perhitungan kuantitas mikroorganisme

27
1 Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mikroorganisme merupakan salah satu makhluk hidup yang hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop. Karena ukurannya yang sangat kecil, maka akan sukar sekali menghitung mikroorganisme. Oleh karena itu, praktikan harus mengetahui cara- cara untuk melakukan perhitungan mikroorganisme dengan metode-metode tertentu. Dalam analisis kuantitatif, ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghitung atau mengukur jumlah mikroorganisme di dalam suatu bahan atau sediaan farmasi, makanan, minuman, dan kosmetika. Pada umumnya ada 3 cara perhitungan jumlah mikroba, yakni: 1. Perhitungan jumlah sel, 2. Perhitungan massa sel secara langsung, 3. Perhitungan massa sel secara tidak langsung. Ismar Wulan Syahrir Mana’an S O1A1 14 017

Upload: ismarwulans

Post on 23-Dec-2015

54 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

perhitungan kuantitas mikroorganisme

TRANSCRIPT

Page 1: perhitungan kuantitas mikroorganisme

1Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikroorganisme merupakan salah satu makhluk

hidup yang hanya dapat dilihat dengan bantuan mikroskop.

Karena ukurannya yang sangat kecil, maka akan sukar

sekali menghitung mikroorganisme. Oleh karena itu,

praktikan harus mengetahui cara-cara untuk melakukan

perhitungan mikroorganisme dengan metode-metode

tertentu.

Dalam analisis kuantitatif, ada beberapa cara yang

dapat digunakan untuk menghitung atau mengukur jumlah

mikroorganisme di dalam suatu bahan atau sediaan

farmasi, makanan, minuman, dan kosmetika. Pada

umumnya ada 3 cara perhitungan jumlah mikroba, yakni:

1. Perhitungan jumlah sel, 2. Perhitungan massa sel secara

langsung, 3. Perhitungan massa sel secara tidak langsung.

Dalam dunia farmasi, percobaan ini sangat penting

untuk dilakukan karena kita dapat mengetahui berapa

jumlah mikroorganisme dalam suatu sediaan farmasi baik

itu obat atau makanan.

B. Rumusan Masalah

Ismar Wulan Syahrir Mana’an S O1A1 14 017

Page 2: perhitungan kuantitas mikroorganisme

2Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme

Adapun rumusan masalah pada praktikum ini yaitu:

1. Bagaimana cara mengetahui tingkat pertumbuhan

mikroorganisme terhadap suatu produk atau sediaan.

2. Bagaimana cara mengetahui cara perhitungan

kuantitatif dari suatu mikroorganisme.

C. Maksud Percobaan

Maksud dilakukannya pratikum ini adalah untuk

mengetahui dan memahami cara-cara perhitungan

kuantitas mikroorganisme suatu produk secara

mikrobiologi.

D. Tujuan Percobaan

Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk

menentukan kuantitas mikroorganisme pada beberapa

produk farmasi yaitu roti boy, sirup marjan, dancow, saus

somay, obat kuat, dan pasta gigi.

E. Manfaat Praktikum

Sebagai sumber informasi jumlah mikroorganisme

yang terdapat pada produk farmasi dengan pengujian nilai

ALT bakteri, angka kapang, dan uji MPN sebagai dasar

tingkat keamanan produk tersebut untuk dikonsumsi.

Ismar Wulan Syahrir Mana’an S O1A1 14 017

Page 3: perhitungan kuantitas mikroorganisme

3Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Mikroba adalah makhluk hidup berukuran kecil dan

yang merupakan termasuk didalamnya adalah bakteri,

virus, khamir, dan protozoa. Mikroba dapat merugikan dan

Ismar Wulan Syahrir Mana’an S O1A1 14 017

Page 4: perhitungan kuantitas mikroorganisme

4Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme

menguntungkan. Mikroba memainkan peranan penting

dalam bioteknologi (Herlanti dkk. 2012).

Secara alami, mikroba di alam ditemukan dalam

populasi campuran. Untuk memperoleh biakan murni dapat

dilakukanisolasi yang diawali dengan pengenceran

bertingkat. Proses isolasi mikroba adalah memisahkan

mikroba satu dengan mikroba lain yang berasal dari

campuran berbagai mikroba untuk dapat mempelajari sifat

biakan, morfologi dan sifat mikroba lainnya (Puspitasari

dkk, 2012).

