perhitungan crane hoist : by supriyatna hp : 081288607271
TRANSCRIPT
TUGAS AKHIRANALISA PERENCANAAN SINGLE GRIDER
CRANE HOIST BEBAN 15 TON
.
SUPRIYATNA
201271015E078
.
TEKNIK MESIN MANUFAKTUR SUPRIYATNA
ABSTRAK
Peralatan pengangkat merupakan salah satu unsur terpenting di gunakan untukmemindahkan muatan di lokasi atau di area departemen, pabrik, lokasi, kontruksi,tempat penyimpanan dan pembongakaran muatan, dan sebagainya.Laporan Tugas Akhir ini berisikan tentang Analisa perancanaan alat pengangkat jenis Singgle Girder Crane Hoist dengan kapasitas beban 15 ton dengan tinggi angkatan 8 meter.Dalam pengoperasian dari pesawat angkat ini, muatan di tangani dengan menggunakan sling atau tali baja yang di ikatkan pada kait. Proses pemindahan di lakukan dengan berputarnya drum sling yang di hubungkan dengan stau transmisi ke motor penggerak. Sistem ini akan menyebabkan beban terangkat naik seiring dengan berputarnya drum sling. Selanjutnya pada gerak horizontal, roda trolley yang di hubungkan dengan suatu transmisi ke motor penggerak akan membawa muatan ke suatu tempat sesuai dengan yang di khendaki.Adapun di dalam pembahasan perencanaan single girder crane hoist ini di mulai dengan menentukan keadaan pembebanan, di lanjutkan dengan penentuan kekuatan dan pemeriksaan pada beban : kait, sling ( tali baja ), drum, trolley hoist motor, baut pengikat pada girder dan traveling di mana dari itu semua di dapat nilai- nilai semua di dalam perencanaan pesawat angkat ini. Demikian di dalam perhitungan, adalah menggunakan pendekatan – pendekatan yang di peroleh dari buku – buku reperensi. Hasil dari perencanaan yang di lakukan pada perencanaan ini di hasilkan aman.
Kata Kunci : Hoist, Jembatan crane, single hook, beban 15 ton, tinggi angkatan 8 meter, sling, drum, daya motor, roda trolley.
TEKNIK MESIN MANUFAKTUR SUPRIYATNA
BAB IPENDAHULUAN
Latar Belakang MasalahDalam era globalisasi ini, ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai peranan yang
sangat penting dalam menggisi berbagai sektor yang ada dan selalu berkembang danberubah secara cepat, terutama di bidang Industri yang selalu menggandalkan teknologi yangbaru dan mutakhir.
Dalam hal hubungan dagang antar negara yang semakin meningkat dimana dibutuhkan suatu saran pendukung yang dapat membantu lancarnya pemindahan muatan.Untuk mempelancar pemindahan muatan dilokasi pabrik, lokasi kontruksi, tempatpenyimpanan dan pembongkaran muatan dan sebagainya di butuhkan beberapa macampelengkapan penanganan bahan, di mana salah satunya crane sebagai perlengkapanpenenganan bahan dapat di gunakan untuk menggangkat dan sekaligus memindahkanmuatan dari suatu tempat yang diinginkan dalam jarak yang relatif dekat.
Untuk lebih memahami perlengkapan penanganan bahan beserta gambaran tentangperencangan, maka dalam hal ini dipilih hoist. Jenis perlengkapan dan penanganan bahan inipaling sering di jumpai di lokasi tertutup, sektor perindustrian, seperti pada pergudangankereta api, pabrik – pabrik alat berat, pelabuhan – pelabuhan, dan lain sebagainya.
1.2. Tujuan Penulisan1. mengetahui kontruksi dan mekanisme dari Hoist.2. menghitung Kontruksi dan mekanisme Hoist.
TEKNIK MESIN MANUFAKTUR SUPRIYATNA
1.3. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
• perhitungan jembatan crane terhadap lendutan
• perhitungan kait tunggal (singgle hook),
• Perhitungan tali baja ( wire roop / sling )
• Perhitungan pulley
• Perhitungan drum
• Perhitungan daya motor penggerak
• Perhitungan roda gigi hoist.
