pergerakan pengunyahan
DESCRIPTION
mekanisme mastikasiTRANSCRIPT
![Page 1: pergerakan pengunyahan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082417/55cf9a8a550346d033a23c46/html5/thumbnails/1.jpg)
PERGERAKKAN PENGUNYAHAN
Pemahaman mengenai pola pergerakan rahang telah menjadi topik yang menarik
dalam hal klinis di kedokteran gigi, terutama dalam bidang orthodonti dan prostodonti. Salah
satu tujuan membuat bentuk oklusal adalah untuk memastikan kontak gigi terintegrasi dengan
pola pergerakan rahang. Oleh karena itu, beberapa penelitian dimaksudkan untuk
menjelaskan bagian mandibula selama pengunyahan dan untuk mengidentifikasikan posisi
mandibula setelahnya. Dokter gigi mencari posisi stabil mandibula untuk menfasilitasi
penelitian tentang rahang pada alat yang bernama simulator atau artikulator.
a. Pergerakan
Selama pengunyahan rahang akan bergerak berirama, membuka dan menutup.
Tingkat dan pola pergerakan rahang dan aktivitas otot rahang telah diteliti pada hewan dan
juga manusia. Pola pergerakan rahang pada beberapa hewan berbeda tergantung jenisnya.
Pengulangan pergerakan pengunyahan berisikan jumlah kunyahan dan penelanan. Selama
mastikasi karakteristik pengunyahan seseorang sangat bergantung pada tingkatan
penghancuran makanan. Urutan kunyah dapat dibagi menjadi tiga periode. Pada tahap awal,
makanan ditransportasikan ke bagian posterior gigi dimana ini merupakan penghancuran
dalam periode reduksi. Selanjutnya bolus akan dibentuk selama final periode yaitu sebelum
penelanan. Pergerakan rahang pada ketiga periode ini dapat berbeda tergantung pada bentuk
makanan dan spesiesnya. Selama periode reduksi terdapat fase opening, fast-opening dan
slow-opening. Pada periode sebelum penelanan terdapat tiga fase selama rahang membuka
dan dua fase selama rahang menutup.
Selama penelanan lidah memainkan peran yang penting di dalam mengontrol
pergerakan makanan dan pembentukan menjadi bolus. Untuk makanan yang dihancurkan,
diposisikan oleh lidah pada konjugasi dengan otot buccinators pada pipi diantara oklusal
permukaan gigi. Makanan yang padat dan cair ditransportasikan di dalam rongga mulut oleh
lidah. Selama fase slow-opening pada pengunyahan, lidah bergerak ke depan dan memperluas
permukaan makanan. Tulang hyoid dan badan lidah kembali tertarik selama fase fast-opening
dan fase-closing, membuat gelombang yang dapat memindahkan makanan ke bagian
posterior pada rongga mulut. Ketika makanan sudah mencapai bagian posterior rongga
mulut, akan berpindah ke belakang di bawah soft palate oleh aksi menekan dari lidah. Lidah
![Page 2: pergerakan pengunyahan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082417/55cf9a8a550346d033a23c46/html5/thumbnails/2.jpg)
amat penting dalam pengumpulan dan penyortiran makanan yang bias ditelan, sementara
mengembalikan lagi makanan yang masih dalam potongan besar ke bagian oklusal untuk
pereduksian lebih lanjut. Sedikit yang mengetahui mengenai mekanisme mendasar mengenai
pengontrolan lidah selama terjadinya aktivitas ini.
b. Aktivitas Otot
Kontraksi otot yang mengontrol rahang selama proses mastikasi terdiri dari aktivitas
pola asynchronous dengan variabilitas yang luas pada waktu permulaan, waktu puncak,
tingkat dimana mencapai puncak, dan tingkat penurunan aktivitas. Pola aktivitas ditentukan
oleh factor-faktor seperti spesies, tipe makanan, tingkat penghancuran makanan, dan faktor
individu. Otot penutupan biasanya tidak aktif selama rahang terbuka, ketika otot pembuka
rahang sangat aktif. Aktivitas pada penutupan rahang dimulai pada awal rahang menutup.
Aktivitas dari otot penutup rahang meningkat secara lambat seiring dengan bertemunya
makanan di antara gigi. Otot penutupan pada sebelah sisi dimana makanan akan dihancurkan,
lebih aktif daripada otot penutupan rahang kontralateral.
