perkembangan pembelajaran berbasis it

Upload: rere

Post on 07-Jan-2016

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Tugas 2_Perkembangan Pembelajaran Berbasis IT

TRANSCRIPT

  • PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS ICT

    PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN BERBASIS ICT

    OLEH:

    ANGGREINI (14175003)

    PENDIDIKAN FISIKA

    PROGRAM PASCA SARJANA

    UNIVERSITAS NEGERI PADANG

    2015

  • i

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat dan

    karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah tentang Perkembangan

    Pembelajaran Berbasis ICT yang dibimbing oleh Ibu Prof. Dr. Festiyed, M.S.

    Makalah yang ditulis penulis ini berbicara mengenai teori konsep dasar

    pembelajaran berbasis ICT, peranan ICT dalam pembelajaran, perkembangan

    pembelajaran berbasis ICT, dan pengembangan perangkat media pembelajaran berbasis

    ICT. Penulis menulis makalah ini dengan mengambil dari berbagai sumber baik dari

    buku maupun dari internet dan membuat gagasan dari beberapa sumber yang ada

    tersebut.

    Penulis berterima kasih kepada beberapa pihak yang telah membantu penulis

    dalam penyelesaian makalah ini. Hingga tersusunlah makalah yang sampai dihadapan

    pembaca pada saat ini.

    Penulis juga menyadari bahwa makalah yang penulis tulis ini masih terdapat

    banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat diharapkan bagi pembaca untuk

    menyampaikan saran atau kritik yang membangun demi tercapainya makalah yang jauh

    lebih baik.

    Padang, Februari 2015

    PENULIS

  • ii

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL

    KATA PENGANTAR ....................................................................................................... i

    DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii

    BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1

    BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3

    A. Konsep Dasar Pembelajaran Berbasis ICT ............................................................. 3

    B. Peranan ICT dalam Pembelajaran ........................................................................... 4

    C. Perkembangan Pembelajaran Berbasis ICT ............................................................ 8

    D. Pengembangan Perangkat Media Pembelajaran Berbasis ICT ............................... 9

    BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 13

    DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 14

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah

    Perkembangan Information and Communication Technology (ICT) atau

    Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam beberapa dekade terakhir berjalan

    sangat cepat sejalan dengan perkembangan teknologi telekomunikasi, termasuk jaringan

    komputer. Berbagai teknologi dan aplikasi pendukung juga telah dikembangkan sebagai

    upaya untuk mendukung dan mempermudah aktivitas kehidupan manusia dan

    organisasi, termasuk kegiatan belajar mengajar dalam dunia pendidikan.

    Dalam menyikapi perkembangan dan kemajuan ICT tersebut, para dosen dan guru

    dituntut untuk menguasai teknologi (ICT) agar dapat mengembangkan materi-materi

    pembelajaran berbasis ICT dan memanfaatkan ICT sebagai media pembelajaran.

    Tujuannya adalah untuk memberikan kemudahan dan kesempatan yang lebih luas

    kepada pebelajar dalam belajar.

    Dalam beberapa tahun terakhir, pemanfaatan ICT dalam dunia pendidikan sudah

    mulai memasyarakat, mulai dari jenjang pendidikan dasar, menengah, sampai ke

    perguruan tinggi, meskipun variasi dan fokus pemanfaatannya berbeda-beda pada

    masing-masing institusi. Beberapa sekolah, termasuk sekolah-sekolah rintisan bertaraf

    internasional (RSBI), sudah melengkapi diri dengan fasilitas ICT guna mendukung

    proses belajar mengajar. Di setiap perguruan tinggi, termasuk perguruan-perguruan

    tinggi kependidikan yang mendapat hibah dari DIKTI untuk menyiapkan calon-calon

    guru di (R)SBI, ICT sudah menjadi suatu keharusan, meskipun juga variasi dan cakupan

    pemanfaatannya berbeda-beda antar perguruan tinggi.

