perencanaan - safety jalan tambang
TRANSCRIPT
![Page 1: Perencanaan - Safety Jalan Tambang](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081715/549160cbb4795982638b53fe/html5/thumbnails/1.jpg)
27
Aspek Keselamatan Jalan Angkut
Aspek-aspek teknis yang telah diuraikan sebelumnya, disamping diarahkan
untuk meraih umur Iayanan jalan sesuai yang direncanakan, juga harus memenuhi
persyaratan keselamatan, keamanan dan kenyamanan pengemudi. Beberapa aspek
keselamatan sepanjang jalan angkut yang akan diuraikan meliputi (1) jarak pandang
yang aman, (2) rambu-rambu pada jalan angkut, (3) lampu penerangan, dan (4) jalur
pengelak untuk menghindari kecelakaan.
Tujuan khusus pembelajaran :
Setelah mengikuti pelajaran ini peserta dapat:
mengetahui kondisi-kondisi tidak aman pada jalan angkut tambang
menghilangkan kondisi tidak aman pada jalan angkut tambang
menempatkan tanda-tanda lalu lintas dan lampu penerangan pada jalan tambang
menempatkan jalur pengelak
1. Jarak pandang yang aman Jarak pandang yang aman (safe sight distance) diperlukan oleh pengemudi
(operator) untuk melihat ke depan secara bebas pada suatu tikungan. Jika pengemudi
melihat suatu penghalang yang membahayakan, pengemudi dapat melakukan
antisipasi untuk menghindari bahaya tersebut dengan aman. Jarak pandang minimum
sama dengan sama dengan jarak berhenti. Jarak pandang terdiri dari (1) Jarak
Pandang Henti (Jh) dan (2) Jarak Pandang Mendahului (Jd).
1.1 Kurva horizontal Kurva vertikal dapat dikonversikan sebagai kurva horizontal, dimana dua buah
truk yang akan bertabrakan berada dalam satu kurva dan dilihat dari atas.
![Page 2: Perencanaan - Safety Jalan Tambang](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081715/549160cbb4795982638b53fe/html5/thumbnails/2.jpg)
28
Gambar 1
Kurva Horizontal Jalan Tambang
Jarak kurva horizontal yang terlalu kecil menyebabkan benda di depan akan
terhalang oleh lereng (gambar1), untuk mengatasinya, pada kondisi ini memungkinkan
harus ada pemotongan lereng, sehingga jarak pandang dapat diperpanjang.
1.2.1 Kurva vertikal Jarak pandang haruslah lebih besar dari jarak pengereman. Sering kali jarak
pandang ini dibatasi oleh kelengkungan jalan secara vertikal atau kelengkungan jalan
secara horizontal. Kelengkungan vertikal akan mempengaruhi jarak pandang terhadap
bahaya di depan kendaraan secara vertikal (lihat gambar 2) Untuk mengatasi masalah
ini maka kelengkungan harus diperbesar sehingga bahaya di depan dapat terlihat
sebelum dilakukan pengereman.
![Page 3: Perencanaan - Safety Jalan Tambang](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081715/549160cbb4795982638b53fe/html5/thumbnails/3.jpg)
29
Gambar 2 Jarak ‘ Vertikal Curve’
1.3 Kecepatan Aman
Batas kecepatan aman suatu kendaran tambang sangat ditentukan oleh :
Kondisi kendaraan
Kemampuan kendaraan tersebut untuk dikendalikan,
Kondisi jalan,
Geometri jalan,
Jarak pandang
2. Rambu-rambu pada jalan
Untuk lebih menjamin menjamin keamanan sehubungan dengan di-
operasikannya suatu jalan angkut, maka perlu kiranya dipasang rambu-rambu
sepanjang jalan angkut tersebut terutama pada tempat-tempat yang berbahaya.
Rambu-rambu dipasang untuk keselamatan:
Pengemudi dan kendaraan itu sendiri;
Binatang yang ada di sekitarjalan angkut;
Masyarakat setempat yang biasa menggunakan jalan tambang;
Kendaraan lain yang mungkin lewat pada jalan tersebut;
Tanda adanya perempatan, pertigaan, persilangan dengan jalan umum,
misalnya rel keret api, dsb.