Dalam kehidupan sehari-hari kita selalu berhubungan

dengan berbagai macam mikroorganisme yang dapat

menginfeksi yang dapat membahayakan atau merusak

inang. Akan tetapi, agar dapat memahami lebih banyak

masalah dalam mendiagnosis dan pencegahan infeksi,

maka perlu diketahui bahwa mikroorganisme yang telah

menemukan tempat yang tetap pada bagian-bagian tubuh

manusia disebut flora normal kita (Djide, 2004).

Mikroorganisme memerlukan air untuk hidup dan

berkembang biak, oleh karena itu pertumbuhan sel

mikroorganisme dipengaruhi oleh jumlah air yang tersedia,

selain itu zat-zat yang dibutuhkan oleh mikroorganisme

seperti nutrisi, vitamin dan keadaan lingkungan juga

Ismar Wulan Syahrir Mana’an S O1A1 14 017

Page 5: perhitungan kuantitas mikroorganisme

5Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme

sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dari

mikroorganisme, seperti kontaminasi bakteri Coliform

sangat dipengaruhi oleh keadaan tempat pengolahan serta

lingkungan sekitar(Hutasoit dkk., 2013).

Makanan diperlukan untuk kehidupan karena

makanan merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi

kehidupan manusia. Makanan berfungsi untuk memelihara

proses tubuh dalam pertumbuhan atau perkembangan

serta mengganti jaringan tubuh yang rusak, memperoleh

energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari, mengatur

metabolisme dan berbagai keseimbangan air, mineral, dan

cairan tubuh yang lain, juga berperan di dalam mekanisme

pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit. Akan tetapi

makanan juga sering terkontaminasi oleh kontaminan

kimia dan kontaminan biologi. Salah satu kontaminan

biologi yang paling sering dijumpai pada makanan adalah

bakteri golongan Coliform yaitu Escherichia coli (Mansauda

dkk., 2014).

Penghitungan jumlah mikroorganisme dengan cara

viabel count atau disebut juga standart plate count

didasarkan pada asumsi bahwa setiap sel mikroorganisme

hidup dalam suspensi akan tumbuh menjadi satu koloni

setelah diinkubasikan dalam media biakan dan lingkungan

Ismar Wulan Syahrir Mana’an S O1A1 14 017

Page 6: perhitungan kuantitas mikroorganisme

6Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme

yang sesuai. Setelah masa inkubasi, jumlah koloni yang

tumbuh dihitung dan merupakan perkiraan atau dugaan

dari jumlah mikroorganisme dalam suspensi tersebut

(Bibiana, 2008).

Dalam SPC ditentukan cara pelaporan dan

perhitungan koloni sebagai berikut (Djide, 2007) : 1. Hasil

yang dilaporkan hanya terdiri dari dua angka yaitu angka

pertama (satuan) dan angka kedua (desimal). Jika angka

yang ketiga sama dengan atau > 5, harus dibulatkan satu

angka lebih tinggi pada angka kedua. Sebagai contoh, 1,7

x 103 unit koloni / ml atau 2,0 x 106 unit koloni/gr; 2.   Jika

pada semua pengenceran dihasilkan < 30 koloni pada

cawan petri, berarti pengenceran yang dilakukan terlalu

tinggi. Oleh karena itu, jumlah koloni pada pengenceran

yang terendah yang dihitung. Hasilnya dilaporkan sebagai

< 30 dikalikan dengan besarnya pengenceran, tetapi

jumlah yang sebenarnya harus dicantumkan di dalam

tanda kurung; 3.    Jika pada semua pengenceran

dihasilkan > 300 koloni pada cawan petri, berarti

pengenceran yang dilakukan terlalu rendah. Oleh karena

itu, jumlah koloni pada pengenceran yang tertinggi yang

dihitung. Hasilnya dilaporkan sebagai > 300 dikalikan

dengan faktor pengenceran, tetapi jumlah yang

Ismar Wulan Syahrir Mana’an S O1A1 14 017

Page 7: perhitungan kuantitas mikroorganisme

7Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme

sebenarnya harus dicantumkan di dalam tanda kurung;

4.    Jika pada cawan dari dua tingkat pengenceran

dihasilkan koloni dengan jumlah antara 30 dan 300, dan

perbandingan antara hasil tertinggi dan terendah dari dua

pengenceran tersebut lebih kecil atau sama dengan dua,

dilaporkan rata-rata dari kedua nilai tersebut dengan

memperhitungkan faktor pengencerannya. Jika

perbandingan antara hasil tertinggi dan terendah > 2,

yang dilaporkan hanya hasil yang terkecil.

