perencanaan tata letak pabrik

17
PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK MODUL 3 PROSES OPERASI PABRIK Dosen Ir. Fajar Kurniawan, M.Si JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Upload: novie-tyas-noegroho-ningroem

Post on 09-Feb-2016

205 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Seluk beluk tata letak pabrik yang khusus dibahas di Teknik Industri

TRANSCRIPT

Page 1: PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK

PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK

MODUL 3

PROSES OPERASI PABRIK

DosenIr. Fajar Kurniawan, M.Si

JURUSAN TEKNIK INDUSTRIFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

UNIVERSITAS MERCU BUANA

Page 2: PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK

MODUL 3PROSES OPERASI PABRIK

A. Tujuan InstruksionalSetelah kuliah selesai mahasiswa diharapkan dapat memahami proses operasi

pada pabrik.

B. Materi Pembahasan1. Operation Process Chart

2. Sistematika Proses

1. OPERATION PROCESS CHART

Peta proses operasi termasuk dalam kategori peta proses. Peta proses

menguraikan tahapan suatu benda dari phase analisis sampai ke phase akhir

operasi. Peta proses sangat penting dalam pelaksanaan studi mengenai operasi

manufakturing dalam suatu sistem produksi. Peta proses dapat didefinisikan sebagai

gambar grafik yang menjelaskan setiap operasi yang terjadi dalam proses

manufakturing. Peta proses digunakan untuk keperluan menganalisa proses

produksi dan juga didalam perencanaan tata letak pabrik Ada tiga model peta proses

lain yang umum dipakai yaitu peta proses operasi, peta aliran proses, dan diagram

aliran.

Peta proses operasi akan menunjukkan langkah-langkah secara kronologis

dari semua operasi inspeksi, waktu longgar, dan bahan baku yang digunakan

didalam suatu proses manufakturing yaitu mulai datangnya bahan baku sampai ke

proses pembungkusan dari produk jadi yang dihasilkan. Peta ini akan melukiskan

peta operasi dari seluruh komponen-komponen dan sub assemblies sampai menuju

main assembly. Untuk membuat peta proses operasi maka disini ada dua simbol

persegi yang menunjukkan aktivitas inspeksi.

Untuk keperluan pembuatan peta proses dan peta proses operasi di gunakan

simbol-simbol standard yang menggambarkan macam atau jenis aktivitas yang

umum dijumpai dalam proses produksi yang dibuat oleh ASME (American Society of

Mechanical Enginers), yaitu :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PENGENDALIAN KUALITAS 1

Page 3: PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK

SIMBOL ASME NAMA KEGIATAN DEFINISI KEGIATAN

Operasi Kegiatan operasi terjadi

bilamana sebuah obyek

mengalami perubahan baik

secara fisikmaupun kimiawi,

perakitan dengan obyak lain

atau di urai rakit.

Pemeriksaan (Inpeksi) Kegiatan pemeriksaan terjadi

bilamana sebuah obyek

mengalami pengujian atau

pengecekan ditinjau dari segi

kuantitas maupun kualitas.

Menyimpan (storage) Penyimpanan terjadi bilamana

suatu obyek disimpan dalam

jangka waktu yang cukup lama.

Aktivitas ganda Menunjukkan aktivitas yang

dilakukan secara bersama oleh

operator pada stasiun kerja

yang sama, seperti kegiatan

operasi dilakukan bersama

dengan inspeksi

Untuk peta proses operasi simbol transportasi dan delay tidak digunakan. Simbol

transportasi dan delay untuk keperluan peta proses.

Transportasi Kegiatan transportasi terjadi

bilamana sebuah obyek

dipindahkan dari satu lokasi ke

lokasi lain.

Delay Menunggu terjadi bila material,

benda kerja, operator atau

fasilitas kerja dalam keadaan

berhenti atau tidak dalam

mengalami kegiatan apapun.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PENGENDALIAN KUALITAS 2

Page 4: PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK

Peta proses operasi pada dasarnya dirancang untuk memberikan

pemahaman yan cepat dari kegiatan-kegiatan operasi yang harus diselenggarakan

untuk membuatu suatu produk lengkap. Demikian pula peta operasi tersebut

memungkinkan untuk mempelajasi semua operasi dan inspeksi yang diperlukan

sehingga langkah-langkah urutan kerja bisa disusun secara logis. Suatu manfaat

besar dalam pembuatan peta proses operasi adalah dalam hal kesederhanaannya.

