

antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan

residualnya SRESID. Titik-titik yang menyebar secara acak pada

grafik scatterplots baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu

Y memperlihatkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali,

2006).

3.4.2.3 Uji Autokerelasi

Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi

linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t

atau waktu tertentu dengan t-1 (sebelumnya). Jika terjadi autokorelasi,

maka dinamakan ada problem autokorelasi. Autokorelasi muncul

karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama

lainnya. Masalah ini timbul karena residual (kesalahan penganggu)

tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Model regresi

yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Pengujian

autokorelasi dalam penelitian ini menggunakan uji Durbin-Watson

Page 49: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(DW test) dengan membandingkan Durbin Watson hitung dengan

Durbin Watson tabel (Ghozali 2006).

3.4.2.4 Uji Multikolinieritas

Bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.

Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini

tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel yang nilai

korelasi antar variabel independen sama dengan nol. Konsekuensi

adanya multikolinearitas ini adalah tidak validnya signifikansi

variabel. Cara mendeteksi adanya multikolinearitas adalah dengan

melakukan regresi antar variabel bebas, dengan menganalisis besaran

Varians Inflaction Factors (VIF). Secara umum nilai tolerance yang

dipakai adalah 0,10 atau sama dengan nilai VIF diatas 10. Jika nilai

VIF dibawah 10 maka diantara variabel bebas tidak terdapat indikasi

terjadi multikolinieritas (Ghozali, 2006).

3.4.3 Analisis Regresi

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

model persamaan regresi berganda untuk menguji adanya pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen.

Model analisis pengaruh kompensasi terhadap kinerja dan risk taking

dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut.

Page 50: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(1)

(2)

Keterangan:

Kompen = Kompensasi yang diberikan kepada eksekutif terdiri dari

logaritma natural kompensasi total (LnKomTot) dan

logaritma natural rata-rata kompensasi individu

(LnKomIndv),

Kinerja = Kinerja diukur menggunakan dua pengukuran yaitu

menggunakan Return On Assets (ROA) dan Return On

Equity (ROE),

Risk_T = Risk Taking diukur menggunakan tiga pengukuran yaitu

Non Performing Loan (NPL), Standard Deviation ROA

(SDROA) dan Standard Deviation ROE (SDROE),

EQTA = Rasio Equity to Total Assets,

SOB = dummy kepemilikan State Owned Bank,

FOB = dummy kepemilikan Foreign Owned Bank,

Listed = dummy bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia,

k = konstanta,

= koefisien regresi, dan

e = variabel penganggu.

3.4.4 Uji Ketepatan Perkiraan (Uji R Square)

Koefisien determinasi (R Square) digunakan untuk mengukur

seberapa jauh kemampuan model untuk menerangkan variasi variabel

Page 51: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

independen (Ghozali, 2006). Nilai koefisien yang diperoleh akan berkisar 0 <

R2 di mana djika R2 semakin mendekati 1, maka semakin kuat

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen.

Akan tetapi, dalam Ghozali (2006) dijelaskan mengenai kelemahan mendasar

penggunaan koefisien determinasi yang bias terhadap jumlah variabel

independen yang dimasukkan ke dalam model.

Setiap tambahan satu variabel independen, maka R Square pasti

meningkat tanpa mempedulikan variabel tersebut berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, peneliti menggunakan

nilai Adjusted R Square untuk mengevaluasi model regresi yang terbaik

karena dalam model regresi yang digunakan menggunakan variabel

independen dan variabel kontrol.

Page 52: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskriptif Data

4.1.1 Seleksi Sampel

Sampel yang diuji dalam penelitian ini adalah sampel yang memenuhi

kriteria yang telah ditentukan, terdiri dari perusahaan perbankan yang ada di

Indonesia tahun 2001 hingga 2010 yang menerbitkan laporan keuangan telah

diaudit tahun 2001 hingga 2010. Selain itu sampel juga harus mempunyai

siklus akuntansi yang berakhir pada 31 Desember. Penelitian ini

menggunakan data sekunder yaitu laporan keuangan yang dipublikasikan di

www.idx.co.id maupun website dari masing-masing perusahaan perbankan.

Data yang diperoleh berdasarkan kriteria sampel yang ditentukan

dapat dilihat dalam tabel 1.

Tabel 4.1 Sampel Penelitian

Kriteria Sampel Jumlah Perusahaan perbankan terdaftar tahun 103 Perusahaan perbankan yang tidak menyediakan data kompensasi

(75)

Jumlah sampel periode 2001-2010 28

Sampel akhir yang digunakan dalam penelitian dari 28 perusahaan

yaitu sejumlah 92 observasi, pada proses penyaringan banyak mengeliminasi

perusahaan perbankan yang tidak menyediakan informasi mengenai jumlah

kompensasi untuk para eksekutif.

Page 53: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4.2.2 Statistik Deskriptif dan Korelasi

Statistik deskriptif digunakan untuk melihat distribusi data yang

digunakan sebagai sampel. Statitistik deskriptif menggambarkan distribusi

data yang terdiri dari nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata dan nilai

standar deviasi atas data variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

Berikut merupakan statistik deskriptif untuk masing-masing variabel dalam

penelitian ini.

Tabel 4.2

Hasil Statistik Deskriptif

N Min Max Mean Std Deviation LnKom_Tot 92 7.38 11.92 9,7494 1.14111 LnKom_Indv 92 5.30 9.09 7.4034 0.92749

EQTA 92 3.37 25.67 10.4700 4.47240 SOB 92 0 1 0.4565 0.50084 Listed 92 0 1 0.5870 0.49508 ROA 92 -1.24 4.64 2.0177 1.13650 ROE 92 -16.45 43.83 16.7163 10.45651 NPL 92 0.26 9.06 3.4152 1.91443

SDROA 92 0.01 2.14 0.4997 0.37045 SDROE 92 0.43 22.60 4.8002 4.14047 Valid N 92

Tabel di atas menunjukkan sampel perusahaan perbankan di Indonesia

meiliki rata-rata kompensasi eksekutif sebesar Rp 29.199.091.060

(LnKom_Tot = 9,7494). Hal tesebut menunjukkan bahwa rata-rata

perusahaan sampel mengeluaran kas perusahaan untuk memberikan

kompensasi kepada para direksi dan komisaris sebgai manajemen eksekutif

sebesar Rp 29.371.340.000. Kompensasi eksekutif paling rendah adalah

sebesar Rp 1.605.860.000 (LnKom_Tot = 7,38). Kompensasi eksekutif paling

tinggi sebesar Rp 150.833.000.000 (LnKom_Tot = 11,92). Standar deviasi

Page 54: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sebesar 1,14 memperlihatkan bahwa kesenjangan total kompensasi eksekutif

perusahaan sampel cukup jauh yaitu sebesar 114%. Rata-rata nilai

kompensasi eksekutif individu sebesar Rp 2.370.662.110 (LnKom_Indv =

7.4034), rata-rata perusahaan sampel mengeluarkan kas perusahaan untuk

memberikan kompensasi kepada setiap individu eksekutif sebesar Rp

2.370.662.110. Kompensasi individu terendah sebesar Rp 201.000.000

(LnKom_Indv = 5.30) dan kompensasi individu terbesar Rp 8.892.000.000

(LnKom_Indv = 9.09). Standar deviasi yang cukup besar yaitu 0.92

memperlihatkan bahwa kesenjangan total kompensasi eksekutif individu

perusahaan sampel cukup jauh yaitu 92%.