B. Uraian Bahan

1. Pepton (Ditjen POM Edisi IV, 1995 : Hal. 1191)

Nama resmi : Pepton

Nama lain : Pepton

Pemerian : Serbuk, kuning kemerahan sampai coklat,

bau khas tidak busuk

Kelarutan : Larut dalam air, memberikan larutan

berwarna coklat kekuningan yang bereaksi

asam

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

Kegunaan : Sebagai komponen pembuat medium PDA

2.Natrium klorida  (Ditjen POM Edisi IV, 1995 : Hal.

584)

Ismar Wulan Syahrir Mana’an S O1A1 14 017

Page 8: perhitungan kuantitas mikroorganisme

8Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme

Nama Resmi : Natrii chloridum

Nama Lain : Natrium klorida

RM/BM : NaCl  / 58,44

Pemerian : Hablur putih, berbentuk kubus atau

berbentuk prisma, tidak berbau, rasa asin,

mantap diudara

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat

Kegunaan : Sebagai sampel

3.Aquadest (Ditjen POM Edisi IV, 1995 : Hal. 1125)

Nama resmi : Aqua destillata

Nama lain : Air suling

RM / BM : H2O / 18,02

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau,

tidak berasa

Kegunaan : Sebagai sumber nutrien mikroba dan

pelarut medium

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

4.Dekstrosa (Ditjen POM Edisi IV, 1995 : Hal. 300)

Nama resmi : Dextrosum

Sinonim : Glukosa, dekstrosa

RM / BM : C6H12O6/180,16

Ismar Wulan Syahrir Mana’an S O1A1 14 017

Page 9: perhitungan kuantitas mikroorganisme

9Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme

Pemerian : Hablur tidak berwarna, serbuk halus atau

butiran putih, tidak berbau, rasa manis.

Kelarutan : Mudah larut dalam air, sangat mudah larut

dalam air mendidih,  agak sukar larut dalam

etanol (95%)

Kegunaan :Sebagai sumber nutrient yang spesifik untuk

mikroba jamur

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

5.Biru Bromtimol

Nama resmi : Dibrom timol sulfonaftalein

Sinonim : Biru brom timol

RM : C27H28Br2O5S/624

Pemerian : Serbuk kemerahan atau kecoklatan

Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, larut dalam

etanol, dan dalam larutan alakali encer

Trayek pH : 6,0 – 7,6

Perubahan Warna : Memberikan warna kuning pada

larutan asam lemah dan warna biru

dalam larutan alkali lemah. Keadaan

netral ditunjukkan dengan

warna hijau

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Ismar Wulan Syahrir Mana’an S O1A1 14 017

Page 10: perhitungan kuantitas mikroorganisme

10Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme

Kegunaan : Sebagai indikator

6. Etanol (Ditjen POM edisi III, 1979: Hal. 65)

Nama resmi : Aethanolum

Sinonim : Alkohol

RM / BM : C2H6O/46,07  

Pemerian : Cairan tak berwarna, jernih, mudah

menguap dan mudah bergerak; bau khas;

rasa panas. Mudah terbakar dengan

memberikan nyala biru yang tidak berasap.

Kelarutan : Sangat mudah larut dalam air, dalam

kloroform P dan dalam eter P.

Kegunaan : Sebagai antipiretik

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, terlindung

dari cahaya; di tempat sejuk, jauh dari nyala

api.

7. Tween 80

Nama Resmi        : Polyoxyethyllene sorbitan monooleate

Nama lain            : Tween 20

Pemerian            : Cairan kentalseperti minyak, jernih

kuning, bau karakteristik dari asam lemak

Kelarutan           : Mudah larut dalam air, dalam etanol 95

% P, dalam etanol P, sukar larut

Ismar Wulan Syahrir Mana’an S O1A1 14 017

Page 11: perhitungan kuantitas mikroorganisme

11Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme

dalam parafin cair P dan dalam minyak biji

kapas P.