    Kehadiran dan kemajuan ICT di era komunikasi global dewasa ini telah

    memberikan peluang dan perluasan interaksi antara dosen/guru/pakar dan (maha)siswa,

    antar (maha)siswa, antara (maha)siswa dan sumber-sumber belajar dapat terjadi kapan

    saja dan di mana saja tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Selain itu, dengan bantuan

    ICT proses penyampaian dan penyajian materi pembelajaran maupun gagasan dapat

    menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Di sisi lain, kehadiran ICT sebagai teknologi

    baru memberikan tantangan kepada para dosen dan guru untuk mampu menguasainya

    sehingga dapat memilih dan memanfaatkan ICT secara efektif dan efisien di dalam

  • 2

    proses belajar mengajar yang dikelolanya. Dalam hal ini, profesionalisme guru tidak

    hanya mencakup kemampuan membelajarkan siswa, tetapi juga kemampuan mengelola

    informasi dan lingkungan (yang meliputi tempat belajar, metode, media, sistem

    penilaian, serta sarana dan prasarana) untuk memfasilitasi kegiatan belajar siswa

    sehingga menjadi lebih mudah (I Wayan Santyasa, 2007).

    Oleh karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi khususnya ICT, telah

    memperkaya sumber dan media pembelajaran dalam berbagai bentuk seperti buku teks,

    modul, transparansi OHP, slide Power Point, gambar/foto, animasi, film/video, siaran

    televisi, siaran radio, hiperteks, halaman Web, program pembelajaran berbantuan

    komputer, dan software aplikasi pendukung pembelajaran, maka dosen/guru yang

    profesional harus mampu memilih, mengembangkan dan memanfaatkan berbagai jenis

    media pembelajaran dengan memanfaatkan kecanggian ICT tersebut. Berdasarkan latar

    belakang di atas penulis akan membahas lebih mendalam mengenai perkembangan

    pembelajaran berbasis ICT.

    B. Rumusan Masalah

    Rumusan masalah dari penulisan makalah ini adalah

    1. Apa yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis ICT?

    2. Bagaimana peranan ICT dalam pembelajaran?

    3. Bagaimana proses perkembangan pembelajaran berbasis ICT?

    4. Apa saja bentuk pengembangan perangkat media pembelajaran berbasis ICT?

    C. Tujuan Penulisan

    Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah

    1. Untuk mengetahui konsep dasar tentang pembelajaran berbasis ICT.

    2. Untuk mengetahui peranan ICT dalam pembelajaran.

    3. Untuk mengetahui proses perkembangan pembelajaran berbasis ICT.

    4. Untuk mengetahui bentuk pengembangan perangkat media pembelajaran berbasis

    ICT.

  • 3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Konsep Dasar Pembelajaran Berbasis ICT

    Pembelajaran berbasis TIK adalah upaya memanfaatkan kemajuan TIK untuk

    mendukung proses pembelajaran. TIK berperan sebagai alat bantu bukan sebagai

    subyek utama. Dalam pembelajaran berbasis TIK, TIK berperan sebagai media

    penghubung untuk menyampaikan transfer ilmu pengetahuan dari pendidik kepada

    peserta didik. Terdapat dua unsur penting dari proses transfer ilmu pengetahuan

    tersebut yaitu unsur media dan pesan yang disampaikan melalui media tersebut. Unsur

    media menggambarkan TIK sebagai jaringan infrastruktur yang menghubungkan

    pendidik dengan peserta didik, sedangkan unsur pesan menggambarkan konten

    pembelajaran digital.

    Secara operasional, yang dimaksud dengan pembelajaran berbasis TIK adalah

    aktivitas pembelajaran yang didukung oleh infrastruktur TIK, menggunakan aplikasi

    pengelolaan pembelajaran, menggunakan aturan tata kelola yang ditetapkan, dan

    menggunakan konten digital (Digital Based Content) yang merupakan bahan

    pengayaan pembelajaran tatap muka di dalam kelas.