Peta ini memungkinkan untuk melihat hubungan antara proses/operasi tanpa harus

memperhatikan aktivitas handling yang diperlukan. Dengan alasan ini, maka peta

proses operasi merupakan alat yang efektif untuk menggambarkan suatu proses ke

operator yang kurang begitu familiar dengan urutan proses atau inspeksi.

Prinsip penggambaran Peta Proses Operasi (OPC)

Untuk bisa menggambarkan Peta Proses Operasi dengan baik, ada beberapa

prinsip yang perlu diikuti sebagai berikut :

Pertama-tama pada baris paling atas dinyatakan kepalanya "Peta Proses

Operasi" yang dikuti oleh identifikasi lain seperti : nama objek, nama pembuat

peta, tanggal dipetakan cara lama atau cara sekarang , nomor peta dan

nomor gambar.

Material yang akan diproses diletakan diatas garis horizontal, yang

menunjukan bahwa material tersebut masuk kedalam proses.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PENGENDALIAN KUALITAS 3

Page 5: PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK

Lambang-lambang ditempatkan dalam arah vertikal yang menunjukan

terjadinya perubahan proses.

Penomoran terhadap suatu kegiatan operasi diberikan secara berurutan

sesuai dengan urutan operasi yang dibutuhkan untuk pembuatan produk

tersebut atau sesuai dengan proses yang terjadi.

Penomoran terhadap suatu kegiatan pemeriksaan diberikan secara tersendiri

dan prinsipnya sama dengan penomoran untuk kegiatan operasi.

Tujuan 1. Menunjukkan aliran umum secara kronologis dari proses

manufakturing komponen-komponen dari bahan mentah sampai ke

komponen jadi

2. Merencakan suatu tata letak fasilitas yang ideal dengan

memperhatikan aliran proses operasi manufakturing dari komponen-

komponen yang ada.

3. Bisa mengetahui kebutuhan akan bahan baku (dengan

memperhitungkan efisiensi ditiap operasi atau pemeriksaan).

4. Bisa mengetahui kebutuhan akan mesin dan penganggarannnya.

5. Sebagai alat untuk melakukan perbaikan cara kerja yang sedang

dipakai.

6. Sebagai alat untuk latihan kerja.

Input1. Daftar komponen yang membentuk suatu produk

2. Jumlah komponen

3. Waktu proses

4. Proses yang dilakukan

5. Bahan baku

6. Mesin atau peralatan yang digunakan

OutputAda empat hal yang perlu diperhatikan atau dipertimbangkan agar diperoleh

suatu proses kerja yang baik melalui analisa peta proses operasi yaitu :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PENGENDALIAN KUALITAS 4

Page 6: PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK

analisa terhadap bahan-bahan, operasi, pemeriksaan dan waktu

penyelesaian suatu proses. Keempat hal tersebut diatas, dapat diuraikan sebagai

berikut :

a. Bahan-bahan.

Harus dipertimbangkan semua alternative dari bahan yang digunakan, proses

penyelesaian dan toleransi sedemikian rupa sehingga sesuai dengan fungsi,

realibitas, pelayanan dan waktunya.

b. Operasi.

Juga dalam hal ini harus dipertimbangkan mengenai semua alternatif yang

mungkin untuk proses pengolahan, pembuatan, pengerjaan dengan mesin atau

metode perakitannya, beserta alat-alat dan perlengkapan yang digunakan.

Perbaikan yang mungkin bisa dilakukan misalnya : dengan menghilangkan,

menggabungkan, merubah atau menyederhanakan operasi-operasi yang terjadi.

c. Pemeriksaan.

Dalam hal ini harus mempunyai standar kualitas. Suatu objek dikatakan memenuhi

syarat kualitasnya jika setelah dibandingkan dengan standar ternyata lebih baik

atau minimal sama. Proses pemeriksaan bisa dilakukan dengan teknik samping

atau satu persatu dari semua objek yang dibuat tentunya cara yang terakhir

tersebut dilaksanakan apabila jumlah produksinya sedikit.

d. Waktu.

untuk mempersingkat waktu penyelesaian harus mempertimbangkan semua

alternatif mengenai metode, peralatan dan tentunya pengunaan perlengkapan-

perlengkapan khusus.

2. CONTOH KASUS 1

Contoh Peta Proses Operasi

Disini akan dibuat peta proses operasi dari pembuatan kursi kuliah.

Keterangan gambar :

1. Komponen rangka, terbuat dari profil besi.

2. Komponen tempat duduk kursi, terbuat dari kayu jati.

3. komponen sandaran kursi, terbuat dari kayu jati.