Peyimpanan         : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan            : Sebagai emulgator tipe air

HLB butuh          : 15,0

BAB III

METODE PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat yang digunakan dalam praktikum

Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme ini adalah :

Ismar Wulan Syahrir Mana’an S O1A1 14 017

Page 12: perhitungan kuantitas mikroorganisme

12Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme

a. Batang pengaduk

b. Botol gelap

c. Cawan petri

d. Enkas

e. Erlenmeyer 250 ml

f. Inkubator

g. Pipet tetes

h. Sendok tanduk

i. Spoit

j. Spritus

k. Tabung reaksi

l. Timbangan analitik

2. Bahan

Bahan yang digunakan dalam praktikum

Perhitungan Kuantitas Mikrooganisme ini adalah :

a. Alkohol

b. Aquadest

c. Bromtimol Blue

d. Dancow

e. Kapas

f. Nutrient agar

g. Nutrient Broth

h. Obat kuat

Ismar Wulan Syahrir Mana’an S O1A1 14 017

Page 13: perhitungan kuantitas mikroorganisme

13Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme

i. Pasta gigi

j. Potato dekstrose agar

k. Roti boy

l. Saus somay

m. Sirup

n. Tween 80

B. Cara Kerja

Ismar Wulan Syahrir Mana’an S O1A1 14 017

Page 14: perhitungan kuantitas mikroorganisme

14Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Ismar Wulan Syahrir Mana’an S O1A1 14 017

Page 15: perhitungan kuantitas mikroorganisme

15Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme

B. Pembahasan

Salah satu indikator pencemaran mikrobia adalah

keberadaan bakteri coliform. Bakteri coliform ada yang

bersifat patogen yaitu bakteri yang dapat menimbulkan

penyakit. Bakteri coliform masuk dalam famili

Enterobacteriaceae yang mempunyai 14 genus. Bakteri

coliform yang ada dalam air dibedakan ke dalam 2

kelompok yaitu kelompok fecal (E. coli) dan non fecal

(Enterobacter aerogenus). Bakteri coliform merupakan

indikator kontaminasi lingkungan atau sanitasi yang

kurang baik.

Secara umum prinsip dari hitungan cawan adalah

apabila sel suatu mikroorganisme yang masih hidup

ditumbuhkan pada medium agar, maka sel

mikroorganisme tersebut akan berkembang biak dan

membentuk koloni yang dapat dilihat langsung dengan

mata tanpa menggunakan alat pembesar.

Ada beberapa macam cara untuk menghitung jumlah sel,

antara lain dengan menggunakan cawan petri (plate

count), hitung mikroskopik langsung (direct mikroskopic)

atau secara elektronis dengan bantuan alat perhitungan

(colony counter).

Ismar Wulan Syahrir Mana’an S O1A1 14 017

Page 16: perhitungan kuantitas mikroorganisme

16Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme

Pada percobaan ini dilakukan pengujian terhadap

bahan baku, sediaan makanan dalam hal ini sampel yang

digunakan yaitu Roti Boy. Percobaan ini bertujuan untuk 

mengetahui bagaimana tingkat pertumbuhan jumlah koloni

bakteri dan jamur yang ada dalam suatu medium yang

telah diinkubasi 1 x 24 jam untuk bakteri dan 3 x 24 jam

untuk jamur.

Dalam percobaan ini juga dilakukan pengenceran

untuk menipiskan konsentrasi mikroorganisme yang

terdapat dalam suatu sample sehingga pertumbuhan

koloni tidak terlalu rapat satu sama lain. Sehingga

mempermudah pengamatan pada waktu perhitungan ALT

kapang dan bakteri dan juga kita akan melilhat bagaimana

pertumbuhan jumlah koloni tiap-tiap konsentrasi

pengenceran yang berbeda. Pengenceran sampel juga

dimaksudkan untuk menginaktifkan pengawet yang ada

dalam sediaan tersebut karena dikhawatirkan akan

mempengaruhi pengujian sehingga data yang diperoleh

tidak akurat.

Untuk menentukan  tingkat kontaminasi mikroba,

digunakan metode SPC (Standard Plate Count), dimana

dengan  metode ini dapat diketahui jumlah koloni bakteri

yang terdapat pada medium yang telah diinkubasikan.

Ismar Wulan Syahrir Mana’an S O1A1 14 017

Page 17: perhitungan kuantitas mikroorganisme

17Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme

Angka Lempeng Total yang diperoleh menunjukkan jumlah

koloni dimana dari angka ini dapat diketahui apakah

sampel tersebut memenuhi syarat kontaminasi atau tidak.

Pada metode ALT bakteri menggunakan prinsip yakni

perhitungan jumlah koloni mikroba dengan  menggunakan

medium  NA (Nutrient Agar) berdasarkan adanya

pertumbuhan mikroba pada cawan petri setelah diinkubasi

pada inkubator suhu 37oC selama 1 x 24 jam. Digunakan

medium NA (Nutrien Agar) karena mengandung banyak

protein yang dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri. Dari

hasil pengamatan untuk sampel marjan ternyata

memenuhi persyaratan menurut literature yang terdapat di

SNI.