    Infrastruktur TIK yang dimaksud dalam definisi ini meliputi, jaringan komputer

    yang dimiliki sekolah, Komputer Server, koneksi internet, area hotspot, dan Komputer

    Client untuk pendidik dan peserta didik. Aplikasi pengelolaan pembelajaran (sering

    juga disebut sebagai Learning Management System) adalah program komputer yang

    dibangun untuk melayani pembelajaran berbasis TIK berdasarkan aturan tata kelola

    yang ditetapkan. Program komputer yang dimaksud tidak hanya mengelola konten

    pembelajaran tetapi termasuk juga alur kerja (workflow) proses pembelajaran, rekam

    jejak (track record) aktivitas belajar peserta didik, dan rekam jejak hasil belajar peserta

    didik. Karekteristik yang harus dimiliki oleh aplikasi pengelolaan pembelajaran ini

    adalah Student Self Service, Online Learning, Online Assessment, Collaborative

    Learning, dan Training Resourcess Management.

    Tata kelola yang dimaksud dalam definisi ini adalah standar operasinal dan

    prosedur yang disepakati dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK. Tata kelola ini

    ditetapkan dan didiseminasikan ke seluruh warga sekolah. Tata kelola ini akan menjadi

    acuan pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK sesuai dengan kondisi sekolah masing-

  • 4

    masing. Konten digital (Digital based content) dapat dibuat sendiri oleh pendidik, atau

    diperoleh dari internet dan sumber-sumber sah lainnya.

    B. Peranan ICT dalam Pembelajaran

    ICT atau TIK mencakup semua teknologi yang dapat digunakan untuk

    menyimpan, mengolah, menampilkan, dan menyampaikan informasi dalam proses

    komunikasi. Yang termasuk teknologi ini adalah:

    1. Teknologi komputer, baik perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak

    (software) pendukungnya. Di dalamnya termasuk prosesor (pengolah data), media

    penyimpan data/informasi (hard disk, CD, DVD, flash disk, memori, kartu

    memori), alat perekam (CD Writer, DVD Writer), alat input (keyboard, mouse,

    scanner, kamera), dan alat output (layar monitor, printer, proyektor LCD, speaker).

    2. Teknologi multimedia, seperti kamera digital, kamera video, player suara, player

    video.

    3. Teknologi telekomunikasi, telepon, telepon seluler, faksimail.

    4. Teknologi jaringan komputer, baik perangkat keras (LAN, Internet, WiFI), maupun

    perangkat lunak pendukungnya (aplikasi jaringan) seperti Web, e-mail, HTML,

    Java, PHP, aplikasi basis data.

    Di kalangan umum, istilah ICT lebih merujuk pada teknologi komputer. Hal ini

    tidaklah mengherankan karena komputer pada saat ini selain berfungsi sebagai alat

    pengolah data juga dapat berfungsi untuk komunikasi melalui jaringan komputer

    (Internet) serta alat multimedia (hiburan). Hampir semua komponen ICT sekarang ini

    dapat dipakai secara bersama-sama dengan komputer. Jadi, untuk saat ini istilah ICT

    dan komputer hampir dapat disama artikan jika ditinjau dari fungsinya.

    Berbagai upaya telah dilakukan oleh dunia pendidikan untuk meningkatkan

    kualitas pendidikan, khususnya kualitas pembelajaran melalui pemanfaatan ICT. Selain

    fungsinya sebagai alat bantu pemecahan masalah manusia, ICT juga dapat dimanfaatkan

    untuk mendukung proses pembelajaran yang dipercaya dapat (Elang Krisnadi, 2009):

    meningkatkan kualitas pembelajaran, memperluas akses terhadap pendidikan dan

    pembelajaran, mengurangi biaya pendidikan, menjawab keharusan berpartisipasi dalam

    ICT, dan mengembangkan keterampilan ICT (ICT skills) yang diperlukan siswa ketika

    bekerja dan dalam kehidupannya nanti.

  • 5

    Strategi pemanfaatan ICT di dalam pembelajaran mencakup: (1) ICT sebagai alat

    bantu atau media pembelajaran, (2) ICT sebagai sarana/tempat belajar, (3) ICT sebagai

    sumber belajar, dan (4) ICT sebagai sarana peningkatan profesionalisme (Sahid, 2012).

    1. ICT sebagai Alat Bantu (Media) Pembelajaran

    Pendidikan berbasis ICT telah lama dimulai sejak tahun 1960an dengan

    pendidikan berbasis komputer. Seiring dengan perkembangan teori belajar, semula

    pemanfaatan komputer dalam pembelajaran menggunakan pendekatan teori

    behaviorisme. Komputer lebih banyak digunakan untuk melakukan drill and practice.