4. komponen alas tempat menulis, terbuat dari kayu jati.

Dalam hal ini, komponen rangka merupakan komponen utama, sehingga

dalam peta proses operasi dipetakan disebelah kanan halaman kertas. Waktu

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PENGENDALIAN KUALITAS 5

Page 7: PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK

yang dihabiskan dimasing-masing kegiatan, biasanya dinyatakan dalam jam,

walaupun tidak mengikat.

Untuk pemeriksaan tidak diberikan waktu tertentu. Dalam hal ini para

pemriksa dianggap sudah mampu bekerja secara tetap atau biasa. Keterangan

yang lebih lengkap tetang operasi dan pemeriksaan untuk pembuatan kursi

kuliah adalah sebagai berikut :

Operasi 1 Besi propel yang panjangnya rata-rata 6 meter diukur sesuai

ukuran rangka-rangka untuk kursi tersebut.

Operasi 2 Setelah ukurannya sesuai, kemudian profil besi tersebut dipotong-

potong dengan menggunakan gergaji besi.

Operasi 3 Untuk keperluan penggabungan nanti, ada beberapa bagian dari

profil tersebut yang perlu dilubangi sesuai dengan ukuran baut,

dengan menggunakan mesin bor.

Operasi 4 Bagian profil yang dipotong dan yang dilubangi, dihaluskan oleh

gerinda dan secara keseluruhan profil tersebut disisihkan dari

kotoran-kotoran terutama karat oleh ampelas.

Pemeriksaan 1 Profil-profil yang telah dipotong diperiksa ukurannya sekali lagi

agar pada saat disambung-sambungkan dengan las tidak

merubah keseimbangan (comfortable) kursi tersebut.

Operasi 5 Profil-profil yang telah dipotong disambung-sambungkan dengan las

carbide, membentuk rangka kursi.

Pemeriksaan 2 Hasil pengalasan diperiksa, mungkin ada bagian yang

belum tersambungkan dengan baik atau sebaliknya ada

bagian hasil las yang berlebih, sehingga perlu dikir atau

dibuang.

Operasi 6 Setelah rangka kursi selesai dibuat kemudian rangka tersebut dicat

dengan menggunakan penyemprot cat.

Langkah proses pembuatan rangka besi ditempatkan atau dipetakan di paling

kanan kertas, ini bearti rangka besi merupakan komponen utama. Komponen-

komponen yang lainnya (tempat duduk, sandaran dan alas tempat menulis)

dipetakan berturut-turut disebelah kirinya. Kalau diperhatikan, langkah proses

pembuatan ketiga komponen akhir tersebut sama antara satu dengan yang lainnya.

Dengan demikian yang akan diuraikan berikut ini hanya untuk komponen

tempat duduk, komponen yang lainya analog dengan tempat duduk ini.

Operasi 7 Kayu jati yang dibentuk papan diserut sehingga mencapai ketebalan

yang sesuai dan cukup halus.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PENGENDALIAN KUALITAS 6

Page 8: PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK

Operasi 8 Papan yang sudah cukup halus digambar dengan mengunakan

mal untuk membuat tampat duduk sesuai dengan bentuk yang

diinginkan.

Operasi 9 Setelah diukur (digambar dengan alat tulis) kemudian dipotong dengan

gergaji.

Pemeriksaan 3 Hasil pemotongan diperiksa ukurannya agar yakin bahwa

proses pengukuran dan pemotongan sudah baik.

Operasi 10 Agar kursi tersebut enak (nyaman) dipakainya, maka tempat duduk

tersebut harus dibentuk sesuai dengan keadaan tubuh manusia

dengan menggunakan serutan.

Operasi 11 Setelah membentuk kemudian dihaluskan dengan ampelas dan

dempul berulang-ulang sampai betul-betul halus.

Operasi 12 dan pemeriksaan 4

Tempat duduk yang sudah halus, dibersihkan dari kotoran-

kotoran kemudian dipernis sampai mengkilap sambil diperiksa

baik warna maupun kualitas hasil pernisnya.

Keterangan untuk operasi dan pemeriksaan yang terjadi pada pembuatan

komponen sandaran dan komponen alas untuk menulis, analog dengan dengan

keterangan operasi dan pemeriksaan pada pembuatan komponen tempat duduk.

