perilaku seksual bab 3
DESCRIPTION
kesehatan reproduksiTRANSCRIPT
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Penentuan Lokasi dan Sasaran Penelitian
Dalam penelitian ini lokasi yang akan dilaksanakan untuk melakukan penelitian
adalah di SMAN 2 JL. Mulawarman No.2 Banjarmasin Kalimantan Selatan tahun 2012
dan Sasaran dalam penelitian ini adalah semua murid di SMAN 2 Banjarmasin kelas X
dan XI tahun 2012, yang berjumlah 555 orang. Data yang diperlukan adalah nomor urut
absen, umur, jenis kelamin, kelas, pemberian pendidikan seks dan perilaku seksual
remaja.
B. Metode Penelitian yang Digunakan
Penelitian yang digunakan adalah survei analitik yaitu survei atau penelitian yang
mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Didalam
penelitian survei analitik ini juga menggunakan pendekatan Cross Sectional yaitu
penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antar faktor dan efek cara pendekatan,
observasi dan pengumpulan data sekaligus pada saat yang bersamaan (Point Time
Approach).
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
Variabel mengandung pengertian ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-
anggota suatu kelompok yang berbeda dengan yang dimiliki oleh kelompok lain.
23
24
Berdasarkan hubungan yang fungsional antara variabel-variabel satu dengan yang
lainnya, variabel dibedakan menjadi dua yaitu variabel dependen dan independen
(Lestari, 2008: 30). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah
perilaku seksual remaja, sedangkan yang menjadi variabel independen adalah
pemberian pendidikan seks.
2. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional
berdasarkan karakteristik yang telah diamati, memungkinkan penelitian untuk
melakukan observasi tahu pengukuran secara cermat terhadap suatu obyek (Lestari,
2008: 30).
Tabel 3.1Definisi Operasional
No VariabelDefinisi
OperasionalCara Ukur
AlatUkur
Hasil Ukur Skala
1 PerilakuSeksual
Semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar.
Dengan bertanya kepada siswa dan siswi tentang perilaku seks.
Kuesioner
Positif :apabila T ≥50Negatif :apabilaT < 50
Ordinal
2 PemberianPendidikan seks
Salah satu cara untuk mengurangi atau mencegah perilaku seks yang menyimpang, khususnya untuk mencegah dampak-dampak negatif.
Dengan bertanya kepada siswa dan siswi tentang pendidikan seks.
kuesioner Baik :Bila didapat 76-100%Cukup :Bila didapat 56-75%Kurang :Bila didapat<55%
Ordinal
Sumber : Dimodifikasi dari hasil penelitian Suyanto dengan judul Hubungan Pemberian Pendidikan Seks Sejak Dini dengan Perilaku Seksual Remaja di SMA Negeri 13 Pandeglang Tahun 2009.
25
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Lestari, 2008: 32). Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh remaja SMAN 2 kelas X dan XI yang berjumlah 555
orang. Kelas XII tidak diteliti karena ada kegiatan try out dan persiapan ujian
nasional.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti
dan dianggap mewakili seluruh populasi (Lestari, 2008: 32). Pengambilan sampel
diambil secara Proportionate Stratified Random Sampling yaitu pengambilan
sampel secara acak dengan memberikan kesempatan yang sama untuk diambil
menjadi sampel namun penentuan sampelnya memperhatikan strata (tingkatan)
yang ada dalam populasi.. Berdasarkan hasil data yang diambil bahwa jumlah siswa
dan siswi di SMAN 2 Banjarmasin adalah 555 orang. Rumus menentukan besarnya
sampel menurut Suyanto pada tahun 2009, sebagai berikut:
Nn =
1 + N (d²)
555=
1+ 555 (0,1²)
= 85
26
Maka jumlah sampel yang diambil berdasarkan masing-masing bagian
tersebut ditentukan kembali dengan rumus n = (populasi kelas / jumlah populasi
keseluruhan) x jumlah sampel yang ditentukan.
Kelas X = 256/555×85 = 39,207 dibulatkan menjadi 39
Kelas XI = 299/555×85 = 45,792 dibulatkan menjadi 46
Keterangan :
n = Jumlah sampel
d = Penyimpangan terhadap populasi atau derajat ketetapan yang diinginkan
sebesar 0,1
N = Jumlah populasi
E. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder. Data primernya itu data yang didapatkan secara langsung dari remaja di
SMAN 2 Banjarmasin tahun 2012 dengan metode angket menggunakan instrument
kuesioner. Sedangkan data sekunder berasal dari buku absensi yang ada di SMAN 2
Banjarmasin (Riwidikdo, 2008: 12).