ALT  bakteri adalah  bilangan yang menunjukan

jumlah koloni bakteri yang mencemari tiap gram/ml sample

produksi yang diuji. Satuan dalam pengujian ALT bakteri 

adalah CFU.  ALT kapang adalah bilangan yang

menunjukan jumlah koloni kapang tiap gram ml sample

yang diperikasa. Satuan dalam pengujian ALT kapang

adalah CFU. MPN (Most Probable Number) adalah uji

kualitas mikrobiologi air yang mana digunakan kelompok

kolioform sebagai indicator. Satuan dalam pengujian MPN

adalah APM / ml.

Ismar Wulan Syahrir Mana’an S O1A1 14 017

Page 18: perhitungan kuantitas mikroorganisme

18Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme

Syarat perhitungan ALT kapang dan bakteri yaitu ALT

kapang mempuyai nilai range 10 – 150 koloni / ml dan ALT

bakteri 30 – 300 koloni / ml.

Metode MPN (Most Probable Number), metode ini

menggunakan medium yang berbentuk cair yaitu LB

(Laktosa Broth) karena LB banyak mengandung gula yang

dibutuhkan untuk pertumbuhan bakteri. Metode MPN

dimaksudkan untuk menguji apakah didalam sample

terdapat bakteri coliform atau tidak yang ditandai dengan

perubahan warna dari hijau menjadi kuning dan disertai

dengan terbentuknya gas pada tabung durham.

Cara perhitungan didasarkan pada banyaknya

tabung yang positif yaitu yang ditumbuhi oleh

mikroorganisme (keruh) atau terjadi perubahan warna

ataupun terbentuknya  gas pada tabung durham. Baktteri

yang merombak atau mereduksi karbohidrat melalui

proses fermentasi  yang menghasilkan karbondioksida  dan

senyawa alkohol yang bersifat asam sehingga warna

medium berubah menjadi warna kuning.

Ismar Wulan Syahrir Mana’an S O1A1 14 017

Page 19: perhitungan kuantitas mikroorganisme

19Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran

Saran yang dapat diberikan yaitu agar praktikan

lebih berhati-hati dalam penggunaan alat dan bahan

selama praktikum untuk meminimalisir kesalahan serta

Ismar Wulan Syahrir Mana’an S O1A1 14 017

Page 20: perhitungan kuantitas mikroorganisme

20Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme

lebih serius dalam pengerjaan agar memperoleh hasil yang

lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Bibiana W, Lay., 1994, Analisis Mikrobiologi di laboratorium , Raja

Grafindo Persada : Jakarta.

Djide Natsir, 2004. Mikrobiologi Farmasi. Laboratorium

Mikrobiologi Farmasi, Universitas Hasanuddin : Makassar.

Djide Natsir, 2007, Dasar-Dasar Mikrobiologi, Jurusan farmasi,

Universitas Hasanuddin : Makassar.

Hutasoit,

Mansauda

Puspitasari Fajar Diah, Maya Shovitri, dan Nengah Dwianita

Kuswytasari. 2012. Isolasi dan Karakterisasi

Ismar Wulan Syahrir Mana’an S O1A1 14 017

Page 21: perhitungan kuantitas mikroorganisme

21Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme

BakteriAerobProteolitik dari Tangki Septik . Jurnal Sains dan

Seni ITS Vol. 1, No. 1

Y. Herlanti, N.Y. Rustaman, I. Rohman, dan A. Fitriani. 2012.

Kualitas Argumentasi pada Diskusi ISU Sosiosaintifik

Mikrobiologi Melalui Weblog. Jurnal Pendidikan IPA

Indonesia Vol. 1 No. 2.

LAMPIRAN

I. Skema Kerja

II. Komposisi Media

1. Nutrient Agar (NA)

Peptic digest of

Animal tissue 5, 00 gr

Sodium chloride 5, 00 gr

Beef extract 1, 50 gr

Yeast extract 1, 50 gr

Agar 15, 00 gr

Aquadest ad 1000 ml

2. Nutrient Broth (NB)

Ismar Wulan Syahrir Mana’an S O1A1 14 017

Page 22: perhitungan kuantitas mikroorganisme

22Perhitungan Kuantitas Mikroorganisme

Ismar Wulan Syahrir Mana’an S O1A1 14 017