Rata-rata nilai EQTA sebesar 10,4700. EQTA minimum sebesar 3,37

dan EQTA maksimum sebesar 25,67. Analisis data dalam penelitian ini

menggunakan analisis regresi linier untuk menguji pengaruh kompensasi

eksekutif (LnKomTot dan LnKomIndv) terhadap kinerja perusahaan (ROA

dan ROE) serta pengaruh kompensasi eksekutif (LnKomTot dan

LnKomTotIndv) manajerial terhadap risk taking (NPL, SDROA dan

SDROE).

Rata-rata nilai ROA sebesar 10,45651. ROA terendah sebesar -1,24,

ROA maksimum sebesar 4,64. Rata-rata nilai ROE sebesar 1,13650. ROE

minimum sebesar -16,45 dan ROE maksimum sebesar 43,8. Rata-rata nilai

NPL sebesar 3,415. NPL minimum sebesar 0,26 dan NPL maksimum sebesar

9,06. Rata-rata nilai SDROA sebesar 0,499. SDROA minimum sebesar 0,01

dan SDROA maksimum sebesar 2,14. Rata-rata nilai SDROE sebesar 4,800.

SDROE minimum sebesar 0,43 dan SDROE maksimum sebesar 22,60.

Page 55: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tab

el 4

.3

Mat

riks

Kor

elas

i

L

nKom

Tot

L

nKom

Indv

E

QT

A

SOB

L

iste

d R

OA

R

OE

N

PL

SDR

OA

SD

RO

E

LnK

omT

o1

L

nKom

In 0

.954

1

EQ

TA

-0

.271

-0

.298

1

SO

B

0.2

85

0.3

05

-0.2

84

1

L

iste

d 0

.156

0

.075

-0

.205

-0

.428

1

R

OA

0

.223

0

.246

0

.324

0

.442

-0

.450

1

RO

E

0.4

13

0.4

32

-0.2

31

0.6

61

-0.3

12

0.7

40

1

NPL

-0

.239

-0

.272

0

.019

0

.043

0

.202

-0

.302

-0

.307

1

SDR

OA

-0

.251

-0

.224

0

.086

-0

.014

-0

.006

0

.009

-0

.138

0

.053

1

SD

RO

E

-0.0

51

-0.0

52

-0.2

98

0.1

85

0.0

80

-0.2

10

0.0

52

0.1

10

0.6

97

1

Page 56: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4.2 Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi

berganda. Sebagai prasyarat pengujian regresi berganda dilakukan uji asumsi klasik

untuk memastikan bahwa data penelitian valid, tidak bias, konsisten dan penaksiran

koefisien regresinya efisien (Gujarati, 2003). Pengujian asumsi klasik terdiri dari

beberapa macam pengujian, meliputi : Normalitas, Multikolinieritas, Autokorelasi,

dan Heteroskedastisitas. Penelitian ini tidak lolos pengujian asumsi klasik

Autokorelasi.

4.2.1 Analisis Regresi Ganda

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi

ganda untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen. Berikut disajikan hasil uji regresi berganda.

Page 57: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.4

Hasil Analisis Regresi Ganda untuk ROA sebagai Variabel Dependen

ROA (Return On Assets)

1 2 3 4 5 6

Constant -1.956* -1.966* -2.214* -0.677 -2.339* -1.098

-2.272 3.353 -2.013 1.052 -2.222 -0.869

LnKom_Tot 0.269* 0.291* 0.145

3.188 2.821 1.052

LnKom_Indv 0.342 * 0.388* 0.233

3.353 2.991 1.473

EQTA 0.118* 0.123* 0.121* 0.112* 0.126 * 0.118*

5.372 5.575 5.255 4.895 5.537 5.148

SOB 0.910* 0.932* 1.591 0.881* 1.855 0.927*

4.055 4.233 0.880 3.905 1.150 4.207

Listed -0.517* -0.450* -0.493* -2.367 -0.440* -1.785

-2.373 -2.125 -2.160 -1.434 -2.059 -1.207

LnKomTot_SOB -0.067

-0.379

LnKomTot_Listed 0.189

1.131

LnKomIndv_SOB -0.122 -0.578

LnKomIndv_Listed 0.179

0.912

R Square 0.490 0.496 0.491 0.497 0.497 0.500

Adj R Square 0.467 0.472 0.461 0.468 0.468 0.471

Observation 92 92 92 92 92 92

Tabel 4.4 menunjukkan hasil analisis regresi ganda untuk kinerja

yang diproksikan dengan ROA sebagai variabel dependen. Ada enam model

dalam regresi berganda berikut. Model 1, menggunakan logaritma natural

Kompensasi Total sebagai variabel independen beserta variabel kontrol.

Model 2, menggunakan logaritma natural Kompensasi Individu sebagai

variabel independen beserta variabel kontrol. Model 3 dan 4 menggunakan

Page 58: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

logaritma natural Kompensasi Total sebagai variabel independen beserta

variabel kontrol dengan ditambah interaksi antara variabel independen

dengan variabel dummy kepemilikan perusahaan dan perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek ndonesia . Model 5 dan 6 menggunakan logaritma

natural Kompensasi Individu sebagai variabel independen beserta variabel

kontrol dengan ditambah interaksi antara variabel independen dengan

variabel dummy kepemilikan perusahaan dan perusahaan yang terdaftar di

Bursa Efek ndonesia. * dan ** mengindikasikan tingkat signifikan 5% dan

10%.

Seperti yang ditunjukkan dalam Tabel 4.4, variabel LnKom_Tot

signifikan pada tingkat keyakinan 5%, kecuali pada Model 4 yang

diinteraksikan dengan variabel dummy Listed. Variabel LnKom_Indv

signifikan pada tingkat keyakinan 5%, kecuali ketika diinteraksikan dengan

variabel dummy Listed pada Model 6. Variabel EQTA signifikan pada

keyakinan 5% pada setiap model yang diuji regresi berganda. Variabel

dummy kepemilikan SOB signifikan pada tingkat keyakinan 5% kecuali pada

Model 3 dan Model 5. Variabel dummy Listed tidak signifikan pada Model 4

dan 6 ketika variabel independen LnKom_Tot dan LnKom_Indv

diinteraksikan dengan variabel Listed dan seluruh variabel interaksi tidak

signifikan.