    Perkembangan selanjutnya dipengaruhi oleh teori belajar konstruktivisme, komputer

    dimanfaatkan untuk membantu siswa menemukan dan merumuskan pengetahuannya

    melalui interaksi dan eksplorasi sumber-sumber belajar berbasis ICT. Selain itu,

    pemanfaatan ICT dalam pembelajaran juga mendukung teori socio-constructivism,

    yakni siswa memperoleh pengalaman belajar secara bersama-sama dengan siswa lain

    atau melalui interaksi dengan para pakar dengan media komunikasi berbasis ICT.

    Perkembangan terkini adalah pemanfaatan ICT secara terpadu di dalam pembelajaran

    yang memadukan berbagai keterampilan dan fungsi ICT di dalam proses belajar

    mengajar.

    Penggunaan ICT sebagai media pembelajaran dapat berbentuk file slide Power

    Point, gambar, animasi, video, audio, program CAI (computer aided instruction),

    program simulasi, dan lain-lain. Penggunaan media berbasis ICT memberikan beberapa

    keuntungan, antara lain: memvisualisasikan konsep-konsep abstrak, mempermudah

    memahami materi-materi yang sulit, mensimulasikan proses yang sulit dilakukan secara

    manual, menampilkan materi pembelajaran dalam berbagai format (multimedia)

    sehingga menjadi lebih menarik, dan terbaru (up to date) dari berbagai sumber,

    memungkinkan terjadinya interaksi antara pebelajar dan materi pembelajaran,

    mengakomodir perbedaan kecepatan dan gaya belajar siswa, mengatasi keterbatasan

    ruang, waktu, dan tenaga, mendukung perubahan peran guru ke arah yang positif

    sebagai fasilitator dan mediator, dari posisi semula sebagai satu-satunya sumber

    pengetahuan, meningkatkan keterampilan individu penggunanya.

  • 6

    2. ICT sebagai Sarana/Tempat Belajar

    Di era teknologi informasi dan komunikasi sekarang ini, kegiatan belajar tidak

    hanya dapat dilakukan di dalam kelas atau perpustakaan. Kemajuan dunia ICT

    (khususnya Internet) telah memberikan kemungkinan membuat kelas maya (virtual

    class) dalam bentuk e-learning, di mana seorang dosen/guru dapat mengelola proses

    pembelajaran dan (maha)siswa dapat melakukan aktivitas belajar sebagaimana yang

    dilakukan di dalam kelas. Dengan e-leraning, akativitas belajar seperti membaca materi

    pembelajaran, mengerjakan soal-soal dan tugas, berdiskusi dengan sesama teman

    maupun dosen/guru, melakukan ekperimen semua dalam bentuk simulasi,dan lain-lain.

    Beberapa perguruan tinggi di Indonesia sudah mulai menggunakan e-learning

    sebagai komponen pendukung kegiatan belajar mengajar di kelas nyata (blended

    learning). Melalui fasilitas e-learning, dosen dapat menyajikan materi-materi

    pembelajaran, menyediakan sumber-sumber belajar eksternal untuk memperkaya

    khasanah bacaan mahasiswa, memberikan tugas-tugas kepada mahasiswa secara online,

    bahkan menjawab pertanyaan-pertanyaan mahasiswa secara online, memeriksa jawaban

    tugas-tugas mahasiswa yang dikirim secara online, maupun memberikan umpan balik,

    memeriksa data aktivitas belajar mahasiswa secara online, bahkan memperoleh skor

    jawaban mahasiswa secara otomatis untuk soal-soal seperti pilihan ganda, kuis benar

    salah.

    Sekarang sudah tersedia banyak pilihan software aplikasi e-learning yang dapat

    dibeli secara komersial (seperti Blackboard) atau diambil secara gratis dari Internet

    (misalnya Moodle, Manhattan Virtual Class, Claroline, Atutor). Selain e-learning yang

    dikembangkan menggunakan software aplikasi khusus teresbut, beberapa situs Web

    juga menyediakan fasilitas e-learning yang dapat diakses oleh umum. Salah satu contoh

    situs di Indonesia yang menyediakan fasilitas e-learning adalah situs Edukasi Net

    (http://e-dukasi.net) yang menyediakan materi pelajaran sekolah mulai dari SD sampai

    SLTA (SMU dan SMK) secara interaktif, meski dengan fasilitas yang terbatas.