1.4. Metode Penelitian
Metode penelitian yang di gunakan penulis dalam tugas akhir ini adalah berupa metode studi lapangan untuk mencri data-data yang diperlukan, dan metode kepustakaan, dimana penulis membaca dan merencanakan Hoist.
TEKNIK MESIN MANUFAKTUR SUPRIYATNA
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Mesin Pengangkat
Peralatan pengangkat digunakan untuk memindahkan muatan dilokasi atau area, departemen, pabrik lokasi kontruksi, tempat penyimpanan dan pembongkaran muatan, dan sebagainya.
Berbada dengan transport jarak jauh ( kereta api, mobil, melalui udara dan air ) yang memindahkan muatan pada jarak yang cukup jauh, perlengkapan penenganan bahan memindahakan muatan pada jarak yang lebih pendek. Peda prakteknya jarak yang ditempuh hanya terbatas pada puluhan smapai ratusan meter.
Pada perinsipnya, gerakan keja mesin pengangkat ialahmenaikan dan menurunkan muatan. Beberapa mesin pengangkat dapat juga bergerak horizontal, berputar, bergerak secara radial, dan sebagainya. Sebagai contoh crane dapat mengangkat muatan, menggeser, menahanny tetap diatas bila diperlukan, dan membawa ketempat yang di tentukan.
TEKNIK MESIN MANUFAKTUR SUPRIYATNA
Diagram Aliran Perencanaan Single Girder Crane Hoist
TEKNIK MESIN MANUFAKTUR SUPRIYATNA
4.3. Perhitungan Kabel Baja (Wire Rope)
Bahan yang digunakan adalah baja – 130 dengan tegangan tarikmaksimum
(b)= 130 kg/mm2 = 1275,3 N/mm2
Pada perencanaan hoist, kontruksi tali baja di pilih 6 x 37 = 222 + c
Diameter tali d = 19,5
Beban yang diangkat 15 ton = 15000 kg
Berat hoist itu sendiri 2 ton = 2000 kg
Beban yang diangkat + berat hoist itu sendiri
15000 + 2000 = 17000 kg
= 166,666 kN
= 166666 N
TEKNIK MESIN MANUFAKTUR SUPRIYATNA
4.3.1. Tarikan pada satuan bagian tali (p)
P = Q .................ref (1) hal . 82
P = 166666
4 x 0,96
P = 43402,6041 N
Dimana :
Q = beban pada tali (N)
n = efisiensi sistem puli = 0,96
TEKNIK MESIN MANUFAKTUR SUPRIYATNA
4.3.2. Jumlah lengkungan pada tali
Direncanakan jumlah lengkungan tali pada sistem puli adalah
np = 6, dari tabel 1 didapat, dengan jumlah lengkungan np = 6
Didapat Dmin = 28 .................ref (1) hal . 36
d
Didapat d = 1
Dmin 28
d = 0,003
Dmin
Dimana :
dmin = diameter minimum puli atau drum (mm)
d = diameter tali (mm)
TEKNIK MESIN MANUFAKTUR SUPRIYATNA
4.3.3. Tarikan maksimal yang diizinkan (S)
(pengecekan tali hanya boleh sekali)
S = P / Sf .................ref (1) hal . 40
S = 43402,6041 / 6 N
S = 7233,7673 N
Dimana :
P = tarikan pada satuan bagian tali (N)
Sf = faktor keamanan yang tergantung pada jenis perabot pengangkat dan pelayananya, S1 = 6 (dari tabel)
TEKNIK MESIN MANUFAKTUR SUPRIYATNA
4.3.4. Luas penampang berguna tali
F (222) = P .................ref (1) hal . 39
σb/f – d/ Dmin x 36.000
F (222) = 43402,6041
130/6 – 1/ 28 x 36.000
F (222) = 0,05573 mm2