Uji regresi berganda pada 6 model yang dilakukan, hampir seluruh

model menunjukkan kompensasi secara signifikan mempengaruhi kinerja

yang diproksikan dengan ROA. Dengan adanya pemberian kompensasi pada

Page 59: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tingkatan tertentu kepada eksekutif perusahaan akan mempengaruhi kinerja

perusahaan. Signifikan ditunjukkan pada variabel SOB dan Listed, atau

dengan kata lain kompensasi yang diberikan untuk eksekutif pada bank yang

dimiliki oleh pemerintah dan bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

mempengaruhi kinerjanya yang ditunjukkan dengan ROA. Hal ini sesuai

dengan temuan dari beberapa penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa

adanya kompensasi yang diberikan kepada eksekutif akan mempengaruhi

kinerja perusahaan (e.g. Cole & Mehran, 1991; Hayes & Schaefer, 1997;

Ozkan, 2007.)

Page 60: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.5

Hasil Analisis Regresi Ganda untuk ROE sebagai Variabel Dependen

ROE (Return On Equity)

1 2 3 4 5 6

Constant -10.317 -9.130 -11.923 5.547 -11.009 6.795

0-1.323 -1.209 -1.197 0.434 0-1.145 0.599

LnKom_Tot 2.57 * 2.710* 1.035 3.326*

3.364 2.869 0.833 2.805

LnKom_Indv 3.093* 1.081

3.323 0.763

EQTA -0.097 -0.058 -0.083 -0.181 -0.043 -0.156

-0.488 -0.290 -0.399 -0.884 -0.207 2-0.762

SOB 10.569*

10.890* 14.815 10.208* 15.540 10.805*

5.202 5.426 10.905 5.032 1.055 5.458

Listed -3.117 -2.415 -2.965 -26.049** -2.362 -26.878*

-1.580 -1.251 -1.435 1.755 -1.212 -1.286

LnKomTot_SOB -0.419

-0.261

LnKomTot_Listed 2.341

1.559

LnKomIndv_SOB -0.612

-0.319

LnKomIndv_Listed 3.287

1.862

R Square 0.506 0.505 0.507 0.520 0.505 0.524

Adj R Square 0.484 0.482 0.478 0.492 0.477 0.496

Observation 92 92 92 92 92 92

Tabel 4.5 menunjukkan hasil analisis regresi ganda untuk kinerja yang

diproksikan dengan ROE sebagai variabel dependen. Ada enam model dalam

regresi berganda berikut. Model 1, menggunakan logaritma natural Kompensasi

Total sebagai variabel independen beserta variabel kontrol. Model 2,

menggunakan logaritma natural Kompensasi Individu sebagai variabel

independen beserta variabel kontrol. Model 3 dan 4 menggunakan logaritma

Page 61: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

natural Kompensasi Total sebagai variabel independen beserta variabel kontrol

dengan ditambah interaksi antara variabel independen dengan variabel dummy

kepemilikan perusahaan dan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek ndonesia .

Model 5 dan 6 menggunakan logaritma natural Kompensasi Individu sebagai

variabel independen beserta variabel kontrol dengan ditambah interaksi antara

variabel independen dengan variabel dummy kepemilikan perusahaan dan

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek ndonesia. * dan ** mengindikasikan

tingkat signifikan 5% dan 10%.

Hasil pengujian regresi linier berganda pada Tabel 4.5 menunjukkan

variabel LnKom_Tot signifikan pada tingkat keyakinan 5%, kecuali pada Model

4 yang diinteraksikan dengan variabel dummy Listed. Variabel LnKom_Indv

signifikan pada tingkat keyakinan 5%, kecuali ketika diinteraksikan dengan

variabel dummy Listed pada Model 6. Variabel EQTA sama sekali tidak

signifikan pada setiap model yang diuji regresi berganda. Variabel dummy

kepemilikan SOB signifikan pada tingkat keyakinan 5% kecuali pada Model 3

dan 5. Variabel dummy Listed hanya signifikan pada tingkat keyakinan 10% di

Model 4 dan seluruh variabel interaksi tidak signifikan.

Uji regresi berganda pada 8 model yang dilakukan, hampir seluruh

model menunjukkan kompensasi secara signifikan positif mempengaruhi

kinerja yang diproksikan dengan ROE. Dengan adanya pemberian kompensasi

pada tingkatan tertentu kepada eksekutif perusahaan akan mempengaruhi

kinerja perusahaan secara positif. Variabel SOB menunjukkan signifikansi pada

uji regresi linier berganda untuk pengaruh kompensasi terhadap kinerja (ROE).

Page 62: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hal ini menunjukkan bahwa kebijakan kompensasi eksekutif berpengaruh pada

kinerja (ROE) perusahaan perbankan yang dimiliki oleh pemerintah.

Kompensasi secara signifikan berpengaruh positif terhadap kinerja

sesuai dengan temuan dari beberapa penelitian terdahulu bahwa kompensasi

mempengaruhi kinerja perusahaan (e.g. Cole & Mehran, 1991; Hayes &

Schaefer, 1997; Ozkan, 2007.)

Page 63: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tab

el 4

.6

Has

il A

nalis

is R

egre

si G

anda

unt

uk N

PL

seb

agai

Var

iabe

l Dep

ende

n

NPL

(Non

Per

form

ing

Loan

)

1

2 3

4 5

6 7

8 9

10

Con

stan

t 7

.530

* 7

.352

* 6

.201

* 9

.886

* 5

.617

* 7

.504

* 4

.477

* 5

.370

* 4

.345

* 5

.226

*

4

.144

4

.189

2

.684

3

.291

2

.538

2

.792

2

.329

3

.953

2

.309

2

.985

LnK

omT

ot

-0.6

45*

-0

.529

* -0

.873

*

-0

.278

-0

.306

-3

.621

-2.4

38

-2.9

89

-1.4

05

-1.5

81

LnK

omIn

dv

-0

.793

*

-0

.578

* -0

.812

*

-0

.331

-0

.357

-3.6

65

-2.1

18

-2.4

16

-1.3

44

-1.5

09

EQ

TA

0.0

48

0.0

38

0.0

60

0.0

36

0.0

52

0.0

37

0.1

36*

0.0

44

0.1

29*

0.

037

1

.041

0

.813

1

.250

0

.746

1

.089

0

.762

2

.693

1

.015

2

.494

1.84

8

SOB

1

.435

* 1

.365

*

4.9

48

1.3

81*

5.6

60**

1

.364

* 2

.142

* 2

.310

* 2

.083

*

2.27

2*

3

.030

2

.927

1

.303

2

.897

1

.669

2

.907

4

.372

4

.516

4

.259

4.49

4

Lis

ted

1.7

22*

1.5

52 *

1

.848

* -1

.683

1

.602

* 1

.319

1

.378

* 1

.527

1

.263

*

1.39

0*

3

.746

3

.460

3

.854

-0

.483

3

.569

3

.104

3

.104

3

.399

2

.920

3.28

4

LnK

omT

ot_S

OB

-0

.347

-0

.932

LnK

omT

ot_L

iste

d

0.3

48

0.9

85

LnK

omIn

dv_S

OB

-0

.565

-1

.278

LnK

omIn

dv_L

iste

d

0.0

31

0.0

75

Page 64: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tab

el 4

.6 (

Lan

juta

n)

Has

il A

nalis

is R

egre

si G

anda

unt

uk N

PL

seb

agai

Var

iabe

l Dep

ende

n

NPL

(Non

Per

form

ing

Loan

)

1

2 3

4 5

6 7

8 9

10

LnK

omT

ot_R

OA

-0

.078

*

-3

.482

LnK

omT

ot_R

OE

-0.0

08*

-3

.489

LnK

omIn

dv_R

OA

-

0.10

0*

-3

.383

LnK

omIn

dv_R

OE

-0.