    3. ICT sebagai Sumber Belajar

    Perkembangan ICT yang pesat tidak hanya dalam bentuk teknologi saja, namun

    juga dalam bentuk isi (content). Pada satu sisi para ahli telah mengembangkan teknologi

    yang memudahkan para pakar untuk menyajikan dan menyampaikan pengetahuan, di

  • 7

    sisi lain para pakar dalam berbagai bidang sudah banyak yang menyumbangkan dan

    menyebarkan pengetahuannya melalui berbagai media seperti CD, DVD, Internet

    (Web), baik secara individu maupun secara kolektif.

    Beberapa contoh sumber belajar berbasis ICT adalah ensiklopedi Britanica (dalam

    bentuk DVD maupun Web), MicrosoftEncarta (dalam bentuk DVD dan Web), dan

    ensiklopedi gratis Wikipedia (www.wikipedia.org) yang berkembang sangat pesat.

    Wikipedia sekarang juga tersedia dalam bentuk image ISO yang dapat diunduh dari

    Internet dan disimpan ke dalam DVD yang dapat dibuka langsung dari DVD tersebut

    atau dipasang pada komputer.

    Selain ensilklopedi yang berisi berbagai pengetahuan dalam berbagai bidang, di

    Internet juga banyak situs Web, baik yang dikembangkan secara individu maupun oleh

    organisasi, yang menyajikan sumber-sumber pengetahuan dalam bidang tertentu.

    Sebagai contoh, situs Interactive Mathematics Miscellany and Puzzles from Interactive

    Mathematics Miscellany and Puzzles (www.cut-the-knot.org) yang dikembangkan oleh

    Alexander Bogomolny sejak 1996 menyajikan bahan bacaan dan permainan/teka-teki

    matematika yang sangat lengkap. Di Indonesia juga terdapat sekelompok penulis yang

    membagi-bagi tulisannya dalam bidang komputer melalui situs Ilmu Komputer

    (www.ilmukomputer.com). Situa tersebut memuat bergai tulisan tentang dunia

    komputer, baik berupa artikel, tutorial, maupun tips-tips yang terkait dengn dunia

    komputer atau ICT.

    Dengan tersedianya sumber-sumber informasi yang sangat melimpah di Internet,

    untuk mempermudah pencarian informasi tertentu yang diiinginkan, seseorang dapat

    menggunakan fasilitas mesin pencari (search engine). Salah satu mesin pencari yang

    sangat populer sekarang adalah Google (www.google.com).

    Selain mendapatkan pengetahuan melalui sumber-sumber belajar yang siap pakai

    di Internet, seseorang juga dapat bertanya kepada orang lain, termasuk para pakar dalam

    bidang tertentu, melalui e-mail atau forum-forum diskusi.

    4. ICT sebagai Sarana Peningkatan Profesionalisme

    Perkembangan ICT yang ada dewasa ini juga memberikan kemudahan bagi para

    dosen dan guru untuk meningkatkan profesionalisme. Selain dengan meningkatkan

    keterampilannya dalam menggunakan ICT dan memanfaatkanya untuk mendukung dan

  • 8

    meningkatkan kualitas pembelajaran, para dosen dan guru juga dapat meningkatkan

    wawasan dan pengetahuannya, baik pengetahuan bidang ilmunya yang up todate,

    pengetahuan tentang teori-teori belajar dan metode pembelajaran terbaru, hasil-hasil

    penelitian dalam bidang ilmunya maupun penelitian pendidikan oleh peneliti lain.

    Selain itu, dengan memanfaatkan ICT para dosen dan guru dapat berkomunikasi dengan

    sejawat maupun pakar untuk berdiskusi tentang permasalahan-permasalahan

    pembelajaran yang dihadapinya. Bahkan, melalui komunikasi semacam ini tidak

    tertutup kemungkinan terjalin kerja sama lebih lanjut dalam bentuk penelitian bersama,

    misalnya, atau mengundang pakar yang bersagkutan untuk menjadi pembicara dalam

    seminar atau workshop. Bagi para dosen dan guru yang selalu ingin meningkatkan diri,

    ICT telah memberikan peluang dan kemudahan.