Langkah terakhir setelah semua operasi dan pemeriksaan selesai untuk

setiap komponen kursi tersebut adalah merakit komponen-kompenen rangka besi

tempat duduk, sandaran dan alat tempat menulis sebagai berikut:

Operasi 25 dan pemeriksaan 9

Komponen-komponen tampat duduk, sandaran dan alas tempat

nulis dirakit pada komponen utama rangka besi dengan skrup ulip,

sambil diperiksa kualitasnya setalah dirakit secara lengkap.

Perakitan ini digambarkan dengan garis-garis horizontal yang

menghubungkan garis-garis vertikal dari komponen-komponen

yang akan dirakit dengan arah dari kiri ke kanan.

Penyimpanan Kursi yang sudah lengkap dan memenuhi syarat disimpan di

gudang penyimpanan.

Harap diperhatikan cara-cara mencantumkan masuknya bahan kedalam

proses. Misalnya: besi profil, papan, dempul, ampelas dan lain-lainnya, digambarkan

dengan garis horizontal yang masuk kedalam garis vertikal. Adakalanya dalam

membuat Peta Proses Operasi suatu objek, perlu melakukan modifikasi agar Peta

Proses Operasi tersebut bisa lebih luas pemakaiannya. Beberapa modifikasi yang

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PENGENDALIAN KUALITAS 7

Page 9: PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK

sudah biasa digunakan dalam membuat Peta Proses Operasi dapat dilihat pada

gambar dihalaman berikut.

Gambar tersebut menunjukan bahwa setalah proses perakitan antara

komponen utama dengan komponen tambahan pada operasi 3 yang bersamaan

dengan pemeriksaan 1, proses dilanjutkan dengan operasi 4, operasi 5 dan

pemeriksaan 2, masing-masing diulangi 3 kali, sesuai dengan catatan ulangan

(perhatikan bahwa operasi berikut setelah ulangan-ulangan tersebut bernomor 0-12,

bukan 0-6). Begitu pula setelah operasi 12 terdapat 2 alternatif yang bisa dipilih

dimana alternative pertama, proses harus melalui 0-13 dan 1-6, sedangkan

alternative kedua, proses harus melalui 0-14 dan 0-15 yang bersamaan dengan 1-7.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PENGENDALIAN KUALITAS 8

Page 10: PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK

3. CONTOH KASUS 2Produk Kaki Meja Sonya

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PENGENDALIAN KUALITAS 9

Page 11: PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK

PETA PROSES OPERASI

INPUT : OPC

KPT = 22 unit / jam

Efisiensi mesin = 60 %

% scrapt dan kapasitas mesin

OPC

INPUT = Deskripsi OPC meja dorong Sonya sbb :

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PENGENDALIAN KUALITAS 10

Page 12: PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK

DESKRIPSI OPC

No Opr Deskripsi Mesin / alat Prod. msn/jam

% scrapt

10

20

30

40

50

10

20

30

40

50

60

10

100 kaki

Penekukan

Press untuk kepala baut

mur

Pelubangan untuk baut mur

Pelubangan untuk baut ulir

Pelapisan chrom nikel

200 Pipa Penahan

Penekukan

Press untuk kepala baut ulir

Pelubangan untuk baut ulir

Lubang untuk besi penahan

Pelapisan chrom nikel

Pemasangan plastic cover

500 Assembling I

Penggabungan kaki dengan

Pipa penahan

MS. Db Bending

Msn. Press

MS. Mlt Boring

MS. Db. Pierching

Bak Nikel

MS. Db Bending

Msn. Press

MS. Mlt Boring

MS. Db. Pierching

Bak Nikel

Bangku

MS. Electric screw

driver

40

40

25

25

40

40

40

25

25

40

360

20

0

0

2

2

0

0

2

2

2

0

0

0

Keterangan OPC :

a - : Komponen utama

b - : Bahan komponen utama

c - : Diameter komponen utama

d - : Deskripsi / prosesnya

e - : Alat / mesin yang dipakai

1 : Waktu proses / urut

2 : % scrapt

3 : Komponen tambahan

f : urutan operasi

(z) : Quantity ( 1 unit produk )

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PENGENDALIAN KUALITAS 11

Page 13: PERENCANAAN TATA LETAK PABRIK

4. DAFTAR PUSTAKA

Apple, James M. 1990. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Edisi Tiga.

Bandung : ITB.

Sutalaksana, Iftikar. Teknik Tata Cara Kerja. ITB. Bandung

Wignjosoebroto, Sritomo. Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Institut

Teknologi Sepuluh November

.

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir.Fajar Kurniawan, M.Si.

PENGENDALIAN KUALITAS 12