pergerakan pengunyahan

6
PERGERAKKAN PENGUNYAHAN Pemahaman mengenai pola pergerakan rahang telah menjadi topik yang menarik dalam hal klinis di kedokteran gigi, terutama dalam bidang orthodonti dan prostodonti. Salah satu tujuan membuat bentuk oklusal adalah untuk memastikan kontak gigi terintegrasi dengan pola pergerakan rahang. Oleh karena itu, beberapa penelitian dimaksudkan untuk menjelaskan bagian mandibula selama pengunyahan dan untuk mengidentifikasikan posisi mandibula setelahnya. Dokter gigi mencari posisi stabil mandibula untuk menfasilitasi penelitian tentang rahang pada alat yang bernama simulator atau artikulator. a. Pergerakan Selama pengunyahan rahang akan bergerak berirama, membuka dan menutup. Tingkat dan pola pergerakan rahang dan aktivitas otot rahang telah diteliti pada hewan dan juga manusia. Pola pergerakan rahang pada beberapa hewan berbeda tergantung jenisnya. Pengulangan pergerakan pengunyahan berisikan jumlah kunyahan dan penelanan. Selama mastikasi karakteristik pengunyahan seseorang sangat bergantung pada tingkatan penghancuran makanan. Urutan kunyah dapat dibagi menjadi tiga periode. Pada tahap awal, makanan ditransportasikan ke bagian posterior gigi dimana ini merupakan penghancuran dalam periode reduksi. Selanjutnya bolus akan dibentuk selama final periode yaitu sebelum penelanan. Pergerakan rahang pada ketiga periode ini dapat berbeda tergantung pada bentuk makanan dan spesiesnya. Selama periode reduksi terdapat fase opening, fast-

Upload: nurul-datin-jeliha

Post on 01-Jan-2016

29 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

mekanisme mastikasi

TRANSCRIPT

Page 1: pergerakan pengunyahan

PERGERAKKAN PENGUNYAHAN

Pemahaman mengenai pola pergerakan rahang telah menjadi topik yang menarik

dalam hal klinis di kedokteran gigi, terutama dalam bidang orthodonti dan prostodonti. Salah

satu tujuan membuat bentuk oklusal adalah untuk memastikan kontak gigi terintegrasi dengan

pola pergerakan rahang. Oleh karena itu, beberapa penelitian dimaksudkan untuk

menjelaskan bagian mandibula selama pengunyahan dan untuk mengidentifikasikan posisi

mandibula setelahnya. Dokter gigi mencari posisi stabil mandibula untuk menfasilitasi

penelitian tentang rahang pada alat yang bernama simulator atau artikulator.

a. Pergerakan

Selama pengunyahan rahang akan bergerak berirama, membuka dan menutup.

Tingkat dan pola pergerakan rahang dan aktivitas otot rahang telah diteliti pada hewan dan

juga manusia. Pola pergerakan rahang pada beberapa hewan berbeda tergantung jenisnya.

Pengulangan pergerakan pengunyahan berisikan jumlah kunyahan dan penelanan. Selama

mastikasi karakteristik pengunyahan seseorang sangat bergantung pada tingkatan

penghancuran makanan. Urutan kunyah dapat dibagi menjadi tiga periode. Pada tahap awal,

makanan ditransportasikan ke bagian posterior gigi dimana ini merupakan penghancuran

dalam periode reduksi. Selanjutnya bolus akan dibentuk selama final periode yaitu sebelum

penelanan. Pergerakan rahang pada ketiga periode ini dapat berbeda tergantung pada bentuk

makanan dan spesiesnya. Selama periode reduksi terdapat fase opening, fast-opening dan

slow-opening. Pada periode sebelum penelanan terdapat tiga fase selama rahang membuka

dan dua fase selama rahang menutup.

Selama penelanan lidah memainkan peran yang penting di dalam mengontrol

pergerakan makanan dan pembentukan menjadi bolus. Untuk makanan yang dihancurkan,

diposisikan oleh lidah pada konjugasi dengan otot buccinators pada pipi diantara oklusal

permukaan gigi. Makanan yang padat dan cair ditransportasikan di dalam rongga mulut oleh

lidah. Selama fase slow-opening pada pengunyahan, lidah bergerak ke depan dan memperluas

permukaan makanan. Tulang hyoid dan badan lidah kembali tertarik selama fase fast-opening

dan fase-closing, membuat gelombang yang dapat memindahkan makanan ke bagian

posterior pada rongga mulut. Ketika makanan sudah mencapai bagian posterior rongga

mulut, akan berpindah ke belakang di bawah soft palate oleh aksi menekan dari lidah. Lidah

Page 2: pergerakan pengunyahan

amat penting dalam pengumpulan dan penyortiran makanan yang bias ditelan, sementara

mengembalikan lagi makanan yang masih dalam potongan besar ke bagian oklusal untuk

pereduksian lebih lanjut. Sedikit yang mengetahui mengenai mekanisme mendasar mengenai

pengontrolan lidah selama terjadinya aktivitas ini.