    C. Perkembangan Pembelajaran Berbasis ICT

    Kalau kita lihat perkembanganya, pada mulanya media yang berbasis ICT hanya

    digunakan sebagai alat bantu mengajar guru (teaching aids) (Arif S Sadiman, 1986).

    Namun dewasa ini perkembangan penggunaan ICT dalam pendidikan semakin pesat

    saja. Perkembangan itu sebenarnya bermula dari pertama kali ditemukanya sebuah

    konsepsi pengajaran visual ataupun alat bantu visual sekitar tahun 1923.

    Yang dimaksud alat bantu visual dalam konsepsi pengajaran visual ini adalah

    setiap gambar, model, benda, atau alat yang memberikan pengalaman visual yang nyata

    kepada anak. Setelah agak lama, kemudian konsep visual berkembang menjadi audio

    visual pembelajaran. Yang disebut juga audio visualeducation atau audio visual aids

    yang kira-kira muncul pada tahun 1940. Kemudian kira-kira tahun 1945 beberapa

    variasi nama muncul dipergunakan, seperti audio visual material dan audio visual

    device.

    Perkembangan selanjutnya dapat dikatakan sebagai akibat dari diterapkanya ilmu

    komunikasi sangat besar sekali hingga timbul gerakan audio visual communicaton

    yang menggeser audio visual education. Gerakan ini lebih menitik beratkan pada

    komunikasi. Tahun 1950-an juga kita kenal sebagai periode di mana perkembangan

    industri komunikasi khususnya bidang televisi mulai lepas landas, hal ini ditandai

    dengan ditemukanya electronoc video recording. Kemudian pada tahun 1959 tegnologi

  • 9

    ini dengan bantuan ford fondation mulai disediakan untuk keperluan pendidikan.

    (Yusufhadi Miarso, 1984).

    Perkembangan selanjutnya terjadi sekitar tahun 1960. Perubahan konsepsi in

    idimungkinkan dengan diaplikasikanya pendekatan sistem (system aproach) dan konsep

    perkembangan pembelajaran pada kegiatan pendidikan. Selain itu juga semakin besar

    pengaruh psikologi dan ilmu tingkah laku terhadap konsep perkembangan tegnologi

    pendidikan. Perkembangan ini terus berlanjut hingga sampai pada tahap yang sangat

    modern seperti sekarang ini. Tegnologi ICT terus mengalami perubahan ke arah yang

    lebih baik.

    Bahkan pemanfaatan media ICT dalam dunia pendidikan sekarang sudah sangat

    berbeda dengan ilustrasi di atas seperti pada masa permulaan. Kini pemanfaatan media

    ICT tidak selayaknya lagi hanya dimaknai sebagai alat bantu dalam penyampaian materi

    pendidika, namun sebagai suatu kebutuhan agar penyampaian materi lebih teliti dan

    menarik. Sehingga proses pembelajaran akan berjalan tidak monoton dan mampu

    memberi stimulus kepada peserta didik untuk menyerap materi.

    Di era globalisasi ini, pemanfaatan media ICT justru semakin pesat. Terutama

    dengan munculnya komputer dan semakin menjamurnya laptop mempunyai andil besar

    dalam pengembangan ini. Di tambah dengan adanya jaringan internet memudahka

    untuk mengacces internet. Bahkan dapat dikatakan proses pembelajaran sekarang bisa

    dikatakan tidak bisa lepas dari ICT. Misalnya dalam pencarian materi pelajaran yang

    melalui internet, proses diskusi yang menggunakan power point bahkan komunikasi

    juga memakai ICT, yaitu memakai e-mail, twitter, facebook dan lain sebagainya.

    Namun perkembangan ICT yang begitu pesat harus mampu diimbangi dengan

    pengembangan SDM agar mampu mengimbanginya. Apalagi dalam pemanfaatanya,

    media ICT juga perlu adanya keahlian khusus. Disamping itu pemanfaatan ICT juga

    perlu di barengi strategi yang jitu agar mampu mendapatkan hasil secara optimal.