![Page 4: Perencanaan - Safety Jalan Tambang](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081715/549160cbb4795982638b53fe/html5/thumbnails/4.jpg)
30
3. Lampu penerangan jalan Lampu penerangan perlu dipasang apabila jalan angkut akan digunakan pada
malam hari. Pemasangan bisa dilakukan berdasarkan jarak maupun tingkat
bahayanya. Lampu-lampu tersebut dipasang antara lain pada:
Tikungan (belokan),
Perempatan atau pertigaan jalan,
Jembatan,
Tanjakan maupun turunan yang cukup tajam.
4. Jalur pengelak untuk menghindari kecelakaan Untuk menghindari kecelakaan yang mungkin tenjadi karena kendaraan slip,
rem blong atau sebab lain, maka pada jalur angkut perlu dibuat jalur pengelak
(runaway precaution). Ditinjau dan daerah datar sepanjang jalur memanjang yang
tersedia, terdapat dua cara membuat jalur pengelak. Untuk daerah yang sempit,
misalnya jalan dibuat antara tebing dan jurang, maka dibuat lajur khusus untuk
mengelakkan kendaraan seperti terlihat pada Gambar 3. Sedangkan Gambar 4 adalah
bentuk jalur pengelak untuk daerah yang luas.
Gambar 3
Jalur pengelak untuk daerah yang sempit
![Page 5: Perencanaan - Safety Jalan Tambang](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081715/549160cbb4795982638b53fe/html5/thumbnails/5.jpg)
31
Gambar 4
Jalur pengelak daerah yang luas
5. Rangkuman
Beberapa aspek keselamatan sepanjang jalan angkut yaitu : jarak pandang
yang aman, rambu-rambu pada jalan angkut, lampu penerangan dan jalur
pengelak untuk menghindari kecelakan
Jarak pandang mengemudi harus lebih panjang dari jarak berhenti alat berat
Perlunya penempatan rambu-rambu lalu lintas jalan pada kondisi-kondisi tidak
aman (misalnya: tanda jalan menaik)
Perlunya pemasangan rambu-rambu adanya pekerjaan penunjang (misalnya:
pemasangan gorong-gorong, perbaikan jembatan, perawatan jalan)
Perlunya pemasangan penerangan jalan pada tikungan, perempatan, jembatan,
tanjakan maupun turunan yang cukup tajam.
Perlunya dibuat jalur pengelak untuk menghindari kecelakaan
![Page 6: Perencanaan - Safety Jalan Tambang](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081715/549160cbb4795982638b53fe/html5/thumbnails/6.jpg)
32
6. Lembar Kerja 4 1. Untuk menghindari kecelakaan pada jalan angkut maka :
a. Kondisi tidak aman harus dihindarkan
b. Kecepatan alat angkut dikurangi
c. Produksi alat angkut dikurangi
2. Mana yang benar :
a. Jarak pandang operator harus sama dengan jarak berhenti alat
b. Jarak pandang operator harus lebih kecil dari jarak berhenti alat
c. Jarak pandang operator harus lebih besar dari jarak berhenti alat
3. Rambu lalu lintas jalan angkut ditempatkan pada daerah :
a. Mudah dilihat dan jelas
b. Dekat dengan lokasi tambang
c. Pada jalan angkut, mudah dilihat dan jelas
4. Batas kecepatan aman tergantung :
a. Kondisi kendaran, kemampuan kendaraan tersebut untuk dikendalikan, kondisi
jalan, geometri jalan, jarak pandang
b. Operator/pengemudi
c. Kondisi jalan
5. Untuk menghindari kecelakaan yang mungkin terjadi karena rem blong maka :
a. Dibuat dua jalur jalan pararel
b. Dibuat jalur pengelak dengan arah menaik
c. Dibuat rambu-rambu lalu lintas
![Page 7: Perencanaan - Safety Jalan Tambang](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081715/549160cbb4795982638b53fe/html5/thumbnails/7.jpg)
33
Kunci Jawaban
1. a
2. b
3. c
4. a
5. b
![Page 8: Perencanaan - Safety Jalan Tambang](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081715/549160cbb4795982638b53fe/html5/thumbnails/8.jpg)
34
DAFTAR PUSTAKA
1. AASHTO, 1990, “A Policy on Geometric Design of Highways and Streets”
2. Direktorat Jenderal Bina Marga, Bina Perencanaan, 1990, “Spesifikasi Standar
untuk Perencanaan Geometrik Jalan Luar Kota”
3. Institute of Transportation Engineers, 1992, “Traffic Engineering Handbook”, 4th
Ed. Prentice Hall, Englewood Cliff, New Jerseys
4. Road Construction Authority Australia, 1983,” Road Design Manual”