011

3.5

81

R S

quar

e 0

.200

0

.202

0

.208

0

.209

0

.217

0

.202

0

.299

0

.299

0

.296

0

.306

A

dj R

Squ

are

0.1

63

0.1

66

0.1

62

0.1

63

0.1

72

0.1

56

0.2

58

0.2

58

0.2

55

0.2

66

Obs

erva

tion

92

92

92

92

92

92

92

92

92

92

Page 65: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.6 menunjukkan hasil analisis regresi ganda untuk risk taking

yang diproksikan dengan NPL. Ada sepuluh model dalam regresi berganda

berikut. Model 1, menggunakan logaritma natural Kompensasi Total sebagai

variabel independen beserta variabel kontrol. Model 2, menggunakan

logaritma natural Kompensasi Individu sebagai variabel independen beserta

variabel kontrol. Model 3 dan 4 menggunakan logaritma natural Kompensasi

Total sebagai variabel independen beserta variabel kontrol dengan ditambah

interaksi antara variabel independen dengan variabel dummy kepemilikan

perusahaan dan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek ndonesia . Model 5

dan 6 menggunakan logaritma natural Kompensasi Individu sebagai variabel

independen beserta variabel kontrol dengan ditambah interaksi antara

variabel independen dengan variabel dummy kepemilikan perusahaan dan

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek ndonesia. Model 7, 8, 9 dan 10

menggunakan variabel LnKom_Tot dan LnKom_Indv yang diinteraksikan

dengan kinerja ROA dan ROE . * dan ** mengindikasikan tingkat signifikan

5% dan 10%.

Hasil pengujian regresi linier berganda pada Tabel 4.6 menunjukkan

variabel LnKomTot signifikan negatif pada tingkat keyakinan 5% kecuali

pada Model 7 dan 8 yang menginteraksikan variabel LnKomTot dengan

variabel kinerja. Variabel LnKomIndv signifikan negatif pada tingkat

keyakinan 5%, kecuali pada Model 9 dan 10. Variabel EQTA hanya

signifikan pada tingkat keyakinan 5% di Model 7 dan 9, ketika variabel

LnKomTot dan LnKomIndv diinteraksikan dengan kinerja ROA. Variabel

Page 66: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

SOB 5% kecuali pada Model 3. Listed hampir signifikan 5% pada seluruh

model, kecuali pada model 4 dan 6. Variabel interaksi hanya ketika

LnKomTot dan LnKomIndv diinteraksikan dengan variabel kinerja yang

menghasilkan signifikan pada tingkat keyakinan 5%.

Uji regresi ganda untuk melihat pengaruh terhadap risk taking yang

diproksikan dengan NPL, variabel kompensasi memberikan pengaruh

signifikan negatif terhadap variabel NPL. Dengan kata lain, dalam industri

perbankan Indonesia adanya kompensasi bagi para eksekutif justru

mengurangi tingkat risk taking pada risiko kredit yang dilakukan oleh

eksekutif pada industri perbankan di Indonesia. Adanya tingkat kompensasi

tertentu yang diberikan kepada eksekutif perusahaan, membuat eksekutif

berhati-hati dalam mengambil kebijakan terutama kebijakan yang berisiko

tinggi dan sangat berdampak pada perusahaan. Pengaruh Kompensasi

terhadap risk taking (NPL) signifikan pada variabel SOB dan Listed. Hasil

tersebut menunjukkan kebijakan kompensasi eksekutif pada perusahaan

milik negara (SOB) dan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

positif berpengaruh terhadap risk taking.

Kompensasi berpengaruh signifikan negatif berbeda dari penelitian

Saunders et al. (1990), Houston & James (1995), Brewer et al. (2003) dan

John & Qian (2003) yang menyatakan adanya hubungan positif antara

kompensasi dengan risk taking. Konsisten dengan hasil dari penelitian Chen

et al. (1998) yang menunjukkan ada hubungan terbalik antara kompensasi

dengan risk taking yang mendukung argumen mengenai risk averse oleh

Page 67: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Smith & Stulz (1985). Argumen yang menyatakan semakin tinggi bonus

kepemilikan yang dapat diperoleh eksekutif akan meningkatkan risk averse

atau ketidakmauan mengambil risiko. Selain itu hasil penelitian ini juga

konsisten dengan John et al. (2000) dan Palia & Porter (2004) yang telah

membuktikan bahwa meningkatnya kompensasi yang diberikan kepada

eksekutif dalam jumlah tertentu akan mengurangi risk taking.

Page 68: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tab

el 4

.7

Has

il A

nalis

is R

egre

si G

anda

unt

uk S

DR

OA

seb

agai

Var

iabe

l Dep

ende

n

SDR

OA

1

2 3

4 5

6 7

8 9

10

Con

stan

t 1

.257

* 1

.105

* 1

.187

1

.780

* 0

.890

**

1.3

82*

1.3

56*

1.1

67*

1.1

87*

0.9

90*

3

.327

2

.994

2

.459

* 2

.459

1

.900

2

.451

3

.181

2

.894

2

.821

2

.520

LnK

omT

ot

-0.0

95*

-0

.088

-0

.144

*

-0

.106

* -0

.079

**

-2

.528

-1.9

31**

-2

.376

-2

.404

-1

.851

LnK

omIn

dv

-0

.098

**

-0.0

71

-0.1

33

-0.1

10*

-0.0

74

-2.1

49

-1.2

32

-1.8

33

-2.0

07

-1.3

97

EQ

TA

0

.006

0

.005

0

.006

0

.003

0

.007

0

.003

0

.003

0

.006

0

.002

0

.005

0

.597

0

.494

0

.635

0

.300

0

.652

0

.308

0

.261

0

.578

0

.205

0

.488

SOB

0

.101

0

.080

0

.285

0

.089

0

.612

0

.078

0

.078

0

.138

0

.060

0

.129

1

.024

0

.814

0

.359

0

.898

0

.853

0

.796

0

.716

0

.213

0

.551

1

.135

Lis

ted

0.0

84

0.0

53

0.0

90

-0.6

72

0.0

59

-0.3

73

0.0

95

0.0

76

0.0

61

0.0

44

0

.875

0

.561

0

.901

-0

.927

0

.622

-0

.565

0

.964

0

.781

0

.629

0

.465

LnK

omT

ot_S

OB

-0

.018

-0

.234

LnK

omT

ot_L

iste

d

0.0

77

1.0

52

LnK

omIn

dv_S

OB

-0

.070

-0

.749

LnK

omIn

dv_L

iste

d

0.0

57

0.6

52

Page 69: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tab

el 4

.7 (

Lan

juta

n)

