perhitungan mix design

6
PERHITUNGAN MIX DESIGN Suatu mix design dengan data-data sebagai berikut : Direncanakan dalam pembuatan untuk Pondasi Mutu beton K 225 Deviasi standard, S = 70 kg/cm 2 Jenis semen yang dipakai, type I/ S-550 Data agregat yang digunakan : Data Agregat Agregat Halus Alami Agregat Kasar Alami Berat Jenis 2.38 2.78 Kadar Air 1.21 0.30 Daya Serap 2.04 0.16 Bj SSD 2.43 2.79 Gradasi Zone 2 _ Usia pengujian pada umur 28 hari Langkah-langkah perhitungan dan pengisian daftar isian mix design: 1. Kuat tekan karakteristik : 225 kg/cm2 (sesuai data) 2. Standat deviasi rencana : 70 kg/cm2 (sesuai data tabel) 3. Nilai tambah : 1.64 x 70 = 114.8 kg/cm2 4. Kuat tekan rata-rata : Umur 28 hari = 225 + 114.8 = 339.8 kg/cm2 5. Jenis semen : tipe I (ditetapkan) 6. Jenis agregat halus : alami (ditetapkan) 7. enis agregat kasar : alami (ditetapkan) 8. Kuat tekan dengan Fas. 0,5 = kekuatan tekan pada umur 28 hari = 400 kg/cm2 note : jika jenis semen tipe I dan jenis agregat alami

Upload: soraya-noor

Post on 14-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

MANUAL BOOK

TRANSCRIPT

  • PERHITUNGAN MIX DESIGN

    Suatu mix design dengan data-data sebagai berikut :

    Direncanakan dalam pembuatan untuk Pondasi Mutu beton K 225 Deviasi standard, S = 70 kg/cm2 Jenis semen yang dipakai, type I/ S-550 Data agregat yang digunakan :

    Data Agregat

    Agregat Halus Alami Agregat Kasar Alami

    Berat Jenis 2.38 2.78

    Kadar Air 1.21 0.30

    Daya Serap 2.04 0.16

    Bj SSD 2.43 2.79

    Gradasi Zone 2 _

    Usia pengujian pada umur 28 hari

    Langkah-langkah perhitungan dan pengisian daftar isian mix design: 1. Kuat tekan karakteristik : 225 kg/cm2 (sesuai data) 2. Standat deviasi rencana : 70 kg/cm2 (sesuai data tabel) 3. Nilai tambah : 1.64 x 70 = 114.8 kg/cm2 4. Kuat tekan rata-rata : Umur 28 hari = 225 + 114.8 = 339.8 kg/cm2 5. Jenis semen : tipe I (ditetapkan) 6. Jenis agregat halus : alami (ditetapkan) 7. enis agregat kasar : alami (ditetapkan) 8. Kuat tekan dengan Fas. 0,5 = kekuatan tekan pada umur 28 hari = 400 kg/cm2

    note : jika jenis semen tipe I dan jenis agregat alami

  • 9. Faktor air semen (fas) Gunakan tabel 2.5 Sesuai dengan jenis bahan-bahan yang akan digunakan , maka perkiraan kekuatan tekan beton yang akan dicapai pada umur 28 hari adalah 450 kg/cm2 untuk fas 0,5 Gunakan grafik 2.1 Berdasarkan nilai kekuatan tekan beton langkah 9, pada sb-y tarik garis horizontal sampai memotong garis vertikal fas 0,5 pada perpotongna kedua garis tersebut akan didapatkan sebuah garis lengkung bantu. Berdasarkan nilai kekuatan tekan beton langkah 4 pada sb- y tarik horizontal sampai memotong garis lengkung bantu atas pada titik perpotongan tersebut, tarik garis vertikal kebawah sehingga diperoleh nilai fas 0,56 10. Faktor air semen maksimum (FAS) = 0,55 Untuk pemakaian beton pada pondasi, dari tabel 3 diperoleh fas maks 0, 55. karena FAS yang diperoleh pada langkah 9 masih lebih besar dari fas maksimum. Pada langkah 10 maka nilai yang dipakai adalah yang terkecil. 11. Slump = 60 180 cm (sesuai PBI untuk pondasi) 12. Ukuran maksimum agregat halus : 40 mm (ditetapkan) 13. Kadar air bebas (gunakan tabel 2.6) Dengan ukuran agregat maksimum 40 mm, tipe agregat alami dan slump 60 mm-180mm, maka diperlukan air bebas sebanyak 175 kg/cm2. 14. Kadar semen Kadar air bebas pada langkah 13 dibagi nilai fas yang terkecil = 175/0,55 = 318.18kg/cm2 15. Kadar semen minimum (gunakan tabel 2.7) Untuk pemakaian beton pada pondasi, dari tabel 2,7 diperoleh kadar semen minimum 325 kg/cm2 karena kadar semen yang diperlukan pada langkah 14 lebih kecil dari kadar semen minimum yang dipakai pada langkah 15 (nilai terbesar) yaitu 325 kg/cm2 16. Fas yang disesuaikan yaitu dilakukan penyesuaian nilai Fas 17. Gradasi agregat halus = zona 2 (sesuai data) 18. Persen agregat halus (gunakann grafik 2.2) Berdasarkan ukuran maksimum agregat = 40 mm, slump = 60 -180 mm Fas = 0,55 serta gradasi agregat halus pada zone 2, maka diperoleh dari grafik , persentase agregat halus = 37%