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan kuesioner, berupa daftar pertanyaan
yang dijawab oleh remaja di SMAN 2 Banjarmasin Tahun 2012 untuk mengumpulkan
data hubungan pemberian pendidikan seks dengan perilaku seks remaja. Sebelum
mengumpulkan data terlebih dahulu kuesioner diuji cobakan pada 13 orang remaja.
27
G. Analisis Data
Secara umum kegiatan analisis data dalam penelitian ini menjadi 4 bagian antara
lain:
1. Penyusunan data (editing)
Setelah data selesai dikumpulkan, tahap selanjutnya adalah pengecekkan,
dimana tahap ini digunakan untuk memperbaiki atau memeriksa kembali data yang
dibutuhkan sudah terekam semua. Kegiatan ini biasanya disebut editing.
2. Klasifikasi data
Klasifikasi data adalah usaha mengggolongkan, mengelompokkan dan
memilih data berdasarkan klasifikasi tertentu yang telah dibuat.
3. Pengolahan data
Pengolahan data dilakukan untuk menentukan metode analisis yang akan
digunakan. Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Metode
analisis kuantitatif yakni metode yang menggunakan statistik sebagai alat bantu
untuk menganalisis data. Cara atau teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah
a. Analisa Univariat
Analisa yang dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian. Pada
umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan persentase dari
tiap variabel. Variabel dalam penelitian ini adalah pemberian pendidikan seks.
Analisis data yang digunakan untuk pemberian pendidikan seks dan perilaku
seksual remaja adalah dengan menggunakan skor dikotomi (1-0), yaitu apabila
jawaban ya diberi nilai 1 dan jawaban tidak diberi 0.
28
1) Variabel Pemberian Pendidikan Seks
Dihitung berdasarkan rumus Machfoedz (2009):
P = F/N × 100%
Keterangan
P = Persentase
F = Jumlah pertanyaan yang dijawab benar
N = Jumlah soal
Selanjutnya dimasukkan kedalam standar kriteria objektif yang bersikap
kuantitatif sebagai berikut:
Skor: 0-15
Baik: 76-100%
Cukup: 56-75%
Kurang: <40%-55%
2) Variabel Perilaku Seksual
Positif: apabila T ≥50%
Negatif: apabila T < 50%
b. Analisa Bivariat
Analisa Bivariat adalah analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan
pemberian pendidikan seks terhadap perilaku seksual remaja. Analisis ini
menggunakan uji spearman rank correlation dengan bantuan komputerisasi.
Untuk mengetahui hubungan dan tingkat eratnya hunbungan antara 2 variabel,
uji korelasi yang digunakan adalah korelasi spearman rank (Rho) dengan.
29
6∑D
P 1-
n (n -1)
Keterangan :
P : Angka indeks korelasi tata jenjang
6 dan1 : Bilangan konstan
D : Difference, yaitu perbedaan antara urutan skor pada varibel pertama dan
urutan skor pada variabel kedua
n : Number of cases, dalam hal ini adalah banyaknya pasangan yang sedang
dicari korelasinya
Dengan menggunakan batas kemaknaan (α) = 0,05 sehingga jika nilai value
< 0,05 maka hasil uji statistik bermakna yaitu menunjukan adanya hubungan linear
yang bermakna antara pemberian pendidikan seks terhadap perilaku seksual remaja.
4. Interpretasi Data
Data yang sudah dilakukan pengujian hipotesisnya kemudian dibuat
penafsiran hasil penelitian yang dilakukan hanya untuk mencari pengertian
terhadap hasil pengolahan data. Pengambilan kesimpulanya itu apabila p <α, maka
Ho ditolak artinya ada hubungan yang bermakna antara variabel independen
(bebas) dengan variabel dependen (terikat), jika p > α, maka Ho diterima artinya
tidak ada hubungan yang bermakna antara variabel independen (bebas) dengan
variabel dependen (Nurjannah, 2009: 55).
30
H. Rencana Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Jenis Kegiatan KegiatanN0V DES JAN FEB MARET APRIL MEI JUNI
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
PERSIAPAN
1. Menelaah kepustakaa, observasi kondisi yang menjadi masalah
2. Pengajuan masalah yang akan diteliti
PENYUSUNAN PROPOSAL
1. Pengajuan Bab I (Pendahuluan)
2. Pengajuan Bab II
3. Pengajuan Bab III
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data primer
PENGOLAHAN DATA
1. Editing
2. Tabulasi data
3. Analisis data
PENULISAN LAPORAN
1. Pembuangan draft
2. Penulisan awal
3. Editing
4. Penulisan final
23
23