    Disamping itu dengan pemanfaatan media ICT yang baik akan lebih mengena dari

    hakikat pendidikan yang sebenarnya.

    D. Pengembangan Perangkat Media Pembelajaran Berbasis ICT

    Secara umum, perangkat yang diperlukan untuk mengembangkan media

    pembelajaran berbasis ICT meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak

  • 10

    (software). Perangkat keras dapat berupa: komputer, scanner, speaker, microfon,

    CDROM, DVDROM, flashdisk, kartu memori, kamera digital, kamera video, dan

    sebagainya. Pada saat ini tersedia banyak pilihan perangkat lunak yang dapat digunakan

    untuk mengembangkan media pembel-ajaran berbasis ICT. Software pengembangan

    media pembelajaran sangat beragam, mulai dari software umum sampai software

    khusus pengembangan media. Berikut adalah beberapa contoh software dan

    kegunaannya.

    1. MS Word: dapat digunakan untuk membuat tampilan tekstual (berupa tulisan)

    maupun gambar.

    2. MS Power Point: dapat digunakan untuk membuat slide presentasi, mempunyai

    kemampuan menampilkan teks, suara, animasi, video, serta untuk membuat media

    interaktif dengan fasilitas hyperlink yang dimiliki.

    3. MS Excel: software pengolah lembar data, dapat digunakan untuk membuat media

    yang berupa grafik, maupun untuk membuat simulasi.

    4. Software untuk menggambar dan mengolah citra seperti MS Paint, Correl Draw.

    5. Software pengolah video seperti MS Movie Maker, VideoLiead.

    6. Software pengolah suara seperti MS Sound Recorder.

    7. Software untuk membuat animasi flash seperti Macromedia Flash.

    8. Bahasa pemrograman umum seperti Pascal, Delphi, Visual Basic, Java, dan lain-

    lain.

    9. Software-software aplikasi khusus seperti MATLAB, MAPLE, Grapes (Graphics

    Presentastion and Experiment), CaR (Compass and Ruler), GeoGebra (Geometry

    and Algebra), Cabri Geometry, Geometer Sketspad.

    Beberapa software tersebut dapat diperoleh secara gratis dengan mengunduh dari

    Internet. Kemampuan software gratis terkadang tidak kalah dengan kemampuan

    software-software komersial yang harus dibeli, sehingga dapat menjadi alternatif

    apabila terdapat kendala biaya pembelian software.

    Konten digital (Digital based content) dapat dibuat sendiri oleh pendidik, atau

    diperoleh dari internet dan sumber-sumber sah lainnya. Konten digital yang dapat

    digunakan dalam Learning Management System memiliki banyak format, namun

    setidak-tidaknya memiliki lima karakteristik:

  • 11

    1. Accessibility, artinya konten tersebut dapat diakses dari suatu lokasi dan dikirimkan

    ke lokasi lain.

    2. Interoperability, artinya konten dapat diambil dari suatu lokasi dan digunakan di

    tempat lain dengan tool atau platform yang berbeda.

    3. Durability, artinya konten dapat bertahan dari perkembangan dan perubahan

    teknologi.

    4. Reusability, artinya konten dapat digunakan kembali untuk pengembangan

    selanjutnya.

    5. Cost Effectiveness, artinya konten dapat meningkatkan efisiensi dan peroduktivitas

    dengan mengurangi biaya dan waktu.

    Terdapat banyak format konten digital yang harus dikenali oleh sekolah sebelum

    melaksanakan pembelajaran berbasis TIK. Pengetahuan ini akan banyak membantu

    dalam merumuskan strategi akuisisi kepemilikan konten digital dalam mendukung

    pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK.

    1. e-book

    Salah satu bentuk konten digital, dikenal dengan nama e-book. Format utama e-

    book adalah bentuk pdf (portable document format). Format dokumen ini sangat mudah

    cara pembuatannya. Beberapa aplikasi perkantoran umum sudah dilengkapi dengan

    fitur untuk menyimpan dalam format pdf.