Dimana :
P = tarikan pada tali (N)
σ b = kekuatan putus bahan kawat tali = 130 kg/mm2
Sf = faktor keamanan tali = 6
d/ Dmin = 0,03
TEKNIK MESIN MANUFAKTUR SUPRIYATNA
4.4 Pulley
Diameter pulley minimum yang diizinkan
D ≥ e1 . e2 . d .................ref (1) hal . 41
D ≥ 30 x 0,9 x 19,5
D ≥ 526,5
Dimana :
e1 = faktor yang tergantung pada alat pengangkat dan kondisi operasinya
= 30 (dari tabel)
e2 = faktor yang tergantung pada kontruksi tali = 0,90 (dari tabel)
TEKNIK MESIN MANUFAKTUR SUPRIYATNA
Diameter pulley minimum ditentukan oleh perbandingan antara diameter pulley dengan diameter kabel tali :
Dmin /d = 28 Dmin = 28.d
Maka :
D min = 28 x 19,5 mm = 546 mm
Karena Dmin > 526,5 maka diameter minimum pulley memenuhi syarat
Berdasarkan dari tabel didapat ; d = 19,5 mm
a = 55 mm r = 12 mm
b = 40 mm r1 = 5 mm
c = 10 mm r2 = 5 mm
e = 1,5 mm r3 = 17 mm
h = 30 mm r4 = 10 mm
i = 15 mm
TEKNIK MESIN MANUFAKTUR SUPRIYATNA
4.5.2. Jumlah Lilitan Tali Baja (Zt)
zt = H i + 2 .................ref (1) hal . 74
3,14 x Dmin
zt = 8000 x 2 + 2
3,14 x 546
zt = 16000
1714,44
zt = 11,33 12 lilitan
Dimana :
H = tinggi angkatan muatan = 8000 mm
i = perbandingan sistem tali = 2
Dmin = diameter drum (mm)
TEKNIK MESIN MANUFAKTUR SUPRIYATNA
4.5.3. Panjang Total Drum (L)
L =( 2 H I + 12 ) s1 + I1 .................ref (1) hal . 75
3,14 . Dmin
L =( 2 x 8000 x 2 + 12 ) 22+ 200
3,14 x 546
L = ( 32000 + 12 ) 222
1714,44
L = 6807,62 mm
Dimana :
s1 = kisar pada tabel untuk d = 19,5 standar, s1 = 22 mm
I1 = jarak bebas alur antara alur kanan dan alur kiri diambil = 200 mm
TEKNIK MESIN MANUFAKTUR SUPRIYATNA
4.5.4. Tebal Dinding Drum (L)
Bahan yang digunakan adalah
besi cor, comp = 1000 kg/cm2
= 9810 N/cm2
ω = 0,02 Dmin + 1 cm .................ref (1) hal . 75
ω= 0,02 x 54,6 cm+ 1 cmω = 2,1 cm = 21 mm
TEKNIK MESIN MANUFAKTUR SUPRIYATNA
Pengujian tegangan tekan (comp)
comp = P .................ref (1) hal . 76
ω T
comp = 43402,6041
2,1 X 1,7
comp = 43402,6041
3,57
comp = 12157,5921N/cm2
Dimana :
P = tarikan pada tali (N)
= tebal dinding drum = 2,1 cm
t = kisar = 1,7 cm
TEKNIK MESIN MANUFAKTUR SUPRIYATNA
BAB VKESIMPULAN
Kesimpulan yang didapat dari Analisa Perencanaan Single Girder Crane Hoist, didapat sebagai berikut :Spesifikasi Single Girder Crane Hoist.Kapasitas angkat = 15 tonKecepatan angkat dan jalan = 20 m/detKetinggian angkat = 8 meter
Kait menggunakan kait tunggal.Bahan kait = baja liat 0,22 % CKekuatan tarik = 42 kg/mm2Faktor keamanan diambil = 7
Kabel bajaDiameter tali baja = 19,5 mmTarikan maksimal yang diijinkan = 7233,,7673 N
DrumDiameter drum = 526,5 mmdrum = 6807,62 mmTebal drum = 21 mm
Daya motorDaya motor hoist = 64,343 KWKecepatan angkat = 20 m/menitDaya motor pada roda jalan = 38,156 kWKecepatan jalan = 20 m/menit
JembatanBahan yang digunakan IWF 800 x 300 x 14 x 26Panjang = 12 meter