  • 19. Persen agregat kasar : 100% - persen agregat halus : 100% - 37 % = 63% 20. Berat jenis agregat gabungan : BJ agregat gabungan = % ag halus BJ ag halus +% ag kasar . BJ ag halus

    = 37%(2,43) + 63% (2,79) = 2,657 g/dm3

    21. Berat jenis beton segar (gunakan grafik 2.3) Berdasarkan nilai BJ standart agregat gabungan = 2,657 dibuat sebuah garis bantu seperti garis miring lain yang sudah ada. Berdasarkan kadar air bebas 175 kg/cm3, ditarik garis vertikal keatas sampai berpotongan dengan garis bantu pada langkah 21.a Pada titik berpotongan tersebut garis horizontal kekiri sehingga memotong sumbu-y. Nilai tersebut merupakan berat jenis beton segar = 2520 kg/m3 22. Kadar agregat gabungan = Bj beton segar kadar semen kadar air bebas = 2520 325 175 = 2020.0 kg/m3 23. Kadar agregat halus = % agregat halus x kadar agregat gabungan = 0,37 x 2020.0 kg/m3 = 747.40 kg 24. Kadar agregat kasar = % agregat kasar x kadar agregat gabungan = 0, 63 x 2020.0 kg/m3 = 1272.60 kg

    Dari hasil perhitungan diatas, diperoleh komposisi campuran beton perm3

    Semen (kg) Agregat halus (kg) Agregat kasar (kg) Air (kg)

    325

    747.40

    1272.60

    175

  • Hasil lengkap perhitungan perencanaan beton diatas dapat dilihat pada lembar daftar isian mix design pada halaman berikutnya. Koreksi kadar air campuran 1. Semen = 325 kg (tetap) 2. Agregat halus (pasir) = pasir + (KA pasir - DS pasir) x pasir = 747.40 + ((1.21 % - 2.04%) x 747.40) = 741.19 kg 3. Agregat kasar (kerikil) = kerikil + (KA kerikil DS kerikil) x kerikil = 1272.6 + ((0.30%- 0,16%) x 1272.6) = 1270.18 kg

    4. Air = 175 - ((1.21 % - 2.04%) x 747.40)- ((0.30%- 0,16%) x 1272.6) = 175 + 6.20 1.78 = 179.42 ltr

    Setelah koreksi :

    Semen (kg)

    Agregat halus (kg)

    Agregat kasar (kg)

    Air (kg)

    325

    741.19

    1270.18

    179.42

  • DAFTAR ISIAN MIX DESIGN No. Uraian Pekerjaan Tabel/Grafik Nilai

    1 Kuat Tekan Karakteristik Ditetapkan = 225 kg/cm2 pada 28 hari2 Standar Deviasi Rencana (SDr) Ditetapkan / dari PBI = 70 kg/cm2 3 Nilai Tambah 1,64 x SDr = 98,4 kg/cm2 4 Ket. Rata2 yang hendak dicapai ( 1+3 ) = 298,4 kg/cm2 5 Jenis semen Ditetapkan Tipe I6 Jenis Agregat Kasar Diketahui Alami Jenis Agregat Halus Diketahui Alami

    7 Faktor Air Semen Tabel 2.5 dan Grafik 2.1 = 0.568 Faktor Air Semen Maksimum Tabel 2.7 / dari PBI = 0.559 Slump Tabel 2.4 / dari PBI = 60-180 mm

    10 Ukuran Agregat Maksimum Ditetapkan / dari PBI = dia.40 mm 11 Kadar Air Bebas Tabel 2.6 = 175 kg/m3 12 Kadar Semen ( 11:18 ) = 185 kg/m3/ 0,55 =

    318.8kg/m3 13 Kadar Air Semen Minimum Tabel 2.7 / dari PBI = 325 kg/m3 14 FAS yang Disesuaikan ( 11: 13 ) Bila kadar semen

    minimum yang dipakai

    15 Gradasi Agregat Halus Grafik 2.2 s/d 2.5 Zona II BS 16 Persen Agregat Halus Grafik 2.2 = 37 %17 Persen Agregat Kasar 100 % - (16) = 63 %18 Bj Agregat Gabungan (SSD) Diketahui = (0,37 x 2,43 + 0,63 x 2,79 )

    =2,65719 Bj Beton Basah Grafik 2.3 = 2520 kg/m3 20 Kadar Agregat Gabungan ( 19-12-11 ) = 2520-325-175 =2020.0 kg/cm321 Kadar Agregat Halus ( 16 x 20 ) =37 % x 2020 =747.4 kg/cm322 Kadar Agregat Kasar ( 17 x 20 ) =63 % x 2020 =1272.6 kg/cm3

    Komposisi Campuran Beton per m3 setelah Koreksi :

    1. Semen = 325kg 2. Pasir = Psr SSD + (KA Psr DS Psr x Psr SSD) = 747.40 kg 3. Kerikil = Krl SSD + (KA Krl DS Krl x Krl SSD) = 1272.60 kg 4. Air = Air Koreksi Psr Koreksi Kerikil = 175 kg

    Data Agregat

    KA Pasir = 1.21 % DS Pasir = 2.04 % KA Kerikil = 0.30% DS Kerikil = 0.16 %

    Komposisi Campuran Beton per m3 setelah Koreksi :

  • 1. Semen = 325 kg 2. Pasir = Psr SSD + (KA Psr DS Psr x Psr SSD) = 741.19 kg 3. Kerikil = Krl SSD + (KA Krl DS Krl x Krl SSD) = 1270.18 kg 4. Air = Air Koreksi Psr Koreksi Kerikil = 179.00 kg