Has

il A

nalis

is R

egre

si G

anda

unt

uk S

DR

OA

seb

agai

Var

iabe

l Dep

ende

n

SDR

OA

1

2 3

4 5

6 7

8 9

10

LnK

omT

ot_R

OA

0

.003

0

.512

LnK

omT

ot_R

OE

0.0

00

-0.6

59

LnK

omIn

dv_R

OA

0

.003

0

.413

LnK

omIn

dv_R

OE

0.0

00

-0.8

61

R S

quar

e 0

.076

0

.058

0

.076

0

.088

0

.064

0

.063

0

.079

0

.081

0

.060

0

.066

A

dj R

Squ

are

0.0

33

0.0

15

0.0

23

0.0

35

0.0

10

0.0

08

0.0

25

0.0

27

0.0

05

0.0

12

Obs

erva

tion

92

92

92

92

92

92

92

92

92

92

Page 70: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.7 menunjukkan hasil analisis regresi ganda untuk risk taking

yang diproksikan dengan SDROA. Ada 10 model dalam regresi berganda

berikut. Model 1, menggunakan logaritma natural Kompensasi Total sebagai

variabel independen beserta variabel kontrol. Model 2, menggunakan

logaritma natural Kompensasi Individu sebagai variabel independen beserta

variabel kontrol. Model 3 dan 4 menggunakan logaritma natural Kompensasi

Total sebagai variabel independen beserta variabel kontrol dengan ditambah

interaksi antara variabel independen dengan variabel dummy kepemilikan

perusahaan dan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek ndonesia . Model 5

dan 6 menggunakan logaritma natural Kompensasi Individu sebagai variabel

independen beserta variabel kontrol dengan ditambah interaksi antara

variabel independen dengan variabel dummy kepemilikan perusahaan dan

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek ndonesia. Model 7, 8, 9 dan 10

menggunakan variabel LnKom_Tot dan LnKom_Indv yang diinteraksikan

dengan kinerja ROA dan ROE . * dan ** mengindikasikan tingkat signifikan

5% dan 10%.

Pada Tabel 4.7, variabel LnKomTot signifikan negatif pada tingkat

keyakinan 5% pada Model 1, 4 dan 7. Signifikan negatif pada tingkat

keyakinan 10% dalam Model 3 dan 8. Variabel LnKomIndv signifikan

negatif pada tingkat keyakinan 5% pada Model 2 dan Model 9. Signifikan

10% hanya pada Model 6. Variabel kontrol EQTA, SOB dan Listed tidak

signifikan pada setiap model. Seluruh variabel interaksi tidak signifikan pada

setiap model.

Page 71: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Uji regresi ganda untuk melihat pengaruh terhadap risk taking yang

diproksikan dengan SDROA, variabel kompensasi memberikan pengaruh

signifikan negatif terhadap variabel SDROA hampir pada seluruh model,

kecuali yang menggunakan variabel kompensasi LnKomIndv yang

diinteraksikan dengan variabel SOB dan ROE sehingga dapat dikatakan

variabel kompensasi berpengaruh signifikan negative terhadap risk taking

yang diproksikan dengan SDROA. Adanya sistem kompensasi yang

diberikan kepada eksekutif perusahaan akan mendorong pada eksekutif untuk

mengurangi risk taking yang akan dilakukan ketika memilih atau membuat

kebijakan bagi perusahaan.

Kompensasi berpengaruh signifikan negatif berbeda dari penelitian

Saunders et al. (1990), Houston & James (1995), Brewer et al. (2003) dan

John & Qian (2003) yang menyatakan adanya hubungan positif antara

kompensasi dengan risk taking. Konsisten dengan hasil dari penelitian Chen

et al. (1998) yang menunjukkan ada hubungan terbalik antara kompensasi

dengan risk taking yang mendukung argumen mengenai risk averse oleh

Smith & Stulz (1985). Argumen yang menyatakan semakin tinggi bonus

kepemilikan yang dapat diperoleh eksekutif akan meningkatkan risk averse

atau ketidakmauan mengambil risiko. Selain itu hasil penelitian ini juga

konsisten dengan John et al. (2000) dan Palia & Porter (2004) yang telah

membuktikan bahwa meningkatnya kompensasi yang diberikan kepada

eksekutif dalam jumlah tertentu akan mengurangi risk taking.

Page 72: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tab

el 4

.8

Has

il A

nalis

is R

egre

si G

anda

unt

uk S

DR

OE

seb

agai

Var

iabe

l Dep

ende

n

SDR

OE

1

2 3

4 5

6 7

8 9

10

Con

stan

t 13

.122

* 12

.838

* 11

.022

* 13

.263

**

9.1

00**

13

.295

* 9

.997

* 12

.747

* 9

.708

* 12

.440

*

3

.231

2

.267

2

.129

1

.964

1

.835

2

.209

2

.207

2

.207

2

.192

2

.962

LnK

omT

ot

-0.7

83**

-0.6

00

-0.7

96

-0.4

07

-0.7

24

-1

.966

-1.3

44

-1.2

13

-0.8

73

-1.5

65

LnK

omIn

dv

-0

.953

**

-0.4

91

-1.0

10

-0.4

71

-0.8

71

-1.9

67

-0.8

02

-1.3

43

-0.8

15

-1.5

43

EQ

TA

-0.2

33*

-0.2

46*

-0.2

15*

-0.2

34*

-0.2

15*

-0.2

49*

-0.1

44

-0.2

34*

-0.1

51

-0.2

46

-2

.248

-2

.348

-1

.989

-2

.164

-2

.007

-2

.282

-1

.211

-2

.242

-1

.242

-2

.337

SOB

2

.036

**

1.9

45**

7

.588

2

.033

* 11

.198

1

.943

**

2.7

60*

2.1

88**

2

.693

* 2

.115

1

.923

1

.863

0

.891

1

.897

**

1.4

74

1.8

49

2.3

90

1.7

91

2.3

39

1.7

43

List

ed

1.4

01

1.1

92

1.6

00

1.1

97

1.2

98

0.4

90

1.0

49

1.3

68

0.8

90

1.1

61

1

.363

1

.186

1

.489

0

.153

1

.291

0

.070

1

.003

1

.312

0

.875

1

.143

LnK

omT

ot_S

OB

-0

.548

-0

.657

LnK

omT

ot_L

iste

d

0.0

21

0.0

26

LnK

omIn

dv_S

OB

-1

.218

-1

.229

LnK

omIn

dv_L

iste

d

0.0

94

0.1

01

Page 73: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tab

el 4

.8 (

Lan

juta

n)

Has

il A

nalis

is R

egre

si G

anda

unt

uk S

DR

OE

seb

agai

Var

iabe

l Dep

ende

n

SD

RO

E

1

2 3

4 5

6 7

8 9

10

LnK

omT

ot_R

OA

-0

.080

-1

.512

LnK

omT

ot_R

OE

-0.0

01

-0.2

54

LnK

omIn

dv_R

OA

-0

.104

-1

.496

LnK

omIn

dv_R

OE

-0.0

02

-0.2

79

R S

quar

e 0

.145

0

.145

0

.149

0

.145

0

.160

0

.145

0

.167

0

.146

0

.167

0

.146

Adj

R S

quar

e 0

.106

0

.106

0

.100

0

.095

0

.111

0

.096

0

.119

0

.096

0

.118

0

.096

Obs

erva

tion

92

92

92

92

92

92

92

92

92

92

Page 74: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tabel 4.8 menunjukkan hasil analisis regresi ganda untuk risk taking yang

diproksikan dengan SDROE. Ada sepuluh model dalam regresi berganda berikut.