    Format ini adalah bentuk konten digital yang paling mudah untuk dibuat oleh

    pendidik. Mereka hanya perlu mengetikkan naskah bahan ajarnya di dalam aplikasi

    perkantoran biasa, kemudian disimpan dalam format pdf. Format pdf inilah yang

    dipublikasi sebagai e-book.

    2. e-audio-book

    Bentuk lain konten digital dinamakan e-audio-book. Sebuah fungsional buku

    disimpan dalam bentuk suara. Pembuatan e-audio-book juga sangat mudah, hanya

    membutuhkan perekam digital yang saat ini sudah banyak disediakan oleh program

    komputer yang terpasang di komputer maupun laptop. Format ini juga mudah untuk

    dibuat oleh pendidik. Mereka hanya perlu merekam suara yang menjelaskan isi suatu

    topik matapelajaran dan disimpannya sebagai konten digital audio.

  • 12

    3. Animasi

    Animasi adalah gambar bergerak. Dibuat untuk menggambarkan secara visual

    suatu topik matapelajaran. Untuk membuat animasi, diperlukan keahlian khusus

    sehingga tidak semua orang dapat membuat animasi topik matapelajaran ini.

    4. Video Pembelajaran

    Video adalah gambar bergerak hasil tangkapan kamera video. Sebuah kejadian

    yang diabadikan menggunakan kamera video dapat dijadikan sebagai video

    pembelajaran jika sesuai dengan topik matapelajaran tertentu dalam suatu kurikulum.

    Video pembelajaran dapat berbentuk sangat sederhana. Misalnya, video yang

    memperkenalkan perangkat microscope dapat dikategorikan sebagai video

    pembelajaran. Setiap pendidik dapat membuat berbagai macam jenis video

    pembelajaran, dari yang sederhana sampai dengan yang kompleks.

    Kadangkala, video pembelajaran yang kompleks diperoleh dari siaran televisi.

    Dengan bantuan TV tuner, siaran televisi tersebut dapat direkam kemudian diedit untuk

    disesuaikan dengan topik matapelajaran yang sesuai.

  • 13

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    ICT atau TIK mencakup semua teknologi yang dapat digunakan untuk

    menyimpan, mengolah, menampilkan, dan menyampaikan informasi dalam proses

    komunikasi. Yang termasuk teknologi ini adalah: teknologi komputer, teknologi

    multimedia, teknologi telekomunikasi, teknologi jaringan komputer. Strategi

    pemanfaatan ICT di dalam pembelajaran mencakup: ICT sebagai alat bantu atau media

    pembelajaran, ICT sebagai sarana/tempat belajar, ICT sebagai sumber belajar, dan ICT

    sebagai sarana peningkatan profesionalisme.

    B. Saran

    Pemanfaatan pembelajaran berbasis ICT di sekolah merupakan salah satu upaya

    pemerintah dalam rangka mendayagunakan media teknologi informasi dan komunikasi

    untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Keberhasilan kegiatan ini sangat tergantung

    pada komitmen dari berbagai pihak (kepala sekolah, guru, orang tua murid, siswa). Oleh

    karena itu diharapkan kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak terkait sangat

    diperlukan demi suksesnya pelaksanaan kegiatan.

  • 14

    DAFTAR PUSTAKA

    Elang Krisnadi. 2009. Rancangan Materi Pembelajaran Berbasis ICT. disajikan dalam

    Workshop Pengembangan Materi Pembelajaran Berbasis ICT di FMIPA UNY

    pada tanggal 6 Agustus 2009.

    I Wayan Santyasa. 2007. Landasan Konseptual Media Pembelajaran. disajikan dalam

    Workshop Media Pembelajaran bagi Guru-Guru SMA Negeri Banjar Angkan

    pada tanggal 10 Januari 2007 di Banjar Angkan Klungkung.

    Sadiman, Arif, S. 1986. Media Pendidikan. Jakarta: CV Rajawali.

    Sahid. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis ICT. Yogyakarta: Jurusan

    Pendidikan Matematika FMIPA UNY.

    Yusufhadi Miarso, dkk. 1984. Teknologi Komunikasi Pendidikan. Jakarta: CV

    Rajawali.