b. Aktivitas Otot

Kontraksi otot yang mengontrol rahang selama proses mastikasi terdiri dari aktivitas

pola asynchronous dengan variabilitas yang luas pada waktu permulaan, waktu puncak,

tingkat dimana mencapai puncak, dan tingkat penurunan aktivitas. Pola aktivitas ditentukan

oleh factor-faktor seperti spesies, tipe makanan, tingkat penghancuran makanan, dan faktor

individu. Otot penutupan biasanya tidak aktif selama rahang terbuka, ketika otot pembuka

rahang sangat aktif. Aktivitas pada penutupan rahang dimulai pada awal rahang menutup.

Aktivitas dari otot penutup rahang meningkat secara lambat seiring dengan bertemunya

makanan di antara gigi. Otot penutupan pada sebelah sisi dimana makanan akan dihancurkan,

lebih aktif daripada otot penutupan rahang kontralateral.

MEKANISME MASTIKASI

Faktor-faktor di bawah ini akan dibahas secara singkat :

1. Temporomandibular joint

2. Peran Lidah

3. Peran palatum keras

4. Peran bibir dan pipi

5. Kontak oklusal antara gigi yang berlawanan

6. Pergerakan gigi individu

Temporomandibular joint (TMJ)

Temporomandibular joint manusia mempunyai tiga tipe pergerakan :

a. Sendi engsel sederhana seperti pergerakan membuka dan menutup mandibula sekitar

poros horizontal khayal berlokasi di condylus mandibula. Pergerakan ini digunakan

Page 3: pergerakan pengunyahan

selama menggigit makanan, dan hanya tipe pergerakan mandibula carnivora yang

bisa.

b. Pergerakan protrusi mandibula. Pergerakan ini digunakan pada tahap awal mastikasi

dan dibuat oleh gerakan rotasi dan translasi condylus mandibula pada lereng posterior

articular eminence tulang temporal. Saat protrusi, bagian incisal gigi incisivus akan

kontak atau disebut juga menggigit kemudian memotong.

c. Pergerakan mandibula lateral. Ini digunakan ketika makanan dikunyah antara gigi

posterior dengan gerakan menggerinda. Pergerakan ini disertai pergerakan sendi

engsel dengan cepat secara serempak menghancurkan makanan. Pergerakan

menyamping hampir simetris di banyak individu, tetapi faktor seperti rasa sakit gigi

bisa menyebabkan satu sisi lebih sering digunakan sehingga individu tersebut

mempunyai kebiasan mengunyah unilateral (satu sisi).

Peran lidah

Lidah mempunyai beberapa fungsi dalam proses mastikasi.

a. Lidah dapat digunakan untuk menghancurkan makanan dengan menekan ke palatum

keras dan pada fungsi ini dibantu oleh kekasaran palatum (rugae) dan permukaan

dorsal lidah (papilla).

b. Lidah mencampur makanan dengan saliva dan memindahkan makanan dari satu sisi

mulut ke sisi lainnya, memilih permukaan oklusi yang layak dan memastikan semua

bagian makanan dikunyah dengan baik.

c. Ujung sensorik pada permukaan dorsal lidah dapat membantu membedakan antara

bagian-bagian makanan siap ditelan dan bagian-bagian yang masih membutuhkan

mastikasi lebih lanjut. Lalu dipindahkan ke orofaring.

d. Lidah mempunyai fungsi higienis dengan cara menghilangkan sisa-sisa makanan

diantara gigi dan vestibulum mulut (sweeping action).

Peran Palatum Keras

Dengan kekasarannya, palatum keras dapat mencegah terjadinya pergeseran dan

pemindahan makanan yang tidak terkontrol. Palatum keras merupakan permukaan yang ideal

untuk merubah bentuk makanan dan dibantu oleh lidah. Luasnya jumlah bagian terakhir yang

Page 4: pergerakan pengunyahan

sensitif pada palatum keras memegang peranan dalam mengukur kekasaran dari makanan dan

mebantu lidah dalam menentukan porsi makanan yang siap untuk ditelan. Orang yang

memakai gigi tiruan, terutama pada orang lanjut usia, biasa mengeluhkan terjadinya

kehilangan sebagian pengecapan. Hal itu bisa dimungkinkan berhubungan dengan hilangnya

rasa sentuhan terhadap tekstur makanan, karena nervus bagian terakhir tertutupi oleh

landasan gigi tiruannya. Untuk alasan yang sama, orang menjadi tidak dapat menilai suhu

makanan dan juga sensitivitas terhadap rasa pahit dan asam bisa tergangu.

Daftar Pustaka

Bradley, RM. 1995. Essentials of Oral Physiology. Mosby. St. Louis.

Rensburg, BGJ. 1999. Oral Biology. Quistessence Publ. Chicago.