Model 1, menggunakan logaritma natural Kompensasi Total sebagai variabel

independen beserta variabel kontrol. Model 2, menggunakan logaritma natural

Kompensasi Individu sebagai variabel independen beserta variabel kontrol. Model

3 dan Model 4 menggunakan logaritma natural Kompensasi Total sebagai variabel

independen beserta variabel kontrol dengan ditambah interaksi antara variabel

independen dengan variabel dummy kepemilikan perusahaan dan perusahaan yang

terdaftar di Bursa Efek ndonesia . Model 5 dan Model 6 menggunakan logaritma

natural Kompensasi Individu sebagai variabel independen beserta variabel kontrol

dengan ditambah interaksi antara variabel independen dengan variabel dummy

kepemilikan perusahaan dan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek ndonesia.

Model 7,8,9 dan 10 menggunakan variabel LnKom_Tot dan LnKom_Indv yang

diinteraksikan dengan kinerja ROA dan ROE . * dan ** mengindikasikan tingkat

signifikan 5% dan 10%.

Pada Tabel 4.8, variabel LnKomTot signifikan negatif pada

tingkat keyakinan 10% hanya pada Model 1. Variabel LnKomIndv

signifikan negatif pada tingkat keyakinan 10% hanya pada Model 2.

Variabel EQTA signifikan 5% kecuali pada model 7, Model 9 dan

Model 10. SOB signifikan 5% pada model 7 dan Model 9 dan

signifikan 10% pada Model 1,2,4,6 dan Model 8,7,8 Variabel Listed

stidak signifikan pada setiap model. Variabel interaksi tidak signifikan

pada setiap model yang diujikan dengan SDROE.

Page 75: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Uji regresi ganda untuk melihat pengaruh terhadap risk taking

yang diproksikan dengan SDROE, variabel kompensasi memberikan

pengaruh signifikan negatif terhadap variabel SDROE tapi pada model

yang menyertakan variabel interaksi diperoleh hasil bahwa variabel

kompensasi tidak signifikan mempengaruhi risk taking yang

diproksikan dengan SDROE. Hal ini menunjukkan bahwa hasil dari

pengujian pengaruh kompensasi terhadap SDROE tidak robust.

Variabel SOB menunjukkan hasil signifikan pada tujuh dari seluruh

model pengujian. Hasil tersebut menunjukkan kompensasi eksekutif

positif berpengaruh terhadap risk taking (SDROE) pada perusahaan

yang dimiliki oleh pemerintah.

Kompensasi berpengaruh signifikan negatif berbeda dari

penelitian Saunders et al. (1990), Houston & James (1995), Brewer et

al. (2003) dan John & Qian (2003) yang menyatakan adanya hubungan

positif antara kompensasi dengan risk taking. Konsisten dengan hasil

dari penelitian Chen et al. (1998) yang menunjukkan ada hubungan

terbalik antara kompensasi dengan risk taking yang mendukung

argumen mengenai risk averse oleh Smith & Stulz (1985). Argumen

yang menyatakan semakin tinggi bonus kepemilikan yang dapat

diperoleh eksekutif akan meningkatkan risk averse atau ketidakmauan

mengambil risiko. Selain itu hasil penelitian ini juga konsisten dengan

John et al. (2000) dan Palia & Porter (2004) yang telah membuktikan

Page 76: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

bahwa meningkatnya kompensasi yang diberikan kepada eksekutif

dalam jumlah tertentu akan mengurangi risk taking.

4.2.2 Pengujian Ketepatan Perkiraan (R Square)

Pengujian ini untuk mengetahui seberapa jauh kemampuan model

dalam menerangkan variasi variabel independen. Tingkat ketepatan regresi

dinyatakan dalam koefisien determinasi majemuk (R Square) yang

nilainya antara 0 sampai dengan 1. Nilai yang mendekati 1 berarti

variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Jika dalam

suatu model terdapat variabel independen dan variabel kontrol, maka lebih

baik menggunakan nilai Adjusted R Square

Hasil pengujian terhadap ROA mengindikasikan bahwa Adjusted R

Square pada Model 1 sebesar 0,467 yang menunjukkan bahwa 46,7%

variasi dari kinerja (ROA) dapat dijelaskan oleh independen dan variabel

kontrol. Sementara itu variabilitas kinerja (ROA) 51,0% dijelaskan oleh

variabel lain di luar model penelitian. Adjusted R Square pada Model 2

sebesar 0,472 yang menunjukkan bahwa 47,2% variasi dari kinerja (ROA)

dapat dijelaskan oleh independen dan variabel kontrol. Sementara itu

variabilitas kinerja (ROA) 52,8% dijelaskan oleh variabel lain di luar

model penelitian. Adjusted R Square pada Model 3 sebesar 0,461 yang

menunjukkan bahwa 46,1% variasi dari kinerja (ROA) dapat dijelaskan

oleh independen dan variabel kontrol. Sementara itu variabilitas kinerja

(ROA) 53,9% dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian.

Page 77: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Adjusted R Square pada Model 4 sebesar 0,468 yang menunjukkan bahwa

46,8% variasi dari kinerja (ROA) dapat dijelaskan oleh independen dan

variabel kontrol. Sementara itu variabilitas kinerja (ROA) 53,2%

dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian. Adjusted R Square

pada Model 5 sebesar 0,468 yang menunjukkan bahwa 46,8% variasi dari

kinerja (ROA) dapat dijelaskan oleh independen dan variabel kontrol.

Sementara itu variabilitas kinerja (ROA) 47,1% dijelaskan oleh variabel

lain di luar model penelitian. Adjusted R Square pada model 6 sebesar

0,471 yang menunjukkan bahwa 52,9% variasi dari kinerja (ROA) dapat

dijelaskan oleh independen dan variabel kontrol.

Hasil pengujian terhadap ROE mengindikasikan bahwa Adjusted R

Square pada Model 1 sebesar 0,484 yang menunjukkan bahwa 48,4%

variasi dari kinerja (ROE) dapat dijelaskan oleh independen dan variabel

kontrol. Sementara itu variabilitas kinerja (ROE) 51,6% dijelaskan oleh

variabel lain di luar model penelitian. Adjusted R Square pada Model 2

sebesar 0,482 yang menunjukkan bahwa 48,2% variasi dari kinerja (ROE)

dapat dijelaskan oleh independen dan variabel kontrol. Sementara itu

variabilitas kinerja (ROE) 51,8% dijelaskan oleh variabel lain di luar

model penelitian. Adjusted R Square pada Model 3 sebesar 0,478 yang

menunjukkan bahwa 47,8% variasi dari kinerja (ROE) dapat dijelaskan

oleh independen dan variabel kontrol. Sementara itu variabilitas kinerja

(ROE) 52,2% dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian.