MEKANISME MASTIKASI
Faktor-faktor di bawah ini akan dibahas secara singkat :
1. Temporomandibular joint
2. Peran Lidah
3. Peran palatum keras
4. Peran bibir dan pipi
5. Kontak oklusal antara gigi yang berlawanan
6. Pergerakan gigi individu
Temporomandibular joint (TMJ)
Temporomandibular joint manusia mempunyai tiga tipe pergerakan :
a. Sendi engsel sederhana seperti pergerakan membuka dan menutup mandibula sekitar
poros horizontal khayal berlokasi di condylus mandibula. Pergerakan ini digunakan
![Page 3: pergerakan pengunyahan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082417/55cf9a8a550346d033a23c46/html5/thumbnails/3.jpg)
selama menggigit makanan, dan hanya tipe pergerakan mandibula carnivora yang
bisa.
b. Pergerakan protrusi mandibula. Pergerakan ini digunakan pada tahap awal mastikasi
dan dibuat oleh gerakan rotasi dan translasi condylus mandibula pada lereng posterior
articular eminence tulang temporal. Saat protrusi, bagian incisal gigi incisivus akan
kontak atau disebut juga menggigit kemudian memotong.
c. Pergerakan mandibula lateral. Ini digunakan ketika makanan dikunyah antara gigi
posterior dengan gerakan menggerinda. Pergerakan ini disertai pergerakan sendi
engsel dengan cepat secara serempak menghancurkan makanan. Pergerakan
menyamping hampir simetris di banyak individu, tetapi faktor seperti rasa sakit gigi
bisa menyebabkan satu sisi lebih sering digunakan sehingga individu tersebut
mempunyai kebiasan mengunyah unilateral (satu sisi).
Peran lidah
Lidah mempunyai beberapa fungsi dalam proses mastikasi.
a. Lidah dapat digunakan untuk menghancurkan makanan dengan menekan ke palatum
keras dan pada fungsi ini dibantu oleh kekasaran palatum (rugae) dan permukaan
dorsal lidah (papilla).
b. Lidah mencampur makanan dengan saliva dan memindahkan makanan dari satu sisi
mulut ke sisi lainnya, memilih permukaan oklusi yang layak dan memastikan semua
bagian makanan dikunyah dengan baik.
c. Ujung sensorik pada permukaan dorsal lidah dapat membantu membedakan antara
bagian-bagian makanan siap ditelan dan bagian-bagian yang masih membutuhkan
mastikasi lebih lanjut. Lalu dipindahkan ke orofaring.
d. Lidah mempunyai fungsi higienis dengan cara menghilangkan sisa-sisa makanan
diantara gigi dan vestibulum mulut (sweeping action).
Peran Palatum Keras
Dengan kekasarannya, palatum keras dapat mencegah terjadinya pergeseran dan
pemindahan makanan yang tidak terkontrol. Palatum keras merupakan permukaan yang ideal
untuk merubah bentuk makanan dan dibantu oleh lidah. Luasnya jumlah bagian terakhir yang
![Page 4: pergerakan pengunyahan](https://reader036.vdokumen.com/reader036/viewer/2022082417/55cf9a8a550346d033a23c46/html5/thumbnails/4.jpg)
sensitif pada palatum keras memegang peranan dalam mengukur kekasaran dari makanan dan
mebantu lidah dalam menentukan porsi makanan yang siap untuk ditelan. Orang yang
memakai gigi tiruan, terutama pada orang lanjut usia, biasa mengeluhkan terjadinya
kehilangan sebagian pengecapan. Hal itu bisa dimungkinkan berhubungan dengan hilangnya
rasa sentuhan terhadap tekstur makanan, karena nervus bagian terakhir tertutupi oleh
landasan gigi tiruannya. Untuk alasan yang sama, orang menjadi tidak dapat menilai suhu
makanan dan juga sensitivitas terhadap rasa pahit dan asam bisa tergangu.
Daftar Pustaka
Bradley, RM. 1995. Essentials of Oral Physiology. Mosby. St. Louis.
Rensburg, BGJ. 1999. Oral Biology. Quistessence Publ. Chicago.