Adjusted R Square pada Model 4 sebesar 0,492 yang menunjukkan bahwa

Page 78: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49,2% variasi dari kinerja (ROE) dapat dijelaskan oleh independen dan

variabel kontrol. Sementara itu variabilitas kinerja (ROE) 50,8%

dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian. Adjusted R Square

pada Model 5 sebesar 0,477 yang menunjukkan bahwa 47,7% variasi dari

kinerja (ROE) dapat dijelaskan oleh independen dan variabel kontrol.

Sementara itu variabilitas kinerja (ROE) 52,3% dijelaskan oleh variabel

lain di luar model penelitian. Adjusted R Square pada model 6 sebesar

0,496 yang menunjukkan bahwa 49,6% variasi dari kinerja (ROE) dapat

dijelaskan oleh independen dan variabel kontrol. Sementara itu variabilitas

kinerja (ROE) 50,4% dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian.

Hasil pengujian terhadap NPL mengindikasikan bahwa Adjusted R

Square pada Model 1 sebesar 0,163 yang menunjukkan bahwa 16,3%

variasi dari risk taking (NPL) dapat dijelaskan oleh independen dan

variabel kontrol. Sementara itu variabilitas risk taking (NPL) 8376%

dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian. Adjusted R Square

pada Model 2 sebesar 0,166 yang menunjukkan bahwa 16,6% variasi dari

risk taking (NPL) dapat dijelaskan oleh independen dan variabel kontrol.

Sementara itu variabilitas risk taking (NPL) 83,4% dijelaskan oleh

variabel lain di luar model penelitian. Adjusted R Square pada Model 3

sebesar 0,162 yang menunjukkan bahwa 16,2% variasi dari risk taking

(NPL) dapat dijelaskan oleh independen dan variabel kontrol. Sementara

itu variabilitas risk taking (NPL) 83,8% dijelaskan oleh variabel lain di

luar model penelitian. Adjusted R Square pada Model 4 sebesar 0,163 yang

Page 79: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

menunjukkan bahwa 16,3% variasi dari risk taking (NPL) dapat dijelaskan

oleh independen dan variabel kontrol. Sementara itu variabilitas risk

taking (NPL) 83,7% dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian.

Adjusted R Square pada Model 5 sebesar 0,172 yang menunjukkan bahwa

17,2% variasi dari risk taking (NPL) dapat dijelaskan oleh independen dan

variabel kontrol. Sementara itu variabilitas risk taking (NPL) 82,8%

dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian. Adjusted R Square

pada Model 6 sebesar 0,156 yang menunjukkan bahwa 15,6% variasi dari

risk taking (NPL) dapat dijelaskan oleh independen dan variabel kontrol.

Sementara itu variabilitas risk taking (NPL) 84,4% dijelaskan oleh

variabel lain di luar model penelitian. Adjusted R Square pada Model 7

sebesar 0,258 yang menunjukkan bahwa 25,8% variasi dari risk taking

(NPL) dapat dijelaskan oleh independen dan variabel kontrol. Sementara

itu variabilitas risk taking (NPL) 74,2% dijelaskan oleh variabel lain di

luar model penelitian. Adjusted R Square pada Model 8 sebesar 0,258 yang

menunjukkan bahwa 25,8% variasi dari risk taking (NPL) dapat dijelaskan

oleh independen dan variabel kontrol. Sementara itu variabilitas risk

taking (NPL) 74,2% dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian.

Adjusted R Square pada Model 9 sebesar 0,255 yang menunjukkan bahwa

25,5% variasi dari risk taking (NPL) dapat dijelaskan oleh independen dan

variabel kontrol. Sementara itu variabilitas risk taking (NPL) 74,5%

dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian. Adjusted R Square

pada Model 10 sebesar 0,266 yang menunjukkan bahwa 26,6% variasi dari

Page 80: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

risk taking (NPL) dapat dijelaskan oleh independen dan variabel kontrol.

Sementara itu variabilitas risk taking (NPL) 73,4% dijelaskan oleh

variabel lain di luar model penelitian.

Hasil pengujian terhadap SDROA mengindikasikan bahwa

Adjusted R Square pada Model 1 sebesar 0,033 yang menunjukkan bahwa

3,3% variasi dari risk taking (SDROA) dapat dijelaskan oleh independen

dan variabel kontrol. Sementara itu variabilitas risk taking (SDROA)

96,7% dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian. Adjusted R

Square pada Model 2 sebesar 0,015 yang menunjukkan bahwa 1,5%

variasi dari risk taking (SDROA) dapat dijelaskan oleh independen dan

variabel kontrol. Sementara itu variabilitas risk taking (SDROA) 98,5%

dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian. Adjusted R Square

pada Model 3 sebesar 0,023 yang menunjukkan bahwa 2,3% variasi dari

risk taking (SDROA) dapat dijelaskan oleh independen dan variabel

kontrol. Sementara itu variabilitas risk taking (SDROA) 97,7% dijelaskan

oleh variabel lain di luar model penelitian. Adjusted R Square pada Model

4 sebesar 0,035 yang menunjukkan bahwa 3,5% variasi dari risk taking

(SDROA) dapat dijelaskan oleh independen dan variabel kontrol.

Sementara itu variabilitas risk taking (SDROA) 96,5% dijelaskan oleh

variabel lain di luar model penelitian. Adjusted R Square pada Model 5

sebesar 0,010 yang menunjukkan bahwa 1% variasi dari risk taking

(SDROA) dapat dijelaskan oleh independen dan variabel kontrol.

Sementara itu variabilitas risk taking (SDROA) 99% dijelaskan oleh

Page 81: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

variabel lain di luar model penelitian. Adjusted R Square pada Model 6

sebesar 0,08 yang menunjukkan bahwa 8% variasi dari risk taking

(SDROA) dapat dijelaskan oleh independen dan variabel kontrol.

Sementara itu variabilitas risk taking (SDROA) 99.2% dijelaskan oleh

variabel lain di luar model penelitian. Adjusted R Square pada Model 7

sebesar 0,025 yang menunjukkan bahwa 2,5% variasi dari risk taking

(SDROA) dapat dijelaskan oleh independen dan variabel kontrol.

Sementara itu variabilitas risk taking (SDROA) 97,5% dijelaskan oleh

variabel lain di luar model penelitian. Adjusted R Square pada Model 8

sebesar 0,027 yang menunjukkan bahwa 2,7% variasi dari risk taking

(SDROA) dapat dijelaskan oleh independen dan variabel kontrol.

Sementara itu variabilitas risk taking (SDROA) 92,7% dijelaskan oleh

variabel lain di luar model penelitian. Adjusted R Square pada Model 9

sebesar 0,005 yang menunjukkan bahwa 0,5% variasi dari risk taking

(SDROA) dapat dijelaskan oleh independen dan variabel kontrol.

Sementara itu variabilitas risk taking (SDROA) 99,5% dijelaskan oleh

variabel lain di luar model penelitian. Adjusted R Square pada Model 10

sebesar 0,012 yang menunjukkan bahwa 1,2% variasi dari risk taking

(SDROA) dapat dijelaskan oleh independen dan variabel kontrol.

Sementara itu variabilitas risk taking (SDROA) 91,2% dijelaskan oleh

variabel lain di luar model penelitian.

Hasil pengujian terhadap SDROE mengindikasikan bahwa

Adjusted R Square pada Model 1 sebesar 0,106 yang menunjukkan bahwa

Page 82: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10,6% variasi dari risk taking (SDROE) dapat dijelaskan oleh independen

dan variabel kontrol. Sementara itu variabilitas risk taking (SDROA)

89,4% dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian. Adjusted R

Square pada Model 2 sebesar 0,106 yang menunjukkan bahwa 10,6%

variasi dari risk taking (SDROE) dapat dijelaskan oleh independen dan

variabel kontrol. Sementara itu variabilitas risk taking (SDROA) 89,4%

dijelaskan oleh variabel lain di luar model penelitian. Adjusted R Square

pada Model 3 sebesar 0,100 yang menunjukkan bahwa 10% variasi dari

risk taking (SDROE) dapat dijelaskan oleh independen dan variabel

kontrol. Sementara itu variabilitas risk taking (SDROA) 90% dijelaskan

oleh variabel lain di luar model penelitian. Adjusted R Square pada Model

4 sebesar 0,095 yang menunjukkan bahwa 9,5% variasi dari risk taking

(SDROE) dapat dijelaskan oleh independen dan variabel kontrol.

Sementara itu variabilitas risk taking (SDROA) 90,5% dijelaskan oleh

variabel lain di luar model penelitian. Adjusted R Square pada mModel 5

sebesar 0,111 yang menunjukkan bahwa 11,1% variasi dari risk taking

(SDROE) dapat dijelaskan oleh independen dan variabel kontrol.

Sementara itu variabilitas risk taking (SDROA) 88,9% dijelaskan oleh

variabel lain di luar model penelitian. Adjusted R Square pada Model 6

sebesar 0,096 yang menunjukkan bahwa 9,6% variasi dari risk taking

(SDROE) dapat dijelaskan oleh independen dan variabel kontrol.

Sementara itu variabilitas risk taking (SDROA) 90,4% dijelaskan oleh

variabel lain di luar model penelitian. Adjusted R Square pada Model 7

Page 83: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

sebesar 0,119 yang menunjukkan bahwa 11,9% variasi dari risk taking

(SDROE) dapat dijelaskan oleh independen dan variabel kontrol.

Sementara itu variabilitas risk taking (SDROA) 88,1% dijelaskan oleh

variabel lain di luar model penelitian. Adjusted R Square pada Model 8

sebesar 0,096 yang menunjukkan bahwa 9,6% variasi dari risk taking

(SDROE) dapat dijelaskan oleh independen dan variabel kontrol.

Sementara itu variabilitas risk taking (SDROA) 90,4% dijelaskan oleh

variabel lain di luar model penelitian. Adjusted R Square pada Model 9

sebesar 0,118 yang menunjukkan bahwa 11,8% variasi dari risk taking

(SDROE) dapat dijelaskan oleh independen dan variabel kontrol.

Sementara itu variabilitas risk taking (SDROA) 88,2% dijelaskan oleh

variabel lain di luar model penelitian. Adjusted R Square pada model 10

sebesar 0,096 yang menunjukkan bahwa 9,6% variasi dari risk taking

(SDROE) dapat dijelaskan oleh independen dan variabel kontrol.

Sementara itu variabilitas risk taking (SDROA) 90,4% dijelaskan oleh

variabel lain di luar model penelitian.

Page 84: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Peneltian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh kompensasi

eksekutif terhadap kinerja perusahaan dan risk taking. Sampel yang

digunakan dalam pengujian hipotesis dalam penelitian ini berjumlah 92

observasi perbankan yang melaporkan kompensasi yang diberikan kepada

eksekutif pada tahun 2001 hingga 2010 baik perusahan milik pemerintah

ataupun asing dan yang terdaftar maupun tidak terdaftar di Bursa Efek

Indonesia.

Data diuji dengan metode analisis regresi berganda. Hasil yang

diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa terdapat pengaruh kompensasi

eksekutif terhadap kinerja perusahaan yang diproksikan dengan ROA dan

ROE pada perusahaan perbankan yang dimiliki oleh pemerintah dan pada

perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2. Hasil regresi berganda menunjukkan bahwa kompensasi eksekutif

berpengaruh negatif terhadap risk taking. Adanya tingkat kompensasi

tertentu yang diberikan kepada eksekutif akan mengurangi risk taking pada

perusahaan yang dimiliki oleh pemerintah, dimiliki oleh pihak asing atau

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perlu diingat bahwa

pengujian kompensasi terhadap risk taking tidak robust

Page 85: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5.2 Keterbatasan

Penelelitian ini dilakukan dengan berbagai keterbatasan yang

dapat mempengaruhi hasil penelitian, sebagai berikut.

1. Sampel dalam penelitian ini hanya sebanyak 92 observasi karena tidak

semua perusahaan perbankan melaporkan kompensasi yang diberikan

kepada eksekutif perusahaan,

2. Penelitian ini tidak menganalisis faktor kompensasi eksekutif secara dalam

tidak mengikutsertakan kompensasi dalam bentuk opsi saham. Hal ini

dikarenakan keterbatasan informasi yang diungkapkan oleh perusahaan

sampel selama periode observasi.

3. Variabel risk taking terbatas hanya menggunakan risiko kredit, SDROA

dan SDROE perusahaan sebagai pengukurannya.

5.3 Saran Bagi Penelitian Selanjutnya

Berdasarkan keterbatasan penelitian di atas, maka dapat diberikan

beberapa saran bagi peneliti selanjutnya sebagai berikut.

1. Memperhitungkan ukuran perusahaan dan melihat pengaruhnya terhadap

hasil penelitian.

2. Apabila data dan informasi atas komponen kompensasi eksekutif telah

diungkapkan dengan memadai oleh perusahaan sampel, maka akan lebih

baik turut mempertimbangkan dan menggunakan data kompensasi

eksekutif secara detail, seperti memisahkan komponen gaji pokok, gaji

variabel (bonus, insentif dan saham bonus) serta tunjangan.

Page 86: KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS …...KOMPENSASI, KINERJA DAN RISK TAKING: BUKTI EMPIRIS PADA

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3. Menambah pengukuran untuk mengukur variabel risk taking seperti

menggunakan risiko pasar, risiko operasional maupun risiko likuiditas.